Miringitis

12
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Myringitis merupakan suatu penyakit inflamasi yang menimbulkan bula pada gendang telinga (membran timpani). Hal ini terjadi pada infeksi telinga tengah (otitis media). 1 Myringitis merupakan bentuk dari otitis media akut dimana terjadi perkembangan vesikel pada membran timpani. Myringitis dapat berkembang dengan virus, bakteri (Streptococcus pneumonia), atau mikoplasma otitis media. Rasa nyeri dapat terjadi tiba-tiba dan menetap dalam 24-48 jam. Penurunan pendengaran dan demam dapat dipicu oleh karena bakteri. Untuk mendiagnosanya adalah berdasarkan pemeriksaan otoskopi dari vesikel pada membran timpani. 2 1.2. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai myringitis bullosa dan melengkapi salah satu tugas kepaniteraan klinik di Departemen Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan dan Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 1

Transcript of Miringitis

Page 1: Miringitis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Myringitis merupakan suatu penyakit inflamasi yang menimbulkan bula pada

gendang telinga (membran timpani). Hal ini terjadi pada infeksi telinga tengah (otitis

media).1

Myringitis merupakan bentuk dari otitis media akut dimana terjadi

perkembangan vesikel pada membran timpani. Myringitis dapat berkembang dengan

virus, bakteri (Streptococcus pneumonia), atau mikoplasma otitis media. Rasa nyeri

dapat terjadi tiba-tiba dan menetap dalam 24-48 jam. Penurunan pendengaran dan

demam dapat dipicu oleh karena bakteri. Untuk mendiagnosanya adalah berdasarkan

pemeriksaan otoskopi dari vesikel pada membran timpani.2

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan penulis dan

pembaca mengenai myringitis bullosa dan melengkapi salah satu tugas kepaniteraan

klinik di Departemen Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan dan Kepala Leher

(THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1

Page 2: Miringitis

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Membran Timpani

Membran timpani atau yang biasa disebut dengan gendang telinga adalah suatu

bangunan berbentuk kerucut dengan puncaknya umbo, mengarah ke medial.

Umumnya bentuk membran timpani adalah bulat. Penting untuk disadari bahwa

bagian dari rongga telinga tengah yaitu epitimpanium yang mengandung korpus

maleus dan inkus, meluas melampaui batas atas membran timpani, dan bahwa ada

bagian hipotimpanium yang meluas melampaui batas bawah membran timpani.

Membran timpani tersusun oleh suatu lapisan epidermis dibagian luar, lapisan fibrosa

dibagian tengah dimana tangkai maleus dilekatkan, dan lapisan mukosa bagian dalam.

Lapisan mukosa tidak terdapat diatas prosessus lateralis maleus dan ini menyebabkan

bagian membran timpani disebut membran Shrapnell menjadi lemas (flaksid).3

Gambar 2.1.1. Membran timpani normal3

2

Page 3: Miringitis

Keterangan gambar:

PT : Pars tensa

PF : Pars flaccid

LR : Light reflex

FR : Fibrous ring

Um : Umbo

HM : Handle of malleus

Lpm : Lateral process of malleus

AP : Anterior plica

PP : Posterior plica

2.2. Definisi Myringitis Bullosa3,4,5,7

Myringitis Bullosa adalah suatu inflamasi pada membran timpani yang ditandai

dengan terbentuknya bula disertai dengan penurunan tajam pendengaran dan juga rasa

nyeri yang hebat.

Penyakit ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu trauma, infeksi, ataupun dari

penyakit lain yang menyertai.

Gambar 2.2.1. Myringitis bullosa8

3

Page 4: Miringitis

2.3. Etiologi5

Myringitis dapat terjadi sebagai penyakit primer ataupun sebagai efek dari inflamasi

pada telinga luar atau tengah. Berikut adalah beberapa penyebab dari myringitis

primer dan sekunder.

Etiologi dari myringitis primer:

Dapat terjadi akibat dari trauma langsung benda asing.

Dapat terjadi akibat proses pengeluaran benda asing yang gagal, contohnya

serangga yang hidup, atau pada saat membersihkan telinga.

Infeksi dari bakteri seperti Streptococcus pneumoniae atau infeksi virus seperti

virus influenza dan herpes zoster.

Infeksi jamur (fungal).

Etiologi dari myringitis sekunder:

Myringitis dengan Otitis Media Akut

Myringitis dengan Otitis Media Eksterna

2.4. Patofisiologi5,6

Mekanisme dari myringitis bullosa belum diketahui dengan jelas. Peneliti masih

melakukan evaluasi dari penyakit ini dan menyatakan bahwa bula yang terbentuk

pada membran timpani tersebut terbentuk oleh karena suatu proses inflamasi.

2.5. Klasifikasi5

Myringitis dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu myringitis akut, subakut

dan kronis.

a. Myringitis akut yaitu myringitis yang terjadi dalam waktu dibawah 3

minggu.

b. Myringitis subakut yaitu myringitis yang terjadi dalam waktu diatas 3

minggu sampai dibawah 3 bulan.

c. Myringitis kronis yaitu myringitis yang terjasi dalam waktu diatas 3 bulan.

Selain klasifikasi diatas, myringitis juga dibagi menjadi myringitis primer dan

sekunder, dimana yang menjadi parameter klasifikasi ini adalah myringitis tersebut

menjadi penyakit utama atau sebagai efek dari penyakit lain.

2.5. Gejala Klinis5,6,7,9

4

Page 5: Miringitis

Pasien dengan myringitis akut dapat mengeluhkan nyeri telinga yang berat. Pada

penderita myringitis kronis, akan didapati riwayat keluhan gatal, sekret purulen, dan

pendengaran yang berkurang.

Pada pemeriksaan otoskopi akan didapati bula inflamasi yang kecil berwarna

merah pada membran timpani. Ruptur spontan dari bula ini dapat menyebabkan

terjadinya perdarahan dan juga keluarnya sekret. Demam dan juga pendengaran yang

menurun jarang dijumpai kecuali cairan telah terakumulasi di telinga tengah ataupun

bula telah menutup liang telinga.

2.6. Diagnosa5

Diagnosa dari myringitis bullosa ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan

telinga dan pemeriksaan penunjang.

Dari anamnesa didapati keluhan pasien seperti pendengaran yang berkurang,

nyeri telinga yang hebat, serta riwayat trauma, riwayat membersihkan telinga sendiri

ataupun riwayat infeksi.

Dari pemeriksaan telinga didapati:

Membran timpani yang tampak merah, terdapat bula serta refleks cahaya yang

menurun ataupun menghilang sama sekali.

Pada kasus myringitis kronis, dapat dijumpai membran timpani yang robek,

dengan ujung-ujungnya mengalami inflamasi dan jaringan yang bergranulasi.

Sekret dari liang telinga dapat dijumpai pada beberapa kasus.

Pasien juga mengeluhkan sakit pada saat daun telinga (pinna) disentuh.

2.7. Penatalaksanaan4,5,6,9

Penatalaksanaan myringitis bullosa terdiri dari beberapa hal yaitu:

Membersihkan liang telinga dari kotoran, kemudian dapat juga dibuat lubang pada

membran timpani (tympanocentesis), jika diperlukan untuk kultur mikroorganisme

penyebab dari myringitis bullosa.

Penderita dari myringitis bullosa akan mengeluhkan rasa sakit yang hebat.

Oleh sebab itu, penderita selain diberikan antibiotik, juga diberikan analgesik dan

juga antiinflamasi.

Berikut adalah obat-obatan yang dapat diberikan:

Antibiotik

5

Page 6: Miringitis

Dapat diberikan dengan dosis yang sama dengan otitis media yaitu amoxicillin

40mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis jika belum pernah mendapatkan

antibiotik 3 bulan yang lalu, dan amoxicillin 90mg/kgBB/hari dibagi dalam 3

dosis selama 5 hari jika telah mendapatkan antibiotik 3 bulan sebelumnya.

Analgesik

Analgesik yang dapat diberikan adalah hydrocone, oxycodone atau tetes

telinga benzocaine.

Antiinflamasi

Dapat diberikan diclofenac yang dapat mengurangi inflamasi dengan dosis 25-

50mg sebanyak 2-3 kali perhari.

Untuk pencegahan dari terkena myringitis bullosa, maka seseorang dapat melakukan

beberapa hal sebagai berikut:

Hindari telinga dari kontak dengan air pada kolam renang ataupun kolam air

hangat.

Berikan vaksin pneumonia dan flu kepada anak-anak agar terhindar dari

penyakit ini.

Jauhi orang dengan infeksi saluran pernafasan atas.

Jagalah kebersihan dan rajin mencuci tangan.

BAB 3

PENUTUP

6

Page 7: Miringitis

Myringitis bullosa adalah suatu inflamasi yang ditandai dengan terbentuknya bula pada

membran timpani yang disertai dengan keluhan penurunan tajam pendengaran dan juga rasa

nyeri yang hebat.

Myringitis bullosa dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti trauma dan infeksi.

Diagnos dari myringitis bullosa ditegakkan dari gejala klinis dan juga pemeriksaan telinga

yang didapati inflamasi pada membrane timpani.

Penatalaksanaan dari penyakit ini dapat dilakukan dengan pembersihan liang telinga

dan pemberian beberapa obat seperti antibiotik, analgesik, dan juga antiinflamasi.

DAFTAR PUSTAKA

7

Page 8: Miringitis

1. Pubmed. Infectious Myringitis. 2010. Diakses dari :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/?term=infectious%20myringitis

2. Miyamoto, Richard T. Myringitis. 2008. Diakses dari:

http://www.merckmanuals.com/professional/print/sec08/ch087/ch087c.html

3. Boies, Lawrence R. et al. Buku Ajar Penyakit THT edisi 6. 1997. Jakarta : EGC.

4. Staffel, JG. Primary Care Otolaryngology. Otitis Media, Second Edition. 2005.

America.

5. Schweinfurth, John. Middle Ear, Tympanic Membrane, Infections. 2009. Diakses dari:

http://emedicine.medscape.com/article/858558-overview.

6. Robert, BD, MD. Departemen of pediatrics, Tripler Army Medical Center. The

Etiology of Bullous Myringitis and the Role of Mycoplasmas in Ear Disease: A

Review. Pediatrics 1980; 761-766. Diakses dari:

http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/abstract/65/4/761

7. Linda Vorvick, MD, Seattle Site Coordinator, Lecturer, Pathophysiology, MEDEX

Northwest Division of Physician Assistant Studies, University of Washington School

of Medicine. Infectious Myringitis. 2008. Diakses dari:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001369.htm

8. Bright Hub, The Hub of Bright Minds. Otitis media acuta - Myringitis bullosa. 2011.

Diakses dari: http://www.brighthub.com/science/medical/articles/21478.aspx?

image=6560

9. Medical Clinic. Infectious Myringitis. 2009. Diakses dari: http://www.medical-

clinic.org/diseases/infectious-myringitis.html

8