Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

download Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

of 10

Transcript of Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    1/23

    ARTIKEL

    MODERNISASI SISTEM PEMILIHAN KEPALA DAERAH: MENYOAL

    PATOLOGI PILKADA SERENTAK 

    Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Politik 

    Dosen Pengampu:

    1; Puji Lestari S.Pd., M.Si.

    2; Iwan Hardi Saputro S.Pd.

    Disusun Oleh:

    Hafid Priawitantio

     IM.!!"#$#!"%&

    PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

    JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    1

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    2/23

    2015MODERNISASI SISTEM PEMILIHAN KEPALA DAERAH: MENYOAL

    PATOLOGI PILKADA SERENTAK 

    Hafi P!ia"i#a$#i%

    NIM&''01(1'0)5

    P!%i P*$ii+a$ Pa$,a-i.a a$ K*"a!/a$*/a!aa$

    Fa+.#a- I. S%-ia. U$i*!-i#a- N*/*!i S*a!a$/

    A3STRAK 

    Modernisasi sistem pemilihan kepala daerah dalam perkem'angann(a telah mengalami

    dinamika peru'ahan (ang mempengaruhi tatanan demokrasi di Indonesia. Peru'ahan) peru'ahan dalam sistem pilkada ini men*akup juga dari segi aturan, mekanismen(a,

    hingga patologi (ang men(ertain(a. Modernisasi sistem pemilihan kepala daerah dari

    semenjak pilkada tidak langsung sampai era reformasi hingga di*anangkann(a sistem

     pemilihan kepala daerah se*ara langsung oleh rak(at (ang dimulai atas dikeluarkann(a

    ++ o. ! tahun ""$ hingga era Pilkada serentak saat ini, selalu diwarnai oleh

    ke*urangan ataupun pen(elewengan dari mas(arakat, elit, hingga kandidat. -adi kendati

    sistem ataupun mekanisme pilkada telah mengalami modernisasi, permasalahan selalu

    ada dan *enderung kumat/ saat menjelang, pelaksanaan, hingga pas*a

     pen(elenggaraan pilkada itu sendiri. 0erkhusus dalam proses modernisasi pilkada

    langsung termasuk hingga pilkada serentak ini, ada 'e'erapa pen(akit/ (ang mun*ul

    dalam pelaksanaann(a. 1erikut patologi (ang di'ahas dalam tulisan ini, antara lain: 2#34enomena 5olongan Putih6 23 1uda(a  Money Politic6 dan 2!3 7e*urangan lainn(a

    seperti etralitas pen(elenggara pemilu (ang dipertan(akan/, manipulasi suara,

     penggelem'ungan suara, black campaign, manipulasi logistik,  hingga  ke'erpihakan

    anggota 7PPS terhadap salah satu *alon kandidat. 1erdasarkan data (ang ditemukan

    dari 'er'agai sum'er pustaka maupun media, menunjukkan 'ahwa masalah8 ke*urangan

    (ang penulis se'ut se'agai patologi ini tetap aktual dan masih 'an(ak terjadi di pilkada

    serentak "#&. Sistem pemilihan kepala daerah (ang diselenggarakan di tiap)tiap daerah

    dalam menentukan 9pu*uk pimpinan daerah Pro;insi dan 7a'upaten8 7ota pada

    dasarn(a harus 'enar)'enar 'ersih, jujur, serta amanah sehingga nanti pemilihan kepala

    daerah (ang dilakukan se*ara langsung dan demokratis dapat menjadi dasar agar siapa

    saja (ang terpilih nantin(a 'enar)'enar legitimate, serta dapat mem'awa ke'aikandalam 'idang pem'angunan demi kemajuan suatu daerah.

    Ka#a K$,i: Modernisasi, Patologi, Pilkada Serentak 

     ABSTRACT 

     Modernization of local elections system in its proress has made dynamic changes

    affecting the democratic order in Indonesia. Changes in the local election system

    2

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    3/23

    includes also in terms of the rules, the mechanism, to the accompanying pathology.

     Modernization of the system of local elections since the elections are not directly up to

    the introduction of the reform era system of local elections directly by the people who

     started on the issuance of Law umber !" in "##$ up to the current era of simultaneous

    local elections, always there by fraud or misappropriation of the public, the elite, and 

    also the candidate. So in spite of the election system or mechanism has undergone

    modernization, there are always problems and tend to %recurrent% when approaching,

    implementation and post&implementation of the election itself. 'specially in the process

    of modernization direct election including also simultaneously local election , there are

     some %disease% which appeared in its implementation. (ere pathology are discussed in

    this paper, among others) *+ -he phenomenon of the blank oters / *" Culture of 

     Money Politics/ and *! Cheating such as neutrality of the electoral administration that 

    %0uestionable%, the manipulation of ote,black campaign, manipulation logistics, and 

    also partiality 1PPS members toward one candidate. 2ased on the data found from aariety of published sources and media, indicating that the problem 3 cheating authors

    call this pathology remains actual and still a lot going on in of simultaneous local 

    elections "#+4. System of local elections held in each region in determining the 5helm5 

    leadership of proincial and district 3 city basically to be completely clean, honest, and 

    trustworthy so that the ne6t local elections are conducted directly and democratically

    could be the basis for anyone who is elected will actually legitimate, and can bring 

     good in the field of deelopment for the progress of a region.

     1eywords) Modernization, Pathology, simultaneous local elections

    A; P*$a4.a$

    Sejak dilakukann(a peru'ahan +ndang)+ndang Dasar #%$&, sistem

    ketatanegaraan Indonesia turut mengalami peru'ahan. Salah satu dampak dari

     peru'ahan terse'ut adalah peru'ahan sistem pemilihan kepala daerah 2pilkada3

    (ang dilakukan se*ara langsung. Peru'ahan ini menjadi krusial dan mem'awa

    konsekuensi untuk meletakkan kem'ali kedaulatan 'erada ditangan rak(at

    se*ara murni. Sehingga rak(at khususn(a mas(arakat di daerah memiliki peran

    dan kesempatan untuk terli'at dan 'erpartisipasi dalam pengam'ilan keputusan)

    keputusan di 'idang pen(elenggaraan pemerintahan daerah dan mem'awa

    kehidupan mas(arakat menjadi le'ih demokratis.

    Menurut Hill 2""

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    4/23

    mem'erikan kesempatan (ang 'esar 'agi rak(at untuk 'erperan aktif dalam

     proses politik se*ara partisipatif ikut menentukan suatu produk politik melalui

     pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah se*ara langsung, selain itu juga

    kepala daerah (ang terpilih tentu akan mendapat legitimasi (ang le'ih kuat atas

     ja'atan politikn(a karena dipilih se*ara langsung oleh konstituenn(a dalam hal

    ini se*ara langsung oleh rak(at.

    Pemilihan umum kepala daerah se*ara langsung merupakan sarana

    sekaligus upa(a mewujudkan sistem demokrasi se*ara utuh serta se'agai

    langkah merealisasikan kedaulatan rak(at. 7endati dalam perjalanann(a mun*ul

    sejumlah persoalan (ang mengiringin(a, namun hal itu haruslah dipandang

    se'agai tantangan sekaligus 'agian dari proses pematangan dalam rangka

    mewujudkan pemerintahan daerah (ang le'ih demokratis.7onstitusi =epu'lik Indonesia, pasal #> a(at $ +ndang)+ndang Dasar 

    #%$&, menjelaskan 'ahwa 5u'ernur, 1upati, dan ?alikota masing)masing

    se'agai kepala pemerintahan daerah pro;insi, ka'upaten dan kota dipilih se*ara

    demokratis, dan men(ertai itu juga pasal # a(at juga menjelaskan 'ahwa

    kedaulatan 'erada ditangan rak(at dan dilaksanakan menurut +ndang)+ndang

    Dasar. Di era kekinian, makna demokratis dan kedaulatan rak(at terse'ut

    dija'arkan le'ih jelas lagi dalam nilai instrumental lainn(a (akni dalam +ndang)

    +ndang nomor # tahun "#& khususn(a terkait dengan sistem pemilihan kepala

    daerah 2Pilkada3, dalam konsiderann(a#  'ahwa demokratis (ang dimaksud

    adalah demokrasi (ang 'erasal dari rak(at, oleh rak(at dan untuk rak(at. Hal ini

     juga mem'awa konsekuensi dengan pelaksanaan pemilihan 5u'ernur, 1upati,

    dan ?alikota (aitu dengan dipilih se*ara langsung oleh rak(at, dengan tetap

    melakukan 'e'erapa per'aikan mendasar atas 'er'agai permasalahan pemilihan

    langsung (ang selama ini telah dijalankan.

    1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 dalam konsiderannya huruf a dan b,menyebutkan bahwa:

    1 “Menimbang: a. bahwa untuk menjamin pemilihan Gubernur, Bupati,dan Walikota dilaksanakan secara demokratis sebagaimanadiamanatkan dalam Pasal 1 a!at "#$ %ndang&%ndang 'asar (egara)epublik *ndonesia +ahun 1#- maka kedaulatan rak!at sertademokrasi dari rak!at, oleh rak!at, dan untuk rak!at wajib dihormati

    1 b. bahwa kedaulatan rak!at dan demokrasi sebagaimana dimaksuddalam huru a, perlu ditegaskan dengan pelaksanaan pemilihanGubernur, Bupati, dan Walikota secara langsung oleh rak!at, dengan

     

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    5/23

    Hal terse'ut juga (ang mendasari salah satu 'entuk modernisasi sistem

     pemilihan kepala daerah hingga kini di era Pilkada Serentak (ang diharapkan

    dapat mem'awa dampak (ang le'ih efektif dan efisien 'aik dari segi

    mekanisme, maupun dari segi pem'ia(aan. amun di'alik itu semua

     pelaksanaan pilkada serentak juga tidak lepas dari patologi atau masalah)

    masalah (ang men(ertain(a. Dilihat dari modernisasi sistem pemilihan kepala

    daerah itu sendiri, dalam perkem'angann(a selalu diwarnai oleh ke*urangan

    ataupun pen(elewengan dari mas(arakat, elit, hingga kandidat. -adi kendati

    sistem ataupun mekanisme pilkada telah mengalami modernisasi, permasalahan

    selalu ada dan *enderung kumat/ saat menjelang, pelaksanaan, hingga pas*a

     pen(elenggaraan pilkada itu sendiri.

    Sistem pemilihan kepala daerah (ang diselenggarakan di tiap)tiap daerahdalam menentukan 9pu*uk pimpinan daerah Pro;insi dan 7a'upaten8 7ota pada

    dasarn(a harus 'enar)'enar jauh dari segala ma*am ke*urangan seperti golput,

    money politics, patronase dan klientalisme, manipulasi suara, ke'erpihakan

     pen(elenggara, maupun black campaigne  dan harus 'enar)'enar 'ersih, jujur,

    serta amanah sehingga nanti pemilihan kepala daerah (ang dilakukan se*ara

    langsung dan demokratis dapat menjadi dasar agar siapa saja (ang terpilih

    nantin(a 'enar)'enar legitimate, serta dapat mem'awa ke'aikan dalam 'idang

     pem'angunan demi kemajuan suatu daerah sehingga apa (ang menjadi tujuan

     'angsa selama ini seperti haln(a (ang ter*antum dalam pem'ukaan +ndang)

    +ndang Dasar #%$& alinea ke)$ 2empat3, dapat ter*apai dan terealisasi untuk 

    kemajuan daerah (ang ter'ingkai dalam nuansa ke'angsaan Indonesia.

    0antangan 'esar dalam men*apai tujuan 'angsa terse'ut salah satun(a adalah

     'agaimana men*iptakan pemilu (ang 'erkualitas, dimana pemilu (ang

     'erkualitas terse'ut salah satu indikatorn(a ialah minim atau 'ahkan 'e'as dari

    segala patologi (ang men*iderai demokrasi, sehingga pemilu (ang 'erkualitas

    akan menghasilkan pemimpin)pemimpin daerah (ang 'erkualitas pula (ang

    nantin(a akan mem'awa daerah pada pem'angunan (ang le'ih 'aik.

    B; M*.i4a# i*$-i 4i-#%!i- -i-#* *i.i4a$ +*a.a a*!a4 i I$%$*-ia

    Modernisasi sistem pemilihan sistem pemilihan kepala daerah

    merupakan perjalanan politik panjang (ang diwarnai tarik menarik antara

    2 Tu!uan Negara "ndonesia yang ter#antum dalam $embukaan UU% 1&5 alinea ke-, yaitu melindungi segenap bangsa *ndonesia dan seluruh tumpah darah*ndonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

    bangsa, dan ikut melaksanaan ketertiban dunia !ang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

    5

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    6/23

    kepentingan elit politik dan kehendak pu'lik, kepentingan pusat dan daerah atau

     'ahkan termasuk juga kepentingan nasional. Peru'ahan)peru'ahan dalam

    modernisasi sistem pilkada ini men*akup juga dari segi mekanismen(a, aturan,

    hingga patologi (ang men(ertain(a.

    1; Pa-,a +**!*+aa$

    Pas*a kemerdekaan dapat dilihat awaln(a 'erdasarkan +ndang)+ndang

     omor # 0ahun #%$& tentang Peraturan mengenai 7edudukan 7omite

     asional Daerah, pemilihan kepala daerah dilakukan oleh pemerintah pusat.

    Sementara menurut +ndang)+ndang omor 0ahun #%$> tentang

    Penetapan aturan)aturan Pokok mengenai Pemerintahan sendiri di daerah)

    daerah (ang 'erhak mengatur dan mengurus rumah tanggan(a sendiri,

    7epala Daerah Propinsi diangkat oleh Presiden dari *alon)*alon (angdiajukan oleh DP=D. DP=D 'erhak mengusulkan pem'erhentian seorang

    kepala daerah kepada pemerintah pusat. amun sejak +ndang)+ndang o. #

    0ahun #%&@ hingga +ndang)+ndang omor & 0ahun #%@$, ketentuan

     pilkada tidak mengalami peru'ahan, (aitu mengikuti ketentuan se'agai

     'erikut!:

    1; 7epala Daerah dipilih oleh DP=D.

    2; 7epala Daerah tingkat I diangkat dan di'erhentikan oleh Presiden.

    3; 7epala Daerah tingkat II diangkat dan di'erhentikan oleh Menteri Dalam

     egeri dan otonomi daerah, dari *alon)*alon (ang diajukan oleh DP=D

    (ang 'ersangkutan.

    2; E!a R*f%!a-i

    Setelah reformasi 'ergulir, 'erdasarkan +ndang)+ndang omor

    0ahun #%%%, pilkada dilakukan dengan menggunakan sistem demokrasi tidak 

    langsung dimana 7epala Daerah dan wakil 7epala Daerah dipilih oleh

    DP=D dengan penegasan asas desentralisasi (ang kuat. Dalam ++ o.

    0ahun #%%% DP=D se'agai 1adan Legislatif Daerah 'erkedudukan sejajar 

    dan menjadi mitra dari Pemerintah Daerah, =ekruitmen 7epala Daerah

    sepenuhn(a 'erada pada kekuasaan DP=D. Sementara pemerintah pusat

    han(a menetapkan dan melantik 7epala Daerah 'erdasarkan hasil pemilihan

    (ang dilakukan oleh DP=D setempat.

    Menurut ++ o. 0ahun #%%%, pemerintan daerah terdiri dari kepala

    daerah dan perangkat daerah. DP=D 'erada di luar pemerintah daerah, (ang

     'erfungsi se'agai 'adan legislatif pemerintah daerah untuk mengawasi

    3 %ikuti$ dari 'uhari(al, 2012: )al* 1+ dalam )uta$ea, ungasan* 2015* 'inamika/ukum Pemilihan 0epala 'aerah di *ndonesia. .rtikel dalam /urnal $. )lm* 5*

    +

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    7/23

     jalann(a pemerintahan. Di masa ini, kepala daerah dipilih sepenuhn(a oleh

    DP=D, tak lagi ada *ampur tangan Pemerintah Pusat. 1er'eda dengan

    sistem se'elumn(a, (aitu kepala daerah diangkat oleh Presiden atau Menteri

    Dalam egeri, (ang diajukan atau diusulkan oleh DP=D. -ika kita lihat

     per'andingan Pilkada pada masa reformasi dan jaman orde 'aru, dapat

    dikatakan pemilihan kepala daerah di era reformasi le'ih demokratis. amun

    fakta menunjukkan 'ahwa kewenangan DP=D dan fraksi)fraksi sangat kuat

    dan mengaki'atkan pen(alahgunaan wewenang seperti marakn(a politik 

    uang di tingkat DP=D.

    3; R*6i U$a$/7U$a$/ N%& '2 Ta4$ 200(

    Lahirn(a ++ ". ! 0ahun ""$ mem'awa peru'ahan (ang

    fundamental dalam hal pemilihan kepala daerah. 7epala daerah menurut ++ 0ahun #%%% dipilih dan 'ertanggung jawa' kepada DP=D, sedangkan

    menurut ++ o. ! tahun ""$ 7epala daerah dan wakil kepala daerah

    diplih dalam satu pasangan se*ara langsung oleh rak(at di daerah (ang

     'ersangkutan$. Pasangan *alon kepala daerah dan wakil kepala daerah dapat

    di*alonkan 'aik oleh partai politik atau ga'ungan partai politik peserta

    Pemilu (ang memperoleh sejumlah kursi tertentu dalam DP=D dan atau

    memperoleh dukungan suara dalam Pemilu Legislatif dalam jumlah tertentu.

    Pelaksanaan Pilkada langsung ini telah menutupi kekurangan (ang ada pada

    undangundang se'elumn(a. Se'agai implementasi dari amandemen +ndang)

    +ndang Dasar egara =epu'lik Indonesia telah terjadi peru'ahan sistem

     pen(elenggaraan pemerintahan negara dimana Presiden dipilih se*ara

    langsung oleh rak(at, demikian juga 7epala Daerah juga dipilih se*ara

    langsung oleh rak(at. Dalam pelaksanaann(a Pilkada langsung menurut ++

     o. ! 0ahun ""$ tetap meli'atkan partai politik, 'edan(a dengan ++ o.

    0ahun #%%%, partai politik 'erada diluar parlemen dan dijadikan se'agai

    legalisasi pen*alonan. Aara ini digunakan untuk menghindari adan(a deal)

    deal partai politik di DP=D dan menghindari adan(a praktik 77.

    4; Di+%#%i i.+aa *$!# UU N%& 22 Ta4$ 201( 4i$//a UU N%& 8

    Ta4$ 2015

    Setelah 'erjalan kurang le'ih % tahun pemilihan umum se*ara langsung

    kem'ali menjadi perde'atan dengan lahirn(a ++ o. 0ahun "#$ tentang

    Pemilihan 5u'ernur, 1upati dan ?alikota (ang pada intin(a mengem'alikan

     pemilihan kepala daerah melalui DP=D. Lahirn(a ++ o. 0ahun "#$

    merupakan koreksi atas kekurangan pelaksanaan Pilkada (ang dilaksanakan

    4 ihat $asal 2 UU No* 32 Tahun 200*

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    8/23

    se*ara langsung. 1erdasarkan e;aluasi atas pen(elanggaran pemilihan

    gu'ernur8wakil gu'ernur, 'upati8 wakil 'upati, walikota8wakil walikota

    se*ara langsung sejauh ini menunjukkan fakta 'ahwa 'ia(a (ang dikeluarkan

    oleh egara dan oleh pasangan *alon untuk pen(elenggarakan dan

    mengikuti Pemilihan gu'ernur8wakil gu'ernur, 'upati8wakil 'upati dan

    walikota8wakil walikota se*ara langsung sangat 'esar dan 'erpotensi pada

     peningkatan korupsi. Seperti (ang penulis kutip dari nasional.tempo.*o

     'ahwa 7ementerian Dalam egeri men*atat sekitar !!" atau sekitar >

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    9/23

    mengeluarkan Peraturan Pemerintah pengganti +ndang)+ndang omor #

    0ahun "#$ (ang kemudian di Sah)kan menjadi +ndang)+ndang o. #

    0ahun "#&, dimana intin(a mengem'alikan mekanisme pemilihan kepala

    daerah (ang se'elumn(a melalui DP=D menjadi Pilkada se*ara langsung

    oleh rak(at dan dilaksanakan se*ara Serentak. 1e'erapa pakar juga

    men*atat 'ahwa jika Pilkada dipilih melalui DP=D dapat menim'ulkan

    ketidakper*a(aan mas(arakat terhadap kepala daerah terse'ut dan Pilkada

    melalui DP=D juga merupakan wujud kemunduran Indonesia se'agai negara

    demokrasi. Seperti juga (ang dijelaskan dalam konsideran ++ o. # 0ahun

    "#& 1utir *, 'ahwa mekanisme pemilihan kepala daerah se*ara tidak 

    langsung melalui Dewan Perwakilan =ak(at Daerah telah mendapatkan

     penolakan (ang luas oleh rak(at dan proses pengam'ilan keputusann(a telahmenim'ulkan persoalan.

    7etentuan di dalam Peraturan Pemerintah Pengganti +ndang)+ndang

     o. # 0ahun "#$ (ang telah ditetapkan menjadi ++ o. # 0ahun "#&

    dirasakan masih terdapat 'e'erapa inkonsistensi dan men(isakan sejumlah

    kendala jika dilaksanakan, oleh karenan(a perlu disempurnakan dan

    melahirkan +ndang)+ndang omor > 0ahun "#&. 1e'erapa

     pen(empurnaan atau peru'ahan (ang dilakukan dalam ++ o. > 0ahun "#&

    ini se'agian 'esar 'ersifat teknis, dari mulai pen(ingkatan jangka waktu

    tahapan Pilkada, penghapusan mekanisme +ji Pu'lik, hingga penjadwalan

    ulang Pilkada serentak.

    Pilkada serentak (ang pertama dilakukan pada tanggal % Desem'er "#&

    lalu, dari pilkada serentak (ang sudah dilakukan terse'ut ada 'e'erapa fakta

    (ang dapat dilihat dalam pelaksanaann(a, antara lain:

    a; Ti/a P*!i%* Ma-a P*!a.i4a$ Pi.+aa S*!*$#a+ 

    - D*-*9*! 2015, untuk kepala daerah (ang ha'is masa ja'atan di

    tahun "#&, serta (ang ha'is di 'ulan -anuari -uni "# dan "#%. Mereka (ang dipilih di tahun "#>, akan 'ersaing

    lagi di tahun "!

    b; S*9a$;a+ 2

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    10/23

    1erdasarkan *atatan 7omisi Pemilihan +mum 27P+3, ada %

     pro;insi, $ ka'upaten, dan !< kota (ang mengikuti pilkada

    serentak tahun ini. Pro;insi Sumatera +tara menjadi pen(um'ang

    ter'an(ak, dengan ! ka'upaten8kota (ang terjun di Pilkada Serentak 

    "#&.

    c; Pi.+aa T%#a. S*!*$#a+= Ta4$ 202

    1erdasarkan ++ o.> 0ahun "#&, masih # tahun lagi menunggu

    untuk pilkada (ang 'enar)'enar serentak dilaksanakan di Indonesia )

    ?alikota Sa'ang hingga ?alikota Merauke dipilih di hari (ang sama.

    d; Aa 9aa$ *!ai.a$ +4-- Pi.+aa

    ++ o.> 0ahun "#& memandatkan pendirian 'adan peradilan

    khusus untuk menangani sengketa pilkada. Hingga saat ini, memang

     'elum terlihat wujudn(a seperti apa, dan Mahkamah 7onstitusi akan

    menangani sengketa pilkada sampai 'adan peradilan khusus ini

    ter'entuk.

    C; M*$*.i-i+ Pa#%.%/i Pi.+aa S*!*$#a+ 2015

    Dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah, dalam perkem'angann(atidak lepas dari masalah/ (ang penulis se'ut se'agai suatu patologi sosial.

    Menurut 7artini 7artono, patologi sosial adalah semua tingkah laku (ang

     'ertentangan dengan norma ke'aikan, sta'ilitas lokal, pola kesederhanaan,

    moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun 'ertetangga, disiplin,

    ke'aikan dan hukum formal 27artono ""

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    11/23

    -idak selamanya putih itu suci. Mungkin analogi terse'utlah (ang dapat

    menggam'arkan fenomena 5olput dalam suatu pemilihan umum8 pemilihan

    kepala daerah. 4enomena 5olongan Putih atau (ang le'ih  santer   dengan

    se'utan 5olput merupakan salah satu 'entuk apatisme dari kegiatan politik.

    Hal (ang paling erat terkait dengan pro'lematika terse'ut, (aitu kesadaran

     politik serta 'uda(a politik.

    Menanggapi hal terse'ut se*ara realistis)faktual se'enarn(a juga tidak 

     'oleh gega'ah menghakimi mas(arakat se'agai 'iang keladi pen(e'a'

    kurang partisipasin(a mas(arakat dalam suatu pemilihan umum terkhusus

     pemilihan kepala daerah. -ika menganalis dari sudut pandang lain, ada

     'e'erapa faktor selain itu (ang menjadi pen(e'a' mun*uln(a 5olput.

    Seperti misaln(a, minimn(a kinerja aparatur pemerintahan sehingga

    menim'ulkan krisis keper*a(aan dari mas(arakat terhadap pemerintah dalam

    hal ini penulis men(e'utn(a se'agai 'entuk sinisme politik, selain itu

    sosialisasi politik setengah hati, dianggap setegah hati karena 'an(ak 

    sosialisasi politik (ang justru han(a digunakan se'agai topeng kepentingan

     'elaka, 'aik 'erupa politik pen*itraan ataupun kampan(e terselu'ung

    lainn(a (ang dilakukan para suprastruktur maupun infrastruktur politik,

    disisi lain juga kesejahteraan rak(at (ang 'egitu rendah juga menjadi

     pen(e'a' rendahn(a partisipasi mas(arakat sehingga le'ih memilih menjadi

    5olput karena 'eranggapan 'uat apa memikirkan soal politik dan le'ih 'aik 

    memikirkan hidupn(a sendiri, parahn(a lagi, apatisme politik mas(arakat

    kini kian diperparah kem'ali oleh pengetahuan mas(arakat (ang 'uruk 

    tentang politik, 'uruk dalam arti pengetahuan mas(arakat (ang sempit

    mengenai politik, entah itu persepsi maupun aplikasi politik, hak dan

    kewaji'an se'agai warga negara dalam kan*ah perpolitikan, 'ahkan terkait

     juga dengan ketidaktahuan tentang kapa'ilitas ataupun sosok *alon kepala

    daerah (ang harus dipilihn(a (ang mem'awa sikap skeptis hingga 'erujung

     'ersikap pasif.

    Menghu'ungkan 'enang merah kepada persoalan pilkada serentak "#&

     penulis menganalisis 'ahwa pen(e'a' lain selain (ang telah dise'utkan

    diatas, (aitu 'ahwa masih adan(a orang 8 warga negara (ang mempun(ai hak 

    11

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    12/23

     pilih tapi tidak terdaftar se'agai *alon pemilih, karena adan(a kelalaian dari

     petugas atau kurangn(a sosialisasi, selain itu jika pun terdaftar se'agai *alon

     pemilih namun tapi tidak ikut pada saat hari H, dengan 'er'agai alasan,

    misaln(a terdaftar se'agai pemilih namun 'ekerja jauh dari tempat terdaftar 

     pemilih dengan tempat 'ekerja, misal terdaftar di Surakarta, namun 'ekerja

    di semarang ataupun sedang menempa pendidikan diluar daerahn(a dan

    kurang mendapatkan waktu untuk kem'ali ke daerah asal, pen(e'a' lainn(a

    ialah pem'atasan sosialisasi8kampan(e se'agaimana (ang diatur Peraturan

    7omisi Pemilihan +mum 2P7P+3 omor @ 0ahun "#& telah men(e'a'kan

    sosialisasi tentang ke'eradaan Pilkada 'eserta *alon kepala daerah jauh

    melorot.

    0erkait hu'ungann(a dengan pilkada serentak "#& ini. Dapat dilihat

    hasil pengamatan dari 'er'agai sum'er 'ahwa tingkat partisipasi warga

    dalam menggunakan hak pilihn(a di pilkada serentak "#& masih tergolong

    rendah. Se'agai data temuan antara lain, tim riset Lem'aga Sur;ei 7e'ijakan

    Pu'lik 2LS7P3 (ang dikutip dari www.koran)sindo.*om  men*atat Salah

    satun(a di 7ota Samarinda, 7alimantan 0imur 27altim3, partisipasi pemilih

    han(a $@B 'erdasarkan hitung *epat -umlah golput di Samarinda le'ih 'esar 

    daripada (ang datang memilih di 0PS, (akni &!B. 0erjadi kenaikan golput di

    Samarinda karena pada Pilkada "#" jumlahn(a han(a $"B.>  Selain itu

     'erdasarkan data 1adan 7esatuan 1angsa dan Politik 21akes'angpol3

    Mojokerto, menunjukkan 'ahwa pemilih golput di Mojokerto men*apai

    !#,

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    13/23

    dengan Pilkada "#" (akni &B.#"  Selain itu di Semarang, seperti (ang

    dikatakan oleh 7etua 7P+ Semarang Henr( ?ah(ono pada ra'u #<

    Desem'er "#&, 'ahwa -umlah warga (ang tidak menggunakan hak pilih

    25olput3 pada Pilkada 7ota Semarang men*apai !$B. persentase itu naik 

    di'andingkan Pilkada tahun "#" lalu. Saat itu, partisipasin(a han(a #B. 1ahkan, pada 'e'erapa daerah ditemukan partisipasi pemilih (ang

    di 'awah &"B dari jumlah daftar pemilih tetap 2DP03.

    2; 3a;a P%.i#i+ Ua$/ (Money Politic)

    Praktik politik uang 2ote buying 3 telah lama menjadi persoalan serius

    dalam setiap pemilihan umum terkhusus pemilihan kepala daerah di

    Indonesia. Dalam memandang persoalan ini penulis menilai praktik politik uang dalam setiap proses pemilihan kepala daerah sudah masuk dalam tahap

    masif, ;ulgar, dan mem'uda(a. Masif karena praktik politik uang ditemukan

    10 =awan#ara dengan omisioner %i9isi )ukum, 7engawasan, dan '%> 7U'urabaya 7urnomo 'atriyo 7ringgodigdo $ada 10 %esember 2015: dikuti$ darihtt$:nasional*re$ublika*#o*idberitanasional$ilkada151210n(536333+-angka-gol$ut-$ilkada-di-daerah-ini-sam$ai-6-$ersen

    11 hasil wawan#ara dengan etua 7U 'emarang )enry =ahyono $ada 1+%esember 2015: dikuti$ dari

    htt$:en*metrot9news*#omread2015121++06&5gol$ut-di-$ilkada-semarang-#a$ai-3-$ersen

    13

    http://www.koran-sindo.com/http://www.koran-sindo.com/

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    14/23

    se*ara meluas di hampir semua pro;insi maupun ka'upaten8 kota di

    Indonesia. Fulgar karena dilakukan se*ara terang)terangan 'aik saat

    kampan(e hingga menjelang hari pen*o'losan. Dan mem'uda(a karena

    seolah)olah sudah menjadi hal 'iasa dalam pelaksanaan pesta demokrasi

    khususn(a dalam pen(elenggaraan pemilihan kepala daerah, dimana para

    *alon 'aik melalui tim suksesn(a, pendukung maupun melalui pri'adin(a

    sendiri telah 'an(ak ditemukan (ang melakukan ote buying ataupun

     patronase dan klientalisme politik, dimana (ang penulis maksud adalah

    seperti pendapat dari Espinall dan Sukmajati 2"#!3 dalam =ifan 2"#&3

    (ang dikutip dari http:88sinarharapan.*o8# dimana men(e'utkan, salah satu

     pola praktik patronase (akni patronase prapemilihan. Patronase

     prapemilihan, antara lain dengan *ara (ang umum (aitu mem'eri iming)

    iming 'erupa uang dalam amplop, 'arang, sem'ako, pem'erian 'antuan

    tempat i'adah, ataupun pem'erian 'antuan sosial lain (ang dilakukan

    se'elum pemilihan, ataupun mengenai ote buying   se'agaimana (ang

    disampaikan Gtioni)Hale;( adalah 7pertukaran dukungan politik dengan

    keuntungan material pribadi8 2Heidenheimer, dkk.,#%>%: >@ dalam urdin:

    &3#!

    0erkait hu'ungann(a dengan Pilkada serentak "#&, masih 'an(ak 

     praktik politik uang (ang ditemukan. Seperti data (ang ditemukan oleh

    1adan Pengawas Pemilu 21awaslu3 (ang dikutip dari tempo.co  'ahwa

    1awaslu menemukan adan(a praktek money politic di puluhan daerah (ang

    menggelar Pemilihan 7epala Daerah "#& se*ara serentak. 7omisioner 

    1awaslu men(atakan ada @ daerah dengan % kasus (ang ditemukan adan(a

     praktek politik uang pada masa tenang se'elum pelaksanaan pilkada serentak 

    % Desem'er "#&.#$ 0ermasuk diantaran(a di 7ota 1anjarmasin, 7alimantan

    12 ?ifan, .li* 2015* 'u2enir Pilkada, Patronase, dan 0lientalisme Politik * %ikuti$

    dari

      htt$:sinarhara$an*#onewsread15051&210su9enir-$ilkada-$atronase-dan-klientalisme-$olitik*

    13 Nurdin, .li* 201* Politik %ang dan konsolidasi 'emokrasi *ndonesia* anten:Uni9ersitas >athla@ul .nwar anten *

    14 =awan#ara dengan omisioner awaslu, Nasrullah $ada & %esember 2015

    1

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    15/23

    Selatan 'ahwa ada salah seorang 7etua 7elompok Pen(elenggara

    Pemungutan Suara 27PPS3 (ang tertangkap tangan sedang mem'agikan

    uang kepada mas(arakat.

    1erdasarkan data (ang diperoleh dari 1awaslu, terdapat #! daerah (ang

    ditemukan adan(a pem'agian uang oleh salah satu pasangan *alon, seperti di

    7aur 21engkulu3, 5owa 2Sulawesi Selatan3, =okan Hulu 2=iau3, 7epulauan

    7onawe dan Muna 2Sulawesi 0enggara3, Semarang 2-awa 0engah3, serta

    Lampung Selatan, Pesawaran, dan ?a( 7anan 2Lampung3. Di Semarang

    misaln(a, menurut laporan 1awaslu -awa 0engah (ang dikutip dari tat;.*o.id

    terdapat dugaan politik uang di 7e*amatan 0ulung, 7a'upaten 7laten,

    7e*amatan 5iriwo(o 7a'upaten ?onogiri, 7elurahan Pedurungan 7idul,

    7ota Semarang, dan 7e*amatan Puring, 7a'upaten 7e'umen. Menurut

    1awaslu, nominal uang (ang di'agikan kepada mas(arakat terkait dengan

    dugaan praktik politik uang itu 'erkisar =p." ri'u hingga =p.&" ri'u, hal

    terse'ut juga tidak jauh 'er'eda dengan pilkada "#" di 7ota Semarang

    dimana juga ditemukan praktik politik uang seperti (ang dikemukakan

    Panwas 7e*amatan Semarang 0imur 'ahwa ditemukan salah satu tim sukses

    kandidat walikota mem'agikan 'e'erapa amplop 'erisi uang =p.#"=i'u

    serta mem'agikan kupon gratis masuk wahana permainan#& untuk di'agikan

    ke mas(arakat se'agai ote buying

    Praktek money politic dalam Pilkada "#& juga tidak han(a dilakukan

    dalam 'entuk pem'agian uang saja. Di Muaro, -am'i, dan 7uantan

    Senggigi, =iau, ditemukan adan(a pem'agian sem'ako oleh salah satu

     pasangan *alon. 0erdapat pula pem'agian sarung (ang dilakukan oleh salah

    satu pasangan *alon di Sura'a(a 2-awa 0imur3 serta 1angka 0engah dan

    1angka 1arat 21angka 1elitung3. Selain itu, 1awaslu juga menemukan

    ke$ada tem$o*#o: dikuti$ darihtt$:$ilkada*tem$o*#oreadnews2015120&302+32$ilkada-serentak-$olitik-uang-ditemukan-di-2-daerah

    15 =awan#ara dengan anggota 7anwas e#amatan 'emarang Timur, Aentungristowardhono, 1& .$ril 2010: dikuti$ dari

    htt$:www*edisi#etak*!oglosemar*#oberita$olitik-uang-warnai-$ilkada-semarang-1336*html

    15

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    16/23

    adan(a pem'agian kaos dan kalender oleh salah satu pasangan *alon di

    1engka(ang, 7alimantan 1arat.

    Data terse'ut di atas mem'eri indikasi 'ahwa politik uang telah menjadi

    sema*am pen(akit kronis/ atau patologi dalam perpolitikan Indonesia pas*a

    Orde 1aru. Politik uang 'ukan han(a terjadi pada pemilu legislatif,

    melainkan juga pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden, serta

     pemilihan kepala daerah 'aik di tingkat propinsi maupun ka'upaten8kota,

     'ahkan pemilihan kepala desa. Hampir dalam setiap momen pemilu lokal

    maupun nasional kasus politik uang senantiasa mun*ul dan menjadi

     per'in*angan pu'lik 21unte dan +fen, ""%: #@6 Gr', ""&: !# dalam

     urdin: #3.

    3; K*,!a$/a$ .ai$ a.a Pi.+aa

    -eror ke*urangan8 pen(impangan dalam pelaksanaan pemilihan kepala

    daerah telah menjadi permasalahan (ang 'iasa mun*ul dalam setiap

     pen(elenggaraann(a, (ang mana termasuk juga dalam pen(elenggaraan

     pilkada serentak tahun "#& ini. Pemilihan 7epala Daerah 25u'ernur,

    1upati8 ?alikota3 (ang 'erlangsung di 'er'agai daerah sekarang ini juga

    memiliki 'an(ak *atatan tentang ke*urangan dan pen(impangann(a.

    Pelaksanaan demokrasi di daerah ini tidak jarang han(a menjadi ajang

     pere'utan kekuasaan dan pertaruhan kepentingan sejumlah kalangan.

     Penyakit   seperti etralitas pen(elenggara pemilu (ang dipertan(akan/,

    manipulasi suara, penggelem'ungan suara, ke'erpihakan anggota 7PPS

    terhadap salah satu *alon kandidat, manipulasi logistik, money politic, black 

    campaign, hingga kontro;ersi anggaran, se*ara diakronik telah menjadi

     patologi klasik dalam setiap digelarn(a pesta demokrasi seperti pemilihan

    kepala daerah. 1an(akn(a pelanggaran (ang terjadi terse'ut 'erujung pada

    sengketa hasil pilkada di mana *alon (ang kalah akan mengajukan gugatan

    di lem'aga peradilan.

     9ktualitas  pelanggaran dan pen(impangan terse'ut kem'ali mun*ul

    dalam gelaran Pilkada serentak "#& ini. Seperti (ang dikutip melalui

    1+

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    17/23

    www.pikiran&rakyat.com   pada % desem'er "#& 'ahwa terjadi upa(a

     penggelem'ungan suara untuk memenangkan salah satu pasangan *alon

    telah terjadi di pilkada 7arawang. Indikasi terse'ut terlihat dari

    ditemukann(a puluhan formulir A< atau undangan untuk pemilih dari tong

    sampah di Dusun 7epuh, 7elurahan 7arangpawitan, 7e*amatan 7arawang

    1arat.#

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    18/23

    netral. Seorang di antaran(a terang)terangan mendukung salah satu

    kandidat.#@

    Eda 'e'erapa faktor (ang men(e'a'kan masalah terse'ut hampir   selalu

    terjadi dalam pen(elenggaraan pilkada langsung, (aitu antara lain seperti tidak 

     profesionaln(a pen(elenggara pemilu8 pilkada, pengetahuan (ang minim dari

    mas(arakat, kurang tegasn(a aparat atau lem'aga peradilan dalam mem'erikan

    sanksi, lemahn(a hukum atau aturan (ang mengatur setiap permasalahan

     pilkada, fanatisme 'erle'ihan, faktor ekonomi (ang lemah sehingga mas(arakat

    mau menerima dan terli'at dalam money politic, atau 'ahkan dise'a'kan dari

    aturan perundang)undangan itu sendiri seperti kurangn(a partisipasi mas(arakat

    dalam pilkada serentak ini (ang 'an(ak pihak men(e'utkan dise'a'kan karena

    adan(a regulasi peraturan 7P+ o. @ tahun "#& (ang mem'atasi ruang gerak 

     pasangan *alon dengan di'atasin(a pem'uatan 'aliho atau spanduk, ke*uali

    melalui 7P+. Hal terse'ut 'eraki'at pada kurangn(a sosialsiasi terkait hal ihwal

    setiap kandidat di pilkada serentak ini (ang 'erujung pada adan(a golongan

     putih.

    ?alaupun 'egitu data di atas tetap menunjukkan 'ahwa masih 'an(ak 

     patologi serius dalam pilkada serentak "#& (ang harus tetap menjadi perhatian

    dan dipikirkan resolusinya untuk men*iptakan pemilihan kepala daerah (ang

     partisipatif, dan dapat menanamkan pendidikan politik 'agi *alon pemimpin

    daerah dan mas(arakat ke dalam dua hal, (akni pem'entukan hati nurani politik 

    dan pertanggungjawa'an ethis)politik 'erasaskan keadilan, ke'aikan dan

    ke'enaran. 7artono, ""% menjelaskan 'ahwa se*ara implisit kedua hal terse'ut

    mewaji'kan setiap insan politik untuk 'erkelakuan 'aik, tidak 'ersikap

    manipulatif dan eksploitatif serta juga tidak di'enarkan mengutamakan

    kepentingan pri'adi dan golongan sendiri.

    D; P*$#

    1; Si.a$

    17 )akim, .rsyad dkk* 2015* Pilih !ang Benar, Bukan !ang Ba!ar. %ikuti$ dari 4./.?

    oran $ada 6 %esember 2015 dalam htt$s:sy260*word$ress*#omtag$ilkada-&-desember-2015

    16

    https://sy4280.wordpress.com/tag/pilkada-9-desember-2015/https://sy4280.wordpress.com/tag/pilkada-9-desember-2015/https://sy4280.wordpress.com/tag/pilkada-9-desember-2015/https://sy4280.wordpress.com/tag/pilkada-9-desember-2015/

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    19/23

    Perkem'angan pilkada di Indonesia *ukup dinamis mulai dari

    Indonesia jaman Hindia 1elanda sampai dengan sekarang. Dinamika hukum

     pemilihan kepala daerah 'eru'ah)u'ah seiring 'erkem'angn(a tuntutan

    mas(arakat dan pengaruh iklim politik pada tiap masa. Peru'ahan sistem

     pemilihan kepala daerah di Indonesia ditandai dengan di'erlakukann(a

     'e'erapa peraturan mengenai pemerintahan daerah. Dilihat dari sejarahn(a,

     pilkada di Indonesia dilaksanakan dengan sistem se'agai 'erikut:

    1; 1erdasarkan +ndang)+ndang omor # 0ahun #%$&, pemilihan kepala

    daerah dilakukan oleh dewan.

    2; 1erdasarkan +ndang)+ndang omor 0ahun #%$> 7epala Daerah

    dipilih oleh Pemerintah Pusat dari *alon)*alon (ang diajukan oleh

    DP=D. DP=D 'erhak mengusulkan pem'erhentian seorang kepala

    daerah kepada pemerintah pusat.

    3; 1erdasarkan +ndang)+ndang omor 0ahun #%%%, pilkada dilakukan

    dengan menggunakan sistem demokrasi tidak langsung dimana 7epala

    Daerah dan wakil 7epala Daerah dipilih oleh DP=D dengan penegasan

    asas desentralisasi (ang kuat.

    4; 1erdasarkan +ndang)+ndang omor ! 0ahun ""$, pemilihan kepala

    daerah dipilih langsung oleh rak(at.

    5; 1erdasarkan ++ o. 0ahun "#$ tentang Pemilihan 5u'ernur, 1upati

    dan ?alikota, pemilihan kepala daerah dipilih oleh DP=D.

    6; 1erdasarkan ++ o. # 0ahun "#& tentang penetapan pemilihan kepala

    daerah dipilih langsung oleh rak(at dan dilaksanakan se*ara serentak.

    7; 1erdasarkan +ndang)+ndang o.> 0ahun "#& pemilihan kepala daerah

    dipilih langsung oleh rak(at dan dilaksanakan se*ara serentak.

    -ika dilihat le'ih lanjut dari peraturan perundang)undangan tentang

    Pilkada sejak pas*a kemerdekaan sampai dengan sekarang, terkait dengan

     pilkada langsung serentak, ++ o.# 0ahun "#& se'agaimana diu'ah ++

     o.> 0ahun "#& mampu men*iptakan pemerintahan (ang demokratis dan

    se'agai langkah merealisasikan kedaulatan rak(at serta telah mem'erikan

    1&

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    20/23

    ruang 'agi rak(at untuk memilih kepala daerah se*ara langsung sesuai

     pilihann(a sehingga diharapkan akan melahirkan pemimpin)pemimpin

    daerah (ang memiliki rasa tanggung jawa' kepada rak(at (ang telah

    memilihn(a. Melalui Pilkada langsung diharapkan akan melahirkan

     pemimpin)pemimpin daerah (ang aspiratif dan le'ih akunta'el.

    Dinamika hukum Pilkada di Indonesia selama le'ih dari dasawarsa

    telah mem'erikan peranan politik (ang *ukup 'erarti, namun disisi lain

    selalu ada 'e'erapa pen(akit/ (ang mun*ul dalam pelaksanaann(a,

    0erkhusus dalam proses modernisasi pilkada langsung termasuk hingga

     pilkada serentak ini, penulis dapat simpulkan 'ahwa ada 'e'erapa masalah

    (ang selalu mun*ul dalam pilkada langsung dan kem'ali aktual dalam

     pilkada serentak "#& ini, ke*urangan atau masalah terse'ut antara lain,

     etralitas pen(elenggara pemilu (ang dipertan(akan/, manipulasi suara,

     penggelem'ungan suara, ke'erpihakan anggota 7PPS terhadap salah satu

    *alon kandidat, manipulasi logistik, money politic, black campaign, hingga

    kontro;ersi anggaran. Patologi terse'ut penulis men(impulkan dise'a'kan

    oleh 'e'erapa faktor, (aitu antara lain seperti tidak profesionaln(a

     pen(elenggara pemilu8 pilkada, pengetahuan (ang minim dari mas(arakat,

    kurang tegasn(a aparat atau lem'aga peradilan dalam mem'erikan sanksi,

    lemahn(a hukum atau aturan (ang mengatur setiap permasalahan pilkada,

    fanatisme 'erle'ihan, faktor ekonomi (ang lemah sehingga mas(arakat mau

    menerima dan terli'at dalam money politic, atau 'ahkan dise'a'kan dari

    aturan perundang)undangan itu sendiri.

    2; R*+%*$a-i

    Modernisasi sistem Pilkada di Indonesia selama ini telah

    mem'erikan 'er'agai dinamika 'aik dari segi mekanisme, aturan, hingga

    setiap permaslahann(a. amun resolusi se'agai pen(empurnaan untuk 

    mengatasi kekurangan Pilkada kedepann(a harus tetap dilakukan seperti

    diantaran(a, perlu adan(a pengaturan proses rekrutmen pilkada langsung

    (ang 'ersih dan transparan sehingga tujuan Pilkada langsung untuk 

    men*apai kedaulatan rak(at dapat ter*apai, memper'aiki kualitas

     pen(elenggaraan pilkada termasuk integritas pen(elenggara 7P+D,

    20

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    21/23

    mem'uat konstruksi 'erfikir (ang sama dan *ara tafsir (ang sama 'ahwa

    tindak pidana politik uang, maupun ke*urangan lainn(a adalah kriminal,

    sehingga siapapun pasangan *alon kepala daerah termasuk pendukung

    hingga mas(arakat, masing)masing dapat menerima dan mengawasi dengan

    *ara (ang sama terhadap segala jenis patologi (ang mun*ul dalam pilkada

    serentak, melakukan per'aikan se*ara men(eluruh hal)hal fundamental

    dalam sistem politik, demokrasi dan kedaulatan dalam pen(elenggaraan

     pemilihan umum di daerah hingga penataan regulasi komprehensif,

    sehingga tidak ada *elah salah tafsir dan multi tafsir terhadap undang)

    undang paket politik.

    Selain itu untuk meningkatkan partisipasi politik, solusin(a adalah

    dengan terus mem'erikan pendidikan politik dan sosialisasi pilkada 'aik kepada pemilih pemula, mas(arakat, hingga pen(elenggara pemilu (ang

    dapat dilakukan oleh pemerintah, lem'aga swada(a mas(arakat, ormas,

    maupun lem'aga pendidikan dengan mengedepankan netralitas,

    transparansi, serta informasi (ang mudah dipahami melalui 'er'agai media.

    E; Daf#a! R@+a$

    Hutapea, 1ungasan. "#&.  :inamika (ukum Pemilihan 1epala :aerah di

     Indonesia. 2Ertikel dalam -urnal . -akarta: -urnal =e*hts;inding. Hlm. &.

    Isma(a, Grik Edit(a. "#$.  PIL19:9 L9;Srang :ewasa. 1andung: Mandar Maju. Hlm. %@.

    Mutiarin, D(ah. dkk. "#.  9nalisis :ampak Positif dan egatif :alam

     Pemilukada Langsung 2agi 1ualitas Pelayanan Publik di :aerah.

    Cog(akarta: +ni;ersitas Muhammadi(ah Cog(akarta. Hlm.!.

     urdin, Eli. "#$. Politik

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    22/23

     Pilkada berdasarkan Pancasila3. Semarang: +ni;ersitas egeri

    Semarang. Hlm. >$.

    P*!a##a$ P*!$a$/7$a$/a$

    +ndang)+ndang Dasar egara =epu'lik Indonesia 0ahun #%$&.

    +ndang)+ndang omor ! 0ahun ""$ tentang Pemerintahan :aerah.

    +ndang)+ndang omor 0ahun "#$ tentang  Pemilihan ;ubernur, 2upati

    dan ?alikota.

    +ndang)+ndang omor # 0ahun "#& tentang  Penetapan Peraturan

     Pemerintah Pengganti ".wordpress.*om8tag8pilkada)%)desem'er)"#&8 2diakses

     pada $ -anuari "#&3.

    -oglosemar.*o. Politik

  • 8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak

    23/23

    Metro0F ews. 5olput di Pilkada Semarang. #< Desem'er "#&. Dikutip dari

    http:88en.metrot;news.*om8read8"#&8#8#!!!

    )persen 2diakses pada

    -anuari "#&3.

    =ifan, Eli. Suenir Pilkada, Patronase, dan 1lientalisme Politik . "#&. Dikutip

    dari http:88sinarharapan.*o8news8read8#&"%#"8su;enir)pilkada)

     patronase)dan)klientalisme)politik  2Diakses pada ! -anuari "#&3.

    0empo.*o. Pilkada Serentak Politik

    23

    http://en.metrotvnews.com/read/2015/12/16/460895/golput-di-pilkada-semarang-capai-34-persenhttp://en.metrotvnews.com/read/2015/12/16/460895/golput-di-pilkada-semarang-capai-34-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/058726961/angka-golput-pilkada-mojokerto-diprediksi-naik-8-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/058726961/angka-golput-pilkada-mojokerto-diprediksi-naik-8-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/24/078595388/menteri-gamawan-86-persen-kepala-daerah-korupsihttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/24/078595388/menteri-gamawan-86-persen-kepala-daerah-korupsihttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/12/10/nz5383336-angka-golput-pilkada-di-daerah-ini-sampai-48-persenhttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/12/10/nz5383336-angka-golput-pilkada-di-daerah-ini-sampai-48-persenhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://pilkada.tempo.co/read/news/2015/12/09/304726342/pilkada-serentak-politik-uang-ditemukan-di-27-daerahhttp://pilkada.tempo.co/read/news/2015/12/09/304726342/pilkada-serentak-politik-uang-ditemukan-di-27-daerahhttp://en.metrotvnews.com/read/2015/12/16/460895/golput-di-pilkada-semarang-capai-34-persenhttp://en.metrotvnews.com/read/2015/12/16/460895/golput-di-pilkada-semarang-capai-34-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/058726961/angka-golput-pilkada-mojokerto-diprediksi-naik-8-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/058726961/angka-golput-pilkada-mojokerto-diprediksi-naik-8-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/24/078595388/menteri-gamawan-86-persen-kepala-daerah-korupsihttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/24/078595388/menteri-gamawan-86-persen-kepala-daerah-korupsihttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/12/10/nz5383336-angka-golput-pilkada-di-daerah-ini-sampai-48-persenhttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/12/10/nz5383336-angka-golput-pilkada-di-daerah-ini-sampai-48-persenhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://pilkada.tempo.co/read/news/2015/12/09/304726342/pilkada-serentak-politik-uang-ditemukan-di-27-daerahhttp://pilkada.tempo.co/read/news/2015/12/09/304726342/pilkada-serentak-politik-uang-ditemukan-di-27-daerah