Modal Intelektual 2014.pdf
Transcript of Modal Intelektual 2014.pdf
PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Ira Mayetri Zalmi ([email protected])
Budi Santoso ([email protected]) Juni Sasmiharti ([email protected])
ABSTRAK
Modal intelektual didudukan di tempat strategis dalam konteks kinerja atau
kemajuan suatu organisasi atau masyarakat. Sehingga persaingan antar kemajuan
organisasi ini berkaitan dengan modal intelektul yang kini dirujuk sebagai factor
penyebab sukses.Selainitu, modal intelektual juga diyakini dapat meningkatkan
market value perusahaan. Perusahaan yang mampu memanfaatkan asset
intelektualnya secara efisien, maka nilai pasar perusahaan akan meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital
terhadap kinerja keuangan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data empirisdari Bursa
Efek Indonesia.Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Data yang digunakan
adalah 16 BUMN yang terdaftar di BEI padatahun 2008-2012.Pengujian hipotesis
dilakukan dengan analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan 0.05.
Sedangkan secara parsial VACA dan STVA (elemendari Intellectual Capital)
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA), sedangkan secara simultan elemen
Intellectual Capital yang terdiri dari VACA (Value Added Capital Employed),
VAHU (Value Added Human Capital) dan STVA (Structural Capital Value Added)
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).
Kata Kunci: Return On Assets, Value Added Capital Employed, Value Added Human
Capital, dan Structural Capital Value Added.
PENDAHULUAN
Pola bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bersifat konvensional
dalam bentuk monopoli, subsidi pajak dan tarif serta perlindungan industri seperti
selama ini diterapkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata tidak dapat
dipertahankan lagi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pemerintah melakukan
pembenahan yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan menghasilkan
produktivitas yang tinggi. Pembenahan ini dilaksanakan dengan cara : percepatan
privatisasi untuk menutupi defisit anggaran dan mengurangi hambatan dari
pemerintah, dapat meningkatkan kinerja BUMN, dapat mengurangi intervensi
pemerintah dan mendorong kepemilikan sektor swasta.
Modal Intelektual kini dirujuk sebagai faktor penyebab sukses yang penting dan
karenanya akan semakin menjadi suatu perhatian dalam kajian strategi organisasi dan
strategi pembangunan. Modal intelektual didudukan di tempat strategis dalam
konteks kinerja atau kemajuan suatu oraganisasi atau masyarakat.
Hal ini dikarenakan pertama, fenomena pergeseran tipe masyarakat dari
masyarakat industrialis dan jasa ke masyarakat pengetahuan. Kedua, pada tataran
mikro perusahaan, tampaknya agak sulit untuk tidak menyertakan atau mengaitkan
perkembangan ini di dalam konteks persaingan dan pencarian basis keunggulan
kompetitif (Rupidara,2008). Sehingga persaingan antar kemajuan organisasi ini
berkaitan dengan modal intelektul yang kini dirujuk sebagai faktor penyebab sukses.
Pada Penelitian ini yang menjadi ruang lingkup penelitian adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Sampel dalam penelitian ini adalah enam belas perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Human Capital mempengaruhi Return on Asset ?
2. Apakah Structural Capital mempengaruhi Return on Asset?
3. Apakah Capital Employed mempengaruhi Return on Asset?
4. Apakah Value Added Intellectual Coeffisient (VAIC) mempengaruhi Return
on Asset?
Agar Penelitian ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan dan lebih
terperinci maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan pada pengaruh
modal intelektul yang diukur menggunakan metode Value Added Intellectual
Coeffisient (VAIC) terhadap Return on Asset Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 – 2012 dengan mengambil
data laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara yang sudah diprivatisasi tahun
2008-2012 yang kemudian diolah dan dianalisis menggunakan software SPSS 20.0.
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh Human Capital dengan kinerja keuangan
(ROA) pada perusahaan BUMN yang sudah diprivatisasi
2. Untuk menganalisis pengaruh Structural Capital dengan kinerja keuangan
(ROA) pada perusahaan BUMN yang sudah diprivatisasi
3. Untuk menganalisis pengaruh Relational Capital dengan kinerja
keuangan (ROA) pada perusahaan BUMN yang sudah diprivatisasi
4. Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh Intellectual Capital dengan
kinerja keuangan (ROA) secara bersama-sama pada perusahaan BUMN
yang sudah diprivatisasi
TELAAH PUSTAKA
Intelectual Capital
Penerapan manajemen berbasis pengetahuan ini sangat erat kaitannya dengan
modal intelektual oleh perusahaan. Haruman (2006) menyatakan, modal inteletual
diperoleh oleh dari dua sumber, yaitu modal manusia (human capital) dan modal
struktural (structural capital). Human capital dapat diperoleh oleh tiga sumber, yaitu
kompetensi (competence), sikap (attitude), dan kecerdasan inteletual (intellectual
agility). Sedangkan structural capital dapat diperoleh dari tiga sumber juga, yaitu
hubungan, organisasi, dan pembaharuan serta pengembangan.
Human Capital (Modal Manusia)
Human capital meliputi pengetahuan individu dari suatu organisasi yang terdapat
pada pegawainya dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan kecerdasan intelektual.
Disinilah sumber inovation dan improvement,tetapi juga merupakan komponen yang
sulit untuk diukur. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu
menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya.
Structural Capital (modal organisasi)
Structural capital merupakan pengetahuan dalam organisasi yang independent
atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tetap tinggal dalam
suatu organisasi meskipun pekerjanya meninggalkan organisasi tersebut. Structural
capital terdiri atas perjanjian, data base, informasi, sistem, budaya, prosedur, sistem
administrasi, kebiasaan, best practise, sistem operasional perusahaan, proses
manufakturing, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang
dimiliki perusahaan.
Relational Capital
Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai
secara nyata. Relational Capital dapat muncul dari berbagai bagian diluar
lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan tersebut.
Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM
)
Metode VAIC TM
dikembangkan oleh Pullic (1998) atau biasa disebut juga The
Pullic Model didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency
dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset) yang
dimiliki oleh perusahaan. Keunggulan dari metode Pullic karena dana yang
dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data
yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka-angka
keuangan yang standar yang umumnya tersedia dari laporan keuangan perusahaan.
Kinerja Keuangan
Wahdikorin (2010) dalam skripsinya menjelaskan bahwa kinerja perusahaan
merupakan ukuran kemapuan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah bagi
kelangsungan perusahaan di masa depan, untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai
perusahaan maka harus dilakukan pengukuran terhadap kinerja itu sendiri. Ukuran
kinerja yang umum digunakan yaitu ukuran kinerja keuangan.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurut Keputusan Menteri
BUMN No.KEP-100/MBU/2002 adalah badan usaha milik negara yang berbentuk
perusahaan (Persero) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 2001 dan Perusahaan Umum (Perum) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah No.13 tahun 1998 sedangkan dalam UU Nomor 19 Tahun 2003
disebutkan bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan.
Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Menurut Kepres RI No.7 tahun 2002, privatisasi adalah pengalihan atau
penyerahan sebagian kontrol atas sebuah BUMN kepada swasta antara lain melalui
cara penawaran umum, penjualan saham secara langsung kepada mitra strategis,
penjualan saham perusahaan kepada karyawan dan atau cara-cara lain yang
dipandang tepat.
Kajian Penelitian Sejenis
Fernando Pardede (2010) menguji pengaruh intellectual capital terhadap
Financial performance pada perusahaan asuransi. Penelitian ini menggunkan data
empiris dari Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pengujian hipotesis dilakukan dengan model
analisis regresi sederhana dengan signifikan pada 0,005. Hasil penelitian ini
membuktikan Intellectual Capital mempengaruhi Financial Performance perusahaan-
perusahaan asuransi di Bursa Efek Jakarta.
Sarrah Arifah (2012) menganalisis pengaruh elemen intellectual capital
terhadap kinerja keuangan pada industri perbankan yang terdaftar di bursa efek
Indonesia. Penelitian ini menggunakan data empiris dari Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Data yang digunakan adalah 10 bank
BUMN dan bank non BUMN yang memiliki aset tertinggi menurut Bank Indonesia
yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan 0.05.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai intellectual capital antara bank
BUMN dan bank non BUMN tidak ada perbedaan, sedangkan secara parsial VAHU
dan STVA (elemen dari Intellectual Capital) berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan (ROA), sedangkan secara simultan elemen Intellectual Capital yang
terdiri dari VACA (Value Added Capital Employed), VAHU (Value Added Human
Capital) dan STVA (Structural Capital Value Added) berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan (ROA).
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa
laporan keuangan masing-masing lima tahun dari 16 laporan keuangan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang sudah di privatisasi secara IPO, dan disampaikan oleh
BEI. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan
periode 31 Desember 2008 sampai dengan 31 Desember 2012.
Dari penelitian ini sampel diambil dari 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang sudah di privatisasi dengan menggunakan cara IPO. maka jumlah sampel yang
diikutsertakan dalam pengujian ini sebanyak sepuluh perusahaan, yakni:
Tabel 1
Daftar BUMN yang diprivatisasi dengan metode IPO
NO Tahun Nama BUMN NO Tahun Nama BUMN
1 1991 PT Semen Gresik, TBK 9 2002 PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, TBK
2 1994 PT Indosat, TBK 10 2003 PT Bank Mandiri, TBK
3 1995 PT Tambang Timah, TBK 11 2003 PT BRI, TBK
4 1995 PT Telkom, TBK 12 2004 PT Pembanguna Perumahan,TBK
5 1996 PT BNI, TBK 13 2007 PT jasa Marga, TBK
6 1997 PT Aneka Tambang, TBK 14 2009 PT BTN, TBK
7 2001 PT Kimia Farma, TBK 15 2009 PT Krakatau Steel, TBK
8 2001 PT Indofarma, TBK 16 2011 PT Garuda Indonesia, TBK
Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel independen yaitu Model
Pulic (VAIC) yang terdiri dari human capital, structural capital dan relation capital
dengan variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan (ROA). Adapun definisi
operasional dari variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 2
Operasionalisasi Variabel
No
. Elemen Terkait
Variabel Operasional
Nama Variabel Alat Ukur Perhitungan
HC
(Human Capital)
X1
(Variabel
Independent)
VAHU
(Value Added
Human Capital)
VAHU = VA / HC
Ket :
VA = Value Added (penjualan – biaya selain
biaya karyawan)
HC = Human Capital
(Biaya karyawan)
SC
(Structural
Capital)
X2
(Variabel
Independent)
STVA
(Structural Capital
Value Added)
STVA = SC / VA
Ket :
SC = Structural Capital ( VA – HC)
VA = Value Added
RC
(Relational
Capital)
X3
(Variabel
Independent)
VACA
(Value Added
Capital Employed)
VACA = VA / CE
Ket :
VA = Value Added
CE = Capital Employed (Dana yang tersedia)
Kinerja
Keuangan
Y
(Variabel
Dependent)
ROA
(Return On Asset)
ROA =
Laba bersih / Total asset
ANALISA DATA
Pada penelitian ini metode analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan
yaitu uji asumsi klasik, uji beda T-Test, analisis regresi berganda dan uji hipotesis.
Uji asumsi klasik
a. Uji normalitas : untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel
penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam penelitian ini menggunakan
uji kolmogorovsmirnov.
b. Uji multikorelasi : untuk menunjukkan adanya hubungan linier di antara variabel-
variabel independen dalam model regresi.
c. Uji autokorelasi : korelasi antara anggota-anggota serangkaian observasi yang
tersusun dalam rangkaian waktu atau yang tersusun dalam rangkaian ruang. Salah
satu cara untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi adalah
dengan melakukan Uji Durbin Watson(Dw).
d. Uji heterokedastisitas : untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi
kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain yang
berbeda. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser.
Uji Glejser.
Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. Model yang
digunakan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel
bebas dengan variabel terikat. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
digunakan alat bantu statistik SPSS versi 20.0.
Model dalam penelitian ini adalah:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Dimana:
Y = ROA
α = Konstanta,
β1, β2, β3 =Koefisien Regresi,
X1 = VAHU X2 = STVA X3 = VACA
ε = eror
Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel
independennya. Adapun hipotesis dalam bentuk kalimat adalah :
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen
(VACA, VAHU, dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).
Ha :Secara parsial ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA,
VAHU, dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen (VACA,
VAHU, dan STVA) mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen
(ROA). Adapun hipotesis dalam bentuk kalimat adalah:
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA, VAHU,
dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).
Ha : Ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA, VAHU,
dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).
HASIL PENELITIAN
Perkembangan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Yang privatisasi di Indonesia
Program privatisasi di Indonesia untuk pertama kalinya berlangsung ketika rezim orde
baru. Privatisasi besar-besaran diawali pada tahun 1991 hingga tahun 1997 dimana
pemerintah melakukan penjualan saham perdana di pasar modal dalam negeri dan pasar
modal luar negeri. Dalam catatan sejarah pada tahun 1994 dan 1995 penjualan BUMN
Indonesia bahkan telah masuk pasar modal internasional melalui dual setting yaitu di New
York dan London.
Kebijakan privatisasi pada masa Orde Baru ini dilakukan untuk menutupi pembayaran
hutang luar negeri (HLN) Indonesia yang jumlahnya terus membengkak. Pasca orde baru
kebijakan privatisasi masih terus dilanjutkan dan tidak dapat dihentikan. Pada tahun 2009 BUMN yang sudah masuk program privatisasi sekitar 220 BUMN.
Sembilan BUMN menggunakan pola penjualan saham kepada publik (IPO) yaitu PT
Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya, PT Bank Tabungan Negara (BTN), PT
Krakatau Steel, PTPN III, PT PN IV, PTPN VII, PT Asuransi Jasa Indonesia, dan PT
Rekayasa Industri. Tujuh perusahaan dijual dilakukan dengan pola penjualan strategis
yaitu PT Rukindo, PT Bahtera Adiguna, PT Industri Sandang, PT Sarana Karya, PT
Cambrics Primissima, PT Industri Gelas, PT BNI Tbk, Semen Kupang, Semen Baturaja.
Dan privatisasi tiga BUMN Konstruksi, PT Adhi Karya, PT Pembangunan Perumahan dan
PT Waskita Karya.
Pada tahun 2010, BUMN yang sudah diprivatisasi yaitu BUMN PT Krakatau
Steel,PT. BNI Tbk,PT Kertas Blakbak Tbk, PT Intirub dan PT Pembangunan Perumahan
(PP). BUMN-BUMN yang juga sudah siap diprivatisasi pada tahun 2011 dan mendapat
persetujuan DPR yaitu diantaranya, PT Garuda Indonesia Tbk, dan PT Jakarta International
Hotel Development, Tbk dengan cara privatisasi Initial Public Offering dan juga Drip sale
melalui pasar modal.
Analisis Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VACA VAHU STVA ROA
N 80 80 80 80
Normal Parametersa,b
Mean ,3983 2,8566 ,5290 ,7707
Std. Deviation ,19769 1,50483 ,29426 ,56341
Most Extreme Differences
Absolute ,142 ,088 ,152 ,129
Positive ,142 ,088 ,125 ,129
Negative -,065 -,080 -,152 -,106
Kolmogorov-Smirnov Z 1,271 ,787 1,357 1,150
Asymp. Sig. (2-tailed) ,079 ,566 ,050 ,142
Dari analisis tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z
adalah sebesar VACA (1,271), VAHU (0,787), STVA(1,357) dan ROA (1,150).
Ini menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas Menggunakan Value Inflation Factor (VIF)
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,799 ,162 4,939 ,000
VACA ,778 ,266 ,273 2,923 ,005 ,987 1,013
VAHU ,166 ,057 ,445 2,918 ,005 ,371 2,694
STVA -1,538 ,291 -,803 -5,290 ,000 ,374 2,673
Karena nilai toleransinya > 0,10 dan VIF dari masing-masing variabel tidak
lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
multikolinearitas pada model regresi
3. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,831a ,690 ,668 ,32832 1,795
Dari tabel diatas, nilai dw yaitu 1,795 Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
DW hitung berada diantara dU (1,7430) sampai dengan 4-dU (4-1,7430 = 2.257), maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, data tersebut tidak ada autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,446 ,091 4,897 ,000
VACA -,026 ,150 -,019 -,170 ,865
VAHU -,059 ,032 -,340 -1,847 ,069
STVA ,196 ,164 ,219 1,195 ,236
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka
tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Dari tabel di atas, maka tampak bahwa
ketiga variabel tidak ada gejala heteroskedastisitas karena Sig. > 0,05.
5. Analisis Regresi Berganda
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VACA 80 ,05 1,01 ,3983 ,19769
VAHU 80 ,60 7,87 2,8566 1,50483
STVA 80 -,66 ,87 ,5290 ,29426
ROA 80 ,07 1,94 ,7707 ,56341
Valid N (listwise) 80
Dari Hasil tabel statistik deskriptif ditunjukkan bahwa :
- Variabel ROA (Y) dijelaskan bahwa rata-rata (mean) sebesar 0,7707 dengan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,56341 dan jumlah kasus (N) sebanyak
= 80.
- Variabel VAHU (X1) dijelaskan bahwa rata-rata (mean) sebesar 2,8566 dengan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,50483 dan jumlah kasus (N)
sebanyak = 80.
- Variabel STVA (X2) dijelaskan bahwa rata-rata (mean) sebesar 0,5290 dengan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,29426 dan jumlah kasus (N) sebanyak
= 80.
- Variabel VACA (X3) dijelaskan bahwa rata-rata (mean) sebesar 0,3983 dengan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,19769 dan jumlah kasus (N) sebanyak
= 80.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
Sig. F Change
1 ,587a ,345 ,319 ,46489 ,345 ,000
Dari hasil tabel tersebut, bahwa pada bagian ini ditampilkan nilai R = 0,587 dan
koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,345 (yang merupakan pengkuadratan dari
nilai 0,5872
=0,345. Hal ini menunjukkan bahwa ROA (Y) dipengaruhi sebesar
34,5% oleh variabel VAHU (X1), STVA (X2) dan VACA (X3), sedangkan sisanya
(100% - 34,5% = 65.5%) dijelaskan oleh hal-hal yang lain.
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 8,652 3 2,884 13,344 ,000b
Residual 16,425 76 ,216
Total 25,077 79
Hasil dari uji Anova pada bagian ini ditampilkan hasil yang diperoleh
adalah nilai F = 13,344 dengan tingkat probabilitas sig 0,000. Oleh karena
probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka regresi linear berganda
dipakai untuk memprediksi ROA. Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,799 ,162 4,939 ,000
VACA ,778 ,266 ,273 2,923 ,005 ,987 1,013
VAHU ,166 ,057 ,445 2,918 ,005 ,371 2,694
STVA -1,538 ,291 -,803 -5,290 ,000 ,374 2,673
( )
Dimana:
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Konstanta sebesar 0,799 artinya jika X1 (VAHU),X2 (STVA) dan X3
(VACA) nilainya adalah 0, maka ROA kinerja keuangan mempunyai nilai
0,799.
Koefisien regresi variabel X1 (VAHU) sebesar 0,166; artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan VAHU mengalami kenaikan 1%, maka
harga ROA atau kinerja keuangan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar
0,166.
Koefisien regresi variable X2 (STVA) sebesar-1,538; artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan STVA mengalami kenaikan 1%, maka
harga ROA atau kinerja keuangan (Y) akan mengalami penurunan sebesar
1,538.
Koefisien regresi variabel X3 (VACA) sebesar 0,778; artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan VACA mengalami kenaikan 1%, maka
harga ROA atau kinerja keuangan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar
0,778.
Uji Hipotesis
Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Koefisien VAHU dengan nilai sig sebesar 0.005, kemudian dibandingkan
dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar daripada
nilai sig 0.005, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Terbukti
bahwa VAHU berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Koefisien STVA dengan nilai sig sebesar 0.000, kemudian dibandingkan dengan
probabilitas 0.05, ternyata nilai sig 0.000 lebih kecil daripada nilai probabilitas
0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Terbukti bahwa
STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Koefisien VACA dengan nilai sig sebesar 0.005, kemudian dibandingkan
dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai sig 0.005 lebih kecil daripada nilai
probabilitas 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada signifikan.
Terbukti bahwa VACA berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Uji F (Uji Simultan)
Berdasarkan tingkat probabilitas sig 0,000 dengan taraf signifikan α= 0,05. Karena
tingkat signifikan α lebih besar dari tingkat probabilitas sig, maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa secara simultan atau secara bersama –
sama VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh terhadap ROA (Return On Asset).
ANALISIS KESELURUHAN
Analisis keseluruhan ini akan disajikan untuk masing-masing hipotesis yairu pengaruh
ketiga elemen intellectual capital – VAHU, STVA dan VACA terhadap kinerja keuangan
perusahaan dan pengaruh secara simultan elemen intellectual capital terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
Pengaruh antara VAHU dengan ROA
Intellectual capital dalam penelitian ini diukur dengan metode VAICTM
. Hasil
pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel VAHU terhadap ROA
menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,918 dengan signifikansi sebesar 0.005 (p <
0,05) yang berarti bahwa VAHU tidak berpengaruh terhadap ROA. Dengan
demikian, hipotesis 1 ditolak.
Pengaruh antara STVA dengan ROA
Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel STVA terhadap ROA
menunjukkan nilai t hitung sebesar -5,290 dengan signifikansi sebesar 0.000 (p <
0,05) yang berarti bahwa STVA berpengaruh terhadap ROA. Dengan demikian,
hipotesis 2 diterima.
Pengaruh antara VACA dengan ROA
Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel VACA terhadap ROA
menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,923 dengan signifikansi sebesar 0.005 (p <
0,05) yang berarti bahwa VACA berpengaruh terhadap ROA. Dengan
demikian, hipotesis 3 ditolak.
Dalam penelitian ini VACA berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa aset yang terdapat pada BUMN yang diprivatisasi berpengaruh
sepenuhnya dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Pengaruh secara simultan antara intellectual capital dengan ROA
Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh intellectual capital terhadap
ROA menunjukkan nilai F = 13,344 dengan siginifikansi 0.000 (p<0.05) yang
berarti bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap ROA.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diringkas sebagai
berikut :
Berdasarkan hasil pengujian,
1. Human Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) yang sudah diprivatisasi dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Berdasarkan hasil pengujian, Relational Capital berpengaruh dengan kinerja
keuangan (ROA) pada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah
diprivatisasi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Berdasarkan hasil pengujian, Structural Capital berpengaruh dengan kinerja
keuangan (ROA) pada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah
diprivatisasi dan terdaftar di bursa efek Indonesia.
4. Berdasarkan hasil pengujian, elemen Intellectual Capital secara bersama-sama
berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) yang sudah diprivatisasi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saran
Untuk perbaikan penelitian serupa di masa yang akan datang, diantaranya :
1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel BUMN yang ada di
Indonesia, tidak hanya BUMN yang diprivatisasi saja, namun BUMN-BUMN
yang belum atau yang sudah diprivatisasi dengan metod lainnya juga harus
diikutsertakan dalam penelitian. Dan sebaiknya penelitian selanjutnya menambah
jumlah tahun, sehingga rentang nilai intellectual capital dari tahun ke tahun
terlihat jelas.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya mengukur atau memprediksi gambaran
mengenai pengaruh nilai intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada masa
yang mendatang.
3. Penelitian selanjutnya hendaknya menampilkan salah satu dari tiap-tiap rasio,
sehingga penelitian bisa lebih jelas dan lengkap
DAFTAR PUSTAKA
Avianti, Ilya. 2006. Privatisasi BUMN Dan Penegakan Good Corporate
Governance dan Kinerja BUMN. Vol. 10. No. 1. Univeritas Padjadjaran. Bandung
Brooking, Annie. 1996. Intellectual Capital – Core Asset for the Third Millenium
Entreprise. International Thompson Business Press. London. Vol. 8. No.12-13,
p.76
Bontis Nick, William Chua Chong Keow, Stanley Richardson . 2000. Intellectual
Capital and Business Performance in Malaysian Industries. Journal Intellectual capital.
Vol.01 No. 1. p. 85-100. Multimedia University. Selangor. Malaysia.
Darmawan, Dani. 2012. Implikasi Privatisasi Terhadap Kinerja Keuangan Bumn Pada
Sektor Perusahaan Bangunan Yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Universitas Gunadarma.
Depok
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Ikhsan, Arfan dan Muhammad Iskak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta
Kirmizi. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara
Sebelum dan Sesudah Privatisasi di Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Vol.9,
No.2. Pekan Baru
Medyawati, Henny dan Sarrah Arifah. 2012. Analisis Pengaruh Elemen Intellectual
Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Universitas Gunadarma, Depok
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.Nugroho, Ahmadi.
2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure (Icd). Universitas
Negeri Semarang. Semarang
Pardede, Fernando. 2010. Relationship Analysis Of Financial Performance Intellectual
Capital Insure Company In Indonesia Stock Exchange. Gunadarma University. Depok
Pulic, Ante. 2006. The Principles Of Intellectual Capital Efficiency- A Brief Description
The Economist (2006). Economist Intelligence Unit, pp. 93
Ritonga, Kirmizi dan Jessica Andriyanie. 2011. Pengaruh Modal Inteletual
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Vol 3, No. 2 : hal 467-481
Sawarjuwono Tjiptohadi, Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital:Perlakuan,
Pengukuran dan Pelaporan (SEbuah Library Research). Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol. 5.
No. 1. Hall: 35-57. Universitas Airlangga. Surabaya
Saryanti, Endang. 2011. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indoensia Tahun 2007-2009. STIE
AUB, Surakarta.
Ulum, Ihyaul. 2008. Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia .
Jurnal akuntansi dan keuangan. Vol 10, No 2. p. 77-84
Wahdikorin, Ayu. 2010. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(Bei) Tahun 2007-2009.
Skripsi. UNIVERSITAS DIPONEGORO. Semarang