Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

download Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

of 61

Transcript of Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    1/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 1 / 61

    BUKU PERSYARATAN TEKNIS

    PEKERJAAN PERKERASAN KONSTRUKSI

    CAKAR AYAM MODIFIKASI

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    2/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 2 / 61

    DAFTAR ISI

    Hal

    PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 3

    STANDAR ………………………………………………………………………………. 7

    BAB I PEKERJAAN TANAH ………………………………………………………. 8

    Pekerjaan Persiapan ……………………………………………………… 8

    Pekerjaan Pematangan Tanah dan Pembongkaran ................... 9

    Penyimpangan dan hal-hal lain ………………………………………… 14

    Pengukuran dan Pembayaran …………………………………………… 15

    BAB II PEKERJAAN PERKERASAN CAKAR AYAM MODIFIKASI.…….. 16

    Persyaratan Teknis Bahan-bahan beton .……………………………… 16

    Persyaratan Peralatan ……………………….……………………….…… 31

    Persyaratan Pekerjaan …………………………………………………… 36

    Pengendalian Mutu (Quality Control) ………………………………… 54

    Metoda Perhitungan dan Pembayaran ………………………………… 61

    Penyimpangan dan hal-hal lain .………………………………………… 61

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    3/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 3 / 61

    PENDAHULUAN

    Untuk dapat memahami lebih jauh Pekerjaan Sistem Cakar Ayam Modifikasi perlu

    diketahui terlebih dahulu latar belakang, sebagai berikut :

    1. Sistem “Cakar Ayam” temuan Prof. Dr. Ir. RM Sedyatmo Hadmohoedojo (1961)

    - Sejarah Singkat :

    •  Ditemukan tahun 1961, sebagai fondasi tower transmisi tegangan tinggi di atas

    tanah lunak/rawa-rawa.

    •  Tanah lunak : daya dukung ± 1,5 – 3,0 t/m2.

    •  Perkembangan selanjutnya diaplikasikan untuk :

    Fondasi gedung bertingkat, fondasi menara air, fondasi pilar/abutment jembatan, sistem perkerasan jalan raya, lapangan terbang, yang kesemuanya

    berada di atas tanah lunak sedang.

    •  1989 diaplikasikan di jalan Sitiawan dan Malaka, Malaysia pada medan tanah

    lunak/rawa-rawa.

    - Metode perancangan sistem Cakar Ayam menurut Prof. Dr. Ir. Sedyatmo

    Pada gambar diperlihatkan gaya-gaya dan momen yang bekerja di bawah pelat

    beton yang diakibatkan oleh beban Q di pinggir. Beban Q dapat digantikan oleh

    beban terpusat Q1  di tengah pelat dengan ditambahkan momen M = Q2  x 0,5 L

    (L = lebar pelat beton dan Q = Q1 = Q2). Akibat Q1  akan terjadi tekanan terbagi

    rata sebesar q = Q1/L dan akibat momen (M) akan ditahan oleh momen-momen

    lawan yang bekerja pada pipa-pipa Cakar Ayam ( m = 2/3 x P x h, dengan

    P = tekanan tanah pasif total yang bekerja pada setiap pipa dan h = tinggi Cakar

     Ayam).

    - Konsep Dasar

    •  Pipa-pipa Cakar Ayam berfungsi sebagai stiffener (pengaku) sehingga slab tipis

    (15 cm) dapat berperilaku seperti slab “tebal” (±  45 cm) namun dengan berat

    sendiri slab yang jauh lebih kecil.

    •  Sangat berfungsi bagus apabila mendukung beban terpusat atau momen.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    4/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 4 / 61

    •  Karena “kakunya” slab, beban terpusat mampu disebarkan ke luasan efektif

    yang relatif besar, sehingga meskipun tanahnya lunak namun bearing

    capacitynya jadi besar.

    •  Lendutan akibat beban terpusat relatif jauh lebih kecil.

    •  Defferential settlement yang terjadi relatif jauh lebih kecil.

    •  Yang menahan rotasi pipa bukan tekanan tanah pasif (Kp) namun reaksi

    subgrade horizontal (Kn).

    •  Tidak dapat mengatasi masalah consolidation settlement  terutama bila

    dibangun di atas timbunan.

    - Studi yang telah dilakukan :

    •   A. Antono & Daruslan 

    1996 : Laboratory model test di Teknik Sipil UGM (bearing capacity

    meningkat 100% dan defleksi menurun 50%).

    1979 : Full scale loading test di apron Juanda – Surabaya.

    1981 : Full scale loading test di runway Polonia – Medan.

    •   Aeroport de Paris Consul ting Engineers – France 

    1982 : Full scale loading test runway Soekarno-Hatta Jakarta

    •  Analisis hitungan secara analitis pernah diajukan oleh Sudarsono  (1982),

    Suraatmadja (1982), Sosrowinarso (1982) dan Chen & Lima Sale (1982).

    •  Fukuoka dari University of Tokyo  tahun 1988, melakukan penelitian

    eksperimental di laboratorium dan pendekatan secara numeric dengan metoda

    finite difference. 

    - Studi yang pernah dilakukan :

    •  Soehendro (1992)

    ♦  Menganalisis sistem Cakar Ayam dengan model numeric, yaitu dengan

    menggunakan metode elemen hingga baik idialisasi 2 dimensi maupun 3

    dimensi.

    ♦  Validasi telah diuji dengan menggunakan hasil pengamatan model skala

    penuh sistem Cakar Ayam pada Apron Bandara Surabaya (1980), Runway

    Ekstension Polonia Airport Medan (1981) dan Runway Bandara Soekarno-

    Hatta Jakarta (1992). Dihasilkan berbagai charts untuk membantu analisis

    perancangan.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    5/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 5 / 61

    •  Hardiyatmo (2000)

    Melakukan pengujian eksperimental di laboratorium Mekanika Tanah Fakultas

    Teknik UGM menyimpulkan “

    ♦  Jarak penyebaran lendutan dari pusat beban akibat beban titik terjadi pada

    radius kira-kira 4-5 kali diameter cakar.

    ♦  Tekanan tanah lateral yang melawan rotasi Cakar Ayam bukanlah tekanan

    tanah pasiif (Ph = Hy Kp), tetapi tekanan tanah dengan koefisien Kn (modulus

    reaksi subgrade horisontal). Sehingga tekanan tanah lateral (Ph) di

    sembarang kedalaman cakar dinyatakan oleh : Ph = Hy Kn.

    2. Sistem Cakar Ayam Modifikasi

    Sistem Cakar Ayam Modifikasi merupakan pengembangan dari sistem Cakar Ayam

    temuan Prof. Dr. Ir. Sedyatmo setelah mengkahi studi-studi yang telah/pernah dilakukanserta memperhatikan pengalaman-pengalaman di lapangan.

    - Modifikasi 1

    Pipa beton diganti dengan pipa baja tahan karat/galvanis, sehingga :

    1. Mudah dilaksanakan

    2. Ringan (tebal minimum = 1,4 mm)

    3. Tidak perlu alat berat

    4. Tidak perlu perkerasan sementara (lapis sirtu dan lean concrete yang tebal) untuk

    dilewati alat berat pada saat konstruksi.

    (ide Ir. Maryadi Darmokumoro – PT. Jagat Baja Prima Utama, 2005)

    - Modifikasi 2

    Slab langsung berada pada elevasi tanah asli setelah distripping seperlunya (tidak di

    atas timbunan). Sistem Cakar Ayam berfungsi sebagai sub-base atau fondasi. Dalam

    keadaan dimana permukaan jalan harus berada di atas permukaan tanah asli, maka

    diperlukan timbunan. Semua bahan yang memenuhi syarat timbunan bisa dipakai

    dengan CBR terendam minimum 2% dan tinggi timbunan maksimal 80 cm. Dalam hal

    ini sistem CAM berfungsi sebagai base.

    - Modifikasi 3

    •  Dikembangkan “bahan timbunan ringan” (berat volume bisa dibuat < 1) bahan

    tersebut ditimbun di atas slab Cakar Ayam, sesuai keperluan untuk mencapai

    elevasi jalan, untuk timbunan > 2 m (Suhendro).

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    6/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 6 / 61

    •  Dikembangkan “precast hollow box” sebagai pengganti timbunan, yang beratnya

    dapat mencapai 0,5 kali berat timbunan konvensional, untuk timbunan ±  1,5 m

    (Suhendro – Hardiyatmo).

    •  Masalah consolidation settlement lebih teratasi.

    •  Waktu pelaksanaan jauh lebih cepat karena bisa dibuat di luar lokasi pekerjaan

    (pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan penanaman Cakar Ayam dan

    konstruksi slab) dan dipindahkan/dibawa ke lokasi pekerjaan pada waktunya.

    Modifikasi ini telah diterapkan dalam bentuk pengujian eksperimental skala penuh

    oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

    Universitas Gadjah Mada, pada lokasi daerah tambak di Surabaya dimana pipa

    beton diganti dengan pipa baja tahan karat/galvanis dan slab beton langsung

    menapak pada tanah asli (dasar tambak) dengan lantai kerja 5 cm.

    - Hasil loading test

    •  Slab Cakar Ayam mampu mendukung beban terpusat sampai dengan 24 tf (4 x 6

    tf) tanpa mengalami retak dengan besarnya lendutan maksimum adalah hanya 6

    mm.

    •  Pipa-pipa baja beserta sistem sambungannya bekerja baik sesuai aslinya yang

    terbuat dari pipa beton.

    •  Repetisi pembebanan tidak mempengaruhi respon slab secara signifikan.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    7/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 7 / 61

    STANDAR

    Bila tidak ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis ini, maka diharuskan mengikuti

    ketentuan-ketentuan serta petunjuk-petunjuk yang dimuat dalam buku-buku standar

    sebagai berikut :

    •  NI – 2 (PBI-1971), Peraturan Beton Bertulang Indonesia.

    •  PUBI – 1982, Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan Indonesia.

    •   ASTM, American Society of Testing Material

    •   ACI – 1976, American Concrete Institute

    •   AASHTO – 1978  atau sesudahnya, American Association of State Highway and

    Transportation Officials.

    BINA MARGA

    •  No. 01/ST/BM/1972 : Spesifikasi Pelaksanaan Pembangunan Jalan Raya.

    •  SII/SNI : Standard Industri Indonesia/Standard Nasional Indonesia.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    8/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 8 / 61

    BAB I

    PEKERJAAN TANAH

    1. PEKERJAAN PERSIAPAN/PEMELIHARAAN

    1.1. Pematokan

    Pemborong harus mengerjakan pematokan untuk menentukan sumbu (as) dan elevasi

    (peil), garis dan kemiringan daerah sekitarnya sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan

    ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Ahli sebelum mulai pekerjaan selanjutnya. Yang

    disebut Ahli disini yaitu Engineer dari Konsultan yang dianggap oleh Bouwheer (principal)

    mampu dan bisa diberi wewenang (Bekwam dan Bevoegd) dan kemudian ditunjuk oleh

    Bouwheer untuk melaksanakan tugas pengawasan pada proyek ini.

    Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Pemborong untuk kemudian disetujui

     Ahli. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Ahli dan disetujui oleh Direksi

    Pekerjaan yang dapat digunakan sebagai dasar pembayaran. Pemborong wajib, seperti

    yang disebutkan dalam Surat Perjanjian Pemborong, untuk menyediakan alat-alat ukur

    dan perlengkapannya, juru-juru ukur yang mampu untuk melaksanakan pekerjaan ini dan

    pekerja-pekerja serta melaksanakan pengujian hasil pematokan dan hasil pekerjaan lain

    yang sehubungan dengan pekerjaan pematokan.

    Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh Ahli atau dipasang sendiri oleh

    Pemborong harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda yang

    rusak atau hilang harus segera diganti dengan yang baru dan disetujui pemasangannya

    kembali oleh Ahli. Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar pelaksanaan,

    Pemborong harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu.

     Ahli akan membubuhkan tanda tangan persetujuan atau pendapat/revisi pada suatu

    lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada Pemborong. Setelah diperbaiki

    Pemborong harus mengajukan kembali gambar yang oleh Ahli diminta untuk direvisi.

    Gambar tersebut harus digambar kembali dikertas kalkir untuk memungkinkan

    direproduksi.

    Setelah disetujui, maka Pemborong akan menyerahkan kepada Ahli gambar kalkir asli

    dan 3 (tiga) lembar hasil reproduksinya.

    Ukuran maupun huruf yang dipakai pada gambar tersebut sesuai dengan ketentuan Ahli.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    9/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 9 / 61

    1.2. Jumlah Pekerjaan

    Jumlah pekerjaan dari bermacam-macam galian dan timbunan yang akan diperhitungkan

    pembiayaannya dalam suatu perjanjian Pemborong, terbatas pada ukuran-ukuran yang

    tercantum dalam gambar pelaksanaan, gambar-gambar standar, gambar-gambar profil

    melintang dan memanjang yang disyahkan oleh Ahli. Galian/timbunan yang dikerjakan di

    luar dari pembatasan-pembatasan itu tidak akan diberikan pembayaran.

     Ahli akan menentukan kemiringan dan landai pada timbunan dan atau galian dalam

    pelaksanaan sesudah diketahui secara lebih pasti tentang sifat-sifat tanah yang

    bersangkutan. Hal ini akan diukur dan dicatat oleh Pemborong. Pemborong akan

    memeriksa kembali catatan ini dan apabila sesuai akan membubuhkan tanda tangan

    persetujuan dan akan dipakai sebagai dasar pembayaran nanti. Galian dan timbunan di

    luar yang ditentukan tidak akan dibayar. Kelebihan penggalian harus ditimbun kembalisesuai dengan petunjuk Ahli. Sisa timbunan diratakan atau dikembalikan kesemuanya

    sesuai putusan Ahli. Setelah dikonsultasikan pada Direksi Pekerjaan.

    1.3. Selokan-selokan

    Pemborong harus membangun/membuat selokan-selokan tepi jalan kerja, simpangan-

    simpangan, seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan, atau yang ditunjuk oleh Ahli,

    agar air tidak mengganggu konstruksi timbunan, atau galian selama pekerjaan

    berlangsung.

    Pemborong juga harus mengusahakan sistem pengaliran air yang cukup baik, dan

    dengan pentahapan yang seksama agar sistem drainage itu sudah dapat berjalan

    sebagaimana mestinya sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong harus selalu

    membersihkan selokan-selokan tersebut sehingga aliran selalu lancar. Kerusakan

    pekerjaan akibat tidak cukup baiknya aliran air akan menjadi tanggung jawab Pemborong

    sepenuhnya. Pembayaran untuk galian selokan samping (side ditches) dan simpangan

    yang bersifat tetap harus tercakup dalam harga penawaran.

    2. PEKERJAAN PEMATANGAN TANAH DAN PEMBONGKARAN

    2.1. Umum

    Pekerjaan tanah dan pembongkaran-pembongkaran mencakup pekerjaan-pekerjaan yang

    meliputi penggalian, penimbunan dan pembuangan tanah/batu-batu dan material-material

    lain dari atau ke tempat proyek. Apabila ternyata pada tempat-tempat dimana akan

    diadakan pekerjaan penggalian tanah, maka galian tanah itu harus diklasifikasikan

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    10/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 10 / 61

    menjadi 4 (empat) macam, yaitu galian tanah biasa, galian batu, galian konstruksi dan

    galian tambahan.

    Semua macam pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini untuk

    keempat galian di atas, syarat-syarat kerja untuk bidang lain ketentuan-ketentuan letak

    peil, dimensi, dan lain-lain seperti yang tercantum pada gambar pelaksanaan atau

    petunjuk Ahli. Untuk itu Pemborong harus melihat dan menentukan sendiri keadaan tanah

    di tempat pekerjaan untuk menyusun harga penawaran. Keterangan tentang sifat-sifat

    tanah diperlihatkan pada gambar pelaksanaan atau hasil penyelidikan tanah hendaknya

    tidak dianggap sebagai hal yang pasti untuk dasar penyusunan harga penawaran.

    Setelah kontrak dibuat, tidak dibenarkan adanya claim yang diakibatkan karena

    kesalahtafsiran dalam jarak angkut, kubikasi, dan macam tanah. Selama pekerjaan tanah

    penanganan terhadap debu harus benar-benar diperlihatkan sehingga tidak mengganggulingkungan, terutama bagi pesawat, bilamana perlu tanah harus selalu disiram air.

    2.2. Pembersihan

    Kecuali dinyatakan lain pada syarat-syarat khusus atau yang tertera pada gambar-

    gambar pelaksanaan, maka seluruh daerah pembangunan harus dibersihkan dari semak-

    semak dan akar-akar pohon. Dalam hal ini tidak dibenarkan melakukan pembakaran

    sampah/tumbuhan hasil penebangan dari jenis apapun, dan juga tidak menggunakan

    bahan kimia untuk membersihkan tanaman-tanaman/tumbuhan.

     Atas pembersihan dan pengupasan di luar batas-batas ini tidak akan diberikan

    pembayaran kepada Pemborong, kecuali pekerjaan semacam itu diperintahkan oleh Ahli

    secara tertulis yang menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut diperhitungkan sebagai

    pekerjaan tambah dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Seluruh kerusakan termasuk

    pagar, yang terjadi saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Pemborong atas

    tanggungannya sendiri.

    Pemborong harus bertindak hati-hati sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalam area

    pekerjaan. Pada pelaksanaan pembersihan, Pemborong harus berhati-hati untuk tidak

    mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainya.

    Pekerjaan pembersihan dan pengupasan terdiri dari pembersihan segala macam tumbuh-

    tumbuhan, semak-semak, tanaman lainnya, sampah-sampah dan bahan-bahan yang lain

    yang mengganggu dan termasuk pencabutan akar-akar, sisa-sisa konstruksi, seperti

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    11/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 11 / 61

    pondasi bekas bangunan, pekerjaan jalan raya dan lain sebagainya dan sisa-sisa material

    dari pekerjaan pembersihan satu dan lain halnya sehubungan dengan persiapan

    pelaksanaan pekerjaan berikutnya, kecuali bila Ahli menentukan lain.

    Yang dimaksud dengan semak-semak adalah tanaman-tanaman atau tumbuhan-

    tumbuhan berupa rumput-rumputan, alang-alang, segala jenis tanaman kecil yang

    tingginya tidak melebihi 1,50 meter dari permukaan tanah dimana tanaman itu tumbuh

    dalam lingkup daerah yang tidak luas.

    2.3. Pembuangan Lapisan Tanah Atas (Stripping)

    Pada daerah dimana nanti akan digali dan diurug, Pemborong harus mengerjakan

    pekerjaan pembuangan lapisan tanah atas, setebal 0,25 m ke tempat-tempat di sekitar

    proyek itu yang akan ditentukan oleh Ahli. Pada tempat-tempat khusus dimana setelahdilaksanakan pembersihan ternyata tanah dasarnya lembek sekali, maka Pemborong

    diharuskan mengadakan pembersihan lagi pada kedalaman 0,40 m demikian seterusnya

    sampai kedalaman 0,90 m, atau sampai batas yang telah disetujui oleh Ahli. Hanya

    pekerjaan pembersihan permukaan tanah sedalam 0,25 m saja yang harga satuannya

    tercantum dalam kontrak. Pembersihan permukaan yang lebih dari 0,25 m hanya bisa

    dibayarkan bilamana sudah ada persetujuan tertulis dari Direksi/Ahli.

    2.4. Galian dan Urugan

    2.4.1. Galian Tanah Biasa

    Galian tanah biasa harus mencakup galian yang bukan berupa galian batu, galian untuk

    konstruksi atau galian material/bahan baku. Bila Ahli menghendaki, Pemborong harus

    membongkar/membuang material-material yang tidak diinginkan dalam pekerjaan

    timbunan ke tempat lain.

    Bila material-material yang tidak diinginkan itu memang harus dibuang, tanah yang

    digunakan untu menutup lobang sebagai gantinya harus dipadatkan lapis per lapis

    setebal 20 cm, dan dengan kepadatan 90% dari maksimum kepadatan normal standard

    yang diselidiki menurut test ASTM D 1557.

    Penggalian untuk dasar suatu konstruksi perkerasan harus menurut evaluasi dari garis

    atau titik duga (peil) yang tercantum dalam gambar rencana yang dilampirkan pada

    kontrak. Untuk pekerjaan tersebut Pemborong harus melaksanakannya dengan hati-hati

    dan penuh tanggung jawab terhadap pembentukan muka tanah serta kepadatannya

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    12/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 12 / 61

    sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi terlampir pada kontrak. Semua material

    hasil galian yang tidak baik serta ditolak oleh Ahli sebagai bahan urugan, tidak boleh

    dipergunakan sebagai bahan urugan dan harus dibuang keluar daerah pembangunan

    atau tempat lain yang telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.

    2.4.2. Urugan

    Pekerjaan urugan terdiri dari pekerjaan pengurug tanah guna keperluan pekerjaan sesuai

    dengan syarat-syarat, sehubungan dengan ini dan ketentuan-ketentuan yang tercantum

    pada gambar pelaksanaan, kedudukan, kemiringan bagian-bagian dan dimensi-dimensi

    atau yang ditunjuk oleh Ahli.

    1. Sumber dan penggunaan material

    a. Tanah atau material galian yang bisa digunakan untuk bahan urugan ialah tanahliat yang mengandung pasir, tanah liat atau tanah liat koloidal yang mempunyai

    CBR > 3%.

    b. Pemborong harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi

    persyaratan kandungan air seperti dimaksud pada ayat 3 di belakang.

    c. Sebelum pengurugan dimulai, tanah asli yang akan diurug harus dibersihkan lebih

    dahulu dari tumbuh-tumbuhan, sampah-sampah atau benda-benda atau bahan-

    bahan lain yang tidak dikehendaki. Kemudian permukaannya diratakan dan

    bilamana perlu permukaannya yang keras dan licin digaruk terlebih dahulu

    (stripping) sedalam 0,25 m agar didapat permukaan yang kasar sehingga ikatan

    antara tanah asli dan tanah urugan menjadi baik.

    d. Bila kecepatan menggali tanah urugan lebih cepat dari pada kecepatan pekerjaan

    urugan, maka Pemborong akan diijinkan untuk membuat timbunan (stock pile)

    sementara, dengan catatan tidak boleh menimbulkan gangguan lingkungan

    (polusi) serta ketinggian maksimum yang diijinkan adalah 2,0 m dan dimana perlu

    mengadakan usaha-usaha agar kandungan air dalam tanah tumpukan tersebut

    tetap sesuai dengan persyaratan pada ayat 3. Bila tanah galian ini tidak bisa

    diterima untuk tanah urugan maka tanah ini harus diangkut ke tempat

    pembuangan yang telah ditentukan atas biaya Pemborong.

    e. Pekerjaan pengurugan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan dari

     Ahli.

    f. Khusus untuk daerah-daerah rawa atau lubang-lubang yang selalu ada air, maka

    pengurugan harus dilaksanakan dengan mempergunakan pasir atau bahan

    urugan berbutir lepas lainnya (loose material) sampai kira-kira mencapai 30 cm di

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    13/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 13 / 61

    atas air dan selanjutnya bisa dipergunakan tanah biasa untuk memenuhi

    persyaratan.

    2. Penghamparan dan perataan

    a. Sebelum material urugan dihampar, maka Pemborong harus mengetahui dengan

    pasti bahwa kandungan air dalam material urugan tersebut sudah sesuai dengan

    persyaratan yang tercantum dalam ayat 3 di belakang dan bilamana perlu harus

    mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai persyaratan tersebut

    di atas, misalnya dengan cara pengadukan, penggarukan, penarikan/pendorongan

    dan sebagainya.

    b. Kecuali ditentukan lain oleh Ahli, maka permukaan tanah yang akan diurug harus

    diaduk-aduk/digaruk terlebih dahulu sebelum pekerjaan penghamparan dimulai,

    dengan mempergunakan peralatan yang telah disetujui oleh Ahli.c. Hamparan harus dilaksanakan selapis demi selapis dengan lapisan kira-kira

    horizontal. Bilamana perlu setiap lapisan diaduk-aduk lebih dahulu dengan

    maksud agar gumpalan tanah menjadi hancur, dan kandungan air menjadi merata

    (homogen), kemudian baru dipadatkan.

    d. Tebal setiap lapis akan ditentukan sesuai dengan alat pemadat yang akan

    dipergunakan oleh Pemborong. Bilamana tidak ditentukan lain, maka tebal padat

    setiap lapisan harus diambil tidak lebih dari 20 cm. Jumlah lintasan (ulangan)

    pemadatan ditentukan berdasarkan percobaan pemadatan (compaction test) di

    lapangan sampai persyaratan pada ayat 3 terpenuhi dan setelah Ahli

    menyetujuinya.

    e. Permukaan setiap lapisan harus mempunyai kemiringan antara 2% sampai 4%

    dengan maksud agar air hujan mudah mengalir. Pada setiap akhir atau

    pemberhentian pekerjaan permukaan lapisan harus dipadatkan rata, dengan

    maksud untuk memperlancar pengaliran air bila hujan turun.

    f. Penghamparan tidak boleh dilaksanakan pada keadaan hujan.

    g. Setiap lapis harus dihampar dan dipadatkan dengan tambahan lebar (overlaping)

    selebar kira-kira 1,5 kali tebal lapisan. Kemudian kemiringan permukaan menjadi

    rusak, maka Pemborong harus segera memperbaiki atas biaya Pemborong.

    3. Kandungan air dalam material urugan

    a. Pada setiap lapisan, kandungan air harus merata (homogen).

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    14/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 14 / 61

    b. Kandungan air dalam material urugan yang akan dipadatkan harus sesuai dengan

    kandungan air optimun yang telah ditentukan berdasarkan proctor test dengan

    batas-batas toleransi + 5% dan -2% dan setelah disetujui Ahli.

    4. Pengamatan Mutu (Quality Checking) pada pekerjaan urugan

    a. Ahli mempunyai hak untuk mengadakan pengujian terhadap pekerjaan

    Pemborong bila dipandang perlu pada setiap saat. Dalam hal ini Pemborong harus

    membantu dan memberikan fasilitas untuk memperlancar pekerjaan tersebut dan

    tidak boleh mengajukan tuntutan atas hal-hal yang timbul sebagai pekerjaan

    pengujian tersebut termasuk penghentian sementara dari pekerjaannya.

    b. Pekerjaan pengamatan (checking) ini meliputi :

    - Penggalian dan mutu material yang diangkut.

    - Pengangkutan dan penghamparan.- Kandungan dan material urugan pada waktu pemadatan.

    - Tingkat kepadatan dari setiap lapis yang dipadatkan yang harus diuji dengan

    Rubber Ballion Densimeter (ASTM D 2167), Nuclear Densimeter (ASTM D

    2922), Sand Cone (ASTM D 1556), atau dengan cara lain yang telah

    mendapatkan persetujuan Ahli.

    c. Pada prinsipnya banyaknya jumlah pengujian (frekuensi uji) adalah sebagai

    berikut :

    - Kandungan air : 4 – 5 kali sehari

    - Tingkat kepadatan : setiap 500 sampai 1000 m2 tiap-tiap lapisan

    d. Pemborong harus mengajukan type dari alat pemadat beserta metode

    penggunaan, efektifitasnya, karakteristik/ciri-ciri yang harus dilaksanakan sesuai

    dengan tebal lapisannya, setelah diadakan percobaan pemadatan meliputi areal

    2000 m2  dan sampai memenuhi persyaratan kepadatan yang telah ditentukan.

    Tingkat kepadatan sampai akhir pengujian tidak boleh kurang dari 90% dari

    kepadatan optimum menurut uji standard proctor density test yang diambil rata-

    rata dari 20 pengujian yang dipilih secara acak (randomly) oleh Ahli.

    3. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN DAN HAL-HAL LAIN

    3.1. Penyimpangan-penyimpangan

    a. Kecuali ditentukan lain oleh Ahli, Pemborong dalam melaksanakannya harus

    mengikuti spesifikasi ini.

    b. Penyimpangan-penyimpangan hanya boleh dilaksanakan setelah mendapat

    persetujuan Ahli.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    15/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 15 / 61

    3.2. Hal-hal Lain

    Bila ada hal-hal yang menyangkut langsung pelaksanaan pekerjaan dan yang belum

    termasuk dalam spesifikasi ini, maka hanya boleh dilaksanakan setelah mendapat

    persetujuan dari Ahli.

    4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    Pembayaran yang dapat dibayarkan pada pekerjaan ini adalah sesuai dengan Bill of

    Quantity pekerjaan dan hasil opname perhitungan volume yang dituangkan dalam suatu

    Berita Acara.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    16/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 16 / 61

    BAB II

    PEKERJAAN PERKERASAN CAKAR AYAM

    (MODIFIKASI)

    1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi pelaksanaan konstruksi perkerasan jalan sistem Cakar Ayam yang

    mempunyai persyaratan dan ketentuan-ketentuan seperti tercantum dalam spesifikasi ini

    serta mempunyai ukuran-ukuran dan kemiringan seperti dalam gambar rencana, yaitu :

    - pekerjaan Sub-Base (untuk pipa Cakar Ayam dari Baja tidak diperlukan),

    - pembuatan dan penanaman pipa Cakar Ayam,

    - pekerjaan lantai kerja (lean concrete),

    - pekerjaan landasan plat beton (slab concrete).

    2. PERSYARATAN TEKNIS UNTUK BAHAN-BAHAN BETON

    2.1. Umum

    Bila tidak ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis khusus ini, maka Pemborong

    dalam melaksanakan pekerjaan diharuskan mengikuti ketentuan-ketentuan serta

    petunjuk-petunjuk yang dimuat dalam standar seperti tercantum dalam Buku Prasyarat

    Teknis ini.

    2.1.1. Penerimaan Bahan-bahan untuk Adukan Beton

    Selambat-lambatnya 60 hari sebelum pengadukan beton dimulai, Pemborong harus

    sudah mengajukan lokasi sumber dari bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk

    pekerjaan adukan beton. Pembatasan tersebut sudah mencakup survey quarry, penelitian

    bahan-bahan, mix design sampai mendapatkan job-mix formula untuk adukan beton yang

    akan dipergunakan.

    Bahan-bahan lainnya, seperti : besi tulangan, bahan perawat beton (curing compund)

    selambat-lambatnya 60 hari sebelum pekerjaan beton dimulai Pemborong harus sudah

    mengajukan usulan-usulan pemakaian bahan tersebut, dilengkapi dengan buku-buku

    keterangan (literatur) teknik yang dapat dipertanggungjawabkan serta contoh-contoh dari

    bahan yang akan dipergunakan.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    17/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 17 / 61

    2.1.2. Uji Pendahuluan untuk Mendapatkan Persetu juan

    Contoh-contoh (samples) untuk uji pendahuluan harus ditunjuk/ditentukan oleh Ahli atau

    pihak ketiga yang ditunjuk oleh Ahli dengan disaksikan oleh pihak Pemborong. Pengujian

    harus dilaksanakan di laboratorium yang telah diketahui oleh Ahli.

    Jumlah dan macam pengujian pada prinsipnya tidak dibatasi, tetapi yang terpenting

    adalah harus mengikuti spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

    Bila ternyata hasil pengujian yang telah dilaksanakan menunjukkan beberapa

    penyimpangan-penyimpangan atau mutu bahan yang akan dipergunakan masih

    diragukan, maka dapat ditentukan penyelidikan-penyelidikan lebih banyak lagi atas biaya

    pemborong.

    2.1.3. Pengujian pada Waktu Penerimaan Bahan

    Bilamana bahan-bahan yang diajukan oleh Pemborong sudah disetujui oleh Ahli untuk

    dapat dipergunakan, Pemborong harus melaksanakan pengujian sendiri seperti pasal-

    pasal tersebut di atas, atas biaya Pemborong, di laboratorium lapangan atau lain yang

    telah disetujui oleh Ahli. Bila ternyata salah satu atau beberapa bahan berubah

    sumbernya (quary) atau pabriknya, maka bahan/material baru ini terlebih dahulu harus

    tetap diadakan pengujian pendahuluan seperti tersebut di atas.

    Selama penyediaan atau penyerahan, Pemborong harus membuat analisa saringan

    (grading) untuk setiap tumpuk bahan @ 2000 ton. Hasil analisa saringan tersebut harus

    sesuai dengan batas-batas toleransi gradasi yang ditetapkan pada spesifikasi ini.

    2.2. Butir-Butir Batuan atau Agregat

    Bentuk butir-butir batuan atau agregat untuk beton harus terdiri dari batu pecah hasil dari

    mesin pemecah batu (stone crusher) dengan minimum terdiri dari 3 bidang pecahan. Bila

    batu pecah berasal dari koral atau batu bronjol yang dipecah, maka agregat yang tertahan

    pada saringan No. 4 (5 mm) harus memenuhi syarat, yaitu krikil bulat yang diperhitungkan

    adalah :

    a. Kerikil bulat sepenuhnya (full rounded) dihitung 1.

    b. Kerikil dengan satu bidang pecah dihitung 1/2.

    c. Kerikil dengan dua bidang pecah dihitung 1/4.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    18/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 18 / 61

    Bahan batu yang akan dipecah harus dari batuan induk yang mempunyai sifat stabil dan

    tahan terhadap pengaruh air dan cuaca, serta tidak mengandung kotoran-kotoran yang

    tidak dikehendaki yang bisa berpengaruh terhadap sifat dan ciri-ciri beton, seperti :

    kekuatan (strenght), kepadatan (impermeability) dan keawetan (durability).

    Bilamana diperlukan, agregat harus dicuci dan disaring dahulu agar kotoran-kotoran yang

    menempel atau dikandungnya hilang. Sebelumnya Pemborong sudah harus mengajukan

    keterangan/ dokumen, literatur teknik serta data-data dari mesih pencuci dan mesin

    penyaring yang akan dipergunakan serta cara pengambilan batu dari sumber (quarry)

    yang diusulkan. Agregat yang dihasilkan bisa ditolak apabila homogenitas dan

    keteraturan (regularity) dari bahan batuan yang dipergunakan diambil dari sumber tidak

    bisa dijamin dan berlainan. Contoh-contoh bahan batu yang diambil dari stock piles

    sumber paling tidak harus mewakili produksi efektif selama 1 minggu serta harussedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk mendapatkan hasil sebagai berikut :

    - Pemeriksaan petographic dari batuan induk (ASTM C-295), juga sudah harus

    diperhitungkan kemungkinan-kemungkinan akan adanya berbagai macam material

    yang ikut membentuk agregat tersebut.

    - Daya tahan terhadap abrasi dengan Los Angeles Machine Test untuk agregat kasar

    dengan ukuran lebih kecil dari 1 ½” (37,5 mm) adalah maksimun 35% untuk 500

    putaran (ASTM C-131) dengan ukuran lebih besar dari ¾” (20 mm) maksimun 35%

    untuk 1000 putaran (ASTM C-535) pada kecepatan 30-33 rpm.

    - Kandungan sulfat dari setiap fraksi dalam S03.

    - Kandungan Chloride (C1) untuk setiap fraksi (ASTM 1411).

    Dalam hal bila sebagai bahan batu yang dipergunakan adalah batuan bulat/bronjol

    campur pasir (sirtu), maka terlebih dahulu sebelum dipecah oleh mesin pemecah batu,

    harus melalui proses pencucian dan penyaringan. Apabila pasir yang dihasilkan akan

    langsung dimanfaatkan sebagai agregat halus untuk campuran beton, maka terlebih

    dahulu sebelum dipergunakan harus melalui proses pencucian 1 (satu) kali lagi atau lebih,

    sehingga memenuhi persyaratan sebagai berikut :

    - Analisa gradasi harus masuk ke dalam kurve/batas-batas toleransi gradasi pasir

    alam.

    - Kotoran-kotoran organik maksimun 0,2% (organic impurities test, ASTM C40).

    - Kadar lempung/tanah liat dalam material gembur lainnya maksimum 3% (day lumps

    and friable particles ASTM C 142).

    - Material halus yang dicuci lewat saringan No. 200 maksimun 3%, (ASTM C117).

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    19/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 19 / 61

    - Faktor penyerapan air maksimum 5% (ASTM C 128).

    - Besarnya fineness modulus harus sesuai dengan persyaratan gradasi.

    - Sand equivalent minimum 75 (ASTM D 2419).

    2.3. Agregat Halus (Fine Aggregate)

     Agregat halus pada prinsipnya harus merupakan batu pecah sebagai hasil dari

    pemecahan batu yang lewat saringan No. 4 (5 mm) yang selanjutnya batu pecah ini kita

    sebut pasir pecah (crushed sand, screenings, abu batu).

    Untuk memenuhi persyaratan gradasi agregat halus ini, bisa dicampur dengan pasir alam

    (natrual sand), seperti pasir sungai, pasir galian/sedotan atau disebut sebagai pasir beton

    berkualitas baik dan memenuhi persyaratan umum/teknis serta persyaratan gradasi.

    Dalam hal telah didapat pasir alam khusus yang telah memenuhi persyaratan teknislainnya sesuai spesifikasi ini, maka pasir alam khusus ini dapat dipergunakan sebagai fine

    aggregate (agregat halus) seluruhnya atas sebagian (sebagai campuran pasir pecah).

    2.3.1. Persyaratan Umum Agregat Halus

    Pasir pecah dan pasir alam harus memenuhi persyaratan-persyaratan umum sebagai

    berikut :

    - Pasir pecah harus berasal dari batuan induk yang sama dengan agregat, atau

    setidak-tidaknya mempunyai mutu yang sama.

    - Pasir pecah harus bersih dari kotoran-kotoran halus, lumpur, dan bila dicuci pada

    saringan No. 200 material yang lewat pada saringan tersebut tidak boleh lebih dari

    5% (ASTM C 117) atau sand equivalent minimum 65%.

    - Pasir alam harus mempunyai butiran-butiran yang keras dan awet (durable) dan tidak

    boleh mengandung lumpur, tanah liat, dan material-material gembur/mudah hancur

    (clay lumps and friable particles) lebih dari 3% (ASTM C 142).

    - Harus bebas dari arang, benda-benda dari kayu serta kotoran-kotoran lainnya yang

    tidak dikehendaki.

    - Tidak boleh mengandung terlalu banyak butir-butir yang pipih (flat pieces) atau

    berbentuk panjang (enlongated pieces) serta pecahan-pecahan kulit kerang.

    Baik pasir pecah maupun pasir alam harus mempunyai persyaratan-persyaratan lainnya,

    seperti yang telah disebutkan pada pasal 2.2. dari spesifikasi ini.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    20/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 20 / 61

    2.3.2. Persyaratan Gradasi Pasir Pecah (Abu Batu, Screenings)

    Pada pemecahan batu perlu diusahakan agar pasir pecah yang dihasilkan harus

    memenuhi persyaratan-persyaratan gradasi pasir pecah, seperti di bawah ini :

    Ukuran Saringan (ASTM) % Berat Lolos SaringanNo.

    Inc / No mm Minimum Maksimum

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    1/2"

    3/8”

    1/4"

    No. 4

    No. 8

    No. 16

    No. 30

    No. 50

    No. 100

    No. 200

    12,7

    9,51

    6,35

    4,76

    2,36

    1,19

    0,595

    0,297

    0,149

    0,075

    100

    98

    96

    95

    80

    50

    25

    11

    4

    0

    100

    100

    100

    100

    74

    53

    36

    23

    14

    5

    Bila pasir pecah tersebut akan dipergunakan sebagai agregat halus pada campuran

    beton, maka disyaratkan untuk dikombinasi dengan pasir alam sehingga akan memenuhi

    batas-batas toleransi gradasi agregat halus yang disyaratkan seperti pada pasal 2.3.4

    spesifikasi ini.

    2.3.3. Prasyarat Gradasi Pasir Alam (Pasir Beton)

    Pasir alam yang akan dipergunakan untuk campuran beton harus mempunyai gradasi

    seperti berikut :

    Ukuran Saringan (ASTM) % Berat Lolos SaringanNo.

    Inc / No mm Minimum Maksimum

    1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

    9

    10

    1/2"

    3/8”

    1/4"

    No. 4No. 8

    No. 16

    No. 30

    No. 50

    No. 100

    No. 200

    12,7

    9,51

    6,35

    4,762,36

    1,19

    0,595

    0,297

    0,149

    0,075

    100

    98

    96

    9580

    50

    25

    11

    4

    0

    100

    100

    100

    100100

    85

    60

    33

    15

    3

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    21/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 21 / 61

    Dalam hal apabila 100% dalam kebutuhan agregat halus pasir alam khusus yang telah

    memenuhi syarat umum agregat halus seperti pada pasal 2.3.1. spesifikasi ini, maka pasir

    alam khusus tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi agregat halus seperti pada

    pasal 2.3.4.

    2.3.4. Persyaratan Gradasi Agregat Halus

    Dalam membuat campuran pasir pecah dan pasir alam, untuk mendapatkan agregat

    halus, harus memenuhi persyaratan gradasi agregat seperti di bawah ini :

    Ukuran Saringan (ASTM) % Berat Lolos SaringanNo.

    Inc / No mm Minimum Maksimum

    1

    23

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    1/2"

    3/8”1/4"

    No. 4

    No. 8

    No. 16

    No. 30

    No. 50

    No. 100

    No. 200

    12,7

    9,516,35

    4,76

    2,36

    1,19

    0,595

    0,297

    0,149

    0,075

    100

    9896

    81

    54

    35

    21

    11

    5

    0

    100

    100100

    100

    74

    53

    36

    23

    14

    4

    2.4. Agregat Kasar

     Agregat kasar harus merupakan hasil pemecahan batu dengan mesin (stone crushing

    plant) terhadap batu bulat/bronjol atau batu belah/batu gunung yang mempunyai ukuran

    lebih dari 10 cm, atau batu bulat (koral) campur pasir (sirtu) yang bersih dari suatu hasil

    washing plant.

     Agregat ini harus lolos saringan 3/4” – 1” tetapi tertinggal di atas saringan No. 4 (5 mm),

    serta ukuran dari agregat kasar in perlu dibagi menjadi 2 (dua) fraksi lagi, yaitu fraksi

    kasar atau agregat kasar (coarse aggregate) dan fraksi sedang atau agregat sedang

    (medium aggregate).

    2.4.1. Persyaratan untuk Agregat Kasar

     Agregat Kasar harus memenuhi persyaratan-persyaratan umum sebagai berikut :

    - Harus bebas dari benda-benda atau kotoran-kotoran lain yang tidak dikehendaki.

    - Clay lumps dan fariable particles harus tidak boleh lebih dari 3% (ASTM C 142).

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    22/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 22 / 61

    - Daya tahan terhadap abrasi dengan Los Angeles Machine Test harus kurang dari

    35% pada 500 putaran (ASTM C 131).

    - Soundness Test bila mempergunakan Magnesium Sulfate maksimum 18% dan bila

    menggunakan Sodium Sulfate maksimum 12% (ASTM C 88).

    - Material Finner than sieve No. 200 by washing harus kurang dari 1% (ASTM C 117).

    - Absorption water of coarse aggregate harus kurang dari 5% (ASTM C127).

    2.4.2. Persyaratan Gradasi Agregat Kasar dan Agregat Sedang

    a. Batas-batas ukuran butir

    Untuk berbagai jenis konstruksi beton pada pekerjaan ini, maka batas-batas ukuran

    agregat kasar dan agregat sedang supaya diambil sebagai berikut :

    No Jenis Fraksi Lolos Saringan(Crushing Plant)

    Tahan Saringan(Crushing Plant)

    1

    2

     Agregat Kasar

     Agregat Halus

    3/4"

    1/2"

    1/2"

    5 mm atau No. 4

    b. Persyaratan toleransi gradasi

    Baik agregat kasar maupun agregat sedang, kedua-duanya harus memenuhi persyaratan

    gradasi sebagai berikut :

    - berat tertahan di atas saringan 1,25 D = 0

    - berat tertahan di atas saringan D > 15%- berat tertahan di atas saringan (d + D)/2 harus antara 33% dan 67% setidak-tidaknya

    30% dan 70%.

    - berat lolos saringan d < 15%

    - berat lolos saringan 0,65 d < 5%

    Catatan D dan d adalah besarnya ukuran maksimum dan minimum butiran agregat kasar

    menurut saringan ASTM di laboratorium (periksa grafik spesifikasi gradasi dari masing-

    masing fraksi).

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    23/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 23 / 61

    2.5. Persyaratan Gradasi Agregat Campuran

    Persyaratan gradasi agregat campuran untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

     A. Persyaratan gradasi untuk slab beton type : K 350

    Ukuran Saringan % Berat Lolos SaringanNo.

     ASTM mm Minimum Maksimum

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    1”

    3/4"

    5/8”

    1/2"

    3/8”

    1/4"

    No. 4

    No. 7

    No. 8

    No. 16

    No. 30

    No. 50

    No. 100

    No. 200

    25,60

    19,00

    16,00

    12,5

    9,52

    6,35

    4,76

    3,00

    2,38

    1,19

    0,597

    0,297

    0,149

    0,075

    93

    84

    75

    65

    52

    45

    35

    32

    21

    14

    8

    4

    0

    100

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    100

    94

    86

    77

    66

    58

    46

    43

    31

    21

    13

    7

    2

    B. Persyaratan gradasi untuk beton pipa Cakar Ayam, type : K 225

    Ukuran Saringan % Berat Lolos SaringanNo.

     ASTM mm Minimum Maksimum

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    5/8”

    1/2"

    3/8”

    1/4"

    No. 4

    No. 7

    No. 8

    No. 16

    No. 30

    No. 50

    No. 100

    No. 200

    16,00

    12,5

    9,52

    6,35

    4,76

    3,00

    2,38

    1,19

    0,597

    0,297

    0,149

    0,075

    93

    82

    62

    53

    39

    36

    24

    15

    9

    4

    0

    100

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    100

    90

    76

    67

    54

    50

    36

    25

    16

    8

    2,4

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    24/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 24 / 61

    C. Persyaratan gradasi untuk lean concrete, type K 90

    Ukuran Saringan % Berat Lolos SaringanNo.

     ASTM mm Minimum Maksimum

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    1”

    3/4"

    5/8”

    1/2"

    3/8”

    1/4"

    No. 4

    No. 7

    No. 8

    No. 16

    No. 30

    No. 50

    No. 100

    No. 200

    25,60

    19,00

    16,00

    12,5

    9,52

    6,35

    4,76

    3,00

    2,38

    1,19

    0,597

    0,297

    0,149

    0,075

    93

    82

    72

    61

    49

    42

    31

    29

    19

    12

    7

    3

    0

    100

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    100

    94

    86

    77

    66

    58

    46

    43

    31

    21

    13

    7

    2

    2.6. Penumpukan Agregat

     Agregat yang akan dipergunakan untuk pekerjaan beton ini harus ditumpuk di lapangan

    dengan jumlah yang cukup seperti yang telah disetujui oleh Ahli agar pengecoran secara

    khusus terus menerus (kontinu) untuk suatu konstruksi dapat dilaksanakan dengan lancaratau setidak-tidaknya sebanyak 50% dari kebutuhan agregat untuk seluruh pekerjaan

    pembetonan sudah tersedia di lapangan.

    Semua agregat harus ditumpuk dulu sebelum dipergunakan dan harus dijaga agar tidak

    terjadi segregasi selama penumpukan. Hanya agregat yang hasil pengujiannya telah

    memenuhi persyaratan teknis umum dan persyaratan gradasi pada spesifikasi ini yang

    boleh ditumpuk/ditimbun sesuai petunjuk Ahli, serta harus dijaga agar jangan sampai

    tercampur dengan agregat/bahan yang lainnya.

    Pemborong harus mengambil langkah-langkah pencegahan dan bila lokasi penumpukan

    agregat tidak memungkinkan karena keterbatasan area, maka Pemborong harus

    melengkapinya dengan bangunan pencegah atau dinding penyekat agar fraksi-fraksi

    agregat satu sama lain tidak tercampur, baik ditempat penumpukan maupun di tempat

    penimbangan.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    25/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 25 / 61

    Tempat penumpukan, penimbunan atau/dan pencampuran harus dilengkapi dengan jalan

    kerja yang diperkeras serta sistem drainase yang baik, sehingga roda-roda dari alat-alat

    kerja seperti loader truck dan sebagainya tidak mengotori agregat yang ada pada

    stock/tumpukan.

    Penggunaan peralatan atau cara penanganan yang tidak sesuai sama sekali dilarang,

    seperti penggunaan buldozer atau loader dengan roda dari rantai besi (metal tracks)

    adalah sama sekali dilarang untuk penumpukan agregat. Semua peralatan yang akan

    dipergunakan harus disetujui terlebih dahulu oleh Ahli.

    2.7. Semen P.C.

    2.7.1. Persyaratan Umum Semen P.C.Pemborong harus mendapatkan hasil uji laboratorium dari pabriknya selama waktu 3

    (tiga) bulan yang terakhir, baik untuk semen secara zak-zak maupun semen secara curah

    (silo). Setiap laporan bulanan harus jelas mencantumkan deviasi rata-rata dan deviasi

    standar untuk semua hasil penujian seperti yang telah ditetapkan dalam ASTM C150

    mengenai spesifikasi untuk semen P.C. type I dan V dan ASTM C 595 untuk semen P.C.

    type IP (Portlant Pozzolan Cement) termasuk analisa kimiawi dan fisik. Ahli atau yang

    mewakili bilamana perlu mengambil contoh semen P.C. yang masih segar untuk diuji

    apakah hasilnya sama dengan hasil dari pabriknya.

    Semen P.C. yang akan dipergunakan harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang

    ditetapkan dalam ASTM C 150 untuk semen type I (slab) dan semen type V (pipa Cakar

     Ayam) dan ASTM C 595 untuk semen type IP. Dalam hal ini Pemborong harus

    mendapatkan laporan bulanan mengenai hasil uji kimiawi dan fisik dari pabrik yang

    memproduksinya. Di samping itu tiap minggu Pemborong harus melaksanakan pengujian

    terhadap semen P.C. yang akan dipergunakan di laboratorium lapangan dengan jenis

    pengujian sebagai berikut :

    - Specific Grafity dari semen PC (ASTM C 180).

    - Kehalusan dari semen PC dengan mempergunakan air permeability apparatus

    (ASTM 204).

    - Lamanya waktu pengikatan dari semen PC dengan vicat needle (ASTM C 191).

    - Compressive strength dari mortar semen PC

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    26/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 26 / 61

    Dalam hal dipergunakan semen curah dalam silo, maka pada saat akan dipergunakan

    dalam adukan beton, temperatur semen tersebut tidak boleh lebih dari 700C. Pemborong

    harus betul-betul memperhatikan temperatur semen yang dikirim dari pabriknya. Untuk ini

    Pemborong diminta melengkapi dengan metal thermometer pada silo-silo penyimpanan

    semen PC.

    2.7.2. Penempatan Semen P.C.

    Semen yang ditimbun atau yang ditumpuk di lapangan harus dilindungi terhadap

    ancaman-ancaman kerusakan yang disebabkan oleh keadaan cuaca. Cara penimbunan

    atau penumpukan harus disetujui oleh Ahli. Bila semen ditempatkan dalam kantong-

    kantong, maka setiap pengapalan harus ditumpuk secara terpisah untuk bisa mengetahui

    tanggal penyerahan, merk, type semen, serta asal atau nama pabriknya. Semen yang

    dipesan dalam keadaan curah (bulk) harus disimpan dalam silo-silo yang ditutup rapat.

    2.8. Air untuk Adukan

    Semua sumber air yang akan dipergunakan untuk adukan beton harus mendapatkan

    persetujuan dahulu dari Ahli. Air yang akan dipergunakan untuk campuran adukan beton

    sampai batas tertentu harus bebas dari minyak, zat-zat asam, alkali, garam, benda-benda

    organik atau benda-benda/zat-zat lainnya yang bisa merusak mutu dan kekuatan beton.

     Air untuk adukan beton khusus pada pengadukan beton slab dan beton pipa Cakar Ayam

    harus didinginkan dengan suatu plant khusus, yaitu water chiling plant atau air untuk

    adukan tersebut diberi balok-balok es sedemikian rupa kuantitasnya sehingga akan

    didapat temperatur adukan beton pada saat dicor tidak boleh melebihi 350C. Bila

    pendinginan air adukan menggunakan balok-balok es, maka pada saat beton akan dicor

    tidak boleh mengandung gumpalan-gumpalan atau serpihan-serpihan es.

    Besarnya kandungan sulfat dan chloride dalam air tersebut tidak boleh melebihi batas-

    batas yang telah ditentukan sesuai dengan spesifikasi AASHTO T 26. Air adukan beton

    tidak boleh mengandung butir-butir zat padat lebih dari 0,20% dan tidak boleh

    mengandung larutan garam lebih dari 1,5%.

     Apabila Pemborong memerlukan pengolahan khusus untuk air ini, agar dapat memenuhi

    persyaratan yang diminta (PBI ’71, NI-2 dan ACI Standard 318-71) sesuai dengan mutu

    betonnya, maka biaya pengolahan air ini harus sudah termasuk dalam harga satuan

    pengadaan betonnya. Dalam hal air tersebut akan digunakan untuk adukan beton, maka

    benda uji mortar semen dari air adukan tersebut bila dibandingkan dengan benda uji

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    27/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 27 / 61

    mortar semen yang mempergunakan air bersih (air suling) setelah diuji pada umur 28

    (dua puluh delapan) hari tidak boleh menunjukkan perubahan-perubahan waktu

    pengerasan (setting time), tanda-tanda ketidaksempurnaan, atau terjadinya cacat-cacat,

    dan tidak boleh terjadi penurunan kekuatan lebih dari 10%.

    2.9. Admixture (Zat Penambah)

    Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan awal dan

    pengerasan ataupun untuk maksud-maksud lain, sejauh tidak bertentangan dengan

    spesifikasi yang telah ditetapkan, dapat dipakai bahan-bahan/zat penambah (admixture).

    Bila untuk maksud tersebut akan dipergunakan admixture pada pengadukan beton slab,

    maka admixture ini harus sesuai dengan spesifikasi dalam ASTM C494, yaitu liquid

    admixture yang tergolong typre D, ialah mengurangi penggunaan air dalam adukan pada

    tingkat kemudahan pelaksanaan atau slump yang telah ditentukan dan sedikitmemperlambat proses pengerasan sehingga waktu ikatan awal (initial setting) dari mortar

    beton minimum 2 jam serta maksimum 6 jam. Dalam hal akan menggunakan admixture

    type lain atau untuk maksud lain, maka hanya diperbolehkan setelah mendapat izin dari

     Ahli.

    Pemborong sebelumnya harus mendapatkan buku keterangan/literatur teknik yang

    lengkap serta contoh dari admixture yang akan dipergunakan. Bilamana dalam buku

    keterangan teknis tersebut tidak menunjuk kepada standard ASTM, maka dalam surat

    pengusulannya Pemborong harus melampirkan salinan/copy dari standard ASTM yang

    bersangkutan. Sebelum dipergunakan pada campuran beton yang sesungguhnya, maka

    Pemborong harus membuat percobaan-percobaan admixture tersebut guna membuktikan

    manfaatnya di suatu laboratorium yang ditunjuk atau telah disetujui oleh Ahli.

     Apabila masih belum yakin, atau terdapat hal-hal yang meragukan maka Pemborong bisa

    diminta untuk mengadakan pengujian-pengujian tambahan mengenai admixture tersebut

    atas biaya Pemborong.

    Pemasok/Supplier admixture harus bisa menjamin bahwa admixture yang dilever atau

    diserahkan kepada Pemborong selalu mempunyai komposisi yang sama dengan contoh

    yang telah disetujui oleh Ahli sesuai dengan spesifikasi dalam ASTM C 494, yaitu liquid

    admixture type D.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    28/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 28 / 61

    2.10. Concrete Curing Compound

    Concrete curing compound merupakan suatu cairan untuk melapisi permukaan slab beton

    sehabis dicor, agar memperlambat penguapan selama proses pengerasan awal dari

    beton, serta mengurangi kenaikkan temperatur pada beton akibat panas matahari.

    Curing compound yang akan dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi ASTM C 309.

    Sebelum dipergunakan, maka Pemborong harus mendapatkan buku keterangan

    tekniknya yang lengkap serta contoh dari barangnya. Bilamana dalam buku keterangan

    tekniknya tersebut tidak menunjuk kepada standar ASTM, maka dalam surat

    pengusulannya Pemborong harus melampirkan salinan/copy dari standar ASTM yang

    dimaksud.

    Bilamana perlu Ahli bisa memerintahkan kepada Pemborong untuk mengadakanpengujian lebih dahulu sebagai syarat untuk bisa diterima, yaitu untuk mengetahui apakah

    komposisinya telah sesuai dengan yang tercantum dalam buku keterangan teknik.

    Penjual concrete curing compound harus bisa menjamin bahwa barang yang dilevernya

    kepada Pemborong selalu mempunyai komposisi yang sama dengan contoh yang telah

    disetujui.

    2.11. Besi Tulangan

    Semua besi tulangan yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi

    persyaratan teknik dalam PBI ’71 NI-2. Untuk tulangan pada slab harus dipergunakan

    besi anyaman dilas/welded steel wire mesh, dengan menggunakan besi jenis U 50 atau

    setidak-tidaknya U 48. Kekuatan las pada persilangan (kekuatan geser las), minimum

    harus sebesar 50% dari kekuatan tarik besinya (gaya minimum untuk melepaskan

    kekuatan geser las sebesar 50% dari gaya yang diperlukan untuk memutuskan batang

    besi tulangan). Untuk tulangan pada pipa-pipa Cakar Ayam selain dipergunakan besi

    anyaman dilas, bisa juga digunakan besi anyaman dengan U39/mild steel dengan syarat

    kekuatan harus equivalent dengan penulangan pipa Cakar Ayam yang ditentukan dalam

    gambar rencana (dalam hal pipa Cakar Ayam dari baja mempunyai persyaratan

    tersendiri).

    Semua jenis tulangan (anyaman atau batangan) yang akan dipergunakan harus bersih

    dari kotoran-kotoran yang bisa merusak, kerak besi, karatan yang berat, cat, lemak, atau

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    29/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 29 / 61

    sejenisnya, serta tidak boleh ada cacat pada waktu pembuatannya, seperti berkeping

    atau retak-retak (fins and tears).

    Untuk karatan ringan sekedar warna besi berubah, Pemborong tidak dituntut untuk

    membersihkannya, tetapi kerak-kerak besi yang lepas dari karatan yang berat sehingga

    menjadi kerak, maka Pemborong harus membersihkannya lebih dahulu sebelum

    dipergunakan.

    Dalam hal tulangan akibat dari pembersihan kerak-kerak besi yang lepas dari karatan

    berat, maka sejauh masih dapat dipergunakan oleh Pemborong harus disetujui Ahli dan

    bilamana karatan terlalu berat sehingga kekuatannya sudah meragukan, maka Ahli bisa

    memerintahkan kepada Pemborong untuk mengadakan uji ulang ke suatu laboratorium

    yang telah disetujui oleh Ahli. Bilamana jumlah pesanan cukup banyak untuk dikapalkan,

    maka inspeksi pengamatan mutu (pengambilan contoh dan pengujian-pengujian besi

    tulangan) bisa dilaksanakan di sumber dari Penjual.

    Besi Tulangan yang belum diinspeksi sebelum dikapalkan, harus diinspeksi setelah

    barang tersebut sampai di tempat pekerjaan. Meskipun demikian, Ahli masih mempunyai

    hak untuk pengambilan contoh lagi (resampling) secara random dan mengadakan

    inspeksi semua besi beton yang berada di tempat pekerjaan, untuk meyakinkan apakah

    telah sesuai dengan dengan spesifikasi standard.

    Khusus jenis tulangan anyaman (welded steel wire mesh) :

    1. Lembaran tulangan yang diletakkan pada suatu bidang yang rata harus juga

    merupakan lembaran yang rata dan tidak bergelombang.

    2. Pada umumnya tulangan yang lepas pada persilangan harus disingkirkan dari lokasi.

    Pada bagian tengah lembaran tulangan yang lepas persilangan diperbolehkan lepas

    sebanyak 5% saja, sedangkan dua batang di tepi sekelilingnya tidak diperbolehkan

    sama sekali terlepas lasnya.

    3. Untuk mencegah karat pada tulangan pipa setelah ditanam, harus dihindarkan

    terhadap urugan tanah pada tulangan tersebut.

    2.11.1. Surat Sertifi kat

    Pada setiap pesanan besi tulangan yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini,

    Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi, yakni copy atau salinan hasil uji dari

    setiap macam besi tulangan tersebut yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh orang

    yang berwenang dari pabrik pembuatnya, Surat keterangan atau sertikat tersebut harus

    memberikan penjelasan sebagai berikut :

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    30/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 30 / 61

    - Proses pengerolan (rolling process) terhadap besi tulangan yang dilaksanakan oleh

    pabriknya.

    - Ciri-ciri atau identifikasi dari proses pemanasan tungku beserta bahan pembantu

    yang dipergunakan, (seperti : jenis oksigen, dsb.), dari besi tulangan yang dirol.

    - Sifat-sifat chemis dan fisis dari proses pemanasan dari besi tulangan yang akan dirol.

    2.11.2. Identifikasi

    Pabrik pembuatnya harus memasang label identifikasi yang jelas pada setiap ikatan

    tulangan sebelum diadakan inspeksi. Label identifikasi tersebut harus menunjukkan

    nomor pengujian dari pabrik pembuatnya beserta jumlah atau tanda-tanda pengenal lain

    yang bisa menunjukkan jenis bahan seperti tercantum dalam surat sertifikat, pada setiap

    ikatan tulangan.

    2.11.3. Penimbunan Besi Tulangan

    Besi tulangan beton setiap saat harus dilindungi terhadap bahaya kerusakan. Besi

    tulangan ini harus ditumpuk di atas suatu ganjal berbentuk datar, jajaran batangan papan

    balok, mudah diadakan inspeksi/pengamatan.

    2.12. Joint Filler (hanya apabila diminta)

    Joint sealent merupakan bahan untuk mengisi sambungan semu (dummy joint) maupun

    sambungan pengecoran (Construction Joint) pada slab beton.

    Joint filler yang akan digunakan pada pekerjaan ini yaitu jenis self expanding cork joint

    filler (contohnya : spandex). Self expanding cork joint filler ini harus memenuhi standard

    spesifikasi ASTM D-1752 dan ASTM D-545.

    Sebelum dipergunakan Pemborong harus mengajukan buku keterangan tekniknya yang

    lengkap, laporan hasilnya serta contoh barangnya. Joint filler yang akan dipergunakan

    untuk mengisi joint harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam spesifikasi

    ini.

    Bila dalam buku keterangan teknik tersebut tidak menunjuk kepada standar ASTM, maka

    dalam surat pengusulannya Pemborong harus melampirkan salinan/copy dari standar

     ASTM yang dimaksud, bilamana perlu Pemborong harus melaksanakan pengujian-

    pengujian yang diminta oleh ahli terhadap bahan-bahan yang akan dibeli. Pengujian-

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    31/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 31 / 61

    pengujian harus dilaksanakan pada laboratorium yang telah ditetapkan/disetujui oleh Ahli,

    atas biaya sepenuhnya dari Pemborong.

    3. PERSYARATAN PERALATAN

    Peralatan dan alat-alat lainnya yang akan dipergunakan untuk menangani bahan-bahan

    dan melakukan semua bagian dari pekerjaan, terlebih dahulu harus disetujui oleh Ahli,

    seperti : design, kapasitas, dan keadaan mekaniknya. Peralatan harus ada di tempat

    pekerjaan cukup waktunya sebelum dimulainya operasi konstruksi. Hal ini diperlukan

    untuk pemeriksaan dan persetujuan.

    3.1. Batching Plant (kecuali menggunakan beton ready mix)

    Batching plant merupakan suatu peralatan untuk menimbang (batch) bahan-bahan untuk

    campuran beton. Batching plant yang akan dipergunakan harus mencakup bins, weighinghoppers, timbangan untuk agregat halus dan untuk tiap ukuran dari agregat kasar, tangki

    air adukan yang dilengkapi dengan kran dan katup, dispenser untuk additive bila

    diperlukan. Jika dipergunakan semen bulk (curah), maka harus dilengkapi dengan bin,

    hopper dan timbangan yang terpisah untuk semen ini. Bagian-bagian dari batching plant

    tersebut harus sesuai dengan spesifikasi ASTM C 94.

    3.2. Mixers (kecuali menggunakan beton ready mix)

    Pada prinsipnya pekerjaan pengadukan beton yang akan dilaksanakan harus diaduk di

    suatu central mixing plant (stationary mixer) type wet-mix yang dilengkapi alat penimbang,

    alat pengontrol kelembaban dan kadar air agregat serta alat pengontrol lainnya yang

    memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi ASTM C 94.

    Sebelum dipesan/dipasang central mixing plant ini, baik merk maupun kapasitasnya harus

    disetujui oleh Ahli terlebih dahulu. Bilamana Pemborong akan mempergunakannya alat

    pengaduk jenis truck mixer atau transit mixer, baik untuk keseluruhan adukan (truck

    mixed concrete), maka Pemborong harus mendapatkan izin tertulis terlebih dahulu dari

     Ahli.

    Stationary mixer oleh pabrik pembuatnya harus sudah dicantumkan/ditempelkan papan

    logam yang memuat informasi tentang kapasitas drum pengaduk, kecepatan rotasi drum

    pengaduk dan sirip-sirip pengaduk.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    32/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 32 / 61

    3.3. Agitators (Transit Mixers)

     Agitators berfungsi sebagai pembawa (hauling) adukan basah dari central mixing plant

    (type wet-mix) sesuai pasal 3.2. di atas ke lokasi pengecoran.

     Agitators bisa berupa truck mixers yang beroperasi dengan kecepatan agitating dan truck

    agitators sendiri, dan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi ASTM C

    94. Sebelum dipesan/dipergunakan transit mixers ini baik merk, type, maupun

    kapasitasnya harus disetujui oleh Ahli terlebih dahulu.

    Transit mixer oleh pabrik pembuatnya harus sudah dicantumkan/ditempelkan papan

    logam yang memuat informasi tentang kapasitas drum, kecepatan drum, atau sirip-sirip

    pengaduk. Volume beton basah dalam drum yang dibawa pada transit mixers atau truck

    mixer tidak boleh lebih dari 80% total volume drum.

    3.3.1. Concrete Pump (Pompa Beton)

    Yaitu mesin pompa untuk memompa adukan beton basah dari truck mixer/agitators ke

    titik pengecoran apabila tidak bisa dijangkau oleh truck mixer tersebut. Merk, type

    maupun kapasitasnya harus disetujui oleh Ahli terlebih dahulu.

    3.4. Concrete Finisher dan Peralatan Lainnya

    Concrete finisher merupakan 1 (satu) set peralatan untuk pengecoran plat beton yang

    terdiri dari concrete train/concrete dischanger (spreader), finishing machine, vibrators,

    concrete sprayers, protection crane serta forms dan rel.

    Sebelum dipesan/dipergunakan type concrete finisher beserta peralatan lainnya harus

    disetujui dahulu oleh Ahli. Adapaun salah satu type bisa dipergunakan seperti tersbut di

    bawah ini :

    3.4.1. Concrete Train/Concrete Discharge/Spreader (Mesin Pengecor/Mesin

    Pembagi Beton)

     Adukan beton harus dicor dengan mempergunakan mesin/kereta pengecor (concrete

    train/discharge/spreader) yang dipasang di atas rel yang dipasang sejajar dengan arah

    pengecoran slab atau lean concrete.

    Mesin pengecor ini harus diperlengkapi atau dibuat sedemikian rupa sehingga mudah

    distel menurut lebar slab beton yang akan dicor sesuai dengan gambar rencana. Arah

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    33/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 33 / 61

    dan ketinggian dari adukan beton yang akan dicor pada mesin pengecor/pembagi beton

    harus selalu dikontrol, agar tetap terbagi rata selebar slab yang akan dicor.

    3.4.2. Finishing Machine (Mesin Perata)

     Alat finishing merupakan alat perata (screw roller) permukaan slab beton sekaligus

    menyelesaikan (finishing) permukaan slab beton sesuai dengan ketinggian/ketebalan slab

    sesuai dengan gambar rencana. Mesin perata ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga

    mudah distel menurut lebar slab beton yang akan diratakan sesuai dengan ketinggian dan

    lebar dari gambar rencana.

    Screw Roller yang meninggalkan jejak atau ketidakrataan permukaan yang sulit untuk

    diperbaiki, atau menghasilkan permukaan yang kasar akibat pembilasan air, atau cacat-

    cacat pada permukaan lainnya sehingga mesin perata/screw roller tersebut dipandangtidak mampu menghasilkan permukaan slab yang memuaskan, maka mesin tersebut

    tidak boleh dipergunakan.

     Arah dan ketinggian dari screw roller pada mesin perata harus selalu dipelihara

    kedudukannya oleh Pemborong. Tarikan tali harus dipasang sejajar dengan titik-titik

    kontrol ketinggian dari permukaan slab seperti yang direncanakan, tetapi di samping itu

     juga secara otomatis sebagai alat pengontrol untuk mesin perata agar tebal slab yang

    disyaratkan selalu terpenuhi.

    3.4.3. Vibrators

    Sebelum gundukan adukan beton dari mesin discharger diratakan dengan mesin perata

    (finisher), Pemborong diharuskan melaksanakan pemadatan pertama dengan

    tongkat/jarum penggetar (needle vibrator). Penggetaran dengan tongkat penggetar ini

    harus dilaksanakan pada seluruh lebar slab sepanjang tuangan adukan baru. Untuk ini

    maka jumlah tongkat-tongkat penggetar harus cukup, yaitu 1 alat untuk lebar maksimum 2

    meter dengan diameter 2” untuk penggetaran bagian tengah, serta 1 1/4" untuk bagian kiri

    dan kanan tepi slab.

    Tidak dibenarkan menggetarkan/memadatkan beton pada satu tempat selama lebih dari

    15 detik. Kemudian dibelakangnya adalah alat pemadat yang kedua, berupa papan

    penggetar (plater vibrator) yang sekaligus memadatkan dan meratakan kembali.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    34/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 34 / 61

     Alat penggetar dapat dipasang pada spreader/hopper atau finishing machine atau dapat

    pula dipasang pada carriage terpisah. Alat penggetar tidak boleh berhubungan dengan

     joint load transver device, sub-grade atau side forms. Frekuensi dari surface vibrator

    (plate vibrator) harus tidak kurang dari 3500 impulses per menit untuk vibrator biasa dan

    minimum 7000 impulses per menit untuk speed vibrator.

    3.4.4. Concrete Sawing Machine atau Cutter (apabila diminta)

    Concrete sawing machine atau cutter adalah alat untuk memotong slab beton untuk

    keperluan pembuatan alur joint (sambungan). Pemborong harus menyediakan peralatan

    ini sesuai dengan spesifikasi untuk joint filler yang disyaratkan. Pembuatan alur untuk joint

    yang dilakukan pada saat beton masih dalam keadaan plastis harus dipilih mesin

    pembuat alur dengan alat pemotong beton dari pisau (cutter). Dalam hal pembuatan alur

    tersebut dilakukan setelah beton berumur 10 – 18 jam (final setting), maka harus dipilihmesin gergaji pembuat alur (sawing machine). Untuk keperluan ini terlebih dahulu

    sebelum dipesan/dipergunakan Pemborong harus mengajukan persetujuan kepada Ahli,

    baik merk, type maupun dimensi alat potong yang disyaratkan pada kecepatan yang

    disyaratkan pula. Pemborong harus menyediakan sawing equipment dalam jumlah yang

    cukup dari unit dan power serta sebagai cadangan paling tidak satu cadangan peralatan

    tersebut dalam keadaan baik.

    3.4.5. Brooming Machine

    Brooming machine adalah alat penyapu untuk pembentukan permukaan dan segera pada

    saat slat beton masih dalam keadaan plastis (sebelum mencapai final setting, ASTM C

    403). Peralatan tersebut harus dipasang pada sebuah kereta jembatan yang melangkahi

    seluruh lebar slab beton dan harus bisa digerakkan sepanjang seluruh lebar slab, juga

    sampai sedikit melewati tepi slab. Bentuk serta kekasaran permukaan slab yang

    dihasilkan oleh alat ini harus seperti yang telah ditentukan oleh Ahli/Direksi pada contoh

    atas percobaan yang dibuat sebelumnya.

    3.4.6. Concrete Curing Membrane Sprayer

    Peralatan ini digunakan untuk menyemprot bahan perawatan beton (concrete curing

    compound) setelah beton selesai dicor dan masih dalam keadaan plastis.

    Pemborong harus menyediakan sprayer tersebut di lapangan sebelum pengecoran

    dimulai dalam jumlah yang cukup dan harus mampu mengadakan penyemprotan secara

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    35/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 35 / 61

    merata ke seluruh permukaan beton dengan tanpa mengalami gangguan hembusan

    angin.

    3.4.7. Protection Crane (Rolling Shelter)

    Protection crane digunakan segera pada saat beton selesai dicor agar permukaan slab

    beton terlindung dari gangguan panas matahari langsung, serta hal-hal yang tidak

    diinginkan. Crane tersebut harus dipasang melintang melangkahi slab beton dan bisa

    bergerak di atas rel yang terletak di kedua tepi slab. Protection crane ini bergerak sejajar

    dengan arah pengecoran.

    Pemborong harus menyediakan protection crane dalam jumlah yang cukup yang bisa

    melindungi slab selama beton masih dalam keadaan plastis (tidak boleh terganggu), yaitu

    minimal sampai umur slab tersebut melewati masa initial setting.

    3.4.8. Forms (Bekis ting) dan Rel

    Forms (bekisting) untuk pengecoran slab harus terbuat dari bahan besi yang bisa

    menjamin kerataan permukaan serta ketebalan slab sesuai dengan gambar rencana.

    Dalam hal bekisting/cetakan untuk pipa beton Cakar Ayam, maka cetakan tersebut harus

    terbuat dari bahan besi yang kokoh, rapat, tidak mudah bocor, terjamin keamanannya

    serta bentuknya yang tetap. Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang

    mempunyai bentuk, ukuran sesuai dengan gambar rencana.

    Rel untuk pengecoran slab harus ditopang oleh peralatan yang cukup kokoh untuk

    mendukung bekerjanya alat-alat pengecoran, seperti concrete train, finisher, tenda

    pelindung, dan sebagainya. Panjang bekisting dan rel yang dimiliki Pemborong sekurang-

    kurangnya 3 kali panjang rencana pengecoran perharinya.

    3.5. Daftar Peralatan

    Sebelum Pemborong memulai pekerjaan pelaksanaan konstruksi perkerasan sistem

    Cakar Ayam, maka minimum harus tersedia peralatan-peralatan standar sebagai berikut,

    dalam jumlah yang cukup dengan pekerjaan di lapangan.

    Mengenai persyaratan dari masing-masing alat seperti disebutkan dala pasal 3. di atas.

    Jenis peralatan :

    1. Batch mixing plant (kecuali menggunakan ready mix concrete)

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    36/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 36 / 61

    2. Cetakan besi untuk pipa beton Cakar Ayam (tidak berlaku bagi pipa Cakar Ayam dari

    baja).

    3. Transit mixer truck.

    4. Concrete train/concrete discharger.

    5. Needle vibrator.

    6. Plate Vibrator.

    7. Concrete finisher (screw roller atau jenis lainnya).

    8. Brooming/grooving machine (alat pembentuk permukaan).

    9. Mesin Cutter yang dilengkapi dengan vibrator untuk alur-alur dummy joint pada beton

    slab yang masih lunak atau setidak-tidaknya mesin gergaji beton (concrete sawing

    machine) untuk beton slab yang telah berumur lebih dari 10 jam (final setting) dan

    tidak boleh lebih dari 18 jam (kecuali tidak diisyaratkan adanya dummy joint).

    10. Mesin cutter untuk memotong permukaan beton yang menonjol/bergelombang atausetidak-tidaknya mesin poles yang kuat untuk pekerjaan ini.

    11. Bekisting besi dan rel.

    12. Protection crane (tenda pelindung panas dan hujan) kecuali dengan cara lain atas

    persetujuan perencana.

    13. Kelengkapan peralatan untuk perawatan beton (karung goni basah, truck tangki air,

    alat semprot curing compound, dan lain-lain).

    4. PERSYARATAN PELAKSANAAN

    4.1. Persyaratan Pengadukan

    Volume beton yang diaduk pada batch mixing plant tidak boleh melebihi kapasitas

    nominal dalam kubikasi seperti yang dinyatakan dalam buku keterangan teknik yang

    dikeluarkan oleh pabriknya. Sedangkan waktu pengadukan beton tidak boleh dari 90 detik

    dan tidak boleh melebihi dari 120 detik untuk satu kali batch. Kemudian adukan beton ini

    harus dituang ke dalam truck pengangkut dengan cara sedemikian rupa seperti telah

    ditentukan pada pasal 3.3. di atas, sehingga segregasi atau tumpahannya mortar semen

    ataupun agregat bisa dicegah. Adukan beton harus dibuat dengan dengan tingkat

    kekentalan (slump) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam buku ini pada

    waktu diserahkan di tempat pengecoran.

    Dalam hal akan menentukan tingkat kekentalan adukan beton pada waktu dituang dari

    mixer, Pemborong terlebih dahulu pada saat melaksanakan trial mix, juga ditentukan

    pengetesan slump loss, initial setting, dan pengetesan lainnya. Pemborong harus sudah

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    37/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 37 / 61

    memperhitungkan, terutama yang berhubungan dengan lamanya pengangkutan, serta

    kemungkinan adanya gangguan/kerusakan alat-alat cor.

    Pengecoran dengan cara menambah air atau bahan lainnya di luar spesifikasi, sama

    sekali tidak diperbolehkan, kecuali atas izin Ahli. Adukan Beton pada waktu akan dicor

    mempunyai nilai slump maupun temperatur di luar batas-batas yang ditetapkan dalam

    spesifikasi ini sama sekali tidak boleh dipergunakan dan harus segera dibuang ke tempat

    yang telah ditunjuk oleh Ahli.

    4.2. Penakaran Bahan-bahan Beton

    Penakaran fraksi-fraksi agregat serta semen harus dengan cara penimbangan. Alat

    penimbangan agregat dan semen serta alat pengukur air dan admixture harus

    ditera/kalibrasi terlebih dahulu oleh suatu badan resmi yang ditunjuk dengan disaksikanoleh Ahli atau wakilnya yang ditunjuk. Alat-alat penakar (penimbang dan pengukur) harus

    mempunyai ketepatan penakaran dengan batas-batas toleransi seperti berikut :

    - semen PC

    Semen PC harus ditimbang dengan alat penimbang tersendiri dalam mixing plant

    tersebut, baik dalam pengiriman semen PC berbentuk curah (bulk) maupun dalam

    kantong-kantong. Alat penimbang ini harus menimbang dengan ketepatan ± 2% berat dari

     jumlah semen PC yang akan dipergunakan.

    - Agregat

    Dalam penakaran agregat, Pemborong harus mengadakan koreksi berat tiap-tiap fraksi

    agregat sesuai dengan besarnya kandungan air atau kelembaban dalam agregat.

    Kandungan air atau kelembaban dalam agregat harus diukur setiap hari, atau bilamana

    ada perubahan cuaca yang dipandang perlu, terutama untuk agregat halus yang

    mempunyai daya absorbsi lebih besar daripada agregat kasar. Kandungan air atau

    kelembaban yang diukur dalam agregat halus harus diperhitungkan dalam koreksi berat

    dari agregat yang bersangkutan serta koreksi berat air sebelum pengadukan dimulai.

    Ketepatan penakaran tiap-tiap fraksi agregat harus dalam batas-batas toleransi±  3%

    berat total agregat dan untuk seluruh agregat (agregat campuran) harus dalam batas-

    batas toleransi ± 2% dari jumlah total adukan.

    - Air untuk adukan

     Air untuk adukan harus ditakar dengan cara ditimbang atau dengan cara volume.

    Banyaknya air yang dimasukkan pada waktu pengadukan harus sudah

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    38/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 38 / 61

    diperhitungkan/dikoreksi dengan banyaknya air (moisture content) yang dikandung dalam

    agregat. Penakaran air ini harus mempunyai ketepatan ±  2% dari jumlah total yang

    dipergunakan dalam pengadukan.

    - Zat penambah (admixture/additive)

     Admixture/additive harus ditambahkan bersamaan dengan air untuk adukan dan

    banyaknya diukur dengan sistem pengukur otomatis (dispenser) yang bisa menjamin

    dosis yang tepat seperti yang direncanakan.

    4.3. Komposisi Campuran Adukan (Job-mix)

    Komposisi campuran adukan beton (job-mix) yang akan dipergunakan harus sudah

    diajukan oleh Pemborong paling lambat 30 hari sebelum pekerjaan pengadukan beton

    dimulai, lengkap dengan laporan analisa dan hasil pengujian, untuk mendapatkanpersetujuan dari Ahli. Hasil analisa komposisi campuran ini dimaksudkan untuk

    menentukan banyaknya tiap komponen bahan untuk membuat 1 (satu) meter kubik

    adukan untuk berbagai jenis beton.

    4.3.1. Analisa Komposisi Campuran

    Dalam membuat analisa komposisi campuran untuk setiap jenis beton yang akan

    dilaksanakan, Pemborong harus memperhatikan persyaratan-persyaratan seperti yang

    tercantum dalam daftar berikut ini :

    Jenis Beton Type K 350 Type K 225 Type K 90

    Konst ruks i Slab Pipa CA Lantai Kerja

    - Type semen

    - Ukuran maximum agregat (D) mm

    - Kandungan semen PC min. (Kg/m3 

    beton)

    - Kandungan semen PC max. (Kg/m3 

    beton)

    - Water cement ratio ssd – aggregate

    - Slump (cm)

    - Temperatur adukan saat dicor max.

    350 (humadity min : 60, kecepatan

    angin max. 15 km/jam)

    - Kubus (kg/cm2) (15x15x15) min.

    - Flexural strength (kg/cm2) min.

    - Cara pengadukan

    Type I atau IP

    20

    350

    370

    0,45 – 0,50

    3 – 5

    350C

    350

    50

    Hanya dengan mixing

    plant kecuali dalam

    keadaan khusus

    Type V atau IP

    12,50

    310

    330

    *) 0,40 -0,45

    **) 0,55 – 0,65

    *) 0

    **) 5 – 10

    -

    225

    -

    Dengan mixing plant

    atau dengan beton

    molen lapangan

    Type I atau IP

    25-20

    200

    210

    0,70 – 1,00

    3 – 8

    -

    90

    -

    Dengan mixing plant

    atau dengan beton

    molen lapangan

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    39/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 39 / 61

    Keterangan : *) dengan mesin cetak

    **) dengan tenaga manusia

    Catatan :

    Dalam hal keadaan terpaksa dimana semen type V dan semen type IP sulit didapat, maka

    campuran beton pipa Cakar Ayam dapat diganti dengan type I, dengan syarat kendungan

    semen yang tertera dalam daftar di atas harus ditambah, sehingga kandungan semen

    type I menjadi minimum 350kg/m3 beton.

    4.3.2. Komposisi Campuran Beton setelah Disetujui

    Bilamana komposisi campuran beton (job-mix) sesudah diuji telah disetujui oleh Ahli,

    maka Pemborong harus mengikuti campuran ini dalam pekerjaan pembuatan konstruksi

    beton.

    Bilamana berhubung adanya gangguan-gangguan penyediaan atau perubahan-

    perubahan jenis meterial yang akan dipergunakan, maka pekerjaan harus dihentikan

    dahulu dan penyiapan (analisa dan pengujian-pengujian) komposisi campuran yang baru

    sesuai dengan persyaratan teknis ini harus diulang lagi, sehingga mendapatkan

    komposisi campuran yang bisa disetujui oleh Ahli.

    4.4. Pengecoran Lantai Kerja (Lean Concrete)

    Pengecoran Lantai Kerja bisa dilaksanakan setelah Pemborong mengajukan izin tertulis

    dan telah disetujui/diizinkan oleh Ahli. Izin akan diberikan setelah persiapan-persiapan

    untuk pengecoran lantai kerja pada lokasi dimaksud telah memenuhi syarat.

    Syarat-syarat yang dimaksud antala lain :

    - Peil/ketinggian permukaan sub-base sesuai dengan rencana. *)

    - Permukaan sub-base beberapa saat sebelum pengecoran lantai kerja mulai dibasahi

    dulu sampai kelihatan cukup jenuh air dan tidak menggenang.

    - Pemasangan bekisting besi kiri-kanan sesuai ketebalan dan kemiringan rencana,

     jumlah dari bekisting dan kesiapan alat-alat lainnya yang akan dipergunakan.

    - Dalam hal pengecoran lantai kerja dilakukan dahulu sebelum menyediakan

    penanaman pipa Cakar Ayam, maka Pemborong harus menyediakan bekisting

    berbentuk bulat dari besi yang ukurannya sedemikian rupa agar lubang-lubang yang

    dihasilkan sama dengan diameter tepi pipa-pipa Cakar Ayam yang akan ditanam.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    40/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 40 / 61

    - Lokasi yang akan dicor harus bersih dari benda-benda lepas dan kotoran-kotoran

    lainnya.

    *) Dalam hal menggunakan pipa Cakar Ayam dari baja (berat 34 kg), tidak diperlukan

    sub-base untuk landasan bagi alat pancang pipa Cakar Ayam tersebut, maka lantai

    kerja langsung digelar di atas sub-grade (tanah asli/urugan) yang diratakan dan

    dipadatkan seperlunya dan cukup kuat (tidak ambles) diinjak orang (> 0,3 kg/cm 2)

    4.4.1. Pengangkutan Adukan Beton

     Adukan beton lantai kerja harus diangkut ke tempat pengecoran dengan mempergunakan

    transit mixer/truck mixer atau non agitating truck (dump truck) sedemikian rupa seperti

    telah ditentukan pada pasal 3.3 di atas. Truck-truck ini harus dilengkapi dengan alat

    penyerap kejut (shock breaker atau shock absorber) yang baik, sehingga adukan bisaterhindar dari bahaya segregasi pada agregat serta tumpahnya adukan beton tersebut.

     Apabila perbedaan slump pada permulaan, pertengahan dan akhir penuangan dari truck

    tersebut lebih dari 2,5 cm, maka adukan tersebut tidak boleh dipakai. Dalam hal

    dipergunakan dump truck, maka bilamana dipandang perlu oleh Ahli, dump truck tersebut

    harus dilengkapi dengan alat penutup terhadap cuaca yang sebelumnya dipasang harus

    sudah mendapat persetujuan lebih dahulu oleh Ahli.

    Pemborong harus memperhatikan kelancaran peleveran adukan beton, sehingga

    pengecoran tidak boleh terhenti-henti yang justru disebabkan oleh kekurangan peleveran

    adukan.

    4.4.2. Pengecoran

     Adukan beton harus dicor dengan mempergunakan kereta pengecor (concrete train) yang

    dipasang melintang melangkahi lantai kerja yang akan dicor dan bisa bergerak di atas rel

    yang dipasang sejajar dengan arah pengecoran lean concrete. Pengecoran lantai kerja

    harus menghasilkan ketebalan dan kemiringan yang sesuai dengan ketentuan yang

    tertera dalam gambar rencana.

    Sebelum gundukan adukan diratakan dengan alat perata, Pemborong diharuskan

    melaksanakan pemadatan dengan menggunakan tongkat-tongkat penggetar (needle

    vibrator). Penggetaran dengan tongkat penggetar ini harus dilaksanakan seluruh lebar

    lantai sepanjang tuangan adukan baru. Jumlah tongkat penggetar ini harus cukup, yaitu 1

    tongkat penggetar untuk maksimum 2 meter serta tidak boleh menggetarkan/memadatkan

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    41/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 41 / 61

    beton pada suatu tempat selama lebih dari 15 detik. Waktu penggetaran di suatu tempat

    tidak boleh melebihi batas waktu secukupnya seperti tersebut di atas untuk mendapatkan

    beton yang padat tanpa terdapat air bebas di permukaan.

     Adukan beton ini harus terus menerus dipadatkan ke arah cetakan/bekisting dan

    sepanjang lebarnya. Harus dijaga agar jarum penggetar tidak mengenai bekisting, alat

    perata/finisher serta bagian-bagian beton yang telah mulai mengeras, karena itu jarum

    penggetar tidak boleh dipasang lebih dekat 5 cm dari tempat tersebut. Jarum penggetar

    harus dimasukkan ke dalam adukan beton secara vertikal, tetapi dalam keadaan khusus

    boleh miring maksimum 450  serta selama pengetaran tidak boleh digerakkan ke arah

    horizontal, yang akan mengakibatkan terjadinya segregasi meterial.

    4.4.3. Perawatan PermukaanPerawatan lantai kerja dilakukan setelah beton mulai mengeras, yaitu dengan

    menyemprotkan air secukupnya, paling sedikit selama 7 hari. Perawatan dengan

    menggunakan bahan kimia (curring compound) yang disemprotkan pada permukaan lean

    concrete setelah pekerjaan finishing selesai tidak harus dilaksanakan, kecuali

    sebelumnya ada persetujuan dari Ahli.

    Dalam hal lantai terjadi kerusakan, seperti diakibatkan oleh bekerjanya alat-alat berat di

    atas permukaannya, maka Pemborong atas petunjuk Ahli harus memperbaiki sebelum

    pekerjaan selanjutnya dimulai, demikian pula bila terjadi retak lebar (lebih dari 0,5 mm)

    akibat penyusutan yang berlebihan atau sebab-sebab lain.

    4.5. Pembuatan dan Penanaman Pipa-pipa Cakar Ayam

    Modifikasi yang dilakukan disini adalah mengganti pipa Cakar Ayam dari bahan beton

    bertulang menjadi pipa Cakar Ayam dari bahan baja tipis galvanis dengan kokoh

    tarik/tekan yang memadai dan yang penting adalah kekakuan (E.I) pipa harus lebih besar

    dari pada kekakuan slab beton serta tahan karat.

    Tebal plat baja pipa, diameter pipa, panjang pipa dan jarak pipa satu sama lain pada

    waktu ditanamkan ke dalam tanah harus mengikuti syarat dan gambar rencana.

    Tebalnya lapisan galvanis harus sesuai dengan spesifikasi yang dijamin masa ketahanan

    karatnya oleh pabrik yang melakukan galvanis tersebut.

  • 8/18/2019 Modifikasi metode konstruksi pondasi Cakar ayam

    42/61

     

    www.budhicivileng.blogspot.com  Page 42 / 61