MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa...

119
MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA INDUSTRI PT RESTU ENJENERING KONTRUKSI DI KOTA CILEGON) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: RATU WARDATUL ASHRIYAH 1112111000061 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H

Transcript of MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa...

Page 1: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI(STUDI ATAS PEKERJA INDUSTRI PT RESTU ENJENERING

KONTRUKSI DI KOTA CILEGON)

SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:RATU WARDATUL ASHRIYAH

1112111000061

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

ii

Page 3: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

iii

Page 4: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

iv

Page 5: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

v

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisis tentang “Mobilitas Sosial Pekerja Industri” (StudiAtas Pekerja Industri PT. Restu Enjenering Kontruksi di Kota Cilegon). Tujuandari penelitian ini adalah untuk menganalisis mobilitas sosial yang terjadi padapekerja industri dan untuk menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangiterjadinya mobilitas sosial pada pekerja industri. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melaluiwawancara, observasi, serta dokumentasi. Peneliti menemukan fakta bahwa PT.Restu Enjenering Kontruksi merupakan suatu perusahaan baru yangkeberadaannya merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan pendapatanserta status sosial atau kehidupan yang lebih baik bagi para pekerjanya.

Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori mobilitassosial menurut Pitirim Sorokin. Hasil analisis dengan menggunakan teori tersebutdapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri diperusahaan tersebut mengalami bentuk mobilitas sosial vertikal dan horizontal.Mobilitas vertikal naik merupakan bentuk mobilitas sosial yang paling banyakdiraih oleh pekerja industri di PT. Restu Enjenering Kontruksi, hal ini dapatdilihat pada 12 dari 14 jumlah informan yang telah mengalami peningkatan secaraekonomi setelah bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi. Selain itu terdapat 2informan yang mengalami bentuk mobilitas sosial horizontal dan tidakseorangpun yang mengalami bentuk mobilitas sosial vertikal turun.

Hal yang menuntut seseorang dalam melakukan mobilitas sosial dapatditandai oleh berbagai permasalahan sosial dan juga disebabkan oleh tuntutanekonomi.

Kata Kunci : Mobilitas Sosial, Pekerja Industri, Status Sosial.

Page 6: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya, serta shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Rasulullah, keluarga

serta sahabatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (Studi atas pekerja

industri PT. Restu Enjenering Kontruksi di Kota Cilegon)”.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak sekali kekurangan, baik dari

aspek kualitas maupun kuantitas materi penelitian yang disajikan. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna sehingga kritik serta saran yang

membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Dalam penulisan skripsi

ini penulis menyadari banyak pihak yang telah terlibat dalam proses penyelesaian

penelitian ini, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik

secara langsung maupun tidak langsung kepada:

1. Prof. Dr. Zulkifli, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., selaku Ketua Prodi Sosiologi dan sebagai

dosen pembimbing penulis, yang telah membantu, mengarahkan dan

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Segenap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah

memberikan ilmu pengetahuannya kepada mahasiswa.

Page 7: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

vii

4. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bapak Tb. Rahmatullah dan Ibu Rt.

Nurhayati yang tiada henti dalam memberikan kasih sayang, doa, serta

motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

5. Kakak-kakak penulis yaitu Rt. Izzatul Fakhiroh, Rt. Rozanatul Adibah,

Muhammad Majid dan Ayatullah Silviazi yang telah memberikan

dukungan serta arahan kepada penulis.

6. Sepupu penulis, Rt. Shifni Mafazatal Hayat dan Rt. Ana Najihatul

Mamduhah yang telah menjadi teman seperjuangan serta seperantauan.

7. Sahabat penulis yang selalu memberikan semangat serta dukungannya,

Ovi Rahayuning Pamungkas dan Lia Yuliana.

8. Keluarga besar Sosiologi B angkatan 2012, terutama kepada sahabat

Yossi Nurvitasari, Anis Musyarifah, Maulidia Fala, Ayu Rizqita Putri

yang telah menjadi tempat berkeluh kesah dan teman seperjuangan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan juga kepada yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu terima kasih atas bantuan serta dukungan

kalian hingga hari ini, tanpa kalian aku tidak akan sanggup.

9. Para Informan yang telah memberikan data dan Informasi yang

diperlukan.

10. Pihak-pihak lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung yang

berjasa dalam penulisan skripsi ini.

Demikianlah ucapan terima kasih penulis, semoga segala bantuan dan

dukungannya mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT.

Page 8: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

viii

Kebenaran hanya milik Allah dan kelalaian ada pada diri kita sebagai

manusia, maka dengan ini penulis menerima saran dan kritik demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.

Jakarta, Februari 2018

Penulis

Ratu Wardatul Ashriyah1112111000061

Page 9: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..........................................................................................................v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ..........................................................1

B. Pertanyaan penelitian ..........................................................5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................5

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................6

E. Kajian Teori ....................................................................11

Mobilitas Sosial: Pitirim Sorokin ............................................11

F. Metodologi Penelitian ........................................................12

G. Sistematika Penulisan ........................................................17

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Umum Kota Cilegon ............................................19

B. Keadaan Umum PT. Restu Enjenering Kontruksi ........29

C. Perkembangan Industri di Kota Cilegon ................................34

D. Gambaran Umum Informan ............................................39

Page 10: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

x

BAB III MOBILITAS SOSIAL EKONOMI PEKERJA PT. RESTU

ENJENERING KONTRUKSI

A. Mobilitas Sosial Pekerja PT. Restu Enjenering Kontruksi .....44

B. Faktor Terjadinya Mobilitas Sosial Pekerja ............................53

BAB IV PENUTUP

A. Penutup ................................................................................60

B. Saran ........................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................xi

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................xiv

Page 11: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.F.1 Nama dan Jabatan Informan ........................................................13

Tabel II.A.1 Luas Wilayah dan Implikasi Keadaan Geografis Menurut

Kecamatan di Kota Cilegon Tahun 2015 ................................22

Tabel II.A.2 Jumlah Penduduk dan Implikasi Struktur Kependudukan Bagi

Masyarakat ................................................................................26

Tabel II.A.3 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Tahun 2015 Menurut Tingkat

Pendidikan Tertinggi dan Implikasinya Bagi Masyarakat ........27

Tabel II.D.1 Gambaran Umum Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ........40

Tabel II.D.2 Gambaran Umum Informan Berdasarkan Usia ....................41

Tabel II.D.3 Gambaran Umum Informan Berdasarkan Pendidikan ..................42

Tabel III.A.1 Data Informan Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Jabatan

Pekerja ................................................................................48

Tabel III.A.2 Data Informan Berdasarkan Pekerjaan Sebelumnya dan Pekerjaan

Saat Ini............................................................................................49

Tabel III.A.3 Data Informan Berdasarkan Pendapatan Sebelumnya dan

Pendapatan Saat ini ....................................................................50

Tabel III.B.1 Data Informan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................... 54

Page 12: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.A.1 Peta Wilayah Kota Cilegon ............................................21

Gambar II.B.1 Struktur Organisasi PT. Restu Enjenering Kontruksi ........32

Page 13: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Catatan Observasi ...................................................................xiv

Lampiran 2. Dokumentasi ................................................................................xv

Lampiran 3. Transkip Hasil Wawancara .......................................................xix

Page 14: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Fenomena perkotaan selalu dipandang sebagai pusat dari peradaban. Di

dalamnya masyarakat saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya baik

secara perorangan atau kelompok. Dinamisasi perkotaan ini akhirnya

menimbulkan harapan dan mimpi seseorang untuk datang ke kota dalam upaya

mewujudkan harapan tersebut. Harapan-harapan tersebut pada umumnya adalah

untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari kehidupan mereka

sebelumnya dalam berbagai aspek. Oleh karena hal tersebut, tidak mengherankan

jika ada begitu banyak orang yang mencari pekerjaan di perkotaan. Mereka

beranggapan bahwa hidup di perkotaan mampu untuk meningkatkan kehidupan

mereka menjadi lebih layak, meskipun perkotaan tidak pernah memberikan janji

untuk memperbaiki kehidupan mereka. Seperti yang diungkapkan Elly M Setiadi

bahwa “kota sering kali dianggap sebagai semua tempat tujuan masyarakat

pedesaan untuk mencari pekerjaan, sebab pusat-pusat industri dan perpabrikan

banyak berdiri di daerah perkotaan (2011:853).

Setiap orang selalu berupaya untuk meningkatkan status sosial yang telah

dimiliki sebelumnya. Merubah kehidupan supaya menjadi lebih baik merupakan

salah satu tujuan yang harus dicapai. Namun terkadang dalam mencapai tujuan

tersebut tidaklah mudah. Terkadang muncul hambatan-hambatan yang

menghalangi seseorang untuk merubah keadaan hidupnya. Berhasil atau gagalnya

Page 15: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

2

seseorang dalam mencapai keadaan sosial yang lebih tinggi biasanya selalu dilihat

dari ekonomi yang dihasilkan serta peningkatan atau penurunan status seseorang.

Ekonomi selalu menjadi gambaran umum seseorang dalam menentukan

seseorang termasuk ke dalam kelas sosial yang tinggi atau rendah. Seseorang yang

termasuk ke dalam kelas sosial yang tinggi selalu digambarkan dengan orang

yang memiliki pekerjaan yang baik, penghasilan yang tinggi, serta status sosial

yang tinggi juga. Sebaliknya seseorang dengan kelas sosial rendah digambarkan

dengan seseorang yang memiki penghasilan rendah dan juga status sosial yang

rendah.

Industri merupakan salah satu sarana yang digunakan masyarakat

perkotaan untuk meningkatkan kehidupan ke arah yang lebih baik. Industri

dianggap sebagai peluang besar bagi masyarakat untuk mendapatkan pendapatan

serta kelas sosial yang lebih tinggi. Seperti yang dikatakan Elly M Setiadi bahwa

secara mayoritas, masyarakat perkotaan hidup bergantung pada pola-pola industri

(kapitalis) (2011:858).

Dengan adanya industri, sebagian besar masalah untuk meningkatkan

perekonomian dapat diselesaikan. Hal tersebut berimplikasi pada peningkatan

mobilitas sosial yang menjadi masalah yang dialami oleh sebagian besar

masyarakat yang berada dalam kelas bawah hingga menengah. Giddens

mendefinisikan mobilitas sosial sebagai pergerakan individu-individu dan

kelompok-kelompok di antara kelompok sosial-ekonomi yang berbeda (Indera

ratna, 2016:31). Secara prinsip, mobilitas sosial dapat berarti peningkatan atau

penurunan status sosial atau juga dapat berarti perpindahan posisi dalam derajat

Page 16: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

3

yang sama. Mobilitas sosial bukan hanya tentang peningkatan status sosial, tetapi

juga dapat berarti penurunan status sosial.

Kota Cilegon adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Banten

tepatnya di ujung barat laut pulau Jawa. Kota Cilegon merupakan kota industri,

dimana di kota ini banyak terdapat beberapa industri besar. PT. Restu Enjenering

Kontruksi merupakan salah satu jenis industri yang berada di kota Cilegon.

Keberadaannya di kota Cilegon mampu menarik perhatian masyarakat untuk

memperbaiki kehidupan sosial dan juga ekonominya.

Menurut data dari BPS Kota Cilegon pada tahun 2016 jumlah penduduk di

kota ini terdapat 418.705 jiwa. Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja di

kota Cilegon sebesar 62,96%. Tingkat penganggurannya pada tahun yang sama

sebesar 12,00%. Rendahnya angka pengangguran di kota Cilegon karena

banyaknya angkatan kerja yang terserap di berbagai bidang dikarenakan adanya

beberapa kawasan industri di kota Cilegon. Angkatan kerja yang tersedia tidak

semuanya memasuki ranah formal karena terbatasnya lowongan pekerjaan dan

juga tidak adanya keterampilan khusus bagi tenaga kerja untuk mengisi pos-pos

tertentu (BPS Kota Cilegon, 2017:44-45).

Banyaknya jumlah calon pekerja yang ingin bekerja di sektor industri

merupakan suatu hambatan tersendiri, karena banyaknya persaingan antara

sesama pencari kerja. Umumnya lebih banyak yang ditolak bekerja daripada

mereka yang telah diputuskan diterima bekerja sebagai pekerja industri. Mereka

yang ditolak untuk bekerja terpaksa menganggur atau mencari pekerjaan lain.

Seperti yang dikutip dari kabar banten (2017) Pencari kerja di kota Cilegon

Page 17: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

4

membeludak. Peningkatan tersebut terjadi karena banyak siswa yang telah lulus

sekolah, sehingga mereka berbondong-bondong mencari kerja.

Bagi mereka yang telah ditetapkan untuk bekerja di sektor industri

bukanlah tanpa hambatan. Ada saja yang mengeluhkan bahwa bekerja di industri

tidak dapat menaikkan mobilitas sosialnya. Ketidaksesuaian upah yang mereka

terima dengan kerja keras yang mereka keluarkan menjadi salah satu penyebab

dari adanya ketimpangan di sektor industri. Berdasarkan data yang dikutip dari

detik news (2017), ratusan buruh yang tergabung dalam berbagai aliansi di kota

Cilegon Banten menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut kenaikan upah minimum

kabupaten/kota (UMK) 2018 minimal 10 persen.

Namun tidak semua pekerja merasakan hal yang tidak mengenakkan

tersebut. Ada juga pekerja yang dapat menaikkan mobilitas sosialnya meskipun

pergerakan yang ia alami tidaklah begitu besar. Bagaimanapun, industri tetaplah

dianggap sebagai salah satu langkah awal bagi mereka yang ingin menaikkan

status sosial yang telah mereka miliki sebelumnya.

Dari penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam

mengenai hubungan antara industri dengan mobilitas sosial yang terjadi pada

pekerja industri di kota Cilegon, khususnya pada pekerja industri konstruksi di

PT. Restu Enjenering Kontruksi, dengan judul “Mobilitas Sosial pada Pekerja

Industri (Studi Kasus Pekerja Industri PT. Restu Enjenering Kontruksi di Kota

Cilegon)”, yang berlokasi di Kota Cilegon-Banten.

Page 18: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

5

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian yang

diajukan adalah:

1. Bagaimana mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di PT.

Restu Enjenering Kontruksi?

2. Apakah faktor yang melatarbelakangi terjadinya mobilitas sosial pada

pekerja industri di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

a. Untuk mengetahui mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja

industri di PT. Restu Enjenering Kontruksi.

b. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi terjadinya

mobilitas sosial pada pekerja industri di PT. Restu Enjenering

Kontruksi.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan

ilmu sosiologi, terutama dalam hal mobilitas sosial yang terjadi

pada pekerja industri.

Page 19: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

6

b. Manfaat Praktis

1) Dapat menjadi bahan bacaan untuk perpustakaan, khususnya

pada jurusan Sosiologi di studi Sosiologi Industri.

2) Dapat dijadikan bahan perbandingan apabila penelitian yang

sama diadakan pada waktu-waktu yang akan datang dan dapat

dijadikan referensi bagi penelitian yang akan datang.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti telah membaca beberapa penelitian yang

terkait dengan masalah mobilitas sosial pekerja industri, diantaranya adalah :

Pertama, jurnal yang ditulis oleh Fitroh Hidayati (2015) yang berjudul

“Mobilitas Sosial Petani Perkebun Desa Bukit Lingkar di Kecamatan Batang

Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu”. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif.

Teknik pengumpulan data dilakukan secara kuosioner, wawancara, dan

dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori mobilitas sosial dan stratifikasi

sosial. Paul B. Horton mengartikan mobilitas sosial sebagai suatu gerak

perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya, atau gerak pindah dari

strata yang satu ke starata lainnya. Sedangkan stratifikasi sosial didefinisikan oleh

Max Weber sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem

sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, hak

istimewa, dan prestise.

Penelitian ini menjelaskan bahwa masyarakat yang ada di desa Bukit

Lingkar merupakan masyarakat yang terkena program transmigrasi, dimana secara

Page 20: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

7

keseluruhan warga desanya adalah penduduk pulau Jawa. Masyarakat desa Bukit

Lingkar berkerja sebagai buruh petani perkebun. Buruh petani perkebun tidak

memandang usia, apakah ia muda atau tua. Mayoritas buruh petani di desa

Lingkar ini adalah anak-anak yang telah putus sekolah. Kondisi sosial ekonomi

belum cukup memadai, serta penghasilan yang didapatkan belum dapat memenuhi

kebutuhan. Kesejahteraan petani perkebun belum dapat mereka dapatkan.

Kedua, disertasi yang dilakukan oleh Indera Ratna Irawati Pattinasarany

(2012) yang berjudul “Mobilitas Sosial Vertikal Antar Generasi: Kajian Terhadap

Masyarakat Kota di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.” Penelitian ini

dilakukan secara kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan

kategorisasi kelas sosial dan analisis mobilitas sosial. Kategorisasi kelas

menggunakan model socio-economic index dari Duncan dan class categories dari

Goldthorpe. Mobilitas sosial dianalisis dengan mobilitas absolut, mobilitas relatif,

dan faktor-faktor yang berpengaruh pada mobilitas sosial naik. Konsep yang

digunakan adalah kelas sosial, kategorisasi kelas, dan mobilitas sosial. Konsep

kelas sosial yang digunakan adalah kelas sosial menurut pemikiran Weber yang

bersifat multidimensional, dimana penentuan posisi seseorang dalam hirarki posisi

ditentukan oleh tiga posisi, yaitu ekonomi, kehormatan, dan kekuasaan atau yang

dikatakan Weber sebagai kelas, kelompok status, dan partai. Weber juga membuat

empat klasifikasi kelas sosial yang dapat diidentifikasi dalam masyarakat

kapitalis, yaitu pertama, kelompok wirausaha dan pemilik yang dominan. Kedua,

borjuis kecil. Ketiga, pekerja yang memiliki diploma (kelas menengah). Keempat,

Page 21: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

8

kelompok yang kekurangan atau kelompok yang hanya memiliki aset tenaga kerja

(kelas pekerja).

Model kategorisasi kelas sosial yang digunakan ada dua, yaitu Pertama,

metode socio-economic index dari Duncan, dan kedua, class categories dari

Goldthorpe. Metode socio-economic index menggunakan skala objektif dari

stratifikasi untuk menentukan posisi sosial individu, yaitu berupa indikator

penghasilan, pendidikan, dan prestise. Sedangkan class categories menggunakan

relasi ekonomi yang merupakan dasar dari keteraturan dalam sistem stratifikasi

sosial. Metode ini berusaha untuk mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang

memiliki hubungan ketenagakerjaan yang serupa. Yang menjadi inti

pemikirannya adalah terdapat perbedaan kesempatan hidup yang diakibatkan oleh

perbedaan hubungan ketenagakerjaan. Atau dapat dikatakan bahwa sumber daya

yang dimiliki oleh kelas berpengaruh terhadap kesempatan hidup dan hubungan

sosial dari orang-orang yang berada dalam kategori tertentu.

Mobilitas sosial dianalisis dengan mobilitas absolut dan mobilitas relatif.

Sebelumnya perlu menentukan kelas asal (class origin) dan kelas tujuan (class

destination). Kelas asal merupakan kelas sosial ayah responden ketika responden

menginjak usia dewasa, sedangkan kelas tujuan merujuk pada kelas sosial

responden pada saat penelitian dilakukan. Analisis mobilitas absolut dipahami

sebagai pergerakan yang terjadi antara kelas asal (kelas sosial orang tua) dan kelas

tujuan (kelas sosial anak). Sedangkan mobilitas relatif atau kecairan sosial

mengkaji hubungan antara kelas asal dan posisi kelas saat ini, dimana secara

spesifik didasarkan pada perbandingan diantara orang-orang dari kelas asal yang

Page 22: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

9

berbeda, mengenai kesempatan mereka berada pada kelas tujuan yang sama

dibandingkan kelas yang lain. Dengan kata lain kecairan sosial merujuk pada

ketidaksetaraan diantara para individu yang berasal dari kelas sosial yang berbeda

untuk menduduki suatu kelas yang sama dan bukan kelas yang lain.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya kecenderungan persamaan kelas

sosial antara orangtua dan responden. Artinya adalah terjadi persamaan kelas

sosial antara responden dengan orang tua mereka. Pada golongan kelas atas,

kemungkinan untuk melakukan perpindahan kelas yang lebih tinggi sangat tidak

memungkinkan, karena mereka sudah menempati kelas sosial tertinggi, dan

mereka juga tidak mengalami penurunan kelas. Kelas atas memiliki kepentingan

untuk mempertahankan posisi kelasnya, hal ini terwujud dalam supra-struktur

masyarakatnya berupa kebijakan-kebijakan sosial yang mendukungnya.

Pada kelas bawah sangat sulit bagi mereka untuk melakukan perpindahan

kelas sosial yang lebih tinggi, karena ketiadaan modal ekonomi dan minimnya

pendidikan yang dimiliki oleh kelas bawah. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat

kota yang berada di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur tidak dapat dengan

mudah melakukan perpindahan kelas sosial.

Ketiga, jurnal yang ditulis oleh Hesty Bunga Kurnia Sari dan Diyah Utami

(2016) yang berjudul “Mobilitas Sosial Antargenerasi Petani Suburban di

Kelurahan Sepanjang”. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran

secara deskriptif mengenai proses mobilitas sosial dalam suatu keluarga petani

suburban, dengan memahami saluran kemudian penyebab dan konsekuensi

mobilitas sosial yang terjadi. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan

Page 23: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

10

pendekatan etnografi dan disajikan secara deskriptif. Subjek dalam penelitian ini

adalah empat keluarga petani suburban di Kelurahan Sepanjang yang mengalami

mobilitas sosial. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan teknik purposive.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga cara, yaitu observasi partisipan,

wawancara, sera dokumentasi. Teori yang digunakan adalah konsep mobilitas

sosial Horton dan Hunt yang diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu

kelas sosial ke kelas sosial yang lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah adanya

tiga saluran mobilitas yang efektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

mobilitas sosialnya, yaitu pendidikan, organisasi ekonomi, dan juga pernikahan.

Masing-masing dari saluran mobilitas tersebut tidak hanya mengalami mobilitas

sosial vertikal naik melainkan terjadi pula mobilitas sosial vertikal turun dan

horizontal. Maka dari itu, saluran yang dialami ada yang berhasil dan gagal.

Konsekuensi dari adanya mobilitas sosial dalam keluarga petani suburban antara

lain perbedaan prinsip, kerenggangan hubungan, perasaan cemas orang tua dan

rasa kecewa anak.

Penelitian-penelitian yang sebelumnya memiliki persamaan dan perbedaan

dengan penelitian yang saat ini dilakukan. Persamaannya terletak pada adanya

usaha untuk melakukan perpindahan kelas kearah yang lebih baik. Perbedaannya

terletak pada isi bahasan penelitian terdahulu yang menjelaskan tentang mobilitas

sosial yang terjadi melalui transmigrasi penduduk serta mobilitas sosial yang

terjadi secara antar generasi (antara anak dan orang tua). Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti saat ini adalah meneliti bagaimana peran industri

terhadap mobilitas pada pekerja industri di PT. Restu Enjenering Kontruksi.

Page 24: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

11

E. Kajian Teori

Mobilitas Sosial: Pitirim Sorokin

Mobilitas sosial dapat dikatakan sebagai perpindahan status dan peranan

seseorang atau sekelompok orang dari kelas sosial yang lebih rendah ke kelas

sosial yang lebih tinggi, atau dari kelas sosial yang tinggi ke kelas sosial yang

lebih rendah atau perpindahan kelas sosial yang derajat atau searah (Elly M.

Setiadi dan Usman Kolip, 2011:503). Sorokin mendefinisikan mobilitas sosial

secara luas sebagai perpindahan orang dalam ruang sosial (social space). Dalam

mempelajari mobilitas sosial, tidak hanya tertuju pada perpindahan posisi sosial

individu-individu, tetapi juga pada konsekuensi dari perpindahan tersebut bagi

kelompok-kelompok sosial dan struktur sosial secara keseluruhan di mana

individu-individu tersebut berpindah (Indera Ratna Pattinasarany, 2016:35).

Sorokin membedakan dua tipe mobilitas sosial, yaitu mobilitas sosial

vertikal dan juga mobilitas sosial horizontal. Mobilitas horizontal merupakan

perpindahan dari satu posisi sosial ke posisi sosial lain dalam tingkat yang sama.

Sedangkan mobilitas vertikal merujuk pada perpindahan orang dari satu strata

sosial ke strata sosial lain (Indera Ratna, 2016:35). Di dalam mobilitas sosial tidak

ada jaminan bagi seseorang untuk selalu mengalami mobilitas sosial ke atas

(upward mobility), namun terdapat kemungkinan bagi seseorang untuk mengalami

mobilitas sosial ke bawah (downward mobility). Upward Mobility terjadi ketika

seseorang atau sekelompok orang mengalami perpindahan kelas sosial dari kelas

sosial yang lebih rendah menuju kelas sosial yang lebih tinggi. Sedangkan

downward mobility terjadi ketika seseorang atau sekelompok orang mengalami

Page 25: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

12

bentuk perpindahan kelas sosial dari kelas sosial yang lebih tinggi menuju kelas

sosial yang lebih rendah.

Sorokin memfokuskan perhatiannya pada mobilitas kolektif dan tidak

melihatnya sebagai fenomena individual (Indera Ratna, 2016:36). Sorokin (Elly

M. Setiadi dan Usman Kolip, 2011:510) mengemukakan beberapa saluran bagi

gerak sosial vertikal, diantaranya adalah angkatan bersenjata, lembaga

keagamaan, sekolah, organisasi politik, ekonomi, dan keahlian (skill).

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dianalisis secara

deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip Moleong

mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada

latar dan inividu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak

boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau

hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Sedangkan menurut Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasannya dan dalam peristilahannya (Lexy J. Moleong, 2009 : 4).

Page 26: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

13

Analisis tersebut dirasa tepat untuk memberikan jawaban mengenai

permasalahan mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri, dengan

memilih pekerja industri di PT. Restu Enjenering Kontruksi sebagai

subjek utama dalam penelitian, karena banyaknya yang mengalami

mobilitas sosial setelah bekerja pada sektor industri.

2. Subjek dan Lokasi Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek yang terdapat dalam penelitian ini adalah pekerja industri di

PT. Restu Enjenering Kontruksi. Pemilihan keseluruhan subjek penelitian

ini berdasarkan teknik sampling snowball. Dalam teknik ini, beberapa

responden yang potensial akan dihubungi dan ditanya apakah mereka

mengetahui orang lain dengan karakteristik seperti yang dimaksud untuk

keperluan penelitian. Kontak awal akan membantu untuk mendapatkan

responden lainnya melalui rekomendasi (Nina Nurdiani, 2014:1114).

Informasi yang akan ditelusuri dilakukan dengan pengamatan dan

wawancara. Informan yang akan diwawancarai terdiri atas:

1) Pekerja yang sudah bekerja minimal selama 1 tahun.

2) Pekerja tetap maupun pekerja tidak tetap (kontrak).

Adapun informan yang diwawancarai berjumlah 14 orang, yang

terdiri atas:

Tabel I.F.1 Nama dan Jabatan Informan

NO NAMA JABATAN

1 “AI” HRD & ADM Manager

Page 27: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

14

2 “NM” Administrasi

3 “J” Administrasi

4 “AR” Security

5 “AT” QA/QC Manager

6 “CA” Konstruksi Manager

7 “S” Helper

8 “BS” Helper

9 “M” Engineering Manager

10 “RA” Warehouse Supervisor

11 “ABR” Piping Site Project

12 “AH” Development Manager

13 “DN” QA/DC

14 “EZ” Warehouse Supervisor

Sumber: Hasil pengolahan data dari wawancara mendalamdengan informan, 2016

Informan yang diwawancarai merupakan orang-orang yang bersedia

dan secara terbuka menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang penulis

ajukan. Penentuan jumlah informan dinilai cukup oleh penulis dalam

mempresentasikan berbagai jenis pekerja.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Restu Enjenering Kontruksi, yaitu di

kota Cilegon, Banten. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena

adanya kehidupan yang lebih baik dari pekerja yang bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi.

Page 28: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

15

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua tahap. Tahap pertama dilakukan

pada tanggal 18 November 2016 sampai dengan 20 Desember 2016. Dan

tahap kedua dilakukan pada tanggal 13 Desember 2017 sampai dengan 14

Desember 2017. Tahap kedua dilakukan dikarenakan kurangnya

informasi penelitian di tahap pertama.

3. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis

data, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer meliputi data dari hasil observasi dan wawancara pada

pekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi.

b. Data sekunder meliputi dokumen, buku, maupun data-data yang

bersumber dari internet.

Pengumpulan data lapangan dilangsungkan kurang lebih selama tiga

bulan yaitu pada November – Desember 2016 dan Desember 2017.

Selama kurun waktu tersebut, penulis mengumpulkan data yang

dibutuhkan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, serta

mengkaji bahan bacaan baik dari penelitian sebelumnya, jurnal, artikel,

maupun kajian kepustakaan. Dari metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data, penulis mengkaji dan mengolah data untuk

mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan memuaskan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

Page 29: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

16

a. Wawancara

Sudjarwo dan Basrowi (2009:165) mengatakan bahwa “wawancara

adalah semacam dialog atau tanya jawab antara pewawancara dengan

responden dengan tujuan memperoleh jawaban-jawaban yang

dikehendaki”.

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

pekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi yang terkait dengan

permasalahan mobilitas sosial.

b. Observasi

Sanapiah Faisal (2008:52) mengatakan bahwa “metode ini

menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu

benda, kondisi, situasi, proses, atau perilaku”. Jadi, observasi ini

dilakukan dengan datang langsung ke tempat kejadian. Dengan adanya

observasi ini, peneliti mendapatkan gambaran yang lengkap dan

menyeluruh mengenai hal-hal yang terkait dengan mobilitas sosial pada

pekerja industri di PT. Restu Enjenering Kontruksi

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan manuskrip,

laporan-laporan resmi, atau dokumen yang terkait dengan subjek

penelitian. Dokumen dapat berupa koran, jurnal, laporan, dan riset

(Creswell, 2010:269).

Page 30: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

17

4. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kualitatif. Data diperoleh dari data primer dan kemudian data sekunder,

yaitu melalui hasil wawancara dan observasi yang kemudian

dideskripsikan dalam bentuk uraian kalimat, sehingga data-data tersebut

dapat dipahami dengan mudah. Data yang telah dihasilkan tersebut, dapat

dikomunikasikan kepada orang lain. Pelaksanaan analisisnya ketika

berada di Lapangan, dan setelah data terkumpul peneliti menganalisis

data-data sepanjang penelitian dan dilakukan secara berkala dari awal

hingga akhir penulisan. Proses analisis dari data-data tersebut dilakukan

pada Desember 2016 sampai Februari 2018.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

empat bab. Adapun sistematika penulisannya adalah:

BAB I Pendahuluan, memuat rancangan penelitian. Dalam bab ini

diuraikan tentang pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, kajian teori, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II Gambaran Umum Lokasi Penelitian, pada bab ini menjelaskan

gambaran umum mengenai lokasi yang akan diteliti, seperti keadaan umum Kota

Cilegon, keadaan umum PT. Restu Enjenering Kontruksi, perkembangan industri

di Kota Cilegon dan gambaran umum informan.

Page 31: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

18

BAB III Mobilitas Sosial Ekonomi Pekerja Industri di PT. Restu

Enjenering Kontruksi, pada bab ini akan dibahas mengenai hasil temuan data

yang didapat dari lokasi penelitian serta menganalisa hasil-hasil penelitian dan

studi lapangan berdasarkan data-data yang diperoleh di Lapangan, seperti

mobilitas sosial pekerja dan faktor terjadinya mobilitas sosial.

BAB IV Penutup, dalam bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi yang

berisi kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka, berisi sumber kepustakaan yang digunakan dalam

penulisan penelitian ini. Berasal dari media cetak seperti buku dan jurnal serta

dari media elektronik seperti jurnal atau laporan.

Lampiran-Lampiran, berisi lampiran keterangan saat penelitian seperti

catatan observasi, dokumentasi serta transkip hasil wawancara dengan responden.

Page 32: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

19

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Umum Kota Cilegon

1. Keadaan geografis

Kota Cilegon merupakan wilayah hasil pemekaran dan batasan

ruang lingkup wilayah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun

1999 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan

Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon dan merupakan salah satu kota

administratif yang berada di bawah naungan provinsi banten yang terletak

di ujung barat pulau Jawa serta merupakan pintu gerbang utama yang

menghubungkan sistem pulau Jawa dan pulau Sumatera. Kota Cilegon

diapit oleh Kabupaten Serang di sebelah utara, timur, dan selatan dan

Selat Sunda di sebelah barat.

Secara geografis Kota Cilegon memiliki batas-batas:

Sebelah Barat : Selat Sunda

Sebelah Utara : Kab. Serang

Sebelah Timur : Kab. Serang

Sebelah Selatan : Kab. Serang

Keberadaan kota Cilegon ditinjau dari aspek geostrategis memiliki

peran dan posisi yang sangat menentukan dalam mendukung arah dan

pola pembangunan dan pengembangan perkotaan baik dalam konstelasi

regional, nasional, dan bahkan internasional. Hal ini berujung dengan

Page 33: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

20

dikeluarkannya kebijakan pemerintah pusat melalui PP. No. 26 Tahun

2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Kota

Cilegon ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang

diidentifikasikan sebagai pusat kegiatan industri, pengolahan, dan simpul

transportasi dengan cakupan pelayanan nasional meliputi beberapa

kabupaten/kota yang berada dalam pengaruh Kota Cilegon. Selanjutnya

juga dijelaskan bahwa Kota Cilegon merupakan pusat utama untuk

Kawasan Strategis Nasional Bojonegara-Merak-Cilegon dan sekitarnya,

di mana sektor unggulan kawasan ini adalah industri, pelabuhan,

pertanian tanaman pangan, pariwisata, perikanan, dan pertambangan.

Selain aspek geostrategis, karakteristik geografis Kota Cilegon

masuk ke dalam kategori kota pesisir. Hal ini diindikasikan dengan

membentangnya kawasan pesisir laut dari bagian utara hingga selatan.

Kota Cilegon memiliki fisik wilayah yang cukup bervariasi baik ditinjau

dari ketinggian maupun lereng. Pada wilayah ini dapat dijumpai wilayah

yang relatif datar sampai perbukitan terjal. Sedangkan wilayah tengah

relatif landai dari pesisir barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara

menjadi sedikit berbukit-bukit terutama yang berbatasan langsung dengan

Kecamatan Mancak Kabupaten Serang (BPS Kota Cilegon, 2017)

Page 34: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

21

Gambar II.A.1 Peta Wilayah Kota Cilegon

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, 2016

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 tahun 2007 tentang

pembentukan kelurahan di Kota Cilegon yang menyatakan bahwa daerah

Page 35: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

22

Kota Cilegon memiliki 43 Kelurahan dari 8 Kecamatan. Dari delapan

kecamatan yang ada, tiga diantaranya diperuntukkan untuk perkembangan

wilayah industri, yaitu Kecamatan Ciwandan, Kecamatan Pulomerak, dan

Kecamatan Grogol. Kecamatan Ciwandan menjadi pusat pekembangan

wilayah industri. Kelima kecamatan yang lainnya yaitu Kecamatan

Citangkil, Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Cilegon, Kecamatan

Jombang, dan Kecamatan Cibeber diperuntukkan bagi pemukiman warga.

Pusat kota sendiri berada di Kecamatan Cilegon.

Tabel II.A.1 Luas Wilayah dan Implikasi Keadaan GeografisMenurut Kecamatan di Kota Cilegon Tahun 2015

KecamatanLuas

(km²)

Implikasi struktur geografis bagi

masyarakat

Ciwandan 51,81

Kecamatan Ciwandan merupakan pusat dari

pertumbuhan sektor industri di Kota Cilegon,

dibuktikan dengan banyaknya industri-industri

berskala besar maupun kecil yang berdiri di

kecamatan ini. Oleh karena itu, Kecamatan

Ciwandan akan berimplikasi pada tingginya

tingkat sosial dan ekonomi pada masyarakat.

Citangkil 22,98Kecamatan citangkil merupakan salah satu

wilayah pemukiman warga. Wilayah

Page 36: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

23

Kecamatan Citangkil masih berdekatan

dengan wilayah industri di sepanjang Kota

Cilegon. Hal ini berimplikasi pada akses

menuju tempat kerja. Selain itu, sebagai

wilayah pemukiman juga berimplikasi pada

tingginya interaksi antar warga.

Pulomerak 19,86

Kecamatan ini memiliki pelabuhan utama

penyeberangan yaitu Pelabuhan Merak, yang

melayani jalur Merak-Bakauheni, serta

pelabuhan-pelabuhan kecil milik perusahaan

sepanjang pesisir pantai. Hal ini berimplikasi

pada perekonomian warga karena pelabuhan

merak menjadi lahan untuk membuka usaha

untuk warga sekitar pelabuhan untuk

membuka UMKM, mulai dari pedagang

asongan, warung makan, warteg, hotel, hingga

restoran mewah.

Purwakarta 15,29

Pada kecamatan ini berdiri 3 Toserba besar di

Kota Cilegon, yaitu Mall Cilegon, Toserba

Edi, dan Mall Krakatau Junction. Hal ini

berimplikasi pada tingkat interaksi masyarakat

Kota Cilegon yang tinggi.

Grogol 23,38 Kecamatan Grogol merupakan satu dari

Page 37: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

24

beberapa kecamatan yang diperuntukkan bagi

kawasan industri. Sebagian wilayah

Kecamatan Grogol diperuntukkan bagi

industri-industri besar yang berbatasan

langsung dengan pantai. Hal ini berimplikasi

pada peningkatan ekonomi masyarakat yang

tinggal di wilayah Kecamatan Grogol dan

sekitarnya.

Jombang 11,55

Di Kecamatan Jombang, banyak dibangun

pusat-pusat pertokoan, pasar, dan

supermarket/minimarket. Menurut data BPS

Kota Cilegon, tercatat 2.663 toko/warung, 22

supermarket/minimarket, 12 unit bank, 5 biro

travel, dan 1 unit pasar yaitu Pasar Kranggot

sebagai pusat perniagaan Kota Cilegon. Hal

ini berimplikasi pada perekonomian

masyarakat yang terus meningkat. Dapat

diketahui bahwa sektor perdagangan, rumah

makan, dan akomodasi menempati posisi

pertama dalam penyerapan tenaga kerja di

Kota Cilegon.

Cilegon 9,15Kecamatan Cilegon dijadikan sebagai pusat

berbagai aktivitas manusia. Berdirinya pusat-

Page 38: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

25

pusat perbelanjaan dan bangunan-bangunan

pemerintahan menjajdikan Kecamatan

Cilegon sebagai pusat pemerintahan Kota

Cilegon.

Cibeber 21,49

Pada wilayah ini terdapat industri skala kecil

(home industry) seperti industri pembuatan

genteng/batu bata dan emping sangrai. Selain

terdapat industri skala kecil tersebut, di

wilayah ini juga terdapat potensi

pertanian/perkebunan, perdagangan, serta

adanya peternakan. Hal ini berimplikasi pada

ekonomi masyarakat. Dengan adanya potensi-

potensi perekonomian tersebut, tentu sangat

membantu warga sekitar dalam mencari

pekerjaan.

Luas Kota

Cilegon175,51

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, 2017:12

Page 39: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

26

2. Struktur Kependudukan

Tabel II.A.2 Jumlah Penduduk dan Implikasi StrukturKependudukan Bagi Masyarakat

Tahun

Jenis Kelamin

Jumlah

Implikasi Struktur

Kependudukan Bagi

MasyarakatLaki-laki Perempuan

2013 203.502 194.802 398.304Kota Cilegon dari tahun ke

tahun mengalami

peningkatan jumlah

penduduk. Hal ini akan

berimplikasi pada

kebutuhan-kebutuhan

dasar manusia yang

meningkat, seperti

kebutuhan akan kehidupan

sosial, kebutuhan pangan,

serta kebutuhan tempat

tinggal yang kini semakin

terbatas. Selain itu

peningkatan jumlah

pendudukpun dapat

berimplikasi pada aspek

ketenagakerjaan yang akan

berdampak langsung pada

2014 207.002 198.301 405.303

2015 210.505 201.601 412.106

Page 40: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

27

aspek ekonomi

masyarakat.

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Cilegon 2014-2017

3. Struktur Ketenagakerjaan

Tabel II.A.3 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Tahun 2015Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi dan Implikasinya Bagi

Masyarakat

Pendidikan Tinggi

yang DitamatkanJumlah

Implikasi Struktur

Ketenagakerjaan Bagi Masyarakat

Tidak/Belum

Pernah Sekolah0

Jumlah pencari kerja terbesar di Kota

Cilegon adalah berpendidikan terakhir

SMA, sebesar 4.934 orang. Hal ini

dapat menunjukkan bahwa masyarakat

Kota Cilegon sudah sadar akan

pentingnya tingkat pendidikan dan

sadar akan persaingan dalam mencari

pekerjaan. Dari data tersebut maka

akan berimplikasi pada persaingan

mencari kerja yang semakin sulit

dikarenakan banyaknya pencari kerja

dengan latar pendidikan yang sama.

Tidak/Belum Tamat

SD0

Sekolah Dasar 22

Sekolah Menengah

Pertama236

Sekolah Menengah

Atas4934

Diploma I/II/III 229

Universitas 526

Jumlah 5947

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, 2016

Page 41: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

28

4. Kondisi Sosial Ekonomi

Jauh sebelum Kota Cilegon menjadi kota industri adalah sebuah

kampung kecil dibawah kekuasaan Kerajaan Banten. Pada saat itu

Cilegon hanyalah berupa tanah rawa yang belum banyak dihuni orang.

Namun, sejak masa keemasan Kerajaan Banten dilakukan pembukaan

daerah Serang dan Cilegon yang dijadikan daerah persawahan dan jalur

perlintasan antara Pulau Jawa dan Sumatera. Sejak saat itu, banyak

pendatang yang menetap di Cilegon (Pemkot, 2007).

Sejak tahun 1962, di Cilegon berdiri pabrik baja Trikora yang

merupakan babak baru bagi era industri di wilayah ini. Industri baja

Trikora berkembang pesat setelah keluar Peraturan Pemerintah Nomor 35

tahun 1970 tanggal 31 Agustus 1970 yang mengubah pabrik baja Trikora

menjadi pabrik baja PT. Krakatau Steel Cilegon berikut anak

perusahaannya.

Sejak saat itu kehidupan masyarakat Cilegon berubah kian pesat.

Semula warga Cilegon yang bermata pencaharian petani mulai beralih

menjadi buruh, pedagang, dan lain sebagainya. Dengan adanya

perkembangan industri di Cilegon, juga mengakibatkan pada jumlah

penduduk yang terus meningkat. Dengan adanya industri ini juga

mendorong pembangunan dan perkembangan yang sangat pesat di

wilayah Cilegon, yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi sosial

budaya serta tata guna lahan. Daerah persawahan kini dialih fungsikan

sebagai daerah industri, perdagangan, serta jasa.

Page 42: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

29

Dengan adanya perkembangan industri di wilayah Cilegon tentu

saja berdampak langsung pada meningkatnya perekonomian masyarakat.

Terbukti hingga saat ini, perkembangan industri di kota Cilegon

pertumbuhannya semakin pesat dan industri masih mendominasi dalam

penyerapan tenaga kerja di Kota Cilegon.

B. Keadaan Umum PT. Restu Enjenering Kontruksi

1. Sejarah Berdirinya

PT. Restu Enjenering Kontruksi merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak dalam bidang Jasa Kontruksi – Badan Usaha Jasa

Pelaksana Kontruksi. Industri Kontruksi ini melaksanakan berbagai

perdagangan umum, pembangunan, perbengkelan dan jasa. PT. Restu

Enjenering Kontruksi didirikan pada tahun 2013 dihadapan notaris

Muhammad Isyah, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Cilegon.

PT. Restu Enjenering Kontruksi berlokasi di Kota Cilegon yang

memiliki maksud serta tujuan (hasil observasi pada tanggal 17 November

2016):

a. Melaksanakan perdagangan umum seperti import dan eksport barang

engineering, eksport – import dan perdagangan bahan kontruksi dari

besi dan baja, perdagangan kontruksi billboard, bertindak sebagai

agen atau distributor untuk barang-barang engineering.

b. Melaksanakan berbagai pembangunan seperti pembangunan kontruksi

gedung, jembatan, jalan, kontruksi besi dan baja, kontruksi sinyal dan

Page 43: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

30

telekomunikasi kereta api, pemborongan (contractor) dibidang

pembangunan dan kontruksi pabrik, pembangunan kontruksi

Billboard, reklame dan periklanan.

c. Menjalankan usaha perbengkelan, yaitu bengkel kontruksi pesawat

uap dan bejana tekan.

d. Menjalankan bidang usaha jasa, seperti konsultasi bidang teknik

engineering, konsultasi bidang manajemen dan administrasi

engineering, sarana penunjang perusahaan yaitu penyewaan peralatan,

kendaraan, dan sebagainya.

2. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Restu Enjenering Kontruksi memiliki Visi dan Misi yang

menjadi pondasi untuk memotivasi perusahaan agar lebih berkembang

dan menjadikan perusahaan ini lebih baik ke depannya, dengan Visi dan

Misi sebagai berikut (hasil observasi tanggal 17 November 2016):

a. Visi

Menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi terpercaya dengan

kemampuan menyelesaikan kontrak kerja sesuai jadwal rencana dan

anggaran yang diberikan oleh client atau bisnis partner dengan

menjaga kerjasama berdasarkan kejujuran, dan menjadi perusahaan

kontruksi yang berkaitan di bidangnya.

Page 44: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

31

b. Misi

1) Mewujudkan harapan dan rencana bisnis partner atau klien,

dengan hasil kerja kontruksi yang berkualitas melalui keunggulan

motivasi, sistem manajemen, sumber daya manusia.

2) Mengambil bagian dalam pembangunan sektor usaha jasa

kontruksi yang diarahkan kepada kemampuan mengembangkan

pertumbuhan asset, aktif kompetensi dan hubungan yang baik

yang dimiliki untuk mendukung operasional perusahaan.

3) Mengupayakan untuk pengembalian yang optimal dan

berkesinambungan bagi pemegang saham dan mitra strategis

dengan pengembangan jasa konstruksi.

3. Nilai-nilai Perusahaan

DIPERCAYA oleh pemberi kerja client atau bisnis partner, dengan

menjunjung tinggi kejujuran, tanggung jawab, disiplin dan keterbukaan

dalam upaya memenuhi komitmen.

KEBERSAMAAN antara pengurus perusahaan, karyawan dan mitra

strategis berdasarkan kepada sinergi persatuan, saling asah, asih dan asuh

untuk mencapai target dan tujuan perusahaan.

TANGGAP dalam mengantisipasi perubahan dinamika usaha,

mengidentifikasi potensi dan mencegah timbulnya masalah, serta kreatif

dan mampu menemukan solusi terbaik bagi perusahaan.

UNGGUL dengan berpegang kepada profesionalisme, tahan uji dan

kreatifitas dalam upaya meningkatkan kualitas hasil kerja, melalui

Page 45: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

32

pelayanan pengembangan design, teknologi dan metode kerja yang

effisien dan efektif.

KEPUASAN PELANGGAN menjadi tujuan utama dengan tetap

memperhatikan etika bisnis dan mengacu kepada ketepatan waktu,

qualitas pekerjaan, dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan kerja,

keselamatan dan kesehatan kerja guna mendapatkan keuntungan bagi

klien, ataupun bisnis partner (hasil observasi 17 November 2016).

4. Struktur Organisasi

Gambar II.B.1 Struktur Organisasi PT. Restu Enjenering Kontruksi

Sumber: Dokumentasi peneliti pada observasi tanggal 17 November 2016

DIREKTUR UTAMA(Muhammad Akso)

DIREKTUR ADM & FINANCE(Munawati)

DIREKTUR OPERATIONAL(Ir. Prihadiyono, M. MBA)

FIA MANAGER

(Ina Farhatina)

HRD & ADMMANAGER

(Asep Irawan)

PROCUREMENTMANAGER

(Ina Farhatina)

ENGINEERINGMANAGER(Mugiyono)

QA/DCMANAGER

(Agus Triadi)

KONSTRUKSIMANAGER

(Chairul Anwar)

HSEMANAGER

(Jamaludin, SH)

DEVELOPMENTMANAGER

(Ato Hirman, ST)

ELEKTRIKALSITE PROJECT

(Muchtar)

PIPING SITEPROJECT

(Abdul Rohman)

MECHANICALSITE PROJECT

(Surashim)

Page 46: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

33

Ada beberapa warga yang ikut terlibat di dalam struktur organisasi

PT. Restu Enjenering Kontruksi tersebut. Dari 14 orang yang terlibat, 8

orang pekerja tercatat sebagai warga yang tinggal di sekitar indusri. Hal

ini menunjukkan bahwa PT. Restu Enjenering Kontruksi ini

memperhatikan kesejahteraan warga yang tinggal di sekitar PT. Restu

Enjenering Kontruksi.

5. Sumber Daya Manusia

PT. Restu Enjenering Kontruksi merupakan jenis industri yang

termasuk ke dalam industri skala menengah yang bergerak dalam bidang

Jasa Kontruksi. Pekerja yang bekerja di perusahaan ini berkisar 64 orang

dan mengambil pekerja outsourching sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Dari 64 pekerja tersebut, 33 pekerjanya adalah warga yang

berdomisili di sekitar perusahaan (hasil observasi tanggal 17 November

2016).

Pembagian kerja ditentukan berdasarkan pendidikan terakhir serta

keahlian yang dimiliki. Umumnya industri konstruksi ini membutuhkan

pekerja minimal yang berpendidikan terakhir SMA dan lebih diutamakan

yang bersekolah di sekolah kejuruan. Sistem rekruitmen yang berlaku di

PT. Restu Enjenering Kontruksi adalah pertama perusahaan membuka

lowongan pekerjaan untuk berbagai bidang, kemudian perusahaan juga

melakukan kerjasama dengan pihak ke-3 seperti universitas maupun

sekolah-sekolah ditingkat SMK. Ketika lowongan pekerjaan sudah di

umumkan, maka tak lama kemudian perusahaan akan menerima surat

Page 47: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

34

lamaran dari calon pekerja. Perusahaan akan mengadakan training bagi

calon pekerja dan setelah itu akan melaksanakan ujian yang terdiri dari

ujian psikotes, TPA (Tes Potensi Akademik), dan wawancara (hasil

observasi tanggal 17 November 2016).

6. Waktu Kegiatan Kerja

Jam kerja yang berlaku di PT. Restu Enjenering Kontruksi adalah

jam 08.00 wib – 17.00 wib yang beroperasi pada hari senin – jumat.

Selain waktu kerja tetap tersebut, ada jam lembur bagi pekerja PT. Restu

Enjenering Kontruksi, namun jam lembur tersebut di sesuaikan dengan

kebutuhan perusahaan. Jika ada jam lembur, maka akan adanya upah

tambahan yang disediakan perusahaan bagi pekerja. Upah tambahan

tersebut sistemnya ditambahkan per-jam pekerja bekerja lembur. Hal

tersebut tentu saja berimplikasi pada meningkatnya pendapatan pekerja.

C. Perkembangan Industri di Kota Cilegon

Kawasan industri dirancang untuk dikembangkan sebagai sarana

mempercepat pertumbuhan industri lengkap dengan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan. Kawasan industri dikelola oleh badan yang bertanggung jawab

secara terus menerus terhadap fasilitas kawasan industri dan lingkungan.

Dengan demikian hubungan antara pengusaha/penanam modal dengan

pengelola kawasan industri tidak terputus.Hampir seluruh kota dan kabupaten di

Indonesia telah menetapkan lokasi kegiatan dan kawasan industri dalam rencana

tata ruang wilayahnya masing-masing. Keseriusan pemerintah dalam

Page 48: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

35

mengembangkan kawasan industri sangat beralasan, karena berbagai dampak

positif/keuntungan yang dapat diperoleh bagi perkembangan wilayah di

sekitarnya (Bappeda, 2014:42).

Keuntungan pertama adalah bahwa pengembangan kawasan industri

dapat memacu pertumbuhan ekonomi wilayah (Bappeda, 2014:42).

Keuntungan kedua adalah kemudahan dalam penyediaan sarana

infrastuktur yang diperlukan oleh industri dalam melaksanakan aktivitas

produksinya. Dengan menggabungkan sejumlah industri di dalam satu kawasan,

maka pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana penunjang guna proses produksi

dapat lebih mudah dilakukan, dibandingkan dengan industri individual yang

letaknya berjauhan. Dengan adanya kawasan industri yang beraglomerasi,

dan merupakan kumpulan dari berbagai industri, maka pemenuhan kebutuhan

sarana dan prasarana industri dapat lebih mudah dilakukan dan relatif lebih murah

karena digunakan secara bersama-sama (Bappeda, 2014:42).

Keuntungan ketiga, yakni; pembukaan lapangan pekerjaan baru. Dengan

tumbuhnya kawasan industri, maka lapangan kerja dan kesempatan kerja baru

akan tersedia, yang dapat menyerap banyak tenaga kerja industri. Dengan

bertambahnya lapangan pekerjaan baru tersebut, maka pendapatan masyarakat

diharapkan akan meningkat, disertai juga dengan peningkatan kualitas

sumberdaya manusia. Peningkatan kualitas pekerja ini biasanya dilakukan

melalui pelatihan serta peningkatan ketrampilan/keahlian dan pengetahuan.

Semakin besar tenaga kerja yang berhasil diserap dan bekerja di kawasan

industri, menjadi nilai tambah suatu perekonomian, karena hal tersebut menjadi

Page 49: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

36

penopang pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Selain itu, terjadi pula

penambahan lapangan pekerjaan yang berasal dari pembukaan lapangan kerja

baru dari sektor ekonomi informal, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

para buruh/pekerja yang bekerja di kawasan tersebut. Misalnya semakin

bertumbuhnya warung makan, rumah kontrakan, ojek, warung barang kelontong,

bengkel, rumah sewa, dan lain sebagainya. Peningkatan sektor ekonomi

informal ini akan meningkatkan penghasilan masyarakat yang tinggal di

sekitar kawasan industri tersebut (Bappeda, 2014:43).

Keuntungan keempat yakni meningkatnya harga lahan di sekitar

kawasan industri. Menurut penelitian Yusriadi (2003), adanya pembangunan

berbagai industri telah menyebabkan tanah menjadi semakin berdimensi

ekonomis semata. Harga tanah semakin membubung naik dan tanah dijadikan

sebagai obyek spekulasi atau sebagai komoditas ekonomi untuk diperdagangkan

dalam rangka memperoleh keuntungan individual (Bappeda, 2014:43).

Keuntungan kelima adalah dari peningkatan pendapatan daerah (PAD)

melalui pajak daerah. Dengan bertambahnya pajak daerah, maka

pembangunan daerah akan lebih meningkat. Sumbangan PDRB dari sektor

industri pengolahan diharapkan menjadi meningkat dengan semakin

berkembangnya kawasan industri di suatu daerah tertentu. Keuntungan keenam,

dilihat dari aspek kependudukan, kawasan industri juga dapat mengurangi arus

urbanisasi, terutama untuk kawasan industri yang letaknya di daerah pinggiran

kota. Masyarakat dari daerah pinggiran tidak perlu pergi ke kota sebagai

Page 50: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

37

tempat mencari pekerjaan, tetapi cukup kawasan industri yang menyediakan

lapangan kerja cukup banyak (Bappeda, 2014:44).

Pengembangan Kota Cilegon sebagai kota industri dimulai dengan

keberadaan PT. Krakatau Steel yang mana merupakan perusahaan BUMN

strategis dimana terdapat perusahaan pengolahan baja terbesar di Indonesia, yaitu

PT. Krakatau Steel yang merupakan perusahaan BUMN. Perusahaan milik negara

ini beserta anak-anak perusahaannya yang memproduksi baja dan produk

turunannya dari baja. Selain perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang baja,

di Kota Cilegon juga terkenal dengan industri kimia dan barang-barang dari bahan

kimia seperti PT. Chandra Asri, PT. Asahimas Chemical, PT. Nippon Shokubai

dan lain sebagainya yang jumlahnya mencapai 24 perusahaan atau 32,88 persen,

sementara itu perusahaan industri baja hanya menyumbang 27,4 persen saja.

Sisanya tersebar pada industri pengolahan makanan, migas, dan industri lainnya.

Berdasarkan Survei Perusahaan Manufaktur Tahunan oleh BPS Kota

Cilegon tahun 2016 terdapat 79 buah perusahaan. Dari perusahaan tersebut

dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 19.447 orang. Golongan industri Bahan

kimia adalah golongan industri terbanyak yaitu 27 buah perusahaan, dikuti

Barang Logam 21 perusahaan, Makanan/Food 9 perusahaan, Barang galian

bukan logam 7 perusahaan, Produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi

4perusahaan, Karet-Barang dari Karet dan Plastik 3 perusahaan, mesin dan

Perlengkapan 3 perusahaan, Minuman 1 perusahaan, Kayu dan Barang dari Kayu

(Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya

Page 51: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

38

1 perusahaan, Peralatan Listrik 1 perusahaan serta Kendaraan Bermotor, Trailer

dan semi Trailer 1perusahaan, Konveksi 1 perusahaan.

Kota Cilegon merupakan kota otonom yang secara yuridis terbentuk pada

tanggal 27 April 1999 berdasarkan UU No. 15 Tahun 1999 tentang

pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah

Tingkat II Cilegon. Sebagaimana dalam Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Provinsi Banten Tahun 2002 – 2017, Kota Cilegon ditetapkan

sebagai salah satu pusat pertumbuhan wilayah Provinsi Banten, dan diarahkan

pada pengembangan kelompok industri besar dan sedang, industri kecil, dan

industri kerajinan (Bappeda, 2014:44).

Atas dasar tersebut, maka pengembangan kawasan industri di Kota Cilegon

merupakan suatu kebutuhan. Kawasan industri dimaksudkan untuk

mengarahkan agar kegiatan industri dapat berlangsung secara efisien dan

produktif, mendorong pemanfaatan sumber daya setempat, pengendalian

dampak lingkungan, dan sebagainya (Bappeda, 2014:45).

Sesuai dengan UU nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional, di Provinsi Banten terdapat 2 Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala

internasional, nasional atau beberapa provinsi, kota-kota yang di maksud adalah

Kota Serang dan Kota Cilegon. Kedua kawasan ini memiliki market yang besar

dan tingkat perekonomian yang tinggi. Sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

kota ini perlu menyediakan ketersediaan fasilitas dan pelayanan yang sesuai untuk

memenuhi kebutuhan penduduknya.

Page 52: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

39

Pesatnya perkembangan industri menyebabkan banyaknya penyerapan

tenaga kerja baru, hal ini diikuti dengan semakin tingginya kebutuhan akan tempat

tinggal dan fasilitas serta sarana penunjang dari kegiatan industri tersebut.

Sehingga perkembangan industri seringkali berdampak terhadap perkembangan

kota atau wilayah dimana kegiatan industri itu berada.

Dampak fisik dari perkembangan Kota Cilegon dapat dilihat dari munculnya

pabrik-pabrik industri baru yang ada di Kota Cilegon, serta infrastruktur

penunjang kegiatan industri seperti jalan dan pelabuhan yang bertaraf

Internasional. Sedangkan dampak sosial yang ditimbulkan antara lain adalah

semakin meningkatnya jumlah penduduk Kota Cilegon dan penyerap tenaga kerja

baru dalam jumlah besar. Hal ini juga berpengaruh terhadap perekonomian

masyarakat di Kota Cilegon yang semakin meningkat, sehingga berpengaruh

terhadap gaya hidup masyarakat yang modern dan cenderung konsumtif.

D. Gambaran Umum Informan

Keseluruhan informan dalam penelitian ini adalah pegawai PT. Restu

Enjenering Kontruksi yang berjumlah 14 informan dan tidak seluruh pegawai PT.

Restu Enjenering Kontruksi terlibat dalam pengambilan data penelitian ini.

Informan ini dipilih karena mereka terlibat secara aktif dalam perusahaan tersebut

dan juga mempunyai data dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian

tentang mobilitas sosial. Adapun gambaran umum informan dilihat berdasarkan

jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan sebelumnya yang dilakukan

sebelum bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi.

Page 53: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

40

1. Jenis Kelamin

Dari data penelitian di lapangan informan berdasarkan jenis kelamin

adalah sebagai berikut:

Tabel II.D.1 Gambaran Umum Informan BerdasarkanJenis Kelamin

NO NAMA JENIS KELAMIN

1 “AI” Laki-laki

2 “NM” Perempuan

3 “J” Perempuan

4 “AR” Laki-laki

5 “AT” Laki-laki

6 “CA” Laki-laki

7 “S” Laki-laki

8 “BS” Laki-laki

9 “M” Laki-laki

10 “RA” Laki-laki

11 “ABR” Laki-laki

12 “AH” Laki-laki

13 “DN” Laki-laki

14 “EZ” Laki-laki

Sumber: Dokumentasi penelitian pada wawancara, 2016

Jenis kelamin informan berdasarkan tabel di atas menunjukkan

dominasi kaum laki-laki sebanyak 80% dan perempuan 20%. Hal tersebut

sangat wajar mengingat jenis pekerjaan di PT. Restu Enjenering

Page 54: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

41

Kontruksi bukanlah pekerjaan yang ringan dan juga sebagian besar waktu

pekerjaan dilakukan di lapangan.

2. Usia

Salah satu indikator produktivitas kerja adalah usia karena usia

sangat mempengaruhi terhadap kinerja perusahaan. Usia muda paling

banyak dibutuhkan dalam pos-pos lowongan kerja, karakteristik usia

muda adalah energik dan bertenaga.

Adapun data informan berdasarkan di lapangan adalah dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel II.D.2 Gambaran Umum Informan Berdasarkan Usia

NO NAMA USIA

1 “AI” 27 Tahun

2 “NM” 36 Tahun

3 “J” 23 Tahun

4 “AR” 44 Tahun

5 “AT” 38 Tahun

6 “CA” 41 Tahun

7 “S” 29 Tahun

8 “BS” 25 Tahun

9 “M” 38 Tahun

10 “RA” 47 Tahun

11 “ABR” 34 Tahun

12 “AH” 28 Tahun

Page 55: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

42

13 “DN” 35 Tahun

14 “EZ” 31 Tahun

Sumber: Dokumentasi penelitian pada wawancara, 2016

3. Pendidikan

Pendidikan adalah hal yang dapat membedakan potensi antara

pegawai karena seharusnya semakin tinggi latar belakang pendidikannya

maka potensinya sudah terasah dan hanya butuh perkembangan secara riil

di lapangan kerja. Maka dari itu pada tabel II.D.3 di bawah ini tergambar

data pegawai berdasarkan pendidikannya.

Tabel II.D.3 Gambaran Umum Informan Berdasarkan Pendidikan

NO NAMA PENDIDIKAN

1 “AI” S1

2 “NM” S1

3 “J” D3

4 “AR” SMP

5 “AT” S1

6 “CA” S1

7 “S” S1

8 “BS” SMA

9 “M” S1

10 “RA” S1

11 “ABR” S1

12 “AH” S1

Page 56: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

43

13 “DN” S1

14 “EZ” S1

Sumber: Dokumentasi penelitian pada wawancara, 2016

Page 57: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

44

BAB III

MOBILITAS SOSIAL EKONOMI PEKERJA

PT. RESTU ENJENERING KONTRUKSI

A. Mobilitas Sosial Pekerja PT. Restu Enjenering Kontruksi

Masyarakat kota Cilegon yang umumnya bekerja pada sektor industri

mengalami bentuk mobilitas sosial vertikal maupun horizontal dari status

pekerjaan mereka sebelumnya. Dengan bekerja pada sektor industri, mereka

berupaya untuk dapat meningkatkan kehidupan mereka baik secara ekonomi dan

juga sosialnya. Hal-hal seperti kebutuhan rumah tangga, tempat tinggal, serta

biaya pendidikan untuk anak-anak mereka menjadi pertimbangan mereka dalam

melakukan mobilitas sosial itu sendiri.

Terjadinya mobilitas sosial pada pekerja industri merupakan sebuah proses

yang panjang yang harus dilihat secara menyeluruh. Motivasi antara satu pekerja

ke pekerja yang lainnya dapat berbeda begitu pula dengan hasil yang didapatkan

apakah pekerja menempati posisi yang sederajat dengan pekerjaan sebelumnya

atau mendapatkan posisi yang naik (social-climbing) atau justru menempati posisi

yang lebih rendah dari pekerjaannya yang sebelumnya (social-sinking).

1. Proses Mobilitas Sosial Pekerja

Secara prinsip mobilitas sosial terbagi atas dua tipe, yaitu mobilitas

sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. Mobilitas sosial vertikal

dibagi atas mobilitas sosial vertikal naik dan mobilitas sosial turun.

Mobilitas sosial naik merupakan jenis mobilitas sosial yang paling ingin

Page 58: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

45

diraih oleh keseluruhan pekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi,

karena jenis mobilitas tersebut akan dapat meningkatkan kesejahteraan

hidup pekerja beserta keluarganya. Sedangkan mobilitas sosial turun

merupakan jenis mobilitas yang paling ingin dihindari oleh keseluruhan

pekerja karena mobilitas tersebut merupakan penurunan baik secara sosial

dan ekonomi pekerja.

Ekonomi merupakan faktor penting bagi terjadinya mobilitas sosial

pada pekerja PT. Restu Enjenering Kontruksi. Dapat dikatakan bahwa

kondisi ekonomi seseorang berkaitan erat dengan jenis pekerjaan yang

dimiliki oleh seseorang. Apabila pekerjaan yang dimiliki memperoleh

upah yang memadai, maka kehidupan yang dimilikinya juga akan menjadi

lebih baik.

Bagi keseluruhan pekerja PT. Restu Enjenering Kontruksi memiliki

pendapatan yang tinggi menjadi bahan pertimbangan seseorang apakah ia

akan memutuskan untuk bekerja di tempat tersebut ataukah tidak. Seperti

yang diungkapkan oleh informan “EZ”, “AI”, dan “AR” yang

mengatakan:

“Karena tuntutan ekonomi, saya mencari pekerjaan yang lebih baikdari pekerjaan saya yang sebelumnya” (wawancara pribadi dengan “EZ”pada 14 Desember 2017 pukul 14.00 WIB).

“Saya pindah dari tempat kerja yang lama ke sini karena ada peluangkerja yang lebih bagus. Ada perubahan pendapatan juga. Kalau disini gajisudah mengikuti UMR. Kalau dulu gaji saya masih 2 jutaan, sekarang sudahdi angka 5 jutaan” (wawancara pribadi dengan “AI” pada 18 November 2016pukul 09.21 WIB).

“Sekarang Alhamdulillah setiap bulan sudah dapat gaji yang tetap.Dulu pekerjaan saya tukang ojek. Kerjanya dari pagi sampai sore, bahkan

Page 59: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

46

bisa sampai malam juga dan pendapatannya ngga menentu” (wawancarapribadi dengan “AR” pada 23 November 2016 pukul 15.00 WIB).

Informan PT. Restu Enjenering kontruksi mengatakan bahwa ketika

mereka melakukan mobilitas sosial, ekonomi merupakan hal yang

terpenting bagi kehidupan mereka. Seperti yang dikatakan oleh beberapa

informan berikut:

“Kalau perubahan pendapatan pasti ada dimanapun itu tempatkerjanya pasti selalu ada perubahan. Yang pasti sekarang gaji saya lebihbesar” (wawancara pribadi dengan “ABR” pada 13 Desember 2017 pukul09.12 WIB).

“pendapatan saya meningkat sejak bekerja di perusahaan ini”(wawancara pribadi dengan “AH” pada 13 Desember 2017 pukul 09.43WIB).

“Karena tuntutan ekonomi, saya mencari pekerjaan yang lebih baikdari pekerjaan saya yang sebelumnya” (wawancara pribadi dengan “EZ”pukul 14 Desember 2017 pukul 14.00 WIB).

Perekonomian menjadi sesuatu yang sangat penting mengingat ada

beberapa anggota keluarga yang menjadi tanggungan mereka, seperti

biaya hidup sehari-hari dan juga biaya pendidikan bagi anak-anak mereka.

Seperti yang diungkapkan oleh “CA”, “M”, dan “RA” yang mengatakan:

“Bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan juga bisa menyekolahkananak-anak. Anak saya sudah tiga sekarang. Selama ini Alhamdulillah biayasekkolah anak-anak dapat terbayarkan” (wawancara pribadi dengan “CA”pada 25 November 2015 pukul 14.00 WIB).

“Dapat memenuhi kebutuhan keluarga, bisa juga menyekolahkananak-anak” (wawancara pribadi dengan “M” pada tanggal 20 Desember2016 pukul 11.15 WIB).

“Kehidupan saya bisa lebih layak kemudian kebutuhan sehari-haridapat terpenuhi. Alhamdulillah sampai saat ini saya merasa kebutuhan sayabisa terpenuhi dengan bekerja di perusahaan ini” (wawancara pribadi dengan“RA” pada 15 Desember 2016 pukul 09.40 WIB).

Keahlian merupakan hal yang tidak kalah penting bagi seseorang

yang memutuskan untuk bekerja pada sektor industri, apalagi bagi

Page 60: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

47

seseorang yang memutuskan untuk bekerja di jabatan yang cukup tinggi

di suatu perusahaan. Keahlian akan menuntut individu untuk terus berlatih

dan mengenyam pendidikan yang tinggi.

Keahlian dan tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi

jenis pekerjaan seperti apa yang akan ia dapatkan. Seseorang dengan

keahlian dan tingkat pendidikan yang tinggi akan mampu bekerja pada

posisi yang tinggi juga, namun sebaliknya jika seseorang tidak memiliki

keahlian dan tidak memiliki tingkat pendidikan yang tinggi ia tidak akan

dapat mennempati posisi yang tinggi dalam suatu perusahaan.

Seperti yang terjadi pada informan “AR” yang hanya memiliki

tingkat pendidikan sampai SMP yang bahkan tidak memiliki keahlianpun

tidak mampu untuk menjadi seorang karyawan di PT. Restu Enjenering

Kontruksi. Informan “AR” hanya mampu untuk menjadi seorang petugas

keamanan yang jika dilihat dari tingkat pendapatan merupakan

pendapatan yang paling rendah yang ada di PT. Restu Enjenering

Kontruksi.

“Karena saya ga punya keahlian apapun dan sekolah juga ngga tinggi-tinggi amat akhirnya saya ngelamar aja jadi security, tapi karena yangngelamar pekerjaan juga banyak akhirnya saya ikutin berbagai macam tes.Alhamdulillah diterima” (wawancara pribadi dengan “AR” pada 23November 2016 pukul 15.00 WIB).

Jika dibandingkan dengan informan “AI”, “NM”, “AT”, “CA”,

“M”, “RA”, “ABR”, “DN”, “AH”, dan “EZ” yang memiliki tingkat

pendidikan S1 mereka justru menempati posisi atas yang jika dilihat dari

tingkat pendapatan mereka sudah cukup sejahtera. Hal ini membuktikan

Page 61: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

48

bahwa tingkat pendidikan dan juga keahlian sangat berpengaruh dan juga

berperan penting dalam proses mobilitas sosial seseorang.

Tabel III.A.1 Data InformanBerdasarkan Pendidikan Terakhir dan Jabatan Pekerja

NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN

1 “AI” S1 HRD &ADM

2 “NM” S1 Administrasi

3 “J” D3 Administrasi

4 “AR” SMP Security

5 “AT” S1 QA/QC Supervisor

6 “CA” S1 Konstruksi Manager

7 “S” S1 Helper

8 “BS” SMA Helper

9 “M” S1 Engineering Manager

10 “RA” S1 Warehouse Supervisor

11 “ABR” S1 Piping Site Project

12 “AH” S1 Development Manager

13 “DN” S1 QA/QC

14 “EZ” S1 Warehouse Supervisor

Sumber: Dokumentasi penelitian pada wawancara, 2016

Page 62: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

49

2. Kondisi Pekerja Sebelum dan Sesudah Bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi

Sebelum akhirnya memutuskan untuk bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi, mereka telah lebih dahulu bekerja di bidang lain.

Latar belakang pekerjaan sebelumnya yang dimiliki oleh setiap pekerja

juga berbeda. Namun, hampir secara keseluruhan pekerja PT. Restu

Enjenering Kontruksi mengatakan bahwa mereka tidak merasa puas

dengan pekerjaan mereka sebelumnya dan membuat mereka akhirnya

beralih pada pekerjaan lain yang mereka anggap lebih baik.

“ Saya merasa tidak sejahtera kerja di tempat yang lama” (wawancarapribadi dengan “DN” pada 14 Desember 2017 pukul 13.20 WIB).

“Di tempat saya kerja dulu setiap telat masuk kerja walaupun 5 menitaja pasti dapat potongan gaji mba, ga ada toleransi. Uang makan,transportasi juga ngga ada. Kalau disini untungnya masih ada toleransiasalkan ngga diulangi terus-terusan aja” (wawancara pribadi dengan “J”pada 21 November 2016 pukul 15.00 WIB).

“Saya ngga betah kerja di tempat sebelumnya karena kerjanya yangdibawah tekanan” (wawancara pribadi dengan “CA” pada 25 November2016 pukul 14.00 WIB).

“Disini ada peluang kerja yang lebih bagus, gajinya lebih besar”(wawancara pribadi dengan “M” pada 20 Desember 2016 pukul 11.15WIB).

TABEL III.A.2 Data Informan

Berdasarkan Pekerjaan Sebelumnya dan Pekerjaan Saat Ini

NONAMA

(INISIAL)

PEKERJAAN

SEBELUMNYAPEKERJAAN SAAT INI

1 AI Karyawan Swasta HRD dan Administrasi

2 NM Operator Administrasi

Page 63: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

50

3 J Administrasi Administrasi

4 AR Tukang Ojek Security

5 CA Operator Konstruksi Manager

6 AT Fitter QA/QC Supervisor

7 BS Helper Helper

8 S Bantu Usaha Keluarga Helper

9 RA Logistic Warehouse Supervisor

10 M Foreman Engineering Manager

11 ABR Project Control Piping Site Project

12 AH Karyawan Swasta Development Manager

13 DN Safety Man QA/QC

14 EZ Quality Control Warehouse Supervisor

Sumber: Dokumentasi penelitian pada wawancara, 2016-2017

TABEL III.A.3 Data Informan

Berdasarkan Pendapatan Sebelumnya dan Pendapatan Saat Ini

NONAMA

(INISIAL)

PENDAPATAN

SEBELUMNYA

PENDAPATAN SAAT

INI

1 AI Rp. 2.000.000,00 Rp. 5.000.000,00

2 NM Rp. 3.800.000,00 Rp. 4.000.000,00

3 J Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00

4 AR Tidak menentu Rp. 2.000.000,00

5 CA Rp. 3.300.000,00 Rp. 4.000.000,00

Page 64: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

51

6 AT Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.500.000,00

7 BS Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00

8 S Tidak disebutkan Rp. 3.000.000,00

9 RA Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.700.000,00

10 M Rp. 3.500.000,00 Rp. 4.000.000,00

11 ABR Rp. 3.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

12 AH Rp. 3.200.000,00 Rp. 4.000.000,00

13 DN Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.500.000,00

14 EZ Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.700.000,00

Sumber: Dokumentasi penelitian pada wawancara, 2016-2017

Pada tabel III.A.1 dapat dilihat jenis pekerjaan yang dilakukan

pekerja sebelum bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi dan pada

tabel III.A.2 dapat dilihat perbandingan pendapatan yang didapatkan oleh

pekerja. Ekonomi merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan

untuk melihat jenis mobilitas sosial yang telah dilakukan oleh pekerja PT.

Restu Enjenering Kontruksi. Berdasarkan tabel III.A.2, maka 12 informan

telah melakukan mobilitas sosial vertikal naik dan 2 informan telah

melakukan mobilitas horizontal. Pada pekerja PT. Restu Enjenering

Kontruksi tidak ada yang mengalami bentuk mobilitas sosial vertikal

turun, ini merupakan hal positif karena PT. Restu Enjenering Kontruksi

dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan pekerjanya.

Meskipun informan “AR” dan “S” tidak diketahui jumlah

pendapatan yang ia dapatkan sebelum bekerja di PT. Restu Enjenering

Page 65: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

52

Kontruksi, namun pada wawancara yang dilakukan oleh peneliti

informan “AR” dan “S” secara pribadi mengatakan bahwa pendapatan

yang mereka dapatkan telah meningkat setelah bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi.

“Pendapatan saya dulu tidak menentu kalau sekarang Alhamdulillahsetiap bulan saya punya pendapatan. Saya cukup senang, karena pekerjaansaya yang sekarang sudah lebih bagus dari pekerjaan saya yang dulu”(wawancara pribadi dengan “AR” pada 23 November 2016 pukul 15.00WIB).

“Sekarang saya punya penghasilan sendiri setiap bulannya. Sekarangkerjanya lebih harus disiplin, kalau dulu kan namanya cuma bantu-bantuusaha orang tua jadi kerjanya agak nyantai” (wawancara pribadi dengan “S”pada 6 Desember 2016 pukul 10.14 WIB).

Proses industrialisasi dan pembangunan industri ini merupakan

salah satu jalan kegiatan untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat

dalam arti tingkat hidupnya lebih maju maupun taraf hidup yang lebih

bermutu. Dengan kata lain pembangunan industri itu merupakan suatu

fungsi dan tujuan pokok kesejahteraan masyarakat industrialisasi yang

tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia dan

kemajuan memanfatkan sumber daya alam lainnya. Hal ini berarti pula

sebagai suatu usaha untuk meningkatkan produktifitas manusia disertai

usaha untuk meningkatkan ruang lingkup kegiatan manusia. Dengan

semakin besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus

semakin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk yang semakin

bertambah.

Pada saat ini, bagaimanapun kehadiran PT. Restu Enjenering

Kontruksi telah menjadi bagian dalam proses mobilitas sosial pada

Page 66: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

53

pekerja baik perubahannya besar atau tidak. Hal ini menjadi dampak

positif dari keberadaan industrialisasi di tengah-tengah masyarakat

Cilegon. Pekerja PT. Restu Enjenering Kontruksi sendiri banyak yang

mengalami peningkatan secara ekonomi yang membuktikan bahwa

keberadaan industrialisasi di kota Cilegon mampu untuk mensejahterakan

masyarakat yang tinggal di sekitar industri tersebut.

B. Faktor Terjadinya Mobilitas Sosial Pekerja

Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya mobilitas sosial pekerja di PT.

Restu Enjenering Kontruksi diantaranya adalah:

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana mobilitas sosial yang penting dan

juga sangat berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian baru, yang

berpengaruh pada peningkatan taraf hidup secara ekonomi. Tingkat

industrialisasi dan pendidikan berpengaruh terhadap tingkat mobilitas

sosial pada pekerja. John Goldthorpe mengungkapkan bahwa suatu sistem

yang berbasis prestasi (a merit-based system) dan menggantikan peran

kelas sosial dalam menentukan pendapatan ekonomi (Muhammad Husni

Arifin, 2017:141).

Hal tersebut terlihat pada penelitian pekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi dimana sebagian besar informan telah melewati fase

pendidikan atas dan strata satu, menempati pos-pos pekerjaan yang layak

dan terdapat satu informan yang berpendidikan menengah yang menjadi

Page 67: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

54

security di PT. Restu Enjenering Kontruksi salah satu wilayah pekerjaan

yang tidak termaktub dalam Undang-Undang Tentang Ketenagakerjaan

No. 13 Tahun 2003 sebagai buruh atau pekerja tetap.

Tabel III.B.1 Data Informan Berdasarkan Pendidikan Terakhir

NO NAMA PENDIDIKAN

1 “AI” S1

2 “NM” S1

3 “J” D3

4 “AR” SMP

5 “AT” S1

6 “CA” S1

7 “S” S1

8 “BS” SMA

9 “M” S1

10 “RA” S1

11 “ABR” S1

12 “AH” S1

13 “DN” S1

14 “EZ” S1

Sumber: Dokumentasi penelitian pada wawancara, 2016

Mobilitas pekerja menunjukkan betapa besar pengaruh tingkat

pendidikan dalam mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas

Page 68: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

55

sosial. Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah

orang untuk melakukan mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh

saat menjadi peserta didik. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses

pendidikan yang bermutu, menjadikan orang yang tak menjalani

pendidikan yang bagus, kesulitan untuk mengubah status, akibat dari

kurangnya pengetahuan.

2. Sosial Budaya

Latar belakang budaya dan sosial orang tua pekerja / buruh tidak

hanya berpengaruh terhadap pendidikan anak tetapi juga pada pencapaian

pekerjaan dan pendapatan anak-anak mereka.

Pendekatan sosial-budaya dalam menganalisis perilaku mobilitas

pekerja tetap perlu dan penting, sepanjang dilihat kaitannya dengan

konteks di mana mobilitas pekerja itu terjadi pada kurun waktu tertentu.

Dalam hal ini, kekutan-kekuatan tradisional dari aspek-aspek sosial-

budaya dilihat sebagai suatu hal yang dinamis, berubah dan berkembang.

Mobilitas pekerja tidak dapat dipandang sebagi produk dari kekuatan-

kekuatan tradisional, tetapi kekuatan-kekuatan tersebut dapat

memperlancar mobilitas karena adanya determinan penting yang lebih

berpengaruh. Determinan mobilitas pekerja sangat kompleks dan tidak

dapat dilihat dari satu sisi saja. Banyak faktor yang perlu diperhitungkan

dan memerlukan keterbukaan semua pihak dalam rangka pengambilan

kebijakan yang berhubungan dengan hal tersebut.

Page 69: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

56

Budaya dalam bentuk apa pun wujudnya seperti bernegara,

bermasyarakat dan juga berorganisasi akan membentuk nilai dan sikap

perilaku warganya. Sikap sebagian besar informan di PT. Restu

Enjenering Kontruksi menunjukkan sikap profesionalitas pekerja yang

menghargai peraturan perusahaan seperti disiplin, etos kerja, dan juga

faktor keselamatan.

“Sekarang kerjanya harus disiplin, kalau dulu kan namanya cumabantu-bantu usaha orang tua jadi kerjanya agak nyantai” (wawancara pribadidengan “S” pada 6 Desember 2016 pukul 10.14 WIB).

“Kalau disini sih yang penting disiplin aja, datang tepat waktu, terusyang penting sih harus safety” (wawancara pribadi dengan “AR” pada 23November 2016 pukul 15.00 WIB).

“Tata tertib standar perusahaan saja. Harus tetap safety ketika diLapangan. Peraturannya lebih mengacu ke standar safety nasional aja. Segalajenis peraturan yang ada disini sudah jelas untuk keamanan pekerja, jadiperaturannya masih dapat dipatuhi” (wawancara pribadi dengan “AI” pada18 November 2016 pukul 09.21 WIB).

Selain itu secara psikologis para informan juga nyaman dengan

bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi seperti keengganan para

pekerja untuk pindah pekerjaan di tempat lain.

Hal ini diungkapkan oleh beberapa informan PT. Restu Enjenering

Kontruksi, yang mengatakan:

“Udah saya ngga mau pindah-pindah tempat kerja lagi, udah enakdisini” (wawancara pribadi dengan “M” pada 20 Desember 2016 pukul11.15 WIB).

“Tidak ada. Menurut saya kerja disini sudah enak. Lagian untuk caripekerjaan yang baru juga ngga gampang kan” (wawancara pribadi dengan“NM” pada 21 November 2016 pukul 09.20 WIB).

“Sampai saat ini saya masih belum berpikir untuk pindah kerja, karenadisini saya sudah sangat merasa nyaman. Tapi karena status saya yangmasih pekerja kontrak, saya belum bisa tahu nantinya saya akan pindah kerja

Page 70: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

57

atau status saya dirubah menjadi pekerja tetap” (wawancara pribadi dengan“J” pada 21 November 2016 pukul 10.53 WIB).

3. Ekonomi

Sarana lain untuk melakukan mobilitas sosial yaitu kemajuan

ekonomi. Beberapa implikasi timbul sehubungan dengan dampak

mobilitas sosial pekerja, diantaranya bahwa mobilitas tersebut selalu

melibatkan perubahan-perubahan dalam beberapa subsistem lain dalam

masyarakat. Oleh karena itu, mobilitas pekerja hendaknya dilihat sebagai

bagian integral dalam proses perubahan sosial ekonomi.

Lingkungan dan perkembangan kehidupan kondisi tempat tinggal

menjadikan kerangka bepikir seseorang untuk melakukan mobilitas sosial.

Perekonomian atau masalah ekonomi merupakan salah satu faktor

pembentukan mobilitas sosial. Semua orang pasti menghendaki

kehidupan yang lebih baik apalagi di tengah kehidupan dan kondisi

perekonomian sekarang yang banyak membawa atau menghadirkan

masyarakat yang memiliki sifat konsumerisme. Memiliki sebuah

pekerjaan yang pantas merupakan sebuah destinasi untuk memperoleh

bayaran atau upah yang lebih baik dan lebih tinggi tentunya agar

kebutuhan ekonomi dapat terpenuhi.

Pada faktor ekonomi terdapat sebagian kecil pekerja yang menjadi

informan di PT. Restu Enjenering Kontruksi yang merasa kebutuhan

ekonomi mereka tidak tercukupi sehingga mengharuskan mereka mencari

penghasilan tambahan di sektor informal seperti berjualan pulsa

(informan S), memiliki usaha warung (informan AR) yang dikerjakan

Page 71: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

58

oleh anggota keluarganya, membuka e-commerce kecil-kecilan (informan

J), membuka usaha kontrakan rumah (informan CA), dan informan M di

mana melibatkan istrinya untuk bekerja jual sembako.

“Saya jual pulsa, bisa untuk menambah pendapatan” (wawancarapribadi dengan “S” pada 6 Desember 2016 pukul 10.14 WIB).

“Kebetulan istri buka warung makan depan rumah. Lumayan lah buattambah-tambah penghasilan” (wawancara pribadi dengan “AR” pukul 15.00WIB).

“Saya punya usaha kecil-kecilan, jual secara online juga” (wawancarapribadi dengan “J” pada 21 November 2016 pukul 10.53 WIB).

“Saya buka usaha kontrakan rumah” (wawancara pribadi dengan“CA” pada 25 November 2016 pukul 14.00 WIB).

“Istri saya buka toko sembako” (wawancara pribadi dengan “M” pada20 Desember 2016 pukul 11.15 WIB).

Mobilitas pekerja dapat mengakibatkan perubahan pendapatan, dan

perubahan pendapatan dapat menyebabkan mobilitas pekerja. Sehingga

dapat mengakibatkan perubahan-perubahan dalam kedudukan sosial

seseorang, dan orang tersebut mungkin melakukan mobilitas karena

perubahan-perubahan dalam kedudukan sosialnya. Demikian pula,

komponen-komponen perubahan sosial dan ekonomi lainnya dalam

hubungannya dengan mobilitas tenaga kerja seyogyanya dianalisis dalam

hubungan sebab akibat yang berbalasan.

Meningkatnya pendapatan rumah tangga, terutama bersumber dari

penghasilan yang dibawa oleh pekerja industri yang bergerak mencari

nafkah. Jumlah pendapatan yang diterima rumah tangga, ditentukan oleh

proporsi jumlah anggota rumah tangga yang bergerak mencari nafkah.

Page 72: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

59

Semakin besar proporsi jumlah anggota rumah tangga yang mencari

nafkah, semakin besar pula pendapatan rumah tangga tersebut.

4. Jarak Antara Tempat Tinggal dan Tempat Kerja

Jarak yang ditempuh pekerja dari tempat tinggal mereka menuju

tempat mereka bekerja juga menjadi salah satu bahan pertimbangan

mereka dalam melakukan mobilitas sosial. Beberapa informan yang

berada di PT. Restu Enjenering Kontruksi mengatakan bahwa jarak yang

dekat menjadi lebih efisien, hal ini yang kemudian mempengaruhi

informan “NM”, “AT”, “RA”, dan “AH” melakukan mobilitas sosial,

tentunya perpindahan mereka dari tempat kerja yang lama ke tempat kerja

yang baru didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan lain seperti

kesejahteraan yang akan mereka dapatkan serta peningkatan status

ekonomi. Seperti yang diungkapkan informan “NM”, “AT”, “RA”, dan

“AH” yang mengatakan:

“Tempat kerja saya yang sekarang letaknya lebih dekat dari rumah,jadi bisa menghemat ongkos” (wawancara pribadi dengan “NM” pada 21November 2016 pukul 09.20 WIB).

“Tempat kerja saya yang dulu jaraknya sangat jauh dari rumah”(wawancara pribadi dengan “AT” pada 29 November 2016 pukul 08.00WIB).

“Kalau dulu perusahaan tempat saya bekerja jauh dari rumah jadi sayamerasa capek menghabiskan waktu di perjalanan. Kalau sekarang karenatempat kerja dekat dari rumah jadi lebih efisien waktunya” (wawancarapribadi dengan “RA” pada 15 Desember 2016 pukul 09.40 WIB).

“Karena jarak antara tempat tinggal dan perusahaan yang lama terlalujauh” (wawancara pribadi dengan “AH” pada 13 Desember 2017 pukul09.43 WIB).

Page 73: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

60

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dijabarkan dalam bab

sebelumnya penulis menyimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada

seseorang dalam hal ini khususnya pekerja industri dikarenakan adanya tuntutan

ekonomi dimana pengeluaran dan kebutuhan seseorang yang semakin meningkat

setiap saat. Keberhasilan seseorang atau pekerja dalam meningkatkan

kehidupannya dapat diukur dari pendapatan ekonomi yang ia peroleh. Dengan

meningkatnya jumlah pendapatan mereka, maka kita dapat menyimpulkan bahwa

status ekonomi mereka juga meningkat.

Mobilitas sosial yang terjadi dalam masyarakat disebabkan oleh berbagai

faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor pendidikan, sosial budaya,

ekonomi, dan jarak tempuh antara tempat tinggal dan tempat kerja.

Pertama, pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sarana mobilitas sosial

yang penting bagi seseorang yang ingin meningkatkan taraf hidupnya secara

ekonomi. Semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang dipercaya akan

semakin tinggi skill yang mereka miliki. Beberapa jenis pekerjaan yang memiliki

tingkat pendapatan yang cukup tinggi selalu menyertakan batas minimum

pendidikan terakhir yang mereka jalani. Semakin tinggi pendidikan terakhir yang

mereka miliki, biasanya selalu berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang mereka

dapatkan.

Page 74: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

61

Kedua, sosial budaya. Kehidupan sosial budaya yang tumbuh dalam suatu

wilayah akan membentuk nilai dan sikap perilaku masyarakat yang tinggal di

wilayah tersebut. Sosial budaya yang tumbuh dalam lingkungan industri

menjadikan pekerjanya memiliki sikap profesionalisme, disiplin, etos kerja, dan

faktor keselamatan.

Ketiga, ekonomi. Masalah ekonomi merupakan permasalahan yang paling

pokok yang terjadi pada suatu individu. Kebutuhan-kebutuhan rumah tangga serta

pendidikan bagi anak-anak mereka mendorong pekerja untuk selalu giat dalam

mencari pendapatan yang cukup bagi kebutuhan keluarganya. Banyak pekerja

yang ketika memutuskan untuk berpindah tempat bekerja mengatakan bahwa

pendapatan mereka cukup meningkat jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan

mereka sebelumnya, hal inilah yang dapat menyebabkan tingkat mobilitas sosial

mereka juga meninngkat.

Keempat, jarak antara tempat tinggal dan tempat kerja. Jarak yang

ditempuh bagi seorang pekerja terkadang mempengaruhi seseorang dalam

melakukan mobilitas sosial. Semakin dekat jarak yang ditempuh bagi pekerja,

maka waktu yang mereka gunakan dalam perjalanan akan lebih singkat. Namun

jika jarak yang ditempuh bagi pekerja sangat jauh, hal ini akan memakan waktu

diperjalanan sehingga mereka akan merasa cepat lelah dan merasa waktu yang

mereka gunakan menjadi tidak efisien. Ketika mereka memutuskan untuk

melakukan mobilitas sosial, tentunya ada hal lain yang menjadi bahan

pertimbangan mereka, seperti kesejahteraan yang akan mereka dapatkan serta

peningkatan status ekonomi.

Page 75: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

62

B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini mengenai mobilitas sosial

pekerja industri, maka disarankan sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat terutama bagi calon pelamar pekerjaan di bidang

industri, disarankan untuk memiliki tingkat kualifikasi pendidikan yang

tinggi dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri

dikarenakan ketatnya persaingan dalam memperebutkan pekerjaan dan

meningkatkan mobilitas sosial.

2. Bagi peneliti selanjutnya, terutama bagi peneliti yang tertarik untuk

meneliti permasalahan yang serupa. Perlu dilakukan penelitian serupa di

daerah-daerah lain guna menjadi bahan perbandingan mengenai mobilitas

sosial pekerja industri.

Page 76: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xi

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Creswell, John W. 2010. Research Design: Qualitative, Quantitative, and MixedMethod Approaches (terj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faisal, Sanapiah. 2008. “Format-format Penelitian Sosial”. Jakarta: RajawaliPers.

Moleong, Lexy J. 2009. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: RemajaRosda Karya.

Pemerintah Kota Cilegon. 2007. “Sewindu Kota Cilegon Membangun danBerkarya”. Cilegon: Pemkot.

Pattinasarany, Indera Ratna Irawati. 2016. “Stratifikasi dan Mobilitas Sosial”.Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. 2011. “Pengantar Sosiologi”. Jakarta:Kencana.

Sudjarwo dan Basrowi. 2009. “Manajemen Penelitian Sosial”. Bandung: CV.Mandar Maju.

Jurnal

Arifin, Muhammad Husni. 2017. “Memahami Peran Pendidikan Tinggi TerhadapMobilitas Sosial di Indonesia”. Jurnal Sosiologi, Vol.22 No.2 Edisi Juli2017. Universitas Terbuka.

Hidayati, Fitroh. 2015. “Mobilitas Sosial Petani Perkebun Desa Bukit Lingkar diKecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu”. Jurnal S-1Sosiologi, Vol.1 No.2 Edisi Oktober 2015. Pekanbaru: Universitas Riau.

Nurdiani, Nina. 2014. “Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan”.Jurnal Comtech, Vol.5 No.2 Edisi Desember 2014. Jakarta: UniversitasBinus.

Sari, Hesty Bunga Kurnia dan Diyah Utami. 2016. “Mobilitas SosialAntargenerasi Petani Suburban di Kelurahan Sepanjang”. JurnalParadigma, Vol.04 No.01 Edisi tahun 2016. Surabaya: Universitas NegeriSurabaya.

Page 77: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xii

Disertasi

Pattinasarany, Indera Ratna Irawati. 2012. “Mobilitas Sosial Vertikal AntarGenerasi: Kajian Terhadap Masyarakat Kota di Provinsi Jawa Barat danJawa Timur”. Jakarta: Universitas Indonesia.

Website

Bappeda. 2014. “Kajian Penguatan Ekonomi Masyarakat di Kawasan IndustriKota Cilegon”. Diunduh 7 Oktober 2016(http://www.academia.edu/3092084m3/KAJIAN_PENGUATAN_EKONOMI_MASYARAKAT_DI_KAWASAN_INDUSTRI_KOTA_CILEGON)

BPS Kota Cilegon. 2016. “Kota Cilegon Dalam Angka 2016”. Diunduh 5Oktober 2016 (http://cilegonkota.bps.go.id)

__________. 2017. “Kota Cilegon Dalam Angka 2017”. Diunduh 5 Maret 2018(http://www.cilegonkota.bps.go.id)

Koran Online

Banten, Kabar. 2017. “Pencari Kerja Membeludak”. KABAR BANTEN. 18 Mei2017. (https://www.kabar-banten.com)

Iqbal, M. 2017. “Ratusan Buruh di Cilegon Demo Minta Kenaikan UMK 10Persen”. DETIKCOM. 6 November 2017. (https://m.detik.com)

Sumber Wawancara

Wawancara pribadi dengan bapak AI, Cilegon18 November 2016.

Wawancara pribadi dengan ibu NM, Cilegon 21 November 2016.

Wawancara pribadi dengan ibu J, Cilegon 21 November 2016.

Wawancara pribadi dengan bapak AR, Cilegon 23 November 2016.

Wawancara pribadi dengan bapak CA, Cilegon 25 November 2016.

Wawancara pribadi dengan bapak AT, Cilegon 29 November 2016.

Wawancara pribadi dengan bapak BS, Cilegon 5 Desember 2016.

Wawancara pribadi dengan bapak S, Cilegon 6 Desember 2016.

Page 78: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xiii

Wawancara pribadi dengan bapak RA, Cilegon 15 Desember 2016.

Wawancara pribadi dengan bapak M, Cilegon 20 Desember 2016.

Wawancara pribadi dengan bapak ABR, Cilegon 13 Desember 2017.

Wawancara pribadi dengan bapak AH, Cilegon 13 Desember 2017.

Wawancara pribadi dengan bapak DN, Cilegon 14 Desember 2017.

Wawancara pribadi dengan bapak EZ, Cilegon 14 Desember 2017.

Page 79: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xiv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

CATATAN OBSERVASI

No. Observasi Indikator Objek Observasi

1

Gambaran

umum PT. Restu

Enjenering

Kontruksi.

Kondisi PT. Restu

Enjenering

Kontruksi.

PT. Restu Enjenering Kontruksi

merupakan suatu perusahaan

industri skala menengah yang

bergerak pada bidang jasa

kontruksi sejak tahun 2013.

Pekerja yang bekerja di

perusahaan ini 64 orang yang

diantaranya 33 pekerja merupakan

warga yang berdomisili di sekitar

perusahaan.

2

Gambaran

umum pekerja

PT. Restu

Enjenering

Kontruksi.

Kondisi Sosial

Ekonomi.

Pekerja mengalami peningkatan

status baik secara sosial maupun

ekonomi meskipun peningkatan

yang dialami tidak besar.

Observasi peneliti di lapangan pada 17 November - 20 Desember 2016.

Page 80: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xv

LAMPIRAN II

DOKUMENTASI

1. Bangunan PT. Restu Enjenering Kontruksi

Tampak depan PT. Restu Enjenering KontruksiSumber : Dokumentasi peneliti pada observasi tanggal 18 November 2016.

Page 81: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xvi

Pintu masuk PT. Restu Enjenering KontruksiSumber : Dokumentasi peneliti pada observasi tanggal 18 November 2016.

Kondisi kantor PT. Restu Enjenering KontruksiSumber : Dokumentasi peneliti pada observasi tanggal 18 November 2016.

Page 82: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xvii

2. Kegiatan Pekerja PT. Restu Enjenering Kontruksi

Kegiatan pekerja PT. Restu Enjenering KontruksiDokumentasi peneliti pada observasi tanggal 6 Desember 2016.

Page 83: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xviii

3. Foto Informan

Pekerja PT. Restu Enjenering KontruksiDokumentasi peneliti pada observasi tanggal Desember 2016 dan Desember 2017.

Page 84: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xix

LAMPIRAN III

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Keterangan

P= Pewawancara

I= Informan

Transkip wawancara dengan “AI”

HRD & ADM PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 1

Tempat : PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu : 18 November 2016, Pukul 09.21 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Sudah 3 tahun, semenjak berdirinya perusahaan.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Keuntungannya sih hanya sekedar gaji dan pengalaman kerja.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Intinya sih saya ikut mendirikan perusahaan. Kebetulan karena memang

masih ada hubungan keluarga juga dengan pimpinan jadi pada akhirnya saya

ikut mendirikan perusahaan ini. Saya tertarik pada perusahaan ini karena

perusahaan kontruksi itu banyak sekali peminatnya. Jadi saya yakin perusahaan

ini pasti dapat berkembang.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Pekerja tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Terpenuhi.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Page 85: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xx

Kontruksi?

I: Karena peluangnya bagus untuk area Cilegon. PT. Restu ini kan perusahaan

kontruksi, jadi peluang untuk area Kota Cilegon kan memang kesitu, makanya

kita dirikan perusahaan kontruksi bukan perdagangan atau semacamnya.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Saya pernah kerja di banyak tempat. Pernah di Tasikmalaya, Serang, kerja di

rumah sakit juga pernah. Terakhir sih kerja jadi karyawan swasta di sebuah

perusahaan.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Pasti ada. Kalau disini kan gaji mengikuti UMR. Kalau dulu saya gaji masih 2

juta, sekarang sudah di angka 5 Jutaan.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Suasana kerjanya pasti beda, gajinya juga berbeda.

P: Bagaimana sistem kerja yang berlaku di PT. Restu Enjenering Konstruksi?

I: Kita kerjanya dari senin-jumat. Dari jam 08.00 wib sampai jam 17.00 wib.

P: Apa sajakah peraturan yang terdapat di industri ini?

I: Tata tertib standar perusahaan saja. Harus tetap safety ketika di lapangan.

Peraturannya lebih mengacu ke standar safety nasional saja.

P: Bagaimanakah menurut bapak/ibu mengenai peraturan yang berlaku di PT.

Restu Enjenering Kontruksi?

I: Segala jenis peraturan yang ada disini sudah jelas untuk keamanan pekerja.

Jadi peraturannya masih dapat di patuhi.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: 5 jutaan.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Iya jika diperlukan. Disini kan kerja pada umumnya kerja sehari hanya 8 jam,

kalau lebih dari itu, misalkan pulang pukul 6 sore atau jam 1 malam itu udah di

Page 86: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxi

kali 2 lagi jamnya. Setiap hari kalau pekerja di lapangan pasti ada lembur.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: Tergantung jabatan. Untuk helper 7000 per jamnya dan uang makan 20.000,

Skill 11.000 dan uang makannya 25.000, untuk foreman 15.000 perjamnya dan

uang makannya 30.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Uang makan ada, sesuai yang saya jelaskan tadi. Kalau untuk transport

biasanya dihitung dari berapa KM dari rumah menuju kantor.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Karena ada peluang kerja yang lebih bagus di sini.

P: Apa tugas yang bapak/ibu kerjakan di industri ini?

I: Mengelola databasenya, mengelola keuangannya seperti gaji, mengatur

karyawan, dan perekrutan karyawan, kalau ada masalah dengan karyawan saya

kasih peringatan.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Uang makan dan transport sudah ditanggung perusahaan, kemudian gaji juga

sudah UMR.

P: Apabila anda sakit dan tidak masuk kerja, apakah upah tetap dibayarkan dan

biaya dokter diganti oleh perusahaan?

I: Untuk saat ini kami belum bisa membayarkan biaya dokter.

P: Bagaimana perasaan bapak/ibu selama bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Ya ngga gimana-gimana. Dijalanin aja, seperti biasanya.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Ngga ada, saya hanya fokus kerja disini.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Saat ini belum.

Page 87: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxii

Transkip wawancara dengan “NM”

Bagian Administrasi PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 2

Tempat : PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu : 21 November 2016, Pukul 09.20 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Baru 2 tahun.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Keuntungannya sama saja dengan perusahaan lain, hanya mendapatkan gaji

dan pengalaman kerja.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Awalnya ada saudara yang ngasih kabar kalau di perusahaan ini sedang

membutuhkan karyawan. Setelah dicoba ternyata di terima. Kebetulan saya juga

tertarik sekali dengan perusahaan ini karena jenis perusahaan kontruksi kan

seringkali dibutuhkan di kota Cilegon.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Pekerja Tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Sudah, 2 anak.

P: Bagaimana dengan biaya sekolah anak-anak?

Page 88: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxiii

I: Kalau biaya sekolah anak-anak alhamdulillah cukup, soalnya kan dibantu

juga dari gaji suami.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Karena kalau bidang kontruksi itu pasti selalu di butuhin sih mba, apalagi di

kota Cilegon. Kalau jalan raya sudah rusak aja yang di cari pasti perusahaan

kontruksi kan? Itu Cuma contoh kecilnya aja sih.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Pernah. Dulu saya kerjanya di daerah tangerang sebagai operator di suatu

perusahaan.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Pasti ada mba, tapi perubahannya ngga begitu besar kok. Dulu pendapatan

saya sekitar 3,8 juta lah.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Sebenarnya ngga begitu signifikan sih mba, pertama dari gaji sudah jelas

berbeda, terus suasana kerjanya juga lebih enak disini, lebih ngerasa kayak

keluarga.

P: Bagaimana sistem kerja yang berlaku di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Disini kerjanya non shift, senin-jumat.

P: Apa sajakah peraturan yang terdapat di industri ini?

I: Peraturan yang sama seperti perusahaan yang lainnya, seperti absensi dan

keamanan.

P: Bagaimanakah menurut bapak/ibu mengenai peraturan yang berlaku di PT.

Restu Enjenering Kontruksi?

I: Menurut saya peraturan tersebut masih dalam batas wajar.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: 4 Jutaan.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya.

Page 89: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxiv

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Terkadang saya harus lembur kalau ada laporan yang harus segera saya

selesaikan.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: 15.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Ada, sekitar 36.000.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan apa yang saya kerjakan, dan

tempat kerja saya yang sekarang juga letaknya lebih dekat dari rumah, jadi bisa

menghemat ongkos.

P: Apa tugas yang bapak/ibu kerjakan di industri ini?

I: Membuat laporan perusahaan mba.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Uang makan, uang transportasi, gaji UMR.

P: Apabila anda sakit dan tidak masuk kerja, apakah upah tetap dibayarkan dan

biaya dokter diganti oleh perusahaan?

I: Ngga mba.

P: Bagaimana perasaan bapak/ibu selama bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Saya nikmatin aja mba apa yang sudah jadi pekerjaan saya sekarang.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Ngga ada.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Tidak ada. Menurut saya kerja disini sudah enak. Lagian untuk cari pekerjaan

yang baru juga ngga gampang kan.

Page 90: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxv

Transkip wawancara dengan “J”

Bagian Administrasi PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 3

Tempat : PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu : 21 November 2016, Pukul 10.53 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Baru 1 tahun.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Keuntungannya bisa dapat pengalaman baru.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya coba-coba ngasih surat lamaran dan kebetulan di terima. Kebetulan saya

juga dapat tuntutan dari orang tua buat segera melamar pekerjaan karena

kontrak dari perusahaan yang sebelumnya sudah habis.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Masih kontrak.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Sudah terpenuhi, Alhamdulillah.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Karena perusahaan konstruksi yang paling diminati di Cilegon.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Sudah pernah. Dulu saya kerja di perusahaan konstruksi juga di Cilegon.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

Page 91: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxvi

I: Kalau pendapatan sih sama aja mba, hanya yang membedakan dari kebijakan-

kebijakan perusahaannya aja.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Kalau dulu di tempat saya kerja setiap telat masuk kerja walaupun 5 menit aja

pasti dapet potongan gaji mba, ga ada toleransi. Uang makan, transportasi juga

ngga ada. Kalau disini untungnya masih ada toleransi asalkan ngga diulangi

terus-terusan aja.

P: Bagaimana sistem kerja yang berlaku di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Sama aja sih kaya perusahaan lain, setiap senin-jumat jam 08.00 wib sampai

jam 17.00 wib.

P: Apa sajakah peraturan yang terdapat di industri ini?

I: Yang paling diperhatikan sih kehadiran kerjanya mba.

P: Bagaimanakah menurut bapak/ibu mengenai peraturan yang berlaku di PT.

Restu Enjenering Kontruksi?

I: Biasa aja.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: 3 jutaan mba.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Lembur ada, tapi jarang mba. Kalau ada laporan yang belum selesai dan harus

serahkan besok pagi ya harus lembur.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: 15.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Ada, untuk uang makan dan transport saya dapat 25.000.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Karena habis masa kontrak.

Page 92: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxvii

P: Apa tugas yang bapak/ibu kerjakan di industri ini?

I: Saya mengerjakan buku kas kecil.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Gajinya sudah UMR, dapat uang makan dan juga uang transportasi.

P: Bagaimana perasaan bapak/ibu selama bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Selama kerja disini saya mulai merasa nyaman mba. Suasana kerjanya juga

bagus.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Ada. Saya punya usaha kecil-kecilan, jual secara online juga.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Sampai saat ini saya belum berpikir untuk pindah kerja, karena disini saya

sudah sangat merasa nyaman. Tapi karena status saya yang masih pekerja

kontrak, saya belum bisa tahu nantinya saya akan pindah kerja atau status saya

dirubah menjadi pekerja tetap.

Page 93: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxviii

Transkip wawancara dengan “AR”

Security PT. Restu Enjenering Kontruksi.

Wawancara 4

Tempat : PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu : 23 November 2016, Pukul 15.00 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Kalau ngga salah udah sekitar 2,5 tahun yang lalu.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Kalau keuntungannya sih Alhamdulillah sekarang setiap bulan pasti dapat

gaji yang tetap.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Awalnya sih karena di kasih tahu temen kalau perusahaan ini lagi butuh

pekerja. Karena saya ga punya keahlian kan akhirnya saya ngelamar aja jadi

security, tapi karena yang ngelamar pekerjaan juga banyak akhirnya saya ikutan

tes tuh, ada tes wawancara sama psikotes. Alhamdulillah diterima.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Sudah tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Sudah lumayan terpenuhi walaupun hidup masih serba pas-pasan.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Sudah. Saya punya 3 anak.

P: Bagaimana dengan biaya sekolah anak-anak?

Page 94: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxix

I: Biaya sekolah anak-anak Alhamdulillah terbayarkan, walau harus nunggak

dulu di awal.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Saya cari pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan yang sebelumnya.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Pernah.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Sekarang Alhamdulillah setiap bulan sudah dapat gaji yang tetap. Dulu

pekerjaan saya tukang ojek. Kerjanya dari pagi sampai sore, bahkan bisa sampai

malam juga dan pendapatannya ngga menentu

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Pendapatan saya dulu tidak menentu kalau sekarang Alhamdulillah setiap

bulan saya punya pendapatan.

P: Bagaimana sistem kerja yang berlaku di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Saya disini kerja shift. Senin sampai minggu. Kadang kebagian yang pagi

sampai sore, kadang juga bisa kebagian yang sore sampai malam.

P: Apa sajakah peraturan yang terdapat di industri ini?

I: Kalau disini sih yang penting disiplin aja, datang tepat waktu, terus yang

terpenting sih harus selalu safety.

P: Bagaimanakah menurut bapak/ibu mengenai peraturan yang berlaku di PT.

Restu Enjenering Kontruksi?

I: Peraturannya masih wajar, dan harus dipatuhi.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: Di angka 2 juta.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya, tepat waktu.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Ngga, kan jam kerjanya udah dibagi-bagi. Jadi untuk security disini dari pagi

Page 95: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxx

sampai malam pasti selalu ada yang jaga shift.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Ada. 20.000 untuk uang makan dan transportasi.

P: Apa tugas yang bapak/ibu kerjakan di industri ini?

I: Mengamankan perusahaan.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Saya merasa belum terlalu sejahtera sih, pengennya sih gaji dinaikin lagi.

P: Bagaimana perasaan bapak/ibu selama bekerja di PT. Restu Enjenering

Konstruksi?

I: Cukup senang lah karena pekerjaan saya yang sekarang sudah lebih bagus

dari pekerjaan saya yang dulu.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Kebetulan istri buka warung makan depan rumah. Lumayan lah buat tambah-

tambah penghasilan.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Konstruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Pernah terpikirkan.

P: Apa yang menyebabkan anda ingin pindah?

I: Masalah gaji. Pengen cari tempat kerja yang gajinya lebih besar lagi.

Page 96: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxi

Transkip wawancara dengan “CA”

Konstruksi Manager PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 5

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 25 November 2016, Pukul14.00 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Sudah 3 tahun.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan bisa menyekolahkan anak-anak.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya mencoba untuk mengirimkan lamaran pekerjaan disini, setelah melewati

beberapa tahap saya akhirnya dikabarkan bahwa lamaran saya di terima.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Sudah pekerja tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Alhamdulillah terpenuhi.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Sudah, anak saya sudah 3 sekarang.

P: Bagaimana dengan biaya sekolah anak-anak?

I: Alhamdulillah dapat terbayarkan.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Perusahaan kontruksi itu jenis industri yang bagus untuk kota Cilegon dan

Page 97: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxii

saya pikir industri ini dapat bertahan dari persaingan industri yang lain.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Pernah, saya dulu kerja sebagai buruh.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Perubahan pedapatan pasti ada. Pendapatan saya dulu diangka 3,3 juta.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Dulu saya kerja di bawah tekanan, kalau disini kerjanya berdasarkan

kekeluargaan jadi ngga merasa tertekan.

P: Bagaimana sistem kerja yang berlaku di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Kerja setiap hari senin-jumat. Sama seperti perusahaan yang lainnya.

P: Apa sajakah peraturan yang terdapat di industri ini?

I: Peraturan standar perusahaan, seperti kehadiran, pakaian safety, datang tepat

waktu.

P: Bagaimanakah menurut bapak/ibu mengenai peraturan yang berlaku di PT.

Restu Enjenering Kontruksi?

I: Peraturannya masih dapat dipatuhi.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: Diangka 4 juta.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Kadang-kadang dapat lembur, tapi tidak sering.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: 20.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Iya diberikan. 30.000 besarnya.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Saya ngga betah kerja di tempat sebelumnya karena kerjanya yang di bawah

Page 98: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxiii

tekanan.

P: Apa tugas yang bapak/ibu kerjakan di industri ini?

I: Saya orang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pelaksanaan

proyek.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Gajinya sudah UMR.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Saya buka usaha kontrakan rumah.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Tidak terpikirkan sama sekali.

Page 99: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxiv

Transkip wawancara dengan “AT”

QA/QC Supervisor PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 6

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 29 November 2016, Pukul 08.00 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Hampir 2.5 tahun

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Dapat suasana kerja yang baru serta kebutuhan keluarga bisa terpenuhi.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya mengirim lamaran ke perusahaan ini.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Sudah tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Sudah cukup terpenuhi.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Saya sudah punya 1 anak.

P: Bagaimana dengan biaya sekolah anak-anak?

I: Biaya sekolah anak lancar.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Perusahaan kontruksi merupakan perusahaan yang sangat diminati oleh calon

pekerja di kota Cilegon. Saya merasa beruntung dapat bergabung di dalamnya.

Page 100: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxv

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Ya pernah.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Pendapatan saya meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Sebelumnya

pendapatan saya hanya sekitar 3 juta.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Tugas yang saya kerjakan dulu berbeda dengan sekarang. Dulu saya bekerja

di bagian fitter.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: Upah perbulan 3,5 juta.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Terkadang jam lembur pasti ada.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: 25.000 setiap jamnya.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Uang makan dan transport besarnya 30.000.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Tempat kerja saya yang dulu jaraknya sangat jauh dari rumah.

P: Apa tugas yang bapak/ibu kerjakan di industri ini?

I: Mengontrol dan mengecek kelayakan barang atau produk sesuai dengan

penilaian standart dan menentukan apakah barang tersebut layak atau tidak dari

penilaian tersebut.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Hanya sekedar ada tambahan uang makan dan uang transportasi.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Tidak ada.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

Page 101: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxvi

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Ya pernah.

P: Apa yang menyebabkan anda ingin pindah?

I: Saya ingin mencari perusahaan dengan upah yang lebih besar.

Page 102: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxvii

Transkip wawancara dengan “BS”

Helper PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 7

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 5 Desember 2016, Pukul 09.20 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: 2 tahun 5 bulan.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Secara finansial sudah terpenuhi.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya dapat kabar dari teman kalau perusahaan ini sedang butuh karyawan.

Lalu saya mengirimkan lamarannya melalui email.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Sudah tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Sudah terpenuhi.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Saya hanya memasukkan surat lamaran ke beberapa perusahaan yang sedang

menerima lowongan pekerjaan saja pada saat itu.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: iya pernah. Saya dulu bekerja sebagai Helper juga.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

Page 103: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxviii

I: Sama saja, tidak ada perubahan.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Paling perubahannya hanya dari suasana kerjanya aja ya.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: 3 Jutaan.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Iya jam lembur ada.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: Setiap jamnya diberikan upah sebesar 15.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: 25.000 perhari.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Habis masa kontraknya.

P: Apa tugas yang bapak/ibu kerjakan di industri ini?

I: Tugas saya membantu pekerjaan yang dilakukan oleh fitter dan welder.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Perusahaan ini memperlakukan karyawannya secara manusiawi karena saya

di berikan upah sesuai dengan yang telah saya kerjakan.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Saya tidak memiliki usaha sampingan.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Saya ngga pernah berpikir kearah situ sih.

Page 104: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xxxix

Transkip wawancara dengan “S”

Helper PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 8

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi.

Waktu: 6 Desember 2016, Pukul 10.14 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Baru 1 tahun.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Bisa mendapatkan penghasilan sendiri.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya mengirimkan surat lamaran ke perusahaan ini.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Masih pekerja kontrak.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Sudah lumayan terpenuhi.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Karena perusahaan ini masih tergolong perusahaan baru jadi pasti masih

memerlukan banyak karyawan.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Saya dulu cuma bantu orang tua saya jaga warung makannya sambil

menunggu panggilan kerja.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

Page 105: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xl

I: Pasti ada. Sekarang saya punya penghasilan sendiri setiap bulannya.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Sekarang kerjanya lebih harus disiplin, kalau dulu kan namanya cuma bantu-

bantu usaha orang tua jadi kerjanya agak nyantai.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: 3 juta.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Iya terkadang ada lemburnya.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: 15.000 setiap jamnya.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: 25.000.

P: Apa tugas yang bapak/ibu kerjakan di industri ini?

I: Membantu pekerjaan yang dilakukan fitter dan welder.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Upahnya sudah UMR dan dapat tambahan uang makan dan uang transportasi.

P: Bagaimana perasaan bapak/ibu selama bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Saya sangat senang, karena sudah memiliki pekerjaan jadi ngga terus-terusan

ngerepotin orang tua.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Saya jual pulsa.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Ngga pernah. Semoga disini status saya berubah menjadi pekerja tetap.

Page 106: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xli

Transkip wawancara dengan “RA”

Warehouse Supervisor PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 9

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 15 Desember 2016, Pukul 09.40 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Kira-kira sudah 2 tahun bekerja.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Penghidupan saya bisa lebih layak kemudian kebutuhan sehari-hari bisa

terpenuhi.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya melamar langsung ke perusahaan.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Pekerja tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Alhamdulillah sampai saat ini saya merasa kebutuhan saya bisa terpenuhi

dengan bekerja di perusahaan ini.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Belum.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Karena penghasilannya lumayan besar disini.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Pernah. Saya dulu kerja di bagian logistic di salah satu perusahaan di kota

Page 107: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xlii

Serang.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Pasti ada. Pendapatan saya dulu 3 juta.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Kalau dulu perusahaan tempat saya bekerja jauh dari rumah jadi saya merasa

lelah menghabiskan waktu di perjalanan, kalau sekarang karena tempat kerja

dekat dari rumah jadi lebih efisien waktunya.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: 3,7 juta.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Ada.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: Sekitar 30.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Sekitar 25.000.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Karena letak tempat kerja yang jauh.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Upah lembur, THR, Bonus tahunan.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Tidak punya.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Sampai saat ini belum terpikirkan.

Page 108: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xliii

Transkip wawancara dengan “M”

Engineering Manager PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 10

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 20 Desember 2016, Pukul 11.15 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Sudah 3 tahun.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Dapat memenuhi kebutuhan keluarga, bisa juga menyekolahkan anak-anak.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya diajak bergabung di perusahaan ini.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Pekerja tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Sudah cukup terpenuhi.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Ada. Saya punya 4 anak.

P: Bagaimana dengan biaya sekolah anak-anak?

I: Terpenuhi semuanya.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Karena mendapatkan peluang kerja yang lebih bagus disini, gaji juga lebih

Page 109: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xliv

besar.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Iya pernah, saya dulu kerja sebagai foreman.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Ada.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Perbedaannya sih hanya dari besarnya gaji saja. Kalau dulu gaji saya sekitar

3,5 juta sekarang sudah 4 juta.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: Sekitar 4 Juta.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Kerja lembur sih ada tapi jarang.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: Sekitar 30.000 lah.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Uang transport dan makan ada, 25.000 per harinya.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Karena mendapatkan peluang kerja yang lebih bagus.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Gaji sudah UMR, mendapatkan tunjangan hari raya, dan sebagainya.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Istri saya buka toko sembako.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Udah saya ngga mau pindah-pindah tempat kerja lagi, udah enak disini.

Page 110: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xlv

Transkip wawancara dengan “ABR”

Piping Site Project PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 11

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 13 Desember 2017, Pukul 09.12 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Sudah 4 tahun lebih, sejak perusahaan berdiri.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Saya bisa dapat penghasilan disini.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Melalui berbagai tes, baik tes wawancara, tes psikologis, tes tulis, serta

adanya pelatihan bagi calon pekerja pada saat itu.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Pekerja tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Sudah cukup terpenuhi.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Ada. Saya punya 2 anak.

P: Bagaimana dengan biaya sekolah anak-anak?

I: Terpenuhi semuanya.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

Page 111: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xlvi

I: Perusahaan ini pada saat itu baru akan dibuka, dan saya memutuskan untuk

bekerja disini karena perusahaan ini pasti memerlukan banyak karyawan

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Iya pernah, sesbagai project control.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Kalau perubahan pendapatan pasti ada, dimanapun itu tempat bekerjanya

pasti selalu ada perubahan.

P: Bisa dijelaskan perbedaan yang dialami bapak/ibu setelah dan sebelum

bekerja di sini?

I: Yang pasti gaja saya lebih besar. Dulu gaji saya hanya sekitar 3 jutaan.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: Sekarang gaji saya 4 juta.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Selama ini tidak ada masalah soal itu.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Lembur pasti ada, apalagi kalau ada proyek yang sedang dikerjakan.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: 15.000

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Uang makan ada, sekitar 15.000. Tapi kalau untuk uang transport tidak,

rumah saya tidak jauh dari perusahaan soalnya.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Mencari pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan yang sebelumnya.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Uang makan sudah ditanggung perusahaan, kemudian gaji juga sudah sesuai

dengan UMK yang berlaku.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Ngga ada.

Page 112: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xlvii

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Ngga, saya ngga pernah berpikir kesitu.

Page 113: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xlviii

Transkip wawancara dengan “AH”

Development Manager PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 12

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 13 Desember 2017, Pukul 09.43 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Sudah 3 Tahun.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Mendapatkan penghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Melalui mengirimkan surat lamaran melalui e-mail.

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Pekerja tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Sudah cukup terpenuhi.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Saya belum menikah.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Karena perusahaan ini jaraknya dekat dengan rumah.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Iya pernah. Saya dulu bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan.

Page 114: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

xlix

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Ada, pendapatan saya meningkat sejak bekerja di perusahaan ini. Dulu

pendapatan saya 3,2 juta saja.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: Diangka 4 jutaan.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Terkadang ada lembur.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: 15.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Iya diberikan, totalnya 25.000.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Karena jarak antara tempat tinggal dan perusahaan yang lama terlalu jauh.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Ada uang makan dan uang transportasi.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Ngga ada.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Ngga pernah.

Page 115: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

l

Transkip wawancara dengan “DN”

QA/QC PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 13

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 14 Desember 2017, Pukul 13.20 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Sudah 2 Tahun.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya mengirim lamaran pada perusahaan ini..

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Pekerja tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Alhamdulillah terpenuhi.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Saya punya 2 anak.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Saya mencari pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan saya yang

sebelumnya.

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

Page 116: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

li

I: Iya pernah,, saya bekerja di bagian safety man.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Perubahan pendapatan pasti ada. Gaji saya dulu hanya 3 juta.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: Sekitar 3,5 juta.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Ada tapi tidak sering.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: 20.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Diberikan, totalnya 25.000.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Saya merasa tidak sejahtera kerja di tempat yang lama.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Ada uang makan dan uang transportasi dan juga pendapatan yang sesuai

dengan upah minimum kota Cilegon.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Tidak ada.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Tidak pernah terpikirkan.

Page 117: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

lii

Transkip wawancara dengan “EZ”

Warehouse Supervisor PT. Restu Enjenering Kontruksi

Wawancara 14

Tempat: PT. Restu Enjenering Kontruksi

Waktu: 14 Desember 2017, Pukul 14.00 WIB

P: Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi?

I: Sudah 2 Tahun.

P: Bisa diceritakan apa saja keuntungan bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Saya mendapatkan pengalaman baru dan juga gaji untuk kehidupan sehari-

hari

P: Bagaimana bapak/ibu bisa menjadi pekerja di industri ini?

I: Saya mengirim lamaran pada perusahaan ini..

P: Apakah bapak/ibu saat ini sebagai pekerja tetap, pekerja harian, atau masih

dalam masa percobaan?

I: Sudah pekerja tetap.

P: Apakah kebutuhan harian bapak/ibu terpenuhi dengan bekerja di PT. Restu

Enjenering Kontruksi?

I: Alhamdulillah sudah cukup terpenuhi.

P: Apakah bapak/ibu sudah memiliki anak? Jika sudah, berapa jumlah anak

yang anda miliki?

I: Saya punya 1 anak.

P: Mengapa bapak/ibu tertarik untuk bekerja di PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Karena tuntutan ekonomi, saya mencari pekerjaan yang lebih baik dari

pekerjaan saya yang sebelumnya.

Page 118: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

liii

P: Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah bekerja di tempat lain?

I: Pernah. Saya dulu kerja sebagai quality control di salah satu pabrik di

Cilegon.

P: Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu ketika bekerja di sini?

I: Ada. Pendapatan saya lebih baik setelah saya bekerja disini.

P: Berapa upah yang bapak/ibu terima setiap bulannya?

I: Dulu gaji saya hanya 3 juta, sekarang sudah 3,7 juta.

P: Apakah pembayaran upah selalu tepat waktu?

I: Iya selalu tepat waktu.

P: Setelah jam kerja, apakah anda diharuskan untuk kerja lembur?

I: Ada.

P: Berapakah upah lembur yang bapak/ibu terima setiap jamnya?

I: Sekitar 15.000.

P: Apakah bapak/ibu diberikan uang makan dan transport? Berapa besarnya?

I: Diberikan, totalnya 25.000.

P: Apa alasan anda berhenti dari tempat kerja yang lama dan memutuskan untuk

bekerja di industri ini?

I: Saya mencari pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan saya yang

sebelumnya.

P: Apa sajakah bentuk kesejahteraan yang diberikan PT. Restu Enjenering

Kontruksi?

I: Pendapatan yang sesuai dengan upah minimum kota Cilegon.

P: Apakah anda memiliki usaha sampingan?

I: Tidak ada.

P: Selama bekerja di PT. Restu Enjenering Kontruksi pernahkah bapak/ibu

berpikir untuk pindah ke perusahaan lain?

I: Saat ini tidak terpikirkan.

Page 119: MOBILITAS SOSIAL PEKERJA INDUSTRI (STUDI ATAS PEKERJA … · 2019-01-28 · dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial yang terjadi pada pekerja industri di perusahaan tersebut mengalami

liv