Minat Belajar *) (Check List...

15
Minat Belajar *) (Check List Observasi) 1. Adanya pemusatan perhatian, perasaan, dan pikiran dari subjek karena ketertarikan pada kegiatan belajar. Item Perilaku Pencatatan dengan check list (dilakukan chek list setiap kali tindakan itu muncul). Subjek 1 Subjek 2 Mencatat materi belajar Bertanya seputar materi pembelajaran Menjawab pertanyaan yang muncul dalam proses belajar dll 2. Adanya perasaan senang terhadap objek yang menjadi sasaran yaitu materi belajar. Item Perilaku Pencatatan dengan check list (dilakukan chek list setiap kali tindakan itu muncul). Subjek 1 Subjek 2 Ekspresi tersenyum saat pengajar sedang menjelaskan. Tertawa saat pengajar memberikan stimulus yang mengundang tawa. dll 3. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subjek untuk kegiatan guna mencapai tujuan belajar. Item Perilaku Pencatatan dengan check list (dilakukan chek list setiap kali tindakan itu muncul). Subjek 1 Subjek 2 Datang tepat waktu (tidak terlambat) Berpartisipasi dalam diskusi Tidak mengobrol saat pengajar sedang menjelaskan materi belajar Menyimak saat teman sedang bertanya atau berbicara dll *) Winanti Siiwi Respati (2013), Minat Belajar, Universitas Esa Unggul

Transcript of Minat Belajar *) (Check List...

Page 1: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

Minat Belajar *)

(Check List Observasi)

1. Adanya pemusatan perhatian, perasaan, dan pikiran dari subjek karena ketertarikan pada

kegiatan belajar.

Item Perilaku Pencatatan dengan check list

(dilakukan chek list setiap kali

tindakan itu muncul).

Subjek 1 Subjek 2

Mencatat materi belajar

Bertanya seputar materi pembelajaran

Menjawab pertanyaan yang muncul dalam

proses belajar

dll

2. Adanya perasaan senang terhadap objek yang menjadi sasaran yaitu materi belajar.

Item Perilaku Pencatatan dengan check list

(dilakukan chek list setiap kali

tindakan itu muncul).

Subjek 1 Subjek 2

Ekspresi tersenyum saat pengajar sedang

menjelaskan.

Tertawa saat pengajar memberikan stimulus

yang mengundang tawa.

dll

3. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subjek untuk kegiatan guna mencapai tujuan

belajar.

Item Perilaku Pencatatan dengan check list

(dilakukan chek list setiap kali

tindakan itu muncul).

Subjek 1 Subjek 2

Datang tepat waktu (tidak terlambat)

Berpartisipasi dalam diskusi

Tidak mengobrol saat pengajar sedang

menjelaskan materi belajar

Menyimak saat teman sedang bertanya atau

berbicara

dll

*) Winanti Siiwi Respati (2013), Minat Belajar, Universitas Esa Unggul

Page 2: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

PERILAKU AGRESIF ANAK *)

(Rating Scale Observation)

Tujuan : Mengamati perilaku agresif anak

Nama subjek : Ahmad Ibrahim hasan (A) dan Sofyani Ramadhan (N) Tanggal : 6 juni 2013

Tempat : Dusun jatisawit Waktu : 3x Amatan @ 30menit

HASIL LAPORAN OBSERVASI

No Aspek Perilaku Deskripsi

Interval Kemunculan

Dalam 3x 30 Menit

Anak

Agresif (A) Anak

Normal (N)

1 Mencela Mencela perilaku orang lain dengan kata-

kata atau isyarat 7 2

2 Negatif Mengatakan sesuatu yang isinya netral,

tetapi cara mengatakannya dengan nada

suara yang negatif 9 41

3 Tidak Patuh Tidak mengerjakan hal yang diminta 11 20

4 Berteriak Berteriak atau berbicara keras, jika

dilakukan terus menerus menjadi tidak

enak didengar 18 9

5 Mengejek Mengejek sehingga mengakibatkan situasi

yang tidak enak 10 7

6 Aktifitas Tinggi Kegiatan yang membahayakan orang lain,

terutama jiak dilakukan dalam jangka

waktu yang lama 23 17

7 Tindakan Fisik

Negatif

Menyerang atau mencoba menyerang

orang lain dengan intensitas tinggi yang

dapat menyakiti 24 14

8 Mengeluh Mengatakan sesuatu dengan nada suara

tinggi, mencerca 28 26

9 Destruktif Merusak atau mencoba merusak barang 33 20

10 Mempermalukan Mengolok-olok atau membuat orang lain

malu dengan sengaja 50 25

11 Menangis Semua jenis tangis 32 21

12 Perintah Negatif Memerintah orang lain dengan cara

mengancam agar kebutuhannya terpenuhi

juga cenderung bertindak kasar 20 8

13 Ketergantungan Meminta orang lain untuk membantu pada

pekerjaan yang sebenarnya mampu

dilakukan sendiri 49 33

14 Mengabaikan Mengerti bahwa orang lain mengarahkan

perhatiannya pada anak tetapi anak

tersebut tidak menanggapi secara wajar 18 24

*) Eko Riyanto (2013), Perilaku Agresif Anak, Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Yogyakarta

Page 3: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

SIKAP DAN PERILAKU ANAK PAUD *)

(Anecdotal Record Observation)

Anecdotal Record Observasi Bulanan

*) Portal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jateng, 2015

Page 4: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

GENG MOTOR Kedatangan, Tawuran hingga ditangkap Polisi

(Mechanical Devices Observation)

Page 5: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA

DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER

DI SEKOLAH DASAR *)

(In-Depth Interview)

Nama Informan : .......................................................

Hari/tanggal Wawancara : .......................................................

Alamat Informan : .......................................................

Jabatan : ......................................................

Unit Kerja : .......................................................

Pewawancara: Selamat pagi pak...

Informan: Iya selamat pagi...

Pewawancara: Maaf pak sebelumnya, bolehkah saya berdiskusi (berbincang-bincang)

dengan Bapak?

Informan: Iya. Silahkan...

Pewawancara: Kita menyadari saat ini konsep “Pendidikan Karakter” sedang hangat dibicarakan

untuk memperbaiki moral para generasi penerus bangsa ini. Pada kesempatan ini saya

ingin mengetahui pandangan dan tanggapan serta pemikiran Bapak mengenai

penerapan konsep “Pendidikan Karakter” pada pembelajaran IPA di SD. Apakah

kiranya Bapak mau berbagi pemikiran dengan saya?

Informan: Ouh...iya..iya..boleh...

Pewawancara: Terimakasih Pak. Dapatkah bapak menyebutkan identitas lengkap Bapak? (Nama,

Alamat, Jabatan, dan Unit kerja/Instansi)

Informan: Iya, Boleh... (Identitas seperti tertulis diatas)

Pewawancara: Menurut Bapak apa saja tugas-tugas Bapak sebagai seorang guru, khususnya di

sekolah dasar?

Informan: Mengajar, membimbing, mengarahkan, dan membina anak didik. Sebagai guru di

sekolah dasar lebih menekankan pada membekali anak didik khususnya dalam hal-hal

mendasar untuk menuju masa dewasa/masa depannya kelak.

Pewawancara: Sesuai dengan tema diskusi kita “penerapan pendidikan karakter pada pembelajarn

IPA”, sebagai guru yang bertugas mengajar, model pembelajaran apa yang sering

Bapak terapkan di kelas saat mengajar mapel IPA?

Informan: Selama ini saya lebih sering menerapkan metode ceramah, diskusi kelompok, dan

penugasan. Tetapi kadang-kadang juga divariasi dengan model eksperimen dan

demonstrasi, ketika alat dan bahan untuk percobaan mudah didapatkan.

Pewawancara: Dari metode-metode pembelajaran yang Bapak terapkan, kira-kira metode apa yang

menurut Bapak efektif untuk digunakan mengajar IPA?

Informan: Jika hanya disuruh untuk memilih satu model saja, saya kira kurang pas. Karena pada

setiap mengajar metode apapun yang dipilih selalu membutuhkan metode ceramah.

Kalau untuk mapel IPA itu idealnya menggunakan metode eksperimen,meskipun tidak

terlepas dari metode ceramah untuk menjelaskan petunjuk praktek.

Pewawancara: Ouh..iya..iya Pak. Selain metode, dalam membuat rencana proses pembelajaran (RPP)

juga harus menetapkan/memilih model pembelajaran, benar demikian Pak?

Informan: Iya...baiknya demikian.

Pewawancara: Jika saya boleh tau, menurut pendapat Bapak model pembelajaran yang bagaimana

yang ideal untuk diterapkan mengajar IPA di SD?

Informan: Jika menurut pendapat saya, karena anak usia SD itu masih pada taraf bermain sambil

belajar dan membutuhkan sesuatu yang konkret/nyata untuk membantu mereka

memahami konsep materi khususnya pada pelajaran IPA model CTL (Contextual

Teaching and Learning) saya rasa sangat efektif.

Pewawancara: Apa yang Bapak ketahui tentang model pembelajaran CTL itu Pak?, (pengertiannya)

Informan: Setahu saya CTL itu model pembelajaran yang mengaitkan keadaan nyata/kondisi

lingkungan sekitar sebagai salah satu sumber belajar, siswa mempunyai pengalaman

secara langsung untuk menemukan atau sekedar membuktikan konsep materi yang ada

pada mapel IPA, harapannya apa yang mereka peroleh akan bertahan lama di ingatan .

Pewawancara: Oke. Lalu sistem penilaian yang bagaimana yang selama ini Bapak gunakan untuk

menguji kemampuan/penguasaan siswa terhadap KD IPA?

Informan: Yang lebih sering saya gunakan selama ini penilaian secara tes tertulis, namun saya

rasa hanya tes tertulis saja itu belum cukup.

Pewawancara: Lalu menurut Bapak bagaimana idealnya sistem penilaian pembelajaran IPA?

Informan: Jika dikaitkan dengan model pembelajaran CTL, seharusnya sistem penilaian meliputi

3 aspek yaitu: penilaian proses (respon siswa selama pembelajaran berlangsung),

Page 6: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

penilaian akhir (tes tertulis), dan penilaian sikap (perubahan perilaku siswa sebagai

dampak pengiring setelah pembelajaran selesai).

Pewawancara: Oke. Jika dikaitkan dengan penanaman pendidikan karakter, menurut Bapak dapatkah

sistem penilaian sikap digunakan sebagai salah satu upaya penanaman pendidikan

karakter?, seperti yang Bapak kemukakan tadi bahwa sistem penilaian sikap sebagai

perubahan perilaku siswa setelah pembelajaran selesai.

Informan: Iya..bisa, tetapi mungkin tidak secara langsung....

Pewawancara: Oke, baiklah. Apakah selama ini Bapak sudah mencantumkan nilai-nilai karakter yang

hendak Bapak selipkan di dalam RPP?

Informan: Sudah.

Pewawancara: Menurut pengetahuan Bapak, apakah sebenarnya definisi atau hakikat dari pendidikan

karakter itu?

Informan: Kalau menurut saya, pendidikan karakter itu proses mengubah atau membiasakan

perilaku/sikap/kematangan emosi ke arah yang lebih baik hingga pada akhirnya

terbentuklah pribadi siswa yang berakhlak mulia. Jadi pada pendidikan karakter ini

siswa tidak hanya dituntut untuk pandai secara akademik (IQ) namun lebih

menekankan pada aspek kecerdasan emosi dan spiritual.

Pewawancara: Kalau begitu dalam pendidikan karakter, misalnya nilai siswa dibidang akademik

tidak memenuhi KKM tidak apa-apa asal dia berakhlak baik begitu?, Bagaimana

menurut Bapak?

Informan: Kalau itu tergantung bagaimana kebijakan sekolahan, tapi menurut saya siswa tetap

harus memperoleh nilai akademik minimal KKM, jika belum mencapai KKM tapi dia

berakhlak baik tetap diremidi. Namun demikian, kebaikan akhlak bisa dijadikan nilai

plus untuk mempertimbangkan dalam pemberian nilai akhir (raport) siswa.

Pewawancara: Ouh, begitu ya Pak. Menurut Bapak, sudahkah sekolahan Bpak ini menerapkan

pendidikan karakter?

Informan: Sudah, namun belum 100% terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pewawancara: Oke. Jika belum terlaksana 100%, lalu sejauh mana kira-kira sekolah Bapak ini

menerapkan pendidikan karakter?

(Sudahkah menyeluruh dari kelas 1-6?, sudahkah pendidikan karakter diterapkan pada

semua mata pelajaran?)

Informan: Iya sudah diterapkan dari kelas 1-6, namun menurut saya para guru belum secara

terencana menyelipkan nilai-nilai karakter pada semua mata pelajaran meskipun nilai-

nilai tersebut sudah tercantum di dalam RPP. Hanya mata pelajaran tertentu yang

memang memuat nilai-nilai karakter seperti agama dan PKn, itu pun terkadang hanya

disampaikan secara teori.

Pewawancara: Menurut Bapak kenapa bisa begitu Pak, apa kendalanya?

Informan: Para guru masih minim pengalaman untuk menciptakan pembelajaran yang memang

didesain khusus untuk lebih menekankan pada nilai-nilai karakter.

Selain itu, karena para guru lebih dituntut untuk mengupayakan bagaimana siswanya

mampu menguasai KD, sehingga mereka kurang memperhatikan/kurang fokus dalam

menyelipkan nilai-nilai karakter. Lain dengan mapel agama dan PKn yang memang

tujuan dasarnya untuk membentuk pribadi/akhlak yang mulia dan mengajarkan aturan-

aturan/adat bersosialisasi yang baik dalam hidup bermasyarakat.

Pewawancara: Lalu bagaimana upaya-upaya yang selama ini sudah dilakukan oleh para guru untuk

menanamkan pendidikan karakter tersebut Pak? (Terintegrasi selama pembelajaran

berlangsung atau membuat program kegiatan khusus/tersendiri diluar kegiatan

pembelajaran)

Informan: Dua-duanya, jadi ada yang diintegrasikan dalam pembelajaran dan ada pula yang

melalui program-program kegiatan yang lain.

Pewawancara: Bisa minta tolong jelaskan Pak, seperti apa gambaran pelaksanaan pembelajaran dan

program kegiatan tersebut!

Informan: Jika terintegrasi dalam proses pembelajaran misalnya: sebelum memulai pelajaran

siswa disuruh melihat lingkungan tempat duduk sudah bersih, rapi, dan nyaman untuk

belajar atau belum. Selain itu juga berdoa diawal kegiatan pembelajaran dan sebelum

pulang. Guru memberikan teguran/penghargaan baik secara verbal maupun non

verbal.

Jika contoh dalam kegiatan khusus misalnya: kotak amal rutin yang dilakukan

seminggu sekali pada hari Senin, kegiatan pesantren kilat, praktek sholat, buka

bersama, jum’at bersih, dan pramuka.

Page 7: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

Pewawancara: Oke. Lalu bagaimana respon siswa terhadap upaya-upaya yang dilakukan guru dalam

menanamkan pendidikan karakter tersebut, baik yang terintegrasi maupun yang

terprogram? (positif/negatif)

Informan: Respon dari siswa baik, sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut di

atas dan pada saat pembelajaran berlangsung. Meskipun terkadang ada beberapa anak

yang pasif, namun itu kami anggap sebagai hal yang wajar. Karena untuk mengubah

karakter/tingkah laku itu bukanlah hal yang mudah. Perlu kesabaran dan

kesinambungan untuk membiasakan siswa.

Pewawancara: Baiklah Pak, sekarang jika dihubungkan dengan pembelajaran IPA, kira-kira nilai-

nilai karakter apa saja yang dapat diintegrasikan ke dalam mapel IPA?

Informan: Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, kemandirian dan tanggung jawab, rasa ingin

tahu, peduli lingkungan, peduli sosial, kerja keras, suka tolong menolong dan gotong

royong/kerjasama, hormat, santun, dan rendah hati.

Pewawancara: Bagaimana kira-kira upaya yang Bapak lakukan untuk menyelipkan nilai-nilai

karakter yang Bapak sebutkan tadi ketika mengajar IPA?

Informan: Menggunakan model pembelajaran CTL untuk menyelipkan nilai karakter cinta Tuhan

dan segenap ciptaan-Nya, kemandirian dan tanggung jawab, peduli lingkungan, peduli

sosial,

Menggunakan model pembelajaran eksperimen untuk menyelipkan nilai karakter rasa

ingin tahu.

Menggunakan model pembelajaran kooperatif untuk menyelipkan nilai karakter suka

tolong menolong dan gotong royong/kerjasama, hormat, santun, dan rendah hati.

Selain dengan upaya pemilihan model pembelajaran yang tepat, guru juga menerapkan

teguran dan hukuman bagi siswa serta memberikan contoh/teladan bagi siswa.

Misalnya dalam hal bertutur kata, bersikap dan berperilaku.

Pewawancara: Bagaimana respon dari para siswa Pak?

Informan: Respon dari siswa baik, sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Pewawancara: Bagaimana sistem penilaian yang Bapak lakukan untuk mengetahui sejauh mana nilai-

nilai karakter tersebut melekat pada siswa?

Informan: Aspek sosial menggunakan sosiometri dan pengamatan.

Aspek religius melalui pengamatan dan praktek sehari-hari.

Selain itu guru juga mengupayakan agar setiap anak mempunyai buku catatan khusus

perkembangan anak, yang memuat aspek-aspek penilaian afektif.

Pewawancara: Pernahkah Bapak/Ibu memberikan penghargaan atau hukuman terhadap siswa?.

Dalam bentuk apa? (verbal/non verbal)

Informan: Pernah. Verbal dan non verbal. Misalnya menegur siswa yang melakukan perilaku

yang kurang sopan dan tidak sepantasnya. Menghukum siswa untuk berdiri di depan

pintu karena tidak membawa buku pelajaran atau tidak mengerjakan PR. Memberikan

tepuk tangan dan acungan jempol bagi siswa yang dapat menjawab atau mengerjakan

tugas-tugas dengan baik. Memberikan hadiah baik berupa material maupun non-

material kepada siswa yang berprestasi.

Pewawancara: Efektifkah penghargaan/hukuman itu untuk menanamkan pendidikan karakter?. Bisa

minta tolong jelaskan alasannya Pak?

Informan: Menurut saya efektif. Melalui penghargaan atau hukuman dapat merubah pandangan

siswa terhadap pentingnya proses pembelajaran dan mengubah cara berpikir siswa,

bahwa hal yang baik akan mendatangkan/mendapat respon yang baik dan sebaliknya.

Pewawancara: Baiklah Pak...Saya kira cukup, terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak untuk

berdiskusi dengan saya.

Informan: Iya, sama-sama.

*) Enueni Yasha (2015)

Page 8: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

DOKUMENTASI

(Instrument Pelengkap Observasi dan Interview)

1. Kritik Intern (Kredibilitas) data

apakah dokumen tersebut dapat dipercaya?.

Caranya dengan melakukan perbandingan informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut

dengan data lain yang memiliki kesamaan waktu, tempat peristiwa.

2. Kritik Ekstern (Otentisitas) sumber data

mengkaji dokumen untuk membuktikan keaslian sumbernya,

meneliti kertasnya, tintanya, gaya tulisan, bahasa, kalimat,

ungkapan, kata-kata, huruf, dan semua penampilan luarnya,

untuk mengetahui keasliannya

3. Content Analysis (model komunikasi)

Subjek, Objek, Saluran, Pesan, dan Konteks

4. Kajian Teks

Selain content analysis, juga Semiotika (teori pemberian tanda)

Semiotikac Pragmatik

Semiotika Sintaktik

Semiotika Semantik

Melalui kajian “tanda”, “objek” dan “interpretant”

5. Hermeneutika

Hermeneutika Grammatikal

Hermeneutika Psikologis

Page 9: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

LIFE HISTORY *) (Life Story Instrument)

Pada kesempatan ini saya akan menceritakan sedikit draf life history dari sepasang suami istri

yang sukses dalam kehidupannya, sepasang suami istri itu berasal dari suatu daerah di Sumatra barat,

tepatnya di desa Anduring kecamatan 2x11 kayutanam kabupaten padang pariaman. Beliau bernama

Samsiy dedy kelahiran 08 oktober 1961 dan istrinya yang bernama Asna yetti kelahiran 14 agustus

1967. Dari tahun 1992 beliau sudah memulai diperantauan setelah menikah pada tahun 1993 memulai

kehidupan berumah tangga, istri beliau dulunya kerja disebuah perusahan sepatu yang berada di wilayah

Tangerang selatan, dan beliau sendiri berkerja serabutan disebuah penjualan batu, pasir dan bahan-bahan

bangunan. Beberapa bulan kemudian istri beliau hamil dan mempunyai masalah dang kehamilannya

sehingga dia harus berhenti berkerja. Maka setelah kejadian tersebut beliau menyuruh istrinya untuk

berhenti berkerja demi calon anaknya yang akan lahir di dunia ini, karena usaha hanya di tanggung oleh

beliau sendiri di tambah dengan penghasilan yang minim dan tak menentu, serba kekuranganlah

kehidupan beliau pada tahun itu tetapi beliau tetap sabar, tawakkal, dan selalu ingin memenuhi

kebutuhannya dengan tekat yang kuat dan semangat juang yang tinggi, beliau bisa mengatur keuangan,

sehingga yang lebih diutamakan yaitu untuk membayar kontrakan rumahnya.

Disaat krisis ekonomi dan kerusahan besar-besaran yang terjadi dijakarta dan sekitarnya, pada

saat inilah beliau mengalami kesusahan dalam kehidupan, beliau tidak memiliki perkerjaan lagi dan

sedangkan pada saat itu beliau harus memenuhi dan membiayakan istri dan anaknya serta beberapa

saudara yang ikut beliau pada saat itu. Disinilah krisis tersulit kehidupan yang dirasakan oleh beliau dan

keluarga, walaupun dalam keadaan begitu yang sangat terancam dizaman itu tetapi beliua tidak pernah

mengeluh dan berputus asa, beliau tetap yakin kepada Allah bahwasannya ini adalah cobaan dan ujian

dari Allah, dan beliau yakin Allah itu tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya.

Disaat lebaran tahun 1997, beliau juga belum mendapatkan perkerjaan dan usaha yang baik

dalam menghidupkan keluarganya. Sehingga untuk kebutuhan lebaran saja beliau tidak bisa

memenuhinya, disaat inilah istri beliau sedikit merasa putus asa tetapi beliau dapat bangkit kembali dan

memulai dagang di pasar serpong. Pertama kalinya istri beliau mencoba usaha emperan dipasar dengan

berjualan bahan-bahan bukaan puasa seperti: kulangkaling, cincau, tape, dan pacar cina. Karena baru

memulai usaha dan belum memiliki pengalaman berdagang sehingga dagangannya selalu bersisa terus

dan hal hasil uang pendapatannya sangatlah minim. Tetapi istri beliau tetap berusaha dan tak ada rasa

menyerah, istri beliau memulai usahanya jam satu malem hingga jam dua belas siang, setelah abis

lebaran 1997, beliau mencoba ikut membantu istrinya untuk berdagang. Karena setelah lebaran

dagangan untuk bukaan puasa tidak lagi diminati oleh masyarakat, beliau mengganti usaha sayuran dan

buah-buahan itu juga berjualan di emperan toko orang (kaki lima), beliau yang mencari sayuran

kekampung-kampung dan istrinya yang menjualkan dipasar.

Segala macam usaha beliau laksanakan untuk memenuhi kehidupan keluarga kecilnya, dari

berjualan untuk bukaan puasa, berjualan sayur dan buah-buahan hingga beliau pernah berjualan kelapa,

dan pada beberapa tahun kemudian beliau mencoba mengikuti arisan keluaraga minang, pada saat itu

beliau mendapatkan arisan dari uang arisan yang beliau terima beliau mencoba memulai berdagang

makanan siap saji. Dari berjualan ketupat sayur padang dan sedikit dengan berjualan nasi padang

walaupun hanya sedikit, tetapi beliau tetap berdagang di emperan di dalam pasar. Pada saat pasar

serpong direnopasi 100% beliau terpaksa harus ikut pindah dipasar penampungan yang berbeda jauh

dari pasar tersebut beliau tetap berjualan ketupat sayur dan nasi. Setelah pasar selesai direnopasi semua

pedagang sudah pindah kembali ketokonya masing-masing, nah disitu beliau merasa bingung untuk

berdagang dikarenakan belum ada modal untuk menyewa ruko di dalam pasar itu, tetapi beliau tidak

berlarut-larut dalam kebingungannya, beliau berusaha mencari tempat diemperan toko bangunan

dipingiran jalan dan meminta izin kepada pemilik tokonya untuk beliau berjualan disana pada malam

hari, dan hal hasil pemilik toko mengizinkannya. Dengan persyaratan tidak boleh menghidupkan dan

memasak disana.

Page 10: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

Disitulah usaha dagang beliau mulai dirintis sampai sekarang ini, dari tahun 2008 hingga

sekarang dagang beliau yang mulainya mendapatkan omset hanya sedikit tetapi Alhamdulillah omset

beliau saat ini dapat memenuhi kebutuhan keluarganya dan dapat membuka usahanya lagi di daerah

cisauk. Dalam

kurun waktu itu, beliau sudah bisa memiliki kendaraan pribadi dan memiliki rumah sendiri walaupun

hanya kridit. Beliau memiliki dua orang putri yang bernama feby rahmawati dan Amelia santika, disaat

usaha beliau yang Alhamdulillah dapat dikatakan sukses dan beliau juga bisa melanjutkan sekolah

anaknya beliau sampai ke perguruan tinggi salah satu universitas negeri di Jakarta.

Dulu semasa kecil pak Samsir bercita-cita menjadi seorang ABRI dan sempat mengikuti tes

masuk ABRI Cuma dizaman itu uang dan relasi yang berkuasa, sehingga beliau tidak lulus tes beliau

putus asa dan pergi merantau ke Malaysia. Istri beliau yang bernama Asna yetti dulunya bersekolah

SMA sicincin kecamatan 2x11 enam lingkung kabupaten padang pariaman. Istri beliau ini adalah

seorang anak dari keluarga veteran yang bernama Alm. Samsudin dan Rosnayati (pik itam), didikan

orang tua istri beliau sangatlah bagus, orang tua istri beliau pada saat itu memberikan pendidikan bukan

hanya pendidikan formal saja tetapi pendidikan Agama sangatlah kuat di dalam keluarga istri beliau

untuk bekal dalam masa depan istri beliau. Ibu asna yetti memiliki lima orang saudara kandung dalam

hubungan mereka sangatlah baik dan mereka saling berbagi, membantu dalam kesusahan.

Pola interaksi yang beliau tanamkan dalam kehidupan keluarga yaitu, dengan cara memupuk

cinta dan kasih sayang dan mengutamakan silaturahmi antar kedua keluarga belah pihak, bukan hanya

untuk keluarga saja tetapi juga mengutamakan silaturahmi dengan tetanggan, dan masyarakat sekitarnya

hingga dengan semua keluarga minang sejabodetabek yang kenal saling menjaga silaturahmi.

Yang saya liat dalam wawancara ini, semangat dalam keluarga bapak Samsir ini sangat baik dan

bagus. Keluarga bapak Samsir memiliki semangat hidup yang sangat hebat, karena keluarga beliau

memiliki prinsip, selagi badan sehat dan tenaga kuat mereka akan tetap berkerja tanpa mengenal lelah.

Walaupun dalam usia yang dikatakan sudah senja atau semakin tua dan mereka sering merasakan atau

mengalami tubuh mereka yang sudah kelelahan tetapi mereka masih saja melakukan aktifitas usahanya

dan ingin mencapai kesuksesan yang lebih tinggi lagi, mereka tidak ingin anaknya mengalami

pengalaman hidup mereka sehingga mereka berusaha sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik

untuk kedua putrid mereka, agar nantinya kelak putri mereka lebih sukses dari kedua orang tuanya ini.

Setelah saya melakukan wawancara terhadap keluarga tersebut, saya mendapatkan suatu

kesimpulan bahwasannya istri dari pak Samsir ini dulunya memiliki cita-cita menjadi sebagai guru,

tetapi pda saat itu cita-cita istri beliau tidak kesampaian sehingga keluarga ini berharap salah satu dari

kedua putrinya dapat mewujudkan cita-cita beliau, meskipun tidak hanrus menjadi guru nantinya kelak

tetapi bisa memberikan ilmu, mengajarkan kebaikan orang banyak dan bermanfaat bagi Bangsa, Agama,

dan Negara. Makannya beliau memberikan motivasi kepada kedua putrinya untuk belajar yang rajin,

berdoa dan berusaha, dan tidak gampang putus asa serta menyerah dalam kehidupan.

Strategi dalam kehidupan keluarga ini yaitu selalu belajar hemat, mengatur keuangan dengan

baik, rajin menabung, saling berbagi rezeki kepada yang membutuhkan.

Keluarga ini sering mengajarkan kedua putrinya untuk tidak pernah merendahkan orang lain dan selalu

menyanyangi orang lain sesama muslim. Dan selalu memberikan rezekinya kepada orang yang

membutuhkan, karena rezeki yang kita punya sebagaian juga itu punya hak orang lain.

*) Aprina Yanti Syam (2015)

Page 11: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

AGENDA

KEGIATAN HARIAN

N a m a : ____________________

Hari/Tgl. : _____________________________

Waktu Kegiatan Tempat Keterangan

00.00-01.00

01.00-02.00

02.00-03.00

03.00-04.00

04.00-05.00

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-08.00

08.00-09.00

09.00-10.00

10.00-11.00

11.00-12.00

12.00-13.00

13.00-14.00

14.00-15.00

15.00-16.00

16.00-17.00

17.00-18.00

18.00-19.00

19.00-20.00

20.00-21.00

21.00-22.00

22.00-23.00

23.00-24.00

Page 12: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

PROGRAM HINDU SANATANA DHARMA *)

(Curah Waktu Instrument) Program Mingguan

Waktu Adminintrasi Kantor Teknis Edukatif

1 2 3

Awal Minggu

Kependidikan.

Pengawasan dan pengendalian terhadap jalan proses

kegiatan selama sepekan sebelumnya:

Pemeriksaan halaman sekolah dan memberikan

petunjuk usaha kebersihan dan keindahan sekolah.

Penelitian surat-surat yang belum terselesaikan.

Memperhatikan kebersihan kerapihan lemari, arsip dan

meja kerja.

Meneliti administrasi kantor.

Meneliti keadaan sarana/ prasarana.

Mengatasi yang belum tertanggulangi pada minggu

yang lalu.

Guru, membahas jalannya pelajaran Pada

minggu yang baru berjalan, termasuk

kegiatan BP/BK.

Memeriksa Proker dan administrasi guru

lainnya/ administrasi kls.

Mengatasi kesulitan yang belum

terpecahkan

Akhir Minggu

Menyampaikan pesan agar sarana administrasi

termasuk alat- alat tulis disimpan dengan baik-karena

hari minggunya tidak ada kegiatan.

Agar pekerjaan administrasi yang belum terselesaikan

disimpan baik- baik untuk dilanjutkan minggu

berikutnya.

Menyampaikan pesan agar ekstra

kurikuler, antara lain Pramuka, PMR

dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu.

Bersama- sama dengan koordinator

BP/BK dan guru- guru BP/ BK

membahas pelaksanaan kegiatan BP/

BK.

2. Program Bulanan

Waktu Administrasi kantor Teknis edukatif

1 2 3

Awal Bulan BULAN :

Rencana belanja bulanan dana pegawai.

Rencana keperluan kantor dan pelajaran.

Gaji pegawai.

Laporan Bulanan.

Laporan mingguan serta catatan guru.

Kumpulan soal-soal ulangan.

Daftar nilai murid.

Program kerja guru bulan berikut

nya.

Akhir Bulan

Pemeriksaan penutupan Buku Kas Pertanggung

jawaban keuangan.

Belanja lainnya.

Kesejahteraan Pegawai.

Memberi catatan kepada guru tentang :

Murid yang harus mendapat perhatian.

Kasus yang perlu diketahui dan mungkin

untuk segera diatasi.

Termasuk kegiatan BP/BK.

Pembinaan aktivitas OSIS.

Kegiatan UKS

Kegiatan Pramuka.

Kegiatan Kesenian.

Kegiatan Olah Raga. Dsb.

3. Program Tahunan

Waktu Administrasi kantor Teknis Edukatif

Page 13: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

Awal Semester I

SEMESTERAN :

Pengecatan tembok.

Penambalan tembok/ lantai yg bolong-bolong.

Pembelian alat- alat kantor dan keperluan pelajaran.

Perbaikan pagar.

Pengisian buku induk untuk data kelas VII dan nilai

Rapor kelas VIII/IX.

Pengisian papan data yang baru antara lain keadaan

guru/staf TU, keadaan murid, organisasi sekolah dan

kalender pendidikan.

Rapat tahun ajaran antara lain :

membahas pembagian tugas mengajar,

peningkatan pengetahuan dan

pelaksanaan KBM penyusunan promes

dan Prota, Silabus, KKM

Penyerahan Perangkat pembelajaran,

format untuk silabus dan RPP

Membahas program BP/BK serta

melaksanakannya.

Akhir Semester

I

Penyiapan sarana untuk ulangan umum semester I

Menyiapkan surat laporan hasil ulangan umum semester

I

Konsultasi ke Kandinas tentang kebutuhan blanko rapor

untuk kelas VII.

Pengecekan administrasi perkantoran.

Menyiapkan kisi- kisi soal untuk ulangan

umum semester I.

Menyiapkan naskah soal ulangan umum

semester I serta perbanyak soal.

Pelaksanaan dan laporan hasil ulangan

umum semester I.

Rumus Nilai rapor kls VII, VIII, IX.

Awal Semester

II

Menyiapkan sarana untuk kegiatan Semester II.

Menyiapkan prasarana untuk supervisi/kunjungan kelas.

Memonitoring pembelian alat- alat dan keperluan

pelajaran.

Pengecekan administrasi perkantoran.

Pengecekan Barang Inventaris.

Mengadakan konsultasi dengan orang tua

murid yang prestasi belajarnya tidak

memuaskan.

Persiapan & pelaksanaan ulangan harian.

Membahas daya serap dan pencapaian

target kurikulum.

Pengisian rapor

Pembagian rapor melalui orang tua

murid.

Rapat akhir semester II.

Membahas strategis untuk pencapaian

target kurikulum & pengayaan bidang

studi yg di UAS/UN.

Pelaksanaan pemantapan & pengayaan

pelajaran kelas IX.

Akhir Semester

II

Stook opname termasuk gudang inventaris peralatan.

Menyiapkan pengumuman kelulusan dan undangan

kepada orangtua murid untuk mengambil rapor kenaikan

kelas.

Laporan kegiatan akhir tahun.

Mengarsipkan dokumen UAS/UN, antara lain bekas soal

US/UN, Foto copy UN, foto copy Ijazah, album

siswa Dan daftar penyerahan Ijazah.

e. Menyiapkan rencana anggaran

pendapatan

belanja sekolah

f. Mengisi buku induk siswa.

Rapat perencanaan kegiatan KBM dan

UN.

Pengolahan nilai US/UN untuk kelulusan

siswa.

Mengolah nilai rapor kenaikan kls /

kelulusan kelas IX.

Rapat kelulusan dan kenaikan kls.

Pengisian rapor oleh wali kelas dan

Ijazah oleh guru yang ditunjuk khusus

untuk itu.

Penyerahan Ijazah dan Rapor

*) Luh Yuniati (2015)

Page 14: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

KALENDER MUSIM

Page 15: Minat Belajar *) (Check List Observasi)lp2m.uinjambi.ac.id/media/files/2018/02/Materi_pak_Drs._H...tetapi cara mengatakannya dengan nada ... Mengolok-olok atau membuat orang lain malu

FOKUS GROUP DISCUSSION

(FGD)

Analisis data dan Penulisan Laporan FGD adalah tahap akhir dari kerja keras peneliti. Langkah-

langkahnya dapat ditempuh sebagai berikut:

1. Mendengarkan atau melihat kembali rekaman FGD

2. Tulis kembali hasil rekaman secara utuh (membuat transkrip/verbatim)

3. Baca kembali hasil transkrip

4. Cari mana masalah-masalah (topik-topik) yang menonjol dan berulang-ulang muncul dalam transkrip,

lalu kelompokan menurut masalah atau topik. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan oleh dua orang yang

berbeda untuk mengurangi “bias” dan “subjektifitas”. Pengkategorian bisa juga dilakukan dengan

mengikuti Topik-topik dan subtopik dalam Panduan diskusi. Jangan lupa merujuk catatan yang dibuat

selama proses FGD berlangsung.

5. Karena berhubungan dengan kelompok, data-data yang muncul dalam FGD biasanya mencakup:

a. Konsensus

b. Perbedaan Pendapat

c. Pengalaman yang Berbeda

d. Ide-ide inovatif yang muncul, dan sebagainya.

6. Buat koding dari hasil transkripsi menurut pengelompokan masalah/topik, misalnya tentang

Permasalahan Kesehatan Reproduksi Remaja dibuat kode:

Kode 1 untuk perilaku seks remaja

Bisa dipecah lagi menjadi:

Kode 1a : aturan/nilai-nilai menyangkut perilaku seks remaja

Kode 1b : pengalaman seksual

Kode 2 untuk masalah kesehatan reproduksi remaja,

Bisa dipecah lagi:

Kode 2a : masalah tiadanya informasi kesehatan reproduksi

Kode 2b : masalah tidak adanya pelayanan untuk remaja, dst

Kode 3 untuk kebutuhan remaja

Source : adapted from internet, 2018