Minhaj alFirqoh anNajiah
-
Upload
maktabah-arrisalah -
Category
Documents
-
view
87 -
download
3
description
Transcript of Minhaj alFirqoh anNajiah
-
Minhaj alFirqoh anNajiah
Minhaj alfirqoh anNajiah adalah jalan golongan yang selamat dinamakan demikian karena
mereka selamat dari kesesatan seperti bidah dan syirik di dunia dan selamat dari neraka di
ahirat. Sebagaimana yang dikabarkan Rosululloh bahwa umat ini akan terpecah
menjadi 73 golongan semuanya di neraka dan hanya satu yang di sorga yaitu golongan yang
selamat yang mengikuti jejak Rosul dan sahabatnya. Kaum muslimin yang dimuliakan Alloh,
meniti jejak golongan yang selamat adalah suatu keharusan bagi yang menginginkan
keselamatan kehidupan di dunia dan ahirat di mana sekarang ini banyak golongan yang
mengaku dirinya golongan yang paling benar dan paling sesuai dengan sunnah rosul
dan bahkan mengaku di atas manhaj salaf.1 Bertolak dari sini hati kami tergugah untuk
menyampaikan manhaj (jalan), prinsip-prinsip, aqidah dan dawah golongan yang selamat
melalui media ini. Simak dan ikuti terus sajian kami, meski jauh dari sempurna, semoga anda
menemukan hakikat golongan yang selamat.
Ciri-ciri Husus Golongan yang Selamat
Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz
Ciri husus golongan yang selamat yang paling menonjol adalah berpegang teguh dengan ajaran
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam dalam aqidah, ibadah, ahlak dan muamalah. Pada
empat pokok ini anda menemukan golongan yang selamat sangat menonjol :
Maka dalam hal aqidah anda menemukan mereka berpegang teguh dengan dalil dari alquran
dan as sunnah pada masalah tauhid yang murni atau tauhid uluhiah Alloh, rububiah dan asma
dan sifatNya.
Dalam masalah ibadah anda menemukan mereka berbeda dengan golongan lain disebabkan
berpegang teguh dan mempraktekkan ibadah sesuai cara rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam apakah pada masalah jenis, sifat, ukuran, waktu, tempat dan sebab ibadah. Anda tidak
menemukan mereka mengadakan kebidahan dalam agama Alloh bahkan mereka orang-orang
1 karena dawah telah berkembang pesat dan diterima masyarakat dan kokoh dalilnya maka mereka seperti yang dikatakan penyair : Semua mengaku pacar Laila dan Lalila tidak mengakuinya.
-
yang sangat beradab kepada Alloh dan rosulNya, tidak mendahului di depan Alloh dan rosulNya
dalam memasukkan sesuai dari masalah ibadah yang Ia tidak mengijinkannya.
Dalam ahlak, anda menemukan berbeda dengan golongan yang lainnya dengan baiknya ahlak
seperti mencintai saudaranya, lapang dada, wajah cerah, baik cara bicaranya, murah hati,
pemberani dan ahlak mulia yang lainnya.
Dalam masalah muamalah anda menemukan mereka bermuamalah dengan manusia dengan
jujur dan kejelasan yang diisyaratkan oleh Rosululloh :
Antara penjual dan pembeli itu ada pilihan selama keduanya belum berpisah jika keduanya
jujur dan menjelaskan barangnya maka diberkahi dalam jual belinya dan jika keduanya dusta
dan menyembuny ikan cacat barangnya maka dihapus barokahnya.
Dan adanya kekurangan dalam kehususan ini tidak mengeluarkan seseorang dari golongan yang
selamat akan tetapi bagi tiap-tiap derajat itu sesuai yang mereka kerjakan. Kekurangan dalam
hal tauhid terkadang dapat mengeluarkannya darinya seperti ada kekurangan dalam hal
keihlasan, demikian juga kebidahan terkadang mengeluarkannya dari golongan yang selamat.
Adapun kekurangan dalam masalah ahlak dan muamalat tidaklah mengeluarkan seseorang dari
golongan yang selamat meskipun mengurangi kedudukannya.
Kita membutuhkan rincian dalam masalah ahlak. Termasuk masalah ahlak yang terpenting
adalah persatuan kalimat dan bersatu di atas kebenaran yang telah Alloh wasiatkan. Alloh taala
berfirman :
Dia telah mensyari`atkan kamu tentang agama Islam/tauhid yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (AlQur'an) dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama (tauhid, iman, taat
kepadaNya dan rasul-rasulNya dan menerima syariatNya) dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.
Allah memilih kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama) -Nya orang yang kembali taat kepada-Nya.2
2 Asy Syura : 13. Inti agama yang diseru semu rasul adalah ibadah kepada Alloh Taala semata tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apa pun walaupun syariat dan cara ibadah berbeda-beda. (Ibnu Katsir dan lihat tafsir Fathul Qadir, Syaukani)
-
Dan Ia mengabarkan bahwa Nabi kita berlepas diri dari orang-orang yang
memecah belah agamanya dan bergolong-golongan. Alloh taala berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka terpecah menjadi
banyak golongan3, mereka bukan dari golonganmu sedikit pun4. Sesungguhnya urusan mereka
hanyalah (diserahkan) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa
yang telah mereka perbuat pada hari kiamat5.
Maka persatuan kalimat dan hati termasuk ciri husus golongan yang selamat ahlus sunnah wal
jamaah jika terjadi perselisihan di antara mereka dari masalah ijtihadiah tidak sampai
menyebabkan saling dengki, permusuhan dan kebencian, bahkan mereka meyakini mereka
adalah saudara. Bahkan seorang dari mereka sholat di belakang imam yang berbeda pendapat
dalam masalah fiqih dengannya seperti makmum yang berpendapat batalnya wudhu orang
yang makan daging onta sholat di belakang imam yang berpendapat tidak batal wudhunya, ia
memandang sholat di belakang imam tersebut sah meskipun seandainya ia sholat sendiri
memandangnya tidak sah. Semua itu karena mereka memandang perselisihan yang muncul dari
ijtihad pada perkara yang boleh ijtihad padanya sesungguhnya bukan perselisihan karena
masing-masing mereka telah mengikuti apa yang wajib diikuti/dalil yang tidak diperbolehkan
berpaling darinya. Maka mereka memandang bahwa saudaranya jika menyelisihi mereka dalam
amalan apa saja karena mengikuti dalil pada hakikatnya sama dengan mereka. Karena mereka
yang mengajak mengikuti dalil bagaimanapun keadaannya. Jika menyelisihi mereka pada apa
yang mencocoko dalil di sisi mereka maka pada hakikatnya mencocoki mereka karena ia
berjalan pada yang apa yang mereka seru dan mengambil petunjuk darinya dari berhukum
dengan kitabulloh dan sunnah rosulillah . Dan tidak tersembunyi lagi bagi
kebanyakan ahli ilmu adanya perbedaan pendapat di kalangan sahabat pada masalah seperti ini
bahkan di jaman Nabi dan beliau tidak mencela seorang pun dari mereka. Ketika Rosululloh
pulang dari peperangan Ahzab dan ditemui Jibril, dan Jibril menunjuk ke Bani Quraidhoh yang
membatalkan perjanjian secara sepihak, maka beliau berseru kepada sahabat dan berkata :
Janganlah seorang di antara kalian sholat ashr kecuali telah sampai di Bani Qoraidhoh. Lalu
sahabat keluar dari Madinah menuju ke tempat Bani Qoraidhoh dan belum sampai tujuan tiba
waktu sholat ashr. Maka di antara mereka ada yang mengahirkan sholat hingga sampai di Bani
Qoraidhoh setelah keluar waktu sholat karena perintah Rosulillah : Janganlah
seorang di antara kalian sholat ashr kecuali telah sampai di Bani Qoraidhoh. Dan di antara
mereka ada yang sholat pada waktunya dan mengatakan : Rosulillah
3 Golongan-golongan yang sesat. 4 Mereka adalah ahli bidah, pembuat kerancuan agama dan orang-orang sesat serta yang sejenisnya dari umat ini. 5Al Anam :159.
-
memerintahkan kita untuk menyegerakan keluar dari Madinah dan tidak menginginkan kita
untuk mengahirkan sholat dan mereka semuanya benar dan bersamaan dengan itu
Rosulillah tidak marah kepada salah satu dari kedua kelompok itu dan masing-
masingnya tidak saling bermusuhan dan membenci dikarenakan perbedaan dalam memahami
dalil (nash). Oleh karena itu aku memandang bahwa wajib bagi kaum muslimin yang
menasabkan kepada as sunnah agar menjadi umat yang satu, tidak bergolong-golongan, seperti
ini menasabkan kepada satu kelompok dan yang lain kepada kelompok lainnya dan yang ketiga
kepada kelompok yang ketiga di mana mereka saling menyerang dengan ucapan-ucapan, saling
bermusuhan dan membenci dengan sebab perbedaan yang diperbolehkan ijtihad padanya dan
aku tidak perlu menyebutkan kelompoknya akan tetapi bagi yang berakal paham dan jelas
masalahnya baginya.
Maka aku memandang wajib bagi ahlus sunnah wal jamaah untuk bersatu meskipun mereka
berselisih pada perkara yang dikehendaki dalil sesuai pemahaman mereka. Sesungguhnya ini
adalah perkara yang mudha, alhamdulillah. Yang penting adalah persatuan hat dan kalimat dan
tidak diragukan musuh-musuh muslimin menyukai mereka berpecah belah apakah mereka
musuh yang terang-terangan atau musuh yang menampakkan menolong muslimin atau Islam
padahal mereka tidak seperti itu. Maka wajib kita membedakan diri dengan ciri husus ini yang
merupakan ciri golongan yang selamat yaitu bersatu di atas kalimat yang satu. (Dari Fatawa
Muhimmah Liamumil Ummah, Syaikh Bin Baaz, 17-22)
Beberapa Tanda Golongan yang Selamat
Oleh : AsySyaikh Sholih bin Fauzan
Golongan yang selamat yang ditolong di jaman sekarang sampai hari kiamat adalah
kelompok yang dikatakan Rosululloh ketika beliau ditanya siapa mereka saat beliau bersabda
:Yahudi terpecah menjadi 71 golongan, Nasrani terpecah menjadi 72 golongan dan umatku
akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya di neraka kecuali satu. Sahabat bertanya : hai
Rosululloh siapakah golongan yang selamat itu? Rosulullah bersabda : Orang
yang berjalan di atas jalanku dan sahabatku pada hari ini.6
6 HR. Tirmidzi (2641), AlHakim (1/129) dan AlLalikai (1/100, dalam satu riwayat : Mereka adalah AlJamaah dan tangan Alloh di atas Jamaah.
-
Dan Alloh mengatakan tentang mereka dalam firmanNya:
Assbiqunal awwalun7 di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik,8 Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.9
Termasuk tanda golongan selamat adalah berpegang teguh dengan ajaran Rosululloh dan
sahabatnya, sabar di atas kebenaran dan tidak memperdulikan ucapan-ucapan orang-orang
yang menyelisihinya dan tidak takut celaan orang-orang yang mencela dalam beragama.
Rosulillah bersabda :
Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menampakkan kebenaran, tidak membahayakan
mereka orang-orang yang menghinakan dan menyelisihi mereka sampai datang hari kiamat dan
mereka dalam keadaan seperti itu. Dan termasuk sifat mereka adalah mencintai salafush
sholih, memuji mereka, mendoakan kebaikan untuk mereka dan berpegang teguh dengan jejak
mereka, tidak meremehkan seorang pun dari salaf, apakah sahabat atau orang-orang setelah
mereka. Dan termasuk tanda golongan yang menyimpang : membenci salaf dan manhaj salaf
dan memperingatkan manusia darinya. (AlAjwibah AlMufidah Ala As ilah AlManhaj AlJadidah,
Abu Abdillah Jamal bin Furaihan AlHaritsi, 79-81)
Bidahnya Perayaan Isra Miraj
Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz
7 Mereka adalah sahabat yang mengalami shalat dua kiblat, mempersaksikan baiat ridhwan dan Hudaibiah, ikut
perang Badar. Yang paling afdhal adalah khulafurrasyidin, kemudian enam orang yang dijamin masuk surga, sahabat yang ikut perang Uhud, yang menyaksikan baiat Ridhwan dan Hudaibiah. (Fathul Qadir, 729). Maka
celakalah orang-orang yang mencela dan membenci mereka dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik!((Ibnu Katsir) 8 Mengikuti mereka dengan keyakinan, amal dan ucapan. (Taisir alKarimir Rahman, asSady, 729) 9 AtTaubah : 100
-
Tidak diragukan bahwa Isra Miraj adalah salah satu tanda dari kekuasaan Alloh yang besar
yang menunjukkan kebenaran kerasulan Muhammad dan besarnya kedudukan
beliau di sisi Alloh azza wa jalla sebagaimana ia merupakan bukti atas kekuasaan Alloh yang
sangat jelas dan atas ketinggian zat Alloh taala atas semua mahlukNya. Alloh taala berfirman :
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha10 yang telah Kami berkahi sekelilingnya11 agar Kami perlihatkan kepadanya (Muhammad) sebagian dari hujjah-hujjah Kami yang besar.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar12 lagi Maha Melihat.
Dan telah mutawatir dari Rosulillah bahwa beliau dinaikkan ke langit dan
dibukakan pintu-pintu langit hingga melewati langit yang ke tujuh, lalu robnya mengajak bicara
dengan apa yang Ia kehendaki, mewajibkan kepadanya sholat lima waktu. Pada awalnya Alloh
mewajibkan sholat limapuluh kali dan beliau terus menerus kembali dan meminta keringan
kepada Alloh sampai Ia jadikan lima waktu dan pahalanya sama dengan limapuluh kali karena
satu kebaikan sepuluh kali pahalanya. Segala puji dan syukur kepada Alloh atas semua
kenikmatanNya.
Dan tidak ada hadits yang shohih yang menentukan kapan waktu terjadinya malam Isra dan
Miraj itu apakah di bulan Rajab atau selainnya. Dan hadits-hadits yang menentukan waktunya
tidak shohih dari Nabi menurut ahli hadits. Dan Alloh mempunyai hikmah yang
sempurna dalam melupakan manusia bagi ketentuan waktunya. Seandainya ada waktunya
tidaklah diperbolehkan menghususkan dengan sesuatu dari ibadah dan tidak diperbolehkan
merayakannya atau memperingatinya karena Nabi dan sahabat tidak
merayakan dan menghususkannya dengan ibadah. Seandainya perayaan atau peringatan Isra
Miraj ini disyariatkan niscaya Nabi telah menjelaskannya kepada umat apakah
dengan ucapan atau dengan perbuatan dan kalau hari itu diperangati pasti sudah terkenal dan
masyhur dan para sahabat telah menukilkan kepada kita. Sungguh mereka menukilkan agama
yang dibutuhkan umat dan tidak menyia-nyiakan sedikitpun dalam menyampaikan agama
bahkan mereka adalah orang-orang yang berlomba dalam kebaikan. Sehingga kalau peringatan
ini disyariatkan pasti mereka manusia yang paling mendahului daripada kita. Nabi adalah
manusia yang paling member nasihat kepada manusia, menyampaikan risalah dengan
sempurna dan menunaikan amanah. Kalau membesarkan dan peringatan malam ini termasuk
10 Baitul Maqdis tempat para nabi sejak Ibrahim. Oleh karena itu para nabi semua berkumpul dan Rasulullah
menjadi imam shalat mereka. Hal ini menunjukkan beliau pemimpin para nabi dan imam besar. 11 Berupa tanaman dan buah-buahan. Kejadian ini pada awal malam dan diselesaikan pada malam itu juga pulang
dan pergi. 12 Al Isra : 1. Mendengar semua ucapan manusia dan melihat manusia lalu memberikan sesuai dengan haknya di dunia dan ahirat.
-
bagian agama Alloh pasti Nabi kita tidak melalaikan dan tidak
menyembunyikannya. Dikarenakan tidak terjadi peringatan maupun perayaan sedikit pun maka
diketahui acara ini bukan bagian dari agama sedikit pun. Alloh telah menyempurnakan agama
ini bagi umat Islam, menyempurnakan nikmatNya, mengingkari orang yang mensyariatkan
dalam agama yang tidak Ia ijinkan. Alloh taala berfirman dalam kitabNya dari surat alMaidah :
Pada hari ini telah Kusempurnakan13 untuk kamu agamamu dan telah Kusempurnakan ni`matKu
kepadamu dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu14.
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk
mereka (orang-orang kafir ) kesyirikan dan kemaksiatan yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya
tak ada ketetapan yang menentukan (diahirkannya azab) tentulah mereka segera dibinasakan.
Sesungguhnya orang-orang yang zalim (orang-orang musrik itu) akan memperoleh azab yang
amat pedih di dunia dan ahirat.15
Dan banyak hadits yang shohih dari Rosululloh memperingatkan kebidahan dan dengan tegas
menyatakan bahwa kebidahan adalah sesat sebagai peringatan kepada umat akan bahayanya
dan agar mereka menjauhinya. Di antara haditsnya adalah disebutkan dalam kitab Shohihani
dari Aisyah bahwa Rosululloh bersabda :
Barangsiapa mengadakan perkara baru dalam agama kami yang bukan darinya maka tertolak.
Dalam riwayat Muslim disebutkan :
Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang bukan dari perintahku maka tertolak. Dalam Shohih Muslim dari Jabir :Amma badu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabulloh dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dan tiap bidah adalah sesat. Nasai menambahkan: Dan tiap yang sesat di neraka. Dan dalam kitab Sunan dari Irbadl bin Sariah berkata :
13 Yaitu Islam agama yang tidak punya aib, kekurangan, celah maupun sesuatu yang di luar hikmah. Kenikmatan yang dimaksud adalah kenikmatan mutlak yang mengantarkan umat Islam kepada kebahagiaan abadi yang husus diberikan kepada orang-orang beriman. (Ijtima Jususy alIslamiah, Ibnu Qayyim, 1-3) 14
AlMaidah : 3. Kenikmatan Allah yang terbesar yang diberikan kepada umat Islam sehingga mereka tidak membutuhkan agama selain Islam dan selain nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. 15 AsySyura : 21.
-
Rosululloh menasihati kami dengan nasihat yang sempurna yang menggetarkan hati dan meneteskan air mata, lalu kami bertanya : Hai rosululloh seakan ini nasihat perpisahan, maka nasihatilah kami. Maka beliau berkata : Aku wasiatkan kamu bertakwa kepada Alloh, mendengar dan taat meskipun yang memerintah kamu seorang budak habasyi, sesungguhnya orang yang hidup di antara kamu nanti akan melihat perselisihan yang banyak, maka kamu haruslah berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khulafaurrosyidin gigitlah dengan gigi geraham, dan hati-hatilah kamu dari perkara baru dalam agama, sesungguhnya tiap bidah adalah sesat. Dan hadits yang semakna dengan ini banyak dan ucapan sahabat dan para salaf setelah mereka banyak yang mengingatkan bidah dan menakut-nakutinya. Tidak lain karena bidah adalah tambahan dan pensyariatan dalam agama yang tidak diijinkan Alloh, meniru-niru dengan musuh-musuh agama dari Yahudi dan Nasrani yang menambah-nambah dan kebidahan dalam agama mereka yang tidak diijinkan Alloh dan menganggap kurang dalam agama dan menuduh agama belum sempurna. Dan telah diketahui ini adalah kerusakan yang besar dan kemunkaran yang jelek dan menabrak firman Alloh di atas : Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu bagimu agamamu dan menyelisihi dengan terang-terangan terhadap hadits-hadits shohih yang memperingatkan dari kebidahan dan menjauhkannya. Aku mengharap dalil yang aku sebutkan mencukupi dan memuaskan bagi yang mencari
kebenaran dalam mengingkari kebidahan ini yakni bidahnya perayaan Isra Miraj dan
sesungguhnya ia bukan dari agama sedikit pun. Karena Alloh mewajibkan menasihati muslimin,
menerangkan agama yang disyariatkanNya dan haramnya menyembunyikan ilmu maka aku
memandang perlu adanya peringatan untuk saudara-saudaraku kaum muslimin bidah yang
telah menyebar ke seluruh penjur dunia ini sampai sebagian orang menyangka bagian dari
agama. Dan kepada Alloh lah kita meminta meluruskan keadaan kaum muslimin, memberi
karunia pemahaman agama bagi mereka, bimbingan kepada kami dan mereka untuk berpegang
teguh dengan kebenaran dan kokoh di atasnya dan meninggalkan apa yang menyelisihinya.
Sesungguhnya Ia Maha Menolong dan Kuasa atas segalanya. Dan sholawat dan salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad, sahabat dan pengikutnya yang setia. Aamiin. (Majmu
Fatawa Samahatusy Syaikh Bin Baz 1/77, Fatawa Muhimmah Liamumil Ummah, Syaikh Bin
Baaz, 51-56)
Hukum Peringatan dan Perayaan Malam Nishfu Syaban
Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz
-
Bertepatan dengan bulan Syaban, maka kami persembahkan kepada para pembaca artikel
yang kami nukilkan dari tulisan AsySyaikh Bin Baaz yang berkenaan dengan bulan ini. Di mana
pada bulan kaum muslimin pada umumnya merayakannya. Berikut keterangan beliau :
Segala puji bagi Alloh yang telah menyempurnakan bagi kita agama dan kenikmatanNya.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan rosulNya Muhammad nabi rahmat dan
tobat.
Amm badu :
Alloh taala berfirman :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kusempurnakan ni`matKu
kepadamu dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu16.
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk
mereka (orang-orang kafir ) kesyirikan dan kemaksiatan yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya
tak ada ketetapan yang menentukan (diahirkannya azab) tentulah mereka segera dibinasakan.
Sesungguhnya orang-orang yang zalim (orang-orang musrik itu) akan memperoleh azab yang
amat pedih di dunia dan ahirat.17
Dalam kitab Shohihani dari Aisyah bahwa Rosululloh bersabda :
Barangsiapa mengadakan perkara baru dalam agama kami yang bukan darinya maka tertolak.
Dalam riwayat Muslim disebutkan :
Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang bukan dari perintahku maka tertolak. Dalam
Shohih Muslim dari Jabir :
Amma badu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabulloh dan sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Muhammad dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-
adakan dan tiap bidah adalah sesat. Nasai menambahkan: Dan tiap yang sesat di neraka.
16 AlMaidah : 3. 17 AsySyura : 21.
-
Dan ayat-ayat dan hadits-hadits yang semakna dengan ini banyak yaitu menunjukkan bahwa
Alloh taala menyempurnakan bagi umat ini agamanya dan menyempurnakan nikmatNya atas
mereka dan tidaklah Ia wafatkan nabiNya kecuali setelah beliau menyampaikan agama dengan
jelas, menjelaskan bagi umat setiap apa yang Ia syariatkan apakah berupa ucapan maupun
perbuatan dan beliau jelaskan bahwa tiap perkara yang diadakan manusia sepeninggalnya dan
menyandarkannya kepada agama Islam dari ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan maka
semuanya bidah yang tertolak meskipun baik tujuannya. Sungguh para sahabat mengetahui
perkara agama ini, demikian juga ulama Islam setelah mereka, lalu mereka mengingkari
kebidahan dan memperingatkannya. Sebagaimana yang disebutkan oleh setiap ulama yang
menulis dalam masalah mengagungkan as sunnah dan mengingkari bidah seperti Ibnu
Wadhoh, Aththurthusi, Ibnu Abi Syamah dan selain mereka. Termasuk bidaah yang dibuat oleh
sebagian orang adalah bidah peringatan malam nishfu syaban dan menghususkan harinya
dengan puasa yang tidak ada dalil yang bisa disandari. Ada keutamaannya dalam hadits yang
lemah yang tidak boleh disandari. Adapun riwayat tentang keutamaan sholat padanya palsu
sebagaimana yang telah diingatkan oleh banyak ulama dan akan datang kutipan ucapan
sebagian mereka Insya Alloh. Ada juga atsar yang palsu darisebagian salaf dari penduduk Syam
dan selain mereka. Dan menurut mayoritas ulama ahlus sunnah bahwa peringatan malam
nishfu syaban adalah bidah dan hadits-hadits yang menjelaskan keutamaannya semuanya
lemah dan sebagiannya palsu. Dan di antara ulama yang memperingatkannya adalah AlHafidz
Ibnu Rojab dalam kitabnya Lathoif alMaarif dan selainnya. Dan hadits-hadits yang lemah boleh
diamalkan hanyalah dalam ibadah-ibadah yang telah ada asalnya dengan dalil-dalil yang shohih.
Adapun perayaan malam nishfu syaban maka tidak mempunyai dasar yang shohih hingga
dapat menguatkan hadits-hadits lemah.
Kaidah yang mulia ini telah disebutkan oleh Imam Abul Abbas Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
rohimahulloh taala. Dan aku akan menukilkan kepada anda sebagian ucapan ahli ilmu dalam
masalah ini sampai anda di atas kejelasan yang kokoh. Para ulama sepakat bahwa wajib
mengembalikan perselisihan kepada kitabulloh dan sunnah rosulillah. Apabila keduanya atau
salah satunya memutuskan hukum maka syariat yang wajib diikuti dan apa yang menyelisihi
keduanya maka harus dibuang dan ibadah-ibadah yang tidak terdapat di dalam keduanya maka
bidah yang tidak boleh dikerjakan terlebih diserukan dan dipraktekkannya. Sebagaimana yang
Alloh firmankan :
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya sepeniggalnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
-
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya daripada berhukum kepada selain kitabullah.18
Tentang segala sesuatu yang kamu perselisihkan maka hukumnya dikembalikan kepada Allah
(kitabullah dan sunnah rasulNya).19
Katakanlah hai Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam: "Jika kamu benar-benar mencintai
Allah, ikutilah aku(Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam), niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.20
Maka demi robmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian hati mereka tidak merasa keberatan terhadap hukum yang kamu putuskan dan mereka menerima dan tunduk secara lahir dan batin.21 Dan ayat yang semakna dengannya banyak yaitu dalil atau nash tentang wajibnya mengembalikan masalah-masalah yang diperselisihkan kepada kitabulloh dan assunnah, wajibnya ridho terhadap hukum keduanya yang demikian itu merupakan konsekuensi keimanan, baik bagi hamba dalam kehidupan di dunia dan ahirat dan sebaik-baik akibatnya. Al Hafidz Ibnu Rojab rohimahulloh berkata dalam kitabnya Lathoif al Maarif pada masalah ini setelah ucapan yang telah lewat : Dahulu tabiin dari penduduk Syam seperti Kholid bin Madan, Makhul, Luqman bin Amir dan selain mereka mengagungkan malam nishfu syaban. Dan dikatakan bahwa telah sampai kepada mereka riwayat Isroiliyyat. Tatkala sudah terkenal riwayat demikian dari mereka di berbagai negeri maka manusia berselisih pendapat, di antara mereka ada yang menerimanya dari mereka dan menyetujui mereka dalam mengagungkannya di antara mereka adalah ahli ibadah penduduk Mesir dan selain mereka. Sedangkan mayoritas ulama Hijaz mengingkarinya di antaranya Atho, Ibnu Abi Mulaikah, dan Abdurrohman bin Zaid bin Aslam menukilnya dari ahli fiqih Madinah yaitu pendapat murid-murid Imam Malik dan selain mereka dan mereka mengatakan bidah. Sementara itu ulama Syam berselisih pendapat dalam menentukan cara menghidupkannya dalam dua pendapat :
Disunnahkan menghidupkannya berjamaah di masjid-masjid. Kholid bin Madan, Luqman bin Amir dan selain mereka memakai baju yang terbagus, memakai wewangian, bercelak, sholat di masjid di malam itu. Dan Ishaq bin Rohaweh menyetujui mereka dan mengatakan mengadakan acara ini di masjid-masjid secara berjamaah bukanlah bidah. Ini disebutkan oleh Harb AlKirmani.
18 AnNisa : 59 19 AsySyura: 10 20 Ali Imran : 31 21 AnNisa : 65
-
Kedua : Makruh dikerjakan di masjid-masjid dengan sholat, cerita-cerita dan doa dan tidak makruh bila sholat sendirian. Ini pendapat AlAuzaI imam, ahli fiqih dan ulama penduduk Syam, dan inilah pendapat yang lebih dekat kepada kebenaran Insya Alloh. Tidak diketahui pendapat imam Ahmad tentang malam nishfu syaban. Dapat dikeluarkan hukum sunnahnya dari beliau dengan dua riwayat, yaitu dari riwayat tentang menghidupkan malam dua hari raya. Dalam satu riwayat dari beliau tidak menyunnahkan memeriahkannya dengan berjamaah karena tidak ada nukilan dari Rosululloh dan sahabatnya. Dan dalam satu riwayat menyunnahkannya karena perbuatan Abdurrohman bin Yazid bin AlAswad seorang tabiin. Demikian juga merayakan malam nishfu syaban tidak ada riwayat dari Nabi maupun sahabat sedikitpun, hanya ada dari tokoh-tokoh ahli fiqih tabiin dari Syam.
Sekian maksud dari ucapan Ibnu Rojab dan padanya terdapat ketegasan dari beliau tidak
adanya dalil dari Rosululloh dan sahabatnya sedikit pun tentang malam nishfu syaban. Adapun
apa yang dipilih oleh Al AuzaI dan beliau, Ibnu Rojab tentang disunnahkannya
memeriahkannya secara sendiri-sendiri maka ini adalah pendapat yang aneh dan lemah karena
segala sesuatu yang tidak ada dalilnya secara syariat maka tidak boleh bagi seorang muslim
mengadakannya dalam agama Alloh apakah melakukannya sendiri atau berjamaah, secara
rahasia atau terang-terangan berdasarkan sabda Rosululloh