Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

download Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

of 46

Transcript of Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    1/46

    SISTEM GERIATRI

    DAN

    TUMBUH KEMBANG

    KELOMPOK 10

    Modul

    malnutrisi energi

    proteinTUTOR:

    dr. Pitut Aprilia

    Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Jakarta2011

    ANGGOTA:

    Rina Mardiana (2009730110)

    Dwi Mulya Septianingrum

    (2009730015)

    Indri Sintia Wati (2009730024)

    Nur Andriana (2009730037)Sintia Meita Sulistyanti (2009730048)

    Yeni Roito Harahap (2009730059)

    Risya Mawahdah (2009730042)

    Rayi Ijqi Asasain (2009730107)

    Wiwit Anhar Ramadhani

    (2009730058)Syarifah Nur Aini (200730119)

    Nurhidayati (2007730094)

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    2/46

    SKENARIO

    Seorang anak laki-laki umur 1 tahun 11 bulan masuk rawat inap di

    Rumah Sakit karena demam dan batuk berulang sejak 6 bulan

    terakhir. Sekarang dengan sesak napas. Nafsu makan sangat kurang.

    Kaki, tungkai serta perut membengkak secara berangsur dalam 1

    bulan ini. Anak mencret berulang dan berlanjut, kadang tinja disertaidarah dan lendir. Kondisi sosio-ekonomi kurang. Kontak dengan

    penderita TBC paru kurang jelas.

    Pemeriksan Fisik: anak nampak sakit berat, gizi buruk dan apati. BB

    8,1 kg PB 76 cm, Lingkar Kepala 45cm. Nampak sesak, pernapasancuping hidung, takhipnu, retraksi dan sianosis. Paru ronkhi basah

    halus namun tidak jelas. Jantung dalam batas normal. Nampak

    muka, telapak tangan dan kaki pucat. Hati 3 cm b.a.c. dan limpa S 1.

    Edema dorsum pedis dan pretibial serta tungkai atas, dan ascites.

    Skor dehidrasi 10

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    3/46

    KATA/ KALIMAT KUNCI

    Anak laki-laki umur 1 tahun 11 bulan Demam dan batuk berulang sejak 6bulan terakhir. Sesak napas. Nafsu makan sangat kurang. Kaki, tungkai serta perut membengkaksecara berangsur dalam 1 bulan ini. Mencret berulang dan berlanjut, kadangtinja disertai darah dan lendir. Kondisi sosio-ekonomi kurang. Kontak dengan penderita Tbc parukurang jelas.

    Pemeriksan Fisik: Tampak sakit berat, Gizi buruk Apati. BB 8,1 kg PB 76 cm, Lingkar Kepala45cm. Tampak sesak, Pernapasan cuping hidung, Takhipnu, Retraksi Sianosis. Paru ronkhi basah halus namun tidakjelas. Jantung dalam batas normal. Nampak muka, telapak tangan dan kakipucat. Hati 3 cm b.a.c. Limpa S 1. Edema dorsum pedis dan pretibial sertatungkai atas, dan ascites. Skor dehidrasi 10

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    4/46

    PERTANYAAN

    1. Bagaimana gizi buruk dapat menimbulkan

    semua gejala-gejala dalam skenario ?

    2. Bagaimana penatalaksanaan dalam skenario ?

    3. Bagaimana tahapan diagnosis dalam skenario ?

    4. Apakah diagnosis banding dalam skenario ?5. Apa profilaksis yang harus dilakukan dalam

    mengatasi masalah dalam skenario ?

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    5/46

    ANALISA MASALAH

    Nafsu makan

    berkurang

    K.U : Demam dan

    Batuk Berulang 6 bln

    terakhir

    Skor dehidrasi 10

    Pemfis :

    Tampak sakit berat

    Gizi buruk

    Apati

    BB 8,1 Kg

    PB 76 cm

    Lingkar kepala 45 cm

    Nampak sesak

    Pernapasan cuping hidung

    TakhipnuRetraksi

    Sianosis

    Paru ronki basah halus namun tidak jelas

    Jantung dalam batas normal

    Pucat

    Hati 3 cm b.a.c

    Limfa S1Edema : Dorsum pedis, pretibial, tungkai

    atas

    ascites

    Mencret berulangdan berlanjut

    Kondisi

    sosioekonomi

    kurang

    Kadang tinja

    disertai darah

    dan lendir

    Kontak dengan

    penderita TB

    paru tidak jelas

    Sindroma

    Dysentry

    ????

    Infeksi

    saluran

    napas ???

    GIZI

    BURUK????

    Faktor

    pemicu ??

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    6/46

    ANAMNESIS

    Keluhan Utama: Demam & Batuk berulang 6 Bulan terakhir

    Riwayat Penyakit Sekarang:

    Sesak nafas, dengan nafsu makan berkurang,terlihat membengkak kaki, tungkai serta perut

    secara berangsur selama satu bulan, pasien

    mencret berulang & berlanjut kadang disertai

    darah & lendir Riwayat penyakit keluarga:

    Kontak dengan penderita TBC paru belum jelas

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    7/46

    Keluhan Utama:

    Demam dan Batuk berulang 6 Bulan terakhir

    Riwayat Penyakit Sekarang: Sesak nafas, dengan nafsu makan berkurang,

    terlihat membengkak kaki, tungkai serta perut

    secara berangsur selama satu bulan, pasien

    mencret berulang dan berlanjut kadang disertai

    darah dan lendir

    Infeksi Saluran Napas KronikSindrome Disentry

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    8/46

    Broncho Pneumoni

    Suatu peradangan pada paru yang disebabkanoleh bermacammacam seperti bakteri, virus,

    jamur, dan benda asing.(Ngastiyah, 2005)

    Broncho Penumonia adalah peradangan alveoli/pada parenchym paru yang terjadi pada anak(Suriadi &Rita Yuliani, 2001)

    Dari pengertian diatas penulis menyimpulkanbahwa broncopneumoni adalah suatu

    peradangan pada paru yang disebabkan olehbermacam macam seperti bakteri, virus jamurdan benda asing lainnya yang terjadi pada anak

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    9/46

    Virus (Streptococus Hemolitikus, Streptococus Aurens, Pneumococus,,

    Psoudomonas, Hemopilus Influenza, dan benda asing

    Masuk melalui saluran pernafasan atas

    Masuk ke Bronchiolus masuk ke Alveolus

    Radang pada bronchus kolaps alveoli

    Terjadi penumpukan sekret penyempitan jalan nafas

    demam, batuk produktif, ronchi positif

    dan mual sesak nafas, nafas ronchi

    Fibrosis Atelektasis

    Penurunan produksi surfaktan Peningkatan frekuensi napas, hipoksemia

    Dispneu Sianosis

    kelelahan, dan gagal nafas

    ( http:// askep-kesehatan.blogspot.com /12.10 )

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    10/46

    Gejala Klinis:Infeksi Pernafasan Akut ( ISPA ) :

    Suhu tubuh dapat naik secara mendadak (38-40 oC)

    Kadang kadang disertai kejang karena demam tinggi

    Sianosis pada mulut dan hidung

    Gelisah

    Cepat lelah

    Sesak nafas

    Pernafasan cepat dan dangkal

    Mula-mula batuk kering menjadi batuk produktif

    Kadang-kadang muntah

    Diare dan anoreksia

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    11/46

    Pemeriksaan Diagnostik

    Radiologi:

    Foto Thorax.Pada foto thorax broncho penumoni terdapat bercak-infiltrat pada satu sisi atau beberapa lobus paru.

    Laboratorium

    Darah gambaran darah tepi menunjukkan leukositosisdapat mencapai 15.000-40.000/mm3. Kuman penyebabdapat dibiak dari usapan tenggorok dan mungkin jugadarah urin.

    UrinUrin biasanya berwarna lebih tua,mungkinterdapat albuminuria ringan karena suhu yangnaik. analisa gas arteri dapat menunjukkanasidosis metabolic dengan atau tanpa retensi

    CO2.

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    12/46

    PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum

    Nampak sakit berat

    Gizi buruk

    Apati

    Antropometri

    BB: 8.1 kg

    PB: 76 cm

    LK: 45 cm

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    13/46

    Keadaan Umum

    Nampak sakit berat

    Keadaan umum pasien dapat dibagi atas:

    Tampak sakit ringan

    Tampak sakit sedang

    Tampak sakit berat

    Keadaan umum pasien seringkali untuk menilai

    apakah keadaan pasien dalam keadaan darurat

    medik atau tidak.

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    14/46

    Gizi buruk

    Hal lain yang segera dapat dilihat pada pasienadalah keadaan gizi dan habitus:

    Pasien dengan berat badan dan bentuk badanyang ideal disebut memiliki habitus Atletikus;

    Pasien yang kurus memiliki habitus Astenikus;

    Pasien yang gemuk memiliki habitus Piknikus.

    Keadaan gizi pasien juga harus dinilai, apakahkurang, cukup atau berlebih

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    15/46

    Status Gizi pada Skenario

    Pada Kasus Normal (padaumur 1tahun11bulan )

    Status

    Tinggi

    Badan

    76 cm 85 cm Gizi buruk

    Berat

    Badan

    8,1 kg 11.8 kg Gizi buruk

    Lingkar

    Kepala

    45cm 47.5 cm Mikrosefal

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    16/46

    Anak Laki-laku, Umur 1 tahun 11 bulanBB: 8,1 kg

    PB: 76 cm

    LK: 45 cm

    Nutrition status:

    (8,1/10,8)x100%=75%

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    17/46

    Apati

    TINGKAT KESADARAN

    Kompos mentis, yaitu sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadaplingkungannya. Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik

    Apatis, yaitu keadaan di mana pasien tampak segan dan acuh tak acuh terhadaplingkungannya.

    Delirium, yaitu penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidurbangun yang terganggu. Pasien tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi danmeronta-ronta.

    Somnolen (letargia, obtundasi, hipersomnia), yaitu keadaan mengantuk yangmasih dapat pulih penuh bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti, pasienakan tertidur kembali.

    Sopor (stupor), yaitu keadaan mengantuk yang dalam. Pasien niasih dapatdibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi pasientidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban verbal yang baik.

    Semi-koma (koma ringan), yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan

    respons terhadap ranging verbal, dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tetapirefleks (kornea, pupil) masih baik. Respons terhadap rangsang nyeri tidak adekuat.

    Koma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontandan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    18/46

    Kepala:

    Inspeksi pernafasancuping hidung

    Rongga Dada:

    Inspeksi takipnu,sianosis, retraksi, nafassesak

    Perkusi jantungbatas normal

    Auskultasi parurhonki basah halus

    Abdomen:

    Palpasi

    hati : 3 cm b.a.c

    Limpa : sufner 1 Ekstremitas:

    Inspeksi telapaktangan & kaki pucat

    Palpasi edemadorsum pedis, pretibialserta tungkai atas

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    19/46

    Jantung Batas Normal

    Paru Tanda adanya Infeksi Saluran Napas

    Hati

    Hepatomegali Spleen splenomegali

    Ektrimitas oedem

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    20/46

    Patomekanisme Hepatomegali

    Defisiensiprotein

    Transporlemak dari hati

    terganggu

    Asam aminoesensial berkurang albumin di heparberkurang

    Penimbunanlemak dalam hati

    Gangguanpembentukan beta-lipoprotein

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    21/46

    Def.energi protein

    Hipoalbuminemia

    Tekanan.Onkotik meningkat, Osmotikmenurun

    Cairan berdifusi dari intravaskular kejar.interstitial

    Edema dan Ascites (cavumperitoneum)

    Patomekanisme edema

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    22/46

    penghancuraneritrosit& keaktifan

    sumsum tulang

    Sumsum tulang membentuk6-8 kali lebih banyak sistemeritropoietik (eritropoiesis

    ekstra medular )

    (-) bahan utk pembentukansel darah(vitamin,protein)

    atau adanya infeksi

    Gangguan keseimbanganpenghancuran &

    pembentukan eritropoietik

    Patomekanisme Splenomegali

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    23/46

    Pasien mencret berulang dan berlanjut kadang disertai darahdan lendir

    Diare

    Kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang tidaknormal (lebih dari 3 kali/hari), serta perubahan dalam isidan konsistensi (feses cair).

    KLASIFIKASI DIARE

    Diare akut, yaitu diare yang awalnya mendadak danberlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7hari.

    Diare berkepanjangan (Prolonged Diarrhea) yaitu diare

    yang belangsung lebih dari 7 hari. Diare kronis yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14

    hari.

    PENYEBAB DIARE GEJALA & TANDA DIARE

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    24/46

    PENYEBAB DIARE

    Infeksi

    Keracunan makanan

    Gangguan nutrisi dan malabsorpsi

    Efek dari obat-obatan tertentu

    Kelainan atau penyakit yangmenyerang saluran usus

    Gangguan metabolit dan endokrin(misalnya:penyakit Diabetes).

    PENATALAKSANAAN:

    Rehidrasi sebagai prioritas utamapengobatan

    Identifikasi penyebab diare

    Terapi farmakologis

    Pemberian obat antidiare Pemberian obat antiemetik,

    Pemberian obat antispasmodik,antikolinergik

    Pemberian vitamin dan mineral(vitamin B12, asam folat, vitamin A,vitamin K, zink, preparat besi)sangat menunjang dalam

    penatalaksanaan diare.

    GEJALA & TANDA DIARE

    Peningkatan frekuensi buang air besar.

    Perubahan konsistensi dari feses (fesesberwujud cair).

    Dehidrasi.

    Tanda-tanda Dehidrasi :

    Dehidrasi ringan : Oliguri Ringan (anak tidak buang air kecil

    selama 6 jam)

    Peningkatan rasa haus

    Dehidrasi Sedang :

    Tanda-tanda pada dehidrasi ringan yangdisertai dengan :

    Mata cowong

    Ubun-ubun besar cekung (apabila ubun-ubunbesar belum menutup)

    Turgor kulit menurun

    Dehidrasi Berat

    Tanda-tanda pada dehidrasi sedang yangdisertai dengan :

    Penurunan kesadaran

    Perubahan pola pernapasan Pasien mengeluh kram perut

    Gemuruh usus (borborigimus)

    Anoreksia, mual dan muntah.

    Pada diare infeksi akan disertai dengandemam yang tinggi pada anak.

    Sk d hid i 10

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    25/46

    Skor dehidrasi 10

    Derajat Dehidrasi menurut WHO

    - 6 : Dehidrasi Ringan

    - 7-12 : Dehidrasi Sedang- >13 : Dehidrasi Berat

    Yg dinilai Skor

    1 2 3

    KU Baik Lesu,haus Gelisah,Lemas,Menga

    ntuk,Syok

    Mata Biasa Cekung Sangat cekung

    Mulut Biasa Kering Sangat kurang

    Pernafasan 40x/mnt

    Turgor Baik Kering Jelek

    Nadi 140X/mnt

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    26/46

    PENCEGAHAN

    Menjaga kebersihan diri orang tua dan terutama padaanak.

    Menjaga kebersihan sanitasi lingkungan.

    Memberikan makanan yang bergizi dan bersih.

    Pemberian ASI ekslusif.

    Imunisasi lengkap pada anak. Menjaga peralatan makan dan minum yang digunakan

    anak tetap bersih.

    Sindroma Disentri:1. Sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus,

    2. Diare

    3. Tinja mengandung darah dan lendir

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    27/46

    Malnutrisi

    Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidakmendapat asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat

    juga disebut keadaaan yang disebabkan olehketidakseimbangan di antara pengambilan makanandengan kebutuhan gizi untuk mempertahankankesehatan.

    Ini bisa terjadi karena asupan makan terlalu sedikit

    ataupun pengambilan makanan yang tidakseimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh

    juga berakibat terjadinya malabsorpsi makananatau kegagalan metabolik (Oxford medicaldictionary, 2007).

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    28/46

    Sumber Gizi:

    Makronutrien dan Mikronutrien

    Makronurien

    Adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah

    yang besar untuk memberikan tenaga secara langsung

    yaitu protein sejumlah 4 kkal, karbohidrat sejumlah 4 kkaldan lemak sejumlah 9 kkal.

    Mikronutrien

    Adalah zat yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh

    tetapi hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit dalamtubuh yaitu vitamin yang terbagi atas vitamin larut lemak,vitamin tidak larut lemak dan mineral ( Wardlaw et al,2004).

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    29/46

    KLASIFIKASI KEP Malnutrisi Primer (Protein

    Calorie Malnutrition Primer

    atau Eksogen)Adalah keadaan kurang gizi yangdisebabkan oleh asupan proteinmaupun energi yang tidakadekuat

    Etiologi:

    Kemiskinan, Komposisi makanan yang tidak

    tepat,

    Alkoholisme,

    Drug addiction,

    Alergi makanan, Tidak makan,

    Idiosyncrasy(pantang makanmakanan tertentu ),

    Fat diet(makanan yang tidak

    sehat),

    Malnutrisi Sekunder (ProteinCalorie Malnutrition Sekunder

    atau Endogen)Adalah malnutrisi yang terjadikarena kebutuhan yangmeningkat, menurunnya absorpsidan/atau peningkatan kehilanganprotein maupun energi dari

    tubuh.Etiologi:

    Peningkatan kebutuhannutrisi.

    Adanya gangguan

    metabolisme atau malabsorpsi

    P b b P b b PEM

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    30/46

    KURANG GIZI

    MakanTidak Seimbang

    Penyakit Infeksi

    Tidak Cukup

    Persediaan Pangan

    Pola Asuh Anak

    Tidak Memadai

    Sanitasi dan AirBersih/PelayananKesehatan DasarTidak Memadai

    Kurang Pendidikan, Pengetahuan dan Keterampilan

    Kurang pemberdayaan wanitadan keluarga, kurang pemanfaatan

    sumberdaya masyarakat

    Pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan

    Krisis Ekonomi, Politik,dan Sosial

    Dampak

    Penyebablangsung

    Penyebab

    Tidak langsung

    Pokok Masalahdi Masyarakat

    Akar Masalah(nasional)

    Penyebab Penyebab PEM

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    31/46

    Primary (dietary)

    inadequacy

    Nutritional inadequacy

    Secondary (conditioned)

    inadequacy

    Tissue depletion

    Reserve

    Biochemical

    Lesions

    Functional

    changes

    Anatomical

    changes

    Patogenesis PEM

    hi k Gejala Klinis

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    32/46

    Kwashiorkor

    Adalah salah satu bentukmalnutrisi protein berat yangdisebabkan oleh intake

    protein yang inadekuatdengan intake karbohidratyang normal atau tinggi

    Etiologi:

    Inadekuatnya intake protein

    yang berlangsung kronis

    Pola Makan Faktor Sosial

    Faktor Ekonomi

    Faktor Infeksi dan PenyakitLain

    Gejala Klinis

    Gagal untuk menambah beratbadan

    Pertumbuhan linear terhenti.

    Edema gerenal (mukasembab, punggung kaki, perutyang membuncit)

    Diare yang tidak membaik Dermatitis, perubahan pigmen

    kulit (deskuamasi dan vitiligo).

    Perubahan warna rambutmenjadi kemerahan dan

    mudah dicabut. Penurunan masa otot

    Perubahan mental sepertilethargia, iritabilitas dan apatisdapat terjadi.

    Perubahan lain yang dapatterjadi adalah perlemakanhati, gangguan fungsi ginjal,dan anemia.

    Pada keadaan berat/ akhir(final stages) dapatmengakibatkan shock, comadan berakhir dengan kematian

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    33/46

    MarasmusSuatu keadaan kekurangan kalori proteinberat. Namun, lebih kekurangan kaloridaripada protein

    Gejala Klinis:

    kehilangan berat badan hingga sangatkurus

    Lesu

    Kulit keriput dan longgar akibatkehilangan lemak subkutan,

    Abdomen membesar atau flatdengan pola usus terlihat,

    Atrofi otot,

    Hambatan pertumbuhan yang nyata,tinggal tulang,

    Perut sering dipenuhi cacing,

    Kepala lebih besar dari badan,

    Anemia normokromik normositik,

    Defisiensi multivitamin,

    Wajah seperti orang tua,

    Tidak edema Non EdematousProtein Calorie Malnutrition.

    Suhu tubuh bisa rendah.

    Etiologi:

    Intake kalori yang sedikit.

    Infeksi yang berat dan lama,terutama infeksi enteral.

    Kelainan struktur bawaan.

    Prematuritas dan penyakit pada masaneonates.

    Pemberian ASI yang terlalu lamatanpa pemberian makanan tambahan

    yang cukup. Gangguan metabolism.

    Tumor hipotalamus.

    Penyapihan yang terlalu dini disertaidengan pemberian makanan yangkurang.

    Urbanisasi.

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    34/46

    Marasmik Kwashiorkor

    Adalah suatu sindrom protein calorie

    malnutrition di mana ditemukan gejala-gejala

    marasmus dan juga terdapat gejala-gejala

    kwashiorkor.

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    35/46

    Perbedaan

    Klinis Kwashiorkor Marasmus

    Umur 0 2 tahun 1-3 tahun

    Edema Ada Tidak ada

    Hipoalbuminemia Ada, mungkin berat RinganPerlemakan Hati Ada Tidak ada

    Kadar Insulin Dipertahankan Rendah

    Kadar Kortisol Normal Tinggi

    Penyusutan Massa Otot

    ( wasting )

    Tidak ada / ringan &

    tersembunyi edema

    Dapat sangat berat

    Lemak Tubuh Berkurang Tidak ada

    Perubahan mental Irritable, cengeng, dapat

    juga apatis

    Apatis / pendiam

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    36/46

    Kelainan Kwashiorkor Marasmus

    Gejala lain :

    1. Nafsu makan Biasanya jelek Biasanya jelek

    2. Diare Sering kali ( sebelum & selama

    dirawat )

    Relatif lebih baik drpd

    kwashiorkor

    3. Kelainan kulit Sering, bervariasi, bisa berat Jarang & ringan

    4. Kelainan rambut Sering Jarang

    5. Wajah muka Moon Face Old mans face

    6. Hepatomegali Selalu Tidak ada, bila ada oleh kausa

    lain

    Laboratorium / PA

    1. Albumin serum Rendah ( dapat berat sekali 2

    g/dl )

    N / subnormal 6 g/dl )

    2. Anemia Umumnya ada, ringan- berat Tidak / ringan

    3. Biopsi hati Fatty infiltration, necrosis,

    fibrosis

    N / sedikit atrofis

    4. Enzim enzim Berkurang N

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    37/46

    Prinsip penanganan anak dengankurang gizi:

    Memberikan makanan yang mengandung banyakprotein, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin danmineral.

    Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yangmudah dicerna dan diserap. Makanan diberikan secara bertahap. Penyakit-penyakit lain yang menyertai harus

    ditangani. Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan

    penderita dan penyuluhan gizi terhadapkeluarga

    proses pelayanan KEP berat/Gizi buruk

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    38/46

    proses pelayanan KEP berat/Gizi buruk

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    39/46

    Terapi dietik

    I. Tahap Penyesuaian

    Makanan yang diberikan diawal lebih encer,

    lebih cair

    bernilai kalori dan potein rendah bertahap

    ditingkatkan kalori 150-200kkal/kgBB dan

    protein 3,0-5,0 g/kgBB sehari

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    40/46

    Pada aplikasinya penderita dibagi 2 golongan

    menurut berat badan

    1. Berat badan < 7 kg

    jenis makanan yang diberikan adalah makanan

    bayi

    Pada awal perawatan makanan utama adalahsusu yang diencerkan ( 1/3,2/3.3/3 ) atau susu

    formula rendah laktosa

    Untuk tambahan kalori dapat diberikan glukosa

    2-5 % dan tepung 2 %

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    41/46

    2. Berat badan > 7 kg

    Jenis makanan anak umur 1 tahun

    Pemberian kalori 50 kklal/kgBB

    Protein 1,0 g/kgBB

    Cairan 200 ml/kgBB

    Makanan cair kental ( 1/3,2/3.3/3 ) Sumber makanan utama susu

    Tambahan kalori glukosa 5 %

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    42/46

    II. Tahap penyembuhan

    Toleransi terhadap makanan dan nafsu makan

    sudah membaik

    Pemberian makanan dapat ditingkatkan

    secara berangsur setiap 1-2 hari

    Konsumsi kalori 150-200 kkal/kgBB

    Protein 3,0-5,0 g/kgBB

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    43/46

    III. Tahap lanjutan

    Kembali ke kebutuhan nutrien baku

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    44/46

    Penatalaksanaan Marasmik Kwashiorkor

    Pemberian makanan tinggi energi tinggi

    protein

    Energi 150 kkal/kgBB, protein 3-5 g/kgBB

    diberikan bertahap

    Tambahan KCL 75-100 mg/kgBB hari dibagi 3

    dosis, MgsO4 50% sebanyak 0,25ml/kgBBhari

    secara IM

  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    45/46

    Referensi Departemen Kesehatan RI : Pedoman Deteksi

    Dini Tumbuh Kembang Balita, Jakarta. 1997.

    Dr.soetjiningsih,SpAK, Tumbuh Kembang Anak,

    Jakarta : EGC.1995

    Ilmu Kesehatan Anak FK UI

    Narendra, Moersintowati B. Tumbuh kembang

    anak dan remaja jakarta: sagungseto. 2005

    www.emedicine.com

    http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/
  • 7/16/2019 Modul 2 - Kel 10 Pleno the Best

    46/46

    TerimaKasih