Modul 2 OSP 2015
-
Upload
rizki-hadianta -
Category
Documents
-
view
49 -
download
5
description
Transcript of Modul 2 OSP 2015
Page | 8
MODUL 2 Desain Otomasi Sederhana Dengan Serial Port
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
Laboratorium Sistem Produksi
Program Studi Teknik Industri
Instititut Teknologi Bandung 2015
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 1
TUJUAN PRAKTIKUM
Memahami komunikasi data antara PC dengan Peripheral Devices (Hardware).
Mengenal dan menjalankan komunikasi data sederhana menggunakan serial port.
Memahami komponen, fungsi, dan karakteristik microcontroller.
Memahami dan mampu melakukan pemrograman sederhana pada microcontroller dengan
menggunakan bahasa PBASIC.
Mengaplikasikan logika 7 segment untuk komunikasi data.
KOMUNIKASI DATA
Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan mengenai komunikasi data. Komunikasi data merupakan
sistem komunikasi untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer dengan piranti peripheral
(hardware). Komunikasi data antar perangkat dapat dilakukan secara serial maupun paralel. Dalam
komunikasi data serial, pengiriman informasi tidak memungkinkan untuk dilakukan secara banyak
sekaligus.
Pada komunikasi data paralel, pemindahan informasi dapat dilakukan secara bersamaan sehingga
informasi yang terkirim lebih banyak daripada port serial. Hal tersebut membuat kecepatan pengiriman
informasi lebih cepat menggunakan paralel port akan tetapi untuk paket informasi yang cenderung
besar paralel port harus melalui proses protocol untuk pengecekan kelengkapan paket data yang masuk
(yang membuat waktu pengiriman informasi lama) sedangkan untuk serial port tidak harus melalui
proses protocol. Sehingga disimpulkan untuk paket data yang besar serial port lebih cepat dibandingkan
parallel port sedangkan untuk paket informasi yang cenderung kecil kecepatan parallel port cenderung
lebih cepat
1 0 1 1 PIN
1 PIN
PIN
PIN
PIN
1
1
0
SERIAL
PORTPARALLEL
PORT
1 0 1 1
Paket
Informasi
Gambar 1 Serial vs Paralel
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 2
SERIAL PORT
Serial port merupakan perangkat lunak untuk melakukan komunikasi data dengan cara kerja
mentransferkan data (mengirim dan menerima) dalam satu bit per satuan waktu.
Sender Receiver01001001
Gambar 2 Konsep komunikasi data serial
Dalam komunikasi data serial, masing-masing peralatan komunikasi memerlukan port serial dan
sedikitnya 4 kabel yang masing-masing berrfungsi untuk:
Power (Vcc)
Transmitting Data
Receiving Data
Ground
Data yang ditransmisikan dikirim dalam bentuk gelombang yang menyerupai gelombang kotak dengan
terdiri dari 1 start bit, 7 data bit, 1 parity bit, dan 2 stop bits. Pada praktikum ini akan digunakan serial
port berupa USB connector. Dalam satu unit USB, terdapat connector yang berfungsi sebagai male
connector dan female connector. Male conenctor dihubungkan ke PC, sedangkan female connector
dihubungkan dengan peripheral device.
Gambar 3 Jenis USB Connector
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 3
MICROCONTROLLER
Microcontroller merupakan sebuah piranti yang dapat menjalankan perintah-perintah yang diberikan
kepadanya dalam bentuk baris-baris program yang dirancang untuk pekerjaan tertentu. Program dalam
hal ini adalah kumpulan perintah yang diberikan pada sistem microcontroller yang kemudian diolah oleh
sistem tersebut untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Microcontroller terdiri dari beberapa bagian,
yaitu :
1. Memori
Bagian memori terdiri dari ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang hanya dapat dibaca
dan RAM (Random Access Memory) yaitu memori yang dapat dibaca dan ditulis secara acak.
Memori digunakan untuk menyimpan semua program yang akan dieksekusi, data yang akan
diproses, dan data hasil proses.
2. Central Processing Unit (CPU)
Central Processing Unit merupakan bagian utama dari suatu sistem microcontroller. CPU berisi
rangkaian pengontrol, register-register, dan ALU (Arithmetic Logic Unit) yaitu bagian yang
bertugas melakukan proses aritmetika dan logika.
3. Bagian input/output (I/O).
Bagian I/O dari sistem microcontroller adalah bagian yang menghubungkan microcontroller
dengan luar sistem. Microcontroller menerima data dari luar, berupa data dari transduser
ataupun dari keypad melalui bagian masukan (port input) dan akan mengirimkan data keluar
yang telah diolah melalui bagian keluaran (port output).
Gambar 4 Blok Diagram Microcontroller
Komunikasi antara ketiga komponen tersebut dilakukan melalui bus, yang memiliki lebar tertentu sesuai
dengan data/alamat yang ada. Elemen-elemen lain yang biasa terdapat pada suatu MC antara lain: serial
communication unit, interrupt, timer, watchdog timer, A/D converter, dan sebagainya.
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 4
Beberapa karakteristik membedakan MC dengan general-purpose computer:
MC ideal untuk digunakan sebagai controller di dalam perangkat-perangkat lain (embedded):
ukuran relatif sangat kecil, harga murah, konsumsi power sangat rendah, beberapa MC didesain
untuk digunakan pada kondisi-kondisi ekstrim (misalnya temperatur rendah dan tinggi).
MC tidak memiliki perangkat I/O standar seperti halnya keyboard dan monitor pada PC,
sehingga memerlukan tambahan perangkat sensor/aktuator untuk melakukan input dan output,
misalnya button untuk input dan LCD untuk output.
BASIC STAMP
Basic Stamp® 2 (BS2) adalah sebuah modul yang ditanamkan microcontroller chip dan dikembangkan
oleh Parallax Inc. Modul ini dijalankan menggunakan interpreter berbahasa PBASIC. Memiliki data
storage 2 Kb pada sebuah EEPROM dan easy-to-use dalam memberi perintah bagi general purpose I/O
(input atau output) pins membuat BS menjadi salah satu modul microcontroller yang paling sering
digunakan dalam pengajaran microcontrolling. Praktikum ini akan menggunakan Board of Education
(BOE), alat yang akan memfasilitasi keperluan komunikasi (upload) antara PC dengan peripheral devices
sekaligus mengujicobakan aplikasi yang dijalankan.
Gambar 5 Board of Education (BOE)
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 5
Langkah-langkah penyiapan hardware:
Pastikan switch power pada BOE telah berada pada posisi 0 (power off). Tempatkan BS2 pada BOE, pastikan kaki-kaki pin menancap dengan baik. Koneksikan BOE ke PC dengan menggunakan kabel yang tersedia untuk mengupload data. Tempatkan baterai pada tempatnya dan hubungkan dengan BOE. Pindahkan posisi switch power ke posisi 1. Jika lampu hijau menyala maka BOE siap digunakan.
SEVEN SEGMENT
Pada praktikum kali ini piranti peripheral (hardware) yang diguanakan untuk menjalankan komunikasi
data dengan personal computer (PC) adalah LED dan seven segment. Pada prinsipnya, seven segment
merupakan rangkaian yang terdiri atas 7 LED ditambah satu LED untuk decimal point.
Gambar 6 Rangkaian seven segment - microcontroller
Seven segment adalah perangkat yang digunakan untuk menunjukkan angka secara digital. Seven
segment banyak digunakan dalam perangkat digital untuk menunjukkan angka seperti jam tangan,
score board, kalkulator, dan perangkat lainnya. Seven segment terdiri dari 8 LED akan menyala sesuai
dengan nilai biner atau byte yang dimasukkan melalui input ataupun parallel port-nya. Jika rangakaian
yang dibuat sesuia dengan gambar pada Gambar 7, maka urutan menyalanya LED dari A-G adalah
E-D-C-DP-G-F-A-B, secara beurutan dari Pin 15 sampai 8. Dengan memberikan angka byte atau biner
yang tepat, maka seven segment dapat menyala sesuai dengan yang kita inginkan. Dp biasanya
digunakan untuk menunjukkan koma sebagai pemisah angka desimal.
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 6
Gambar 7 Sevent segment
Sebagai contoh, jika kita hendak menampilkan huruf P pada seven segment, maka LED pada seven segment yang harus menyala adalah A, B, E, F, dan G sehingga nilai byte yang harus diberikan adalah nilai biner 01110011 sesuai urutan pin pada microcontrollernya.
PEMROGRAMAN PBASIC
Cara mendefinisikan variabel pada pin (optional): var_name PIN 0 ' akan mendefinisikan PIN 0 sebagai var_name
Cara mendeklarasikan variabel: var_name VAR var_size
Contoh: counter VAR BYTE
Ada empat macam ukuran variabel (var_size):
Var_size Value
BIT NIBBLE BYTE
0/1 0 - 15
0 - 255 WORD 0 - 65535
Debugging Perintah DEBUG digunakan untuk mengecek nilai suatu variabel. Nilai dari variabel tersebut akan dikirimkan oleh BS dan ditampilkan di layar PC. Contoh:
x VAR BYTE
y VAR BYTE
x = 183
y = 250 DEBUG DEC ? x ' akan menampilkan: x= 183 di layar PC
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 7
DEBUG BIN ? y ' akan menampilkan: x= 11111010 di layar PC
Untuk memunculkan debugging window pilih menu Run .. Debug .. New.
Menentukan pin sebagai input/output Variabel-variabel direction (DIRS, DIR0-15) digunakan untuk menentukan apakah suatu pin digunakan sebagai input atau output. Nilai 0 diartikan sebagai input dan nilai 1 sebagai output. Contoh:
DIR15 = 1 ' pin 15 sebagai output
Cara lain adalah dengan menggunakan perintah INPUT dan OUTPUT. Contoh:
OUTPUT 10 ' pin 10 sebagai output
Pada kondisi default (setelah reset) semua pin adalah input.
Mengeluarkan output
Variabel-variabel output (OUTS, OUTL-H, OUTA-D, OUT0-15) digunakan untuk mengeluarkan nilai output (1 / 0) pada suatu pin output.
Contoh:
OUTL = 230 ' memberikan nilai 230 pada pin byte low (pin 0-7) OUT8 = 0 ' memberikan nilai 0 pada pin 8 OUTH = % 11100111 ' memberikan nilai pada pin 15-pin8
Cara lain adalah dengan menggunakan perintah HIGH dan LOW. Contoh:
HIGH 14 ' memberikan nilai 1 pada pin 14 LOW 2 ' memberikan nilai 0 pada pin 2
Membaca nilai input Variabel-variabel input (INS, INL-H, INA-D, IN0-15) digunakan untuk menerima nilai input (1/0) pada suatu pin input. Contoh:
var_x = IN7 ' variabel var_x = nilai input pada pin 7 DEBUG DEC ? IN8 ' menampilkan nilai input pin 8 sebagai decimal
IF dan ELSE sintaks Seperti bahasa pemrograman lainnya, PBASIC juga menyediakan sintaks untuk melakukan proses pengecekan kondisi. Contoh penggunaan sintaks : IF condition
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 8
THEN [baris program yang dieksekusi] ELSE [baris program yang dieksekusi] END IF
Looping Sintaks
Looping sintaks adalah perintah yang berfungsi untuk melakukan perulangan dengan kondisi yang telah ditentukan. Beberapa looping sintaks yang disediakan oleh pemrograman PBASIC dan sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Perulangan tak hingga, biasanya dipakai pada badan program utama DO
[baris program yang diulang] LOOP
2. Bentuk perulangan yang dieksekusi dari initial value sampai nilai tertentu FOR variabel = initial value TO final value [baris program yang diulang] NEXT
3. Bentuk perulangan yang dieksekusi saat nilai variabel = value DO WHILE variable = value
[baris program yang diulang] LOOP
4. Bentuk perulangan yang dieksekusi dan berhenti hingga nilai dari variabel = value
DO UNTIL variable = value [baris program yang diulang]
LOOP Tambahan : Untuk keluar dari perulangan gunakan sintaks EXIT
Langkah umum pembuatan program pada Basic Stamp 2
1. Pendefinisian nama variabel pada pin 2. Menentukan pin sebagai input/output 3. Penentuan looping sintaks 4. IF THEN ELSE sintaks bila diperlukan 5. Seven Segment Programming
SEVEN SEGMENT PROGRAMMING
Contoh hasil pemrograman PBASIC: untuk kasus apabila terdapat dua buah pushbutton, apabila PB 1
ditekan maka seven segment menampilkan angka 7, jika PB 2 ditekan maka akan menampilkan nilai 8.
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 9
CARA 1:
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Dengan Serial Port Otomasi Sistem Produksi
Halaman | 10
CARA 2:
Modul 2 – Desain Sistem Otomasi Sederhana Otomasi Sistem Produksi
Page | 8
TUGAS PENDAHULUAN
Eksperimen 1
Dengan menggunakan rangkaian pada Gambar 7, buatlah program untuk menyalakan LED pada seven segment
secara bergantian, seven segment dapat menampilkan angka 0,1,2,3,..9 kemudian 9,8,7,…,0.
Nama file program: ………………………………..
Eksperimen 2
Buatlah program dengan input berupa dua buah push button dan output berupa tiga buah LED.
LED1 = merah
LED2 = kuning
LED3 = hijau
LED1, LED2, LED3 akan menyala bergantian setiap 1 detik sekali dengan urutan merah-kuning-hijau dan akan tetap
menyala secara sekuensial seperti semula (ketikA pushbutton1 pertama ditekan) walaupun push button 1 dilepas,
dan seluruh LED akan mati bersamaan apabila push button 2 telah ditekan.
Nama file program: ……………………………
Eksperimen 3
Buatlah pengendali sistem di atas:
Sistem keamanan diterapkan untuk melindungi suatu benda antik di dalam museum. Ketika terdapat penyelundup
yang berada dalam radius peringatan dari etalase benda antik maka sensor akan bereaksi dan menyalakan lampu
merah sebagai tanda agar penyelundup tersebut keluar dari radius peringatan. Namun apabila penyelundup
tersebut tidak keluar area dan berjalan sebanyak 3 langkah didalam radius peringatan maka sistem seperti limit
switch yang tertanam dibawah lantai akan mengaktifkan sistem keamanan lebih lanjut dengan menggerakkan
motor 1 etalase kebawah tanah dan berhenti ketika etalase menyentuh titik B. Dalam kondisi ini benda antik yang
asli ditukarkan dengan benda antik palsu yang memakan waktu selama 10 detik. Setelah 10 detik tersebut etalase
dinaikkan kembali oleh motor 2 kepermukaan dan berhenti pada titik A.
Nama file program: ……………………………