MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA...

213
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Marcelina Riski Yunita Jayanti NIM: 121134139 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA...

Page 1: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2

SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Marcelina Riski Yunita Jayanti

NIM: 121134139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

i

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2

SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukaan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Marcelina Riski Yunita Jayanti

NIM: 121134139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

1. Tuhan Yesus Kristus, Allah yang mahamurah, serta Bunda Maria,

yang selalu memberkati dan mendampingi setiap langkahku hingga

sampai sejauh ini dan sepanjang hidupku nanti.

2. Bapakku Heribertus Sukirman dan ibuku Chatarina Suparti yang telah

membesarkan, mendidikku dan mencurahkan seluruh kasih

sayangnya untukku, untuk selalu mendoakan, mendukung serta

memberiku semangat untuk terus maju menjadi lebih baik dan

menyelesaikan skripsi ini.

3. Adikku Venantius Riski Mei Aditama dan Lucky Bintang Hardiansyah

yang memberikan warna ceria dengan penuh canda tawa dalam

hari-hariku.

4. Semua keluarga, sahabat-sahabat baikku, teman-teman payungku,

teman-teman PPL, dan semua orang yang telah mendukung sehingga

karya skripsiku ini dapat aku selesaikan.

5. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

v

MOTTO

“Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,

mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan.”

(Matius 7:8)

“Aku bersyukur kepada Dia yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan

kita.”

(1 Timotius 1:12)

Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh

pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juru Selamat semua manusia,

terutama mereka yang percaya.

(1 Timotius 4:10)

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu

menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

(Yakobus 1:4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Maret 2016

Penulis

Marcelina Riski Yunita Jayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Marcelina Riski Yunita Jayanti

Nomor Mahasiswa : 121134139

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2

SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN

beserta perangkat yang digunakan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 4 Maret 2016

Yang menyatakan,

Marcelina Riski Yunita Jayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

viii

ABSTRAK

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2

SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN

Marcelina Riski Yunita Jayanti

Universitas Sanata Dharma

2016

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemahaman siswa terhadap

konsep IPA Fisika siswa kelas V yang menyebabkan adanya miskonsepsi. Salah

satu yang menjadi faktor penyebab miskonsepsi adalah kemampuan siswa dilihat

dari perbedaan jenis kelamin siswa yang memiliki tingkat intelegensi berbeda.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas

V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Seyegan dan mengetahui ada atau

tidaknya miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif survei. Subjek

dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Seyegan

Kabupaten Sleman. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 217 siswa yang diambil

dengan cara random sampling. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data

adalah dengan teknik tes. Instrumen tes yang digunakan berbentuk instrumen

pilihan ganda sebanyak 20 butir soal.

Hasil penelitian ini adalah ditemukannya miskonsepsi IPA Fisika pada

siswa SD Negeri se-Kecamatan Seyegan. Dari 20 butir soal pilihan ganda yang

dianalisis, miskonsepsi yang terbesar terjadi pada butir soal nomer 14 tentang

materi sifat bayangan yang terbentuk pada kaca spion mobil atau motor. Dalam

hal ini sebanyak 106 siswa atau 48,85 % mengalami miskonsepsi. Hipotesis

penelitian ini dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney U-Test yang bertujuan

untuk mengetahui apakah dua sampel yang bebas berasal dari populasi yang sama.

Nilai signifikansi yang diperoleh 0,264 dengan α = 0,05, hasil tersebut

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V

SD Negeri se-Kecamatan Seyegan dilihat dari jenis kelamin.

Kata kunci : miskonsepsi, jenis kelamin, IPA Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

ix

ABSTRACT

STUDENT’S MISCONCEPTION OF SCIENCE PHYSICS IN THE SECOND

SEMESTER OF THE FIFTTH GRADER IN STATE ELEMENTARY

SCHOOLS IN SEYEGAN DISTRIC OF SLEMAN REGENCY

Marcelina Riski Yunita Jayanti

Sanata Dharma University

2016

The background of this research is the low student’s understanding about

Science Physics concept for students of 5th grader that caused there are

misconception. The one of all that become a factor caused misconception is

student’s ability refer to student’s gender contrast that has the difference

intelegensi level. The aim of this research is to describe misconception of Science

Physics in the second semester of the fifth grader in State Elementary School in

Seyegan Distric and to know whether or not the misconception Science Physics

viewed of student’s gender.

This research use quantitative survey method. Subject in this research is

students of the fiftth grader in State Elementary Schools in Seyegan Distric of

Sleman Regency. There is 217 students as sample which take by random

sampling. This research use the test technique to get data. This research use

multiple choice to test instrument as many as 20 items question.

This research’s result is found the misconception of Science Physiscs in

student’s of the State Elementary Schools in Seyegan Distric. From 20 items

which analyzed, the bigest misconception occur in the 14th item about shadow

characteristic in car or motorcycle mirror. In this matter, as many as 106 students

or 48,85 % experience misconception. This research’s hypothesis analyzed use

Mann-Whitney Test method, which the aim to know what the two independent

samples source from the same population. From the analysis, get significant value

0,264 with α = 0,05, talk about result show that there is not contrast student’s

misconception of Science Physics refer to students gender.

Key words : misconception, gender, Science Physiscs.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, atas berkah dan rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya skripsi ini dengan baik. Skripsi

yang berjudul “MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2

SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN” ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari banyak

dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih dengan segala ketulusan hati kepada :

1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, M.Pd., Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dan Kintan Limiansih, S.Pd.,

M.Pd., sebagai dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan karya ilmiah

ini.

5. Semua kepala sekolah dan guru kelas V SD Negeri se-Kecamatan

Seyegan, Kabupaten Sleman yang telah bersedia bekerja sama dengan

baik dalam pelaksanaan penelitian ini.

6. Semua siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Seyegan, Kabupaten

Sleman yang telah bersedia bekerja sama dan mendukung terlaksananya

penelitian ini.

7. Bapakku Heribertus Sukirman, ibuku Chatarina Suparti, adikku

Venantius Riski Mei Aditama, dan Lucky Bintang Hardiansyah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xi

selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang serta perhatian kepada

penulis.

8. Teman-teman Payung Miskonsepsi IPA Fisika (Ardi, Annas, Lukas,

Ones, Rani, Asri, Ratna, Mbak Pipin, Puput, Vero, Luky, Aldika, Dita,

Pungky) yang selalu mau untuk bekerja sama, berbagi pengetahuan dan

canda tawa.

9. Teman-teman PPL SD Kanisius Kenteng (Dewi, Tri, Johan) yang selalu

memberi dukungan dan inspirasi serta penguatan.

10. Teman-teman kelas A, D, E angkatan 2012 yang selalu memberikan

semangat, inspirasi dan banyak pengalaman.

11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam bentuk

apapun, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis

mengharapkan segala bentuk kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya

karya ilmiah ini.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 6

C. Batasan Masalah ..................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8

G. Definisi Operasional ............................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 10

1. Konsep ........................................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xiii

2. Konsepsi ......................................................................................... 15

3. Miskonsepsi ................................................................................... 15

4. Hakikat Pembelajaran IPA ............................................................. 21

5. Pembelajaran IPA untuk Kelas V SD ............................................ 26

6. Miskonsepsi Dalam IPA ................................................................ 33

7. Jenis Kelamin ................................................................................. 34

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................ 36

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 42

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 45

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 46

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 46

B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 47

1. Waktu Penelitian ............................................................................ 47

2. Tempat Penelitian ........................................................................... 47

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 48

1. Populasi .......................................................................................... 48

2. Sampel ............................................................................................ 49

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 51

1. Variabel Terikat (Dependent Variabels) ........................................ 52

2. Variabel Bebas (Independent Variabels) ....................................... 52

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 52

1. Studi Dokumentasi .......................................................................... 52

2. Wawancara ...................................................................................... 53

3. TesTertulis ...................................................................................... 53

F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 54

1. Instrumen Tes .................................................................................. 54

2. Daftar Cek ....................................................................................... 56

G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 57

1. Uji Validitas ................................................................................... 57

2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 65

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 66

1. Analisis Deskriptif ......................................................................... 66

2. Uji Hipotesis Perbedaan Miskonsepsi Siswa Dilihat Dari

Jenis Kelamin ................................................................................. 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 73

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 73

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................... 73

2. Deskripsi Responden Penelitian ..................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xiv

3. Deskripsi Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V

SD Negeri se-Kecamatan Seyegan.................................................. 77

4. Uji Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas V SD Negeri

se-Kecamatan Seyegan Dilihat dari Jenis Kelamin Siswa ........... 109

B. Pembahasan Hasil Analisis Data ........................................................ 116

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 125

A. Kesimpulan ........................................................................................ 125

B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 126

C. Saran ................................................................................................... 126

DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 127

LAMPIRAN .................................................................................................. 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Tabel Perbedaan Emosional dan Intelektual ................................... 35

Tabel 3.1. Populasi Siswa Kelas V SD N Se-Kecamatan Seyegan ................. 48

Tabel 3.2. Sampel Penelitian yang Dihitung dengan Rumus Krejcie .............. 50

Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda ........................................................... 55

Tabel 3.4. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen ....................................... 59

Tabel 3.5. Tabel Hasil Uji Validasi Ahli .......................................................... 61

Tabel 3.6. Validitas Soal Pilihan Ganda .......................................................... 64

Tabel 3.7. Kualifikasi Reliabilitas .................................................................... 65

Tabel 3.8. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ...................................................... 66

Tabel 4.1. Jenis Kelamin Siswa di SD Negeri Se-Kecamatan Seyegan ........... 76

Tabel 4.2. Soal dan Kunci Jawaban KD 5.1 .................................................... 79

Tabel 4.3. Soal dan Kunci Jawaban KD 5.2 .................................................... 85

Tabel 4.4. Soal dan Kunci Jawaban KD 6.1 .................................................... 94

Tabel 4.5. Soal dan Kunci Jawaban KD 6.2 .................................................. 101

Tabel 4.6. Soal dan Kunci Jawaban KD 7.1 .................................................. 103

Tabel 4.7. Soal dan Kunci Jawaban KD 7.3 .................................................. 108

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 112

Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 113

Tabel 4.10. Peringkat Nilai Siswa Laki-Laki dan Perempuan ....................... 115

Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney U-Test ................................. 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Literatur Map Penelitian ............................................................. 42

Gambar 3.1. Rumus Krejcie ............................................................................. 50

Gambar 4.1. Pie Chart Jenis Kelamin Siswa ................................................... 76

Gambar 4.2. Persentase Miskonsepsi Secara Umum ....................................... 78

Gambar 4.3. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 1 ............................................. 81

Gambar 4.4. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 2 ............................................. 82

Gambar 4.5. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 3 ............................................. 83

Gambar 4.6. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 4 ............................................. 84

Gambar 4.7. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 5 ............................................. 87

Gambar 4.8. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 6 ............................................. 88

Gambar 4.9. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 7 ............................................. 89

Gambar 4.10. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 8 ........................................... 91

Gambar 4.11. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 9 ........................................... 92

Gambar 4.12. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 10 ......................................... 93

Gambar 4.13. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 11 ......................................... 96

Gambar 4.14. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 12 ......................................... 97

Gambar 4.15. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 13 ......................................... 98

Gambar 4.16. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 14 ......................................... 99

Gambar 4.17. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 15 ....................................... 100

Gambar 4.18. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 16 ....................................... 102

Gambar 4.19. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 17 ....................................... 104

Gambar 4.20. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 18 ....................................... 106

Gambar 4.21. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 19 ....................................... 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xvii

Gambar 4.22. Miskonsepsi Pada Butir Soal No. 20 ....................................... 109

Gambar 4.23. Histogram Data Jenis Kelamin Siswa ..................................... 111

Gambar 4.24. Histogram Data Nilai Siswa .................................................... 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1a. Surat Pernyataan Bersedia Menyerahkan Hasil Penelitian ...... 130

Lampiran 1b. Surat Ijin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa ................. 131

Lampiran 1c. Surat Ijin dari BAPPEDA ........................................................ 132

Lampiran 1d. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................. 133

Lampiran 1e. Surat Ijin Penelitian Dari Universitas/FKIP ............................ 134

Lampiran 2. Data SD Di Kecamatan Seyegan ............................................... 135

Lampiran 3a. Rekap Hasil Expert Judgment Ahli ......................................... 136

Lampiran 4. Prosedur Pengerjaan Soal .......................................................... 145

Lampiran 5. Identitas Siswa dan Orang Tua Siswa ....................................... 146

Lampiran 6. Soal Uji Empiris ........................................................................ 147

Lampiran 7. Hasil Uji Validasi Soal Empiris ................................................. 153

Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Soal Empiris ............................................ 154

Lampiran 9. Instrumen Soal Penelitian .......................................................... 155

Lampiran 10. Hasil Pengerjaan Salah Satu Sampel Penelitian ...................... 160

Lampiran 11a. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.5.1 ...................... 165

Lampiran 11b. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.5.2 ...................... 166

Lampiran 11c. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.6.1 ...................... 168

Lampiran 11d. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.6.2 ...................... 170

Lampiran 11e. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.7.1 ...................... 171

Lampiran 11f. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.7.3 ...................... 172

Lampiran 12. Hasil Pengerjaan Soal Pilihan Ganda ..................................... 173

Lampiran 13. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 185

Lampiran 14. Hasil Uji Homogenitas ............................................................ 186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

xix

Lampiran 15. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 187

Lampiran 16. Hasil Uji Validitas Muka ......................................................... 188

Lampiran 17. Hasil Wawancara ..................................................................... 189

Lampiran 18. Daftar Cek Jenis Kelamin ........................................................ 190

Lampiran 19. Foto Penelitian ......................................................................... 191

Lampiran 20. Tabel Krejcie ........................................................................... 192

Curriculum Vitae ............................................................................................ 193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam Bab I menjelaskan tentang berbagai landasan dari penelitian ini,

yang memberikan informasi kepada pembaca. Bab I ini membahas tentang latar

belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan

manusia. Mulai dari manusia lahir hingga manusia menjadi dewasa tentunya

tidak lepas dari pendidikan. Hal tersebut didukung dengan hakikat

pendidikan yang menjadikan arah pendidikan kokoh dan kuat untuk bisa

memuliakan manusia (Triwiyanto, 2014: 19).

Pendidikan ini menjadi sumber untuk manusia memperoleh

pengetahuan yang dapat meningkatkan kesejahteraan serta kemakmuran

dalam hidup (Triwiyanto, 2014: 19). Pengetahuan tidak begitu saja bisa

langsung muncul, tetapi seperti yang diungkapkan oleh Keraf dan Dua

(dalam Triwiyanto, 2014: 19) bahwa gejala yang menyebabkan pengetahuan

terbentuk adalah melalui dua sumber yaitu kutub si pengenal dan kutub

yang dikenal, atau dapat juga diantara subjek serta objek. Pengetahuan

sendiri memiliki arti sebagai segala sesuatu yang diketahui oleh manusia

(Samatowa, 2011: 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

2

Pendidikan yang wajib ditempuh siswa di Indonesia adalah

pendidikan dasar, salah satunya sekolah dasar (SD). Di SD terdapat

berbagai mata pelajaran, salah satunya Ilmu Pengetahuan Alam. Secara

umum hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala

sesuatu tentang alam, termasuk berbagai peristiwa yang terjadi di alam

(Samatowa, 2011: 3). Dalam IPA ini dibahas tentang berbagai gejala serta

kejadian-kejadian di alam yang disusun secara sistematis. Hal tersebut

dilaksanakan berdasarkan pada percobaan dan hasil pengamatan yang telah

dilakukan oleh para ahli. Dalam IPA ini bukan semata-mata membahas

tentang benda dan makhluk hidup saja, tetapi juga mempelajari tentang

bagaimana cara kerja, cara berpikir atau menalarnya serta mempelajari

bagaimana cara untuk memecahkan setiap persoalan yang ada di dalamnya.

Materi dasar-dasar IPA sudah mulai disampaikan di tingkat SD, sedangkan

materi yang lebih tinggi akan disampaikan di tingkat sekolah menengah

hingga ke perguruan tinggi.

Di SD materi IPA yang disampaikan lebih menjurus pada IPA secara

umum, belum diajarkan IPA secara spesifik pada fisika, biologi maupun

kimia. Namun meskipun demikian, materi tersebut tetap dapat dibedakan

pada setiap cabangnya. Dalam IPA di SD ini, siswa diberikan kesempatan

untuk berlatih berbagai keterampilan yang telah disesuaikan dengan

perkembangan kognitifnya (Samatowa, 2011: 5). Dalam keterampilan

proses berarti siswa belajar untuk mengamati, mencoba memahami apa

yang diamatinya, menggunakan pengetahuan yang baru untuk menebak apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

3

yang terjadi dan menguji hasil tebakan atau ramalan berdasarkan kondisi

untuk melihat apakah hal tersebut benar (Paolo dalam Samatowa, 2011: 5).

IPA penting disampaikan sebagai pembelajaran karena memiliki

tujuan untuk membantu perkembangan suatu bangsa, yang mana dalam hal

ini IPA menjadi dasar suatu teknologi, sedangkan teknologi sendiri

dianggap sebagai tulang punggung pembangunan suatu bangsa. Kemudian

selain itu IPA juga bertujuan untuk bisa membentuk kepribadian siswa

secara keseluruhan dengan menggunakan nilai-nilai pendidikannya. Selain

itu siswa dapat juga menjadi berpikir kritis, sehingga ia bisa berlatih

menemukan dan menyelidiki pengetahuan yang baru atau dengan kata lain

siswa bisa mengikuti metode “inkuiri”. Di samping itu, IPA juga

mengajarkan ilmunya kepada siswa dengan kegiatan-kegiatan percobaan,

sehingga anak tidak melulu harus menghafalkan materi yang disampaikan

(Samatowa, 2011: 4). Pentingnya konsep IPA dipahami oleh siswa adalah

untuk bekal pada nantinya ketika mereka menerapkan dan

mengimplementasikan ilmunya tersebut pada kehidupannya sehari-hari,

baik itu dalam pendidikan yang lebih lanjut maupun di dalam dunia kerja.

Hasil pembelajaran IPA di Indonesia saat ini seakan jauh berbeda

dengan tujuan dari IPA itu sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti pada beberapa sekolah, IPA merupakan ilmu

hafalan. Sehingga pada waktu ada tes atau ujian, siswa belajar untuk

menghafalkan materi yang diujikan tersebut. Padahal sesuai dengan

pendapat beberapa ahli bahwa IPA merupakan ilmu yang memupuk rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

4

ingin tahu yang tinggi, mengembangkan kemampuan bertanya dan

kemudian akan membuat siswa tersebut berusaha sendiri untuk mencari

jawaban dari suatu pertanyaan tersebut serta mengembangkan

kemampuannya dalam berpikir ilmiah (Samatowa, 2011: 2).

Di Indonesia pada saat sekarang ini, peneliti melihat dari hasil

International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2007 yang

menyatakan bahwa siswa Indonesia khususnya pada literasi Sains terletak di

urutan 35 dari 49 negara, dengan pencapaian skor 433 yang masih di bawah

skor rata-rata internasional yaitu 500. Hal ini membuktikan bahwa prestasi

IPA siswa di Indonesia rendah.

Rendahnya prestasi IPA didukung data wawancara dengan salah satu

guru SD di kecamatan Seyegan, keadaan yang dialami siswa kelas V di SD

Negeri seluruh Kecamatan Seyegan terutama pada mata pelajaran IPA

kurang baik. Dikatakan oleh guru tersebut bahwa pemahaman siswa

terhadap materi IPA masih kurang. Hal tersebut berpengaruh pada hasil

belajar yang mereka peroleh. Menurut guru tersebut, kurangnya pemahaman

siswa terhadap materi IPA disebabkan oleh beberapa faktor seperti

kurangnya kreatifitas guru ketika mengajar dan minimnya alat peraga yang

tersedia di sekolah.

Rendahnya prestasi seseorang atau siswa, salah satunya disebabkan

oleh miskonsepsi (Suparno, 2005: 40). Miskonsepsi adalah suatu konsep

yang tidak sesuai dengan konsep yang diakui oleh para ahli (Suparno, 2005:

8). Miskonsepsi ini perlu dihindari agar tidak terjadi salah pengertian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

5

terus ada dalam pikiran siswa, sehingga dengan hal tersebut siswa dapat

membentuk pengetahuannya dengan lebih tepat dan benar (Suparno, 2005:

136) sesuai dengan konsep yang sebenarnya dan kemudian dapat

menggunakan pengetahuan tersebut dengan tepat dan benar pula.

Miskonsepsi juga perlu diteliti agar dapat diketahui penyebab dan cara

untuk bisa mengatasi miskonsepsi tersebut, sehingga dengan hal tersebut

para ahli maupun guru dapat membantu siswa keluar dari miskonsepsi dan

pendidikan pun dapat menjadi maju serta lebih berkembang (Suparno, 2005:

131).

Kemampuan siswa juga menjadi pengaruh dalam terjadinya

miskonsepsi. Suparno (2005: 40) mengatakan bahwa siswa yang memiliki

intelegensi matematis-logis yang kurang tinggi, maka ia akan mengalami

kesulitan dalam memahami konsep pelajaran, khususnya fisika, terlebih

yang abstrak. Di antara siswa laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan

secara biologis dan juga psikologis. Dari segi biologis, siswa laki-laki dan

perempuan dapat dilihat dari fisiknya, seperti perbedaan alat reproduksi dan

bentuk badannya. Dari segi psikologis, seperti yang dikatakan Unger (dalam

Amanah, 2012: 32) siswa laki-laki memiliki tingkat pemikiran logis yang

lebih tinggi daripada siswa perempuan. Namun perbedaan jenis kelamin

tersebut, bukan menjadi jaminan ada atau tidaknya perbedaan miskonsepsi

antara siswa laki-laki dan perempuan, karena selain hal tersebut juga masih

ada faktor yang menjadi penyebab miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

6

Berdasarkan dari uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian

tentang “Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri se

Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman”. Hal ini peneliti pilih sebagai

penelitian, karena peneliti tertarik dan berharap agar tidak terjadi lagi

miskonsepsi, terutama dalam mata pelajaran IPA Fisika di SD.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini mengungkapkan beberapa masalah yang menjadi

dasar penelitian. Masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Prestasi belajar IPA di Kecamatan Seyegan yang tergolong rendah.

2. Penguasaan siswa tentang konsep IPA yang masih sempit.

3. Penguasaan keterampilan dan kreatifitas guru dalam mengajar IPA

yang masih kurang atau minim.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah yang diungkapkan peneliti dalam penlitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di seluruh SD Negeri

yang berada di Kecamatan Seyegan, semester genap tahun pelajaran

2014/2015 yang menggunakan KTSP 2006.

2. Penelitian ini adalah tentang miskonsepsi IPA Fisika untuk siswa SD

kelas V pada semester 2, khususnya pada materi gaya, gerak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

7

energi (KD 5.1), pesawat sederhana (KD 5.2), sifat-sifat cahaya (KD

6.1) serta pelapukan (KD 7.1).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah yang telah

diungkapkan oleh peneliti, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD semester

genap se-Kecamatan Seyegan?

2. Apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis

kelamin siswa kelas V SD semester genap se-Kecamatan Seyegan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk :

1. Mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD semester

genap se-Kecamatan Seyegan.

2. Mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis

kelamin kelas V SD semester genap se-Kecamatan Seyegan.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

berguna untuk :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

8

1. Guru

Dengan penelitian ini diharapkan guru dapat memperbaiki caranya

dalam menyampaikan materi pelajaran, terutama dalam materi IPA

Fisika untuk kelas V SD, sehingga setidaknya guru bisa mengurangi

atau bahkan menghilangkan miskonsepsi pada siswa. Selain itu, guru

juga bisa mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

terjadinya miskonsepsi pada siswa.

2. Siswa

Dengan penelitian ini, siswa dapat lebih memahami konsep materi

IPA Fisika yang benar, sehingga tidak terjadi miskonsepsi lagi. Selain

itu siswa juga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Peneliti

Dengan penelitian ini, peneliti dapat mengetahui berbagai faktor

yang menyebabkan timbulnya miskonsepsi terutama pada materi IPA

Fisika untuk kelas V SD, sehingga pada nantinya peneliti dapat

mengurangi terjadinya miskonsepsi ini ketika menjadi guru.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional ini memuat tentang jabaran singkat mengenai

istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Miskonsepsi dapat diartikan sebagai suatu konsep yang tidak sesuai

dengan konsep yang diungkapkan atau diakui oleh para ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

9

2. Miskonsepsi IPA adalah miskonsepsi yang terjadi pada semua bidang

IPA atau sains, baik dalam bidang biologi, kimia dan juga fisika.

3. Miskonsepsi IPA Fisika adalah miskonsepsi yang terjadi dalam semua

bidang fisika, seperti mekanika, optika dan gelombang, panas dan

termodinamika, listrik dan magnet, fisika modern, dan tata surya.

4. Siswa kelas V SD adalah siswa yang menempuh pendidikan dasar dan

berada pada tingkat yang kelima, berusia sekitar 10 tahun.

5. Kecamatan Seyegan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di

Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Di sebelah Barat berbatasan

langsung dengan Kecamatan Minggir, batas sebelah Timur adalah

Kecamatan Mlati, kemudian di sebelah Selatan berbatasan dengan

Kecamatan Godean, dan di sebelah Utara berbatasan dengan

Kecamatan Tempel.

6. Jenis kelamin adalah suatu sifat yang dibagikan ke dalam dua jenis

kelamin manusia, yang mana sifat tersebut ditentukan dengan cara

biologis, yang mana sifat tersebut sudah melekat pada jenis kelamin

tertentu, yaitu laki-laki dan perempuan. Selain perbedaan biologis,

antara siswa laki-laki dan perempuan juga terdapat perbedaan secara

psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam landasan teori dalam Bab II ini akan membahas tentang kajian

pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir serta hipotesis penelitian.

Dalam bagian kajian teori akan membahas beberapa teori yang berkaitan dengan

penelitian, yaitu konsep, konsepsi, miskonsepsi, hakikat pembelajaran IPA,

pembelajaran IPA untuk kelas V SD, miskonsepsi dalam IPA, dan jenis kelamin.

A. Kajian Pustaka

1. Konsep

a. Definisi Konsep

Konsep adalah suatu abstraksi mental yang mewakili satu

kelas stimulus atau rangsangan, yang mana konsep tersebut

sudah dipelajari bila siswa atau yang diajar sudah dapat

menampilkan perilaku tertentu atau umpan balik (Dahar, 2006:

64). Selain itu seperti yang diungkapkan oleh Soejadi (dalam

Ramadhani, 2015: 9) bahwa konsep adalah sebuah ide yang

abstrak, yang digunakan dalam penggolongan maupun

klasifikasi dari beberapa objek.

Berdasarkan dari kedua pendapat ahli tersebut, maka

peneliti dapat menyimpulkan bahwa konsep merupakan suatu

ide yang mewakili abstraksi mental, yang kemudian digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

11

dalam penggolongan beberapa objek sehingga dapat

memberikan umpan balik.

b. Ciri-ciri Konsep

Pada dasarnya, konsep yang merupakan suatu ide abstrak

yang diharapkan dapat memberikan umpan balik dari setiap

orang, yang mana setiap orang tersebut kemudian dapat

mengartikan konsep tersebut. Ciri-ciri konsep yang dipaparkan

oleh Hamalik (dalam Ramadhani, 2015: 10) dapat digolongkan

ke dalam tiga kategori, seperti berikut ini :

1) Memiliki hal yang membedakan konsep satu dengan

konsep yang lainnya yaitu adalah atribut konsep. Hal

tersebut membuat munculnya kekhasan dari setiap konsep.

2) Banyaknya atribut dalam konsep disebut dengan jumlah

atribut. Hal ini yang menyebabkan jumlah setiap atribut

dalam satu konsep dengan konsep yang lainnya berbeda.

3) Penunjuk lebih dominannya bebebapa atribut daripada

atribut yang lain adalah kodominan atribut.

Contoh sederhana atribut suatu konsep adalah atribut

konsep suatu buku tulis. Atributnya adalah kertas, sampul buku,

warna buku putih, digunakan untuk menulis, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

12

c. Jenis-jenis Konsep

Selain memiliki ciri-ciri, konsep juga memiliki beberapa

jenis seperti yang diungkapkan Amien (dalam Risqi, 2015: 10).

Jenis-jenis konsep dalam hal ini dibagi menjadi 3, yaitu :

1) Konsep klasifikasional, merupakan jenis konsep yang

bentuknya berdasarkan pada klasifikasi beberapa fakta

yang kemudian dimasukkan ke dalam suatu bagan yang

terorganisir.

2) Konsep korelasional, jenis konsep ini berisi tentang

berbagai kejadian yang saling berhubungan.

3) Konsep teoritik, merupakan jenis konsep yang membantu

setiap orang agar lebih mudah ketika mempelajari

berbagai fakta, kejadian ataupun peristiwa yang memiliki

sistem terorganisir.

d. Perolehan Konsep

Konsep dapat diperoleh atau didapatkan melalui dua cara,

yaitu dengan pembentukan konsep dan asimilasi konsep sesuai

dengan yang diungkapkan Ausubel (dalam Dahar 2011: 64).

Selain itu, yang disampaikan oleh Gagne (dalam Dahar 2011:

64) bahwa pembentukan dari suatu konsep tersebut sama dengan

belajar konsep yang konkret atau nyata. Yang terutama dalam

pembentukan konsep ini adalah bentuk yang telah didapatkan

oleh anak sebelum ia memasuki dunia sekolah. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

13

asimilasi konsep adalah suatu cara yang dilakukan untuk

mendapatkan konsep ketika sekolah dan sesudah sekolah.

Berikut ini adalah cara yang digunakan dalam perolehan

konsep :

1) Pembentukan Konsep

Pembentukan konsep ini merupakan suatu proses

induktif, di mana anak akan mengabtraksi atribut tertentu

yang sama dengan stimulus, apabila anak tersebut

dihadapkan pada stimulus lingkungan tertentu. Dalam hal

ini, pembentukan konsep merupakan bentuk dari belajar

penemuan. Tidak hanya pada anak-anak saja, namun

orang tua juga mengalami hal tersebut dalam proses

kehidupannya tetapi tingkat kerumitannya akan lebih

tinggi. Pola yang diikuti dalam pembentukan konsep ini

adalah pola contoh atau pola “egrule” (eg = example =

contoh).

Contoh pembentukan konsep yang terjadi pada anak

adalah ketika sebelum ia memasuki dunia sekolah, ia

sudah memperoleh tentang konsep-konsep mengenai meja,

tas, sepatu, berjalan, dan konsep-konsep sederhana lain

yang mereka temui di kehidupannya.

Misalnya konsep induktif tentang meja. Anak

mengetahui bahwa benda tersebut terbuat dari kayu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

14

memiliki empat kaki, memiliki permukaan datar,

kemudian memahami bahwa benda tersebut merupakan

benda padat. Dari proses tersebut, siswa mengetahui

bahwa benda tersebut adalah meja.

2) Asimilasi Konsep

Asimilasi konsep ini berlawanan dengan

pembentukan konsep yang sifatnya induktif. Asimilasi

konsep bersifat deduktif. Hal tersebut dikarenakan dalam

hal ini anak akan memperoleh nama konsep dan juga

atribut konsep. Sesuai dengan pendapat dari Ausubel

(dalam Dahar, 2011: 65) hal ini berarti bahwa siswa

belajar tentang konsep baru, sehingga pada akhirnya

mereka bisa menghubungkan setiap atribut dengan ide-ide

yang telah ada di dalam kemampuan kognitif yang telah

mereka miliki sebelumnya.

Untuk memperoleh konsep secara asimilasi ini,

siswa yang belajar haruslah sudah mempunyai pengertian

atau definisi yang formal terlebih dahulu dari konsep itu

sendiri. Contohnya adalah siswa harus mengetahui dulu

konsep tentang binatang zebra. Zebra adalah hewan yang

memiliki garis hitam putih di badannya. Dengan hal

tersebut siswa akan mengetahui perbedaan antara hewan

satu dengan yang lainnya, karena setiap konsep memang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

15

berbeda atributnya. Hal ini biasanya disebut dengan

belajar konsep atau “rule-eg”.

2. Konsepsi

Konsepsi berdasarkan yang diungkapkan oleh Berg (dalam

Ramadhani, 2015: 15) adalah suatu penafsiran setiap individu

terhadap suatu konsep. Setiap individu sebelum ia memasuki dunia

sekolah tentu saja sudah memiliki bekal pemahaman tentang suatu

konsep yang ia pahami dengan caranya sendiri. Konsepsi tersebut ia

dapatkan bisa dari pengalaman-pengalamannya sendiri maupun dari

apa yang disampaikan oleh lingkungan di sekitarnya. Konsep yang ia

pahami tersebut bisa memiliki dua kemungkinan, bisa salah atau juga

bisa benar.

Dari uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa konsepsi

merupakan pemahaman seseorang terhadap suatu konsep yang ia

jabarkan berdasarkan pemahamannya sendiri sesuai dengan

pemikirannya.

3. Miskonsepsi

a. Pengertian Miskonsepsi

Tentunya istilah miskonsepsi sudah banyak dikenal

diberbagai kalangan pendidikan. Namun mungkin pada dasarnya

setiap orang belum mengetahui benar definisi atau pengertian

dari miskonsepsi itu sendiri. Miskonsepsi atau salah konsep

tersebut adalah sesuatu yang menunjuk pada suatu konsep yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

16

memang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang telah

diterima oleh pakar yang memang mengetahui mengenai bidang

tersebut (Suparno, 2005: 4).

Miskonsepsi adalah suatu pandangan yang masih naif atau

gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang

sekarang sudah diterima, hal tersebut merupakan ungkapan dari

Brown (dalam Suparno, 2005: 4). Selain itu miskonsepsi yang

diungkapkan oleh Novak (dalam Suparno, 2005: 4) adalah suatu

interpretasi atau penerapan berbagai konsep yang ada dalam

suatu pernyataan yang tidak dapat diterima.

Berdasarkan dari beberapa definisi yang telah

diungkapkan oleh sejumlah ahli tersebut, peneliti menyimpulkan

miskonsepsi adalah ketidaksesuaian suatu konsep yang diterima

oleh seseorang dengan konsep yang sebenarnya dan yang telah

didasarkan pada suatu pengertian ilmiah.

b. Faktor Penyebab Miskonsepsi

Suparno (2005: 34) menjelaskan beberapa hal yang

menyebabkan terjadinya miskonsepsi dalam diri siswa.

penyebabnya adalah sebagai berikut :

1) Mahasiswa atau Siswa

Penyebab ini biasanya yang sering menjadi hal utama

munculnya miskonsepsi pada siswa. Hal ini dikarenakan

(a) pemahaman awal siswa/prakonsepsi yang sekian lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

17

tertanam dalam pikirannya, yang berasal dari orang tua,

teman atau lingkungan sekitarnya. Namun, dalam hal ini

sesuatu yang ada di pikiran siswa akan terus berkembang

sesuai dengan situasi yang dihadapinya, menurut Piaget

(dalam Suparno, 2005: 35), (2) pemikiran asosiatif pada

siswa juga dapat menyebabkan miskonsepsi, karena siswa

sudah mempunyai suatu konsep yang memiliki arti

tertentu sebelum ia ikut dalam pembelajaran di kelas dan

menurut Marshall dan Gilmour (Suparno, 2005: 36)

biasanya konsep tersebut akan mereka asosiasikan secara

berbeda dengan apa yang telah disampaikan oleh guru.

Kemudian (3) pemikiran humanistik atau pandangan

manusiawi menjadi penyebab lain munculnya

miskonsepsi. Pemikiran humanistik ini berarti bahwa

siswa memandang benda-benda di sekitarnya secara

manusiawi atau menganggap benda tersebut hidup seperti

manusia. Lalu (4) penalaran atau reasoning siswa yang

tidak lengkap/salah juga dapat menyebabkan miskonsepsi,

hal ini terjadi karena alasan bahwa informasi yang siswa

dapatkan tidak lengkap, selain itu karena adanya penarikan

kesimpulan yang salah. Selanjutnya (5) intuisi atau

perasaan dalam diri siswa yang salah juga dapat

menyebabkan miskonsepsi. Pemahaman intuitif ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

18

biasanya muncul dari hasil pengamatan suatu benda,

kegiatan, atau kejadian yang terus-menerus, yang

kemudian menghasilkan pengertian secara spontan. Hal

tersebut yang bisa menyebabkan munsulnya miskonsepsi,

karena siswa tidak berpikir secara kritis. Ada juga

penyebab miskonsepsi yang lain, yaitu (6) tahap

perkembangan kognitif siswa. Jika materi yang

disampaikan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan

kognitif siswa, maka hal tersebut dapat menyebabkan

terjadinya miskonsepsi karena siswa belum bisa mencerna

apa yang ia dapatkan. Ada di mana saatnya siswa belum

mengerti sesuatu hal yang abstrak, sehingga ia perlu

contoh yang nyata untuk dia bisa memahami dan mengerti

suatu konsep dengan benar. Hal lain yang dapat

menyebabkan miskonsepsi adalah (7) kemampuan siswa

dan (8) minat belajar dari siswa itu sendiri. Jika seorang

siswa kurang memiliki kemampuan dalam suatu bidang

pelajaran, maka biasanya ia akan sulit untuk mengikuti

proses pembelajaran dan sulit untuk menangkap konsep-

konsep materi pelajaran yang disampaikan. Selain itu,

beberapa siswa memang tidak berminat pada mata

pelajaran tertentu. Siswa tidak mau mendengarkan ketika

guru menjelaskan, tidak mau membaca sumber-sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

19

belajar, sehingga hal tersebut menimbulkan miskonsepsi

dalam diri siswa tersebut.

2) Guru

Miskonsepsi juga dapat terjadi karena pengaruh dari

guru. Hal tersebut dapat terjadi karena guru sendiri

memiliki pemahaman yang kurang atau salah mengenai

bahan yang disampaikannya kepada siswa, sehingga

pemahaman yang salah tersebut akan diteruskan kepada

siswa (Suparno, 2005: 42).

3) Buku Teks

Suparno (2005: 44) menerangkan bahwa buku teks

panduan pembelajaran suatu mata pelajaran dapat saja

menyebabkan miskonsepsi. Hal ini bisa terjadi karena

bahasa yang digunakan dalam buku tersebut sulit dan bisa

juga karena memang penjelasannya kurang atau bahkan

salah, tetapi hal itu masih terus menerus dilanjutkan.

4) Konteks

Miskonsepsi yang terjadi karena konteks ini dapat

berasal dari beberapa hal, seperti pengalaman siswa yang

menyebabkan adanya pengertian yang terbatas, bahasa

sehari-hari yang digunakan menimbulkan kebiasaan

penggunaan istilah yang salah. Selain itu ada juga karena

pengaruh dari teman-teman lain di sekitar, adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

20

dominansi dari seseorang dapat menyebabkan miskonsepsi

tersebut karena jika seseorang yang dominan tersebut

sudah berbicara dan yakin benar, padahal kenyataannya

salah, tetap saja orang lain atau siswa lain mempercayai

kata-kata orang tersebut. Hal lain yang menyebabkan

miskonsepsi adalah ajaran agama terkadang sulit

disambungkan dengan ilmu pengetahuan secara ilmiah

(Suparno, 2005: 49).

5) Metode Mengajar

Seorang guru yang hanya menggunakan satu metode

saja dalam mengajar memang baik, hanya saja juga akan

menimbulkan efek yang tidak baik terhadap pemahaman

siswa. Maka, guru perlu untuk membuka diri untuk

menggunakan metode mengajar yang lain (Suparno, 2005:

50).

6) Filsafat Konstruktivisme

Filsafat konstruktivisme menyatakan bahwa ilmu

pengetahuan yang diperoleh siswa berasal dari

lingkungan, tantangan atau materi yang dipelajari. Dalam

hal ini, siswa membangun sendiri pengetahuannya

sehingga bisa saja terjadi kesalahan pemahaman yang

kemudian menimbulkan miskonsepsi dalam pemikiran

siswa tersebut (Suparno, 2005: 30).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

21

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor

penyebab miskonsepsi dapat berasal dari berbagai macam hal.

Mulai dari diri siswa sendiri, pembentukan pengetahuan awal

seseorang, guru yang mengajarkan materi, konteks kehidupan

seseorang, buku pelajaran yang digunakan dan metode mengajar

yang dilakukan oleh guru.

4. Hakikat Pembelajaran IPA

a. Hakikat IPA

Hakikat IPA menurut pernyataan Darmojo (dalam

Samatowa, 2011: 2) adalah ilmu pengetahuan yang objektif dan

rasional mengenai alam semesta beserta seisinya. Selain hal

tersebut, IPA juga merupakan suatu cara untuk mengamati apa

saja yang berhubungan dengan alam. Dalam hal ini perspektif

IPA terbentuk dari hubungan antara fenomena satu dengan

fenomena yang lain yang pengamatannya bersifat analisis,

lengkap, dan cermat. Pada umumnya, IPA adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari mengenai berbagai kejadian dan

peristiwa yang terjadi di alam.

IPA ini mengkaji mengenai berbagai gejala alam yang

didasarkan dari pengamatan dan berbagai percobaan, yang

kemudian hasilnya disusun secara sistematis. Karena IPA ini

merupakan ilmu yang berhubungan dengan ilmu alam yang

sistematis dan berdasarkan percobaan serta pengamatan, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

22

disebutkan Samatowa (2011: 3) bahwa IPA adalah ilmu

pengetahuan yang memiliki objek serta dalam pengamatannya

menggunakan metode secara ilmiah.

Pada hakikatnya IPA ini disusun berdasarkan IPA sebagai

produk, IPA sebagai proses dan IPA sebagai dimensi sikap,

seperti pernyataan Iskandar (dalam Berek, 2015: 9) berikut ini:

1) IPA sebagai produk

IPA sebagai produk ini adalah ilmu pengetahuan

tentang alam yang mana ilmu ini mempelajari tentang

berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi di alam. IPA

sebagai produk ini kemudian akan menghasilkan berbagai

fakta, konsep, prinsip dan teori-teori (hukum) yang ada di

dalam IPA.

2) IPA sebagai proses

IPA bukanlah ilmu yang hanya merupakan

kumpulan dari pengetahuan tentang berbagai benda atau

makhluk yang hidup saja, namun IPA ini juga

memerlukan cara untuk bekerja, cara untuk berpikir serta

cara untuk menemukan pemecahan suatu permasalahan.

Proses IPA ini dilakukan oleh para ahli atau ilmuwan

dengan cara yang sistematis.

3) IPA sebagai dimensi sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

23

Selain IPA bisa dinyatakan sebagai suatu produk

dan proses dalam hal perkembangan pengetahuan, IPA ini

juga dinyatakan sebagai suatu dimensi sikap. Dimensi

sikap ini dikarenakan IPA dapat mengembangkan rasa

ingin tahu siswa, mengajarkan ketelitian serta

mengajarkan tanggung jawab kepada siswa.

b. Hakikat Pembelajaran IPA

Hakikat pembelajaran IPA secara umum adalah ilmu yang

berhubungan dengan bagaimana cara untuk mencari tahu

tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam secara

sistematis. Hal ini dilakukan agar pengetahuan yang diperoleh

tidak hanya sebatas pada penguasaan berbagai fakta, konsep

ataupun prinsip saja tetapi juga diharapkan bisa digunakan

sebagai suatu proses penemuan atau sering disebut dengan

inkuiri (Standar Isi SK/KD KTSP, 2006: 161).

Pembelajaran IPA ini pada dasarnya melaksanakan

prosesnya dengan memberikan pengalaman langsung kepada

siswa untuk mengenal, memahami serta mengeksplorasi alam di

sekitarnya. Pembelajaran IPA yang paling tepat menurut

Samatowa (2011: 5) adalah pembelajaran mengenai latihan

berbagai keterampilan proses IPA yang telah disesuaikan dan

dibentuk kembali sesuai dengan tahap perkembangan kognitif

siswa. Dalam hal ini, keterampilan proses dalam IPA menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

24

Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2011: 5) terdiri dari

mengamati, memahami apa yang diamati, meramalkan apa yang

terjadi dengan pengetahuan baru yang dimiliki dan menguji

tebakan atau ramalan, apakah itu benar atau tidak.

Dalam pembelajaran IPA ini siswa perlu untuk melakukan

coba-coba, sehingga jika terjadi kesalahan atau kegagalan maka

siswa tersebut bisa untuk mencoba lagi. IPA juga tidak selalu

menyediakan jawaban untuk setiap masalah secara instan,

sehingga berdasarkan hal berikut seorang guru harus selalu siap

untuk memodifikasi pembelajaran tentang alam ini sesuai

dengan perkembangan penemuan yang baru.

Samatowa (2011: 6) menyatakan bahwa pembelajaran IPA

yang dimasukkan ke dalam kurikulum memiliki tujuan untuk:

1) Membantu suatu bangsa dalam perkembangan

pembangunan melalui teknologi yang semakin mutakhir.

2) Membantu siswa untuk belajar berpikir secara kritis,

dengan metode inkuiri.

3) Mematahkan anggapan IPA sebagai mata pelajaran

hafalan dengan mengajarkan berbagai eksperimen yang

dilakukan oleh siswa.

4) Membentuk kepribadian siswa secara menyeluruh dengan

adanya nilai-nilai pendidikan yang terkandung di

dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

25

Pembelajaran IPA memiliki ciri khusus yaitu adanya

interaksi langsung siswa dengan lingkungan di sekitarnya.

Dengan demikian IPA mengambangkan nilai yang bermanfaat

dalam kehidupannya secara pribadi maupun masyarakat

sekarang maupun di masa depan. Hal lain adalah bahwa

pembelajaran IPA juga akan mempengaruhi konsepsi pada

siswa. Jika siswa memperoleh suatu konsep dasar yang

sederhana, maka dengan pembelajaran IPA anak akan semakin

mengembangkan pemahaman yang lebih jauh tentang kosep

tersebut. Kemudian dengan pembelajaran IPA secara hafalan

dan pemahaman suatu konsep, siswa perlu diberikan

kesempatan untuk mengambangkan rasa ingin tahunya dan

bagaimana ia mengungkapkan penjelasannya secara logis.

Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang sifatnya

aktif, karena menekankan kegiatan siswa dari pada gurunya.

Pembelajaran IPA juga memiliki aspek pokok yaitu siswa

menyadari keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki, siswa

memiliki rasa ingin tahu terhadap pengetahuan baru dan

kemudian siswa bisa menerapkannya dalam kehidupan secara

nyata.

Aspek penting menurut Samatowa (2011: 10) yang perlu

diperhatikan guru untuk mengembangkan pembelajaran IPA

pada siswa adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

26

1) Guru perlu memahami konsepsi dan pengetahuan relevan

yang telah dimiliki oleh siswa sejak sebelum pembelajaran

dimulai.

2) Hal utama dalam pembelajaran IPA adalah aktivitas siswa

di alam secara nyata.

3) Yang menjadi bagian penting dan utama dalam

pembelajaran IPA adalah kegiatan bertanya.

4) Pembelajaran IPA memberikan kesempatan untuk siswa

dalam mengembangkan kemampuannya berpikir dan

menjabarkan suatu masalah.

5. Pembelajaran IPA untuk Kelas V SD

Dalam penelitian ini, pembelajaran kelas V SD yang digunakan

adalah materi semester 2 tentang gaya, gerak dan energi, pesawat

sederhana, cahaya, serta bumi dan alam semesta khususnya struktur

bumi, pelapukan dan jenis tanah.

a. Gaya, Gerak dan Energi

Gaya adalah gerakan mendorong atau menarik yang

menyebabkan benda menjadi bergerak (Sulistyanto, 2008: 89).

Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan mempengaruhi

benda tersebut, sehingga benda dapat bergerak, berubah bentuk

maupun berubah arah. Kekuatan yang dikeluarkan untuk

melakukan gaya tersebut disebut dengan energi (Priyono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

27

2009:99). Berdasarkan sumbernya, gaya dapat dibedakan

menjadi gaya gesek, gaya magnet, dan gaya gravitasi.

1) Gaya gesek

Gaya gesek merupakan gaya yang timbul atau

muncul pada dua permukaan benda yang saling

bersinggungan (Priyono, 2009:100). Akibat dari dua benda

yang bersinggungan tersebut maka salah satu benda akan

bergerak. Gaya gesek ini dipengaruhi oleh permukaan

bidang sentuh. Semakin licin permukaan bidang sentuh,

maka semakin kecil gaya geseknya. Selain itu, gaya gesek

juga dipengaruhi oleh luas permukaan bidang singgung.

Semakin luas bidang singgungnya, maka semakin besar

gaya geseknya.

Contoh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari

yang mudah ditemui adalah gaya gesek antara jalan

dengan roda kendaraan. Selain itu, gaya gesek antara

sepatu sepak bola dan lapangan.

2) Gaya Magnet

Gaya magnet adalah tarikan atau dorongan yang

disebabkan oleh magnet (Sulistyanto, 2008:90). Benda

yang dapat ditarik oleh gaya magnet disebut benda

magnetis, sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh

gaya magnet disebut benda non magnetis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

28

Contoh penggunaan magnet dalam kehidupan

sehari-hari adalah pada pengunci kotak pensil atau tas,

kompas, speaker radio, dll.

3) Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi bumi disebut juga dengan gaya tarik

bumi (gravitasi bumi). Gravitasi merupakan gaya tarik-

menarik yang terjadi antara semua partikel yang memiliki

massa atau berat di alam semesta (Sulistyanto, 2008:98).

Gravitasi menyebabkan benda selalu bergerak ke

bawah. Contohnya adalah bola yang dilempar ke atas

maka akan kembali ke bawah lagi, air mengalir dari

tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan juga

buah yang jatuh dari pohon.

b. Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah alat teknik yang digunakan

untuk mempermudah atau meringankan pekerjaan maupun

usaha manusia (Priyono, 2009:111). Pesawat sederhana dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu tuas, bidang miring, dan katrol.

1) Tuas

Sistem kerja sebuah tuas terdiri dari beban, titik

tumpu dan kuasa. Tuas jenis pertama contohnya jungkat-

jungkit dengan titik tumpu berada di antara beban dan

kuasa. Tuas jenis kedua letak beban berada di antara titik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

29

tumpu dan kuasa, contohnya gerobak pasir dan pemecah

kemiri. Tuas jenis ketiga letak kuasanya di antara titik

tumpu dan beban, contohnya sekop.

2) Bidang Miring

Bidang miring merupakan permukaan rata yang

menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya

(Sulistyanto, 2008: 115). Keuntungan menggunakan

bidang miring adalah lebih mudah untuk memindahkan

suatu benda ke tempat yang tinggi dengan gaya yang lebih

kecil. Namun ada juga kelemahan bidang miring, yaitu

jarak yang ditempuh untuk memindahkan benda akan

semakin jauh.

Contoh benda yang menggunakan prinsip kerja

bidang miring adalah sekrup, pisau, dan kapak. Selain itu,

jalan di pegunungan yang dibuat berkelok-kelok juga

merupakan penerapan bidang miring.

3) Katrol

Katrol adalah roda yang berputar pada porosnya

(Priyono, 2009: 117). Katrol juga merupakan jenis

pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa dan beban.

Terdapat tiga jenis katrol, yaitu katrol tetap, katrol bebas

dan katrol majemuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

30

Katrol tetap adalah katrol yang posisinya tidak

berubah atau berpindah ketika digunakan. Misalnya katrol

yang digunakan pada sumur timba. Katrol bebas

merupakan katrol yang posisinya dapat berubah atau

berpindah ketika digunakan, biasanya terdapat pada alat-

alat pengangkat peti kemas di pelabuhan. Katrol majemuk

adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol bebas.

c. Sifat-sifat Cahaya

Kita dapat melihat suatu benda karena adanya cahaya.

Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan kembali menuju

ke mata kita sehingga benda dapat terlihat. Cahaya memiliki

beberapa sifat, seperti (1) merambat lurus, (2) menembus benda

bening, dan (3) dapat dipantulkan, (4) dapat dibiaskan dan (5)

dapat diuraikan (Priyono, 2009: 123-128).

Selain ketiga sifat tersebut, terdapat juga sifat cahaya

berdasarkan bentuk cermin. Sifat cahaya yang mengenai cermin

datar memiliki sifat (1) bayangan benda tegak dan semu, (2)

besar dan tinggi bayangan sama dengan tinggi dan besar benda

sebenarnya, (3) jarak benda dengan cermin sama dengan jarak

bayangan, (4) arah benda dan arah bayangan berkebalikan.

Sifat bayangan jika suatu benda dekat dengan cermin

cekung adalah semu, diperbesar, dan tegak. Jika benda berada

jauh dari cermin cekung maka bayangannya nyata dan terbalik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

31

Sedangkan sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung

adalah semu, tegak, dan diperkecil.

d. Bumi dan Alam Semesta

Alam semesta menyimpan semua kebutuhan yang kita

butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Kekayaan yang

disediakan oleh alam memberikan banyak manfaat.

1) Proses Terbentuknya Tanah

Bumi terdiri atas berbagai macam batuan yang

berada di lapisan paling atas bumi atau kerak bumi.

Batuan tersebut lama-kelamaan akan mengalami

pelapukan. Pelapukan adalah hancurnya batuan dari

bentuk yang besar menjadi butiran yang kecil, hingga

menjadi sangat halus atau menjadi tanah (Priyono, 2009:

137). Pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu

pelapukan mekanik (fisika), pelapukan biologi, dan

pelapukan kimia.

Pelapukan mekanik adalah pelapukan yang terjadi

karena adanya proses fisika. Pelapukan ini hanya

mengubah bentuk atau wujud dari suatu benda. Pelapukan

ini disebabkan oleh perubahan suhu, angin, air, dan

gelombang laut.

Pelapukan kimia merupakan pelapukan yang

menyebabkan struktur kimi benda menjadi berubah. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

32

ini dapat terlihat jelas pada besi yang berkarat. Besi yang

warnanya berubah menjadi coklat kemerahan akan

menjadi sangat rapuh. Perkaratan ini terjadi karena

oksigen di alam bersenyawa dengan air. Selain itu, hujan

asam dari hasil kegiatan industri yang mengandung asam

sulfur dan asam nitrat juga dapat menyebabkan pelapukan

pada logam dan asam.

Pelapukan biologi adalah pelapukan yang terjadi

karena adanya aktivitas makhluk hidup. Misalnya

tumbuhnya lumut pada permukaan batuan akan

menyebabkan batuan tersebut menjadi lapuk.

2) Jenis Tanah dan Jenis Batuan

Tanah yang berada di suatu tempat dengan tempat

yang lain tersusun dari bahan yang berbeda-beda, sehingga

jenis tanahnya berbeda pula. Jenis tanah di suatu tempat

bergantung pula pada jenis batuan yang mengalami

pelapukan. Jenis tanah dapat dibedakan menjadi jenis

tanah berpasir, tanah liat, tanah berhumus dan tanah

berkapur.

Jenis batuan berbeda-beda tergantung pada jenis

kandungannya. Selain itu jenis batuan juga berbeda-beda

karena proses pembentukkannya. Ada batuan beku yang

terbentuk dari magma yang membeku. Kemudian ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

33

batuan endapan (batuan sedimen) yang terbentuk dari

endapan hasil pelapukan. Selanjutnya ada juga batuan

malihan (batuan metamorf) yang terbentuk dari batuan

sedimen yang mengalami perubahan.

6. Miskonsepsi dalam IPA

Miskonsepsi dalam IPA terjadi atau terdapat pada semua bidang

IPA tanpa ada pengecualian (Suparno, 2005: 9). Miskonsepsi tersebut

terjadi pada bidang biologi, kimia astronomi dan fisika.

Dalam penelitian ini yang disoroti adalah miskonsepsi tentang

fisika. Bidang-bidang fisika yang sering ditemui mengalami

miskonsepsi adalah bidang mekanika, listrik, panas, optika, sifat-sifat

materi, bumi dan antariksa, serta fisika modern. Dalam bidang

mekanika terdapat banyak miskonsepsi yang terjadi, terutama pada

materi gerak, vektor, gaya, massa dan berat, hukum Newton, kerja,

kekekalan energi dan momentum, serta mekanika fluida. Seperti yang

dingkapkan Suparno (2005:11) dalam bidang fisika, materi mekanika

ini memiliki masalah miskonsepsi yang terbanyak menurut penelitian,

jumlah studinya sekitar 300. Selain materi mekanika, yang paling

sering ditemukan miskonsepsinya adalah materi panas dan

termodinamika, gelombang dan optika, listrik dan magnet, fisika

modern, astronomi dan bumi antariksa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

34

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

miskonsepsi IPA adalah miskonsepsi yang terjadi di semua cabang

ilmu IPA, baik fisika, biologi maupun kimia.

7. Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini menggunakan jenis kelamin sebagai

variabel yang akan dilihat perbedaannya tentang miskonsepsi IPA

Fisika, Fakih (dalam Nuruzzaman, 2005: 17) menyatakan bahwa jenis

kelamin adalah suatu sifat yang dibagikan ke dalam dua jenis kelamin

manusia, yang mana sifat tersebut ditentukan dengan cara biologis,

yang mana sifat tersebut sudah melekat pada jenis kelamin tertentu.

Misalnya seorang laki-laki adalah manusia yang dapat menghasilkan

sel sperma, sedangkan perempuan adalah manusia yang memiliki

ovarium atau rahim yang nantinya bisa melahirkan, dan juga memiliki

kelenjar susu untuk menyusui. Hal ini sifatnya permanen dan

merupakan anugerah dari Tuhan YME. Jenis kelamin pada masa

sekarang ini juga dikenal dengan istilah gender. Gender yang memiliki

arti seks atau jenis kelamin, dpat juga diartikan sebagai suatu sifat

maupun karakter yang terdapat dan melekat pada kedua jenis kelamin

yang dibentuk secara sosial dan budaya (Amanah, 2012: 30).

Sesuai dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan (dalam

Amanah 2012: 30) definisi gender mengacu pada berbagai peran yang

dibentuk dan dibebankan kepada perempuan dan laki-laki oleh

masyarakat. Berbagai peran ini dapat berubah dari waktu ke waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

35

dan dipelajari dalam setiap budaya yang berbeda. Gender ini mengacu

pada perilaku seseorang yang dipelajari dan berbagai harapan

masyarakat yang kemudian membedakan antara femininitas dan

maskulinitas, artinya gender ini tidak seperti seks yang dibedakan

berdasarkan perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan.

Terdapat perbedaan secara emosional dan intelektual antara laki-

laki dan perempuan seperti yang diungkapkan Unger (dalam Amanah,

2012: 32). Pada tabel 2.1 berikut ini akan disajikan perbedaan

emosional dan intelektual antara laki-laki dan perempuan menurut

Unger.

Tabel 2.1. Tabel Perbedaan Emosional dan Intelektual

Laki-laki (Masculine) Perempuan (Feminin)

1. Sangat agresif

2. Independen

3. Tidak emosional

4. Dapat menyembunyikan

emosi

5. Lebih objektif

6. Tidak mudah terpengaruh

7. Tidak submisif

8. Tidak mudah goyah terhadap

krisis

9. Lebih aktif

10. Lebih logis

11. Lebih ambisius, dll.

1. Tidak terlalu agresif

2. Lebih emosional

3. Sulit menyembunyikan emosi

4. Mudah terpengaruh

5. Lebih pasif

6. Kurang rasa percaya diri

7. Kurang ambisi

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin

adalah ciri biologi yang sifatnya permanen yang dimiliki oleh seorang

laki-laki maupun perempuan. Dari tabel 2.1 di atas juga dapat

diketahui bahwa pemikiran laki-laki lebih logis daripada pemikiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

36

perempuan. Selain itu, terdapat juga berbagai perbedaan antara laki-

laki dan perempuan, baik dari segi emosional ataupun psikologi.

Dagun (dalam Amanah, 2012: 31) mengatakan bahwa pada sekolah

campuran (laki-laki & perempuan) ternyata siswa perempuan kurang

berminat dan memiliki prestasi rendah dalam bidang Matematika dan

IPA. Biasanya siswa perempuan lebih menonjol pada bidang Biologi

saja dan dibandingkan dengan bidang Fisika hanya sedikit.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan yang pertama merupakan penelitian yang dilakukan

oleh Bati (2015). Penelitian ini berjudul “Identifikasi Miskonsepsi

Pembelajaran Matematika Materi Volume Bangun Ruang (Tabung, Balok,

Kubus) Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar, dengan jenis penelitiannya

adalah kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Alan

tersebut adalah untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami oleh siswa

kelas V SD Negeri Tempak 1 pada tahun pelajaran 2014/2015 tentang

materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok, kubus dan

tabung serta menemukan berbagai faktor yang menyebabkannya. Hasil yang

diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) siswa mengalami miskonsepsi dalam

materi menghitung balok yakni siswa salah dalam menentukan rumus yang

tepat untuk menghitung volume balok, (2) miskonsepsi dalam menghitung

volume tabung yaitu siswa tidak tepat dalam penggunaan phi antara 3,14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

37

dan

. Dalam hal tersebut miskonsepsi yang dialami oleh siswa adalah jenis

miskonsepsi teoritik.

Relevansi penelitian Alan tersebut dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah sama-sama membahas tentang miskonsepsi dan

subjeknya adalah siswa kelas V SD. Hanya saja terdapat perbedaan, yaitu

penelitian Alan tersebut membahas tentang miskonsepsi Matematika,

sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti membahas tentang

miskonsepsi IPA Fisika.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Kusuma (2014). Penelitian ini

berjudul “Miskonsepsi Tentang Fotosintesis Pada Siswa Kelas V SDN 4

Trebugan Situbondo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama,

mendeskripsikan tingkat miskonsepsi tentang fotosintesis pada siswa kelas

V SDN 4 Trebugan Situbondo tahun pelajaran 2013/2014, yang kedua,

mendeskripsikan faktor penyebab miskonsepsi tentang fotosintesis pada

siswa kelas V SDN 4 Trebugan Situbondo tahun pelajaran 2013/2014. Hasil

penelitian ini adalah menunjukkan bahwa miskonsepsi tertinggi terjadi pada

konsep hasil fotosintesis dengan persentase 62%, sedangkan persentase

miskonsepsi terendah terdapat pada konsep tempat terjadinya fotosintesis

dan penerapan fotosintesis dengan persentase 15%. Persentase miskonsepsi

siswa pada konsep pengertian fotosintesis dan reaksi fotosintesis sebesar

46%, konsep peran klorofil sebanyak 38%, konsep bahan fotosintesis 31%,

konsep pernyataan tentang fotosintesis, percobaan fotosintesis dan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

38

terjadinya fotosintesis sebanyak 23%. Dari hal tersebut dapat diketahui

bahwa ditemukan adanya miskonsepsi pada siswa SDN 4 Trembugan dan

penyebabnya bersumber dari siswa sebanyak 62%, guru dan siswa 23%,

guru 15%, maupun buku sebanyak 7%.

Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah sama-sama membahas tentang miskonsepsi dalam IPA dan

subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SD. Dalam penelitian tersebut

membahas miskonsepsi tentang fotosintesis, sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah membahas tentang miskonsepsi IPA Fisika.

Penelitian yang ketiga merupakan penelitian yang dilakukan oleh

Pujayanto (2007), dengan judul “Miskonsepsi IPA (Fisika) Pada Guru SD”.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini

adalah ternyata terbukti bahwa guru SD mengalami miskonsepsi IPA

(Fisika) pada pokok bahasan Gaya dan Cahaya. Dapat diketahui bahwa

profil miskonsepsi yang dimiliki guru (lebih dari 30%) dan besar persentase

miskonsepsinya sebagai berikut: (1) gaya dapat berupa tarikan atau

dorongan, gaya magnet selalu berupa tarikan (45%); (2) gaya gravitasi dapat

berupa dorongan maupun tarikan (40%); (3) massa benda di bumi sama

dengan massa benda di bulan, berat benda di bumi sama dengan berat benda

di bulan (60%); (4) setiap dua bendabersentuhan muncul gaya gesekan

(60%); (5) pesawat sederhana meringankan kerja manusia,berarti pada

umumnya dengan menggunakan pesawat sederhana gaya (kuasa) dan energi

yangdigunakan menjadi lebih kecil (100%); (6) cahaya merambat lurus,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

39

berarti cahaya tidak dapatdipantulkan oleh permukaan tembok tetapi dapat

dibiaskan oleh sebuah medium atau perantara (85%); (7)bendadapat dilihat

jika benda tersebut sebagai sumber cahaya atau ada cahaya dari mata yang

sampai kebenda (50%); (8) cahaya lampu neon dapat diurai menjadi cahaya

warna pelangi, karena cahayalampu neon adalah cahaya putih seperti cahaya

putih matahari (55%).

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti karena membahas tentang miskonsepsi IPA Fisika SD. Penelitian

tersebut membahas tentang miskonsepsi IPA Fisika untuk guru SD,

sedangkan penelitian ini membahas tentang miskonsepsi Fisika untuk kelas

V SD.

Penelitian yang keempat merupakan penelitian yang berjudul “Usaha

Mengurangi Terjadinya Miskonsepsi Fisika Melalui Pembelajaran Dengan

Pendekatan Konflik Kognitif”. Penelitian ini dilakukan oleh Mosik dan

Maulana (2010). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tujuan

dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendekatan

konflik dalam pembelajaran fisika mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap miskonsepsi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pendekatan

konflik kognitif dalam pembelajaran fisika mempunyai pengaruh terhadap

miskonsepsi fisika, dengan taraf signifikansi 5%, hipotesis penelitian yang

menyatakan rata-rata miskonsepsi eksperimen lebih kecil dari rata-rata

miskonsepsi kontrol diterima. Selain itu, pendekatan konflik kognitif dalam

pembelajaran fisika juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

40

hasil belajar fisika, dengan signifikansi 5%, hipotesis penelitian yang

menyatakan rata-rata hasil belajar eksperimen lebih besar dari rata-rata hasil

belajar kelas kontrol diterima, sehingga terlihat adanya pengaruh

miskonsepsi terhadap hasil belajar.

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti karena membahas tentang miskonsepsi IPA Fisika. Penelitian

tersebut membahas tentang usaha untuk mengurangi terjadinya miskonsepsi

Fisika, sedangkan penelitian ini membahas tentang miskonsepsi yang terjadi

pada siswa kelas V SD.

Penelitian yang kelima ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode

Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Ditinjau

Dari Perbedaan Jenis Kelamin Pada Siswa Kelas IV SD Pangudi Luhur

Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.” Penelitian ini dilakukan

oleh Purwoko (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

metode mind mapping terhadap hasil belajar siswa yang ditinjau dari

perbedaan jenis kelamin. Jenis kelamin pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui metode mind mapping lebih berpengaruh pada siswa laki-laki

atau perempuan. Hasil penelitian ini adalah kelas kontrol memiliki rata-rata

74,269 dan kela eksperimen 82,87. Nilai signifikansi yang diperoleh dari

penghitungan anova 2 jalan 0,000 dengan kesalahan 5% hasil tersebut

menunjukkan bahwa metode mind mapping berpengaruh terhadap hasil

belajar. Sedangkan penghitungan dalam perbedaan jenis kelamin

menunjukkan nilai 0,003 yang menunjukkan bahwa jenis kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

41

berpengaruh terhadap metode yang digunakan. Peneliti menggunakan

perbandingan gain yang dibandingkan dari hasil pretest dan nilai postest

kemudian dicari selisih antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari

hasil perhitungan terebut ada selisih 10,449, sehingga kesimpulannya adalah

bahwa metode mind mapping lebih berpengaruh terhadap siswa dengan

jenis kelamin laki-laki.

Relevansi dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah

karena penelitian yang dilakukan sama-sama meninjau dari sisi jenis

kelamin.Hanya saja dalam penelitian ini membahas tentang miskonsepsi

IPA Fisika untuk kelas V SD, sedangkan penelitian di atas membahas

tentang penggunaan metode mind mapping terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas IV SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

42

Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian

Berdasarkan gambar 2.1 di atas, penelitian-penelitian tersebut merupakan

penelitian yang mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian

tersebut dijadikan dasar oleh peneliti karena relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang termasuk pokok

untuk siswa SD. Pembelajaran IPA untuk SD tersebut biasanya membahas

tentang dasar-dasar dalam ilmu alam yang harus dipahami oleh setiap siswa.

Pembelajaran IPA ini sering dihubungkan dengan kegiatan percobaan-

percobaan, hal inilah yang membuat antusiasme siswa tinggi untuk

mengikuti pembelajaran IPA. Namun sebelum melakukan percobaan seperti

Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V

Semester 2 SD Negeri Se-

Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman

Miskonsepsi Tentang Fotosintesis Pada Siswa

Kelas V SDN 4 Trebugan Situbondo

Tahun Pelajaran 2013/2014

Miskonsepsi IPA (Fisika) Pada Guru

SD

Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari

Perbedaan Jenis Kelamin Pada Siswa Kelas IV SD Pangudi Luhur

Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Usaha Mengurangi Terjadinya Miskonsepsi

Fisika Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Konflik

Kognitif

Identifikasi Miskonsepsi Pembelajaran

Matematika Materi Volume Bangun Ruang

(Tabung, Balok, Kubus) Pada Siswa

Kelas V Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

43

itu, tentunya siswa juga perlu memahami konsep-konsep materinya terlebih

dahulu. Dalam penyampaian konsep-konsep tersebut, guru perlu untuk

memahami terlebih dahulu apa yang akan disampaikan. Hal ini sangatlah

menjadi perhatian karena beberapa materi di dalam pembelajaran IPA bisa

saja terjadi miskonsepsi.

Miskonsepsi tersebut sebaiknya dihindari atau bahkan dihilangkan

karena jika terus menerus tertanam dalam pemikiran siswa, maka seterusnya

siswa akan memiliki bekal konsep yang salah atau tidak tepat hingga ia

beranjak dewasa dan sampai di tingkat pendidikan yang tinggi.

Miskonsepsi ini bukan sepenuhnya kesalahan dari guru, tetapi dapat juga

berasal dari faktor siswa sendiri. Namun dalam hal ini peran guru sangatlah

penting untuk memperbaiki miskonsepsi yang terjadi pada siswa tersebut.

Dalam penelitian ini yang menjadi pembahasan adalah pembelajaran

IPA untuk kelas V SD semester 2, terutama pada materi IPA Fisika. Ruang

lingkup IPA Fisika untuk kelas V ini adalah mengenai gaya, gerak dan

energi (KD 5.1), pesawat sederhana (KD 5.2), sifat-sifat cahaya (KD 6.1)

serta pelapukan (7,1). Materi-materi tersebut dipilih sebagai bahan

penelitian karena memang sering terjadi miskonsepsi pada bagian-bagian

tersebut. Biasanya miskonsepsi yang terlihat pada diri siswa adalah mereka

belum bisa membedakan antara tuas golongan 1, 2, dan 3 beserta contoh-

contohnya. Hal ini terlihat ketika siswa mengerjakan soal, terutama ketika

soal tersebut berbentuk uraian yang mengharuskan siswa untuk

menjabarkan atau menjelaskan jawabannya. Selain itu, siswa juga terkadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

44

bingung dengan materi tentang struktur lapisan bumi dan struktur atmosfer

bumi. Sering ditemui siswa yang menggambarkan struktur lapisan bumi

padahal soal yang tersedia meminta untuk menggambarkan dan menjelaskan

struktur atmosfer bumi.

Munculnya miskonsepsi siswa pada materi-materi tersebut bisa saja

karena pengetahuan awal siswa yang memang sudah salah, atau karena

penjelasan guru yang hanya berpatokan pada buku yang ternyata buku

tersebut juga salah. Dengan mengerjakan soal-soal, maka dapat diketahui

miskonsepsi yang terjadi melalui jawaban-jawaban yang dituliskan, selain

itu dengan wawancara secara langsung juga dapat mengungkap miskonsepsi

yang terjadi melalui jawaban langsung siswa. Dari hal tersebut juga dapat

dilihat apakah ada perbedaan miskonsepsi pemahaan yang terjadi antara

siswa laki-laki dan perempuan.

Sesuai dengan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD semester 2

se-Kecamatan Seyegan berdasarkan jenis kelamin. Dengan penelitian ini,

peneliti berharap pada nantinya penelitian ini bisa menjadi sumber belajar

bagi para pembaca, khususnya mereka yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi alat pengingat

bahwa miskonsepsi yang terjadi harus segera ditangani dan ditanggulangi,

agar tidak terus menerus terjadi kesalahan pemahaman konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

45

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-

Kecamatan Seyegan terjadi pada konsep gaya, pesawat sederhana,

cahaya, struktur bumi, pelapukan dan jenis tanah.

2. Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin

siswa kelas V SD semester genap se-Kecamatan Seyegan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

46

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini membahas tentang metodologi penelitian. Yang dibahas adalah

mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel,

variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik

pengujian instrumen dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian

survei. Penelitian kuantitatif sendiri adalah penelitian yang data-datanya

disajikan dalam bentuk angka-angka dan menggunakan analisis melalui

statistik (Sugiyono, 2011: 7). Metode survei adalah metode penelitian yang

digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan populasi

dalam jumlah yang besar, namun sampel yang digunakan relatif kecil

(Sukmadinata, 2008: 82). Sedangkan sesuai dengan yang diungkapkan

Suparno (2010: 8) bahwa penelitian kuantitatif survei adalah penelitian yang

digunakan untuk mencari data, sehingga kemudian bisa dipakai untuk

menentukan sifat atau karakteristik yang khas dari suatu kelompok.

Penelitian kuantitatif survei ini akan digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika di kelas V SD antara siswa laki-

laki dan perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

47

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret sampai Desember

2015. Pada bulan maret, peneliti mulai menyusun proposal peneltian.

Awal bulan April, peneliti mengurus keperluan perijinan untuk

penelitian. Pertengahan bulan April peneliti melakukan penyusunan

instrumen penelitian. Pada awal bulan Mei peneliti melakukan

validasi instrumen dan melakukan revisi instrumen. Pertengahan bulan

Mei instrumen yang telah direvisi kemudian diujicobakan. Mulai akhir

bulan Mei sampai awal bulan Juni peneliti mendistribusikan instrumen

penelitian untuk pengambilan dan pengumpulan data. Bulan Juli

hingga Agustus digunakan oleh peneliti untuk mengolah data yang

telah dikumpulkan. Bulan September 2015 sampai Januari 2016

digunakan untuk merevisi laporan, dan bulan Februari 2016 peneliti

melaksanakan ujian skripsi dan melakukan revisi.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di seluruh SD Negeri se-Kecamatan

Seyegan, Kabupaten Sleman yang menggunakan KTSP. Tempat ini

dipilih peneliti sebagai tempat penelitian karena berdasarkan hasil

wawancara dan observasi bahwa di Kecamatan Seyegan ini ditemukan

miskonsepsi tentang IPA Fisika, khususnya di kelas V SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

48

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan suatu objek yang berupa suatu kumpulan

menyeluruh, yang menjadi perhatian peneliti (Kountur, 2003: 137).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri

se-Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman yang menggunakan

KTSP, yang berjumlah 21. Populasi selengkapnya dapat dilihat dalam

tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas V SD Negeri Se-Kecamatan

Seyegan.

No Nama SD Kelas

Paralel

Jumlah Siswa

Kelas V

1. SD N Margoagung A 21

2. SD N Ngetal A 34

3. SD N Ngino 1 A 22

4. SD N Ngino 2 A 24

5. SD N Margokaton A 14

6. SD N Susukan A 19

B 16

7. SD N Margomulyo 1 A 28

8. SD N Margomulyo 2 A 21

9. SD N Kandangan 1 A 24

10. SD N Kandangan 2 A 15

11. SD N Gendengan A 32

12. SD N Cibuk Lor A 19

13. SD N Gentan A 41

14. SD N Bokong A 15

15. SD N Sompokan A 23

B 22

16. SD N Klaci A 28

17. SD N Jamblangan A 31

18. SD N Ngemplaksari A 13

19. SD N Tegal Klaci A 23

20. SD N Pete A 38

21. SD N Margoluwih A 17

Jumlah 23 540

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

49

Dari tabel 3.1 tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 21 SD

Negeri yang berada di Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman.

Populasi yang disajikan oleh peneliti, hanyalah populasi siswa kelas

V. Terdapat dua SD yang mempunyai dua kelas paralel, yaitu kelas A

dan kelas B. SD yang memiliki dua kelas paralel tersebut adalah SD N

Sompokan dan SD N Susukan, sedangkan SD yang lain hanya

memiliki satu kelas paralel saja. Jumlah keseluruhan populasinya

adalah 540 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah suatu kelompok kecil bagian dari populasi yang

secara nyata diteliti (Sukmadinata, 2010: 250). Dalam penelitian ini,

pengambilan sampel menggunakan cara random sampling atau

pengambilan sampel secara acak. Random sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang kepada setiap anggota

dalam populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian

(Sugiyono, 2011: 91). Tujuan digunakannya random sampling ini

adalah agar setiap siswa mendapatkan peluang yang sama untuk

diambil menjadi sampel. Selain itu, setiap siswa bebas dipilih karena

pemilihan tiap-tiap siswa tersebut tidak mempengaruhi siswa yang

lainnya.

Sesuai dengan jumlah pada tabel Krejcie dan Morgan pada

lampiran 20, jika jumlah populasi 540 siswa, maka sampel yang

digunakan disesuaikan pada jumlah tabel yaitu 500, sehingga sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

50

yang digunakan adalah 217 siswa. Dalam menentukan jumlah sampel,

penelitian ini menggunakan rumus Krejcie. Berikut ini adalah rumus

Krejcie :

Gambar 3.1. Rumus Krejcie

Dari rumus pada gambar 3.1 di atas, berikut ini disajikam

perhitungan jumlah sampel dari setiap SD Negeri se-Kecamatan

seyegan. Perhitungan sampel penelitian ini disajikan dalam tabel 3.2

berikut ini.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian yang Dihitung dengan Rumus Krejcie.

No Nama SD Kelas

Paralel

Jumlah

Siswa

Kelas V

Perhitungan dengan

Rumus Krejcie Pembulatan

1. SD N Margoagung A 21

8

2. SD N Ngetal A 34

14

3. SD N Ngino 1 A 22

9

4. SD N Ngino 2 A 24

10

5. SD N Margokaton A 14

6

6. SD N Susukan

A 19

8

B 16

6

7. SD N Margomulyo 1 A 28

11

8. SD N Margomulyo 2 A 21

8

9. SD N Kandangan 1 A 24

10

10. SD N Kandangan 2 A 15

6

11. SD N Gendengan A 32

13

12. SD N Cibuk Lor A 19

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

51

No Nama SD Kelas

Paralel

Jumlah

Siswa

Kelas V

Perhitungan dengan

Rumus Krejcie Pembulatan

13. SD N Gentan A 41

16

14. SD N Bokong A 15

6

15. SD N Sompokan

A 23

9

B 22

9

16. SD N Klaci A 28

11

17. SD N Jamblangan A 31

13

18. SD N Ngemplaksari A 13

5

19. SD N Tegal Klaci A 23

9

20. SD N Pete A 38

15

21. SD N Margoluwih A 17

7

Jumlah 23 540 217

Berdasarkan tabel 3.2 di atas, di kecamatan Seyegan terdapat 21

SD Negeri, dengan 23 kelas. Jumlah populasi keseluruhannya ada 540

siswa, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak

217 siswa, sesuai dengan jumlah pada tabel Krejcie.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala hal yang terdapat dalam penelitian,

yang telah ditentukan oleh peneliti dan berbentuk apa saja, sehingga peneliti

dapat mempelajarinya dan menemukan informasi serta kemudian dapat

ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan dua jenis variabel penelitian, yaitu variabel terikat (dependent

variabels) dan variabel bebas (independent variabels).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

52

1. Variabel Terikat (dependent variabels)

Variabel terikat adalah variabel yang bergantung pada variabel

bebas. Variabel ini adalah akibat atau outcome dari pengaruh adanya

variabel bebas (Creswell, 2014: 77).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah miskonsepsi IPA

Fisika. Hal ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui ada atau

tidaknya miskonsepsi pada siswa.

2. Variabel Bebas (independent variabels)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

menyebabkan bahkan berimbas pada hasil atau outcome (Creswell,

2014: 77).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis kelamin siswa.

Hal ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui apakah jenis kelamin

siswa akan berpengaruh pada adanya miskonsepsi atau tidak.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Nawawi (dalam Mahdi, 2014: 116) teknik pengumpulan data

dapat dilakukan melalui beberapa cara. Penelitian ini menggunakan teknik

studi dokumentasi, wawancara dan tes tertulis.

1. Studi Dokumentasi

Teknik ini adalah teknik yang mengharuskan peneliti untuk

melakukan analisis terhadap berbagai dokumen yang berhubungan

dengan penelitiannya, sehingga peneliti kemudian akan memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

53

data yang diperlukan. Dokumen yang dianalisis tentunya adalah

dokumen yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data studi

dokumentasi. Dokumen yang diperlukan peneliti untuk mendapatkan

data yang sesuai dengan penelitian ini diperoleh dari UPT Pendidikan

Kecamatan Seyegan. Dokumen yang didapatkan oleh peneliti adalah

data tentang daftar SD Negeri yang terdapat di Kecamatan Seyegan

beserta dengan jumlah siswanya, terutama siswa kelas V.

2. Wawancara

Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan percakapan dan

pertemuan secara langsung dengan narasumber atau informan, yang

mana percakapan dilakukan spontan maupun sudah direkayasa

sebelumnya (Mahdi, 2014: 116). Cara tersebut biasanya dikenal

dengan istilah wawancara.

Teknik wawancara ini digunakan peneliti untuk mencari

informasi awal dari guru kelas V SD di Kecamatan Seyegan tentang

kesulitan dan pemahaman siswa tentang materi IPA Fisika. Selain itu,

wawancara juga digunakan peneliti untuk mencari informasi dari

siswa tentang pemahamannya terhadap materi IPA Fisika.

3. Tes Tertulis

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara serta berbagai

aturan yang telah ditetapkan (Arikunto, 2012:67). Dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

54

menggunakan jenis tes tertulis pilihan ganda. Tes tertulis ini

digunakan untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa

kelas V SD se-Kecamatan Seyegan.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis instrumen penelitian yaitu

instrumen tes dan daftar cek.

1. Instrumen Tes

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan juga

untuk mengumpulkan informasi atau data tentang hal-hal yang

bersangkutan dengan objek penelitian (Widoyoko, 2009: 45). Tes ini

dapat berupa beberapa pertanyaan yang disampaikan untuk mengukur

tingkat kemampuan seseorang. Hal ini berarti bahwa tes ini dapat

disebut sebagai stimulus yang perlu ditanggapi atau diberikan respon

yang nantinya akan menjadi patokan dalam mengukur kemampuan

seseorang tersebut.

Dalam penelitian ini menggunakan tes objektif. Tes objektif

adalah bentuk tes yang dibuat atau disajikan dengan menyediakan atau

memiliki berbagai kemungkinan jawaban yang harus dipilih oleh

responden atau peserta yang mengikuti tes (Widoyoko, 2009: 49).

Tipe tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

pilihan ganda (multiple choice). Soal yang disampaikan pada

penelitian ini memiliki lima pilihan jawaban. Materi yang disajikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

55

adalah tentang IPA Fisika untuk kelas V SD, yaitu materi yang

membahas tentang gaya, gerak dan energi (KD 5.1), pesawat

sederhana (KD 5.2), sifat-sifat cahaya (KD 6.1) serta pelapukan (7,1).

Pada tabel 3.3 berikut, akan disajikan kisi-kisi instrumen tes pilihan

ganda.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda

No. Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Materi Pokok

Jumlah

Soal

No

Soal

PG

1. Energi dan

Perubahannya

5.Memahami

hubungan antara

gaya, gerak, dan

energi, serta

fungsinya

5.1

Mendeskripsikan

hubungan antara

gaya, gerak dan

energi melalui

percobaan (gaya

gravitasi, gaya

gesek, gaya

magnet)

5.1.1

Menyebutkan

macam-

macam gaya

melalui

percobaan

Gaya Magnet,

Gaya Gesek,

Gaya

Gravitasi

3 1, 2, 3

5.1.2

Mengidentifik

asi faktor-

faktor yang

mempengaruhi

gaya

Gaya

Gravitasi,

Gaya Gesek,

Gaya Dorong

3 4, 5, 6

5.2 Menjelaskan

pesawat

sederhana yang

dapat membuat

pekerjaan lebih

mudah dan lebih

cepat

5.2.1

Mengidentifik

asi ciri-ciri

pesawat

sederhana

Pesawat

Sederhana

6 7, 8, 9,

10, 11,

12

5.2.2

Menyebutkan

contoh jenis

tuas atau

pengungkit

jenis pertama

Tuas dan

pengungkit

3 13, 14,

15

5.2.3

Menyebutkan

penerapan

pesawat

sederhana

dalam

kehidupan

sehari-hari

Penerapan

pesawat

sederhana.

3 16, 17,

18

2. 6.Menerapkan

sifat-sifat

cahaya melalui

kegiatan

membuat suatu

karya atau

model

6.1.

Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya

6.1.1

Menyebutkan

sifat-sifat

cahaya

Sifat cahaya 5 19, 20,

21, 22,

23

6.1.2

Menjelaskan

sifat bayangan

Sifat bayangan

pada kaca

spion, cermin

5 24, 25,

26, 27,

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

56

No. Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Materi Pokok

Jumlah

Soal

No

Soal

PG

pada cermin cekung

6.2

Membuat suatu

karya/model,

misalnya

periskop atau

lensa dari bahan

sederhana dengan

menerapkan sifat-

sifat cahaya

6.2.1

Mengetahui

alat dan bahan

yang

digunakan

untuk

membuat

karya/model

yang

menerapkan

sifat-sifat

cahaya

Teleskop 3 29, 30,

31

3. 7. Memahami

perubahan yang

terjadi di alam

dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber

7.1

Mendeskripsikan

proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan

7.1.1

Menggolongk

an jenis-jenis

batuan

4 32, 33,

34, 35

7.1.2

Menjelaskan

proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan

Pelapukan

biologi

3 36, 37,

38

7.2

Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah

7.2.1

Mengetahui

jenis-jenis

tanah

Berbagai jenis

tanah

12 39, 40,

41, 42,

43, 44,

45, 46,

47, 48,

49, 50

2. Daftar Cek

Selain menggunakan instrumen tes, dalam penelitian ini juga

menggunakan instrumen non tes yang berupa daftar cek (chek list).

Daftar cek adalah instrumen yang digunakan oleh seorang peneliti

atau pengamat untuk menyatakan ada atau tidaknya unsur atau

karakteristik yang ada dalam suatu peristiwa atau kejadian

(Widoyoko, 2009: 107). Dalam penelitian ini, daftar cek digunakan

untuk mengetahui data yang menjadi unsur dalam penelitian, seperti

jenis kelamin siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

57

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam setiap penelitian, instumen yang akan digunakan tentulah harus

melalui tahapan uji validasi dan juga reliabilitas. Dalam uji validitas

terdapat tiga macam jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas muka dan

validitas konstruk. Pengujian validitas dan reliabilitas hanya digunakan

untuk instrumen yang bersifat tes saja, sedangkan untuk daftar cek tidak

memerlukan pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan pada suatu

instrumen, yang bertujuan untuk mencari tahu tentang ada tidaknya

kesamaan antara data yang telah diperoleh dengan data yang nyata

terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2011: 121). Uji validitas ini

juga digunakan sebagai pengukur suatu instrumen. Suatu instrumen

yang dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila fungsi dari

instrumen tersebut menunjukkan kesesuaian dengan tujuan atau

maksud diadakannya pengukuran tersebut, tetapi instrumen tersebut

dikatakan memiliki validitas rendah apabila data yang dihasilkan dari

pengukuran tidak relevan atau tidak sesuai dengan tujuan pengukuran

tersebut (Azwar, 2011: 6).

Biasanya dalam suatu uji validitas terdiri dari tiga tipe validitas,

yaitu validitas isi, validitas muka dan validitas konstruk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

58

a. Validitas Isi

Validitas isi merupakan validitas yang ditujukan untuk

menguji isi tes atau instrumen yang menggunakan pemikiran

rasional atau dengan expert judgment (Azwar, 2011: 45).

Validitas isi ini dilakukan oleh para ahli yang memiliki

kemampuan atau keahlian yang beruhubungan dengan penelitian

ini, tujuannya adalah untuk membandingkan antara isi dari

instrumen yang disusun dengan materi yang digunakan dalam

penelitian (Sugiyono, 2011: 129). Dalam hal ini ada empat

orang ahli yang melakukan validitas isi yaitu dua ahli Fisika dan

dua guru kelas. Instrumen yang divalidasi adalah kisi-kisi soal

pilihan ganda dan soal uraian bebas tentang IPA Fisika untuk

kelas V SD, yang telah disusun oleh peneliti.

Keempat ahli tersebut kemudian memberikan penilaian

pada lembar penilaian yang telah diberikan. Dalam penilaian ini,

digunakan skala Likert pada lembar penilaian instrumen. Pada

dasarnya skala Likert digunakan untuk pengukuran terhadap

sikap, pendapat dan persepsi dari seseorang maupun dari

sekelompok orang mengenai suatu kejadian atau fenomena

sosial yang terjadi (Sugiyono, 2011: 93). Fenomena sosial dalam

penelitian ini sudah ditentukan oleh peneliti secara spesifik dan

kemudian biasa disebut sebagai variabel penelitian. Variabel

tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam indikator yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

59

digunakan sebagai acuan untuk menyusun aitem atau butir

instrumen yang dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban dari setiap aitem butir instrumen tersebut dapat

memiliki ragam jawaban mulai dari yang paling negatif hingga

paling positif. Untuk penelitian kuantitatif ini, jawaban dari

pernyataan bisa saja disertai dengan skor.

Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah berupa

pernyataan yang ditambah dengan bobot skor. Skor yang

digunakan adalah 1, 2, 3, dan 4. Skor 1 adalah pernyataan yang

paling negatif, sedangkan 4 merupakan pernyataan yang paling

positif. Dalam penelitian ini, skor 3 biasanya tidak digunakan,

karena cenderung pernyataannya ragu-ragu sehingga kurang

pasti.

Dari setiap komentar dan skor yang diberikan oleh

validator dalam penelitian ini, pada nantinya akan ditentukan

perlu diadakan revisi instrumen atau tidak. Pelaksanaan revisi

instrumen tersebut disesuaikan dengan ketentuan seperti pada

tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen

Penilaian

Kuantitatif

Penilaian

Kualitatif Keputusan

>3 Positip Tidak Revisi

>3 Negatif Revisi pada bagian

tertentu

<3 Positif Revisi

<3 Negatif Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

60

Melihat dari ketentuan pelaksanaan revisi instrumen seperti

pada tabel tersebut, jika skor yang diperoleh lebih besar

daripada tiga dan penilaian kualititatif dari validator positif

maka instrumen tidak perlu direvisi, namun jika skor lebih dari

tiga dan penilaian kualitatif validator negatif maka ada bagian

tertentu yang perlu direvisi dari instrumen tersebut. Selanjutnya,

apabila skor yang diperoleh kurang dari tiga, baik itu penilaian

kualitatif dari validator positif atau negatif tetap harus ada revisi

pada instrumen tersebut.

Validasi yang pertama dilakukan oleh Bapak PS. Bapak

PS dipilih menjadi validator dalam penelitian ini karena beliau

adalah seorang ahli Fisika yang berkarya sebagai dosen

pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma dan juga

mengarang sejumlah buku tentang miskonsepsi IPA dan juga

buku-buku yang berkaitan dengan ilmu Fisika. Masukan yang

diberikan oleh Bapak PS secara umum adalah tentang

bagaimana melihat dengan teliti bagaimana miskonsepsi

tersebut terjadi pada siswa. Untuk memperhatikan hal tersebut,

Bapak PS memberi masukan agar peneliti perlu untuk

mendeteksi keyakinan jawaban yang dipilih oleh siswa, apakah

siswa memilih jawaban tersebut yakin benar atau tidak

khususnya pada instrumen pilihan ganda. Selanjutnya validator

kedua yang dipilih adalah ibu SAS. Beliau adalah seorang ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

61

fisika yang berkarya sebagai dosen di Program Studi Pendidikan

Fisika di Universitas Sanata Dharma. Beliau dipilih karena

menguasai dan memahami mengenai berbagai teori dalam ilmu

Fisika. Dalam hal ini, Bu SAS memberikan masukan berupa

koreksi salah satu teori yang kurang tepat di dalam instrumen

penelitian. Validator yang ketiga adalah Ibu ATI, beliau adalah

seorang guru SD di SD N Denggung, Sleman. Bu ATI dipilih

sebagai validator karena beliau adalah seorang guru kelas V

yang mengetahui bagaimana tata bahasa soal yang mudah

dipahami oleh siswa. Validator yang terakhir adalah Bapak

AGT. Beliau adalah seorang guru kelas V di Kabupaten

Magelang. Sama seperti Bu ATI, Bapak AGT ini juga

memberikan masukan tentang bahasa yang digunakan dalam

pembuatan instrumen, agar siswa lebih mudah dalam memahami

soal pilihan ganda.

Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Validasi Ahli

No. Nama

Ahli

Skor

PG

Penilaian Keputusan

1. PS 2,92 Positif Revisi

2. SAS 3,68 Positif Tidak

Revisi

3. ATI 3,76 Positif Tidak

Revisi

4. AGT 3,1 Positif Tidak

Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

62

Dari tabel 3.5 tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut

hasil validasi dari para ahli, maka instrumen atau soal yang akan

digunakan dalam penelitian ini tidak perlu direvisi.

b. Validitas Muka

Validitas muka yang diungkapkan oleh Moh. Nazir (dalam

Darmadi, 2014: 164) adalah suatu pengukuran yang dilakukan

oleh ahli terhadap atribut yang nyata atau konkret tanpa perlu

adanya inferensi. Selain itu validitas muka juga dapat dikatakan

sebagai hal yang berhubungan dengan penilaian yang dilakukan

oleh para ahli terhadap suatu alat ukur yang digunakan. Jika para

ahli berpendapat bahwa berbagai unsur dalam instrumen dapat

mengukur anggapan dengan baik dan sesuai, maka instrumen

tersebut dapat dikatakan memiki validitas yang tinggi.

Sedangkan, apabila instrumen tersebut tidak bisa mengukur

dengan baik dan sesuai, maka instrumen tersebut dikatakan

validitas yang rendah (Darmadi, 2014: 164).

Validitas muka dalam penelitian ini dilakukan oleh siswa

kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V ini

dipilih karena sudah mempelajari dan mengetahui tentang materi

IPA Fisika, khususnya mengenai gaya, energi, cahaya, dan

struktur bumi. Menurut siswa di kelas V tersebut ada 6 soal,

pada soal pilihan ganda yang kalimatnya sulit untuk dipahami.

Untuk soal pilihan ganda adalah nomor 18, 20, 24, 34, dan 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

63

Berdasarkan keterangan dari siswa kelas V tersebut, maka

diputuskan untuk merevisi soal dengan memperbaiki kalimat

agar dapat dimengerti oleh siswa setingkat kelas V SD.

c. Validitas Konstruk

Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan

berapa jauh tes atau instrumen penelitian mengungkapkan suatu

teori yang akan diukur (Azwar, 2011: 48). Validitas konstruk ini

diuji menggunakan product moment.

Hasil dari uji validitas ini kemudian direkap menggunakan

Ms. Excel dan perhitungan datanya menggunakan SPSS versi 20.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 20, soal

yang valid ditandai dengan adanya tanda bintang satu (*) dan

bintang dua (**) pada nomor soal. Tanda bintang satu berarti

adalah bahwa soal tersebut valid, sedangkan tanda bintang dua

berarti soal tersebut sangat valid. Selain itu, ada pula soal yang

tidak terdapat tanda bintang, artinya soal tersebut tidak valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

64

Tabel. 3.6 Validitas Soal Pilihan Ganda

No. No soal

PG rtabel

rhitung

(Pearson

Correlation)

Sig.

(2-

tailed)

Kategori Keterangan

No Soal

Setelah

Validasi

1 1 0,312 .209 .109 Tidak Valid Dibuang

2 2 0,312 .404** .001 Valid Dipakai 1

3 3 0,312 .516** .000 Valid Dipakai 2

4 4 0,312 .372** .003 Valid Dipakai 3

5 5 0,312 .507** .000 Valid Dipakai 4

6 6 0,312 .101 .442 Tidak Valid Dibuang

7 7 0,312 .431** .001 Valid Dipakai 5

8 8 0,312 .439** .000 Valid Dipakai

9 9 0,312 .430** .001 Valid Dipakai 6

10 10 0,312 -.004 .975 Tidak Valid Dibuang

11 11 0,312 .389** .002 Valid Dipakai 7

12 12 0,312 .190 .146 Tidak Valid Dibuang

13 13 0,312 .309* .016 Valid Dipakai 8

14 14 0,312 .286* .027 Valid Dipakai 9

15 15 0,312 .025 .849 Tidak Valid Dibuang

16 16 0,312 .122 .351 Tidak Valid Dibuang

17 17 0,312 .357** .005 Valid Dipakai 10

18 18 0,312 -.030 .823 Tidak Valid Dibuang

19 19 0,312 -.018 .892 Tidak Valid Dibuang

20 20 0,312 .437** .000 Valid Dipakai 11

21 21 0,312 .253 .051 Tidak Valid Dibuang

22 22 0,312 .419** .001 Valid Dipakai 12

23 23 0,312 .295* .022 Valid Dipakai 13

24 24 0,312 .269* .038 Valid Dipakai 14

25 25 0,312 .340** .008 Valid Dipakai 15

26 26 0,312 .219 .093 Tidak Valid Dibuang

27 27 0,312 .474** .000 Valid Dipakai 16

28 28 0,312 .157 .231 Tidak Valid Dibuang

29 29 0,312 .115 .383 Tidak Valid Dibuang

30 30 0,312 -.008 .951 Tidak Valid Dibuang

31 31 0,312 .495** .000 Valid Dipakai 17

32 32 0,312 .249 .055 Tidak Valid Dibuang

33 33 0,312 .218 .094 Tidak Valid Dibuang

34 34 0,312 .340** .008 Valid Dipakai 18

35 35 0,312 .214 .101 Tidak Valid Dibuang

36 36 0,312 .387** .002 Valid Dipakai 19

37 37 0,312 .638** .000 Valid Dipakai 20

38 38 0,312 -.067 .611 Tidak Valid Dibuang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

65

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk tujuan

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran terhadap instrumen dapat

dipercaya (Azwar, 2011: 4). Uji reliabilitas ini perlu dilakukan karena

hasil dari suatu pengukuran hanya dapat dipercaya apabila diperoleh

hasil yang relatif sama dalam beberapa pelaksanaan pengukuran. Hal

ini terjadi selama di dalam diri subjek aspek-aspek yang diukur belum

berubah.

Reliabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan pengujian

internal consistensy. Pengujian semacam ini dilakukan dengan cara

mengujikan instrumen hanya dengan sekali pelaksanaan saja

(Sugiyono, 2011: 131), kemudian dilanjutkan dengan analisis data

dengan teknik Spearman Brown atau teknik belah dua (split half)

sehingga hasil dari analisis data tersebut dapat digunakan untuk

memprediksi reliabilitas dari instrumen penelitian ini. Uji Reliabilitas

ini dihitung menggunakan SPSS versi 20 for Windows.

Tabel 3.7. Kualifikasi Reliabilitas

Nilai Koefisien Keterangan Derajat Reliabilitas

< 0,20 Hampir ada

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,70 Sedang

0,71 – 0,90 Tinggi

0,91 – 1,00 Tinggi sekali

1,00 Sempurna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

66

Tabel 3.8. Tabel Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Cronbach’s

Alpha Jumlah Soal Keterangan Kualifikasi

0,778 21 Tinggi Reliabel

Sesuai dengan tabel 3.7 dan 3.8 di atas, Cronbach’s Alpha yang

diperoleh dalam uji reliabilitas instrumen pilihan ganda adalah 0,778.

Taraf signifikansi reliabilitas adalah α > 0,60, maka berarti bahwa 21

soal pilihan ganda tersebut dinyatakan reliabel karena 0,778 > 0,60.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan berdasarkan

pada dua tujuan penelitian, yaitu :

1. Mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika

2. Perbedaan mikonsepsi siswa yang dilihat dari jenis kelamin

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data, yang terdiri

dari analisis deskriptif, merumuskan null hypothesis, pengorganisasian data,

menentukan taraf signifikansi, menguji normalitas skor tes, menguji

homogenitas skor tes dan pengujian hipotesis.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif penting dalam penelitian ini karena

digunakan untuk menggambarkan data yang sudah dikumpulkan

dengan apa adanya, tanpa membuat suatu kesimpulan secara umum

maupun generalisasi (Sugiyono, 2011: 147).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

67

Data manajemen adalah upaya pengelolaan data mulai dari data

tersebut dikumpulkan hingga siap dianalisis. Data manajemen

meliputi empat langkah, yakni data coding,(untuk jenis kelamin,

tingkat pendidikan dll) data editing, data entry, dan data cleaning.

a. Data coding

Data coding adalah kegiatan pemberian kode atau simbol

agar mempermudah dalam pengolahan data.

b. Data editing

Editing adalah kegiatan memeriksa kelengkapan pengisian

dan ketepatan data sebelum proses pemasukan data. Kegiatan

editing meliputi memeriksa kelengkapan jawaban pertanyaan

pada instrumen tes secara keseluruhan, memeriksa kejelasan

tulisan jawaban, memeriksa kelogisan jawaban.

c. Data entry

Entry adalah memasukkan data ke dalam perangkat yang

digunakan untuk menganalisis data tersebut. Misalnya dalam

SPSS.

d. Data cleaning

Cleaning adalah menganalisis data yang telah di masukkan

ke dalam perangkat (misal SPSS). Seperti menganalisis

normalitas, homogenitas data yang telah di entry.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

68

e. Deskripsi analisis data

Analisis data dalam penelitian ini pertama kali dilakukan

dengan melihat jawaban siswa. Kemudian mengelompokkan data

tersebut berdasarkan jawaban siswa dan jenis kelamin siswa.

Penelitian ini menggunakan instrumen soal pilihan ganda,

sehingga pengelompokkan jawaban dilakukan berdasarkan tingkat

keyakinan jawaban, yaitu yakin benar dan tidak yakin benar.

Dalam hal ini, siswa yang mengalami miskonsepsi adalah siswa

yang memilih jawaban salah dan yakin benar atas jawaban

tersebut.

Data miskonsepsi siswa secara umum dipersentasekan dan

disajikan dalam bentuk diagram serta deskripsi secara umum.

Kemudian, disajikan juga persentase data miskonsepsi siswa setiap

butir soal dalam bentuk diagram dan dilengkapi dengan

deskripsinya.

Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan siswa

berdasarkan jenis kelamin menggunakan daftar cek. Hal ini

dilakukan untuk mengatahui ada atau tidaknya perbedaan

miskonsepsi siswa berdasarkan jenis kelamin. Cara yang

digunakan adalah menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dan

menjumlahkan jenis kelamin siswa yang menjadi sampel

penelitian. Kemudian, dilakukan analisis data menggunakan SPSS

versi 20 for Windows untuk mengetahui ada atau tidaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

69

perbedaan miskonsepsi siswa dilihat dari jenis kelamin siswa

berdasarkan null hypothesis yang telah ditentukan.

2. Uji Hipotesis Perbedaan Miskonsepsi Siswa Dilihat dari Jenis

Kelamin

a. Menentukan Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi adalah tingkat kepercayaan yang dapat

digunakan untuk dasar atau landasan menolak hipotesis dalam

penelitian (Setyosari, 2013: 242). Taraf siginfikansi ini perlu

ditentukan karena hal ini dijadikan sebagai patokan untuk

menentukan peluang perbedaan miskonsepsi IPA Fisika yang

diperoleh dari antara skor rata-rata setiap siswa adalah memang

benar perbedaan yang riil dan bukan karena adanya kebetulan.

b. Uji Normalitas Skor Tes

Pengujian normalitas skor, dilakukan untuk mengetahui

data tersebar apakah sudah sesuai dengan kurva normal atau

tidak. Pengujian normalitas skor tes dalam penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis statistik

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 = sebaran data tidak sesuai dengan kurva normal atau

data tidak normal

H1 = sebaran data sesuai dengan kurva normal atau data

normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

70

Kemudian, hipotesis normalitas data dalam penelitian ini

memiliki kriteria sebagai berikut:

1) Jika harga sig (2-tailed) ≥ 0,05; H0 ditolak atau H1 gagal

ditolak, artinya sebaran data tes sesuai dengan kurva

normal

2) Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 gagal ditolak atau H1

ditolak, artinya sebaran data tes tidak sesuai dengan kurva

normal

c. Uji Homogenitas Skor Tes

Dalam pengujian homogenitas varians data penelitian ini

menggunakan uji One Way Anova dengan membandingkan

antara varians data yang terbesar dengan varians data yang

terkecil. Homogenitas varians ini ditentukan dengan melihat

harga sig 2.tailed. Apabila signifikansinya lebih dari 0,05 maka

varians data penelitian yang dianalisis tersebut adalah homogen.

Sebaliknya, apabila signifikansinya kurang dari 0,05 maka

varians data penelitian yang telah dianalisis tersebut adalah

heterogen.

d. Merumuskan Null Hypothesis

Null hypothesis atau hipotesis nol adalah hipotesis yang

diujikan dalam hipotesis statistik. Hipotesis nol ini menyatakan

bahwa tidak ada perbedaan antara data sari setiap sampel yang

digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2011: 66). Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

71

penelitian ini hipotesis nol digunakan untuk menyatakan bahwa

tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika yang dilihat dari

jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-

Kecamatan Seyegan. Hipotesis statistik dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

H0 = Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat

dari jenis kelamin siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Seyegan. (µ1- µ2 = 0 atau µ1= µ2)

H1 = Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari

jenis kelamin siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Seyegan. (µ1- µ2 ≠ 0 atau µ1≠ µ2)

e. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji

Mann-Whitney U-Test. Teknik ini dilakukan untuk

membandingkan perbedaan dua kelompok sampel yang

independen dan datanya berbentuk ordinal (Yusuf, 2014: 276).

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

bantuan SPSS versi 20 for Windows, dengan menggunakan uji

Mann-Whitney U-Test yang termasuk dalam pengujian data Non

Parametrik dengan taraf signifikansi α = 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

72

Hipotesis penelitian yang digunakan dalam uji hipotesis ini

adalah:

H0 = Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat

dari jenis kelamin siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Seyegan. (µ1= µ2)

H1 = Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari

jenis kelamin siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Seyegan. (µ1= µ2)

Dalam pengambilan keputusan terdapat kriteria seperti berikut:

1) Jika harga sig (2-tailed) ≥ 0,05; H0 diterima atau H1

ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA

Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD

semester 2 se-Kecamatan Seyegan.

2) Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 ditolak atau H1

diterima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika

dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Seyegan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan disajikan hasil dari penelitian yang bertujuan untuk

melihat miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V di SD Negeri se-Kecamatan

Seyegan yang dilihat dari jenis kelamin siswa. Hasil penelitian ini akan disajikan

KD per KD.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang

menggunakan metode survei. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah

Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Seyegan yang

merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

Kecamatan Seyegan ini berbatasan langsung dengan Kecamatan

Minggir di sebelah Barat, Kecamatan Godean di sebelah Selatan,

Kecamatan Mlati di bagian Timur dan Kecamatan Tempel di bagian

Utara.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui miskonsepsi IPA

Fisika pada siswa kelas V di SD Negeri se-kecamatan Seyegan.

Peneliti memilih siswa kelas V SD karena pada kelas ini siswa

mendapatkan materi tentang gaya, pesawat sederhana, tanah, dan

struktur bumi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap (2),

tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

74

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

instrumen tes dan juga non tes. Bentuk instrumen tes dalam penelitian

ini adalah 20 butir soal pilihan ganda. Butir-butir soal tersebut

sebelumnya telah diuji validitas serta reliabilitasnya.

Sebelum melaksanakan pengambilan data di wilayah UPT

Pelayanan Pendidikan Kecamatan Seyegan, peneliti melakukan proses

perijinan di pemerintahan daerah setempat, seperti di Kantor Kesatuan

Bangsa Kabupaten Sleman, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Sleman. Peneliti melakukan pengambilan data pada 25

sampai 30 Mei 2015. Jumlah soal yang diujikan kepada siswa adalah

20 butir soal pilihan ganda. Waktu pengerjaan soal adalah 90 menit

diluar jam belajar efektif sekolah, sehingga tidak mengganggu proses

belajar mengajar. Siswa tidak diperkenankan saling mencontek satu

sama lain, melihat dan mencari jawaban dari buku pelajaran, atau

berarti adalah siswa harus mengerjakan soal tersebut secara mandiri di

bawah pengawasan guru kelas serta tidak boleh dikerjakan di rumah.

Dalam butir soal pilihan ganda terdapat pernyataan “yakin benar” dan

“tidak yakin benar” yang harus dipilih oleh siswa sebagai indikator

miskonsepsi. Sebelum mengerjakan soal, siswa diminta untuk mengisi

lembar identitas yang terdiri dari nama siswa, umur, jenis kelamin,

nama sekolah, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

75

Setelah mendapatkan data, kemudian peneliti menganalisis data

dengan menggunakan SPSS versi 20 for Windows. Data yang

dianalisis digunakan untuk menguji normalitas data dan untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini.

2. Deskripsi Responden Penelitian

Di UPT Kecamatan Seyegan ini terdiri dari 26 SD yang terdiri

dari 5 SD swasta (Muhamadiyah) dan 21 SD negeri. Dalam penelitian

ini yang dijadikan sebagai subjek penelitian hanyalah SD negeri saja,

yaitu yang terdiri dari 21 SD. Hampir semua SD di Kecamatan

Seyegan ini terletak di daerah pedesaan, yang rata-rata setiap kelasnya

berjumlah 15-30 siswa. Sekolah-sekolah tersebut terletak di dekat area

persawahan, bentuk bangunannya sudah baik serta sarana dan

prasarananya cukup lengkap. Keseluruhan SD negeri di Kecamatan

Seyegan tersebut menggunakan KTSP 2006 sebagai landasan dalam

pelaksanaan pembelajarannya.

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak 217

siswa kelas 5 dari 540 siswa kelas 5 yang terdapat pada 21 SD Negeri

se-Kecamatan Seyegan. Jumlah sampel tersebut diperoleh dari hasil

perhitungan menggunakan skala Krejcie. Sampel tersebut diambil dari

siswa yang terdapat di SD Negeri seluruh Kecamatan Seyegan.

Selain data jumlah siswa tersebut, data juga diperoleh dari

identitas siswa dan juga identitas orang tua yang ada di lembar

identitas, yang kemudian dapat diketahui jumlah siswa laki-laki dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

76

siswa perempuan. Pada tabel 4.1 di bawah ini disajikan persentase

jumlah siswa jenis kelamin laki-laki dan perempuan di kelas V SD

Negeri se-Kecamatan Seyegan yang menjadi sampel dalam penelitian

ini.

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Siswa di SD Negeri Se-Kecamatan

Seyegan

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 108 49,77 %

2. Perempuan 109 50,23 %

Jumlah 217 100%

Berdasarkan dari jumlah persentase yang terdapat pada tabel di

atas, dapat disajikan pie chart jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri

se-Kecamatan Seyegan.

Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Kelamin Siswa

Dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 tersebut, dapat diketahui bahwa

jumlah siswa jenis kelamin laki-laki sebanyak 108 siswa (49,77%) dan

siswa perempuan sebanyak 109 siswa (50,23%). Selisih persentase

antara jumlah siswa laki-laki dan perempuan adalah 10,46 %.

49.77% 50.23%

Jenis Kelamin Siswa Kelas V SD Negeri se-

Kecamatan Seyegan

Laki-laki

Perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

77

3. Deskripsi Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Se-

Kecamatan Seyegan

Peneliti akan menyajikan deskripsi tentang miskonsepsi IPA

Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Seyegan.

Deskripsi data ini akan disajikan setiap KD, ada 6 KD yaitu KD 5.1,

KD 5.2, KD 6.1, KD 6.2, KD 7.1 dan KD 7.3. Deskripsi yang

disajikan oleh peneliti adalah konsep siswa tentang KD yang telah

diujikan. Deskripsi data yang disajikan dari instrumen soal pilihan

ganda.

Secara umum pada setiap butir soal terdapat miskonsepsi

jawaban siswa. Pada butir soal pilihan ganda, miskonsepsi terjadi

apabila siswa memilih jawaban yang salah namun siswa tersebut

meyakini benar jawaban yang telah dipilihnya. Berikut ini adalah

persentase secara umum miskonsepsi yang terjadi dalam butir-butir

soal pilihan ganda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

78

Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi Secara Umum

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa miskonsepsi yang

terbesar terjadi pada aitem soal nomer 14 sebanyak 48,85 %. Hal ini

berarti bahwa miskonsepsi yang terbesar dalam aitem soal pilihan

ganda terjadi pada konsep sifat bayangan yang terbentuk pada kaca

spion motor atau mobil. Sedangkan miskonsepsi yang paling sedikit

terjadi pada aitem soal nomer 10 yaitu 2,76 % tentang penerapan

bidang miring pada jalan di pegunungan yang berkelok-kelok.

a. Deskripsi Instrumen Soal Pilihan Ganda

1) KD 5.1

KD pertama yaitu KD 5.1. mendeskripsikan

hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan

(gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Pada KD ini

7.37%

13.82%

26.73%

31.33% 33.18%

20.27%

33.18%

14.01% 17.05%

2.76%

44.23%

13.83%

45.63% 48.85%

47.00%

26.08%

34.10%

27.18%

47.01%

23.50%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Pe

rse

nta

se J

um

lah

Sis

wa

Nomor soal

Miskonsepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

79

peneliti membuat dua indikator, yaitu indikator 5.1.1

(menyebutkan macam-macam gaya) dan indikator 5.1.2

(mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya).

Pada indikator 5.1.1 diujikan dua soal, yaitu soal nomer 1

dan 2, kemudian pada indikator 5.1.2 diujikan dua soal

juga, yaitu soal nomer 3 dan 4.

Tabel 4.2. Soal dan Kunci Jawaban KD 5.1

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

1.

5.1.1.

menyebutkan

macam-macam

gaya

Roda yang digelindingkan akan

berhenti, hal ini terjadi karena

ada pengaruh gaya...

a. pegas

b. magnet

c. gravitasi

d. gesek

d.gesek

2. Perhatikan pernyataan berikut!

1. Jarum kompas dapat

menunjukkan arah utara dan

selatan.

2. Adi mengerem sepedanya

saat melewati turunan.

3. Air mengalir dari tempat

yang tinggi ke tempat yang

rendah.

4. Orang yang sedang berenang

dapat bergerak maju

Penerapan gaya gravitasi

ditunjukkan oleh nomor ...

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

c.3

3.

5.1.2.

mengidentifikasi

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

gaya

Yang bukan termasuk pengaruh

gaya gravitasi terhadap benda

adalah ...

a. benda memiliki berat

b. benda cepat mengalami

pelapukan

c. benda jatuh ke bawah

d. permukaan air selalu datar

b.benda cepat

mengalami

pelapukan

4. Perhatikan pernyataan di bawah

ini!

1. Melapisi permukaan benda

d.memperhalus

permukaan

benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

80

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

dengan karet

2. Memperluas bidang

permukaan

3. Memberi pul atau paku-paku

pada sepatu sepak bola

4. Memperhalus permukaan

benda

Yang bukan termasuk cara untuk

memperbesar gaya gesek adalah

...

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

Tabel 4.2 di atas menunjukkan soal dan kunci

jawaban soal nomer 1, 2, 3 dan 4 yang terdapat pada KD

5.1. Hasil dari pengujian soal pilihan ganda dari KD 5.1

mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi

melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya

magnet), dapat diketahui bahwa miskonsepsi terjadi pada

siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Seyegan. Hal ini

dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah tetapi

mereka yakin bahwa jawabannya itu adalah benar. Pada

indikator 5.1.1 (menyebutkan macam-macam gaya melalui

percobaan) yang diwakili oleh butir soal nomer 1 dan 2,

adalah bahwa jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi

pada butir soal nomer 1 yaitu pada pilihan jawaban A dan

yakin benar adalah 6 siswa atau 37,5 %, pilihan jawaban B

dan yakin benar adalah 2 siswa atau 12,5 %, dan pilihan

jawaban C serta yakin benar adalah 8 siswa atau 50 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

81

Gambar 4.3 Miskonsepsi pada Butir Soal No. 1

Dari pie chart 4.3 di atas dapat dilihat bahwa

miskonsepsi terjadi paling banyak pada siswa yang

memilih jawaban C. Artinya bahwa siswa mengalami

miskonsepsi bahwa roda yang digelindingkan akan

berhenti karena pengaruh gaya gravitasi. Padahal

seharusnya konsep yang benar adalah roda yang

digelindingkan akan berhenti karena pengaruh gaya gesek.

Jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada

butir soal nomer 2 yaitu pada pilihan jawaban A dan yakin

benar adalah 17 siswa atau 56,67 %, pilihan jawaban B

dan yakin benar adalah 11 siswa atau 36,67 %, pilihan

jawaban D dan yakin benar adalah 2 siswa atau 6,67 %.

37.50%

12.50%

50%

Miskonsepsi Soal No. 1

A

B

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

82

Gambar 4.4. Miskonsepsi pada Soal No. 2

Dari gambar 4.4 di atas dapat dilihat bahwa

miskonsepsi siswa terbesar terjadi karena memilih

jawaban A. Pada soal ini membahas tentang penerapan

gaya gravitasi. Miskonsepsi terbesar yang terjadi adalah

karena menurut siswa penerapan gaya gravitasi pada

pernyataan jarum kompas dapat menunjukkan arah utara

dan selatan. Padahal seharusnya penerapan gaya gravitasi

yang benar adalah pada pernyataan air yang mengalir dari

tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Pada indikator 5.1.2 (mengidentifikasi faktor-faktor

yang mempengaruhi gaya) yang diwakili soal nomer 3 dan

4, jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada butir

soal nomer 3 yaitu pada pilihan jawaban A dan yakin

benar adalah 12 siswa atau 20,69 %, pilihan jawaban C

56.67% 36.67%

6.67%

Miskonsepsi Soal No. 2

A

B

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

83

dan yakin benar adalah 10 siswa atau 17,24 %, pilihan

jawaban D dan yakin benar adalah 36 siswa atau 62,07 %.

Gambar 4.5. Miskonsepsi pada Soal No. 3

Dari gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa

miskonsepsi yang terbanyak terjadi karena siswa memilih

jawaban D. Artiya siswa mengalami miskonsepsi tentang

pengaruh gaya gravitasi yang berpengaruh pada

permukaan air yang selalu datar. Padahal konsep bahwa

pengaruh permukaan air selalu datar adalah benar

pengaruh gaya gravitasi. Jawaban yang tepat, yang bukan

pengaruh gaya gravitasi pada benda adalah benda cepat

mengalami pelapukan.

Jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada

butir soal nomer 4 yaitu pada piihan jawaban A dan yakin

20.69%

17.24% 62.07%

Miskonsepsi Soal No. 3

A

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

84

benar adalah 24 siswa atau 35,29 %, pilihan jawaban B

dan yakin benar adalah 14 siswa atau 20,59 %, pilihan

jawaban C dan yakin benar adalah 30 siswa atau 51,72 %.

Gambar 4.6. Miskonsepsi pada Soal No. 4

Pada gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa

miskonsepsi yang paling banyak terjadi pada soal nomer 4

disebabkan karena siswa yang memilih jawaban C.

Menurut sebagian besar siswa yang bukan termasuk cara

untuk memperbesar gaya gesek adalah memberi pul atau

paku-paku pada sepatu sepak bola, padahal jawaban yang

paling tepat adalah memperhalus permukaan benda,

karena semakin halus atau semakin licin permukaan benda

maka akan semakin kecil gaya geseknya.

35.29%

20.59%

51.72%

Miskonsepsi Soal No. 4

A

B

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

85

2) KD 5.2

Kompetensi dasar yang kedua yaitu KD 5.2

menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat

pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Dalam KD ini

terdapat tiga indikator yang diwakili oleh enam soal.

Indikator tersebut adalah 5.2.1 (mengidentifikasi ciri-ciri

pesawat sederhana), 5.2.2 (menyebutkan contoh jenis tuas

atau pengungkit jenis pertama), dan 5.2.3 (menyebutkan

penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-

hari). Pada indikator 5.2.1 diujikan tiga butir soal yaitu

soal nomer 5,6, dan 7, pada indikator 5.2.2 diujikan dua

soal, yaitu soal nomer 8 dan 9, sedangkan indikator 5.2.3

diujikan satu butir soal, yaitu soal nomer 10.

Tabel 4.3. Soal dan Kunci Jawaban KD 5.2

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

5.

5.2.1.

mengidentifikasi

ciri-ciri pesawat

sederhana

Cermati sifat-sifat roda berikut ini!

1. Semakin kecil ukurannya, maka

gaya kuasanya semakin kecil

2. Semakin kecil ukurannya, maka

gaya kuasanya semakin besar

3. Semakin besar ukurannya, maka

gaya kuasanya semakin besar

4. Semakin besar ukurannya, maka

gaya kuasanya semakin kecil

Yang bukan merupakan sifat roda

ditunjukkan oleh nomor ...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 3

b.1 dan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

86

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

6. Perhatikan gambar berikut!

Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa

pada alat di atas yaitu ...

a. beban berada di antara titik

tumpu dan kuasa

b. titik tumpu berada di antara

beban dan kuasa

c. kuasa berada di antara titik tumpu

dan beban

d. titik tumpu, beban, dan kuasa

berada pada satu tempat

a.beban

berada di

antara titik

tumpu dan

kuasa

7. Perhatikan gambar berikut!

Bagian pada sekrup yang

menggunakan prinsip kerja bidang

miring yaitu nomor …

a. I dan II

b. II dan III

c. III dan I

d. IV dan III

b.II dan III

8. 5.2.2.

menyebutkan

contoh jenis tuas

atau pengungkit

jenis pertama

Berikut yang termasuk tuas jenis

pertama adalah …

a. gunting

b. gerobak pasir

c. sekop

d. pemecah biji

a.gunting

9. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas adalah contoh jenis

tuas golongan …

a. pertama

b. kedua

c. ketiga

d. keempat

b.kedua

10. 5.2.3. menyebutkan

penerapan

pesawat

sederhana dalam

Jalan di pegunungan dibuat dengan

lintasan berkelok-kelok, merupakan

jenis penerapan …

a. roda berporos

b. katrol

c.bidang

miring

IV

V

I

III

II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

87

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

kehidupan

sehari-hari

c. bidang miring

d. pengungkit

Pada indikator 5.2.1 (mengidentifikasi ciri-ciri

pesawat sederhana ) yang diwakili soal nomer 5, 6 dan 7,

siswa yang mengalami miskonsepsi pada butir soal nomer

5 adalah siswa yang memilih jawaban A dan yakin benar

sebanyak 11 siswa atau 15,28 %, jawaban C dan yakin

benar sebanyak 33 siswa atau 45,83 %, serta jawaban D

dan yakin benar sebanyak 28 siswa atau 38,89 %.

Gambar 4.7. Miskonsepsi pada Soal No. 5

Dari gambar 4.7 di atas dapat diketahui bahwa

miskonsepsi yang paling banyak terjadi karena siswa

memilih jawaban C. Pada soal nomer 5 ini membahas

tentang sifat roda. Miskonsepsi yang paling banyak terjadi

karena siswa menjawab bahwa sifat roda itu (2) semakin

15.28%

45.38%

38.89%

Miskonsepsi Soal No. 5

A

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

88

kecil ukurannya, maka kuasanya semakin besar dan (3)

semakin besar ukurannya, maka gaya kuasanya semakin

besar. Padahal jawaban yang benar dan sesuai dengan

konsep adalah yang bukan sifat roda itu (1) semakin kecil

ukurannya, maka kuasanya semakin kecil dan (3) semakin

besar ukurannya.

Jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada

butir soal nomer 6 ditunjukkan dengan jawaban siswa

yang salah namun siswa meyakini bahwa jawaban tersebut

benar, yaitu yang memilih jawaban B dan yakin benar

sebanyak 24 siswa atau 54,55 %, siswa yang memilih

jawaban C dan yakin benar sebanyak 15 siswa atau 34,09

%, siswa yang memilih jawaban D dan yakin benar

sebanyak 5 siswa atau 11,36 %.

Gambar 4.8. Miskonsepsi pada Soal No. 6

54.55% 34.09%

11.36%

Miskonsepsi Soal No. 6

B

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

89

Dari gambar 4.8 dapat dilihat bahwa miskonsepsi

yang paling banyak terjadi pada siswa karena siswa

memilih jawaban B. Pada soal nomer 6 membahas tentang

posisi titik tumpu, beban dan kuasa pada roda tiga.

Sebagian besar siswa dalam soal ini memilh jawaban B,

urutannya yaitu titik tumpu berada diantara beban dan

kuasa, padahal jawaban yang paling benar dan sesuai

dengan konsep adalah jawaban A, urutannya yaitu beban

berada diantara titik tumpu dan kuasa.

Jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada

butir soal nomer 7 ditunjukkan dengan siswa yang

memilih jawaban A dan yakin benar sebanyak 10 siswa

atau 13,89 %, jawaban C dan yakin benar sebanyak 39

siswa atau 54,17 %, serta jawaban D dan yakin benar

sebanyak 23 siswa atau 31,94 %.

Gambar 4.9. Miskonsepsi pada Soal No. 7

13.89%

54.17%

31.94%

Miskonsepsi Soal No. 7

A

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

90

Soal nomer 7 membahas tentang prinsip kerja

bidang miring pada sekrup. Berdasarkan gambar 4.9 di

atas dapat dilihat bahwa paling banyak siswa memilih

jawaban C, padahal jawaban tersebut salah, namun siswa

meyakini benar jawaban tersebut. Hal tersebut berarti

miskonsepsi siswa yang paling banyak terjadi pada pilihan

jawaban C.

Pada indikator 5.2.2 (menyebutkan contoh jenis tuas

atau pengungkit jenis pertama) yang diwakili nomer soal 8

dan 9, jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada

butir soal nomer 8 ditunjukkan dengan siswa yang

memilih jawaban salah namun mereka menganggap

jawaban tersebut benar, yaitu pada jawaban B dan yakin

benar sebanyak 13 siswa atau 43,33 %, jawaban C dan

yakin benar sebanyak 8 siswa atau 26,67 %, serta jawaban

D dan yakin benar sebanyak 9 siswa atau 30 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

91

Gambar 4.10. Miskonsepsi pada Soal No. 8

Dari gambar 4.10 di atas dapat dilihat bahwa

jawaban salah yang paling banyak dipilih oleh siswa

adalah jawaban B. Soal nomer 8 ini membahas tentang

contoh benda yang termasuk dalam tuas jenis pertama.

Paling banyak siswa memilih jawaban B yaitu gerobak

pasir, padahal jawaban yang benar dan sesuai konsep

adalah gunting. Jadi, siswa mengalami miskonsepsi karena

menurut mereka contoh tuas jenis pertama adalah gerobak

pasir.

Jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada

butir soal nomer 9 ditunjukkan dengan siswa yang

memilih jawaban salah namun mereka menganggap

jawaban tersebut benar, yaitu pada jawaban A dan yakin

benar sebanyak 9 siswa atau 24,32 %, jawaban C dan

43.33%

26.67%

30%

Miskonsepsi Soal No. 8

B

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

92

yakin benar sebanyak 27 siswa atau 72,97 %, serta

jawaban D dan yakin benar sebanyak 1 siswa atau 2,70 %.

Gambar 4.11. Miskonsepsi pada Soal No. 9

Berdasarkan gambar 4.11 di atas dapat dilihat bahwa

miskonsepsi yang paling banyak terjadi terdapat pada

pilihan jawaban C. Sebagian besar siswa mengalami

miskonsepsi tentang gerobak pasir yang merupakan

contoh dari tuas jenis ketiga, padahal konsep yang benar

adalah gerobak pasir merupakan jenis tuas golongan

kedua.

Pada indikator 5.2.3 (Menyebutkan penerapan

pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari) yang

diwakili oleh butir soal nomer 10 jumlah siswa yang

mengalami miskonsepsi ditunjukkan dengan memilih

jawaban A dan yain benar sebanyak 5 siswa atau 83,33 %,

pada jawaban B ternyata tidak ada yang yang memilih

24.32%

72.97%

2.70%

Miskonsepsi Soal No. 9

A

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

93

jawaban ini, kemudian pada jawaban D dan yakin benar

sebanyak 1 siswa atau 16,67 %.

Gambar 4.12. Miskonsepsi pada Soal No. 10

Pada soal nomer 10 ini, siswa yang mengalami

miskonsepsi adalah siswa yang memilih jawaban salah A

dan D. Tidak ada siswa yang memilih jawaban salah B.

Paling banyak siswa memilih jawaban salah A. Pada soal

nomer 10 ini membahas tentang lintasan berkelok-kelok

pegunungan menggunakan penerapan bidang miring,

namun menurut paling banyak siswa bahwa jalan

berkelok-kelok merupakan penerapan roda berporos.

3) KD 6.1

Kompetensi dasar yang ketiga adalah KD 6.1

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. KD ini diwakili oleh 2

indikator yaitu indikator 6.1.1 (menyebutkan sifat-sifat

83.33%

16.67%

Miskonsepsi Soal No. 10

A

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

94

cahaya) yang diwakili butir soal nomer 11 dan indikator

6.1.2 (menjelaskan sifat bayangan pada cermin) yang

diwakili oleh butir soal nomer 12, 13, 14 dan 15.

Tabel 4.4. Soal dan Kunci Jawaban KD 6.1

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

11. 6.1.1.

menyebutkan

sifat-sifat

cahaya

Salah satu sifat cahaya yaitu

merambat lurus. Peristiwa di

bawah ini yang tidak

menunjukkan cahaya merambat

lurus adalah ...

a. pantulan sinar kendaraan

bermotor pada malam hari

b. rambatan cahaya matahari

yang menembus genting kaca

c. terbentuknya pelangi setelah

hujan

d. sorotan lampu senter ketika

sedang mati lampu

c.terbentuknya

pelangi

setelah hujan

12.

6.1.2.

menjelaskan

sifat bayangan

pada cermin

Ketika seseorang sedang

bercermin pada cermin datar,

maka jarak benda dengan cermin

…. dengan jarak bayangan dengan

cermin.

a. lebih jauh

b. sama

c. dekat

d. sangat dekat

b.sama

13. Yang dimaksud dengan bayangan

maya adalah ...

a. bayangan yang arahnya

terbalik terhadap bendanya

b. bayangan yang letaknya di

depan cermin atau di

belakang lensa

c. bayangan yang terbentuk oleh

sinar-sinar pantul

d. bayangan yang dapat kita

lihat dalam cermin, tetapi di

tempat bayangan tersebut

tidak terdapat cahaya pantul

d.bayangan

yang dapat

kita lihat

dalam cermin,

tetapi di

tempat

bayangan

tersebut tidak

terdapat

cahaya pantul

14. Sifat bayangan yang dibentuk oleh

kaca spion pada mobil/motor

adalah…

a. semu, tegak, dan diperkecil

b. semu, tegak, dan diperbesar

c. nyata dan terbalik

d. nyata, tegak, dan diperkecil

a.semu, tegak,

diperkecil

15. Sifat bayangan yang terbentuk c.nyata dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

95

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

jika benda dijauhkan dari cermin

cekung adalah ...

a. semu, tegak, dan diperkecil

b. nyata, tegak, dan diperkecil

c. nyata dan terbalik

d. semu, tegak, dan diperbesar

terbalik

Pada KD 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Dalam KD ini terdapat 2 indikator, yaitu indikator 6.1.1

(menyebutkan sifat-sifat cahaya) yang diwakili oleh 1

butir soal, nomer 11 dan indikator 6.1.2 (menjelaskan sifat

bayangan pada cermin) yang diwakili 4 butir soal, nomer

12, 13, 14, dan 15. Berdasarkan gambar di bawah dilihat

bahwa pada butir soal nomer 11, siswa yang mengalami

miskonsepsi ditunjukkan dengan siswa memilih jawaban

yang salah namun mereka meyakini benar jawaban

tersebut. Siswa yang mengalami miskonsepsi memilih

jawaban A dan yakin benar sebanyak 17 siswa atau 17,71

%. Siswa yang memilih jawaban B dan yakin benar

sebanyak 51 siswa atau 53,13 % dan siswa yang memilih

jawaban D dan yakin benar sebanyak 28 siswa atau 29,17

%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

96

Gambar 4.13. Miskonsepsi pada Soal No. 11

Pada gambar 4.13 di atas dapat dilihat bahwa siswa

yang mengalami miskonsepsi terbesar karena memilih

jawaban B. Soal nomer 11 ini membahas tentang contoh

peristiwa perambatan cahaya yang lurus. Dalam hal ini,

paling banyak siswa mengalami miskonsepsi karena

menurut mereka yang bukan contoh peristiwa cahaya

merambat lurus adalah rambatan cahaya matahari yang

menembus genting kaca. Padahal yang bukan merupakan

peristiwa perambatan cahaya lurus adalah terbentuknya

pelangi setalah hujan, hal ini merupakan peristiwa

penguraian cahaya (dispersi cahaya).

Pada butir soal nomer 12, siswa yang mengalami

miskonsepsi memilih jawaban A dan yakin benar

sebanyak 9 siswa atau 30 %. Siswa yang memilih jawaban

17.71%

53.13%

29.17%

Miskonsepsi Soal No. 11

A

B

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

97

C dan yakin benar sebanyak 20 siswa atau 66,67 %. Siswa

yang memilih jawaban D dan yakin benar sebanyak 1

siswa atau 3,33 %.

Gambar 4.14. Miskonsepsi pada Soal No. 12

Dari gambar 4.14 dilihat data miskonsepsi siswa

pada soal nomer 12. Soal nomer 12 ini membahas tentang

bayangan pada cermin. Sesuai dengan konsep, ketika

seseorang sedang bercermin pada cermin datar, maka jarak

benda dengan cermin sama dengan jarak bayangan pada

cermin atau dalam soal merupakan jawaban B. Namun,

sebagian besar siswa dalam soal ini mengalami

miskonsepsi karena menurut mereka kerika bercermin

maka jarak benda dengan cermin dekat dengan jarak

bayangan dengan cermin atau di dalam soal merupakan

pilihan jawaban C dan mereka yakin benar atas jawaban

tersebut.

30%

66.67%

3.33%

Miskonsepsi Soal No. 12

A

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

98

Pada butir soal nomer 13, siswa yang mengalami

miskonsepsi memilih jawaban A dan yakin benar

sebanyak 56 siswa atau 56,57 %. Siswa yang memilih

jawaban B dan yakin benar sebanyak 21 siswa 21,21 %.

Siswa yang memilih jawaban C dan yakin benar sebanyak

22 siswa atau 22,22 %.

Gambar 4.15. Miskonsepsi pada Soal No. 13

Gambar 4.15 di atas menunjukkan miskonsepsi

siswa terhadap konsep tentang bayangan maya pada soal

nomer 13. Sebagian besar siswa memilih jawaban A dan

meyakini benar jawaban tersebut, sehingga siswa

mengalami miskonsepsi. Sebagian besar siswa tersebut

menganggap bahwa bayangan maya adalah bayangan yang

arahnya terbalik terhadap bendanya, padahal konsep yang

benar tentang bayangan maya adalah bayangan yang dapat

56.57% 21.21%

22.22%

Miskonsepsi Soal No. 13

A

B

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

99

kita lihat dalam cermin, teteapi di tempat bayangan

tersebut tidak terdapat cahaya pantul.

Pada butir soal nomer 14, siswa yang mengalami

miskonsepsi ditunjukkan dengan memilih jawaban B dan

yakin benar sebanyak 45 siswa atau 42,45 %. Siswa yang

memilih jawaban C dan yakin benar sebanyak 1 siswa atau

0,94 %. Siswa yang memilih jawaban D dan yakin benar

sebanyak 60 siswa atau 56,60 %.

Gambar 4.16. Miskonsepsi pada Soal No. 14

Gambar 4.16 di atas menunjukkan miskonsepsi yang

terjadi pada siswa terhadap soal nomer 14. Soal tersebut

membahas tentang sifat bayangan pada spion mobil atau

motor. Sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi

karena memilih jawaban D, yang menyatakan bahwa sifaat

bayangan pada spion mobil atau motor adalah nyata, tegak

42.45%

0.94%

56.60%

Miskonsepsi Soal No. 14

B

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

100

dan diperkecil. Pada konsep yang benar menyatakan

bahwa sifat bayangan pada spion mobil atau motor adalah

semu, tegak dan diperkecil atau terdapat pada jawaban A.

Pada butir soal nomer 15, siswa yang mengalami

miskonsepsi ditunjukkan dengan memilih jawaban A dan

yakin benar sebanyak 33 siswa atau 32,35 %. Siswa yang

memilih jawaban B dan yakin benar sebanyak 27 siswa

atau 26,47 %. Siswa yang memilih jawaban D dan yakin

benar sebanyak 42 siswa atau 41,18 %.

Gambar 4.17. Miskonsepsi pada Soal No. 15

Gambar 4.17 menunjukkan miskonsepsi siswa

terhadap konsep sifat bayangan cermin cekung pada soal

nomer 15. Sebagian besar siswa yang mengalami

miskonsepsi karena memilih jawaban D. Sebagian besar

siswa yang mengalami miskonsepsi karena menganggap

bahwa sifat bayangan yang terbentuk jika benda dijauhkan

32.35%

26.47%

41.18%

Miskonsepsi Soal No. 15

A

B

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

101

dari cermin cekung adalah semu, tegak, dan diperbesar.

Sesuai dengan konsep yang benar bahwa sifat bayangan

yang terbentuk jika benda dijauhkan dari cermin cekung

adalah nyta dan terbalik atau terdapat pada jawaban C.

4) KD 6.2

Kompetensi dasar yang keempat adalah KD 6.2

membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa

dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat

cahaya, dengan 1 indikator yang digunakan, yaitu

indikator 6.2.1 (mengetahui alat dan bahan yang

digunakan untuk membuat karya/model yang menerapkan

sifat-sifat cahaya). KD dan indikator tersebut diwakili oleh

1 butir soal, yaitu butir soal nomer 16.

Tabel 4.5. Soal dan Kunci Jawaban KD 6.2

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

16. 6.2.1.

mengetahui alat

dan bahan yang

digunakan

untuk membuat

karya/model

yang

menerapkan

sifat-sifat

cahaya

Alat yang arah pandangannya

dapat dibelokkan sehingga

benda/objek yang dilihat tidak

harus berada di depan mata

disebut …

a. lup

b. periskop

c. kacamata

d. mikroskop

b.periskop

Hasil pengujian butir soal nomer 16 yang mewakili

KD 6.2 dan indikator 6.2.1. Pada butir soal tersebut, siswa

yang mengalami miskonsepsi dilihat dari pilihan jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

102

siswa yang salah, namun siswa meyakini benar jawaban

tersebut. Pada butir soal nomer 16 ini siswa yang

mengalami miskonsepsi memilih jawaban A dan yakin

benar sebanyak 17 siswa atau 30,36 %, siswa yang

memilih jawaban C dan yakin benar sebanyak 10 siswa

atau 17,86 %, siswa yang memilih jawaban D sebanyak 29

siswa atau 51,79 %.

Gambar 4.18. Miskonsepsi pada Soal No. 16

Gambar 4.18 di atas menunjukkan persentase siswa

yang mengalami miskonsepsi pada soal nomer 16. Pada

soal ini membahas tentang alat yang menggunakan prinsip

sifat optik. Alat yang arah pandangannya dapat dibelokkan

sehingga benda/objek yang dilihat tidak harus berada di

depan mata disebut periskop, namun sebagian besar siswa

menjawab mikroskop atau memili jawaban D dan

meyakini benar jawaban tersebut.

30.36%

17.86%

51.79%

Miskonsepsi Soal No. 16

A

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

103

5) KD 7.1

Kompetensi dasar yang kelima adalah KD 7.1

mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena

pelapukan. Dalam KD ini terdapat 2 indikator, yaitu

indikator 7.1.1 (menggolongkan jenis-jenis batuan) yang

diwakili oleh 1 butir soal, butir soal nomer 17 dan

indikator 7.1.2 (menjelaskan proses pembentukan tanah

karena pelapukan) yang diwakili oleh 2 butir soal, butir

soal nomer 18 dan 19.

Tabel 4.6. Soal dan Kunci Jawaban KD 7.1

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

17. 7.1.1.

menggolongkan

jenis-jenis

batuan

Perhatikan ciri-ciri batuan berikut

!

1. Terbentuk dari lava yang

membeku dengan sangat lama

2. Dapat digunakan untuk

pelapis dinding atau ubin

3. Tidak mengandung banyak

gas

4. Terbentuk dari endapan air

sungai.

Ciri dari batuan granit ditunjukkan

oleh nomor ... .

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 2, dan 4

c. 2, 3, dan 4

d. 1, 3, dan 4

a.1,2 dan 3

18.

7.1.2.

menjelaskan

proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan

Pelapukan batuan di gurun pasir

terjadi karena ... .

a. getaran permukaan bumi

b. perubahan suhu yang drastis

c. terbenturnya batuan satu sama

lain karena angin

d. pengaruh paparan panas sinar

matahari

b.perubahan

suhu yang

drastis

19. Beberapa penyebab pelapukan

biologi adalah ... .

a. lumut, lumut kerak, akar

tanaman dan batuan

d. lumut

kerak, lumut,

humus dari

daun dan akar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

104

b. lumut, angin, lumut kerak dan

akar tanaman

c. akar tanaman, humus dari

daun, batuan dan lumut

d. lumut kerak, lumut, humus

dari daun dan akar tanaman

tanaman

Hasil pengujian soal dari KD 7.1 mendeskripsikan

proses pembentukan tanah karena pelapukan. Miskonsepsi

yang terjadi pada siswa dalam KD tersebut dapat dilihat

dari jawaban siswa yang salah, namun siswa meyakini

benar jawaban tersebut. Jumlah siswa yang mengalami

miskonsepsi pada butir soal nomer 17 dilihat dari yang

memilih jawaban B dan yakin benar sebanyak 30 siswa

atau 40,54 %, jawaban C dan yakin benar sebanyak 20

siswa atau 27,02 %, jawaban D dan yakin benar sebanyak

24 siswa atau 34,43 %.

Gambar 4.19. Miskonsepsi pada Soal No. 17

40.54%

27.02%

34.43%

Miskonsepsi Soal No. 17

B

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

105

Gambar 4.19 di atas menunjukkan persentase

miskonsepsi siswa pada soal nomer 17. Soal nomer 17 ini

membahas tentang ciri dari batuan granit. Sebagian besar

siswa menjawab bahwa ciri batuan granit adalah terbentuk

dari lava yang membeku dalam waktu lama, dapat

digunakan untuk pelapis dinding atau ubin dan terbentuk

dari endapan air sungai atau jawaban B. Sedangkan

jawaban yang sesuai dengan konsep adalah jawaban A,

yaitu ciri batuan granit adalah terbentuk dari lava yang

membeku dalam waktu lama, dapat digunakan untuk

pelapis dinding atau ubin dan tidak mengandung banyak

gas.

Pada butir soal nomer 18 jumlah siswa yang

mengalami miskonsepsi dapat dilihat dari yang memilih

jawaban A dan yakin benar sebanyak 10 siswa atau 16,95

%, jawaban C dan yakin benar sebanyak 6 siswa atau

10,17 %, jawaban D dan yakin benar sebanyak 43 siswa

atau 72,88 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

106

Gambar 4.20. Miskonsepsi pada Soal No. 18

Gambar 4.20 menunjukkan persentase miskonsepsi

siswa tentang materi pelapukan batuan pada nomer 18.

Paling banyak siswa yang mengalami miskonsepsi terjadi

karena memilih jawaban D dan meyakini benar jawaban

tersebut. Soal nomer 18 ini membahas tentang penyebab

pelapukan batuan di gurun pasir. Sebagian besar siswa

yang mengalami miskonsepsi memilih jawaban D yang

menyatakan bahwa pelapukan batuan di gurun pasir

disebabkan oleh pengaruh paparan sinar matahari, padahal

jawaban benar yang sesuai dengan konsep adalah karena

perubahan suhu yang drastis atau jawaban B.

Pada butir soal nomer 19 siswa yang mengalami

miskonsepsi dapat dilihat dari yang memilih jawaban A

dan yakin benar sebanyak 43 siswa atau 42,19 %, jawaban

B dan yakin benar sebanyak 38 siswa atau 37,25 %,

16.95%

10.17%

72.88%

Miskonsepsi Soal No. 18

A

C

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

107

jawaban C dan yakin benar sebanyak 21 siswa atau 20,59

%.

Gambar 4.21. Miskonsepsi pada Soal No. 19

Gambar 4.21 menunjukkan persentase miskonsepsi

yang terjadi pada siswa dalam soal nomer 19. Soal nomer

19 ini membahas tentang penyebab pelapukan biologi.

Sebagian besar siswa yang mengalami miskonsepsi

memilih jawaban A, pelapukan biologi disebabkan oleh

lumut, lumut kerak, akar tanaman dan batuan. Jawaban

yang sesuai konsep adalah jawaban D, penyebab

pelapukan biologi adalah lumut kerak, lumut, humus dari

daun dan akar tanaman.

6) KD 7.3

Kompetensi dasar yang keenam atau yang terakhir

dalam soal pilihan ganda adalah KD 7.3 mendeskripsikan

struktur bumi. Dalam KD ini disajikan 1 indikator yaitu

42.16%

37.25%

20.59%

Miskonsepsi Soal No. 19

A

B

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

108

indikator 7.3.1 (mendeskripsikan struktur permukaan

bumi) yang diwakili oleh butir soal nomer 20.

Tabel 4.7. Soal dan Kunci Jawaban KD 7.3

No. Indikator Soal Kunci

Jawaban

20. 7.3.1.

mendeskripsikan

struktur

permukaan bumi

Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas menunjukkan

lapisan penyusun bumi. Urutan

lapisan penyusun bumi dari yang

paling dalam adalah ...

a. inti dalam bumi, kerak bumi,

mantel bumi, inti luar bumi

b. kerak bumi, mantel bumi, inti

dalam bumi, inti luar bumi

c. inti dalam bumi, inti luar

bumi, kerak bumi, mantel

bumi

d. inti dalam bumi, inti luar

bumi, mantel bumi, kerak

bumi

d. inti dalam

bumi, inti luar

bumi, mantel

bumi, kerak

bumi

Pada KD ini siswa yang mengalami miskonsepsi

dapat dilihat dari pilihan jawabannya yang salah, namun

siswa yakin jawabannya adalah benar. Siswa yang

memilih jawaban A dan yakin benar sebanyak 18 siswa

atau 35,29 %, jawaban B dan yakin benar sebanyak 19

siswa atau 37,25 %, jawaban C dan yakin benar sebanyak

14 siswa atau 27,45 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

109

Gambar 4.22. Miskonsepsi pada Soal No. 20

Gambar 4.22 menunjukkan persentase miskonsepsi yang

terjadi pada siswa terhadap soal nomer 20 tentang lapisan

penyusun bumi. Paling banyak siswa yang mengalami

miskonsepsi karena memilih jawaban B. Siswa mengurutkan

mulai dari kerak bumi, mantel bumi, inti dalam bumi, inti luar

bumi. Jawaban benar yang sesuai dengan konsep adalah inti

dalam bumi, inti luar bumi, mantel bumi dan kerak bumi.

4. Uji Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas V SD Negeri se-

Kecamatan Seyegan Dilihat dari Jenis Kelamin Siswa

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data

yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan menggunakan SPSS versi 20 for Windows. Data yang

35.29%

37.25%

27.45%

Miskonsepsi Soal No. 20

A

B

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

110

digunakan dalam penelitian ini adalah data miskonsepsi IPA

Fisika siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Seyegan. Taraf

signifikansi yang digunakan dalam uji normalitas penelitian ini

adalah 0,05. Hipotesis yang diuji adalah :

H0 = Sebaran data tidak sesuai dengan kurva normal atau

data tidak normal

H1 = Sebaran data sesuai dengan kurva normal atau data

normal

Uji normalitas dengan metode One Sample Kolmogorov-

Smirnov, kriteria pengujiaannya (Priyatno, 2013:38)yaitu :

1) Jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 tailed)> 0,05, maka data

berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 tailed)< 0,05, maka data

berdistribusi tidak normal.

Pada gambar 4.23 berikut, peneliti menyajikan histogram

data jenis kelamin siswa untuk melihat datanya berdistribusi

normal atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

111

Gambar 4.23 Histogram Data Jenis Kelamin Siswa

Gambar 4.23 di atas menunjukkan histogram data jenis

kelamin siswa kelas V SD Negeri se-Kecamata Seyegan.

Histogram tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi tidak

normal karena kecondongan kiri dan kanan tidak seimbang

dengan nilai skewness, tidak mendekati nol (0). Kemudian, pada

gambar 4.24 berikut peneliti menyajikan histogram data nilai

siswa.

Gambar 4.24 Histogram Data Nilai Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

112

Gambar 4.24 di atas menunjukkan histogram data nilai

Fisika siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Seyegan. Dapat

dilihat dari histogram tersebut bahwa datanya beridistribusi

tidak normal, karena kecondongannya tidak seimbang antara

kanan dan kirinya, dengan nilai skewnees tidak mendekati nol

(0). Hasil penghitungan uji normalitas data dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas

No. Aspek Asymp. Sig. (2-

tailed) Keterangan

1. Jenis kelamin .000 Berdistribusi tidak

normal

2. Skor .005 Berdistribusi tidak

normal

Tabel 4.8 di atas menunjukkan hasil uji normalitas data

dalam penelitian ini. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi atau Asymp.Sig.(2-tailed) pada jenis kelamin siswa

adalah 0,000, yang mana nilai tersebut lebih kecil daripada taraf

signifikasi α = 0,05 sehingga datanya tidak berdistribusi normal.

Sedangkan nilai signifikansi atau Asymp.Sig.(2-tailed) pada nilai

siswa adalah 0,005, yang mana nilai tersebut juga lebih kecil

daripada taraf signifikansi α = 0,05 sehingga datanya

berdistribusi tidak normal.

Berdasarkan perhitungan uji normalitas di atas, data nilai

siswa dan data jenis kelamin siswa berdistribusi tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

113

Karena data berdistribusi tidak normal, maka selanjutnya

pengujian homogenitas dan hipotesis menggunakan uji non-

parametrik.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah

varians-varians dalam populasi adalah sama atau tidak sama.

Dalam penelitian ini pengujian homogenitas dilakukan

menggunakan uji One Way Annova dengan bantuan SPSS versi

20 for Windows. Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji

homogenitas penelitian ini adalah 0,05. Uji homogenitas dengan

metode One Way Annova, kriteria pengujiannya yaitu :

1) Jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 tailed)> 0,05, maka data

homogen.

2) Jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 tailed)< 0,05, maka data

tidak homogen

Hasil pengujian homogenitas penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas

No. Aspek Asymp. Sig. (2-

tailed) Keterangan

1. Skor (Levene

Statistic) .725 Homogen

2. Skor (Anova) .248 Homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

114

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig

2 tailedpada tabel Levene Statistic adalah 0,725 yang berarti

lebih besar daripada taraf signifikansi 0,05 (0,725 > 0,05).

Sedangkan nilai Sig 2 tailed tabel Anovaadalah 0,248 yang

berarti lebih besar daripada taraf signifikansi 0,05 (0,248 >

0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa data yang digunakan

dalam penelitian ini homogen.

c. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan Mann-Whitney U-Test. Model Mann-Whitney U-

Test digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

karena data yang digunakan tidak normal. Tujuan pegujian ini

adalah untuk mengetahui apakah dua sampel yang bebas berasal

dari populasi yang sama (Santoso, 2014:104). Syarat perumusan

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 = Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis

kelamin siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Seyegan.

H1 = Ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis

kelamin siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Seyegan.

Kriteria pengambilan keputusan menggunakan

probabilitas, dengan ketentuan (Santoso, 2014: 111)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

115

1) Jika harga sig (2-tailed) > 0,05; H0 diterima atau H1

ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA

fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V semester 2

SD Negeri se-Kecamatan Seyegan.

2) Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 ditolak atau H1

dierima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika

dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V semester 2 SD

Negeri se-Kecamatan Seyegan.

Hasil penghitungan uji hipotesis menggunakan Mann-

Whitney U-Test pada SPSS 20 dapat dilihat pada tabel 4.10 dan

4.11 sebagai berikut.

Tabel 4.10. Peringkat Nilai Siswa Laki-Laki dan Perempuan

Jenis Kelamin Jumlah Rata-rata

Peringkat

Jumlah

Peringkat

Nilai Laki-laki 108 104,24 11257,50

Perempuan 109 113,72 12395,50

Total 217

Peneliti menganalisis hasil pengujian hipotesis

menggunakan dua tabel, yaitu tabel 4.10 mengenai peringkat

kelompok siswa laki-laki dan kelompok siswa perempuan dan

tabel 4.11 mengenai tes statistik. Pada tabel 4.10 di atas dapat

dilihat bahwa kelompok siswa laki-laki yang berjumlah 108

siswa, dengan jumlah peringkat 11.257,50. Sedangkan

kelompok siswa perempuan yang berjumlah 109 siswa, dengan

jumlah peringkat 12.395,50. Dari jumlah peringkat tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

116

peringkat siswa perempuan lebih tinggi daripada peringkat siswa

laki-laki yang jumlah peringkatnya terpaut 1,138.

Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney U-Test

Aspek Asymp. Sig. (2-

tailed) Keterangan

Jenis Kelamin .264 Ho diterima / Tidak

ada perbedaan

Pada tabel 4.11 di atas, peneliti menganalisis dari tes

statistik siswa, yang menyatakan bahwa probabilitas atau

asymp.sig.(2-tailed) adalah 0,264. Hal tersebut menunjukkan

bahwa harga signifikansinya lebih besar daripada taraf

signifikansi 0,05 (0,264 > 0,05). Dari hasil tersebut dapat

diketahui bahwa H0 diterima atau H1 ditolak. Dari analisis yang

telah peneliti lakukan tersebut, maka keputusan yang diambil

adalah bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa

kelas V SD Negeri se-Kecamatan Seyegan dilihat dari jenis

kelamin siswa.

B. Pembahasan Hasil Analisa Data

Penelitian yang dilakukan di SD Negeri se-Kecamatan Seyegan ini

bertujuan agar mendapatkan data yang kemudian akan digunakan untuk

melihat apakah terdapat miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V dan

apakah miskonsepsi tersebut dapat dilihat dari perbedaan jenis kelamin

siswa atau tidak. Data tersebut kemudian dianalisis sehingga menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

117

deskripsi tentang miskonsepsi IPA Fisika yang dialami oleh siswa dan

perbedaan miskonsepsi berdasarkan jenis kelamin siswa. Data yang

didapatkan dari hasil penelitian tersebut berupahasil jawaban dari soal

pilihan ganda yang telah dikerjakan oleh siswa.

Penelitian ini melihat miskonsepsi yang terjadi pada materi tentang

gaya (gesek, magnet, gravitasi) pada KD 5.1, cermin dab cahaya pada KD

6.1 dan KD 6.2, pesawat sederhana pada KD 5.2, batuan pada KD 7.1, dan

struktur bumi pada KD 7.3. Terdapat 217 siswa kelas V dari 21 SD Negeri

se-Kecamatan Seyegan yang dijadikan subjek dalam penelitian ini. Jumlah

soal yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah 20 butir soal

pilihan ganda dan 5 butir soal uraian. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa

terlihat dari jawaban siswa pada butir-butir soal pilihan ganda yang salah,

namun siswa memilih bahwa jawabannya adalah yakin benar.

Pada butir soal pilihan ganda nomer 1 membahas tentang gaya gesek

pada roda yang digelindingkan, terdapat 16 siswa atau 7,37 % yang memilih

jawaban salah, namun menyatakan bahwa siswa meyakini benar jawaban

tersebut. Hal ini menyatakan bahwa 16 siswa tersebut mengalami

miskonsepsi pada materi gaya gesek. Pada butir soal pilihan ganda nomer 2

membahas tentang gaya gravitasi, terdapat 30 siswa atau 13,82 % yang

memilih jawaban salah, namun meyakini benar jawaban tersebut. Hal

tersebut berarti bahwa 30 siswa tersebut mengalami miskonsepsi tentang

materi gaya gravitasi. Pada butir soal pilihan ganda nomer 3 masih

membahas tentang gaya gravitasi, sebanyak 58 siswa atau 26,73 % memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

118

jawaban salah namun meyakini jawaban tersebut benar. Artinya bahwa 58

siswa tersebut mengalami miskonsepsi. Pada butir soal pilihan ganda nomer

4 tentang gaya gesek terdapat 68 siswa atau 31,34 % yang memilih jawaban

salah namun meyakini jawaban tersebut benar. Hal tersebut berarti bahwa

68 siswa itu mengalami miskonsepsi tentang gaya gesek. Butir soal nomer

1, 2, 3 dan 4 tersebut mewakili KD 5.1 tentang gaya, gerak dan energi.

KD selanjutnya yang disajikan dalam butir soal pilihan ganda adalah

KD 5.2 tentang pesawat sederhana, yang diwakili butir soal nomer 5, 6, 7, 8,

9, dan 10. Pada butir soal nomer 5 tentang sifat roda, terdapat 72 siswa atau

33,18 % yang memilih jawaban salah namun yakin bernar terhadap jawaban

tersebut. Hal ini berarti 72 siswa tersebut mengalami miskonsepsi tentang

sifat roda. Pada butir soal pilihan ganda nomer 6 yang membahas tentang

letak posisi titik tumpu, beban dan kuasa pada gerobak roda satu, terdapat

44 siswa atau 20,28 % yang memilih jawaban salah namun yakin benar

terhadap jawaban tersebut. Artinya bahwa, 44 siswa tersebut mengalami

miskonsepsi tentang materi letak titik tumpu, beban dan kuasa. Butir soal

nomer 7 membahas tentang prinsip kerja bidang miring pada sekrup. Pada

butir soal ini terdapat 72 siswa atau 33,18 % yang mengalami miskonsepsi,

karena memilih jawabn yang salah namun yakin benar dengan jawabannya

tersebut. Butir soal pilihan ganda nomer 8 membahas tentang tuas jenis

pertama. Pada butir soal ini terdapat 30 siswa atau 13,83 % yang mengalami

miskonsepsi, karena memilih jawaban salah namun yakin benar terhadap

jawaban tersebut. Selanjutnya ada butir soal nomer 9 yang membahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

119

tentang contoh jenis tuas golongan kedua. Pada butir soal ini terdapat 37

siswa atau 17,05 % yang memilih jawaban salah namun yakin benar

terhadap jawaban tersebut, hal ini berarti bahwa 37 siswa tersebut

mengalami miskonsepsi. Butir soal yang terakhir pada KD 5.2 ini adalah

butir soal nomer 10 yang membahas tentang penerapan bidang miring pada

jalan yang berkelok-kelok. Pada butir soal pilihan ganda nomer 10 ini

terdapat 6 siswa atau 2,76 % yang mengalami miskonsepsi, karena memilih

jawaban yang salah namun meyakini benar jawaban tersebut.

KD selanjutnya dalam instrumen soal pilihan ganda adalah KD 6.1

tentang sifat-sifat cahaya, yang diwakili oleh butir soal nomer 11, 12, 13, 14

dan 15. Butir soal nomer 11 membahas tentang peristiwa perambatan

cahaya lurus. Pada butir soal ini terdapat 96 siswa atau 44,24 % yang

mengalami miskonsepsi karena memilih jawaban salah namun yakin benar

terhadap jawabannya tersebut. Butir soal nomer 12 membahas tentang

bayangan pada cermin. Pada materi ini terdapat 30 siswa atau 13,82 % yang

mengalami miskonsepsi, karena memilih jawaban salah namu meyakin

jawabannya tersebut benar. Butir soal nomer 13 membahas materi tentang

konsep bayangan maya. Pada materi ini terdapat 99 siswa atau 45,62 %

yang mengalami miskonsepsi karena memilih jawaban yang salah namun

yakin bernar terhadap jawaban tersebut. Kemudian, butir soal nomer 14

membahas tentang sifat bayangan pada kaca spion motor atau mobil. Pada

materi ini ada 106 siswa atau 48,85 % yang mengalami miskonsepsi karena

memiliki pemahaman yang salah denga memilih jawaban salah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

120

meyakini benar jawaban salah tersebut. Lalu, butir soal pilihan ganda nimer

15 membahas tentang sifat bayangan pada cermin cekung. Pada butir soal

ini ada sebanyak 102 siswa atau 47,00 % mengalami miskonsepsi karena

memilih jawaban yang salah namun yakin benar atas jawaban tersebut.

KD selanjutnya yang dibahas dalam butir soal pilihan ganda adalah

KD 6.2 tentang contoh benda yang menerapkan sifat cahaya. KD ini

diwakili oleh butir soal nomer 16. Butir soal ini membahas tentang benda

yang menerapkan sifat cahaya, yaitu periskop. Pada butir soal ini terdapat

65 siswa atau 29,95 % mengalami miskonsepsi karena memilih jawaban

salah namun meyakini benar jawaban tersebut.

KD selanjutya adalah KD 7.1 yang membahas materi tentang batuan

dan pelapukan. KD ini diwakili 3 butir soal pilihan ganda, yaitu soal nomer

17, 18 dan 19. Butir soal nomer 17 membahas tentang ciri dari batuan

granit. Pada butir soal ini ada sebanyak 74 siswa atau 34,10 % mengalami

miskonsepsi pada materi ini. Kemudian soal nomer 18 membahas tentang

penyebab pelapukan batuan di gurun pasir. Pada butir soal ini ada 59 siswa

atau 27,19 % yang mengalami miskonsepsi yang diketahui dari hasil

jawaban siswa yang salah namun siswa yakin benar atas jawabannya

tersebut. Pada butir soal pilihan ganda nomer 19 ini membahas tentang

penyebab pelapukan biologi. Ada sebanyak 102 siswa atau 47,00 % yang

mengalami miskonsepsi pada materi ini. Miskonsepsi tersebut dilihat dari

siswa yang memilih jawaban salah namun meyakini benar jawaban tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

121

KD yang terakhir dalam instrumen soal pilihan ganda ini adalah KD

7.3 tentang struktur bumi. KD ini diwakili oleh 1 butir soal, yaitu soal

nomer 20. Terdapat 51 siswa atau 23,50 % yang memilih jawaban salah

namun meyakini benar jawaban tersebut, sehingga siswa tersebut berarti

mengalami miskonsepsi.

Dari pembahasan butir soal tiap-tiap KD di atas, menunjukkan

bahwamiskonsepsi IPA Fisika terjadi pada siswa di SD Negeri se-

Kecamatan Seyegan. Miskonsepsi tersebut bahkan terjadi pada setiap KD,

namun miskonsepsi yang paling banyak terjadi yaitu pada butir soal nomer

14 yang mewakili KD 6.1 tentang sifat bayangan pada cermin.

Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan uji normalitas data yang

digunakan untuk melihat apakah distribusi data yang digunakan normal atau

tidak. Uji normalitas ini dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS versi 20 for Windows. Hasil yang diperoleh dari

pengujian normalitas ini adalah bahwa data yang digunakan berdistribusi

tidak normal, karena kurva pada histogram cenderung menjauhi nol.

Distribusi yang tidak normal tersebut ditunjukkan juga oleh nilai

Asymp.Sig.(2-tailed) yang lebih kecil daripada taraf signifikansi α = 0,05,

baik itu dilihat dari data jenis kelamin siswa (0,000 < 0,05) maupun data

nilai siswa (0,005 < 0,05).

Selain uji normalitas, peneliti juga melakukan uji homogenitas dala

penelitian ini. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji One

Way Annova dengan bantuan SPSS versi 20 for Windows. Hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

122

diperoleh pada uji homogenitas ini adalah bahwa data yang digunakan

homogen. Hal ini ditunjukkan dengan nilaiSig.(2-tailed) pada Levene

Statistic yang lebih besar daripada taraf signifikansi α = 0,05, yaitu sebesar

0,725 (0,725 > 0,05)dan nilai Sig.(2-tailed)pada Anova juga lebih besar

daripada taraf signifikansi α = 0,05, yaitu sebesar 0,248 (0,248 > 0,05).

Selain uji normalitas dan uji homogenitas, peneliti juga melakukan uji

hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney U-Test. Peneliti

menggunakan uji Mann-Whitney U-Test ini karena data yang digunakan

distribusinya tidak normal. Pengujian hipotesis dilihat dari asymp.sig.(2-

tailed) yang nilainya 0,264, maka nilai tersebut lebih besar dari taraf

signifikasi 0,05 (0,264>0,05). Hal tersebut berarti bahwa H0 diterima atau

H1 ditolak, artinya bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa

kelas V SD Negeri se-Kecamatan Seyegan dilihat dari jenis kelamin siswa.

Dari analisis data tersebut, peneliti mengetahui bahwa tidak ada

perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan

Seyegan yang dilihat dari jenis kelamin. Hal ini berarti bahwa miskonsepsi

IPA Fisika yang terjadi pada siswa laki-laki maupun perempuan semuanya

sama. Yang dimaksudkan sama adalah bahwa baik siswa laki-laki maupun

perempuan mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada semua materi di setiap

KD yang dimunculkan dalam instrumen soal pilihan ganda. Namun terdapat

sedikit perbedaan antara jumlah peringkat siswa laki-laki dan siswa

perempuan. Dalam hal ini, jumlah peringkat siswa perempuan lebih tinggi

daripada jumlah peringkat siswa laki-laki, yaitu 12.395,50 > 11.257,50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

123

Pada umumnya miskonsepsi disebabkan oleh beberapa faktor seperti

diri siswa sendiri, guru yang mengajar, buku teks yang digunakan, konteks

pembelajaran dan juga metode yang digunakan dalam pembelajaran

(Suparno, 2005:29). Apabila dilihat dari siswa sendiri, miskonsepsi terjadi

karena prakonsepsi awal, kemampuan belajar siswa, perkembangan siswa,

minat belajar, cara berpikir siswa serta pengaruh dari temannya yang lain

(Suparno, 2005: 29). Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa faktor

penyebab miskonsepsi terjadi karena banyak hal, bukan hanya dilihat dari

kemampuan atau prestasi siswa yang dilihat dari perbedaan jenis kelamin

saja. Bisa jadi miskonsepsi yang terjadi pada siswa dikarenakan minat

belajar siswa, cara guru mengajar, buku pelajaran yang digunakan atau hal

lain yang terkait dengan pembelajaran.

Dari hasil penelitian ini, tidak adanya perbedaan miskonsepsi antara

siswa laki-laki dan perempuan mematahkan hipotesis yang telah

diungkapkan sebelumnya. Anggapan selama ini bahwa siswa laki-laki lebih

pandai atau lebih unggul daripada siswa perempuan ternyata salah. Seperti

yang diungkapkan oleh Mufida (2013: 79) bahwa anggapan tersebut hanya

dipengaruhi karena adanya tradisi yang berkembang di masyarakat luas,

sehingga berpengaruh pada perbedaan pola pikir. Hal tersebut yang

kemudian menjadi dasar bahwa intelegensi antara siswa laki-laki dan

perempuan tidak memiliki perbedaan, termasuk pada tidak adanya

perbedaan miskonsepsi. Tidak dipungkiri lagi bahwa saat ini siswa

perempuan yang berprestasi di berbagai bidang termasuk IPA sudah banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

124

Bahkan, terbukti bahwa perempuan yang memiliki kepandaian luar biasa di

Indonesia ini mampu menjadi setara dengan laki-laki di tingkat

pemerintahan, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang

mulanya hanya seorang lulusan SMP namun beliau mampu membuktikan

kepada Indonesia bahkan dunia internasional bahwa ia sebagai seorang

perempuan mampu menjadi setara dengan laki-laki dalam bidang

pemerintahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

125

BAB V

PENUTUP

Pada bab V ini, peneliti akan menyajikan kesimpulan dari penelitian yang

telah dilakukan. Selain itu, peneliti juga menyajikan keterbatasan dalam penelitian

dan saran bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang

dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Siswa kelas V SD semester genap se-Kecamatan Seyegan mengalami

miskonsepsi pada mata pelajaran IPA Fisika. Miskonsepsi terjadi pada

setiap kompetensi dasar yang dimunculkan pada instrumen soal

pilihan ganda. Miskonsepsi tersebut terjadi pada materi gaya, gerak

dan energi (KD 5.1), pesawat sederhana (KD 5.2), sifat cahaya (KD

(KD 6.1), contoh benda yang menerapkan sifat cahaya (KD 6.2),

batuan dan pelapukan (KD 7.1) dan struktur bumi (KD 7.3).

Miskonsespsi paling banyak terjadi pada materi sifat cahaya pada

butir soal nomer 14 tentang sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca

spion pada mobil atau motor.

2. Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri

se-Kecamatan Seyegan dilihat dari jenis kelamin siswa. Hasil analisis

hipotesis yang dilakukan oleh peneliti memperoleh harga sig.2(tailed)

adalah 0,264, yang berarti lebih besar dari taraf signifikansi 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

126

(0,264 > 0,05). Hal tersebut artinya bahwa H0 diterima atau tidak ada

perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri se-

Kecamatan Seyegan dilihat dari jenis kelamin.

B. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat mengungkapkan

keterbatasan penelitiang yang telah dilakukan sebagai berikut.

1. Peneliti tidak mengawasi ketika siswa mengerjakan soal, sehingga

peneliti tidak mengetahui apakah siswa mengerjakan soal tersebut

secara mandiri dan jujur, atau dengan cara curang seperti mencontek.

2. Materi yang disajikan bermacam-macam, sehingga cukup sulit untuk

menemukan miskonsepsi pada setiap siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat memberikan saran atas

keterbatasan penelitian sebagai berikut.

1. Untuk hasil penelitian yang lebih baik, sebaiknya ketika siswa

mengerjakan soal penelitian, peneliti mengawasi di tempat.

2. Bagi peneliti yang ingin meneliti miskonsepsi siswa pada suatu mata

pelajaran, sebaiknya lebih mendetailkan materi atau fokus pada satu

atau dua jenis materi saja sehingga lebih mudah untuk menemukan

miskonsepsi yang terjadi pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

127

Daftar Referensi

Amanah, U. (2012). Pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik,

motivasi, dan jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika materi

trigonometri siswa kelas X MAN Rejotangan tahun ajaran 2012/2013.

(diakses pada tanggal 22 September 2015, pukul 09:21)

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Bati, A.T. (2015). Identifikasi miskonsepsi pembelajaran matematika materi

volume bangun ruang (tabung, balok, kubus) pada siswa kelas v sekolah

dasar. (diakses pada tanggal 10 Juli 2015, pukul 11:14)

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Jakarta: BSNP.

Berek, N. S. A. (2015). Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap

kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA siswa

kelas V SDN Tamanan I Yogyakarta. (diakses pada tanggal 30 Juli 2015,

pukul 12:43)

Dahar, R. W. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Darmadi, H. (2014). Metode penelitian pendidikan dan sosial. Bandung: Alfabeta.

Kountur, R. (2003). Metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis. Jakarta:

Penerbit PPM.

Kusuma, D. W. (2014). Miskonsepsi tentang fotosintesis pada siswa kelas V SDN

4 Trebugan Situbondo tahun pelajaran 2013/2014. (diakses pada tanggal 10

Juli 2015, pukul 12:12)

Mahdi, A& Mujahidin. (2014). Panduan penelitian praktis untuk menyusun

skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: Alfabeta.

Mosik & Maulana, P. (2010). Usaha mengurangi terjadinya miskonsepsi fisika

melalui pembelajaran dengan pendekatan konflik kognitif (Jurnal

Pendidikan Fisika Indonesia). Vol 6 Hal 98-103. (diakses pada tanggal 13

Juli 2015, pukul 12:37)

Mufida, S.I. (2013). Pengaruh metode pembelajaran mind mapping dan jenis

kelamin terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas VII MTSN

Karangrejo Tulungagung. (diakses pada tanggal 22 September 2015, pukul

09:29)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

128

Mulyasa, E. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Nuruzzaman, M. (2005).Kiai Husein membela perempuan. Yogyakarta: Pustaka

Pesantren.

Priyatno, D. (2013).Mandiri belajar analisis data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom.

Priyono, A., Katrin T.M., Choirul A. (2009). Ilmu pengetahuan alam: jilid 5 untuk

SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.

Pujayanto. (2007). Miskonsepsi IPA (Fisika) pada guru SD (Jurnal Materi dan

Pembelajaran Fisika). Vol 1No 1. (diakses pada tanggal 10 Juli 2015, pukul

10:02)

Purwoko, D. H. (2012). Pengaruh penggunaan metode mind mapping terhadap

hasil belajar IPA siswa sekolah dasar ditinjau dari perbedaan jenis kelamin

pada siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Ambarawa semester II tahun ajaran

2011/2012. (diakses pada tanggal 22 September 2015, pukul 8:57)

Ramadhani, M. D. (2015). Miskonsepsi yang terjadi pada pembelajaran

Matematika materi bangun ruang limas siswa kelas VI sekolah dasar.

(diakses pada tanggal 19 Juni 2015, pukul 20:41)

Risqi, F. D. N. (2015). Miskonsepsi yang terjadi pada pembelajaran Matematika

materi bilangan bulat kelas VI sekolah dasar. (diakses pada tanggal 10 Juli

2015, pukul 11:13)

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta: PT Indeks.

Santoso, S. (2014). Statistik NonParametrik: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Setyosari, P. (2013). Metode penelitian pendidikan & pengembangan. Jakarta:

Kencana.

Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi perbandingan

perhitungan manual & SPSS. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Statistik nonparametris: untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

129

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Sulistyanto, H. & Edi W. (2008). Ilmu pengetahuan alam: untuk SD/MI kelas 5.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan perubahan konsep dalam pendidikan fisika.

Jakarta: PT Grasindo.

Suparno, P. (2010). Metode penelitian pendidikan fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Taniredja, T. & Hidayati M. (2011). Penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Triwiyanto, T. (2014). Pengantar pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Widoyoko, S. E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Yusuf, A. M. (2014). Metode penelitian:kuantitatif, kualitatif, dan penelitian

gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

130

Lampiran 1a. Surat Pernyataan Bersedia Menyerahkan Hasil Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

131

Lampiran 1b. Surat Ijin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

132

Lampiran 1c. Surat Ijin dari BAPPEDA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

133

Lampiran 1d. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

134

Lampiran 1e. Surat Ijin Penelitian Dari Universitas/FKIP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

135

Lampiran 2. Data SD Di Kecamatan Seyegan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

136

Lampiran 3. Rekap Hasil Expert Judgmen Ahli

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

1 3 4 3 2 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan

macam-macam gaya

Validator 4

Pilihan jawaban diganti menjadi induksi, elektro magnet,

dan gosok.

2 3 4 2 2 2.75

Validator 1

Kalimat yang digunakan untuk pertanyaan jelek butuh

subjek, dan mengganti alternatif pegasnya

Validator 2

Percobaan diganti dengan peristiwa

Validator 3

Tolong diperbaiki soalnya, misalnya roda yang

digelindingkan akan berhenti hal ini terjadi karena

Validator 4

Pernyataannya sudah jelas, tidak memerlukan “percobaan”,

karena itu ada dalam kehidupan sehari-hari.

3 2 4 2 4 3

Validator 1

Pernyataan nomor 1 dan 3 jelek, sulit dilihat miskonsepsinya

karena ada yang benar dan ada yang salah.

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan contoh peristiwa siswa dapat

mengelompokan salah satu jenis gaya

Validator 4

-

4 3 4 4 3 3.5

Validator 1

Kalimat soalnya tidak baik

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

5 2 4 4 3 3.25

Validator 1

Pernyataan pada nomor 1 membingungkan karena

mempunyai 2 kemungkinan dapat benar dapat tidak

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

6 1 4 1 4 2.5 Validator 1

Pernyataan dapat benar semua pada pilihan, dapaat membuat

siswa pandai bingung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

137

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 2

-

Validator 3

Tolong soal diperbaiki memakai misalnya gerobak yang di

dorong bergerak karena apa….

Validator 4

-

7 1 4 4 3 3

Validator 1

Perlu ada gambar dan membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan sifat-sifat roda siswa dapat

mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana

Validator 4

-

8 3 4 4 2 3.25

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

9 4 4 4 2 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Sebaiknya antara soal dan jawaban tidak mengandung kata

yang sama nomer 8 dan 9. Soal diganti menjadi: Gambar

disamping adalah pengungkit jenis 2 cirinya adalah

10 3 4 4 4 3.75

Validator 1

Soal penting atau tidak diberikan.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

11 3 4 4 1 3

Validator 1

Gambar tidak jelas

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan gambar skrup siswa dapat

mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana

Validator 4

Apakah no. 2 tidak memakai prinsip bidang miring? Kasat

mata sudah terlihat jelas. Pilihan jawaban ditambahi,

menjadi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

138

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

a. I & IV

b. II & I

c. III & II

d. IV & III

12 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

13 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

14 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

15 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

16 3 4 4 3 3.5

Validator 1

Belum tentu semua anak tahu pemecah kemiri seperti apa

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

17 1 4 4 2 2.75

Validator 1

Salah dalam menulis kunci jawaban

Validator 2

Kunci jawaban diganti C bukan B

Validator 3

-

Validator 4

Apa iya jawabannya B?

18 2 4 3 - 2.5 Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

139

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Gambar tidak jelas

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan

penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari

Gambar kurang jelas

Validator 4

Pilihan jawaban membingungkan. Pemotong kuku ada 2

prinsip bidang miring & pengungkit.

19 1 - 4 3 3

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

Kunci jawaban diganti B bukan A

Validator 3

-

Validator 4

-

20 2 4 4 4 3.5

Validator 1

Kalimat membingungkan siswa, dapat terjadi salah jawab

karena kalimatnya.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

21 1 - 4 1 0.5

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Soal sama dengan no. 19

22 1 - 4 1 0.5

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Soal sama dengan no. 19

23 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

24 3 4 4 3 3.5 Validator 1

Kalimat harus diperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

140

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

25 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

26 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

27 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

28 1 - 4 4 3.25

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

Kunci jawaban A bukan C

Validator 3

-

Validator 4

-

29 4 4 3 2 3.25

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Tolong diperjelas untuk kata-kata batas pandang apakah

terlalu kecil atau terlalu jauh

Validator 4

Bahasa kiasan kurang tepat untuk anak. Diganti menjadi:

“untuk melihat benda angkasa ….

30 1 4 4 2 2.75

Validator 1

Tergantung siapa yang mengajarkan, dengan apa mereka

membuatnya.

Validator 2

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

141

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 3

-

Validator 4

-

31 3 4 4 3 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

32 4 4 4 2 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

33 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

34 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

35 4 4 3 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

36 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

37 4 4 4 3 3.75 Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

142

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

-

Validator 2

Diganti hurufnya

Validator 3

-

Validator 4

-

38 3 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

39 1 4 4 4 3.25

Validator 1

Dalam buku ada 4 jenis penyusun tanah, diperhatikan lagi.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

40 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

41 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

42 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

43 3 4 3 4 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Tanah yang memiliki susunan tanah yang sangat rapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

143

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

sehingga perbedaan udara dan air pada tanah kurang baik

disebut tanah

Validator 4

-

44 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

45 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

46 3 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

47 3 4 4 3 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Item a bisa diganti item jawaban “digunakan untuk membuat

kerajinan gerabah”. Karena sudah digunakan di soal no. 43

48 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Pasir dalam ingatan anak terutama Sleman yang lereng

merapi identic dengan fungsi sebagai bahan bangunan

49 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar lapisan bumi, siswa dapat

mendiskripsikan struktur permukaan bumi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

144

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 4

“Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun bumi”

dihapus. Soal diganti menjadi: “Urutan lapisan penyusun

bumi dari yang paling dalam sesuai gambar di atas adalah”.

50 4 4 4 4 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator sidajikan gambar bagan gunung siswa

dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi

Validator 4

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

145

Lampiran 4. Prosedur Pengerjaan Soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

146

Lampiran 5. Identitas Siswa dan Orang Tua Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

147

Lampiran 6. Soal Uji Empiris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

153

Lampiran 7. Hasil Uji Validasi Soal Empiris

Total Aitem1 Aitem2 Aitem3 Aitem4 Aitem5 Aitem6

Total Pearson Correlation

1 ,209 ,404** ,516

** ,372

** ,507

** ,101

Sig. (2-tailed)

,109 ,001 ,000 ,003 ,000 ,442

N 60 60 60 60 60 60 60

Aitem7 Aitem8 Aitem9 Aitem10 Aitem11 Aitem12 Aitem13 Aitem14 Aitem15

,431** ,439

** ,430

** -,004 ,389

** ,190 ,309

* ,286

* ,025

,001 ,000 ,001 ,975 ,002 ,146 ,016 ,027 ,849

60 60 60 60 60 60 60 60 60

Aitem16 Aitem17 Aitem18 Aitem19 Aitem20 Aitem21 Aitem22 Aitem23 Aitem24

,122 ,357** -,030 -,018 ,437** ,253 ,419** ,295* ,269*

,351 ,005 ,823 ,892 ,000 ,051 ,001 ,022 ,038

60 60 60 60 60 60 60 60 60

Aitem25 Aitem26 Aitem27 Aitem28 Aitem29 Aitem30 Aitem31 Aitem32 Aitem33

,340** ,219 ,474

** ,157 ,115 -,008 ,495

** ,249 ,218

,008 ,093 ,000 ,231 ,383 ,951 ,000 ,055 ,094

60 60 60 60 60 60 60 60 60

Aitem34 Aitem35 Aitem36 Aitem37 Aitem38

,340** ,214 ,387

** ,638

** -,067

,008 ,101 ,002 ,000 ,611

60 60 60 60 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

154

Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Soal Empiris

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,778 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

155

Lampiran 9. Instrumen Soal Penelitian

Nama

:......................................

Kelas

:......................................

Sekolah

:......................................

I. Berilah tanda silang (X) pada

huruf a, b, c, atau d pada

jawaban yang benar.

II. Lingkarilah point yakin atau

tidak yakin di bawah jawaban!

Yakin Benar : (jika

kamu yakin dengan

jawaban yang kamu pilih)

Tidak Yakin Benar : (jika

kamu tidak yakin dengan

jawaban yang kamu pilih)

1. Roda yang digelindingkan

akan berhenti, hal ini terjadi

karena ada pengaruh gaya …

.

e. pegas

f. magnet

g. gravitasi

h. gesek

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

2. Perhatikan pernyataan

berikut!

5. Jarum kompas dapat

menunjukkan arah utara

dan selatan.

6. Adi mengerem sepedanya

saat melewati turunan.

7. Air mengalir dari tempat

yang tinggi ke tempat yang

rendah.

8. Orang yang sedang

berenang dapat bergerak

maju

Penerapan gaya gravitasi

ditunjukkan oleh nomor ... .

e. 1

f. 2

g. 3

h. 4

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

3. Yang bukan termasuk pengaruh

gaya gravitasi terhadap benda

adalah ... .

e. benda memiliki berat

f. benda cepat mengalami

pelapukan

g. benda jatuh ke bawah

h. permukaan air selalu datar

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

4. Perhatikan pernyataan di bawah

ini!

5. Melapisi permukaan benda

dengan karet

6. Memperluas bidang

permukaan

7. Memberi pul atau paku-paku

pada sepatu sepak bola

8. Memperhalus permukaan

benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

156

Yang bukan termasuk cara untuk

memperbesar gaya gesek adalah

... .

e. 1

f. 2

g. 3

h. 4

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

5. Cermati sifat-sifat roda berikut

ini!

5. Semakin kecil ukurannya,

maka gaya kuasanya semakin

kecil

6. Semakin kecil ukurannya,

maka gaya kuasanya semakin

besar

7. Semakin besar ukurannya,

maka gaya kuasanya semakin

besar

8. Semakin besar ukurannya,

maka gaya kuasanya semakin

kecil

Yang bukan merupakan sifat roda

ditunjukkan oleh nomor ...

e. 1 dan 2

f. 1 dan 3

g. 1 dan 4

h. 2 dan 3

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

6. Perhatikan gambar berikut!

Posisi titik tumpu, beban, dan

kuasa pada alat di atas yaitu ... .

a. beban berada di antara titik

tumpu dan kuasa

b. titik tumpu berada di antara

beban dan kuasa

c. kuasa berada di antara titik

tumpu dan beban

d. titik tumpu, beban, dan kuasa

berada pada satu tempat

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

7. Perhatikan gambar berikut!

Bagian pada sekrup yang

menggunakan prinsip kerja

bidang miring yaitu nomor …

.

e. I dan II

f. II dan III

g. III dan I

h. IV dan III

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

8. Berikut yang termasuk tuas jenis

pertama adalah … .

e. Gunting

f. gerobak pasir

g. sekop

IV

V

I

III

II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

157

h. pemecah biji

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

9. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas adalah contoh

jenis tuas golongan … .

a. pertama

b. kedua

c. ketiga

d. keempat

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

10. Jalan di pegunungan dibuat

dengan lintasan berkelok-kelok,

merupakan jenis penerapan … .

e. roda berporos

f. katrol

g. bidang miring

h. pengungkit

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

11. Salah satu sifat cahaya yaitu

merambat lurus. Peristiwadi

bawah ini yang

tidakmenunjukkan cahaya

merambat lurus adalah... .

e. pantulan sinar kendaraan

bermotor pada malam hari

f. rambatan cahaya matahari

yang menembus genting kaca

g. terbentuknya pelangi setelah

hujan

h. sorotan lampu senter ketika

sedang mati lampu

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

12. Ketika seseorang sedang

bercermin pada cermin datar,

maka jarak benda dengan cermin

…. dengan jarak bayangan

dengan cermin.

b. lebih jauh

b. sama

c. dekat

d. sangat dekat

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

13. Yang dimaksud dengan

bayangan maya adalah ... .

a. bayangan yang arahnya

terbalik terhadap bendanya

b. bayangan yang letaknya di

depan cermin atau di

belakang lensa

c. bayangan yang terbentuk oleh

sinar-sinar pantul

d.bayangan yang dapat kita lihat

dalam cermin, tetapi di

tempat bayangan tersebut

tidak terdapat cahaya pantul

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

158

14. Sifat bayangan yang dibentuk

oleh kaca spion pada

mobil/motor adalah… .

a. semu, tegak, dan diperkecil

b. semu, tegak, dan diperbesar

c. nyata dan terbalik

d. nyata, tegak, dan diperkecil

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

15. Sifat bayangan yang terbentuk

jika benda dijauhkan dari cermin

cekung adalah ... .

a. semu, tegak, dan diperkecil

b. nyata, tegak, dan diperkecil

c. nyata dan terbalik

d. semu, tegak, dan diperbesar

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

16. Alat yangarah pandangannya

dapat dibelokkan sehingga

benda/objek yang dilihat tidak

harus berada di depan mata

disebut … .

e. lup

f. periskop

g. kacamata

h. mikroskop

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

17. Perhatikan ciri-ciri batuan

berikut !

5. Terbentuk dari lava yang

membeku dengan sangat lama

6. Dapat digunakan untuk

pelapis dinding atau ubin

7. Tidak mengandung banyak

gas

8. Terbentuk dari endapan air

sungai.

Ciri dari batuan granit

ditunjukkan oleh nomor ... .

e. 1, 2, dan 3

f. 1, 2, dan 4

g. 2, 3, dan 4

h. 1, 3, dan 4

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

18. Pelapukan batuan di gurun pasir

terjadi karena ... .

e. getaran permukaan bumi

f. perubahan suhu yang drastis

g. terbenturnya batuan satu

sama lain karena angin

h. pengaruh paparan panas sinar

matahari

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

19. Beberapa penyebab pelapukan

biologi adalah ... .

e. lumut, lumut kerak, akar

tanaman dan batuan

f. lumut, angin, lumut kerak dan

akar tanaman

g. akar tanaman, humus dari

daun, batuan dan lumut

h. lumut kerak, lumut, humus

dari daun dan akar tanaman

Yakin Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

159

Tidak Yakin

Benar

20. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas menunjukkan

lapisan penyusun bumi. Urutan

lapisan penyusun bumi dari yang

paling dalam adalah ... .

e. inti dalam bumi, kerak bumi,

mantel bumi, inti luar bumi

f. kerak bumi, mantel bumi, inti

dalam bumi, inti luar bumi

g. inti dalam bumi, inti luar

bumi, kerak bumi, mantel

bumi

h. inti dalam bumi, inti luar

bumi, mantel bumi, kerak

bumi

Yakin Benar

Tidak Yakin

Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

160

Lampiran 10. Hasil Pengerjaan Salah Satu Sampel Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

165

Lampiran 11a. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.5.1

No. Indikator

No.

Butir

Soal

Kunci

Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

1. 5.1.1. Menyebutkan

macam-macam gaya

1 D. Gesek A.Pegas 6 2,76 %

Yakin Benar 6 2,76 %

Tidak Yakin Benar 0 0 %

B.Magnet 2 0,92 %

Yakin Benar 2 0,92 %

Tidak Yakin Benar 0 0 %

C.Gravitasi 8 3,69 %

Yakin Benar 8 3,69 %

Tidak Yakin Benar 0 0 %

2 C.3 A.1 23 10,60 %

Yakin Benar 17 7,83 %

Tidak Yakin Benar 6 2,76 %

B.2 12 5,53 %

Yakin Benar 11 5,07 %

Tidak Yakin Benar 1 0,46 %

D.4 2 0,92 %

Yakin Benar 2 0,92 %

Tidak Yakin Benar 0

2. 5.1.2.

Mengidentifikasi

faktor-faktor yang

mempengaruhi gaya

3 B.Benda

cepat

mengalami

pelapukan

A.Benda memiliki

berat

14 6,45 %

Yakin Benar 12 5,53 %

Tidak Yakin Benar 2 0,92 %

C.Benda jatuh ke

bawah

10 4,61 %

Yakin Benar 10 4,61 %

Tidak Yakin Benar 0 0 %

D.Permukaan air

selalu datar

54 24,88 %

Yakin Benar 36 16,59 %

Tidak Yakin Benar 8 3,67 %

4 D.4 A.1 27 12,44 %

Yakin Benar 24 11,06 %

Tidak Yakin Benar 3 1,38 %

B.2 18 8,29 %

Yakin Benar 14 6,45 %

Tidak Yakin Benar 4 1,84 %

C.3 36 16,59 %

Yakin Benar 30 13,82 %

Tidak Yakin Benar 6 2,76 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

166

Lampiran 11b. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.5.2

No. Indikator

No.

Butir

Soal

Kunci

Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

1. 5.2.1.

Mengidentifikasi ciri-

ciri pesawat sederhana

5 B.1 dan 3 A.1 dan 2 15 6,91 %

Yakin Benar 11 5,07 %

Tidak Yakin Benar 4 1,84 %

C.1 dan 4 55 25,35 %

Yakin Benar 33 15,21 %

Tidak Yakin Benar 22 10,14 %

D.2 dan 3 47 21,66 %

Yakin Benar 28 12,90 %

Tidak Yakin Benar 19 8,76 %

6 A.Beban

berada di

antara titik

tumpu dan

kuasa

B.Titik tumpu

berada di antara

beban dan kuasa

38 17,51 %

Yakin Benar 24 11,06 %

Tidak Yakin Benar 14 6,45 %

C.kuasa berada di

antara titik tumpu

dan beban

17 7,83 %

Yakin Benar 15 6,91 %

Tidak Yakin Benar 2 0,92 %

D.Titik tumpu,

beban dan kuasa

berada satu

tempat

11 5,07 %

Yakin Benar 5 2,30 %

Tidak Yakin Benar 6 2,76 %

7 B.II dan III A.I dan II 16 7,37 %

Yakin Benar 10 4,61 %

Tidak Yakin Benar 6 2,76 %

C.III dan I 49 22,58 %

Yakin Benar 39 17,97 %

Tidak Yakin Benar 10 4,61 %

D.IV dan III 26 11,98 %

Yakin Benar 23 10.60 %

Tidak Yakin Benar 3 1,32 %

2. 5.2.2. Menyebutkan

contoh jenis tuas atau

pengungkit jenis

pertama

8 A.Gunting B.Gerobak pasir 17 7,83 %

Yakin Benar 13 5,99 %

Tidak Yakin Benar 4 1,84 %

C.Sekop 9 4,15 %

Yakin Benar 8 3,87 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

167

No. Indikator

No.

Butir

Soal

Kunci

Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

Tidak Yakin Benar 1 0,46 %

D.Pemecah biji 14 6,45 %

Yakin Benar 9 4,15 %

Tidak Yakin Benar 5 2,30 %

9 B.Kedua A.Pertama 11 5.07 %

Yakin Benar 9 4,15 %

Tidak Yakin Benar 2 0,92 %

C.Ketiga 34 15,67 %

Yakin Benar 27 12,44 %

Tidak Yakin Benar 7 3,23 %

D.Keempat 3 1,38 %

Yakin Benar 1 0,46 %

Tidak Yakin Benar 2 0,92 %

3. 5.2.3. Menyebutkan

penerapan pesawat

sederhana dalam

kehidupan sehari-hari

10 C.Bidang

miring A.Roda berporos 6 2,76 %

Yakin Benar 5 2,30 %

Tidak Yakin Benar 1 0,46 %

B.Katrol 0 0 %

Yakin Benar 0 0 %

Tidak Yakin Benar 0 0 %

D.Pengungkit 4 1,84 %

Yakin Benar 1 0,46 %

Tidak Yakin Benar 3 1,38 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

168

Lampiran 11c. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.6.1

No. Indikator

No.

Butir

Soal

Kunci

Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

1. 6.1.1. Menyebutkan

sifat-sifat cahaya

11 C.Terbentu

knya

pelangi

setelah

hujan

A.Pemantulan

sinar kendaraan

bermotor pada

malam hari

22 10,14 %

Yakin Benar 17 7,83 %

Tidak Yakin Benar 5 2,30 %

B.Rambatan

cahaya matahari

yang menembus

genting

55 25,35 %

Yakin Benar 51 23,50 %

Tidak Yakin Benar 4 1,84 %

D.sorotan lampu

senter ketika

sedang mati

lampu

31 14,29 %

Yakin Benar 28 12,90 %

Tidak Yakin Benar 3 1,38 %

2. 6.1.2 Menjelaskan

sifat bayangan pada

cermin

12 B.Sama A.Lebih jauh 13 5,99 %

Yakin Benar 9 4,15 %

Tidak Yakin Benar 4 1,84 %

C.Dekat 25 11,52 %

Yakin Benar 20 9,22 %

Tidak Yakin Benar 5 2,30 %

D.Sangat dekat 1 0,46 %

Yakin Benar 1 0,46 %

Tidak Yakin Benar 0 0 %

13 D.Bayangan

yang dapat

kita lihat

dalam

cermin,

tetapi di

tempat

bayangan

tersebut

tidak

terdapat

cahaya

pantul

A.Bayangan yang

arahnya terbalik

terhadap

bendanya

69 31,80 %

Yakin Benar 56 25,81 %

Tidak Yakin Benar 13 5,99 %

B.Bayangan yang

letaknya di depan

cermin atau di

belakang lensa

33 15,21 %

Yakin Benar 21 9,68 %

Tidak Yakin Benar 12 5,53 %

C.Bayangan yang 33 15,21 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

169

No. Indikator

No.

Butir

Soal

Kunci

Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

terbentuk oleh

sinar-sinar pantul

Yakin Benar 22 10,14 %

Tidak Yakin Benar 11 5,07 %

14 A.Semu,

tegak, dan

diperkecil

B.Semu, tegak

dan diperbesar

61 28,11 %

Yakin Benar 45 20,74 %

Tidak Yakin Benar 16 7,37 %

C.Nyata dan

terbalik

3 1,38 %

Yakin Benar 1 0,46 %

Tidak Yakin Benar 2 0,92 %

D.Nyata, tegak

dan diperkecil

69 31,80 %

Yakin Benar 60 27,65 %

Tidak Yakin Benar 9 4,15 %

15 C.Nyata dan

terbalik A.Semu, tegak,

dan diperkecil

57 26,27 %

Yakin Benar 33 15,21 %

Tidak Yakin Benar 24 11,06 %

B.Nyata, tegak

dan diperkecil

38 17,51 %

Yakin Benar 27 12,44 %

Tidak Yakin Benar 11 5,07 %

D.semu, tegak dan

diperbesar

60 27,65 %

Yakin Benar 42 19,35 %

Tidak Yakin Benar 18 8,29 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

170

Lampiran 11d. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.6.2

No. Indikator

No.

Butir

Soal

Kunci

Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

1. 6.2.1 Mengetahui alat

dan bahan yang

digunakan untuk

membuat karya/model

yang menerapkan

sifat-sifat cahaya

16 B.Periskop A.Lup 26 11,98 %

Yakin Benar 17 7,83 %

Tidak Yakin Benar 9 4,15 %

C.Kacamata 16 7,37 %

Yakin Benar 10 4,61 %

Tidak Yakin Benar 6 2,76 %

D.Mikroskop 39 17,97 %

Yakin Benar 29 13,64 %

Tidak Yakin Benar 10 4,61 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

171

Lampiran 11e. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.7.1

No. Indikator

No.

Butir

Soal

Kunci

Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

1. 7.1.1.

Menggolongkan

jenis-jenis batuan

17 A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4

44 20,28 %

Yakin Benar 30 13,82 %

Tidak Yakin Benar 14 6,45 %

C.2, 3, dan 4 32 14,75 %

Yakin Benar 20 9,22 %

Tidak Yakin Benar 12 5,53 %

D.1, 3, dan 4 38 17,51 %

Yakin Benar 24 11,06 %

Tidak Yakin Benar 14 6,45 %

2. 7.1.2. Menjelaskan

proses pembentukan

tanah karena

pelapukan

18 B.Perubahan

suhu yang

drastis

A. Getaran

permukaan bumi

16 7,37 %

Yakin Benar 10 4,61 %

Tidak Yakin Benar 6 2,76 %

C. Terbenturnya

batuan satu sama

lain karena angin

13 5,99 %

Yakin Benar 6 2,76 %

Tidak Yakin Benar 7 3,23 %

D. Pengaruh

paparan panas

sinar matahari

59 27,19 %

Yakin Benar 43 19,81 %

Tidak Yakin Benar 16 7,37 %

19 D. Lumut

kerak, lumut,

humus dari

daun dan

akar tanaman

A. Lumut, lumut

kerak, akar

tanaman dan

batuan

60 27,65 %

Yakin Benar 43 19,82 %

Tidak Yakin Benar 17 7,83 %

B. Lumut, angin,

lumut kerak dan

akar tanaman

52 23,96 %

Yakin Benar 38 17,51 %

Tidak Yakin Benar 14 6,45 %

D. Akar tanaman,

humus dari daun,

batuan dan lumut

28 12,90 %

Yakin Benar 21 9,68 %

Tidak Yakin Benar 7 3,23 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

172

Lampiran 11f. Jawaban dan Miskonsepsi Siswa pada KD.7.3

No. Indikator

No.

Butir

Soal

Kunci

Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

1. 7.3.1.

Mendeskripsikan

struktur permukaan

bumi

20 D.Inti dalam

bumi, inti

luar bumi,

mantel bumi,

kerak bumi

A. Inti dalam

bumi, kerak bumi,

mantel bumi, inti

luar bumi

28 12,90 %

Yakin Benar 18 8,29 %

Tidak Yakin Benar 10 4,61 %

B. Kerak bumi,

mantel bumi, inti

dalam bumi, inti

luar bumi

23 10,60 %

Yakin Benar 19 8,76 %

Tidak Yakin Benar 4 1,84 %

C. inti dalam

bumi, inti luar

bumi, kerak bumi,

mantel bumi

16 7,37 %

Yakin Benar 14 6,45 %

Tidak Yakin Benar 2 0,92 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

173

Lampiran 12. Hasil Pengerjaan Soal Pilihan Ganda

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

1 SSK A1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 16 80 0

2 SSK A2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 15 75 0

3 SSK A3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 15 75 1

4 SSK A4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 11 55 0

5 SSK A5 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9 45 1

6 SSK A6 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 8 40 0

7 SSK A7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 12 60 1

8 SSK A8 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 15 75 1

9 SSK B1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 80 1

10 SSK B2 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 12 60 0

11 SSK B3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 16 80 0

12 SSK B4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 16 80 0

13 SSK B5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 15 75 0

14 SSK B6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16 80 0

15 NGI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 12 60 1

16 NGI 2 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 10 50 1

17 NGI 3 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 30 1

18 NGI 4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 10 50 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

174

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

19 NGI 5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 10 50 1

20 NGI 6 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 7 35 0

21 NGI 7 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 8 40 1

22 NGI 8 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 10 50 0

23 NGI 9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 12 60 0

24 NGI2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 13 65 0

25 NGI2 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 10 50 0

26 NGI2 3 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 10 50 1

27 NGI2 4 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12 60 0

28 NGI2 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 14 70 0

29 NGI2 6 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6 30 1

30 NGI2 7 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 10 50 1

31 NGI2 8 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 11 55 1

32 NGI2 9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 14 70 1

33 NGI2 10 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 8 40 1

34 GNT 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10 50 0

35 GNT 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 7 35 0

36 GNT 3 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 7 35 1

37 GNT 4 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 10 50 1

38 GNT 5 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 8 40 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

175

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

39 GNT 6 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 14 70 1

40 GNT 7 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 13 65 1

41 GNT 8 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 11 55 1

42 GNT 9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 0

43 GNT 10 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 12 60 0

44 GNT 11 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 45 1

45 GNT 12 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 8 40 0

46 GNT 13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 16 80 0

47 GNT 14 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 11 55 1

48 GNT 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 16 80 1

49 GNT 16 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 11 55 1

50 MGA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 16 80 1

51 MGA 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 15 75 1

52 MGA 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 15 75 1

53 MGA 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 14 70 1

54 MGA 5 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 12 60 1

55 MGA 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 12 60 1

56 MGA 7 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80 1

57 MGA 8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 14 70 1

58 NGS 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 11 55 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

176

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

59 NGS 2 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 50 0

60 NGS 3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 15 75 0

61 NGS 4 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 9 45 1

62 NGS 5 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 11 55 0

63 NTL 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 13 65 1

64 NTL 2 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 11 55 1

65 NTL 3 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 12 60 1

66 NTL 4 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 9 45 0

67 NTL 5 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 13 65 1

68 NTL 6 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 40 0

69 NTL 7 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 12 60 0

70 NTL 8 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 10 50 0

71 NTL 9 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 13 65 0

72 NTL 10 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 14 70 0

73 NTL 11 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 7 35 1

74 NTL 12 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 13 65 0

75 NTL 13 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 9 45 1

76 NTL 14 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 10 50 1

77 MGM1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 10 50 1

78 MGM1 2 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8 40 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

177

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

79 MGM1 3 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 7 35 0

80 MGM1 4 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 14 70 1

81 MGM1 5 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 20 1

82 MGM1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 1

83 MGM1 7 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 9 45 1

84 MGM1 8 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 11 55 0

85 MGM1 9 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 9 45 1

86 MGM1

10

0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 8 40 1

87 MGM1

11

1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 13 65 1

88 MGM2 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 55 0

89 MGM2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 1

90 MGM2 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 1

91 MGM2 4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 1

92 MGM2 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 17 85 0

93 MGM2 6 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8 40 0

94 MGM2 7 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 40 0

95 MGM2 8 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 9 45 1

96 SPK A1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 40 1

97 SPK A2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 5 25 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

178

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

98 SPK A3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 17 85 0

99 SPK A4 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 35 1

100 SPK A5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 15 75 1

101 SPK A6 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 70 1

102 SPK A7 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 35 0

103 SPK A8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 13 65 0

104 SPK A9 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 14 70 0

105 SPK B1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 17 85 0

106 SPK B2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 15 75 1

107 SPK B3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 15 75 0

108 SPK B4 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 9 45 1

109 SPK B5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 15 75 1

110 SPK B6 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 14 70 0

111 SPK B7 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 13 65 1

112 SPK B8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 15 75 0

113 SPK B9 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 10 50 1

114 JMB 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 8 40 0

115 JMB 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 10 50 0

116 JMB 3 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 9 45 1

117 JMB 4 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 8 40 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

179

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

118 JMB 5 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 14 70 0

119 JMB 6 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 11 55 0

120 JMB 7 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 9 45 1

121 JMB 8 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 14 70 0

122 JMB 9 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 11 55 0

123 JMB 10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 85 0

124 JMB 11 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 12 60 0

125 JMB 12 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 13 65 1

126 JMB 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 17 85 0

127 PTE 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 14 70 0

128 PTE 2 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 13 65 0

129 PTE 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 50 1

130 PTE 4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85 1

131 PTE 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 16 80 1

132 PTE 6 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 12 60 1

133 PTE 7 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 14 70 0

134 PTE 8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 14 70 0

135 PTE 9 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 14 70 0

136 PTE 10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 17 85 0

137 PTE 11 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 15 75 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

180

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

138 PTE 12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 15 75 1

139 PTE 13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 15 75 1

140 PTE 14 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15 75 1

141 PTE 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 14 70 0

142 BKG 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16 80 0

143 BKG 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 14 70 0

144 BKG 3 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 7 35 0

145 BKG 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 16 80 1

146 BKG 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 14 70 1

147 BKG 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 15 75 1

148 MGK 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 14 70 0

149 MGK 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 13 65 1

150 MGK 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 11 55 0

151 MGK 4 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 15 75 0

152 MGK 5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 13 65 1

153 MGK 6 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 11 55 0

154 GED 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 14 70 0

155 GED 2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 13 65 1

156 GED 3 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 12 60 1

157 GED 4 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 7 35 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

181

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

158 GED 5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 40 0

159 GED 6 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 10 50 0

160 GED 7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 11 55 0

161 GED 8 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 13 65 0

162 GED 9 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 5 25 1

163 GED 10 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 13 65 1

164 GED 11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 14 70 1

165 GED 12 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 11 55 0

166 GED 13 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 11 55 1

167 KDG1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 1

168 KDG1 2 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 10 50 0

169 KDG1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 30 1

170 KDG1 4 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 12 60 1

171 KDG1 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 14 70 1

172 KDG1 6 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 8 40 0

173 KDG1 7 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 11 55 1

174 KDG1 8 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 10 50 1

175 KDG1 9 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 12 60 0

176 KDG1

10

1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 16 80

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

182

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

177 KDG2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 13 65 1

178 KDG2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 14 70 0

179 KDG2 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 13 65 0

180 KDG2 4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 13 65 1

181 KDG2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 14 70 0

182 KDG2 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 0

183 KLC 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 9 45 0

184 KLC 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 15 75 0

185 KLC 3 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 12 60 0

186 KLC 4 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 65 0

187 KLC 5 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 13 65 0

188 KLC 6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 15 75 0

189 KLC 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 16 80 0

190 KLC 8 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 14 70 0

191 KLC 9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 15 75 0

192 KLC 10 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 10 50 1

193 KLC 11 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 13 65 1

194 TKC 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 9 45 0

195 TKC 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 16 80 1

196 TKC 3 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 8 40 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

183

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

197 TKC 4 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 8 40 0

198 TKC 5 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 9 45 1

199 TKC 6 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 9 45 1

200 TKC 7 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14 70 1

201 TKC 8 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 7 35 1

202 TKC 9 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 10 50 1

203 CBL 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 80 1

204 CBL 2 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 14 70 0

205 CBL 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 13 65 1

206 CBL 4 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9 45 0

207 CBL 5 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 9 45 1

208 CBL 6 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 45 0

209 CBL 7 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15 75 0

210 CBL 8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 16 80 0

211 MGL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16 80 0

212 MGL 2 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 14 70 0

213 MGL 3 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 10 50 0

214 MGL 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 17 85 1

215 MGL 5 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 70 0

216 MGL 6 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15 75 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

184

No Kode Nomor Butir Soal

Jumlah Nilai

Jenis

Kelamin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 L P

217 MGL 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 12 60 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

185

Lampiran 13. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jenis_kelamin Skor

N 217 217

Normal Parametersa,b

Mean 1,50 60,7373

Std. Deviation ,501 15,78678

Most Extreme Differences

Absolute ,342 ,118

Positive ,340 ,088

Negative -,342 -,118

Kolmogorov-Smirnov Z 5,038 1,733

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,005

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

186

Lampiran 14. Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Skor

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,124 1 215 ,725

ANOVA

Skor

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 334,119 1 334,119 1,343 ,248

Within Groups 53497,908 215 248,827

Total 53832,028 216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

187

Lampiran 15. Hasil Uji Hipotesis

Ranks

Jenis_kelamin N Mean Rank Sum of Ranks

Skor

Laki-laki 108 104,24 11257,50

Perempuan 109 113,72 12395,50

Total 217

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 5371,500

Wilcoxon W 11257,500

Z -1,118

Asymp. Sig. (2-tailed) ,264

a. Grouping Variable: Jenis_kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

188

Lampiran 16. Hasil Uji Validitas Muka

No Pertanyaan Nama

Siswa Hasil Wawancara

1. Soal pilihan ganda nomer

berapa yang anda anggap

sulit ? mengapa soal

tersebut dianggap sulit?

AX Soal no 18, karena bahasa sulit

dipahami.

BD Soal no 20, karena soal

membingungkan

ZX Soal no 24, karena soal

membingungkan

BG Soal no 34, karena kata-kata

pada pilihan b dan d susah

dipahami

YN Soal no 35, karena tidak

paham arti fisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

189

Lampiran 17. Hasil Wawancara

Hasil wawancara dengan siswa

Pertanyaan Jawaban responden

Apakah kamu paham tentang semua materi,

terutama materi IPA yang diajarkan di kelas V

semester 2 ini?

Tidak semua materi mudah kami pahami,

ada materi yang mudah dipahami, tetapi

ada beberapa materi yang sangat sulit

dipahami.

Materi-materi apa saja yang kurang kamu pahami

dalam pelajaran IPA di semester 2 ini?

Materi yang kurang kami pahami adalah

tentang cahaya dan gaya.

Apa yang menyebabkan kamu kurang paham pada

materi tersebut?

Yang menyebabkan adalah karena

kurangnya kegiatan praktik langsung yang

diajarkan oleh guru, kebanyakan hanya

dengan ceramah.

Hasil wawancara dengan guru

Pertanyaan Jawaban responden

Bagaimana hasil belajar siswa kelas V pada materi

IPA fisika di semester 2?

Sebagian siswa ada yang mencapai KKM,

namun sebagian lagi masih di bawah

KKM.

Bagaimana anda sebagai guru menyikapi hasil

belajar siswa kelas V yang belum menguasi atau

belum mencapai nilai sesuai KKM yang sudah

ditentukan untuk mata pelajaran IPA?

Yang saya lakukan untuk menyikapi dan

memperbaiki hasil belajar siswa terutama

pada mata pelajaran IPA adalah dengan

melakukan les dan juga remidi.

Hal apa yang dipersiapkan oleh guru agar siswa

lebih mudah dalammemahami konsep materi IPA

khususnya fisika di semester 2?

Hal yang akan saya persiapkan adalah

dengan lebih banyak menggunakan alat

peraga IPA dan menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan untuk siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

190

Lampiran 18. Daftar Cek Jenis Kelamin

No. Nama Sekolah Kelas

Paralel

Sampel

Penelitian

Jenis Kelamin

L P

1. SD N Margoagung A 21

2. SD N Ngetal A 34

3. SD N Ngino 1 A 22

4. SD N Ngino 2 A 24

5. SD N Margokaton A 14

6. SD N Susukan A 19

B 16

7. SD N Margomulyo 1 A 28

8. SD N Margomulyo 2 A 21

9. SD N Kandangan 1 A 24

10. SD N Kandangan 2 A 15

11. SD N Gendengan A 32

12. SD N Cibuk Lor A 19

13. SD N Gentan A 41

14. SD N Bokong A 15

15. SD N Sompokan A 23

B 22

16. SD N Klaci A 28

17. SD N Jamblangan A 31

18. SD N Ngemplaksari A 13

19. SD N Tegal Klaci A 23

20. SD N Pete A 38

21. SD N Margoluwih A 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

191

Lampiran 19. Foto Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

192

Lampiran 20. Tabel Krejcie

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD … · 2016. 3. 31. · MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

193

CURRICULUM VITAE

Marcelina Riski Yunita Jayanti merupakan anak pertama

dari pasangan Heribertus Sukirman dan Chatarina

Suparti. Lahir di Kulon Progo, 10 Juni 1994. Pendidikan

pada awalnya dimulai dari TK Kanisius Pelem Dukuh

tahun 1998-2000. Jenjang pendidikan dasar di SD

Kanisius Pelem Dukuh pada tahun 2000-2006.

Dilanjutkan ke jenjang pendidikan menengah pertama di

SMP Negeri 3 Girimulyo pada tahun 2006-2009. Kemudian pada tahun 2009-

2012 penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Sentolo.

Pada tahun 2012, penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dengan masuk

ke Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Selama masa pendidikan, penulis menjadi pelajar yang

terlibat aktif dalam berbagai kegiatan. Kegiatan pada saat SD adalah sebagai

dokter kecil dan siswa berprestasi tingkat Kabupaten Kulon Progo. Pada saat SMP

dan SMA, penulis terlibat aktif dalam kegiatan Organisasi SiswaIntra Sekolah

(OSIS). Pada jenjang pendidikan tinggi, penulis aktif dalam berbagai kegiatan

universitas, misalnya panitia INSIPRO PGSD 2013, INSIPRO PGSD 2014 dan

Malam Kreativitas PGSD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI