Miokarditis Blogspot

download Miokarditis Blogspot

of 27

description

good

Transcript of Miokarditis Blogspot

MiokarditisPengertian Miokarditis.Miokarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik). Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung (miokardium) (Doenges, 1999).

Miocardiumlapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot jantung yang sangat khusus (Brooker, 2001). Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI, 1996)..Pada sebagian besar, miokarditis tidak dapat diduga karena disfungsi jantung bersifat subklinis, asimtomatik dan sembuh sendiri (self limited) oleh karena miokarditis asimtomatik, maka data epidemiologi yang ada berasal dari penelitian pasca mortem. Pada pemeriksaan pasca mortem miokarditis ditemukan sekitar 1-9%, sehingga diduga miokarditis adalah penyebab utama kematian.B. Etiologi MiokarditisMiokarditis dapat disebabkan infeksi, reaksi alergi dan reaksi toksik.1. Infeksi, hampir semua penyakit infeksi dapat menyebabkan miokarditis. streptokokus, stafillococcus, meningococcus, hemofilus, salmonelosis.a. Infeksi bakterial sifilis, leptospirosis,.b. Infeksi spiroketa aspergilosis, kandidiasis, kriptokokosis.c. Infeksi jamur sistiserkosis, tenia, toksoplamosis,d. Infeksi parasit rabies, HIV, varicella, mumps, hepatitis, Cytomegali virus, dlle. Infeksi virus f. Infeksi rickettsia : scrub typus, rocky mountain spotted fever.2. Reaksi alergi, berupa respon hipersensitivitas yang disebabkan obat-obatan:a. Antibiotikb. Sulfonamidc. Anti kolvusand. Antiinflamasie. Diuretikf. Vaksin3. Reaksi toksin karena bahan-bahan tertentu seperti :a. Bahan-bahan kimia : arsenik, timahb. Anti neoplastik (anterferon alfa, anterleukin-2, siklofosfamid)c. Bisa ular, laba-laba, kalajengking)d. Radiasi, kokain.C. PatofisiologiKerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius ini dapat melalui tiga mekanisme dasar:1. Invasi langsung ke miokard.2. Proses imunologis terhadap miokard.3. Mengeluarkan toksin yang merusak miokard.Proses miokarditis viral ada 2 tahap:- Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus ke miokard, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan natural killer cell (sel NK).- Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan system immune akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody terhadap miokard, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokard dari yang minimal sampai yang berat (FKUI, 1996).Perjalanan penyakitD. Tanda dan Gejala Klinis Miokarditis / Manifestasi Klinis Miokarditis1. Letih.2. Napas pendek.3. Detak jantung tidak teratur4. Demam.5. Gejala-gejala lain karena gangguan yang mendasarinya(Griffith, 1994)6. Menggigil7. Demam8. Anoreksia.9. Nyeri dada.10. Dispnea dan disritmia.11. Tamponade ferikardial/kompresi (pada efusi perikardial)(DEPKES, 1993).12. Nyeri otot13. Nyeri sendi14. Malaise(kurang enak badan)15. Syok kardiogenik.(PDSPD,2009)E. Klasifikasi MiokarditisBedasarkan gejala klinis dan boipsi endomiokardinal, miokarditis dapat dibagi atas :1. Miokarditis akutBiasanya orang-orang muda (umur sekitar 20-an), lebih banyak laki-laki dan pada umumnya didahului oleh riwayat infeksi virus. Perjalanan penyakit berlangsung kira-kira 8 minggu dan bagi yang mengalami payah jantung kongestif sebagian pasien akan meninggal atau mengalami perbaikan dan sembuh sempurna sesudah 6 bulan.2. Rapidly progressive myokarditisTerdapat pada orang-orang yang lebih tua (sekitar 35-an), juga lebih sering laki-laki, dengan gejala utama payah jantung kongestif yang progresif, aritmia teritama ventrikular. Berbeda dengan miokarditis akut, disini perjalanan penyakitnya berlangsung berbulan-bulan sampai bertahun-tahun dengan periode periode kompensasi diselingi periode-periode payah jantung refrakter yang memerlukan perawatan. Kematian terjadi setelah 6 bulan dan sebagian besar akan meninggal setelah 3 tahun menderita.3. Miokarditis kronikTerdapat pada umur 30-an dan kebanyakan wanita. Perjalanan penyakitnya dimulai dengan episode payah jantung yang disusul dengan perbaikan klinis dengan disfungsi jantung yang tersisa.F. Komplikasi Miokarditis1. Kardiomiopati kongestif/dilated.2. Payah jantung kongestif3. Efusi perikardial.4. AV block total.5. Trombi Kardiac (FKUI, 1996).G. Pengobatan Miokarditis / Penatalaksanaan Miokarditis1. Semua pasien dengan miokarditis akut sebaiknya dirawat untuk diobservasi.2. Dianjurkan tirah baring untuk pembatasan aktifitas.3. Pengobatan biasanya suportif dan ditujukan pada penyakit infeksi sistemik.4. Terapi spesifik dapat diberikan antibodi atau kemoterapeutik yang sesuai dngan penyebabnya.5. Aritmia diobati dengan anti aritmia. Kadang-kadang diperlukan pemasangan pacu jantung.6. Anti imflamasi nonsteroid, salisilat, ibuprofen, dan indometasin merupakan kontraindikasi pada fase akut (2 minggu pertama), tetapi cukup aman bila di kosumsi pada fase-dase lanjut. (FKUI,1996).H. Prognosis Miokarditis1. Sebagian cepat sembuh cepat, kadang jadi kronis.2. Prognosis buruk bila :a. Umur muda, sering mati mendadakb. Bentuk akut fulminan karena virus atau difteric. Miokarditis yang sangat progresifd. Bentuk kronis yang berlanjut menjadi kardiomiopatie. Penyakit chaga.I. Faktor resiko MiokarditisPenyakit ini dapat menyerang semua golongan umur. Ada yang menduga miokarditis terjadi 5-15% dari pasien dengan penyakit infeksi.(FKUI,1996). Demam reumatik sebagai penyebab miokarditis sering terdapat di negara-negara berkembang.Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof obstruksi.J. Pemeriksaan Penunjang Miokarditis1. Laboratorium Miokarditiso Leukositosis dengan polimorfunuklear atau limfosit dominano Laju endap darah biasanya meningkat.o LDH, enzim jantung kreatin kinase atau laktat dehidrogenase dapat meningkat tergantung luasnya nekrosis miokard.o Pengkatan ASTO dapat menunjukan adanya infeksi streptokokus.2. Elektrokardiografi (EKG) MiokarditisEKG hampir selalu abnormal pada pasien miokarditis. EKG paling sering menunjukan sinur takikardia. Lebih khas adalah perubahan ST-T. Dapat ditemukan perlambatan interval QTc, voltase rendah , dan bahkan pola infark miokard akut. Aritmia jantung juga sering ditemukan termasuk blok jantung total, takikardia ventrikular dan aritmia supravebtrikular terutama dengan adanya gagal jantung kongestif atau inflamasi perikard.3. Ekokardiografi MiokarditisEkokardiografi dapat menunjukan disfungsi sistolik ventrikel kiri pada pasien dengan dimensi vebtrikel kiri yang berukuran normal. Trombus vebtrikel terdeteksi sekitar 15 persen. Gambaran ekokardiografi pada miokarditis aktif dapat meniru restriktif, hipertropik, atau kardiomiopati dilatasi.4. Radionuclide Scanning dan Magnetic Resonance Imaging.5. Biopsi EndomiokardialEmail ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to PinterestLabels: miokarditis adalah | Newer Post Older Post Home SEJAWAT MEDISApa itu Miokarditis adalah inflamasi otot jantung karena infeksi, khususnya virus. Inflamasi ini akhirnya menyebabkan kelemahan global dan dilatasi otot jantung yang menyebabkan gagal jantung parah (kardiomiopati terdilasi). Virus tertentu dikenal menyebabkan miokarditis tetapi mekanisme pasti yang menyebabkan melemahnya otot jantung tidak diketahui.

Gejala Miokarditis viral biasanya didahului gejala serupa flu dengan demam, lemah dan palpitasi. Diagnosis sulit karena gejala awal disalahtafsirkan sebagai flu. Biasanya ketika pasien memiliki gejala gagal jantung (contohnya sesak napas) atau pembacaan EKG tidak normal (elektrokardiogram) mendasari diagnosis. Kadang, juga disalahtafsirkan sebagai serangan jantung.

Diagnosa Diagnosis miokarditis biasanya didasarkan diagnosis dengan eksklusi katena terdapat banyak penyebab gagal jantung. Diagnosis mutlak miokarditis viral hanya dapat dibuat dengan biopsy otot jantung, yang merupakan tes berisiko tinggi. Namun, biasanya beberapa EKG dan tes darah tidak normal menunjukkan tanda kerusakan otot jantung, dimana ultrasound jantung (echokaridograf) menunjukkan dilasi dan kelemahan jantung. Antibodi terhadap virus mungkin tinggi pada pasien dengan miokarditis viral dan dapt dideteksi dalam darah setelah beberapa minggu.

Pengobatan Tujuan pengobatan adalah untuk meringankan gejala gagal jantung dan tidak ada pengobatan yang terbukti efektif untuk miokarditis. Biasanya obat-obatan untuk gagal jantung direkomendasikan. Pasien biasanya disarankan untuk beristiharat di tempat tidur selama periode infeksi. Kadang kala, fungsi jantung pasien dengan miokarditis viral membaik setelah beberapa bulan. Walaupun prognosis pasien yang memiliki gagal jantung setelah miokarditis viral buruk, tidak semua pasien dengan miokarditis viral mengalami jantung lemah.

ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) MYOCARDITISBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMyocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasiTerdapat perubahan epidemiologi endokarditis infektif pada saat sekarang yang disebabkan tingkat kesehatan umum yang baik, tingkat kesehatan gigi yang baik, pengobatan yang lebih dini dan penggunaan antibiotic. Insidens endokarditis 10-60 kasus per 1.000.000 penduduk per tahun diseluruh dunia dan cenderung meningkat pada usia lanjut.Penyakit ini perlu penanganan dan pengobatan yang tepat dan sesegera mungkin karena apabila tidak disegerkan akan mengakibatkan dampak yang fatal.1.2 Rumusan masalah1. Apa yang dimaksud dengan miokarditis?2. Apa etiologi dari miokarditis ?3. Apa saja faktor resiko pada pasien dengan miokarditis?4. Apa saja manifestasi klinis dari miokarditis miokarditis?5. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada miokarditis?6. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada miokarditis?1.3 Tujuan1. Untuk menegetahui definisi miokarditis? 2. Untuk mengetahui etiologi dari miokarditis?3. Untuk mengetahui faktor resiko pada klien dengan miokarditis? 4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari miokarditis? 5. Untuk mengetahui macam-macam pemeriksaaan diagnostik pada miokarditis?6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada miokarditis?1.4 ManfaatManfaat yang ingin diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah:1.4.1 Mendapatkan pengetahuan tentang Miokarditis?1.4.2 Mendapatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan Miokarditis?BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa myocarditis adalah peradangan otot jantung oleh berbagai penyebab terutama agen-agen infeksi.Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. Pada umumnya miokarditis disebabkan penyakit-penyakit infeksi tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toksik bahan-bahan kimia radiasi. Miokarditis dapat disebabkan infeksi, reaksi alergi, dan reaksi toksik. Pada miokarditis, kerusakan miokardium disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan basil miosit. Toksin akan menghambat sintesis protein dan secara mikroskopis akan didapatkan miosit dengan infiltrasi lema, serat otot mengalami nekrosis hialin. Beberapa organisme dapat menyerang dinding arteri kecil, terutama arteri koronaintramuskular yang akan memberikan reaksi radang perivaskular miokardium. Keadaan ini dapat disebabkan oleh pseudomonas dan beberapa jenis jamur seperti aspergilus dan kandida. Sebagian kecil mikroorganisme menyerang langsung sel-sel miokardium ysng menyebaban reaksi radang. Hal ini dapat terjadi pada Toksoplasmosis gondii. Pada trikinosis, sel-sel radang yang ditemukan terutama eusinofil (Elly Nurachmach, 2009).Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot jantung yang sangat khusus (Brooker, 2001). Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI, 1999). Myocarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik) (Dorland, 2002).Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung (miokardium) (Doenges, 1999). Dari pebgertian diatas dapat disimpulkan bahwa myocarditis adalah peradangan/inflamasi otot jantung oleh berbagai penyebab terutama agen-agen infeksi.2.2 Etiologi Dan Klasifikasi 1) Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi tidak diketahui.2) Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.3) Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.4) Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan respons radang sekunder.5) Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan oleh peradangan kronik.6) Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang ditandai dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit, sel plasma dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas.7) Hypersensitivity myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan reaksi alergi yang disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat, terutama sulfonamide, penicillin, dan metildopa.8) Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk bakteri, virus, riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak miokardium melalui infeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons immunologis.9) Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat interstitial.10) Parenchymatus myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai substansi ototnya sendiri.11) Protozoa myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa terutama terjadi pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.12) Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatik.13) Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi riketsia.14) Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin serangga atau bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.15) Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium pada tuberkulosa.16) Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling sering terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune rendah (Dorland, 2002).2.3 Patofisiologi Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga mekanisme dasar :1) Invasi langsung ke miokard.2) Proses immunologis terhadap miokard.3) Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.Proses miokarditis viral ada dua tahap, fase pertama (akut) berangsung kira-kira 1 minggu (pada tikus) di mana terjadi invasi virus ke miokardium, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan neutral killer cell (sel NK).Fase kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan sistem imun akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibodi terhadap miokardium, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokardium dan yang minimal sampai yang berat.Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusakkan sel-sel endotel dan terbentuknya antibodi endotel, diduga sebagai penyebab spasme mikrovaskular. Walaupun etiologi kelainan mikrovaskular belum pasti, tetapi sangat mungkin berasal dari respon imun atau kerusakan endotel akibat infeksi virus.Jadi pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro yang menyebabkan proses berulang antara obstruksi dan reperfusi yang mengakibatkan larutnya matriks miokardium dan habisnya otot jantung secara fokal menyebabkan rontoknya serabut otot, dilatasi jantung, dan hipertrofi miosit yang tersisa. Akhirnya proses ini mengakibatkan habisnya kompensasi mekanis dan biokimiawi yang berakhir dengan payah jantung (Elly Nurachmach, 2009).2.4 Gejala Klinis 1. Letih2. Napas pendek3. Detak jantung tidak teratur4. DemamGejala-gejala lain karena gangguan yangmendasarinya (Griffith, 1994).a) Menggigilb) Demamc) Anoreksiad) Nyeri dadae) Dispnea dan disritmia.f) Tamponadeg) ferikardial/kompresi (pada efusi perikardial)2.5 Komplikasi1. Kardiomiopati kongestif/dilated.2. Payah jantung kongestif.3. Efusi perikardial.4. AV block total.5. Trombi Kardiac 2.6 Pemeriksaan Diagnostik 1. Laboratorium : leukosit, LED, limfosit, LDH.2. Elektrokardiografi.3. Rontgen thorax.4. Ekokardiografi.5. Biopsi endomiokardial. 2.7 Penatalaksanaan1. Perawatan untuk tindakan observasi.2. Tirah baring/pembatasan aktivitas.3. Antibiotik atau kemoterapeutik.4. Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik.5. Antibiotik.6. Obat kortikosteroid.7. Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk mnegurangi retensi ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ; obat antibeku untuk mencegah pembentukan bekuan. 8. Terapi komplikasi : alat pacu jantung (blok total)2.8 Prognosis Sebagian cepat sembuh cepat, kadang jadi kronis. Prognosis buruk bila :1) Umur muda, sering mati mendadak2) Bentuk akut fulminan karena virus atau difteri3) Miokarditis yang sangat progresif4) Bentuk kronis yang berlanjut menjadi kardiomiopati5) Penyakit chaga.DOWNLOAD : WOC ASKEP MYOCARDITISBAB IIIASUHAN KEPERAWATAN3.1 Pengkajian Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruha. Keluhan utama Demam Nyeri dada mirip angina pectoris dan perikarditis Palpitasi Sesak napasb. Tanda Penting Takikardi Kardomegali (cepat terjadi) Bunyi jantung melemah Irama gallopTanda-tanda gagal jantung, terutama gagal jantung kanan.Pengkajian pasien myocarditis (Marilynn E. Doenges, 1999) meliputi :Aktivitas / istirahatGejala : kelelahan, kelemahan.Tanda : takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan aktivitas.PernapasanGejala :napas pendek (napas pendek kronis memburuk pada malam hari).Tanda :DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ; batuk, inspirasi mengi ; takipnea, krekels, dan ronkhi ; pernapasan dangkal.SirkulasiGejala :riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital, bedah jantung, palpitasi, jatuh pingsan.Tanda :takikardia, disritmia, perpindaha titik impuls maksimal, kardiomegali, frivtion rub, murmur, irama gallop (S3 dan S4), edema, DVJ, petekie, hemoragi splinter, nodus osler, lesi Janeway.EliminasiGejala : riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal ; penurunan frekuensi/jumlsh urine.Tanda : urin pekat gelap.NyeriGejala :nyeri seperti tertimpa beban bert dan terasa terbakarTanda : perilaku distraksi, misalnya gelisah.KeamananGejala :riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis ; trauma dada ; penyakit keganasan/iradiasi thorakal ; dalam penanganan gigi ; pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/GU), penurunan system immune, SLE atau penyakit kolagen lainnya.Tanda :demam.3.2 Pemeriksaan Khusus a. Pemeriksaa EKG :Tidak khas ST-T changes inferior Gangguan konduksi jantung1. Foto Toraks :Tidak khas Pembesaran jantung dengan efusi perikard atau pleura.1. Ekokardiografi : Pembesaran jantung kiri Dapat di bedakan dengan kardiomiopati hipertrofi dan mitral stenosis.3.3 Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia jaringan.2. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan degenerasi otot jantung, penurunan/kontriksi fungsi ventrikel.3. Infeksi berhubungan dengan penyebaran agen infeksius4. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penrunan cardiac output.5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot miokard, penurunan curah jantung.6. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, rencana pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat, mis-intepretasi informasi, keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa.3.4 IntervensiIntervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan.Intervensi dan implementasi keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999).1. NyeriTujuan : Nyeri hilang atau terkontrol.Kriteria Hasil : - Nyeri berkurang atau hilang - Klien tampak tenang.Intervensi : Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai indikasi (agen nonsteroid : aspirin, indocin ; antipiretik ; steroid). R : dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respons inflamasi, menurunkan demam ; steroid diberikan untuk gejala yang lebih berat. Kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi. R : memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk menurunkan beban kerja jantung Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi, gosokkan punggung, penggunaan kompres hangat/dingin, dukungan emosional. R : tindakan ini dapat menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien. Berikan teknik distraksi yang tepat R : mengarahkan kembali perhatian, memberikan distraksi dalam tingkat aktivitas individu. Menitoring keluhan nyeri dada dan faktor pemberat atau penurun. Perhatikan petunjuk nonverbal dari ketidaknyamanan, misalnya ; berbaring dengan diam/gelisah, tegangan otot, menangis. R : pada nyeri ini memburuk pada inspirasi dalam, gerakkan atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak/membungkuk.2. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantungTujuan : Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.Kriteria Hasil : -Melaporkan/menunjukkan penurunan periode dispnea, angina, dan disritmia. -Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil.Intervensi : Pertahankan tirah baring dalam posisi semi-Fowler. R : menurunkan beban kerja jantung, memaksimalkan curah jantung. Memberikan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi, gosokkan punggung, dan aktivitas hiburan dalam tolerransi jantung. R : meningkatkan relaksasi dan mengarahkan kembali perhatian. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi, seperti digitalis, diuretik.R : dapat diberikan untuk meningkatkan kontraktilitas miokard dan meurunkan beban kerja jantung. Kolaborasi pemberian antibiotik/antimikrobial intervenaR : diberikan untuk mengatasi patogen yang teridentifikasi dan mencegah kerusakan jantung yang lebih lanjut. Memantau frekuensi/irama jantung, TD, dan frekuensi pernapasan sebelum dan setelah aktivitas dan selama diperlukan. R : membantu menentukan derajat dekompensasi jantung dan pulmonal. Penurunan TD, takikardia, disritmia, dan takipnea adalah indikatif dari kerusakan toleransi jantung terhadap aktivitas. Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan jarak/muffled tonus jantung, murmur, gallop S3 dan S4. R : memberikan deteksi dini dari terjadinya komplikasi misalnya : GJK, tamponade jantung.3. Resiko infeksi b.d penyebaran agen infeksiusTujuan: Tidak terjadi penyebaran infeksiKriteria hasil: -Suhu tubuh normal, 36,5-37 CNilai WBC normal 38009800/mclIntervensi: Kolaborasi pemberian antibiotikR/ Antibiotik untuk mengurangi agen infeksius Melakukan tes darah lengkap memantau nilai granulosit dan WBCR/ untuk mengetahui nilai WBC dan granlosit sebagai indikator adanya infeksi Observasi tanda-tanda vitalR/ Memantau perkembangan kondisi pasien dan melakukan tindakan selanjutnya4. Intoleransi aktivitasTujuan : pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.Kriteria hasil :- Perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri.- Pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu. -Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik.Intervensi : Bantu pasien dalam program latihan progresif bertahap sesegera mungkin untuk turun dari tempat tidur, mencatat respons tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan aktivitas. R : saat inflamasi/kondisi dasar teratasi, pasien mungkin mampu melakukan aktivitas yang diinginkan, kecuali kerusakan miokard permanen/terjadi komplikasi. Mengkaji respons pasien terhadap aktivitas. Perhatikan adanya perubahan dan keluhan kelemahan, keletiahan, dan dispnea berkenaan dengan aktivitas. R : miokarditis menyebabkan inflamasi dan kemungkinan kerusakan fungsi sel-sel miokardial. Pertahankan tirah baring selama periode demam dan sesuai indikasi. R : meningkatkan resolusi inflamasi selama fase akut. Kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi. R : memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk menmgimbangi konsumsi oksigen yang terjadi dengan aktifitas Meantau frekuensi/irama jantung, TD, dan frekuensi pernapasan sebelum dan setelah aktivitas dan selama diperlukan. R : membantu menentukan derajat dekompensasi jantung dan pulmonal.Penurunan TD, takikardia, disritmia, dan takipnea adalah indikatif dari kerusakan toleransi jantung terhadap aktivitas.5. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan cardiac output.Tujuan : Gangguan perfusi jaringan teratasi dalam waktu 3x24 jam.Kriteria Hasil : - RR 30-60 x/mnt-Nadi 120-140 x/mnt.-Suhu 36,5-37 C-Sianosis (-)-Ekstremitas hangatIntervensi: Beri oksigen sesuai kebutuhanR/ Membantu meningkatkan cardiac output Observasi frekuensi dan bunyi jantungR/ Frekuensi dan bunyi jantung yang normal mengindikasikan aliran darah lancar yang berarti perfusi jaringan kembali normal. Observasi adanya sianosis.R/ adanya sianosis atau kebiruan menunjukkan adanya gangguan perfusi jaringan. Observasi TTV.R/ Memantau perkembangan kondisi pasien Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy.R/ Meningkatkan cardiac output6. Kurang pengetahuanTujuan : menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.Kriteria hasil : -Mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan. -Memperlihatan perubahan perilaku untuk mencegah komplikasi.Intervensi : Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar termasuk orang terdekat. R : Perasaan sejahtera yang sudah lama dinikmati mempengaruhi minat pasien/orang terdekat untuk mempelajari penyakit. Jelaskan efek inflamasi pada jantung, secara individual pada pasien. Ajarakkn untuk memperhatikan gejala sehubungan dengan komplikasi/berulangnya dan gejala yang dilaporkan dengan segera pada pemberi perawatan, contoh ; demam, peningkatan nyeri dada yang tak biasanya, peningkatan berat badan, peningkatan toleransi terhadap aktivitas. R : untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri, pasien perlu memahami penyebab khusus, pengobatan dan efek jangka panjang yang diharapkan dari kondisi inflamasi, sesuai dengan tanda/gejala yang menunjukan kekambuhan/komplikasi. Anjurkan pasien/orang terdekat tentang dosis, tujuan dan efek samping obat; kebutuhan diet ; pertimbangan khusus ; aktivitas yang diijinkan/dibatasi. R : informasi perlu untuk meningkatkan perawatan diri, peningkatan keterlibatan pada program terapeutik, mencegah komplikasi. Kaji ulang perlunya antibiotic jangka panjang/terapy antimicrobial. R : perawatan di rumah sakit lama/pemberian antibiotic IV/antimicrobial perlu sampai kultur darah negative/hasil darah lain menunjukkan tak ada infeksi. 3.5 EvaluasiEvaluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan. Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah :1. Nyeri hilang atau terkontrol 2. Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.3. Tidak ada infeksi sistemik4. Perfusi jaringan perifer kembali normal 5. Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.6. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.BAB IVPENUTUP4.1 Kesimpulan Miokarditis jarang didapat pada saat puncak penyakit infeksinya karena akan tertutup oleh manifestasi sistemis penyakit infeksi tersebut dan baru jelas pada fase pemulihan. Bentuk ini umumnya sembuh dengan sendirinya, tetapi sebagian berlanjut menjadi bentuk kardiomiopati dan ada juga yang menjadi penyebab aritmia, gangguan konduksi atau payah jantung yang secara struktural dianggap normal.Sebagian besar keluhan klien tidak khas, mungkin didapatkan rasa lemah, berdebar-debar, sesak napas, dan rasa tidak enak di dada. Nyeri dada biasanya ada bila disertai perikarditis. Kadang-kadang didapatkan rasa nyeri yang menyerupai angina pektoris. Gejala yang paling sering ditemukan adalah takikardia yang tidak sesuai dengan kenaikan suhu. Kadang-kadang didapatkan hipotensi dengan nadi yang kecil atau dengan gangguan pulsasi.4.2 Saran Sebagai perawat harus selalu sigap dalam penanganan penyakit myocarditis karena akan menjadi fatal jika terlambat menanganinya. Selain itu perawat juga memberi health education kepada klien dan keluarga agar mereka faham dengan myocarditis dan bagaimana pengobatannya.DAFTAR PUSTAKAAnonim.2008.Inefective Endocarditis. Diakses dari : www.satriaperwira.wordpress.com Pada : 6 Desember 2010. Pukul: 11.00 WIB.Baswin,Ade.2009.Endokarditis. Diakses dari : www.one.indoskripsi.com Pada : 5 Desember 2010. Pukul : 19.00 WIB.Doenges, E. Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.Wulandari,Veni.2009.Endokarditis. Diakses dari : www.veniwulandari.blogspot.com Pada : 5 Desember 2010. Pukul : 20.00 WIB.Medika,Yasir.2009.Askep Endokarditis. Diakses dari: www.yasirblogspotcom.blogspot.com Pada : 8 Desember 2010. Jam : 19.30 WIB.Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.Patriani.2008.Askep Miokasrditis. Diakses dari : www.asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com Pada : 6 Desember 2010. Pukul 18.30 WIB.Udjianti, Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba.Yuflihul-khair.2010.Endokarditis. Diakses dari : www.yuflihul-khair.blogspot.com Pada : 8 Desember 2010. Pukul : 19.00 WIB.Nonik.2010.All About Nursing. Diakses dari : www.nerstitis.blogspot.com Pada : 13 Desember 2010. Pukul : 16.15 WIBENDOKARDITIS, MIOKARDITIS DAN PERIKARDITIS

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangJantung merupakan salah satu organ vital yang sangat penting bagi tubuh. Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Organ ini sangat penting bagi tubuh, jika terjadi kerusakan didalamnya akan sangat berbahaya, dan harus dilakukan pengobatan atau penatalaksanaan lebih lanjut. Ada beberapa penyakit yang menyerang organ vital ini, diantaranya Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis. Endokarditis yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Sedangkan Miokarditis yaitu radang otot jantung atau miokard. Dan Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya.

B. Tujuan 1. Mengetahui definisi Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.2. Mengetahui gambaran anatomis Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.3. Mengetahui penyebab Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.4. Mengetahui patofisiologi pada Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.5. Menegtahui gejala dan diagnosa Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.6. Mengetahui penatalaksanaan selama kehamilan pada Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.

BAB IIISI

A. Endokarditis1. Definisi Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokardIUM atau katub jantung. Infeksi endokarditidis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.

3. PenyebabEndokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.

4. Patofisiologi Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga melalui alat genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit. Endokard yang rusak dengan permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan menimbulakan vegetasi yang terdiri atas trombosis dan fibrin. Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga memudahkan mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katub dan endokard, kuman yang sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi kebocoran. Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard atau aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat terjadi ruptur yang mengakibatkan terjadinya kebocoran katub. Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard merupakan gambaran yang khas pada endokarditis infeksi. Besarnya emboli bermacam-macam. Emboli yang disebabkan jamur biasanya lebih besar, umumnya menyumbat pembuluh darah yang besar pula. Tromboemboli yang terinfeksi dapat terangkut sampai di otak, limpa, ginjal, saluran cerna, jantung, anggota gerak, kulit, dan paru. Bila emboli menyangkut di ginjal, akan meyebabkan infark ginjal, glomerulonepritis. Bila emboli pada kulit akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri tekan.

5. Gejala dan DiagnosaSering penderita tidak mengetahui dengan jelas gejalanya. Sejak kapan penyakitnya mulai timbul , misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan demam, letih-lesu, keringat malam banyak, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit sendi, sakit dada, sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki), dan sakit pada kulit.a. Gejala umumDemam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak teratur sama sekali. Suhu 38 40o C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan limpha.b. Gejala Emboli dan Vaskuler Ptekia Timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). umumya sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan (splinter hemorrhagic).c. Gejala JantungTanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya kelainan katub atau kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta, patent ductus arteriosus (PDA), ventricular septal defect (VCD), sub-aortic stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar endocarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas, takikardi, palpasi, sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun, perubahan murmur dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi, dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non valvular DiagnosaDiagnosis endokarditis infeksi dapat ditegakkan dengan sempurna bila ditemukan kelainan katub, kelainan jantung bawaan, dengan murmur , fenomena emboli, demam dan pembiakan darah yang positif. Diagnosis dapat ditegakkan bila memenuhi kriteria diatas. Endokarditis paska bedah dapat diduga bilamana terjadi panas, leukositosis dan anemia sesudah operasi kardiovaskuler atau operasi pemasangan katub jantung prostetik.6. Penatalaksanaan selama kehamilanEndokarditis bisa didapati wanita semasa kehamilan tanpa diketahui adanya kelainan jantung, dan kelainan struktur jantung merupakan resiko yang terbesar untuk mengalami infektif endokarditis. Penampilan klinis infektif endokarditis semasa kehamilan sama dengan kasus infektif endokarditis lainnya. Streptokokus merupakan penyebab tersering. Stafilokokus sering didapati pada pemakai salah guna obat intravena dan infeksi gram negatif -terutama Escheria coli- sering didapati sebagai penyebab pada wanita dengan infeksi traktus urogenital. Pencegahan untuk terjadinya infektif endokarditis diperlukan dalam penatalaksanaan infektis endokarditis. Dianjurkan pemberian antibiotika profilaksis pada saat akan dilakukan pencabutan gigi, tindakan pembedahan atau saat melahirkan. Jika endokarditis telah terjadi diperlukan terapi medik yang agresif dan optimal dan tindakan pembedahan dapat dilakukan semasa kehamilan. Jika tindakan bedah jantung terbuka diperlukan pacta kehamilan lanjut, tindakan seksio sesaria yang bersamaan dapat dipertimbangkan.B. Miokarditis1. DefinisiMiokarditis adalah radang otot jantung atau miokard. Peradangan ini dapat disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak, influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit.Miokarditis menyerang semua umur . Sebagian besar dapat sembuh spontan. Miokarditis post mortem karena peradangan fokal atau difus. Miokarditis sering disertai radang perikard atau mioperikarditis.

2. Gambaran anatomi

3. Penyebab Miokarditis disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak, influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit.4. PatofisiologiKerusakan miokardium oleh kuman-kuman infeksius ini dapat melalui tiga mekanisme dasar sebagai berikut.a. Invasi langsung ke miokardiumb. Proses imunologis terhadap miokardiumc. Mengeluarkan toksin yang merusak miokardiumProses miokarditis viral ada dua tahap, fase pertama (akut) berlangsung kira-kira 1 minggu dimana terjadi invasi virus ke miokardium, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan neutral killer cell (sel NK).Fase kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan sistem imun akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibodi terhadap miokardium, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokardium dan yang minimal sampai yang berat.Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusakkan sel-sel endotel dan terbentuknya antibodi endotel, diduga sebagai penyebab spasme mikrovaskular. Walaupun etiologi kelainan mikrovaskular belum pasti, tetapi sangat mungkin berasal dari respon imun atau kerusakan endotel akibat infeksi virus.Jadi pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro yang menyebabkan proses berulang antara obstruksi dan reperfusi yang mengakibatkan larutnya matriks miokardium dan habisnya otot jantung secara fokal menyebabkan rontokya serabut otot, dilatasi jantung dan hipertrofi miosit yang tersisa. Akhirnya proses ini mengakibatkan habisnya kompensasi mekanis dan biokimiawi yang berakhir dengan payah jantung.5. Gejala dan diagnosaGejala klinis dari miokarditis tidak khas, kelainan ECG sepintas, jarang menyebabkan pembesaran jantung, irama gallop dan dekompensasi jantung. Miokarditis oleh reuma akut disertai gejala berat .Gejala yang sering ditemukan:a. Takikardia.Peningkatan suhu akibat infeksi menyebabkan frekuensi denyut nadi akan meningkat lebih tinggi .b. Bunyi jantung melemah, disebabkan penurunan kontraksi otot jantung. Katub-katub mitral dan trikuspid tidak dapat ditutup dengan kerasc. Auskultasi: gallop, gangguan irama supraventrikular dan ventrikular.d. Gagal jantung.e. Dekompensasi jantung terutama mengenai jantung sebelah kanan.Diagnosis Bila tanda infeksi penyakit lain tidak ditemukan (decomp kanan, penyakit jantung bawaan, penyakit katub jantung , penyakit jantung koroner dan lain-lain) maka perlu dipikirkan ke miokarditis. Sukar dibedakan kardiomiopati kongestif, tetapi dengan pemeriksaan echografi dapat membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan EKG, histologik dan mikroskopik elektron dan pemeriksaaan immunofluoresensi juga membantu.6. Penatalaksanaan Tirah baring sampai keadaan membaik Analgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri Kortikosteroid untuk mengontrol gejala dan mencegah efusi perikard Perikarditis akibat tuberculosis di obati dengan,isomiasid,etambutol hidroklorid, rifampin, dan streptomisin, Bila kondisi pasien sudah membaik aktivitas harus ditingkatkan secara bertahap. Tetapi bila nyeri ,demam atau friction rub kembali muncul, pasien harus segera tirah baring.

C. Perikarditis1. DefinisiPerikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, sub akut dan kronis. Yang sub akut dan kronis mempunyai etiologi dan pengobatan yang sama.Perikarditis akut disertai dengan nyeri dada dan abnormalitas EKG, serta ditemukan perikardial friction rub (trias klasik).

2. Penyebab Penyakit idiopatik (beningna), infeksi non spesifik (virus, bakteri, jamur , TBC, penyakit kolagen, artritis reumatoid, sistemic lupus eritromatosus, neoplasma seperti mesotelioma, tumor metastasis, trauma, radiasi, uremia, infark miokard akut, dressler sindrom, sindrom paska perikardiotomi , dan diseksi aorta). Walaupun banyak penyebab perikarditis akut, penyebab paling sering dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi bakteri, uremia, trauma, sindrom paska infark, sindrom paska perikardiotomi, neoplasma dan idiopatik.

3. PatofisiologiProses inflamasi dan akibat sekunder dari fenomena infeksi pada perikaditis akan memberikan respon sebagai berikut :a. Terjadinya vasodilatassi dengan peningkatan akumulasi cairan ke kantong perikardium.b. Peningkatan permeabilitas vaskular sehingga kandungan protein, termasuk fibrinogen atau fibrin di dalam cairan akan meningkat,c. Peningkatan perpindahan leukosit terutama pada perikarditis purulenta d. Perdarahan akibat trauma tembus juga merupakan penyebab yang mungkin.Perubahan patologis selanjutnya yang terjadi berupa terbentuknya jaringan parut dan perlengketan disertai klasifikasi lapisan perikardium viseral maupun parietal yang menimbulkan suatu perikaditis konstriktif yang apabila cukup berantakan menghambat pengembangan volume jantung pada fase diastolik.Pada kondisi lain terakumulasinya cairan pada perikardium yang sekresinya melebihi absorpsi menyebabkan suatu efusi perikardium. Pengumpulan cairan intraperikardium dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan obstruksi serius terhadap masuknya darah ke kedua bilik jantung bisa menimbulkan tamponade jantung. Salah satu komplikasi perikarditis paling fatal dan memerlukan tindakan darurat adalah tamponade. Tamponade jantung merupakan akibat peninggian tekanan intraperikardium dan restriksi progresif pengisian ventrikel.5. Gejala dan DiagnosaGejalaSakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk. Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub dan pembesaran jantung. Tanda-tanda penyumbatan ditemukan lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan edema kaki, bunyi jantung lemah, tetapi dapat normal bila efusi perikard berada dibelakang.Foto rontgen tampak normal bila efusi perikar sedikit. Tampak bayangan jantung membesar bila efusi perikard banyak. EKG memperlihatkan segmen ST tanpa perubahan resiprokal, voltase QRS rendah. Pemeriksaan Echo: M-mode dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi dan banyaknya cairan .

Diagnosaa. Keluhan pokok :1) Demam 2) Nyeri dada mirip angina pectoris dan perikarditis3) Palpitasi 4) Sesak napasb. Tanda pokok :1) Takikardi 2) Kardomegali (cepat terjadi) 3) Bunyi jantung melemah 4) Irama gallop; Tanda-tanda gagal jantung, terutama gagal jantung kanan.c. Pemeriksaan laboratorium :1) Pemeriksaan EKG2) Foto Thorax

6. Penatalaksanaana. Terapi Umum1. Istirahat : istirahat selama 2-3 minggu2. Diet3. Medikamentosa Analgetik Prednison 3-4 x 10 mg/hari.b. Terapi Komplikasi Perikardiosentesis

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanEndokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada katub jantung. Infeksi pada endokard dapat meneyebabkan robeknya katub. Ada beberapa gejala diantaranya gejala umum, gejala emboli, dan gejala jantung. Diagnosis endokarditis infeksi dapat ditegakkan bila ditemukan kelainan katub, kelainan jantung bawaan. Perlu adanya pencegahan infektif endokarditis dalam penatalaksanaan infektis endokarditis. Tindakan pembedahan dapat dilakukan semasa kehamilan.Sedangkan Miokarditis adalah radang miokard disebabkan penyakit reumatik akut dan infeksi virus. Kelainannya dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme yang akhirnya akan menyebabkan payah jantung. Gejala yang sering ditenukan yaitu adanya takikardia, bunyi jantung melemah, gagal jantung. Diagnosa ditegakkan dengan adanya gejala-gejala tersebut.Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya yang disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri. Tamponade jantung merupakan kelainan yang paling fatal. Gejala yang ditemukan yaitu lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan edema kaki, bunyi jantung lemah. Diagnosa dapat ditegakkan dengan adanya keluhan pokok, tanda pokok dan laporan laboratorium.

B. SaranSetelah mengetahui tentang gejala-gejala penyakit tersebut, sebaiknya masyarakat lebih tangggap jika merasakan gejala-gejala tersebut sejak dini sebelum penyakit tersebut lebih parah.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius. Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika

http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-pada-miokarditis.html

http://www.news-medical.net/health/What-is-Endocarditis-%28Indonesian%29.aspx