Mkalah Isi.kelompok

72
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia industri, material-materil yang digunakan seringkali merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Transportasi padatan merupakan operasi yang sangat penting di dunia industri. Istilah yang sering digunakan yaitu conveying (pengangkutan). Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat conveyor, elevator, alat pengangkat (crane), lift carrying truck and carts. Suatu proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. 1

Transcript of Mkalah Isi.kelompok

Page 1: Mkalah Isi.kelompok

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dunia industri, material-materil yang digunakan seringkali merupakan

bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat

transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan

kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut

maupun keselamatan kerja dari karyawan.

Transportasi padatan merupakan operasi yang sangat penting di dunia

industri. Istilah yang sering digunakan yaitu conveying (pengangkutan).

Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat

conveyor, elevator, alat pengangkat (crane), lift carrying truck and carts. Suatu

proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan

ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses

pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang

atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.

Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor

yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.

Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Belt Conveyor

2. Chain Conveyor :

Scraper Conveyor

Apron Conveyor

Bucket Conveyor

Bucket Elevator

3. Screw Conveyor

4. Pneumatic Conveyor

5. Gravity Conveyor

1.2 Rumusan Masalah1

Page 2: Mkalah Isi.kelompok

Dari latar belakang diatas, jelas bahwa betapa pentingnya kita

mengetahui dan memahami tentang transportasi bahan padat dalam industri.

Disini akan dijelaskan lebih dalam mengenai beberapa alat transportasi bahan

padat serta kelebihan dan kekurangan pada masing-masing.

BAB II

2

Page 3: Mkalah Isi.kelompok

ISI

2.1 Conveyor

Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan

bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat

transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan

kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut

maupun keselamatan kerja dari karyawan.

Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor

yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.

Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain

tergantung pada :

Kapasitas material yang ditangani

Jarak perpindahan material

Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi

Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)

Harga peralatan tersebut.

Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1.Belt Conveyor

2.Chain Conveyor :

Scraper Conveyor

Apron Conveyor

Bucket Conveyor

Bucket Elevator

3.Screw Conveyor

4.Pneumatic Conveyor

5.Gravity Conveyor

2.1.1 Belt Conveyor

3

Page 4: Mkalah Isi.kelompok

Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana.

Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.

Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis

bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis

dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas,

sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :

a) Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut

maksimum sampai dengan 18.

b) Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.

c) Kapasitas tinggi.

d) Serba guna.

e) Dapat beroperasi secara continiue.

f) Kapasitas dapat diatur.

g) Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.

h) Dapat naik turun.

i) Perawatan mudah.

Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor :

4

Gambar 2.1 Belt Conveyor

Page 5: Mkalah Isi.kelompok

a) Jaraknya telah tertentu.

b) Biaya relatif mahal.

c) Sudut inklinasi terbatas.

Kelebihan dari belt conveyor adalah sebagai berikut :

1. Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material.

2. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap sesuai

dengan keinginan.

3. Membutuhkan sedikit ruang.

4. Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material.

5. Menurunkan polusi udara.

6. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum

sampai dengan 18°.

7. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.

8. Kapasitas tinggi.

9. Serba guna.

10. Dapat beroperasi secara continiue.

11. Kapasitas dapat diatur.

12. Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.

13. Dapat naik turun.

14. Perawatan mudah.

Kemungkinan letak kerusakan pada belt conveyor :

a. Pada belt akan kendor atau tidak kencang lagi bila digunakan pada beban yang

berubah- ubah.

b. Idle drum dapat terganggu bila Skrapper depan kotor karena material yang

diangkut berdebu atau berbatu.

c. Impact roller (rol penyangga utama) bila belt terkena pukulan beban atau

beban yang keras.

Cara mengatasi kerusakan pada belt conveyor :

5

Page 6: Mkalah Isi.kelompok

Untuk belt yang sudah kendor atau tidak kencang dapat menggunakan

Take Up yang berfungsi untuk mengencangkan belt agar tidak kendor.

Skrapper depan di periksa secara berkala sehingga tidak ada material

masuk pada idle drum dengan belt.

Impact roller (rol penyangga utama) umumnya bagian depan sering diberi

sprocket dari karet sehingga belt bertahan lama.

Prinsip kerja:

Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk

curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan

drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang

lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan

kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor

dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang

menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.

Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya

paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa

penngerak. Roller: adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk

mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena

gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari

struktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang

membawa material diatasnya.

Fungsi Belt Conveyor :

6

Gambar 2.2 Belt Conveyor Pada Industri

Page 7: Mkalah Isi.kelompok

Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan

(unit load) atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar, dan

sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban (Anonim1,

2010). Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan

atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang

terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley.

Konstruksi dari belt conveyor adalah :

1. Konstruksi arah pangangkutan horizontal

2. Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring

3. Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal

Alat ini banyak dipakai, disamping bersifat kontinyu, penggunaan powernya lebih

rendah.

•Jarak tempuh dapat bermil-mil

•Kecepatan s/d 5,08 m/detik = 1000 ft/menit.

•Kapasitas s/d 4539 metric ton/jam = 5000 ton/jam.

•Kemiringan : maksimum 30o, biasanya 18 – 20o.

Sifat alat :

1. bahan yang ditransfer tidak mengalami pengecilan ukuran,

2. sederhana, paling banyak digunakan,

3. sudut naik (elevasi) terbatas,

4. baik untuk mengangkut tepung, granular, gumpalan,

5. tidak baik untuk mengangkut bahan yang mudah terbawa angin.

Kapasitas (banyaknya padatan/watu) belt conveyor tergantung :

a. bulk density bahan,

b. sudut gelincir bahan

c. ukuran bahan,

d. lebar belt,

e. kecepatan belt,

f. elevasi pengankutan.

Kecepatan belt tergantung :

7

Page 8: Mkalah Isi.kelompok

ukuran bahan, sifat material yang dibawa, lebar belt.

Kecepatan maksimum dibatasi oleh timbulnya pendebuan bahan yang dibawa

karena resistansi udara. Kecepatan minimum dibatasi oleh keperluan discharge

sistemnya.

Bagian-bagian belt conveyor dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Bagian Belt Conveyor

Dimana :

L = jarak 2 rol bagian atas

2L = jarak 2 rol bagian bawah, return roller

Kalau belt panjang, perlu dipakai training roller, kalau belt pendek tanpa training

roller tidak masalah. Pada training roller sering dipasang pemutus arus, untuk

menjaga kalau belt menerima beban maksimum, sehingga belt dapat menyentuh

training dan akibatnya arusnya terputus.

Feed hopper = peralatan untuk menjaga agar bahan dapat dibatasi untuk melebihi

kapasitas pada waktu inlet.

Outlet chuter = untuk pengeluaran material

Idle drum = drum yang mengikuti putaran drum yang lain

8

Page 9: Mkalah Isi.kelompok

Gambar 2.4 Tipe Idler dan Plate-Support Belt Conveyor

Take up = peralatan untuk mengatur tegangan ban agar selalu melekat pada drum,

karena semakin lama ban dipakai akan bertambah panjang, kalau tidak diatur

ketegangannya ban akan menjadi kendor.

Belt cleaner = peralatan pembersih belt agar belt selalu dalam keadaan bersih.

Belt cleaner ada beberapa macam :

1.Semacam plat yang agak runcing (Skrapper)

2.Semacam kawat baja yang berputar (revolving brush)

Belt conveyor terdiri dari beberapa bagian –bagian penting, antara lain :

1. Cover Rubber

Cover rubber adalah lapisan karet sintetis yang mempunyai elastisitan

tinggi dan tahan gesek. Cover rubber berfungsi untuk melindungi lapisan penguat

dari curahan, gesekan dan benturan material pada saat loading (pemuatan) agar

ply sobek atau rusak.Alasan penggunaan karet adalah untuk melindungi ply

karena karet memiliki elastisitas tinggi dan tahan gesek, namun karet tidak

memiliki tegangan tarik yang baik. Sedangkan lapisan ply tidak tahan terhadap

gesekan dan benturan namun memiliki tegangan tarik yang baik. Penentuan

pemakaian jenis Grade Cover Rubber adalah berdasarkan kondisi operasi dan

jenis material yang dibawa. Selain itu ada cover rubber sintetis, antara lain:

SBR : Styrene Butadiene Rubber untuk membawa material panas mulai dari

temperature 100 (heat resistant).

ABR : Acrylonitrile Butadiene Rubber untuk membawa material yang

mengandung minyak dan bahan kimia (oil resistant) .

9

Page 10: Mkalah Isi.kelompok

NEOPRENE : dipakai pada tambang bawah tanah (flame/Fire Resistant conveyor

Belting).

Cover rubber terdiri atas dua bagian, yaitu :

a. Top cover

Adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan material. Top cover

biasanya disebut Carry cover (lapisan pembawa). Top cover selalu menghadap

keatas dan lebih tebal daripada bottom cover. Pada operasi normal, top cover akan

lebih cepat rusak daripada bottom cover karena top cover langsung mengalami

benturan dan gesekan pada saat material dimuat. Tebal dari top cover adalah 1

mm s/d 8 mm untuk Fabric belt dan 5 mm s/d 18 mm untuk Steel cord belt.

b. Bottom Cover

Adalah karet lapisan bawah yang berhadapan langsung dengan pully dan roller

pembalik (Return Roller). Bottom cover sering juga disebut dengan pully cover.

Pada umumnya bottom cover lebih tipis dari pada top cover, karena bottom cover

tidak bersentuhan langsung dengan material. Tebal Bottom cover adalah 1 mm s/d

4 mm untuk fabric belt dan 2 mm s/d 8 mm untuk steel cord belt.

2. Tie Rubber

Tie Rubber adalah lapisan karet diantara ply. Tie rubber juga sering

disebut Tie gum atu Skim rubber. Tie rubber berfungsi untuk melekatkan ply satu

dengan yang lainnya pada fabric belt, dan melekatkan sling baja dengan cover

rubber pada steel cord belt. Tebal tie rubber adalah 0.5 mm s/d 1 mm untuk fabric

belt dan 2 mm untuk steel cord belt. Tie rubber tidak tahan benturan dan gesekan.

Spesifikasi tie rubber yang umum digunakan untuk belt conveyor adalah sebagai

berikut:

Tensile strange : 250 Kg/m2

Elongation : 500%

Abrasion : 110 M3

10

Page 11: Mkalah Isi.kelompok

3. Reinforcement – Lapisan penguat (Ply)

Reinforcement adalah lapisan penguat untuk belt conveyor itu sendiri.

Kekuatan atau tegangan pada belt tergantung lapisan penguat yang dipakai. Pada

umumnya lapisan penguat terbuat dari serat (carccas) dan sling baja (steel cord).

Sedangkan untuk steel cord belt lapisan penguatnya hanya terdiri dari satu jenis

saja, yaitu kawat sling baja. Disamping jenis lapisan penguat yang telah disebut di

atas, terdapat juga konstruksi khusus yang dirancang untuk melindungi lapisan

penguat dari sobek yang memanjang. Lapisan ini disebut dengan Rip Guard. Ada

beberapa konstruksi dari Rip Guard :

Belt fabric dengan carccas di dalam top cover yang disusun melintang.

Nylon cord yang disusun melintang pada top cover.

Nylon cord yang disusun melintang pada top dan bottom cover.

Kelebihan dari belt conveyor adalah :

Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material.

Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap

sesuai dengan keinginan.

Membutuhkan sedikit ruang.

Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material.

Menurunkan polusi udara.

Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut

maksimum sampai dengan 18°.

Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.

Kapasitas tinggi.

Serba guna.

Dapat beroperasi secara continiue.

Kapasitas dapat diatur.

Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.

Dapat naik turun.

Perawatan mudah.

11

Page 12: Mkalah Isi.kelompok

Kemungkinan letak kerusakan pada belt conveyor :

Pada belt akan kendor atau tidak kencang lagi bila digunakan pada beban

yang berubah- ubah.

Idle drum dapat terganggu bila Skrapper depan kotor katena material yang

diangkut berdebu atau berbatu.

Impact roller (rol penyangga utama) bila belt terkena pukulan beban atau

beban yang keras.

Cara mengatasi kerusakan pada belt conveyor:

Untuk belt yang sudah kendor atau tidak kencang dapat menggunakan

Take Up yang berfungsi untuk mengencangkan belt agar tidak kendor.

Skrapper depan di periksa secara berkala sehingga tidak ada material

masuk pada idle drum dengan belt.

Impact roller (rol penyangga utama) umumnya bagian depan sering diberi

sprocket dari karet sehingga belt bertahan lama.

2.1.2 Chain Conveyor

Konveyor rantai adalah konveyor dimana rantainya tidak terputus dari

jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada

beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok

untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan

debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat atau

sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada

temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.

Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama

30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak

pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh

ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“. Hal

ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem

konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem

konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari

12

Page 13: Mkalah Isi.kelompok

baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti

murah.

Prinsip Kerja Alat

Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada

pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang

ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan

pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan

pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.

Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak

pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.

Spesifikasi Pokok

Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis

konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada

dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong

atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).

1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )

Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian

pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk

beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi

tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih

tinggi daripada untuk ranatai penggulung.

Gambar 2.5 Chain Sliding

13

Page 14: Mkalah Isi.kelompok

2.Chain Rolling (Penggulungan rantai)

Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih

sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih

rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit

pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk

peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu

penggulungan.

Gambar 2.6 Chain Rolling

Dengan sederhana didefinisikan “Rantai adalah untai material yang fleksibel,

biasanya metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran,

saling dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada

satu atau banyak bidang.

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :

1. Scraper Conveyor

2. Apron Conveyor

3. Bucket Conveyor

4. Bucket Elevator

Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai

sebagai alat bantu untuk menggerakkan material.

Chain konveyor memanfaatkan pengaturan rantai powered terus

menerus, membawa serangkaian liontin tunggal. Susunan rantai digerakkan

oleh motor, dan bahan tersuspensi pada liontin yang disampaikan.

Chain conveyor terutama digunakan untuk mengangkut beban unit

berat, misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri. Konveyor ini bisa rantai

14

Page 15: Mkalah Isi.kelompok

tunggal atau ganda untai dalam konfigurasi. Muatan diposisikan pada rantai,

gesekan menarik beban ke depan .

Banyak sektor industri menggunakan teknologi rantai konveyor di lini

produksi mereka. Industri otomotif biasanya menggunakan sistem rantai

conveyor untuk menyampaikan bagian mobil.

1. Scraper Conveyor

Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah

diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan

kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material

- material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.

Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:

a) Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.

b) Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.

c) Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.

d) Harganya murah.

Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:

a) Mempunyai jarak yang pendek.

b) Tenaganya tidak konstan.

c) Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.

d) Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

15

Gambar 2.7 Chain Conveyer

Page 16: Mkalah Isi.kelompok

2. Apron Conveyor

Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban

yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana

terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan

ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan

A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan

yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat

tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan

plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.

Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket,

apron/slat, travelling roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor

digunakan untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara

16

Gambar 2.8 Scraper Conveyor

Gambar 2.9 Scraper Conveyor Pada Industri

Page 17: Mkalah Isi.kelompok

horizontal maupun membentuk sudut inklinasi. Conveyor ini secara luas

digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu bara, industri

permesinan, dan banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron

conveyor lebih ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar,

abrasive, dan material panas (bahan cor, tempa, foundry sand). Apron conveyor

memiliki kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena

dilengkapi dengan papan peluncur dan rantai penarik yang kuat. Geometri apron

conveyor tisdak jauh berbeda dengan belt conveyor, kecuali susut inklinasinya

dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika apron dilengkapi dengan tranverse

cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan radius kecil (5 m -

8 m).

Karakteristik dan performance dan apron conveyor:

a) Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.

b) Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.

c) Kecepatan maksimum 100 ft/m.

d) Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang

besar.

e) Perawatan murah.

Kelemahan -kelemahan apron konveyor :

a) Kecepatan yang relatif rendah.

b) Kapasitas pengangkutan yang kecil

c) Hanya satu arah gerakan

d) Kontruksi apron dan rantai yang berat

e) Pembutannya rumit, dan berbiaya tinggi

f) Perlu perhatian lebih untuk hinged-joint agar bias berfungsi baik

17

Page 18: Mkalah Isi.kelompok

Gambar 2.10 Apron Conveyor

18

Page 19: Mkalah Isi.kelompok

Konstruksi Apron Conveyor :

Sistem penyambungan bucket pada appron conveyor biasanya

digunakan rantai gall, rantai skalm.

Penyambungan ini tanpa flen (On flent), pengangkutan nyabukan

untuk material yang curah.

Skirt board ikut bergerak bersama-sama appron conveyor.

19

Gambar 2.11 Apron Conveyor Pada Industri

Page 20: Mkalah Isi.kelompok

Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis

appron king carrier pada pabrik gula, urea, dan lainnya.

Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada

didepannya.

Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau

liquid.

Apron conveyor dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Casting machine, jenis ini untuk pengangkutan pengecoran.

2. Escalator

Dikarenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan juga

harus dapat saling bekerja satisama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya :

Rantai skalm , maka sprocket mempunyai sarang-sarang rantai.

Rantai bentuk gall, maka sprocket mempunyai gerigi tempat rantai.

3. Bucket Conveyor

Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai

conveyor apron yang dalam.

Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:

a) Bucket terbuat dari baja

b) Bucket digerakkan dengan rantai

c) Biaya relatif murah.

d) Rangkaian sederhana.

e) Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.

f) Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.

g) Kapasitas kecil 100 ton/jam.

Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:

a) Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.

b) Investasi mahal.

c) Kecepatan rendah.

20

Page 21: Mkalah Isi.kelompok

4. Bucket Elevator

Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan

kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih

besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 300. Sedangkan kadangkala

diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam. Untuk itu

dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari timba

-timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba

(bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya

masing -masing.

Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :

a) Minneapolis Type

Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk

mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.

b) Buckets for Wet or Sticky Materials

Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material

yang cenderung lengket.

c) Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan

material yang berat.

21

Gambar 2.12 Bucket Conveyor

Page 22: Mkalah Isi.kelompok

Ketiga jenis bucket tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

2.1.3 Screw Conveyor

Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat

berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor). Alat ini

pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga

bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.

Macam-macam flight adalah:

a) Sectional flight

b) Helicoid flight

c) Special flight, terbagi:

22

Gambar 2.13 Jenis-Jenis Bucket

Gambar 2.14 Bucket Elevator

Page 23: Mkalah Isi.kelompok

d) Cast iron flight

e) Ribbon flight

f) Cut flight

Konveyor berflight section (Gambar 2.15-a) dibuat dari pisau-pisau

pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara

disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga

akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.

Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin

mengelilingi suatu poros (Gambar 2.15-b). Untuk membentuk suatu konveyor,

flight-flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian

dengan pilinan berikutnya.

Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah

flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor

(Gambar 2.15-c).

Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight (Gambar 2.15-d).

Untuk mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.15-e). Flight pengaduk ini

dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu

membelokkan potongannya ke berbagai arah.

Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,

biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang

konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan

disesuaikan pasangan pilinannya.

Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat

dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah

satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang

satunya lagi (Gambar 2.16).

23

Page 24: Mkalah Isi.kelompok

Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja (Gambar 2.17),

Panjang sebuah wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling

sederhana (Gambar 2.17-a) hanya bagian dasarnya, yang berbentuk setengah

lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari

kayu.

Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah

pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor. Gambar 2.17-b

menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat

dari besi.

24

Gambar 2.15 Screw Elevator a. sectional, b.helicoid, c. cast iron, d. ribbon, e. cut

Gambar 2.16 Screw Conveyor Coulping

Page 25: Mkalah Isi.kelompok

Perlu diketahui bahwa poros konveyor harus digantung pada

persambungan yang tetap sejajar. Dua buah persambungan dibuat pada ujung

wadah, dan sepanjang wadah harus tetap ada hanger atau penahan, Biasanya ada

sebuah hanger untuk tiap bagian.

Gambar 2.18 menunjukkan beberapa tipe hanger. Gbr 2.18-a menunjukkan

tipe paling sederhana dan paling murah. Gbr 2.18-b menunjukkan tipe yang

mempunyai persambungan terpisah dan ditempatkan di wadah baja. Bentuk yang

lebih rumit mempunyai persambungan yang dapat disetel dan juga dengan cara

meminyaki yang lehih baik.

Jika bahan yang diangkut konveyor bersentuhan dengan persambungan

hanger, seringkali minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan

mencemari bahan tersebut, dan wadah kayu akan basah oleh minyak. 0leh karena

itu, wadah dalam hanger dibuat dari besi putih cor (Gbr 2.18-c) sehingga tempat

bergerak dapat digunakan walaupun tanpa pelumas.

25

Gambar 2.17 Wadah Screw

Page 26: Mkalah Isi.kelompok

Ujung dari wadah konveyor disebut box ends . Umumnya box ends awal

berbeda konstruksinya dengan box ends akhir. Box ends awal memiliki roda gigi

(gears) bevel untuk memutar poros konveyor.

Screw conveyor digunakan untuk memindahkan material kecil seperti

butiran, aspal, batubara, abu, kerikil dan pasir. Tipe khusus yaitu ribbon conveyor

dimana tidak ada pusat helical fin, cocok digunakan untuk lem, cairan kental

seperti molasses, tas panas dan gula.

Screw conveyor banyak dipakai pada indutri seperti :

Industry kimia  seperti Titanium dioxide, carbon black, calcium carbonate,

powdered lime, rubber, detergent powders and sulphur dan lain-lain.

26

Gambar 2.18 Screw Conveyor

Gambar 2.19 Screw Conveyor Box End

Page 27: Mkalah Isi.kelompok

Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder,

keju, permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.

Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide,

clay, calcium carbonate.

Prinsip kerja :

Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang

tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk  U (through)

tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft

digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang

dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari 3

sampai 24 in.

Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu

atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive

end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.

Elemen screw conveyor disebut flight. Bentuknya helical atau dengan

modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang dan

dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as sentral.

Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan

mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat

melewati conveyor. Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut

bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga

dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas

horisontalnya. Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi

penurunan kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.

27

Page 28: Mkalah Isi.kelompok

Kelebihan Screw Conveyor

Screw conveyor mudah dalam hal perencanaan, maintenance, dimensi

kecil, dapat mengeluarkan material pada titik yang dikendaki. Ini penting untuk

meterial yang berdebu (dusty) dan material panas, material yang bau, dan

menjijikkan (obnoxious odour). Karena gesekan material terhadap screw dan

trough dapat mengakibatkan kondumsi daya yang tinggi, maka screw conveyor

digunakan untuk kapasitas rendah sampai sedang (sampai 100 m3/jam) dan

panjang biasanya 30 samai 40 meter.

Kekurangan Screw Conveyor :

Penerapan Screw conveyor terbatas karena material yang dapat

dipindahkan dengan sempurna tidaklah banyak. Screw conveyor tidak dapat

digunakan untuk bongkahan besar (large-lumped), mudah hancur (easily-

crushed), abrasive, dan material mudah menempel (sticking materials). Beban

berlebih akan mengakibatkan kemacetan (bottleneck) dekat intermediate bearing,

merusak poros, dan screw berhenti.

28

Gambar 2.20 Screw Conveyor Pada Industri

Page 29: Mkalah Isi.kelompok

Kemungkinan Letak Kerusakan Screw Conveyor

a. Poros

Poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan

antara puntir dan lentur, juga ada poros yang mendapatkan beban tarik atau tekan.

Hal ini menyebabkan terjadinya kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi

tegangan. Poros dengan diameter berbentuk tirus dan atau mempunyai alur pasak

akan lebih rawan mengalami kerusakan.

Timbulnya getaran yang merugikan dan suara yang berisik, yang

diakibatkan lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar.

Korosif bila kontak dengan fluida.

b.Pasak

Mudah mengalami pemanasan, karena kekuatan pasak yang lebih rendah

dibanding dengan poros.

Cara Mengatasi Kerusakan Screw Conveyor :

Poros

Cara mengatasi kerusakan poros transmisi yang mengalami beban puntir

atau lentur atau gabungan antara puntir dan lentur, juga ada poros yang

mendapatkan beban tarik atau tekan adalah dengan lebih memperhatikan

penggunaannya dan menyesuaikan bentuk poros sesuai dengan beban yang akan

dipindahkan.

Cara mengatasi kerusakan akibat timbulnya getaran yang merugikan

adalah dengan memperhatikan kekuatan poros dan menyesuaikan dengan

mesin yang akan memakai poros tersebut.

Cara mengatasi kerusakan akibat korosif adalah dengan memilih bahan tahan

korosif sampai batas tertentu dapat pula diperlakukan perlindungan terhadap

korosif .

Pasak lebih mudah mengalami kerusakan dibandingkan dengan poros,

sehingga perencanaan ukuran pasak berdasarkan torsi yang terjadi pada poros

akan mencegah kerusakan pada pasak .29

Page 30: Mkalah Isi.kelompok

2.1.4 Pneumatic Conveyor

Konveyor yang digunakan unluk mengangkut bahan yang ringan atau

berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor).

Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.

Prinsip Kerja

Sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan

sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan

terhisap naik melalui selang yang dapat dipindah-pindahkan ujungnya. Kemudian,

aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju

siklon dan selanjutnya menuju ke pompa. Jika bahan-bahan ini mengandung debu,

debu ini tentunya akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan

jika dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.

Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.

Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:

a) Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.

b) Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.

c) Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.

Pada tipe yang sederhana (Gambar 17), sebuah pompa cycloida akan

menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan

sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat

dipindah-pindahkan ujungnya.

Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk

suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.

Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak

pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala

lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak

penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.

Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang

kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat

30

Page 31: Mkalah Isi.kelompok

seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak

mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.

Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan

yang berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan

bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang

dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain

hal yang pada tipe konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian

lebih tinggi.

Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500

fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah

udara yang digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-

200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan

pengangkutan, dan lain-lain.

Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian

energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah

pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor

pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak

terdapat di luar data-data peralatan pabrik.

Kemungkinan letak kerusakan pada conveyor ini adalah jika bahan-bahan

yang akan diangkut mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak

pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan

kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.

Cara Mengatasi Kerusakan :

Sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa hal

ini dimaksudkan untuk mencegah debu yang dapat membahayakan

pompa.

31

Page 32: Mkalah Isi.kelompok

32

Gambar 2.21 Bagian Penumatic Conveyor

Gambar 2.22 Penumatic Conveyor

Page 33: Mkalah Isi.kelompok

33

Gambar 2.23 Bagian-Bagian Penumatic Conveyor

Tabel 2.1 Penumatic Conveyor

Page 34: Mkalah Isi.kelompok

2.1.5 Gravity Conveyor

Gravity konveyor adalah jenis peralatan material handling yang tidak

bermotor dan menggunakan gaya gravitasi atau momentum untuk membantu

dalam pergerakan produk, paket, makanan atau peralatan dari satu tempat ke

tempat lain, atau melalui berbagai tahapan manufaktur otomatis atau finishing.

Gravity conveyor lebih murah dibanding dengan conveyor bermotor (powered

conveyor), gravity conveyor menggunakan tekanan minimum saat bekerja

sehingga dapat mudah dipindahkan (portable) dan ringan. Gravity konveyor

biasanya digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kemudahan rotasi dan

transportasi seperti distribusi, pergudangan, material handling, pengolahan

makanan, pengiriman, dan produksi. Industri yang cocok untuk menggunakan

Gravity conveyor antara lain pengemasan, industri manufaktur, farmasi, otomotif,

dirgantara dan banyak bagian fabrikasi.

Gravity conveyor dapat bekerja sendiri ataupun digabungkan dengan

sistem conveyor lainnya. Gravity conveyor menggunakan gaya gravitasi

untuk mendapatkan momentum dengan menempatkan salah satu ujung

konveyor pada tempat yang lebih tinggi, sehingga produk yang diletakkan

diatas conveyor dapat bergerak tanpa menggunakan motor listrik. Gravity

konveyor memiliki dua jenis utama yaitu :

Gravity roller Conveyord a n Gravity Wheel Conveyor

Gambar 2.24 Konveyor Roda

34

Page 35: Mkalah Isi.kelompok

Dalam penggunaannya, rol atau roda dimasukkan ke dalam suatu batang /

rangka (frame spacer) yang kemudian disatukan dalam satu badan (channel

frame) seperti pada gambar berikut :

Gambar 2.25 Susunan Frame spacer & Chaneel Spacer

Frame dapat dibuat dengan bahan baja atau aluminium. Penyusunan

frame spacer pada channel frame dapat dilakukan dengan jarak yang berbeda.

Tetapi jumlah minimal rol/roda harus memenuhi, sehingga bahan yang

dipindahkan dapat bergerak sempurna mengikuti putaran rol/roda.

a. Konveyor Rol (Gravity Roller Conveyor)

Prinsip Kerja :

Gravity conveyor Rol (Gravity Roller Conveyor) memindahkan produk

horizontal di sepanjang lintasan yang berisi serangkaian rol yang ditempatkan

tegak lurus terhadap arah perjalanan dan dibantu bantalan dan poros. Karena

konveyor rol didorong oleh gravitasi, produk dapat bebas bergerak secara

manual (horizontal) atau produk dapat dibiarkan jatuh jarak tertentu dengan

penurunan sedikit. Konveyor Rol dapat dipakai untuk memindahkan bahan yang

permukaan bagian bawahnya rata seperti kardus dan pallet ataupun yang

permukaan bawahnya tidak rata seperti drum, kaleng, bongkahan, dll.

Spesifikasi Alat (Bagian-bagian Utama Alat) :

Bagian-bagian utama Konveyor Rol (Gravity Roller Conveyor) antara lain

rol, frame, channel frame, hook/butt couplings, shoulder bolt (bahu baut). Bagian-

bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

35

Page 36: Mkalah Isi.kelompok

Gambar 2.26 Bagian-Bagian Konveyor Rol

Pemasangan rol harus minimal 3 rol yang berada dibawah bahan yang

diangkut, jika tidak, bahan akan bergerak tidak sempurna dan menimbulkan

kerusakan pada bahan yang diangkut, seperti dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.27 Pemasangan Rol

Konveyor rol memiliki kelebihan antara lain :

Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor.

Konstruksinya sederhana.

Ringan, Fleksibel dan mudah dipindahkan

Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45º

Dapat digunakan untuk bahan yang berukuran besar dan berat.

Dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang bagian bawahnya tidak

rata

Kapasitas pengangkutan yang besar.

36

Page 37: Mkalah Isi.kelompok

Disamping memiliki banyak kelebihan, konveyor rol ini juga memiliki beberapa

kekurangan, antara lain :

Biaya perawatan tinggi.

Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.

b. Konveyor Roda (Gravity Wheel Conveyor)

Prinsip Kerja

Gravity wheel conveyor, atau konveyor roda, sangat mirip dengan Gravity

Roller Conveyor, perbedaannya terletak pada lintasannya yang bukan rol

melainkan roda. Konveyor roda memungkinkan untuk dijalankan dengan sudut

kemiringan lebih kecil dari roller konveyor, sehingga, mereka umumnya

digunakan untuk aplikasi beban yang lebih ringan.

Konveyor roda hanya dapat digunakan untuk memindahkan bahan yang

permukaan bawahnya rata, seperti kardus, pallet, kayu lapis, kotak jinjing,

nampan, dan lain-lain. Konstruksi alatnya juga sederhana dan lebih ringan dari

pada konveyor rol sehingga mudah dipindahkan, fleksibel serta perawatan mesin

lebih mudah.

Bagian-bagian utama Konveyor Roda (Gravity Roller Conveyor) tidak

jauh berbeda dengan konveyor rol antara lain roda,fr a m edan channel frame.

Bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.28 Bagian-Bagian Konveyor Roda

37

Page 38: Mkalah Isi.kelompok

Kelebihan :

Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor.

konstruksinya sederhana.

Lebih ringan, fleksibel dan mudah dipindahkan

Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45º

Kapasitas pengangkutan yang besar.

Kekurangan :

Biaya perawatan tinggi.

Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.

Tidak dapat digunakan untuk barang yang permukaan bawahnya tidak

rata.

Kemungkinan Letak Kerusakan pada Konveyor Rol dan Konveyor Roda :

Secara umum, Gravity roll conveyor terbuat dari logam, sehingga kerusakan

sering terjadi karena logam mengalami korosi, misalkan pada sambungan antara

frame dan channel frame, ini akan menghambat perputaran roller, biasanya

ditandai dengan bunyi decit, jika ini terus berlanjut, maka roller tidah dapat

berputar dan pengangkutan akan macet.

Cara mengatasi kerusakan pada Konveyor Rol dan Konveyor Roda:

Kerusakan dapat dicegah dengan melakukan perawatan secara intensif pada

mesin, misalnya dengan membersihkan dan memberi pelumas atau minyak

gemuk terutama pada sambungan-sambungan, sehingga mencegah

terjadinya korosi pada bahan logam.

2.2 Bucket Elevator

Prinsip Kerja

Bucket elevator merupakan salah satu jenis alat pemindah bahan yang

berfungsi untuk menaikkan muatan curah (bulk loads) secara vertikal atau dengan

kemiringan (incline) lebih dari 70° dari bidang datar. Bucket elevator biasa

38

Page 39: Mkalah Isi.kelompok

digunakan untuk mengangkut berbagai macam material berbentuk serbuk,

butiran-butiran kecil, dan bongkahan. Contoh material adalah semen, pasir,

batubara, tepung, dll.

Bucket elevator dapat digunakan untuk menaikkan material dengan

ketinggian hingga 50 meter, kapasitasnya bisa mencapai 50 m3/jam, dan

konstruksinya dapat mencapai posisi vertikal. Prinsip kerja alat ini adalah

memindahkan bahan secara vertikal dengan meletakkan bahan pada ember-ember

(bucket) yang dikaitkan dengan rantai atau sabuk dengan jarak tertentu yang

berputar pada pulley sehingga bucket dapat bergerak secara vertikal.

Spesifikasi Alat (Bagian-bagian Utama Alat)

Bucket elevator terdiri dari pulley atau sprocket penggerak, bucket yang

berputar mengelilingi sprocket atas dan bawah, bagian penggerak, dan transmisi

penggerak. Bucket elevator dan bagian-bagiannya dapat dilihat pada gambar

berikut :

Gambar 2.29 Bucket Elevator

Bagian-bagian utama dari Bucket elevator ini adalah Pulley atau sprocket

penggerak, bucket, rantai atau belt, dan motor penggerak. Cara kerja bucket

elevator ini yaitu material curah (bulk material) masuk ke corong pengisi (feed

hopper) pada bagian bawah elevator (boot). Kemuadian material curah ditangkap

39

Page 40: Mkalah Isi.kelompok

oleh bucket yang bergerak dan dibawa ke atas oleh bucket. Setelah sampai pada

roda gigi atas, material dikeluarkan ke arah corong keluar (discharge sprout).

Secara umum, kelebihan dari bucket elevator antara lain :

1. Dapat memindahkan bahan secara vertikal dengan kemiringan yang curam.

2. Lebih aman, lebih beragam penggunaannya, variasi kapasitas yang lebih luas

dan kontinyu.

3. Konstruksi mesin sederhana.

4. Dapat mengangkut bahan yang berbentuk bongkahan

Bucket elevator juga memiliki kekurangan sebagai berikut:

1. Biaya investasi mahal

2. Kecepatan rendah

3. Tidak dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang bersifat lengket.

Berdasarkan sistem transmisi, bucket elevator dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Menggunakan transmisi sabuk (belt)

b. Menggunakan transmisi rantai (chain)

Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan yang

digunakan untuk memilih salah satu dari kedua jenis transmisi tersebut adalah

temperatur material yang diangkut, transmisi yang dihantarkan, perawatan dan

usia pakai. Kekurangan Bucket elevator yang menggunakan transmisi sabuk

diantaranya :

1. Apabila material yang diangkut bersuhu tinggi (>150°C), sabuk akan

mengalami pemuaian panjang sehingga kekuatannya menurun. Jika

material yang diangkut berupa serbuk maka ada kemungkinan serbuk halus

masuk ke sisi permukaan pulley penggerak sehingga dapat terjadi slip

pada pulley dan belt.

2. Belt lebih banyak memerlukan perawatan akibat robek dan suhu operasi

tinggi.

40

Page 41: Mkalah Isi.kelompok

Sedangkan kelebihan dari bucket elevator dengan transmisi sabuk diantaranya :

1. Meskipun memerlukan perawatan yang lebih intens, sabuk yang

digunakan harganya lebih murah dibandingkan dengan jika menggunakan

rantai, perawatannya pun lebih mudah dengan konstruksi yang sederhana.

2. Tidak ada resiko korosi pada transmisinya.

Bucket elevator yang menggunakan rantai mempunyai kelebihan dibandingkan

dengan sabuk, yaitu :

1. Kemungkinan terjadi muai panjang akibat suhu tinggi material relatif kecil

Kemungkinan terjadi slip pada sistem transmisi sangat kecil karena roda

penggerak menggunakan sprocket sehingga daya motor diteruskan dengan

baik.

2. Perawatan lebih sedikit, karena kemungkinan terjadi kerusakan pada rantai

relatif kecil.

3. Usia pakai lebih lama

Bucket elevator yang menggunakan rantai juga mempunyai

kekurangan, diantaranya :

1. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal.

2. Perawatan lebih susah.

3. Resiko korosi karena bahan rantai dibuat dari besi atau baja.

5. Kemungkinan letak kerusakan dan cara mengatasi kerusakan

Kerusakan yang mungkin terjadi pada bucket elevator adalah pada bagian rantai,

baik karena kotor atau korosi sehingga terjadi slip, atau karena rantai longgar,

ataupun karena terjadi ketidaknormalan pada bagian-bagian rantai lainnya seperti,

sambungan dan pengencang rantainya. Kerusakan pada rantai kadangkala ditandai

dengan adanya bunyi asing yang terdengar ketika mesin berjalan atau biasanya

terjadi kemacetan dan penurunan kecepatan putaran rantai. Kerusakan ini bisa

dicegah dengan melumasi rantai dengan pelumas khusus rantai yang bermutu

tinggi, sehingga mengurangi gesekan pada tiap-tiap sambungan rantai. Hal lain

41

Page 42: Mkalah Isi.kelompok

yang bisa dilakukan untuk mencegah kerusakan rantai adalah dengan melakukan

perawatan rutin agar rantai tetap bersih dari debu dan kotoran lainnya karena debu

dan kotoran dapat mempercepat keausan/kerusakan.

Kerusakan yang juga sering terjadi pada bucket elevator adalah pada pulley,

baik karena posisi kedua pulley yang tidak sejajar sehingga menyebabkan rantai

atau sabuk yang rusak, atau karena adanya korosi pada poros pulley. Kerusakan

ini biasanya ditandai dengan bunyi berdecit pada pulley yang kalau dibiarkan akan

menimbulkan penurunan kecepatan putaran atau kemacetan. Kerusakan ini bisa

diatasi dengan melakukan perawatan pada pulley dengan cara selalu memeriksa

posisi pulley, apabila terjadi geseran segera diperbaiki. Perawatan juga dilakukan

dengan memberikan pelumas atau minyak gemuk pada poros pulley.

2.3 Alat Pengangkat (Crane)

Prinsip kerja crane

Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah

crane. Prinsip kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan

dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material

ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane yang umum dipakai adalah:

a. Crane Beroda Crawle

Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600. dengan roda

crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan

pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan diproyek lain maka crane diangkut

dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan

membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah

pelaksanaan pengangkutan.

42

Page 43: Mkalah Isi.kelompok

Gambar 2.30 Crane Beroda Crawle

b. Truck Crane

Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya

tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus

dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck

crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk menjaga keseimbangan alat, truck

crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan

dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom

yang panjang akan terjaga.

Gambar 2.31 Truck Cane

c. Crane untuk Lokasi Terbatas

Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak

secara simultan. Dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak dengan

43

Page 44: Mkalah Isi.kelompok

leluasa. Alat penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat besar yang dapat

meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak dilapangan dan dapat bergerak di

jalan raya dengan kecepatan maksimum 30 mph. Letak ruang operator crane

biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar.

d. Tower Crane

Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material

secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang

terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane

yang dapat berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel (rail mounted

crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) dan crane

panjat (climbing crane).

Bagian pokok mesin crane :

Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,

counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di

atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan

berdasarkan jangkauan yang diinginkan.

Kelebihan mesin crane :

a. Digunakan untuk memindahkan material secara horizontal

b. Menurunkan material bias ditempat yang diinginkan

c. Pemilihan Jenis crane bisa disesuaikan untuk memindahkan material

Kekurangan mesin crane :

a. Pemilihan jenis crane untuk memindahkan material mempertimbangkan

situasi proyek kecepatan alat untuk memindahkan material.

b. Kemungkinan letak kerusakan mekanis dalam penggunaan mesin crane

Cara mengatasi kerusakan :

i. Harus diperhatikan kapasitas untuk memindahkan material, sehingga ada

kapasitas berat material yang diangkut agar tidak terjadi jungkir. Untuk mesin

44

Page 45: Mkalah Isi.kelompok

beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat, untuk mesin beroda ban karet

adalah 85% dari kapasitas alat, untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85%

dari kapasitas alat

ii. Faktor luar seperti Kekuatan angin terhadap alat, ayunan beban pada saat

dipindahkan, kecepatan pemindahan material, pengereman mesin dalam

pergerakannya harus diperhatikan.

2.4 Lift, Carrying Truck And Carts

I. Lift

Prinsip kerja alat:

Elevator atau sering juga disebut dengan lift digunakan khusus

untuk mengangkat barang atau penumpang secara vertikal didalam sangkar

yang tersedia bergerak pada rel penuntun tetap.

Bagian-bagian utama mesin :

Gambar 2.32 Bagian-Bagian Lift

Keterangan Gambar :

1. Rangka

2. Ruang penumpang (Car-Llift )

45

Page 46: Mkalah Isi.kelompok

Kerangka sangkar terbuat dari baja profil (L) siku DIN 1028 sheet 1 dengan

kode (L 1,5 x 2 x 2,5 ), bahan ini diambil karena sangat cocok untuk dipakai

pada konstruksi kerangka dan plat dasar.

3. Box Controller

Sangkar di dalam lorong pada rel penuntun yang terpasang tetap dan kedua

sisi kendaraan pada bagian atas dan bawah di beri dua penuntun yang sesuai

dengan rel.

4. Motor Utama

Untuk mengangkat sangkar, jenis drum atau roda puli penggerak. Pada desain

dengan drum tali untuk mengulur dan menarik tali yang menahan sangkar di

sambung ke bandul pengimbang dengan menggunakan elektromotor.

5. Car Call

6. Hall Call

7. Pulley

Puli terdiri dari logam maupun bukan logam yang berbentuk bundar

yang disebut dengan nama disc, dan pulli ini diberi alur sebagai laluan

tali.

8. Counter Weight

9. Rail

Digunakan untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat, bobot

sangkar diimbangi dengan beban timbangan yang dihubungkan dengan

tali pada sangkar dengan drum mesin pengangkat, pengimbang terbuat

dari bahan besi cor kelabu, berat bandul sama dengan berat sangkar di

tambah dengan setengah dari berat maksimum.

10. Penggulung

Sistem transmisi roda gigi pada perencanaan ini memiliki fungsi untuk

mereduksi putaran dari motor penggerak ke drum, dan pada umumnya

putaran motor yang tersedia tinggi sedangkan putaran yang diinginkan pada

drum lebih lamban sesuai dengan kecepatan angkat yang direncanakan pada

perencanaan transmisi roda gigi ini.

46

Page 47: Mkalah Isi.kelompok

11. Alat Pengaman Khusus

Semua elevator harus dilengkapi alat pengaman khusus yaitu alat yang dapat

menghentikan sangkar secara otomatis, bila tali putus atau kendur. Prinsip

Kerja Sepatu Rem sepatu ganda sering digunakan pada mekanisme

pengangkatan pemindah. Rem digerakkan oleh pemberat G dan dilepaskan

dengan elektromagnet.Akibat pengereman yang permanen hanya bekerja bila

elektromagnet dinyalakan, biasanya rangkaian listrik dibuat saling mengunci

antara motor dan magnet yang secara otomatis menghasilkan aksi

pengereman walaupun berhenti secara mendadak.

Kelebihan :

Memudahkan pengguna untuk memindahkan barang secara vertical

Mudah dalam pengoperasiannya

Secara teknis penggunaannya cepat dan praktis

Kekurangan :

Biaya perawatan dan operasional cukup tinggi

Bila terjadi kerusakan untuk perbaikan membutuhkan waktu yang cukup

lama (tidak bisa cepat untuk diperbaiki)

Kemungkinan letak kerusakan pada tali bisa putus atau kendur.

Cara mengatasi kerusakan alat :

Lift dilengkapi dengan rem yang dapat menghentikan sangkar secara

otomatis, bila tali putus atau kendur.

II. Carrying Trucks

Prinsip Kerja

Carrying truk atau forklift adalah salah satu yang paling penting dan perlu

potongan industri peralatan transportasi hari ini. Ini digunakan di berbagai

industri, gudang, dan pabrik-pabrik. Carrying truck mampu membawa beban yang

beratnya mencapai ribuan kilogram. Carrying truck biasanya digunakan di

gudang. Berbentuk L-anggota standar mekanis forklift yang dimasukkan di bawah

beban, biasanya dalam bentuk pallet. Namun, untuk beberapa operasi, fitur dan

kemampuan truk angkat standar mungkin tidak cukup. Untungnya, truk lift

47

Page 48: Mkalah Isi.kelompok

kemampuan, fungsionalitas, dan fleksibilitas dapat ditambah dengan menginstal

berbagai aksesoris.

Spesifikasi, Bagian alat dan Gambar :

Carrying truk memiliki berbagai fungsi dan memungkinkan untuk

digunakan dalam berbagai situasi. Sebagai contoh, lift truk untuk

mentransportasikan drum, yang disebut drum handler. Drum handler

memungkinkan operator untuk cengkeram drum penuh air. Aman dan mudah

dikontrol maju atau ke kiri dan kanan. Jenis ini mengangkut drum dengan stabil

dan tegak. Jenis umum lainnya truk angkat karpet. Memiliki tiang yang dipasang

di kereta atau garpu yang memungkinkan operator untuk meletakkan tiang melalui

gulungan karpet untuk meminimalkan gulungan-gulungan. Carrying truck juga

dapat diperlengkapi untuk membawa orang-orang. Carrying truck ini digunakan

setiap kali seseorang harus diangkat untuk melakukan tugas. Memiliki garpu

yang dapat memanjang untuk menangani kargo lebih besar. Ini hanya

beberapa dari banyak Carrying truck tersedia di pasaran. Aksesori ini membuat

Lift Carrying truck lebih fleksibel dan fungsional. Ada banyak lagi truk angkat

pengaya tersedia untuk menambah fungsionalitas yang melekat dan kegunaan dari

lift truk atau garpu.

Gambar 2.33 Carrying Trucks

Kelebihan Alat

Kelebihan dari Carrying trucks ini adalah, alat ini mampu mengangkat

beban berat yang biasanya banyak terdapat di pabrik pabrik. Dengan

48

Page 49: Mkalah Isi.kelompok

menggunakan carrying truck and carts mempermudah pekerjaan dalam

pengangkutan barang.

Kekurangan dari alat ini adalah :

1. Membutuhkan tempat yang luas untuk berputar setelah selesai

mengangkut barang untuk kembali ke tempat semula.

2. Membutuhkan jalur yg bersih dari penghalang.

3. Membutuhkan bahan bakar minyak bumi atau membutuhkan

penge-charge-an terlebih dahulu.

Kemungkinan Letak Kerusakan :

Pada alat pengangkut seperti carrying truck ini bagian yang

memungkinkan mudah rusak adalah pada bagian garpu yg digunakan untuk

mengangkat beban.

Cara Mengatasi Kerusakan :

Dikarenakan bagian garpu mudah rusak maka cara perbaikan pada bagian

garpu adalah dengan, mengelas lekukan bagian garpu

III. Carts

Prinsip Kerja

Carts adalah kendaraan atau alat yang di desain untuk

memindahkan bahan menggunakan dua roda dan normalnya ditarik oleh satu

atau beberapa hewan penarik atau oleh manusia.

Prinsip kerja alat ini menggunakan roda dibagian bawah, sehingga jika

didorong atau ditarik, carts akan bergerak.

Spesifikasi Alat (Bagian-bagian Utama Alat) :

Bagian utama dari carts adalah roda, tempat bahan, dan handle untuk

mengendalikan carts. Sedangkan bagian detailnya dapat dilihat pada gambar

2.34.

49

Page 50: Mkalah Isi.kelompok

Gambar 2.34 Bagian-bagiab Carts

Kelebihan :

• Barang mudah dibawa oleh manusia atau hewan.

• Lebih murah dan tidak rumit

• Banyak digunakan di pusat perbelanjaan

Kekurangan:

• Kapasitas kecil

• Lambat

• Memerlukan tenaga kerja lebih

Kemungkinan Terjadi Kerusakan :

Kerusakan pada Carts biasanya terjadi pada roda, hal ini disebabkan

karena roda langsung bersentuhan dengan lantai/tanah, sehingga banyak

debu/tanah/batuan kecil yang masuk ke dalam lipatan roda yang mengakibatkan

roda tidak dapat berputar sehingga carts tidak bisa berjalan.

50

Page 51: Mkalah Isi.kelompok

Cara Mengatasi Kerusakan :

Kerusakan pada roda yang terjadi, bisa di minimalisir dengan cara

membersihkan roda setiap setelah carts dipakai, atau paling tidak pembersihan

carts dilakukan secara intensif.

51

Page 52: Mkalah Isi.kelompok

BAB III

KESIMPULAN

Pemilihan alat angkut (konveyor) selain didasarkan pada sifat-sifat bahan

yang berpengaruh terhadap alat angkut, maka hal-hal lain yang perlu

dipertimbangkan adalah jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian dari

posisi bahan yang hendak diangkut. Jumlah bahan yang hendak diangkut,

kecepatan pengangkutan yang diperlukan dan

Untuk pengangkutan bahan yang tidak berhamburran serta volumenya

juga yang cukup besar, maka digunakan alat pangangkut sabuk. Alat angkut

sekrup digunakan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak

angkutnya dekat. Sedangkan pengangkutan yang membutulkan kecepatan aliran

dan aliran yang tujuannya berbagai arah digunakan konveyor pneumatik yang

mengalir dengan menggunakan tekanan.

Pemilihan alat yang digunakan untuk mengangkut material yang sedikit

basah atau lembab lebih sukar dibandingkan dengan pemilihan alat yang

digunakan untuk mengangkut material yang halus serta kering, karena material

yang lembab bisa melekat pada alat angkut sehingga dapat mengganggu proses

pengangkutan.

52