Mitigasi Konflik Di Senepis Dumai

2

Click here to load reader

Transcript of Mitigasi Konflik Di Senepis Dumai

Page 1: Mitigasi Konflik Di Senepis Dumai

Yayasan PKHS

MITIGASI KONFLIK HARIMAU VS MANUSIA

Konflik yang terjadi antara harimau dan manusia akan menimbulkan kerugian bagi kedua

belah pihak. Manusia akan merasa terancam keselamatannya dan juga harta bendanya (hewan

ternak), sedangkan harimau biasanya akan menjadi korban balas dendam manusia dengan

ditangkap dan dibunuh. Daerah yang berpotensi terjadi konflik antara harimau dan manusia

adalah diantaranya kawasan hutan yang sedang atau baru dibuka, perkampungan disekitar

hutan yang sedang mengalami proses deforestasi atau penebangan pohon secara masif.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam upaya untuk menangani kasus – kasus seperti ini

yaitu:

1. Preemtif dan preventif. Yaitu dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan sebagainya

2. Penanganan konflik. Upaya ini dilakukan jika konflik telah terjadi. Ada 2 hal yang

biasanya dilakukan tergantung dari urgensinya, yakni:

a. Upaya penangkapan harimau. Apabila harimau telah sangat mengganggu masyarakat

dengan memakan hewan ternak atau bahkan menyerang dan membunuh manusia.

Penangkapan dilakukan dengan menggunakan perangkap. Setelah harimau

tertangkap, terdapat dua opsi sebagai penanganan lanjutan yaitu harimau di lepaskan

kembali dan dikirim ke kebun binatang.

b. Upaya pengusiran/penggiringan harimau dan pemantauan di TKP.

Daftar Penanganan konflik harimau oleh PKHS

No Tanggal

Tangkap

Sex

(J/B)

Umur

(th) Asal Lokasi

Tanggal

Dilepas

Lokasi

Baru Kerjasama Catatan

1 26 Mei

2003

B 4-5 Desa Bangsal

Aceh

Kec.Sungai

Sembilan Kota

Dumai, Riau

-

TSI BKSDA

Riau, TSI,

PKHS

PKHS support

dana dan

negosiasi

dengan

masyarakat

2 12 Sep

2003

pukul

21:30

WIB

J ± 3 Desa Lubuk

Gaung

Kec.Sungai

Sembilan Kota

Dumai, Riau

16 Sep

2003

pukul

10:15

WIB

Senepis

Besar

BKSDA

Riau,

Distanhutbun

Dumai,

PKHS

Translokasi 1

3 27 Okt

2003

pukul

21:00

WIB

J ± 10 Desa Sungai

Teras

Kec.Sungai

Sembilan Kota

Dumai, Riau

31 Okt

2003

pukul

11:32

WIB

Senepis

Besar

BKSDA

Riau,

Distanhutbun

Dumai,

PKHS

Translokasi 2

4 5 Okt

2004

pukul

3:00

WIB

B ± 3-4 Sumber Sari,

Desa Bagan

Keladi

Kec.Dumai

Barat Kota

Dumai, Riau

10 Okt

2004

pukul

6:50

WIB

Senepis

Besar

BKSDA

Riau,

Distanhutbun

Dumai,

PKHS

Translokasi 3

5

-

B ± 3-4 Desa Pulau

Kundur

Kec.Pulau

Burung

Kab.Inhil, Riau

2 Juni

2005

pukul

12:55

WIB

Senepis

Besar

BKSDA

Riau,

Distanhutbun

Dumai,

PKHS

Translokasi 4

Ditangkap

masyarakat

6 9 Des

2005

B 4-5 Desa Bungus

Timur

Kec.Teluk

Kabung,

Padang,

16 Des

2005

pukul

12:38

WIB

TN.

Kerinci

Seblat

BKSDA

Sumbar,

TNKS, FFI,

PKHS

Translokasi 5

Ditangkap

masyarakat

Page 2: Mitigasi Konflik Di Senepis Dumai

Yayasan PKHS

Sumbar

7 25 Jan

2007

B 5-6 Desa Teluk

Palas Kec.Pasir

Limau Kapas

Kab.Rohil,

Riau

-

TSI BKSDA

Riau, TSI,

PKHS

PKHS support

keahlian dan

negosiasi

dengan

masyarakat

8 22 Juli

2007

B 5-6 Kec Sinaboi

Kab. Rohil,

Riau

- -

BKSDA

Riau, LSM

Pesiar

Mati

Harimau

ditangkap

masyarakat dan

diserahkan

kepada LSM

Pesiar dan

BKSDA. PKHS

support

pengetahuan

9 10 Agust

2007

pukul

03:00

WIB

J 6-7 Desa Teluk

Palas Kec.Pasir

Limau Kapas

Kab.Rohil,

Riau

18 Agust

2007

pukul

10:20

WIB

Senepis

Kecil

BKSDA

Riau, Dishut

Rohil,

Distanhutbun

Dumai,

WWF,

PKHS,

Sinarmas

Translokasi 6

10 20 Okt

2007

J 6-7 Kec.Labuhan

Haji Kab.Aceh

Selatan, NAD -

Rencana

dilepas

liarkan di

TNGL

BKSDA

NAD, FFI,

WWF, PKHS

PKHS support

pengetahuan

dan pengalaman

11 19 Nop

2007

B Dewa

sa

Desa Teluk

Palas Kec.Pasir

Limau Kapas

Kab.Rohil,

Riau - -

BKSDA

Riau, LSM

Pesiar lalu

diserahkan

PKHS

Mati

Ditangkap

masyarakat.

Sakit, taring

tidak ada lagi,

kaki dan tulang

pnggung patah

(hasil autopsi

dokter hewan)

12 25 Nop

2007

B Rema

ja

Desa Temiang

Kec.Bukit Batu

Kota Dumai

- -

BKSDA Riau

dan PKHS Mati

Ketika

ditangkap

dalam kondisi

sakit berat

hanya 60 kg,

tidak mau

makan, usus

sudah luka dan

saling

menempel

(hasil autopsi

dokter hewan)