Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

81
KATA PENGANTAR Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian. Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.

description

Model Pembelajaran Saintifik Mapel

Transcript of Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Page 1: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa,  karena berkat

kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat

diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan

tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan

pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses

penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang

belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului

dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang

mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun

dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan

persiapan pembelajaran.

Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk

memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran

dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata

pelajaran yang diampunya.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang

tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.

Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu

saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung

pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.

Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja

yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya

peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.

Page 2: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

DAFTAR ISIKata Pengantar i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULIAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Ruang Lingkup

D. Landasan Hukum

1

2

2

3

BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI

A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik

B. Penilaian Autentik

5

8

BAB III ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis

B. Hasil Analisis

10

16

BAB IV PENUTUP 35

DAFTAR PUSTAKA 36

Lampiran Contoh RPP 37

Page 3: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka

mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar

kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar

pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap

dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses

pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013

tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan

bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya

seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa

yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran

merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik.

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan

oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam

mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan

pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan

program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program

pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.

Page 4: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada

1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014

untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut

pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku

guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan

Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan

buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan

kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus

sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan

materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan

melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa

memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan

melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk

muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran

dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber

yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:

Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan

kompetensi dasar

(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus

mata pelajaran

(2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

(3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian

(4) Merancang penilaian otentik

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:

(1) Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik

(2) Langkah-langkah analisis kompetensi;

(3) Penilaian otentik; dan

(4) Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Ali Tamami, 09/02/13,
Buku yang mana
Page 5: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang

Standar Kompetensi Lulusan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi

Kurikulum

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus

Page 6: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

BAB II

PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan

memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses

pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang

mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya,

mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada

Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan

memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus

dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar

dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup

materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut

memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap

diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,

dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba,

menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan

lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses.

Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis

penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong

kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual

maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan

pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

(project based learning).

Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma:

(1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru

sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber

belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai

penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten

Page 7: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi

pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal

menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7)

pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan

keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental

(softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10)

pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing

ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut

wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah,

dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa

saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13)

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual

dan latar belakang budaya peserta didik.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif

untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)

pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara

utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut

akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan

mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak

pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

A. Pendekatan Pembelajaran saintifik

Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-

langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.

Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan

terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of

inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model

pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan

kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya

sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting

adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh

peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).

Page 8: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara

akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena

itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model

pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model

pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam

sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan

pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta

didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif

dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang

membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini

peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan

berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains

sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan

penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan

untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai

baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran

diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan

pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan

nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).

Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan

struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar

bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran

berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta

didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan

atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi,

sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan

berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih

diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam

memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan

sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi

membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan

keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan

secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah

kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang

Page 9: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam

mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).

Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science,

pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir

ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan

data/informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan

konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses

mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat,

mendengar, membaca, dan atau menyimak.

(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun

pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan

teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki

kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis,

logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi

dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi

ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri,

termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.

(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa

untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan

mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja

ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan

melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah

data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan

otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.

(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir

dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan

ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang

oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu

sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data,

mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan

memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi

atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan

siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga

berpikir metakognitif.

Page 10: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil

konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau

grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan

pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui

presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.

Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut

aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena

keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi

baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni,

pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga

situasi baru yang tak terduga.

Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan

keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan

langkah sebagai berikut

1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik

secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi,

membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut

2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,

hukum,dan teori

3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen

4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data,

mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena

5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi

dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga

sampai tak terduga.

B. Penilaian Autentik

Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber

sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum

2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan

sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan

sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran;

(2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian

atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan

nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik

Page 11: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan

prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-

aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas

artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi

dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.  

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah

(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum

2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan

hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,

mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung

fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta

didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan

dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni yang

memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk

tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek,

makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.

Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian

portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian

responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik

yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan

tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian

autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu

pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan

hasil pembelajaran.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan

program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan

konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan

untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian

Pendidikan.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif

untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)

pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian

sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal,

Page 12: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui

tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes

praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

1. Pengamatan Sikap

Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian

diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang

sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil

pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan

dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap

aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:

Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.

Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.

Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara

kronologis.

Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas

dan komunikatif.

Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap

tampilan sikap peserta didik

menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan

peserta didik.

Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian

kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta

didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan

status,  proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya

dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan

untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian

ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan

perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau

acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan

Misalnya,  peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau

keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria

atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan  Misalnya,

peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan

keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran

tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Page 13: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif.

Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta

didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong,

membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat,

menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap

seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya

dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan

bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar

yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan

diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:

• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik

• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana

• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik

• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh

peserta didik

• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya

penafsiran makna ganda/berbeda

• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata

atau sebenarnya

• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur

(valid)

• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan

satu kompetensi peserta didik

• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur

• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level

terendah sampai kemampuan tertinggi.

2. Tes tertulis.

Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes

tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih

jawaban terdiri dari  pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,

menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau

melengkapi,  jawaban singkat atau pendek, dan  uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu

mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,

mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah

Page 14: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat

komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan

memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya,

namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk

esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka

(extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini

sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes

semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil

belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

3. Tes Lisan.

Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara

lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab

secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan

adalah sbb:

Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf

pengetahuan yang hendak dinilai.

Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.

Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi

jawabannya sendiri.

disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang

komplek.

4. Penilaian Melalui Penugasan.

Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek

yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau

kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah

sbb:

Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.

Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan

bagian dari pembelajaran mandiri.

Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta

didik.

Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.

Page 15: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas

diberikan secara kelompok.

Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.

Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial

ekonomi).

Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara

jelas.

Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

5. Tes Praktik.

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam

melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian

kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu

seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain

peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan

sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik

adalah sbb:

Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil

belajar.

Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.

Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,

Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum

Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial

ekonomi)

Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik

tersebut harus memenuhi syarat sbb:

Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).

Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).

Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.

Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.

Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.

6. Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian

terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut

Page 16: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi

yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan

data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan

demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman,

mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik

memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada

tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan

mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna

atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan

pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

dibutuhkan oleh peserta didik.

Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan

atau dihasilkan oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk

proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru

meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan

data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat

menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan

penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian

khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai

kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik.  Penilaian

produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik

menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua

kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu.

Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara

keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

7. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang

menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.

Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara

Page 17: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi

peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan

pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan

peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat

berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap

terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata

pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya

peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode

pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski

dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau

kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam

menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik,

gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis,

dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat

melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah

seperti berikut ini.

Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.

Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio

yang akan dibuat.

Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah

bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada

tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.

Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama

dokumen portofolio yang dihasilkan.

Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian

portofolio.

Page 18: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

BAB III

ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis

Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi

yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan

kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam

menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga

kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju

semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti

adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada

tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata

pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA

adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang

beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,

teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai

pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara

mandiri.

Page 19: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat

kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat

kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan

bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64

Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.

Kompetensi Deskripsi Kompetensi

Sikap

Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,

serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan

kaidah keilmuan

Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan

adalah sebagai berikut.

Page 20: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai

berikut

(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi

pokok seperti tabel berikut ini.

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok

(Dalam Silabus)

3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.

Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia

dalam kehidupan.

Hakikat ilmu kimia

Metode ilmiah dan keselamatan kerja

3.2 Menganalisis perkembangan model atom

4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.

Perkembangan model atom

Dan seterusnya …

Page 21: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)

menjadi materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur

(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator

keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.

Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai

tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan

mencipta.

(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati,

menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang

diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.

(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan

(6) Merancang penilaian sikap.

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

1. Pengembangkan Materi pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam

silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga

(pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan

untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).

Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat

kategori, yaitu:

(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,

dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh fakta adalah peristiwa

kebakaran, es mencair dan air menguap, besi berkarat, dan sebagainya.

Lulusan yang :Cerdas, Kreatif,

Produktif, dan Bertanggung

jawab

Penillaian (Silabus)

Indikator Sikap,

Pengethuan, dan

Keterampilan untuk

Penilaian

Pembelajaran (Silabus)

Alternatif Kegiatan

Pembelajaran:Mengamati, Menanya, Mencoba,

Mengasosiasi, dan

Mengomunikasikan

Materi Pembelajaran

Fakta, Konsep,

Prinsip, dan Prosedur

Materi Pokok (Silabus)

Page 22: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan

kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang

saling berhubungan. Contoh konsep adalah reaksi, larutan, endapan,

dan sebagainya.

(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-

konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan

generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh prinsip

adalah hukum Dalton, persamaan reaksi dan sebagainya. Termasuk ke

dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas.

(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis

dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari

kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran kimia,

langkah kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap

materi pokok. Contoh: percobaan elektrolisis, percobaan menentukan

kecepatan reaksi, dan lain-lain.

2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu

mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data,

mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.

3. Merumuskan indikator pencapaian

Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut

ini

(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur,

didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten

(pengetahuandan keterampilan)

(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi

dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam

silabus

(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi

minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi

inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi

untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan

karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya

(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan

Page 23: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi

(6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,

menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta

(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai

kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan

4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)

a. Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya,

dan/atau jurnal. Penilaian sikap melalui pengematan menggunakan

lembar pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat

aspek sikap yang daiamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk

pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat

dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya

mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka

pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian sikap dalam

tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.

Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi

aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini

bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran.

c. Aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.

Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat

dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang

diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Jabaran penilaian

keterampilan pada tabel analisis merinci aspek penilaian yang dilakukan

dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta

didik.

B. Hasil Analisis Kompetensi1. Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok

(Dalam Silabus)3.1. Memahami hakikat

ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari

Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia

dalam

Page 24: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

kehidupan. kimia serta peran kimia dalam kehidupan.

kehidupan. Hakikat ilmu

kimia Metode ilmiah

dan keselamatan kerja

3.2. Menganalisis perkembangan model atom

4.2.Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.

Struktur Atom dan Tabel Periodik

Partikel partikel penyusun atom

Nomor atom dan nomor massa

Isotop, isobar, isoton

Perkembangan model atom

Konfigurasi elektrondan diagram orbital

Bilangan kuantum dan bentuk orbital.

Sistem periodik unsur (sifat keperiodikan unsur)

3.3. Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.

4.3.Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.

3.4. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsure

3.5. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

Senyawa kovalen polar dan non polar.

Ikatan logam Gaya antar

molekul Sifat fisik

senyawa. Bentuk

molekul

3.6. Menganalisis kepolaran senyawa.

4.6.Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.

3.7. Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar

4.7. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan

Page 25: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.

elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).

3.8.Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

4.8 .Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .

Larutan elektrolit dan nonelektrolit

3.9.Menganalisis perkem-bangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.

4.9 .Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.

Reaksi Oksidasi dan Reduksi Konsep reaksi

oksidasi - reduksi

Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion

3.10.Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

4.10.Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

3.11. Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia

4 .11. Mengolah dan menga-nalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia

Tata nama senyawa

Page 26: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

2.Hasil Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran KIMIAKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi PokokMateri

PembelajaranAlternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

3.1. Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia

dalam kehidupan.

Hakikat ilmu kimia

Metode ilmiah dan keselamatan kerja

Fakta1. produk-produk kimia dalam kehidupan2. peran kimia dalam perkembangan ilmu lain3. artikel tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium. Konsep1. hakekat kimia

Prinsip

Mengamati (Observing) Mengamati produk-

produk kimia dalam kehidupan (gambar atau videonya), misalnya sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka dan lain lain.

Membaca artikel tentang peran kimia dalam perkembangan ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian, kesehatan) dan peran kimia dalam menyelesaikan masalah global.

Membaca artikel tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah

1. Menunju-kan sikap positip, beriman, berakhlak mulia (individu dan sosial)2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

ObservasiKeg.1 saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,3. disiplin4. tanggung

jawab

Keg.2 Merancang dan melakukan percobaan, aspek:1 kejujuran,2. ketelitian3. disiplin4. tanggung

1. menyebutkan produk kimia dalam kehidupan2. menjelaskan peran kimia dalam kehidupan dan perkembangan ilmu lain3. menjelaskan hakikat ilmu kimia,4. mengenal

alat-alat dan bahan kimia

5. mengenal tata tertib laboratorium.

6. membedakan variabel bebas, terikat, dan terkontrol dalam penyelidikan

Tugas 1. Membuat laporan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.aspek:1.Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

1. Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah2. menggunakan pembakar spirtus3. menggunakan lumpang dan mortar4.menggunakanStopwatch5.menggunakan pengaduk6.mengkaji dan mengolah data eksperimen7. Membuat laporan tertulis hasil praktikum

8. Mempresentasikan pengetahuan

kinerja:percobaan menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.PresentasiKelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3 Metode PenyajianPortofolio/Produk (fokus penilaian padaaspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.

Page 27: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

1. keselamatan kerja di laboratorium

Prosedur1. langkah kerja ilmiah

dan keselamatan kerja di laboratorium.

Menanya (Questioning) Mengajukan

pertanyaan berkaitan dengan hasil pengamatan, misalnya:

- Apa yang dipelajari dalam kimia?

- Apa manfaatnya belajar kimia dan kaitannya dengan karir masa depan?

Mengumpulkan Data (Experimenting)

Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam menyelesaikan masalah global.

Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium.

Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian untuk memperoleh produk kimia menggunakan metode ilmiah meliputi: penemuan masalah, perumusan masalah, kajian pustka, menentukan variabel, membuat hipotesis, melakukan percobaan dan mengolah data serta membuat laporan.

Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan

jawab ilmiah7. Membuat

laporan tertulis hasil praktikum

Portofolio Laporan

pengamatan

Tes Tertulis

membuat bagan / skema tentang hakikat kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja serta peran kimia dalam kehidupan

dan keterampilan menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.

Page 28: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

gula dalam air.Mengasosiasi

(Associating)Menyimpulkan hasil

pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

Mengkomunikasikan (Communicating)

Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan dengan tata bahasa yang benar.

3.2. Menganalisis perkembangan model atom

3.3. Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.

3.4. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

4.2. Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.

4.3. Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.

Struktur Atom dan Tabel Periodik

Partikel partikel penyusun atom

Nomor atom dan nomor massa

Isotop, isobar, isoton

Perkembangan model atom

Konfigurasi elektron

dan diagram orbital

Bilangan kuantum dan bentuk orbital.

Sistem periodik unsur (sifat keperiodikan unsur)

Fakta Partikel

partikel penyusun atom

Sistem periodik unsur Sifat unsur

Konsep Nomor

atom dan nomor massa

Isotop, isobar, isoton

Bilangan kuantum dan bentuk orbital.

Prinsip

Mengamati (Observing) Mengamati partikel partikel

penyusun atom dan menentukan nomor atom dan nomor massa suatu unsur serta Isotop, isobar, isoton

Mengamati perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.

Mengamati perkembangan tabel periodik unsur untuk menentukan golongan dan perioda berdasarkan kulit dan subkulit atom serta sifat keperiodikan unsur

Menanya (Questioning)

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Observasi Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengamatanAspek sikap ilmiah:1.Menerima2. menghargai,3. disiplin4. tanggung

jawab

Membandingkan perkembangan teori atom mulai teori atom Dalton hingga teori atom Niels Bohr.

Menentukan jumlah proton, elektron, dan netron suatu atom unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massanya.

Menentukan isotop, isobar, dan isoton beberapa unsur.

Menuliskan konfigurasi elektron suatu

Portofolio

tugas membuat peta konsep mengenai perkembangan teori atom

tugas terstruktur mandiri yaitu mengerjakan latihan

Tes tertulis uraian: Menentukan jumlah elektron, proton, dan netron dalam atom

Mempresentasikan peta konsep mengenai perkembangan teori atom

Menuliskan konfigurasi elektron suatu atom /ion jika diketahui nomor atomnya atau sebaliknya

Menentukan elektron valensi

Menentukan bilangan kuantum elektron tertentu

Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.

Presentasi Kelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3 Metode Penyajian

Portofolio/Produk (fokus penilaian pada aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

Page 29: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

4.4. Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur

AufbauPauliHund

Prosedur Konfigurasi

elektrondan diagram orbital

Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan partikel partikel penyusun atom, misalnya: adakah unsur yang sama mempunyai netron berbeda?

Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan struktur atom, misalnya: bagaimana partikel dasar tersusun dalam atom (konfigurasi elektron)? dimana kemungkinan keberadaan elektron dalam orbital (bilangan kuantum)?

Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik, bagaimana hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, apa yang menyebabkan keteraturan sifat unsur dalam tabel periodik?

Mengumpulkan Data (Experimenting)

Mengamati nomor atom dan nomor massa beberapa unsur dalam tabel periodik untuk menentukan jumlah elektron, proton dan netron unsur tersebut.

Menganalisis jumlah proton, elektron, dan netron suatu unsur untuk menentukan isotop, isobar dan isoton.

Menganalisis perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital, bilangan

atom. /ion jika diketahui nomor atomnya atau sebaliknya

Menentukan elektron valensi suatu atom. berdasarkan nomor atom

Menjelaskan kelemahan teori atom Bohr

Menjelaskan gagasan utama teori atom mekanika kuantum

Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)

Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.

Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.

Menentukan kulit dan sub kulit serta hubungannya

Menentukan konfigurasi elektron dan diagram orbital Menentukan bilangan kuantum dan bentuk orbital Menganalisis letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektronMenganalisis kecenderungan sifat keperiodikan unsur dalam satu golongan atau periode berdasar kan data

Menentukan kulit dan sub kulit serta hubungannyadengan bilangan kuantum.

Mempresentasikan peta konsep mengenai perkembangan tabel periodik

Menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.

Mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik

Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam, dan metaloid.

Menunjukkan massa atom relatif dari tabel periodik.

Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur.

Page 30: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

kuantum dan bentuk orbital serta hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.

Menganalisis tabel dan grafik hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan)

Mengasosiasi (Associating)

Menyimpulkan bahwa golongan dan perioda unsur ditentukan oleh nomor atom dan konfigurasi elektron.

Menyimpulkan adanya hubungan antara konfigurasi elektron suatu unsur dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan)Mengkomunikasikan

(Communicating)Mempresentasikan perkembangan teori atom dan perkembangan tabel periodik unsur dengan menggunakan tata bahasa yang benar.

dengan bilangan kuantum.

Membandingkan perkembangan sistem periodik melelui studi kepustakaan.

Menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.

Mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodic

Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam, dan metaloid.

Menunjukkan massa atom relatif dari tabel periodik.

menentukan hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan)

membandingkan

Page 31: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

besaran nillai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan unsur satu dengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau letaknya dalam SPU

3.5. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

3.6. Menganalisis kepolaran senyawa.

3.7. Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

Senyawa kovalen polar dan non polar.

Ikatan logam Gaya antar

molekul Sifat fisik

senyawa.

Bentuk

Fakta Senyawa

ion, kovalen polar dan non polar.

Sifat fisik senyawa

Konsep ikatan ion, ikatan

kovalen, ikatan

kovalen koordinasi

ikatan logam interaksi antar

partikel kepolaran

senyawa.

Prinsip Teori Domain

Elektron Bentuk

molekulTeori VSEPR

Prosedur Langkah kerja percobaan

Mengamati (Observing) Mengamati struktur

Lewis beberapa unsur. Membaca tabel titik

leleh beberapa senyawa ion dan senyawa kovalen

Membaca titik didih senyawa hidrogen halida.

Menanya (Questioning) Bagaimana hubungan

antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis?

Dari tabel titik leleh muncul pertanyaan, mengapa ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada yang titik lelehnya tinggi?

Mengapa atom logam cenderung melepaskan elektron sedangkan atom nonlogam cenderung menerima elektron?

Mengapa atom oksigen dapat mengikat dua atom hidrogen sedangkan atom nitrogen dapat mengikat tiga atom hidrogen?

Apakah ada hubungan

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Observasi Keg.1 Sikap ilmiah dalam mencatat data hasil percobaandengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1.Menerima2.menghargai,3.disiplin4.tanggung

jawab

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain.

Menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis

Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.

Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan sehari-hari

Menjelaskan

Portofolio Laporan

percobaan

Tes tertulis uraian

Membandingkan proses pemben-tukan ion dan ikatan kovalen.

Membedakan ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap

Menganalisis kepolaran senyawa

Menganalisis hubungan antara jenis ikatan dengan sifat fisis senyawa

Menganalisis bentuk molekul

Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet).

Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.

Me nggambar-kan proses terbentuknya ikatan ion

Me nggambar-kan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan.

Menghitung jumlah PEB dan

Presentasi Kelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3 Metode Penyajian

Portofolio/Produk (fokus penilaian pada aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

Page 32: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.

4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).

molekul kepolaran senyawa.Langkah-langkah meramalkan bentuk molekul

antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa?

Mengapa titik didih air tinggi pada hal air mempunyai massa molekul relatif kecil?

Mengumpulkan Data (Experimenting)

Mengingatkan susunan elektron valensi dalam orbital.

Menggambarkan awan elektron valensi berdasarkan susunan elektron dalam orbital.

Menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan pembentukan ikatan (berhubungan dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).

Membandingkan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.

Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen.

Menganalisis beberapa contoh pembentukan senyawa kovalen dan senyawa ion.

Menganalisis beberapa contoh senyawa kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga dan kovalen koordinasi.

Menganalisis sifat logam dengan proses pembentukan ikatan logam.

Menganalisis hubungan

sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen Menjelaskan mengapa ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada yang titik lelehnya tinggi?

Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen.

Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa.

Menunjukkan PEB dan PEI

Menentukan tipe molekul

Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron.

Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.

Menjelaskan hubungann kepolaran beberapa senyawa dengan keelektronegatifan

PEI suatu molekul

Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron.

Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa

Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa dan

mempresentasikan hasil percobaan kepolaran beberapa senyawa dengan menggunakan bahasa yang benar.

Menyajikan gambar bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan ektron di sekitar inti atom.

Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.

Page 33: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

antara keelektronegatifan unsur dengan kecenderungan interaksi antar molekulnya

Menganalisis pengaruh interaksi antarmolekul terhadap sifat fisis materi.

Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik) serta mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi.

Melakukan percobaan terkait kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik).

Mengamati dan mencatat hasil percobaan kepolaran senyawa.

Menganalisis dan menyimpulkan hasil percobaan dikaitkan dengan data keelektronegatifan.

Mengasosiasi (Associating)

Menganalisis konfigurasi elektron dan struktur Lewis dalam proses pembentukan ikatan kimia.

Menyimpulkan bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat fisik materi.

Mengkomunikasikan (Communicating)

Membedakan gaya-gaya antarmolekul

Menjelaskan hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa?

Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen)

Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam.

Menghubungkan sifat fisik materi dengan jenis ikatannya.

Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa.

Page 34: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan.

Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa dan mempresentasikan dengan menggunakan bahasa yang benar.

Mengamati (Observing) Mengamati bentuk

molekul beberapa senyawa melalui gambar/ molymod/animasi.

Menanya (Questioning) Bagaimana

menentukan bentuk molekul suatu senyawa?

Bagaimana hubungan antara bentuk molekul dengan kepolaran senyawa?

Mengumpulkan Data (Experimenting)

Mengkaji literatur untuk meramalkan bentuk molekul dan mengkaitkan hubungan bentuk molekul dengan kepolaran senyawa.

Mengasosiasi (Associating)

Menyimpulkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom.

Menyimpulkan hubungan bentuk molekul dengan kepolaran senyawa.

Mengkomunikasikan (Communicating)

Menyajikan gambar

Page 35: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan ektron di sekitar inti atom.

Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.

3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .

Larutan elektrolit dan nonelektrolit

Fakta Konduktor Isolator Pelarut TerlarutKonsep Larutan Larutan elektrolit Larutan non elektrolit Reaksi

ionisasi

Prinsip Peran ion dalam hantaran listrik larutan(teori archenius) Kekuatan elektrolit

Prosedur Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan

Mengamati (Observing)Mengkaji literatur tentang

larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Menanya (Questioning)Mengajukan pertanyaan

apakah semua larutan dapat menghantarkan arus listrik? Mengapa ketika banjir orang bisa tersengat arus listrik? Apa manfaat larutan elektrolit dalam kehidupan?

Mengumpulkan Data (Experimenting)

Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik dan mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi.

Melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.

Mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.

Mengasosiasi (Associating)

Menganalisis data hasil percobaan untuk menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya (larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit).

Mengelompokkan larutan

1.Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Observasi Sikap ilmiah saat merancang dan melakukan percobaan serta saat presentasi dengan lembar pengamatanAspek sikap ilmiah:1.Menerima2.menghargai,3.disiplin4.tanggung

jawab

Menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit*Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan*Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya*Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik*Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.

Tugas Membuat

peta konsep tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit

Portofolio Peta konsepTes tertulis

uraian Menganalisis

penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrikMengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit serta larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah berdasar-kan data percobaan.

Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya

Melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.

Mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.

Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.

Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar

Mengkomunikasikan hasil percobaan larutan elektrolit dan non elektrolit

Laporan praktikum

kinerja:

Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.PresentasiKelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3 Metode Penyajian

Portofolio/Produk (fokus penilaian padaaspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

Page 36: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

berdasarkan jenis ikatan dan menjelaskannya.

Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar

Mengkomunikasikan (Communicating)

Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.

3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.

3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.

4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

Reaksi Oksidasi dan Reduksi Konsep

reaksi oksidasi - reduksi

Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion

Tata nama senyawa

Fakta Perkaratan Pembakaran respirasiKonsep reaksi

oksidasi – reduksi

oksidatordan reduktor

bilangan oksidasi

Prinsip Aturan

penentuan bilangan oksidasi

aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik

Prosedur percobaan reaksi oksidasi-reduksi

Mengamati (Observing)Mengamati ciri-ciri

perubahan kimia (reaksi kimia), misalnya buah (apel, kentang atau pisang) yang dibelah dan dibiarkan di udara terbuka serta mengamati karat besi untuk menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi.

Menyimak penjelasan tentang perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Menanya (Questioning)Mengajukan pertanyaan

mengapa buah apel, kentang atau pisang yang tadinya berwarna putih setelah dibiarkan di udara menjadi berwarna coklat? Mengapa besi bisa berkarat?

Bagaimana menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion?

Mengumpulkan Data (Experimenting)

Merancang percobaan

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan

Observasi Keg.1 Sikap ilmiah dalam mencatat data hasil percobaandengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1. Menerima2.menghargai,3.disiplin4.tanggung

jawab

menjelaskanperkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi

menyebutkan 3 contoh reaksi redoks dlm kehidupan sehari-hari

Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion dalam diskusi kelas.

Menuliskan reaksi pembakaran hasil percobaan.

Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

Observasitugas

membuat peta konsep mengenai perkembangan reaksi redoks

tugas terstruktur mandiri yaitu mengerjakan latihan

Tes tertulis Menganalisis

unsur yang mengalami oksidasi dan unsur yang mengalami reduksi

Menuliskan persamaan reaksi oksidasi reduksi

Menganalisis bilangan oksidasi unsur dalam

menentukan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi

Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.

Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

Merancang percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektronPresentasi Menyajikan hasil

percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.

Menyajikan penyelesaian penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Kelompokaspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3 Metode Penyajian

Portofolio/Produk (fokus penilaian pada aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.

Page 37: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

reaksi pembakaran dan serah terima elektron serta mempresentasikan hasilmya untuk menyamakan persepsi.

Melakukan percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.

Mengamati dan mencatat hasil percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.

Mendiskusikan hasil kajian literatur untuk menjawab pertanyaan tentang bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Mengasosiasi (Associating)

Menganalisis data untuk menyimpulkan reaksi pembakaran dan serah terima elektron

Menuliskan reaksi pembakaran hasil percobaan.

Menyamakan jumlah unsur sebelum dan sesudah reaksi.

Berlatih menuliskan persamaan reaksi pembakaran.

Menuliskan reaksi serah terima elektron hasil percobaan.

Berlatih menuliskan persamaan reaksi serah terima elektron.

Menganalisis dan menyimpulkan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Mengkomunikasikan (Communicating)

Menyajikan hasil percobaan reaksi

tanggung jawab senyawa atau ion

Memberi nama senyawa-senyawa kimia menurut aturan IUPAC

3. jawaban pertanyaan

Portofolio Laporan percobaan

Page 38: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

pembakaran dan serah terima elektron.

Menyajikan penyelesaian penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Mengamati (Observing)Mengkaji literatur tentang

tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.

Menanya (Questioning)Bagaimana menerapkan

aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa.

Mengumpulkan Data (Experimenting)

Mengkaji literatur untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.

Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa.

Mengasosiasi (Associating)

Menyimpulkan penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.

Berlatih memberi nama senyawa sesuai aturan IUPAC.

Mengkomunikasikan (Communicating)Menyajikan penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan

Page 39: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

IUPAC.3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia

4 .11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia

Stoikiometri Massa atom

relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)

Persamaan reaksi

Hukum dasar kimia

- hukum Lavoisier- hukum Proust- hukum Dalton- hukum Gay Lussac- hukum

Avogadro Konsep Mol- massa molar- volume molar

gas- Rumus empiris dan rumus

molekul.- Senyawa hidrat.- Kadar zat

(persentase massa, persentase volume, bagian per Juta atau part per million, molaritas, molalitas, fraksi mol).

Perhitungan kimia

- hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi.

Fakta Atom Massa zat Reaksi kimia

Konsep Massa atom

relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)

Persamaan reaksi

Konsep Mol- massa molar- volume molar

gas- Rumus empiris dan rumus

molekul.- Senyawa

hidrat.- Kadar zat

(persentase massa, persentase volume, bagian per Juta atau part per million, molaritas, molalitas, fraksi mol).

Perhitungan kimia

- hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi.Pereaksi

Mengamati (Observing) Membaca literatur tentang

massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum dasar kimia dan konsep mol.

Mengkaji literatur tentang penerapan konsep mol dalam perhitungan kimia.

Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan

bagaimana cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif suatu senyawa?

Bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi?

Bagaimana membedakan rumus empiris dengan rumus molekul?

Mengapa terbentuk senyawa hidrat?

Bagaimana menentukan kadar zat?

Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan penerapan konsep mol dalam perhitungan kimia.

Mengumpulkan Data (Experimenting)

Mendiskusikan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif.

Mendiskusikan cara menyetarakan persamaan reaksi.

Merancang percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier serta mempresentasikan hasil rancangan untuk menyamakan persepsi.

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Observasi Sikap ilmiah saat diskusi, merancang dan melakukan percobaan dengan lembar pengamatanAspek sikap ilmiah:1. Menerima2.menghargai,3.disiplin4.tanggung

jawab

Menyebutkan pengertian massa atom relatif dan massa molekul relatif.

Menyebutkan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif.

menentukan massa molekul relatif. Jika diketahui massa atom relatif

menyetarakan persamaan reaksi.

menyebutkanhukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.

Menerapkan hukum Proust untuk memecahkan masalah

Menerapkan hukum Dalton untuk memecahkan masalah

Menerapkan hukum Gay Lussac untuk memecahkan masalah

Menerapkan

Tes tertulis uraian

Menentukan massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr)

Menentukan rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.

Menentukan kadar zat dalam campuran

Menyetarakan persamaan reaksi

Menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia

Merancang percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier

mempresentasikan hasil rancangan untuk menyamakan persepsi.

Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier.

Mengamati dan mencatat data hasil percobaan hukum Lavoisier.

Menyajikan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif serta persamaan reaksi.

Mempresentasikan hasil kajian tentang hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.

Menyajikan cara menentukan rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.

Menyajikan penentuan kadar zat dalam campuran.

Menyajikan penerapan konsep mol untuk

Tugas Merancang

percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier

Portofolio Laporan percobaan

Page 40: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Pereaksi pembatas pembatasPrinsip

Hukum dasar kimia

- hukum Lavoisier

- hukum Proust- hukum Dalton- hukum Gay Lussac- hukum

Avogadro

Prosedur percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier Langkah-langkah perhitungan kimia

Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier.

Mengamati dan mencatat data hasil percobaan hukum Lavoisier.

Mendiskusikan hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.

Mendiskusikan massa molar, volume molar gas, rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.

Mendiskusikan penentuan kadar zat dalam campuran.

Menganalisis konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).

Mengasosiasi (Associating)

Berlatih menghitung massa atom relatif dan massa molekul relatif

Berlatih menyetarakan persamaan reaksi.

Menganalisis data untuk membuktikan hukum Lavoisier.

Menganalisis hasil kajian untuk menyimpulkan hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.

Berlatih menentukan massa molar dan volume molar gas.

Menghubungkan rumus empiris dengan rumus molekul

hukum Avogadro untuk memecahkan masalah

Menyebutkan pengertian massa molar, volume molar gas, rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.

Menghitung massa suatu zat jika diketahui satuan lain atau sebaliknya

Menghitung volume suatu gas jika diketahui satuan lain atau sebaliknya

Menghitung jumlah partikel suatu zat jika diketahui satuan lain atau sebaliknya

Menentukan kadar zat dalam campuran.

Menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta

menyelesaikan perhitungan kimia

Page 41: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidrat

Menghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol) .

Menyimpulkan penggunakan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

Mengkomunikasikan (Communicating)

Menyajikan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif serta persamaan reaksi.

Menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier.

Mempresentasikan hasil kajian tentang hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.

Menyajikan cara menentukan rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.

Menyajikan penentuan kadar zat dalam campuran.

Menyajikan penerapan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

pereaksi pembatas).

Menentukan rumus molekuldari rumus empiris

Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidrat

Menghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol) .

Page 42: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Page 43: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

BAB IV PENUTUP

Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya

bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil

belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya

pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses

pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses

pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan

psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang

dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam

pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan

pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang

sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan

utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis

pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama

proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.

Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara

terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan

pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.

Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran

dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut

KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan

pembela-jaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual

maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang

terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1,

KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.

Page 44: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.

Page 45: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.

Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.

Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.

http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-educationPeraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)

Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),

Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.

Page 46: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Lampiran:Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA ...........

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/Dua

Materi pokok : Larutan elektrolit dan Non elektrolit

Alokasi Waktu : 1 x 3 JP

A. Kompetensi Inti

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan

daya hantar listriknya.

Indikator:

1. Menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit

2. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui

percobaan

Page 47: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

3. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit

berdasarkan sifat hantaran listriknya

4. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan

arus listrik

5. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan

senyawa kovalen polar.

4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non-

elektrolit

Indikator:

1. Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya

hantar listriknya

2. Melakukan percobaandaya hantar listrik pada beberapa larutan.

3. Mengamati dan mencatat data hasil percobaandaya hantar listrik pada

beberapa larutan.

4. Menganalisis data hasil percobaan daya hantar listrik larutan elektrolit

dan larutan non-elektrolit.

5. Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan

elektrolit dan larutan non-elektrolit.

6. Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau

senyawa kovalen polar

7. Mengkomunikasikan hasil percobaan larutan elektrolit dan non elektrolit

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan sifat hantar listrik pada

larutan sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.

2. Siswa dapat menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi

kelompok

3. Siswa dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai,

dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

4. Siswa dapat menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit

5. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan iswnon

elektrolit melalui percobaan

6. Siswa dapat mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan

non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya

Page 48: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

7. Siswa dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit

menghantarkan arus listrik

8. Siswa dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa

senyawa ion dan senyawa kovalen polar.

9. Siswa dapat merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan

berdasarkan daya hantar listriknya

10. Siswa dapat melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa

larutan.

11. Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar

listrik pada beberapa larutan.

12. Siswa dapat menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa

senyawa ion atau senyawa kovalen polar

13. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan larutan berdasarkan daya

hantar listrik larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.

14. Siswa dapat menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik

larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.

D. Materi Pembelajaran

Fakta

o Konduktor

o Isolator

o Pelarut

o Terlarut

Konsep

o Larutan

o Larutan elektrolit

o Larutan non elektrolit

o Reaksi

o ionisasi

Prinsip

o Peran ion dalam hantaran listrik larutan(teori Arrhenius)

o Kekuatan elektrolit

o Prosedur

o Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan

Suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik dinamakan larutan

elektrolit. Kekuatan menghantarkan listrik tergantung pada jumlah ion

Page 49: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

yang terdapat dalam larutan tersebut. Semakin banyak jumlah ionnya

semakin kuat sifat elektrolitnya. Hal ini disebabkan oleh derajat ionisasi

zat yang terlarut.

1. LARUTAN ELEKTROLIT KUAT

Mempunyai derajat ionisasi 1 (α = 1 )

Terion sempurna

Contoh : HCl(aq), H2SO4(aq), NaCl(aq), NaOH(aq)

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)

H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)

NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)

2. LARUTAN ELEKTROLIT LEMAH

Mempunyai derajat ionisasi ( 0<α < 1 )

Terion sebagian

Contoh : CH3COOH(aq), NH4OH(aq)

CH3COOH(aq) ⇔CH3COO-(aq) + H+(aq)

NH4OH(aq) ⇔ NH4+(aq) + OH-(aq)

3. LARUTAN NON ELEKTROLIT

Mempunyai derajat ionisasi ( α = 0 )

Tidak terion

Contoh : CO(NH2)2(aq), C12H22O11(aq)

CO(NH2)2(aq) CO(NH2)2(aq) ( tidak terion )

C12H22O11(aq) C12H22O11(aq) ( tidak terion )

4. JENIS SENYAWA ELEKTROLIT

No Jenis SenyawaSifat Senyawa

( elektrolit / non elektrolit )Padat Lelehan Larutan

1.

2.

Senyawa ion (NaCl,

MgCl2)

Senyawa kovalen polar

(HCl, HBr)

Non elektrolit

Non elektrolit

Elektrolit

Non

elektrolit

Elektrolit

Elektrolit

Pada senyawa ion yang berwujud lelehan dan larutan ion-ionya dapat

bergerak bebas, sedangkan pada wujud padat tidak. Demikian pula

pada senyawa kovalen hanya yang berwujud larutanlah yang ionnya

Page 50: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

dapat bergerak bebas. Jadi sifat elektrolit suatu senyawa ditentukan

oleh ionnya.

METODE PEMBELAJARAN:

1. Eksperimen

2. Diskusi Kelompok

3. Inquiri

MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media.

Bahan Tayang

2. Alat/Bahan

alat uji elektrolit, gelas kimia, Beberapa sampel larutan elektrolit,

nonelektrolit

3. Sumber Belajar

Michael Purba, Kimia Kelas X SMA /MA , Erlangga ,Jakarta

Supplement books:

Cerdas Belajar Kimia, Nana Sutresna, Grafindo Media

Pratama, 2008

buku pegangan Kimia jilid 1, Buku Kimia Penunjang

Aktifitas Siswa, dan hands out

Lembar kerja

Internet

http://e-dukasi.net

http://psb-psma.org

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

KegiatanWakt

u Keterangan

A. Pendahuluan

1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari

guru berhubungan dengan kondisi ,absensi

2) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin

tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan

pertanyaan tentang larutan gula dan larutan

asam cuka

3) Guru memotivasi siswa tayangan video

“Nelayan”

15’

Guru menagih

secara lisan

tugas baca dan

tugas mencari

artikel tentang

larutan elektrolit

dan

nonelektrolit

Page 51: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

KegiatanWakt

u Keterangan

4) Siswa menerima informasi kompetensi, materi,

tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan

5) Guru menagih secara lisan tugas baca dan

mencari artikel tentang larutan elektrolit dan

nonelektrolit

B. Kegiatan Inti Guru

1. Siswa diminta mengkaji literatur tentang

larutan elektrolit dan nonelektrolit.

2. Guru mengajukan pertanyaan apakah semua

larutan dapat menghantarkan arus listrik?

Mengapa ikan di sungai bisa mati tersengat

arus listrik? Apa manfaat larutan elektrolit

dalam kehidupan?

3. Siswa diminta merancang percobaan untuk

menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya

hantar listrik dan mempresentasikan hasilnya

untuk menyamakan persepsi.

4. Siswa melakukan percobaandaya hantar listrik

pada beberapa larutan.

5. Siswa mengamati dan mencatat data hasil

percobaandaya hantar listrik pada beberapa

larutan.

6. Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk

menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya

hantar listriknya (larutan elektrolit dan larutan

non-elektrolit).

7. Siswa mengelompokkan larutan berdasarkan

jenis ikatan dan menjelaskannya.

8. Siswa menyimpulkan bahwa larutan elektrolit

dapat berupa senyawa ion atau senyawa

kovalen polar

9. Siswa menyajikan laporan hasil percobaan

tentang daya hantar listrik larutan elektrolit

90’

Page 52: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

KegiatanWakt

u Keterangan

kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan

nonelektrolit.

C. Penutup

Guru bersama siswa membuat kesimpulan

tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit

Guru meminta siswa mencatat soal penugasan

mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit

Guru memberikan tugas baca bagi siswa untuk

materi berikutnya

30’

H. Penilaian

No AspekMekanisme dan

ProsedurInstrumen Keterangan

1. Sikap - Observasi Kerja

Kelompok

- Lembar

Observasi

2. Pengetahuan - Penugasan

- Tes Tertulis

- Soal Penugasan

- Soal Objektif

3. Ketrampilan - Kinerja

Presentasi

- Laporan Praktik

- Kinerja

Presentasi

- Rubrik

Penilaian

Jakarta, .....................

Kepala SMA Negeri ........ Guru Mata Pelajaran KIMIA

............................ ............................NIP. ........................ NIP. ........................

Catatan Kepala Sekolah

Page 53: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

……………………………………………………………………………………………………………

…………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

…………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

…………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

…………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

…………………………………

Page 54: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Lampiran 1 Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran :.................................................................................

Kelas/Semester :................................................................................

Tahun Ajaran :................................................................................

Waktu Pengamatan : ...............................................................................

Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan

santun

1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-

sungguh dalam menyelesaikan tugas

2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh

dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten

3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh

dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten

4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam

menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No

Nama Siswa

Religius Tanggug jawab

Peduli Responsif Santun

BT

MT

MB

MK

BT

MT

MB

MK

BT

MT

MB

MK

BT

MT

MB

MK

BT

MT

MB

MK

1.2.3.4.5....

Keterangan1 BT= kurang2 MT= sedang3 MB= baik4 MK= sangat baik

Page 55: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Lampiran 2a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi

dan presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASIMata Pelajaran : KIMIAKelas/Program : X/M-IPAKompetensi : ……………

No

Nama Siswa

Observasi Kinerja Presentasi

JmlSkor

Keju

jura

n

Dis

iplin

Tan

gg

un

g Jaw

ab

ped

uli

Kerj

a

sam

a

jum

l

Pre

sen

tasi

Vis

ual

Isi

(1

(2 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Abdus Shamad 4 4 4 4 3 24 4 3 3 102.3.4.5.6.7.8.9.10.11.Keterangan pengisian skor4. Sangat tinggi3. Tinggi2. Cukup tinggi1. Kurang

Presentasi KelompokAspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3 Metode Penyajian

Page 56: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 21. Jujura. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnyab. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi2. Disiplin

a. Selalu hadir di kelas tepat waktub. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktuc. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok

3. Tanggung jawaba. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguhb. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalahc. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnyad. Partisipasi dalam kelompok

4. Pedulia. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang

membutuhkanb. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan

masalah c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang

ada di sekitarnyad. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya

5. Kerja samaa. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguhb. Menunjukkan sikap bersahabatc. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama dlm

kelompoknyad. Menghargai pendapat lain

PEDOMAN PENILAIAN:a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada

kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak

lanjut.

Page 57: Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia

Lampiran 3

Laporan praktikumMenyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.

Portofolio/Produk (fokus penilaian pada) aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan

Struktur laporan adalah sebagai berikuta. Judulb. Tujuanc. Landasan teorid. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)e. Langkah kerjaf. Data percobaang. Jawaban pertanyaanh. Kesimpulani. Referensi

Contoh Instrumen Laporan Praktik

No.

Kriteria Predikat

1. Sesuai tujuanBaik jika 3 terpenuhi (8) - 80Sedang jika 2 terpenuhi (7) -70Kurang jika 1 terpenuhi (6) -60Tdk ada (5)-50

2. Sesuai dengan data

3. Benar/sesuai teori