Mineral Non Silikat

28
Mineral Non Silikat Mineral non silkat ( Nonsilicate ) ialah Beberapa mineral tidak mengandung kombinasi Silicon dan Oksigen, sebagai mineral silikat lakukan. Kelompok mineral yang disebut nonsilicates ini hanya ditemukan 8% dari kerak bumi. Mineral Non silikat termasuk kedalam sumber daya yang sangat dan mahal dan berharga bagi manusia (seperti emas logam mulia, perak, dan platinum, logam) serta sangat berguna bagi manusia (seperti besi, aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby). Adapun mineral non silikat dikelompoan ke dalam kelas seperti dibawah ini : 1. Kelompok Native Element (Unsur Murni) Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. Kelas mineral native element ini terdiri dari tiga bagian yaitu:. 1. Metal dan element intermetalic (logam) . Contohnya: Emas (Au), Perak (Ag), Platina (Pt) dan Tembaga (Cu). Sistem kristalnya adalah isometrik.

description

jenis- jenis mineral non-silikat

Transcript of Mineral Non Silikat

Mineral Non Silikat

Mineral non silkat ( Nonsilicate ) ialah Beberapa mineral tidak mengandung kombinasi

Silicon dan Oksigen, sebagai mineral silikat lakukan. Kelompok mineral yang disebut

nonsilicates ini hanya ditemukan 8% dari kerak bumi. Mineral Non silikat termasuk

kedalam sumber daya yang sangat dan mahal dan berharga bagi manusia (seperti emas

logam mulia, perak, dan platinum, logam) serta sangat berguna bagi manusia (seperti besi,

aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby). Adapun mineral non silikat

dikelompoan ke dalam kelas seperti dibawah ini :

1. Kelompok Native Element (Unsur Murni)

Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan

hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak

mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat

dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan

menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak

akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. Kelas mineral native element ini

terdiri dari tiga bagian yaitu:.

1.   Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya: Emas (Au), Perak

(Ag), Platina (Pt) dan Tembaga (Cu). Sistem kristalnya adalah isometrik.

2.   Semimetal (Semi logam). Contohnya: Bismuth (Bi), Arsenic (As), yang

keduanya memiliki sistem kristalnya adalah hexagonal.

3.   Non metal (bukan logam). Contohnya Intan, Graphite dan Sulfur. Sistem

kristalnya dapat berbeda-beda, seperti sulfur sistem kristalnya

orthorhombic, intan sistem kristalnya isometric, dan graphite sistem

kristalnya adalah hexagonal. Pada umumnya, berat jenis dari mineral-

mineral ini tinggi, kisarannya sekitar 6.

a. Logam

1) Aurum (Au)

Emas telah banyak digunakan di dunia sebagai kendaraan untuk moneter

tukar, baik dengan penerbitan dan pengakuan koin emas atau jumlah besi

kosong, atau melalui konversi kertas instrumen-gold dengan mendirikan

standar emas di mana nilai total uang yang dikeluarkan diwakili di toko

cadangan emas. Selain itu, emas juga berfungsi sebagai alat investasi,

industri, komersial kimia dan yang paling umum digunakan sebagai

perhiasan.

2) Cuprum (Cu)

Cuprum atau tembaga biasa digunakan sebagai bahan peralatan listrik

(kabel) dan bahan campuran logam (kuningan, perunggu). Bahkan oleh

manusia purba digunakan sebagai perabotan dan senjata, serta perlengkapan

ritual kepercayaan.

3) Platinum (Pt)

Digunakan untuk perhiasan, kimia dan kegunaan industri lainnya serta

stabilizer mata uang.Platinum biasa digunakan sebagai perhiasan dengan

istilah emas putih karena kilaunya lebih indah dari emas, selain itu juga

digunakan sebagai bahan instrumen mekanik dan listrik dengan presisi

tinggi, serta sebagai katalis (pereaksi) dalam kimia analisis.

b. Semi Logam

1) Bismuth (Bi)

Sebuah bijih bismut dan sebagai spesimen mineral dan Karena titik

penggabungannya yang rendah, Bismuth utamanya digunakan sebagai

bahan campuran logam. Selain itu, juga digunakan sebagai bahan dalam

industri farmasi dan kosmetik.

2) Arsenik (As)

Sampai saat ini, Arsenik belum dapat diketahui manfaat lain selain menjadi

bahan racun, termasuk yang meracuni tokoh pembela HAM, Munir.

c. Non-logam

1) Intan (C)

Merupakan karbon, sama seperti grafit, tetapi karena kenampakkannya

yang indah dengan kemampuan dispersi cahaya yang besar, sehingga

sering digunakan sebagai batu mulia dan perhiasan.

Selain itu, kekerasannya menjadi standar tertinggi, sehingga digunakan

dalam industri sebagai alat pemotong atau mata bor.

2) Sulfur (S)

Sulfur digunakan sebagai bahan utama pembuatan asam sulfur, vulkanisasi

karet sehingga menjadi ban, bahan peledak, fungisida, dan pupuk.

2. Kelompok Sulfida

Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari

kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang) (S2-). Pada umumnya

unsur utamanya adalah logam (metal).

Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah

gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya

terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang

bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi

oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi

dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya

dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan

hidrotermal (air panas).

Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores).

Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup

tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri

logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur

logam dari sulfurnya.

Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur

utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai

kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang

bersifat logam.Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pirit (FeS2),

Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS), dan Kalkopirit (CuFeS2) .Dan

termasuk juga didalamnya selenides, tellurides, arsenides, antimonides,

bismuthinides dan juga sulfosalt.

a. Pyrit (FeS2)

Dalam industri, Pirit diolah menjadi asam sulfur dengan metode bilik timbal.

Serbuk Pirit juga digunakan dalam pengmurnian besi, emas, tembaga, kobalt,

dan nikel.

b. Kalkosit (Cu2S)

Dengan keberadaannya yang cukup langka, Kalkosit yang mengandung banyak

unsur tembaga (Cuprum) menjadi sumber tambang yang penting.

c. Galena (PbS)

Karena terdapat banyak di alam, Galena menjadi bijih timbal yang utama dalam

pertambangan.

d. Sphalerite [(Zn, Fe) S]

Dengan keberadaannya yang sangat melimpah di alam, Sphalerite menjadi

mineral bijih seng yang utama dalam pertambangan. Terkadang juga

menghasilkan produk sampingan berupa Kadmium, Galium, dan Indium.

e. Kalkopirit (CuFeS2)

Dengan keberadaan yang sangat melimpah di alam, Kalkopirit menjadi sumber

utama dalam memperoleh tembaga dengan persentase 80% dari ekstraksi

tembaga di dunia. Kalkopirit juga menghasilkan produk sampingan, yaitu emas

dan perak.

3. Kelompok Oksida

Mineral oksida terbentuk akibatkombinasi unsur tertentu dengan gugus anion

oksida (O2-) dan akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu.

Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih

keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali

sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah

dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah, korondum

(Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).

a. Jenis X2O

1) Kuprit (Cu2O)

Kuprit memiliki sistem kristal isometrik adalah salah satu mineral bijih

yang penting untuk memperoleh tembaga. Selain itu, kristal Kuprit yang

transparan dipotong dan dibentuk sebagai batu mulia.

b. Jenis AX

1) Zincite (ZnO)

Karena keberadaannya yang sangat langka, Zincite lebih populer menjadi

mineral koleksi daripada sebagai mineral bijih untuk seng.

c. Jenis XO2

1) Rutil (TiO2)

Sebagai mineral yang cukup jarang, Rutil sangat penting dalam hal

komersial karena menjadi mineral bijih untuk logam Titanium.

2) Pirolusit (MnO2)

Pirolusit umumnya ditambang untuk komersial karena menjadi sumber

untuk logam Mangan.

d. Jenis X2O3

1) Hematit (Fe2O3)

Dengan kelimpahannya di alam, menjadikan mineral ini sangat penting

dalam pertambangan untuk memperoleh besi. Selain itu, mineral Hematit

yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna dan semir.

2) Korundum (AL2O3)

Varietas Korundum yang tidak transparan dan menarik biasanya digunakan

sebagai alat penggosok karena kekerasannya yang terkenal tinggi.

Sedangkan varietas yang lain menjadi batu mulia, misalnya Safir (biru) dan

Rubi (merah).

e. Jenis XY2O4

1) Spinel (MgAl2O4)

Spinel yang berwarna merah atau disebut sebagai “Rubi Spinel” dikenal

sebagai batu mulia karena kenampakannya yang seperti Rubi.

2) Magnetite (Fe3O4)

Dengan kelimpahannya di alam, Magnetit adalah mineral bijih yang paling

penting dan kaya akan unsur besi.

4. Kelompok Hidroksida

Mineral hidroksida terbentuk dari dan gugus hidroksil hidroksida (OH-) dan

akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida

(OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air.

Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya

adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah Manganite

MnO(OH),Bauksit [FeO(OH)] dan limonite (Fe2O3.H2O).

a. Manganite MnO(OH)

Merupakan mineral yang dijadikan sebagai bijih mineral mangan dan spesimen

mineral

b. Bauksit [FeO(OH)]

Sudah dikenal luas bahwa Bauksit adalah mineral bijih alumunium yang utama,

apalagi dengan jumlahnya yang berlimpah di alam. Ekstraksinya dengan cara

elektrolisis dalam bak Cryolite. Selain itu, Bauksit juga digunakan dalam

produksi Korundum sintetis dan refraktori alumunium.

c. Limonite [Fe3O4 .2H2O]

Limonit adalah hasil hidrasi dari Hematit (Fe3O4) yang juga berlimpah di alam.

Namun demikian, tidak seperti Hematit, Limonit bukan sumber unsur besi

untuk industri besi-baja yang berarti karena biasanya tercemari oleh unsur

sekunder, yaitu fosfor. Varietas yang berwarna dan berkilap tanah, digunakan

sebagai bahan pewarna serta kerajinan tanah liat.

5. Kelompok Halida

Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenelektronegatif,

seperti: F-, Cl-, Br-, I-. Pada umumnya memiliki BJ yang rendah (< 5).Contoh

mineralnya adalah: Halit (NaCl), Fluorit (CaF2), Silvit (KCl), dan Kriolit

(Na3AlF6).

a. Halit (NaCl)

Halit atau dikenal sebagai garam dapur biasa digunakan sebagai bumbu masak

karena sifat khasnya yang terasa asin dan menguatkan rasa. Selain itu, Halit

juga digunakan dalam industri kimia untuk preparasi soda, asam hidroklorat,

dan di samping itu, Halit juga digunakan dalam penelitian ilmiah sebagai

bagian dari alat optik.

b. Fluorit (CaF2)

Fluorit digunakan dalam produksi asam hidrofluorit yang sangat penting dalam

kerajinan gerabah, industri optik sebagai bahan pembuatan lensa, dan industri

plastik. Di samping itu, sangat penting dalam metalurgi bauksit dan fluks untuk

industri logam. Pada varietas yang tidak berwarna dan transparan, biasa

digunakan sebagai lensa apokromatik dan prisma spektrografis.

c. Sylvite (KCl)

Mineral ini sangat bermanfaat dalam pertanian sebagai pupuk karena

kandungan Kalium dan Klorinnya.

d. Cryolite (Na3AlF)

Mineral ini sangat langka dan dulu digunakan sebagai fluks dalam pemurnian

bauksit tetapi sekarang fungsinya digantikan oleh Fluorit. Oleh karena itu, kini

hanya digunakan sebagai bahan pengkilap gerabah dan bahan utama bagi

beberapa jenis kaca.  

6. Kelompok Karbonat

Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”,

umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3

dikenal sebagai mineral “Kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang

membentuk batuan sedimen.Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan

bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah

karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat

ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).

Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah

dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan contoh

mineral nitrat dan borat adalah niter (NaNO3) dan borak (Na2B4O5(OH)4.8H2O).

a. Dolomite (CaMg(CO3)2

Berperan dalam beberapa semen, sebagai sumber magnesium dan sebagai

spesimen mineral.

b. Kalsit (CaCO3)

Berperan Pada produksi semen dan mortar, produksi kapur, batu kapur yang

digunakan dalam industri baja, industri kaca, kimia hias, batu dan

menggunakan optik dan sebagai spesimen mineral.

c. Magnesit (MgCO3)

Suatu bijih dari magnesium. Karena kandungannya serta keberadaanya yang

cukup melimpah di alam, Magnesit adalah sumber penting untuk memperoleh

Magnesium dan garam Magnesium. Dalam bentuk perekat dan serbuk,

digunakan dalam industri kertas, karet, serta farmasi.

7. Kelompok Sulfat

Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam

dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada

daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan

menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.Pada kelas sulfat termasuk

juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat,

mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-

anionnya masing-masing.

Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah barite (barium

sulfate), celestite (strontium sulfate), anhydrite (calcium sulfate), angelsit dan

gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya mineral chromate,

molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate.

a. Barit (BaSO4)

Mineral yang cukup melimpah di alam ini, merupakan mineral bijih yang

paling utama bagai Barium. Selain itu, juga sebagai bahan tambahan penting

untuk lumpur pengeboran minyak bumi. Barit sering digunakan sebagai bahan

tambahan untuk pembuatan kertas dan karet serta bahan pewarna karena

warnanya yang putih.

b. Celestite (SrSO4)

Mineral ini adalah sumber utama untuk mendapatkan logam Strontium dan

garamnya juga biasa digunakan sebagai bahan utama pembuatan kembang api

karena dapat menghasilkan api yang berwarna merah terang. Dalam industri,

Celestite digunakan sebagai bahan campuran karet, cat, serta elemen baterai.

Pada varietas yang tidak berwarna dan transparan, dapat menjadi bahan kaca

serta keramik (varietas yang berkilau).

c. Anhidrit (CaSO4)

Mineral ini, terutama diperlukan untuk menghasilkan asam sulfur, dengan

kandungan belerangnya, serta salah satu bahan baku kertas dan batu hias karena

kenampakannya yang indah.

d. Anglesit (PbSO4)

Dengan kandungan timbalnya, mineral bijih ini diekstraksi untuk mendapatkan

logam timbal dan menjadi bahan studi untuk mempelajari deposit mineral bijih

secara umum.

e. Gipsum (Ca SO4. 2H2O)

Gipsum biasanya digunakan sebagai perekat pada bangunan-bangunan kuno

serta bahan campuran dalam semen. Selain itu, juga dijadikan ornamen, baik

untuk pahatan maupun dilebur lalu dicetak menjadi ornamen interior dalam

bangunan, termasuk eternit.

8. Kelompok Fosfat

Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya memiliki

kilap kaca atau lemak, contoh mineral yaitu:

a. Apatit (Ca,Sr, Pb,Na,K)5 (PO4)3(F,Cl,OH)

Mineral ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk fosfat

dan pembuatan asam fosfat. Sementara kristal yang transparan dan berwarna

indah dipotong dan dibentuk menjadi batu mulia walaupun cukup lunak

(kekerasan 5).

b. Vanadinite Pb5Cl(PO4)3

Mineral ini adalah mineral bijih untuk memperoleh Vanadium, bahan campuran

logam, dan bahan pewarna pakaian karena warnanya yang merah sampai

kuning kecoklatan.

c. Turquoise CuAl6(PO4)4(OH)8 . 5H2O

Mineral ini terutama biasa digunakan sebagai batu hiasan yang bernilai

tinggi.

Daftar Pustaka

http://anakgeotoba.blogspot.com/2010/04/klasifikasi-mineral.html

http://bumi-is-earth.blogspot.sg/2011/05/berdasarkan-senyawa-kimiawinya-mineral.html

http://abbyminers.blogspot.sg/2012/10/klasifikasi-mineral_16.html

http://ongkiboomy.blogspot.com/2012/10/mineral-sulfida_3277.html