Mini Project
-
Upload
jaya-wijaya -
Category
Documents
-
view
12 -
download
3
description
Transcript of Mini Project
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kayu pada umumnya dikenal sebagai bagian batang atau cabang serta
ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat
perabot meja, kursi, bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan
kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan
rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat
akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
Salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam yaitu
kayu, yang tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga
mungkin yang terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu mencakup bahan
konstruksi yang dapat diperbaharui. Melihat luas dan pentingnya benda-benda
yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian dan tehnik-tehnik tertentu
dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut. Sebagai
contoh dari proses pembuatan benda-benda konstruksi dari kayu salah satunya
yaitu lemari, kursi, meja dan kuseng dan pintu. Untuk membuat benda-benda
diatas, diperlukan keahlian dan teknik-teknik yang dapat membuat kayu dapat
dimanfaatkan secara baik dan dapat menunjang aktivitas kegiatan manusia.
Berdasarkan uraian diatas maka dibuatlah suatu mini project berupa rak
buku yang dijadikan sebagai benda yang dapat dimanfaatkan penggunaannya
untuk menunjang kegiatan sehari-hari, misalkan menyimpan buku dan tempat
berkas-berkas penting lain yang jumlahnya banyak.
120
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari mini project adalah mahasiswa dapat mengetahui benda yang
dibuat dari hasil perancangan serta pengetahuan yang diperoleh dari praktikum
perbengkelan selama ini, mengetahui bahan dari mini project serta mengetahui
teknik yang digunakan dalam membuat mini project.
Kegunaan dari mini project adalah mahasiswa dapat mengetahui
penerapan dari teori dan praktikum dalam pembuatan suatu benda yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya benda yang sangat
diperlukan bagi kegiatan mekanisasi atau teknik pertanian sebagai disiplin
ilmu yang tengah digeluti.
120
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk
berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi),
bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi.
Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan
sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa
dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan
(dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu
serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi
penanganan. Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat kayu dengan sifat jenis
pohon yang menghasilkannya. Kerapatan (densitas) kayu bervariasi menurut
spesiesnya dan menentukan kekuatan kayu tersebut. Kayu mahoni
dan jati, misalnya, memiliki kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga
baik untuk diolah sebagai furniture dan kayu konstruksi. Akan tetapi kayu
dadap dan kapuk kerapatannya rendah, sehingga hanya layak untuk
membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak memerlukan
banyak kekuatan (Yuli, 2014).
Namun, pengertian kayu keras dan kayu lunak dalam bahasa
Inggris (yakni hardwood dan softwood) lebih terkait dengan kelompok
tumbuhan yang menghasilkannya. Hardwood dihasilkan oleh
jenis-jenis pohon berdaun lebar (kelompok dikotil), sedangkan softwood
dihasilkan oleh pohon-pohon yang cenderung mempunyai karakteristik
120
berdaun jarum. Dalam kenyataannya, jenis-jenis kayu keras tertentu, yang
memiliki kerapatan rendah, bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis kayu
lunak berkerapatan tinggi (Yuli, 2014).
II.2 Jenis-jenis Kayu
Menurut Herman (2012), ada beberapa jenis–jenis kayu yang umumnya
digunakan masyarakat untuk keperluan pembuatan bahan konstruksi, kerangka
dan benda penunjang lainnya. Jenis-jenis kayu tersebut antara lain:
1. Kayu Cendana
Kayu cendana umunya berwarna coklat muda dan jika sudah lama
terkena cahaya dan udara, warnanya menjadi sawo matang. Banyak
dipergunakan untuk perabot rumah tangga,dan pada bangunan rumah
seperti kuseng, daun pintu, jendela, dinding, lantai loteng, dan sebagainya.
2. Kayu Merbabu
Kayu merbabu umumnya berwarna coklat muda dan jika telah lama
akan menjadi coklat tua. Banyak dipergunakan untuk kerangka bangunan
diluar dan atap karena kuat serta tahan terhadap rayap, pengembangan dan
penyusutan kecil. Karena tingginya kadar O2 paku atau baut ataupun bahan
yang terbuat dari besi yang berhubung dengan kayu tersebut. Kekurangan
dari jenis kayu ini adalah mudalah terbakar.
3. Kayu Jati
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur
paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat
kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Kayu
jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena
120
kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang
memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati. Jawa
adalah daerah penghasil pohon jati berkualitas terbaik yang sudah mulai
ditanam oleh pemerintah Belanda sejak tahun 1800-an, dan sekarang
berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati
disalurkan langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan
kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti ada mata sehat, ada
mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang
diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang
dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu
tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut
dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.
4. Kayu Rasmala
Kayu rasmala umumnya berwarna merah dan coklat kehitam-hitaman.
Banyak dipergunakan untuk rangkap atap, balok, loteng, tiang-ting, dan
lain sebagainya. Kayu ini tahan terhadap rayap dan jika terlindung iklim
tidak menyebabkan banyak perubahan kadar lengas tahan terhadap bubuk.
Kayu ini mengalami pengembangan dan penyusutan besar berlebi-lebih
jika kadar lengas cepat dan besar, maka dapat memilin, dan banyak
tumbuh didaerah Jawa Barat dan Sumatera.
120
5. Kayu Merawan
Kayu merawan umumnya berwarna coklat muda dan jika sudah lama
atau tua, warnanya berubah menjadi coklat tua. Banyak digunakan untuk
bangunan rumah dan perabotan dan banyak ditemukan di Sumatera
dan Kalimantan.
6. Kayu Meranti
Kayu meranti tediri dari dua jenis yaitu meranti merah dan meranti
putih. Kayu ini banyak digunakan untuk kasau, reng, bangunan yang
ringan, papan, cetakan beton, tiang papan cetakan, dan lain-lain.
7. Kayu Kamfer
Kayu kamfer umumnya berwarna kuning kemerah-merahan. Kayu ini
tahan bubukan tetapi tidak tahan rayap. Oleh karena itu bangunan ini
hanya digunakan pada bangunan-bangunan bawah atap, seperti rangka
atap, balok loteng, papan loteng, dan sebagainya.
8. Kayu Zeungiing
Warnanya putih dan coklat muda. Kayunya agak lunak dan kembang
susutnya sangat besar namun agak tahan terhadap rayap. Banyak dipakai
untuk bangunan sederhana dan baik sekali untuk bangunan dengan
konstruksi paku.
II.3 Persyaratan Teknis Kayu
Setiap kayu mempunyai sifat yang berbeda seperti tingkat kelenturan,
susut muai, berat, tekstur dan sifat-sifat lain. Untuk dapat mengatur,
menyesuaikan, memperkirakan dan menentukan perlakuan kita terhadap kayu
yang akan digunakan, kita harus dapat memperhitungkan untung ruginya,
120
baik secara ekonomis ataupun secara pengerjaannya. Sehingga kita dapat
memperhitungkan umur ekonomis dari kayu tersebut dan berapa lama kita
akan menggunakannya sebagai bahan konstruksi atau untuk kepentingan
tertentu dalam skala rumah tangga (Dermawan, 2009).
1. Bangunan (konstruksi)
Kayu pada umumnya ditebang untuk dijadikan sebagai bahan yang
akan diolah pada berbagai jenis pekerjaan. Persyaratan teknis untuk jenis
kayu yang akan digunakan pada saat memilih kayu yang akan dijadikan
untuk bahan bangunan adalah kuat, kaku, keras, berukuran besar,
keawetan tinggi. Jenis kayu yang tepat untuk konstruksi ini antara lain
yaitu kayu balau, bengkirai, belangran, jati, kuruing, rasmala, dan
sebagainya.
2. Finir (biasa)
Persyaratan khusus untuk jenis kayu yang akan digunakan pada saat
memilih kayu yang akan dijadikan untuk bahan biasa yaitu berdiameter,
bulat, bebas cacat dan berat sedang. Jenis kayu yang tepat yaitu kayu
meranti, nyatoh, dan agathis.
3. Meubel
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan meubel yaitu berat
sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan. Jenis kayu yang
karakteristiknya sesuai yaitu jati, eboni, meranti, mahoni, suren dan
sonokeling.
120
4. Lantai
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan lantai yaitu keras,
mudah dipaku, cukup kuat, daya abrasi tinggi dan tahan asam. Jenis kayu
yang sesuai yaitu balau, bengkirai, belangeran dan kayu jati.
5. Bantalan kereta api
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan sebagai bantalan
kereta api haruslah kuat, keras, kaku dan awet. Jenis kayu yang sesuai
yaitu kayu balau, bengkirai, belangeran dan ulin.
6. Tiang listrik atau telepon
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan sebagai tiang
listrik atau telepon yaitu kuat, ringan, awet dan bentuk lurus. Jenis kayu
yang sesuai yaitu kayu balau, jati merbau, lara, ulin
7. Perkapalan
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan sebagai bahan
pembuatan kapal atau perahu yaitu kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan
binatang laut. Jenis kayu yang sesuai yaitu ulin, kaur dan bengkirai.
8. Patung dan ukiran
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan sebagai patung
dan ukiran yaitu berserat lurus, teratur, keras, terkstur halus, tidak mudah
patah dan memiliki warna gelap. Jenis kayu yang tepat dan sesuai yaitu
jati, sonokeling, eboni, melur dan salimuli.
9. Moulding
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan moulding yaitu
ringan, berserat lurus, bertekstur lurus, mudah dikerjakan dan dekoratif.
120
10. Bekisting
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan bekisting yaitu ringan,
mudah dipaku, mudah dikerjakan. Jenis kayu yang sesuai yaitu terentang
dan surem.
II.4 Sambungan Kayu
Komponen pembentuk sambungan adalah kayu yang akan disambung,
alat sambung (fastener) dan alat pelat sambung (connector plate).
Sambungan kayu tanpa alat-alat sambungan merupakan cara menyambung
kayu tertua. Semua gaya disalurkan dari kayu yang satu ke kayu yang lain.
Penggunaan alat-alat sambung sederhana seperti pengikatan, paku, pasak,
kelam atau besi trip berfungsi sebagai pengaman pada titik letak
sambungan tersebut (Moediartianto, 2004).
Sambungan perekat merupakan sambungan bidang yang sangat kuat.
Jangan manggabungkan kekuatan sambungan perekat dengan alat sambung
yang lain misalnya lem dan paku. Pada saat sambungan menerima beban,
sambungan langsung menerima beban tersebut, sedangkan alat sambungan
yang lain baru menerima beban penuh sesudah terjadi pergeseran sedikit
Alat-alat sambung kayu telah mengalami perbaikan dan
perkembangannya selama bertahun-tahun. Saat ini, sambungan dapat
dirancang dengan akurasi yang sama dengan bagian lain dari suatu struktur.
Alat-alat sambung ini terdiri dari paku, sekrup, lag screw, dowel, pin beralur
(drift pin), baut beralur (drift bolt) dan baut (Moediartianto, 2004).
120
Sedangkan pada alat-alat sambung yang lain adalah paku khusus,kokot
(staple), paku sumbat kayu (timber rivet), cincin belah (split ring), plat geser
(shear plate), plat klem. Umumnya alat–alat sambung pengikat kayu terbuat
dari logam dan memiliki kekuatan yang tinggi sehingga kerusakan pada alat
sambung pengikatnya sendiri tidak menjadi perhatian. Persyaratan utamanya
adalah kuat pengangannya, yaitu kemampuannya untuk meneruskan tegangan
dari satu elemen ke elemen lainnnya tanpa menimbulkan kerusakan. Kuat
pegang berhubungan dengan sifat kekuatan struktural dan kondisi kayu.
Diperkirakan sekitar 75.000 alat sambung atau pengikat, utamanya paku,
digunakan di setiap rumah. Paku umumnya digunakan untuk menahan beban
yang ringan, seperti pada konstruksi rangka ringan, diafragma dan dinding
geser (shear wall). Sementara itu, baut digunakan untuk menahan beban
dengan jarak relatif besar yang perlu diteruskan melalui sebuah sambungan,
juga digunakan pada konstruksi kayu berat dan konstruksi rangka ringan
untuk mengantisipasi beban yang besar (Moediartianto, 2004).
Sambungan dengan paku memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
sambungan dengan baut. Hal ini terkait antara lain dengan efisiensi paku yang
lebih besar, perlemahan yang diberikan relatif kecil yaitu kira-kira 10%
sehingga sering diabaikan, lebih kaku dan pengerjaannya relatif lebih mudah
bila kayu yang akan dikerjakan tidak terlalu keras dan bagian yang disambung
tidak terlalu tebal sehingga tidak perlu dibor terlebih dahulu. Meskipun baut
banyak dipakai, sebetulnya dianggap tidak begitu baik karena efisiensinya
rendah dan deformasinya besar. Baut lebih mudah dipasang karena tidak
memerlukan pembuatan alur dan elemen yang telah disambung tidak perlu
120
dipisahkan. Konstruksi kuda-kuda kayu umumnya merupakan suatu
konstruksi penyanggah atau pendukung utama dari atap. Konstruksi kuda-
kuda kayu mempunyai syarat tidak boleh berubah bentuk, terutama jika sudah
berfungsi. Beban-beban atap yang harus diterima konstruksi kuda-kuda kayu
melalui gording-gording yang sedapat mungkin disalurkan atau diterima tepat
pada titik buhul. Dengan demikian rangka batang dapat bekerja sesuai dengan
perhitungan besarnya gaya batang dan juga batang tersebut tidak terjadi
tegangan lentur melainkan hanya terdapat tegangan normal tekan dan tarik
(Moediartianto, 2004).
II.5 Peralatan Kerja Kayu
Setiap kayu memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dan yang
lainnya. Sehingga tak jarang kita sering melihat ada banyak cara atau teknik
pengerjaan kayu (Dermawan, 2009).
Menurut Dermawan (2009), peralatan kerja kayu umumnya terdiri dari
beberapa alat yang memiliki ukuran yang bervariasi. Mulai dari yang terkecil
hingga yang terbesar sekalipun. Adapun peralatan kerja kayu yang sering
digunakan yaitu:
1. Gergaji
Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong kayu dalam
ukuran dan bentuk yang dikehendaki.Gergaji tangan terdiri dari daun baja
dengan barisan gigi yang telah dikikir. Daunnya dijepit pada pegangan
kayu dengan perentaraan baut.
120
a. Gergaji pembelah
Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk
membelah kayu. Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu
searah jaringan serat kayu dan mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk gigi
pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70
mm.
b. Gergaji pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang
untuk memotong kayu. Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayat
atau memotong melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya
mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm.
Panjang daun antara 550 mm hingga 700 mm. Gergaji pemotong
mempunyai bentuk gigi yang berbeda dengan gigi gergaji belah.
Perbedaan tersebut berupa bentuk mata gigi.
c. Gergaji kurva
Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-lengkungan
yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan dengan
gergaji lain. Ukuran panjang daun berkisar 156 mm.
2. Ketam
Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar
bekas gergajian atau bekas pemotongan, kayu yang sudah dipahat serta
mengikis permukaan kayu yang berurat atau berserat bolak-balik, untuk
mengetam sisi permukaan yang akan disambungkan dengan perekat atau
120
dilem, agar dapat lebih meresap ke dalam kayu dan sambungan akan
menjadi rapat dan kuat.
3. Pahat
Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan
pemotongan dan pembentukan yang bermacam-macam, maka dibuatlah
bentuk-bentuk pahat-pahat yang disesuikan dengan pekerjaan.
120
III. METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Waktu dan Tempat
Pembuatan mini project rak buku dilaksanakan pada tanggal 18-27 April
2015 bertempat di kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.
III.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu
gergaji potong, gergaji belah, kuas, bor portable (listrik), bor manual (tangan),
ketam, pahat, meteran dan mistar baja.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu kayu,
tripleks, paku, balok-balok, cat dan amplas.
III.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam pembuatan mini project rak buku
yaitu:
1. Mendesain sketsa dari rak buku yang akan dibuat.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan rak
buku.
3. Mengukur balok dan papan serta tripleks yang akan dipakai dengan
meteran, mistar baja.
4. Memotong balok dan papan menggunakan gergaji.
5. Menyatukan balok dan papan serta tripleks hingga menjadi kerangka dan
berbentuk rak buku.
6. Menghaluskan bagian-bagian yang masih kasar menggunakan amplas.
120
7. Mengecek bagian-bagian penyusun kerangka dan bagian yang masih perlu
diperbaiki.
8. Mengecat rak buku dengan cat warna coklat.
9. Menunggu hingga cat kering dengan baik dan memberikan varnish pada
rak buku agar mengkilap.
120
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
IV.1 Biaya
Tabel 14. Anggaran BiayaNo. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 136.000
2 Bahan Habis Pakai 1.209.000
3 Lain-lain 700.000
Jumlah (Rp) 2.045.000
IV.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 15. Jadwal Kegiatan
No. Jenis KegiatanPekan ke-1 Pekan ke-2
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 Mendesain Rak buku
2Menyiapkan alat dan
bahan
3Mengukur balok dan
papan serta tripleks
4Memotong balok dan
papan
5
Menyatukan balok
dan papan serta
tripleks hingga
menjadi kerangka
6Menghaluskan
bagian-bagian kasar
7 Mengecek bagian
120
penyusun kerangka
8 Mengecat rak buku
9Memberi varnish
pada rak
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
120
V.1Hasil
Gambar 5. Hasil pembuatan rak buku
V.2Pembahasan
Berdasarkan hasil pembuatan mini project rak buku, dapat diketahui
bahwa kayu dapat dijadikan sebagai bahan konstruksi, bangunan, serta benda-
benda lain karna memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini sesuai
dengan pendapat Herman (2012) yang menyatakan bahwa kayu banyak
digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti bahan konstruksi,
bangunan, lemari dan rak buku yang umumnya terbuat dari kayu yang
mempunyai karakteristik keras dan tidak mudah rapuh serta mengalami
penyusutan akibat suhu dan intensitas kelembapan.
120
Rak tersebut terbuat dari jenis kayu jati karena kayu ini mempunyai kelebihan-
kelebihan diantaranya yaitu tahan terhadap rayap atau serangga yang lain,
jamur dan awet. Kayu jati memliki kandungan minyak yang terdapat pada
bagian kayu sehingga menyebabkan kayu jati termasuk jenis yang kuat dan
tahan terhadap serangga. Kualitas rak buku dipengaruhi oleh keadaan bahan
baku misalkan jenis, kekeringan, cacat-cacat kayu, ketrampilan tenaga kerja,
mutu dan ketajaman peralatan dan mesin-mesin, proses serta cara
pengerjaannya.
Tahapan dalam pembuatan rak buku yaitu setelah melakukan pengukuran,
langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pemotongan pada
balok dan papan dengan lebar dan jarak yang telah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan gergaji. Setelah pemotongan selesai, kemudian
kami menyusun rangka rak tersebut dengan memasangkan paku pada setiap
sisi rak. Setelah itu, kami melakukan penghalusan pada sisi bagian atas dan
tempat untuk meletakkan bahan agar rangka alat menjadi halus dan tidak
melukai atau merobek buku pada saat disimpan nanti, serta beban yang
ditampung cukup besar. Kemudian kami melakukan pengecatan pada alat,
warna yang kami gunakan yaitu warna coklat agar menjadikan warna
kayu tetap sesuai dengan warna aslinya sehingga lebih indah dilihat dan
dipandang kemudian diberi tambahan varnish agar mengkilap. Hal ini
sesuai dengan pendapat Yuli (2014), yang menyatakan bahwa setiap proses
pengerjaan atau pembuatan yang dilakukan tergantung dari bahan
atau jenis benda yang akan dibuat. Tapi pada umumnya tahapan-tahapan
proses yang selalu dikerjakan adalah penyediaan bahan, pemotongan atau
120
penggergajian kayu, pengerjaan lanjutan dan penghalusan, pengeringan dan
finishing.
VI. PENUTUP
120
VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembuatan mini project yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
2. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu
bor, ketam listrik, catok manual, gergaji manual, gergaji listrik, amplas
listrik, pensil dan meteran serta mistar baja.
3. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku
yaitu balok, papan, tripleks, solar, cat, paku dan listrik.
4. Teknik yang dipakai dalam membuat atau mengerjakan mini project yaitu
memotong, menyambung, memahat dan melubangi.
VI.2 Saran
Dalam pembuatan suatu benda atau konstruksi terutama yang berbahan
dasar dari kayu harus memahami karakteristik dari kayu yang akan digunakan,
serta mengetahui teknik-teknik dalam pembuatan serta pengerjaan kayu
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
120
Dermawan. 2009. Kayu, Jenis Kayu dan Penggunaanya. Andi Offset: Malang.
Herman. 2012. Ilmu konstruksi Bangunan Kayu. Kanisius Press: Yogyakarta.
Moediartianto. 2004. Ilmu Bahan Konstruksi Bangunan Kayu Edisi Baru. Kanisius Press: Jakarta.
Yuli. 2014. Jenis-Jenis Kayu dan Konstruksi Kayu. Bina Cipta: Bandung.
LAPORAN MINI PROJECTPERBENGKELAN PERTANIAN
120
MINI PROJECT
NAMA : AZMAWIJAYA . ANIM : G411 13 510KELOMPOK : IV (EMPAT)ASISTEN : MUHAMMAD QAYYUM HAMKA
RISQAN ABDILLAH G.
LABORATORIUM PERBENGKELAN PERTANIANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2015LAMPIRAN
I. Gambar Perancangan (Autocad)
120
II.Gambar Dokumentasi
III. Justifikasi Anggaran
1. Peralatan Penunjang
120
MaterialJustifikasi
PemakaianKuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Mata Ketam Alat penghalus rak
buku
3 40.000 120.000
Kuas Alat pengecat rak
buku
2 8.000 16.000
Sub Total I (Rp) 136.000
2. Bahan Habis Pakai
MaterialJustifikasi
PemakaianKuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Amplas Bahan Penghalus
kerangka rak buku
3 10.000 30.000
Paku 1 Kg Bahan penyangga
dan penyambung
rangka
1 18.000 18.000
Balok Kayu Bahan pembentuk
rangka
47 13.000 611.000
Tripleks Bahan pembentuk
rangka
6 50.000 300.000
Papan Bahan pembentuk
rangka dan sebagai
alas dalam rangka
10 10.000 100.000
120
rak buku.
Solar 2 Liter 2 15.000 30.000
Cat Bahan pengecat
dan pelapis rangka
2 60.000 120.000
Sub Total II (Rp) 1.209.000
3. Lain-lain
MaterialJustifikasi
PemakaianKuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Biaya kirim Upah
transpor
Pengantaran
rak buku
1 100.000 100.000
Biaya
Tukang
Upah
pembuatan
rak buku
2 300.000 600.000
Sub Total III (Rp) 700.000
Total Keseluruhan I + II + III (Rp) 2.045.000
120