Minggu 2 Metode Perancangan Arsitektur 1

19
PROYEK ARSITEKTUR DAN JASA ARSITEK Dosen : Rahmat Rejoni

description

Perancangan

Transcript of Minggu 2 Metode Perancangan Arsitektur 1

PROYEK ARSITEKTUR DAN JASAARSITEK

Dosen : Rahmat Rejoni

TOPIK-1

TAHAPAN/DAUR PROYEK DAN PELAKU UTAMA PROYEK

Proyek arsitektur adalah suatu rangkaian aktivitas yang mempunyai saat mulaidan akhirKeseluruhan usaha dalam mewujudkan arsitektur atau lingkungan binaan disebutdengan proyek pembangunan fisik.

5 URUTAN TAHAP DAUR PROYEK (AIA) Snyder & Cananese, 1989:233

1. Rancangan Skematis,2. Pengembangan Rancangan,3. Penyiapan Dokumen Kontruksi,4. Penawaran atau Perundingan dan5. Tata-laksana Kontrak Konstruksi

1. Rancangan Skematis, Identifikasi Konsep Bangunan oleh ARSITEK Tujuan : a. Untuk menetapkan karakter rancanganb. Identifikasi Permasalahanc. Menetapkan keputusan awal sebagai dasar untuk memasuki tahap berikutnyad. Kesempatan bagi ARSITEK untuk menarik minat klien

Klien Arsitek SkemaRancangan

2 tipe klien :1. Background knowledge2. No Background Knowledge

Sketsa Rancangan Langsung Presentasi/paparan

Rancangan Skematis PengembanganRancangan

Penyiapan DokumenKonstruksi

Penawaran danPerundingan

Tata laksana kontrakkonstruksi

2. Pengembangan RancanganRancangan skematik disetujui oleh klien

Tujuan : a. Menguraikan terperinci keseluruhan proyekb. Dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkanc. Tugas Arsitek penuh atau melibatkan kliend. Alternatif-alternatif yang dibutuhkane. Unsur-unsur dasar strukturalf. Pembuatan gambar-gambarg. Bahan, metode konstruksi, biaya

Rancangan Skematis PengembanganRancangan

Penyiapan DokumenKonstruksi

Penawaran danPerundingan

Tata laksana kontrakkonstruksi

3. Dokumen Konstruksi

Tahap penyusunan dokumen- dokumen berupa gambar kerja dan spesifikasi teknis

Tujuan :

Untuk memperlihatkan dengan jelas dan ringkas informasi yang perlu diketahui olehkontraktor agar dapat menawarkan dan membangun proyek yang bersangkutan

Rancangan Skematis PengembanganRancangan

Penyiapan DokumenKonstruksi

Penawaran danPerundingan

Tata laksana kontrakkonstruksi

4. Penawaran (perundingan)

Dilakukan setelah dokumen konstruksi disetujui oleh pemilik.Kontrak konstruksi disusun antara kontraktor umum dan pemilik, BUKAN antaraarsitek dan kontraktor

Arsitek Bertanggung Jawab

Rancangan Skematis PengembanganRancangan

Penyiapan DokumenKonstruksi

Penawaran danPerundingan

Tata laksana kontrakkonstruksi

5. Tata-Laksana Kontrak Konstruksi

Tahap akhir dari daur proyekArsitek bertanggung jawab untuk mensupervisi semua aspek konsruksiPermasalahan yang timbul dalam tahap ini merupakan tanggung jawab arsitek danarsitek juga harus menafsirkan dokumen-dokumen dan membuat keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan berbagai perubahan yang dibutuhkan padasetiap proyek.

Rancangan Skematis PengembanganRancangan

Penyiapan DokumenKonstruksi

Penawaran danPerundingan

Tata laksana kontrakkonstruksi

Tahapan Pekerjaan Arsitek1. Memikirkan ProyekKarena :- Kebutuhan- Keinginan- Kadang didahului oleh studi kelayakan (teknis,

ekonomi, lingkungan)

2. Rapat Proyek- Pemilik proyek/klien kepada arsitek- Gagasan program kebutuhan- Gagasan yang belum lengkap (sementara)

3. Program Kebutuhan

Disusun oleh klien atau dengan bantuan konsultan, berisi:

- Apa yang harus dibangun ?- Berapa banyak ?- Berapa besar?

Persyaratan yang diinginkan, misal:

- Kedekatan ruangan- Kualitas- Harga, dsb.

Lebih baik dibuat secara partisipatif, melibatkan calon pengguna/pemilik

4. Menganalisa Program

- Menganalisa program ruang yang diminta oleh klien- Melakukan studi banding proyek dengan fasilitas sejenis- Menganalisa standar dari literatur dan peraturan

5. Menganalisa Tapak

- Menganalisa daya dukung lahan- Menganalisa kondisi topografi lahan-Menganalisa peta permasalahan- Menganalisa bangunan dan pohon eksisting pada papak- Menganalisa ketersediaan infrastruktur di sekitar lokasi tapak- Menganalisa kondisi lalu-lintas keluar/masuk/di sekitar tapak- Memperhatikan berlakunya peraturan bangunan setempat- Memperhitungkan ketersediaan dan harga bahan bangunan, ketersediaan tukang di lokasi,dsb.

6. Membuat Konsep Rancangan

- Rancangan disusun oleh arsitek melalui proses trial-error- Rancangan biasanya dengan sketsa dan/atau maket-Rancangan dapat merupakan perwujudan dari:• Solusi pragmatik atas permasalahan desain• Analogi dari suatu gejala alam• Kemiripan dengan bangunan lain yang sudah standar / mapan (preseden)• Pada kasus tertentu perlu melibatkan calon pengguna secara partisipatif

7. Menggambar Pra-rancangan

- Merupakan gagasan rancangan menyeluruh, komprehensif, belum detail- Disajikan dalam gambar proyeksi ortogonal, perspektif, dan maket- Diskusi lebih lanjut- Dimintakan Ijin Prinsip Pembangunan kepada Pemerintah Kota/daerah setempat- Dikoordinasikan dengan konsultan/tenaga ahli pendukung (struktur, mekanikal,elektrikal, dsb)

8. Menggambar Rancangan- Rancangan dilakukan setelah ada persetujuan oleh klien- Rancangan diperincia secara teknis dan ekonomis yang terukur dari hasil tahap pra-rancangan/rancangan skematik- Rancangan terkoordinasi dengan konsultan struktur, lanskap, mekanikal, elektrikal,dsb.- Rancangan dilakukan dengan perhitungan- Rancangan berupa gambar-gambar teknis dan terukur dibuat untuk internalkonsultan

9. Menyusun dokumen konstruksi, Gambar kerja, atauDED (Detail Engeneering Drawing)

Digunakan untuk:- Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan kepada Pemerintah Kota/Daerah- Mengadakan Pelelangan guna mendapatkan kontraktor dengan harga penawaran paling dapatditerima- Sebagai panduan dalam pembangunan oleh kontraktor, tukang bangunan dsb.- Produk berupa Dokumen Pelelangan pekerjaan arsitektur, interior, struktur mekanikal, elektrikal,pekerjaan lahan dll, yang terdiri atas:• Dokumen Gambar Kerja sangat rinci• Dokumen Spesifikasi Teknis dan Administrasi rinci• Rencana Anggaran Biaya (RAB) rinci

10. Mengawasi lapangan selama konstruksi

- Mengecek kesesuaian pekerjaan kontraktor / tukang di lapangan denganrancangan bangunan- Melakukan koreksi rancangan untuk mengatasi persoalan yang baru ditemui dilapangan- Para tukang dapat berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah teknisrancangan di lapangan, misalnya dalam rancangan detail