Minyak Atsiri Kapulaga

17

Click here to load reader

Transcript of Minyak Atsiri Kapulaga

Page 1: Minyak Atsiri Kapulaga

1 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

MINYAK ATSIRI KAPULAGA

I. PENDAHULUAN

Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak

esensial, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang

berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga

memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-

wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan,

sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder

yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan

(hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam

mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga

mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang

berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai

minyak atsiri.

Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu,

susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di

hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat).

Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat

menghasilkan rasa yang berbeda.

Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai

senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu

aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa

organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil.

Banyak sekali tanaman yang mengandung minyak atsiri, seperti jahe,

cengkeh, nilam, akar wangi, dan lain-lain. Di Indonesia komoditas penghasil

minyak atsiri cukup banyak dibudidayakan oleh para petani, namun yang telah

diolah menjadi minyak atsiri baru sebagian kecil dari tanaman tersebut.

Salah satu tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri adalah tanaman

kapulaga (Amomum cardamomum). Tanaman ini dapat diambil kandungan

minyak atsirinya dengan cara penyulingan ataupun juga dengan ekstraksi. Di

1

Page 2: Minyak Atsiri Kapulaga

2 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

Indonesia tanaman ini sangat mudah sekali tumbuh, dan telah banyak

dibudidayakan oleh petani-petani lokal Indonesia. Namun sayangnya kualitas

minyak atsiri kapulaga buatan petani lokal Indonesia kalah dalam persaingan mutu

dengan kualitas minyak atsiri kapulaga luar negeri, terutama minyak atsiri

kapulaga dari India. Itulah yang menyebabkan mengapa pasaran kapulaga

Indonesia kalah bersaing dengan kapulaga luar negeri, bahkan untuk buah

kapulaga pun Indonesia masih mengimpor dari luar negeri.

II. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diterangkan dalam pendahuluan di

atas, maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang akan dibahas pada

makalah ini adalah tentang bagaimana membuat minyak atsiri dari tanaman

kapulaga ini sehingga bisa mendapatkan hasil minyak yang maksimal, sehingga

dapat meningkatkan kualitas serta nilai ekonomi dari produk minyak atsiri

kapulaga.

Sehingga diharapkan nantinya jika kualitas minyak kapulaga bisa meningkat

dari kualitas sebelumnya, perdagangan minyak atsiri dapat bersaing di pasaran

Internasional.

III. PEMBAHASAN

A. Karakteristik Tanaman Kapulaga

Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah

untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Di

beberapa daerah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan

lain-lain.

Nama asing kapulaga adalah pai thou kou (Cina). Orang Yunani menyebut

buah itu cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi

cardamomum. Dalam bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa Thai

disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil.

1. Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

2

Page 3: Minyak Atsiri Kapulaga

3 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

Class : Liliopsida

Order : Zingiberales

Family : Zingiberaceae

Genus : Elettaria

Species : E. cardamomum

Sinonim- Amomum kapulaga Sprague

- Amomum compactum Solad ex Maton

- Amomum cardamomum Willd

- Amomum capulaga Spangue & Burk

- Alpinia striata Horst

- Cardamomum minum Rumph

- Elettaria major Smith

2. Asal usul

Semula ditemukan tumbuh alamiah di daerah Pegunungan Malabar,

pantai barat India. Karena laku di pasar dunia, kemudian banyak ditanam di

Sri Lanka, Thailand, dan Guatemala. Di Indonesia mulai dibudidayakan

sejak 1986.

Dalam perdagangan kemudian ditawarkan juga varietas kapulaga lain dari

pegunungan tinggi Mysore (India) yang buah lonjongnya lebih membulat,

dan lebih disukai karena lebih sedap. Berbeda dengan kapulaga Malabar

yang tandan bunganya merayap, tandan bunga kapulaga Mysore tumbuh

tegak. Dari Sri Lanka ditawarkan Elettaria cadamomum var. major sebagai

Ceylon cardamom. Buahnya lebih lebar dan pipih daripada kapulaga

Malabar, E. cardamomum var. minor. Dari Thailand, kemudian juga

ditawarkan Siamese cardamom yang masih sejenis dengan kapulaga

Indonesia, Amomum cardamomum.

3. Bentuk fisik

Tumbuhan kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk rumpun,

sosoknya seperti tumbuhan jahe, dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter

dan tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di

ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut.

3

Page 4: Minyak Atsiri Kapulaga

4 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

Awalnya memang hidup liar, namun kini kapulaga dibudidayakan

sebagai tanaman rempah. Tumbuhan berbatang basah ini memiliki batang

berpelepah daun yang membalut batangnya. Letak daunnya berseling-seling.

Bunga tumbuhan ini tersusun dalam tandan yang keluar dari rimpangnya.

Buahnya berbentuk bula telur, berbulu, dan berwarna kuning kelabu.

Buahnya berkumpul dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buahnya

akan pecah dan membelah berdasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya

terdapat biji yang berbentuk bulat telur memanjang.

4. Morfologi tanaman

- Daun

Berdaun tunggal, duduk atau bertangkai pendek dan letak daun pada

batang tersebar berhadapan. Bentuk daun lunset, panjang 20 – 55

cm, lebar 2,5 – 11 cm. Kapulaga sabrang daunnya relatif panjang dan

warnanya lebih muda dabandingkan jenis lokal. Tepi daun rata,

pangkal daun meruncing dan ujung dau runcing, pertualangan daun

menyirip.

- Batang

Berbatang semu, terbungkus oleh pelepah daun yang berwarna hijau.

Berbentuk bulat, tumbuh tegak, tinggi sekitar 1-3 meter. Batang

tumbuh dari rhizome (rimpang) yang berada di bawah permukaan

tanah. Satu rumpun dapat mencapai 30-50 batang dan warna

rimpang ada yang merah kehitaman dan ada yang putih atau putih

kehijauan tergantung jenisnya.

4

Page 5: Minyak Atsiri Kapulaga

5 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

- Bunga

Kapulaga lokal bunganya tersusun rapat berbentuk bulir kerucut,

tangkai bunga berbuku rapat, mempunyai pelindung tersusun seperti

sisik dan bunga yang diujung biasanya tidak menjadi buah. Bunga

kapulaga sabrang berwarna putih bergaris coklat, daun pelindung

berwarna kusam, terdapat pada setiap ruang tangkai buah.

- Buah

Buah kapulaga lokal tersusun rapat burupa tandan yang terdiri 5-18

buah setiap tandan. Bentuk buah bulat, beruang tiga, setiap buah

terdapat 14-16 biji dan ukuran buah, warna kulit buah berbeda

menurut jenisnya. Kapulaga merah kulit buah berwarna putih

kemerahaan, sedangkan kapulaga putih buahnya berbulu halus.

Kapulaga sabrang buahnya duduk, menyebar pada percabangan

malai dan tangkai panjang. Bentuk buah bulat panjang sampai agak

lonjong, warna kulit buah haijau atau hijau muda.

Kapulaga berbuah pada umur 3 tahun. Buah kapulaga muncul dari

batang semu dekat tanah, dan merayap bersama tandannya yang sepanjang 1

m, ke tanah sekitarnya. Supaya tidak kotor kecipratan tanah kalau hujan,

petani pemiliknya menyelipkan lembaran plastik sebagai alas di bawah

tandan buah itu.

Buah lonjong sepanjang 1 cm yang bersisi tiga itu dipetik kalau sudah

montok, padat berisi, setengah matang. Warna hijaunya sudah berubah hijau

muda. Tadinya hijau tua. Ketika berubah warna itulah baunya sedap sesedap-

sedapnya.

Di India, buah yang sudah dikeringkan, disortir menurut ukuran dan

warnanya. Yang sudah kuning jerami cantik, dikemas sebagai buah siap jual,

sedangkan yang belum dipucatkan dulu dengan uap belerang. Penjagaan

mutu inilah yang membuat India menjadi pengekspor kapulaga yang

digemari orang.

Buah yang sudah kering menjadi keriput, bergaris-garis, berisi 4-7

butir biji kecil coklat kemerah-merahan. Rasanya agak pedas seperti jahe,

tetapi baunya tidak.

5

Page 6: Minyak Atsiri Kapulaga

6 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

5. Aroma

Kapulaga memiliki aroma bau sedap sehingga orang Inggris

menyanjungnya sebagai grains of paradise. Aroma sedap ini berasal dari

kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri ini mengandung lima

zat, yaitu:

borneol (sejenis terpena) yang berbau kamper seperti yang tercium

dalam getah pohon kapur barus.

alfa-terpinilasetat yang harum seperti bau jeruk pettigrain.

limonen yang juga harum seperti bau jeruk keprok.

alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun.

sineol yang sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih.

Kombinasi bau kamper, jeruk pettigrain, jeruk keprok, jeruk sitrun,

dan minyak kayu putih inilah yang membentuk aroma khas kapulaga.

6. Khasiat

Untuk pengobatan dalam kapulaga dapat mengatasi kembung, kejang

perut, sakit perut, masuk angin, bau mulut (air rebusan bahan-bahan,

diminum), muntah-muntah, radang lambung (maag), batuk, influenza,

demam, rematik, asam urat, dan pegal linu, dan hernia.

Biji, yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar, dapat

dimanfaatkan sebagai obat. Dalam dunia obat-obatan biji yang telah

dikeringkan dinamakan semen cardamomi. Selain bijinya, yang digunakan

untuk obat adalah bagian akar, buah, dan batangnya. Kapulaga mengandung

minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat,

betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan kersik.

Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat sebagai obat batuk.

Kapulaga juga memiliki khasiat untuk mencegah keropos tulang.

Di kalangan farmasi kuno, biji kapulaga Cardamomi fructus

dicampurkan dalam ramuan obat masuk angin, gara-gara khasiat sineol

berbau kayu putih ini yang membantu sifat karminatif (penghalau gas)

ramuan obat masuk angin dalam perut dan usus.

Beberapa pabrik bumbu juga mengekstrakkan minyak asiri dari biji

kapulaga menjadi oil of cardamom yang kemudian dikemas dalam botol.

6

Page 7: Minyak Atsiri Kapulaga

7 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga dipakai untuk menyedapkan soft

drink dan es krim Amerika di pabriknya.

B. Pembuatan Minyak Atsiri Kapulaga

Pembuatan minyak atsiri dari berbagai sumber yang kami peroleh ada 2

macam pengolahan, yaitu melalui proses penyulingan secara langsung dan

distilasi menggunakan pelarut organik.

1. Dengan cara penyulingan

Buah yang akan disuling, dijemur terlebih dahulu agar uap air hilang

dan tidak mengganggu proses penyulingan. Biji-bijinya dilepaskan dari kulit

atau kapsulnya. Biji itu digiling atau ditumbuk sampai lumat dan segera

sesudah itu dimasukkan ke dalam ketel. Dalam ketel, bahan yang telah

dilumatkan itu dihamparkan merata (tidak boleh terlalu tebal) di atas wadah-

wadah. Wadah menyerupai saringan berlubang-lubang.

Letak wadah di dalam ketel bertingkat-tingkat atau berlapis-lapis. Supaya

lumatan-lumatan tadi tidak lolos dari lubang-lubangnya. Wadah tadi dialasi

saringan-saringan terbuat dari kawat aluminium halus atau memakai kain

kasa yang jarang. Antara wadah yang satu dengan wadah yang lainnya sejak

dari tingkat bawah sampai ke tingkat atas berongga-rongga. Cerobong pipa

yang sekelilingnya berlubang-lubang dipasang di tengah sehingga menembus

semua wadah. Cerobong ini dibuat dari logam stainless atau aluminium,

dipasang terpadu, berpangkal pada tengah wadah yang terbawah. Sewaktu

penyulingan, melalui lubang-lubang cerobong itu uap dalam ketel dapat

merata mengenai semua bahan yang disuling, hingga proses pembuatan

minyak lebih sempurna. Uap bercampur minyak pun bebas menuju pipa

pengeluaran.

Penyulingan selama 4 jam dapat menunda seluruh kandungan ester yang

terdapat dalam minyak tersebut.

2. Dengan cara distilasi dengan pelarut ethanol

Buah kapulaga segar yang cukup umur dikupas dulu kulit buahnya

untuk dipisahkan dengan bijinya. Kemudian dicuci bersih, dan dikeringkan di

bawah sinar matahari tidak langsung dengan ditutup kain selama 3 hari. Buah

7

Page 8: Minyak Atsiri Kapulaga

8 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

dan biji diblender menjadi serbuk dan disimpan dalam wadah tertutup untuk

mengurangi penguapan minyak atsiri. Serbuk akan digunakan untuk distilasi

minyak atsiri dan pembuatan ekstrak kasar (Setyawan, 1999; Supriadi dkk.,

1999).

Pembuatan minyak kapulaga melalui 2 proses tahapan pengolahan,

yaitu proses pembuatan serbuk dan proses pengolahan minyak atsiri. Untuk

pembuatan serbuk sendiri terdiri dari beberapa proses, antara lain:

1. sortasi

proses seleksi dimana produk yang memenuhi standar mutu yang diinginkan

dibedakan dengan produk yang tidak memenuhi standar mutu.

2. pengupasan

buah kapulaga dikupas untuk dipisahkan dari bijinya.

3. pencucian

pencucian dimaksudkan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masih

melekat pada produk yang akan diolah.

4. pengeringan

pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air produk agar lebih tahan

lama dan lebih mudah untuk diolah.

8

Dicuci bersih

Dikeringkan

Diblender menjadi serbuk

Disimpan

Sortasi

Biji dan buah kapulaga

Dkupas kulit buahnya

Page 9: Minyak Atsiri Kapulaga

9 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

5. pengecilan ukuran

pengecilan ukuran bisa dilakukan dengan penggilingan atau menggunakan

blender, tujuannya adalah untuk memperluas permukaan kontak produk.

Sehingga proses distilasi nantinya bisa lebih cepat.

6. penyimpanan

Distilasi minyak atsiri (menggunakan pelarut ethanol)

Sebanyak 50 g serbuk ditambah 100 ml pelarut metanol absolut

dimasukkan dalam labu didih dan dipanaskan selama 6 jam pada suhu 80oC.

Hasil distilasi ditampung dalam labu erlenmeyer. Minyak atsiri yang tertampung

dipisahkan dari pelarut dengan cara dipanaskan pada suhu 80oC. Minyak atsiri

yang diperoleh disimpan dalam botol gelap, ditutup rapat dengan alumunium foil

dan disimpan pada suhu 4oC. (Ika Prasasty dkk, 2003).

Proses pembuatan minyak atsiri dari tanaman kapulaga adalah dengan

memmanfaatkan serbuk biji dan buah kapulaga kering. Tujuan penggunaan

bahan dalam bentuk serbuk adalah untuk memperluas permukaan kontak bahan

dengan pelarut ataupun dengan panas untuk mempercepat proses keluarnya

minyak atsiri dalam bahan tersebut. Kedua bahan ini selanjutnya dilarutkan

dalam pelarut organik, biasanya menggunakan ethanol, dengan perbandingan

9

Minyak atsiri

Dipanaskan selama 6 jam pada suhu 80oC (distilasi)

Hasil distilasi ditampung

Pemisahan minyak atsiri dengan pelarut, dengan cara dipanaskan pada suhu 80oC/menggunakan rotary evaporator

Ditambahkan pelarut ethanol dengan perbandingan serbuk dan ethanol 1 : 2

Serbuk biji dan buah kapulaga

Page 10: Minyak Atsiri Kapulaga

10 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

antara ethanol dan serbuk kapulaga kering sebanyak 2 : 1. Setelah itu larutan

didistilasikan pada suhu 80oC, pada kondisi ini ethanol yang telah bercampur

dengan serbuk kapulaga akan menguap pada suhu tersebut. Dan hasil distilasi

tersebut ditampung dalam wadah, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan

komponen pelarut dengan minyak atsiri dengan cara pemanasan lagi pada suhu

80oC atau bisa juga dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu yang

sama. Sehingga akhirnya diperoleh minyak atsiri kapulaga murni yang bisa

dimanfaatkan untuk pengolahan lebih lanjut.

C. Manfaat Minyak Atsiri Kapulaga

Manfaat dari minyak kapulaga ini antara lain adalah:

1. Sebagai pemberi aroma (makanan, parfum, dll).

2. Sebagai campuran untuk pembuatan balsem.

3. Sebagai jamu pengobatan.

4. Sebagai penambah flavor.

5. Sebagai zat anticendawan.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa:

1. proses pembuatan minyak kapulaga ada 2 macam pengolahan, yaitu dengan

metode penyulingan dan metode distilasi menggunakan pelarut organic

(ethanol).

2. senyawa-senyawa penyusun kapulaga antara lain borneol (sejenis terpena)

yang berbau kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kapur barus,

alfa-terpinilasetat yang harum seperti bau jeruk pettigrain, limonen yang juga

harum seperti bau jeruk keprok, alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun,

sineol yang sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih.

Kombinasi dari kelima aroma inilah yang menyebabkan aroma khas

kapulaga.

3. minyak kapuaga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan balsem, sebagai

penambah flavor dan aroma pada makanan ataupun minuman, juga bisa

dimanfaatkan sebagai jamu kesehatan.

10

Page 11: Minyak Atsiri Kapulaga

11 Disusun oleh: Arif Widianto, A.Md (Alumni D3 THP UNS Angkatan 2007)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. http://id.wikipedia.org. Diakses pada hari Senin, 8 Juni 2009 pukul

11.30 WIB.

Ika Prasasty, Suranto, Ratna Setyaningsih. 2003. Aktivitas Anticendawan Biji dan Buah

Kapulaga Lokal (Amomum cardamomum willd) Terhadap Botryris cinerea Pers.

Asal Buah Anggur(Vitis sp). Jurusan Biologi UNS.

Ridho. 2008. Balsam Dari Buah Kapulaga. http://ridhoanalis.blogspot.com. Diakses

pada hari Senin, 8 Juni 2009 pukul 11.30 WIB.

Setyawan, A.D. 1999. Status Taksonomi Genus Alpinia Berdasarkan Sifat-sifat

Morfologi, Anatomi dan Kandungan Kimia Minyak Atsiri. BioSmart 1 (1): 31-40.

Supriadi, C. Winarni, dan Hernani. 1999. Potensi Daya Antibakteri Beberapa Tanaman

Rempah dan Obat Terhadap Isolat Ralstonia Solanacearum Asal Jahe. Hayati 6

(2): 43-46.

11