Misteri Antara Al Zaytun-NII

38
Misteri Antara Al Zaytun-NII KW 9(1) Mereka Sangat Yakin Al Zaytun Markas NII KW 9 Iin Yumiyanti - detikNews Senin, 02/05/2011 12:48 WIB <p>Your browser does not support iframes.</p> Al Zaytun (Hery W/detikcom) <a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php? n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php? zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a> Jakarta - Begitu banyak telunjuk menunjuk ke Pondok Pesantren Al Zaytun. Pondok Pesantren yang dipimpin AS Panji Gumilang itu disebut merupakan markas dari gerakan Negara Islam Indoonesia (NII) KW 9. Kelompok ini aktif merekrut orang dengan cuci otak demi pengumpulan uang. Sejumlah kesaksian memang menyebut NII KW 9 memiliki kaitan erat dengan Pondok Pesantren Al Zaytun. Pimpinan NII KW 9 dan pimpinan Pondok Pesantren di Indramayu itu merupakan orang yang sama yakni Abu Toto alias Panji Gumilang. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah melakukan penelitian soal Pondok Pesantren termegah di Asia Tenggara itu pada tahun 2002. Kesimpulan penelitian menyatakan antara Al

description

okey sedott...

Transcript of Misteri Antara Al Zaytun-NII

Page 1: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Misteri Antara Al Zaytun-NII KW 9(1)Mereka Sangat Yakin Al Zaytun Markas NII KW 9  Iin Yumiyanti - detikNews Senin, 02/05/2011 12:48 WIB

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Al Zaytun (Hery W/detikcom) <a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Begitu banyak telunjuk menunjuk ke Pondok Pesantren Al Zaytun. Pondok Pesantren yang dipimpin AS Panji Gumilang itu disebut merupakan markas dari gerakan Negara Islam Indoonesia (NII) KW 9. Kelompok ini aktif merekrut orang dengan cuci otak demi pengumpulan uang.

Sejumlah kesaksian memang menyebut NII KW 9 memiliki kaitan erat dengan Pondok Pesantren Al Zaytun. Pimpinan NII KW 9 dan pimpinan Pondok Pesantren di Indramayu itu merupakan orang yang sama yakni Abu Toto alias Panji Gumilang.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah melakukan penelitian soal Pondok Pesantren termegah di Asia Tenggara itu pada tahun 2002. Kesimpulan penelitian menyatakan antara Al Zaytun dan NII KW 9 memiliki keterkaitan dalam hal kepemimpinan. "Kami menemukan persamaan kaitan dalam kepemimpinan NII dan Ponpes Al Zaitun, yakni Panji Gumilang," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin juga menyebut pemimpin NII KW 9 adalah juga merupakan pimpinan dari Al-Zaytun. "Menurut pengakuan mantan NII KW 9, pemimpinnya adalah pemimpin Al-Zaytun," ujar Din.

Para mantan anggota NII KW 9 mulai dari jabatan lurah hingga menteri pun memberikan

Page 2: Misteri Antara Al Zaytun-NII

kesaksian Panji adalah imam atau presiden NII KW 9. Menteri Peningkatan Produksi NII KW 9 tahun 1997-2003, Imam Suprayitno menyatakan Panji memang imam kelompok yang kini meresahkan karena melakukan gerakan cuci otak itu. "Namanya banyak, Abu Toto, Syamsul Alam, orangnya ya itu, sama," kata Imam. 

Mantan anggota NII yang kini menjadi pengamat terorisme Al-Chaidar juga membenarkan Panji merupakan pemimpin NII KW 9. Sukanto, mantan camat NII wilayah Tebet Jakarta Selatan dan Ken Setiawan, mantan lurah NII wilayah Kayu Putih, Pulau Gadung yang kini aktif dalam NII Crisis Center, juga memberi kesaksian serupa.

Mantan Wakil Camat NII wilayah Karanganyar Bachtiar Rivai memberi kesaksian, uang yang disetorkan jamaah NII KW 9 yang pengumpulannya dilakukan dengan menghalalkan segala cara digunakan untuk membangun Al Zaytun. Al Zaytun, merupakan ibukota NII KW 9, yang juga pusat pemerintahan bila nanti menang menggulingkan NKRI. Imam menyatakan uang pengumpulan anggota NII pernah mencapai ratusan miliar dan disimpan di Bank Century, kantor Cabang Senayan. Rekening itu atas nama Abu Maarif, yang juga merupakan nama alias Panji.

NII KW 9 meresahkan terkait banyaknya orang dan mahasiswa yang hilang akhir-akhir ini. Mahasiswa sejumlah kampus menjadi korban gerakan ini. Dalam operasinya, gerakan ini mencuci otak korbannya dengan menyatakan NKRI kafir sehingga harus hijrah menjadi warga negara NII.

Sejumlah korban menyatakan, untuk hijrah, mereka harus membayar uang yang bahkan jumlahnya mencapai puluhan juta. Setelah menjadi anggota, korban mempunyai kewajiban mengumpulkan uang dengan dalih untuk mendirikan NII padahal uang dipakai untuk memperkaya pejabat dan pemimpinnya sendiri.

Rumor Al Zaytun merupakan markas NII KW 9 sudah lama beredar. Para korban gerakan ini sudah berkali-kali melaporkan kasus ini ke polisi dan kementerian agama. Namun tidak ada respon. Panji pun belum pernah diperiksa. Padahal NII jelas merupakan gerakan makar karena mendirikan negara di dalam NKRI.

Dengan tidak adanya tindakan terhadap Panji ataupun Zaytun, dugaan yang berkembang NII KW 9 ini memang sengaja dipelihara oleh pemerintah dalam hal ini intelijen. Dugaan itu terus menguat, terlebih banyak pejabat yang berkunjung ke Zaytun. Hendropriyono, yang saat itu menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) bahkan sangat membela Zaytun dan Panji. Hendro pernah mengancam akan menghajar siapa saja yang terus menghujat Zaytun.

Kini setelah Hendro tidak lagi menjabat Kepala BIN, tuntutan agar Zaytun diperiksa terkait NII makin kuat. Panji pun membantah ia merupakan pemimpin NII. "Saya juga tidak tahu kenapa nama saya dibawa-bawa tapi saya Panji Gumilang tidak pernah masuk NII," kata Panji.

Hendro juga membantah melindungi Panji yang disebut-sebut sebagai pemimpin NII. "Itu

Page 3: Misteri Antara Al Zaytun-NII

namanya fitnah, dan orang yang membuat fitnah itu orang bodoh," kata Hendro yang mengakui memang dekat dengan Panji.

Kementerian Agama menyatakan tidak akan tinggal diam dengan kecurigaan publik terhadap keterkaitan Pondok Pesantren Al Zaytun dengan NII KW9. Lembaga pendidikan yang dipimpin Panji itu bakal diperiksa.

Setelah begitu banyaknya tekanan publik soal NII, pemerintah memang tidak seharusnya tinggal diam. Pemerintah lewat kepolisian dan kejaksaan sudah semestinya menyelidiki Zaytun dan Panji untuk membawanya ke pengadilan. Bila memamg terbukti Zaytun sebagai pusat NII KW 9, Ponpes ini bisa ditutup dan asetnya disita untuk negara. Bila tidak terbukti, Zaytun harus direhabilitasi.

Senin, 02/05/2011 14:24 WIBMisteri Antara Al Zaytun-NII KW 9(2)Rahasia Di Balik Tembok Abu Nawas  Hery Winarno - detikNews

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Al Zaytun (Hery W/detikcom) <a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Setelah melewati jalanan yang berlubang dan berdebu, orang akan terkagum-kagum begitu sampai di Ma'had Al Zaytun. Pondok Pesantren di Indramayu, Jawa Barat ini sungguh megah. Inilah Pondok Pesantren termegah di Asia Tenggara.

Pagar tembok setinggi 2,5 meter sepanjang kurang lebih 2 kilometer membentang membatasi Al Zaytun dengan dunia luar. Tembok pagar tersebut diberi nama Abu Nawas, dengan lubang-lubang di tengahnya mirip pagar rumah di Timur Tengah.

Di balik pagar itu, gedung-gedung megah tampak kokoh. Di antara gedung megah itu,

Page 4: Misteri Antara Al Zaytun-NII

tumbuh subur berbagai jenis pohon seperti jati emas, Tien dan Zaytun serta  buah-buahan dan pohon lainnya. Di setiap jalan di kanan dan kirinya ditanami pohon Sawo kecik sebagai peneduh jalan, yang kini siap panen.

Polusi asap kendaraan tidak akan dijumpai di sini, karena seluruh mobilitas dilakukan dengan sepeda gowes atau berjalan kaki. Begitu juga rokok, tidak merokok seolah menjadi syarat wajib bekerja maupun sekolah di tempat ini.

Setiap pengunjung baik orang tua siswa maupun tamu dilarang keras membawa rokok, bila membawa rokok harus dititipkan di gerbang utama. Gerbang utama atau disebut Gate ketibaan menjadi pintu utama dan pintu satu-satunya memasuki area kampus Al-Zaytun. Setiap pengunjung baik pegawai, karyawan, siswa dan tamu harus melapor setiap ingin memasuki maupun meninggalkan kampus ini.

Pembangunan Al-Zaytun dimulai pada 13 Agustus 1996, yang dibentuk oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) pimpinan Panji Gumilang. YPI sendiri mulai dibentuk 1 Juni 1993. Pembukaan kampus dilakukan 1 Juli 1999 dan diresmikan pada 27 Agustus 1999 oleh Presiden RI kala itu, BJ Habibie.

Al Zaytun saat ini memiliki 6 gedung sebagai tempat belajar mengajar. Gedung tersebut yakni gedung Abu Bakar Al-Shiddiq, Gedung Umar Ibnu Khaththab, Gedung Utsman Ibnu Affan, Gedung Ali bin Abi Thalib yang nama sahabat Nabi. Sedangkan dua gedung lagi diambil dari mantan Presiden pertama dan kedua RI, Soekarno dan HM Soeharto.

Sedangkan gedung asrama yang sudah selesai dibangun adalah Gedung Al-Mushthofa, Gedung Al-Fajr, Gedung Al-Nur, Gedung Al-Madani, Gedung Persahabatan, Gedung Syarifah Hidayatullah dan gedung-gedung lainnya.

Bangunan gedung di Al-Zaytun juga bergaya Timur Tengah dengan adanya bulatan setengah lingkaran seperti pada pintu masjid. Warna putih dan coklat mendominasi setiap bangunan.

Selain gedung sekolah dan gedung asrama, Al-Zaytun juga memiliki fasilitas pendukung lainnya seperti gedung Perkuliahan Serba Guna yang diberi nama Gedung Tan Sri Dato Ismail Hussein.Terdapat juga sarana olahraga seluas 26 hektar. Sarana olahraga dilengkapi dengan lapangan sepak bola lengkap dengan track atletik dengan standar internasional yang diberi nama Lapangan Sepak Bola Palagan Agung.

Salah satu bangunan yang menjadi ikon dari Al-Zaytun adalah masjid Rahmatan Lil Alamin yang diperkirakan mampu menampung 150 ribu jamaah. Saat ini pembangunan masjid megah dengan tinggi sekitar 40 meter itu mangkrak. Kekurangan dana jadi penyebabnya.

Saat ini jumlah pelajar dan mahasiswa di Al-Zaytun mencapai 9.298 yang terdiri dari 38 santri PAUD, SD 1.211, SMP 2.057, SMA 193 dan Perguruan Tinggi 5.799. Selain siswa, pegawai dan pengajar di Al-Zaytun mencapai 1.700 orang.

Page 5: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Biaya masuk Al-Zaytun terbilang sangat mahal untuk kalangan biasa. Untuk paket SMP hingga SMA (6 tahun), orangtua siswa harus membayar US$ 3500. Itu belum termasuk biaya pendaftaran dan tes.

Megah dan indahnya kampus Al-Zaytun sudah tentu menghabiskan banyak dana untuk membangunnya. Dari manakah dana itu berasal? Sejumlah mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 menyatakan dana pembangunan Al Zaytun merupakan uang yang dikumpulkan oleh anggota NII dengan menghalalkan segala cara. Saat ini NII KW 9 menjadi kelompok yang meresahkan terkait perekrutan anggota dengan metode cuci otak.

Mantan Menteri Peningkatan Produksi NII KW 9 tahun 1997-2003, Imam Supriyanto menyatakan uang pengumpulan anggota NII pernah mencapai ratusan miliar dan disimpan di Bank Century. Rekening itu atas nama Abu Maarif, yang juga merupakan nama alias Panji.

Sudah lama isu miring soal uang menerpa pondok pesantren ini. Pemimpin Al-ZaytunPanji Gumilang tidak mau terbuka menjelaskan asal usul dana pembangunan Al Zaytun. "Itu ya dari sumbangan semua umat muslim. Jangan terlalu meremehkan umat muslim, kita bisa kok membuat 1.000 Al-Zaytun, tetapi kenapa tidak bisa karena tidak ada kemauan," ujar Panji.

Selain soal uang, pesantren ini juga diterpa kasus soal santri dan karyawannya. NII Crisis Center misalnya mengaku mendapat laporan santri yang kabur karena dicekik oleh gurunya.Ada pula siswa yang keluar karena tidak kuat membayar beratnya denda karena kesalahan yang sepele.

"Misalnya keliru mengambil jatah makan teman kena denda hingga jutaan. Kalau tak membayar dikenai bunga," kata pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan. Namun semua isu tersebut dianggap Al Zaytun hanya fitnah menjelang penerimaan siswa baru.

Senin, 02/05/2011 15:49 WIBMisteri Antara Al Zaytun-NII KW 9(3)Habibie Pun Merasa Dikibuli Panji Gumilang  Iin Yumiyanti,Hery Winarno - detikNews

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Page 6: Misteri Antara Al Zaytun-NII

BJ Habibie <a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Presiden BJ Habibie merupakan orang yang meresmikan Pondok Pesantren Al Zaytun. Pondok Pesantren yang dipimpin Panji Gumilang ini kini dikait-kaitkan dengan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 yang akhir-akhir ini meresahkan terkait gerakan cuci otak untuk pengumpulan uang.

Mengapa Habibie bersedia meresmikan Al Zaytun? Awalnya, Habibie menduga Al Zaytun merupakan proyek satu paket dengan masjid At Tin milik mantan Presiden Soeharto. Namun ternyata kedua bangunan itu merupakan proyek yang berbeda.

"Dulu itu kan ada Al Zaytun, ada At Tin-nya Pak Harto.Jadi kita anggap itu satu paket, ternyata lain," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqqie kepada detikcom.

Jimly ikut mendampingi Habibie saat meresmikan Al Zaytun pada 27 Agustus 1999. Saat itu Jimly masih aktif di ICMI yang didirikan Habibie. Turut dalam peresmian itu juga Menteri Agama kala itu Malik Fajar.

Rombongan Habibie datang dengan naik KA dari Stasiun Gambir ke Stasiun Haurgeulis (HG). Habibie melanjutkan perjalanan menuju Al-Zaytun dengan naik mobil. Warga berbaris di sepanjang jalan menyambut kedatangan Habibie.

Habibie meresmikan Al Zaytun dengan mengucap Basmalah dan membubuhkan tandatangan di sebuah prasasti. Kini prasasti itu terpajang di tepi kolam arah kiblat

Page 7: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Masjid al-Hayat.

Jimly memiliki kenangan menarik soal peresmian Al Zaytun. Habibie sempat bertanya soal dana pembangunan Al Zaytun yang begitu megah. Tapi pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang tidak memberikan jawaban transparan.

"Pak Habibie tanya ini uang  pembangunan dari mana? Pak Panji jawab dari sapi. Dapatnya dari penggemukan sapi," cerita Jimly.

Dalam perjalanan pulang usai meresmikan Al Zaytun, Habibie menggerutu akan jawaban Panji. Bagi Habibie yang terkenal jenius itu, jawaban bila dana pembangunan Al Zaytun berasal dari bisnis penggemukan sapi tidaklah masuk akal.

"Pak Habibie itu kan pintar bukan bodoh. Sepanjang pulang dia ngomel-ngomel. Ini orang bohong. Jadi kita merasa dibohongi oleh Panji. Kalau bangunan semegah itu hanya dari bisnis penggemukan sapi itu tidak masuk akal," kisah Jimly.

Habibie sendiri masih belum bisa dimintai konfirmasi. "Bapak sangat sibuk. Kalau cerita Pak Jimly seperti itu silakan saja seperti itu," kata Direktur Habibie Center, Watik Pratiknya. Watik juga ikut mendampingi Habibie saat meresmikan Al Zaytun.

Dana pembangunan Al Zaytun itu hingga kini terus menjadi kasak-kusuk. Panji pun tidak mau transparan. Ia hanya menyebut dana itu berasal dari umat Islam."Itu ya dari sumbangan semua umat muslim. Jangan terlalu meremehkan umat muslim, kita bisa kok membuat 1.000 Al-Zaytun, tetapi kenapa tidak bisa karena tidak ada kemauan," ujar Panji pada detikcom.

Namun mantan anggota NII memberi kesaksian dana Al Zaytun merupakan hasil pengumpulan anggota NII yang dilakukan dengan menghalalkan segala cara. Mantan Menteri  Peningkatan Produksi NII KW 9 Tahun 1997-2003 Imam Supriyanto mengaku bila NII memiliki rekening ratusan miliar di Bank Century. Tapi Panji membantah ia memiliki uang di Bank Century. "Itu tidak benar, kalau benar telusuri saja kan gampang," jawab Panji.

Panji juga membantah menjadi pemimpin NII KW 9. "Katanya saya ini dia, Abu Toto, tapi tidak. Nama saya Abussalam Rasyidi Panji Gumilang. Saya tidak kenal Abu Toto walaupun nama saya sering disebut-sebut sebagai dia," bantahnya.

Panji meyakini NII yang selama ini dikaitkan dengan dirinya dan Al-Zaytun sudah lama tiada. Menurutnya NII bubar saat ditangkapnya Kartosuwiryo pada 1962. "Kami tidak yakin ada (NII KW 9) karena itu sudah mati pada 1962,” terang Panji.

Page 8: Misteri Antara Al Zaytun-NII

 Beberapa siswa Al Zaytun pun seolah tidak terpengaruh dengan kabar yang menyebut pesantren mereka terlibat dalam gerakan NII KW 9.

"Itukan belum tentu benar, dan saya di sini hanya belajar tidak tahu hal seperti itu. Di sini kita baik-baik," ujar seorang siswa SMA, Ahmad.

Al Zaytun menegaskan lembaga ini sebatas institusi pendidikan tidak ada materi tentang konsep negara Islam. Al Zaytun selama ini menggunakan kurikulum dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional. “Tidak ada yang menyimpang, silakan di cek," ujar Wakil Dewan Guru Al Zaytun, Ali.

Ali pun meminta Ponpes Al Zaytun tidak dikait-kaitkan dengan NII. Pemberitaan adanya hubungan antara NII KW 9 dengan Al Zaytun maupun Panji Gumilang dinilai bisa membuat siswa tidak nyaman untuk menuntut ilmu.

Kementerian Pendidikan Nasional menyerahkan kepada Kementerian Agama untuk memutuskan kasus Al Zaytun. Kementerian Agama sendiri akan melakukan penyelidikan atas Zaytun.

“Itu kan pesantren jadi Kementerian Agama yang berwenang. Kami menunggu saja,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal.

Senin, 02/05/2011 17:36 WIBMisteri Antara Al Zaytun-NII KW9(4)Aneh, Hendropriyono Terus Bela Panji Gumilang  Hery Winarno,M. Rizal - detikNews

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Panji Gumilang (Hery W/detikcom)

Page 9: Misteri Antara Al Zaytun-NII

<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Panji Gumilang kini berusia 65 tahun. Ia masih terlihat segar  dengan kumis tipis yang memutih di bawah hidungnya. Perawakannya masih tinggi besar. Pria berkulit gelap disebut-sebut sebagai pemimpin Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 yang diduga aktif melakukan gerakan cuci otak untuk pengumpulan uang.

Sudah lama nama Panji dikaitkan dengan NII. Namun ia tidak pernah muncul mengomentari. Ia pun menjadi sosok yang misterius karena tidak sembarang orang bisa menemuinya termasuk wartawan. Mantan Menteri Peningkatan Produksi NII KW 9 tahun 1997-2003 Imam Supriyanto menyatakan Panji sengaja ngumpet karena yakin isu soal NII akan menghilang dengan sendirinya. "Dia menikmati hidupnya sekarang, dengan mobil-mobil mewah. Dan yakin semua berita sementara saja," jelas Imam.

Panji sendiri merasa tidak pernah bersembunyi. "Asalkan mengurus prosedurnya bisa kok, buktinya ini bisa ketemukan," kata Panji kepada detikcom, di kediamannya di Mashihoh atau Kantor Syekh di komplek Al Zaytun.

Panji terlahir dengan nama Abussalam Rasyidi. Nama Panji Gumilang merupakan nama sang ayah, seorang Kepala Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. "Ayah saya itu presiden, yang namanya Kepala Desa itu ya presiden, presiden di desanya, hahaha," canda Panji.

Panji lahir pada 30 Juli 1946. Ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pendidikan sekolahnya diawali dengan masuk Sekolah Rakyat (SR) di Gresik tahun 1959. Selulus SR, Panji masuk ke Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur.

Lulus dari Gontor, Panji kuliah di Fakultas Adab IAIN Jakarta, kini UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 1969. Panji juga sempat menjadi guru Aliyah di Perguruan Mathla'ul Anwar, Pandeglang 8 tahun.

Kini aktivitas Panji dipusatkan untuk Al Zaytun. Syech Panji, panggilannya di kampus, saat ini juga mengajar kelas khusus yang dimulai dari murid kelas VII. "Saya ngajar 'Tafaqquh fi Al-Din', itu kelas untuk menjadi ulama. Saya mengajar soal Alquran, hadist, fiqih dan Bahasa Arab," terang pria yang gemar olahraga sepeda keliling kampus

Page 10: Misteri Antara Al Zaytun-NII

sepanjang 20 km setiap hari ini.

Bagi santrinya, sosok Panji dikenal sebagai guru yang enak dalam mengajar. Panji sering mengajak santrinya berdiskusi di dekat kolam ikan di samping Masjid Al Hayat. "Kalau ngajar Syekh enak, jadi kita paham," ujar salah seorang siswa Al Zaytun.

Kini nama Panji kembali dikait-kaitkan dengan NII KW 9. Ia pun membantah menjadi imam NII. Namun peneliti NII Imdadun Rahmat punya data Panji menjadi imam NII KW 9. Awalnya Panji menjadi imam sementara NII selama 1992-1994. Pada 1994, setelah imam NII sebelumnya Adah Jaelani bebas dari penjara, NII kembali dipimpin Adah. Namun tahun 1996, NII kembali diserahkan pada Panji karena Adah sudah tua. "Sampai sekarang Panji Gumilang masih menjadi imam NII," tegas Imdadun. Para mantan anggota NII juga memberi kesaksian serupa.

NII KW 9, bagi Imdadun merupakan bentukan Orde Baru untuk melawan NII Kartosuwiryo. NII Kartosuwiryo menginginkan terbentuknya negara Islam lewat jalur militer. Sementara NII KW 9 dibina intelijen agar tidak melakukan gerakan militer.

Mantan anggota NII yang kini menjadi pengamat terorisme, Al Chaidar menyatakan intelijen mendapat setoran dana yang dikumpulkan anggota NII dengan menghalalkan segala cara. Dari harta yang dikumpulkan itu, Al Chaidar, hanya 10 % untuk Al Zaytun. "90 % untuk oknum-oknum intelijen," jelas Al Chaidar.

Karena dibekingi intelijen inilah, Panji tidak pernah diperiksa meski sudah berkali-kali dilaporkan korban NII ke polisi. MUI pun telah memberikan rekomendasi ke polisi agar memeriksa Panji karena hasil penelitian MUI menyebut Panji merupakan pemimpin NII KW 9.

AM Hendropriyono dalam kunjungannya ke Zaytun pernah mengancam siapa saja yang menghujat Al Zaytun akan dihajar. Dari dulu Al Zaytun memang sudah sering tertimpa isu miring. Kini setelah Hendro tidak lagi menjabat sebagai kepala BIN, ia tetap mengakui memang dekat dengan Panji.

Hendro mengaku dekat dan mengenal Panji setelah mendapatkan tugas untuk mewakili Presiden Megawati untuk meletakan batu pertama pembangunan Gedung Bung Karno di kompleks Zaytun. Ia mengaku telah melakukan penelitian terkait hubungan antara Al Zaytun dan NII KW 9 bersama dengan Kapolri yang saat itu dijabat oleh Da’i Bachtiar dan Menteri Agama Said Agil Almunawar.

Hendro tidak menampik Panji merupakan bekas pemimpin NII. Tapi Panji sudah lepas

Page 11: Misteri Antara Al Zaytun-NII

dari pengaruh NII. Panji justru sangat nasionalis. Buktinya sejumlah gedung di Al Zaytun memakai nama tokoh RI seperti Soedirman, Soeharto, Soekarno dan Mohammad Hatta. Juga di setiap gedung juga ada dinding berisikan pembukaan UUD 1945 dan Pancasila. "Makanya saya tidak percaya kalau dia sekarang dikatakan memimpin NII KW 9. Makanya saya bela dan saya sudah selidiki dia melalui tim investigasi," ungkap Hendro.

Bagi Hendro, justru kelompok yang menyerang Panji merupakan NII itu sendiri. "Yang menyerang dia selama ini ya orang NII-NII itu juga. Ada yang bilang dia bekas NII, kalau bekas NII emang mau ngapain? Daripada bergaul sama bekas ustad," ucap mantan Kepala BIN itu.

Bagi NII Crisis Center, sikap Hendro aneh. "Semua orang bilang Panji itu pemimpin NII KW 9, hanya Hendro seorang yang membantah. Ini aneh," kata pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan.

enin, 02/05/2011 18:47 WIBMisteri Antara Al Zaytun-NII KW9(5)Mereka Anggap RI Tong Sampah  M. Rizal - detikNews

<p>Your browser does not support iframes.</p>

bukti setoran emasanggota NII <a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Sejak berdiri hingga kini, Ponpes Al Zaytun terus menuai kontroversi. Majelis Ulama Indonesia (MUI), pada 2002 melakukan penyelidikan kaitan Al Zaytun dan NII.

Page 12: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Hasilnya, ada kecurigaan entitas NII di dalam Al Zaytun. Pemimpin Al Zaytun Panji Gumilang pun disimpulkan merupakan pemimpin NII KW 9.

MUI sudah melapor ke Mabes Polri. Hanya saja belum ditindaklanjuti. Dalam penelitian itu MUI memang tidak menemukan adanya penerapan sistem pendidikan yang bermasalah. Yang diteliti terhadap Al Zaytun adalah soal pemahaman dan ditemukan adanya penyimpangan dari pemahaman Islam.

"Temuan MUI mengenai entitas NII memunculkan kegelisahan," kata Ketua MUI Amidhan.

Terlebih salah satu materi pelajarannya cenderung kepada radikalisme. Setiap orang yang bukan bagian NII digolongkan sebagai umat yang kafir dan maka dari itu harta benda mereka sah untuk dikumpulkan bagi kepentingan NII.

Mengenai dugaan keterkaitan Al Zaytun dan NII sempat terungkap dalam penangkapan 17 anggota NII di Bandung, Jawa Barat. Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bandung, dari berkas perkara tiga petinggi NII disebutkan telah mengambil infak dan sodakoh senilai Rp 6 juta per bulan dari anggotanya.

Infak dan sodakoh ini disetorkan secara berjenjang ke rekening BRI 0870.01.006.776.537 cabang Al Zaytun di Indramayu atas nama Mohammad Sobari alias Abu Patin selaku Gubernur NII wilayah Jawa Barat bagian selatan.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) M Amin Djamaluddin memiliki bukti berupa buku tentang setora iuran anggota NII, termasuk kwitansi tentang setoran emas seberat 1 gram per orang per anggota setiap tahun.

Amin yang pernah menulis buku 'Peyimpangan dan Kesesatan Ma’had Al Zaytun' itu menyatakan, ada kesesatan tauhid di Ponpes Al Zaytun. Di samping itu ada penyimpangan dalam praktek ibadah.

Kesesatan aqidah di Al Zaytun, menurut Amin, adalah menganggap Indonesia sama dengan Makkah sebelum Nabi Muhammad hijrah. Indonesia dianggap golongan jahiliyah yang diibaratkan sebagai tong sampah.

"Mereka menggangap Indonesia tong sampah yang isinya kotor. Jadi tidak usah salat. Karena kalau saat mencampurkan antara yang hak dan batil, maka tidak sah," jelas Amin yang pernah bergaul 30 tahun dengan sejumlah pentolan NII dari tahun 1970 itu.

Paham NII KW 9 ini bertentangan dengan hadis tentang keistimewaan Islam yang

Page 13: Misteri Antara Al Zaytun-NII

menjadi bumi ini sebagai tempat bersujud kepada Allah SWT. Berdasarkan hadist tersebut, Indonesia yang merupakan bagian di belahan dunia ini juga sah menjadi tempat bersujud atau sholat.

Di samping itu, NII termasuk Al Zaytun berpaham bahwa ibadah itu untuk melaksanakan hukum Islam di negara NII. Artinya Indonesia tidak memakai hukum Islam, sehingga warganya dianggap kafir, makanya semua amal ibadahnya seperti salat, puasa dan zakat amalannya terhapuskan. Lalu NII pun menukilkan sejumlah ayat Alquran dari sejumlah surat yang berisi tentang hijrah ke Madinah. Madinah yang mereka maksud adalah NII dengan kotanya Al Zaytun.

"Kita sebenarnya sudah melaporkan ini juga ke Kemenag dan Mabes Polri pada tahun 2006 lalu. Apalagi dalam ajaran mereka menghalalkan praktek pencarian dana melalui mencopet, merampok dan menodong," kata Amin yang pernah sama ikut mengaji dengan tokoh NII seperti Adah Jaelani, Aceng Karim dan M Hasan serta salah satu anaknya tokoh DI/TII Kartosuwiryo itu.

Amin sendiri bergabung dengan LPPI setelah menyatakan keluar dari pengajian tokoh NII itu pada tahun 1978.

Sejumlah korban NII KW 9 memberi kesaksian mereka diwajibkan berhijrah bila bergabung dengan gerakan yang identik cuci otak tersebut. Para korban menyatakan NII KW 9 memiliki struktur layaknya pemerintahan, memiliki pejabat dari tingkat lurah hingga presiden. Mereka juga memiliki aturannya sendiri termasuk memiliki KTP dan paspor yang berbeda dengan pemerintah RI.

Anggota Ponpes Al Zaytun memang memiliki Buku Izin Tinggal (BIT) mirip paspor dengan logo Al Zaytun. Sementara untuk pengunjung non anggota diwajibkan mengisi Lembar Izin Tinggal (LIT). Namun apakah ini merupakan paspor anggota NII KW 9, belum ada buktinya. "Kalau ada anggota yang ke luar dan masuk nanti diberikan stempel. Di situ tertera keluar dalam ranga apa, berapa lama dan ke mananya,” ungkap salah satu petugas jaga di Gate Ketibaan di Al Zaytun.

Panji Gumilang membantah ia merupakan pemimpin NII. Bagi Panji NII sudah habis setelah tewasnya Kartosuwiryo. Ia tidak habis pikir kenapa namanya selalu dikaitkan dengan Abu Toto yang disebut sebagai pemimpin NII KW 9. "Saya bukan Abu Toto, saya Panji Gumilang," kata Panji.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqqie menyarankan pemerintah membawa kasus NII KW 9 ini ke pengadilan karena telah meresahkan. Pengadilan lah nanti yang akan membuktikan kaitan Al Zaytun dengan NII KW 9.

Page 14: Misteri Antara Al Zaytun-NII

"Kalau terbukti Al Zaytun bisa ditutup dan asetnya disita untuk negara. Bila tidak terbukti harus direhabilitasi," kata Jimly.

Senin, 02/05/2011 19:28 WIBMisteri Antara Al Zaytun-NII KW9(6)Panji Gumilang: Jangan Menilai Rendah Seorang Panji Gumilang  Hery Winarno - detikNews

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Panji Gumilang (Hery W/detikcom) <a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Pemimpin Ponpes Al Zaytun AS Panji Gumilang membantah merupakan pemimpin NII KW 9. Bagi Panji, NII sudah habis dan tidak ada lagi di Indonesia. Ia pun mengaku dekat dengan sejumlah pejabat.

"Yang namanya NII itu sudah tamat, sudah selesai," kata Panji saat ditemui detikcom. Wawancara dilakukan di halaman belakang rumah kediaman Panji di kompleks kampus Al-Zaytun, Indramayu. Panji  mengenakan kemeja putih lengan panjang dan pakai peci hitam.

Panji meminta isu ia merupakan pemimpin NII KW 9 yang kini membuat resah terkait gerakan cuci otak tidak usah dibesar-besarkan.

"Saya juga tidak tahu kenapa nama saya dibawa-bawa. Tapi saya Panji Gumilang tidak

Page 15: Misteri Antara Al Zaytun-NII

pernah masuk,  apalagi dibilang keluar masuk NII. Tidak ada saya pernah masuk NII," kata Panji.

Pemimpin Al Zaytun ini mengakui kedekatannya dengan sejumlah pejabat termasuk dengan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono dan mantan Pangab Jenderal Wiranto.

Hendro pun mengakui kedekatannya dengan Panji. Bila Panji membantah sebagai anggota NII, Hendro agak berbeda. Hendro tidak menampik Panji merupakan bekas NII. Bagi Hendro bergaul akrab dengan Panji yang merupakan bekas NII tidak perlu dipersoalkan. "Daripada bergaul dengan bekas ustad," kilah Hendro.

Berikut wawancara dengan Panji Gumilang:

Nama bapak disebut-sebut memiliki hubungan dengan NII KW 9. Bapak juga disebut pemimpin NII KW 9  oleh beberapa orang mantan NII KW9?

Yang namanya NII itu sudah tamat, sudah selesai. Sejarah mencatat sejak tahun 1962 NII sudah tidak ada. Sama dengan PKI nasibnya, saat ditangkapnya Kartosuwiryo. Kalau toh sekarang ini ada isu itu lagi, itu hanya titik kecil wacana dan bukan hal yang harus dibesar-besarkan. Jadi sekarang sudah tidak ada lagi cerita tentang NII.

Tapi banyak orang menyebut bapak sebagai pemimpin NII KW 9?

Saya juga tidak tahu kenapa nama saya dibawa-bawa. Tapi saya Panji Gumilang tidak pernah masuk,  apalagi dibilang keluar masuk NII. Tidak ada saya pernah masuk NII.

Bapak kenal atau pernah dengar nama Abu Toto?

Ya katanya saya ini dia, Abu Toto. Tapi tidak! Nama saya Abussalam Rasyidi Panji Gumilang. Saya tidak kenal Abu Toto, walaupun nama saya kadang disebut-sebut sebagai dia.

Menurut Bapak, bagaimana konsep tentang Indonesia seharusnya?

Sudah jelas, bahwa negara ini disusun berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan  beradab, persatuan, kerakyatan dan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Selain itu ada juga kebhinekaan  yang harus kita hormati.

Berarti bapak tidak sepakat dengan konsep negara Islam?

Saya tidak pernah bilang seperti itu, tapi yang sudah ada kan negara dasarnya sudah jelas.

Page 16: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Tidak perlu ditanyakan lagi hal yang sudah jelas.

Saya kan sudah jelaskan soal NII, soal lain saja pertanyaannya. Kenapa selalu dibawa ke arah sana  terus. Harus bilang apalagi saya.

Soal Al-Zaytun, kompleks kampus ini sangat besar, berapa dana yang dibutuhkan untuk membuatnya?

Kalau kita mau membangun sesuatu jangan dihitung-hitung terus. Nanti tidak jadi-jadi membangun. Saya  sendiri tidak tahu. Pokoknya kalau ada rizki kita bangun terus. Kita membangun dari awal tidak langsung jadi.

Dananya dari mana?

Itu ya dari sumbangan semua umat muslim. Jangan terlalu meremehkan umat muslim, kita bisa kok membuat 1.000 Al-Zaytun. Tetapi kenapa tidak bisa, karena tidak ada kemauan.

Sumbangannya melalui apa kok bisa sampai membangun semegah ini?

Ya kitakan setiap satu Muharam ada yang kemari untuk berkunjung. Kita undang siapa saja orang tua  siswa. Kadang ada pejabat, artis, nah kadang mereka menyumbang ke sini yang kita gunakan untuk  membangun Al-Zaytun ini.

Itukan setelah Al Zaytun berdiri, sebelum ada Al-zaytun atau waktu membangun dan membeli tanah pasti  butuh dana yang besar juga, nah itu dana dari mana?

Al-Zaytun ini didirikan oleh Yayasan Pesantren Indonesia. Uangnya ya dari yayasan, saya pemimpin yayasan, dan donaturnya ada. YPI berdiri sejak dari 1993.

Bukan dari pengumpulan uang anggota NII KW 9 pak?

Kok dibawa ke sana lagi. Saya kan sudah jelaskan tadi soal NII. Apa anda tidak kreatif. Tanya soal yang lain. Kok ke sana lagi.

Masalahnya NII KW 9, Al Zaytun dan Bapak diberitakan memiliki hubungan.

Tapi saya, saya sudah bilang di awal tadi. Media juga main memberitakan tidak konfirmasi.

Makanya saya ke sini untuk konfirmasi pak.

Page 17: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Tapi sudah saya jawab kan. Saya juga heran kenapa saya dikait-kaitkan dengan NII. Hubungan apa? Gimana saya bisa masuk, kok seenaknya saja. Saya tidak pernah masuk ke NII. Jadi bagaimana keluar masuk, keluar masuk, apalagi terlibat.

Bapak dekat dengan pejabat di negeri ini. Yang datang ke Zaytun kan banyak pejabat?

Siapa, yang namanya dekat atau silaturahmi kan harus dalam Islam, apa itu dilarang? Kenapa dekat  salah, jauh salah. Anda maunya saya seperti apa?

Bapak katanya dekat dengan TNI dan BIN?

Mau intelijen, mau aparat TNI, mau polisi itu adalah aparat negara. Ya kita memang dekat, kita dekat  dengan siapa saja. Kita sebagai warga negara yang patuh, harus dekat dengan aparat negara. Tidak  mungkin organisasi pondok pesantren ribut-ribut dengan TNI.

Katanya Pak Wiranto dan mantan kepala BIN, Pak Hendro sering ke sini pak?

Ya memang sering ke sini. Saya itu dekat dengan Pak Hendro dan Pak Wiranto karena dekat dan sering ke sini. Waktu anak saya nikah, saya undang Pak Wiranto untuk memberi nasihat perkawinan.

Seberapa sering mereka ke sini?

Kita kan dekat, mereka sering ke sini. Kalau masih bisa dihitung berarti belum dekat dan belum sering.

Waktu Pilpres 2004, Pak Wiranto menang telak di sini. Apakah itu karena ada kedekatan bapak dengan beliau atau mungkin ada sumbangan dari Pak Wiranto supaya dimenangkan di sini?

Saya memberikan suara karena hati. Bukan karena disuap atau sumbangan apalah. Jangan kalian menilai  rendah seorang Panji Gumilang sebagai orang yang bisa menerima sogokan. Masa saya harus nyoblos dua kali, padahal satu kali saja sah, makanya saya tolak.

Katanya kemarin Anas dan Ibas juga kesini pak? Boleh tahu dalam rangka apa?

Ya benar, Anas dan Ibas ke sini. Ya cuma silaturahim saja. Masa orang mau silaturahim

Page 18: Misteri Antara Al Zaytun-NII

kita tolak.

Hanya sebatas itu Pak? Atau ada pembicaraan soal politik?

Iya hanya itu saja. Politik saya ini hanya sekadar menggunakan hak pilih, itu saja.

Ada rencana untuk mendukung Demokrat?Kita tidak ngomong soal itu, hanya silaturahmi saja. Kegiatan bapak selama di sini apa saja?

Ngajar, melakukan penelitian bibit unggul. Saya suka mengamati tanaman dan persilangannya. Misalnya  itu, di depan ada pot cabe dan padi super. Itu padi yang di pot adalah padi termahal di dunia, kita  sedang teliti. Itu padi Jepang, harganya sekilo Rp 100 ribu, namanya padi Khozihikari. Saya setiap  pagi dan sore olah raga keliling kampus dengan sepeda.

Pak katanya bapak memiliki rekening di Bank Century?

Tidak ada itu.

Tapi katanya ada dan disimpan atas nama Abu Maarif atau Abu Toto.

Kok ke sana lagi. Tidak ada itu.

Beberapa warga di sekitar sini bilang Al-Zaytun sangat tertutup, tanggapannya pak?

Siapa yang bilang? Saya ini sudah jadi orang sini. Kita tidak tertutup. Siapa bilang, warga saja dan siapapun boleh ke sini. Tapi ya harus meninggalkan KTP sebagai prosedur. Di Jakarta juga begitukan?

Inikan kawasan pendidikan, jadi tidak bisa sembarangan. Mobil motor saja dilarang, kecuali ada agenda khusus. Ini demi kepentingan pendidikan. Tidak benar kami tertutup.

Senin, 02/05/2011 20:13 WIBMisteri Antara Al Zaytun-NII KW 9(7)AM Hendropriyono: Sekarang Al Zaytun Ditumpangi NII Bisa Terjadi  M. Rizal - detikNews

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Page 19: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Hendropriyono <a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Makhmud Hendropriyono membantah telah membiarkan keberadaan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) khususnya NII Komandemen Wilayah (KW) IX yang diyakini saat ini dipimpin oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.

"Itu namanya fitnah, dan orang yang membuat fitnah itu orang bodoh. Karena orang melemparkan sesuatu kesimpulan harus berdasarkan analisa yang tajam. Analisa yang tajam itu berdasarkan fakta yang akurat. Fakta tidak akurat, tidak benar kalau hanya lihat dan nonton rekaman, baca tulisan di media saja,"  kata Hendropriyono kepada detikcom.

Hendropriyono pun menegaskan, Ponpes Al Zaytun sudah dinyatakan clear dan bukan bagian dari NII melalui sebuah penyelidikan yang dilakukan Tim Investigasi Al Zaytun yang dibentuk Presiden Megawati Soekarnoputri. Bahkan kedekatannya dengan Panji Gumilang dan sering berkunjung ke Al Zaytun, karena merupakan tugas serta mewakili presiden.

Bila sekarang NII diidentikkan dengan gerakan cuci otak,menurut Hendro, itu merupakan modus baru. Selama ini menurut Hendro, NII hanya melakukan penggalangan dana lewat infak dan iuran anggota.

Menurut Hendro, NII sejak DI/TII sudah pecah. Yang satu jadi sempalan Jamaah Islamiyah dan satunya lagi bergerak lewat pendidikan. Sejak zaman Pak Harto, Al Zaytun, kebanyakan hanya menggalang sumbangan-sumbangan.

"Kita belum menemukan soal cuci otak dan sebagainya. Kalau itu terjadi sebenarnya ini

Page 20: Misteri Antara Al Zaytun-NII

ranah kejahatan kriminal, penipuan dsb. Kemungkinannya sekarang Al Zaytun ditumpangi oleh jaringan NII itu bisa terjadi. Ini yang harus diselidiki lagi," kata Hendro.

Berikut petikan wawancara detikcom dengan AM Hedropriyono:

Bagaimana tanggapan anda soal kabar Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah IX memiliki kaitan dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun?

Saya kira, di negeri demokrasi seperti yang kita anut sekarang ini, tidak fair bila ada pembentukan opini tanpa fakta. Kita bisa terjerembab dalam metode tuduh-menuduh, fitnah-memfitnah.

Ini, tentu saja bukan berarti saya menolak bahwa Al Zaytun seperti di tempat lain, di sekolah lain, di instansi lain, bisa saja kesusupan. Tapi yang jelas, yang saya tahu ketika menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tidak ada atau belum ada tanda-tanda bahwa Al Zaytun melakukan gerakan atau kegiatan yang begitu rendah.

Kalau kita lihat fakta di lapangan, Al Zaytun itu merupakan suatu pusat pendidikan Islam yang berwacana kebangsaan. Dan saya melihat, kebesaran dan nilai secara uang itu sangat luar biasa, dan kotanya seperti kota Subang. Apa bisa uang sebegitu banyak dikumpulkan dari hasil cuci otak orang-orang miskin, orang susah, ya rata kita bisa hitung orang yang bisa bayar mahal. Tapi mau berapa ratus tahun mau mengumpulkan uang sebanyak itu? Itu kalau analisa awam.

Kalaupun ada kegiatan-kegiatan sampingan dari gerakan yang aneh-aneh ini NII, yang diproyeksikan atau dituduhkan kepada seseorang atau badan atau lembaga Islam. Saya sebagai orang Islam merasa sakit hati. Tidak bisa begitu, jangan saling tuduh-menuduh di antara sesama umat Islam, karena kalau tidak itu namanya fitnah. Oleh karena itu menurut saya, kita harus melihatnya fair saja.

NII KW 9 kini diduga sering melakukan gerakan cuci otak. Panji Gumilang disebut sebagai pemimpin NII KW 9. Bagaimana tanggapan anda?

Kita melihat sejak berdirinya Ponpes Al Zaytun, hampir semua presiden datang ke sana. Pertama Presiden Soeharto, itu sudah berapa kali datang ke situ. Lalu Presiden Habibie yang notabene adalah Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) saat itu, juga datang ke situ. Hanya Presiden Megawati Soekarnoputri yang mewakilkan kepada saya untuk datang ke sana. Apa perlunya datang ke sana? Yaitu untuk meletakan batu pertama pembangunan Gedung Pembelajaran Soekarno, itu kedatangan saya waktu itu.

Saya juga melihat di sana ada beberapa gedung pembelajaran lainnya, seperti Gedung

Page 21: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Pembelajaran Jenderal Soedirman, Gedung Pembelajaran Jenderal Besar Soeharto, Gedung Pembelajaran Mohammad Hatta, yang meletakan batu pertama dilakukan putra Bung Hatta sendiri.

Dari situ saya mengambil kesimpulan adanya nuansa kebangsaan di sana. Belum lagi di sana terdapat board atau papan tulisan yang isinya berbau nasionalisme. Juga para santrinya sudah diselidiki oleh suatu Tim Investigasi yang dilakukan pemerintahan Presiden Megawati. Saya kira tanya kepada Menteri Agama Said Agil Almunawar atau kepada Kapolri Da’I Bachtiar, mungkin mereka masih ingat semua bahwa kita tidak menemukan kesesatan atau kesalahan kurikulum pada saat itu.

Sejak zaman Pak Harto, Al Zaytun, kebanyakan hanya menggalang sumbangan-sumbangan. Kita belum menemukan soal cuci otak dan sebagainya. Kalau itu terjadi sebenarnya ini ranah kejahatan kriminal, penipuan dsb. Kemungkinannya sekarang Al Zaytun ditumpangi oleh jaringan NII itu bisa terjadi. Ini yang harus diselidiki lagi.

Kalau itu terjadi sebenarnya ini ranah kejahatan kriminal, penipuan dsb. Kemungkinannya sekarang Al Zaytun ditumpangi oleh jaringan NII itu bisa terjadi. Ini yang harus diselidiki lagi. Kalau dulu saya belum menemukan sampai praktek cuci otak, nipu dan kriminal dan lain-lain.

Soal tudingan bahwa Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al Zaytun itu sebenarnya tokoh pemimpin NII KW 9 yang bernama Abu Toto?

Ya itu silakan tanyakan sendiri ke dia. Saya tidak mau berbicara di luar kompetensi saya. Kalau dulu saya masih Kepala BIN, saya bisa jawab, sekarang saya seorang pengamat. Tapi begini, buat saya sendiri dan pernah saya sampaikan ke publik, kita lebih baik mempunyai bekas bajingan, bekas penjahat daripada bekas ustadz. Kalau bekas ustadz buat apa kita temanin, itu orang murtad. Tapi kalau kita temanin bekas bandit, tapi sekarang sudah jadi orang sadar dan baik. Kan itu sudah ada contohnya Umar bin Khatab.

Bagaimana dengan kecurigaan kedekatan anda dengan Panji Gumilang, sehingga ada kesan anda melindungi Al Zaytun dan Panji Gumilang sendiri?

Itu namanya fitnah, dan orang yang membuat fitnah itu orang bodoh. Karena orang melemparkan sesuatu kesimpulan harus berdasarkan analisa yang tajam. Analisa yang tajam itu berdasarkan fakta yang akurat. Fakta tidak akurat, tidak benar kalau hanya lihat dan nonton rekaman, baca tulisan di media saja, lalu ngomong itu ngga bener dan bodoh.

Begini, seperti yang saya katakan tadi. Saya datang ke sana mewakili Presiden Megawati

Page 22: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Soekarnoputri. Ini sama dengan anaknya Bung Hatta mewakili Bung Hatta, anaknya Pak Harto mewakili Soeharto dalam meletakan batu pertama. Dan saya melihat tudingan itu tidak berdasar, karena waktu itu kita punya tim di Kabinet Megawati  untuk menyelidiki Ponpes Al Zaytun. Pada waktu itu kita tidak menemukan apa-apa yang berbahaya, malahan kita bersyukur kita memiliki Islamic Village yang begitu membanggakan. Kita tidak menemukan adanya hubungan antara gerakan NII yang disebut melakukan pencucian otak dan Al Zaytun.

Namun seperti yang saya katakan tadi, tidak ada satupun institusi atau orang yang kebal terhadap penyusupan. Tidak mungkin rumah dipagerin setinggi atap rumah, tikus tidak masuk, itu tidak mungkin. Pasti itu bisa saja masuk. Itu kita tidak tahu sekarang, dan itu harus ditanyakan kepada aparat intelijen yang sekarang bertanggungjawab.

Jadi silakan dilihat saja kenyataannya itu. Di sana santri menggunakan bahasa Arab dan Inggris selain pelajaran bahasa Indonesia. Ya kalau itu NII, nggak mungkin pakai bahasa Inggris. Jadi saya beranjak berdasarkan yang saya lihat dan dengar saja.

Kalau soal saya datang ke pernikahan anaknya Panji Gumilang. Namanya manusia kan berinteraksi sosial dengan siapa saja. Lagian kan ada saksinya, ada pejabat-pejabat dan tokoh lainnya yang lain datang, tapi kenapa semua jadi ngomongnya menunjuk saya semua. Karena lagi-lagi kebodohan dibungkus oleh kepetingan untuk memfitnah dan menuduh orang, menuduh intel.

Seperti Al Chaidar bilang ini kerjaan intel, intel darimana? Kok dia bisa tahu? Bodoh amat intel kita, intel kita tidak sebodoh intel Amerika Serikat lah. Lagian ngapain cape-cape intelijen membagun itu, itu kan mahal banget. Pemerintah saja belum kuat mendanai atau membayar intelijen kita, apalagi membangun pesantren seluas kota Subang itu.

Senin, 02/05/2011 20:36 WIBMisteri Antara Al Zaytun-NII KW9(8)AM Hendropriyono: Memang Panji Gumilang Bekas NII  M. Rizal - detikNews

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Page 23: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Hendropriyono <a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Mantan Kepala BIN Hendroriyono mengakui pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun merupakan bekas NII. Namun menurutnya, Panji sudah sadar dari aliran NII yang sesat. Panji sekarang sudah menjadi nasionalis.

"Memang Panji Gumilang itu bekas NII. Dia sendiri memang ngaku itu," kata Hendro kepada detikcom.

Nama Panji Gumilang disebut sebagai pemimpin NII KW 9 yang akhir-akhir ini meresahkan terkait gerakan cuci otak untuk pengumpulan uang. Panji kepada detikcom membantah ia pernah masuk NII apalagi menjadi pemimpin NII KW 9. Baginya NII sudah tamat.

Bagi Hendro, Panji sudah menjadi nasionalis dan menyadari perjuangannya menginginkan syariat Islam tidak ada gunanya karena semua itu sudah tertampung dalam UUD 1945. Panji masuk NII karena usianya masih muda.

Hendro menilai yang kini mempersoalkan dan menyerang Panji justru merupakan NII yang sesunguhnya. "Justru yang menyerang dia itu adalah yang NII-NII itu. Juga ada yang bilang dia bekas NII, kalau bekas NII emang mau ngapain? Daripada berteman dengan bekas ustad," lanjut Hendro.

Berikut lanjutan wawancara dengan Hendropriyono:

Dari kedekatan anda dengan Panji Gumilang, seperti apa sebenarnya sosok dia itu?

Page 24: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Begini sebagai orang Islam, saya melihat kemajuan pendidikan Islam seperti yang dibangun dia, saya bangga. Tapi dengan NII saya tidak bangga, saya saya sangat benci. Justru yang menyerang dia itu adalah yang NII-NII itu. Juga ada yang bilang dia bekas NII, kalau bekas NII emang mau ngapain? Daripada berteman dengan bekas ustadz.

Kenapa selama ini Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang mencantumkan nama tokoh presiden, menteri dan sebagaimana untuk gedung-gedungnya. Panji Gumilang ini ingin menunjukan rasa nasionalismenya saja. Ada yang bilang termasuk temen wartawan, kalau itu hanya tipuan saja gimana? Mana ada yang mau masuk sekolah penipu. Buktinya, santrinya ngomong bahasa Inggris, bahasa Arab. Nah kalau NII nggak mau soal beginian.

Apalagi Panji ini lulusan Ponpes Gontor. Memang saya akui dia itu orangnya asocial, kurang bisa bergaul. Dia juga memang tidak pernah bicara soal pribadi sendiri, makanya saya tidak percaya kalau dia sekarang dikatakan memimpin NII KW 9. Makanya saya bela dan saya sudah selidiki dia melalui Tim Investigasi, seperti saya, Dai Bachtiar dan Said Agil Almunawar, tim ini dibentuk Presiden Megawati. Padahal saya sudah jelaskan, ini sebelumnya sudah diselidiki sejak Presiden Habibie juga.

Memang Panji Gumilang itu bekas NII. Tapi dia sendiri memang ngaku itu. Termasuk soal Qanun atau UU yang dibuat oleh Kartosuwiryo itu semua tertampung di dalam UUD 1945, hanya saja ada satu yang klik. Semua sebenarnya sudah tertapung seperti yang dibuat Bung Karno. Makanya Panji sempat bilang, apa yang sebenarnya dulu saya perjuangkan? Karena dulu dia masih terlalu muda memahami itu. Nah, makanya saya jamin Al Zaytun bukan NII, tapi siapa yang bisa jamin tidak kesusupan, lah UIN atau UI saja bisa kesusupan.

Intelijen kita sering dituding kebobolan, termasuk kasus NII ini. Kondisi sebenarnya bagaimana?

Begini, saya sudah bilang bahwa perang saat ini bukan lagi perang simetris seperti zaman dulu yang pakai senjata dan banyak-banyakan orang, tentara gede-gedean otot. Sekarang ini perangnya di sini, perang psikologi.

Orang-orang intelijen sekarang itu pastinya orang-orang dahulu juga. Saya jadi Kepala BIN itu kan setelah saya jadi Direktur Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI berapa kali. Jadi Direktur A, Direktur D, Asisten Intelijen Laksus lalu menjadi Kepala BIN. Jadi orang-orang lama, tidak ujug-ujug dari jalanan menjadi Kepala BIN, itu harus ada jejak rekamnya.

Page 25: Misteri Antara Al Zaytun-NII

Nah kalau di zaman Pak Harto dulu ada yang mengatakan jarum jatuh saja intelijen sudah tahu. Lah orangnya sama kok, dia-dia juga. Zaman sekarang kok bisa kecolongan, ya dia-dia juga. Yang beda apa? Ya yang makainya dan sistemnya. Kan sebemarnya sama-sama gergajinya, tapi kalau dulu gergajinya bener, sekarang gergajinya terbalik, ya kepotong kan. Jangan lupa yang membedakan itu juga soal lingkungannya.

Dahulu pipa air atau gas dan listrik itu rahasia, namun demi keterbukaan apa-apa harus terbuka dan teriak anti rahasia. Makanya zaman dahulu ini top secret semua. Sekarang setelah dapat mau apa? Nah,sekarang buktinya mau dibom, untung gagal, kalau berhasil? Artinya, selain pengguna juga aturan mainnya harus ditinjau ulang dalam soal penggunaan intelijen ini.

Ada yang menilai bahwa aksi terorisme selama ini dilakukan oleh jaringan kelompok NII, tapi ada kesan pemerintah membiarkan?

Menurut saya itu bukan pembiaran, tapi soal prioritas saja. Kalau kita bekerja kan biasanya harus berdasarkan skala prioritas. Kalau semuanya dikerjakan akhirnya tidak selesai semua, bukan begitu. Prioritas pertama pemerintah, karena dulu juga saya duduk di kabinet adalah yang memang langsung mengancam secara fisik dulu, yaitu bom, pembunuhan, penikaman dan ancaman fisik lainnya.

Ini kan negara demokratis yang memiliki ciri pada keterbukaan dan kebebasan. Jadi, selama itu tidak merugikan, hanya menjual dengan meyakinkan orang, itu sah-sah saja. Tetapi setalah ada orang yang dirugikan, ada orang tua yang melapor bahwa ada penyesatan atau penipuan, seperti menipu dengan malakin duit atau menipu dengan memakai kedok agama, baru kita mengambil langkah. Karena untuk mengambil langkah itu harus terencana setelah kita melihat kejelekannya, kerugiannya atau kemudaratannya. Jadi bukan berarti dibiarkan, tapi prioritasnya saja.

NII ini kan sebenarnya ancaman nyata yang merupakan kepanjangan dari gerakan DI/TII hingga GAM sampai kelompok teroris di Indonesia, yang substansinya adalah gerakan makar, kenapa pemerintah selama ini tidak tegas saja?

Itu memang cara setiap pemerintahan beda-beda, administrasi kepemerintahan waktu Presiden Megawati, Presiden SBY dengan Presiden Soeharto itu beda-beda metodenya dalam menghadapi masalah gejolak sosial. Misalnya dalam masalah NII ini saja, yang dia digunakan setelah gagalnya NII Kartosuwiryo. Dia (NII) kan memperbaiki strategi gerakan yang salah selama ini digunakan, karena itu lalu buat tiga strategi atau tahapan.

Pertama, bekerja penggalangan untuk menarik hati dan pikiran orang. Setelah orang tertarik hatinya dengan berbagai cara agar senang dibentuklah wadah berupa front-front,

Page 26: Misteri Antara Al Zaytun-NII

ada front inilah dan front Islam itulah. Ketiga, perjuangan bersenjata dan gerilya atau perjuangan secara fisik. Intinya adalah bagaimana merebut kekuasaan. Karena tidak ada artinya suatu ajaran, termasuk ajaraan syariatisme itu kalau tidak merebut kekuasaan dulu. Akhirnya unjungnya ke sana.

Nah, sekarang ini dalam tahap kerja menarik hati dan pikiran sambil mengumpulkan uang juga. Ini adalah tahapan untuk kemudian meningkat, tahapan ini bukan berarti tersekat-sekat dan sambung-menyambung. Bisa saja tahapan ini bersamaan sekaligus begitu saja, jadi batasnya tipis dan buram. Bisa saja langsung ke tahap perang gerilya. Tapi gerilya ini bukan seperti zaman perang dulu saja seperti gerilya di hutan seperti di Aceh saja, tapi di kota juga.

Jadi terjadi urban gerilya dengan melakukan perampokan dan mengebom di kota. Ini sudah diprediksi sejak lama bahwa pola gerilya ini akan berubah dari hutan ke kota. Karena para teroris sudah sadar bahwa yang penting sasaran selalu psikologi, makanya media massa mereka akan gunakan juga sebagai perang psikologi.