MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri...

51
LAPORAN HASIL KEGIATAN MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO- INDUSTRI BERBASIS INTEGRASI KEDELAI-KAMBING DI PROVINSI ACEH NAMA PENELITI UTAMA : Ir. CHAIRUNAS, M.S. BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN 2015

Transcript of MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri...

Page 1: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

LAPORAN HASIL KEGIATAN

MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-

INDUSTRI BERBASIS INTEGRASI KEDELAI-KAMBING

DI PROVINSI ACEH

NAMA PENELITI UTAMA : Ir. CHAIRUNAS, M.S.

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTRIAN PERTANIAN

2015

Page 2: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Model Pengembangan Pertanian Bio-

Industri Berbasis Integrasi Kedelai-

Kambing di Provinsi Aceh

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh

3. Alamat Unit Kerja : Jalan Panglima Nyak Makam No. 27

Telp. (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

E-mail: [email protected] dan [email protected]

4. Sumber Dana : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

5. Status Penelitian : Baru

6. Koordinator Penanggung Jawab

:

a. Nama : Ir. Chairunas, M.S.

b. Pangkat/ Golongan : Pembina Tk. I/ Iva

c. Jabatan : Peneliti Madya

7. Lokasi : Provinsi Aceh

8. Agroekosistem : Lahan Kering

9. Tahun Mulai : 2015

10. Tahun Selesai : 2015

11. Output Tahunan : 1. Meningkatnya produktivitas tanaman kedelai sehingga terjadi efisiensi penggunaan pupuk kimiawi akibat pemberian kotoran dan urin sapi.

2. Meningkatnya bobot sapi karena ketersediaan diversifikasi pakan ternak dari tanaman kedelai yaitu ampas kedelai (ampas tahu).

Page 3: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

ii

12. Output Akhir : 1. Diseminasi model pengembangan bioindustri berbasis integrasi tanaman kedelai di Provinsi Aceh.

2. Meningkatnya kesejahteraan petani dengan naiknya produktivitas tanaman kedelai dan jagung serta naiknya bobot sapi.

13. Biaya : Rp. 560.000.000,- (lima ratus enam puluh juta rupiah).

Mengetahui :

Koordinator program

Penanggung Jawab Kegiatan,

Dr. Rachman Jaya, S.Pi., M.Si NIP. 19740503 200003 1 001

Ir. Chairunas, M.S. NIP. 19551010 198203 1 001

Mengetahui :

Kepala Balai Besar

Menyetujui

Kepala Balai

Dr. Ir. Abdul Basit MS

NIP. 19610929 198603 1 003

Ir. Basri A. Bakar, M.Si.

NIP. 19600811 198503 1 001

Page 4: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

1

I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keberadaan lahan pertanian produktif dari tahun ke tahun mengalami

degradasi fungsi menjadi lahan pemukiman, jalan, sarana transportasi dan

sebagainya. Hal ini mendorong peningkatan penggunaan lahan marginal seperti

lahan kering untuk peningkatan daya guna lahan secara intensif. Salah satu cara

peningkatan secara intensif pada lahan kering yaitu dengan melakukan integrasi

antara tanaman dengan tanaman dan tanaman dengan ternak secara terpadu.

Sistem integrasi ternak dengan tanaman pangan tidak hanya meningkatkan nilai

tambah limbah pertanian yang dihasilkan, tetapi juga meningkatkan jumlah dan

kualitas pupuk organik yang berasal dari ternak sehingga mampu memperbaiki

kesuburan lahan (Maryono, 2010).

Permasalahan pertanian di lahan kering yaitu sumber hara - hara bagi

tanaman tersedia dalam jumlah terbatas dan sumber pakan bagi ternak bervariasi

sehingga perlu usaha perbaikan untuk membantu mensuplai ketersediaan sumber

pakan bagi ternak dan ketersediaan hara bagi tanaman. Selain aspek fisik lahan

seperti yang telah diungkapkan, permasalahan fisik lainnya adalah pengelolaan

sumberdaya air, seringkali terjadi benturan kepentingan dalam menentukan

prioritas pemanfaatan air di lapangan, antara kepentingan pertanian, kegiatan

perorangan seperti tambak atau kegiatan lainnya.

Pemenuhan ketersediaan pakan di lahan kering yaitu dengan cara memilih

budidaya tanaman yang toleran kekeringan artinya efisien dalam penggunaan hara

tapi masih mampu menghasilkan produksi yang berkualitas, salah satu tanaman

yang cukup adaptif di lahan kering di Provinsi Aceh adalah tanaman kedelai.

Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

minyak nabati yang paling baik serta sebagai sumber lemak, vitamin, mineral dan

serat. Kandungan protein kedelai berkisar 30-40%, karbohidrat 34,8%, lemak

18,1% dan masih mengandung zat gizi yang lain sehingga mempunyai potensi yang

cukup baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ternak, khususnya kebutuhan

protein. Untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik dibutuhkan sentuhan teknologi

dalam pengolahan kedelai sehingga kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga

kualitasnya dengan baik.

Page 5: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

2

Teknologi pengolahan pakan merupakan dasar teknologi untuk mengolah

limbah pertanian, perkebunan maupun agroindustri dalam pemanfaatannya sebagai

pakan. Pengolahan pakan disini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, utamanya

efektifitas cerna, utamanya untuk ternak ruminansia serta peningkatan kandungan

protein bahan. Beberapa alternatif pengolahan dapat dilakukan secara fisik

(pencacahan, penggilingan dan atau pemanasan), kimia (larutan basa dan atau

asam kuat), biologis (mikroorganisme atau enzim) maupun gabungannya.

Kandungan nutrisi yang dimiliki oleh kedelai cukup baik, dan dapat dijadikan

sebagai pakan alternatif terutama bagi ternak jenis ruminansia besar seperti sapi.

Kedelai yang digunakan untuk pakan tidak hanya dalam bentuk mentah akan tetapi

kedelai yang telah melalui teknologi pengolahan proses pabrikasi seperti ampas

tahu dan ampas tempe sangat baik sebagai pakan ternak sapi. Protein ampas tahu

lebih tinggi dari pada protein kedelai mentah karena telah dimasak. Kandungan

nutrisi lain yang dimiliki ampas tahu ini seperti kandungan phosfor lebih rendah

dibandingkan dengan bungkil biji kapas yaitu rata-rata 0,63%, karena biji kedelai

tidak kaya riboflavin. Selain itu ampas tahu dapat disimpan lama bila dikeringkan.

Bila basah dibuat Silase tanpa menggunakan stater dan dapat dicampur dengan

bahan lain. Disamping memiliki kandungan zat gizi yang baik ampas tahu juga

memiliki antinutrisi berupa Asam Fitat yang akan mengganggu penyerapan mineral

terutama Ca, Zn, Co, Mg, Cu, sehingga penggunaannya pada unggas perlu hati-

hati. Ampas tahu juga mengandung mineral mikro (Fe 200-500 ppm, Mn 30-100

ppm, Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm) maupun makro.

Bioindustri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, barang

setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk

penggunaannya (Kementan, 2014). Diseminasi pengkajian yang akan dilakukan

mengunakan konsep bioindustri berbasis tanaman kedelai, tanaman jagung

berintegrasi dengan ruminansia besar sapi. Dalam sistem integrasi tanaman –

ternak ini, kedelai dalam bentuk olahan yaitu ampas tahu digunakan sebagai pakan

olahan alternatif untuk ternak kambing. Tanaman jagung yang ditumpangsarikan

dengan tanaman kedelai berguna sebagai pengendalian hama penyakit pada

tanaman kedelai, tanaman jagung juga bernilai ekonomis yang tinggi. Brangkasan

tanaman jagung yang masih hijau dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan bagi

ternak dan juga dapat difermentasikan dahulu menjadi silase. Manfaat lain dari

tanaman kedelai dan tanaman jagung adalah brangkasan tanaman kedelai dan

Page 6: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

3

tongkol jagung digunakan sebagai produk industri yang dihasilkan adalah briket.

Pembuatan briket yang berasal dari brangkasan tanaman kedelai dan tongkol

jagung ini di proses secara pyrolisis kemudian dipress dan dicetak sehingga

berbentuk briket.

Manfaat ternak kambing dalam hubungan integrasi dengan tanaman kedelai

yaitu manfaat dari urin dan kotoran kambing digunakan sebagai pupuk kompos

melalui proses pengomposan sehingga hasil kompos tersebut bermanfaat sebagai

pupuk organik bagi tanaman kedelai.

1.2. Tujuan

Tujuan diseminasi integrasi tanaman-ternak yaitu :

Tersedianya informasi model pengembangan teknologi bioindustri berbasis

integrasi tanaman kedelai, tanaman jagung dan ternak kambing di lahan

kering di Provinsi Aceh.

Tersedianya informasi teknologi pengelolaan penyediaan pakan ternak olahan

dari tanaman kedelai dalam bentuk ampas tahu di Provinsi Aceh.

Tersedianya informasi teknologi pengolahan brangkasan tanaman kedelai dan

tongkol jagung menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar

pada pabrik pembuatan tahu.

Tersedianya informasi teknologi pengolahan pupuk organik yang berasal dari

urin dan kotoran kambing.

1.3. Keluaran Yang Diharapkan

Keluaran diseminasi integrasi tanaman-ternak yaitu :

Terjadinya peningkatan adopsi teknologi bioindustri berbasis integrasi

tanaman kedelai, tanaman jagung dan ternak kambing di lahan kering di

Provinsi Aceh.

Terjadinya peningkatan bobot ternak harian sapi akibat pemberian pakan

ternak olahan dari tanaman kedelai dalam bentuk ampas tahu dan diversikasi

pakan ternak dari brangkasan hijau tanaman jagung dalam bentuk silase di

Provinsi Aceh.

Tersedianya informasi teknologi pengolahan brangkasan tanaman kedelai dan

tongkol jagung menjadi briket yang dapat digunakan bahan bakar pada

pabrik pembuatan tahu.

Page 7: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

4

Tersedianya informasi teknologi pengolahan pupuk organik yang berasal dari

urin dan kotoran sapi.

1.4. Perkiraan Manfaat Dan Dampak

1.4.1. Perkiraan Manfaat

Perkiraan manfaat dari kegiatan ini adalah;

Peningkatan produktivitas tanaman kedelai, tanaman jagung dan peningkatan

ternak kambing di lahan kering dengan pola bioindustri berbasis integrasi

tanaman-ternak di Provinsi Aceh.

Peningkatan adopsi teknologi kepada petani dalam meningkatan bobot ternak

kambing melalui pemberian pakan ternak olahan dari tanaman kedelai dalam

bentuk ampas tahu dan diversikasi pakan ternak dari brangkasan hijau

tanaman jagung dalam bentuk silase.

Peningkatan adopsi teknologi kepada petani dalam mengolah pupuk organik

yang berasal dari urin dan kotoran kambing.

1.4.2. Perkiraan Dampak

Prakiraan dampak dari kegiatan ini adalah;

Meningkatnya produktivitas tanaman kedelai, tanaman jagung dan

peningkatan bobot ternak kambing di lahan kering dengan pola bioindustri

berbasis integrasi tanaman-ternak di Provinsi Aceh.

Meningkatnya adopsi teknologi kepada petani sehingga terjadi peningkatan

bobot ternak kambing melalui pemberian pakan ternak olahan dari tanaman

kedelai dalam bentuk ampas tahu dan diversikasi pakan ternak dari brangkasan

hijau tanaman jagung dalam bentuk silase.

Meningkatnya adopsi teknologi kepada petani dalam mengolah pupuk organik

yang berasal dari urin dan kotoran kambing,

Page 8: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

Pengertian Bioindustri

Konsep pertanian bioindustri berkelanjutan adalah memandang lahan bukan

hanya sumber daya alam tetapi juga industri yang memanfaatkan seluruh faktor

produksi untuk menghasilkan pangan guna mewujudkan ketahanan pangan serta

produk lain dengan menerapkan konsep biorefinery. Hendriadi (2014) menyatakan

sistem pertanian bioindustri adalah sistem pertanian yang mengelola dan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya hayati termasuk biomasa dan limbah

pertanian bagi kesejahteraan masyarakat dalam suatu ekosistem dengan

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan bioindustri di lapangan

diarahkan pada pertanian bioindustri yang berkelanjutan. Sistem pertanian-bioindustri

berkelanjutan diharapkan dapat memperbaiki kondisi pertanian dan pangan di

Indonesia saat ini. Konsep pertanian bioindustri berkelanjutan adalah memandang

lahan bukan hanya sumber daya alam tetapi juga industri yang memanfaatkan

seluruh faktor produksi untuk menghasilkan pangan guna mewujudkan ketahanan

pangan serta produk lain dengan menerapkan konsep biorefinery. Berikut di bawah

ini skema pengembangan pertanian bioindustri dengan konsep biorefinery (Gambar

1).

Page 9: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

6

Gambar 1. Skema pengembangan pertanian bioindustri dengan konsep biorefinery.

Bioindustri Berkelanjutan

Konsep yang diusung dalam strategi induk pembangunan pertanian di

Indonesia tahun 2013-2045 adalah membangun pertanian-bioindustri berkelanjutan.

Hal ini juga telah dituangkan dalam Visi dan Misi Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian yakni menjadi lembaga penelitian dan pengembangan

pertanian terkemuka di dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio industri

tropika berkelanjutan. Dua kata kunci yang menjadi pedoman dalam kegiatan

litbang pertanian adalah bio-industri dan berkelanjutan. Berkelanjutan adalah

mengintegrasikan aspek lingkungan dengan sosial ekonomi masyarakat pertanian

dimana mempertahankan ekosistem alami lahan pertanain yang sehat, melestarikan

kualitas lingkungan, dan melestarikan sumber daya alam. Sehingga pertanian

berkelanjutan harus dapat memenuhi kriteria keuntungan ekonomis, keuntungan

sosial, dan konservasi lingkungan. Beberapa contoh pertanian bioindustri

bekelanjutan diantaranya adalah : (1) Integrasi sapi sawit, sapi serai wangi, sapi

nanas, (2) Pertanian/produksi beras karotin tinggi, dan (3) Pertanian/produksi serai

wangi untuk bahan aditif bensin dengan integrasi ternak/sapi (Lolit, 2015).

Beberapa pengertian tentang pertanian bioindustri adalah pertama suatu

proses yang merubah bahan organik menjadi produk pangan hewani (food)

berkualitas, dengan memanfaatkan kemampuan organis me/mahluk hidup tertentu,

dalam waktu yang relatif singkat dan seefisien mungkin. Kedua, pertanian

bioindustri adalah menyangkut lahan bukan hanya sumber daya alam tetapi juga

industri yang memanfaatkan seluruh sumberdaya hayati termasuk biomasa

dan/atau limbah organik pertanian, bagi kesejahteraan masyarakat dalam suatu

ekosistem secara harmonis dan seluruh faktor produksi untuk menghasilkan pangan

guna mewujudkan ketahanan pangan serta produk lain dengan menerapkan konsep

biorefinery (bio kilang). Ketiga, konsep biodustri tidak hanya fokus pada

pemanfaatan biomassa untuk multi-guna (pangan, energi, pakan, pupuk, dll.) tetapi

juga lebih mengedepankan pemanfaatan dan rekayasa genetik terhadap

keberlimpahan sumberdaya genetik/plasma nutfah nasional (Lolit, 2015).

Bioindustri Berbasis Integrasi Tanaman-Ternak

Pertanian bioindustri berbasis integrasi tanaman dan ternak adalah konsep

pertanian berkelanjutan yang memanfaatkan hasil samping dari masing-masing

komponen sehingga terbentuk hubungan keterkaitan antara satu komponen dengan

Page 10: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

7

komponen lainnya. Produk yang dihasilkan dari hubungan integrasi antara kedelai

dengan ternak kambing. Pada tanaman kedelai hasil (produk) sangat variatif

tergantung pada usaha diversifikasi olahan yang dilakukan. Produk pasaran utama

yang ada di Provinsi Aceh adalah pembuatan kedelai menjadi tahu, tempe, kecap

asin, kecap manis, keripik tempe, susu kedelai, kembang tahu, gorengan tahu dan

tempe, aneka kuliner olahan dapur dari tahu dan tempe. Potensi produk yang belum

dikembangkan adalah aneka olahan tempe aneka rasa (tempe pedas, tempe lada

hitam, tempe rasa bawang putih) dan pengembangan produk susu kedelai. Gambar

2, menunjukkan skema potensi produk yang dihasilkan dari tanaman kedelai.

Produk yang di2silkan dari tanaman jagung di Provinsi Aceh belum variatif hanya

Produk yang dihasilkan dari model pengembangan bioindustri berintegrasi

dengan ternak jenis ruminansia contohnya kambing adalah daging yang diolah

menjadi dendeng Aceh merupakan oleh-oleh khas Aceh, selain itu aneka aneka

kuliner dengan bumbu khas Aceh pada olahan gulai dan mie spesifik Aceh. Potensi

produk yang belum dikembangkan di Provinsi Aceh adalah daging olahan dalam

bentuk sosis daging kambing khas Aceh. Gambar 3, menunjukkan skema potensi

Gambar 2. Skema potensi produksi yang dihasilkan dari tanaman kedelai.

Page 11: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

8

produksi peternakan kambing PE (peranakan Etawa) yang saat ini berkembang di

Provinsi Aceh.

Gambar 3. Skema potensi produksi daging kambing yang saat ini berkembang di Provinsi Aceh

Produk industri yang dihasilkan dari model ini adalah berasal dari

berangkasan tanaman kedelai dan tongkol jagung diolah menjadi briket. Kegunaan

dari briket yang dihasilkan dapat digunakan kembali menjadi bahan bakar nabati

(BBN) pada pabrik pengolahan tempe dan tahu.

Beternak Kambing Sistem Kandang

Faktor-faktor dalam pembuatan kandang kambing

Kandang untuk kambing berfungsi sebagai tempat tinggal yang melindungi

dari pengaruh buruk iklim baik panas, hujan, angin dan suhu atau temperatur dan

juga untuk melindungi dari serangan hewan liar atau pencurian ternak kambing.

Kandang haruslah mampu memberikan tempat yang nyaman bagi ternak dengan

mempertimbangkan tiga faktor yaitu faktor biologis, faktor teknis dan ekonomis

dalam pembuatan kandang.

1. Faktor biologis

Faktor biologis ternak yang perlu di pertimbangkan adalah sensitifitas

respon ternak terhadap unsur iklim. Misal ternak yang sensitif terhadap panas maka

perlu merancang kandang agar tidak menyebabkan iklim didalam kandang panas.

Hal ini bertujuan agar ternak dapat berproduksi secara optimal.

Page 12: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

9

2. Faktor teknis

Kandang ternak perlu dibuat kuat agar dapat memberikan fungsi dengan baik.

Konstruksi, bahan dan tata letak bangunan harus di hitung berdasarkan perhitungan

arisitektur yang sesuai.

3. Faktor ekonomis

Tujuan pemeliharaan ternak kambing adalah memberikan nilai ekonomi bagi

peternak pemeliharanya. Semua faktor dalam proses pengelolaan ternak juga harus

dipertimbangkan secara ekonomi. Kandang yang merupakan investasi tetap dan

jangka panjang harus dibuat yang kuat tetapi menggunakan bahan bangunan yang

tidak terlalu mahal. Efisiensi penggunaan bangunan dilakukan dengan mengatur

tata letak, dan merancang kapasitas bangunan dengan baik. Peralatan diperlukan

peternak sebagai wahana kegiatan budidaya ternak dan alat bantu untuk

meningkatkan produktifitas peternak yang berfungsi menurunkan biaya tenaga

kerja. Sebagai wahana kegiatan budidaya peralatan terdiri dari tempat pakan,

minum, peralatan kesehatan ternak dll. Peralatan peningkatan produktifitas terdiri

dari mesin pembuatan pakan, alat transportasi, mesin pemanen hasil ternak dan

lainnya.

Fungsi kandang bisa diartikan fungsinya sama halnya dengan fungsi rumah

bagi manusia, maka dari itu kandang dirancang sehingga kandang mampu

memenuhi fungsi yang diharapkan antara lain :

1. Melindungi ternak kambing dari matahari, angin, hujan dan penyakit

2. Mampu menolong petani/peternak untuk dapat mencapai produksi optimal dari

ternaknya, dapat menjalankan usaha secara ekonomis, menambah usia

pemakaian peralatan, menurunkan biaya pemborosan tersamar tiap unit

3. Menghemat tenaga, menunjang kesehatan, dengan pengaturan kandang yang

luwes dan efisien

4. Mampu memenuhi kebutuhan

5. Menarik dan rapi sehingga kandang tersebut menyenangkan sebagai tempat

tinggal ternak kambing.

Page 13: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

10

Persyaratan teknis kandang, Kandang kambing memerlukan persyaratan

teknis yang baik, seperti : (i) konstruksi harus diusahakan yang kuat, terutama

tiang-tiangnya meskipun menggunakan bahan bangunan sederhana, (ii) atap

diusahakan dari bahan atap yang ringan dan memiliki daya serap panas yang

relatif kecil. Untuk lokasi kandang di daerah panas dapat menggunakan atap rumbia

atau ilalang, sedangkan di daerah dingin dapat menggunakan atap seng, (iii)

dinding harus diusahakan dari bahan bangunan seperti bambu yang dianyam dan

ventilasinya harus diperhitungkan supaya pertukaran/ sirkulasi udara berlangsung

dengan baik tanpa mengganggu kenyamanan dan kesehatan ternak.

Bagian-bagian kandang, Kandang ternak kambing mempunyai bagian-

bagian yang sesuai dengan tujuan dan fungsinya dalam mendukung pengelolaan,

seperti : (1) Bagian kandang induk/utama, Merupakan tempat ternak kambing

kereman atau digemukkan. Pada usaha ternak penggemukan, ruang ini digunakan

sebagai tempat untuk mengadakan aktivitas istirahat, makan, reproduksi dan

membuang kotoran; sedangkan untuk ternak kambing yang bukan kereman ruang

induk/utama hanya dijadikan tempat istirahat dan tidur. Untuk kandang

induk/utama per ekor kambing membutuhkan luas kandang 1m x 1 m, (2) Bagian

kandang induk dan anaknya merupakan kandang yang khusus untuk seekor induk

yang sedang menyusui anaknya sampai anaknya disapih. Untuk bagian kandang ini

seekor induk kambing membutuhkan luas 1,5 m x 1 m, dan untuk anak kambing

memerlukan luas 0,75 m x 1 m.

Kandang induk dan anaknya dipergunakan sampai anak kambing mencapai

umur 3 bulan, (3) Bagian kandang pejantan, Merupakan kandang khusus bagi

kambing jantan yang akan digunakan sebagai pemacek. Kandang kambing jantan

sebaiknya cukup luas, serta memperoleh sinar matahari pagi dan udara segar dan

bersih. Selain itu diusahakan agar kandang kambing pemacek terpisah dari

kandang kambing lainnya, tetapi tidak terlalu jauh dengan kambing betina dewasa.

Hal ini dimaksudkan agar tidak gaduh dan terjadi perkelaian. Dianjurkan untuk

kandang kambing pemacek tidak dibuat berkelompok dan sebaiknya disekat-sekat.

Luas kandang yang diperlukan untuk per ekor kambing jantan pemacek adalah 2 m

x 1,5 m (Munanto, 2014).

Page 14: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

11

Perlengkapan Kandang, yang paling pokok yang berkaitan dengan

pengelolaan yang berkaitan dengan tatalaksana dapat dicapai secara efisien antara

lain : 1. Tempat pakan/palung pakan, Merupakan tempat pakan dalam kandang,

dimana harus dibuat sedemikian rupa sehingga bahan pakan hijauan yang diberikan

untuk ternak kambing tidak tercecer. Pada palung juga perlu disediakan ember

untuk air minum, 2. Gudang Pakan, Merupakan tempat untuk menyimpan

sementara pakan yang belum siap disajikan ke ternak. Hijauan pakan yang

disimpan dalam gudang sebaiknya tidak dalam ikatan, agar tidak mengalami

fermentasi yang menimbulkan panas dan akan mengurangi kualitas hijauan pakan

ternak. Hijauan pakan yang dilayukan nilainya akan lebih baik untuk ternak kambing

dibandingkan dengan yang baru dan masih lembab. Pakan penguat hendaknya

disimpan pada tempat yang terhindar dari proses pembusukan dan serangan hama.

3. Tempat Umbaran, Merupakan kelengkapan dari sistim perkandangan kambing

yang baik. Kambing dimasukkan ke tempat umbaran pada saat kandang sedang

dibersihkan. Tempat ini juga berfungsi sebagai tempat refreshing (penyegaran),

tempat olahraga bagi ternak. Untuk ternak kambing yang tidak digembalakan perlu

bermain di tempat umbaran secara teratur, agar kesehatannya terjaga. Kesulitan

induk melahirkan adalah salah satu contoh yang sering terjadi di tingkat petani

karena ternak kambing sedang bunting kurang olahraga/gerak, 4. Tempat

kotoran/kompos Merupakan salah satu perlengkapan yang sudah sewajarnya

tersedia. Pada kandang tipe lemprak yang digunakan sebagai kandang kambing

kereman atau yang digemukkan, sisa pakan dan kotoran akan menumpuk jadi satu

dan sangat mengganggu kesehatan ternak kambing. Pada kandang tipe panggung

kotoran tertumpuk pada kolong lantai kandang , agar kotoran dapat jatuh ke

bawah, maka lantai harus dibuat, diatur tidak terlalu rapat, cukup bersela kurang

lebih 1,5- 2 cm.

Letak kandang, sesuai dengan fungsinya kandang harus menjamin ternak

kambing agar nyaman serta hidup sehat. Kandang juga harus memenuhi

persyaratan untuk tidak mengganggu lingkungan di sekitarnya, terutama

masyarakat sekitar, maka dari itu kandang kambing harus direncanakan dapat

memenuhi syarat seperti berikut : (a) Kandang dibuat di daerah yang relatif lebih

tinggi dari daerah sekitarnya, tidak lembab, lebih jauh dari kebisingan, (b)

Aliran/sirkulasi udara segar, terhindar dari aliran udara yang kencang, (c) Sinar

matahari pagi bebas masuk kandang, tetapi pada siang hari tidak sampai masuk ke

Page 15: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

12

dalam kandang, (d) Agak jauh dari lokasi pemukiman, serta masyarakat tidak

merasa terganggu (utamanya untuk yang sudah masuk kategori perusahaan);

tergantung kesepakatan dengan lingkungan masyarakat, (e) Lokasi dianjurkan jauh

dari sumber air minum yang digunakan oleh masyarakat sekitar, sehingga kotoran

kambing tidak mencemari, baik secara langsung maupun lewat rembesan, (f)

Usahakan lokasi kandang jauh dari tempat keramaian seperti : jalan raya, pasar,

pabrik dan RMU agar ketenangan ternak kambing terjaga.

Tipe dan Model Kandang, untuk ternak kambing yang umum dapat

dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu : (1) Tipe Kandang Panggung, kandang tipe

panggung merupakan kandang yang konstruksi lantainya dibuat sistim panggung.

Tipe kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran

yang terkumpul di bawah lantai.Kolong dibuat berlubang atau digali lebih rendah

daripada permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencing tidak berceceran. Alas

kandang kambing sebaiknya terbuat dari kayu atau bambu yang sudah diawetkan

supaya tahan terhadap kelapukan. Celah lantai panggung dibuat kurang lebih 1,50 -

2 cm, agar kotoran dapat jatuh ke bawah, tetapi kaki kambing tidak sampai

terperosok. Kandang panggung yang terawat baik kambing akan terlihat bersih dan

sehat-sehat. Dinding kandang yang rapat sebaiknya dibuat setinggi 70 - 80 cm

(ukuran tinggi penyekat) agar ternak kambing di dalam kandang terhindar dari

angin kencang. Selanjutnya di atas ketinggian 70 - 80 cm, dinding dibuat bercelah

agar udara dapat masuk bebas dan sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam

kandang. Tinggi panggung dari tanah dapat dibuat minimal 50 - 70 cm. Tinggi

ruang utama dari alas sampai atap kurang lebih 2 meter. Pada kandang dobel,

palung pakan dibuat di tengah kandang, sehingga meski tinggi panggung 2 meter,

petani peternak akan lebih mudah memberikan pakan dan minum lewat jalan di

atas lantai tengah. Ukuran alas palung pakan 25 - 40 cm, lebar bagian atas 40 - 50

cm, tinggi atau dalam palung 30 - 40 cm.Lubang untuk masuk kepala kambing

mencapai pakan antara 20 - 25 cm. Palung pakan harus dibuat rapat, agar bahan

pakan yang diberikan tidak tercecer keluar. Kandang panggung bersekat secara

individu untuk tujuan penggemukan, biasanya yang digemukkan adalah pejantan.

Tujuan disekat-sekat dengan ukuran 50 cm x 120 cm per ekor yang dilengkapi

tempat pakan dan minum. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin kesehatan ternak

serta membatasi domba bergerak secara leluasa. Kebutuhan ruang (ekor/cm2)

Kambing/domba berdasarkan status fisiologis ternak dan umur (bulan) ternak.

Page 16: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

13

(2) Tipe kandang Lemprak, kandang tipe lemprak merupakan kandang yang umum

digunakan untuk usaha ternak kambing kereman. Kandang lemprak tidak dilengkapi

dengan alas kayu, tetapi ternak beralaskan kotoran dan sisa-sisa pakan hijauan.

Kandang juga tidak dilengkapi dengan palung pakan, dalam menyajikan pakan

hanya diserakkan di atas lantai. Pemberian pakan umumnya berlebihan, sehingga

didapat hasil kotoran yang banyak. Kotoran akan dibongkar setelah 3 - 6 bulan

kemudian. Selama ini peternak kambing dalam pembuatan kandang belum sampai

pada pemikiran-pemikiran di atas terutama pada ternak yang diusahakan secara

tradisional (Munanto, 2014).

Kendala yang ada di tingkat petani sampai saat ini dalam pengembangan

pertanian khususnya peternakan adalah : petani peternak masih berpola tradisional,

kurang informasi dan tidak mau mencari informasi, tidak ada motivasi untuk maju,

kurangnya pengertian tentang perkandangan bagi keberhasilan usaha ternak

kambing, belum faham dan belum menyadari dampak kesehatan bagi peternak

dalam mengelola perkandangan yang baik, kelompok tani belum berfungsi optimal,

belum adanya pemupukan modal di tingkat kelompok, terjadinya krisis kepercayaan

di tubuh kelompok, kebiasaan turun temurun, lamban dalam menerima perubahan.

Page 17: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

14

III. PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Kegiatan diseminasi pengembangan model bioindustri berbasis integrasi

tanaman-ternak, untuk tanaman adalah tanaman kedelai dan jagung dengan pola

tumpang sari jagung disela-sela tanaman kedelai. Ternak yang dipilih pada

diseminasi ini adalah ternak kambing. Pengembangan kawasan dilaksanakan pada

satu kabupaten yaitu Kabupaten Pidie, Kecamatan Bakti, Desa Meunasah seluas 10

hektar untuk tanaman kedelai dan kambing milik petani sebanyak 10 ekor. Kegiatan

dilaksanakan mulai bulan Februari hingga Desember 2015.

Kegiatan pengembangan kawasan model bioindustri berbasis integrasi

tanaman ternak yang dilakukan oleh BPTP Aceh bertujuan agar teknologi Badan

Litbang Pertanian dapat diterapkan secara optimal dalam pengembangan konsep

bioindustri berbasis integrasi tanaman-ternak, sehingga pelaksanaan model

bioindustri berbasis integrasi tanaman-ternak di lapangan dapat terlaksana dengan

baik.

3.2. Pendekatan

Kegiatan ini bersifat diseminasi model bioindustri berbasis integrasi

tanaman-ternak, pendampingan, pembinaan dan koordinasi mengenai aspek

penerapan teknologi bioindustri berbasis integrasi tanaman kedelai dan ternak

kambing di Provinsi Aceh. Pendekatan dengan dinas/instansi terkait melalui

koordinasi baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota maupun petugas di tingkat

lapangan serta petani di lokasi/wilayah tersebut dengan menggunakan prinsip-

prinsip sebagai berikut.

Terpadu yang merupakan suatu pendekatan agar sumberdaya tanaman,

tanah dan air dapat dikelola dengan sebaik-baiknya secara terpadu.

Sinergis dengan memanfaatkan teknologi pertanian terbaik dengan

memperhatikan keterkaitan yang saling mendukung antara komponen

teknologi.

Spesifik lokasi dengan memperhatikan kesesuaian teknologi dan lingkungan

fisik maupun sosial budaya dan ekonomi petani.

Page 18: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

15

Partisipatif dimana petani turut berperan serta dalam memilih dan menguji

teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat dan kemampuan petani

melalui proses pembelajaran dalam bentuk demo teknologi di lapang.

3.3. Pola Pendampingan

Tahapan kegiatan bioindustri yang dilaksanakan dimulai dengan menentukan

kawasan pengembangan dengan beberapa pertimbangan hal teknis dan ekonomis

kenapa lokasi (kabupaten) tersebut dipilih. Susun skema relasi atau causal loops

awal dari kegiatan boindustri berbasis integrasi tanaman-ternak. Selanjutnya

Gambar 4. Tahapan kegiatan pengembangan pertanian bioindustri.

Perancangan Model Pertanian Bioindustri

Identifikasi Komponen Teknologi

Teknologi yang dihasilkan dari model pengembangan bioindustri berbasis integrasi

tanaman kedelai, tanaman jagung dan ternak sapi adalah :

Page 19: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

16

a. Teknologi integrasi tanaman kedelai, tanaman jagung dan ternak sapi di

lahan kering di Provinsi Aceh.

b. Teknologi pengelolaan penyediaan pakan ternak olahan dari tanaman

kedelai dalam bentuk ampas tahu di Provinsi Aceh.

c. Teknologi pengolahan brangkasan tanaman kedelai dan tongkol jagung

menjadi briket.

d. Teknologi pengolahan pupuk organik yang berasal dari urin dan kotoran sapi

3.4. Bahan dan Metode Pelaksanaan Kegiatan

3.4.1. Bahan

Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Anjasmoro, benih

jagung Pioner 29, pupuk (urea, SP-36, KCl dan NPK serta pupuk organik), herbisida,

pestisida, dan bahan pendukung lainnya seperti: PUTK, tugal, tali rafia, papan nama

kegiatan, papan varietas, meteran dan lain-lainnya.

3.4.2. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Komponen teknologi bioindustri berbasis integrasi tanaman kedelai-ternak kambing

yang diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Varietas unggul.

2. Benih berkualitas, daya kecambah 95-97%

3. Penyiapan lahan, olah tanah konservasi.

4. Saluran drainase, utamanya bagi petakan-petakan yang datar untuk

mengantisipasi pada saat awal pertumbuhan tanaman adanya hujan yang

kadang-kadang masih cukup tinggi.

5. Populasi tanaman optimal menggunakan jarak tanam sesuai anjuran, 2

tanaman per lubang tanam.

6. Penanaman dengan tugal, dan sebagian lahan yang petakannya luas

penanaman dengan menggunakan alat tanam Tugal.

7. Pemupukan: pupuk organik dan anorganik untuk penyediaan pupuk organik

diusahakan bahan organik specifik lokasi. Jenis dan takaran pupuk anorganik

berdasarkan hasil analisis tanah.

8. Pengairan, dari hujan dan/atau air tanah dengan pompanisasi (bila

diperlukan).

9. Penyiangan, dengan herbisida dan/atau manual.

Page 20: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

17

10. Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.

11. Panen dan prosesing hasil dengan alat pemipil tresher (Balitsereal, 2010).

Diagram alir

Diagram Alir Diseminasi Pengkajian Bioindustri Berbasis Tanaman Kedelai

Gambar 5. Diagram Alir Diseminasi Pengkajian Bioindustri Berbasis Tanaman Kedelai

Survei lokasi

penelitian

Hijauan Pakan Ternak

Dianginkan/Dilayukan

Penetapan lokasi penelitian

dan Analisa kesuburan tanah awal

Demplot 18 ekor Kambing (16 ekor

betina, 2 ekor jantan)

Pengukuran bobot ternak

Preferensi konsumsi hijauan pakan ternak dan pakan olahan

Analisa Kesuburan tanah akhir pengkajian

Rekomendasi Teknologi

Pemberian

Pakan Data awal

Pakan Ternak Olahan dalam

bentuk ampas tahu dan

silase

Tanaman Kedelai

Tanaman

Jagung

Ternak

Kambing

Briket

Tongkol

Jagung

Ampas

tahu

Pupuk

Organik

Kotoran dan Urin Kambing

Page 21: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

18

Gambar 6. Skema pengembangan causal loops bioindustri berbasis Integrasi

tanaman kedelai dan kambing di Provinsi Aceh.

Beternak kambing di kandang. Pada diseminasi bioindustri berbasis integrasi

tanaman kedelai dan ternak kambing, salah satu teknologi yang diperkenalkan oleh

tim Bioindustri adalah sistem kandang. Ternak kambing merupakan salah satu

usaha yang cukup menjanjikan, disamping perawatannya cukup mudah, serta

kesediaan pakan bisa didapatkan dari dedaunan maupun rerumputan yang banyak

Produksi kedelai

Tempe

Tahu

Budidaya

kedelai

Peningkatan bobot sapi

Harga kedelai

+

+

+

Ampas Tempe

Ampas Tahu

+

+

Limbah

Pertanian

+

Pakan

Ternak

+

+

+

Limbah sapi (kotoran & urin)

Pestisida dan

Pupuk Organik

Serasah tanaman kedelai

Pabrik

Tahu

+

Briket

+

+

+ +

+

Tan. Sela

Jagung

+ Serasah

daun jagung +

+

+

Konsumsikedelai

+

+

Luas panen kedelai

Luas tanam kedelai

Ketersediaan

Air

+ +

+

+

+

Serasah tanaman kedelai dan

tongkol jagung +

Page 22: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

19

terdapat di sekitar, kambing juga mudah untuk dibudidayakan baik untuk konsumsi

ataupun dari segi penjualannya.

Salah satu faktor penting dalam ternak kambing adalah adanya kandang

yang berfungsi untuk melindungi kambing. Banyak peternak atau petani kambing

yang belum memiliki pemahaman serta pengetahuan yang tepat dalam membangun

kandang serta bahan maupun letak kandang yang tepat. Hal ini tentu menjadi salah

satu penghambat dalam beternak kambing karena tidak dapat mengoptimalkan

hasil dari beternak kambing itu sendiri.

Metode pembuatan fermentasi hijauan pakan (silase). Silase adalah hijauan

makanan ternak (HMT) yang diawetkan dengan proses ensilasi. Ensilasi adalah

metode pengawetan hijauan berdasarkan pada proses fermentasi asam laktat yang

terjadi secara alami dalam kondisi anaerobik. Selama berlangsungnya proses

ensilasi, beberapa bakteri mampu memecah selulosa dan hemiselulosa menjadi

berbagai macam gula sederhana. Sedangkan bakteri lain memecah gula sederhana

tersebut menjadi produk akhir yang lebih kecil (asam asetat, laktat dan butirat).

Produk akhir yang paling diharapkan dari proses ensilasi adalah asam asetat dan

asam laktat. Produksi asam selama berlangsungnya proses fermentasi akan

menurunkan pH pada material hijauan sehingga dapat menghambat pertumbuhan

mikroorganisme lain yang tidak diinginkan. Faktor-faktor yang perlu di perhatikan

dalam proses pembuatan silase :

a. Tingkat kematangan dan kelembaban bahan, tingkat kematangan tanaman

yang tepat memastikan tercukupinya jumah gula fermentasi (fermentable

sugar) untuk proses pertumbuhan bakteri silase dan memberikan nutrisi

maksimum untuk ternak. Tingkat kematangan juga memiliki pengaruh yang

besar pada kelembaban hijauan pakan ternak, tercukupinya kelembaban

untuk fermentasi bakteri sangat penting dan membantu dalam proes

pembungkusan untuk mengeluarkan oksigen dari silase

b. Panjang pemotongan, panjang pemotongan yang paling bagus adalah antara

¼-1/2 inci, tergantung pada jenis tanaman, struktur penyimpanan dan

jumlah silase. Potongan material tanaman dengan panjang tersebut akan

menghasilkan silase degan kepadatan yang ideal dan memudahkan pada

saat proses pemanenan. Mengatur mesin pemotong dengan hasil potongan

yang terlalu halus dapat memberikan dampak negatif terhadap produksi

lemak susu dan timbulnya dislokasi abomasums pada sapi perah karena

Page 23: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

20

faktor awal yang tidak memadai. Memotong hijauan pakan ternak terlalu

panjang juga dapat mengakibatkan silase sulit untuk memadat, serta udara

akan terperangkap di dalam silase yang pada akhirnya mengakibatkan

pemanasan dan penurunan kualitas. Pemotongan secara berulang secara

umum tidak disarankan, kecuali jika kondisi bahan silase terlalu kering.

c. Pengisian, pembungkusan, penutupan. Proses pemanenan dan pengisian silo

harus dilakukan secepat mungkin. Penundaan pengisian akan berakibat pada

terjadinya proses respirasi yang berlebih dan meningkatkan loss hasil silase.

Pembungkusan dilakukan sesegera mungkin pada saat akan menyimpan

silase di bunker silo. Setelah diisi, silo harus ditutup rapat dengan bungkus

kedap udara untuk menghindari penetrasi udara dan air hujan ke dalam

silase. Plastik berkualitas baik yang dibebani menggunakan ban umumnya

akan menghasilkan penutupan yang memadai.

Page 24: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

21

IV. HASIL YANG DICAPAI 4.1. Gambaran Umum Lokasi Diseminasi Kabupaten Pidie

Wilayah Kabupaten Pidie yang terkenal dengan sebutan Krupuk Mulieng

merupakan wilayah hulu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Secara administratif,

Kabupaten Pidie terdiri dari 30 Kecamatan, 128 Kemukiman, 29 Kelurahan, dan 923

Desa, namun pada tanggal 15 Juni tahun 2007 melalui undang-undang Nomor 7

Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie

mengalami pemekaran menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Pidie sebagai Kabupaten

Induk dan Pidie Jaya sebagai kabupaten pemekaran, sehingga saat ini wilayah

Kabupaten Pidie terdiri atas 2 3 kecamatan, 94 kemukiman, 732

gampong (yang sebelumnya 15 gampong di Kecamatan Kota Sigli, 4 di Grong-grong

dan 1 di Kecamatan Mutiara yang sesuai dengan Qanun menjadi kelurahan.

Gambar 6. Peta Administrasi Kabupaten Pidie

Page 25: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

22

Kabupaten Pidie beriklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan hujan.

Suhu udara rata-rata sekitar 24 – 30o C. Pada tahun 2005, jumlah hari hujan adalah

115 hari, dengan curah hujan rata-rata 232,67 mm, tertinggi pada bulan desember

(614 mm) dan terendah bulan juni (52 mm). Kondisi iklim mempengaruhi keadaan

air tanah dan potensi pertanian yang berhubungan potensi air irigasi yang dapat

dialirkan ke pematang sawah. Berikut ini peta potensi air tanah dan air irigasi di

Kabupaten Pidie.

Gambar 7. Peta Potensi Air Tanah dan Irigasi di Kabupaten Pidie

Page 26: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

23

Topografi, dilihat dari aspek topografi, Kabupaten Pidie bisa dibagi menjadi

empat bagian yaitu: (i) daerah dengan kedalaman < 30 cm : 0,41 % dari seluruh

areal, (ii) daerah dengan kedalaman 30-60 cm : 3,56 % dari seluruh areal, daerah

dengan kedalaman 60-90 cm : 1,25 % dari seluruh areal, (iii) daerah dengan

kedalaman > 90 cm : 94,78 % dari seluruh areal.

Kemiringan tanah, kemiringan atau lereng di kabupaten Pidie dapat di rinci

sebagai berikut: (i) daerah dengan kemiringan antara 0 – 3 % seluas 68,699 Ha

atau 16,51 % dari luas wilayah, (ii) daerah dengan kemiringan antara 3 -15 %

seluas 33,698 Ha atau 8,10 % dari luas wilayah, (iii) daerah dengan kemiringan

antara 15 – 40 % seluas 32,269 Ha atau 7,76 % dari luas wilayah, (iv) daerah

dengan kemiringan lebih besar40 % seluas 281,389 Ha atau 67,63 % dari luas

wilayah.

Jenis tanah, keadaan tanah di Kabupaten Pidie dapat diklasifikasikan ke

dalam beberapa jenis, yaitu: (i) tanah podzolid (Coklat) : 5.86 % dari luas wilayah,

(ii) tanah podsolid (Merah Kuning) : 45,36 % dari luas wilayah, (iii) tanah

organosal/Litosol : 1,95 % dari luas wilayah, (iv) tanah latosal : 0,96 % dari luas

wilayah, (v) tanah regosal : 5,58 % dari luas wilayah, (vi) tanah alluvial : 6,31 %

dari luas wilayah, (vii) tanah hidromorf : 12,98 % dari luas wilayah, (viii) tanah

renzina : 19,10 % dari luas wilayah, (ix) lain-Lain : 1,90 % dari luas wilayah.

Penggunaan tanah di Kabupaten Pidie sebagai berikut : sawah 29.391 Ha,

Pekarangan 9.175, tegalan/Kebun 26.857, ladang/huma 19.772 Ha, Padang

Penggembalaan 16.194, Hutan Rakyat 23.782, Hutan Negara 81.448 Ha,

Perkebunan 21.212 Ha, Rawa-Rawa 2.128 Ha, Tambak 2.890 Ha, Tebat/Empang

162 Ha, Pemukiman 30.714 Ha, dan belum diupayakan 78.093 ha.

Kecamatan Sakti, adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pidie, lingkup

Provinsi Aceh, Indonesia. Kota Bakti atau Lameulo merupakan pusat kegiatan

pemerintahan Kecamatan Sakti. Kecamatan Sakti dahulunya pernah menjadi

Kewedanaan. Kecamatan Sakti terdapat terdapat 7 kemukiman, yakni Kemukiman

Bakti, Murong, Kandang, Langga, Lameue, Leupeuem dan Mali. Di setiap

Kemukiman terdapat 1 mesjid. Mesjid ibu kota kecamatan bernama Masjid

Istiqamah terletak di persimpangan jalan, ke selatan menuju Tangse-Meulaboh,

barat menuju Kampung Jeumpa, Lameue, Suwiek, Glee Gapui, Iloet, Garot, Pidie

berbelok kearah utara menuju Sigli, utara ke Mali, Teureubue, Beureunuen dan arah

Page 27: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

24

timur menuju desa Perlak Asan, Pulo Drien dan Gumpueng yang dapat ke

Kecamatan Tiro. Sebelah utara menuju Beureunuen.

Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Sakti adalah petani dan pekebun,

ada juga yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil/Militer, Pegawai Swasta,

pedagang, montir, ustadz/mubalig, pengusaha makanan ringan, pengusaha tahu

dan tempe dan lain-lain.

Sektor industri pangan yang tumbuh dari dahulu di Pidie adalah industri

Mulieng atau melinjo. Selain industri Mulieng, industri yang juga saat ini banyak

ditemui adalah industri berbahan baku kedelai yaoti industri tahu dan tempe.

Industri ini mulai berkembang pesat belakangan ini karena teknologi pengolahan

pangan khususnya berkaitan dengan kedelai untuk pembuatan tahu dan tempe

telah dipahami oleh pengusaha tahu dan tempe dengan baik. Akan tetapi 2 (dua)

tahun belakangan ini terdapat kendala yang cukup berarti yaitu ketersediaan kedelai

dengan kualitas yang bagus dan harga yang ekonomis tidak tersedia di pasaran

sekitar Kabupaten Pidie. Untuk mendapatkan kedelai dengan kualitas yang bagus

belakangan ini pengusaha tahu dan tempe mengimpor kedelai dari Medan,

Sumatera Utara.

Selain kendala pada pengusaha tahu dan tempe, permasalahan lain yang

dihadapi petani kedelai adalah ketersediaan benih dengan kualitas prima tidak

tersedia di toko saprodi. Benih ditingkat petani diadakan dari Medan, Sumatera

Utara atau dari pulau Jawa.

4.2. Tahapan Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan

Koordinasi dan sosialisasi kegiatan Pengembangan Model Bioindustri

Berbasis Integrasi Tanaman Kedelai dan Kambing Tahun 2015, di Kabupaten Pidie

dilakukan di Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Pidie. Pada saat

koordinasi dan sosialisasi kegiatan, tim bertemu dengan Kabid. Produksi Dinas

Pertanian dan Tanaman Pangan. Berikut dokumentasi pada saat tim Bioindustri

melakukan koordinasi dan sosialisasi di Dinas Pertanian Kabupaten Pidie.

Page 28: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

25

Gambar 8. Koordinasi dan sosialisasi tim pengembangan model pertanian boindustri berbasis integrasi tanaman kedelai dan kambing di Dinas Pertanian Kab. Pidie.

Tim Bioindustri menjelaskan maksud kedatangan ke Kabupaten Pidie dalam

rangka Pengembangan Model Bioindustri Berbasis Integrasi Tanaman Kedelai dan

Kambing. Untuk lokasi pengembangan Model telah direncanakan di Desa Kampung

Pisang, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie. Pertimbangan penentuan lokasi berdasarkan

potensi yang ada yaitu ternak kambing dan lahan potensial untuk budidaya kedelai.

Lahan yang tersedia termasuk lahan kering.

Selanjutnya berdasarkan potensi ini, maka tim bioindustri melakukan PRA

(partisipatory rural appraisal) terhadap calon petani kooperator ke lokasi. Kondisi ternak

yang ada saat ini masih dibiarkan berkeliaran mencari makan sendiri. Tim bioindustri

mengajak kelompok tani kooperator untuk melakukan pemeliharaan di dalam kandang.

Akan tetapi kondisi kandang yang tersedia harus dilakukan renovasi. Lokasi kandang

berada di dekat dengan lokasi bertani petani sehingga memudahkan dalam

melaksanakan pola integrasi tanaman dan ternak. Limbah tanaman akan diolah

ditempat, difermentasi sehingga dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk ternak.

Begitu juga dengan limbah ternak akan ditampung pada bak penampungan dan

difermentasi untu segera digunakan sebagai pupuk organik bagi tanaman kedelai dan

jagung. Berikut dibawah ini dokumentasi pada saat tim melakukan survey calon lokasi di

Desa Kampung Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie.

Page 29: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

26

Gambar 9. Survey ke lokasi calon lokasi pengembangan model bioindustri berbasis integrasi tanaman dan ternak di Kab. Pidie

Tahapan selanjutanya adalah Pembinaan dan pengawasan pembuatan

renovasi kandang kegiatan Pengembangan Model Bioindustri Berbasis Integrasi

Tanaman Kedelai dan Kambing Tahun 2015, di Kabupaten Pidie dilakukan di Desa

Meunasah dayah Pisang, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie. Pembinaan dilakukan

langsung ke kelompok ternak kambing. Tim bioindustri bertemu dengan Ketua

Kelompok ternak Ibu Aisyah. Pembuatan kandang dirancang oleh tim Bioindustri

dengan kapasitas kandang untuk 40 ekor ternak. Rancangan memperhatikan

beberapa hal yaitu, 1) melindungi ternak kambing dari matahari, angin, hujan dan

penyakit, 2) mampu menolong petani/peternak untuk dapat mencapai produksi

optimal dari ternaknya, dapat menjalankan usaha secara ekonomis, menambah usia

pemakaian peralatan, menurunkan biaya pemborosan tersamar tiap unit, 3)

menghemat tenaga, menunjang kesehatan, dengan pengaturan kandang yang

luwes dan efisien, 4) mampu memenuhi kebutuhan, 5) menarik dan rapi sehingga

kandang tersebut menyenangkan sebagai tempat tinggal ternak kambing. Berikut

dokumentasi pada saat tim Bioindustri melakukan pembinaan dan pengawasan

pembuatan kandang di Desa Meunasah Dayah Pisang, Kecamatan Sakti, Kabupaten

Pidie.

Page 30: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

27

Gambar 10. Pembinaan dan pengawasan pembuatan renovasi kandang di Desa Meunasah Dayah Kampung Pisang, Kecamatan Sakti, Kab. Pidie.

Selanjutnya tim bioindustri bertemu dengan ketua kelompok petani kedelai

Bpk. Saifullah, kemudian tim menjelaskan tentang pembuatan kandang kambing di

Kabupaten Pidie dalam rangka Pengembangan Model Bioindustri Berbasis Integrasi

Tanaman Kedelai dan Kambing. Selain menjelaskan tentang rancangan harus

memperhatikan 5 hal tersebut di atas, tim juga menjelaskan tentang persyaratan

teknis kandang yaitu i) konstruksi harus diusahakan yang kuat, terutama tiang-

tiangnya meskipun menggunakan bahan bangunan sederhana, ii) atap diusahakan

dari bahan atap yang ringan dan memiliki daya serap panas yang relatif kecil.

Untuk lokasi kandang di daerah panas dapat menggunakan atap rumbia atau

ilalang, sedangkan di daerah dingin dapat menggunakan atap seng, iii) dinding

harus diusahakan dari bahan bangunan seperti bambu yang dianyam dan

ventilasinya harus diperhitungkan supaya pertukaran/ sirkulasi udara berlangsung

dengan baik tanpa mengganggu kenyamanan dan kesehatan ternak. Berikut

Gambar 2, rancangan di dalam kandang kambing yang masih dalam renovasi.

Page 31: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

28

Gambar 11. Pembinaan pembuatan rancangan kandang kambing di Kec. Sakti.

Pada pembinaan pembuatan kandang terdapat beberapa hal yang masih

belum sempurna dalam pembuatan kandang adalah rancangan tempat makan

kambing, selain harus mudah dalam membersihkannya juga harus lebar dan diberi

penahan dan diperlebar sehingga makanan tidak mudah jatuh ke bawah.

Tahapan kegiatan selanjutnya adalah Koordinasi dengan pengusaha

pembuat tahu skala home industri di Kecamatan Sakti, tim bioindustri bertemu

dengan pemilik usaha pembuatan tahu skala home industri di Kecamatan Sakti

sekitar 2 km dari lokasi penanaman kedelai. Tim bioindustri menjelaskan maksud

kedatangan adalah untuk melihat usaha pembuaatan tahu dan bagaimana proses

pembuatannya. Selain itu bagaimana limbah tahu (ampas tahu) bagaimana

penanganannya. Menurut pemilik tahu Bpk. Daud, mengatakan bahwa limbah tahu

(ampas tahu) dibuang ke tempat sampah, sesekali ada juga yang mengambil ampas

tahu.

Tim bioindustri (Bpk. Ir. Chairunas, M.S.) menjelaskan bahwa akan

memanfaatkan ampas tahu sebagai pakan tambahan untuk ternak kambing dan jika

dalam beberapa minggu ternak kambing menyukainya dan bertambah bobotnya

maka ampas tahu akan rutin diambil oleh petani di Desa Kampung Pisang. Berikut

dokumentasi pada saat koordinasi dengan petani pembuat tahu di Kecamatan Sakti.

Page 32: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

29

Gambar 12. Dokumentasi pada saat koordinasi dengan pengusaha pembuat tahu di Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie.

Pembuatan tahu dimulai dari perebusan kedelai mengunakan tungku yang

dialiri dengan air panas yang mengalir melalui pipa, selanjutnya dilakukan

pengilingan kedelai, disaring menggunakan jaring, kemudian disaring kembali

menggunakan kain polos. Setelah itu dilakukan pencampuran dengan bahan

lainnya. Setelah itu campuran kedelai disaring kembali dan dimasukkan dalam

cetakan. Ampas tahu adalah hasil saringan setelah disaring dengan kain polos.

Kemudian tahu didinginkan dan siap dicetak dalam wadah kayu.

Ampas Tahu

Susu Kedelai

TAHU YANG SUDAH JADI

Page 33: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

30

Tahapan berikutnya adalah mengolah tanah untuk penanaman kedelai di

lokasi pengembangan model bioindustri. Luas tanam kedelai yang direncanakan

sekitar 10 hektar. Pada saat musim ini yang bisa ditanam oleh kelompok tani

kedelai hanya 2 (dua) hektare karena anggota kelonpok yang lain telah ikat kontrak

dengan Dinas Pertanian untuk penanaman kedelai yang didanai program Upsus

Pajale. Lahan yang digunakan bekas penanaman padi. Jenis lahan kering dan

pengelolaan pengaturan pengairan menggunakan pompa air. Sumber air dari air

sumur yag digali pada tiga titik untuk menjaga pada saat terjadi musim kemarau.

Kendala dalam budidaya kedelai di lahan tersebut adalah ketersediaan benih

dengan kualitas bagus. Lahan telah dilakukan pengolahan pertama dan siap tanam

jika benih tersedia. Tim bioindustri menjanjikan InshaAlloh dalam waktu 2 minggu

ini benih tersedia dengan kualitas benih yang terjamin dan bersertifikat. Berikut

dokumentasi pada saat di lahan untuk penamanan kedelai.

Gambar 13. Pembinaan pada saat persiapan lahan untuk penanaman kedelai.

Berikutnya tim bioindustri melakukan pembinaan pada saat pemupukan

kedua. Tim bioindustri menyarankan untuk melakukan pemupukan dengan ditugal

dan ditutup kembali setelah pupuk dimasukkan ke dalam lubang tugal. Tujuan

pemupukan dengan cara seperti ini adalah untuk mencegah terjadinya volatisasi

(penguapan) pupuk akibat cuaca. Pemupukan dilakukan juga disaat setelah turun

hujan, bila tidak terjadi hujan maka tim bioindustri menyarankan untuk

menggunakan PPC (pupuk pelengkap cair) jenis pupuk daun agar nutrisi tanaman

LAHAN UNTUK PENANAMAN KEDELAI

Page 34: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

31

kedelai tetap terjaga. Berikut ini pada saat pembinaan ke petani kedelai tentang

pemupukan dengan di tugal.

Gambar 14. Pembinaan ke petani kedelai untuk pemupukan kedelai dengan cara di tugal.

Pembinaan dan pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai dilakukan pada

saat umur tanaman 45 hari setelah tanam (HST). Kondisi tanaman kedelai sangat

baik, ditandai dengan pertumbuhan tinggi tanaman yang baik, warna daun, jumlah

polong per rumpun. Berikut dokumentasi pada saat pembinaan dan pengamatan

pertumbuhan tanaman kedelai umur 45 HST.

Gambar 15. Dokumentasi di lapangan pada saat pembinaan dan pengamatan oleh Tim Bioindustri saat tanaman kedelai umur 45 HST

Page 35: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

32

Pelatihan Petani dan Peternak di Kabupaten Pidie

Beberapa pelatihan yang dilaksanakan di kelompok tani Meunasah Dayah,

Kecamatan Sakti, Kabupaten yaitu pelatihan pembuatan perbanyakan aktivativator

Trichoderma sp, pelatihan pembuatan konsentrat ampas tahu sebagai pakan ternak,

pelatihan pembuatan pakan fermentasi dengan aktivator Trichoderma sp, pelatihan

pembuatan mineral blok sebagai pakan suplemen, pelatihan manajemen kandang

yang baik dan sehat, pelatihan pemanfaatan limbah pertanian menjadi biochar,

asap cair dan briket menggunakan input teknologi pyrolisator, coper, alat pencetak

briket. Berikut di bawah ini beberapa dokumentasi pada saat pelatihan;

Gambar 16. Dokumentasi pelatihan perbanyakan aktivator Trichoderma sp

Page 36: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

33

Gambar 17. Dokumentasi pelatihan pembuatan pakan konsentrat ampas tahu

Gambar 18. Dokumentasi pelatihan pembuatan suplemen makanan mineral blok

Gambar 19. Dokumentasi pelatihan pembuatan pakan fermentasi

4.3. Pelaksanaan Kegiatan Bioindustri Berbasis Integrasi Tanaman-Ternak Di Kabupaten Bireun

4.3.1. Gambaran Umum Lokasi Diseminasi

Kabupaten Bireuen dimekarkan menjadi sebuah kabupaten yang otonom

berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2000. Kabupaten Bireuen merupakan

salah satu kabupaten yang letaknya sangat strategis dan merupakan pusat

Page 37: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

34

perdagangan di wilayahnya. Secara geografis, Kabupaten Bireuen terletak pada

posisi 4o 54’ – 5o 21’ Lintang Utara (LU) dan 96o 20’ – 97o 21’ Bujur Timur (BT)

dengan luas wilayahnya 1.901,21 Km2 atau (190.121 Ha) dan berada pada

ketinggian 0 sampai 800 meter dari permukaan laut (DPL).

Topografi Kabupaten Bireuen memiliki daerah yang datar dan bergelombang

( 0-8%) terutama pada wilayah pesisir utara sedangkan pada daerah bagian Selatan

memiliki topografi berbukit dengan kemiringan 15% sampai dengan 30%.

Sejak berdirinya Kabupaten Bireuen, yang pembentukannya berdasarkan Undang-

Undang Nomor 48 tahun 1999, telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan

dalam bidang pemerintahan, dimana pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan.

Pada tahun 2001 dimekarkan menjadi 10 Kecamatan selanjutnya pada tahun 2004

dimekarkan kembali menjadi 17 Kecamatan. Dari luas wilayah Kabupaten Bireun

sebanyak 17,58 persen atau seluas 33.427 ha merupakan kawasan ladang, 8,63

persen atau 16.416,93 ha dimanfaatkan untuk perkebunan besar, seluas 27.791 ha

(14,62 persen) dimanfaatkan untuk lahan perkebunan rakyat, serta seluas 22.948

ha (12,07 persen) dari luas wilayah diperuntukkan sebagai areal persawahan.

Gambar 20. Peta Kabupaten Bireun

Page 38: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

35

Tabel 1. Luas lahan pertanian dan non pertanian per kecamatan, Bireun.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011.

Kabupaten Juli, luas kecamatan 21,208 km2, dengan luas lahan pertanian

15,936 km2. Kecamatan Juli merupakan salah satu penghasil sektor pertanian

terutama tanaman pangan yaitu padi, kacang tanah dan kedela Selain itu untuk

peternakan kacamatan Juli memiliki potensi pengembangan ternak didukung oleh

potensi lahan yang luas dan subur. Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Juli

adalah petani dan pekebun, ada juga yang bekerja sebagai Pegawai Negeri

Sipil/Militer, Pegawai Swasta, pedagang, montir, ustadz/mubalig, pengusaha

makanan ringan, nelayan, peternak, pengusaha kripik, pengusaha tahu dan tempe

dan lain-lain. Sektor industri pangan yang tumbuh dari dahulu di Pidie adalah

industri pembuatan tahu, industri kripik skala rumah tangga. Selain industri

tersebut, industri yang juga saat ini dapat ditemui adalah industri berbahan baku

kedelai yaitu pembuatan tempe. Industri ini berkembang karena sejak dahulu

kabupaten Bireun merupakan penghasil kedelai lingkup Provinsi Aceh. Kendala yang

dihadapi petani kedelai adalah ketersediaan benih dengan kualitas yang bagus yang

bergantung dari Medan, Sumatera Utara dan pulau Jawa. Selain masalah di petani

kedelai, bagi pengusaha tahu dan tempe cenderung mendapat pasokan kedelai dari

luar Aceh dan biasanya kedelai impor dengan ukuran yang lebih besar, harga yang

Page 39: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

36

lebih stabil dan ketersediaan kedelai dalam jumlah yang selalu tersedia. Hal ini

menyebabkan petani di Bireun mulai beralih ke komoditas pertanian yang lain yaitu

jagung, karena komoditas ini juga memiliki umur yang relatif singkat, mudah dalam

pemeliharaan dibandingkan dengan tanaman kedelai.

4.3.2. Tahapan pelaksanaan kegiatan di Kabupaten Bireun

Koordinasi dan sosialisasi kegiatan Pengembangan Model Bioindustri

Berbasis Integrasi Tanaman Kedelai dan Kambing Tahun 2015, di Kabupaten Bireun

dilakukan di Badan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Pidie. Pada saat koordinasi

dan sosialisasi kegiatan, tim bertemu dengan Kabid. Penyuluhan. Berikut

dokumentasi pada saat tim Bioindustri melakukan koordinasi dan sosialisasi di

Badan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Bireun.

Gambar 21. Dokumentasi pada saat koordinasi dan sosialisasi di Badan Penyuluhan Pertanian, Bireun.

Selanjutnya tim menuju lapangan didampingi oleh dokter hewan yang

bertugas di Desa Keude Dua Juli (Bpk. drh. Mirza) untuk melakukan pemilihan calon

kelompok tani dan calon lokasi di Kabupaten Bireun. Berikut di dokumentasi pada

saat tim survey ke lapangan.

Gambar 22. Dokumentasi pada saat survey untuk penentuan calon kelompok tani dan calon lokasi di Kabupaten Bireun.

Page 40: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

37

Hasil survey lapangan, maka di tetapkan kelompok tani kooperator yaitu

kelompok tani Awe Teubee di Desa Juli Keude Dua, Kecamatan Juli, Kabupaten

Bireun. Kelompok tani Awe Teubee terpilih sebagai kelompok tani binaan karena

memiliki pengalaman yang beternak yang cukup lama > 5 tahun, selain itu jumlah

anggota kelompok 35 orang, dan telah mengandangkan ternaknya lebih dari 5

tahun. Kelompok tani ini juga mengagas kesepakatan lisan di dalam kampung

dalam bentuk qanun lisan untuk menjaga ternak agar tidak lepas. Setelah

penentuan kelompok tani kooeperator, selanjutnya tim melakukan pembinaan

berupa pelatihan dan pendampingan untuk kegiatan model bioindustri berbasis

integrasi tanaman-ternak di lahan kering kepada kelompok tani. Berikut

dokumentasi pelatihan untuk kelompok tani Awe Teubee dengan materi : 1)

Pengertian konsep model bioindustri berbasis integrasi tanaman-ternak, 2)

Manajemen pengandangan yang baik, Teknologi fermentasi pakan, Teknologi

perbanyakan aktivator Trichoderma sp, Teknologi pembuatan pakan konsentrat

berbahan dasar ampas tahu, pemanfaatan limbah pertanian seperti serasah

tanaman untuk pembuatan biochar, pelatihan pembuatan suplemen pakan ternak

dalam bentuk mineral blok, asap cair, biochar dan briket dengan input teknologi alat

pyrolisator dan alat pengres briket, teknologi pemanfaatan urin sebagai ZPT dan

pupuk organik cair (POC). Berikut ini dokumentasi pada saat pelatihan di kelompok

tani Awe Teube, Desa Keude Dua Juli.

Pembuatan perbanyakan aktivator Trichoderma sp

Page 41: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

38

Pembuatan pakan fermentasi dari serasah tanaman dengan aktivatr Trichoderma sp

Pembuatan pakan konsentrat berbahan dasar ampas tahu

Pelatihn pengertia model bioindustri berbasis integrasi tanaman-ternak oleh peneliti

Page 42: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

39

Pelatihan manajemen perkandangan yang baik oleh Winda S.P. dan Ir. Syarifah

Pelatihan pembuatan suplemen pakan dalam bentuk mineral blok.

4.3.3. Input teknologi unggulan yang didesiminasikan pada model bioindustri berbasis integrasi tanaman-ternak

Input teknologi yang dimasukkan ke dalam model bioindustri berbasis

integrasi tanaman kedelai dan ternak di 2 (dua) kabupaten (Pidie dan Bireun)

antara lain : 1) teknologi pengandangan ternak kambing model panggung, 2)

penggolahan pakan ternak menggunakan aktivator trichoderma, 3) teknologi

pemanfaatan ampas tahu sebagai konsentrat pakan, 4) teknologi pembuatan

biochar dari serasah tanaman, 5) teknologi pembuatan briket, 6) teknologi budidaya

di lahan kering dan yang terakhir 7) teknologi pemanfaatan urin dan kotoran

kambing untuk pupuk organik cair.

1) Teknologi Pengandangan Ternak Kambing Model Panggung

Input teknologi pengandangan ternak kambing merupakan terobosan untuk

pengemukan kambing di dalam kandang model panggung. Potensi ternak yang ada

di lokasi penelitian dan disekitar lokasi penelitian sangat baik, akan tetapi hampir

seluruh ternak baik kambing dan sapi tidak ada yang dikandangkan. Kendala dalam

Page 43: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

40

mengembangkan teknologi pengandangan ternak adalah menurut petani adalah

susah dalam penyediaan pakan bagi ternak dan ternak di lepas, ternak lebih sehat.

Model kandang panggung dan teknik pengandangan menjadi model dan contoh

bagi peternak dalam usaha beternak kambing yang lebih baik, lebih sehat dan lebih

cepat memanen ternak dengan bobot dan umur yang siap untuk di jual.

2) Penggolahan Pakan Ternak Menggunakan Aktivator Trichoderma

Hasil limbah pertanian berupa serasah daun, serasah tanaman dapat

dimanfaatkan melalui fermentasi menggunakan aktivator Trichoderma spp.

Optimalisasi pemanfaatan serasah tanaman menggunakan starter berbasis mikroba

baik yang bersifat aerob maupun anaerob. Perbanyakan larutan mikroba dapat

dibuat dengan cara memasukan mikroba ke dalam tabung plastik yang dilengkapi

dengan sirkulasi air. Alat yang digunakan adalah: 2 buah drum plastik bervolume

60-80 liter, Pompa/motor sirkulasi/aerator 1 unit, selang/paralon secukupnya.

Bahan yang diperlukan serta formula pembuatan larutan starter

mikroba/kapang/dekomposernya dapat diihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan formula larutan starter

No Bahan Formula 1 Formula 2

1 Biakan murni kapang Trichoderma 1 liter 1 liter

2 Air bersih 100 liter 60 liter

3 ZA 1,5 kg 1 kg

4 TSP 18 ons 3 kg

5 KCl 6 ons 1 kg

6 Tepung beras 1 kg 1 kg

7 Gula merah/gula putih/ molasses 2 kg 3 kg

8 Mineral - 2 bungkus

3) Teknologi Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Konsentrat Pakan Ternak

Input teknologi selanjutnya adalah hasil samping tanaman kedelai adalah

limbah dari pabrik pembuatan tahu yaitu ampas tahu sebagai pakan tambahan

dalam bentuk konsentrat. Kebutuhan konsentrat untuk ternak ruminansia mutlak

diperlukan untuk memacu produktivitasnya. Bahan-bahan pembuatan konsentrat

dengan bahan dasar ampas tahu: ampas tahu (350 gram), dedak padi (60

gram), dedak jagung (75 gram), bungkil sawit/kelapa (60 gram), ultra mineral (5

gram), total seluruh bahan adalah 550 gram. Bahan konsentrat tersebut untuk

Page 44: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

41

perhitungan 1 (satu) ekor kambing. Ampas tahu juga mengandung unsur-unsur

mineral mikro maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm, Mn 30-100 ppm,

Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm (Sumardi dan Patuan,

1983).

4) Teknologi Pembuatan Biochar Dari Serasah Tanaman

Teknologi yang dimasukkan pada model bioindustri berbasis integrasi

tanaman-ternak selanjutnya adalah alat pyrolisator, yaitu alat untuk membantu

membakar bahan serasah tanaman secara tidak sempurna (pyrolisis) sehingga

menghasilkan arang aktif (arang hitam). Arang aktif ini yang dikenal dengan istilah

biochar. Input teknologi yang dimasukkan adalah alat pyrolisator yang berguna

untuk membakar secara pembakaran tidak sempurna (pyrolisis) material organik

sehingga menjadi arang hitam (arang aktif). Arang aktif ini digunakan sebagai

biochar yaitu bahan pembenah tanah untuk tanah dengan kandungan liat yang

tinggi berfungsi untuk penambah ruang porositas tanah. Selain tanah dengan

kandungan liat dapat juga digunakan pada tanah alluvial yang menjurus ke tanah

regosol dengan kandungan pasir yang tinggi. Biochar dapat digunakan untuk

membantu dalam menahan air, karena di dalam susunan tekstur biochar yang

berpori-pori luas untuk menahan air. Berikut di bawah ini Gambar 4, dokumentasi

alat pyrolisator di lokasi penelitian.

Gambar 4. Input teknologi berupa alat pyrolisator di lokasi penelitian.

Page 45: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

42

5) Teknologi Pembuatan Briket

Teknologi pembuatan briket terdapat 2 (dua) input teknologi yang

diperkenalkan ke kelompok tani yaitu alat pyrolisator dan alat pencetak briket.

Penggunaan arang hitam (arang aktif) juga sebagai material pembuatan briket.

Input teknologi yang dimasukkan adalah alat pencetak briket tipe manual. Alat

pencetak ini berfungsi untuk mempermudah mencetak briket dengan ukuran yang

seragam dan dalam waktu yang cepat. Cara kerja alat ini adalah material arang

aktif yang telah dicampur dengan perekat seperti kanji dan lainnya, dimasukkan ke

dalam alat pencetak, kemudian tuas ditekan untuk memadatkan, bila tuas masih ke

bawah berarti material campuran arang aktif masih kurang lalu terus dimasukkan

dan ditekan menggunakan tuas penekan. Hasil pencetakan dijemur selama

beberapa jam sampai kering (jangan dijemur pada matahari langsung). Berikut di

bawah ini Gambar 5, input teknologi berupa alat pencetak briket yang berguna

untuk membantu dalam pembuatan briket yang berfungsi sebagai bioenergi untuk

memasak penganti minyak tanah, penghangat kandang ternak pada waktu malam

hari dengan cara dibakar dalam drum. Berikut di bawah ini Gambar 5, alat pencetak

briket.

Gambar 16. Input teknologi alat pencetak briket dengan bahan dasar limbah serasah tanaman.

6) Teknologi Budidaya di Lahan Kering

Bioindustri tanaman dimulai dari budidaya tanaman kedelai di lahan kering

dilakukan tumpang sari dengan tanaman jagung. Input teknologi selanjutnya adalah

paket teknologi pemeliharaan tanaman terpadu (PTT) tanaman kedelai di lahan

kering. Paket teknologi berupa penanaman tanpa olah tanah (TOT), penggunaan

benih bersertifikat, pemupukan berdasarkan rekomendasi alat uji PUTK (perangkat

uji tanah kering), pemeliharaan dan pengendalian hama terpadu. Berikut ini Gambar

6, kondisi pada saat pemeliharaan tanaman kedelai yang berada di lokasi dekat

dengan peternakan kambing.

Page 46: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

43

Gambar 17. Pemeliharaan tanaman kedelai yang berada di lokasi dekat dengan peternakan kambing di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Sakti, Pidie.

7) Teknologi Pemanfaatan Urin Dan Kotoran Kambing Untuk Insektisida dan Pupuk Organik Cair.

Teknologi pemanfaatan urin kambing murni yang tidak bercampur dengan

kotoran kambing belum pernah dilakukan oleh petani. Urin kambing dikumpulkan

dengan membuat saluran penampungan di bawah kandang ke tempat

penampungan. Jumlah urin kambing tidak banyak akan tetapi dengan jumlah ternak

yang mencapai ratusan ternak, volume urin kambing yang tertampung tiap hari juga

akan banyak. Pemanfaatan urin kambing digunakan sebagai insektisida bagi

tanaman kedelai juga berfungsi sebagai ZPT (zat perangsang tumbuh).

Pemanfaatan urin yang bercampur dengan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk

organik cair melalui fermentasi dengan aktivator Trichoderma spp atau yang

lainnya.

Pendekatan Ekonomis Bioindustri Berbasis Integrasi Tanaman-Ternak

Pendekatan ekonomis yang digunakan adalah B/C ratio, untuk mendapatkan

perhitungan secara riil kondisi sebelum dan setelah melakukan penerapan model

bioindustri ditingkat petani. Berikut ini Tabel 2, menyajikan data sebelum dan

setelah menerapkan bioindustri berbasis tanaman kedelai dan ternak kambing.

Page 47: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

44

Tabel 4. Data komponen dan nilai saprodi sebelum dan setelah menerapkan

bioindustri tanaman kedelai dan ternak kambing.

Perlakuan

Harga (Rp/kg)

Teknologi sebelum

menerapkan bioindustri tan.

Teknologi setelah

menerapkan bioindustri

tan. Sarana

Produksi

Volume

(kg)

Jumlah

(Rp)

Volume

(kg)

Jumlah

(Rp)

- Benih 14.000 50 700.000 35 490.000

- Pupuk anorganik (NPKp)

3.500 100 350.000 75 262.500

- Insektisida

150.000 2 300.000 2 300.000 - Pupuk organik

- -

Ada tidak

beli 0 - Fungisida

120.000 1 120.000 1 120.000

Tenaga Kerja (HOK)

- Penyiapan Lahan

50.000 10 500.000 - -

- Penanaman 50.000 15 750.000 17 850.000

- Penyiangan

50.000 30 1.500.000 15 1.500.000

- Pemupukan

50.000 4 200.000 19 200.000

- Penyemprotan

10.000 4 40.000 4 40.000

- Pemanenan 50.000 15 750.000 15 750.000

- Perontokan 10% Hasil (kg)

7.000 192 1.344.000 239 1.673.000

- Ongkos Angkut 50.000 4 200.000 5 250.000

Total Biaya

Produksi

6.666.500

6.523.000

Hasil (kg/ha) 1.920 2.390

Harga Produksi (Rp/kg)

5.500

5.500

Penerimaan

(Rp/ha)

10.560.000

13.145.000

Keuntungan (Rp)

3.893.500

6.622.000 B/C ratio 0,58 1,02

Mantau (2015) melaporkan bahwa analisis data menggunakan metode

analisis manfaat biaya (benefit-cost analysis). Pendekatan harga pada faktor biaya

menggunakan pendekatan harga aktual (secara finansial) selama satu tahun

Page 48: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

45

periode usaha (2 musim tanam). Hasil benefit cost analysis untuk bioindustri

tanaman adalah 1,02 artinya model bioindustri tanaman yang telah berintegrasi

dengan ternak yang diterapkan oleh petani kooperator dapat meningkatkan hasil

dan layak untuk dilaksanakan oleh petani kooperator dan non kooperator

lainnya.Model bioindustri tanaman yang telah berintegrasi dengan ternak yaitu

memanfaatkan limbah ternak (urin dan kotoran) sebagai pupuk organik cair dan

insektisida (urin ternak kambing). Dalam analisis tidak terdapat biaya yang

dikeluarkan petani, hanya subsitusi penambahan tenaga kerja pada saat penyiangan

dengan penyemprotan (dapat dilihat pada Tabel 1). Sedangkan kegiatan budidaya

yang dilakukan oleh petani non kooperator memiliki nilai resiko yang tinggi bila

dilaksanakan karena sangat bergantung kepada harga, bila harga pada saat panen

di bawah harga yang diestimasi (Rp. 5.500), maka petani akan merugi (nilai B/C

ratio dibawah <1).

Kegiatan bioindustri ternak dilaksanakan pada lokasi yang berdekatan

dengan penanaman tanaman kedelai, sehingga limbah serasah tanaman dapat

langsung diolah menjadi pakan ternak. Input teknologi yang dimasukkan pada

bioindustri ternak adalah alat pencacah serasah ternak (alat coper) untuk

membantu mencacah serasah menjadi potongan-potongan kecil sehingga serasah

dapat mudah terfermentasi dan ternak mudah mencerna pakan yang difermentasi.

Blakely dan Bade (1991), menyatakan kambing dapat mengkomsumsi bahan kering

lebih banyak di bandingkan ukuran tubuhnya (5-7 % dari berat badan), sedangkan

pada sapi hanya 2-3% dari berat badannya. Berikut di bawah ini Tabel 2, hasil

pertambahan bobot ternak kambing pada model bioindustri integrasi ternak-

tanaman di kelompok peternak kooperator.

Page 49: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

46

Tabel 5. Analisis pertambahan bobot ternak kambing pada model bioindustri

integrasi ternak-tanaman.

Umur (tahun)

Jantan/Betina N Jumlah pakan hijauan (kg)

Jumlah pakan

konsentrat (kg)

Bobot awal (kg)

Bobot akhir (kg)

2,0 Jantan 1 3,8 0,4 38 66,5 2,5 Jantan 1 5,1 0,5 51 81,0 1,1 Betina 1 2,2 0,2 22 45,1 1,1 Betina 1 1,8 0,2 18 42,0 1,0 Betina 1 2,0 0,2 20 42,2 1,0 Betina 1 1,9 0,2 19 42,5 1,0 Betina 1 1,7 0,2 17 41,0 1,0 Betina 1 1,8 0,2 18 39,0 1,0 Betina 1 1,8 0,2 18 40,8 1,0 Betina 1 1,8 0,2 18 41,1 1,0 Betina 1 1,8 0,2 18 42,0 1,0 Betina 1 1,8 0,2 18 41,3 1,0 Betina 1 1,8 0,2 18 41,7 1,0 Betina 1 1,7 0,2 17 39,0 1,0 Betina 1 1,7 0,2 17 39,6 1,0 Betina 1 1,5 0,2 15 37,7 1,0 Betina 1 1,6 0,2 16 45,1 1,0 Betina 1 1,5 0,2 15 42,0

Selain itu kambing juga dapat mencerna secara efesien pakan yang

mengandung serat kasar tinggi dibandingkan dengan sapi atau domba (Blakely dan

Bade, 1991). Pada model bioindustri ternak, ternak kambing yang dipelihara secara

bersama oleh kelompok peternak kooperator yang dikandangkan ada 18 ekor,

terdiri dari 2 jantan dan 16 betina yang berumur rata-rata 1 (satu) tahun. Jumlah

pakan hijauan yang diberikan berupa rumput dan leguminose sebesar 10% dari

bobot ternak dan konsentrat tambahan yang diberikan sebesar 10% dari jumlah

hijauan (dapat dilihat pada Tabel 2). Pertambahan bobot akhir kambing yang

dipelihara secara intensif selama 3 bulan berkisar 37%-61,5%.

Page 50: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

47

V. KESIMPULAN

Kegiatan model bioindustri berbasis integrasi tanaman kedelai dan

ternak kambing menjadi salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas

lahan kering melalui hubungan yang bersinergi melalui pemanfaatan limbah

tanaman menjadi pakan ternak dan pengolahan limbah ternak menjadi

pupuk bagi tanaman. Perlu dilakukan replikasi model bioindustri berbasis

integrasi tanaman-ternak di kecamatan lainnya. Integrasi yang dilakukan

dapat dengan berbagai komoditi tergantung potensi yang dimiliki oleh

daerah tersebut. Pertambahan bobot akhir kambing yang dipelihara secara

intensif selama 3 bulan berkisar 37%-61,5%. Hasil benefit cost analysis

untuk bioindustri tanaman adalah 1,02 artinya model bioindustri tanaman

yang telah berintegrasi dengan ternak yang diterapkan oleh petani

kooperator .

Page 51: MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN BIO-nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/08-Bioundustri Kedelai.pdf · Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman sumber utama protein nabati dan

48

DAFTAR PUSTAKA

Blakely J dan Bade DH. 1991. Ilmu Peternakan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

BPS, 2005. Statistik Indonesia 2004. Badan Pusat Statistik, Jakarta. 604 p. Karda IW, Spudiati. 2012. Meningkatkan Produktifitas Lahan Marginal Melalui

Integrasi Tanaman Pakan dan Ternak Ruminansia. Fakultas Peternakan Universitas Mataram. www.ntb.litbang.deptan.go.id [ 1 Mei 2012].

Malabay. 2008. Pendekatan sistem model causal loop diagram (cld) dalam memahami permasalahan penerimaan kuantitas mahasiswa baru di perguruan tinggi swasta. Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008). Auditorium Universitas Gunadarma, Depok. ISSN : 1411-6286.

Mantau Z. 2015. Analisis Investasi Usahatani Kedelai Varietas Tanggamus Di Kabupaten Gorontalo (Suatu Pendekatan Analisis Manfaat-Biaya). ASE. Vol. 11: 1. 1 – 10.

Maryono. 2010. Rekomendasi Teknologi Peternakan Veteriner Mendukung Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) tahun 2014. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor.

Munanto B. 2014. Perkandangan Ternak Kambing Sitem Kandang. http://kp4k.kulonprogokab.go.id/article-22-perkandangan-ternak-kambing-sistem-panggung.html [6 Agustus 2015]. Nitis. 1992. Usahatani Sistim Tiga Strata. Balai Informasi Pertanian. Bali.

Departemen Pertanian. Wilkinson JM, Wadephul F, Hill J. 1996. Silage in Europe: a survey of 33 countries.

Welton, UK: Chalcombe Publications. http://hmrh.sith.itb.ac.id/mengenal-pertanian-bioindustri-berkelanjutan/ [01

Agustus 2015]. http://lolitsapi.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/350-model-pertanian-

bioindustri-berbasis-sapi-potong [6 Agustus 2015].