Model Aliran Air Tanah

download Model Aliran Air Tanah

of 6

Transcript of Model Aliran Air Tanah

  • 7/31/2019 Model Aliran Air Tanah

    1/6

    Jurnal Polusi Tanah dan Air Tanah ( 2012 )

    Kelompok 8, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

    MODEL ALIRAN AIR TANAH

    Cindhy Ade Hapsari1, Lutfhi Adhytia Putra2, Ratu Rima Novia Rahma3, Riandy Surya

    Irawan4

    Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Kamper Kampus IPB, Dramaga,

    Bogor, 16680

    Email: [email protected], [email protected],

    [email protected], [email protected]

    4

    Abstrak: Air dalam tanah mengalir dari suatu titik yang memiliki energi yang lebih tinggi, menuju

    ke titik dimana energi yang terdapat lebih rendah. Aliran air dalam tanah terjadi karena adanya

    rembesan air yang melewati pori-pori tanah. Sifat air yang dapat melewati pori-pori tanah

    disebut dengan permeabilitas. Permeabilitas air tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

    ukuran pori, jenis tanah, dan kepadatan tanah. Proses bergeraknya air dalam tanah melalui

    celah, pori-pori tanah, dan batuan menuju muka air tanah disebut dengan infiltrasi atau perkolasike dalam tanah. Infiltrasi yang terjadi di dalam tanah berubah-ubah dipengaruhi oleh intensitas

    air, kondisi permukaan tanah, struktur tanah, serta kelembaban tanah dan udara yang terdapat di

    dalam tanah. Ukuran pori, kemantapan pori, kandungan air, dan profil tanah juga ikut

    menentukan kapasitas infiltrasi. Praktikum bertujuan untuk mempelajari model miniatur aliran air

    dalam tanah dan pola aliran air dalam tanah, dengan menggunakan alat groundwater flow model

    box, pulpen, penggaris, ember, stopwatch, selang, dan pompa. Dari hasil pengukuran dapat

    diketahui bahwa ketinggian atau head air terus bertambah seiring bertambahnya waktu. Dari

    grafik juga dapat diketahui pola aliran air tanah yang cenderung konstan pada ketinggian sekitar

    30 cm, dimana pada ketinggian tersebut tanah mulai jenuh oleh air.

    Kata kunci: Groundwater Flow Model Box, Head, Infiltrasi, Perkolasi, Permeabilitas

    PENDAHULUANTanah merupakan material yang permeabel, artinya air dapat dengan bebas

    mengalir melalui pori-pori diantara partikel-partikel tanah. Air dalam tanah

    mengalir dari suatu titik yang memiliki energi yang lebih tinggi, menuju ke titik

    dimana energi yang terdapat lebih rendah. Aliran air dalam tanah terjadi karena

    adanya rembesan air yang melewati pori-pori tanah. Sifat air yang dapat melewati

    pori-pori tanah disebut dengan permeabilitas. Permeabilitas air tanah dipengaruhi

    oleh beberapa faktor yaitu ukuran pori, jenis tanah, dan kepadatan tanah. Proses

    bergeraknya air dalam tanah melalui celah, pori-pori tanah, dan batuan menuju

    muka air tanah disebut dengan infiltrasi atau perkolasi ke dalam tanah. Infiltrasi

    yang terjadi di dalam tanah berubah-ubah dipengaruhi oleh intensitas air, kondisi

    permukaan tanah, struktur tanah, serta kelembaban tanah dan udara yang terdapatdi dalam tanah. Ukuran pori, kemantapan pori, kandungan air, dan profil tanah

    juga ikut menentukan kapasitas infiltrasi. Meskipun tanah merupakan material

    yang bersifat permeabel, namun dalam perjalanannya aliran air dalam tanah ini

    seringkali melewati suatu lapisan akuifer yang diatasnya memiliki lapisan penutup

    yang bersifat kedap air atau impermeabel. Hal tersebut menyebabkan terjadinya

    perubahan tekanan antara air tanah yang berada di bawah lapisan penutup dan air

    tanah yang berada diatasnya, yang dikenal dengan air tanah tertekan dan air tanah

    bebas. Berbagai model aliran dalam tanah dan pola aliran dalam tanah dengan

    menggunakan model miniatur aliran air dalam tanah akan dipelajari dalam

    praktikum kali ini.

  • 7/31/2019 Model Aliran Air Tanah

    2/6

    Jurnal Polusi Tanah dan Air Tanah ( 2012 )

    Kelompok 8, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

    METODE PRAKTIKUMPada praktikum ini, lokasi praktikum bertempat di pertigaan Astra (Asrama

    Putra) Jl. Wageningan IPB Dramaga Bogor. Praktikum yang telah dilakukan

    bertujuan untuk mempelajari model miniatur aliran air dalam tanah dan pola aliran

    air dalam tanah, dengan menggunakan alat groundwater flow model box, pulpen,penggaris, ember, stopwatch, selang, dan pompa. Fungsi dari penggaris di sini

    adalah untuk mengukur tinggi aliran air pada selang. Langkah-langkah praktikum

    yang dilakukan adalah sebagai berikut:

    Pertama, hitung semua dimensi pada alat model miniatur aliran air dalam

    tanah dengan menggunakan penggaris. Kemudian, air dimasukkan pada salah satu

    kolom air di sisi box dengan syarat pertahankan air agar tidak melebihi

    permukaan tanah.

    Kedua, setelah semua persiapan sudah siap, lakukan pengamatan dengan

    menggunakan stopwatch. Aturan di sini, pencatatan head dilakukan hingga

    permukaan air dalam kedua sisi kolom mempunyai ketinggian yang sama. Waktu

    yang telah ditentukan yaitu 30 detik sekali untuk pencatatan head. Selamaperhitungan berlangsung, selang ditandai dengan pulpen setiap 30 detik sekali

    agar diketahui berapa kenaikan pada setiap periodenya. Setelah permukaan air

    pada kedua kolom memiliki ketinggian yang sama, lakukan pengukuran pada

    setiap selang dengan menggunakan penggaris dari ujung selang di bagian bawah

    box.

    Ketiga, catat semua hasil praktikum. Kemudian, dari data yang telah diperoleh,

    profil head air digambarkan di dalam grafik hubungan antara selang air yang

    disimbolkan dengan sumbu x dan head air yang disimbolkan dengan sumbu y.

    Grafik tersebut dibuat dengan menggunakan programMicrosoft Excel.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    HASIL PERCOBAAN

    Gambar 1. Model Miniatur Aliran dalam Tanah Tampak Depan

  • 7/31/2019 Model Aliran Air Tanah

    3/6

    Jurnal Polusi Tanah dan Air Tanah ( 2012 )

    Kelompok 8, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

    Gambar 2. Model Miniatur Aliran dalam Tanah Tampak Belakang

    Tabel 1. Head Air pada Model Miniatur Aliran dalam Tanah

    Waktu

    (detik)

    Tinggi Air ( Head ) pada Selang (cm)

    I II III IV V

    30 14.3 18.8 17 18.6 26.1

    60 17 20.4 21.4 26.4 27.8

    90 16.2 21.2 23.3 26.7 28

    120 19.4 23.9 25.3 28.9 31.2

    150 21 25.6 26.2 29.2 29.9

    180 22.2 25.9 26.2 29.4 29.6

    210 25.2 26.8 26.5 29.8 30.6

    240 25.7 28 27.5 28.8 29.7

    270 26.1 28 27.7 29.1 30.4

    300 26.5 28 27.7 29.8 30.2

    330 27.1 28.5 28 30 30.2360 27.6 28.7 29.2 29.8 30.9

    390 28.1 29.3 29.6 30.3 30.9

    420 28.8 29.4 30 30.7 30.9

    Dari Tabel diatas didapatkan grafik sebagai berikut :

    Gambar 3. Profil Head Air pada Model Miniatur Aliran Air dalam Tanah

  • 7/31/2019 Model Aliran Air Tanah

    4/6

    Jurnal Polusi Tanah dan Air Tanah ( 2012 )

    Kelompok 8, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

    PEMBAHASANAliran air dalam tanah terjadi karena adanya rembesan air yang melewati

    pori-pori tanah. Sifat air yang dapat melewati pori-pori tanah disebut dengan

    permebealitas. Permeabilitas air tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

    ukuran pori, jenis tanah, dan kepadatan tanah. (Anonim, 2008). Prosesbergeraknya air dalam tanah melalui celah, pori-pori tanah, dan batuan menuju

    muka air tanah disebut dengan infiltrasi atau perkolasi ke dalam tanah. Air

    dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau

    horizontal di bawah permukaan tanah hingga akhirnya air tersebut masuk

    kembali sistem air permukaan (Puspitasari, 2012).

    Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan dengan menggunakan model

    miniatur aliran air dalam tanah yang dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2.

    Dari gambar 1 dapat diketahui dimensi dari box berisi tanah yang digunakan

    sebagai model miniatur aliran air dalam tanah yang berisi pasir, tanah, dan batu

    kali dengan susunannya masing-masing. Dapat dilihat pada gambar 1, dimana

    arsiran berwarna abu-abu menunjukkan bahwa bagian tersebut berisi pasir,arsiran kehitaman menunjukkan bahwa bagian tersebut berisi tanah dan arsiran

    berbentuk batu menunjukkan bagian tersebut berisi batu kali. Pada bagian

    belakang box kaca tersebut dipasangi selang sebagai penunjuk ketinggian

    (head) air yang terdapat dalam tanah tersebut. Selang dipasang dengan jarak

    antar selang sebesar 20 cm.

    Dalam kondisi awal kering, kemudian air ditambahkan pada salah satu

    kolom air di sisi box dengan menggunakan pompa. Air yang ditambahkan tidak

    boleh melebihi permukaan tanah. Setelah itu pompa dimatikan dan mulai

    mengukur profil head air di dalam tanah setiap 30 detik sekali dengan cara

    mengamati tinggi air di dalam selang di bagian belakang model miniatur aliranair. Pengukuran profil head air terus dilakukan sampai ketinggian air di kedua

    sisi kolom mempunyai ketinggian yang sama.

    Hasil dari pengukuran profil head air dalam tanah dapat dilihat dalam tabel

    1. dan grafiknya dalam gambar 3. Dari hasil pengukuran tersebut dapat

    diketahui bahwa ketinggian atau head air terus bertambah seiring

    bertambahnya waktu. Tetapi pertambahannya semakin lama semakin kecil atau

    berkurang, bahkan ada beberapa yang tidak mengalami pertambahan atau

    konstan. Hal tersebut terjadi karena kandungan air dalam tanah yang semakin

    bertambah dan kondisi tanah yang mulai jenuh oleh air. Dari grafik juga dapat

    diketahui pola aliran air tanah yang cenderung konstan pada ketinggian sekitar

    30 cm, dimana pada ketinggian tersebut tanah mulai jenuh oleh air.Menurut Maryono (2004) dalam Anonim (2010), infiltrasi berubah-ubah

    sesuai dengan intensitas curah hujan. Akan tetapi setelah mencapai limitnya,

    banyaknya infiltrasi akan berlangsung terus sesuai dengan kecepatan absorbsi

    setiap tanah. Pada tanah yang sama kapasitas infiltrasinya berbeda-beda,

    tergantung dari kondisi permukaan tanah, struktur tanah, tumbuh-tumbuhan

    dan lain-lain. Di samping intensitas curah hujan, infiltrasi berubah-ubah karena

    dipengaruhi oleh kelembaban tanah dan udara yang terdapat dalam tanah.

    Menurut Arsyad (1989) dalam Anonim (2010), sifat khusus dari tanah yang

    menentukan dan membatasi kapasitas infiltrasi antara lain adalah ukuran pori,

    kemantapan pori, kandungan air, dan profil tanah. Laju masuknya hujan ke

    dalam tanah ditentukan terutama oleh ukuran pori dan susunan pori-pori besar.

  • 7/31/2019 Model Aliran Air Tanah

    5/6

    Jurnal Polusi Tanah dan Air Tanah ( 2012 )

    Kelompok 8, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

    Pori yang demikian itu dinamakan pori aerasi, oleh karena pori-pori

    mempunyai diameter yang cukup besar yang memungkinkan air keluar dengan

    cepat sehingga tanah beraerasi dengan baik. Kapasitas infiltrasi hanya dapatterpelihara jika porositas semula tetap tidak terganggu selama waktu tidak terjadi

    hujan (porositas mantap). Laju infiltrasi terbesar terjadi pada kandungan air yangrendah dan sedang.

    Jumlah dan ukuran pori yang menentukan adalah jumlah pori-pori yang

    berukuran besar. Makin banyak pori-pori besar maka kapasitas infiltrasi makin

    besar pula. Atas dasar ukuran pori tersebut, tanah liat kaya akan pori halus dan

    miskin akan pori besar. Sebaliknya fraksi pasir banyak mengandung pori besar dan

    sedikit pori halus. Dengan demikian kapasitas infiltrasi pada tanah-tanah pasir jauh

    lebih besar daripada tanah liat. Tanah-tanah yang bertekstur kasar menciptakan

    struktur tanah yang ringan. Sebaliknya tanah-tanah yang terbentuk atau tersusun

    dari tekstur tanah yang halus menyebabkan terbentuknya tanah-tanah yang

    bertekstur berat. Tanah dengan struktur tanah yang berat mempunyai jumlah pori

    halus yang banyak dan miskin akan pori besar. Sebaliknya tanah yang ringanmengandung banyak pori besar dan sedikit pori halus. Dengan demikian kapasitas

    infiltrasi dari kedua jenis tanah tanah tersebut akan berbeda pula, yaitu tanah yang

    berstruktur ringan kapasitas infiltrasinya akan lebih besar dibandingkan dengan

    tanah-tanah yang berstruktur berat (Saifuddin, 1986 dalam Anonim 2010).

    KESIMPULANDari percobaan menggunakan model miniatur aliran air dalam tanah dapat

    disimpulkan bahwa praktikan telah mampu mempelajari mengenai model aliran

    air dalam tanah dan juga mampu mempelajari pola aliran air dalam tanah. Hal

    tersebut dapat dibuktikan dengan data pengukuran profil air dalam model miniatur

    aliran air dalam tanah yang telah didapatkan praktikan seperti yang tercantumdalam poin hasil dan pembahasan.

    Daftar PustakaAnonim. 2008. Permeabilitas dan Aliran Air dalam Tanah. [terhubung berkala]

    http://elearning.gunadarma.ac.id/doc/modul/mekanika_tanah_lanjut/bab1_

    permeabilitasdanaliranairdalamtanah.pdf (Diakses tanggal 6 Mei 2012)

    Puspitasari. 2012. Siklus Hidrologi. [terhubung berkala] http://puspitaphysic.-

    blogspot.com/2012/03/siklus-hidrologi-proses-terjadinya.html (Diakses

    tanggal 6 Mei 2012)

    Anonim. 2010. Infiltrasi. [terhubung berkala] http://www.unhas.ac.id/lkpp/tani/-

    6%20Infiltrasi.pdf (Diakses tanggal 6 Mei 2012)

  • 7/31/2019 Model Aliran Air Tanah

    6/6

    Jurnal Polusi Tanah dan Air Tanah ( 2012 )

    Kelompok 8, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

    Lampiran

    Gambar 1. Groundwater Flow Model Box Tampak Depan

    Gambar 2. Groundwater Flow Model Box Tampak Belakang