miopati.docx

download miopati.docx

of 18

Transcript of miopati.docx

  • 8/10/2019 miopati.docx

    1/18

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Miopati adalah kumpulan kelainan pada otot yang biasanya tanpa melibatkan

    sistem saraf dan tidak berhubungan sama sekali dengan gangguan pada jembatan

    neuromuskuler. Secara sederhana miopati diartikan sebagai penyakit otot (dalam

    bahasa yunani mio=otot, sementara pati =menderita). Artinya kelainan primernya

    terjadi pada otot, bukan pada saraf (neuropati atau gangguan neurogenik) atau yang

    lain (otak dan sebagainya).

    Insidensi global dari keseluruhan miopati herediter, kira-kira sebesar 14% dari populasi dunia. Insidens keseluruhan dari distrofi muskuler sekitar 63 per 1 juta.

    Insidensi global dari miopati inflamatorik (semisal dermatomiosis, polimiositis)

    sekitar 5-10 per 100.000 populasi. Gangguan ini lebih sering pada wanita. Miopati

    kortikosteroid adalah miopati yang terbanyak pada miopati endokrin serta gangguan

    endokrin paling sering pada wanita.

    Di Amerika, insidensi miopati metabolik meningkat. Hipokalemik PP

    mempunyai prevalensi 1 per 100.000. Tirotoksikosis PP paling sering pada laki -1aki

    (85 %) dari keturunan asia dengan frekuensi kira-kira 2 %. Semua PP dicirikan oleh

    kelemahan periodik. Kekuatan normal diantara serangan. Kelemahan yang menetap bisa

    berkembang dalam beberapa bentuk. Paling banyak pasien dengan PP primer berkembang

    gejala sebelum dekade ketiga

    Periodik paralisis merupakan kelainan pada membran yang sekarang ini

    dikenal sebagai salah satu kelompok kelainan penyakit chanellopathies pada otot

    skeletal. Kelainan ini dikarakteristikkan dengan terjadinya suatu episodik kelemahan

    tiba-tiba yang disertai gangguan pada kadar kalium serum.Pada paralisis periodik terdapat serangan kelemahan flaksid yang hilang

    timbul, dapat bersifat setempat maupun menyeluruh. Serangan dapat menyebabkan

    kelemahan yang asimetris dengan derajat kelemahan yang berbeda pada beberapa

    golongan otot saja sampai pada suatu kelumpuhan umum. Kelemahan biasanya

  • 8/10/2019 miopati.docx

    2/18

    2

    menghilang dalam beberapa jam, namun defisit yang permanen bisa terjadi pada

    penderita yang sering mendapatkan serangan. Di luar serangan tidak ditemukan

    kelainan neurologi maupun kelainan elektromiografis.

    Tujuan

    Tujuan dari penulisan TBR ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui definisi, klasifikasi, etiologi, pemeriksaan penunjang dan

    penatalaksanaan neuropati

    2. Mengetahui definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan penunjang

    dan penatalaksanaan Paralisis Periodik

  • 8/10/2019 miopati.docx

    3/18

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. MIOPATIDefinisi

    Miopati merupakan penyakit neuromuskuler dimana serat-serat otot tidak

    berfungsi sebagaimana mestinya, ditandai dengan terjadinya kelemahan otot. Secara

    sederhana miopati diartikan sebagai penyakit otot (dalam bahasa yunani mio=otot,

    sementara pati =menderita). Artinya kelainan primernya terjadi pada otot, bukan pada

    saraf (neuropati atau gangguan neurogenik) atau yang lain (otak dan sebagainya).

    Namun demikian kram otot, kekakuan, dan spasme dapat juga dihubungkan dengan

    miopati. 1

    Gejala :

    a. Kelemahan otot proksimal yang simetris

    b. Malaise

    c. Kelelahan

    d. Pasien mungkin mengalami urin yang berwarna gelap dan atau demam

    e. Tidak ada keluhan sensoris atau parestesia dengan myopati

    f. Atrofi dan hiperrefleksi adalah temuan yang sangat lambat pada hampir semua

    pasien dengan myopati 2

    Klasifikasi :

    1. Distrofi Muskuler

    Distrofi Muskuler merupakan sub kelompok dari miopati yang ditandai

    dengan degenerasi dan regenerasi otot. Secara klinis, distrofi muskuler tipikalnya

    progresif, karena kemampuan otot untuk regenerasi hilang secara tiba-tiba,

    akhirnya terjadi kelemahan progresif, seringkali berujung pada penggunaan kursiroda,bahkan kematian tiba-tiba, seringkali akibat kelemahan otot respiratorik. 2

    Misalnya duchenne muscular dystrophy (DMD), suatu kondisi x-linked

    mempengaruhi gen distrofin (Xp 21). Duchenne muscular dystrophy ditandai

    dengan kelemahan otot bagian proksimal, umumnya tampak sulit berjalan,

  • 8/10/2019 miopati.docx

    4/18

    4

    menggunakan manuver gower's untuk berdiri, dan hipertrofi otot-otot calf . Ini

    khas ditemukan pada usia sekitar 4, dan penderita sudah menggunakan kursi

    roda pada usia 10 tahun. Harapan hidupnya sangat terbatas, kebanyakan pasien

    meninggal pada umur 20-an awal akibat komplikasi respiratorik.Distrofi muskuler kongenital lainnya adalah distrofi Limb-girdle , distrofi

    miotonik, distrofi fascio-scapular-humeral, serta distal. 2

    2. Miopati Kongenital

    Miopati kongenital adalah sekelompok heterogen dari gangguan yang

    langka dan relatif non progresif yang biasanya dimulai pada masa bayi atau

    kanak-kanak tetapi mungkin tidak tampak jelas secara klinis sampai dewasa.

    Kebanyakan ditandai dengan kelemahan otot proksimal terutama hipotonia,

    hiporefleksi dan serum CK yang normal. Beberapa bentuk miopati kongenital

    sebagai berikut 2:

    a. miopati nemaline (ditandai dengan adanya " nemaline rods " pada otot),

    b. miopati multi/minicore (ditandai dengan sekumpulan " cores " atau daerah

    terputus pada serat-serat otot),

    c. miopati centronuclear (miopati miotubuler) (dimana ditemukan nuclei yang

    abnormal di tengah serat-serat otot) walau jarang kadang disertai gangguan

    wasting pada otot yang dialami dalam tiga bentuk:

    Bentuk terparah yang paling sering ditemui pada bayi yang baru lahir,

    bersifat herediter berupa X-linked genetic trait , dapat menyebabkan

    kelemahan akut dari otot-otot pernafasan. Adalah bentuk miopati

    centronuclear yang diistilahkan dengan miopati miotubuler.

    Bentuk miopati berat yang jarang ditemui, dapat muncul pada masa

    kelahiran atau pada masa kanak-kanak awal dengan perogresitas yang

    lambat serta diturunkan melalui an autosomal recessive genetic trait . Bentuk miopati centronuclear berat yang baru muncul pada dekade 2

    sampai 3 kehidupan dengan progresifitas yang lambat.; diturunkan

    melalui an autosomal dominant genetic trait .

    http://en.wikipedia.org/wiki/Nemaline_myopathyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Nemaline_myopathyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Nemaline_myopathyhttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Multi/minicore_myopathy&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Multi/minicore_myopathy&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/Centronuclear_myopathy_%28including_myotubular_myopathy%29http://en.wikipedia.org/wiki/Centronuclear_myopathy_%28including_myotubular_myopathy%29http://en.wikipedia.org/wiki/Centronuclear_myopathy_%28including_myotubular_myopathy%29http://en.wikipedia.org/wiki/Cell_nucleushttp://en.wikipedia.org/wiki/Cell_nucleushttp://en.wikipedia.org/wiki/X-linkedhttp://en.wikipedia.org/wiki/Autosomal_recessivehttp://en.wikipedia.org/wiki/Autosomal_recessivehttp://en.wikipedia.org/wiki/Autosomal_recessivehttp://en.wikipedia.org/wiki/Autosomal_recessivehttp://en.wikipedia.org/wiki/X-linkedhttp://en.wikipedia.org/wiki/Cell_nucleushttp://en.wikipedia.org/wiki/Centronuclear_myopathy_%28including_myotubular_myopathy%29http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Multi/minicore_myopathy&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/Nemaline_myopathy
  • 8/10/2019 miopati.docx

    5/18

    5

    3. Inflammatory Myopathies.

    Trichinosis, toxoplasmosis dan sarkoidosis dapat menyebabkan

    gangguan inflamasi otot, tapi ini jarang terjadi. Polymyositis

    dandermatomiositis, ditandai oleh kerusakan serat-serat otot dan inflamasi otot.Polymyositis dapat terjadi pada usia berapa pun, itu berlangsung pada tingkat

    variable dan menyebabkan kelemahan terutama pada ekstermitas proksimal. Hal

    ini sering dikaitkan dengan nyeri otot, disfagia dan kesulitan bernafas. Fenomena

    Raynaud, arthralgia, malaise, penurunan berat badan, dan demam yang tidak

    tinggi. 2

    Dermatomiositis dibedakan secara klinis oleh adanya ruam eritematosa

    atas kelopak mata, ruam heliotrope, atau pada permukaan ekstensor dari sendi.

    Polymyosistis/dermatomiositis dilaporkan berhubungan dengan bermacam

    penyakit autoimun, termasuk scleroderma, lupus erythematosus, artritis

    rheumatoid dan sindrom sjorgen. Serum CK biasanya meningkat pada pasien

    dengan polymyositis atau dermatomiosis, kadang mencapai sangat tinggi namun

    angka normal tidak mengeklusi diagnosis. Pada biopsi otot biasanya muncul

    nekrosis serat otot dan infiltrasi dengan sel inflamatori. 2

    4. Miopati Metabolik

    Miopati metabolik sebagai akibat dari kerusakan metabolisme biokimiawi

    yang secara langsung berdampak pada otot. Kelemahan miopati proksimal dapat

    disebabkan oleh hypokalemia kronis dan apabila gangguan metabolik tersebut

    telah diperbaiki, muatan listrik akan kembali normal dalam beberapa minggu.

    Keadaan hipokalemia atau hyperkalemia akut juga dapat menyebabkan

    kelemahan otot yang dapat cepat dikembalikan dengan mengoreksi gangguan

    metabolisme. Sindrom paralisis periodik, yang ditandai dengan peristiwa

    kelemahan atau kelumpuhan flacid yang mungkin terkait dengan kelainan daritingkat kalium plasma. Dalam bentuk hipokalemia, kadang dikaitkan dengan

    tirotoksikosis. Kelainan ini disebabkan oleh mutasi pada gen reseptor

    pengkodean dihidropiridinpada 1q32 kromosom. Gangguan klinis secara genetik

    http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolic_myopathy&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolic_myopathy&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolic_myopathy&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolic_myopathy&action=edit&redlink=1
  • 8/10/2019 miopati.docx

    6/18

    6

    heterogen dan juga telah dikaitkan dengan mutasi pada 11q13-Q14 dan pada

    17q23.1-q25-3. 2

    5. Endokrin miopati.

    Miopati ini berhubungan dengan hiper atau hipoparatiroidisme, hiper atauhipoadrenalisme, hipopituitarisme, dan akromegali. Pengobatan didasarkan pada

    penyebab kelainan endokrinnya. 2

    6. Alkohol myopati.

    Minuman keras dapat mengakibatkan acute necrotizing myopathies yang

    berkembang selama 1 atau 2 hari. Gejala yang muncul termasuk nyeri otot,

    kelemahan dan kadang disfagia. Pada pemeriksaan, otot yang terkena bengkak

    dan lemah. Serum CK dapat meningkat sedang hingga berat, dan dapat terjadi

    myoglobinuria. Kalium serum dan konsentrasi fosfor harus ditentukan karena

    pasien alkoholik menghasilkan sindrom serupa dengan hypokalemia dan

    hipofosfatemia. Dengan tidak mengkonsumsi alkohol dan makan makanan yang

    bergizi, pemulihan dapat diharapkan selama periode minggu sampai bulan. 2

    7. Kronik miopati

    Ditandai dengan kelemahan proksimal dari tungkai bawah yang dapat

    berkembang secara diam diam selama beberapa minggu atau bulan pada pasien

    alkoholik. Nyeri otot bukan merupakan gejala yang menonjol. Penghentian

    minum-minuman keras dan perbaikan diet yang berhubungan dengan perbaikan

    klinis selama beberapa bulan dalam banyak kasus. 2

    8. Drug induced myopathies.

    Miopati ini berhubungan dengan konsumsi kortikosteroid, klorokuin,

    clofibrate, emetine, aminocaproic acid, b-bloker, bretyliumtosylate, colchicine,

    HMG-CoA reductase inhibitor, zidovudine atau obat yang menyebabkan deplesi

    kalium. 2

    Pemeriksaan Penunjang

    a. Kreatinin kinase dengan isoenzim

    b. Elektrolit, kalsium, magnesium

    c. Serum mioglobin

  • 8/10/2019 miopati.docx

    7/18

    7

    d. Kreatinin serum dan BUN

    e. Urinalisis: Mioglobinuria diindikasikan bila urinalisis positif dengan sedikit

    RBCs pada evaluasi mikroscopik.

    f. Hitung darah lengkapg. Laju endap darah

    h. Tes fungsi tiroid

    i. AST

    Differential Diagnosis

    a. Guillain-Barr Syndrome

    b. Lambert-Eaton Myasthenic Syndrome

    c. Myasthenia Gravis

    d. Tick-Borne Diseases

    B. PARALISIS PERIODIK

    Definisi

    Paralisis periodik adalah suatu sindrom klinis dengan kelemahan / paralisis

    otot akut. Penyakit yang berat dapat dimulai pada masa anak-anak, sedangkan kasus

    yang ringan seringkali mulai pada dekade ketiga. Prevalensi 1 per 100.000 populasi.

    Mekanisme yang mendasari penyakit ini adalah malfungsi pada ion channel padamembran otot skelet / channelopathy. 4

    Kelompok penyakit otot yang dikenal dengan periodik paralisis (PP) cirinya

    adalah episode kelemahan flaksid otot yang terjadi pada interval yang tidak teratur.

    Umumnya diturunkan dan lebih episode dari pada periode. Penyakit ini dapat dibagi

    dengan baik dalam kelainan primer dan sekunder. Karakteristik umum PP primer

    sebagai berikut : (1)diturunkan; (2) umumnya dihubungkan dengan perubahan kadar

    kalium serum; (3) kadang disertai myotonia; dan (4) myotonia dan PP primer

    keduanya akibat defek ion channel. 4

    Patofisiologi

    Klasifikasi PP untuk kepentingan klinis, ditunjukkan pada tabel l, termasuk

    tipe hipokalemik, hiperkalemik dan paramyotonia.

    http://emedicine.medscape.com/article/792008-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792803-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/793136-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/786652-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/786652-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/793136-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792803-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792008-overview
  • 8/10/2019 miopati.docx

    8/18

    8

    Tabel 1. Periodik paralisis primer

    Dasar fisiologis kelemahan otot flaksid adalah tidak adanya eksitabilitas membran

    otot (yakni, sarkolema). Perubahan kadar kalium serum bukan defek utama pada PP

    primer, perubahan metabolismse kalium adalah akibat PP. Pada primer dan

    tirotoksikosis PP, paralisis flaksid terjadi dengan relatif sedikit perubahan dalam

    kadar kalium serum,sementara pada PP sekunder, ditandai kadar kalium serum tidak

    normal. 3,5

    Tidak ada mekanisme tunggal yang bertanggung jawab untuk kelainan pada kelompok

    penyakit ini. Kelemahan biasanya secara umum tetapi bisa lokal. Otot-otot kranial

    dan pernapasan biasanya tidak terkena. Reflek regang tidak ada atau berkurang

    selama serangan. Serat otot secara elektrik tidak ada hantaran selama serangan.

    Kekuatan otot normal diantara serangan, tetapi setelah beberapa tahun, tingkat

    kelemahan yang menetap semakin berkembang pada beberapa tipe PP (khususnya PP

    primer). Semua bentuk PP primer kecuali Becker myotonia kongenital (MC) juga

    terkait autosomal dominan atau sporadik (paling sering muncul dari paint mutation).4,5

    Ion channel yang sensitif tegangan secara tertutup meregulasi pergantian

    potensialaksi (perubahan singkat dan reversibel tegangan mebran sel). Disana

    terdapat permeabelitasion channel yang selektif dan bervariasi. Energi tergantung

    voltase ion channel terutama gradien konsentrasi. Selama berlangsungnya potensial

    aksi ion natrium bergerak melintasi membran melalui voltage-gated ion channel.Masa istirahat membran serat otot dipolarisasi terutama oleh pergerakan

    klorida melalui channel klorida dan dipolarisasi kembali oleh gerakan kalium,

    natrium, klorida dan kalsium channelopati sebagai sebuah grup , dihubungkan dengan

    myotonia dan PP. Subunit fungsional channel natrium, kalsium dan kalium adalah

    Sodium channel Hiperkalemi PPParamyotonia kongenital

    Potassium-aggravated myotoniaCalcium channel Hipokalemik PPChloride channel Becker myotonia kongenital

    Thomson myotonia kongenital

  • 8/10/2019 miopati.docx

    9/18

    9

    homolog. Natrium channelopati lebih dipahami daripada kalsium atau

    klorida channelopati.

    Klasifikasi

    Dibedakan menjadi paralisis periodik primer dan sekunder. Paralisis periodik primer memiliki karakteristik : bersifat herediter, sebagian besar berhubungan dengan

    perubahan kadar kalium dalam darah, kadang disertai miotonia, adanya gangguan

    pada ion channels. Paralisis periodik primer meliputi paralisis periodik hiperkalemia,

    hipokalemia dan paramiotonia. Paralisis periodik tirotoksikosis adalah paralisis

    periodik sekunder. Atas dasar kadar kalium darah pada saat serangan , dibedakan

    3 jenis paralisis periodik yaitu: 2

    1. Paralisis periodik hipokalemia

    2. Paralisis periodik hiperkalemia

    3. Paralisis periodik normokalemi

    Paralisis Periodik Primer1. Hiperkalemik periodik paralisis

    a. Onset pada umur kurang dari 10 tahun. Pasien biasanya menjelaskan suatu

    rasa berat dan kekakuan pada otot. Kelemahan dimulai pada paha dan betis, yang

    kemudian menyebar ke tangan dan leher. Predominan kelemahan proksimal; otot-

    otot distal mungkin bias terlibat setelah latihan-latihan yang melelahkan.

    b. Pada anak, suatu lid lag myotonik (kelambatan kelopak mata atas saat

    menurunkan pandangan) bisa menjadi gejala awal. Paralisis komplet jarang

    dan masih ada sedikit sisa gerakan. Keterlibatan otot napas jam serangan

    terakhir kurang dari 2 jam dan pada sebagian besar kasus, kurang dari 1 jam.

    Spinkter tidak terlibat. Disfungsi pencernaan dan buli disebabkan oleh

    kelemahan otot abdomen.

    c.

    Kelemahan terjadi selama istirahat setelah suatu latihan berat atau selama puasa. Hal ini juga bisa dicetuskan oleh kalium, dingin, etanol, karboidrat,

    atau stres. Penyakit ini bisa dsembuhkandengan latihan ringan atau intake

    karbohidrat. Pasien juga mungkinmelaporkan nyeri otot dan parestesia.

  • 8/10/2019 miopati.docx

    10/18

    10

    Beberapa keluarga tidak mempunyai myotonia. Kelemahan interiktal, jika

    ada, tidak seberathipokalemik PP.

    2. Hipokalemik periodik paralisis

    a. Kasus yang berat muncul pada awal masa kanak-kanak dan kasus yang ringanmungkin muncul selambat-lambatnya dekade ketiga. Sebagian besar kasus muncul

    sebelum umur 16 tahun. Kelemahan bisa bertingkat mulai dari kelemahan

    sepintas pada sekelompok otot yang terisolasi sampai kelemahan umumyang

    berat. Serangan berat di mulai pada pagi hari, sering dengan latihan yang berat

    atau makan tinggi karbohidrat pada hari sebelumnya. Pasien bangun dengan

    kelemahan simetris berat,sering dengan keterlibatan batang tubuh. Serangan

    ringan bisa sering dan hanya melibatkan suatu kelompok otot pentig, dan bisa

    unilateral, parsial, atau monomelic. Hal ini bisa mempengaruhi kaki secara

    predominan kadang-kadang, otot ektensor dipengaruhi lebih dari fleksor. Durasi

    bervariasi dari beberapa jam sampaihampir 8 hari tetapi jarang lebih dari 72

    jam. Serangannya intermiten dan infrekuen pada awalnya tetapi bisa

    meningkat frekuensinya sampai serangan terjadi hampir setiap hari. Frekuensi

    mulai berkurang oleh usia 30 tahung hal ini jarang terjadi setelahumur 50

    tahun.

    b. Pengeluaran urin menurun selama serangan karena akumulasi air intrasel

    meningkat.

    c. Myotonia interictal tidak sesering hiperkalemik PP. Lidlag myotonia

    diobservasi diantara serangan. Kelemahan ototpermanen mungkin terlihat

    kemudian dalam perjalanan penyakitdan bisa menjadi tajam. Hipertropi betis

    pernah diobservasi. Ototproksimal wasting daripada hipertropi, bisa terlihat

    pada pasiendengan kelemahan permanen.

    3. Potassium aggravated myotoniaKelainan terkait autosom dominan ini dibagi dalam 3 kategori,myotonia

    flunctuan, myotnia permanen, azetazolamideresponsive MC. Kelemahan jarang

    pada kelainan ini. Tetapi nyeri otot. Episodik kekakuan disebabkan myotonia

  • 8/10/2019 miopati.docx

    11/18

    11

    muncul pada myotonia flunctuan dan acctazolamide-responsive MC, ketika

    kelainan itu berlanjut pada myotonia permanen.

    Serangan dimulai pada istirahat segera setelah latihan pada myotoniatetapi

    lebih sering dcngan latihan pada asetazolamid- responsive MC. Kalium dandingin merperburuk myotonia dalam 3 kelainan.

    4. Paramyotonia kongenital

    Pada kelainan terkait autosomal dominan ini, myoton ia

    diperburuk dengan aktivitas (paradoxical myotonia) atau temperatur dingin.

    Gejala-gejalapaling diperberat pada wajah. Kelemahan episodik juga bisa

    berkembangsetelah latihan atau temperatur dingin dan biasanya berkangsung

    hanyabeberapa menit, tetapi bisa berlangsung sepanjang hari.

    Pemasukan kalium biasanya memperburuk gejala, tetapi

    pada beberapakasus, menurunkan kadar kalium serum mencetuskan serangan.

    Paralisis Periodik Sekunder

    1. Tirotoksikosis periodik paralisis

    Ini adalah hipokalemik PP yang paling banyak. lni paling

    banyak terjadi pada dewasa umur 20-40 tahun. Hiperinsulinemia, pemasukan

    karbohidrat, dan latihan penting dalam mencetuskan serangan paralitik.

    Kelemahannya proksimal dan jika berat terjadi pada otot pernapasan dan mata.

    Serangan dalam jam sampai hari .

    Prevalensi tirotoksikosis periodik paralisis(TPP) pada pasien dengan

    tirotoksikosis diperkirakan 0,1-0,2 % dan 13-14 % pada chinese. 95 % kasus TPP

    adalah sporadik. Karena TPP lebih sering pada orang asia, diduga kuat

    predisposisinya adalah genetik. Kelompok keluarga TPP menunjukkan membuka

    tabir dari suatupenyakit keturunan (yang sporadik) oleh tirotoksikosis. 4,5

    Pemeriksaan fisik Banyak pasien dengan mempunyai kesamaan gambaran klinik, sebagaimana berikut:

    a. Eyelid myotonia

    b. Sensasi normal

  • 8/10/2019 miopati.docx

    12/18

    12

    c. Pada beberapa kasus, kelemahan menetap bagian proksimal, khususnya dengan

    hipokalemik PP

    d. Berkurangnya reflek regang selama serangan

    Tabel 2. Perbedaan gambaran diantara bentuk umum periodik paralisis

    Gejala UmuronsetLama

    seranganFaktor

    pencetusKeparahanserangan

    Gambaran yang berhubungan

    Hiperkalemi periodik paralisis

    Dekade pertamakehidupan

    Beberapamenitsampaikurangdari 2

    jam(paling

    seringkurangdari 1

    jam)

    Rendah pemasukankarbohidrat(puasa) Dingin Istirahatyang diikuti

    denganlatihan Alkohol Infeksi Stressemosional Trauma Periodemenstruasi

    Jarang parah

    Perioral dantungkai

    parestesia Myotoniafrekuent Pseudohipertr ofi otot tiba-

    tiba

    Hipokalemi periodik paralisis

    Bervariasi, anak

    anaksampaidekadeketiga Sebagiankasussebelum16 tahun

    Bebera pa jamsampaihampirsemingu Khastidaklebihdari 72

    jam

    Serangan awal pagi setelahhari yang lalu

    beraktivitasfisikMakanantinggikarboihdratdingin

    Severe Paralisiskomplet

    Myotonik lidlag tiba tibaMyotoniadiantaraserangan jarangParsialunilateral,monomelikKelemahan ototmenetap padaakhir penyakit.

    Potasium-associatedmyotonia

    Dekade pertama

    Tidakadakelemahan

    Dingin Istirahatsetelahlatihan

    Serangankekakuandan dariringandampai

    berat

    Hipertrofi otot

    Paramyotoniakongenital

    Dekade pertama

    2 24 jam

    dingin Jarang parah

    Pseudohipertrofi ototParadoksal

  • 8/10/2019 miopati.docx

    13/18

    13

    myotoniaJarangkelemahanmenetap

    Tirotoksikosis periodik paralisis

    Dekadeketiga dankeempat

    Beberapa jamsampai 7hari

    Sama sepertihipokalemikPPhiperinsulinemia

    Samasepertihipokalemik PP

    Bisa berkembangmenjadikelemahan ototmenetapHipokalemiaselamaserangan

    Diferensial diagnosa

    Masalah lainnya untuk dipertimbangkan:6,7

    1. Neuropati motor dan sensori herediter

    2. Anderson sindroma: sindroma ini, dicirikan dengan kalium sensitif PP dan

    aritmia jantung, adalah kelainan terkait autosomal dominan. Kadar kalium bisa me

    ningkat atau berkurang selama serangan.

    Pemeriksaan penunjang

    1. Hipokalemik periodik paralisis

    Penurunan kadar serum kalium, tetapi tidak selalu dibawah normal, selama

    serangan. Pasien punya pengalaman retensi urin dengan penigkatan kadar sodium,

    kalium dan klorida urin. Penurunan kadar fosfor serum secara bertahap juga

    terjadi. Kadar fosfokinase (CPK) meningkat selama serangan. ECG bisa

    menunnjukkan sinus bradikardi dan bukti hipokalemi (gelombang Tdatar,

    gelombang U di lead Il, V2,V3 dan V4 dan depresi segment ST). 6,7

    2. Hiperkalemik periodik paralisis

    Kadar kalium serum bisa meningkat setinggi 5-6 mEq /L. Kadang bisa diatas

    batas normal, dan jarang mencapai kadar yang kardio toksik. Kadar natrium serum bisa turun karena kenaikan kadar kalium. Hal ini bisa terjadi karena masuknya ion

    natrium kedalam otot. Air juga bergerak pada arah ini, menyebabkan

    hemokonsentrasi dan selanjutnya hiperkalemi, Hiperregulasi bisa terjadi pada

    akhir serangan,disebabkan hipokalemi. Diuresis air kretinuria, dan peningkatan

  • 8/10/2019 miopati.docx

    14/18

    14

    kadar CPK juga bisaterjadi pada akhir serangan. EKG bisa menunjukkan

    gelombang T tinggi.

    Pemeriksaan penunjang lainnya :

    1. Elektrodiagnosisa. Pemeriksaan konduksi saraf

    b. Pendinginan otot

    c. Tes latihan pada periodik paralisis

    d. Pemeriksaan jarum elektrode

    2. Tes provokatif

    Penatalaksanaan

    Pengobatan sering dibutuhkan untuk serangan akut hipokalemik PP tetapi

    jarang untuk hiperkalemik PP. Pengobatan profilaksis dibutuhkan ketika serangan

    semakin sering. 4,5,8

    1. Hipokalemik periodik paralisis

    Garam kalium oral pada dosis 25 mEq/kg seharusnya diberikan setiap

    30 menit sampai kelemahan improves. Kalium Klorida IV 0,05-0,1 mEq/kgBB

    dalam manitol 5% bolus adalah lebihbaik sebagai lanjutan infus. Monitoring

    ECG dan pengukuran kalium serum berturutdianjurkan. Untuk proifilaksis,

    asetazolamid diberikan pada dosis 125-1500 mg/hari dalam dosis terbagi.

    Dichlorphenamide 50-150 mg/hari telah menunjukkan keefektifan yang sama.

    Potasium-sparing diuretik seperti triamterene (25-100 mg/hari) dan spironolakton

    (25- 100 mg/hari) adalah obat lini kedua untuk digunakan pasien yang

    mempunyai kelemahan buruk (worsens weakness) atau mereka yang tidak respon

    dengan penghambat karbonik anhidrase. Karena diuretik ini potassium sparing,

    suplemen kalium bisa tidak dibutuhkan.

    2. Tirotoksikosis PPPengobatan terdiri dari kontrol tirotoksikosis dan agen beta-blocking.

    3. Hiperkalemik periodik paralisis

    Beruntungnya, serangan biasanya ringan dan jarang meminta pengobatan.

    Kelemahan terjadi terutama karena makanan tinggi karbohidrat. Stimulasi beta

  • 8/10/2019 miopati.docx

    15/18

    15

    adrenergik seperti salbutamol inhaler juga memperbaiki kelemahan (tetapi

    kontraindikasi pada pasien aritmia jantung). Pada serangan berat, terapetik

    measure yang mengurangi hiperkalemia berguna. Monitoring EKG yang

    berkelanjutan selalu dibutuhkan selama pengobatan.Diuretik tiazid dan karbonikanhidrase inhibitor digunakan sebagi protilaksis. Diuretik tiazid mempunyai

    beberapa efek samping jangka pendek; obat-obat ini dicoba sebagaiterapi lini

    pertama. Kadang-kadang diuretik tiazid bisa menghasilkan

    kelemahanhipokalemik paradoksal, yang respon dengan suplementasi kalium.

    4. Paramyotonia kongenital

    Karena kelemahannya tidak biasa ( uncommon), pengobatan ditujukan

    untuk mengurangi myotonia. Ketika diuretik yang disebut diatas bisa dicoba, obat

    tersebutsering tidak efektif Mexiletine telah ditunjukkan membantu tetapi

    kontraindikasi padapasien dengan blok jantung.

    5. Potasium-associated myotonia

    Pengobatan dengan mexiletine atau diuretik tiazid bisa mengurangi

    keparahanmyotonia.

    Diet

    1. Hipokalemik PP : Diet rendah karbohidrat dan rendah natrium bisa menurunkan

    frekuensi serangan.

    2. Hiperkalemik PP : Diet yang berisi glukosa atau karbohidrat dengan rendah

    kalium bisa memperbaiki kelemahan. 9

    Prognosis

    1. Hiperkalemik periodik paralisis dan paramyotonia kongenita

    Ketika tidak dihubungkan dengan kelemahan, kelainan ini biasanya

    tidak mengganggu pekerjaan.

    Myotonia bisa memerlukan pengobatan Harapan hidup tidak diketahui.

    2. Hipokalemik periodik paralisis

    Pasien yang tidak diobati bisa mengalami kelemahan poksimal menetap,

    yang bisa mengganggu aktivitas. Beberapa kematian sudah dilaporkan, paling

  • 8/10/2019 miopati.docx

    16/18

    16

    banyak dihubungkan dengan aspirasi pneumonia atau ketidakmampuan

    membersihkan sekresi. 10

    Gambar 1. Algoritma Tatalaksana Periodik Paralisis

  • 8/10/2019 miopati.docx

    17/18

    17

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. Miopati adalah kumpulan kelainan pada otot yang biasanya tanpa melibatkan

    sistem saraf dan tidak berhubungan sama sekali dengan gangguan pada

    jembatan neuromuskuler. Secara sederhana miopati diartikan sebagai penyakit

    otot (dalam bahasa yunani mio=otot, sementara pati =menderita). Artinya

    kelainan primernya terjadi pada otot, bukan pada saraf (neuropati atau

    gangguan neurogenik) atau yang lain (otak dan sebagainya).

    2. Gejala miopati adalah kelemahan otot proksimal yang simetris, malaise,

    kelelahan, pasien mungkin mengalami urin yang berwarna gelap dan atau

    demam, tidak ada keluhan sensoris atau parestesia dengan myopati, atrofi dan

    hiperrefleksi adalah temuan yang sangat lambat pada hampir semua pasien

    dengan myopati

    3. Differential Diagnosis guillain-barr syndrome , lambert-eaton myasthenic

    syndrome , myasthenia gravis , tick-borne diseases

    4. Paralisis periodik adalah suatu sindrom klinis dengan kelemahan / paralisisotot akut. Mekanisme yang mendasari penyakit ini adalah malfungsi pada ion

    channel pada membran otot skelet / channelopathy.

    5. Atas dasar kadar kalium darah pada saat serangan , dibedakan 3 jenis paralisis

    periodik yaitu paralisis periodik hipokalemia, paralisis periodik hiperkalemia,

    paralisis periodik normokalemi

    6. Pengobatan sering dibutuhkan untuk serangan akut hipokalemik PP tetapi

    jarang untuk hiperkalemik PP. Pengobatan profilaksis dibutuhkan ketika

    serangan semakin sering.

    http://emedicine.medscape.com/article/792008-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792008-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792803-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792803-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792803-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/793136-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/793136-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/793136-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/786652-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/786652-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/786652-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/786652-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/793136-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792803-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792803-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/792008-overview
  • 8/10/2019 miopati.docx

    18/18

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Kuncl RW. Agents And Mechanisms Of Toxic Myopathy . CurrOpin Neurol.

    Oct 2009;22(5):506-15

    2. David AG, Michael JA, Roger PS. Clinical Neurology 5th edition. 2002.

    3. Elston MS, Orr-Walker BJ, Dissanayake AM, Conaglen JV. Thyrotoxic ,

    Hypokalaemic Periodic Paralysis . Intern Med J . May 2007;37(5):303-7

    4. Graves TD. Hanna MG. Neurological Channelopathies . Postgrad. Med.

    J 2005;81;20-32.

    5. Sripathi N MD. Periodic Paralyses . www.emedicine.com .Updated November

    2003.

    6. Arya SN. Periodic Paralysis. Journal Indian Academy of Clinical Medicine.

    Vol. 3, No. 4. October-December 2002

    7. Doreen F, Michael GH. Periodic Paralysis . Vol. 86. Institute Of Neurology,

    London, Uk. 2007

    8. Christopher MF. Disorders of Muscles: The Myopathies. 2003.

    9. Tawil R. Periodic Paralysis in Current Therapy Neurologic Disease , 6 th ed.

    422-424.Mosby, USA. 2002.10. Folsy PA, Ringel SP . Neuromuscular Disorders in Emergent and Urgent

    Neurology2nd ed. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. 1999

    11. Cannon SC. Myotonia and Periodic Paralysis: Disorders of Voltage-Gated

    IonChannels in Neurological Theurapeutics Principles and Practice , vol.2

    part 2. MayoFoundation. United Kingdom.2003; 225;2365-2377.

    http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/