Minhaj alFirqoh anNajiah

12
Minhaj alFirqoh anNajiah Minhaj alfirqoh anNajiah adalah jalan golongan yang selamat dinamakan demikian karena mereka selamat dari kesesatan seperti bid’ah dan syirik di dunia dan selamat dari neraka di ahirat. Sebagaimana yang dikabarkan Rosululloh bahwa umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya di neraka dan hanya satu yang di sorga yaitu golongan yang selamat yang mengikuti jejak Rosul dan sahabatnya. Kaum muslimin yang dimuliakan Alloh, meniti jejak golongan yang selamat adalah suatu keharusan bagi yang menginginkan keselamatan kehidupan di dunia dan ahirat di mana sekarang ini banyak golongan yang mengaku dirinya golongan yang paling benar dan paling sesuai dengan sunnah rosul dan bahkan mengaku di atas manhaj salaf. 1 Bertolak dari sini hati kami tergugah untuk menyampaikan manhaj (jalan), prinsip-prinsip, aqidah dan da’wah golongan yang selamat melalui media ini. Simak dan ikuti terus sajian kami, meski jauh dari sempurna, semoga anda menemukan hakikat golongan yang selamat. Ciri-ciri Husus Golongan yang Selamat Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz Ciri husus golongan yang selamat yang paling menonjol adalah berpegang teguh dengan ajaran Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam aqidah, ibadah, ahlak dan muamalah. Pada empat pokok ini anda menemukan golongan yang selamat sangat menonjol : Maka dalam hal aqidah anda menemukan mereka berpegang teguh dengan dalil dari alqur’an dan as sunnah pada masalah tauhid yang murni atau tauhid uluhiah Alloh, rububiah dan asma dan sifatNya. Dalam masalah ibadah anda menemukan mereka berbeda dengan golongan lain disebabkan berpegang teguh dan mempraktekkan ibadah sesuai cara rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam apakah pada masalah jenis, sifat, ukuran, waktu, tempat dan sebab ibadah. Anda tidak menemukan mereka mengadakan kebid’ahan dalam agama Alloh bahkan mereka orang-orang 1 karena da’wah telah berkembang pesat dan diterima masyarakat dan kokoh dalilnya maka mereka seperti yang dikatakan penyair : Semua mengaku pacar Laila dan Lalila tidak mengakuinya.

description

Minhaj alFirqoh anNajiahMinhaj alfirqoh anNajiah adalah jalan golongan yang selamat dinamakan demikian karena mereka selamat dari kesesatan seperti bid’ah dan syirik di dunia dan selamat dari neraka di ahirat. Sebagaimana yang dikabarkan Rosululloh صلي الله عليه وسلم bahwa umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya di neraka dan hanya satu yang di sorga yaitu golongan yang selamat yang mengikuti jejak Rosul dan sahabatnya. Kaum muslimin yang dimuliakan Alloh, meniti jejak golongan yang selamat adalah suatu keharusan bagi yang menginginkan keselamatan kehidupan di dunia dan ahirat di mana sekarang ini banyak golongan yang mengaku dirinya golongan yang paling benar dan paling sesuai dengan sunnah rosul صلي الله عليه وسلم dan bahkan mengaku di atas manhaj salaf. Bertolak dari sini hati kami tergugah untuk menyampaikan manhaj (jalan), prinsip-prinsip, aqidah dan da’wah golongan yang selamat melalui media ini. Simak dan ikuti terus sajian kami, meski jauh dari sempurna, semoga anda menemukan hakikat golongan yang selamat.

Transcript of Minhaj alFirqoh anNajiah

  • Minhaj alFirqoh anNajiah

    Minhaj alfirqoh anNajiah adalah jalan golongan yang selamat dinamakan demikian karena

    mereka selamat dari kesesatan seperti bidah dan syirik di dunia dan selamat dari neraka di

    ahirat. Sebagaimana yang dikabarkan Rosululloh bahwa umat ini akan terpecah

    menjadi 73 golongan semuanya di neraka dan hanya satu yang di sorga yaitu golongan yang

    selamat yang mengikuti jejak Rosul dan sahabatnya. Kaum muslimin yang dimuliakan Alloh,

    meniti jejak golongan yang selamat adalah suatu keharusan bagi yang menginginkan

    keselamatan kehidupan di dunia dan ahirat di mana sekarang ini banyak golongan yang

    mengaku dirinya golongan yang paling benar dan paling sesuai dengan sunnah rosul

    dan bahkan mengaku di atas manhaj salaf.1 Bertolak dari sini hati kami tergugah untuk

    menyampaikan manhaj (jalan), prinsip-prinsip, aqidah dan dawah golongan yang selamat

    melalui media ini. Simak dan ikuti terus sajian kami, meski jauh dari sempurna, semoga anda

    menemukan hakikat golongan yang selamat.

    Ciri-ciri Husus Golongan yang Selamat

    Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz

    Ciri husus golongan yang selamat yang paling menonjol adalah berpegang teguh dengan ajaran

    Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam dalam aqidah, ibadah, ahlak dan muamalah. Pada

    empat pokok ini anda menemukan golongan yang selamat sangat menonjol :

    Maka dalam hal aqidah anda menemukan mereka berpegang teguh dengan dalil dari alquran

    dan as sunnah pada masalah tauhid yang murni atau tauhid uluhiah Alloh, rububiah dan asma

    dan sifatNya.

    Dalam masalah ibadah anda menemukan mereka berbeda dengan golongan lain disebabkan

    berpegang teguh dan mempraktekkan ibadah sesuai cara rosululloh shollallohu alaihi wa

    sallam apakah pada masalah jenis, sifat, ukuran, waktu, tempat dan sebab ibadah. Anda tidak

    menemukan mereka mengadakan kebidahan dalam agama Alloh bahkan mereka orang-orang

    1 karena dawah telah berkembang pesat dan diterima masyarakat dan kokoh dalilnya maka mereka seperti yang dikatakan penyair : Semua mengaku pacar Laila dan Lalila tidak mengakuinya.

  • yang sangat beradab kepada Alloh dan rosulNya, tidak mendahului di depan Alloh dan rosulNya

    dalam memasukkan sesuai dari masalah ibadah yang Ia tidak mengijinkannya.

    Dalam ahlak, anda menemukan berbeda dengan golongan yang lainnya dengan baiknya ahlak

    seperti mencintai saudaranya, lapang dada, wajah cerah, baik cara bicaranya, murah hati,

    pemberani dan ahlak mulia yang lainnya.

    Dalam masalah muamalah anda menemukan mereka bermuamalah dengan manusia dengan

    jujur dan kejelasan yang diisyaratkan oleh Rosululloh :

    Antara penjual dan pembeli itu ada pilihan selama keduanya belum berpisah jika keduanya

    jujur dan menjelaskan barangnya maka diberkahi dalam jual belinya dan jika keduanya dusta

    dan menyembuny ikan cacat barangnya maka dihapus barokahnya.

    Dan adanya kekurangan dalam kehususan ini tidak mengeluarkan seseorang dari golongan yang

    selamat akan tetapi bagi tiap-tiap derajat itu sesuai yang mereka kerjakan. Kekurangan dalam

    hal tauhid terkadang dapat mengeluarkannya darinya seperti ada kekurangan dalam hal

    keihlasan, demikian juga kebidahan terkadang mengeluarkannya dari golongan yang selamat.

    Adapun kekurangan dalam masalah ahlak dan muamalat tidaklah mengeluarkan seseorang dari

    golongan yang selamat meskipun mengurangi kedudukannya.

    Kita membutuhkan rincian dalam masalah ahlak. Termasuk masalah ahlak yang terpenting

    adalah persatuan kalimat dan bersatu di atas kebenaran yang telah Alloh wasiatkan. Alloh taala

    berfirman :

    Dia telah mensyari`atkan kamu tentang agama Islam/tauhid yang telah diwasiatkan-Nya

    kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (AlQur'an) dan apa yang telah Kami

    wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama (tauhid, iman, taat

    kepadaNya dan rasul-rasulNya dan menerima syariatNya) dan janganlah kamu berpecah belah

    tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.

    Allah memilih kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada

    (agama) -Nya orang yang kembali taat kepada-Nya.2

    2 Asy Syura : 13. Inti agama yang diseru semu rasul adalah ibadah kepada Alloh Taala semata tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apa pun walaupun syariat dan cara ibadah berbeda-beda. (Ibnu Katsir dan lihat tafsir Fathul Qadir, Syaukani)

  • Dan Ia mengabarkan bahwa Nabi kita berlepas diri dari orang-orang yang

    memecah belah agamanya dan bergolong-golongan. Alloh taala berfirman :

    Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka terpecah menjadi

    banyak golongan3, mereka bukan dari golonganmu sedikit pun4. Sesungguhnya urusan mereka

    hanyalah (diserahkan) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa

    yang telah mereka perbuat pada hari kiamat5.

    Maka persatuan kalimat dan hati termasuk ciri husus golongan yang selamat ahlus sunnah wal

    jamaah jika terjadi perselisihan di antara mereka dari masalah ijtihadiah tidak sampai

    menyebabkan saling dengki, permusuhan dan kebencian, bahkan mereka meyakini mereka

    adalah saudara. Bahkan seorang dari mereka sholat di belakang imam yang berbeda pendapat

    dalam masalah fiqih dengannya seperti makmum yang berpendapat batalnya wudhu orang

    yang makan daging onta sholat di belakang imam yang berpendapat tidak batal wudhunya, ia

    memandang sholat di belakang imam tersebut sah meskipun seandainya ia sholat sendiri

    memandangnya tidak sah. Semua itu karena mereka memandang perselisihan yang muncul dari

    ijtihad pada perkara yang boleh ijtihad padanya sesungguhnya bukan perselisihan karena

    masing-masing mereka telah mengikuti apa yang wajib diikuti/dalil yang tidak diperbolehkan

    berpaling darinya. Maka mereka memandang bahwa saudaranya jika menyelisihi mereka dalam

    amalan apa saja karena mengikuti dalil pada hakikatnya sama dengan mereka. Karena mereka

    yang mengajak mengikuti dalil bagaimanapun keadaannya. Jika menyelisihi mereka pada apa

    yang mencocoko dalil di sisi mereka maka pada hakikatnya mencocoki mereka karena ia

    berjalan pada yang apa yang mereka seru dan mengambil petunjuk darinya dari berhukum

    dengan kitabulloh dan sunnah rosulillah . Dan tidak tersembunyi lagi bagi

    kebanyakan ahli ilmu adanya perbedaan pendapat di kalangan sahabat pada masalah seperti ini

    bahkan di jaman Nabi dan beliau tidak mencela seorang pun dari mereka. Ketika Rosululloh

    pulang dari peperangan Ahzab dan ditemui Jibril, dan Jibril menunjuk ke Bani Quraidhoh yang

    membatalkan perjanjian secara sepihak, maka beliau berseru kepada sahabat dan berkata :

    Janganlah seorang di antara kalian sholat ashr kecuali telah sampai di Bani Qoraidhoh. Lalu

    sahabat keluar dari Madinah menuju ke tempat Bani Qoraidhoh dan belum sampai tujuan tiba

    waktu sholat ashr. Maka di antara mereka ada yang mengahirkan sholat hingga sampai di Bani

    Qoraidhoh setelah keluar waktu sholat karena perintah Rosulillah : Janganlah

    seorang di antara kalian sholat ashr kecuali telah sampai di Bani Qoraidhoh. Dan di antara

    mereka ada yang sholat pada waktunya dan mengatakan : Rosulillah

    3 Golongan-golongan yang sesat. 4 Mereka adalah ahli bidah, pembuat kerancuan agama dan orang-orang sesat serta yang sejenisnya dari umat ini. 5Al Anam :159.

  • memerintahkan kita untuk menyegerakan keluar dari Madinah dan tidak menginginkan kita

    untuk mengahirkan sholat dan mereka semuanya benar dan bersamaan dengan itu

    Rosulillah tidak marah kepada salah satu dari kedua kelompok itu dan masing-

    masingnya tidak saling bermusuhan dan membenci dikarenakan perbedaan dalam memahami

    dalil (nash). Oleh karena itu aku memandang bahwa wajib bagi kaum muslimin yang

    menasabkan kepada as sunnah agar menjadi umat yang satu, tidak bergolong-golongan, seperti

    ini menasabkan kepada satu kelompok dan yang lain kepada kelompok lainnya dan yang ketiga

    kepada kelompok yang ketiga di mana mereka saling menyerang dengan ucapan-ucapan, saling

    bermusuhan dan membenci dengan sebab perbedaan yang diperbolehkan ijtihad padanya dan

    aku tidak perlu menyebutkan kelompoknya akan tetapi bagi yang berakal paham dan jelas

    masalahnya baginya.

    Maka aku memandang wajib bagi ahlus sunnah wal jamaah untuk bersatu meskipun mereka

    berselisih pada perkara yang dikehendaki dalil sesuai pemahaman mereka. Sesungguhnya ini

    adalah perkara yang mudha, alhamdulillah. Yang penting adalah persatuan hat dan kalimat dan

    tidak diragukan musuh-musuh muslimin menyukai mereka berpecah belah apakah mereka

    musuh yang terang-terangan atau musuh yang menampakkan menolong muslimin atau Islam

    padahal mereka tidak seperti itu. Maka wajib kita membedakan diri dengan ciri husus ini yang

    merupakan ciri golongan yang selamat yaitu bersatu di atas kalimat yang satu. (Dari Fatawa

    Muhimmah Liamumil Ummah, Syaikh Bin Baaz, 17-22)

    Beberapa Tanda Golongan yang Selamat

    Oleh : AsySyaikh Sholih bin Fauzan

    Golongan yang selamat yang ditolong di jaman sekarang sampai hari kiamat adalah

    kelompok yang dikatakan Rosululloh ketika beliau ditanya siapa mereka saat beliau bersabda

    :Yahudi terpecah menjadi 71 golongan, Nasrani terpecah menjadi 72 golongan dan umatku

    akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya di neraka kecuali satu. Sahabat bertanya : hai

    Rosululloh siapakah golongan yang selamat itu? Rosulullah bersabda : Orang

    yang berjalan di atas jalanku dan sahabatku pada hari ini.6

    6 HR. Tirmidzi (2641), AlHakim (1/129) dan AlLalikai (1/100, dalam satu riwayat : Mereka adalah AlJamaah dan tangan Alloh di atas Jamaah.

  • Dan Alloh mengatakan tentang mereka dalam firmanNya:

    Assbiqunal awwalun7 di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang

    mengikuti mereka dengan baik,8 Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah

    dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya;

    mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.9

    Termasuk tanda golongan selamat adalah berpegang teguh dengan ajaran Rosululloh dan

    sahabatnya, sabar di atas kebenaran dan tidak memperdulikan ucapan-ucapan orang-orang

    yang menyelisihinya dan tidak takut celaan orang-orang yang mencela dalam beragama.

    Rosulillah bersabda :

    Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menampakkan kebenaran, tidak membahayakan

    mereka orang-orang yang menghinakan dan menyelisihi mereka sampai datang hari kiamat dan

    mereka dalam keadaan seperti itu. Dan termasuk sifat mereka adalah mencintai salafush

    sholih, memuji mereka, mendoakan kebaikan untuk mereka dan berpegang teguh dengan jejak

    mereka, tidak meremehkan seorang pun dari salaf, apakah sahabat atau orang-orang setelah

    mereka. Dan termasuk tanda golongan yang menyimpang : membenci salaf dan manhaj salaf

    dan memperingatkan manusia darinya. (AlAjwibah AlMufidah Ala As ilah AlManhaj AlJadidah,

    Abu Abdillah Jamal bin Furaihan AlHaritsi, 79-81)

    Bidahnya Perayaan Isra Miraj

    Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz

    7 Mereka adalah sahabat yang mengalami shalat dua kiblat, mempersaksikan baiat ridhwan dan Hudaibiah, ikut

    perang Badar. Yang paling afdhal adalah khulafurrasyidin, kemudian enam orang yang dijamin masuk surga, sahabat yang ikut perang Uhud, yang menyaksikan baiat Ridhwan dan Hudaibiah. (Fathul Qadir, 729). Maka

    celakalah orang-orang yang mencela dan membenci mereka dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan

    baik!((Ibnu Katsir) 8 Mengikuti mereka dengan keyakinan, amal dan ucapan. (Taisir alKarimir Rahman, asSady, 729) 9 AtTaubah : 100

  • Tidak diragukan bahwa Isra Miraj adalah salah satu tanda dari kekuasaan Alloh yang besar

    yang menunjukkan kebenaran kerasulan Muhammad dan besarnya kedudukan

    beliau di sisi Alloh azza wa jalla sebagaimana ia merupakan bukti atas kekuasaan Alloh yang

    sangat jelas dan atas ketinggian zat Alloh taala atas semua mahlukNya. Alloh taala berfirman :

    Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha10 yang telah Kami berkahi sekelilingnya11 agar Kami perlihatkan kepadanya (Muhammad) sebagian dari hujjah-hujjah Kami yang besar.

    Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar12 lagi Maha Melihat.

    Dan telah mutawatir dari Rosulillah bahwa beliau dinaikkan ke langit dan

    dibukakan pintu-pintu langit hingga melewati langit yang ke tujuh, lalu robnya mengajak bicara

    dengan apa yang Ia kehendaki, mewajibkan kepadanya sholat lima waktu. Pada awalnya Alloh

    mewajibkan sholat limapuluh kali dan beliau terus menerus kembali dan meminta keringan

    kepada Alloh sampai Ia jadikan lima waktu dan pahalanya sama dengan limapuluh kali karena

    satu kebaikan sepuluh kali pahalanya. Segala puji dan syukur kepada Alloh atas semua

    kenikmatanNya.

    Dan tidak ada hadits yang shohih yang menentukan kapan waktu terjadinya malam Isra dan

    Miraj itu apakah di bulan Rajab atau selainnya. Dan hadits-hadits yang menentukan waktunya

    tidak shohih dari Nabi menurut ahli hadits. Dan Alloh mempunyai hikmah yang

    sempurna dalam melupakan manusia bagi ketentuan waktunya. Seandainya ada waktunya

    tidaklah diperbolehkan menghususkan dengan sesuatu dari ibadah dan tidak diperbolehkan

    merayakannya atau memperingatinya karena Nabi dan sahabat tidak

    merayakan dan menghususkannya dengan ibadah. Seandainya perayaan atau peringatan Isra

    Miraj ini disyariatkan niscaya Nabi telah menjelaskannya kepada umat apakah

    dengan ucapan atau dengan perbuatan dan kalau hari itu diperangati pasti sudah terkenal dan

    masyhur dan para sahabat telah menukilkan kepada kita. Sungguh mereka menukilkan agama

    yang dibutuhkan umat dan tidak menyia-nyiakan sedikitpun dalam menyampaikan agama

    bahkan mereka adalah orang-orang yang berlomba dalam kebaikan. Sehingga kalau peringatan

    ini disyariatkan pasti mereka manusia yang paling mendahului daripada kita. Nabi adalah

    manusia yang paling member nasihat kepada manusia, menyampaikan risalah dengan

    sempurna dan menunaikan amanah. Kalau membesarkan dan peringatan malam ini termasuk

    10 Baitul Maqdis tempat para nabi sejak Ibrahim. Oleh karena itu para nabi semua berkumpul dan Rasulullah

    menjadi imam shalat mereka. Hal ini menunjukkan beliau pemimpin para nabi dan imam besar. 11 Berupa tanaman dan buah-buahan. Kejadian ini pada awal malam dan diselesaikan pada malam itu juga pulang

    dan pergi. 12 Al Isra : 1. Mendengar semua ucapan manusia dan melihat manusia lalu memberikan sesuai dengan haknya di dunia dan ahirat.

  • bagian agama Alloh pasti Nabi kita tidak melalaikan dan tidak

    menyembunyikannya. Dikarenakan tidak terjadi peringatan maupun perayaan sedikit pun maka

    diketahui acara ini bukan bagian dari agama sedikit pun. Alloh telah menyempurnakan agama

    ini bagi umat Islam, menyempurnakan nikmatNya, mengingkari orang yang mensyariatkan

    dalam agama yang tidak Ia ijinkan. Alloh taala berfirman dalam kitabNya dari surat alMaidah :

    Pada hari ini telah Kusempurnakan13 untuk kamu agamamu dan telah Kusempurnakan ni`matKu

    kepadamu dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu14.

    Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk

    mereka (orang-orang kafir ) kesyirikan dan kemaksiatan yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya

    tak ada ketetapan yang menentukan (diahirkannya azab) tentulah mereka segera dibinasakan.

    Sesungguhnya orang-orang yang zalim (orang-orang musrik itu) akan memperoleh azab yang

    amat pedih di dunia dan ahirat.15

    Dan banyak hadits yang shohih dari Rosululloh memperingatkan kebidahan dan dengan tegas

    menyatakan bahwa kebidahan adalah sesat sebagai peringatan kepada umat akan bahayanya

    dan agar mereka menjauhinya. Di antara haditsnya adalah disebutkan dalam kitab Shohihani

    dari Aisyah bahwa Rosululloh bersabda :

    Barangsiapa mengadakan perkara baru dalam agama kami yang bukan darinya maka tertolak.

    Dalam riwayat Muslim disebutkan :

    Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang bukan dari perintahku maka tertolak. Dalam Shohih Muslim dari Jabir :Amma badu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabulloh dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dan tiap bidah adalah sesat. Nasai menambahkan: Dan tiap yang sesat di neraka. Dan dalam kitab Sunan dari Irbadl bin Sariah berkata :

    13 Yaitu Islam agama yang tidak punya aib, kekurangan, celah maupun sesuatu yang di luar hikmah. Kenikmatan yang dimaksud adalah kenikmatan mutlak yang mengantarkan umat Islam kepada kebahagiaan abadi yang husus diberikan kepada orang-orang beriman. (Ijtima Jususy alIslamiah, Ibnu Qayyim, 1-3) 14

    AlMaidah : 3. Kenikmatan Allah yang terbesar yang diberikan kepada umat Islam sehingga mereka tidak membutuhkan agama selain Islam dan selain nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. 15 AsySyura : 21.

  • Rosululloh menasihati kami dengan nasihat yang sempurna yang menggetarkan hati dan meneteskan air mata, lalu kami bertanya : Hai rosululloh seakan ini nasihat perpisahan, maka nasihatilah kami. Maka beliau berkata : Aku wasiatkan kamu bertakwa kepada Alloh, mendengar dan taat meskipun yang memerintah kamu seorang budak habasyi, sesungguhnya orang yang hidup di antara kamu nanti akan melihat perselisihan yang banyak, maka kamu haruslah berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khulafaurrosyidin gigitlah dengan gigi geraham, dan hati-hatilah kamu dari perkara baru dalam agama, sesungguhnya tiap bidah adalah sesat. Dan hadits yang semakna dengan ini banyak dan ucapan sahabat dan para salaf setelah mereka banyak yang mengingatkan bidah dan menakut-nakutinya. Tidak lain karena bidah adalah tambahan dan pensyariatan dalam agama yang tidak diijinkan Alloh, meniru-niru dengan musuh-musuh agama dari Yahudi dan Nasrani yang menambah-nambah dan kebidahan dalam agama mereka yang tidak diijinkan Alloh dan menganggap kurang dalam agama dan menuduh agama belum sempurna. Dan telah diketahui ini adalah kerusakan yang besar dan kemunkaran yang jelek dan menabrak firman Alloh di atas : Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu bagimu agamamu dan menyelisihi dengan terang-terangan terhadap hadits-hadits shohih yang memperingatkan dari kebidahan dan menjauhkannya. Aku mengharap dalil yang aku sebutkan mencukupi dan memuaskan bagi yang mencari

    kebenaran dalam mengingkari kebidahan ini yakni bidahnya perayaan Isra Miraj dan

    sesungguhnya ia bukan dari agama sedikit pun. Karena Alloh mewajibkan menasihati muslimin,

    menerangkan agama yang disyariatkanNya dan haramnya menyembunyikan ilmu maka aku

    memandang perlu adanya peringatan untuk saudara-saudaraku kaum muslimin bidah yang

    telah menyebar ke seluruh penjur dunia ini sampai sebagian orang menyangka bagian dari

    agama. Dan kepada Alloh lah kita meminta meluruskan keadaan kaum muslimin, memberi

    karunia pemahaman agama bagi mereka, bimbingan kepada kami dan mereka untuk berpegang

    teguh dengan kebenaran dan kokoh di atasnya dan meninggalkan apa yang menyelisihinya.

    Sesungguhnya Ia Maha Menolong dan Kuasa atas segalanya. Dan sholawat dan salam semoga

    tercurah kepada Nabi Muhammad, sahabat dan pengikutnya yang setia. Aamiin. (Majmu

    Fatawa Samahatusy Syaikh Bin Baz 1/77, Fatawa Muhimmah Liamumil Ummah, Syaikh Bin

    Baaz, 51-56)

    Hukum Peringatan dan Perayaan Malam Nishfu Syaban

    Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz

  • Bertepatan dengan bulan Syaban, maka kami persembahkan kepada para pembaca artikel

    yang kami nukilkan dari tulisan AsySyaikh Bin Baaz yang berkenaan dengan bulan ini. Di mana

    pada bulan kaum muslimin pada umumnya merayakannya. Berikut keterangan beliau :

    Segala puji bagi Alloh yang telah menyempurnakan bagi kita agama dan kenikmatanNya.

    Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan rosulNya Muhammad nabi rahmat dan

    tobat.

    Amm badu :

    Alloh taala berfirman :

    Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kusempurnakan ni`matKu

    kepadamu dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu16.

    Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk

    mereka (orang-orang kafir ) kesyirikan dan kemaksiatan yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya

    tak ada ketetapan yang menentukan (diahirkannya azab) tentulah mereka segera dibinasakan.

    Sesungguhnya orang-orang yang zalim (orang-orang musrik itu) akan memperoleh azab yang

    amat pedih di dunia dan ahirat.17

    Dalam kitab Shohihani dari Aisyah bahwa Rosululloh bersabda :

    Barangsiapa mengadakan perkara baru dalam agama kami yang bukan darinya maka tertolak.

    Dalam riwayat Muslim disebutkan :

    Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang bukan dari perintahku maka tertolak. Dalam

    Shohih Muslim dari Jabir :

    Amma badu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabulloh dan sebaik-baik petunjuk

    adalah petunjuk Muhammad dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-

    adakan dan tiap bidah adalah sesat. Nasai menambahkan: Dan tiap yang sesat di neraka.

    16 AlMaidah : 3. 17 AsySyura : 21.

  • Dan ayat-ayat dan hadits-hadits yang semakna dengan ini banyak yaitu menunjukkan bahwa

    Alloh taala menyempurnakan bagi umat ini agamanya dan menyempurnakan nikmatNya atas

    mereka dan tidaklah Ia wafatkan nabiNya kecuali setelah beliau menyampaikan agama dengan

    jelas, menjelaskan bagi umat setiap apa yang Ia syariatkan apakah berupa ucapan maupun

    perbuatan dan beliau jelaskan bahwa tiap perkara yang diadakan manusia sepeninggalnya dan

    menyandarkannya kepada agama Islam dari ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan maka

    semuanya bidah yang tertolak meskipun baik tujuannya. Sungguh para sahabat mengetahui

    perkara agama ini, demikian juga ulama Islam setelah mereka, lalu mereka mengingkari

    kebidahan dan memperingatkannya. Sebagaimana yang disebutkan oleh setiap ulama yang

    menulis dalam masalah mengagungkan as sunnah dan mengingkari bidah seperti Ibnu

    Wadhoh, Aththurthusi, Ibnu Abi Syamah dan selain mereka. Termasuk bidaah yang dibuat oleh

    sebagian orang adalah bidah peringatan malam nishfu syaban dan menghususkan harinya

    dengan puasa yang tidak ada dalil yang bisa disandari. Ada keutamaannya dalam hadits yang

    lemah yang tidak boleh disandari. Adapun riwayat tentang keutamaan sholat padanya palsu

    sebagaimana yang telah diingatkan oleh banyak ulama dan akan datang kutipan ucapan

    sebagian mereka Insya Alloh. Ada juga atsar yang palsu darisebagian salaf dari penduduk Syam

    dan selain mereka. Dan menurut mayoritas ulama ahlus sunnah bahwa peringatan malam

    nishfu syaban adalah bidah dan hadits-hadits yang menjelaskan keutamaannya semuanya

    lemah dan sebagiannya palsu. Dan di antara ulama yang memperingatkannya adalah AlHafidz

    Ibnu Rojab dalam kitabnya Lathoif alMaarif dan selainnya. Dan hadits-hadits yang lemah boleh

    diamalkan hanyalah dalam ibadah-ibadah yang telah ada asalnya dengan dalil-dalil yang shohih.

    Adapun perayaan malam nishfu syaban maka tidak mempunyai dasar yang shohih hingga

    dapat menguatkan hadits-hadits lemah.

    Kaidah yang mulia ini telah disebutkan oleh Imam Abul Abbas Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

    rohimahulloh taala. Dan aku akan menukilkan kepada anda sebagian ucapan ahli ilmu dalam

    masalah ini sampai anda di atas kejelasan yang kokoh. Para ulama sepakat bahwa wajib

    mengembalikan perselisihan kepada kitabulloh dan sunnah rosulillah. Apabila keduanya atau

    salah satunya memutuskan hukum maka syariat yang wajib diikuti dan apa yang menyelisihi

    keduanya maka harus dibuang dan ibadah-ibadah yang tidak terdapat di dalam keduanya maka

    bidah yang tidak boleh dikerjakan terlebih diserukan dan dipraktekkannya. Sebagaimana yang

    Alloh firmankan :

    Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya sepeniggalnya), jika kamu benar-benar beriman kepada

  • Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya daripada berhukum kepada selain kitabullah.18

    Tentang segala sesuatu yang kamu perselisihkan maka hukumnya dikembalikan kepada Allah

    (kitabullah dan sunnah rasulNya).19

    Katakanlah hai Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam: "Jika kamu benar-benar mencintai

    Allah, ikutilah aku(Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam), niscaya Allah mengasihi dan

    mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.20

    Maka demi robmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian hati mereka tidak merasa keberatan terhadap hukum yang kamu putuskan dan mereka menerima dan tunduk secara lahir dan batin.21 Dan ayat yang semakna dengannya banyak yaitu dalil atau nash tentang wajibnya mengembalikan masalah-masalah yang diperselisihkan kepada kitabulloh dan assunnah, wajibnya ridho terhadap hukum keduanya yang demikian itu merupakan konsekuensi keimanan, baik bagi hamba dalam kehidupan di dunia dan ahirat dan sebaik-baik akibatnya. Al Hafidz Ibnu Rojab rohimahulloh berkata dalam kitabnya Lathoif al Maarif pada masalah ini setelah ucapan yang telah lewat : Dahulu tabiin dari penduduk Syam seperti Kholid bin Madan, Makhul, Luqman bin Amir dan selain mereka mengagungkan malam nishfu syaban. Dan dikatakan bahwa telah sampai kepada mereka riwayat Isroiliyyat. Tatkala sudah terkenal riwayat demikian dari mereka di berbagai negeri maka manusia berselisih pendapat, di antara mereka ada yang menerimanya dari mereka dan menyetujui mereka dalam mengagungkannya di antara mereka adalah ahli ibadah penduduk Mesir dan selain mereka. Sedangkan mayoritas ulama Hijaz mengingkarinya di antaranya Atho, Ibnu Abi Mulaikah, dan Abdurrohman bin Zaid bin Aslam menukilnya dari ahli fiqih Madinah yaitu pendapat murid-murid Imam Malik dan selain mereka dan mereka mengatakan bidah. Sementara itu ulama Syam berselisih pendapat dalam menentukan cara menghidupkannya dalam dua pendapat :

    Disunnahkan menghidupkannya berjamaah di masjid-masjid. Kholid bin Madan, Luqman bin Amir dan selain mereka memakai baju yang terbagus, memakai wewangian, bercelak, sholat di masjid di malam itu. Dan Ishaq bin Rohaweh menyetujui mereka dan mengatakan mengadakan acara ini di masjid-masjid secara berjamaah bukanlah bidah. Ini disebutkan oleh Harb AlKirmani.

    18 AnNisa : 59 19 AsySyura: 10 20 Ali Imran : 31 21 AnNisa : 65

  • Kedua : Makruh dikerjakan di masjid-masjid dengan sholat, cerita-cerita dan doa dan tidak makruh bila sholat sendirian. Ini pendapat AlAuzaI imam, ahli fiqih dan ulama penduduk Syam, dan inilah pendapat yang lebih dekat kepada kebenaran Insya Alloh. Tidak diketahui pendapat imam Ahmad tentang malam nishfu syaban. Dapat dikeluarkan hukum sunnahnya dari beliau dengan dua riwayat, yaitu dari riwayat tentang menghidupkan malam dua hari raya. Dalam satu riwayat dari beliau tidak menyunnahkan memeriahkannya dengan berjamaah karena tidak ada nukilan dari Rosululloh dan sahabatnya. Dan dalam satu riwayat menyunnahkannya karena perbuatan Abdurrohman bin Yazid bin AlAswad seorang tabiin. Demikian juga merayakan malam nishfu syaban tidak ada riwayat dari Nabi maupun sahabat sedikitpun, hanya ada dari tokoh-tokoh ahli fiqih tabiin dari Syam.

    Sekian maksud dari ucapan Ibnu Rojab dan padanya terdapat ketegasan dari beliau tidak

    adanya dalil dari Rosululloh dan sahabatnya sedikit pun tentang malam nishfu syaban. Adapun

    apa yang dipilih oleh Al AuzaI dan beliau, Ibnu Rojab tentang disunnahkannya

    memeriahkannya secara sendiri-sendiri maka ini adalah pendapat yang aneh dan lemah karena

    segala sesuatu yang tidak ada dalilnya secara syariat maka tidak boleh bagi seorang muslim

    mengadakannya dalam agama Alloh apakah melakukannya sendiri atau berjamaah, secara

    rahasia atau terang-terangan berdasarkan sabda Rosululloh