Modal Intelektual 2014.pdf

15
PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ira Mayetri Zalmi ([email protected]) Budi Santoso ([email protected]) Juni Sasmiharti ([email protected]) ABSTRAK Modal intelektual didudukan di tempat strategis dalam konteks kinerja atau kemajuan suatu organisasi atau masyarakat. Sehingga persaingan antar kemajuan organisasi ini berkaitan dengan modal intelektul yang kini dirujuk sebagai factor penyebab sukses.Selainitu, modal intelektual juga diyakini dapat meningkatkan market value perusahaan. Perusahaan yang mampu memanfaatkan asset intelektualnya secara efisien, maka nilai pasar perusahaan akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data empirisdari Bursa Efek Indonesia.Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Data yang digunakan adalah 16 BUMN yang terdaftar di BEI padatahun 2008-2012.Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan 0.05. Sedangkan secara parsial VACA dan STVA (elemendari Intellectual Capital) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA), sedangkan secara simultan elemen Intellectual Capital yang terdiri dari VACA (Value Added Capital Employed), VAHU (Value Added Human Capital) dan STVA (Structural Capital Value Added) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA). Kata Kunci: Return On Assets, Value Added Capital Employed, Value Added Human Capital, dan Structural Capital Value Added.

Transcript of Modal Intelektual 2014.pdf

Page 1: Modal Intelektual 2014.pdf

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Ira Mayetri Zalmi ([email protected])

Budi Santoso ([email protected]) Juni Sasmiharti ([email protected])

ABSTRAK

Modal intelektual didudukan di tempat strategis dalam konteks kinerja atau

kemajuan suatu organisasi atau masyarakat. Sehingga persaingan antar kemajuan

organisasi ini berkaitan dengan modal intelektul yang kini dirujuk sebagai factor

penyebab sukses.Selainitu, modal intelektual juga diyakini dapat meningkatkan

market value perusahaan. Perusahaan yang mampu memanfaatkan asset

intelektualnya secara efisien, maka nilai pasar perusahaan akan meningkat.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital

terhadap kinerja keuangan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data empirisdari Bursa

Efek Indonesia.Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Data yang digunakan

adalah 16 BUMN yang terdaftar di BEI padatahun 2008-2012.Pengujian hipotesis

dilakukan dengan analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan 0.05.

Sedangkan secara parsial VACA dan STVA (elemendari Intellectual Capital)

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA), sedangkan secara simultan elemen

Intellectual Capital yang terdiri dari VACA (Value Added Capital Employed),

VAHU (Value Added Human Capital) dan STVA (Structural Capital Value Added)

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).

Kata Kunci: Return On Assets, Value Added Capital Employed, Value Added Human

Capital, dan Structural Capital Value Added.

Page 2: Modal Intelektual 2014.pdf

PENDAHULUAN

Pola bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bersifat konvensional

dalam bentuk monopoli, subsidi pajak dan tarif serta perlindungan industri seperti

selama ini diterapkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata tidak dapat

dipertahankan lagi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pemerintah melakukan

pembenahan yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan menghasilkan

produktivitas yang tinggi. Pembenahan ini dilaksanakan dengan cara : percepatan

privatisasi untuk menutupi defisit anggaran dan mengurangi hambatan dari

pemerintah, dapat meningkatkan kinerja BUMN, dapat mengurangi intervensi

pemerintah dan mendorong kepemilikan sektor swasta.

Modal Intelektual kini dirujuk sebagai faktor penyebab sukses yang penting dan

karenanya akan semakin menjadi suatu perhatian dalam kajian strategi organisasi dan

strategi pembangunan. Modal intelektual didudukan di tempat strategis dalam

konteks kinerja atau kemajuan suatu oraganisasi atau masyarakat.

Hal ini dikarenakan pertama, fenomena pergeseran tipe masyarakat dari

masyarakat industrialis dan jasa ke masyarakat pengetahuan. Kedua, pada tataran

mikro perusahaan, tampaknya agak sulit untuk tidak menyertakan atau mengaitkan

perkembangan ini di dalam konteks persaingan dan pencarian basis keunggulan

kompetitif (Rupidara,2008). Sehingga persaingan antar kemajuan organisasi ini

berkaitan dengan modal intelektul yang kini dirujuk sebagai faktor penyebab sukses.

Pada Penelitian ini yang menjadi ruang lingkup penelitian adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) Sampel dalam penelitian ini adalah enam belas perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat

merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Human Capital mempengaruhi Return on Asset ?

2. Apakah Structural Capital mempengaruhi Return on Asset?

3. Apakah Capital Employed mempengaruhi Return on Asset?

4. Apakah Value Added Intellectual Coeffisient (VAIC) mempengaruhi Return

on Asset?

Agar Penelitian ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan dan lebih

terperinci maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan pada pengaruh

modal intelektul yang diukur menggunakan metode Value Added Intellectual

Coeffisient (VAIC) terhadap Return on Asset Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 – 2012 dengan mengambil

data laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara yang sudah diprivatisasi tahun

2008-2012 yang kemudian diolah dan dianalisis menggunakan software SPSS 20.0.

Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

Page 3: Modal Intelektual 2014.pdf

1. Untuk menganalisis pengaruh Human Capital dengan kinerja keuangan

(ROA) pada perusahaan BUMN yang sudah diprivatisasi

2. Untuk menganalisis pengaruh Structural Capital dengan kinerja keuangan

(ROA) pada perusahaan BUMN yang sudah diprivatisasi

3. Untuk menganalisis pengaruh Relational Capital dengan kinerja

keuangan (ROA) pada perusahaan BUMN yang sudah diprivatisasi

4. Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh Intellectual Capital dengan

kinerja keuangan (ROA) secara bersama-sama pada perusahaan BUMN

yang sudah diprivatisasi

TELAAH PUSTAKA

Intelectual Capital

Penerapan manajemen berbasis pengetahuan ini sangat erat kaitannya dengan

modal intelektual oleh perusahaan. Haruman (2006) menyatakan, modal inteletual

diperoleh oleh dari dua sumber, yaitu modal manusia (human capital) dan modal

struktural (structural capital). Human capital dapat diperoleh oleh tiga sumber, yaitu

kompetensi (competence), sikap (attitude), dan kecerdasan inteletual (intellectual

agility). Sedangkan structural capital dapat diperoleh dari tiga sumber juga, yaitu

hubungan, organisasi, dan pembaharuan serta pengembangan.

Human Capital (Modal Manusia)

Human capital meliputi pengetahuan individu dari suatu organisasi yang terdapat

pada pegawainya dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan kecerdasan intelektual.

Disinilah sumber inovation dan improvement,tetapi juga merupakan komponen yang

sulit untuk diukur. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu

menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya.

Structural Capital (modal organisasi)

Structural capital merupakan pengetahuan dalam organisasi yang independent

atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tetap tinggal dalam

suatu organisasi meskipun pekerjanya meninggalkan organisasi tersebut. Structural

capital terdiri atas perjanjian, data base, informasi, sistem, budaya, prosedur, sistem

administrasi, kebiasaan, best practise, sistem operasional perusahaan, proses

manufakturing, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang

dimiliki perusahaan.

Relational Capital

Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai

secara nyata. Relational Capital dapat muncul dari berbagai bagian diluar

lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan tersebut.

Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM

)

Page 4: Modal Intelektual 2014.pdf

Metode VAIC TM

dikembangkan oleh Pullic (1998) atau biasa disebut juga The

Pullic Model didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency

dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset) yang

dimiliki oleh perusahaan. Keunggulan dari metode Pullic karena dana yang

dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data

yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka-angka

keuangan yang standar yang umumnya tersedia dari laporan keuangan perusahaan.

Kinerja Keuangan

Wahdikorin (2010) dalam skripsinya menjelaskan bahwa kinerja perusahaan

merupakan ukuran kemapuan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah bagi

kelangsungan perusahaan di masa depan, untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai

perusahaan maka harus dilakukan pengukuran terhadap kinerja itu sendiri. Ukuran

kinerja yang umum digunakan yaitu ukuran kinerja keuangan.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurut Keputusan Menteri

BUMN No.KEP-100/MBU/2002 adalah badan usaha milik negara yang berbentuk

perusahaan (Persero) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45

Tahun 2001 dan Perusahaan Umum (Perum) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Pemerintah No.13 tahun 1998 sedangkan dalam UU Nomor 19 Tahun 2003

disebutkan bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari

kekayaan negara yang dipisahkan.

Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Menurut Kepres RI No.7 tahun 2002, privatisasi adalah pengalihan atau

penyerahan sebagian kontrol atas sebuah BUMN kepada swasta antara lain melalui

cara penawaran umum, penjualan saham secara langsung kepada mitra strategis,

penjualan saham perusahaan kepada karyawan dan atau cara-cara lain yang

dipandang tepat.

Page 5: Modal Intelektual 2014.pdf

Kajian Penelitian Sejenis

Fernando Pardede (2010) menguji pengaruh intellectual capital terhadap

Financial performance pada perusahaan asuransi. Penelitian ini menggunkan data

empiris dari Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pengujian hipotesis dilakukan dengan model

analisis regresi sederhana dengan signifikan pada 0,005. Hasil penelitian ini

membuktikan Intellectual Capital mempengaruhi Financial Performance perusahaan-

perusahaan asuransi di Bursa Efek Jakarta.

Sarrah Arifah (2012) menganalisis pengaruh elemen intellectual capital

terhadap kinerja keuangan pada industri perbankan yang terdaftar di bursa efek

Indonesia. Penelitian ini menggunakan data empiris dari Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Data yang digunakan adalah 10 bank

BUMN dan bank non BUMN yang memiliki aset tertinggi menurut Bank Indonesia

yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan 0.05.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai intellectual capital antara bank

BUMN dan bank non BUMN tidak ada perbedaan, sedangkan secara parsial VAHU

dan STVA (elemen dari Intellectual Capital) berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan (ROA), sedangkan secara simultan elemen Intellectual Capital yang

terdiri dari VACA (Value Added Capital Employed), VAHU (Value Added Human

Capital) dan STVA (Structural Capital Value Added) berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan (ROA).

METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa

laporan keuangan masing-masing lima tahun dari 16 laporan keuangan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang sudah di privatisasi secara IPO, dan disampaikan oleh

BEI. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan

periode 31 Desember 2008 sampai dengan 31 Desember 2012.

Dari penelitian ini sampel diambil dari 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang sudah di privatisasi dengan menggunakan cara IPO. maka jumlah sampel yang

diikutsertakan dalam pengujian ini sebanyak sepuluh perusahaan, yakni:

Tabel 1

Daftar BUMN yang diprivatisasi dengan metode IPO

NO Tahun Nama BUMN NO Tahun Nama BUMN

1 1991 PT Semen Gresik, TBK 9 2002 PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, TBK

2 1994 PT Indosat, TBK 10 2003 PT Bank Mandiri, TBK

3 1995 PT Tambang Timah, TBK 11 2003 PT BRI, TBK

4 1995 PT Telkom, TBK 12 2004 PT Pembanguna Perumahan,TBK

5 1996 PT BNI, TBK 13 2007 PT jasa Marga, TBK

Page 6: Modal Intelektual 2014.pdf

6 1997 PT Aneka Tambang, TBK 14 2009 PT BTN, TBK

7 2001 PT Kimia Farma, TBK 15 2009 PT Krakatau Steel, TBK

8 2001 PT Indofarma, TBK 16 2011 PT Garuda Indonesia, TBK

Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel independen yaitu Model

Pulic (VAIC) yang terdiri dari human capital, structural capital dan relation capital

dengan variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan (ROA). Adapun definisi

operasional dari variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 2

Operasionalisasi Variabel

No

. Elemen Terkait

Variabel Operasional

Nama Variabel Alat Ukur Perhitungan

HC

(Human Capital)

X1

(Variabel

Independent)

VAHU

(Value Added

Human Capital)

VAHU = VA / HC

Ket :

VA = Value Added (penjualan – biaya selain

biaya karyawan)

HC = Human Capital

(Biaya karyawan)

SC

(Structural

Capital)

X2

(Variabel

Independent)

STVA

(Structural Capital

Value Added)

STVA = SC / VA

Ket :

SC = Structural Capital ( VA – HC)

VA = Value Added

RC

(Relational

Capital)

X3

(Variabel

Independent)

VACA

(Value Added

Capital Employed)

VACA = VA / CE

Ket :

VA = Value Added

CE = Capital Employed (Dana yang tersedia)

Kinerja

Keuangan

Y

(Variabel

Dependent)

ROA

(Return On Asset)

ROA =

Laba bersih / Total asset

ANALISA DATA

Pada penelitian ini metode analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan

yaitu uji asumsi klasik, uji beda T-Test, analisis regresi berganda dan uji hipotesis.

Uji asumsi klasik

a. Uji normalitas : untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel

penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam penelitian ini menggunakan

uji kolmogorovsmirnov.

b. Uji multikorelasi : untuk menunjukkan adanya hubungan linier di antara variabel-

variabel independen dalam model regresi.

Page 7: Modal Intelektual 2014.pdf

c. Uji autokorelasi : korelasi antara anggota-anggota serangkaian observasi yang

tersusun dalam rangkaian waktu atau yang tersusun dalam rangkaian ruang. Salah

satu cara untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi adalah

dengan melakukan Uji Durbin Watson(Dw).

d. Uji heterokedastisitas : untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi

kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain yang

berbeda. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser.

Uji Glejser.

Analisis Regresi Berganda

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. Model yang

digunakan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel

bebas dengan variabel terikat. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

digunakan alat bantu statistik SPSS versi 20.0.

Model dalam penelitian ini adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Dimana:

Y = ROA

α = Konstanta,

β1, β2, β3 =Koefisien Regresi,

X1 = VAHU X2 = STVA X3 = VACA

ε = eror

Uji Hipotesis

1. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel

independennya. Adapun hipotesis dalam bentuk kalimat adalah :

Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen

(VACA, VAHU, dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).

Ha :Secara parsial ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA,

VAHU, dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).

2. Uji F (Uji Simultan)

Page 8: Modal Intelektual 2014.pdf

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen (VACA,

VAHU, dan STVA) mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen

(ROA). Adapun hipotesis dalam bentuk kalimat adalah:

Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA, VAHU,

dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).

Ha : Ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA, VAHU,

dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).

HASIL PENELITIAN

Perkembangan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Yang privatisasi di Indonesia

Program privatisasi di Indonesia untuk pertama kalinya berlangsung ketika rezim orde

baru. Privatisasi besar-besaran diawali pada tahun 1991 hingga tahun 1997 dimana

pemerintah melakukan penjualan saham perdana di pasar modal dalam negeri dan pasar

modal luar negeri. Dalam catatan sejarah pada tahun 1994 dan 1995 penjualan BUMN

Indonesia bahkan telah masuk pasar modal internasional melalui dual setting yaitu di New

York dan London.

Kebijakan privatisasi pada masa Orde Baru ini dilakukan untuk menutupi pembayaran

hutang luar negeri (HLN) Indonesia yang jumlahnya terus membengkak. Pasca orde baru

kebijakan privatisasi masih terus dilanjutkan dan tidak dapat dihentikan. Pada tahun 2009 BUMN yang sudah masuk program privatisasi sekitar 220 BUMN.

Sembilan BUMN menggunakan pola penjualan saham kepada publik (IPO) yaitu PT

Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya, PT Bank Tabungan Negara (BTN), PT

Krakatau Steel, PTPN III, PT PN IV, PTPN VII, PT Asuransi Jasa Indonesia, dan PT

Rekayasa Industri. Tujuh perusahaan dijual dilakukan dengan pola penjualan strategis

yaitu PT Rukindo, PT Bahtera Adiguna, PT Industri Sandang, PT Sarana Karya, PT

Cambrics Primissima, PT Industri Gelas, PT BNI Tbk, Semen Kupang, Semen Baturaja.

Dan privatisasi tiga BUMN Konstruksi, PT Adhi Karya, PT Pembangunan Perumahan dan

PT Waskita Karya.

Pada tahun 2010, BUMN yang sudah diprivatisasi yaitu BUMN PT Krakatau

Steel,PT. BNI Tbk,PT Kertas Blakbak Tbk, PT Intirub dan PT Pembangunan Perumahan

(PP). BUMN-BUMN yang juga sudah siap diprivatisasi pada tahun 2011 dan mendapat

persetujuan DPR yaitu diantaranya, PT Garuda Indonesia Tbk, dan PT Jakarta International

Hotel Development, Tbk dengan cara privatisasi Initial Public Offering dan juga Drip sale

melalui pasar modal.

Page 9: Modal Intelektual 2014.pdf

Analisis Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VACA VAHU STVA ROA

N 80 80 80 80

Normal Parametersa,b

Mean ,3983 2,8566 ,5290 ,7707

Std. Deviation ,19769 1,50483 ,29426 ,56341

Most Extreme Differences

Absolute ,142 ,088 ,152 ,129

Positive ,142 ,088 ,125 ,129

Negative -,065 -,080 -,152 -,106

Kolmogorov-Smirnov Z 1,271 ,787 1,357 1,150

Asymp. Sig. (2-tailed) ,079 ,566 ,050 ,142

Dari analisis tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z

adalah sebesar VACA (1,271), VAHU (0,787), STVA(1,357) dan ROA (1,150).

Ini menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0.05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas Menggunakan Value Inflation Factor (VIF)

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,799 ,162 4,939 ,000

VACA ,778 ,266 ,273 2,923 ,005 ,987 1,013

VAHU ,166 ,057 ,445 2,918 ,005 ,371 2,694

STVA -1,538 ,291 -,803 -5,290 ,000 ,374 2,673

Karena nilai toleransinya > 0,10 dan VIF dari masing-masing variabel tidak

lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

multikolinearitas pada model regresi

3. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,831a ,690 ,668 ,32832 1,795

Page 10: Modal Intelektual 2014.pdf

Dari tabel diatas, nilai dw yaitu 1,795 Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

DW hitung berada diantara dU (1,7430) sampai dengan 4-dU (4-1,7430 = 2.257), maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, data tersebut tidak ada autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,446 ,091 4,897 ,000

VACA -,026 ,150 -,019 -,170 ,865

VAHU -,059 ,032 -,340 -1,847 ,069

STVA ,196 ,164 ,219 1,195 ,236

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka

tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Dari tabel di atas, maka tampak bahwa

ketiga variabel tidak ada gejala heteroskedastisitas karena Sig. > 0,05.

5. Analisis Regresi Berganda

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VACA 80 ,05 1,01 ,3983 ,19769

VAHU 80 ,60 7,87 2,8566 1,50483

STVA 80 -,66 ,87 ,5290 ,29426

ROA 80 ,07 1,94 ,7707 ,56341

Valid N (listwise) 80

Dari Hasil tabel statistik deskriptif ditunjukkan bahwa :

- Variabel ROA (Y) dijelaskan bahwa rata-rata (mean) sebesar 0,7707 dengan

simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,56341 dan jumlah kasus (N) sebanyak

= 80.

- Variabel VAHU (X1) dijelaskan bahwa rata-rata (mean) sebesar 2,8566 dengan

simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,50483 dan jumlah kasus (N)

sebanyak = 80.

- Variabel STVA (X2) dijelaskan bahwa rata-rata (mean) sebesar 0,5290 dengan

simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,29426 dan jumlah kasus (N) sebanyak

= 80.

- Variabel VACA (X3) dijelaskan bahwa rata-rata (mean) sebesar 0,3983 dengan

simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,19769 dan jumlah kasus (N) sebanyak

= 80.

Page 11: Modal Intelektual 2014.pdf

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

Sig. F Change

1 ,587a ,345 ,319 ,46489 ,345 ,000

Dari hasil tabel tersebut, bahwa pada bagian ini ditampilkan nilai R = 0,587 dan

koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,345 (yang merupakan pengkuadratan dari

nilai 0,5872

=0,345. Hal ini menunjukkan bahwa ROA (Y) dipengaruhi sebesar

34,5% oleh variabel VAHU (X1), STVA (X2) dan VACA (X3), sedangkan sisanya

(100% - 34,5% = 65.5%) dijelaskan oleh hal-hal yang lain.

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 8,652 3 2,884 13,344 ,000b

Residual 16,425 76 ,216

Total 25,077 79

Hasil dari uji Anova pada bagian ini ditampilkan hasil yang diperoleh

adalah nilai F = 13,344 dengan tingkat probabilitas sig 0,000. Oleh karena

probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka regresi linear berganda

dipakai untuk memprediksi ROA. Coefficients

a

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,799 ,162 4,939 ,000

VACA ,778 ,266 ,273 2,923 ,005 ,987 1,013

VAHU ,166 ,057 ,445 2,918 ,005 ,371 2,694

STVA -1,538 ,291 -,803 -5,290 ,000 ,374 2,673

( )

Dimana:

Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Konstanta sebesar 0,799 artinya jika X1 (VAHU),X2 (STVA) dan X3

(VACA) nilainya adalah 0, maka ROA kinerja keuangan mempunyai nilai

0,799.

Koefisien regresi variabel X1 (VAHU) sebesar 0,166; artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan VAHU mengalami kenaikan 1%, maka

harga ROA atau kinerja keuangan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar

0,166.

Page 12: Modal Intelektual 2014.pdf

Koefisien regresi variable X2 (STVA) sebesar-1,538; artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan STVA mengalami kenaikan 1%, maka

harga ROA atau kinerja keuangan (Y) akan mengalami penurunan sebesar

1,538.

Koefisien regresi variabel X3 (VACA) sebesar 0,778; artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan VACA mengalami kenaikan 1%, maka

harga ROA atau kinerja keuangan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar

0,778.

Uji Hipotesis

Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Koefisien VAHU dengan nilai sig sebesar 0.005, kemudian dibandingkan

dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar daripada

nilai sig 0.005, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Terbukti

bahwa VAHU berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Koefisien STVA dengan nilai sig sebesar 0.000, kemudian dibandingkan dengan

probabilitas 0.05, ternyata nilai sig 0.000 lebih kecil daripada nilai probabilitas

0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Terbukti bahwa

STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Koefisien VACA dengan nilai sig sebesar 0.005, kemudian dibandingkan

dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai sig 0.005 lebih kecil daripada nilai

probabilitas 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada signifikan.

Terbukti bahwa VACA berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Uji F (Uji Simultan)

Berdasarkan tingkat probabilitas sig 0,000 dengan taraf signifikan α= 0,05. Karena

tingkat signifikan α lebih besar dari tingkat probabilitas sig, maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa secara simultan atau secara bersama –

sama VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh terhadap ROA (Return On Asset).

ANALISIS KESELURUHAN

Analisis keseluruhan ini akan disajikan untuk masing-masing hipotesis yairu pengaruh

ketiga elemen intellectual capital – VAHU, STVA dan VACA terhadap kinerja keuangan

perusahaan dan pengaruh secara simultan elemen intellectual capital terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

Pengaruh antara VAHU dengan ROA

Intellectual capital dalam penelitian ini diukur dengan metode VAICTM

. Hasil

pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel VAHU terhadap ROA

menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,918 dengan signifikansi sebesar 0.005 (p <

0,05) yang berarti bahwa VAHU tidak berpengaruh terhadap ROA. Dengan

demikian, hipotesis 1 ditolak.

Page 13: Modal Intelektual 2014.pdf

Pengaruh antara STVA dengan ROA

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel STVA terhadap ROA

menunjukkan nilai t hitung sebesar -5,290 dengan signifikansi sebesar 0.000 (p <

0,05) yang berarti bahwa STVA berpengaruh terhadap ROA. Dengan demikian,

hipotesis 2 diterima.

Pengaruh antara VACA dengan ROA

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel VACA terhadap ROA

menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,923 dengan signifikansi sebesar 0.005 (p <

0,05) yang berarti bahwa VACA berpengaruh terhadap ROA. Dengan

demikian, hipotesis 3 ditolak.

Dalam penelitian ini VACA berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa aset yang terdapat pada BUMN yang diprivatisasi berpengaruh

sepenuhnya dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

Pengaruh secara simultan antara intellectual capital dengan ROA

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh intellectual capital terhadap

ROA menunjukkan nilai F = 13,344 dengan siginifikansi 0.000 (p<0.05) yang

berarti bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap ROA.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diringkas sebagai

berikut :

Berdasarkan hasil pengujian,

1. Human Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada BUMN

(Badan Usaha Milik Negara) yang sudah diprivatisasi dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. Berdasarkan hasil pengujian, Relational Capital berpengaruh dengan kinerja

keuangan (ROA) pada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah

diprivatisasi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Berdasarkan hasil pengujian, Structural Capital berpengaruh dengan kinerja

keuangan (ROA) pada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah

diprivatisasi dan terdaftar di bursa efek Indonesia.

4. Berdasarkan hasil pengujian, elemen Intellectual Capital secara bersama-sama

berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada BUMN (Badan Usaha Milik

Negara) yang sudah diprivatisasi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saran

Untuk perbaikan penelitian serupa di masa yang akan datang, diantaranya :

1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel BUMN yang ada di

Indonesia, tidak hanya BUMN yang diprivatisasi saja, namun BUMN-BUMN

yang belum atau yang sudah diprivatisasi dengan metod lainnya juga harus

diikutsertakan dalam penelitian. Dan sebaiknya penelitian selanjutnya menambah

Page 14: Modal Intelektual 2014.pdf

jumlah tahun, sehingga rentang nilai intellectual capital dari tahun ke tahun

terlihat jelas.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya mengukur atau memprediksi gambaran

mengenai pengaruh nilai intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada masa

yang mendatang.

3. Penelitian selanjutnya hendaknya menampilkan salah satu dari tiap-tiap rasio,

sehingga penelitian bisa lebih jelas dan lengkap

Page 15: Modal Intelektual 2014.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Avianti, Ilya. 2006. Privatisasi BUMN Dan Penegakan Good Corporate

Governance dan Kinerja BUMN. Vol. 10. No. 1. Univeritas Padjadjaran. Bandung

Brooking, Annie. 1996. Intellectual Capital – Core Asset for the Third Millenium

Entreprise. International Thompson Business Press. London. Vol. 8. No.12-13,

p.76

Bontis Nick, William Chua Chong Keow, Stanley Richardson . 2000. Intellectual

Capital and Business Performance in Malaysian Industries. Journal Intellectual capital.

Vol.01 No. 1. p. 85-100. Multimedia University. Selangor. Malaysia.

Darmawan, Dani. 2012. Implikasi Privatisasi Terhadap Kinerja Keuangan Bumn Pada

Sektor Perusahaan Bangunan Yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Universitas Gunadarma.

Depok

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.

Ikhsan, Arfan dan Muhammad Iskak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Penerbit Salemba

Empat. Jakarta

Kirmizi. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara

Sebelum dan Sesudah Privatisasi di Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Vol.9,

No.2. Pekan Baru

Medyawati, Henny dan Sarrah Arifah. 2012. Analisis Pengaruh Elemen Intellectual

Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Universitas Gunadarma, Depok

Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.Nugroho, Ahmadi.

2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure (Icd). Universitas

Negeri Semarang. Semarang

Pardede, Fernando. 2010. Relationship Analysis Of Financial Performance Intellectual

Capital Insure Company In Indonesia Stock Exchange. Gunadarma University. Depok

Pulic, Ante. 2006. The Principles Of Intellectual Capital Efficiency- A Brief Description

The Economist (2006). Economist Intelligence Unit, pp. 93

Ritonga, Kirmizi dan Jessica Andriyanie. 2011. Pengaruh Modal Inteletual

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Vol 3, No. 2 : hal 467-481

Sawarjuwono Tjiptohadi, Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital:Perlakuan,

Pengukuran dan Pelaporan (SEbuah Library Research). Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol. 5.

No. 1. Hall: 35-57. Universitas Airlangga. Surabaya

Saryanti, Endang. 2011. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indoensia Tahun 2007-2009. STIE

AUB, Surakarta.

Ulum, Ihyaul. 2008. Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia .

Jurnal akuntansi dan keuangan. Vol 10, No 2. p. 77-84

Wahdikorin, Ayu. 2010. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(Bei) Tahun 2007-2009.

Skripsi. UNIVERSITAS DIPONEGORO. Semarang