Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam...

18
1 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi menjadikan hampir semua bidang kehidupan semakin mudah, salah satunya adalah penerapan teknologi pada sistem informasi. Perkembangan tersebut juga terjadi pada perangkat mobile, data statistik penjualan mobile phone didunia per 2013 menunjukkan Android yang mendominasi, yaitu 156 Juta, disusul Apple dengan angka 38 Juta, Blackberry pada angka 6 Juta, dan Windows Phone pada angka 5 Juta[1]. Besar peluang pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini apabila dirancang pada platform mobile Android. Di Taman Djamoe Indonesia terdapat banyak tanaman obat yang memiliki beragam manfaat untuk pengobatan. Taman Djamoe Indonesia memiliki luas tiga hektar dan berisi lebih dari 501 jenis tanaman obat, sebagian besar tanaman obat yang ada disana merupakan tanaman yang tumbuh ditengah-tengah lingkungan masyarakat, namun banyak masyarakat yang kurang mengetahui informasi tentang manfaat tanaman-tanaman tersebut. Taman Djamoe Indonesia didirikan sebagai tempat belajar masyarakat tentang tanaman obat. Dengan masyarakat mengetahui manfaat dari tanaman obat, maka masyarakat dapat memilih sendiri tanaman obat yang sesuai untuk dikonsumsi sebagai obat. Taman Djamoe Indonesia menyediakan bursa tanaman obat, sehingga pengunjung dapat membeli tanaman obat untuk dibudidayakan dirumah dan diolah sendiri sebagai obat. Media informasi tentang tanaman obat di Taman Djamoe Indonesia berupa papan nama yang terletak disekitar tanaman yang memuat informasi nama tanaman, nama latin, dan manfaat tanaman. Berdasarkan hasil kuisioner terhadap masyarakat dibutuhkan informasi cara budidaya yang tepat sehingga tanaman dapat hidup serta cara pengolahan tanaman obat untuk dapat dikonsumsi, selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan staff tour leader Taman Djamoe Indonesia dibutuhkan sistem informasi yang dapat membantu tour leader dalam penyampaian informasi tentang tanaman obat. Dewasa ini ada sebuah teknologi yang diimplementasikan pada teknologi mobile, yaitu Augmented Reality (AR). AR membutuhkan sebuah marker yang akan dikenali oleh sistem melalui kamera dan akan memunculkan informasi yang dibutuhkan. Didalam AR terdapat sebuah fitur deteksi marker berdasarkan pengenalan teks yang disebut Text Recognition, dengan Text Recognition memungkinkan sistem untuk mengenali teks nama tanaman yang dimuat pada papan nama di Taman Djamoe Indonesia, sehingga pihak Taman Djamoe Indonesia tidak harus mengganti papan nama yang ada saat ini. Berdasarkan latar belakang yang ada maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memodifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam perancangan sistem informasi tanaman untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan tentang tanaman obat kepada pengunjung Taman Djamoe Indonesia. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana memodifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam perancangan sistem informasi tanaman.

Transcript of Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam...

Page 1: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

1

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi menjadikan hampir semua bidang

kehidupan semakin mudah, salah satunya adalah penerapan teknologi pada sistem

informasi. Perkembangan tersebut juga terjadi pada perangkat mobile, data

statistik penjualan mobile phone didunia per 2013 menunjukkan Android yang

mendominasi, yaitu 156 Juta, disusul Apple dengan angka 38 Juta, Blackberry

pada angka 6 Juta, dan Windows Phone pada angka 5 Juta[1]. Besar peluang

pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini apabila dirancang pada platform

mobile Android.

Di Taman Djamoe Indonesia terdapat banyak tanaman obat yang memiliki

beragam manfaat untuk pengobatan. Taman Djamoe Indonesia memiliki luas tiga

hektar dan berisi lebih dari 501 jenis tanaman obat, sebagian besar tanaman obat

yang ada disana merupakan tanaman yang tumbuh ditengah-tengah lingkungan

masyarakat, namun banyak masyarakat yang kurang mengetahui informasi

tentang manfaat tanaman-tanaman tersebut. Taman Djamoe Indonesia didirikan

sebagai tempat belajar masyarakat tentang tanaman obat. Dengan masyarakat

mengetahui manfaat dari tanaman obat, maka masyarakat dapat memilih sendiri

tanaman obat yang sesuai untuk dikonsumsi sebagai obat. Taman Djamoe

Indonesia menyediakan bursa tanaman obat, sehingga pengunjung dapat membeli

tanaman obat untuk dibudidayakan dirumah dan diolah sendiri sebagai obat.

Media informasi tentang tanaman obat di Taman Djamoe Indonesia berupa

papan nama yang terletak disekitar tanaman yang memuat informasi nama

tanaman, nama latin, dan manfaat tanaman. Berdasarkan hasil kuisioner terhadap

masyarakat dibutuhkan informasi cara budidaya yang tepat sehingga tanaman

dapat hidup serta cara pengolahan tanaman obat untuk dapat dikonsumsi, selain

itu berdasarkan hasil wawancara dengan staff tour leader Taman Djamoe

Indonesia dibutuhkan sistem informasi yang dapat membantu tour leader dalam

penyampaian informasi tentang tanaman obat.

Dewasa ini ada sebuah teknologi yang diimplementasikan pada teknologi

mobile, yaitu Augmented Reality (AR). AR membutuhkan sebuah marker yang

akan dikenali oleh sistem melalui kamera dan akan memunculkan informasi yang

dibutuhkan. Didalam AR terdapat sebuah fitur deteksi marker berdasarkan

pengenalan teks yang disebut Text Recognition, dengan Text Recognition

memungkinkan sistem untuk mengenali teks nama tanaman yang dimuat pada

papan nama di Taman Djamoe Indonesia, sehingga pihak Taman Djamoe

Indonesia tidak harus mengganti papan nama yang ada saat ini.

Berdasarkan latar belakang yang ada maka dilakukan penelitian yang

bertujuan untuk memodifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam

perancangan sistem informasi tanaman untuk memberikan informasi-informasi

yang dibutuhkan tentang tanaman obat kepada pengunjung Taman Djamoe

Indonesia. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana memodifikasi

Text Recognition pada Augmented Reality dalam perancangan sistem informasi

tanaman.

Page 2: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

2

2. Kajian Pustaka

Penelitian berjudul “Aplikasi Desain Denah Perumahan dengan Teknologi

Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android OS”, oleh Ardanto, yang

dibuat dengan tujuan sebagai media bantu dalam mendesain denah perumahan[2].

Pada penelitian ini pengguna dapat melihat preview denah perumahan dalam

bentuk 3D. Marker yang dibuat adalah beberapa tipe rumah, setiap marker diberi

teks sebagai informasi tipe rumah agar mudah dalam penyusuan denah perumahan

sesuai pemetaan yang telah ditentukan.

Penelitian yang berjudul “Aplikasi Mobile Museum Dinosaurus dengan

Teknologi Augmented Reality pada Mobile Phone Berbasis Android”, oleh

Nugraha yang dibuat untuk mempermudah siswa sekolah dasar dalam belajar

tentang dinosaurus dengan variasi media pembelajaran yang menarik[3]. Pada

penelitian ini pengguna dapat melihat visualisasi dinosaurus dalam bentuk 3D,

beserta detail keterangan tentang dinosaurus, sehingga detail keterangan

dinosaurus tidak terpisah dengan objek dinosuarusnya.

Pada kedua penelitian sebelumnya, menggunakan Frame Markers pada

Augmented Reality untuk proses deteksi marker. Dengan Frame Markers sistem

membutuhkan pengenalan marker terlebih dahulu untuk dapat mendeteksinya,

sehingga hal tersebut kurang cocok untuk diterapkan di Taman Djamoe Indonesia

yang harus melakukan proses pengenalan pada 501 jenis marker terlebih dahulu,

sedangkan text recognition tidak memerlukan proses pengenalan marker pada

sistem terlebih dahulu karena marker yang dikenali berupa teks dengan berbagai

jenis font yang sudah ditentukan oleh SDK Vuforia yang disebut word targets,

sehingga pembuatan marker dapat dilakukan dengan menuliskan word targets

sesuai font yang sudah ditentukan. Sedangkan pada aplikasi hanya perlu

menambahkan daftar word list yang diijinkan untuk dikenali oleh sistem.

Berdasarkan hal tersebut terciptalah suatu gagasan untuk membuat sistem

informasi tanaman dengan melakukan modifikasi Text Recognition pada

Augmented Reality dalam perancangan sistem informasi tanaman. Hubungan

penelitian ini dengan penelitian pertama yang berjudul “Aplikasi Desain Denah

Perumahan dengan Teknologi Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis

Android OS” adalah pemberian informasi berupa teks pada marker, sehingga

muncul ide bahwa marker yang digunakan adalah berupa teks, sehingga teks yang

menjadi informasi pada desain marker merupakan marker yang dapat dideteksi

oleh sistem. Sedangkan hubungan penelitian ini dengan penelitian kedua yang

berjudul “Aplikasi Mobile Museum Dinosaurus dengan Teknologi Augmented

Reality pada Mobile Phone Berbasis Android” adalah sistem yang dapat

menampilkan detail keterangan dinosaurus pada saat marker terdeteksi, selain

menampilkan objek dinosaurus dalam bentuk 3D. Sehingga detail keterangan

yang disampaikan dimuat dalam sistem, tidak hanya dimuat dalam buku.

Tanaman adalah tumbuhan yang biasa ditanam orang. Sedangkan tumbuhan

adalah makhluk hidup yang berinti sel mengandung klorofil[4].

Sistem informasi adalah kumpulan dari prosedur atau proses-proses yang

saling berkaitan, saling bergantungan dan bekerjasama dengan tujuan untuk

menyajikan sistem informasi yang berada disebuah organisasi, umumnya

Page 3: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

3

merupakan sistem informasi manual, yaitu seluruh proses pengelolahan data

sekaligus penyajian informasinya dilakukan oleh manusia. Mulai dari mencatat,

menyimpan, menghitung, membandingkan dan sampai pada membuat laporan,

dilakukan oleh beberapa orang. Namun tidak sedikit organisasi-organisasi yang

saat ini telah mengimplementasikan suatu sistem informasi yang telah

terkomputerisasi sehingga manusia yang terlibat dengan sistem tersebut cukup

dengan menginputkan data-data yang ada, kemudian menekan tombol proses,

maka sistem yang ada pada komputer tersebut akan melakukan proses

penyimpanan, pengelompokan, perhitungan, bahkan sampai pada penyajian

informasi berupa laporan atau diagram[5].

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang menciptakan

aplikasi untuk digunakan pada bermacam peranti mobile. Awalnya, Google Inc.

membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel.

Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance,

konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi,

termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia[6].

Unity3d adalah sebuah software yang digunakan untuk membuat game atau

aplikasi interaktif yang mendukung multiple platform. Unity3d Menggunakan

bahasa pemrograman javascript, C#, dan Boo[7].

Vuforia adalah software platform untuk Android dan IOS yang

memungkinkan aplikasi melihat gambar-gambar dari target database device atau

cloud[8]. Fitur yang tersedia dalam Vuforia yaitu Image Targets, Multi Targets,

Cylinder Targets, Word Targets, Frame Markers, Virtual Buttons[9].

Augmented Reality (AR) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan

pengguna untuk melihat dunia maya dan dunia nyata dalam waktu yang sama.

Benda maya digabungkan dengan dunia nyata, sehingga AR tidak menggantikan

sepenuhnya pemandangan dunia nyata dengan pemandangan dunia maya.

Idealnya pemandangan tersebut akan muncul seolah-olah benda-benda maya

berdampingan dengan benda pada dunia nyata dalam suatu ruangan yang

sama[10].

Text Recognition merupakan salah satu fitur yang dimiliki SDK Vuforia,

Text Recognition memungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi yang

dapat mendeteksi dan melacak teks. Teks yang dideteksi oleh kamera akan

dicocokkan dengan word list yang telah didefinisikan[11].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Tahapan penelitian dalam modifikasi text recognition pada augmented

reality dalam perancangan sistem informaasi tanaman terbagi dalam lima tahapan,

yaitu (1) Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data, (2) Perancangan sistem, (3)

Perancangan aplikasi, (4) Implementasi dan Pengujian sistem, serta Analisis Hasil

Pengujian, (5) Penulisan laporan hasil penelitian. Alur tahapan penelitian dapat

dilihat pada Gambar 1.

Page 4: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

4

Gambar 1 Tahapan Penelitian [12]

Tahap pertama adalah analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu

melakukan analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi

ini. Pada tahap ini diperoleh hasil dari wawancara yaitu belum adanya sistem

informasi yang dapat menyampaikan informasi tentang tanaman obat secara

lengkap. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan sistem informasi yang

mampu menyampaikan informasi-informasi yang dibutuhkan tentang tanaman

obat. Untuk kebutuhan data yang digunakan bersumber dari Taman Djamoe

Indonesia, buku, dan situs internet.

Tahap kedua adalah perancangan sistem yang meliputi perancangan proses

menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML), yaitu perancangan

Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, serta Class Diagram.

Perancangan arsitektur dari sistem yang dibangun yaitu perancangan proses

Augmented Reality, proses inisialisasi word list, dan proses perbarui data dari

server. Serta perancangan antarmuka yang berfungsi sebagai penghubung

interaksi antara pengguna dengan sistem.

Tahap ketiga adalah perancangan aplikasi yaitu membuat aplikasi sesuai

kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan, yaitu

penerapan proses Augmented Reality tersebut berserta fitur-fitur aplikasi.

Tahap keempat adalah implementasi dan pengujian sistem, serta analisis

hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat kemudian

dilakukan pengujian, selanjutnya melakukan analisis untuk melihat apakah

aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan, jika belum sesuai

maka akan dilakukan perbaikan.

Tahap kelima adalah penulisan laporan hasil penelitian, yaitu

mendokumentasikan proses penelitian yang sudah dilakukan dari tahap awal

hingga akhir ke dalam tulisan, yang akan menjadi laporan hasil penelitian.

Dalam merancang dan mengimplementasikan aplikasi sistem informasi

tanaman diperlukan suatu rancangan sistem terlebih dahulu untuk memberikan

gambaran pada pengguna aplikasi. Metode yang digunakan dalam perancangan

sistem ini adalah metode prototyping. Metode prototyping memiliki tiga proses.

Proses dalam metode prototyping ditunjukkan pada Gambar 2.

Page 5: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

5

Gambar 2 Metode Prototyping[13]

Metode Prototyping diawali dengan pengumpulan kebutuhan (listen to

customer). Dalam perancangan sistem informasi tanaman ini perlu dilakukan

pengumpulan kebutuhan pengguna dengan identifikasi kebutuhan sistem serta

kebutuhan data-data, data-data yang diperlukan sistem yaitu data-data tentang

keterangan tanaman obat, klasifikasi tanaman obat, manfaat tanaman obat, cara

pengolahan tanaman obat, serta cara budidaya tanaman obat untuk dimasukkan

kedalam aplikasi.

Setelah pengumpulan data, akan dilakukan perancangan sistem (build/revise

mock-up), dengan membuat use case diagram, class diagram, activity diagram.

Serta membuat mock-up sebagai gambaran dari tampilan, setelah itu sistem akan

dibangun menggunakan software Unity3D, Vuforia SDK, dan Android SDK.

Setelah perancangan sistem akan dilakukan tahap evaluasi sistem (customer

test-drives mock-up). Dalam tahap ini pengguna akan mengevaluasi kerja sistem,

apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Apabila aplikasi

belum sesuai dengan kebutuhan, maka akan dilakukan perbaikan. Apabila aplikasi

sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka proses selesai.

Pada prototype pertama aplikasi dirancang langsung membuka halaman

kamera untuk mendeteksi word targets dan menampilkan detail informasi tentang

tanaman. Setelah dilakukan pengujian aplikasi, hasil yang diperoleh dari

prototype pertama adalah : 1) Halaman kamera sudah dapat mendeteksi word

targets dengan benar. 2) Halaman detail dapat ditampilkan sesuai dengan nama

tanaman dari word targets yang terdeteksi. 3) Desain tombol Next dan Previous

pada halaman detail terlalu kecil. 4) Desain background dan warna huruf kurang

menarik. 5) Diperlukan halaman menu utama sebelum masuk ke halaman kamera.

Pada prototype kedua aplikasi telah diperbaiki sesuai hasil pengujian

prototype pertama. Setelah dilakukan pengujian aplikasi, hasil yang diperoleh dari

prototype kedua adalah : 1) Desain serta ukuran tombol Next dan Previous sudah

sesuai. 2) Desain background dan warna huruf sudah menarik. 3) Tersedia

halaman menu utama. 4) Saat pindah dari halaman menu utama ke halaman

kamera membutuhkan waktu lima detik untuk proses inisialisasi word list dan

kamera, sehingga dibutuhkan progress bar guna memberikan informasi bahwa

aplikasi sedang melakukan inisialisasi sehingga pengguna tidak beranggapan

terjadi error pada aplikasi. 5) Diperlukan desain yang proporsional ketika

dijalankan pada device dengan resolusi layar yang berbeda.

Page 6: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

6

Pada prototype ketiga aplikasi telah diperbaiki sesuai hasil pengujian dari

prototype kedua. Hasil prototype ketiga adalah : 1) Terdapat progress bar sebagai

informasi bahwa aplikasi sedang melakukan inisialisasi. 2) Desain aplikasi sudah

proporsional pada beberapa device dengan resolusi layar yang berbeda yaitu

reolusi layar 320x480 pixel, 600x1024 pixel, dan 1024x768 pixel. 3) Diperlukan

fitur untuk memperbarui data agar bersifat dinamis. 4) Diperlukan aplikasi

tambahan untuk manipulasi data pada server. 5) Diperlukan penyimpanan data

pada server.

Pada prototype keempat aplikasi telah diperbaiki sesuai hasil pengujian pada

prototype ketiga. Hasil prototype keempat adalah : 1) Tersedia fitur untuk

memperbarui data secara dinamis. 2) Tersedia aplikasi untuk manipulasi data pada

server menggunakan bahasa pemrograman php. 3) Penyimpanan data pada server

menggunakan database MySQL.

Sistem dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modeling

Language), yaitu metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk

merancang dan atau membuat software berorientasi objek[14]. UML dapat

digunakan untuk merancang suatu konsep dalam pembuatan software. Dalam

pembuatan aplikasi sistem informasi tanaman menggunakan Use case diagram,

Activity diagram, Sequence Diagram dan Class diagram.

Use case diagram adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan aktor

[15]. Use case diagram dari aplikasi menunjukkan bahwa pengguna harus

membuka halaman kamera pada menu mulai untuk dapat membuka halaman

detail. Pada halaman detail terdapat perluasan fungsi yaitu pengguna dapat

melakukan ambil foto, membuka informasi selanjutnya, dan membuka informasi

sebelumnya. Pengguna juga dapat membuka halaman petunjuk penggunaan

aplikasi, halaman tentang aplikasi, serta dapat melakukan perbaruan data dari

server. Use case pada perancangan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Use Case Diagram

Sequence diagram menggambarkan urutan dari sebuah aksi dan memberikan

respon untuk menghasilkan sebuah output tertentu. Sequence diagram pada

perancangan ini dimulai dari pengguna mengarahkan kamera pada objek teks,

kemudian sistem akan memeriksa word list dan melakukan pengecekan pada

database, apabila teks terdeteksi cocok dengan database maka sistem akan

Tampilkan Detail Navigasi Informasi Selanjutnya

Navigasi Informasi Sebelumnya

Ambil Foto <<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Menu Petunjuk

Menu Tentang

Menu Mulai

Perbarui Data

Pengguna

<<include>>

Page 7: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

7

menampilkan teks terdeteksi dan dapat ditampilkan informasi detail. Sequence

diagram pada peracangan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Sequence Diagram

Activity diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang

terjadi dalam suatu use case[16]. Activity diagram menjelaskan langkah atau

urutan aktifitas dalam sebuah proses. Activity diagram pengguna dalam

perancangan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Activity diagram

: Pengguna : Pengguna : Menu : Menu : Sistem : Sistem : Data : Data

Mengarahkan kamera pada word targets

Memeriksa WordList

Memuat database sesuai Text terdeteksi

Data berhasil dimuat

Menampilkan Text terdeteksi

Menampilkan semua datadari database

Page 8: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

8

Pengguna memilih Tombol Mulai maka sistem akan melakukan inisialisasi

word list setelah itu akan menampilkan halaman kamera yang diarahkan pada

objek teks. Setelah teks terdeteksi sesuai dengan word list, sistem akan

mencocokkan teks dengan database, apabila teks ada pada database maka akan

muncul Tombol Tampilkan Detail yang digunakan untuk membuka halaman

detail.

Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas di dalam sistem.

Class diagram pada perancangan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Terdapat class yang disediakan oleh SDK Vuforia, yaitu class QCARUnity,

CameraDeviceImpl, Tracker, TextTracker, QCARBehavior, TextRecoBehavior.

Class TextRecobehavior digunakan untuk inisialisasi word list dan konfigurasi

aplikasi. Class Tracker digunakan untuk proses pelcakan word targets. Class

TextEventHandler digunakan untuk aksi ketika word targets telah terdeteksi.

Gambar 6 Class Diagram

Tahapan proses Augmented Reality pada aplikasi terdapat beberapa tahapan.

Tahapan proses Augmented Reality yang pertama adalah deklarasi dan inisialisasi,

pada tahap ini yang dilakukan adalah mendeklarasikan dan menginisialisasikan

semua class yang digunakan pada aplikasi. Tahap kedua adalah konfigurasi layar

kamera, yaitu memanggil class yang berfungsi untuk mengaktifkan fungsi kamera

pada mobile phone dan mengatur halaman kamera. Tahap yang ketiga adalah

inisialisasi word list, yaitu melakukan inisialisasi data word list yang diambil dari

database lokal (SQLite). Tahap yang keempat adalah deteksi marker, yaitu objek

yang dideteksi oleh kamera akan dikembalikan dalam bentuk teks. Tahap kelima

adalah cek word list dan database, yaitu mencocokkan teks yang telah terdeteksi

dengan daftar word list yang telah didefinisikan, apabila teks tersebut cocok

dengan daftar yang ada di word list maka teks akan digunakan sebagai parameter

untuk mengambil data detail dari database. Tahap yang terakhir adalah tampilkan

informasi, yaitu sistem akan menampilkan informasi sesuai detail data yang

diambil dari database. Tahapan proses Augmented Reality dapat dilihat pada

Gambar 7.

Page 9: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

9

Gambar 7 Tahapan Proses Augmented Reality

Tahapan proses inisialisasi word list pada aplikasi terdiri dari beberapa

tahap. Tahap inisialisasi word list yang pertama adalah memuat semua data

default word list yang dimiliki engine. Tahap yang kedua adalah memuat data

tambahan word list yang biasanya dimuat dari file berekstensi .lst di direktori

StreamingAssets. Karena file yang berada di direktori StreamingAssets sifatnya

read-only, maka data tambahan word list juga sifatnya statis, oleh karena

dibutuhkan cara lain agar datanya bersifat dinamis, yaitu dengan cara memuat

data tambahan word list yang diambil dari database lokal, sehingga ketika

database lokal dilakukan perbaruan data, maka data tambahan word list juga akan

berubah menyesuaikan isi dari database lokal tersebut. Tahap yang terakhir

adalah filter data, karena default word list harus tetap dimuat, sedangkan words

yang ada didalamnya tidak diperlukan oleh aplikasi, maka dilakukan proses filter

words tujuannya agar aplikasi mengabaikan word targets yang tidak diperlukan,

sehingga aplikasi hanya akan mendeteksi word targets yang ada pada word list

sesuai yang dibutuhkan oleh aplikasi. Tahapan proses inisialisasi word list dapat

dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Tahapan Proses Inisialisasi Word List

Tahapan proses perbarui data yang pertama adalah aplikasi mobile

melakukan request pada web service. Selanjutnya web service akan menproses

permintaan dari aplikasi mobile dan mengakses database server. Kemudian web

service akan mengembalikan data dalam bentuk JSON. Setelah JSON diterima

oleh aplikasi mobile, maka akan diambil value dari setiap node untuk dimasukkan

ke dalam database lokal, sebelum value JSON dimasukkan ke dalam database

lokal, semua isi database lokal dihapus terlebih dahulu, agar tidak ada redundansi

data. Proses perbarui data dapat dilihat pada Gambar 9.

Page 10: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

10

Gambar 9 Proses Perbarui Data

4. Hasil dan Pembahasan

Aplikasi sistem informasi tanaman terdiri dari lima halaman user interface.

Halaman-halaman tersebut adalah Halaman Menu Utama, Halaman Kamera,

Halaman Detail, Halaman Petunjuk, dan Halaman Tentang.

Halaman Menu Utama merupakan halaman yang berfungsi sebagai user

interface utama aplikasi. Berdasarkan dari hasil rancangan prototype kedua dan

keempat, terdapat empat tombol pada halaman menu utama.Terdiri dari tombol

Mulai, Perbarui Data, Petunjuk, dan Tentang. Halaman Menu Utama aplikasi

dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Menu Utama Aplikasi

Pada halaman Menu Utama terdapat fungsi untuk memperbarui data yaitu

aplikasi mobile melakukan permintaan kepada web service, kemudian web service

akan mengakses data dari database server secara online, setelah itu web service

akan meberikan respon dengan kembalian data berupa data JSON. Setelah data

JSON didapatkan oleh aplikasi mobile maka akan diambil berdasarkan node dan

disimpan pada database lokal mobile phone. Kode program perbarui data dari

server dapat dilihat pada Kode Program 1. Kode Program 1 Perbarui data dari server

1. OpenDB("Tanaman.db");

2. deleteDB("info");

3. CloseDB();

4. WWW request = new WWW("http://andronesia.net/tanaman/json_data.php");

5. ...

6. var jsonData = JSON.Parse(request.text);

7. var arrayData = jsonData["tanaman"];

8. for(int i=0; i<arrayData.Count; i++){

Page 11: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

11

9. OpenDB("Tanaman.db");

10. InsertIntoSpecific("info", 11. new string[]{"nama", "keterangan", "klasifikasi", "manfaat", "pengolahan",

"budidaya"},

12. new string[]{arrayData[i]["nama"], arrayData[i]["keterangan"], arrayData[i]["klasifikasi"], arrayData[i]["manfaat"],

arrayData[i]["pengolahan"], arrayData[i]["budidaya"]});

13. CloseDB(); 14. GlobalVar.Instance.isUpdated = true;

Semua data pada database lokal dihapus terlebih dahulu, kemudian aplikasi

memasukkan setiap node dari data JSON kedalam database lokal untuk

menggantikan data sebelumnya. Kemudian variable isUpdated diset menjadi true

sebagai indikasi bahwa perbaruan data berhasil.

Halaman Kamera dapat diakses dengan cara menekan tombol Mulai pada

Halaman Menu Utama. Pada halaman ini kamera mobile akan diaktifkan oleh

sistem untuk menangkap objek didepan kamera secara real-time. Saat kamera

mendeteksi teks yang terdaftar dalam vuforia word list (vwl), sistem akan

menyimpan teks yang terdeteksi dan teks tersebut akan diperiksa pada database.

Apabila di database ada data teks tersebut maka sistem akan menampilkan teks

tersebut pada layar dan menampilkan tombol tampilkan detail yang digunakan

untuk menuju halaman detail informasi. Halaman Kamera dapat dilihat pada

Gambar 11.

Gambar 11 Halaman Kamera

Halaman Detail dapat diakses dengan menekan tombol Tampilkan Detail

yang ada di Halaman Kamera. Pada Halaman Detail pengguna dapat melihat

informasi tentang tanaman, serta mengambil foto layar (screenshoot). Pada

Halaman Detail informasi yang disampaikan meliputi keterangan tanaman,

klasifikasi tanaman, manfaat tanaman, cara pengolahan tanaman, serta cara

budidaya tanaman. Halaman Detail dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 12: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

12

Gambar 12 Halaman Detail

Dalam proses pengembangan aplikasi ini, digunakan engine sebagai library

pada sistem. Library yang digunakan pada aplikasi ini adalah Vuforia SDK.

Vuforia merupakan engine Augmented Reality yang dikembangan oleh

Qualcomm. Qualcomm menyediakan engine Vuforia yang kompatibel dengan

tools editor yang digunakan, yaitu Unity3D. Vuforia menyediakan beberapa

macam fungsi, yaitu Image Targets, Multi Targets, Cylinder Targets, Word

Targets, Frame Markers, dan Virtual Button[9].

Tahap awal yang terjadi pada sistem adalah proses inisialisasi word list.

Pada proses inisialisasi word list dilakukan modifikasi yaitu data diambil dari

SQLite. Sehingga tidak memerlukan file dari direktori StreamingAssets dengan

ekstensi .lst yang sifatnya read-only untuk dimuat sebagai Additional Word. Kode

program untuk proses load data word list dari SQLite dapat dilihat pada Kode

pogram 2. Kode Program 2 Proses load data word list dari SQLite

1. OpenDB("Tanaman.db");

2. ArrayList result = SingleSelectWhere("info", "nama");

3. if(result.Count > 0)

4. {

5. for(int idx=0; idx<result.Count; idx++){

6. string kata = ((string[])result[idx])[0].Replace("\n","").Replace("\r","");

7. if(kata.Length > 0) wordList.AddWord(kata);

8. }

9. }

10. CloseDB(); Ambil semua data pada kolom nama dari database dan disimpan dalam

ArrayList variable. Setelah tersimpan pada ArrayList, maka semua data pada

ArrayList ditambahkan ke dalam word list.

Pada proses detksi word targets, objek yang ditangkap oleh kamera akan

dikembalikan dalam bentuk teks kemudian dicocokkan dengan daftar word list

yang telah didefinisikan. Kode program dalam proses deteksi word targets dapat

dilihat pada Kode Program 3. Kode Program 3 Proses Deteksi Word Targets

1. public void OnWordDetected(WordResult wordResult){

2. var word = wordResult.Word;

3. if (ContainsWord(word)){

4. Debug.LogError("Word was already detected before!");

5. }

6. Debug.Log("Text: New word: " + wordResult.Word.StringValue + "(" +

wordResult.Word.ID + ")");

7. AddWord(wordResult);

Page 13: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

13

8. OpenDB("Tanaman.db");

9. result = SingleSelectWhere("info", "nama", "upper(nama)", "=",

"'"+wordResult.Word.StringValue.ToUpper()+"'");

10. CloseDB(); 11. if(result){ 12. GlobalVar.Instance.isDetected=true;

13. }

14. }

Ketika word targets telah terdeteksi, maka hasil teks terdeteksi akan

diperiksa pada database. Jika teks terdeteksi ada dalam database maka variable

isDetected nilainya diset menjadi true dan akan muncul satu tombol untuk

menampilkan detail informasi. Teks terdeteksi akan menjadi parameter untuk

mengambil detail informasi dari database. Gambar deteksi word targets dapat

dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 Proses Deteksi Word Targets

Desain word targets dibuat dalam bentuk lembar name tag dengan ukuran

8,27” x 11,69” (kertas A4) dengan orientasi landscape. Name Tag ini memuat

informasi nama tanaman yang akan dideteksi oleh sistem, nama latin, manfaat

tanaman, serta qr code yang berisi link untuk mengunduh aplikasi. Desain name

tag dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14 Desain Name Tag

Page 14: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

14

Pengujian Sistem

Pengujian sistem berfungsi untuk melihat sudah sejauh mana aplikasi dapat

berjalan dan untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi pada aplikasi.

Pengujian sistem ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu dengan pengujian

alpha dan pengujian beta.

Pengujian alpha pada aplikasi sistem informasi tanaman ini dilakukan

dengan cara menguji proses kerja program. Hasil pengujian dinyatakan valid jika

output yang dihasilkan sesuai dengan input yang dimasukkan. Pengujian alpha ini

meliputi pengujian integrasi antarmuka, pengujian kesesuaian teks yang terdeteksi

dengan informasi yang ditampilkan, jarak antara marker dengan kamera, dan

fungsi-fungsi menu.

Pengujian integrasi antarmuka berfungsi untuk memeriksa apakah halaman

antarmuka satu dengan halaman antarmuka yang lain sudah benar atau belum.

Contohnya, ketika tombol Mulai ditekan, maka halaman akan berpindah ke

halaman layar kamera. Penekanan tombol pada menu utama akan memicu event

untuk berpindah halaman. Hasil pengujian integrasi antarmuka dapat dilihat pada

Tabel 1. Tabel 1 Tabel Hasil Pengujian Integrasi Antarmuka

Menu Output yang diharapkan Output yang muncul

Hasil

Pengujian

Menu Mulai Menuju halaman kamera Menuju halaman kamera Valid

Menu Petunjuk Menuju halaman Petunjuk Menuju halaman petunjuk Valid

Menu Tentang Menuju halaman Tentang Menuju halaman tentang Valid

Menu Tampilkan

Detail

Menuju halaman detail Menuju halaman detail Valid

Pengujian kesesuaian text marker dengan informasi yang ditampilkan

bertujuan untuk memeriksa apakah text marker yang terdeteksi akan menampilkan

informasi yang sesuai. Hasil pengujian kesesuaian text marker dengan informasi

yang ditampilkan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Tabel Hasil Pengujian Kesesuaian Text Marker dengan Informasi yang Ditampilkan.

Text Marker Informasi yang Diharapkan Informasi yang Ditampilkan

Hasil

Pengujian

Alang-alang Detail tentang Alang-alang Detail tentang Alang-alang Valid

Alpokad Detail tentang Alpokad Detail tentang Alpokad Valid

Awar-awar Detail tentang Awar-awar Detail tentang Awar-awar Valid

Belimbing

Wuluh

Detail tentang Belimbing

Wuluh

Detail tentang Belimbing

Wuluh

Valid

Cengkeh Detail tentang Cengkeh Detail tentang Cengkeh Valid

Pengujian jarak text marker dengan kamera bertujuan untuk menguji jarak

sorot untuk mengenali text marker. Contoh, pada jarak 50 cm dapat atau tidaknya

Page 15: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

15

kamera mengenali suatu text marker dengan posisi sejajar. Pada pengujian jarak

antara text marker dengan kamera, text marker yang digunakan adalah text marker

berukuran 21x29,7 cm (kertas A4), diletakkan dengan posisi tegak dengan lantai.

Text marker yang diuji, menggunakan bahan material kertas A4 80 gsm. Sorotan

kamera diarahkan lurus dengan marker dan diuji jarak sorotnya. Hasil pengujian

jarak kamera dengan text marker dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Tabel Pengujian Jarak Text Marker dengan Kamera

Jarak Text Marker

dengan Kamera

Output yang

Diharapkan

Output yang

muncul

Hasil Pengujian

40 cm Terdeteksi Terdeteksi Valid

100 cm Terdeteksi Terdeteksi Valid

150 cm Terdeteksi Terdeteksi Valid

190 cm Terdeteksi Terdeteksi Valid

200 cm Terdeteksi Tidak Terdeteksi Tidak Valid

Pada Tabel 3 jarak minimal dan maksimal bukan sebuah nilai mutlak,

karena faktor pencahayaan, ukuran text marker, serta kualitas kamera merupakan

faktor dinamis, yang tidak selalu sama pada setiap kondisi. Jarak 40 cm adalah

jarak minimum bagi kamera untuk melihat text marker secara keseluruhan. Jarak

190 cm merupakan jarak maksimum bagi kamera untuk mendeteksi text marker.

Jarak 200 cm merupakan titik dimana kamera tidak dapat mendeteksi text marker.

Pengujian fungsi-fungsi menu bertujuan untuk memeriksa apakah fungsi-

fungsi menu berjalan dengan baik atau tidak. Hasil pengujian fungsi dari setiap

menu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil Pengujian Fungsi-fungsi Menu

Fungsi Menu Output yang Diharapkan Output yang muncul Hasil

Pengujian

Tampilkan

Detail

Menampilkan halaman detail

informasi tanaman

Menampilkan halaman

detail informasi tanaman Valid

Perbarui Data

Memperbarui database

informasi dan data word list

Memperbarui database

informasi dan data word list Valid

Capture

Mengambil tampilan layar dan

menyimpan gambar pada

direktori dan nama file yang

sudah ditentukan

Mengambil tampilan layar

dan menyimpan gambar

pada direktori dan nama file

yang sudah ditentukan

Valid

Tombol Next

Menampilkan informasi

selanjutnya

Menampilkan informasi

selanjutnya Valid

Tombol

Previous

Menampilkan informasi

sebelumnya

Menampilkan informasi

sebelumnya Valid

Page 16: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

16

Pengujian beta untuk aplikasi sistem informasi tanaman ini dilakukan

terhadap sasaran pengguna, dalam hal ini dilakukan pada 30 responden, 2 dari

pihak objek yang menjadi studi penelitian, dan 28 dari masyarakat yang berprofesi

sebagai guru, mahasiswa, dan pelajar. Pengujian ini betujuan untuk mengetahui

sejauh mana aplikasi sistem informasi tanaman ini membantu pengunjung dan

pihak objek yang menjadi studi penelitian dalam memahami dan menyampaikan

informasi tentang tanaman obat.Pernyataan yang diajukan ada 10 poin, pernyataan

dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Daftar Pernyataan pada Kuisioner Pengujian

No Pernyataan

1. Tulisan dalam halaman detail informasi dapat

dibaca dengan jelas.

2. Halaman petunjuk aplikasi dapat memberikan

pemahaman tentang cara penggunaan aplikasi.

3. Desain tampilan aplikasi “Herbal Pedia” menarik.

4. Informasi tentang Keterangan setiap tanaman dapat

dipahami.

5. Informasi tentang Klasifikasi Tanaman dapat

dipahami.

6. Informasi tentang Manfaat Tanaman dapat

dipahami.

7. Informasi tentang Cara Pengolahan Tanaman dapat

dipahami.

8. Informasi tentang Cara Budidaya Tanaman dapat

dipahami.

9. Aplikasi “Herbal Pedia” bermanfaat untuk anda.

10. Anda menyukai sistem informasi tanaman

menggunakan aplikasi seperti ini.

Keseluruhan hasil dari pembagian kuisioner kemudian dihitung

menggunakan rumus Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala

sosial [17]. Hasil dari kuisioner yang telah dilakukan proses perhitungan dengan

menggunakan Skala Likert dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Pengujian Beta pada Skala Likert

Respon SS

S

N

TS

STT

Nilai

Responden

Nilai

Maksimal

Persentase

Nilai 5 4 3 2 1

P

e

r

n

y

a

1 16 14 0 0 0 136 150 90.67 %

2 15 9 6 0 0 129 150 86.00 %

3 12 12 6 0 0 126 150 84.00 %

4 12 17 1 0 0 131 150 87.33 %

5 14 15 1 0 0 133 150 88.67 %

6 16 13 1 0 0 135 150 90.00 %

Page 17: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

17

t

a

a

n

7 11 18 1 0 0 130 150 86.67 %

8 12 17 1 0 0 131 150 87.33 %

9 16 10 4 0 0 132 150 88.00 %

10 15 13 2 0 0 133 150 88.67 %

Total 1316 1500 87.73 %

Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa aplikasi sudah sesuai dan memenuhi

kebutuhan dengan total persentase 87.73 %. Dari hasil persentase pada pernyataan

nomor 1 dan 2 dapat diketahui bahwa aplikasi mudah dipahami dan dapat

digunakan. Dari hasil persentase pada pernyataan nomor 3 diketahui bahwa desain

aplikasi sudah menarik. Dari hasil persentase pada pertanyaan nomor 4, 5, 6, 7,

dan 8 diketahui bahwa aplikasi sudah informatif dan dapat membantu dalam

memahami informasi tentang tanaman obat. Serta dari hasil persentase pada

pernyataan nomor 9 dan 10 diketahui bahwa aplikasi dapat memberikan manfaat

dan meningkatkan ketertarikan pengguna untuk mengenal tanaman obat.

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Modifikasi Text

Recognition pada Augmented Reality dalam Perancangan Sistem Informasi

Tanaman sudah memenuhi kebutuhan dan telah berhasil.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam

Perancangan Sistem Informasi Tanaman dapat bermanfaat dalam penyampaian

informasi yang dibutuhkan pengguna tentang tanaman. Modifikasi Text

Recognition pada Augmented Reality dalam Perancangan Sistem Informasi

Tanaman dapat dilakukan pada SDK Vuforia dengan editor Unity3D. Teknologi

Text Recognition pada SDK Vuforia dapat dimanipulasi untuk pengisian data

word listnya dari sumber lain, misal dari SQLite.

Saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut adalah Aplikasi

ditambahkan indeks berdasarkan nama penyakit dan berdasarkan tanaman obat,

sehingga pengguna bisa lebih cepat dalam mencari tanaman yang dibutuhkan.

6. Daftar Pustaka

[1] Mobilestatistics, 2013, QUARTERLY DEVICE SALES IN 2013 Q1,

http://www.mobilestatistics.com/mobile-statistics. Diakses 20 Mei 2014.

[2] Ardanto, Adhe Wahyu, 2013, Aplikasi Desain Denah Rumah dengan

Teknologi Augmented Reality pada Mobile Phone Berbasis Android OS,

Salatiga : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.

[3] Nugraha, Septian, 2013, Aplikasi Mobile Museum Dinosaurus dengan

Teknologi Augmented Reality pada Mobile Phone Berbasis Android,

Salatiga : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.

Page 18: Modifikasi Text Recognition pada Augmented Reality dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8751/3/T1_672010082_Full... · Augmented Reality pada Mobile Phone berbasis Android

18

[4] Kemendiknas, Bahasa, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, Diakses tanggal 22 April

2014.

[5] Fathansyah, 1999, Basis Data, Bandung : Informatika Bandung.

[6] Gramlich, Nicolas, 2008, Andbook : Android Programming.

[7] Muhammad, Nur Firdaus Hidayat, Implementasi Semantik Augmented

Reality pada Pemodelan Tata Surya, Surabaya : Fakultas Teknik Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

[8] Vuforia, The Platform, https://www.vuforia.com/platform, Diakses tanggal

14 Agustus 2013.

[9] Vuforia, Developer, API References,

https://developer.vuforia.com/resources/api/main, Diakses tanggal 28 Maret

2014.

[10] Azuma, Ronald T., 1997, A Survey of Augmented Reality, In Presence:

Teleoperators and Virtual Environments 6 : 355-385.

[11] Vuforia, Developer, 2013, Text Recognition,

https://developer.vuforia.com/resources/dev-guide/text-recognition, Diakses

tanggal 14 Agustus 2013.

[12] Hasibuan, Zainal A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi, Jakarta

: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[13] Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : Andi.

[14] Rumambi, Tavipia, 2005, Unified Model Language (UML).

[15] Munawar, 2005, Pemodelan Visual dengan UML, Yogyakarta : Graha Ilmu.

[16] Hayani, Tuti, 2013, Aplikasi Media Pembelajaran huruf Iqro Berbasis

Multimedia, Bandung : Universitas Widyatama.

[17] Riduwan M.B.A., 2007, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian,

Alfabeta.