Model Kurva Permintaan Patah

2
Model Kurva Permintaan Patah Model ini muncul karena adanya kekakuan dalam menetapkan harga yang sering terjadi pada pasar oligopoli. Model kurva permintaan adalah patah (kinked demand curve model) pertamakali dikemukawkan oleh Paul Sweezy. Model ini menjelaskan bahwa setiap perusahaan dalam industri akan menyesuaikan harga untuk mempertahankan bagian pasar mereka. Suatu perusahaan tidak akan menaikkan harga, karena perusahaan lain tidak akan menaikkan harga produknya sehingga suatu perusahaan tersebut akan kehilangan sebagian pelanggannya. Demikian sebaliknya. Oleh sebab itu, setiap perusahaan dalam industri (duopolis) tidak akan mengubah harga dalam memperbesar bagian pasar ke atas produknya melainkan diferensiasi produknya. Memaksimumkan Keuntungan Kurva Permintaan Patah Melalui kurva permintaan patah dapat ditentukan jumlah produksi yang dihasilkan pada tingkat harga tertentu. Melalui kurva permintaan patah ini oligopolis dapat memaksimumkan keuntungannya dengan menerapkan syarat MR=MC. Berbeda dengan kurva permintaan pada pasar persaingan tidak sempurna lainnya, kurva permintaan ini tidak lurus, tetapi mempunyai kesamaan yaitu berslop negatif. Demikian juga, kurva penerimaan marjinal tidak berbentuk seperti biasanya, MR terdiri dari dua bagian mengikuti kurva permintaan patah tersebut. Satu bagian merupakan garis lurus menurun miring dari atas ke kanan, kemudian dihubungkan oleh garis putus-putus vertikal ke bagian kedua. Produsen menghadapi kurva permintaan DD’ yang patah pada titik K. Sebabnya, bila produsen ini menurunkan harga jualnya dari harga yang berlaku, P ( dengan harapan omset naik), maka produsen lain akan mengikutinya. Akibatnya, penurunan harga tersebut tidak menghasilkan kenaikan volume yang terjual yang cukup besar seperti ditunjukkan kurva D (yaitu kurva permintaan untuk produsen tersebut seandainya perusahaan-perusahaan lain tidak mengikuti

Transcript of Model Kurva Permintaan Patah

Page 1: Model Kurva Permintaan Patah

Model Kurva Permintaan Patah

Model ini muncul karena adanya kekakuan dalam menetapkan harga yang sering terjadi pada pasar oligopoli. Model kurva permintaan adalah patah (kinked demand curve model) pertamakali dikemukawkan olehPaul Sweezy. Model ini menjelaskan bahwa setiap perusahaan dalam industri akan menyesuaikan hargauntuk mempertahankan bagian pasar mereka. Suatu perusahaan tidak akan menaikkan harga, karena perusahaan lain tidak akan menaikkan harga produknya sehingga suatu perusahaan tersebut akan kehilangan sebagian pelanggannya. Demikian sebaliknya. Oleh sebab itu, setiap perusahaan dalam industri (duopolis) tidak akan mengubah harga dalam memperbesar bagian pasar ke atas produknya melainkan diferensiasi produknya.

Memaksimumkan Keuntungan Kurva Permintaan PatahMelalui kurva permintaan patah dapat ditentukan jumlah produksi yang dihasilkan pada tingkat harga tertentu. Melalui kurva permintaan patah ini oligopolis dapat memaksimumkan keuntungannya dengan menerapkan syarat MR=MC. Berbeda dengan kurvapermintaan pada pasar persaingan tidak sempurna lainnya, kurva permintaan ini tidak lurus, tetapimempunyai kesamaan yaitu berslop negatif. Demikian juga, kurva penerimaan marjinal tidak berbentuk seperti biasanya, MR terdiri dari dua bagian mengikuti kurva permintaan patah tersebut. Satu bagian merupakangaris lurus menurun miring dari atas ke kanan, kemudian dihubungkan oleh garis putus-putus vertikal ke bagiankedua.

Produsen menghadapi kurva permintaan DD’ yang patah pada titik K. Sebabnya, bila produsen ini menurunkan harga jualnya dari harga yang berlaku, P ( dengan harapan omset naik), maka produsen lain akan mengikutinya. Akibatnya, penurunan harga tersebut tidak menghasilkan kenaikan volume yang terjual yang cukup besar seperti ditunjukkan kurva D (yaitu kurva permintaan untuk produsen tersebut seandainya perusahaan-perusahaan lain tidak mengikuti untuk menurunkan harga) tetapi seperti yang ditunjukkan oleh kurva KD’. Jadi Kurva KD’adalah kurva permintaannya, apabila ia menurunkan harga jualnya.

Kurva MR juga patah (A – B) Keuntungan Maximal pada Q* dan P* Jika ongkos berubah, misal MC naik atau turun, maka Q dan P tetap, asal pergeseran MC tidak keluar batas A – B.

Hal inilah yang menyebabkan harga tegar / sulit berubah di dalam pasar oligopoli.