Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh akumulasi modal (investasi pada tanah, peralatan, prasarana, dan sarana dan sumber daya manusia), sumber daya alam, sumber daya munusia (human resources) baik jumlah maupun tingkat kualitas penduduknya, kemajuan teknologi, akses terhadap informasi, keinginan untuk melakukan inovasi dan mengembangkan diri serta budaya kerja. Investasi merupakan sumber daya penting untuk meningkatkan modal atau stokkapital, karena stok kapital yang tersedia di suatu negara atau daerah akan menentukan kapasitas perekonomian dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Tujuan pokok dari adanya kegiatan investasi adalah untuk meningkatkan produksi, penyempurnaan struktur industri, penciptaan lapangan pekerjaan, pemerataan pendapatan, pemanfaatan sumber daya 1 | MinimnyaInfrastruktur Berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

description

Macroeconomics

Transcript of Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

Page 1: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh akumulasi

modal (investasi pada tanah, peralatan, prasarana, dan sarana dan sumber daya

manusia), sumber daya alam, sumber daya munusia (human resources) baik jumlah

maupun tingkat kualitas penduduknya, kemajuan teknologi, akses terhadap

informasi, keinginan untuk melakukan inovasi dan mengembangkan diri serta

budaya kerja. Investasi merupakan sumber daya penting untuk meningkatkan modal

atau stokkapital, karena stok kapital yang tersedia di suatu negara atau daerah akan

menentukan kapasitas perekonomian dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-

jasa. Tujuan pokok dari adanya kegiatan investasi adalah untuk meningkatkan

produksi, penyempurnaan struktur industri, penciptaan lapangan pekerjaan,

pemerataan pendapatan, pemanfaatan sumber daya alam dan manusia, mendorong

ekspor dan memelihara lingkungan.

Berkaitan dengan peran investasi terhadap pertumbuhan ekonomi,

salah satu bentuknya adalah investasi asing berupa Penanaman Modal Asing

Langsung (Foreign Direct Investment). Di Indonesia, pada periode tahun 2004

sampai 2012 secara umum mengalami trend fluktuasi yang meningkat. Menurut data

statistik UNCTAD, pada tahun 2004 jumlah total arus masuk FDI di Indonesia

adalah US$ 1.023 milyar dan pada tahun 2012 menunjukkan peningkatan yang

sangat tajam yaitu sebesar US$ 1,35 triliun.

1 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 2: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

Masuknya FDI berkaitan dengan ketersedian infrastruktur pendukung

di lokasi yang bersangkutan. Infrastruktur yang dimaksud terutama adalah :

transportasi, listrik, dan air. Akibat dari kekurangan infrastruktur serta kualitasnya

yang rendah kemungkinan akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi

dan tenaga kerja. Sehingga pada akhirnya banyak perusahaan akan keluar dari bisnis

atau membatalkan ekspansinya. Karena itulah infrastruktur sangat berperan dalam

proses produksi dan merupakan prakondisi yang sangat diperlukan untuk menarik

akumulasi modal sektor swasta. Infrastruktur yang baik juga dapat meningkatkan

produktivitas dan mengurangi biaya produksi.

Dewasa ini, Indonesia adalah salah satu tujuan utama dari investasi

negara-negara maju di dunia. Seperti Jepang, Inggris, Australia, Amerika Serikat,

Korea Selatan, Taiwan, Rusia, dan lain-lain. Ada lima faktor yang membuat investor

menaruh kepercayaan besar pada prospek investasi di Indonesia. Yakni, potensi

pertumbuhan pasar domestik, upah buruh yang relatif murah, tingginya konsumsi

domestik krena daya beli yang terus naik, ketersediaan sumber daya alam, serta

pengembangan cluster industri di berbagai wilayah Indonesia. Namun, itu berarti

bukan tanpa keluhan. Menurut survei yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga

bisnis negara masing-masing, hasilnya para investor asing masih saja mengeluhkan

permasalahan infrastruktur di Indonesia. Pemerintah harus benar-benar menanggapi

dan melakukan upaya-upaya dalam menangani masalah ini, tentunya agar Indonesia

tidak menerima dampak negatif yang ditimbulkan akibat minimnya infrastruktur

terhadap perkembangan investasi asing di Indonesia.

2 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 3: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja faktor yang menghambat pembangunan infrastruktur di

Indonesia ?

1.2.2 Apakah dampak yang ditimbulkan oleh masalah minimnya infrastruktur

terhadap investasi asing di Indonesia ?

1.3 Tujuan Kajian

Untuk mendeskripsikan apa saja faktor yang menghambat pembangunan

infrastruktur di Indonesia dan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh masalah

minimnya infratruktur terhadap investasi asing di Indonesia.

1.4 Manfaat Kajian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Bagi dunia pendidikan, khususnya Universitas Airlangga, penulis

berharap semoga kajian ilmiah ini bisa memenuhi kriteria penulisan yang

sudah sesuai dengan kaidah penulisan sehingga mampu menjadi bahan

rujukan dan referensi bagi mahasiswa-mashasiswa yang membutuhkan

informasi berkaitan dengan masalah yang penulis kaji.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti: Menambah wawasan tentang kondisi makroekonomi

terutama investasi asing dan masalah-masalah yang terkait seperti

minimnya infrastruktur dan sebagainya.

3 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 4: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

2. Bagi pengguna informasi, baik itu para pembaca pada umumnya,

kajian ilmiah ini mampu memberikan referensi yang sebaik-baiknya

tentang permasalahan yang terkait dengan investasi asing di

Indonesia.

4 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 5: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Investasi

2.1.1 Pengertian Investasi

Dalam pengertian umum, investasi diartikan sebagai pembelian (dan

berarti juga produksi), baik terhadap aktiva fisik seperti membangun rel kereta api,

membangun pabrik, pembukaan lahan, dan lain sebagainya, maupun aktiva finansial

(keuangan) seperti membeli sekuritas atau bentuk keuangan lainnya atau aktiva

kertas. Sebagai contoh, seseorang yang membeli saham atau obligasi. Namun dalam

ekonomi makro pengertian investasi lebih dipersempit yakni sebagai pengeluaran

masyarakat yang ditujukan untuk menambah stok modal fisik (Dornbusch dan

Fischer, 1994). Dalam perhitungan pendapatan nasional dan statistik, pengertian

investasi adalah seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal

dan pembelanjaan untuk mendirikan industri dan pertambahan dalam nilai stok

barang perusahaan yang berupa bahan mentah, bahan belum diproses, dan barang

jadi.

Bila dilihat dari siapa yang melakukannya, maka investasi dapat

dibagi dua kategori yakni penanaman modal dalam negeri (investasi domestik) yaitu

investasi yang dilakukan oleh penduduk di negara itu sendiri, sedangkan investasi

yang dilakukan oleh penduduk dari negara lain disebut dengan penenaman modal

asing (investasi asing).

5 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 6: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

2.1.2 Pengertian Penanaman Modal Asing

Arus modal yang masuk dari luar negeri dapat dibedakan menjadi

tiga, yaitu utang luar negeri, investasi portfolio, dan penanaman modal asing

langsung (foreign Direct Investment, FDI). Secara umum, FDI adalah bentuk

investasi yang ditanamkan langsung dan bergerak di berbagai bidang. Di dalam arus

FDI tidak termasuk investasi portfolio global berbentuk saham lewat jual beli di

bursa, obligasi dan surat berharga lainnya.

Menurut ilmu makroekonomi, dimana secara agregat tingkat FDI akan

mempengaruhi perekonomian negara penerima FDI dalam banyak hal, diantaranya

produksi (output), ketenagakerjaan, tingkat pengangguran, pendapatan, harga,

ekspor-impor, pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran, dan kesejahteraan umum

negara penerimaan FDI. Disisi lain, tingkat FDI yang masuk ke suatu negara juga

dipengaruhi oleh variabel-variabel makroekonomi, seperti: tingkat pendapatan,

nasional (GDP), investasi domestik,, tingkat pertumbuhan ekspor, nilai tukar riil,

surplus/deficit anggaran pemerintah, dan variabel makroekonomi lainnya, termasuk

pula tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

2.2 Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi

Yang dimaksud dengan infrastruktur adalah berbagai instalasi dan

kemudahan dasar terutama dalam sistem transportasi, komunikasi dan listrik) yang

diperlukan oleh masyarakat dalam melakukan aktivitas usaha baik untuk industri

maupun untuk perdagangan dan kelancaran pergerakan orang, barang, dan jasa dari

suatu daerah ke daerah lain atau ke negara lain.

6 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 7: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

Faktor infrastruktur fisik dibagi menjadi dua, yakni ketersediaan

infrastruktur dan kualitas serta akses infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur fisik

adalah untuk kelancaran kegiatan usaha yang perlu didukung oleh ketersediaan

infrastruktur fisik seperti jalan raya, kereta api, pelabuhan laut dan udara, sarana

komunikasi seperti telepon dan pos serta sumber energi seperti listrik. Sedangkan

kualitas dan akses terhadap infrastruktur fisik adalah kualitas infrastruktur harus

dalam keadaan baik. Infrastruktur fisik yang tersedia belum tentu menjamin

kelancaran usaha bila infrastruktur yang tersedia berada dalam kondisi yang tidak

baik. Kualitas infrastruktur selain memperlihatkan kondisi fisiknya yang siap dan

layak untuk digunakan, juga ditunjukkan dengan kemudahan akses terhadap

infrastruktur yang ada.

Yang termasuk infrastruktur antara lain pelayanan terhadap :

1. Public Utilities yaitu: energi, sanitasi, dan saluran air, telekomunikasi, pipa

pensuplai air, pipa gas dan pembuangan limbah.

2. Public Works yaitu: jalan, danau, canal untuk irigasi, dan drainase

3. Transportasi sektor lain yaitu: jalan kereta api, transportasi kota, pelabuhan dan

pelayaran serta pelabuhan udara.

Infrastruktur yang baik akan meningkatkan produktivitas dan

menurunkan biaya produksi. Jadi, infrastruktur juga merupakan faktor yang ikut

mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif. Keadaan jalan yang baik,

tersedianya pelabuhan yang memadai, tersedianya sumber energi yang dibutuhkan

oleh perusahaan, tersedianya transportasi, telekomunikasi akan membantu

meningkatkan kegiatan investasi. Untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur tesebut

7 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 8: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

maka pengeluaran pemerintah (pusat atau daerah) sangat menentukan untuk

membiayai peningkatan dan perbaikan infrastruktur.

8 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 9: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

BAB III

METODE KAJIAN

3.1 Metode Kajian

Pengkajian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yaitu

dengan cara menjabarkan atau mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat

pembangunan infrastruktur di Indonesia dan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh

permasalahan minimnya infrastruktur terhadap perkembangan investasi asing di

Indonesia.

3.2 Sumber Data

Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dengan cara

mengumpulkan data dari sumber-sumber yang cukup relevan baik berasal dari buku-

buku, internet, serta jurnal yang berhubungan dengan masalah yang penulis angkat.

3.3 Teknik Analisis Data

Setelah mendapatkan semua data yang diperlukan untuk kajian ilmiah ini,

penulis menggunakan teknik pengolahan data yaitu kualitatif deskriptif. Data yang

didapat, diolah dengan metode deskriptif yaitu menguraikan hasil tinjauan

kepustakaan mengenai teori-teori ekonomi yang mendukung dan studi kepustakaan

mengenai kasus-kasus yang relevan dengan yang penulis teliti untuk kemudian

ditarik kesimpulan mengenai masalah yang penulis kaji.

9 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 10: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

3.4 Sistematika Penulisan

3.4.1 Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang mendasari

ditulisnya kajian ilmiah, identifikasi, perumusan masalah, tujuan kajian, dan

manfaat kajian.

3.4.2 Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari dan berhubungan

dengan masalah yang dikaji.

3.4.3 Metode Kajian

Bab ini berisi tentang uraian Teknik Pengumpulan Data dan Teknik

Analisis Data yang digunakan, dan Sistematika Penulisan.

3.4.4 Pembahasan

Dalam bab ini diuraikan tentang pembahasan hasil kajian yang

dilakukan dengan pendekatan analisis kualitatif.

3.4.5 Penutup

Berisi uraian tentang simpulan dan saran yang perlu disampaikan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil-hasil kajian.

10 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 11: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Faktor yang Menghambat Pembangunan Infrastruktur di Indonesia

4.1.1 Kelangkaan

Ada beberapa faktor-faktor penghambat pembangunan infrastruktur di

Indonesia ditinjau dari ketersediaannya. Faktor yang utama yaitu indikasi dari

lemahnya kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam pemerintahan.

Hal tersebut seperti kurangnya koordinasi di dalam pemerintahan, rendahnya kualitas

proyek yang layak didanai bank, dan lemahnya kapasitas pelaksanaan pemerintah.

Faktor lain terkait dengan kelangkaan adalah ketersediaan lahan

karena langkanya akses terhadap lahan merupakan suatu penghalang bagi

pembangunan infrastruktur, terutama untuk proyek-proyek jalan/jalan tol, listrik, dan

komunikasi. Selain itu, kelangkaan pembiayaan, khususnya yang bersifat jangka

panjang, juga disorot sebagai hambatan. Hal-hal lain seperti kurangnya insentif

investasi juga disebutkan sebagai suatu faktor penghambat. Kurangnya insentif ini

harus dilihat dalam konteks kualitas iklim usaha dan dukungan dari pemerintah untuk

investasi dan kegiatan bisnis baru.

4.1.2 Biaya

Faktor-faktor yang tergolong kelompok ini adalah seperti mahalnya

pembebasan lahan di Indonesia, untuk pembangunan infrastruktur. Kemudian

tingginya biaya pendanaan, terutama yang jangka pendek, juga muncul sebagai

11 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 12: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

permasalahan, disertai dengan masalah perijinan usaha (indikasi biaya melakukan

bisnis) untuk investor yang ingin berinvestasi di pembangunan infrastruktur. Dan

permasalahan biaya lainnya yang dihadapi oleh investor kegiatan infrastruktur adalah

tingginya pajak yang ditetapkan pemerintah, terutama pemerintah daerah.

4.1.3 Kualitas

Masalah mendasar dalam kapasitas pemerintahan yang lagi-lagi

menjadi faktor penghambat pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama

tentang kemampuannya untuk mempersiapkan proyek yang layak didanai bank

secara tepat. Karena kebanyakan proyek yang layak didanai bank adalah proyek-

proyek yang dianggap buruk. Ini memperlihatkan ketidak siapan pemerintah dalam

menentukan proyek yang layak didanai oleh bank.

Masih tentang masalah kualitas sumber daya manusia dan

kelembagaan khususnya di dalam pemerintahan diantaranya seperti lemahnya tingkat

koordinasi di dalam pemerintah, yaitu ketidak efektifan interaksi pemerintah propinsi

dan juga pemerintah pusat dalam merangkul investor-investor untuk pembangunan

infrastruktur di Indonesia. Hal ini kembali menekankan keprihatinan tentang

lemahnya kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam pemerintahan

yang menjadi faktor penghambat pembangunan infrastruktur di negara kita ini.

12 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 13: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

4.2 Dampak yang Ditimbulkan Oleh Masalah Minimnya Infrastruktur

terhadap Investasi Asing di Indonesia

Penyediaan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu

prasyarat utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi, mempertahankan daya saing

internasional, serta untuk mendukung upaya pengurangan kemiskinan dan

pengangguran. Beberapa penelitian sudah mempelajari hubungan antara infrastruktur

dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Misalnya, Mawardi (2004) menunjukkan

bahwa infrastruktur memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi.

Temuan ini ditunjang oleh CIDES (2007) dan penelitian empiris oleh Mustajab

(2009) yang memperkirakan bahwa 1 persen kenaikan dalam investasi infrastruktur

menyumbang 0,3 persen pada PDB.

Berdasarkan uraian di atas, maka kita paham seberapa pentingnya

infrastruktur yang memadai terhadap pertumbuhan ekonomi. Dewasa ini, Indonesia

adalah salah satu tujuan utama dari investasi negara-negara maju di dunia. Seperti

Jepang, Inggris, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, Rusia, dan lain-

lain. Aliran modal asing ke Indonesia cukup tinggi dan besar-besaran. Hal ini terlihat

dari indeks pasar modal Indonesia memang terus melaju hingga berada di level 3500

dan terus menerus menyentuh rekor baru. Banyak pebisnis percaya bahwa hingga

tahun depan, pasar modal Indonesia berada di tingkat yang aman. Namun, hal

tersebut bukan berarti bahwa investor-investor asing tidak mengalami masalah dan

selalu senang menginvestasikan dana mereka ke Indonesia. Masalah utama yang

selalu mereka keluhkan kepada pemerintah Indonesia adalah masalah buruknya

infrastruktur di Indonesia. Sejumlah riset ilmiah mengenai infrastruktur di negara-

negara miskin menunjukkan bahwa negara-negara miskin memerlukan penggunaan

13 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 14: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

sekitar 9 persen dari PDB untuk dapat mengoperasikan, memelihara, atau merawat

dan membangun infrastruktur jika negara miskin tersebut hendak meraih level

millenium development goals. (MDGs)

Indonesia meskipun bukan kategori negara miskin, kondisi

infrastrukturnya juga masih sangat memprihatinkan. Ketersediaan dan kualitas

infrastruktur, fisik dan nonfisik kurang memadai. Padahal kondisi ekonomi yang

tengah berkembang seperti Indonesia mutlak memerlukan berbagai pengembangan

infrastruktur di berbagai sektor. Inilah yang selalu dikeluhkan oleh investor terutama

investor asing.

Beberapa survei yang dilakukan lembaga International Corporation

di negara-negara investor membuktikan turunnya kepercayaan pebisnis negara

tersebut untuk menginvestasikan dana mereka ke Indonesia. Seperti dalam Business

Confidence Index 2013 yang dikeluarkan oleh British Chamber of Commerce in

Indonesia yang mencerminkan pandangan para eksekutif-eksekutif bisnis senior

perusahaan-perusahaan Inggris terhadap bisnis di Indonesia pada 2013-2014.

Hasilnya tingkat kepercayaan perusahaan Inggris untuk berinvestasi di Indonesia

turun 23% dari 83% di tahun 2012 menjadi 60%. Selain itu tingkat kemudahan

berbisnis (ease of doing business) turun 15% dari 65% di tahun 2012 menjadi 50%.

Penurunan ini dikarenakan adanya 3 tantangan utama yang dihadapi pengusaha-

pengusaha Inggris, yang memengaruhi hubungan bisnis antar kedua negara.

Tantangan tersebut adalah minimnya infrastruktur, perangkat aturan, dan minimnya

skilled labour. Minimnya infrastruktur menjadi tantangan utama perusahaan asing

untuk berinvestasi di Indonesia.

14 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 15: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

Meskipun perusahaan-perusahaan asing dewasa ini tetap

menginvestasikan dana mereka ke Indonesia secara besar-besaran, namun jika sektor

infrastruktur masih buruk dan menjadi masalah utama dalam pembangunan ekonomi,

investasi asing tersebut akan sulit bertahan lama di Indonesia, dan bisa membuat

asing melakukan penarikan dana secara besar-besaran pula sehingga menimbulkan

fenomena hot money yang kerap terjadi. Hal ini juga dapat menimbulkan ancaman

baru yakni ancaman capital outflow.

15 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 16: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penyediaan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu

prasyarat utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi, mempertahankan daya saing

internasional, serta untuk mendukung upaya pengurangan kemiskinan dan

pengangguran. Saat ini ketersediaan infrastruktur di Indonesia masih rendah jika

dibandingkan dengan negara berkembang yang lain.

Faktor-faktor yang menghambat pembangunan infrastruktur di Indonesia

adalah sebagai berikut :

1. Kelangkaan

2. Biaya

3. Kualitas

Apabila sektor infrastruktur Indonesia masih buruk dan menjadi

masalah utama dalam pembangunan ekonomi, investasi asing tersebut akan sulit

bertahan lama di Indonesia, dan meskipun perusahaan-perusahaan asing dewasa ini

tetap menginvestasikan dana mereka ke Indonesia secara besar-besaran, mereka bisa

melakukan penarikan dana secara besar-besaran pula sehingga menimbulkan

fenomena hot money yang kerap terjadi. Hal ini juga dapat menimbulkan ancaman

baru yakni ancaman capital outflow.

16 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 17: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

5.2 Saran

Untuk mengatasi permasalahan infrastruktur yang buruk, pemerintah

negara ini perlu melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur dengan baik,

untuk mendukung hal tersebut maka pemerintah harus memperhatikan berbagai hal

diantaranya :

1. Menyelesaikan masalah-masalah dalam pembebasan lahan.

2. Memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan.

3. Memperbaiki tata kelola pemerintahan.

4. Memperbaiki kesediaan dana.

5. Melakukan intervensi menurut sektor.

Selain memicu pertumbuhan ekonomi, investasi asing juga

memberikan dampak negatif. Untuk mengurangi dampak tersebut maka Pemerintah

Pusat dan Regional perlu merevisi berbagai ketentuan-ketentuan yang melindungi

kepentingan peliharaan kelestarian dan kualitas lingkungan hidup dan lingkungan

alam.

17 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a

Page 18: Minimnya Infrastruktur berdampak pada Investasi Asing di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Dornbusch, Rudiger, et al 2004. Macroeconomics 7th edition. McGraw Hill

Mawardi, D.R. 2004. Hubungan antara infrastruktur ekonomi dan pertumbuhan

PDRB di Jawa Timur dengan menggunakan pendekatan model persamaan

produksi Cobb–Douglas. Thesis/Dissertation. Petra Christian Universitas

Indonesia.

Mustajab, M. 2009. Infrastructure Investment in Indonesia: Process and Impact.

PhD dissertation. Rijksuniversiteit. Netherlands.

Latip, Dedi. 2009. Analisa Pengaruh Penanaman Modal Asing Langsung (FDI)

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Propinsi Tahun 2000-2006.

Thesis. Depok. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Iqbal, Zafar dan Suleman, Areef. 2010. Indonesia : Kendala Kritis bagi

Pembangunan Infrastruktur. Jeddah. Islamic Development Bank.

www.google.com

Aunur, Rofiq. 2012. Infrastruktur Buruk, Daya Saing Terpuruk. beritasatu.com.

Diakses 30 Desember 2013.

Prayogi, Wherry Enggo. 2010. RI Terancam Capital Outflow Akibat Buruknya

Infrastruktur. Detik.com/finance. Diakses 30 des 2013.

18 | M i n i m n y a I n f r a s t r u k t u rB e r d a m p a k p a d a I n v e s t a s i A s i n g d i I n d o n e s i a