Model Kontrak Konstruksi San

2

Click here to load reader

description

aspek hukum pembanguan

Transcript of Model Kontrak Konstruksi San

Page 1: Model Kontrak Konstruksi San

1.2 Model Kontrak Konstruksi

Di dalam BAB II, yang membahas perkembangan industri Jasa Konstruksi di

Indonesia, telah diuraikan bahwa sampai dengan pertengahan tahun 1999, Indonesia

belum memiliki peraturan perundang-undangan yang baku mengenai Jasa Konstruksi.

UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi baru diundangkan pada tahun 1999 dan baru

diberlakukan pada tahun 2000, dengan demikian sesuai syarat-syarat yang sah tidaknya

suatu kontrak yang diatur didalam KUHPer Pasal 1338, terdapat banyak sekali model

kontrak konstruksi. Kontrak-kontrak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3(tiga)

golongan yaitu :

1.2.1 Versi Pemerintah

Biasanya masing-masing Kementrian memiliki “standar” sendiri. Standar

yang biasanya dipakai adalah standar Kementrian Pekerjaan Umum. Bahkan

Pekerjaan Umum memiliki lebih dari satu standar karena masing-masing

Direktorat Jendral (sekarang ada 5 buah) memiliki standar masing-masing.

1.2.2 Versi Swasta Nasional

Versi ini beraneka ragam sesuai selera pengguna jasa. Terkadang

mengutip standar Kementrian atau bagi yang sudah lebih maju mengutip

(sebagian) system kontrak luar negeri seperti FIDIC (Federation Internationale

des Ingenieurs Counsels), JCT (Joint Contract Tribunals) atau AIA (American

Institute of Architects). Namun karena diadopsi secara setengah-setengah, maka

wajah kontrak versi ini menjadi tidak karuan dan sangat rawan sengketa.

1.2.3 Versi/Standar Swasta/Asing

Umumnya para pengguna jasa/pemilik proyek asing mengadopsi standar

kontrak FIDIC, JCT, atau SIA.

Page 2: Model Kontrak Konstruksi San

1.6 Administrasi Kontrak

Administrasi kontrak merupakan suatu istilah yang menggambarkan penanganan

komersial dari suatu kontrak sejak kontrak tersebut ditandatangani sampai diakhiri secara

resmi ataupun putus tidak direncanakan (karena kesalahan kontrak) atau pengakhiran

kontrak dini. Administrasi kontrak mengawasi kepastian pemenuhan komersial dengan

ketentuan-ketentuan dari dari setiap kontrak. Oleh karena kepedulian terhadap kontrak di

Indonesia sangat rendah, maka pengelolaan administrasi kontrak tidak berjalan dengan

baik. Petugas yang definif dan profesional serta khusus mengolah kontrak tidak tersedia.

Yang ada biasanya petugas yang merangkap tugas lain dan kebanyakan tidak memenuhi

kualifikasi sebagai administrator kontrak.