MODIFIKASI PERANCANGAN MENGGUNAKAN FLATSLAB … · SHEARWALL PADA GEDUNG ASRAMA BP2IP DENGAN METODE...
Transcript of MODIFIKASI PERANCANGAN MENGGUNAKAN FLATSLAB … · SHEARWALL PADA GEDUNG ASRAMA BP2IP DENGAN METODE...
MODIFIKASI PERANCANGAN MENGGUNAKAN FLATSLAB DAN SHEARWALL PADA GEDUNG ASRAMA BP2IP DENGAN METODE
SRPMM BERDASARKAN SNI GEMPA DAN GEDUNG TERBARU
Oleh :FARIZ ANDRIAWAN TRIYONO
3107 100 070
Dosen Pembimbing :Ir. IMAN WIMBADI, MS
Ir. KURDIAN SUPRAPTO, MSTAVIO, ST, MT, PhD
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ITS SURABAYA
KERANGKA PRESENTASI
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
3. METODOLOGI
4. DESAIN STRUKTUR SEKUNDER
5. DESAIN STRUKTUR PRIMER
6. DESAIN PONDASI
7. PENUTUP
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi di bidang teknik sipil yang begitu pesat mendorong seorangengineer untuk lebih inovatif dalam merencanakan suatu struktur bangunan,diantaranya dengan menggunakan metode Flat Slab.
Keuntungan dari desain menggunakan flat slat, antara lain :1. Waktu Pelaksanaan yang relatif pendek.2. Menghemat tinggi bangunan.
Modifikasi yang dilakukan, antara lain :1. Gedung 4 lantai menjadi 12 lantai.2. Menggunakan sistem Flat Slab dengan SRPM dan Dinding Struktural sebagai
penahan gaya lateral akibat gempa pada resiko zona menengah.
PENDAHULUAN
TUJUAN
Dalam penyusunan tugas akhir ini permasalahan akan dibatasi sampai dengan batasan –batasan sebagai berikut :
1. Pada perencanaan ini tidak meninjau analisa biaya dan manajemen konstruksi didalam menyelesaikan pekerjaan proyek.
2. Tidak meninjau segi arsitekturalnya.3. Mutu beton dan tulangan struktur digunakan fc’ = 35 Mpa dan fy = 400 Mpa4. Peraturan yang dipakai SNI 03 – 2847 – 2002 , SNI 03 – 1726 – 2010 dan RSNI 03 –
1727 – 1989
Mampu merencanakan bangunan struktur beton bertulang bertingkat denganmetode Flat Slab dengan dinding geser pada zona gempa menengah.
BATASAN MASALAH
PENDAHULUAN
MANFAAT
• Fleksibilitas dalam tata letak ruangan • Penghematan tinggi bangunan • Waktu pelaksanaan pendek• Kemudahan instalasi layanan M & E
PENDAHULUAN
Struktur Flab Slab merupakan sistem struktur dengan pelat beton bertulang yangdiperkuat dua arah langsung ditunjang oleh kolom, dengan adanya drop panel/pembesaran dimensi kolom. (Edward G. Nawy, 1990).
Untuk daerah dengan resiko gempa menengah, yaitu Wilayah Gempa 3 dan 4menurut SNI 2847 Pasal 23.2(1(3)) ada jenis struktur yang dipakai untuk memikulgaya – gaya akibat gempa di daerah tersebut. Jenis – jenis struktur tersebut adalah :1. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah ( SRPMM )2. Sistem Dinding Struktur Biasa ( SDSB ) atau Sistem Dinding Struktur Khusus
(SDSK)(Rahmat Purwono, 2005).
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGRAM ALIR METODOLOGI
START
PENGUMPULAN DATA
STUDI LITERATUR
PRELIMINARY DESIGN
PEMBEBANAN
A
KESIMPULAN
FINISH
PERHITUNGAN STRUKTUR
KONTROL DESIGN
PERUBAHAN DESIGN
A
Ok
Tidak Ok
METODELOGI
DATA BANGUNAN
Nama gedung : Gedung Asrama BP2IP Surabaya
Lokasi : Jl. Gunung Anyar Sawah, Surabaya.
Fungsi bangunan : Asrama dan Perkantoran
Jumlah lantai : 12 Lantai
Tinggi bangunan : 48 m ( tiap lantai 4 m)
Mutu beton (f’c) : 35 Mpa
Mutu besi (Fy) : 400 Mpa
Struktur bangunan : Beton bertulang
Struktur pondasi : Tiang Pancang (Produk PT. WIKA – BETON)
METODELOGI
KRITERIA DISIGN
• Kombinasi Beban (SNI 03-2847-2002 Ps. 11.2)Comb 1 = 1,4 DComb 2 = 1,2 D + 1.6 LComb 3 = 1,2 D + 1 L ± 1 EComb 4 = 0,9 D ± 1 E
• Wilayah Gempa 3 (untuk area Surabaya)• Jenis Tanah Sedang• Sistem struktur → Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah• Kategori Gedung termasuk Gedung Umum• Konfigurasi Struktur Gedung termasuk Tidak Beraturan
sehingga analisa gempa menggunakan Analisis ResponDinamis dengan Ragam Spektrum Respon.
METODELOGI
PERENCANAAN TANGGA
STRUKTUR SEKUNDER
Input
Asumsi Perletakan : Sendi – Rol Hal ini dikarenakan :
1.Tangga mampu bergerak bebas dan tidak mengganggustruktur utama ketika terjadi gempa.
2.Tangga selalu mengalami beban yang selalu bergeraksehingga salah satu tumpuan harus ada space untukmengamodasi pergerakan tersebut.
Dimensi
Tebal Plat tangga : 15 cmTebal plat bordes : 15 cmTinggi injakan : 18 cmLebar injakan : 28 cmDimensi balok bordes : 20/30 cm
HasilDesign
Hasil Penulangan Tangga & BordesTul tangga arah x : D16 – 150 arah y : Ø10 - 250Tul bordes arah x : D16 – 150 arah y : Ø10 – 250Tul. Balok bordes Lentur tump. : 3D13/ 2D13 Lentur Lap. : 2D13/ 3D13Geser : dia. 10 - 100
Gambar penulangan tangga
POT. MELINTANG TANGGA
STRUKTUR SEKUNDER
DENAH PENULANGAN TANGGA
Gambar penulangan tangga
POT. PENULANGAN TANGGA
PENULANGAN BALOK BORDES
STRUKTUR SEKUNDER
PERENCANAAN BALOK LIFT
Spesifikasi mesin lift :produksi dari Hyundai Elevator Co. Ltd.
Balok Pemisah sangkar 30/50Tulangan tumpuan 4 D22/ 2 D22Tulangan geser tump. dia.10 – 100 mmTulangan lapangan 4 D16/ 6 D22Tulangan geser lap. dia.10 – 200 mm
Balok Penumpu depan 30/50Tulangan tumpuan 4 D22/ 2 D22Tulangan geser tump. dia.10 – 100 mmTulangan lapangan 4 D16/ 8 D22Tulangan geser lap. dia.10 – 200 mm
Balok penumpu belakang 30/50Tul. tumpuan 4 D22/ 2 D22Tul. geser tump. dia.10 – 150 mmTul. lapangan 2 D16/ 4 D22Tul. geser lap. dia.10 – 200 mm
Balok Penumpu Depan
STRUKTUR SEKUNDER
Gambar detail balok lift
Balok Penumpu Depan
Balok Penumpu Belakang
Balok Pemisah Sangkar
STRUKTUR SEKUNDER
PERANCANGAN PELATHasil dari Design pelat (Flat Slab) Adalahsebagai berikut : Tebal plat lantai : 20 cm Tebal Plat setempat : 12 cm Tulangan arah x
Jalur kolom : D16 – 250D16 – 350
Jalur tengah : D16 – 250D16 – 350
Tulangan arah yJalur kolom : D16 – 250
D16 – 350Jalur tengah : D16 – 250
D16 – 350
POT. PLAT - KOLOM
STRUKTUR PRIMER
Gambar plat
DENAH PENULANGAN PLAT
STRUKTUR PRIMER
PERANCANGAN KOLOM
STRUKTUR PRIMER
KOLOM 70/70 Lt. 1 s/d 12Tul lentur = 16 D 25Tul geser = dia. 12 - 150
Gambar KOLOM
STRUKTUR PRIMER
DETAIL TULANGAN KOLOM
PENULANGAN KOLOM
PERANCANGAN DINDING STRUKTURAL
Hasil dari perencanaan Dinding struktural, sebagaiberikut : Tebal Dinding Geser : 30 cm Tulangan geser horizontal : D13 - 100 Tulangan geser vertikal : D13 - 100 Komponen Batas
Tul. Lentur : 16 – D25Tul. Geser : 4 dia. 12 - 200
STRUKTUR PRIMER
DIMENSI• Tebal DS : 30 cm• Lebar DS : 600 cm•Tigggi DS : 400 cm
GAMBAR DINDING STRUKTURAL
DENAH DINDING STRUKTURAL DETAIL
Detail
STRUKTUR PRIMER
PERANCANGAN PONDASI
Perancangan pondasi tiangPondasi berfungsi sebagai komponen yang meneruskan/ menyalurkan beban ke tanah.Hasil dari perancangan Pondasi tiang adalah sebagai berikut : Diameter tiang : 50 cm Produk tiang : PT. Wika – Beton Kedalaman tiang : 9 meter
Perencanaan SloofHasil dari perancangan sloof adalah :Dimensi poer : 40 x 60 cmTulangan lentur : 10 D19Tulangan geser : dia. 10 – 200
STRUKTUR PONDASI
Perencanaan poer (Pile Cap)Hasil dari perancangan pilecap adalah :Dimensi pile cap : 400 x 280 cmTebal pile cap : 80 cmTulangan Lentur arah X : D22 – 120Tulangan Lentur arah y : D22 – 120
GAMBAR PONDASI
DENAH PONDASI
STRUKTUR PONDASI
GAMBAR PONDASI
POT. PONDASI P1
PONDASI P1(4 x 2,8 x 0.8 m)
SLOOF 40/60
STRUKTUR PONDASI
GAMBAR PONDASI
POT. PONDASI P2PONDASI P2(9 x 9 x 0.8 m)
STRUKTUR PONDASI
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Dalam pemakaian tulangan, sistem flat slab ini lebih boros. Hal ini dapat dilihatdalam pemakainan tulangan plat dengan diameter besi yang besar.
2. Tetapi menggunakan struktur flat slab didapatkan ketinggian gedung yang biladibandingkan dengan memakai balok. Hal ini membuat ruangan menjadi tampakluas.
3. Untuk bangunan yang berada dizona gempa menengah perlu dipertimbangkanadanya gaya lateral yang bekerja terhadap struktur. Dalam hal ini yang menahangaya lateral adalah Dinding Struktural.
SaranBerdasarkan hasil perencanaan yang telah dilakukan, maka disarankan :
Perlu dilakukan studi yang lebih mendalam untuk menghasilkan perencanaanstruktur dengan mempertimbangkan faktor teknis, ekonomi, dan estetika,sehingga perencanaan dapat mendekati kondisi sesungguhnya di lapangan.
PENUTUP
TERIMA KASIH