MODUL 1 MODULASI ANALOG Tujuan Praktikum...

download MODUL 1 MODULASI ANALOG Tujuan Praktikum …rizal.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/25/2017/04/... · Buka file modulasi_fm.m di folder praktikum Siskom 7. File modulasi_fm.m

If you can't read please download the document

Transcript of MODUL 1 MODULASI ANALOG Tujuan Praktikum...

  • Unit I Amplitude Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 1

    MODUL 1

    MODULASI ANALOG

    Tujuan Praktikum

    1. Memahami prinsip kerja modulasi dan demodulasi Amplitude Modulation (AM) dan

    Frequency Modulation (FM)

    2. Dapat menganalisa pengaruh index modulasi pada AM dan FM

    3. Dapat menganalisa keluaran demodulator AM dan FM

    4. Dapat menganalisa pengaruh dari Adaptive White Gaussian Noise terhadap sinyal hasil

    demodulasi.

    5. Dapat menganalisa pengaruh dari filter terhadap sinyal hasil modulasi.

    6. Mengenalkan Software MATLAB

    1. Amplitude Modulation (AM)

    Modulasi amplitude merupakan proses modulasi dimana amplituda sinyal carrier akan

    berubah-ubah sesuai dengan sinyal informasi. Modulasi amplitude terdapat tiga jenis: AM

    DSB SC, AM SSB, AM DSB FC

    Gambar sinyal pemodulasi (VLF )

    Gambar sinyal carrier (VHF)

  • Unit I Amplitude Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 2

    Gambar sinyal modulasi Amplitudo

    1.1 AM DSB SC

    Dilihat dalam komponen domain frekuensi, nilai daya dari frekuensi carriernya

    ditekan sehingga dianggap bernilai 0. Hal ini menjadikan AM DSB SC dapat

    menghemat daya hingga 66,7% dari total daya yang ditransmisikan.

    Titik A ( ) Titik E Vc cos (c t + )

    Titik B Sc (t) = Vc cos c t Titik F

    ( cos (2 + ) cos ) m(t)

    Titik C=D SDSB-SC (t) = m (t) . Sc (t) Titik G

    ( )

    Gambar spektum frekuensi AM DSB SC:

    m(t) D

    E

    F

    mixer

    Local oscilator

    LPF

    G

    Demodulator di

    samping merupakan

    demodulasi dengan

    menggunakan

    detektor sinkron.

    m(t) A

    B

    C

    mixer

    Local oscilator

    VAM

    (t)

    t

    H h

  • Unit I Amplitude Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 3

    AM SSB

    Sinyal AM SSB menekan salah satu sideband dengan menggunakan filter,

    sehingga akan dihasilkan sinyal SSB-LSB dan sinyal SSB-USB. Dari masing-masing

    single sideband bila ditransmisikan akan dapat menghemat daya hingga 83,3% dari total

    daya yang seharusnya ditransmisikan.

    Titik A ( ) Titik B ( )

    Titik C

    [ ( ) ( ) ]

    Untuk blok demodulator sama dengan AM-DSB-SC.

    Gambar spektum frekuensi AM SSB-LSB:

    1.2 AM DSB FC

    SDSB-FC(t)=Vc[1+kam(t)]cos ct

    cos ct+0

    A m(t)

    B

    C

    mixer

    Local oscilator

    BPF USB

    D A m(t)

    B

    C

    mixer

    Local oscilator

    BPF LSB

    D

    E

    Local oscilator

    A m(t)

    B

    C

    mixer

    D

    Adder

  • Unit I Amplitude Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 4

    Sinyal keluaran untuk tiap titik adalah sebagai berikut :

    Titik A :

    Titik B : ( )

    Titik C : ( )

    Titik D : Vamp = Vc cos (c t + 0)

    Titik E : VAM-DSB-FC = Vc [1 + m(t)] cos c t ,

    Keterangan :

    VLF = Persamaan sinyal info VHF = Persamaan sinyal carrier

    Vm = Amplitude sinyal info Vc = Amplitude sinyal carrier

    Vamp = Persamaan sinyal keluaran amplifier VAM = Persamaan sinyal AM DSB FC

    ka = konstanta modulasi 0 = Pergeseran sudut phasa

    a. Spektum Frekuensi AM DSB FC (Pita Satu Sisi)

    VAM-DSB-FC = Vc [1 + ka m(t)] cos c t

    Dengan persamaan trigonometri dapat disampaikan sebagai berikut :

    V(volt)

    Vc

    f

    0 fc-fm fc fc+fm

    [ ( )

    [ ( )

  • Unit I Amplitude Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 5

    b. Daya Sinyal pada Beban

    V(volt)

    f

    0 fc-fm fc fc+fm

    c. Indeks modulasi AM

    Persamaan VAM dapat pula dinyatakan sebagai berikut :

    ( )

    Ket : Vc = Amplitude carrier

    m = Indeks modulasi

    Indeks modulasi merupakan suatu nilai yang menunjukan kualitas

    modulasi. Berdasarkan besarnya indeks modulasi (m), kondisi modulasi dapat

    dikelompokkan sebagai berikut :

  • Unit II Frequency Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 6

    1. Under Modulation ( m < 1 )

    2. Critical Modulation ( m = 1 )

    V(volt)

    3. Over Modulation ( m>1 )

    Harga indeks modulasi untuk (m) < 1 dan indeks modulasi (m)= 1

    adalah sebagai berikut :

    H = Vc ( 1 + m )

    h = Vc ( 1 - m )

    Harga indeks modulasi untuk (m) > 1.

    H = Vc ( 1 + m )

    h = Vc ( 1 m )

    Ket.: H = amplitude tinggi

    h = amplitude rendah

    Untuk sinyal AM-DSB-SC dan AM-SSB hanya memiliki 1 jenis index

    modulasi yaitu m=1 sedangkan untuk AM-DCB-FC memiliki ketiganya.

    H h

    V(volt)

    t

    t

    H h

    V(volt)

  • Unit II Frequency Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 7

    1.4 Demodulasi AM

    Demodulasi AM merupakan proses pemulihan sinyal pemodulasi dari sinyal

    termodulasi. Detektor selubung merupakan teknik demodulasi paling sederhana,

    namun tidak cocok dipakai untuk sinyal dalam keadaan Over Modulation ( m>1 ).

    Prinsip kerja detektor selubung (detektor asinkron) :

    1. Dioda : berfungsi sebagai penyearah

    2. Arus yang lewat dioda mengakibatkan terjadi proses pengisian muatan di

    kapasitor sehingga V katoda naik. Saat V katoda = V anoda maka dioda off dan

    terjadi proses pengosongan dari kapasitor ke resistor,sehingga V katoda akan

    turun lagi dan begitu seterusnya berulang-ulang.

    gambar keluaran hasil detektor selubung.

    Selain detector selubung (asinkron), demodulasi dapat juga dilakukan dengan

    detector sinkron. Seperti gambar berikut :

    [Vc (1+m cos mt)] x Vc

    Vc (1+m cos mt)] cos ct (Vm.Vc/2) cos mt

    Vc cos ct

    Prinsip dari detektor sinkron adalah menggunakan sinyal carrier yang

    sama pada transmitter dan receiver. Detektor sinkron bisa digunakan untuk semua

    indeks modulasi, namun rangkaian yang digunakan lebih rumit daripada detector

    selubung.

  • Unit II Frequency Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 8

    PROSEDUR PRAKTIKUM AMPLITUDE MODULATION

    1. Buka file modulasi_am.m di folder praktikum Siskom

    2. File modulasi_am.m mempunyai konfigurasi sebagai berikut :

    modulasi_am(fc,fm,ma,of) dengan

    a. fc : frekuensi carrier sinyal pembawa, default = 20 Hz

    b. fm : frekuensi sinyal informasi : default = 5 Hz

    c. ma : indeks modulasi : default = 0.7

    d. of : orde filter lowpass : default = 5

    3. Tekan F5 di Editor MATLAB untuk save dan run file .m tersebut, atau ketik modulasi_am()

    di Command Window MATLAB untuk menjalankan program tersebut dengan nilai

    konfigurasi default

    4. Pahami tiap baris syntax bersama Asisten Praktikum/Dosen

    5. Lakukan percobaan dan kumpulkan data-data meliputi

    a. Grafik sinyal hasil modulasi

    b. Grafik sinyal hasil modulasi + AWGN

    c. Grafik sinyal hasil demodulasi

    d. Grafik sinyal hasil demodulasi yang telah difilter

    e. Grafik spektrum frekuensi sinyal informasi

    f. Grafik spektrum frekuensi sinyal kirim ( hasil

    modulasi+AWGN )

    g. Grafik spektrum frekuensi untuk sinyal hasil demodulasi

    setelah difilter

    Kumpulkan ke 7 data-data tersebut untuk masing-masing konfigurasi sebagai berikut :

    a. dan m , default dan berikan analisa

    perbandingan ketiga data-data tersebut dengan kalkulasi secara teoritis di laporan

    anda !

    b. Untuk nilai dan default, carilah data untuk SNR = 0, 5 dan 10 berikan

    analisa perbandingan ketiga data-data tersebut dengan kalkulasi secara teoritis di

    laporan anda !

  • Unit II Frequency Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 9

    S(t) = Vc cos [2fct + ( sin (2fmt))

    ]

    c. Untuk nilai ; , SNR = 0 carilah data untuk

    berikan analisa perbandingan keempat data-data tersebut di laporan anda !

    2. Frequency Modulation (FM)

    Frequency Modulation adalah modulai analog dimana Frekuensi sinyal termodulasi

    berubah sesuai dengan sinyal info.

    Dimana :

    m

    f

    m

    mf

    m

    m

    ff

    Vk

    f

    kV

    2

    m

    f

    fV

    kk

    2

    2

    minmax fff

    = Indeks modulasi FM Vm = Amplitudo modulasi

    kf =Sensitivitas modulasi (Hz/Volt) fm = Frekuensi modulasi

    k = Sensitivitas modulasi (rad/Volt) fmax= Frekuensi maksimum

    f = Deviasi frekuensi sinyal FM fmin = Frekuensi minimum

    2.1 Pembentukan Sinyal FM

  • Unit II Frequency Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 10

    a. Daya sinyal dan bandwidth FM

    Dengan menggunakan pendekatan fungsi Bessel, maka besar daya sinyal FM yaitu :

    PFM=2

    2

    2r

    C JR

    V= )...(2

    2

    2

    3

    2

    2

    2

    1

    2

    0

    2

    JJJJR

    VC

    Tabel Fungsi Bessel

    J0() J1() J2() J3() J4() J5()

    2 0.224 0.577 0.353 0.129 0.034 0.007

    2.4 0 0.52 0.43 0.20 0.06 0.02

    3 -0.260 0.339 0.486 0.309 0.132 0.043

    4 -0.397 -0.066 0.364 0.430 0.281 0.132

    dengan )...(2 232

    2

    2

    1

    2

    0 JJJJ 1maka : PFM=R

    VC

    2

    2

  • Unit II Frequency Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 11

    b. Spektrum frekuensi dan Bandwidth FM

    Gambar spektrum frekuensi sinyal FM adalah sebagai berikut :

    BW sinyal FM dapat dihitung dengan menggunakan BW Carson

    2.2 Demodulasi FM

    Suatu Demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM dengan

    operasi yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM.

    Blok demodulasi FM

    A B C D E

    Keluaran untuk tiap-tiap titik adalah sebagai berikut :

    Di A : sinyal FM yang bercampur noise dan distorsi amplitudo.

    t

    V(t)

    Di B : Sinyal FM yang amplitudonya di stabilkan (dikonstankan) karena akibat noise

    ( ) ( )

    LIMITTER DET. SELUBUNG BPF DIFERENSIATOR

  • Unit II Frequency Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 12

    t

    V(t)

    Di C : Sinyal FM untuk rentang frekuensi tertentu sesuai dengan filter BPF.

    t

    V(t)

    Di D : Sinyal di D dapat dipandang sebagai sinyal AM-FM (untuk lebih jelasnya lihat

    karakteristi diferensiator FM di atas).

    V(t)

    t

    Di E : Outputan detektor selubung akan berupa sinyal informasi yang dikirim.

    V(t)

    t

    PROSEDUR PRAKTIKUM FREQUENCY MODULATION

    6. Buka file modulasi_fm.m di folder praktikum Siskom

    7. File modulasi_fm.m mempunyai konfigurasi sebagai berikut :

    modulasi_fm(f,fc,fs,dev,of) dengan

    a. fc : frekuensi carrier sinyal pembawa, default = 40 Hz

    b. f : frekuensi sinyal informasi : default = 5 Hz

    c. dev : deviasi frekuensi : default = 20

  • Unit II Frequency Modulation

    Laboratorium Switching dan Transmisi 13

    d. fs : frekuensi sampling : default = 10*

    e. of : orde filter lowpass : default = 10

    8. Tekan F5 di Editor MATLAB untuk save dan run file .m tersebut, atau ketik modulasi_fm()

    di Command Window MATLAB untuk menjalankan program tersebut dengan nilai

    konfigurasi default

    9. Pahami tiap baris syntax bersama Asisten Praktikum/Dosen

    10. Lakukan percobaan dan kumpulkan data-data meliputi

    a. Grafik sinyal hasil modulasi

    b. Grafik sinyal hasil modulasi + AWGN

    c. Grafik sinyal hasil demodulasi

    d. Grafik sinyal hasil demodulasi yang telah difilter

    e. Grafik spektrum frekuensi sinyal informasi

    f. Grafik spektrum frekuensi sinyal kirim ( hasil

    modulasi+AWGN )

    g. Grafik spektrum frekuensi untuk sinyal hasil demodulasi

    setelah difilter

    Kumpulkan ke 7 data-data tersebut untuk masing-masing konfigurasi sebagai berikut :

    a. dan , default dan default berikan analisa perbandingan

    ketiga data-data tersebut dengan kalkulasi secara teoritis di laporan anda !

    b. Untuk nilai dan default carilah data untuk berikan

    analisa perbandingan keempat data-data tersebut di laporan anda !

    c. Buatlah variasi nilai SNR di modulasi_fm.m di baris 12 yaitu syntax

    dy=awgn(y,25,'measured') , rubahlah nilai 25 tersebut menjadi 3 variasi

    sembarang dan berikan analisa hasil grafik perbandingan 3 data-data tersebut di

    laporan anda

    REFERENSI

    1. Laboratorium Sistem Komunikasi. 2013.Modul Praktikum Sistem Komunikasi. Bandung