Minyak Dari Bunga Melati

5
Minyak dari bunga melati Salah satu produk pengolahan pascapanen bunga melati adalah Jasmine Oil. a)Minyak melati istimewa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut ether minyak bumi, sebagai bahan baku minyak wangi mutu tinggi. b)Minyak melati biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut benzole, sebagai bahan baku minyak wangi mutusedang. c)Minyak pomade istimewa, yakni minyak yang diperoleh dengan teknik enfleurage bunga melati, sebagai bahan baku minyak rambut. d)Minyak pomade biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati bekas enfleurage, sebagai pewangi teknis. Teknik enfleurage disebut teknik olesan. Prinsip kerja ekstraksi bunga melati dengan teknik olesan adalah sebagai berikut: a)Oleskan lemak muri pada permukaan kaca tipis. b)Letakan bunga melati yang masih segar (baru petik) diatas permukaan kaca . c)Simpan kaca tipis bersama bunga melati dalam rak-rak penyimpanan yang terbuat dari plastik, kayu/logam tahan karat. d)Biarkan bunga melati selama 3-4 hari sampai bunga tersebut layu. e)Bunga melati yang telah layu segera dibuang untuk diganti dengan bunga-bunga baru/masih segar. f)Lakukan cara tadi secara berulang-ulang selama 2-3 bulan hingga lemak dipenuhi minyak wangi bunga melati. Teknik ekstraksi minyak melati dapat dilakukan dengan teknik tabung hampa.

Transcript of Minyak Dari Bunga Melati

Page 1: Minyak Dari Bunga Melati

Minyak dari bunga melati

Salah satu produk pengolahan pascapanen bunga melati adalah Jasmine Oil.

a)Minyak melati istimewa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan

pelarut ether minyak bumi, sebagai bahan baku minyak wangi mutu tinggi.

b)Minyak melati biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut

benzole, sebagai bahan baku minyak wangi mutusedang.

c)Minyak pomade istimewa, yakni minyak yang diperoleh dengan teknik enfleurage

bunga melati, sebagai bahan baku minyak rambut.

d)Minyak pomade biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati bekas

enfleurage, sebagai pewangi teknis.

Teknik enfleurage disebut teknik olesan. Prinsip kerja ekstraksi bunga melati dengan

teknik olesan adalah sebagai berikut:

a)Oleskan lemak muri pada permukaan kaca tipis.

b)Letakan bunga melati yang masih segar (baru petik) diatas permukaan kaca .

c)Simpan kaca tipis bersama bunga melati dalam rak-rak penyimpanan yang terbuat

dari plastik, kayu/logam tahan karat.

d)Biarkan bunga melati selama 3-4 hari sampai bunga tersebut layu.

e)Bunga melati yang telah layu segera dibuang untuk diganti dengan bunga-bunga

baru/masih segar.

f)Lakukan cara tadi secara berulang-ulang selama 2-3 bulan hingga lemak dipenuhi

minyak wangi bunga melati.

Teknik ekstraksi minyak melati dapat dilakukan dengan teknik tabung hampa.

a)Masukan bunga melati segar ke dalam tabung, kemudian alirkan bahan pelarut

(alkohol, ether, chlorofrom, ecetone, lemak murni, ether minyak bumi) secara

berkesinambungan.

b)Salurkan cairan ekstrak yang mengandung bahan pelarut dan unsur-unsur bunga

melati ke tabung hampa udara yang dipanaskan sekedarnya untuk menguapkan bahan

pelarut. Uap pelarut diallirkankembali ke kondensor agar menjadi cairan.

c)Tambahkan ethanol ke dalam unsur bunga melati. Unsur bunga melati biasanya

berupa lilin padat (concrete) yang masih mengandung zat pewarna, damar dan unsur

lain yang tidak menguap.

d)Campurkan minyak tadi dengan alkohol kemudian saring kembali untuk

menghilangkan kandungan damar.

Page 2: Minyak Dari Bunga Melati

e)Lakukan penyulingan absolut dengan menggunakan sthlene glycol penyinaran dengan

sinar ultra violet untuk menghilangkan zat pewarna.

Pengaruh cara ekstraksi dan musim terhadap rendemen dan mutu minyak bunga

melati. Bunga melati selama ini hanya digunakan sebagai bunga rampai, dekorasi dan

pewangi teh. Namun sebenarnya bunga melati mempunyai potensi untuk dibuat minyak

bunga alami. Minyak melati merupakan bahan untuk industri kosmetik, parfum, farmasi,

sabun dan produk yang berbau wangi lainnya. Selama ini kebutuhan industri dalam

negeri di impor dari Negara penghasil minyak bunga dengan harga yang cukup mahal.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi ekstraksi minyak melati yang

dapat menghasilkan rendemen dan mutu yang tinggi. Bunga melati gambir (Jasminum

officinale) asal Purbalingga, Jawa Tengah diproses menjadi minyak melati

menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut heksan. Perlakuan yang diuji adalah

ekstraksi satu tahap, ekstraksi dua tahap, dan pencucian ampas, yang dilakukan pada

musim hujan dan musim kemarau. Penelitian ini menggunakan rancangan acak

kelompok dengan ulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi bunga

melati gambir dengan cara esktraksi satu tahap adalah yang paling baik dengan

rendemen absolute yang dihasilkan tertinggi (0,15-0,17%).

Absolute yang dihasilkan pada musim kemarau lebih tinggi dibandingkan musim

hujan, terbanyak diperoleh pada bulan September (0,19%) dengan mutu absolute lebih

baik yang ditunjukkan dengan total komponen yang lebih tinggi. Absolute melati hasil

ekstraksi memiliki indek bias 1,45-1,46; bilangan asam 9,60-11,80; bilangan ester

129,07-130,73 dengan komponen kimia utama adalah benzyl acetate (6,74-7,90%),

benzyl benzoate 2,58-4,11%), cis jasmone (8,49-9,53%), linalool (3,59-5,40%), methyl

jasmonate (0,81-0,86%), serta beberapa senyawa lainnya. Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan untuk pemilihan proses ekstraksi bunga melati agar

menghasilkan rendemen minyak yang tinggi

Ekstraksi minyak bunga melatiadalah suatu proses untuk mendapatkan minyak

melati dari bunga melati. Ada dua metode ekstraksi yang dapat dilakukan yaitu ekstraksi

dengan pelarut mudah menguap (solvent extraction) dan ekstraksi dengan

menggunakan lemak padat (enfleurasi). Penelitian ini mempelajari metode enfleurasi,

karena metode ini dipandang sesuai untuk ditcrapkan di sentra-sentra penghasil bunga

melati di Indonesia

Page 3: Minyak Dari Bunga Melati

yang berada di pedesaan. Metode ini bersifat padat karya dan tidak menggunakan

teknologi yang terlalu tinggi. Kelebihan menggunakan metode enfleurasi ini adalah

rendemen yang diperoleh lebih tinggi dan mutu minyak bunga yang didapat lebih baik.

Namun kelemahannya, metode ini memerlukan waktu pengerjaan yang lama. Bunga

melati yang diambil minyaknya dalam penelitian ini adalah jenis Jasminum sambac,

yaitu jenis yang paling banyak terdapat di Indonesia.

Proses ekstraksi minyak bunga melati dengan menggunakan lemak padat ini

dimulai dengan penyerapan minyak bunga oleh lemak, hal ini dilakukan dengan jalan

menyebarkan bunga melati pada permukaan lemak. Setelah itu lemak dipisahkan dari

bunga dan selanjutnya lemak yang telah menyerap minyak bunga ini dilarutkan dalam

alkohol, dimana lemak maupun minyak bunga akan larut dalam alkohol. Tahap

selanjutnya adalah pemisahan lemak dengan jalan pendinginan, kemudian disentrifugasi

dan disaring. Sebagai tahap akhir adalah pemisahan alkohol dengan jalan penguapan

dalam kondisi vakum sehingga dihasilkan absolut minyak melati.

Pengaruh penggunaan berbagai jenis campuran lemak yang mempunyai

kandungan ikatan rangkap yang berbeda dipelajari dalam penelitian ini, terutama

pengaruhnya terhadap rendemen dan komposisi minyak melati. Selain itu dipelajari pula

karakteristik proses ekstraksinya. Campuran lemak yang digunakan adalah campuran

antara lemak sapi dengan masing-masing salah satu minyak nabati berikut : minyak

kelapa, minyak kelapa sawit, minyak jagung dan minyak kedelei.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen absolut minyak melati untuk masing-

masing campuran lemak sapi dengan minyak jagung, minyak kelapa, minyak kedelei

dan minyak sawit berturut-turut adalah 0,07, 0,06, 0,02 dan 0,005 %berat. Bila

digunakan lemak sapi saja diperoleh rendemen sebesar 0,04 %berat

Pengolahan Minyak Bunga Melati

Proses pengolahan minyak bunga mawar menggunakan proses penyulingan

dengan air dan uap.Bunga melati pertama-tama dipotong-potong, lalu digiling kasar atau

digerus halus dan dididihkan dengan air. Uap air dialirkan melalui pendingin dan hasil

sulingan berupa minyak yang belum murni ditampung dalam wadah.

Sumber panas untuk menguapkan air biasanya digunakan api langsung atau mantel

panas (steam jocket), cepat atau lambatnya penyulingan dapat dikontrol dengan

intensitas nyala api atau tekanan uap dalam mantel tang mengatur kecepatan uap

masuk. Untuk menghindari terlampau panasnya bahan yang disuling apabila

menggunakan api langsung biasanya dipasang pengatur khusus.

Page 4: Minyak Dari Bunga Melati

Salah satu keuntungan dari penyulingan air dan uap apabila dibandingkan

dengan penyulingan langsung bahwa uap yang tidak merata dapat dihindarkan. Uap

bergerak diseluruh permukaan air yang dididihkan sehingga penetrasi uap kedalam

jaringan-jaringan bahan berjalan denngan baik dan sempurna.

Ini adalah salah satu alat yang di gunakan untuk proses pengolahan minyak melati yang

bernama destilasi melati, dengan kapasitas 5-25 kg.