MI/SUSANTO Izin Presiden Lindungi Koruptor - ftp.unpad.ac.id · Sebab, surat keputusan per-aturan...

1
4 SELASA, 25 OKTOBER 2011 P OLKAM DINAMIKA Gedung Negara Dibatasi 8 Lantai PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) 73/2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang mencakup pengaturan tentang pembangunan gedung dan rumah negara. Pembangunan gedung negara dibatasi maksimal 8 lantai, sedangkan rumah negara di- batasi maksimal 2 lantai. Namun dalam perpres itu juga disebutkan tidak tertutup kemungkinan pembangunan melebihi delapan lantai dengan syarat ada izin terlebih dulu dari menteri yang berwenang. Pem- batasan jumlah lantai gedung negara itu tercantum dalam Pasal 10. Adapun pembangunan gedung kantor ialah rata-rata 10 meter persegi per personel. (Mad/P-3) M Nazaruddin Mencabut Gugatan MUHAMMAD Nazaruddin, tersangka dugaan suap Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang, mencabut gugatannya terhadap mantan Duta Besar Republik Indonesia Michael Menufandu, dengan ala- san untuk mempercepat proses persidangan. Gugatan itu terkait penyitaan barang-barang pribadinya yang dijadikan sebagai barang bukti oleh KPK. Pencabutan gugatan diajukan Nazaruddin melalui kuasa hukumnya, Afrian Bonjol di PN Jakarta Selatan pada Selasa 11 Oktober 2011. “Kita cabut dan dikabulkan oleh hakim hari ini di persidangan praperadilan,” kata Afrian, kemarin. Lebih lanjut Afrian mengatakan, pihaknya juga telah mendaf- tarkan gugatan baru ke KPK dengan materi sama. “Bedanya, di gugatan sekarang tanpa Michael,” tandasnya. (NY/P-3) SENGKETA PEMILU KADA SARMI: Hakim konstitusi Hamdan Zoelva (tengah) didampingi hakim konstitusi Muhammad Alim (kanan) dan hakim konstitusi Anwar Usman saat memimpin sidang sengketa hasil Pemilu Kada Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua di Gedung MK, Jakarta, kemarin. RATNA NURAINI P ERLUNYA izin dari presiden bagi aparat penegak hukum untuk memeriksa seorang ke pala daerah hanya akan menghambat penanganan tin- dak pidana korupsi. Selain itu, persyaratan tersebut akan me- lemahkan semangat pemberan- tasan korupsi yang menjadi amanat reformasi. Demikian pendapat sejumlah penggiat antikorupsi, yaitu Wa- kil Koordinator Indonesia Cor- ruption Watch (ICW) Emerson Yuntho, dosen FH Andalas Feri Amsari, Teten Masduki, dan Direktur Pukat UGM Zainal Arin Mochtar selaku pemo- hon dalam sidang perdana uji materi UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. “Keharusan adanya izin dari presiden itu bertentangan de- ngan prinsip equality before the law (persamaan di hadapan hukum), nondiskriminasi, dan proses peradilan cepat,” kata kuasa hukum pemohon, Alvon Kurnia Palma, dalam sidang yang dipimpin Anwar Usman di Gedung Mahkamah Konsti- tusi, Jakarta, kemarin. Dalam permohonan yang dibacakannya, ia juga menge- luhkan tertundanya proses hukum bagi kepala daerah karena belum turunnya izin pemeriksaan dari presiden. Aturan itu pun bisa menjadi bentuk intervensi pemerintah dalam penegakan hukum. “Karena itu, kami mohon ma- jelis hakim menyatakan Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4), (5) UU No 32/2004 itu bertentangan dengan Pasal 24 (1), 27 ayat (1), 28D ayat (1), dan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan mengikat,” ujar Alvon. Saat menanggapi permohon- an itu, Anwar Usman meminta pemohon untuk melampirkan data pemeriksaan terhadap kepala daerah di kepolisian dan kejaksaan yang terkendala izin presiden. Pengujian UU No 32/2004 juga diajukan pemohon lain yaitu Windu Wijaya dan An- war Sadat yang prosesnya su- dah memasuki sidang pleno. Alasannya pun serupa bahwa ketentuan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian hak konstitusional pemohon kare- na bersifat diskriminatif dan melanggar asas equality before the law. Bupati ditahan Di tempat berbeda, kemarin, Polda Jawa Tengah akhirnya menahan mantan Bupati Pati Tasiman dalam kasus korupsi APBD Pati 2003 yang mengaki- batkan kerugian keuangan negara hingga Rp1,7 miliar. Kepolisian baru bisa meme- riksa dan kemudian menahan Tasiman setelah tidak lagi men- jabat kepala daerah. Padahal ia sudah ditetapkan sebagai ter- sangka sejak tiga tahun lalu dan selama itu tidak bisa diperiksa oleh polisi. “Penahanan yang bersang- kutan untuk mempercepat pe- nyidikan kasus korupsi APBD Kabupaten Pati 2003 pada pos dana bagi hasil, agar cepat se- lesai,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisa- ris Besar Didid Widjanardi di Semarang, kemarin. “Dengan ditahannya man- tan Bupati Pati ini, tidak me- nutup kemungkinan akan ada tersangka lain kasus korupsi APBD Kabupaten Pati yang juga ditahan,” tambahnya. Selain Tasiman, kasus itu juga melibatkan pejabat lain yakni mantan Wakil Bupati Kotot Kusmanto dan mantan Ketua DPRD Pati Wiwik Budi Santoso. Dari ketiga tersangka itu, baru Wiwik Budi Santoso yang sudah diajukan ke penga- dilan dan divonis empat tahun penjara serta denda Rp50 juta oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Semarang. (AS/*/T-1) [email protected] UUD 1945 menjamin kesamaan kedudukan di hadapan hukum bagi setiap warga negara. Lalu mengapa kepala daerah dibedakan? Izin Presiden Lindungi Koruptor WAKIL Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto menyatakan pasangan Khama- mi-Ismail Ishak merupakan calon resmi yang diajukan un- tuk menggantikan Ruswandi- Sariaman. “Khamami-Ismail Ishak me- mang pasangan calon yang direkomendasi PDIP,” kata Hasto dalam sidang lanjutan sengketa pemilu kada Mesuji, Lampung, di Gedung Mah- kamah Konstitusi, Jakarta, kemarin. Pada 30 Juni 2011, kata Hasto, DPP PDIP menerbitkan surat rekomendasi untuk Ruswandi- Sariaman. Dalam rekomendasi tersebut, Ruswandi diharuskan membuat komitmen politik partai bila terpilih dalam pemi- lu kada. “Tapi Ruswandi tidak mau menandatangani komit- men politik itu,” kata dia. Karena tidak menemukan kesepakatan, DPC PDIP Mesuji mengeluarkan surat rekomen- dasi ke DPP tertanggal 9 Juli 2011. Dalam surat itu, pasangan Khamami-Ismail Ishak diusul- kan maju untuk menggantikan Ruswandi-Sariaman. Sebelum mendaftarkan kedua nama itu, Hasto datang ke Mesuji untuk bertemu seluruh jajaran DPC partai. “Pada 13 Juli 2011 diadakan rapat mendadak dengan sek- retaris jenderal dan mengelu- arkan rekomendasi pasangan Khamami-Ismail Ishak maju sebagai pasangan,” kata dia. Meski begitu, Hasto juga tidak menampik bahwa penetapan bakal calon Khamami tidak melewati proses penjaringan. Sebab, surat keputusan per- aturan AD/ART mengizinkan PDIP mengajukan calon dari pasangan di luar yang mendaf- tarkan. “Tapi itu kewenangan penuh dari DPP partai.” Tentang gugatan ke PTUN Bandar Lampung, Hasto me- nyatakan hal itu hanya seba- gai alat kontrol PDIP. Sebab, gugatan itu dilakukan ketika Khamami tidak juga membuat komitmen politik. Dalam gugatan itu, pemohon menilai kemenangan Khama- mi-Ismail dalam pemilihan bupati tidak sah.(*/P-3) PDIP Sebut Pencalonan Khamami-Ismail Sah Hari Sabarno Dekat Rekanan Damkar DUA mantan gubernur ber- saksi dalam sidang kasus duga- an korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (dam- kar) dengan terdakwa man- tan Mendagri Hari Sabarno. Keduanya mengungkapkan kedekatan Hari dengan rekan- an mobil damkar. Keduanya ialah mantan Gu- bernur Jawa Barat Danny Se- tiawan dan mantan Gubernur Riau Saleh Djasit. Mereka ber- saksi terkait dengan dugaan suap pengadaan mobil damkar pada 2003-2005 di Depdagri. Kedua mantan gubernur yang pernah menjadi terpidana da- lam kasus itu membeberkan tentang kedekatan Hari dengan pemilik PT Satal Nusantara dan PT Istana Sarana Raya almar- hum Hengky Samuel Daud. “Kalau ke Bandung pakai pesawat. (Saat) menerima rom- bongan, di dalam rombongan itu ada dia (Hengky). Misalnya, saat wisuda STPDN,” kata Danny, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. Selain itu, Danny pun menu- turkan, pada 2004 dirinya per- nah berbicara dengan seseorang yang diyakininya sebagai Hari, melalui telepon milik Hengky. “Dalam telepon itu tidak ada perintah yang dilakukan. Hanya, mengatakan ‘Ya sudah, dibantu saja sesuai peraturan, selagi masih bisa dibantu ya dibantu’,” paparnya. Hal senada juga diungkap- kan Saleh Djasit. Kedekatan Hari dengan Hengky ia keta- hui saat bertandang ke kantor Hari. “Kalau ke Depdagri, dia (Hengky) selalu di sana. Kalau kami ke sana, dia (Hengky) selalu ada.” Dalam persidangan itu, Hari membantah tegas kesaksian Danny yang terkesan menu- ding pengadaan mobil damkar dilakukan atas persetujuan di- rinya melalui telepon. (*/P-3) MI/SUSANTO

Transcript of MI/SUSANTO Izin Presiden Lindungi Koruptor - ftp.unpad.ac.id · Sebab, surat keputusan per-aturan...

Page 1: MI/SUSANTO Izin Presiden Lindungi Koruptor - ftp.unpad.ac.id · Sebab, surat keputusan per-aturan AD/ART mengizinkan PDIP mengajukan calon dari pasangan di luar yang mendaf-tarkan.

4 SELASA, 25 OKTOBER 2011POLKAM

DINAMIKA

Gedung Negara Dibatasi 8 LantaiPRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) 73/2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang mencakup pengaturan tentang pembangunan gedung dan rumah negara. Pembangunan gedung negara dibatasi maksimal 8 lantai, sedangkan rumah negara di-batasi maksimal 2 lantai.

Namun dalam perpres itu juga disebutkan tidak tertutup kemungkinan pembangunan melebihi delapan lantai dengan syarat ada izin terlebih dulu dari menteri yang berwenang. Pem-batasan jumlah lantai gedung negara itu tercantum dalam Pasal 10. Adapun pembangunan gedung kantor ialah rata-rata 10 meter persegi per personel. (Mad/P-3)

M Nazaruddin Mencabut Gugatan MUHAMMAD Nazaruddin, tersangka dugaan suap Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang, mencabut gugatannya terhadap mantan Duta Besar Republik Indonesia Michael Menufandu, dengan ala-san untuk mempercepat proses persidangan. Gugatan itu terkait penyitaan barang-barang pribadinya yang dijadikan sebagai barang bukti oleh KPK.

Pencabutan gugatan diajukan Nazaruddin melalui kuasa hukumnya, Afrian Bonjol di PN Jakarta Selatan pada Selasa 11 Oktober 2011. “Kita cabut dan dikabulkan oleh hakim hari ini di persidangan praperadilan,” kata Afrian, kemarin.

Lebih lanjut Afrian mengatakan, pihaknya juga telah mendaf-tarkan gugatan baru ke KPK dengan materi sama. “Bedanya, di gugatan sekarang tanpa Michael,” tandasnya. (NY/P-3)

SENGKETA PEMILU KADA SARMI: Hakim konstitusi Hamdan Zoelva (tengah) didampingi hakim konstitusi Muhammad Alim (kanan) dan hakim konstitusi Anwar Usman saat memimpin sidang sengketa hasil Pemilu Kada Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua di Gedung MK, Jakarta, kemarin.

RATNA NURAINI

PERLUNYA izin dari pre siden bagi aparat penegak hukum untuk memeriksa seorang

ke pala daerah hanya akan meng hambat penanganan tin-dak pidana korupsi. Selain itu, persyaratan tersebut akan me-lemahkan semangat pemberan-tasan korupsi yang menjadi

amanat reformasi.Demikian pendapat sejumlah

penggiat antikorupsi, yaitu Wa-kil Koordinator Indonesia Cor-ruption Watch (ICW) Emerson Yuntho, dosen FH Andalas Feri Amsari, Teten Masduki, dan Direktur Pukat UGM Zainal Arifi n Mochtar selaku pemo-hon dalam sidang perdana uji materi UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.

“Keharusan adanya izin dari presiden itu bertentangan de-ngan prinsip equality before the law (persamaan di hadapan hukum), nondiskriminasi, dan proses peradilan cepat,” kata kuasa hukum pemohon, Alvon Kurnia Palma, dalam sidang yang dipimpin Anwar Usman di Gedung Mahkamah Konsti-tusi, Jakarta, kemarin.

Dalam permohonan yang dibacakannya, ia juga menge-luhkan tertundanya proses hukum bagi kepala daerah karena belum turunnya izin pemeriksaan dari presiden. Aturan itu pun bisa menjadi bentuk intervensi pemerintah

dalam penegakan hukum.“Karena itu, kami mohon ma-

jelis hakim menyatakan Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4), (5) UU No 32/2004 itu bertentangan dengan Pasal 24 (1), 27 ayat (1), 28D ayat (1), dan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan mengikat,” ujar Alvon.

Saat menanggapi permohon-an itu, Anwar Usman memin ta pemohon untuk melampirkan data pemeriksaan terhadap ke pala daerah di kepolisian dan ke jaksaan yang terkendala izin presiden.

Pengujian UU No 32/2004 juga diajukan pemohon lain

yaitu Windu Wijaya dan An-war Sadat yang prosesnya su-dah memasuki sidang pleno. Alasannya pun serupa bahwa ketentuan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian hak kons titusional pemohon kare-na bersifat diskriminatif dan me langgar asas equality before the law.

Bupati ditahanDi tempat berbeda, kemarin,

Polda Jawa Tengah akhirnya menahan mantan Bupati Pati Tasiman dalam kasus korupsi APBD Pati 2003 yang mengaki-batkan kerugian keuangan negara hingga Rp1,7 miliar.

Kepolisian baru bisa meme-riksa dan kemudian menahan Tasiman setelah tidak lagi men-jabat kepala daerah. Padahal ia sudah ditetapkan sebagai ter-sangka sejak tiga tahun lalu dan selama itu tidak bisa diperiksa oleh polisi.

“Penahanan yang bersang-kutan untuk mempercepat pe-nyidikan kasus korupsi APBD Kabupaten Pati 2003 pada pos dana bagi hasil, agar cepat se-lesai,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisa-ris Besar Didid Widjanardi di Semarang, kemarin.

“Dengan ditahannya man-

tan Bupati Pati ini, tidak me-nutup kemungkinan akan ada tersangka lain kasus korupsi APBD Kabupaten Pati yang juga ditahan,” tambahnya.

Selain Tasiman, kasus itu juga melibatkan pejabat lain yakni mantan Wakil Bupati Kotot Kusmanto dan mantan Ketua DPRD Pati Wiwik Budi Santoso. Dari ketiga tersangka itu, baru Wiwik Budi Santoso yang sudah diajukan ke penga-dilan dan divonis empat tahun penjara serta denda Rp50 juta oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Semarang. (AS/*/T-1)

[email protected]

UUD 1945 menjamin kesamaan kedudukan di hadapan hukum bagi setiap warga negara. Lalu mengapa kepala daerah dibedakan?

Izin Presiden Lindungi Koruptor

WAKIL Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto menyatakan pasangan Khama-mi-Ismail Ishak merupakan calon resmi yang diajukan un-tuk menggantikan Ruswandi-Sariaman.

“Khamami-Ismail Ishak me-mang pasangan calon yang direkomendasi PDIP,” kata Hasto dalam sidang lanjutan sengketa pemilu kada Mesuji, Lampung, di Gedung Mah-kamah Konstitusi, Jakarta, kemarin.

Pada 30 Juni 2011, kata Hasto, DPP PDIP menerbitkan surat rekomendasi untuk Ruswandi-Sariaman. Dalam rekomendasi tersebut, Ruswandi diharuskan

membuat komitmen politik partai bila terpilih dalam pemi-lu kada. “Tapi Ruswandi tidak mau menandatangani komit-men politik itu,” kata dia.

Karena tidak menemukan kesepakatan, DPC PDIP Mesuji mengeluarkan surat rekomen-dasi ke DPP tertanggal 9 Juli 2011. Dalam surat itu, pasangan Khamami-Ismail Ishak diusul-kan maju untuk menggantikan Ruswandi-Sariaman. Sebelum mendaftarkan kedua nama itu, Hasto datang ke Mesuji untuk bertemu seluruh jajaran DPC partai.

“Pada 13 Juli 2011 diadakan rapat mendadak dengan sek-retaris jenderal dan mengelu-arkan rekomendasi pasangan Khamami-Ismail Ishak maju

sebagai pasangan,” kata dia.Meski begitu, Hasto juga tidak

menampik bahwa penetap an bakal calon Khamami tidak melewati proses penjaringan. Sebab, surat keputusan per-aturan AD/ART mengizinkan PDIP mengajukan calon dari pasangan di luar yang mendaf-tarkan. “Tapi itu kewenangan penuh dari DPP partai.”

Tentang gugatan ke PTUN Bandar Lampung, Hasto me-nyatakan hal itu hanya seba-gai alat kontrol PDIP. Sebab, gugatan itu dilakukan ketika Khamami tidak juga membuat komitmen politik.

Dalam gugatan itu, pemohon menilai kemenangan Khama-mi-Ismail dalam pemilihan bupati tidak sah.(*/P-3)

PDIP Sebut Pencalonan Khamami-Ismail Sah

Hari Sabarno DekatRekanan Damkar

DUA mantan gubernur ber-saksi dalam sidang kasus duga-an korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (dam-kar) dengan terdakwa man-tan Mendagri Hari Sabarno. Keduanya mengungkapkan kedekatan Hari dengan rekan-an mobil damkar.

Keduanya ialah mantan Gu-bernur Jawa Barat Danny Se-tiawan dan mantan Gubernur Riau Saleh Djasit. Mereka ber-saksi terkait dengan dugaan suap pengadaan mobil damkar pada 2003-2005 di Depdagri. Kedua mantan gubernur yang pernah menjadi terpidana da-lam kasus itu membeberkan tentang kedekatan Hari dengan pemilik PT Satal Nusantara dan PT Istana Sarana Raya almar-hum Hengky Samuel Daud.

“Kalau ke Bandung pakai pesawat. (Saat) menerima rom-bongan, di dalam rombongan itu ada dia (Hengky). Misalnya, saat wisuda STPDN,” kata

Danny, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin.

Selain itu, Danny pun menu-turkan, pada 2004 dirinya per-nah berbicara dengan seseorang yang diyakininya sebagai Hari, melalui telepon milik Hengky.

“Dalam telepon itu tidak ada perintah yang dilakukan. Hanya, mengatakan ‘Ya sudah, dibantu saja sesuai peraturan, selagi masih bisa dibantu ya dibantu’,” paparnya.

Hal senada juga diungkap-kan Saleh Djasit. Kedekatan Hari dengan Hengky ia keta-hui saat bertandang ke kantor Hari.

“Kalau ke Depdagri, dia (Hengky) selalu di sana. Kalau kami ke sana, dia (Hengky) selalu ada.”

Dalam persidangan itu, Hari membantah tegas kesaksian Danny yang terkesan menu-ding pengadaan mobil damkar dilakukan atas persetujuan di-rinya melalui telepon. (*/P-3)

MI/SUSANTO