SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN...

83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KANISIUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh: ROSYID NUR ANGGARA PUTRA K7406136 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN...

Page 1: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN

METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI

SMK KANISIUS SURAKARTA TAHUN AJARAN

2010 / 2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI Oleh:

ROSYID NUR ANGGARA PUTRA

K7406136

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN

METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI

SMK KANISIUS SURAKARTA TAHUN AJARAN

2010 / 2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

ROSYID NUR ANGGARA PUTRA

K7406136

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Siswandari, M. Stats Sohidin, SE., M. Si. Akt

NIP. 19590201 198503 2 002 NIP. 19720128 200501 1 001

Page 4: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dari Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M. Pd .......................

Sekretaris : Jaryanto, S. Pd., M. Si .......................

Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M. Stats .......................

Anggota II : Sohidin, S.E., M. Si., Akt .......................

Page 5: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 03 November 2010

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M. Pd .......................

Sekretaris : Jaryanto, S. Pd., M. Si .......................

Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M. Stats .......................

Anggota II : Sohidin, S.E., M. Si., Akt .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK

Rosyid Nur Anggara Putra. K7406136. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KANISIUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Kanisius Surakarta yang berjumlah 22 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pemberian simulasi terlebih dahulu oleh peneliti kepada guru kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing­ masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing­masing pertemuan selama 2 x 45 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi akuntansi melalui penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Siswa tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran akuntansi terbukti dengan peningkatan prestasi belajar siswa, (2) Siswa terlihat memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru dengan motivasi tinggi dan terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, (3) Siswa lebih percaya diri dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas, (4) Guru mampu memberikan metode pembelajaran akuntansi dengan nuansa baru. Hal ini dapat dilihat dari nilai akhir dan nilai rata­rata kelas yang mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 77% sebanyak 17 siswa meningkat menjadi 22 siswa sebesar 100% pada siklus II. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam melaksanakan pembelajaran, (2) Guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran akuntansi dengan menggunakan metode Jigsaw yang dilakukan oleh para siswa, (3) Guru mengaktifkan siswa di dalam belajar melalui pelaksanaan diskusi intensif dengan bimbingan aktif dari guru sehingga siswa menjadi lebih kooperatif di dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 7: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Rosyid Nur Anggara Putra. K7406136. COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH APPLICATION JIGSAW METHOD FOR IMPROVING LEARNING ACHIEVEMENT XI ACCOUNTING CLASS KANISIUS VOCATIONAL HIGH SCHOOL SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2010 / 2011. Thesis. Surakarta. Faculty of Teacher Training and Education. Eleven March Surakarta University, October 2010.

The purpose of this study is to describe the implementation of cooperative learning Jigsaw type to improve achievement study accounting.

This study uses classroom action research approach. The object of this research is a class XI student of Kanisius Vocational High School Surakarta, amounting to 22 students.

This research was carried out with collaboration between researchers, classroom teachers and involve student participation. Implementation of measures in this research is done by giving the simulation in advance by the researchers to classroom teachers. Technique of data collecting conducted by observation, documentation, and testing. The procedure includes the stages of research: (1) identification of issues, (2) preparation, (3) preparation of action plans, (4) implementation of the action, (5) observations, and (6) preparation of reports. The research process was conducted in two cycles, each cycle consisting of four stages: (1) planning action, (2) implementation of the action, (3) observation and interpretation, and (4) analysis and reflection. Each cycle carried out in three meetings, each meeting for 2 x 45 minutes.

Based on research that has been done, it can be concluded that there was an increase accounting performance through the implementation of cooperative learning approach to the type of Jigsaw. This is reflected by several indicators as follows: (1) Students seem enthusiastic and excited in the course of accounting as evidenced by improved student achievement, (2) Students are visible attention to the lessons given by teachers with high motivation and seen active in following the teaching and learning activities , (3) Students are more confident in presenting the results of his work in front of the class, (4) Teachers are able to provide the learning method of accounting with new shades. It can be seen from the final value and the average value of the class who have increased from the first cycle of 77% as many as 17 students to 22 students increased by 100% in cycle II. This increase occurred after the teacher made some efforts, among others: (1) The implementation of cooperative learning model with Jigsaw cooperative learning model in implementing the learning, (2) Teachers create new innovation in delivering accounting lesson using the Jigsaw method performed by the students, ( 3) Teachers enable students in their learning through the implementation of intensive discussions with the active guidance of the teacher so that students become more cooperative in the teaching and learning activities.

Page 8: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

“ Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang­orang yang beriman

diantaramu dan orang­orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “.

(Q.S Al Mujadalah 11)

“ Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya.

Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada

berkhianat dalam harta “.

(HR. Abu Na’im)

“ Janganlah hanya mencoba untuk menjadi manusia sukses, tetapi jadilah manusia

yang memiliki otak yang bernilai “.

( Albert Einstein )

“ Instropeksi diri lebih bermanfaat dan berguna daripada menyalahkan orang lain”.

(Penulis)

Page 9: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta dan terima kasih penulis kepada :

­ Ibu dan Bapak tersayang yang telah memberikan doa restu,

kasih sayang, dan nasehatnya.

­ Adik­adikku Retno & Nafilah yang selama ini

menemaniku berjuang untuk meraih masa depan.

­ Bu Sis, Pak Sohidin, dan Pak Sigit Budi terima kasih atas

bimbingan, kesabaran, dan semangatnya.

­ Pakde Luqman yang memberi banyak pengalaman dan

pelajaran berharga.

­ Dwi Ernawati terima kasih atas semangatnya.

­ Ganda Perkasa dan Mas Adhi atas kebersamaanya.

­ Teman­teman Ekonomi dan Akuntansi 2006 yang tidak

bisa tertulis semua terima kasih.

­ Almamater UNS.

Page 10: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufik

dan hidayah­Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk

memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala

bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan bijaksana.

4. Prof. Dr. Siswandari, M. Stats, selaku pembimbing I yang telah memberikan

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Sohidin, S.E., M. Si., Akt, selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Drs. FX Juli Pramana., selaku Kepala SMK Kanisius Surakarta, yang telah

banyak memberikan ijin kepada penulis untuk menyusunan skripsi ini.

7. Y. Sigit Budi Santoso, S Pd, selaku guru mata pelajaran Akuntansi, yang telah

memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

8. Guru, karyawan, dan siswa­siswa XI Akuntansi SMK Kanisius Surakarta yang

telah banyak memberikan bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Bapak, Ibu, dan Adik­adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik

moril maupun spiritual, dan kasih sayang serta doa yang tak henti­hentinya

mengiringi penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Dwi Ernawati yang selalu memberikan semangat dan motivasi serta kebersamaan

yang kita jalani.

Page 11: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

11. Pakdhe Luqman dan Budhe Rita yang telah banyak membantu penulis selama

kuliah, serta memberikan banyak pelajaran dan pengalaman yang sangat

bermanfaat.

12. Pimpinan dan seluruh karyawan CV Media Teknik, Pak Yasin, Pak Edhi, Pak

Hardi, Pak Agung, serta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

memberi banyak bimbingan serta motivasi.

13. Sahabatku Ganda Perkasa terima kasih untuk persahabatan yang telah kita jalani

selama ini.

14. Teman­temanku: Ridwan, Zuhal, Tholib, Sudarto, Tonang, Tofan, Hasan, Bayu,

Widodo dan semua teman­teman angkatan 2006 lainnya yang telah memberikan

kesan yang begitu mendalam selamanya.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah

SWT. Amin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya

dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Oktober 2010

Penulis

Page 12: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................ viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. ix

KATA PENGANTAR................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7

1. Hakikat Belajar ................................................................... 7

a. Pengertian Belajar ......................................................... 7

b. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Belajar .................... 8

2. Model Pembelajaran Kooperatif .......................................... 10

a. Hakikat Model Pembelajaran ......................................... 10

b. Hakikat Model Pembelajaran Koopereatif ..................... 10

3. Metode Pembelajaran Jigsaw ............................................. 13

Page 13: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

a. Hakikat Metode Jigsaw .................................................. 13

b. Langkah­langkah Metode Jigsaw ................................... 14

c. Keuntungan dan Kelemahan Metode Jigsaw................... 15

4. Prestasi Belajar Akuntansi ................................................... 16

a. Pengertian Prestasi Belajar ............................................. 16

b. Pengertian Akuntansi ..................................................... 17

c. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi .............. 18

B. Penelitian Yang Relevan .......................................................... 19

C. Kerangka Pemikiran ................................................................. 20

D. Hipotesis Tindakan .................................................................. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 22

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 22

B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 23

C. Pendekatan Penelitian ............................................................... 23

D. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 25

E. Prosedur Penelitian.................................................................... 27

F. Proses Penelitian ..................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 34

A. Deskripsi Lokasi Penelitian....................................................... 34

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI

Akuntansi SMK Kanisius Surakarta ........................................ 38

C. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................ 41

1. Siklus I ................................................................................ 41

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ....................................... 42

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ....................................... 44

c. Observasi dan Interpretasi ............................................... 47

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I ......................... 49

2. Siklus II ............................................................................... 51

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ...................................... 51

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...................................... 53

Page 14: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

c. Observasi dan Interpretasi ............................................... 56

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ........................ 57

D. Pembahasan............................................................................... 58

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................... 64

A. Simpulan ................................................................................... 64

B. Implikasi ................................................................................... 66

C. Saran ......................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 68

LAMPIRAN ............................................................................................... 70

PERIJINAN ............................................................................................... 110

Page 15: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw ........................................................... 15

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ............................. 20

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto; 2009:74) 25

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian Tindakan Kelas ...................................... 60

Page 16: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian, Bentuk dan Strategi Penelitian ....................... 22

Tabel 2. Indikator Penguasaan Konsep Siswa Siklus I .............................. 30

Tabel 3. Indikator Penguasaan Konsep Siswa Siklus II ............................. 32

Tabel 4. Ruangan­ruangan pada SMK Kanisius ........................................ 36

Tabel 5. Hasil tes awal kemampuan siswa ................................................ 41

Tabel 6. Hasil Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus I .................................. 49

Tabel 7. Hasil Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus II ................................. 57

Tabel 8. Ketuntasan Hasil belajar siswa .................................................... 59

Tabel 9. Peningkatan Prestasi Belajar siswa ............................................. 59

Page 17: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia sangat berpengaruh terhadap

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan cita­cita bangsa

Indonesia dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan

berbagai upaya, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan kualitas

pendidikan. Karena dengan meningkatkan kualitas pendidikan maka kualitas

sumber daya manusia juga akan meningkat. Peningkatan sumber daya manusia di

Indonesia diharapkan mampu untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di

Indonesia yang mampu bersaing dengan dunia internasional.

Tujuan peningkatan kualitas pendidikan ini tidak lepas dari rendahnya

kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh satuan tingkat pendidikan,

baik dari tingkat dasar, menengah maupun tingkat atas. Untuk itu perlu

peningkatan kualitas dari berbagai segi dalam pendidikan. Peningkatkan kualitas

pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kualitas masukan pendidikan,

kualitas sumber daya pendidikan, kualitas guru dan pengelola pendidikan, kualitas

proses pembelajaran, sistem ujian dan pengendalian kualitas, serta kemampuan

pengelola pendidikan untuk mengantisipasi dan menangani berbagai pengaruh

lingkungan pendidikan.

Salah satu peningkatan kualitas hasil pendidikan dapat ditingkatkan

melalui peninngkatan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan

proses penyampaian pengetahuan dari guru, yang meliputi segala upaya yang

mengarah pada pengertian membantu dan membimbing siswa dalam

mengembangkan semua ranah kejiwaannya ke arah perubahan yang positif. Daya

serap siswa terhadap suatu ilmu sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran

yang dilakukan oleh pendidik. Oleh sebab itu, setiap pendidik wajib untuk selalu

belajar bagaimana menyampaikan ilmu dengan berbagai metode agar ilmu yang

disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh semua siswa serta bermanfaat

bagi masa depan peserta didik dimasa depan.

1

Page 18: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kegiatan pembelajaran harus lebih menekankan proses daripada hasil.

Dalam proses pembelajaran, pengajar dituntut mampu menciptakan kondisi dan

situasi yang memungkinkan bagi siswa untuk menemukan, membentuk dan

mengembangkan pengetahuan. Sedangkan siswa harus mampu membangun

pengetahuan secara aktif dalam kegiatan belajar yaitu suatu kegiatan yang

dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa. Interaksi pribadi

di antara para siswa dan interaksi antara guru dan siswa secara aktif akan mampu

meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melihat pelaksanaan proses

pembelajaran dan pencapaian hasil belajar siswa. Selain itu, juga meningkatkan

kemampuan pengajar dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan berbagai

metode yang bervariasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan metode

pembelajaran juga berkembang dengan sangat pesat. Berbagai metode

pembelajaran dapat digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan materi.

Seorang guru harus dapat memilih metode mengajar dengan tepat karena

ketidaksesuaian dalam penerapan metode mengajar akan membuat siswa tidak

tertarik terhadap materi yang diberikan oleh guru. Hal ini akan mengakibatkan

menurunnya minat belajar siswa sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak dapat

berjalan secara efektif. Sehingga materi yang seharusnya dikuasai oleh siswa

menjadi tidak terserap dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Dalam proses pembelajaran banyak metode pembelajaran yang biasa

digunakan pengajar untuk menyampaikan materi pelajaran, antara lain yaitu

metode konvesional atau ceramah, metode resitasi atau pemberian tugas, metode

Tanya jawab, metode diskusi, metode belajar kelompok, metode eksperimen,

metode karya wisata, dan masih banyak lagi metode lain yang bisa digunakan oleh

guru dalam megajar. Di dalam pemilihan metode mengajar guru harus

menyesuaikan metode yang akan digunakan dengan tujuan pengajaran, materi

pengajaran, besar kelas, kemampuan siswa, kemampuan guru, fasilitas yang

tersedia, dan waktu yang tersedia. Dengan harapan agar materi dapat

tersampaikan dan dapat dipahami dan diserap oleh para siswa.

Page 19: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Dengan banyaknya pilihan metode pembelajaran maka akan memudahkan

pengajar dalam menyampaikan materi dengan berbagai metode yang sesuai

dengan materi. Salah metode yang banyak mendapat respon yaitu metode

pembelajaran kooperatif atau cooperative learning. Pada model pembelajaran

kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial

dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak

sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Artinya pembelajaran ini aktif

dengan kegiatan yang dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab

atas hasil pembelajarannya.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai metode yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran akuntansi, salah satunya yaitu jigsaw.

Pembelajaran kooperatif jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif

yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi

pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Metode pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw merupakan suatu tipe pembelajaran kooperatif yang

terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab

atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian

tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Dengan metode ini guru dapat

menumbuhkan tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan

juga pembelajaran orang lain, selain itu membuat siswa menjadi lebih aktif,

mampu menggalang kerja sama/kekompakan dalam kelompok serta dapat

mengembangkan kepemimpinan siswa.

Kondisi prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK

Kanisius Surakarta tahun 2010/2011 masih kurang baik jika dibandingkan dengan

mata pelajaran lain. Jika dipandang dari bidang keahlian yang mereka dalami

seharusnya prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi lebih baik dibanding mata

pelajaran lain. Karena, tujuan utama dari program keahlian akuntansi SMK adalah

mencetak tenaga keuangan yang mahir di bidang Akuntansi. Beberapa sebab yang

menimbulkan kurangnya prestasi belajar akuntansi di SMK Kanisius terdiri dari

banyak faktor yang baik dari dalam maupun dari luar pribadi siswa dan sekolah.

Dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model jigsaw ini

Page 20: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

diharapkan akan mempermudah siswa dalam mempelajari mata pelajaran

Akuntansi, sehingga dapat menghasilkan output yang kompeten dibidang

akuntansi dan siap untuk menghadapi persaingan kerja yang sangat kompetitif.

Alasan dipilihnya metode jigsaw sebagai metode yang akan diterapkan dalam

penelitian ini karena metode ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap

materi ajar yang didiskusikan secara mandiri dan menuntut siswa untuk mampu

menjelaskan materi terhadap anggota kelompoknya sehingga seluruh anggota

kelompok dapat memahami materi yang didiskusikan.

Dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian

dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode

Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI

Akuntansi SMK Kanisius Surakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apakah model dan metode pembelajaran yang diterapkan dalam

proses pembelajaran akuntansi selama ini mampu mengaktifkan siswa

di dalam kelas ?

2. Apakah model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran

akuntansi selama ini telah mampu meningkatkan penguasaan konsep

siswa program keahlian Akuntansi SMK Kanisius Surakarta Tahun

Ajaran 2010 / 2011?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti

dibatasi pada :

1. Subjek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI program keahlian

Akuntansi SMK Kanisius Surakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011.

Page 21: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Objek penelitian

Obyek penelitian meliputi :

a. Penguasaan konsep dibatasi pada standar kompetensi Memproses

Dokumen Dana Kas Kecil. Yang dinilai dari : 1) kemampuan

menjelaskan pengertian kas kecil serta fungsinya dalam

perusahaan, (2) dapat mengidentifikasi saldo awal kas kecil serta

pengisian bukti pemakaian kas kecil.

b. Materi pelajaran yang digunakan dibatasi pada pembelajaran

akuntansi standar kompetensi Memproses Dana Kas Kecil. Model

pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif dengan metode jigsaw.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

” Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw

dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI program

keahlian Akuntansi SMK Kanisius Surakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011? ”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendiskripsikan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam

upaya meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI program keahlian

Akuntansi SMK Kanisius Surakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka diharapkan penelitian ini

mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

keilmuan yang bermanfaat dalam dunia pendidikan mengenai

Page 22: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

penerapan metode kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan

prestasi belajar.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding,

pertimbangan, dan pengembangan bagi penelitian di masa yang akan

datang di bidang dan permasalahan sejenis atau bersangkutan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Mendapatkan kemudahan dalam belajar dan memahami materi

akuntansi yang disampaikan oleh guru.

b. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru di bidang studi akuntansi dalam

menentukan metode mengajar yang tepat sesuai dengan materi

pelajaran yang bersangkutan, dalam rangka peningkatan kualitas

pembelajaran kepada siswanya.

c. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis terima

dibangku kuliah khususnya yang berkaitan dengan akuntansi serta

untuk membekali penulis sebagai calon guru mengenai metode

mengajar khususnya metode kooperatif tipe jigsaw.

Page 23: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Belajar

Pendidikan merupakan modal utama setiap manusia untuk menjalani

kehidupan, dan sebagai dasar pembangunan bangsa dalam mencapai peradaban

yang lebih maju dan modern. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang

mempengaruhi pertumbuhan seseorang atau dengan kata lain pendidikan adalah

pengalaman belajar. Jadi, pendidikan dapat didefinisikan pula sebagai seluruh

pengalaman belajar setiap manusia sepanjang hidupnya. Sedangkan dalam arti

sempit pendidikan dapat diartikan sebagai sekolah. Dimana pendidikan akan

membentuk karakter setiap individu dalam menghadapi permasalahan dalam

hidupnya. Oleh karena itu, pendidikan dalam arti sempit dapat diartikan sebagai

pengaruh yang diupayakan dan direkayasa sekolah terhadap anak dan remaja yang

diserahkan kepada pihak sekolah agar mereka mempunyai kemampuan yang

sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan­hubungan dan tugas­tugas

sosial mereka (Redja Mudyahardjo, 2001: 45­51).

Dari pengertian pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

sangat erat kaitannya dengan proses belajar seseorang di dalam hidupnya sebab

setiap orang menjadi dewasa karena belajar dan pengalaman hidupnya.

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan dasar utama untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena

dengan pendidikan dapat membentuk karakter bangsa dari proses belajar yang

dialami oleh setiap orang sebagai warga negara. Masing­masing individu

memiliki kemampuan yang berbeda dalam mempelajari sebuah disiplin ilmu.

Sehingga selama proses belajar ada beberapa tingkatan penguasaan suatu

disiplin ilmu tertentu. Maka dengan banyaknya perbedaan kemampuan

manusia dalam menguasai ilmu sudah seharusnya setiap individu untuk selalu

belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan keahlian yang dimiliki

7

Page 24: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

sehingga dapat saling mengisi kekurangan dan saling membantu dalam

kehidupan.

Menurut Gino (2000: 6) menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu kegiatan

yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun

aktual. Perubahan­perubahan itu berbentuk kemampuan­kemampuan baru

yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama (konstan).Serta perubahan­

perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu

yang sedang belajar..” Sedangkan Slameto (1995: 2) “Belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Jadi dari beberapa pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah “terbentuknya kemampuan baru karena usaha sadar oleh

individu yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama sebagai hasil

pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam proses belajar tentu banyak sekali faktor yang mempengaruhi

kelancaran proses belajar baik yang berasal dari dalam maupun dari luar

individu itu sendiri. Jika individu yang sedang belajar tidak memperhatikan

faktor­faktor yang berpengaruh dalam proses belajar maka hasil yang kan

dihasilkan tidak akan optimal. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil

belajar, yaitu :

1) Faktor intern

Faktor intern merupakan faktor yang berada pada diri pribadi peserta didik

itu sendiri yang dapat berupa: faktor jasmani, faktor psikologis, serta faktor

kelelahan. a) Faktor jasmani berkaitan dengan faktor kesehatan dan keadaan

tubuh (sempurna atau ada cacat tubuh) yang mempengaruhi proses belajar

seseorang. Siswa yang segar jasmaninya dan mempunyai keadaan tubuh yang

sempurna akan lebih mudah dalam proses belajarnya. Karena dengan

optimalnya kondisi tubuh akan memudahkan seseorang untuk belajar dan

Page 25: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mengalami proses belajar secara wajar b) Faktor Psikologis merupakan faktor

yang berhubungan dengan intelegensi, perhatian, minat, motif, bakat,

kematangan, dan kesiapan yang mempengaruhi individu yang sedang belajar.

Jika seorang peserta didik tidak memiliki salah satu faktor psikologis ini maka

proses belajar juga tidak akan berjalan secara optimal karena tidak fokusnya

perhatian peserta didik terhadap apa yang sedang dipelajarinya c) Faktor

Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan

kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya

kondisi tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa

pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak / kurang lancar pada

bagian­bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan

adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang. Jadi kelelahan akan menimbulkan

ketidakharmonisan antara pikiran dan perbuatan yang mengakibatkan tidak

tercapainya tujuan belajar.

2) Faktor ekstern

Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang

meliputi : faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. a) Siswa

yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: bagaimana cara

orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah

tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian dari orang tua serta latar

belakang kebudayaan keluarganya. b) Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan

siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat yaitu

tentang kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan

bentuk kehidupan masyarakat yang semuanya mempengaruhi belajar.

Page 26: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Perkembangan model pembelajaran yang sangat pesat seiring dengan

perkembangan pendidikan dan teknologi menjadikan banyaknya pilihan bagi

pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran bagi peserta didik supaya

lebih mudah dipahami dan mampu terserap dengan maksimal oleh setiap

peserta didik.

Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat

untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk

membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran

adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan

peserta didik (Isjoni, 2007:11).

a. Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari

penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. (www.psb­

psma.org).

Menurut Depdiknas (2002:11), menyatakan bahwa ”Model pembelajaran

diartikan sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau toterial dan untuk

menentukan perangkat­perangkat pembelajaran, serta mengarahkan kita dalam

mendesain pembelajaran “.

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman yang tergambar dari awal

sampai akhir dalam penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik

pembelajan.

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah salah satu

bentuk pembelajaran yang berdasarkan konstruktivis. Cooperative learning

merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok

kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

Page 27: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan

saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam cooperative

learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam

kelompok belum menguasai bahan pelajaran. (Isjoni, 2007:12)

Menurut Slavin (1985), cooperative learning adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok­kelompok

kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4­6 orang dengan struktur kelompok

heterogen. Sedangkan Sunal dan Hans (2000) mengemukakan cooperative

learning merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang

khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar

bekerjasama selama proses pembelajaran.

Berdasar pendapat­pendapat diatas belajar dengan model pembelajaran

kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan

pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat

(sharing ideas). Selain itu dalam belajar biasanya siswa dihadapkan pada

latihan soal­soal atau pemecahan masalah.

Beberapa ahli menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tidak hanya

unggul dalam membantu konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama, dan membantu

teman. Dalam cooperative learning, siswa terlibat aktif pada proses

pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi

dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk

meningkatkan prestasi belajarnya.

Unsur­unsur dasar dalam cooperative learning menurut Lungdren (1994)

sebagai berikut:

a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau

berenang bersama”.

b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau

peserta didik lain dalam mempelajari materi yang dihadapi.

c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki

tujuan yang sama.

Page 28: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para

anggota kelompok.

e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

ketrampilan bekerjasama selama belajar.

g. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Dalam Anita Lie (2008:31), Roger dan David Johnson mengungkapkan

bahwa “tidak semua kerja kelompok itu dapat dianggap sebagai cooperative

learning”. Alasannya, untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

pembelajaran kooperatif maka suatu pembelajaran harus menerapkan lima

unsur penting, yaitu:

1) Saling ketergantungan positif 2) Tanggung jawab Perseorangan 3) Tatap muka 4) Komunikasi antaranggota 5) Evaluasi proses kelompok

Intinya , siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif

didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus

mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya atau dengan kata

lain berorientasi pada tujuan dari tiap individu untuk memberi kontribusi pada

pencapaian tujuan anggota yang lain sehingga kelompok mereka bisa berhasil

menyelesaikan tugasnya.

Berdasarkan pernyataan di atas maka model pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk mencapai setidak­tidaknya tiga tujuan pembelajaran

yang penting. Menurut Depdiknas seperti yang telah ditulis oleh Yusuf (2008)

dalam website pribadinya, tiga tujuan tersebut yaitu:

1) Untuk meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas­tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama.

2) Memberi peluang agar siswa dapat menerima teman­temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar.

Page 29: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Untuk mengembangkan ketrampilan sosial siswa, antara lain : berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

3. Metode Pembelajaran Jigsaw

a. Hakikat Metode Jigsaw

Pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran untuk saling mencapai prestasi yang maksimal.

Dalam model belajar ini terdapat tahap­tahap dalam penyelenggaraannya.

Tahap pertama siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok­kelompok

kecil. Pembentukan kelompok­kelompok siswa tersebut dilakukan guru

berdasarkan pertimbangan tertentu. Menurut Arends seperti yang dikutip oleh

Novi Emildadiany (2008) mengungkapkan bahwa “Pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota

dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi

belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok

yang lain”

Untuk mengoptimalkan manfaat belajar kelompok keanggotaan kelompok

seyogyanya heterogen, baik dan segi kemampuannya maupun karakteristik

lainnya. Dengan demikian cara yang efektif untuk menjamin heterogenitas

kelompok adalah guru sendiri yang membentuk kelompok­kelompok itu. Jika

siswa dibbebaskan membuat kelompok sendiri maka siswa akan memilih

teman­teman yang sangat disukainya misalnya sesama jenis, sesama etnik,

dan sama dalam kemampuan.

Menurut Arends seperti yang dikutip oleh Novi Emildadiany (2008)

mengungkapkan bahwa “Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu

tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok

yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain”

Page 30: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b. Langkah­langkah Metode Jigsaw

Prosedur metode pembelajaran jigsaw meliputi langkah­langkah sebagai

berikut :

1) Pemilihan materi yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen /

bagian.

2) Guru membagi siswa menjadi beberapa beberapa kelompok­kelompok

kecil sesuai dengan segmen / bagian materi.

Dalam metode jigsaw ini terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.

Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari beberapa

anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan

keragaman dan latar belakang. Sedangkan kelompok ahli, yaitu

kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok

asal) yang ditugaskan untuk mendalami sub topik tertentu untuk

kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

3) Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi

atau sub topik yang berbeda­beda.

4) Setiap kelompok asal mengirimkan anggotanya ke kelompok lain atau

kelompok ahli. Di dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian

materi pembelajaran yang sama.

Kemudian setiap anggota merencanakan bagaimana mengajarkan sub

topik yang menjadi bagian anggota kelompoknya semula (kelompok

asal).

5) Setelah pembahasan selesai para anggota kelompok kemudian

kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman

sekelompoknya pengetahuan apa yang telah mereka dapatkan saat

pertemuan di kelompok ahli.

6) Selanjutnya dilakukan presentasi masing­masing kelompok atau

dilakukan pengundian salah satu untuk menyajikan hasil diskusi

kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi

pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.

Page 31: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

7) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.

8) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor

penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar

individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli oleh Arends seperti

yang dikutip oleh Novi Emildadiany (2008) dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw

c. Keuntungan dan Kelemahan Metode Jigsaw

Kunci dari metode jigsaw ini seperti pendapat yang dikemukakan

Doantara Yasa (2008) adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota

tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya, para siswa harus

memiliki tanggung jawab dan kerja sama yang positif dan saling

ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang

diberikan.

Pembelajaran metode jigsaw ini mempunyai kelebihan­kelebihan sebagai

berikut:

1) Memacu siswa untuk berpikir kritis

2) Memaksa siswa untuk membuat kata­kata yang tepat agar dapat

menjelaskan kepada teman yang lain. Hal ini akan membantu siswa

mengembangkan kemampuan sosialnya.

3) Diskusi yang terjadi tidak didominasi oleh siswa­siswa tertentu tapi

semua siswa dituntut menjadi aktif.

Kelompok Utama 1

Kelompok Utama 2

Kelompok Utama 3

Kelompok Utama 4

Kelompok Inti 1

Kelompok Inti 2

Materi 1 Materi 2

Page 32: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

4) Jigsaw dapat digunakan bersama strategi belajar yang lain

5) Jigsaw mudah dilakukan

Selain kelebihan­kelebihan di atas, metode jigsaw ini juga mempunyai

beberapa kelemahan diantaranya :

1) Kegiatan belajar mengajarnya membutuhkan lebih banyak waktu

dibanding metode ceramah.

2) Guru membutuhkan konsentrasi dan tenaga lebih ekstra karena setiap

kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda­beda.

Bridgeman (1977) dalam Robert E. Slavin (2008:141) menemukan bahwa

para siswa yang bekerja sama menggunakan jigsaw lebih mampu melihat

perspektif orang lain dibandingkan dengan para siswa dalam kelas kontrol.

Sehingga dengan demikian sangat penting untuk mengembangkan

pembelajaran kooperatif sebagai contoh dengan metode jigsaw ini dalam

menciptakan perilaku prososial yang semakin dibutuhkan di dalam

masyarakat dimana kemampuan bergaul dengan orang lain menjadi semakin

krusial.

4. Prestasi Belajar Akuntansi

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi dapat diartikan:1) penyelesaian yang sukses; atau 2) hasil dari

keteguhan hati, kekerasan hati atau usaha keras; atau 3) kualitas dan kuantitas

kerja siswa/mahasiswa; atau 4) hasil kerja besar atau heroik

Prestasi adalah hasil kerja diri sendiri dari seseorang yang diakui oleh

orang lain, baik secara resmi/tertulis maupun hanya sekedar decak­kagum,

sehingga setelah memperoleh suatu prestasi orang yang bersangkutan merasa

bahagia.

Sari Sunindar Auliyawati (2005) ”Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa

(faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal

diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi. Sedangkan

Page 33: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan

lingkungan”.

Saifuddin Azwar (2002: 13) menyatakan ”Prestasi adalah hasil yang telah

dicapai oleh siswa dalam belajar”

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses dan hasil belajar siswa, yang

menggambarkan penguasaan siswa atas materi pelajaran dan perilaku yang

relatif menetap sebagai akibat adanya proses belajar yang dialami siswa dalam

jangka waktu tertentu.

b. Pengertian Akuntansi

American Accounting Association dalam Soemarso (2004: 3)

mendefinisikan akuntansi sebagai: ”proses mengidentifikasikan, mengukur,

dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian

dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi

tersebut”

Menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih (2003: 2) ”Akuntansi secara

umum dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang berfungsi

menyediakan informasi kuantitatif dari suatu unit organisasi atau kesatuan

ekonomi yang ditujukan kepada para pemakai sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan ekonomi” dan ”Secara bebas akutansi didefinisikan

sebagai aktivitas jasa yang dilakukan untuk mengukur, memproses dan

mengkomunikasikan informasi keuangan suatu unit organisasi atau kesatuan

ekonomi untuk digunakan oleh para pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi”.

Sedangkan menurut Simon dan Schuster (1997: 3) ” Akuntansi adalah

suatu sistem yang mengukur aktivitas­aktivitas bisnis, memproses informasi

ke dalam bentuk laporan­laporan, dan mengkomunikasikan kepada para

pengambil keputusan.

Berdasarkan pengertian­pengertian tersebut dapat diartikan bahwa

akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan

pelaporan informasi ekonomi dalam kegiatannya, dan dalam kegunaannya

Page 34: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna dalam penilaian

dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.

c. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi

Standar kompetensi diartikan sebagai kebulatan pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam

mempelajari suatu matapelajaran. Cakupan standar kompetensi standar isi

(content standard) dan standar penampilan (performance standard).

Kompetensi dasar, merupakan jabaran dari standar kompetensi, adalah

pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat

diperagakan oleh siswa pada masing­masing standar kompetensi. Materi

pokok atau materi pembelajaran, yaitu pokok suatu bahan kajian yang dapat

berupa bidang ajar, isi, proses, keterampilam, serta konteks keilmuan suatu

mata pelajaran. Sedangkan indikator pencapaian dimaksudkan adalah

kemampuan­kemampuan yang lebih spesifik yang dapat dijadikan sebagai

ukuran untuk menilai ketuntasan belajar. Menurut Kementrian Pendikan

Nasional (2008) ”kompetensi dasar mata pelajaran akuntansi adalah

kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah melalui proses pembelajaran

akuntansi di SMK”. Kompetensi tersebut meliputi:

1. Mengelola dokumen transaksi 2. Memproses dokumen dana kas kecil 3. Memproses dokumen dana kas di bank 4. Memproses entri jurnal 5. Memproses buku besar 6. Mengelola kartu piutang 7. Mengelola kartu persediaan 8. Mengelola kartu aktiva tetap 9. Mengelola kartu utang 10. Menyajikan laporan harga pokok produk 11. Menyusun laporan keuangan 12. Menyiapkan surat pemberitahuan pajak 13. Mengoperasikan paket program pengolah angka/ spreadsheet 14. Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi

Page 35: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

B. Penelitian Yang Relevan

Yuni Safitri (2007) dalam skripsinya yang berjudul ”Aplikasi

Pembelajaran Dengan Penggunaan Macromedia Flash Untuk Peningkatan

Penguasaan Konsep Biologi Melalui Metode Jigsaw Di SMA AL ISLAM 2

Surakarta”, menjelaskan bahwa setelah dilakukan penelitian didapatkan

kesimpulan sebagai berikut: (1) Penggunaan macromedia flash melalui

metode jigsaw dapat meningkatkan kualitas pembelajaran biologi, yang

didasarkan pada peningkatan partisipasi aktif siswa dalam diskusi ,

peningkatan kerjasama, kemampuan berpendapat dan bertanya, dan terjadi

peningkatan belajar dalam bentuk kelompok dalam kategori baik dan bentuk

belajar individual dalam kategori tinggi. (2) Penggunaan macromedia flash

melalui metode jigsaw dapat meningkatkan penguasaan konsep pada materi

sistem saraf dan indera, untuk materi sistem saraf sebesar 7,5% dan pada

kemampuan akhir meningkat sebesar 16,9%. Materi sistem indera pada siklus

dua meningkat sebesar 23,2% dan pada kemampuan akhir meningkat sebesar

7.7%

Indah Kusharyati (2008) dalam Skripsinya yang berjudul ” Penerapan

model Pembelajaran kooperatif dengan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep Dalam Pembelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS 5

SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009 ” menyimpulkan bahwa

terdapat peningkatan penguasaan konsep dalam pembelajaran akuntansi baik

proses maupun hasil melalui penerapan model pembelajaran kooperatif

metode jigsaw. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut:

(1) Siswa dapat menyebutkan nama contoh buku besar (2) Siswa dapat

menyebutkan ciri­ciri buku besar, (3) Siswa dapat memilih dan membedakan

contoh dari yang bukan contoh buku besar, (4) adanya peningkatan

pencapaian hasil belajar siswa dari 33,3% sebanyak 12 siswa pada siklus

pertama meningkat menjadi 33 siswa sebesar 91,7% pada siklus kedua.

Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara

lain: (1) Guru sudah mengelola kelas dengan baik, (2) Guru melakukan

Page 36: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

pendekatan kepada siswa dan lebih banyak memberikan motivasi kepada

siswa, (3) Guru menyadari perlunya melakukan suatu evaluasi terhadap proses

pembelajaran, agar segala kelemahan yang ada dapat teratasi dengan baik, dan

tidak terulang dalam proses pembelajaran berikutnya.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir

ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik. Selaras dengan

judul penelitian yang di ambil, yaitu ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Dengan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Kelas XI Akuntansi SMK Kanisius Surakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011” maka

dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

Proses Kegiatan Mengajar Guru masih menggunakan metode konvensional Kondisi

awal

Siswa cepat bosan, kurang aktif dalam pembelajaran dan penguasaan konsep lemah

Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw

Suasana kelas menjadi lebih hidup karena siswa menjadi lebih aktif

Tindakan

Guru melakukan refleksi pada siklus I kemudian melanjutkan perbaikan pada siklus II

Siswa lebih aktif dan penguasaan konsep meningkat dibanding pada siklus I

Kondisi akhir

Page 37: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data

yang terkumpul. Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir dari penelitian

tindakan kelas, serta hasil penelitian yang relevan seperti yang telah diuraikan di

atas maka dapat dirumuskan hipotesis bahwa ”Penerapan model pembelajaran

kooperatif dengan metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi

Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Kanisius Surakarta”.

Page 38: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan lokasi dimana penelitian ini akan dilakukan.

Penelitian ini dilakukan di SMK Kanisius Surakarta, yang beralamat di Jln.

Telasih No. 4 Mangkubumen Surakarta. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan

pertimbangan bahwa penelitian yang bertema peningkatan prestasi belajar melalui

metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan metode penelitian tindakan

kelas belum pernah dilakukan di SMK Kanisius Surakarta sehingga hasilnya dapat

digunakan sebagai masukan bagi pihak guru maupun pihak pimpinan sekolah.

2. Waktu Penelitian

Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari Bulan Mei 2010 sampai

dengan Bulan November 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai

penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel. 1. Jadwal Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan Proposal c. Perijinan

2. Perencanaan Tindakan 3. Implementasi Tindakan a. Siklus I b. Siklus II c. Siklus III

4. Review 5. Penyusunan Laporan

Sept 2010

Okt 2010

Nov 2010

Jenis Kegiatan

Juni 2010

Juli 2010

Agust 2010

22

Page 39: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Penelitian ini di khususkan pada Kelas XI Program Keahlian Akuntansi

yang jumlahnya 22 siswa.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi dengan

jumlah siswa 22 siswa SMK Kanisius Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai

kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses belajar­

mengajar yang terdiri dari:

a. Pemilihan strategi pembelajaran

b. Pelaksanaan strategi pembelajaran yang dipilih

c. Suasana belajar saat berlangsungnya proses belajar­mengajar

d. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

e. Hasil proses pembelajaran

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat

praktis, karena penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktikkan guru dalam

tugasnya sehari­hari. Permasalahan yang diangkat untuk diteliti benar­benar

merupakan permasalahan yang ada dalam pekerjaan guru. Penelitian ini dapat

dilakukan oleh orang yang tidak langsung menangani kegiatan proses belajar

mengajar di kelas. Penelitian ini dapat dilaksanakan ketika pembelajaran di

sekolah berjalan sesuai dengan kalender pendidikan maupun dengan membuat

program khusus untuk penelitian, misalnya setelah selesai ujian akhir sekolah atau

menjelang liburan semester atau saat liburan sekolah. Tetapi pelaksanaan ini akan

lebih efektif jika dilaksanakan ketika jam pelajaran berlangsung sesuai kalender

pendidikan karena siswa akan menyikapi proses pembelajaran lebih serius

daripada saat liburan yang mungkin siswa merasa pelaksanaan penelitian diluar

jam pelajaran yang dijadwalkan tidak memberi efek langsung bagi nilainya.

Page 40: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2007: 3) ”Penelitian tindakan

kelas terdiri dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan kelas. Penelitian adalah

kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat utnuk meningkatkan mutu suatu

hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak

kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini

berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam

waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru”.

Dengan menggabungkan ketiga pengertian tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk

menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam

kawasan kelas atau sekolah yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Tujuan akhir dari pelaksanaan Penelitian tindakan kelas sebagaimana

yang diungkapkan Kasihani Kasbolah (2001: 21) bahwa ”Pelaksanaan PTK

bertujuan untuk meningkatkan (1) Kualitas praktik pembelajaran di sekolah, (2)

Relevansi pendidikan, (3) Mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan

pendidikan”.

Pelaksanaan PTK terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan

Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi, dan (4)

Analisis dan Refleksi. Dari keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut

merupakan satu siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun. Jadi bentuk

penelitian tindakan tidak pernah kegiatan tunggal tetapi rangkaian kegiatan yang

akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. Informasi yang diperoleh dari

langkah refleksi, merupakan bahan yang tepat untuk menyusun perencanaan

siklus berikutnya. Dengan mengacu pada hasil yang dicapai pada siklus I maka

akan terlihat kekurangan­kekurangan dari pelaksanaan siklus I. Untuk itu, pada

Page 41: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Siklus II diusahakan semua kekurangan pada siklus I dapat terpecahkan dan

tujuan penelitian telah tercapai.

Tahap­tahap pelaksanaan PTK tersebut diatas dapat digambarkan dalam

siklus sebagai berikut :

Siklus I

Siklus II

Gambar 3. Siklus PTK (Suharsimi Arikunto, 2009: 74)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk

mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan teknik tertentu. Dalam

penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

1) Wawancara

Menurut Lexy J. Moleong (2002:135) “Wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan tersebut”.

Permasalahan

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan Tindakan I

Perencanaan Tindakan II

Refleksi I

Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan/ Pengumpulan Data I

Pelaksanaan Tindakan II

Refleksi II Pengamatan/ Pengumpulan Data II

Apabila permasalahan

belum terselesaikan

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Page 42: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Jenis­jenis wawancara adalah sebagai berikut :

a. Wawancara pembicaraan formal Jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawncarai.

b. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara Jenis wawancara ini mengharuskan pewancara membuat kerangka dan garis besar pokok­pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara dilakukan.

c. Wawancara baku terbuka. Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata ­ katanya dan cara penyajiannya sama untuk setiap responden.

(Lexy J. Moeong,2002: 135­136)

Berdasarklan definisi wawancara di atas jenis wawancara yang digunakan

adalah dengan pendekatan menggunakan petunjuk wawancara, dimana

sebelum melaksanakan wawancara, pewancara terlebih dahulu menyusun

kerangka pertanyaan yang relevan dengan permasalahan sebagai pedoman,

sedang penyampaiannya kepada informan adalah bebas tetapi tetap mengarah

pada maksud dari pewancara.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang

pelaksanaan pembelajaran akuntansi, berbagai informasi mengenai kesulitan

yang dialami siswa dalam belajar akuntansi, selain itu untuk mengetahui

bagaimana tanggapan siswa terhadap cara mengajar yang digunakan guru.

2) Observasi

Observasi merupakan kegiatan pemusatan terhadap obyek dan mencatat

fenomena yang terjadi. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah langsung ke SMK Kanisius Surakarta. Jenis observasi yang dilakukan

adalah observasi partisipan, artinya peneliti ikut terlibat dalam tindakan

(proses pembelajaran). Kegiatan yang diamati meliputi pembelajaran yang

berlangsung di kelas yang bertujuan untuk mengamati perkembangan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersama peneliti dan siswa di dalam

kelas. Hasil dari kegiatan observasi ini dijadikan tolak ukur untuk menilai

kemampuan afektif siswa.

Page 43: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3) Tes

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang

dicapai siswa setelah proses pembelajaran, dan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan atau perkembangan pelaksanaan tindakan.

E. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari tiga

siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu:(1) Perencanaan

Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi, dan (4)

Analisis dan Refleksi. Adapun ketiga siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran

Akuntansi SMK Kanisius Surakarta.

b. Observasi untuk mendapatkan gambaran mengenai permasalahan dalam

pembelajaran akuntansi di kelas XI Akuntansi.

c. Penyusunan jadwal penelitian

2. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus

II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, serta tahap analisis dan refleksi. Masing­

masing siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pada tahap ini peneliti

menyusun instrumen­instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan

penelitian, yang terdiri dari: RPP, lembar observasi, pedoman wawancara,

serta soal tes untuk siklus I dan siklus II.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan mengenai

tindakan di kelas. Pada tahap ini peneliti menentukan alternatif tindakan yang

Page 44: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dipandang paling tepat atau diyakini oleh peneliti akan mampu memecahkan

masalah yang sedang dihadapi. Tindakan yang diambil pada penelitian ini

adalah peningkatan prestasi belajar akuntansi menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw.

4. Tahap Observasi atau Pengamatan

Tahap observasi yaitu tahap pelaksanaan pengamatan oleh peneliti.

Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian Tindakan kelas

dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara

obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari

tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas yang dinyatakan dalam bentuk

data.

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang

telah dilakukan selama penelitian.

F. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Akuntnasi SMK Kanisius

Surakarta melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode

jigsaw. Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam

satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: 1.

Perencanaan Tindakan, 2. Pelaksanaan Tindakan, 3. Observasi, dan 4. Refleksi

untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan dalam

tiga siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :

1) Menyusun Skenario pembelajaran sebagai berikut :

Page 45: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a) Guru menciptakan suasana yang kondusif kemudian memberikan

pengetahuan awal kepada siswa mengenai materi Memproses Dana

Kas Kecil.

b) Guru membagi materi Mengelola Dana Kas Kecil ke dalam

beberapa bagian materi. Kemudian guru membagi siswa dalam

kelompok­kelompok utama dan meminta ketua dari kelompok

utama membagi materi yang menjadi tanggung jawab setiap

anggotanya.

Untuk siklus I bagian materi itu yaitu: kas kecil serta fungsinya

dalam perusahaan.

c) Guru memberitahukan bahwa masing­masing kelompok utama

akan mengirimkan anggota kelompoknya ke kelompok inti untuk

mendiskusikan mengenai materi mengelola dana kas kecil sesuai

tanggung jawab masing­masing.

d) Setelah menyelesaikan diskusi di kelompok inti, siswa diminta

kembali ke kelompok utama masing­masing untuk memberikan

laporan atau informasi dari hasil diskusi yang diperoleh dalam

kelompok ahlinya kepada anggota kelompok asal yang lain, dalam

hal ini setiap anggota diminta untuk mengajarkan materi yang

menjadi tanggung jawabnya. Setiap kelompok diberi kesempatan

untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

2) Menyusun instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.

3) Menetapkan indikator ketercapaian yaitu:

Page 46: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 2. Indikator Penguasaan Konsep Siswa Siklus I

Indikator penguasaan

konsep

Persentase

target

capaian

Cara mengukur

Keaktifan siswa dalam

apersepsi

60 % Diamati saat guru memberikan

apersepsi kepada siswa pada awal

pembelajaran

Keaktifan siswa dalam

kelompok saat mengikuti

pembelajaran

70 % Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

menunjukkan keaktifan dalam

mengikuti diskusi kelompok

Kemandirian siswa dalam

mengerjakan soal evaluasi

80 % Diamati saat siswa mengerjakan

soal evaluasi dan dihitung siswa

yang mengerjakan soal secara

mandiri maupun yang bekerjasama.

Ketuntasan hasil belajar

(standar nilai 70)

80 % Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 6,5 ke atas, untuk

siswa yang mendapat nilai 6,5

dianggap telah mencapai ketuntasan

belajar.

b. Tahap Pelaksanaan

Dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah

direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap

dampak tindakan.

c. Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar

mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw dan peran siswa dalam

Page 47: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

proses belajar mengajar yang langsung diamati oleh peneliti dengan

bantuan guru mitra.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dan hasil penguasaan materi (nilai tes) terhadap proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Data yang diperoleh selanjutnya

menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses

pembelajaran berikutnya dalam siklus II.

2. Rancangan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :

1) Menyusun Skenario pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menciptakan suasana yang kondusif kemudian memberikan

pengetahuan awal kepada siswa mengenai materi Saldo awal kas

kecil serta bukti pemakaian kas kecil.

b) Guru membagi materi Saldo awal kas kecil serta bukti pemakaian

kas kecil ke dalam beberapa bagian materi. Kemudian guru

membagi siswa dalam kelompok­kelompok utama dan meminta

ketua dari kelompok utama membagi materi yang menjadi

tanggung jawab setiap anggotanya.

Untuk siklus II bagian materi terdiri dari: (1) menghitung saldo

awal kas kecil (2) mengumpulkan bukti­bukti pengeluaran kas

kecil.

c) Guru memberitahukan bahwa masing­masing kelompok utama

akan mengirimkan anggota kelompoknya ke kelompok inti untuk

mendiskusikan mengenai materi mengelola dana kas kecil sesuai

tanggung jawab masing­masing.

Page 48: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

d) Setelah menyelesaikan diskusi di kelompok inti, siswa diminta

kembali ke kelompok asalnya masing­masing untuk memberikan

laporan atau informasi dari hasil diskusi yang diperoleh dalam

kelompok ahlinya kepada anggota kelompok asal yang lain, dalam

hal ini setiap anggota diminta untuk mengajarkan materi yang

menjadi tanggung jawabnya. Setiap kelompok diberi kesempatan

untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

2) Menyusun instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.

3) Menetapkan indikator ketercapaian yaitu:

Tabel 3. Indikator Penguasaan Konsep Siswa Siklus II

Indikator penguasaan

konsep

Persentase

target

capaian

Cara mengukur

Keaktifan siswa dalam

apersepsi

60 % Diamati saat guru memberikan

apersepsi kepada siswa pada awal

pembelajaran

Keaktifan siswa dalam

kelompok saat mengikuti

pembelajaran

70 % Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

menunjukkan keaktifan dalam

mengikuti diskusi kelompok

Kemandirian siswa dalam

mengerjakan soal evaluasi

80 % Diamati saat siswa mengerjakan

soal evaluasi dan dihitung siswa

yang mengerjakan soal secara

mandiri maupun yang bekerjasama.

Ketuntasan hasil belajar

(standar nilai 70)

80 % Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 6,5 ke atas, untuk

siswa yang mendapat nilai 6,5

dianggap telah mencapai ketuntasan

belajar.

Page 49: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Tahap Pelaksanaan

Dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah

direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap

dampak tindakan.

e. Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar

mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw dan peran siswa dalam

proses belajar mengajar yang langsung diamati oleh peneliti dengan

bantuan guru mitra.

f. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dan hasil penguasaan materi (nilai tes) terhadap proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Data yang diperoleh selanjutnya

menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses

pembelajaran berikutnya dalam siklus III.

3. Rancangan Siklus III

Rencana Penelitian Tindakan kelas pada siklus III ini disesuaikan dengan

kekurangan­kekurangan yang ditemukan pada siklus II, sehingga rencana

tindakan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan atau masalah pada siklus

sebelumnya.

Page 50: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Kanisius Surakarta

SMK Kanisius merupakan alih fungsi SMA Kanisius, SMK (SMEA)

Kanisius yang beralamat di Jalan Telasih IV / 02 Mangkubumen Surakarta

berdiri dengan izin operasional dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Tengah

Nomor 7777/103/1/1995. Mulai tahun diklat 1998/1999 dengan status Diakui,

SMK Kanisius mulai menerima siswa baru pertama kali tahun pelajaran

1995/1996 dengan membuka program studi Akuntansi, Sekretaris dan

Manajemen Bisnis dengan jumlah masing­masing program studi satu kelas.

Maksud didirikannya SMK (SMEA) Kanisius karena adanya

permintaan dan desakan yang cukup kuat (besar) khususnya dari siswa dan

orang tua siswa dari SMP­SMP Kanisius dan SMP­SMP Katolik lainnya

dalam kota Surakarta. Disamping itu SMK (SMEA) Kanisius berdiri untuk

melengkapi Yayasan Kanisius dengan sekolah kejuruan SMEA, disamping

sekolah­sekolah yang sudah dikelola oleh Yayasan Kanisius: TK, SD, SMP,

SMU dan Sekolah Kejuruan lainnya. Sekolah­sekolah Kanisius tersebut

bersifat amal dan tidak mengarah untuk mencari keuntungan.

Panitia pendiri SMK Kanisius adalah Romo Drs. M. Hadisiswoyo,SJ,

Yohanes Yoewana,BA, L.Bardi PS,BA, E. Kadarwati, BA, Linus Pramono,

BA dan Drs. M. Sriwiyono. Pada tahun pelajaran 1996/1997 dan tahun

pelajaran 1997/1998 SMK (SMEA) Kanisius membuka 4 kelas masing­

masing program studi sekretaris 2 kelas, Akuntansi dan Manajemen Bisnis

masing­masing 1 kelas. Tahun diklat 1997/1998 untuk pertama kali SMK

(SMEA) Kanisius meluluskan siswa. Lulusan pertama sebanyak 113 siswa

terdiri dari siswa program studi Sekretaris 36 siswa, Akuntansi 39 siswa dan

Manajemen Bisnis 38 siswa dengan tingkat kelulusan cukup memuaskan.

34

Page 51: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Kondisi Lingkungan SMK Kanisius Surakarta

Gedung SMK Kanisius Surakarta yang terletak di jalan Telasih IV / 02

Mangkubumen Wetan merupakan tempat yang strategis karena mudah

dijangkau oleh sarana transportasi. Letak SMK Kanisius berdekatan dengan

sekolah­sekolah lainnya : SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, SMK Sahid

Surakarta, SMK Bina Mandiri Indonesia, SD dan TK. Lingkungan eksternal

sekolah sangat mendukung proses belajar mengajar karena terletak di pinggir

perkampungan sehingga tidak terganggu dengan kebisingan kendaraan dan

pabrik­pabrik di kota. Keadaan fisik SMK Kanisius Surakarta :

1. Gedung Sekolah

Gedung SMK Kanisius Surakarta yang berada di jalan Telasih

Mangkubumen Wetan merupakan gedung lama yang dahulu digunakan

SMA Kanisius Surakarta sebelum beralih fungsi SMK (SMEA) Kanisius

Surakarta.

2. Halaman Sekolah

Halaman sekolah yang dimiliki SMK Kanisius Surakarta cukup luas,

sehingga dapat digunakan untuk upacara bendera dan acara­acara penting

lainnya. Halaman sekolah yang dimiliki oleh SMK Kanisius Surakarta

berukuran 48 x 24 m 2 belum termasuk tempat parkir siswa dan tempat

parkir guru.

3. Ruangan

SMK Kanisius Surakarta memiliki ruangan serta bangunan induk yang

cukup besar dan multifungsi ruangan­ruangan di SMK Kanisius Surakarta

terdiri dari 35 ruangan. Ruangan­ruangan tersebut antara lain :

Page 52: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 4. Ruangan­ruangan pada SMK Kanisius

No Jenis Ruang Jumlah Ukuran Keadaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Ruangan kepala sekolah

Ruang Guru

Ruang Tata Usaha

Ruang Kelas

Ruang Perpustakaan

Ruang Lab Komputer

Ruang Lab Mengetik

Kamar kecil siswa

Kamar kecil guru

Toko / Bank Mini

Ruang BP / BK

Ruang UKS

Ruang OSIS

Gudang

Ruang Tamu

Kantin / Cafetaria

Ruang Rapat

Ruang Penjaga

1 ruang

1 ruang

1 ruang

12 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

7 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

5,00 x 3,00 m

7,18 x 6,33 m

5,00 x 6,00 m

7,00 x 8,00 m

7,00 x 8,00 m

7,00 x 14,00 m

7,00 x 9,50 m

2,80 x 1,28 m

3,00 x 1,00 m

9,37 x 1,22 m

3,80 x 4,00 m

3,20 x 4,00 m

1,60 x 5,00 m

6,75 x 1,95 m

5,00 x 6,00 m

8,20 x 8,67 m

10,60 x 3,60 m

7,00 x 8,50 m

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

3. Visi dan Misi SMK Kanisius Surakarta

1. Visi

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang mampu menghasilkan

tamatan sesuai dengan dunia/dunia industri yang didasarkan pada nilai dasar

kehidupan

2. Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang memberikan kompetensi

pada siswa sesuai dengan program keahliannya dan memiliki kemandirian,

kejujuran, kedisiplinan, ketrampilan, dan solidaritas.

b. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan

Page 53: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia industri dalam

pelaksanaan pendidikan Sistem Ganda, praktek kerja Industri dan

penyaluran tamatan.

4. Pelaksanaan Kurikulum

Sejak tahun 2006 lalu SMK Kanisius Surakarta telah menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan rekomendasi yang

diberikan oleh Departemen Pendidikan Nasional, pelaksanaan KTSP diarahkan untuk

mengembangkan kecerdasan, pengetahuan, pemahaman, kemampuan nilai,

sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk

kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.

Penilaian KTSP tidak hanya mengacu pada aspek kognitif tetapi juga

psikomotorik dan afektif berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

KKM merupakan batasan nilai minimum yang harus dicapai oleh siswa baik

pada penilaian Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester maupun Ulangan

Akhir Semester/Kenaikan Kelas. KKM untuk setiap mata pelajaran tidak sama

yang ditentukan pada setiap awal semester. Selanjutnya pada tahun 2008

sekolah mulai menerapkan kurikulum yang dirilis oleh Kementrian

Pendidikan Nasional dengan SK NOMOR : 251/C/KEP/MN/2008 tentang

Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan dimana setiap sekolah

menengah kejuruan harus menerapkan spektrum keahlian pendidikan

menengah kejuruan yang memuat bidang studi keahlian, program studi

keahlian, kompetensi keahlian dan deskripsi setiap kompetensi keahlian.

Spektrum sebagaimana dimaksud merupakan acuan dalam pembukaan dan

penyelenggaraan bidang studi/program studi/ kompetensi keahlian pada SMK.

Pada setiap kompetensi keahlian yang dibuka, SMK dapat mengkhususkan

kompetensi berdasarkan komoditas tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan

dunia kerja terkait (konsentrasi keahlian) dengan tidak mengabaikan

kemampuan dasar kompetensi keahlian tersebut.

Page 54: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK

Kanisius Surakarta

Sebelum melaksanakan penelitian ini , terlebih dahulu peneliti melakukan

kegiatan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada

di lapangan. Observasi awal dilakukan pada Juli 2010 di SMK Kanisius Surakarta

dan sebelumnya peneliti juga sudah mengetahui sedikit permasalahan melalui

observasi pada saat PPL. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.

Siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi. Hal ini

disebabkan pada umumnya pembelajaran dilakukan dengan metode

konvensional atau metode ceramah yang tidak semua siswa dapat

memahami pelajaran dengan mudah. Tingkat kejenuhan siswa meningkat

karena setiap pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional. Pada

metode konvensional siswa hanya duduk, mendengarkan dan mencatat

penjelasan dari guru. Keadaan ini membuat siswa bosan dan mengabaikan

pembelajaran, Siswa menjadi tidak fokus dan kurang konsentrasi dalam

menerima pelajaran. Sebagai contoh tidak fokusnya siswa contohnya

seperti melamun, mengantuk, bercakap dengan teman lain dan sebagainya.

Ketidakaktifan dan kurang konsentrasinya siswa dalam pembelajaran juga

tercermin ketika mendapat tugas atau mengerjakan ulangan harian. Mereka

lebih sering bingung dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan, sehingga

ketika ulangan para siswa akan melakukan kecurangan seperti mencontek

pekerjaan teman, membuka catatan atau buku yang berhubungan dengan

pelajaran serta nilainya tidak bagus dan tidak memenuhi KKM yang

ditentukan berdasarkan kompetensi dasarnya. Akuntansi merupakan suatu

siklus kegiatan pencatatan sehingga jika mereka melewatkan pembelajaran

mereka tidak akan mengerti, karena pembelajaran akuntansi berkelanjutan

atau selalu berhubungan materi pembelajaran sebelumnya. Hal ini dapat

Page 55: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

diatasi dengan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

b. Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran

akuntansi.

Metode konvensional atau ceramah yang dilakukan secara

berkelanjutan akan menimbulkan kebosanan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran, siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan

mencatat apa yang dijelaskan guru, serta mengerjakan apa yang

diperintahkan guru, sehingga siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata

pelajaran akuntansi. Akibatnya, banyak siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas maupun evaluasi yang diberikan guru, karena selain

pemahaman siswa yang mengambang, juga dalam mata pelajaran

akuntansi melibatkan perhitungan dan berkaitan dengan kejadian sehari­

hari yang membutuhkan ketelitian dan ketekunan para siswa. Hal tersebut

dapat diatasi apabila siswa dilibatkan secara aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan pendapatnya

tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka

mengalami kesulitan.

c. Beberapa siswa yang kurang memahami pembelajaran.

Siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran dan melakukan

kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran tidak akan

mengerti penjelasan dari guru. Apabila diberi kesempatan untuk bertanya,

mereka juga tidak akan mengerti apa yang akan mereka tanyakan, tetapi

siswa lebih suka bertanya kepada teman mereka yang juga belum tentu

memahami apa yang disampaikan guru. Namun, ada pula beberapa siswa

yang masih mengabaikan pelajaran dan tidak bertanya kepada teman

setelah pelajaran usai. Sehingga siswa tersebut tidak akan mengetahui

materi yang harus mereka pelajari. Para siswa yang tidak memahami

materi pembelajaran akan kesulitan ketika mereka menghadapi ulangan

harian. Saat ulangan harian siswa yang tidak memahami materi

pembelajaran akan bertanya kepada temannya atau mencontek catatan, hal

Page 56: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

ini akan sangat mengganggu jalannya ulangan karena pada saat ulangan

harian siswa dilarang untuk saling membantu dalam menjawab soal

ulangan. Keadaan ini harus diatasi dengan suatu metode pembelajaran

yang melibatkan siswa secara aktif dan siswa dapat langsung bertanya

kepada temannya pada saat proses belajar mengajar, serta jika perlu

bertanya kepada guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran sehingga

siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru masih menggunakan metode konvensional.

Pada saat pembelajaran akuntansi, seringkali siswa menunjukkan

sikap yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran

akuntansi. Siswa terlihat bosan, jenuh dan tidak berminat terhadap

pelajaran akuntansi serta kurang memperhatikan materi pelajaran dengan

seksama. Guru sudah mencoba untuk membangkitkan minat siswa dengan

memberikan pendekatan secara langsung dan dengan memotivasi serta

menegur siswa yang tidak mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini

ternyata belum mampu membangkitkan semangat dan minat belajar siswa

terhadap mata pelajaran akuntansi.

b. Hasil belajar yang tercermin dari pencapaian kompetensi belajar siswa

belum menunjukkan hasil yang optimal.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan

bahwa prestasi belajar akuntansi para siswa di SMK Kanisius Surakarta

dapat dikatakan belum merata dan kurang memenuhi kriteria ketuntasan

minimal standar kompetensi serta tujuan pelajaran akuntansi, karena dalam

pengamatan yang dilakukan peneliti pada siswa kelas XI Akuntansi SMK

Kanisius Surakarta, dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan bahwa

terdapat kesenjangan antara pencapaian kompetensi belajar siswa dengan

kriteria minimal yang harus dicapai. Berdasarkan nilai Ulangan Harian KD

1 terdapat 59% siswa yang memperoleh nilai dibawah standar KKM yaitu

70 dan 41% siswa memperoleh nilai diatas KKM, hal ini menunjukan

Page 57: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pencapaian kompetensi siswa belum merata serta kurangnya pemahaman

terhadap mata pelajaran akuntansi.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Sebagai data awal, peneliti mengambil nilai ulangan harian terakhir yang

diperoleh siswa untuk mengetahui kemampuan siswa serta dijadikan tes awal

siswa sebelum kita masuk pada siklus pertama yang mana tes tersebut dalam

bentuk tes pilihan ganda dan soal essay diperoleh hasil seperti tercantum dalam

tabel berikut:

Tabel 5. Hasil Tes Awal Kemampuan siswa

Nilai Jumlah anak Persentase

90­95 85­89 80­84 75­79 70­74 65­69 60­64 55­59 50­54 45­49 40­44 35­39 0

1 1 3 3 1 6 2 1 2 ­ ­ 1 1

4,5 4,5 13,6 13,6 4,5 27,2 9,1 4,5 9,1 ­ ­ 4,5 4,5

Jumlah 22 100

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing­masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, serta (4) analisis dan refleksi tindakan.

Peneliti menggunakan dua siklus karena hal tersebut dirasa sudah mencukupi

untuk keperluan penelitian. Selain keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak

sekolah dalam pelaksanaan penelitian.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui model

pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah :

Page 58: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan Tindakan I dilaksanakan pada hari Kamis,

29 Juli 2010 di ruang guru SMK Kanisius Surakarta. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa masih siswa yang menemui

permasalahan dalam memahami materi pembelajaran dan masih rendahnya

tingkat keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan

selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari Sabtu tanggal 31 Juli 2010 dan

Sabtu, 07 Agustus 2010.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dengan skenario

pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama (2 x 45 menit)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Guru memberikan pengarahan tentang teknik pembelajaran

jigsaw yang akan diterapkan.

(4) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok utama.

(5) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru

tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

(6) Guru menerangkan materi tentang kas kecil serta fungsinya dalam

perusahaan dengan metode ceramah.

(7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami

materi yang telah diberikan. Lalu membagi siswa kedalam

kelompok inti untuk mendiskusikan satu bagian materi saja.

Page 59: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

(8) Setelah diskusi di kelompok inti selesai, masing­masimg siswa

kembali ke kelompok utama untuk memberikan penjelasan

kepada teman­teman satu kelompoknya dan membuka

kesempatan tanya jawab sesama siswa. Jika ada pertanyaan yang

tidak bisa dijawab siswa maka akan ditanyakan kepada guru pada

akhir pelajaran.

(9) Guru memberikan soal latihan tentang kas kecil serta fungsinya

dalam perusahaan. Siswa mengerjakan melalui diskusi kelompok

agar terjadi interaksi dalam penyatuan konsepsi.

(10)Siswa mencermati tugas yang diberikan guru dan dapat bertanya

apabila mengalami kesulitan yang dihadapinya dalam

mengerjakan tugas tersebut.

(11)Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan

sebelum menutup pelajaran dengan salam penutup

b) Pertemuan Kedua (2 x 45menit)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru melakukan kilas balik terhadap materi yang lalu serta

penjelasan kembali pelaksanaan teknik jigsaw.

(3) Guru memonitor semua pekerjaan siswa dan meminta beberapa

siswa untuk menjelaskan (mendemonstrasikan) pekerjaannya di

depan kelas. Hal ini dilakukan siswa baik secara sukarela maupun

ditunjuk oleh guru.

(4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan

tugas yang diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya,

tentang kas kecil serta fungsinya. Siswa yang kurang paham dapat

bertanya kepada siswa yang sedang presentasi ataupun guru.

(5) Setelah selesai dan semua siswa paham, guru melanjutkan

pembelajaran memberikan contoh soal untuk menambah

pemahaman siswa.

(6) Guru memberikan latihan soal kepada siswa yang dikerjakan

secara kelompok, serta pembahasannya dengan menunjuk salah

Page 60: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

satu perwakilan kelompok untuk mengerjakan hasil pekerjaanya

didepan kelas.

(7) Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri, guru membuat

kesimpulan dari materi dan tugas yang sudah dibahas dan

mereview pelaksanaan pembelajaran. Siswa akan berpikir apakah

jawaban mereka sudah sesuai dengan konsep yang diharapkan

oleh kompetensi dasar.

(8) Menutup pelajaran serta salam penutup.

2) Guru (peneliti disini bertindak sebagai guru) menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi “Memproses dana kas

kecil”

3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes.

Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus). Sedangkan

instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran,

keterampilan siswa bekerjasama dengan kelompoknya dan ketuntasan

hasil belajar siswa terhadap mata akuntansi.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 31 Juli dan 7 Agustus 2010 di

ruang kelas XI Akuntansi SMK Kanisius Surakarta. Pertemuan dilaksanakan

selama 4 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Materi

pada pelaksanaan tindakan I ini adalah Kas kecil serta fungsinya dalam

perusahaan.

Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan konsep materi dan

memberikan topik diskusi kepada masing­masing kelompok untuk

didiskusikan pada kelompok inti dan disampaikan pada kelompok utama.

Pertemuan kedua diisi dengan melanjutkan diskusi pada pertemuan

sebelumnya dan dilanjutkan presentasi kelompok setelah kegiatan diskusi

dirasa cukup dilanjutkan mengadakan evaluasi belajar untuk siklus I.

Page 61: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Kamis, 31 Juli 2010)

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 31 Juli dan 07 Agustus 2010

di ruang kelas XI Akuntansi. Pertemuan dilaksanakan selama 4 x 45 menit

sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah kas kecil serta

fungsinya dalam perusahaan. Urutan pelaksanaan tindakan I adalah

sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 31 Juli 2010) dengan materi pembelajaran

kas kecil serta fungsinya dalam perusahaan.

a) Guru memulai pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan

presensi siswa yang mengikuti pelajaran.

b) Guru memberikan pengantar materi yang akan di pelajari.

c) Guru memotivasi siswa agar mereka senang dengan model

pembelajaran yang baru sebelum memulai pelajaran dengan

memberi pertanyaan tentang pengertian kas kecil.

d) Guru membagi siswa ke dalam kelompok utama dan membagikan

materi yang akan didiskusikan, mereka mempelajarinya lalu

membentuk lagi kelompok inti yang mendiskusikan satu bagian

materi saja.

e) Setelah selesai diskusi pada kelompok inti guru mempersilakan

siswa kembali pada kelompok utama dan mempresentasikan

kepada teman kelompok utama. Bagi siswa yang belum paham

dapat bertanya dengan tim ahli kelompok mereka masing­masing.

f) Guru mempersilakan para siswa kembali ketempat duduk masing­

masing dan menanyakan hal­hal yang mereka rasa belum jelas

Pada awalnya hanya sekitar 4 siswa yang bertanya, namun

beberapa saat kemudian sekitar 9 siswa juga mepergunakan

kesempatan tanya jawab tersebut.

Page 62: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

g) Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal dan

diperbolehkan dikerjakan secara bersama­sama (berdiskusi) dengan

kelompoknya serta mempresentasikan hasil diskusinya.

h) Guru mengarahkan proses presentasi supaya dapat berjalan dengan

lancar dan membenarkan maupun menambahi materi­materi yang

kurang tepat dan kurang lengkap.

i) Guru memberi gambaran sebagai kesimpulan materi yang telah

dibahas dan mengevaluasi jalannya presentasi yang telah

dilakukan.

j) Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya,

Guru memberikan sedikit evaluasi terhadap jalannya proses diskusi

dan presentasi.

k) Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri, guru membuat

kesimpulan dari materi dan tugas yang sudah dibahas dan

mereview pelaksanaan pembelajaran.

l) Salam penutup

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 07 Agustus 2010) dengan materi Prosedur

pengelolaan dana kas kecil

a) Guru memulai pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan

presensi siswa yang mengikuti pelajaran.

b) Guru meminta siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaannya

masing­masing, kemudian guru berkeliling untuk mengecek

pekerjaan siswa. Sebagian besar siswa sudah mengerjakan dengan

benar meskipun ada beberapa siswa yang mengerjakan tetapi masih

kurang lengkap

c) Guru meminta siswa secara sukarela untuk maju ke depan kelas

mempresentasikan hasil pekerjaannya. Sebelumnya para siswa

tidak ada yang berani mengajukan dirinya.

d) Guru memberikan sedikit motivasi agar mereka berani tampil ke

depan, akhirnya terdapat 4 siswa yang mengajukan diri untuk

mencoba mendemonstrasikan hasil pekerjaannya, Eros Wijaya

Page 63: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

salah satu siswa yang dengan sukarela mau mempresentasikan hasil

pekerjaannya ke depan kelas.

e) Hampir semua siswa (sekitar 21 siswa) bertanya pada saat guru

mendekati mereka.

f) Pada saat demonstrasi berlangsung, banyak dari siswa bertanya

kepada Eros, di sini terjadi tanya jawab yang sangat menarik.

g) Setelah demonstrasi selesai dan dirasa siswa sudah paham, guru

melanjutkan untuk menjelaskan materi berikutnya yaitu Prosedur

pengelolaan dana kas kecil

h) Guru membagi siswa ke dalam kelompok utama dan membagikan

materi yang akan didiskusikan, mereka mempelajarinya lalu

membentuk lagi kelompok inti yang mendiskusikan satu bagian

materi saja.

i) Setelah selesai diskusi pada kelompok inti guru mempersilahkan

siswa kembali pada kelompok utama dan mempresentasikan

kepada teman kelompok utama. Bagi siswa yang belum paham

dapat bertanya dengan tim ahli kelompok mereka masing­masing.

j) Masing­masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan

bagi yang kurang memahami materi dapat bertanya langsung

kepada teman yang mempresentasikan atau kepada guru.

k) Setelah semua materi dipresentsikan, guru memberi kesimpulan

atas materi yang dipelajari.

l) Setelah jam pelajaran berakhir, pembelajaran diakhiri.

c. Observasi dan Interpretasi

Dari proses pembelajaran akuntansi menggunakan model pembelajaran

kooperatif Jigsaw di kelas XI Akuntansi, peneliti bertindak sebagai guru

dengan tujuan agar peneliti dapat secara jelas mengamati kegiatan belajar

mengajar akuntansi pada hari itu.

Pada pertemuan pertama yaitu hari Sabtu 31 Juli 2010, guru

menyampaikan materi akuntansi Kas kecil serta fungsinya dalam perusahaan

secara jelas dan mengadakan diskusi kelompok. Sedangkan pada pertemuan

Page 64: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kedua Sabtu, 07 Agustus 2010, siswa diminta untuk melanjutkan diskusi

kelompok dan presentasi hasil diskusi pada pertemuan sebelumnya. Pada

pertemuan ketiga Sabtu 14 Agustus 2010 guru mengadakan evaluasi akhir

siklus I agar hasil belajar dari siklus I dapat segera diketahui. Dari kegiatan

tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan metode Jigsaw sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan

tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

akuntansi, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung, sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 68%, sedangkan

32% lainnya masih belum dapat memusatkan perhatian pada awal

pembelajaran dan cenderung sibuk dengan pembicaraan teman

sekelompok yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

2) Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok

berlangsung sebesar 64%, sedangkan 36% lainnya tidak turut serta

dalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan siswa merasa tidak bisa

mengerjakan dan tidak mau ikut berdiskusi karena kurangnya

kepercayaan diri serta motivasi dalam diri mereka.

3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi setelah kegiatan

belajar mengajar yaitu sebesar 73 % sedangkan 27 % lainnya masih

banyak yang saling bekerjasama antar temannya. Hal ini disebabkan

kurangnya pengawasan dari guru serta guru kurang tegas dalam

menegur siswa yang bekerjasa.

4) Berdasarkan hasil evaluasi akhir siklus I dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang telah mampu mengerjakan soal evaluasi dan mendapat nilai

diatas KKM yaitu 70 adalah sebanyak 17 siswa atau 77 % sedangkan 5

siswa atau 23% belum mampu mencapai tingkat KKM yang telah

ditentukan. Hal ini disebabkan mereka masih kesulitan dalam

memahami materi dan kurang teliti dalam pengerjaan soal.

Page 65: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 6. Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus 1

Nilai Jumlah anak Persentase

95­100

90­94

85­89

80­84

75­79

70­74

65­69

60­64

1

6

1

1

5

3

2

3

5

27

5

5

23

14

9

14

Jumlah 22 100

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan metode

Jigsaw mampu meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini

ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata­rata kelas. Sebelum penerapan

metode Jigsaw rata­rata kelas adalah 66,1 namun setelah diterapkannya

metode ini, rata­rata kelas menjadi 78,4. Jumlah siswa yang mendapatkan

nilai diatas standar ketuntasan 70 sebanyak 17 siswa dari jumlah

keseluruhan 22 siswa. Akan tetapi, indikator ketercapaian keaktifan pada

siklus I belum tercapai dari 70 % target yang direncanakan, baru 66 % siswa

yang telah aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok

berlangsung. Serta belum tercapainya indikator kemandirian siswa dalam

mengerjakan evaluasi yaitu dari 80% target yang direncanakan, baru 73 %

yang mengerjakan soal evaluasi secara mandiri. Rata­rata yang belum

memenuhi target adalah siswa yang belum mampu menyesuaikan diri

dengan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih aktif.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah:

Page 66: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

(a) Guru dalam menjelaskan materi dengan metode jigsaw terlalu cepat

sehingga sulit untuk dipahami siswa. Waktu yang disediakan guru

untuk tanya jawab juga sangat terbatas, sehingga siswa merasa tidak

ada kesempatan untuk mengungkapkan ketidakpahaman mereka

mengenai materi kepada guru. Serta jam pelajaran yang terpotong

beberapa menit dari sekolah menyebabkan kurangnya waktu untuk

menjelaskan materi yang kurang dipahami siswa.

(b) Guru kurang mampu menguasai kelas sehingga masih banyak siswa

yang tidak memperhatikan materi pembelajaran, mereka hanya

terkadang memperhatikan, kemudian berdiskusi dengan temannya

yang tidak berhubungan dengan materi pembelajaran.

2) Beberapa kekurangan yang ditemukan dari segi siswa adalah sebagai

berikut:

(a) Masih banyak siswa merasa segan bertanya langsung pada guru pada

saat pembelajaran, mereka baru mau bertanya atau mengemukakan

pendapat setelah ditunjuk langsung oleh guru. Mereka merasa lebih

nyaman bertanya kepada guru apabila guru mendekati mereka.

(b) Siswa kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi

sehingga keaktifan siswa rendah dalam pembelajaran.

(c) Siswa kurang mampu berpresentasi atau menyampaikan hasil diskusi

didepaan kelas, sehingga hasil diskusi terkesan mengambang dan

tidak dikuasai dengan maksimal.

(d) Siswa yang telah tuntas dalam pembelajaran akuntansi yang telah

mencapai nilai 70 keatas sebanyak 17 siswa (77 %) dari 22 siswa)

dan siswa­siswa tersebut dapat dinyatakan telah mencapai ketuntasan

hasil belajar , sedangkan 5 siswa (23%) belum mencapai ketuntasan

belajar. Nilai tertinggi adalah 95 dan terendah adalah 61,3 dengan

nilai rata­rata kelas 78,4.

(e) Siswa masih banyak yang mencoba bekerjasama dengan teman

dekatnya dalam mengerjakan soal evaluasi.

Page 67: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan antara lain:

(1) Guru dalam menjelaskan materi dengan metode jigsaw lebih

mendalam dan dengan contoh­contoh sederhana sehingga siswa lebih

mudah memahami materi, mengalokasikan waktu khusus bagi para

siswa untuk bertanya dan menyampaikan kekurangpahaman terhadap

materi, sehingga guru dapat mengetahui dan menerangkan kembali

materi yang kurang dipahami oleh siswa.

(2) Guru menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif agar siswa

lebih fokus dalam menerima pelajaran, serta memberikan materi­

materi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh

siswa.

(3) Guru sebaiknya lebih banyak lagi memberikan masukan­masukan yang

bersifat memotivasi siswa dalam belajar supaya siswa terpacu untuk

lebih aktif dalam pembelajaran.

(4) Guru hendaknya memberikan penghargaan khusus kepada siswa yang

aktif dalam pembelajaran, terampil dalam bekerjasama tim dan tuntas

hasil belajarnya, agar siswa terpacu untuk lebih giat dan rajin belajar.

(5) Guru memberikan serta cara yang sederhana dalam mempresentasikan

hasil diskusi, supaya dapat dimengerti oleh anggota kelompok lain.

(6) Guru hendaknya lebih tegas dalam mengawasi evaluasi agar siswa

yang mengerjakan evaluasi tidak saling bekerjasama.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui model

pembelajaran kooperatif Jigsaw :

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan Tindakan II dilaksanakan pada hari Jum’at

tanggal 20 Agustus 2010 di ruang guru SMK Kanisius Surakarta. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil

Page 68: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

analisis dan refleksi dari siklus I terdapat beberapa kekurangan, kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan

selama 2 kali pertemuan, yakni pada setiap hari Sabtu tanggal 21 Agustus

2010 dan Sabtu 28 Agustus 2010 dengan rancangan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw, skenario

pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama ( 2 x 45 menit )

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Mengulang sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi saldo awal kas kecil yaitu dengan

sedikit membahas hasil dari evaluasi yang telah dilakukan pada

pertemuan sebelumnya.

(4) Guru merefleksi kegiatan pembelajaran sebelumnya dan

memberitahukan rencana pembelajaran untuk hari ini.

(5) Menjelaskan gambaran materi pelajaran saldo awal kas kecil

dan bukti pemakaian dana kas kecil

(6) Guru membagi kelas menjadi lima kelompok utama untuk

mendiskusikan materi saldo awal kas kecil

(7) Membagi masing­masing kelompok ke dalam kelompok inti.

Masing­masing kelompok mendiskusikan per bagian materi

saldo awal kas kecil dan pemakaian dana kas kecil.

(8) Kelompok inti kembali ke kelompok utama dan menjelaskan

pokok bahasan dari kelompok inti pada kelompok utama.

(9) Guru melakukan evaluasi dengan menanyakan materi yang

telah didiskusikan

Page 69: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

(10)Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang

dan menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi

yang telah dipelajari.

(11)Salam penutup

b) Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(2) Mengawali pembelajaran dengan memberikan pretest secara lisan

untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi

yang telah dan akan disampaikan

(3) Setiap kelompok yang telah dibentuk pertemuan sebelumnya

kembali ke kelompok masing­masing untuk mendiskusikan

materi bukti pemakaian dana kas kecil.

(4) Melakukan evaluasi dengan memberikan soal untuk mengetahui

pemahaman siswa serta pembahasannya..

(5) Siswa mengerjakan hasil pekerjaan latihan soalnya didepan kelas,

selanjutnya dibahas bersama dan dianalisis apakah masih ada

kekurangan dalam mengerajakan soal latihan tersebut.

(6) Guru melakukan evaluasi atas materi yang telah dipelajari serta

menyimpulkan hasil pembelajaran.

(7) Salam penutup

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi saldo awal dan bukti pemakaian kas kecil dengan model

pembelajaran kooperatif Jigsaw.

3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes.

Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan siswa

selama pembelajaran, ketrampilan siswa dalam berdiskusi dengan

kelompok dan ketuntasan hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Page 70: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Kegiatan pelaksanaan Tindakan II dilaksanakan selama 2 kali

pertemuan seperti yang telah direncanakan, yakni pada tiap hari Sabtu

tanggal 21 Agustus 2010 dan Sabtu 28 Agustus 2010 di ruang kelas XI

Akuntansi. Pertemuan dilaksanakan selama 4 x 45 menit sesuai dengan

skenario pembelajaran dan RPP.

Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I,

hanya pada pelaksanaan tindakan II ini terdapat perbaikan/ penguatan yang

masih diperlukan dari tindakan I. Materi yang disampaikan pada

pelaksanaan tindakan II yaitu Saldo awal kas kecil dan bukti pemakaian

kas kecil.

Pada pertemuan siklus II guru menjelaskan saldo awal kas kecil dan

mendemonstrasikan pengisian bukti pemakaian kas kecil dengan jelas dan

dibuka kesempatan tanya jawab, kemudian siswa mengerjakan soal secara

berkelompok masih dengan metode yang diterapkan di Siklus I.

Dilaksanakan kegiatan diskusi dan presentasi, kegiatan ini ditambah

dengan tanya jawab yang lebih efektif untuk membangun pemahaman

siswa agar labih mudah memahami materi yang disampaikan, ditutup

dengan evaluasi akhir Siklus II.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 21 Agustus 2010)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran, siswa hadir

semua. Guru mengkondisikan kelas untuk memeriksa apakah siswa

sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran.

b) Guru menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

c) Mengulang sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi saldo awal kas kecil yaitu dengan sedikit

membahas hasil dari evaluasi yang telah dilakukan pada pertemuan

sebelumnya.

Page 71: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

d) Guru merefleksi kegiatan pembelajaran sebelumnya dan

memberitahukan rencana pembelajaran untuk hari ini.

e) Menjelaskan gambaran materi pelajaran saldo awal kas kecil dan

bukti pemakaian dana kas kecil

f) Guru membagi kelas menjadi lima kelompok utama untuk

mendiskusikan materi saldo awal kas kecil

g) Membagi masing­masing kelompok ke dalam kelompok inti.

Masing­masing kelompok mendiskusikan per bagian materi saldo

awal kas kecil dan pemakaian dana kas kecil.

h) Kelompok inti kembali ke kelompok utama dan menjelaskan

pokok bahasan dari kelompok inti pada kelompok utama.

i) Guru melakukan evaluasi dengan menanyakan materi yang telah

didiskusikan

j) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan

menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

k) Salam penutup

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 28 Agustus 2010)

a) Guru membuka pelajaran kemudian mengabsen siswa.

b) Mengawali pembelajaran dengan memberikan pretest secara lisan

untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi

yang telah dan akan disampaikan

c) Setiap kelompok yang telah dibentuk pertemuan sebelumnya

kembali ke kelompok masing­masing untuk mendiskusikan materi

bukti pemakaian dana kas kecil.

d) Melakukan evaluasi dengan memberikan soal untuk mengetahui

pemahaman siswa serta pembahasannya.

e) Siswa mengerjakan hasil pekerjaan latihan soalnya didepan kelas,

selanjutnya dibahas bersama dan dianalisis apakah masih ada

kekurangan dalam mengerajakan soal latihan tersebut.

Siswa yang mengerjakan didepan kelas adalah :

Page 72: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sharon Zefanya U. kemudian diselesaikan oleh Eros Wijaya,

karena masih ada beberapa kolom bukti pemakaian kas kecil yang

belum diisi.

f) Guru melakukan evaluasi atas materi yang telah dipelajari serta

menyimpulkan hasil pembelajaran.

g) Salam penutup

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw di kelas XI

Akuntansi. Peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran Akuntansi

dalam mengajar dengan tujuan agar peneliti dapat secara jelas melihat dan

mengamati kegiatan belajar mengajar akuntansi pada hari itu.

Pada pertemuan pertama yaitu hari Sabtu, 21 Agustus 2010 guru

menyampaikan materi tentang saldo awal kas kecil, dengan model

pembelajaran kooperatif Jigsaw secara jelas. Selanjutnya pada pertemuan

kedua yaitu hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2010, guru memberikan soal­

soal untuk didiskusikan kembali kepada masing­masing kelompok dan

memonitoring jalannya diskusi. Pada pertemuan ketiga yaitu hari Selasa,

31 Agustus 2010, guru mengadakan evaluasi akhir siklus II agar hasil

belajar dari siklus II dapat segera diketahui. Dari kegiatan tersebut,

deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw sudah dijelaskan

secara rinci dalam pelaksanaan tindakan II.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar akuntansi pada Siklus II, diperoleh gambaran tentang

aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu

sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 73 %, sedangkan

27 % lainnya masih belum dapat memusatkan perhatian pada awal

pembelajaran.

Page 73: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2) Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok

berlangsung sebesar 77%, sedangkan 23% lainnya tidak turut serta

dalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa merasa tidak

bisa mengerjakan dan tidak mau ikut berdiskusi karena kurangnya

motivasi dari dalam diri mereka.

3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi setelah kegiatan

belajar mengajar yaitu sebesar 82 % sedangkan 18 % lainnya masih

banyak yang saling bekerjasama dengan temannya karena kurang

percaya diri dalam mengerjakan evaluasi.

4) Berdasarkan hasil evaluasi akhir siklus II dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang telah mampu mengerjakan soal evaluasi dan mendapat

nilai diatas KKM yaitu 70 adalah sebanyak 22 siswa atau 100%.

Tabel 7. Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus II

Nilai Jumlah anak Persentase

95­100

90­94

85­89

80­84

4

5

3

10

18

23

24

45

Jumlah 22 100

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus II ini adalah:

a) Guru kurang aktif dalam melakukan pendekatan kepada siswa yang

tidak aktif dalam pembelajaran.

b) Guru kurang memotivasi siswa agar percaya pada diri sendiri ketika

mengerjakan tugas maupun ulangan, Sehingga ada beberapa anak

yang masih melihat jawaban teman.

Page 74: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2) Beberapa kekurangan yang ditemukan dari segi siswa adalah sebagai

berikut:

a) Kurangnya kemampuan siswa dalam berkomunikasi/bersosialisasi

pada saat presentasi hasil diskusi kelompok.

b) Masih ada beberapa anak yang belum mengerjakan evaluasi secara

mandiri

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan antara lain :

(1) Guru hendaknya lebih memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien

serta lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi kepada siswa

sehingga guru dapat menarik minat dan mendorong siswa untuk lebih

aktif dalam pembelajaran.

(2) Guru sebaiknya lebih banyak lagi memberikan masukan­masukan yang

bersifat memotivasi siswa dalam belajar supaya siswa terpacu untuk

lebih aktif dalam pembelajaran.

(3) Guru hendaknya memotivasi siswa agar percaya pada diri sendiri ketika

mengerjakan tugas maupun ulangan dan tidak perlu melihat pekerjaan

teman. Sehingga hasil yang diperoleh oleh siswa merupakan hasil

pekerjaannya sendiri dan bukan hasil menyontek pekerjaan teman atau

membuka buku yang berkaitan dengan pelajaran. Apapun hasil yang

diperoleh lebih baik hasil pekerjaan sendiri daripada meniru pekerjaan

teman.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi menggunakan

model pembelajaran kooperatif Jigsaw dari siklus satu ke siklus berikutnya. Hal

tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Page 75: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 8. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kriteria Jumlah Siswa Persentase

Sebelum

Penerapan

Siklus I Siklus II Sebelum

Penerapan

Siklus I Siklus II

Tuntas 9 17 22 40,9% 77 % 100 %

Tidak

Tuntas

13 5 0 59,1% 23 % 0 %

(Sumber: data primer yang diolah, 2010)

Tabel 9. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Aspek yang diukur Target

Capaian

Persentase Peningkatan

Siklus I Siklus II

Keaktifan

siswa dalam

Apersepsi

60 % 68 % 73 % 5 %

Keaktifan

siswa dalam

kelompok saat

mengikuti

pembelajaran

70 % 64 % 77 % 13 %

Kemandirian

siswa dalam

mengerjakan soal

80 % 73% 82 % 9 %

Ketuntasan

hasil belajar (standar

nilai 70)

80 % 77 % 100 23 %

Peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi tersebut juga

dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Page 76: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

0

5

10

15

20

25

Siklus I Siklus II

Keaktifan siswa dalam apersepsi

Keaktifan siswa dalam pembelajaran Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal Ketuntasan hasil belajar

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu meliputi : (1) perencanaan tindakan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan

refleksi tindakan.

Grafik diatas menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif Jigsaw berdampak terhadap proses dan hasil kegiatan

pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain siswa lebih mudah

memahami materi yang disampaikan oleh guru, siswa menjadi lebih aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran dan siswa dapat bekerjasama dengan kelompok

dalam mendiskusikan hasil pekerjaannya. Dan tujuan utama dalam penelitian

tindakan kelas ini tercapai yaitu peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan

model pembelajaran kooperatif Jigsaw

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan

sebagai berikut: Penelitian diawali dengan observasi awal untuk mengetahui

kondisi pembelajaran mata pelajaran akuntansi pada kelas XI Akuntansi SMK

Kanisius Surakarta sebelum dilaksanakan tindakan I dan tindakan II. Disamping

Page 77: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

itu peneliti telah melakukan survei awal pada saat pelaksanaan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di kelas XI Akuntansi SMK Kanisius Surakarta

mata pelajaran akuntansi. Dari hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa

prestasi pembelajaran akuntansi pada siswa kelas tersebut masih belum optimal.

Oleh karena itu, peneliti berinisiatif mencari solusi untuk mengatasi

masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

Jigsaw. Peneliti mencari sumber­sumber tentang model pembelajaran kooperatif

Jigsaw dan mempelajari teknik­teknik dalam pembelajaran tersebut. Selanjutnya

peneliti bersama guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

akan dilaksanakan dalam tindakan siklus I. Kemudian diperoleh kesepakatan

mengenai materi yang akan disajikan yaitu materi pada pelaksanaan tindakan

siklus I ini adalah Kas kecil serta fungsinya dalam perusahaan.

Dalam pembelajaran, pertama guru menjelaskan materi kepada siswa

secara global, kemudian guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang

masing­masing kelompok beranggotakan 4­5 siswa heterogen dan masing­masing

kelompok diminta untuk dapat mempresentasikan hasil diskusinya. Dalam

pelaksanaan diskusi, peran guru adalah memonitoring jalannya diskusi dan

memfasilitasi siswa untuk mengajukan pertanyaan atas materi yang belum

dimengerti. Pembelajaran ini menuntut guru untuk mampu merangsang siswa

supaya lebih aktif dan trampil dalam bekerjasama untuk menyelesaikan topik

diskusi yang telah diberikan oleh guru. Sehingga pengetahuan yang diperoleh

siswa tidak hanya dari guru, melainkan juga dari diskusi dan bertukar pikiran/

pendapat baik dengan guru maupun dengan anggota kelompoknya. Dari hasil

pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar akuntansi pada siklus I masih

terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu masih banyak siswa merasa segan

bertanya langsung pada guru pada saat pembelajaran, mereka baru mau bertanya

atau mengemukakan pendapat setelah ditunjuk langsung oleh guru. Mereka

merasa lebih nyaman bertanya kepada guru apabila guru mendekati mereka. Siswa

kurang memberikan respon pada saat guru menyampaikan materi sehingga tingkat

keaktifan siswa rendah dalam pembelajaran. Kurangnya ketrampilan siswa dalam

Page 78: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

berkomunikasi/ bersosialisasi pada saat presentasi hasil diskusi kelompok. Selain

itu, waktu dalam berdiskusi juga cukup terbatas.

Oleh karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun rencana

pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran akuntansi pada siklus I. Materi pembelajaran pada siklus II masih

sama dengan siklus I yaitu: Kas kecil yang mengkhususkan pada materi saldo

awal kas kecil serta bukti pemakaian kas kecil. Siklus II dilaksanakan didasarkan

atas perbaikan dari kelemahan siklus I. Pada saat peneliti melakukan wawancara

dengan siswa, siswa merasa cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif Jigsaw, selain siswa menjadi aktif, siswa juga

merasa lebih bisa memahami materi karena selain guru memberikan penjelasan

materi secara bertahap, guru juga memberikan latihan secara terbimbing kepada

siswa dalam hal ini adalah diskusi. Dalam diskusi siswa diajarkan untuk bekerja

secara kelompok dalam menyelesaikan topik yang telah dipilih. Dengan cara ini,

siswa menjadi lebih aktif karena selain dapat bertanya langsung kepada guru,

siswa juga dapat bertanya dan bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi

pada siklus I dan Siklus II, prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan. Dari

segi keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran menunjukkan peningkatan dari

66 % pada siklus I menjadi 75 % pada siklus II. Begitu pula pada pencapaian

prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan, ini ditunjukkan dari

banyaknya siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan minimal (KKM) yaitu

sebesar 77 % atau sebanyak 17 siswa pada siklus I dan 100 % atau sebanyak 22

siswa pada siklus II.

Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi

lebih antusias dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa yang sebelumnya tidak

bisa bekerjasama dalam kelompok, pada siklus II ini sudah dapat bekerjasama

dengan siswa lain dengan baik. Meskipun begitu, masih diperlukan juga motivasi

dan pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya kegiatan belajar mengajar

akuntansi keuangan. Oleh sebab itu masalah yang dihadapi pada pembelajaran

akuntansi sudah dapat diatasi dengan cara penerapan model pembelajaran

Page 79: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kooperatif Jigsaw yang berkesinambungan dapat meningkatkan pemahaman

siswa, mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, meningkatkan ketrampilan

siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya dan meningkatkan hasil belajar

siswa.

Berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan melalui tindakan siklus I

dan siklus II, peneliti berhasil melaksanakan pembelajaran akuntansi yang dapat

menarik minat dan perhatian siswa, sehingga prestasi belajar akuntansi dapat

meningkat. Disamping itu, peneliti juga dapat memberikan masukan mengenai

inovasi­inovasi model­model maupun metode pembelajaran yang efektif, menarik,

dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat dilihat dari indikator­indikator

sebagai berikut:

1. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi sehingga

siswa lebih aktif baik bertanya mengenai materi yang belum jelas maupun

mengemukakan pendapatnya.

2. Siswa mampu bekerjasama dengan kelompoknya dalam menyelesaikan

Lembar kegiatan diskusi, dan mampu mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas dengan baik dan penuh percaya diri karena siswa telah cukup

paham mengenai materi yang dipresentasikan.

3. Siswa menjadi lebih percaya diri untuk maju mengerjakan soal yang diberikan

guru karena mereka sudah menguasai materi itu.

4. Siswa mampu mengerjakan soal­soal evaluasi dengan teliti, cermat dan benar

sehingga siswa telah mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu 70.

Page 80: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI Akuntansi SMK

Kanisius Surakarta ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus yang

dilakasnakan meliputi empat tahap, yaitu : (1) pembuatan perencanaan tindakan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, serta (4) penyusunan

analisis dan refleksi tindakan.

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut, terdapat

peningkatan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw pada siswa kelas XI

Akuntansi SMK Kanisius Surakarta. Peningkatan Prestasi belajar mata pelajaran

akuntansi tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya yang dikemas

dalam dua siklus tindakan diantaranya :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran

kooperatif Jigsaw dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw yang dilakukan oleh

para siswa.

3. Guru mengefektifkan siswa di dalam belajar melalui pelaksanaan diskusi

intensif dengan bimbingan aktif dari guru sehingga siswa menjadi lebih

kooperatif di dalam kegiatan belajar mengajar.

Upaya tersebut terbukti meningkatkan prestasi mata pelajaran akuntansi

pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Kanisius Surakarta. Hal tersebut dapat

terlihat dari beberapa temuan di kelas sebagai berikut :

1. Siswa tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran akuntansi.

2. Siswa terlihat memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru dengan

motivasi tinggi dan terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

3. Siswa menjadi lebih percaya diri untuk bertanya bahkan maju ke depan kelas

untuk menjelaskan hasil pekerjaannya

64

Page 81: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

4. Kemampuan siswa dalam memahami akuntansi menjadi meningkat. hal ini

dapat dilihat dari nilai akhir dan nilai rata­rata kelas yang mengalami

peningkatan dari siklus I sampai siklus II.

Selain itu, terdapat manfaat dari penggunaan model pembelajaran

kooperatif Jigsaw dalam pembelajaran, yaitu:

1. Membantu siswa dalam memahami materi dengan diskusi dengan teman

kelompoknya.

2. Melibatkan semua siswa dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih

aktif.

3. Siswa dapat menambah pengetahuan dengan berdiskusi dengan teman

kelompoknya maupun dengan guru.

4. Menumbuhkan minat belajar mandiri dan menummbuhkan semangat belajar

siswa dalam mengikuti pelajaran akuntansi.

Unsur penting dalam pembelajaran ini adalah penggunanaan ragam

metode dan pendekatan pembelajaran yang dipilih. Pemilihan metode dan

pendekatan tertentu akan mempengaruhi berhasil tidaknya suatu pembelajaran.

Pengetahuan yang diterima siswa juga sangat dipengaruhi oleh metode dan

pendekatan yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa penerapan metode dan pendekatan pembelajaran yang tepat akan

berpengaruh terhadap proses dan hasil dari pembelajaran tersebut. Dalam

pembelajaran akuntansi ini diterapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw.

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, prestasi mata

pelajaran akuntansi meningkat. Hal ini dikarenakan dalam penerapannya, siswa

diberikan kesempatan untuk berdiskusi lalu menjelaskan hal yang siswa pahami

kepada teman sebayanya, selain itu siswa juga dibantu guru apabila terdapat

kesulitan. Sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya dari guru,

tetapi juga diperoleh dari siswa itu sendiri. Pengetahuan dibangun atas dasar

konsep yang diterima siswa yang dikembangkan berdasarkan pengalaman yang

telah mereka dapat. Pengetahuan tersebut diharapkan dapat bertahan lama dalam

pikiran siswa.

Page 82: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tujuan penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah untuk

membangkitkan motivasi belajar siswa dalam rangka membangun pengetahuan

melalui kelompok diskusi intensif dalam arahan guru secara aktif sehingga

peningkatan kompetensi belajar siswa dapat dicapai secara optimal

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang saling berhubungan

satu sama lain. Faktor­faktor tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa.

Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan strategi

dan metode pengajaran, kemampuan guru dalam mengelola kelas pada saat proses

pembelajaran berlangsung, serta kemampuan guru dalam memotivasi minat dan

semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sedangkan faktor

yang berasal dari pihak siswa antara lain antusias dan keaktifan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran akuntansi, diskusi kelompok, maupun pada saat

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

2. Implikasi Praktis

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi.

Hal ini jadi pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran

kooperatif Jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar sehari­hari yang disesuaikan

pula dengan materi pelajaran. Selain itu, penggunaan model pembelajaran

kooperatif Jigsaw dapat pula menjadi pertimbangan bagi guru dalam rangka

meningkatkan kompetensi belajar siswa. Dalam hal ini, perlu dilakukan

perbaikan­perbaikan dalam penerapan metode ini, khususnya pada saat

pengelolaan kelas pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, sehingga

kegiatan belajar mengajar akan berlangsung lebih kondusif. Untuk meningkatkan

kompetensi belajar siswa, guru dapat menerapkan berbagai metode pengajaran

yang baru dan menarik, yang dapat memicu siswa untuk ikut aktif terlibat dalam

Page 83: SKRIPSIeprints.uns.ac.id/9795/1/193681511201102341.pdfPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW ... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN ... Skripsi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya membuat siswa tidak jenuh dan

menjadi lebih tertarik pada apa yang akan dipelajari.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran­

saran sebagai berikut :

1. Diharapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw diterapkan oleh guru mata

pelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi dengan cara

memilih standar kompetensi tertentu yang dapat disampaikan kepada siswa

dengan metode ini, sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik dan

mudah diterima para siswa. Materi yang dapat disampaikan dengan metode ini

khususnya adalah materi teori yang tidak memerlukan banyak praktik.

2. Guru perlu menambah wawasannya tentang metode­metode dan pendekatan­

pendekatan pembelajaran yang inovatif agar proses pembelajaran lebih

menarik dan siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar di kelas.

3. Guru hendaknya mampu memilih metode yang tepat dalam proses

pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.