Misteri Pembunuhan Sutini

18
Rendi Valentino 17 X Aksel Misteri Pembunuhan Sutini Usai pulang sekolah,5 sahabat yaitu Ghofar,Arif,Rendi,Dhio,dan Yuyud pergi ke pasar Jungke untuk membeli bahan-bahan keperluan memasak karena besok ada lomba memasak 17-an di SMAN 1 Karanganyar.Ketika Melewati SMK 1 Karanganyar,seorang gadis dengan tubuh langsing,tinggi,berkulit hitam,bibir yang monyong,dan banyak jerawat yang bernama Sutini terpeleset dan jatuh, mukanya mengenai kotoran sapi yang masih baru. “Aduh kasihan, mukanya mengenai kotoran sapi,makin cantik aja tu cewek, hahaha”, kata Rendi. Yuyud yang melihat itu,langsung menolong Sutini. “Chie-chie Yuyud, kayaknya ada rasa nih,cium bapak dulu Yud hahaha”,kata Rendi sambil tertawa,Ghofar,Dhio dan Arif ikut tertawa. Yuyud yang melihat wajah Sutini langsung memendam rasa pada Sutini.”Kamu nggak pa pa kan? Makannya kalau jalan hati- hati,”kata Yuyud pada Sutini.”Nggak pa pa,terima kasih udah mau nolong”,jawab Sutini.”Namamu siapa? Aku Yuyud the Speaker Karbol,salam kenal,”kata Yuyud. “Aku Sutini, salam kenal juga”,jawab Sutini. Kemudian 5 sahabat itu melanjutkan perjalanan ke pasar dan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan. Malam harinya waktu Yuyud akan tidur,dia terbayang dengan wajah Sutini. “Ternyata ada gadis seperti itu,kayaknya aku suka ma dia nih”, kata Yuyud dalam hati 1

Transcript of Misteri Pembunuhan Sutini

Page 1: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

Misteri Pembunuhan Sutini

Usai pulang sekolah,5 sahabat yaitu Ghofar,Arif,Rendi,Dhio,dan Yuyud pergi ke

pasar Jungke untuk membeli bahan-bahan keperluan memasak karena besok ada lomba

memasak 17-an di SMAN 1 Karanganyar.Ketika Melewati SMK 1

Karanganyar,seorang gadis dengan tubuh langsing,tinggi,berkulit hitam,bibir yang

monyong,dan banyak jerawat yang bernama Sutini terpeleset dan jatuh, mukanya

mengenai kotoran sapi yang masih baru. “Aduh kasihan, mukanya mengenai kotoran

sapi,makin cantik aja tu cewek, hahaha”, kata Rendi. Yuyud yang melihat itu,langsung

menolong Sutini. “Chie-chie Yuyud, kayaknya ada rasa nih,cium bapak dulu Yud

hahaha”,kata Rendi sambil tertawa,Ghofar,Dhio dan Arif ikut tertawa. Yuyud yang

melihat wajah Sutini langsung memendam rasa pada Sutini.”Kamu nggak pa pa kan?

Makannya kalau jalan hati-hati,”kata Yuyud pada Sutini.”Nggak pa pa,terima kasih

udah mau nolong”,jawab Sutini.”Namamu siapa? Aku Yuyud the Speaker Karbol,salam

kenal,”kata Yuyud. “Aku Sutini, salam kenal juga”,jawab Sutini. Kemudian 5 sahabat

itu melanjutkan perjalanan ke pasar dan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan.

Malam harinya waktu Yuyud akan tidur,dia terbayang dengan wajah Sutini.

“Ternyata ada gadis seperti itu,kayaknya aku suka ma dia nih”, kata Yuyud dalam hati

dan kemudian ia tertidur. Esok harinya lomba memasak pun dimulai 5 sahabat itu

mengawali lomba dengan penuh semangat.”Ghof, jangan sampai ceroboh memasukkan

bahan-bahan”,kata Rendi. Rendi memberi arahan kepada teman-temannya agar masakan

yang dibuat rasanya enak. Dan akhirnya mereka selesai dan langsung menyediakannya

kepada juri. Dan ternyata mereka menang.

Siangnya ketika pulang, Yuyud bertemu Sutini di dalam bis. Yuyud

memberanikan diri untuk menghampiri Sutini. “Halo, masih ingat aku? Boleh nggak

aku duduk di sampingmu?“ kata Yuyud. “Iya, boleh“ kata Sutini. “Boleh nggak aku

minta nomer HP mu?“, tanya Yuyud. “Boleh, 085872123236“, jawab Sutini. Akhirnya

mereka berdua berbincang-bincang, kemudian setelah sampai tujuan, ternyata rumah

mereka berdekatan.

1

Page 2: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

Esok harinya waktu hari libur. Dhio yang sedang joging,melihat Sutini, dan dia

terpesona dengan Sutini. “Dhio!!!!!!! Sedang apa kamu di sini ?“, kata Yuyud. “Dasar

Speaker! Ngaget-ngagetin aja,“ Bentak Dhio.“Makannya jangan suka melamun“,kata

Yuyud.“Yud,badanmu bau karbol. Ngomong-ngomong itu cewek siapa ya“,sahut

Dhio.“Oh itu namanya Sutini,dia tetanggaku“,jawab Yuyud.“Sutini ya,namanya

keren,aku akan mengincarnya jadi pacarku“,kata Dhio.“Ouw tidak bisa?!! Dia itu

incaranku!“,sahut Yuyud. Sahut Dhio,“Apa?! OKlah kalau begitu,kita saingan

mendapatkan Sutini“.

Akhirnya mereka berdua mendekati Sutini.“Hai Sutini,joging bareng yuk?“ajak

Yuyud.“Ya, temen mu yang gendut itu namanya siapa?“ tanya

Sutini.“Perkenalkan,namaku Dhio Gentong Ndut. Anak paling ganteng di SMAN 1

Karanganyar“, jawab Dhio. Kemudian mereka joging mengelilingi kampung. Selama

joging, Yuyud dan Dhio merayu Sutini untuk mendapat perhatian. Setelah lelah berlari,

mereka kembali ke rumah masing-masing.

Dalam perjalanan Sutini yang sendirian kembali ke rumah, di rampok oleh

sekelompok penjahat. Di waktu yang sama Arif yang sedang berangkat menuju tempat

latihan karate, melihat Sutini yang sedang dirampok, ia langsung menolongnya. “Cyat!!

Eit!Cyat!Cyat!” seru Arif sambil memukuli perampok tersebut dengan jurus karate.

Sutini yang diselamatkan Arif, merasa kagum dengan kehebatan Arif dalam karate.

Sutini pun jatuh cinta kepada Arif.”Kamu nggak pa pa kan?” tanya Arif.”Nggak pa

pa,thanks ya udah nylametin aku, perkenalkan namaku Sutini”,kata Sutini sambil

berjabat tangan dengan Arif.”Ya, sama-sama, aku Arif Sang TPSM, lain kali kalau jalan

jangan sendirian rawan bahaya”, kata Arif. Sutini bertanya,”kamu sekolah di mana?”

“Aku sekolah di SMAN 1 Karanganyar”. Jawab Arif.“Berarti kenal Yuyud sama Dhio

dong?“ tanya Sutini. Jawab Arif,“Oh ya, mereka teman satu kelasku. Dah dulu aku mau

berangkat latihan karate dulu, hati-hati di jalan.“ Akhirnya Sutini kembali ke rumah,

dan pada malam harinya sebelum dia tidur, Sutini terus berpikir tentang Arif.“Oh Arif,

kamu keren banget“, kata Sutini dalam hati.

Esok harinya Yuyud sudah berada di depan rumah Sutini, dia langsung

bernyanyi, suara Yuyud yang sangat keras membuat kaca jendela rumah Sutini pecah.

2

Page 3: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

Kemudian Sutini membuka pintu dan langsung menyiramkan karbol ke Yuyud.“Maaf

mas nggak punya receh“, kata Sutini.“Aduh Sutini, ini aku Yuyud, sedang menyanyi

untukmu“, seru Yuyud.“Oh maaf, lain kali kalau mau bertamu ketuk pintu dulu“, kata

Sutini. Akhirnya Yuyud pulang untuk membersihkan badannya dari bau karbol.

Kemudian giliran Dhio datang ke rumah Sutini, ia membawa sekotak coklat dan

setangkai bunga. Kemudian Sutini mengajak makan Dhio. Dhio makan dengan

lahapnya, sampai-sampai Sutini tidak kebagian makan.“Stop!! Kalau makan jangan

banyak-banyak, aku sampai nggak kebagian nih!! Sekarang pergi sana!” Kata Sutini

mengusir Dhio.

Yuyud pun punya ide. Dia meminta bantuan mbah dukun untuk mendapatkan

Sutini.“Ada masalah apa kamu ke sini?“ tanya mbah dukun. Yuyud“,Saya kemari ingin

melet seoranf cewek mbah.“ Mbah Dukun,“Oh, itu masalah gampang.“ Kemudian

Mbah Dukun mengambil bunga tujuh rupa dan Memasukkannya ke dalam wadah yang

berisi air,dan memantrai air tersebut,“Sreketet prokotot, prokotot sreketet, srikitiew

prikitiew,prikitiew srikitiew.“ Kemudian Mbah Dukun itu memasukkan air yang telah

dimantrai itu ke dalam botol. Dan berpesan kepada Yuyud,“Nih, kasihkan air ini kepada

gadis yang kamu sukai, dia pasti akan menyukaimu.“ Kata Yuyud,“Ok mbah, soal

pembayarannya gimana?“.“Ah gampang, transfer saja dua juta ke rekening embah. Ni

nomernya, awas kalau nggak ditransfer, TAK SANTET!“ kata Mbah Dukun kepada

Yuyud sambil menyerahkan secarik kertas berisi nomor rekening.

Setelah keluar dari rumah Mbah Dukun,Ghofar yang kebetulan lewat kemudian

bertanya,“Yud,sedang apa kamu di sini? Inikan rumah Dukun,jangan-jangan kamu

minta bantuan Dukun ya? Itu kan musrik. Allah melarang segala bentuk pemujaan

syeton!“ Jawab Yuyud,“Agh tidak,aku di sini Cuma mengantar koran“Oh ya?? Terus

botol yang kamu bawa itu apa??“tanya Ghofar lagi.“Oh, hari ini aku haus banget,jadi ke

mana-mana bawa minum. Akhirnya Ghofar percaya dan meninggalkan Yuyud.

Kemudian Yuyud melakukan joging sambil membawa air yang sudah dimantrai.

Saat joging, ia bertemu bertemu Sutini yang juga joging ditemani oleh seorang waria

bernama Ommas. Karena lelah, Sutini istirahat sebentar. Kemudian Yuyud mendekati

Sutini untuk memberikan air yang telah dimantrai.“Sutini, kayaknya kamu sedang lelah,

3

Page 4: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

nih tak bawaain minum“,kata Yuyud. Jawab Sutini,“Oh,ya terima kasih.“ Saat Sutini

akan minum, Ommas langsung menyerobot botol minum tersebut dan langsung

meminumnya dan menghabiskannya. Yuyud kebingungan melihat hal itu dan badannya

gemetaran.“Sorry Sut,aku haus banget“, kata Ommas. Kemudian Ommas merasa

pusing, setelah dia merasa baikan, Ommas melihat wajah Yuyud.”Kang Mas, kamu

ganteng”,kata Tessong sambil menggodanya ketika melihat wajah Yuyud. Karena kaget

dan takut, Yuyud langsung mengambil langkah seribu. “Arrgggghhhh.....Banci!!!!!“

teriak Yuyud.

Dua hari kemudian giliran Dhio yang usaha, dia menulis sebuah puisi cinta. Ia

mengirimnya ke rumah Sutini, saat dia hendak meletakkan puisi tersebut di depan

rumah, ada yang membuka pintu dari dalam rumah ,ternyata yang keluar bukan Sutini,

malah Ommas. Dhio ternyata salah rumah. Dhio ingin lari, tapi kakinya terasa kaku

karena terlalu takut.“Ada urusan apa kemari mas? Bawa surat ya?“ tanya Ommas yang

langsung menyerobot puisi yang dibawa Dhio. Setelah dibaca, Ommas yang mengira itu

untuknya, jatuh hati kepada Dhio.”Ini pasti untukku ya? Terima kasih ya,” kata Sutini

sambil mencubit pipi Dhio. Dhio yang merasa ketakutan, akhirnya bisa lari.

Setelah dua minggu karena masalah perebutan Sutini tidak kunjung menemui

titik terang, akhirnya Yuyud, Sutini, dan Dhio bertemu untuk membicarakan siapa yang

pantas menjadi pacar Dhio. “Langsung saja Sutini, kamu pilih siapa, aku apa Yuyud?”

tanya Dhio. “Pasti aku kan?”sahut Yuyud. Kemudian Sutini menjawab,”Aku

sebenarnya sudah punya pujaan hati, dia ganteng, gagah dan jago karate.”Apa?!

Siapa?!” kata Yuyud dan Dhio bersamaan.”Dia teman sekelas kalian, Arif Sang TPSM.”

Akhirnya Yuyud dan Dhio meninggalkan Sutini dengan keadaan shock berat. Yuyud

yang sangat menyukai Sutini, masih belum bisa menerima kenyataan.“TIIDAAAK!!!!!“

teriak Yuyud hingga seluruh kaca pecah, hari tiba-tiba menjadi gelap gulita, dan angin

berhembus kencang.

Malam harinya ketika Sutini sendirian di rumah, merasa sangat takut, karena

suasana pada saat itu sangat mencekam. Tiba-tiba lampu padam. Terlihat bayangan

hitam orang ada di jendela ruang tamu. Sutini semakin takut. Dia langsung menuju ke

kamarnya dan mengunci pintu dan bersembunyi di bawah kasur. Terlihat kaki orang,

4

Page 5: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

Sutini semakin takut. Tiba-tiba orang itu melihat ke bawah kasur, Sutini yang sangat

takut langsung keluar dari tempat persembunyiannya tanpa sempat melihat wajah orang

itu. Ketika Sutini hendak membuka pintu, dia tertusuk golok di punggungnya, Sutini

pun meninggal. Sebelum dia meninggal, Sutini menoleh ke arah pembunuh dan ia

mengenalnya. Mayatnya di mutilasi dan dikubur di kebun rumah Sutini. Ketika orang

tuanya pulang, mereka bingung mencari. Ketika mencari di kebun, ayah Sutini

menemukan gundukan tanah yang masih baru, kemudian terkejut karena ternyata yang

dikubur adalah mayat Sutini yang telah dimutilasi.

Orang tua Sutini langsung melapor ke Polisi. Polisi memeriksa orang-orang

yang dekat dengan Sutini. Ketika Ommas diperiksa, dia memberi kesaksian bahwa Dhio

dan Yuyud menyukai Sutini, tetapi mereka ditolak. Akhirnya Pak Polisi memanggil

mereka berdua dan mengintrogasi Yuyud terlebih dahulu.“Dimana anda tadi

malam“,tanya Pak Polisi.“Tadi malam saya sedang memperbaiki Speaker di kamar

saya“, jawab Yuyud.“Terus ada hubungan apa kamu dengan Sutini?“ tanya polisi.“Saya

dan dia Cuma berteman.“ Giliran Dhio yang ditanyai.“Tadi malam anda dimana, dan

ada hubungan apa anda dengan Sutini?“tanya polisi.“Saya sedang makan bersama

keluarga saya di rumah, saya dan Sutini Cuma berteman“, jawab Dhio.

Beberapa saat kemudian Arif, Ghofar, dan Rendi yang sedang berjalan-jalan,

dan kebetulan melewati rumah Sutini.“wah ada apa itu? Kok Dhio dan Yuyud ada di

sana bersama Polisi? Lebih baik ayo kita ke sana.“ ajak Ghofar.“Dhio, ada apa ini? Kok

ramai sekali? Apa ada yang menjual jagung bakar di sini?“ tanya Rendi.“Jagung bakar

gundulmu kinclong! Sutini terbunu, mayatnya dimutilasi, dan sekarang Pak Polisi

sedang menyelidiki kasus ini!“ jawab Dhio.“Inailahi, pelaku pembunuhan ini pasti akan

mendapat hukuman yang setimpal, dalam al Quran perbuatan keji seperti ini adalah

dosa besar“ sahut Ghofar.“Nah, ini lho pak, teman-teman saya tolong juga diperiksa,

siapa tahu mereka ada hubungannya dengan peristiwa ini, terutama Arif, karena Sutini

menyukainya.“ Kata Yuyud kepada Polisi.

“Kalian bertiga kemarin malam berada di mana?“tanya polisi.“Saya kemarin

bersama Ghofar Sholat berjamaah di masjid Annur“ jawab Arif.“Kalau kemarin malam

saya bermain game di rumah“, jawab Rendi.“Apa benar Sutini menyukai anda saudara

5

Page 6: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

Arif?“ tanya polisi lagi. Jawab Arif,“Mengenai hal itu saya tidak tahu, saya baru

bertemu Sutini baru dua kali.“Kalau begitu terima kasih atas kesaksian anda sekalian,

kalau anda punya informasi yang berhubungan dengan kematian Sutini, harap lapor

kepada saya. Kemudian Polisi itu kembali ke kantor dengan membawa mayat Sutini

unutk dioptosi.

“Sudahlah pak, bu, semua ini pasti ada hikmahnya,pelaku kejahatan ini pasti

mendapatkan hukuman setimpal.“ Kata Yuyud menghibur orang tua Sutini.“Bukan

masalah itu, Sutini adalah anak kami satu-satunya!!“ kata ayah Sutini sambil menangis.

Buat aja lagi pak! Gitu aja kok repot.“ Sahut Rendi.“Buatnya SUSAH!!“ bentak ibu

Sutini.

Kemudian lima sahabat itu pergi.“Teman-teman, malam ini aku sendirian di

rumah nih“, kata Yuyud.“Lha kenapa Yud? Memangnya orang tuamu kemana?“ tanya

Arif.“Orang tuaku membeli Speaker di luar kota untuk dijual karena barang dagangan

ayahku sudah habis terjual“, jawab Yuyud.“Iya Yud, kebetulan ini malam Minggu, aku

bosen di rumah terus“,kata Dhio.“Ok ntar malem jam setengah 7 harus sudah datang ke

rumahku.“OK“, jawab Ghofar,Arif,Dhio dan Rendi serentak.

Malamnya, Dhio, Ghofar, Arif, dan Rendi yang datang secara bersamaan. Ketika

mereka tiba di rumah Yuyud, Dhio mengatakan,“Ngomong-ngomong, rumah Yuyud

kok jadi seram gini ya?? Bulu kudukku terasa berdiri.“Ah itu cuma perasaanmu saja“

jawab Arif.“Ah kamu ini penakut, kita itu hanya boleh takut sama Allah, makannya kalu

jadi orang harus rajin beribadah“ ,jawab Ghofar.“benar apa kata ustad muda kita, lebih

baik kita segera masuk, Yuyud pasti sudah menunggu“, sahut Rendi.

Saat Dhio hendak mengetuk pintu, tiba-tiba,“BAAA!!!!“ muncul seseorang

memakai topeng yang menyeramkan, Dhio pun terkejut sekaligus takut, karena terlalu

takut, Dhio tidak sadar kalu dia ngompol.”Hahaha…..maaf ini aku”,kata Yuyud sambil

membuka topeng.”Argh kau ini ngaget-ngagetin aja! Dasar Sepeaker”, bentak Dhio.”Ich

Dhio kayak anak kecil aja! Ngompol, bau pesing!!!” kata Rendi.”Dasar penakut, ya

sudah, langsung masuk saja, dan kamu Dhio, bisa ganti celana di kamar Mandi”kata

Yuyud.”Baiklah”, jawab Dhio. Saat Dhio berada di kamar mandi, dia melihat sekelebat

6

Page 7: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

bayangan putih terlihat di cermin. Dia semakin takut. Ia langsung berlari keluar kamar

mandi dab menghampiri sahabat-sahabatnya.“Pasti salah satu dari kalian ada Yang

mengerjaiku di kamar mandi?“ bentak Dhio.“Kamu ini kenapa sih? Kok langsung

marah-marah gitu dari tadi kami di sini sedang main kartu,“jawab Yuyud.“Agh, kalian

ini pasti sekongkol!“ bentak Dhio.

“Sudahlah, lebih baik kamu ikut main kartu sini“, ajak Ghofar. Akhirnya Dhio

melupakan rasa takutnya dan ikut bermain kartu. Tidak terasa waktu telah menunjukkan

pukul 10.30, merekapun menyudahi permainan mereka.“Haduh perutku lapar“,kata

Dhio mengeluh kelaparan.“Biasanya jam segini ada penjual nasi goreng lewat, nanti

kalu lewat, kita beli saja“, jawab Yuyud.“Ting... Ting... Ting... Ting“ suara tanda tukang

nasi goreng lewat.“Ayo Rif, tak ajak beli nasgor yuk?”ajak Yuyud.”Yuk”,jawab Arif.

Pak-pak, beli nasi goreng, empat bungkus ya?” pinta Yuyud. Penjual nasi goreng itu

membuatkan pesanan Yuyud, tetapi sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun.

Sambil menunggu nasi goreng, Rendi yang berada di dalam rumah, melihat-lihat

koleksi Sepeaker Yuyud.”Wah, bagusnya sepeaker-sepeaker ini” kata Rendi. Saat Rendi

melihat-lihat Sepeaker, dia menemukan satu sepeaker yang aneh. Ada bekas darah

menempel pada Sepeaker tersebut.

Sementara itu, Yuyud dan Arif yang membeli nasi goreng merasa bulu kuduk

mereka berdiri. Kemudian pedagang tersebut memberikan pesanan kepada mereka

berdua. Saat Yuyud dan Arif memandang wajah pedagang itu, wajahnya rata, tidak a

hidung, mata dan mulut. Sontak mereka takut dan lansung berlari ke dalam rumah.

Sementara itu ke anehan di dalam rumah mulai terjadi, lampu yang hidup mati

dengan sendirinya, sepeaker yang tadinya mati, tiba-tiba hidup dengan sendirinya. Dhio

yang merasa semakin takut, merasa ingin kencing. Ia pun pergi ke kamar mandi. Setelah

ia kencing, Dhio menghidupkan kran, tetapi yang keluar adalah air berwarna merah dan

berbau amis. Dan ternyata itu adalah darah. Dhio yang sangat takut langsung keluar dari

kamar mandi.“Yud, kenapa kamar mandimu jadi menyeramkan begini?“tanya Dhio

kepada Yuyud.“Menyeramkan gimana? Aku ketakutan setengah mati nih, habis lihat

hantu nasi goreng“, jawab Yuyud. Kemudian Ghofar yang keluar dari ruang sholat,

menanyai mereka,“Kenapa kalian kok kelihatan habis melihat Setan?“.“Memang habis

7

Page 8: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

liat SETAN!!“ jawab Dhio.“Itu karena kalian belum Sholat, lebih baik kalian sholat

dulu, pasti akan lebih tenang. Akhirnya Arif,Dhio dan Yuyud melaksanakan sholat.

Rendi yang sedang melihat koleksi sepeaker, merasa penasaran dengan bekas

darah yang ada pada sepeaker,kemudian dia mengeluarkan obeng dari jaketnya dan

membongkar sepeaker tersebut. Saat melihat isinya, ia sangat terkejut, kemudian, dia

memasang sepeaker tersebut. Selesai memasang, ia merasakan ada yang memegang

bahunya, dan bulu kuduknya berdiri. Dengan sigap, dia menengok kebelakang, tapi

ternyata tidak ada seorangpun, ia pun keluar dari ruangan tersebut. Kemudian dia

bertanya kepada Yuyud yang baru selesai sholat,”Yud, banyak sekali koleksi

sepeakermu, bagus-bagus sekali.” Rendi bertanya seolah-olah tidak ada hal yang

terjadi.”Jawab Yuyud,” Oh tentu saja, itu sebenarnya ayahku yang membelikannya

untukku. Hadiah dari ayahku, Suko tercinta.”Ah, aku jadi iri”kata Rendi.

Kemudian lampu kembali hidup mati dengan sendirinya. Tiba-tiba muncul

kepala Sutini melayang, mereka berlima sangat terkejut, kemudian lari sendiri-sendiri.

Rendi yang berlari ke tempa cuci pakaian, menemukan sebuah jas hujan berlumran

darah. Tiba-tiba Rendi mendengar suara perempuan menggil nama Yuyud tiga kali.

Dengan semua hal itu, dia berpikir mengenai kematian Sutini, kemudian dia menyadari

sesuatu. Rendi berlari mencari teman-temannya karena kawatir dengan keadaan teman-

temannya. Yuyud, yang bersembunyi di dapur,merasa terkejut, karena pisau di dapurnya

tiba-tiba bergerak dan meluncur hendak menusuk Yuyud. Untungnya Yuyud dengan

sigap menghindari pisau. Lalu dia melihat Sutini di pojok ruangan. Yuyud sangat

ketakutan kemudian lari.

Sementara itu Dhio yang bersembunyi di bawah selimut. Kemudian bertiup

angin kencang dari jendela kamar yang terbuka, sehingga selimut yang dipakai Dhio

terbang. Ketika dia duduk dan melihat sekelilingnya, ada darah yang menetes. Lalu dia

menoleh ke atas. Dhio melihat Sutini dengan wajah yang

menyeramkan.“SUTINIIIII!!!“ teriak dhio sambil keluar dari kamar.

Ghofar dan Arif yang bersembunyi di ruang sholat, juga merasa takut.“Rif,

mungkin arwah Sutini menjadi arwah penasaran, sebaiknya kita membaca Al-Quran

8

Page 9: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

agar arwah Sutini tenang. Saat hendak membaca, tiba-tiba lampu di ruangan tersebut

padam. Mereka tidak jadi membaca dan berlari meninggalkan ruangan tersebut.

Akhirnya kelima sahabat tersebut bertemu di ruang keluarga.“Haduh, arwah

Sutini bergentayangan aku takut setengah mati melihatnya“, kata Dhio dengan nafas ter

engah-engah.“Sebaiknya kita lari dari rumah ini, kalau terus berada di sini, mungkin

kita akan di bunuh oleh Sutini“, ajak Rendi. Mereka pun lari keluar dari rumah. Tetapi

tanpa sadar, mereka lari tanpa tujuan dan tiba di kompleks pemakaman.

Udara semakin dingin, dan suasana semakin mencekam. Terlihat bayangan

putih meloncat-loncat mendekati mereka, dan setelah diperhatikan, ternyata itu adalah

pocong. Mereka lari terbirit-birit. Karena badan Dhio gemuk, dia lari paling akhir dan

dia tertinggal dari teman-temannya. Dia pun sangat takut dan kencing di celana. Tiba-

tiba terdengar suara,”Dhio,Dhio,Dhio….” Badan Dhio terasa gemaetaran, dan tak dapat

bergerak. Tiba-tiba Sutini menampakkan diri di depan Dhio. Dhio kemudian pingsan.

Sementara itu, Ghofar, Arif, Yuyud, dan Rendi terus berlari. Hingga berhenti di

sebuah makam tua yang nissannya tak bisa dibaca. Terdengar suara,”Arif, Arif,

Arif…!” Tetapi tidak ada orang sama sekali. Tiba-tiba,”Aaaarrrggggghhhhhh!!!!!!!

Tolong!!” teriak Rendi karena ada yang menarik. Ghofar, Arif, dan Yuyud mengejar

Rendi,”Pegang tanganku!” kata Arif. Rendipun dapat meraih tangan Arif, namun Rendi

tertarik sangat kuat, shingga tak dapat tertolong.

“Mari kita membaca doa agar kita selamat dari kejadian mengerikan ini“, ajak

Ghofar. Merekapun membaca doa, dan kemudian terdengar Adzan Subuh

berkumandang, tanda hari telah pagi. Kemudian mereka mencari teman-teman mereka

yang hilang. Pertama mereka menemukan Dhio yang tergeletak di tanah.“Dhio, Dhio,

bangun, sudah pagi“,kata Arif membangunkan Dhio.“Agh, di mana aku?“ tanya Dhio.“

Kamu berada di makam“, jawab Ghofar. Tapi mereka tidak menemukan Rendi, mereka

mengira Rendi diculik oleh arwah Sutini.

“TOOLLONG!!!” terdengar suara tetapi tak ada orang.”Itu kelihatannya suara

Rendi, tapi mana orangnya”, Kata Dhio.”Teman-teman! Tolong, aku di atas pohon!”

terdengar suara Rendi.”Oh, itu dia Rendi! Ren, sedang apa kamu di atas pohon? Kayak

9

Page 10: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

monyet aja” kata Ghofar.”Haaah, cepat tolong aku turun dari sini!” kata Rendi minta

bantuan. Akhirnya mereka membantu Rendi turun.

“Terima kasih teman-teman, lebih baik ayo kita kembali ke rumah Yuyud, nanti

siang, kita kumpulkan orang-orang yang berhubungan dengan Sutini, dan juga panggil

polisi, ada hal yang ingin aku jelaskan”, kata Rendi. Kemudian mereka kembali ke

rumah Yuyud.

Siangnya, semua orang yang berhubungan dengan Sutini dikumpulkan,

termasuk Polisi. “Ada apa kami di panggil kemari?” tanya Ommas. Kemudian Orang

tua Yuyud telah pulang membawa sepeaker dari luar kota. “Ada apa ini? Kog ramai

sekali??” tanya bapak Suko yang heran. ”Ini pak, ada kejadian mengerikan menimpa

kami semalam. Arwah Sutini, anak yang dibunuh dengan dimutilasi semalam

bergentayangan di rumah ini. Dan saya ingin mengungkap misteri pembunuhan Sutini,

agar arwahnya tenang“, jawab Rendi.“Ok, langsung saja,dari semua orang yang dekat

dengan Sutini, hanya ada tiga orang yang memang dekat dengan Sutini, yaitu Ommas,

Dhio, dan Yuyud, kalau Arif, jelas tidak mungkin, karena dia hanya dua kali bertemu

dengan Sutini, walau ia tidak suka kalau Sutini menyukainya. Kemudian Ommas, kamu

tidak mungkin membunuhnya karena kamu adalah sahabatnya. Hanya ada dua sekarang,

Dhio, dan Yuyud, kalau Dhio, menurutku tidak mungkin, karena dia penakut, dan tidak

mungkin berani melakukan hal keji seperti itu. Dan hanya ada satu orang yang benar-

benar menyukai Sutini, dan alibinya sewaktu Sutini terbunuh tidak terlalu jelas. Yaitu

kau Yud! Kaulah pembunuh Sutini!“ kata Rendi.

“Apa?! tidak mungkin anakku, dia anak baik-baik“, bentak Bu Sukma ibu

Yuyud.“Ya! tidak mungkin aku, karena yang alibinya tidak jelas bukan hanya aku, tapi

juga kamu! Kalau menuduh harus ada bukti!“ kata Yuyud.“Bu Suk, tolong tenanglah?

Perlu bukti? Lalu bekas darah yang menempel pada sepeaker itu apa? Tadi malam aku

sempat memeriksa dalam sepeaker itu, dan isinya adalah golok. Bukan hanya itu, aku

juga menemukan jas hujan yang masih ada sisa darah di tempat cucian. Dan tadi pagi

aku mengecek darah yang ada di situ,dan itu adalah darah Sutini, dan sidik jarimu

menempel pada kedua benda tersebut. Pak Polisi, jika tidak percaya, silahkan

periksa.“Baik!“ kata Polisi. Kemudian ahli forensik mencocokkan darah dan sidik jari

10

Page 11: Misteri Pembunuhan Sutini

Rendi Valentino17

X Aksel

yang menempel pada ke dua benda tersebut. Beberapa saat kemudian telah diketahui

hasilnya.“Benar Komandan, itu darah Sutini, dan sisik jari itu adalah sidik jari Yuyud“,

kata salah satu ahli forensik.

“Maaf Yud, memang kau sahabatku, tapi yang namanya kebenaran harus

diungkap dan hukum harus di tegakkan“, kata Rendi.“Yuyud anakku, kenapa kamu

melakukan semua ini?“ tanya Bu Suk.“Ini semua karena Sutini menolak cintaku, aku

tidak terima dengan kenyataan ini“, kata Yuyud.“Astagfirullah Yuyud, kita sebagai

manusia harus berhati besar, mau menerima kenyataaan yang ada“, sahut Ghofar.

“Lebih baik kamu menjelaskannya di kantor polisi“, kata Pak Polisi. Kemudian

Polisi membawa Yuyud ke kantor polisi. Yuyud di hukum pejara 12 tahun karena kasus

pembunuhan.

Di malam pertama Yuyud di penjara, Yuyud merasa ketakutan karena berada di

sel sendirian. Tiba-tiba lampu berkedip, dan arwah Sutini datang lagi, kali ini dia

menuntut balas atas kematiannya. Sutini mencekik Yuyud hinggam mati. Akhirnya

Yuyud mati di dalam penjara.

11