MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI...

25
MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN (ALKES) (STUDI: TRANSAKSI PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK. CABANG SURAKARTA DENGAN RSUD KABUPATEN SUKOHARJO) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II Pada Jurusan Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: Dicky Gumilang Kurniawan R100160002 Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta 2017

Transcript of MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI...

Page 1: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN (ALKES) (STUDI: TRANSAKSI PT. ENSEVAL

PUTERA MEGATRADING, TBK. CABANG SURAKARTA DENGAN RSUD KABUPATEN SUKOHARJO)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II

Pada Jurusan Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh: Dicky Gumilang Kurniawan

R100160002

Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta 2017

Page 2: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari
Page 3: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

ii

Page 4: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

iii

Page 5: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

1

MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN (ALKES) (STUDI: TRANSAKSI PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,

TBK. CABANG SURAKARTA DENGAN RSUD KABUPATEN SUKOHARJO)

Abstrak

Salah satu hal yang dapat mendukung pelayanan di rumah sakit –rumah sakit pemerintah, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) adalah stock obat dan alat kesehatan (alkes) yang memadai. Stock obat dan alkes yang memadai tergantung pada proses pengadaan obat dan alkes. Saat ini, secara umum, pengadaan obat dan alkes di rumah sakit pemerintahan diduga memiliki banyak penyimpangan.Sebagai contoh, beberapa kasus mengindikasikan hal itu, seperti kasus korupsi dengan tersangka menteri kesehatan pada saat kejadian sedang menjabat. Salah satu cara yang bisa kita tempuh adalah dengan menelaah proses pengadaannya, siapa yang bermain, dan aturan-aturan hukumnya. Beberapa tahun yang lalu proses pengadaan obat dan alkes melalui sistem lelang. Sejak Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan hukum baru untuk proses pengadaan obat dan alkes, yaitu Perpres No. 4 Tahun 2015, yang menyatakan bahwa proses pengadaan obat dan alkes harus melalui sistem e-purchasing, semuanya berubah. Semua bagian yang terlibat, khususnya rumah sakit pemerintah dan distributor harus beradaptasi. Perubahan tersesbut tidak hanya karena Perpres No. 4 Tahun 2015 saja, tetapi semua pihak harus wajib mengimplementasikan etika bisnis, dan aturan-aturan lainnya untuk mensupport Perpres no 4 tahun 2015 itu. Penelitian ini berupaya mengeksplorasi efektifitas penerapan aturan hukum terbaru, yakni Perpres No. 4 Tahun 2015, dan aturan aturan lainnya, seperti etika bisnis, aturan internal distributor, dan aturan internal direktur rumah sakit, terutama untuk pembuatan kontrak. Dalam penelitian ini, peneliti memakai metodologi kualitatif dengan kajian normatif empiris. Data yang digunakan adalah data primer yang langsung diambil dari objek penelitian yang ada di lapangan dengan cara observasi dan wawancara dengan KPDM terkait. Data lainnya adalah data sekunder melalui studi pustaka, dimana peneliti mempelajari Perpres, aturan hukum lainnya seperti aturan direksi di masing-masing pihak, etika bisnis, dan aturan-aturan hukum lainnya.Peneliti mengambil contoh pembelajaran dari transaksi antara RSUD Kabupaten Sukoharjo dengan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk, cabang Surakarta. Peneliti berharap bisa menelaah, dan menemukan tata cara transaksi yang ideal sehingga bisa mengambil sebuah model transaksi pengadaan obat dan alkes di rumah sakit pemerintah.

Kata Kunci :Perpres, Pengadaan, Etika, Bisnis, Kontrak

Page 6: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

2

Abstract

One of things that support health services in Government Hospital especially in government district hospital is good medicine and health tools stock availability. Good medicine and health tool stock availability is depends on medicine and health tool procurement process . Globally today, medicine and health tool procurements in government hospital Allegedly have many negative deviations. For example , few years ago many cases indicated that deviation, such as one of health minister became suspect of health tool corruption. One of ways that we can reach is in the process of the procurement. Who become the parts?, and the law rule that cover the procurement. Few years ago, procurement system through auction. But since Indonesia Government announced the new law rule system of medicine and health tool procurement namely Perpres No. 4 Tahun 2015, that all the parts of the procurement must be through E-Purchasing transaction. Everything is changing. All the parts should change the way and must follow the rule, one of the most important part is Government hospital and distributor. It is not only about perpres No. 4 tahun 2015, but also many rules should implement, namely Business ethics and internal rules of each part. This research will explore the effectiveness of the implementation of the new rule, namely, Perpres No. 4 Tahun 2015, other law rules of Indonesia country that can support medicine and health tool procurement, business ethics, and internal rule of government hospital director, such as Contract making. In this research also, the researcher uses qualitative methodology and socio legal research. This research uses primer data that taken from the object of research directly with observation and interview with Key Person Decision Maker (KPDM) in each part. Another data is secondary data that come from library, such as Perpres, business ethics, internal director rule, etc. The researcher take a sample study, namely transaction between Sukoharjo District hospital with PT. Enseval Megatrading, Tbk, Surakarta Branch. The researcher hopes can look and find the good way in the medicine and health tool procurement so that we can take a model for that procurement that can implement in other government hospital.

Key Words : Perpres, Procurement, business, ethics, contract

1. PENDAHULUAN Sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, pasal 28 H, ayat 1,2,3, bahwa

setiap orang terutama warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk

mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin, keadilan dan jaminan sosial. Pasal 34

UUD 1945, ayat 1,2, dan 3 bahwa semua fakir miskin menjadi tanggung jawab

dan dipelihara negara, mengembangkan jaminan sosial dan di ayat 3, bahwa

negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan

Page 7: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

3

fasilitas pelayanan umum yang layak. Dua ayat diatas, memberikan sebuah

jaminan kepada rakyat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang

baik, tanpa terkecuali.

Indonesia adalah negara dengan jumlah populasi penduduk mencapai

252,2 juta jiwa.1 Jumlah tersebut merupakan jumlah terpadat ke 4 di dunia, di

bawah Tiongkok ( 1.392 juta jiwa), India ( 1.272 juta jiwa), dan Amerika (323

juta jiwa).2Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara Indonesia adalah

masalah kemiskinan. Menurut data dari Biro Pusat Statistik ( BPS), Negara

Indonesia memiliki angka warga miskin sebesar 28 juta jiwa,3 sekitar 9% dari

total jumlah penduduk Indonesia. Salah satu hal terpenting untuk mendorong

rakyat miskin supaya lebih produktif dan merubah nasib mereka yang paling

mendasar adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

Sebagai tambahan informasi, alokasi dana APBN untuk kesehatan,

Pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan tahun 2016 dalam APBN adalah

Rp 109 triliun (5,05 persen dari APBN) atau naik daripada tahun 2015 yang Rp 75

triliun (3,45 persen dari APBN). Itu termasuk iuran penerima bantuan iuran

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) Kesehatan. Sementara anggaran Kementerian Kesehatan tahun

2016 Rp 74,8 triliun (3,7 persen APBN).4

Dana yang begitu besar, walaupun masih kalah dari negeri tetangga

Malaysia, yang anggaran kesehatan mencapai 10% dari total APBNnya, dan

1Perkiraan Penduduk Beberapa Negara 2000-2014, 07 Oktober 2015, diakses dari https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/960, diakses pada tanggal 3 November 2016, pukul 03.00 WIB 2 Ibid, 3Website BPS; https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1119, Diakses tanggal 3 November, 2016, pukul 03.00 WIB. 4 Bestari Kumala Dewi,, Anggaran Kesehatan Naik, Edisi: Senin, 6 Juli 2015, diakses dari http://health.kompas.com/read/2015/07/06/170700723/Anggaran.Kesehatan.Naik, pada tanggal 3 November 2016, pukul 09.00 WIB

Page 8: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

4

membebaskan pajak impor untuk pengadaan alkesnya.5Dana tersebut tentunya

harus sangat efektif dalam penggunaannya.Dana yang begitu besar tersebut

dialokasikan ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Tidak terkecuali pengadaan alat kesehatan instrument, alat kesehatan habis

pakai, dan obat di rumah sakit-rumah sakit dan dinas kesehatan di seluruh

Indonesia. Tentunya fokus pengadaan obat-obatan adalah obat-obatan generic

yang berkualitas karena harganya yang murah dan terjangkau oleh masyarakat.6

Begitupun dengan transaksi yang terjadi antara RSUD. Sukoharjo dengan

PT. Enseval Putera Megatrading (PT. EPM) Surakarta.RSUD.Sukoharjo adalah

rumah sakit pemerintahan yang ada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. PT.

EPM sendiri sebagai salah satu distributor terbesar farmasi dan alat kesehatan

terbesar di Indonesia, yang memiliki 46 cabang7 di Indonesia, dan salah satunya

di Surakarta, tepatnya di Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kab. Sukoharjo,

Jawa Tengah Indonesia.

RSUD Kabupaten Sukoharjo melayani wilayahnya yang secara

administratif terdiri dari 12 kecamatan, yang memiliki 17 kelurahan dan 150

desa.8Penduduknya sendiri Pada awal tahun 2015. Jumlah penduduk Kabupaten

Sukoharjo berjumlah 885.823 jiwa dengan rincian; 446.451 penduduk laki-laki

dan 439.372 penduduk perempuan.9

Hal yang menjadi ketertarikan peneliti memilih RSUD Sukoharjo,

dikarenakan, pertama, RSUD.Sukoharjo sudah memiliki standarisasi dalam

pelayanan terhadap pasien, dimana tata kelola sudah terstandar dengan baik dan 5 Pelayanan Kesehatan Indonesia vs Malaysia, edisi 11 Agustus 2014, diakses dari https://www.linkedin.com/pulse/20140811185653-222338142-pelayanan-kesehatan-indonesia-vs-malaysia pada tanggal 03 November 2016, pukul 04.00 WIB 6 Thianti Sylviningrum, Femi Widiastuti, Why do people choose to purchase generic antibiotics?,2010, Journal of Departement of Pharmacology, Medical Faculty and Health Science Jendral Soedirman University, Vol. 1No. 1 December 2010, Page 1 7 NEOP Training PT EPM.ppt, 2015, Slide 28. 8 Dikutip dari https://www.sukoharjokab.go.id/id/p/wilayah, pada tanggal 28 Desember 2016 pukul 18.30 WIB 9 Dikutip dari https://www.sukoharjokab.go.id/id/p/Demografi, pada tanggal 28 Desember 2016 pukul 18.30 WIB

Page 9: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

5

sudah melalui pengujian dari pihak yang berwenang, termasuk dalam pengadaan

obat dan alat kesehatan untuk kebutuhan pelayanan langsung terhadap pasien. PT.

Enseval Putera Megtrading, Tbk. Cabang Surakarta, sebagai salah satu distributor

terbesar di Indonesia telah memiliki beberapa sertifikat; Mendapatkan sertifikasi

ISO 9001 : 2008 untuk Logistik RDC Jakarta - Surabaya sejak tanggal 08 Oktober

2008GDP (Good Distribution Practices) 1 februari 2010, dan sertifikasi Cara

Distribusi Obat yang Baik (CDOB), dalam pelaksanaan setiap kegiatannya PT.

Enseval Putera Megatrading mengacu kepada Standar Operasional Prosedur

(SOP) dan konsep etika bisnis. Kedua, secara georafis administratif berada di

Kabupaten Sukoharjo.Hal tersebut berarti antara PT. EPM dengan RSUD

Sukoharjo berada dalam satu wilayah kabupaten. Atas dasar kedua pertimbangan

di atas, maka penulis ingin mencari model transaksi yang menerapkan etika bisnis

yang baik, karena PT. EPM cabang Surakarta dan RSUD Sukoharjo sangat patuh

terhadap peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan.

Pentingnya mencari sebuah Model transaksi pengadaan obat dan alat

kesehatan yang beretika, dikarenakan banyaknya kasus-kasus penyimpangan yang

terjadi. Ada beberapa kasus di tempat lain, yakni suap, korupsi, kolusi dan

nepotisme masih terjadi; suap pabrik farmasi kepada para dokter di Palembang,

Sumatera Selatan sebesar 600 milyar.10Kemudian suap salah satu perusahaan

farmasi terkemuka kepada hampir 2.200 dokter sebesar 131 milyar.11Kasus

pengadaan alkes di Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen

Kesehatan tahun 2006. Tersangka atas nama Bambang Sardjono dilimpahkan ke

10Amirullah, KPK: Pabrik Farmasi di Palembang Beri Rp 600 M ke Dokter, Edisi : Selasa, 25 Oktober 2016, diakses dari website Tempo ; https://nasional.tempo.co/read/news/2016/10/25/063814940/kpk-pabrik-farmasi-di-palembang-beri-rp-600-m-ke-dokter, pada tanggal 03 November 2016, pukul 04.00 WIB. 11 Tim Investigasi Tempo, Senin, 02 November 2015, EKSKLUSIF: 2.125 Dokter Diduga Terima Suap Obat 131 M, diakses di :https://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/02/173715195/eksklusif-2-125-dokter-diduga-terima-suap-obat-rp-131-m, pada tanggal 03 November, pukul 04.00 WIB.

Page 10: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

6

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.12Dan masih banyak kasus lainnya, bahkan

sekelas menteripun pernah ada yang menjadi tersangka.

Saat ini kita telah memasuki zaman berbasis digital, dimana akses

informasi begitu mudah di dapat.Tentunya setiap peraturan hukumpun harus bisa

beradaptasi dengan keadaan.maka dengan mengacu kepada Struktur hukum, yakni

UUD 1945 pasal 4 Ayat 1, Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan

Pemerintahan menurut Undang-undang Dasar. Sehingga disahkannya Perpres No

54 tahun 2010. Dalam proses penyempurnaannya,yakni melalui Perpres No. 35

tahun 2011, No. 70 tahun 2014, dan Nomor 172 tahun 201413 terakhir perubahan

ke 4, yakni disahkannya Perpres No. 4 Tahun 2015 yang menitikberatkan pada

penggunaan system E-Purchasing.

2. METODE

Penelitian ini termasuk penelitian hukum normative empiris, yang disebut

juga sosio –legal research.Penelitian ini menitikberatkan perilaku individu atau

kelompok orang/masyarakat dalam kaitannya dengan hukum yang berlaku. Hal

yang menjadi inti dari sosio –legal research adalah masalah efektivitas

penerapan hukum, compliance terhadap hukum yang berlaku, peran lembaga atau

institusi hukum dalam penegakkan hukum, implementasi aturan hukum, pengaruh

aturan hukum terhadap masalah sosial tertentu atau sebaliknya, pengaruh masalah

sosial terhadap aturan hukum.14

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga tahap kajian. Tahap

pertama, menggunakan kajian hukum normatif mengenai bagaimana gambaran

tata cara pengadaan obat dan alat kesehatan antara PT. EPM Surakarta dengan

RSUD. Sukoharjo.Tahap kedua, menggunakan kajian hukum empiris mengenai

data fakual yang terjadi di lapangan perihal pelaksanaan pengadaan obat dan alkes 12Hanz Jimenez Salim, Bareskrim Limpahkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Alkes, 05 Oktober 2016, diakses dari http://news.liputan6.com/read/2618560/bareskrim-limpahkan-tersangka-kasus-korupsi-pengadaan-alkes, pada tanggal 3 November 2016, pukul 04.00 WIB 13 Perpres No .4 tahun 2015, op. cit, hlm. 1 14 Peter Mahmud M., 2007, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, hlm. 87

Page 11: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

7

antara PT. EPM Surakarta dengan RSUD Sukoharjo beserta analisanya. Tahap

ketiga,menyimpulkan hasil analisa untuk mendapatkan sebuah model tata cara

pengadaan obat dan alkes di instansi pemerintah sesuai dengan peraturan-

peraturan yang berlaku.

Metode pendekatan yang dilakukan adalah dengan pendekatan sosiologi

hukum atau pendekatan kasus hukum normatif-empiris yang merupakan

pendekatan yang menganalisis tentang bagaimana reaksi dan interaksi yang

terjadi ketika system norma itu bekerja di dalam masyarakat. Pendekatan ini

dikontruksikan sebagai sesuatu perilaku masyarakat yang baik, terlembagakan

serta mendapatkan legitimasi secara social.15 Peneliti mencoba mengkaji

efektivitas penerapan aturan hukum yang sudah diterapkan oleh pemerintah,

dalam hal ini aturan teknis perpres no 4 tahun 2015 beserta aturan-aturan

pendukung lainnya oleh rumah sakit pemerintah dan penyedia barang, sehingga

terbentuk sebuah model yang ideal yang memberikan rasa keamanan dari jerat

hukuman akibat adanya penyimpangan dalam pengadaan obat dan alat kesehatan

di instansi pemerintahan.

3. PEMBAHASAN

3.1 Tata Cara Pengadaan Obat dan Alkes di RSUD. Kabupaten Sukoharjo

RSUD Kabupaten Sukoharjo adalah rumah sakit pemerintah non

pendidikan, dengan jumlah bed sebanyak 256, dan bor 78.56% serta memiliki

klasifikasi kelas B.16 Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia, No : YM/01.10/III/3756/08 menyatakan pemberian status

akreditasi penuh tingkat lengkap kepada RSUD Kabupaten Sukoharjo dan

setiap tiga tahun sekali ada evaluasi untuk meningkatkan kinerja akreditasi,

15 Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum dan Hukum Empiris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) dalam Salim HS, dan Erlies Septiana Nurbani, op. cit, hlm. 23 16Wawancara dengan Ibu Laila Nurokhmah, S.Psi, Kepala Sub Bagian Hukum, Humas dan Informasi RSUD Kab. Sukoharjo, pada hari Rabu, 23 Mei 2017, pukul 13.00 WIB

Page 12: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

8

terakhir di Desember 2016, akreditasi implementasi dokumen dan komitmen

bersama kepatuhan terhadap hukum dalam operasionalnya termasuk dalam

proses pengadaan obat dan alat kesehatan.

RSUD Kabupaten Sukoharjo dalam melakukan transaksi dengan PT.

EPM Cabang Surakarta di 2016 bersumber pada BLUD, APBD, dan Banprov.

Tata cara pengadaan obat dan alat kesehatan yang dilakukan oleh RSUD

Kabupaten Sukoharjo mengacu kepada Perpres no. 4 tahun 2015, terutama

pasal 106, ayat 1, dimana hampir seluruh transaksinya di tahun 2016 dengan

PT. EPM cabang Surakarta dilakukan dengan E- Purchasing. Selain itu

peraturan-peraturan internal RSUD Kabupaten Sukoharjo, seperti Peraturan

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor:

800/304.1/2015. Peraturan tersebut telah mempertimbangkan implikasi

ditetapkannya RSUD Kabupaten Sukoharjo sebagai Satuan Kerja Pemerintah

Daerah (SKPD) yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan

Umum Daerah (BLUD) yang diberikan fleksibilitas yaitu pembebasan

sebagian atau sepenuhnya dari ketentuan yang berlaku umum bagi pengadaan

barang/jasa pemerintah dengan tetap mengutamakan prinsip dan efesiensi dan

efektifitas.

Berikut adalah alur pengadaan obat dan alkes di RSUD kabupaten

Sukoharjo yang bagi kedalam dua bagian, yakni jalur e-purchasing dan

regular

Page 13: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

9

Gambar 3.1.1. Alur Pengadaan E-Purchasing

Alur lainnya adalah alur regular biasa, dimana dalam prosesnya adalah

sebagai berikut

Gambar3.1.2 Alur Pengadaan non E-Purchasing/Reguler

User/Farmasi Pejabat Pelaksana Teknis Komitmen

(PPTK)

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Unit Layanan

Pengadaan ( ULP)

Proses Pemilihan Penyedia ; Obat,

Alkes Proses Klik E-Katalog

SPK/Kontrak

User/Farmasi Pejabat Pelaksana Teknis Komitmen (PPTK)

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Unit Layanan Pengadaan (

ULP)

Proses Pemilihan Penyedia ; Obat, dan

Alkes

Permohonan Surat

Penawaran Harga (SPH)

Pembuatan Surat Pesanan yang ditandatangi APJ RSUD kab. Sukoharjo

SPK/Kontrak

Page 14: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

10

Alur diatas diikat dengan pembuatan dan penandatanganan kontrak

dengan rekanan.Kontrak menjadi aturan hukum pelaksanaan transaksi yang

resmi.

Pembuatan kontrak diaturdalam Surat Keputusan (SK) Direktur RSUD

Kabupaten Sukoharjo Nomor : 445/503.1/2016 tentang pemberlakuan

Panduan penyusunan kerja sama di RSUD kabupaten Sukoharjo.Peraturan ini

sebagai aturan pembuatan kerja sama/kontrak untuk bisa dilaksanakan oleh

rekanan.

Aturan yang mengacu kepada pembuatan teknis kontrak terdapat di

bab tiga, point empat, tentang penyiapan perjanjian, yakni:

a. Kepala bagian PHI (Perencanaan Hukum dan Informasi) bersama

kepala bidang/bagian terkait menyusun rancangan perjanjian kerja

sama.

b. Dalam menyusun rancangan perjanjian kerja sama, memuat sekurang-

kurangnya

c. Rancangan perjanjian kerja sama, memuat sekurang-kurangnya;

subjek kerja sama, ruang lingkup kerja sama, hak dan kewajiban,

jaminan pelaksanaan kerja sama, alokasi resiko kerja sama, jangka

waktu kerja sama, larangan pengalihan perjanjian kerja sama, keadaan

memaksa/force majure, penyelesaian perselisihan, dan pengakhiran

kerja sama.

Hal selanjutnya yang dilakukan adalah ; draft perjanjian disampaikan

kepada badan hukum/calon mitra kerja sama; kemudian direktur dan badan

hukum/calon mitra kerja sama menandatangani perjanjian tersebut.

Peraturan-peraturan tersebut memberikan rasa aman yang dirasakan

oleh keduabelah pihak, terutama team pengadaan obat dan alkes RSUD

Kabupaten Sukoharjo karena sudah terpayungi secara hukum dan adanya

Page 15: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

11

transparansi.17Kontrak selalu memainkan peranan vital dan sentral dalam

setiap tindakan yuridis, karena kontrak melindungi setiap aktivitas sosial,

dimanapun ada banyak rakyat sipil yang mempunyai kontrak.18

3.2 Tata Cara Pelayanan Obat dan Alkes Oleh PT. Enseval Putera

Megatrading, Tbk. (PT. EPM) Cabang Surakarta

PT. Enseval Putera Megatrading bisa dikatakan sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dari PT. Kalbe Farma. Diawali dengan berdirinya PT. Kalbe

Farma pada tanggal 10 September 1966 di Jl. Simpang I/1 Tanjung Priok,

yang mengemban dwi fungsi utama yang sifatnya operatif yaitu fungsi

produksi yang menjadi embrio dari PT. Kalbe Farma dan Sales/ Distribusi

yang menjadi embrio PT. Enseval Putera Megatrading.19

Sebagai badan usaha yang berstatus badan hukum, PT. Enseval

didirikan pada tanggal 25 Oktober 1973 dengan akte No. 205 yang diperkuat

SK Menteri kehakiman RI tanggal 19 Desember 1974.

PT. EPM Cabang Surakarta dalam melakukan transaksinya sangat

menjunjung tinggi hukum dan etika bisnis;

a. PT. EPM cabang Surakarta sangat mengutamakan mutu produk dan

kualitas pelayanan kepada pelanggan, melalui penyediaan sarana

prasarana yang memadai dan tertib administrasi. Seperti luas gudang

mencapai 2.244 M2 dibagi kedalam 3 ruangan; ruangan ambient, suhu 250-

300 C, Ruangan Sejuk, suhu 200-250 C, dan Suhu dingin, 20-80C. tertib

pengumpulan Surat Pesanan (SP), tepat waktu dalam pengiriman dengan

17 Wawancara khusus dengan bagian Unit Layanan Pengadaan ( ULP) RSUD Kabupaten Sukoharjo, yang diwakili oleh keyua ULP RSUD Kabupaten Sukoharjo Bapak Julianto pada hari Senin, 22 Mei 2017, pukul 10.30 WIB 18Le Nguyen Gia Thien, 2013, Short Introduction of Contract Law In Vietnam, Lex Jurnalica, Vol. 10, No. 1, hlm. 40 19 Departement Training dan Development, E-Best: Enseval Basic Salesmanship Training, Jakarta : PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk., hlm. iii (Sejarah Singkat Perusahaan)

Page 16: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

12

dukungan 14 armada sehingga PT. EPM Cabang Surakarta mendapatkan

sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) pada 8 Desember 2014.

b. Dalam mendukung Perpres no. 4 Tahun 2015, khususnya pasal 106 ayat 1,

dan pasal 110 ayat 4 tentang E-Purchasing, PT. EPM Surakarta sudah

melakukan registrasi perusahaan di LPSE sebagai penyedia/distributor

untuk PT. Kalbe farma untuk wilayah coverage keresidenan Surakarta.

c. Memberlakukan etika bisnis secara menyeluruh kepada seluruh karyawan,

mulai dari presiden direktur sampai kepada golongan terbawah. Termasuk

mekanisme pelaporan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.

Sosialisasi etika bisnis mulai dari 3 Desember 2015. Hal ini berdampak

kepada tidak ditoleransinya segala bentuk gratifikasi, KKN, Entertain,

suap, kepada seluruh RSUD pemerintah di wilayah Surakarta

coveragenya, salah satunya RSUD kabupaten Sukoharjo. Sebagai contoh;

dalam praktek transaksi terjadi manipulasi dengan mengadakan transaksi

fiktif untuk mendorong achievement sales, sehingga bisa mendapatkan

reward masuk sales melalui insentif achievement, dimana ketika tidak

terjadi transaksi fiktif tersebut seharusnya salesnya tidak masuk, dan

diketahui oleh audit. Maka, sanksi terberatnya adalah pemutusan

hubungan kerja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan tersebut

tidak memiliki integritas yang baik. Integritas yang baik dari seluruh

karyawan/karyawati PT. EPM, terutama Cabang Surakarta merupakan

fondasi utama dan sangat dijunjung tinggi dalam proses menjalankan

pekerjaannya. Hal tersebut bertambah ketat ketika diterapkannya etika

bisnis oleh tim legal. Bahkan segala bentuk entertain tidak diperkenankan

lagi.

d. Dalam melakukan transaksi dengan Rumah Sakit Pemerintah, salah

satunya RSUD Sukoharjo, sangat menghormati dan menjalankan alur

SOP dimana harus adanya Surat pesanan ( baik regular maupun E-

Page 17: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

13

Purchasing), dan kontrak yang disepakati kedua belah pihak, dan

pengiriman.

Berikut adalah alur pelayanannya, yang dibagi kedalam dua bagian, e-

purchasing dan regular

Gambar 3.2.1 Alur Pelayanan E-Katalog

Gambar 3.2.2 Alur Pelayanan Reguler

3.3Model Transaksi Ideal Pengadaan Obat dan Alkes di Rumah Sakit

Pemerintah

SP E-Purchasing sudah finish

Penerbitan SPK/Kontrak

Pemenuhan/pelayanan

PengirimanIsi konfirmasi

kiriman di Web LKPP

Penagihan

Pengajuan Penawaran

SP yang dittd oleh APJ RS.

SukoharjoTerbit

SPK/Kontrak

Validasi SP, SPK/Kontrak

Pemenuhan/pelayananPengiriman

Penagihan

Page 18: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

14

Model transaksi ideal pengadaan obat dan alat kesehatan tidak lepas dari aturan hokum yang mengatur hubunga antar pihak. Hubungan antara perusahaan dan konsumen daalam pengiriman barang tidak lepas dari hokum adanya perikatan melalui perjanjian. Perjanjian timbul karena adanya proses peralihan barang atau jasa dari perusahaan kepada pengguna (konsumen).20

Secara rinci model yang dibutuhkan adalah :

a. Penerapan Etika bisnis

Komitmen terhadap penerapan dan menjalankan etika bisnis

kepada seluruh karyawan dan karyawati di masing-masing pihak, yakni

perusahaan distribusi dan rumah sakit pemerintah.secara konsisten dan

berkelanjutan.Pada dasarnya etika diartikan sebagai nilai moral yang

menjaga sesorang atau kelompok untuk mengatur tingkah lakunya.21

b. Patuh pada Aturan Hukum yang berlaku

Aturan hukum untuk pengadaan obat dan alat kesehatan yang

berlaku saat ini adalah Perpres No. 4 tahun 2015, dimana penunjuk

pelaksanaa teknisnya diatur melalui LKPP (Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah), sesuai dengan pasal 1 ayat 4

yang berisi

“Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang

selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas

mengembangkan dan merumuskan kebijakan pengadaan barang/jasa

sebagaimana dimaksud dalam peraturan presiden Nomor 106 Tahun 2007

tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014

tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007

tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.” 20Absori, Hukum Ekonomi, Beberapa Aspek Pengembangan pada Era Liberalisasi Perdagangan, Muhammadiyah University Press, Surakarta, 2010, hal 85. 21Mulharnetti Syas, Political Economy, Television Industry, and Media Ethics; Case Commodication and Structurization in Infotainment Programs in Indonesia Television, The Indonesian Journal of Communications Studies, hlm. 5

Page 19: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

15

Selain dari Perpres No. 4 Tahun 2015, peraturan peratun lainnya

sangat penting untuk ditaati seperti Peraturan Bupati masing-masing

kabupaten dan Peraturan internal pimpinan masing-masing perusahaan

atau rumah sakit pemerintah setempat.

c. Penerapan standarisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) melalui

KARS ( Komite Akreditasi Rumah Sakit) secara berkelanjutan untuk

mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

d. Penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) untuk setiap Pedagang

Besar Farmasi (PBF) atau distributor sesuai dengan peraturan kepala

badan pengawas obat dan makanan No HK. 03.1.34.11.12.7542 tahun

2012 tentang pedoman teknis cara distribusi obat yang baik.

e. Baik Rumah Sakit Pemerintah dan Distributor mendaftarkan diri di LPSE

( Lembaga Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik) untuk mendaftarkan

diri sebagai pelaksana pengadaan obat dan alat kesehatan. Sehingga,

masing-masing pihak bisa mendapatkan user ID dan password sebagai

syarat masuk ke website e-katalog. Syarat-syaratnya adalah KTP

penanggung jawab organisai, NPWP, Surat izin operasional organisasi,

susunan kepanitiaan, dan lain-lainnya.

f. Rumah Sakit pemerintah dan Distributor wajib melakukan e-purchasing;

4. Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan

a. Gambaran Tata CaraTransaksi Pengadaan Obat dan Alat Kesehatan

(Alkes) antara Distributor dengan Rumah Sakit Pemerintah

1) Pihak penyedia harus mengikuti lelang di LKPP untuk memasukan

produknya di list e-katalog dan menunjuk distributor resmi.

2) Pihak RSUD harus membentuk Panitia Pengadaan melalui Surat

Keputusan dari direktur masing-masing.

Page 20: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

16

3) Kedua belah pihak, yakni pimpinan RSUD dan Distributor

mendaftarkan organisasi/perusahaannya ke LPSE untuk mendapatkan

user dan password unuk mengikuti transaksi e-purchasing.

4) Kedua belah pihak dalam proses pelaksanaannya wajib menggunakan

e-purchasing, sesuai dengan pasal 106 ayat 1 dan pasal 110, ayat 4.

Diijinkan tidak menngunakan e-purchasing, apabila terkendala suatu

sebab tertentu, misal sarana prsarana internet yang tidak memadai

(acuan Surat Edaran LKPP No. 3 Tahun 2015).

5) Kedua belah pihak menjadikan kontrak yang disepakati sebagai acuan

utama pelaksanaan transaksi.

b. Tata Cara Pelaksanaan dan Pelayanan Pengaadaan Obat dan Alkes

1) PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk. cabang Surakarta

(a) Sarana dan prasarana PT. EPM cabang Surakarta sebagai

sebuah distributor sudah memenuhi syarat untuk bisa

memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya . Semua

tata kelola dan operasionalnya telah terstandarisasi melalui

sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) pada tahun

2015 dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM)

(b) Menerapkan etika bisnis dalam pelayanannya , khususnya

kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten

Sukoharjo. Penerapan etika bisnis dilakukan secara

menyeluruh, mulai dari top manajemen sampai kepada

golongan terbawah. Salah satu poinya adalah kepatuhan

terhadap hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

Hal tersebut didukung oleh core value PT. EPM secara

kesuluruhan yang mengharuskan seluruh karyawannya

memiliki integritas mutlak dalam segala aspeknya, yakni di

kehidupan sehari-harin dan pekerjaannya. Bila terjadi sebuah

Page 21: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

17

penyimpangan perilaku, misal, adanya ketidakjujuran dalam

transaksi akan mendapatkan sanksi yang sangat berat.

(c) Tata kelola dan operasional digabung dengan penerapan etika

bisnis dalam melayani pengadaan obat dan alkes kepada RS.

Pemerintah dapat dijadikan model atau contoh bagi distributor-

distributor lainnya.

2) Tata cara pengadaan obat dan alkes di RSUD Kabupaten Sukoharjo

(a) Pelaksanaan obat dan alkes di RSUD Kabupaten Sukoharjo

secara keseluruhan sudah memenuhi ketentuan-ketentuan

hukum yang berlaku, yakni Perpres No 4 Tahun 2015, Perka

LKPP, dan peraturan-peraturan internal Rumah Sakit lainnya.

Hal tersebut bisa dilihat pada saat transaksi 2016, hampir

seluruhnya menggunakan E-Purchasing.

(b) RSUD Kabupaten Sukoharjo sudah memiliki standarisasi

penuh lengkap dari tahun 2008 sampai dengan 2016 dengan

melakukan perbaikan-perbaikan di segala aspek untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

(c) RSUD Kabupaten Sukoharjo menerapkan komitmen anti suap,

korupsi, kolusi dan nepotisme dalam melaksanakan proses

pengadaan obat dan alkes di tahun 2016. Semua hal dilakukan

transparan dan sesuai aturan termasuk dalam proses

penyerapan anggaran.

(d) Tata cara pelaksanaan pengadaan obat dan alkes di RSUD

Kabupaten Sukoharjo sudah bisa dijadikan model pengadaan

obat dan alkes bagi RSUD-RSUD lainnya, dikarenakan patuh

terhadap aturan yang berlaku, sudah terstandarisasi dalam

operasionalnya, dan memiliki komitmen anti suap, korupsi,

kolusi dan nepotisme bagi seluruh karyawannya.

Page 22: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

18

c. Model Transaksi Ideal Pengadaan Obat dan Alkes di Rumah Sakit

Pemerintah .

1) Distributor

(a) Menerapkan pelaksanaan CDOB sesuai dengan peraturan

kepala badan pengawas obat dan makanan No HK.

03.1.34.11.12.7542 tahun 2012 tentang pedoman CDOB.

(b) Menerapkan etika bisnis secara menyeluruh, tegas dan

berkelanjutan dari mulai pimpinan tertinggi sampai dengan

golongan terbawah

(c) Menaati semua pasal yang tertera di kontrak yang sudah

disepakati oleh dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

2) Rumah Sakit Pemerintah/Rumah Sakit Umum Daerah

(a) Melakukan Akreditasi secara bertahap sesuai keadaan di

daerahnya masing-masing.

(b) Memiliki komitmen bersama untuk menolak segala bentuk

penyimpangan, berupa suap, korupsi, kolusi, dan nepotisme di

semua jajaran direksi sampai dengan karyawan/ti dengan

golongan paling bawah.

(c) Menaati semua pasal yang tertera di kontrak yang sudah

disepakati oleh dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

4.2 Saran

a. Meningkatkan secara konsisten kepatuhan diri terhadap hukum yang

berlaku sehingga terhindar dari sanksi hukum

b. Mengusulkan aturan hukum perihal pemberkasan secara elektronik sama

seperti e-purchasing.

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal :

Page 23: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

19

Absori, Hukum Ekonomi, Beberapa Aspek Pengembangan pada Era Liberalisasi

Perdagangan, Muhammadiyah University Press, Surakarta, 2010.

Departement Training dan Development, E-Best: Enseval Basic Salesmanship

Training, Jakarta : PT. Enseval Putera Megatrading, (Sejarah Singkat

Perusahaan)

Le Nguyen Gia Thien, 2013, Short Introduction of Contract Law In Vietnam, Lex

Jurnalica, Vol. 10, No. 1.

Peter Mahmud M., 2007, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana,

NEOP Training PT EPM.ppt, 2015

Mulharnetti Syas, Political Economy, Television Industry, and Media Ethics; Case

Commodication and Structurization in Infotainment Programs in Indonesia

Television, The Indonesian Journal of Communications Studies.

Thianti Sylviningrum, Femi Widiastuti, 2010,Why do people choose to purchase

generic antibiotics?,2010, Journal of Departement of Pharmacology, Medical

Faculty and Health Science Jendral Soedirman University, Vol. 1No. 1

December.

Salim HS, Erlis Septiana Nurbani, 2013, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian

Tesis Dan Disertasi, Depok, PT. Raja Grafindo Persada.

Artikel dan Website:

Amirullah, KPK: Pabrik Farmasi di Palembang Beri Rp 600 M ke Dokter, Edisi :

Selasa, 25 Oktober 2016, diakses dari website Tempo ;

https://nasional.tempo.co/read/news/2016/10/25/063814940/kpk-pabrik-

farmasi-di-palembang-beri-rp-600-m-ke-dokter

Bestari Kumala Dewi,,Anggaran Kesehatan Naik, Edisi: Senin, 6 Juli 2015, diakses

dari

Page 24: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

20

https://health.kompas.com/read/2015/07/06/170700723/Anggaran.Kesehatan.

Naik

Hanz Jimenez Salim, Bareskrim Limpahkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan

Alkes, 05 Oktober 2016, diakses dari

http://news.liputan6.com/read/2618560/bareskrim-limpahkan-tersangka-

kasus-korupsi-pengadaan-alkes

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1119

https://www.sukoharjokab.go.id/id/p/wilayah,

https://www.sukoharjokab.go.id/id/p/Demografi

Pelayanan Kesehatan Indonesia vs Malaysia, edisi 11 Agustus 2014, diakses dari

https://www.linkedin.com/pulse/20140811185653-222338142-pelayanan-

kesehatan-indonesia-vs-malaysia

Perkiraan Penduduk Beberapa Negara 2000-2014, 07 Oktober 2015, diakses dari

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/960

Tim Investigasi Tempo, Senin, 02 November 2015, EKSKLUSIF: 2.125 Dokter

Diduga Terima Suap Obat 131 M, diakses di

:https://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/02/173715195/eksklusif-2-125-

dokter-diduga-terima-suap-obat-rp-131-m

Peraturan Perundang-undangan :

Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 4 tahun 2015

Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010

Peraturan Kepala Badan Pengawas obat dan makanan No HK. 03.1.34.11.12.7542

tahun 2012 tentang pedoman teknis cara distribusi obat yang baik.

Page 25: MODEL TRANSAKSI PENGADAAN OBAT DAN ALAT …eprints.ums.ac.id/54527/18/NASKAH PUBLIKASI GUMILANG.pdf · Sehingga disahkannya Perpres No - 54 tahun 2010. ... yang menjadi inti dari

21

Surat Keputusan (SK) Direktur RSUD Kabupaten Sukoharjo Nomor :

445/503.1/2016 tentang pemberlakuan Panduan penyusunan kerja sama di

RSUD kabupaten Sukoharjo