MODEL PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI · PDF filemempunyai ekosistem asli, ... rendah karena...
Transcript of MODEL PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI · PDF filemempunyai ekosistem asli, ... rendah karena...
MODEL PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI
BERBASIS EKOSISTEM
Disampaikan dalam Forum Komunikasi
Peneliti, Widyaiswara, dan Penyuluh
Kehutanan
Bogor, 23 Oktober 2014
M. Bismark
Rozza Tri Kwatrina
Page 2
Lebih dari 50% kawasan hutan
primer hanya tersisa pada
kawasan hutan konservasi dan
hutan lindung.
Konsep HCVF mensyaratkan agar
pembangunan dilaksanakan
dengan cara yang menjamin
pemeliharaan dan/atau
peningkatan kawasan bernilai
konservasi tinggi.
Latar Belakang
Page 3
Definisi dan Pengertian
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
KSA: kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah penyangga sistem kehidupan. Terdiri dari cagar alam dan suaka margasatwa.
Page 4
KPA:
kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Terdiri dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam
Page 5
Taman nasional mendapat perhatian karena
memadukan kepentingan konservasi dan
pemanfaatan bagi kesejahteraan masyarakat
secara berkelanjutan.
Dalam PP. No. 28 tahun 2011: taman nasional
adalah kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Page 6
Model Pengelolaan Kawasan Konservasi
Berbasis Ekosistem didasarkan pada:
kajian dan rangkaian penelitian secara
menyeluruh pada berbagai taman nasional
di Indonesia dengan aspek penetapan
zonasi, kelembagaan, informasi dan
pengembangan jasa lingkungan, dinamika
ekosistem, dan pengelolaan daerah
penyangga
mengembangkan kriteria zonasi taman
nasional yang telah ada, serta menyusun
kriteria dan indikator untuk kawasan
konservasi yang belum ada kriterianya
DESKRIPSI TEKNOLOGI
Page 7
POTENSI EKOSISTEM KAWASAN TN
Ekosistem taman nasional
Indonesia sangat beragam dan
khas-- zoobiogeografis
Klasifikasi Ekosistem Utama Taman
Nasional
16 taman nasional ekosistem
pegunungan
18 taman nasional ekosistem
dataran rendah
16 taman nasional ekosistem
perairan
Page 8
Beberapa dari ekosistem tersebut hanya ada di Indonesia:
Spesies unik (a.l Komodo, Jalak Bali, Maleo, Babirusa, Kucing emas)
Geologi unik (a.l danau air tawar tertinggi di Asia, salju abadi, karang atol terbesar di dunia)
Page 9
No Kegiatan
Lokasi (Kampung, Desa)
Dengkleng.
Sukamulya
Cirotan Atas,.
Cihambali
Ciparay. Citorek
Timur
Lebak Sembada,
Citorek Kidul
Naga,.
Citorek
Tengah
1 Mata air:
Pelestarian Menjaga
tanaman
sekitarnya
Menjaga
tanaman
sekitarnya
Menjaga
tanaman
sekitarnya
Menjaga
tanaman, 100 m
dari mata air
Menjaga
tanaman
sekitarnya
Pemanfaatan Air minum,
MCK,
Sawah
Air minum,
MCK,
Sawah
Air minum, MCK
dan
Sawah
Air minum, MCK
dan
Sawah
Air minum,
MCK dan
Sawah
2. Pemanfaatan jenis tumbuhan
Kayu Rasamala,
mahoni,
puspa
Rasamala,
mahoni,
pinus,
agathis
Rasamala,
pinus,
mahoni,
agathis
Rasamala,
mahoni,
puspa, pasang
saninten, huru
Rasamala,
mahoni,
puspa,
huru,
pasang,
saninten
Buah-buahan - - - Saninten Saninten
Tanaman obat Ki mendet,
Ki koneng,
Cangkorek
Jahe-jahean,
Kumis kucing,
cente,
Brotowali
Jahe - -
Kayu bakar
(pikul /bln)
1 8-10 4-5 1 1-2
Page 10
Pendugaan nilai ekonomi satwaliar di TNBG
Desa Rerata WTP (Rp./tahun)
Penduduk (jiwa) Total
(Rp./tahun)
Longat 3.817.647 2179 8.318.652.941,18
Lumban dolok 5.205.882 5154 26.831.117.647,06
Sopotinjak 3.115.000 204 635.460.000,00
Humbang I 6.171.765 907 5.597.790.588,24
Hutabariingin Julu 5.617.647 388 2.179.647.058,82
Pastap julu 3.782.353 525 1.985.735.294,12
Huta Padang 6.997.059 571 3.995.320.588,24
Total 34.707.353 9928
49.543.724.117,65
Rata-rata 4.958.193 1.418 499.282.000.000,00
Total Desa Penyangga 71 desa (BKSDA Sumut II, 2006)
NPV 10% (selama 25 tahun, biaya tetap) 4.532.002.694.382,00
NPV 7% (selama 25 tahun, biaya tetap) 5.818.424.316.405,00
Page 11
Kondisi dan Permasalahan Ekosistem Taman Nasional
Ada fragmentasi kawasan hutan
Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya alam di dalam maupun di sekitar taman nasional, tinggi
Perambahan hutan secara ekstensif dalam taman nasional (di TN Kutai pemilik lahan rata-rata 0,219 Ha/KK)
Page 12
Desa-desa di dalam dan sekitar TNGHS
Sumber: BTNGHS
Page 13
Konsep Model Pengelolaan Berbasis Ekosistem:
Manusia adalah bagian dari sistem pengelolaan taman
nasional selain bioekologi dan fisik.
Page 14
Perbedaan geometrik, ekosistem, zoogeografi dan
masyarakat tradisional yang bermukim, serta
pemanfaat jasa lingkungan melalui pemanenan
HHBK, akan menghasilkan nilai tingkatan kriteria dan
indikator taman nasional yang berbeda
Page 15
Bagan alir proses penetapan kriteria dan indikator
Seleksi dan pemilihan calon
perangkat kriteria dan indikator
Konsep kerangka kriteria dan indikator
zona tertentu
(pendekatantop-down)
Penyusunan
K & I
Uji lapang calon kriteria dan
indikator zona tertentu
Data biofisik, interaksi
masyarakat
(kenyataan di lapangan
pendekatan bottom up)
Set minimum kriteria dan indikator zona tertentu yang
sesuai dengan kondisi setempat
Diskusi & modifikasi
kerangka K&I
Menciptakan dan mendapatkan calon perangkat kriteria dan indikator
(konsep dasar kriteria dan indikator) zona tertentu
Mencakup sebanyak mungkin unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian
Survey pendahuluan untuk memperoleh informasi awal
kondisi biofisik dan interaksi mayarakat sekitar dengan areal
yang diusulkan sebagai zona tertentu oleh TN
Kriteria Zona tertentu
(PP 28 Tahun 2011, Permenhut No 56 tahun 2006)
Page 16
Didapatkan sepuluh kriteria yaitu:
1). Luas kawasan,
2). Keanekaragaman hayati,
3). Landskap kawasan berdasarkan ekosistem,
4). Keutuhan ekosistem,
5). Potensi lingkungan,
6). Zonasi,
7). Ancaman kawasan,
8). Konflik satwaliar ,
9). Pengelolaan kolaboratif ,dan
10). Penataan daerah penyangga.
Kriteria tersebut dijabarkan menjadi 20 indikator.
Page 17
Matrik kriteria dan indikator Taman Nasional
Matrik kriteria dan indikator Cagar Alam
Matrik kriteria dan indikator Suaka Margasatwa
Matrik kriteria dan indikator Taman Hutan Raya
Matriks kriteria dan indikator TN 2013.docx
Page 18
Contoh kasus: 1. Evaluasi pengelolaan TN Kutai berdasarkan kriteria dan indikator zonasi
Sebagai acuan dalam mengevaluasi kelayakan dan kondisi kawasan yang meliputi:
- luasan dan lasekap kawasan,
- jumlah dan pengelolaan zonasi,
- potensi dan keanekaragaman tumbuhan dan satwaliar,
- jasa lingkungan,
- ancaman terhadap kawasan
- Konflik satwa dengan manusia
- Pengelolaan kolaboratif dengan masyarakat dengan perngelolaan lahan di daerah penyangga
Page 19
Pengelolaan zona khusus Taman Nasional Kutai
Zonasi Lebar kiri-kanan Jalan
Komponen Potensi Manfaat Ekonomi Manfaat Ekologi
Jalur Budidaya
250 m Areal budidaya, pemukiman,
fasilitas umum
1.Hortikultur 2.Perikanan 3.Sayuran
4.Buah-buahan 5.Peternakan 6. Pohon kayu
1.Pendapatan masyarakat
2.Sumber gizi 3.Pendapatan daerah
Pelestarian In-situ
Jalur Interaksi 251-750 m Kebun rakyat, Hutan produksi,
perkebunan
1.Habitat satwa 2.Buah-buahan
3.Budidaya pohon 4.Agrowisata
5.Herbal 6.Penangkaran anggrek,
rotan 7.Kelapa sawit, karet
dan gaharu
1.Pendapatan masyarakat
2.Sumber gizi 3.Industri kayu
4.Industri pertanian 5.Industri tanaman
obat 6.Budidaya tanaman
hias 7.Jasa lingkungan 8.Wisata budaya
1.Biodivesitas fauna dan flora
2.Pelestarian sumber air
3.Habitat satwa 4.Pelestarian in-situ
Konservasi lahan 5.Kearifan tradisional
Jalur Hijau >751 m Hutan alam, sungai dan anak
sungai
1.Habitat satwa 2. Sumber air 3.Wisata ala