MITRA BINAAN IPC CABANG CIREBON - indonesiaport.co.id News 4_Low-1 (Final).pdf · penyusunan RKAP &...

28
LAKUKAN INOVASI DAN AKSELERASI IPC CABANG CIREBON MITRA BINAAN PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO @indonesiaport @indonesiaportcorp Pelabuhan Indonesia II Pelabuhan Indonesia II / IPC www.indonesiaport.co.id BERITA UTAMA KOMUNITAS SEMESTER I MELEWATI DENGAN MEMUASKAN WHATZ UP DAN DIREKSI SERAH TERIMA JABATAN KOMISARIS TARGETKAN KANTONGI IPC BOWLING KEMENANGAN No. 04 - Juli 2017

Transcript of MITRA BINAAN IPC CABANG CIREBON - indonesiaport.co.id News 4_Low-1 (Final).pdf · penyusunan RKAP &...

LAKUKAN

INOVASIDAN AKSELERASI

IPCCABANG

CIREBON

MITRABINAAN

PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO

@indonesiaport @indonesiaportcorpPelabuhan Indonesia II Pelabuhan Indonesia II / IPC

www.indonesiaport.co.id

BERITA UTAMA KOMUNITAS

SEMESTER IMELEWATI

DENGAN MEMUASKAN

WHATZ UP

DAN DIREKSI

SERAH TERIMA JABATAN

KOMISARIS TARGETKAN KANTONGIIPC BOWLING

KEMENANGAN

No. 04 - Juli 2017

COVER STORY

ahun 2017 ini merupakan

tahun enhancement, IPC

perlu secara

komprehensif meneruskan

transformasi dalam rangka

mewujudkan kinerja unggul

berkesinambungan dengan

menjalankan corporate roadmap yang berfokus untuk memperkuat

serta mengembangkan bisnis dan

actions di atas fondasi yang telah

dibangun pada tahun 2016.

Perbaikan dan peningkatan dalam

aspek operasional dan pelayanan,

termasuk pengadaan, modernisasi

Talat dan program pemasaran;

pengembangan anak

perusahaan; pembangunan

infrastruktur pada

pelabuhan-pelabuhan baru dan

pengembangan usaha akan

menjadi benang merah

perusahaan di tahun 2017.

Seluruh jajaran direksi IPC

mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada seluruh

insan IPC yang telah bekerja

keras selama semester I tahun

2017. Pencapaian yang telah

diraih oleh IPC adalah hasil kerja

keras bersama yang patut

disyukuri dan ditingkatkan.

Keberhasilan ini juga disebabkan

oleh kehadiran IPC dalam menjalin

hubungan yang bukan hanya

sekedar, tetapi menjadi akrab dan

erat dengan seluruh lini serta

lapisan, baik internal IPC maupun

stakeholders di lingkungan

Pelabuhan. Diharapkan, untuk

semester II ini, insan IPC dapat

lebih bersemangat dan

meningkatkan kinerja untuk

mencapai hasil yang memuaskan.

(IPC)

NAVIGASI

Pemimpin RedaksiEVP Sekretaris Perusahaan

Redaktur PelaksanaSDVP Komunikasi Perusahaan

Tim RedaksiSekretaris Perusahaan

Desain GrafisSekretaris Perusahaan &PT Indonesia Expose

Sekretaris Perusahaan &PT Indonesia Expose

Fotografer

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip, menyalin, memperbanyak, dan menyebarkan, sebagian maupun keseluruhan isi majalah ini dengan cara apapun, tanpa seizin tertulis dari penerbit.

Lakukan Inovasidan Akselerasi

Direksi menyampaikan apresiasi kepada segenap Insan IPC atas kinerja di semester pertama 2017

04

Melewati Semester 1dengan Memuaskan

IPC dalam menjalankan kegiatannya, berbasis pada Roadmap yang sudah disiapkan

07

SolikhinGM IPC Cabang Cirebon

Tony Hajar Andenoworih Direktur Utama PT MultiTerminal Indonesia (MTI)

IPC Cirebon siap tangani petikemas

12

MTI siap membantu pemerintah di bidang logistik

13

Hari AnakNasional

21

Pentingnya Penerapan ManajemenRisiko di Setiap Kegiatan Perusahaan

Peran Direktorat Teknik dan Manajemen Risiko adalah untuk mendukung program-program

IPC sehingga terciptanya fasilitas dan peralatan yang tersedia serta kelancaran arus barang dapat terjamin pelaksanaannya

10

IPC BowlingKomunitas Bowling IPC terbentuk sejak tahun 2006

14

Tangkis Lawan SaatKompetisi, Sarip RaihPrestasi

Sarip Hidayat mulai tertarik bermain bulutangkis sejak SD

16

Mitra Binaan IPCCabang Cirebon

Eni merupakan perajin batik Trusmi yang mendapat pembinaan dari IPC Cabang Cirebon

18

Alamat Redaksi: Jl. Pasoso No. 1, Tanjung Priok, Jakarta 14310Telepon: (021) 4301080 (25 Saluran)Fax: (021) 4351419, 43931300, 43935140www.indonesiaport.co.id, email: [email protected]

Redaksi menerima kontribusi tulisan maupun foto untuk

dimuat di rubrik-rubrik majalah IPC News.

03• No. 04 • Juli 2017

Elvyn G. MasassyaPresident Director

CEO LETTER

nsan IPC sekalian, Saat ini kita telah

melewati Semester I di tahun

2017. Pada CEO Letter kali ini,

saya atas nama Direksi

menyampaikan apresiasi kepada

segenap Insan IPC atas kinerja

Semester I tahun 2017 yang

walaupun terdapat banyak

tantangan namun berhasil

mencatatkan pendapatan di atas

target RKAP Semester I 2017.

Pada sisi operasional, terjadi

peningkatan pada arus petikemas

sebanyak 3,3 juta TEUs atau

tumbuh 10% dari periode yang

sama tahun 2016. Selain itu, IPC

juga telah memenuhi target

mendatangkan 33.399 kunjungan

kapal dengan realisasi mencapai

51,2%, artinya sudah lebih dari

separuh. Begitu juga dengan arus

barang, targetnya sebanyak 54

juta ton dan telah tercapai sekitar

52%.

Sampai dengan Semester I

2017, IPC berhasil membukukan

laba bersih tahun berjalan sebesar

Rp 1.1 triliun, naik 80% dari target

pada semester pertama 2017

sebesar Rp 567 miliar. Di sisi

pendapatan/EBITDA semester

pertama 2017, IPC mencapai Rp

1.9 triliun naik 15% dari target

semester pertama sekitar Rp 1.3

triliun. BOPO atau biaya

operasional dibandingkan

terhadap pendapatan operasional,

dimana targetnya di semester

pertama 2017 sekitar 79% namun

hasilnya tercapai 69%, artinya

perusahaan ini dikelola dengan

lebih efisien dari yang

diperkirakan.

Pencapaian tersebut tentunya

harus didukung oleh peningkatan

kinerja yang terus menerus dari

seluruh unit-unit usaha

perusahaan baik Cabang maupun

Anak Perusahaan sehingga

sustainibilitas perusahaan dapat

terjaga. Diantaranya akan

dilaksanakan Rakernas untuk

evaluasi Semester I, langkah-

langkah di Semester II 2017 dan

pembahasan RJPP 2016-2020.

Insan IPC yang saya banggakan, Saat ini, IPC tengah melakukan

penyusunan RKAP & RKM 2018

dimana IPC akan memasuki fase

“establishment”, fase ini memuat 3

tujuan yaitu bertumbuhnya

volume, meningkatnya keuntungan

perusahaan dan sinergi antar

BUMN. Para General Manager dan

Direksi anak perusahaan

diharapkan dapat memaknai dan

merealisasikan fase establishment ini dengan mendasarkan pada 3

prinsip yaitu loyalitas kepada

perusahaan, kesepemahaman

I

04 • No. 04 • Juli 2017

LAKUKAN

AKSELERASIINOVASI DAN

CEO LETTER

pemikiran antara Manajemen dan

segenap insan IPC serta

peningkatan kecakapan yang

memadai, tidak lupa pula bahwa

kecakapan dimaksud harus

diimbangi dengan kecakapan

emosional dan spiritual.

Untuk RKAP tahun 2018, saya

berharap di tahun yang disebut

establishment nanti, diharapkan

lebih baik dari tahun 2017, salah

satunya adalah pengembangan

bisnis komersial untuk masuk pada

supporting business. Hal ini berarti

perkembangan bisnis pelabuhan

yang semulanya port to port, kita

ingin kembangkan menjadi door to door, dari eksportir ke importir

ataupun sebaliknya. Bentuk riilnya

adalah seperti pengembangan

pada kegiatan logistik

(pergudangan, utilities,

transportasi dan lain sebaginya).

Sedangkan untuk core business

manajemen K3 (SMK3).

Dalam rangka peningkatan

praktik governance yang baik,

pada tahun 2017, IPC menyusun

roadmap GCG 2017-2020.

Roadmap ini diharapkan akan

menjadi target milestone

pelaksanaan GCG di dalam

Perusahaan sehingga peningkatan

yang dilakukan terarah dan

terukur. Dalam pelaksanaan

Roadmap GCG tersebut

perusahaan berpegang pada

prinsip Transparency, Accountability, Responsibility, Integrity, Fairnes dan Trusted. Bagi perusahaan, saat ini juga

merupakan waktu untuk mencapai

target-target perusahaan yang

telah ditetapkan di tahun 2017 dan

beroriantasi ke masa depan

dengan memperhitungkan potensi

bisnis kepelabuhanan secara luas

(forward looking). Dalam

kita yaitu operasional, bentuk

konkretnya adalah

pengembangan Digital Port. Sejalan dari visi perusahaan

untuk “menjadi pengelola

pelabuhan kelas dunia yang

unggul dalam operasional dan

pelayanan”, IPC mulai

menerapkan sistem manajemen

mutu berstandar internasional.

Hal ini disampaikan dalam acara

Kick Off Meeting dan Executive

Briefing Sertifikasi ISO 9001:2015

& SMK3 tanggal 7 Juli 2017.

Dalam kegiatan ini IPC

berkomitmen pada kualitas serta

peningkatan maturity

perusahaan dan pemenuhan

terhadap peraturan pemerintah

sebagaimana tertuang dalam

penandatanganan komitmen

bersama pembangunan sistem

manajemen mutu (ISO

9001:2015) dan sistem

05• No. 04 • Juli 2017

CEO LETTER

mencapai target-target

perusahaan tersebut, kita tidak

bisa menggunakan cara-cara yang

biasa namun kita harus berpikir

secara out of the box. Sangat

penting bagi IPC untuk

membangun dan

mengembangkan budaya

kolaboratif dalam teamwork antar

unit-unit dan fungsi-fungsi terkait

sekaligus menghilangkan

silo/sekat-sekat antar unit dan

fungsi. Hal ini perlu diikuti dengan

sikap positif dan konstruktif dalam

memandang isu-isu yang

berkembang untuk kemajuan

bersama. Saya harap kita semua

mau, dan kemudian bisa,

menemukan dan menggunakan

cara-cara yang luar biasa pada

lingkup korporat maupun pada

06 • No. 04 • Juli 2017

Penyempurnaan dan pembaharuan

dokumen pedoman pendukung GCG

Inisiasi pelaksanaan program GRC

(Governance, Risk, Compliance)

Koordinasi penyempurnaan praktik

GCG pada Dewan Komisaris

Pelaksanaan sosialisasi roadmap dan

pedoman GCG

Penyempurnaan subsidiary

governance

Perbaikan area of improvement

pelaksanaan GCG yg merupakan

hasil asesmen GCG 2016

Sebagai implementasi Roadmap

GCG tahun 2017, perusahaan

telah dan sedang melaksanakan

program-program diantaranya

sebagai berikut:

ROAD MAP GCG2017

area dan tanggungjawab

masing-masing.

Insan IPC yang saya banggakan, Pada 18 Juli 2017,

sebagaimana ditetapkan dalam

Keputusan Menteri Badan Usaha

Milik Negara No.

SK-132/MBU/07/2017 dan No.

SK-133/MBU/07/2017 tanggal 14

Juli 2017, telah dilakukan

perubahan Komisaris dan Direksi

IPC, dimana pada tingkat

Komisaris, Bapak Heru Pambudi

digantikan oleh Bapak Kushari

Supriyanto, sedangkan pada

tingkat Direksi telah dilaksanakan

pergantian Direktur SDM dan

Hukum dari yang sebelumnya

Bapak Disril Revolin Putra

digantikan oleh Bapak Rizal

Ariansyah, masing-masing

mendapat penugasan baru

sebagai Komisaris Indosat dan

Direktur PT Bio Farma. Saya

mengharapkan dengan adanya

Tim baru dengan latar belakang

dan pengalaman yang berbeda

akan dapat membawa energi baru

kepada korporasi serta mampu

memberikan inovasi-inovasi dan

melakukan akselerasi.

Saya yakin kita bisa.

Salam,

Elvyn G. Masassya

BERITA UTAMA

IPC dalam menjalankan kegiatannya, berbasis pada Roadmap yang sudah disiapkan untuk lima tahun kedepan. Di tahun 2017 ini, programnya

disebut sebagai program /Peningkatan

07• No. 04 • Juli 2017

IPCSEMESTER PERTAMA 2017

TELAH MELEWATI

DENGAN HASILYANG MEMUASKAN

Enhancement

BERITA UTAMA

irektur Utama IPC, Elvyn

G. Masassya

mengatakan, IPC

memiliki visi sebagai pengelola

pelabuhan kelas dunia yang

unggul dalam operasional dan

pelayanan. Untuk mencapai hal

tersebut, maka harus disiapkan

langkah-langkah strategis. Dan di

tahun 2017 ini, targetnya harus

lebih baik dari pada tahun 2016.

“Saya tentu bersyukur dan

berterima kasih kepada seluruh

insan IPC yang sudah berkerja

keras selama enam bulan

pertama, sehingga kinerja yang

kita peroleh di semester pertama

tahun 2017 lebih baik

dibandingkan semester pertama

di tahun 2016. Bahkan,

dibandingkan dengan target di

tahun 2016 semester pertama

juga masih diatas,” ucapnya.

Konkretnya pencapaian

semester tahun 2017 ini, lanjut

Elvyn, IPC memiliki target dapat

mendatangkan 33.399 kunjungan

kapal. Realisasinya sudah

mencapai 51,2%, artinya sudah

lebih dari separuh. Begitu juga

dengan arus barang, targetnya

sebanyak 54 juta ton dan yang

sudah tercapai sekitar 52%.

“Demikian juga dengan

aspek-aspek lainnya. Kita

mengalami pencapaian diatas

periode yang sama di tahun yang

lalu dan juga diatas target kita di

semester pertama,” terangnya.

Secara umum, target di sisi

pendapatan/EBITDA di semester

pertama 2016 sudah sekitar Rp1,6

triliun dan di semester pertama

tahun 2017 ini sudah mencapai

Rp1,9 triliun. “Bahkan jika

dibandingkan dengan target

semester pertama sekitar Rp1,3

triliun, kita bisa mencapai Rp1,9

triliun,” ucap Elvyn.

Sementara itu, lanjut Elvyn,

untuk profit pada semester

pertama 2017 ditargetkan hanya

mencapai Rp567 milyar, tapi

realisasinya tercapai Rp1,1 trliun.

Pencapain ini lebih tinggi dari

pencapaian di semester pertama

2016 yang sebesar Rp973 milyar.

Selain itu, tambahnya, ada

rasio-rasio finansial yang

mencerminkan perusahaan itu

dikelola dengan baik atau tidak,

bisa terlihat dari indikator-indikator

tertentu. Salah satu indikatornya

adalah BOPO, yaitu biaya

operasional dibandingkan terhadap

pendapatan operasional. Dimana

targetnya di semester pertama

2017 sekitar 79% tapi hasilnya

tercapai 69%. “Artinya, perusahaan

ini dikelola dengan lebih efisien

dari yang kita perkirakan,” terang

Elvyn.

Sama halnya dengan EBITDA

Margin yang menunjukan

keuntungan perusahaan yang

ditergetkan sekitar 28% di

semester pertama 2017,

realisasinya tercapai 38%.

Tentunya, terang Elvyn, beberapa

pencapaian baik di semester ini

tidak menjadikan IPC berpuas diri, D

08 • No. 04 • Juli 2017

BERITA UTAMA

karena masih ada satu semester

kedepan.

“Karena itu, kita berharap

seluruh karyawan dan karyawati

IPC Group tetap bekerja dengan

semangat yang tinggi agar di

tahun enhancement ini

target-target yang dirancang

dapat tercapai. Saya optimis

target itu tercapai sepanjang

operasi kerja kita berjalan bagus,

bekerja dengan sistem dan

memiliki semangat bekerja

dengan produktifitas yang

tinggi,” papar Elvyn.

Untuk RKAP tahun 2018,

Elvyn berharap, di tahun yang

disebut Establishment nanti,

pengembangan Digital Port.

Selain itu juga, lanjutnya, IPC

akan fokus pada pengembangan

proyek-proyek strategis dari

pengembangan pelabuhan di

wilayah Timur Indonesia sampai

dengan pembangunan kanal dari

Tanjung Priok ke Cikarang.

“Dalam fase establishment nanti,

seluruh rencana-rencana dan

proyek strategis itu, kita harap

sudah mulai dibangun dan

diproses untuk bisa dioperasikan

beberapa tahun mendatang agar

bisa lebih cepat menuju

pelayanan pelabuhan berkelas

dunia,” tutur Elvyn. (IPC)

09• No. 04 • Juli 2017

diharapkan lebih baik dari tahun

2017, salah satunya adalah

pengembangan bisnis komersial

untuk masuk pada supporting business. Maksud dari hal

tersebut adalah perkembangan

bisnis pelabuhan yang

semulanya port to port, kita

ingin kembangkan menjadi door to door, dari eksportir ke

importir ataupun sebaliknya.

Bentuk riilnya adalah seperti

pengembangan pada kegiatan

logistik (pergudangan, utilities,

transportasi dan lain sebaginya).

Sedangkan untuk core business kita yaitu operasional, bentuk

konkretnya adalah

Target 54 Juta Ton

SemesterPertama 2017

SemesterKedua 2017

52%

Semester Pertama 2017

Rp1,9 triliun

Rp1,3 triliunTarget

Realisasi

Semester Pertama 2017

Rp1,1 triliun

Rp567 milyarTarget

Realisasi

ARUS BARANG BOPO

EBITDA PROFIT

Semester Pertama 2017

69%

79%Target

Realisasi

Dari target 33.399kunjungan kapal

51,2%TARGET KUNJUNGAN

Semester Pertama 2017

CORPORATE UPDATE

ani melanjutkan, perannya

yang berkaitan dengan

Manajemen Risiko di

korporasi, IPC tentu mempunyai

suatu program kegiatan yang harus

dipertimbangkan segala sesuatunya.

“Dengan adanya manajemen risiko

produktif. “Kita mempunyai tiga

strategi. Yang pertama ada yang

namanya proses pengelolaan

risiko. Proses pengelolaan risiko

sendiri intinya, adalah menerapkan

dan mengkomunikasikan kebijakan

manajemen risiko secara konsisten

dan berkesinambungan ke seluruh

anggota perusahaan dan seluruh

alur prosesnya sudah kita evaluasi

dan mempunyai standar,” ulasnya.

Yang kedua, lanjut Dani,

mengembangkan infrastuktur

manajemen risiko. Dan yang

terakhir adalah pengelolaan

lingkungan manajamen risiko. “Jadi

resiko yang pertama itu kita

tetapkan prosedurnya, yang kedua

adalah prosesnya kita identifikasi

kemudian diimplementasikan.

Itulah risiko sehingga prosesnya

bisa mendukung tercapainya

tujuan perusahaan,” paparnya.

Menurut Dani, beberapa

project-project yang sekarang

dilakukan IPC yang terkait dengan

manajemen risiko, saat ini sedang

dalam proses eksekusi, antara lain

project Kalibaru. Saat ini, lanjutnya,

Kalibaru sedang melakukan

progres konstruksi untuk

pengembangan yang terdiri dari

Ditu, kita akan punya suatu

perencanaan yang lebih baik

sehingga sudah bisa di prediksi

sejak awal. Kalaupun ada

hambatan, bisa kita minimalisir

dengan mitigasi risiko yang

sudah ditetapkan,” ujarnya.

10 • No. 04 • Juli 2017

Dani menerangkan, strategi

khusus dalam pengelolaan

manajemen risiko yang pertama

adalah penerapan acuan

terhadap pendekatan dan

mengenai cara pencapaian tujuan

manajemen risiko agar berjalan

dua terminal petikemas dan dua

terminal produk. “Kemudian ada

lagi proyek Sorong. Prosesnya saat

ini, kami sedang minta arahan dari

Kementerian Perhubungan

mengenai waktu eksekusinya

supaya sinkron dengan kebijakan

pemerintah,” jelasnya.

Diharapkan, lanjutnya,

project-project tersebut dapat

berjalan lancar dan dampaknya

adalah kelancaran arus barang ke

daerah tidak ada hambatan.

“Dengan pengembangan

pelabuhan-pelabuhan nantinya

akan meningkatkan produktifitas.

Jika produktifitasnya bagus, tentu

pelayanannya juga bagus.

Sehingga dapat melayani

kapal-kapal dengan ukuran yang

jauh lebih besar,” papar Dani.

Terkait dengan digital port, Dani mengatakan, sudah

diimplementasikan. Seperti halnya

peralatan, fasilitas, maupun

manajemen risiko telah disiapkan

dan semuanya telah dimasukan

dalam program IRMS (Indonesia Risk Management System).

Program IRMS tersebut, lanjutnya,

dapat dengan mudah dipantau

melalui website yang telah

tersedia. (IPC)

Dani Rusli UtamaDirektur Teknik danManajemen Risiko

MANAJEMENPENTINGNYA PENERAPAN

DI SETIAP KEGIATAN PERUSAHAAN

RISIKO

Direktorat Teknik dan Manajemen Risiko adalah bagian

dari IPC yang khusus mendukung program pelayanan di

pelabuhan, salah satunya menjamin kelancaran arus

barang. “Peran Direktorat Teknik dan Manajemen Risiko

adalah untuk mendukung program-program IPC

sehingga terciptanya fasilitas dan peralatan yang

tersedia serta kelancaran arus barang dapat terjamin

pelaksanaannya,” ucap Dani Rusli Utama, Direktur

Teknik dan Manajemen Risiko.

CORPORATE UPDATE

produktif. “Kita mempunyai tiga

strategi. Yang pertama ada yang

namanya proses pengelolaan

risiko. Proses pengelolaan risiko

sendiri intinya, adalah menerapkan

dan mengkomunikasikan kebijakan

manajemen risiko secara konsisten

dan berkesinambungan ke seluruh

anggota perusahaan dan seluruh

alur prosesnya sudah kita evaluasi

dan mempunyai standar,” ulasnya.

Yang kedua, lanjut Dani,

mengembangkan infrastuktur

manajemen risiko. Dan yang

terakhir adalah pengelolaan

lingkungan manajamen risiko. “Jadi

resiko yang pertama itu kita

tetapkan prosedurnya, yang kedua

adalah prosesnya kita identifikasi

kemudian diimplementasikan.

Itulah risiko sehingga prosesnya

bisa mendukung tercapainya

tujuan perusahaan,” paparnya.

Menurut Dani, beberapa

project-project yang sekarang

dilakukan IPC yang terkait dengan

manajemen risiko, saat ini sedang

dalam proses eksekusi, antara lain

project Kalibaru. Saat ini, lanjutnya,

Kalibaru sedang melakukan

progres konstruksi untuk

pengembangan yang terdiri dari

itu, kita akan punya suatu

perencanaan yang lebih baik

sehingga sudah bisa di prediksi

sejak awal. Kalaupun ada

hambatan, bisa kita minimalisir

dengan mitigasi risiko yang

sudah ditetapkan,” ujarnya.

11• No. 04 • Juli 2017

Dani menerangkan, strategi

khusus dalam pengelolaan

manajemen risiko yang pertama

adalah penerapan acuan

terhadap pendekatan dan

mengenai cara pencapaian tujuan

manajemen risiko agar berjalan

dua terminal petikemas dan dua

terminal produk. “Kemudian ada

lagi proyek Sorong. Prosesnya saat

ini, kami sedang minta arahan dari

Kementerian Perhubungan

mengenai waktu eksekusinya

supaya sinkron dengan kebijakan

pemerintah,” jelasnya.

Diharapkan, lanjutnya,

project-project tersebut dapat

berjalan lancar dan dampaknya

adalah kelancaran arus barang ke

daerah tidak ada hambatan.

“Dengan pengembangan

pelabuhan-pelabuhan nantinya

akan meningkatkan produktifitas.

Jika produktifitasnya bagus, tentu

pelayanannya juga bagus.

Sehingga dapat melayani

kapal-kapal dengan ukuran yang

jauh lebih besar,” papar Dani.

Terkait dengan digital port, Dani mengatakan, sudah

diimplementasikan. Seperti halnya

peralatan, fasilitas, maupun

manajemen risiko telah disiapkan

dan semuanya telah dimasukan

dalam program IRMS (Indonesia Risk Management System).

Program IRMS tersebut, lanjutnya,

dapat dengan mudah dipantau

melalui website yang telah

tersedia. (IPC)

KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)

12 • No. 04 • Juli 2017

elabuhan Cirebon, Jawa

Barat yang merupakan

salah satu cabang IPC saat

ini bangkit melakukan perubahan

kearah yang lebih baik. Kegiatan

pelayanan jasa Pelabuhan Cirebon

masih mengandalkan kegiatan

angkutan curah, terutama

batubara.

Setelah sempat terhentinya

bongkar muat batu bara pada

tahun 2016, kini sudah dimulai lagi

dan kegiatan berjalan dengan

normal. Untuk arus keluar masuk

kapal, Pelabuhan Cirebon memiliki

pantai yang landai, sehingga

pendangkalan alur terjadi relatif

lebih cepat. Tapi kami rencana

pengerukan pada bulan Agustus

tahun ini.

Solikhin, General Manager

Pelabuhan Cirebon mengatakan,

kegiatan jasa pelayanan saat ini

yang rutin dilakukan di Pelabuhan

Cirebon adalah bongkar/muat

barang-barang curah. "Pelabuhan

Cirebon masih mengandalkan

angkutan batu bara namun

kedepannya kami akan ekspansi ke

pengelolaan petikemas," ujarnya.

Petikemas selalu menjadi

primadona di setiap pelabuhan,

begitupun dengan permintaan

customer Pelabuhan Cirebon.

Dalam hal pengelolaan petikemas

nantinya kita akan bekerjasama

dengan PT Multi Terminal

Indonesia.

Berdasarkan data manajemen

Pelabuhan Cirebon sampai dengan

bulan Juni 2017, arus trafik kapal di

dermaga umum sudah mencapai

813 unit atau 20,27% diatas RKAP

semester I sebesar 676 unit.

Sedangkan GT kapal sudah

mencapai 1.127.860 GT atau 12,95%

diatas RKAP semester I yang

sebesar 998.507 GT. “Bila

dibandingkan dengan capaian

tahun lalu dengan periode yang

sama, tentu mengalami kenaikan

yang signifikan yaitu 210,08% terhadap

unit dan 220,15% GT kapalnya,” terang

Solikhin.

Menurut Solikhin, Pelabuhan

Cirebon saat ini memiliki

program-program strategis yang

sudah dilaporkan ke manajemen pusat,

antara lain, pembangunan Pelabuhan

Cirebon yang saat ini masih menunggu

keputusan Menteri Perhubungan RI

tentang Rencana Induk Pelabuhan

(RIP) Cirebon. Melakukan optimalisasi

lahan dan fasilitas yang eksisting

dengan melayani cargo shorebase,

petikemas, pakan ternak dan CPO.

“selain itu, Pelabuhan Cirebon juga

merencanakan dredging maintenance di alur dan kolam pelabuhan sampai

dengan kedalaman -5,5 mLws,”

tambahnya.

Solikhin mengatakan,

pengembangan pelabuhan Cirebon

tetap berlanjut karena sudah menjadi

rencana besar perseroannya untuk

menjadi perusahaan terbaik di

Indonesia. Dia menambahkan di

Pelabuhan Cirebon rencananya akan

dikembangkan terminal multipurpose. "Kita akan bangun terminal

multipurpose dengan mereklamasi

laut, sekarang RIP-nya sudah diajukan

ke Kementerian Perhubungan"

katanya.

Solikhin menambahkan

keberadaan pelabuhan Cirebon sangat

strategis dalam menunjang

pengembangan industri di kawasan ini

mengingat saat ini industri di Jawa

Barat mulai berkembang ke arah

Cirebon. “Mimpi besar saya, Pelabuhan

Cirebon dapat menangani kontainer,”

harapnya. (IPC)

P

SIAP TANGANI PETIKEMAS

SolikhinGeneral Manager IPCCabang Cirebon

IPC CABANGCIREBON

KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)

13• No. 04 • Juli 2017

irektur Utama PT Multi

Terminal Indonesia (MTI),

Tony Hajar Andenoworih

mengatakan, saat ini MTI cukup baik

perkembangannya. MTI, lanjutnya,

kini difokuskan pada pengembangan

yang berkaitan dengan

pembangunan infrastuktur untuk

peternakan serta perikanan. “Dana

yang MTI miliki sudah cukup untuk

membangun infrastruktur itu. Karena

ini perusahaan pemerintah, kita harus

dedikasikan dan kembalikan untuk

kepentingan masyarakat,” ucapnya.

Tony menjelaskan, program

utama MTI yang pertama adalah

membantu pemerintah

mensukseskan pembangunan

transportasi logistik, salah satunya

dengan membangun Rumah Kita di

beberapa daerah.

Jadi, tambah Tony, MTI akan

membangun Rumah Kita, yang

konsepnya seperti gudang logistik

berikat untuk ekspor impor, tapi ini

untuk domestik. “Kita bantu

pemerintah dengan yang namanya

program Rumah Kita. Rumah kita

merupakan program dari

pemerintah yang semulanya

diinisiasi oleh MTI,” terangnya.

Melalui Rumah Kita itu,

lanjutnya, MTI membawa dan

menyediakan gudang di

pulau-pulau terluar Indonesia dan

berkolaborasi dengan pedagang.

“Kita membawakan ke sana gula,

minyak dan beras,” imbuh Tony.

Menurut Tony, dalam waktu

dekat MTI akan bekerjasama

dengan berbagai pihak untuk

membangun logistik-logistik center

di setiap stasiun. Tujuannya, untuk

memudahkan angkutan melalui

kereta api agar angkutan kereta api

lebih efesien dibandingkan

angkutan darat. “Salah satunya kita

akan membangun pusat-pusat

logistik di kantong-kantong industri

yang dekat dengan stasiun kereta

api. Semacam gudang dan lapangan,

tapi fungsinya berbeda-beda. Nanti

kita akan bangun Rumah Kita di

daerah Cirebon dan Banyuwangi,”

terangnya.

Harapan Tony ke depan, MTI

akan membangun gudang-gudang di

seluruh Indonesia, khususnya di

kantong-kantong yang banyak

perikanannya dan banyak

pertaniannya. “Kita harus bisa ada di

sana untuk membangun gudang

logistik industri di sana,” ucapnya.

(IPC)

D

Tony Hajar Andenoworih Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia (MTI)

MTI SIAPMEMBANTU PEMERINTAHDI BIDANG LOGISTIK

anung menjelaskan,

sebagian anggota tim

bowling IPC sudah ada

yang pernah belajar sendiri, tapi

juga ada yang memang belum

sama sekali memiliki pengalaman.

“Kita kumpul kemudian saling

mengajari satu sama lain, yang

sudah bisa mengajarkan yang

masih baru belajar. Akhirnya secara

rutin seminggu sekali kami adakan

latihan. Dari rutinitas itulah, tumbuh

semangat untuk terus berlatih dan

tidak ragu-ragu untuk akhirnya

membeli perlengkapan pribadi

sendiri” ujarnya.

Menurut Hanung, bowling

merupakan kegiatan melepas

penat selepas bekerja yang juga

ada unsur olahraganya. “Olahraga

bowling itu bukan masalah

power, kita bisa melihat orang

tua, anak-anak, ibu-ibu yang bila

melakukannya dengan benar,

akan menghasilkan strike.

Bowling sebenarnya melatih

akurasi, adaptasi, koordinasi,

mental dan etika kita.

Aspek-aspek ini sebenarnya mirip

dengan apa yang kita hadapi

dalam pekerjaan sehari-hari”,

imbuhnya.

Selain itu, dengan bermain

bowling, kita bisa saling kenal

antar divisi atau unit. “Melalui

sarana bowling ini, selain untuk

fun kita juga bisa saling

mengenal, membangun

persahabatan lebih erat dan

meniadakan sekat antar divisi.

Komunitas bowling ini bisa

sebagai salah satu sarana untuk

mencairkan kebekuan antar

pekerja yang tentunya dapat

mempermudah koordinasi dalam

pekerjaan bila kita saling

mengenal satu dengan yang lain,”

ungkapnya.

Saat ini, anggota tim bowling

IPC terdiri dari sekitar 15 orang

disamping ada juga anggota

komunitas bowling IPC bulanan

H

Komunitas Bowling IPC terbentuk sejak tahun 2006, awalnya beberapa karyawan IPC kumpul-kumpul dan bermain bowling di Artha Gading Bowling Center yang kebetulan dekat dengan kantor IPC di Tanjung Priok. “Jadi komunitas bowling ini sudah lama, sudah 11 tahun,” ucap Hanung Hamboro, Staff Direksi PT PMLI yang turut membidani lahirnya komunitas ini.

yang datang kalau tidak ada

kesibukan. “Tapi tim intinya itu

relatif 15 orang, sedangkan yang

lain adalah anggota tidak tetap

yang bisa berganti tiap bulannya,

rata-rata 5-10 orang sehingga total

komunitas antara 20-25 orang,”

jelas Hanung. Dalam sebulan,

latihan biasanya kalau untuk rutin

seminggu sekali di hari jumat sore

sepulang kerja, tetapi kalau

mendekati event pertandingan

biasanya porsi latihannya ditambah

pada hari lain. “Umumnya, 2 kali

seminggu selama 2-3 bulan

sebelum pertandingan,” imbuh

Hanung.

Kegiatan turnamen yang rutin

diikuti tim bowling IPC, antara lain

Porseni BUMN, ASEAN Ports

Association (APA) Sport Meet,

Jakarta Ports Bowling Cup (JPBC)

sebuah turnamen komunitas

bowling antar anak perusahan IPC

Group. “Jadi komunitas tidak hanya

ada di Kantor Pusat saja tapi juga

ada di anak perusahaan yang

berkumpul membuat turnamen

setahun sekali untuk saling

berkompetisi,” papar Hanung.

Kemudian, lanjutnya, yang tidak

rutin itu biasanya ada

undangan-undangan dari BUMN

lain, misalnya dari Pertamina dan

Jasamarga.

“Kalau Porseni BUMN, kita

KOMUNITAS

pernah dua kali menjadi finalis,

biasanya dari sekitar 30 atau 40

BUMN yang bertanding finalis ada 7

BUMN, kita baru sampai di tahap

finalis. Tapi kalau untuk event-event

lain yang lebih kecil, Komunitas

Bowling IPC Kantor Pusat sering

menjadi juara. Kami tahun lalu kita

juara bertahan di JPBC, kita menang

kategori antar perusahaan dan trio,”

terang Hanung. Dalam waktu dekat

nanti, tambahnya, tim bowling IPC

akan mengikuti turnamen JPBC

yang akan diadakan sekitar bulan

Oktober 2017. Kemudian untuk

Porseni BUMN, sekitar awal

November 2017.

Rencana kedepan, komunitas

bowling IPC akan mempersiapkan

tim yang lebih matang lagi dengan

latihan yang lebih rutin untuk

menghadapi event yang besar,

seperti Porseni BUMN. “Target kami

menjadi 3 besar di kejuaran

tersebut,” papar Hanung.

Harapannya, ada perhatian dari

manajemen IPC dengan

memberikan kelonggaran waktu

latihan untuk Tim Bowling di

sela-sela waktu kerja. “Kami mohon

diberikan dispensasi waktu latihan

untuk menghadapi kejuaraan

bowling dan komunitas kami

terbuka bagi yang ingin bergabung

latihan, sesuai dengan tagline kami

yaitu Fun, Healthy, and Friendship,”

ujar Hanung sambil menutup

pembicaraan. (IPC)

14 • No. 04 • Juli 2017

TARGETKAN KANTONGI KEMENANGANIPC BOWLING

OLAHRAGA MENYENANGKAN,

anung menjelaskan,

sebagian anggota tim

bowling IPC sudah ada

yang pernah belajar sendiri, tapi

juga ada yang memang belum

sama sekali memiliki pengalaman.

“Kita kumpul kemudian saling

mengajari satu sama lain, yang

sudah bisa mengajarkan yang

masih baru belajar. Akhirnya secara

rutin seminggu sekali kami adakan

latihan. Dari rutinitas itulah, tumbuh

semangat untuk terus berlatih dan

tidak ragu-ragu untuk akhirnya

membeli perlengkapan pribadi

sendiri” ujarnya.

Menurut Hanung, bowling

merupakan kegiatan melepas

penat selepas bekerja yang juga

ada unsur olahraganya. “Olahraga

bowling itu bukan masalah

power, kita bisa melihat orang

tua, anak-anak, ibu-ibu yang bila

melakukannya dengan benar,

akan menghasilkan strike.

Bowling sebenarnya melatih

akurasi, adaptasi, koordinasi,

mental dan etika kita.

Aspek-aspek ini sebenarnya mirip

dengan apa yang kita hadapi

dalam pekerjaan sehari-hari”,

imbuhnya.

Selain itu, dengan bermain

bowling, kita bisa saling kenal

antar divisi atau unit. “Melalui

sarana bowling ini, selain untuk

fun kita juga bisa saling

mengenal, membangun

persahabatan lebih erat dan

meniadakan sekat antar divisi.

Komunitas bowling ini bisa

sebagai salah satu sarana untuk

mencairkan kebekuan antar

pekerja yang tentunya dapat

mempermudah koordinasi dalam

pekerjaan bila kita saling

mengenal satu dengan yang lain,”

ungkapnya.

Saat ini, anggota tim bowling

IPC terdiri dari sekitar 15 orang

disamping ada juga anggota

komunitas bowling IPC bulanan

yang datang kalau tidak ada

kesibukan. “Tapi tim intinya itu

relatif 15 orang, sedangkan yang

lain adalah anggota tidak tetap

yang bisa berganti tiap bulannya,

rata-rata 5-10 orang sehingga total

komunitas antara 20-25 orang,”

jelas Hanung. Dalam sebulan,

latihan biasanya kalau untuk rutin

seminggu sekali di hari jumat sore

sepulang kerja, tetapi kalau

mendekati event pertandingan

biasanya porsi latihannya ditambah

pada hari lain. “Umumnya, 2 kali

seminggu selama 2-3 bulan

sebelum pertandingan,” imbuh

Hanung.

Kegiatan turnamen yang rutin

diikuti tim bowling IPC, antara lain

Porseni BUMN, ASEAN Ports

Association (APA) Sport Meet,

Jakarta Ports Bowling Cup (JPBC)

sebuah turnamen komunitas

bowling antar anak perusahan IPC

Group. “Jadi komunitas tidak hanya

ada di Kantor Pusat saja tapi juga

ada di anak perusahaan yang

berkumpul membuat turnamen

setahun sekali untuk saling

berkompetisi,” papar Hanung.

Kemudian, lanjutnya, yang tidak

rutin itu biasanya ada

undangan-undangan dari BUMN

lain, misalnya dari Pertamina dan

Jasamarga.

“Kalau Porseni BUMN, kita

KOMUNITAS

pernah dua kali menjadi finalis,

biasanya dari sekitar 30 atau 40

BUMN yang bertanding finalis ada 7

BUMN, kita baru sampai di tahap

finalis. Tapi kalau untuk event-event

lain yang lebih kecil, Komunitas

Bowling IPC Kantor Pusat sering

menjadi juara. Kami tahun lalu kita

juara bertahan di JPBC, kita menang

kategori antar perusahaan dan trio,”

terang Hanung. Dalam waktu dekat

nanti, tambahnya, tim bowling IPC

akan mengikuti turnamen JPBC

yang akan diadakan sekitar bulan

Oktober 2017. Kemudian untuk

Porseni BUMN, sekitar awal

November 2017.

Rencana kedepan, komunitas

bowling IPC akan mempersiapkan

tim yang lebih matang lagi dengan

latihan yang lebih rutin untuk

menghadapi event yang besar,

seperti Porseni BUMN. “Target kami

menjadi 3 besar di kejuaran

tersebut,” papar Hanung.

Harapannya, ada perhatian dari

manajemen IPC dengan

memberikan kelonggaran waktu

latihan untuk Tim Bowling di

sela-sela waktu kerja. “Kami mohon

diberikan dispensasi waktu latihan

untuk menghadapi kejuaraan

bowling dan komunitas kami

terbuka bagi yang ingin bergabung

latihan, sesuai dengan tagline kami

yaitu Fun, Healthy, and Friendship,”

ujar Hanung sambil menutup

pembicaraan. (IPC)

15• No. 04 • Juli 2017

LAWAN

SHOW ME!

etika hijrah ke Jakarta di

tahun 1992, Sarip mendapat

informasi ada perekrutan

pegawai melalui jalur atlet dimana IPC

dulu masih berbentuk perusahaan

umum (Perum) dan diubah menjadi

perusahaan perseroan PT (Persero)

Pelabuhan Indonesia II yang hingga

saat ini lebih kita kenal dengan IPC. Ia

pun akhirnya melamar untuk bekerja di

IPC. “Saya memilih untuk berkarir di

IPC sambil mengembangkan bakat

bulutangkis yang saya miliki,” ucap

Sarip Hidayat, Supervisor Pemasaran

dan Pentarifan IPC Cabang Cirebon.

Sarip berharap, olahraga

bulutangkis di Indonesia bisa

seperti dulu lagi. Dimana atlet

bulutangkis Indonesia

diperhitungkan oleh negara-negara

lain. “Harapannya, olahraga

bulutangkis Indonesia bisa balik

lagi seperti dulu,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk tim

bulutangkis IPC, Sarip berharap,

mudah-mudahan seluruh Insan IPC

yang berkecimpung pada bidang

yang saya geluti yaitu bulutangkis,

masih tetap eksis dan dapat

mengharumkan nama perusahaan

di ajang olahraga bersakala

nasional dan internasional. (IPC)

KSarip Hidayat mulai tertarik bermain bulutangkis sejak kecil, tepatnya ketika duduk di kelas enam SD hingga memasuki usia 18 tahun, ia terpilih menjadi atlet nasional dan masuk ke pusat pendidikan dan pelatihan di Bandung.

Selama menjadi pegawai IPC,

Sarip sudah mengikuti berbagai

kejuaraan pada APA Sports Meet

yang merupakan kompetisi

olahraga antar Pelabuhan di

tingkat ASEAN. Kompetisi

olahraga tersebut merupakan

agenda rutin yang diadakan pada

tiap dua tahun sekali dan

beberapa kompetisi seperti di

Malaysia, Singapura, Brunei, dan

Thailand Sarip memperoleh juara

pertama.

Menurut Sarip, ia tertarik

menekuni olahraga bulutangkis

karena adanya dukungan dari

orang tua. “Kebetulan keluarga

saya, dari kakak-kakak saya

semuanya pemain bulutangkis.

Jadi mungkin ada ketertarikan ke

situ, terus ada minat juga untuk

berprestasi di bidang

bulutangkis,” ujarnya.

Sarip mengaku, tidak ada

strategi atau kiat khusus dalam

melakoni kegiatanya, yang ia

lakukan sehingga bisa juara dalam

setiap pertandingan adalah,

berlatih dan terus berlatih.

“Intinya kita harus semangat

dalam berlatih, harus percaya diri

Sarip Hidayat

16 • No. 04 • Juli 2017

dan tidak boleh tegang saat

bertanding,” ucapnya.

Menurut Sarip, manajemen

IPC sangat mendukung

kegiatannya. Setiap event

bulutangkis, ia selalu dibantu.

“Manajemen IPC selalu

mendukung setiap ada kejuaraan

bulutangkis,” paparnya.

Rencana ke depannya, Sarip

ingin memiliki Club bulutangkis

sendiri untuk melatih anak-anak.

“Selain itu, untuk rencana jangka

panjangnya saya ingin

menjunjung nama baik IPC ke

jenjang ASEAN, dan dapat

memberikan nilai tambah bagi

IPC,” tuturnya.

TANGKISLAWANSAATKOMPETISI,SARIP RAIHPRESTASI

Spv. Pemasaran & PentarifanIPC Cabang Cirebon

SHOW ME!

Sarip berharap, olahraga

bulutangkis di Indonesia bisa

seperti dulu lagi. Dimana atlet

bulutangkis Indonesia

diperhitungkan oleh negara-negara

lain. “Harapannya, olahraga

bulutangkis Indonesia bisa balik

lagi seperti dulu,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk tim

bulutangkis IPC, Sarip berharap,

mudah-mudahan seluruh Insan IPC

yang berkecimpung pada bidang

yang saya geluti yaitu bulutangkis,

masih tetap eksis dan dapat

mengharumkan nama perusahaan

di ajang olahraga bersakala

nasional dan internasional. (IPC)

Selama menjadi pegawai IPC,

Sarip sudah mengikuti berbagai

kejuaraan pada APA Sports Meet

yang merupakan kompetisi

olahraga antar Pelabuhan di

tingkat ASEAN. Kompetisi

olahraga tersebut merupakan

agenda rutin yang diadakan pada

tiap dua tahun sekali dan

beberapa kompetisi seperti di

Malaysia, Singapura, Brunei, dan

Thailand Sarip memperoleh juara

pertama.

Menurut Sarip, ia tertarik

menekuni olahraga bulutangkis

karena adanya dukungan dari

orang tua. “Kebetulan keluarga

saya, dari kakak-kakak saya

semuanya pemain bulutangkis.

Jadi mungkin ada ketertarikan ke

situ, terus ada minat juga untuk

berprestasi di bidang

bulutangkis,” ujarnya.

Sarip mengaku, tidak ada

strategi atau kiat khusus dalam

melakoni kegiatanya, yang ia

lakukan sehingga bisa juara dalam

setiap pertandingan adalah,

berlatih dan terus berlatih.

“Intinya kita harus semangat

dalam berlatih, harus percaya diri

17• No. 04 • Juli 2017

dan tidak boleh tegang saat

bertanding,” ucapnya.

Menurut Sarip, manajemen

IPC sangat mendukung

kegiatannya. Setiap event

bulutangkis, ia selalu dibantu.

“Manajemen IPC selalu

mendukung setiap ada kejuaraan

bulutangkis,” paparnya.

Rencana ke depannya, Sarip

ingin memiliki Club bulutangkis

sendiri untuk melatih anak-anak.

“Selain itu, untuk rencana jangka

panjangnya saya ingin

menjunjung nama baik IPC ke

jenjang ASEAN, dan dapat

memberikan nilai tambah bagi

IPC,” tuturnya.

enurut Eni, ia sudah lama

menjadi mitra binaan IPC

Cabang Cirebon sejak

tahun 2005 sampai sekarang.

“Alhamdulillah saya menjadi mitra

binaan IPC Cabang Cirebon sudah

memasuki tahun ke 12. Dari saya dan

suami belum menikah sampai dengan

kini kami memiliki usaha bersama,”

pun setuju dan mau menjadi mitra

binaan IPC Cabang Cirebon. Dan

setelah menjadi mitra binaan IPC

Cabang Cirebon, kini usahanya telah

berkembang pesat.

Baru berjalan 3 tahun menjadi

mitra binaan IPC Cabang Cirebon, Eni

sudah mempunyai toko sendiri dan

memiliki 20 karyawan. “Pada tahun

2005 saya belum punya toko, jadi

masih jualan dan membatik di

rumah,” terangnya.

Eni pun sering diajak IPC Cabang

Cirebon untuk mengikuti pameran di

beberapa tempat. Untuk pemasaran

produknya, Eni rutin mengirimkan

produk kerajinan batiknya ke Jakarta

M

Eni Rahayu, perajin batik yang berasal dari desa Trusmi. Eni, sapaan akrabnya, merupakan perajin batik Trusmi yang mendapat pembinaan dari IPC Cabang Cirebon.

IPC CARE

18 • No. 04 • Juli 2017

ujarnya.

Eni pun menceritakan awal

mulanya menjadi mitra binaan, “pada

saat itu suami saya sedang melakukan

proses pembuatan batik, kebetulan

ada tim IPC yang sedang melakukan

survey, melihat suami saya melakukan

batik tanpa peralatan yang lengkap,

tapi hanya mengunakan alat

seadanya, kami ditawarkan menjadi

mitra binaan IPC Cabang Cirebon,”

ujarnya.

Awalnya Eni ragu-ragu

ditawarkan menjadi mitra binaan IPC

Cabang Cirebon, karena takut tidak

bisa mengembalikan biaya yag

dipinjamkan. ‘Saya tidak pernah punya

pinjaman, takut tidak bisa bayar,”

akunya.

Setelah mendapat masukan dan

saran dari orangtuanya, akhirnya Eni

MITRA BINAAN IPC CABANG CIREBON

FROM NOTHINGTO SOMETHING

dan ke Bali. Kami juga menerima

pesanan pembuatan batik seragam

untuk perusahaan dengan harga

terjangkau dan kualitas yang tak

kalah saing “Paling jauh ke Bali yang

rutin tiap minggu kita kirim,”

imbuhnya.

Dalam seminggu, khusus untuk

batik cap Eni bisa memproduksi 1

kodi sedangkan kalau batik tulis,

dalam 1 bulan hanya bisa

memproduksi 80 pcs. Harganya pun

bervariasi, dari yang termurah

Rp50.000 untuk batik cap sampai

harga yang termahal Rp1.5 juta untuk

batik tulis.

Harapannya, Eni ingin bisa terus

diajak mengikuti pameran di berbagai

tempat oleh IPC Cabang Cirebon.

“Alhamdulillah, berkat bantuan yang

diberikan IPC Cabang Cirebon, dari

saya belum punya apa-apa, kini saya

sudah mempunyai rumah sendiri. Dan

saya mendapatkan semua itu karena

bantuan IPC Cabang Cirebon. Terima

kasih IPC !” tuturnya. (IPC)

Eni Rahayu, perajin Batik TrusmiHp. 085295565615 / 085722288082

Email : [email protected]

19• No. 04 • Juli 2017

WHATZ UP

Setelah pelantikan satu komisaris

dan satu direksi baru di Kantor

Kementerian BUMN pada tanggal

17 Juli 2017, manajemen IPC melakukan

serah terima jabatan komisaris dan direksi

pada tanggal 18 Juli 2017 di kantor pusat

IPC.

Serah terima jabatan ini, sekaligus

menandai peresmian jabatan baru bagi

Komisaris dan Direktur yang telah dilantik.

Dengan latar belakang dan pengalaman

yang berbeda, diharapkan formasi baru ini

dapat membawa energi baru kepada

korporasi, serta mampu memberikan

inovasi dalam sinergi dan melakukan

akselerasi perubahan dalam tubuh IPC.

Direktur SDM & Hukum IPC yang baru,

Rizal Ariansyah menggantikan Disril

Revolin Putra, sedangkan Komirasis IPC

yang baru Kushari Suprianto

menggantikan Heru Pambudi. Disril

mengatakan, sangat bersyukur pernah

bergabung dan dipercaya untuk

menduduki jajaran direksi IPC. “Saya

merasakan hal yang luar biasa ketika

berinteraksi dengan semuan insan IPC.

Saya melihat karyawan IPC sangat dinamis,

memiliki semangat yang tinggi,

kompak dan selalu membangun

kerja untuk mencapai hasil yang

terbaik,” ucapnya. Sedangkan Rizal

Ariansyah memberikan kesan

pertamanya bahwa jabatan

barunya di IPC ini adalah hal baru

dalam hidupnya di bidang

kepelabuhanan. Kendati demikian

bagi Rizal, ini adalah tantangan

sekaligus pengalaman baru yang

tidak akan disia-siakan karena

Pelabuhan memiliki peran yang

sangat penting bagi perekonomian

bangsa. Dirinya akan beradaptasi

dan belajar banyak hal untuk dapat

mengoptimalkan hal-hal yang

menjadi tanggung jawabnya. (IPC)

Serah terima jabatan Direktur SDM & Hukum IPC yang baru, Rizal Ariansyah menggantikan Disril Revolin Putra

SERAH TERIMA JABATANKOMISARIS DANDIREKSI BARU IPC

PT Charoen Pokhand Indonesia merupakan salah satu mitra kerja dari IPC Cabang Cirebon. Selama ini, PT Pokhand menggunakan Pelabuhan Cirebon sebagai tempat pengiriman barang-barang kebutuhan perusahaannya yang bergerak di bidang pengadaan pakan ternak.

20 • No. 04 • Juli 2017

WHATZ UP

Hendra, karyawan PT

Charoen Pokphand bagian

Pengadaan Bahan Baku

mengatakan, sebelumnya,

perusahaannya mengambil bahan

baku impornya dari Pelabuhan

Tanjung Priok dan Pelabuhan

Cigading. Namun sejak Bulan

Januari 2017 setelah melakukan

kerjasama dengan IPC Cabang

Cirebon, barang-barangnya

langsung diturunkan di Pelabuhan

Cirebon. “Kita melakukan

kerjasama dengan IPC Cabang

Cirebon dari bulan Januari 2017.

Kita melakukan pengiriman CPO

dari Kalimantan rutin setiap

bulannya. Setiap bulan masuk satu

kapal yang memuat CPO di

Pelabuhan Cirebon,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Hendra, sejak

bulan Maret 2017 perusahaannya

juga sudah melakukan kerjasama

lagi dengan IPC untuk pengiriman

jagung satu ton yang masuk di

Pelabuhan Cirebon. “Ke

depannya, kita bisa bekerjasama

lebih banyak lagi dengan IPC

Cabang Cirebon,” jelasnya.

Menurut Hendra,

perusahaannya menggunakan

beberapa bahan baku impor,

seperti kedelai dan jagung. Melalui

kerjasama tersebut,

barang-barangnya bisa turun

langsung di Pelabuhan Cirebon

karena lebih dekat dengan

kantornya.

Kerjasama ini, terang Hendra,

sangat penting karena kontanier

yang masuk untuk memasok

kebutuhan perusahaannnya dalam

sebulan bisa mencapai 150 kontainer.

Ia pun berharap, adanya kerjasama

perusahaannya dengan Pelabuhan

Cirebon ini, bisa menampung semua

kebutuhan barang milik

perusahaannya. “Jujur, selama ini

sebelum bekerjasama dengan IPC

Cabang Cirebon beban cost kita

agak besar, karena mengambil

barangnya terlalu jauh. Jadi

membutuhkan waktu terlalu lama

dan kurang efisien,” akunya. (IPC)

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIAPUAS JALIN KERJASAMA DENGAN

IPC CABANG CIREBON

21• No. 04 • Juli 2017

SOSOK & PERISTIWA

ari anak nasional berawal

dari gagasan mantan

presiden RI Ke-2

(Soeharto), yang melihat anak-anak

sebagai aset kemajuan bangsa,

sehingga sejak tahun 1984

berdasarkan Keputusan Presiden RI

No 44 tahun 1984, ditetapkan setiap

tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak

Nasional (HAN). Kegiatan Hari Anak

Nasional dilaksanakan mulai dari

tingkat pusat, hingga daerah.

Pada tanggal 14 Desember 1945

Majelis Umum PBB melalui resolusi

Majelis Umum PBB 836 (IX)

memberikan rekomendasi kepada

semua pemerintahan di setiap negara

untuk meresmikan Hari Anak pada

tanggal yang sesuai dengan

pertimbangan masing-masing

negara. Ide untuk mengutamakan

perwujudan kesejahteraan anak ini

kemudian diadopsi oleh Indonesia

secara resmi melalui Keppres RI No.

44 tahun 1984 tentang Hari Anak

Nasional tertanggal 19 Juli 1984. Sejak

saat itulah 23 Juli ditetapkan setiap

tahunnya sebagai Hari Anak Nasional.

Peringatan HAN (Hari Anak

Nasional) merupakan kesempatan

untuk terus mengajak seluruh

komponen warga atau bangsa

Indonesia, baik itu orang tua, keluarga,

masyarakat termasuk dunia usaha,

maupun pemerintah dan negara,

untuk melaksanakan kewajiban dan

tanggung jawabnya sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam

Undang-undang Nomor 23 Tahun

2002 mengenai Perlindungan Anak,

dimana isi undang-undang tersebut

melakukan upaya perlindungan dan

mewujudkan kesejahteraan anak

dengan memberikan jaminan

terhadap pemenuhan hak-haknya dan

perlakuan tanpa diskriminasi.

Selain itu Hari Anak Nasional

(HAN) bertujuan untuk menunjang

kesejahteraan anak serta melindungi

hak-hak anak-anak sebenarnya secara

hukum dan perundangan, telah

banyak hal dilakukan oleh negara.

Diantaranya pemerintah Republik

Indonesia seperti telah disampaikan

pada UU No. 4 tahun 1979 mengenai

Kesejahteraan Anak yang memuat

berbagai ketentuan seputar masalah

anak di Indonesia.

Instruksi Presiden No. 2 tahun

1989 telah ditetapkan tentang

Pembinaan Kesejahteraan Anak sebagai

landasan hukum terciptanya Dasawarsa

Anak Indonesia 1 pada tahun 1986 – 1996

dan Dasawarsa Anak II pada tahun 1996

– 2006.

Selanjutnya, dibentuk Komisi

Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

KPAI sebagai instusi independen guna

melakukan pengawasan pelaksanaan

upaya perlindungan anak yang

dilakukan oleh intitusi negara serta

melakukan investigasi terhadap

pelenggaran hak anak yang dilakukan

negara, KPAI juga dapat memberikan

saran dan masukan secara langsung ke

Presiden mengenai berbagai upaya

yang perlu dilakukan berkaitan dengan

perlindungan anak.

Usaha lain yang dilakukan

pemerintah untuk melindungi anak-anak,

yakni pada Kabinet Indonesia bersatu

jilid kedua, Presiden RI (Susilo Bambang

Yudhoyono) mengganti nama

Kementerian Pemberdayaan

Perempuan menjadi Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak. Dengan harapan

masalah anak bisa menjadi lebih intens

dan fokus untuk diperhatikan dan

ditangani. (IPC)

H

MELINDUNGI ANAK INDONESIAMEMPERINGATI HARI ANAK NASIONAL

SOSOK & PERISTIWA

NEGERI MARITIM

Pantai Matras merupakan salah satu pantai

terfavorit di Bangka. Pantai Matras disebut

sebagai pantai terpanjang di Pulau Bangka.

Panjangya sekitar 3 km, lebarnya 20 – 30 meter,

dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai

alami, sehingga disebut sebagai Pantai Surga. Matras

selalu ramai dikunjungi terlebih pada musim liburan.

Pantai Matras merupakan salah satu daerah tujuan

wisata pantai andalan di Bangka Belitung.

Sesampainya di Pantai Matras pengunjung

akan langsung dimanjakan dengan panorama

pantai yang memikat. Hamparan luas pasir putih

lembut dengan bebatuan yang ada di

sekelilingnya, membuat Matras layaknya mutiara

yang sedang berada dihadapan mata, selain itu

Pantai Matras memiliki air laut yang bersih jernih.

Selain di sebut Pantai Surga, Pantai Matras juga

disebut sebagai Pantai Rakyat, karena selain

Keistimewaan lainnya adalah

Pantai Matras memiliki sungai air

tawar yang mengalir di tepi pantai,

serta memiliki lokasi yang nyaman

dan tenang seakan memberikan

keleluasaan kepada pengunjung

untuk menyantap makanan sambil

bersandar di bebatuan alam dan

menikmati keindahan suasana

pantai.

Di sekitar Pantai Matras

terdapat banyak bungalow

sederhana yang dimanfaatkan

sebagai tempat istirahat, membuat

pengunjung semakin nyaman

berada di Pantai Matras. Selain itu

tempat hiburan pun tersedia,

pusat penjualan cinderamata serta

souvenir yang bisa dijadikan

oleh-oleh, serta banyak pula yang

menjual oleh-oleh khas Bangka

yakni, rusip, kecalok, kerupuk

ikan/cumi, kemplang panggang,

belacan/terasi, lada bubuk, dan

lain sebagainya.

Karena Pantai Matras memiliki

lokasi yang nyaman dan tenang,

seakan memberikan kenyamanan

bagi para pengunjung serta

mereka dapat menikmati

keindahan suasana pantai. Pada

malam hari pengunjung dapat

menikmati suasana pantai sambil

melihat kapal-kapal nelayan yang

sedang berlayar di tengah lautan.

Perjalanan dari Pangkalpinang

menuju Pantai Matras kurang lebih

membutuhkan waktu 1 jam dengan

landasan yang bergelombang.

Untuk masuk ke Pantai Matras,

pengunjung hanya membayar

biaya masuk pada saat memasuki

gerbang pantai, biaya yang

diperlukan hanya Rp. 5,000,-

perorang. (IPC)

MENIKMATI INDAHNYA PESONA

Foto : 123rf22 • No. 04 • Juli 2017

mudah dijangkau, biaya liburan ke pantai ini juga cukup murah.

Pantai Matras memiliki keistimewaan, yaitu Pemandangan yang

terbagi menjadi dua bagian yang berbeda, yakni Selatan dan Utara.

Pada bagian Utara, sepanjang mata memandang terdapat pasir pantai

yang memanjang bagai tak punya batas. Sedangkan di sisi Selatan,

terlihat ujung tanjung yang terdiri atas batu-batu granit khas Pulau

Bangka yang eksotis. Pada sisi Selatan inilah sebuah sungai air tawar

khas Pantai Matras mengalis dengan syahdu dan dapat ditemukan

pada sekitar pantai.

NEGERI MARITIM

antai Matras merupakan salah satu pantai

terfavorit di Bangka. Pantai Matras disebut

sebagai pantai terpanjang di Pulau Bangka.

Panjangya sekitar 3 km, lebarnya 20 – 30 meter,

dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai

alami, sehingga disebut sebagai Pantai Surga. Matras

selalu ramai dikunjungi terlebih pada musim liburan.

Pantai Matras merupakan salah satu daerah tujuan

wisata pantai andalan di Bangka Belitung.

Pantai Matras merupakan pantai yang terletak di desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat di sebelah Timur Laut Pulau Bangka yang memiliki jarak sekitar 40 km dari Pangkalpinang atau 7 km dari Kota Sungiliat. Pantai ini merupakan salah satu pantai di Pulau Bangka yang sangat indah dengan pasir putih yang memiliki tekstur halus dan juga pantainya tergolong landai.

Sesampainya di Pantai Matras pengunjung

akan langsung dimanjakan dengan panorama

pantai yang memikat. Hamparan luas pasir putih

lembut dengan bebatuan yang ada di

sekelilingnya, membuat Matras layaknya mutiara

yang sedang berada dihadapan mata, selain itu

Pantai Matras memiliki air laut yang bersih jernih.

Selain di sebut Pantai Surga, Pantai Matras juga

disebut sebagai Pantai Rakyat, karena selain

Keistimewaan lainnya adalah

Pantai Matras memiliki sungai air

tawar yang mengalir di tepi pantai,

serta memiliki lokasi yang nyaman

dan tenang seakan memberikan

keleluasaan kepada pengunjung

untuk menyantap makanan sambil

bersandar di bebatuan alam dan

menikmati keindahan suasana

pantai.

Di sekitar Pantai Matras

terdapat banyak bungalow

sederhana yang dimanfaatkan

sebagai tempat istirahat, membuat

pengunjung semakin nyaman

berada di Pantai Matras. Selain itu

tempat hiburan pun tersedia,

pusat penjualan cinderamata serta

souvenir yang bisa dijadikan

oleh-oleh, serta banyak pula yang

menjual oleh-oleh khas Bangka

yakni, rusip, kecalok, kerupuk

ikan/cumi, kemplang panggang,

belacan/terasi, lada bubuk, dan

lain sebagainya.

Karena Pantai Matras memiliki

lokasi yang nyaman dan tenang,

seakan memberikan kenyamanan

bagi para pengunjung serta

mereka dapat menikmati

keindahan suasana pantai. Pada

malam hari pengunjung dapat

menikmati suasana pantai sambil

melihat kapal-kapal nelayan yang

sedang berlayar di tengah lautan.

Perjalanan dari Pangkalpinang

menuju Pantai Matras kurang lebih

membutuhkan waktu 1 jam dengan

landasan yang bergelombang.

Untuk masuk ke Pantai Matras,

pengunjung hanya membayar

biaya masuk pada saat memasuki

gerbang pantai, biaya yang

diperlukan hanya Rp. 5,000,-

perorang. (IPC)

23• No. 04 • Juli 2017

mudah dijangkau, biaya liburan ke pantai ini juga cukup murah.

Pantai Matras memiliki keistimewaan, yaitu Pemandangan yang

terbagi menjadi dua bagian yang berbeda, yakni Selatan dan Utara.

Pada bagian Utara, sepanjang mata memandang terdapat pasir pantai

yang memanjang bagai tak punya batas. Sedangkan di sisi Selatan,

terlihat ujung tanjung yang terdiri atas batu-batu granit khas Pulau

Bangka yang eksotis. Pada sisi Selatan inilah sebuah sungai air tawar

khas Pantai Matras mengalis dengan syahdu dan dapat ditemukan

pada sekitar pantai.

24 • No. 04 • Juli 2017

aat ini, Pelabuhan Cirebon

mempunyai beberapa

program K3 yang kini

sedang diterapkan. Program tersebut

sejalan dengan Rencana Induk

Pelabuhan pusat yang sudah disetujui

Kementerian Perhubungan. “Salah

satu program K3 IPC Cabang Cirebon

adalah melakukan penertiban

terhadap warung-warung yang ada di

area pelabuhan,” ucap Iman Wahyu,

DGM Hukum & Pengendalian Internal.

Penataan warung di Pelabuhan

dilakukan, lanjutnya, dengan

menertibkan bangunan-bangunan

yang didirikan tanpa izin dan

dirobohkan. Kemudian di tata kembali

dan tempatkan di area yang cocok

untuk mendirikan warung.

Selain itu, terang Iman, IPC

Cabang Cirebon juga melakukan

penertiban aset pelabuhan dan

sudah dimulai dari tahun kemarin.

“Ada beberapa aset, seperti rumah

dinas yang ditempati oleh para

pensiunan sudah diambil alih,”

jelasnya.

Lebih rinci Iman mengatakan,

ada beberapa agenda kegiatan yang

dilakukan oleh K3 IPC Cabang

Cirebon. Pertama, menertibkan

bangunan-bangunan liar di

pelabuhan. Kedua, menertibkan aset

pelabuhan. Ketiga, menertibkan

masyarakat yang masuk ke

Pelabuhan karena secara

inftrastruktur harus ada pembagian

area bagi pejalan kaki di pelabuhan.

Selain itu, tambahnya,

marka-marka jalan juga ditertibkan

kembali. “Yang menjadi masalah

sekarang ini, ada beberapa jalan

yang digunakan tapi belum

sempurna dan belum layak dilalui

oleh kendaraan berat. Jalan yang

ada tonasinya tidak sampai 30 ton.

Dalam waktu dekat jalan itu akan

diperbaiki. Semua ini berkaitan

dengan program K3 IPC Cabang

Cirebon,” ujar Iman.

Dengan adanya perubahan peta

jalan di Pelabuhan Cirebon, lanjutnya,

otomatis peta keamanan K3 akan

berubah. Dimana yang sebelumnya

tidak ada rambu-rambu jalan, dibuatkan

rambu-rambu jalan. “Jadi, K3 IPC

Cabang Cirebon melakukan

pembenahan dan perubahan

marka-marka lalu lintas jalan di

pelabuhan sehingga peta jalan di

Pelabuhan Cirebon otomatis juga akan

berubah,” papar Iman.

Sedangkan untuk mengurangi

dampak debu saat bongkar batu bara,

IPC Cabang Cirebon telah melakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengurangi dermaga sandar, yang

semula 3 menjadi 1 dermaga

2. Menutup semua stockpile

3. Penambahan Sprayer pada excavator

4. Car wash dan kolam rendam untuk

truk yang sudah memuat batu bara dari

kapal

Pemerintah kota Cirebon

mengapresiasi langkah-langkah tersebut

dengan menyelenggarakan acara di

lingkungan Pelabuhan Cirebon untuk

mengkampanyekan bahwa lingkungan

Pelabuhan Cirebon bebas debu dan

aman untuk kesehatan lingkungan.

Pelatihan Pengamanan Pelabuhan

Berkaitan dengan pelatihan keamanan,

K3 IPC Cabang Cirebon telah melakukan

pelatihan pemeriksaan

peralatan-peralatan yang masuk di pintu

pelabuhan. Tujuan pelatihan tersebut,

untuk memperketat keluar masuk

kendaraan di Pelabuhan Cirebon.

Menurut Iman, pelatihan K3 sangat

penting dilakukan untuk meng-upgrade

lagi kemampuan atau keahlian karyawan

di pelabuhan. “Kunci keberhasilan

program K3 harus bisa disesuaikan

dengan kebutuhan karyawan di

Pelabuhan. Jadi pada saat pelatihan,

ilmu yang diberikan benar-benar

bermanfaat di lapangan,” jelasnya.

Menurut Iman, pelatihan keamanan

di Pelabuhan Cirebon melibatkan

berbagai pihak yang terkait dengan

pengamanan pelabuhan seperti dari

Kepolisian, KPLP, Angkatan Laut dan

petugas kemanan Pelabuhan Cirebon.

(IPC)

S

SAFETY FIRST

Foto : 123rfDI LINGKUNGAN PELABUHAN CIREBON

PENERTIBAN DAN PELATIHAN K3

Iman Wahyu, DGM Hukum & Pengendalian Internal IPC Cabang Cirebon

KOMIK

26 • No. 04 • Juli 2017

EH...APAANTUH??

BangggKOK MLO-NGOO??

ITU ada yang"maen Kotor"

neng, sayamau lapor

mesti kemananih??

wah abang peka juga nih.abang bisa kok jadi

"whistle blower" untukmelaporkan kecurangan.

Telepon ke 021 1500 969aja bang, atau SMS ke : 0812 9006 0606

abang juga bisa laporkan keEmail : [email protected]

Website : https://www.tipoffs.asia/ipcbersih/Surat: IPC Bersih,

PO BOX 3325, JKP 10033

You ATURBARANG SAYABIAR BISALOLOS YA!

SNAP SHOOT

? P

tebakwajah*

osisi nya ini berlandaskan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor SK-133/MBU/07/2017 tanggal 14 Juli 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II dan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor SK-132/MBU/07/2017 tanggal 14 Juli 2017 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II.

* Kirim jawaban ke [email protected]. Dua jawaban benar akan diundi untuk mendapatkan hadiah menarik dari IPC News

24 - 29AUGUST2018