Minat Baca Tambahan skripsi.doc

22
Suherli Kusmana Berdasarkan hasil penelitian Programme for International Student Assessment, diketahui minat baca siswa kita rendah. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur, siswa Indonesia termasuk paling rendah. Dari 42 negara yang disurvey, siswa Indonesia menduduki peringkat ke-39, sedikit di atas Albania dan Peru. Kemampuan siswa kita itu masih di bawah siswa Thailand yang menduduki peringkat ke-32. Demikian pula dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa kita hanya mampu menyerap 30% dari materi bacaan yang tersaji dalam bahan bacaan. Mengapa kenyataan ini terjadi? Fenomena di atas merupakan tantangan bagi semua pihak termasuk pendidik, apalagi tenaga pendidik yang telah disertifikasi. Sebagai tenaga pendidik profesional, masalah ini harus menjadi tantangan utama untuk mencari berbagai strategi agar siswa kita meningkat minat bacanya. Dalam pandangan masyarakat modern, membaca merupakan kemampuan yang menjadi penentu keberhasilan seseorang menghadapi masa depan. Semakin kecil minat baca siswa maka semakin sedikit pengetahuan yang dimiliki dan tentu saja semakin sulit menghadapi perkembangan dunis modern. Rendahnya minata baca siswa, selayaknya jangan lantas menyalahkan siswa. Rendah minat baca bukan salah siswa. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh kaum pendidik dan lembaga pendidikan serta stakeholder lainnya adalah berusaha untuk menciptakan suatu situasi yang dapat mendongkrak minat baca itu. Pertama, pemangku kebijakan harus memiliki perhatian pada pemenuhan ketersediaan sarana perpustakaan di lembaga pendidikan. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa salah satu hasil reformasi adalah penyerahakan bidang pendidikan kepada pemerintah daerah, maka sejatinya pengadaan sarana sekolah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, termasuk sarana dan prasarana perpustakaan. Jika pemerintah pusat menggulirkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penyediaan sarana pendidikan, yaitu buku, alat peraga, dan multi media maka pemanfaatan dana tersebut seharusnya berlangsung sesuai dengan ketentuan. Setiap sekolah diberi kewenangan untuk memilih dan membelanjakannya secara langsung buku-buku yang dibutuhkan siswa, sangat naif jika ditentukan oleh pemangku kebijakan, atau bahkan diselewengkan. Pemerintah pusat

Transcript of Minat Baca Tambahan skripsi.doc

Page 1: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

Suherli Kusmana

       Berdasarkan hasil penelitian Programme for International Student Assessment, diketahui minat baca siswa kita rendah. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur, siswa Indonesia termasuk paling rendah. Dari 42 negara yang disurvey, siswa Indonesia menduduki peringkat ke-39, sedikit di atas Albania dan Peru. Kemampuan siswa kita itu masih di bawah siswa Thailand yang menduduki peringkat ke-32. Demikian pula dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa kita hanya mampu menyerap 30% dari materi bacaan yang tersaji dalam bahan bacaan. Mengapa kenyataan ini terjadi? Fenomena di atas merupakan tantangan bagi semua pihak termasuk pendidik, apalagi tenaga pendidik yang telah disertifikasi. Sebagai tenaga pendidik profesional, masalah ini harus menjadi tantangan utama untuk mencari berbagai strategi agar siswa kita meningkat minat bacanya. Dalam pandangan masyarakat modern, membaca merupakan kemampuan yang menjadi penentu keberhasilan seseorang menghadapi masa depan. Semakin kecil minat baca siswa maka semakin sedikit pengetahuan yang dimiliki dan tentu saja semakin sulit menghadapi perkembangan dunis modern.  Rendahnya minata baca siswa, selayaknya jangan lantas menyalahkan siswa. Rendah minat baca bukan salah siswa. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh kaum pendidik dan lembaga pendidikan serta stakeholder lainnya adalah berusaha untuk menciptakan suatu situasi yang dapat mendongkrak minat baca itu.  Pertama, pemangku kebijakan harus memiliki perhatian pada pemenuhan ketersediaan sarana perpustakaan di lembaga pendidikan. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa salah satu hasil reformasi adalah penyerahakan bidang pendidikan kepada pemerintah daerah, maka sejatinya pengadaan sarana sekolah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, termasuk sarana dan prasarana perpustakaan. Jika pemerintah pusat menggulirkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penyediaan sarana pendidikan, yaitu buku, alat peraga, dan multi media maka pemanfaatan dana tersebut seharusnya berlangsung sesuai dengan ketentuan. Setiap sekolah diberi kewenangan untuk memilih dan membelanjakannya secara langsung buku-buku yang dibutuhkan siswa, sangat naif jika ditentukan oleh pemangku kebijakan, atau bahkan diselewengkan. Pemerintah pusat juga menggulirkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian buku. Berdasarkan ketentuan, dari BOS Buku ini setiap sekolah harus menyediakan minimal 10 buku teks terstandar untuk setiap tingkat kelas dan setiap mata pelajaran. Lantas, kebijakan apa yang dilakukan pemerintah daerah sebagai pemegang otonom bidang pendidikan dalam hal pemenuhan buku di sekolah? Kedua, penyelengara pendidikan memprioritaskan fasilitas perpustakaan sesuai dengan standar sarana dan prasarana yang ditetapkan pemerintah. Selayaknya, semua sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah (kabupaten/kota) memenuhi standar sarana, termasuk perpustakaan sekolah. Oleh karena itu, dinas pendidikan kabupaten/kota sebagai pelaksana pemerintah daerah bidang pendidikan mempriorotaskan programnya pada pemenuhan sarana tersebut. Demikian pula jika sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat, izin dari pemerintah seharusnya mensyaratkan pemenuhan sarana perpustakaan sesuai dengan standar tersebut. Ketiga, pengelola perpustakaan meningkatkan manajemen layanan perpustakaan secara prima. Pada umumnya, pelaksana perpustakaan di sekolah-sekolah yang sudah memiliki ruang khusus untuk perpustakaan hanya membuka layanan pada jam sekolah. Akhirnya, waktu yang dimiliki siswa untuk membaca hanya pada jam istirahat (sekitar 15 menit) dan setelah jam pulang (rata-rata sekitar 30 menit). Kesempatan siswa untuk membaca di perpustakaan sangat sempit.

Page 2: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

Selayaknya, perpustakaan sekolah melayani para siswa justru di luar jam sekolah, misalnya sampai dengan pukul 17.00 WIB jika ia memiliki kesadaran untuk melayani siswa dan meningkatkan minat baca mereka. Tampaknya, setiap kepala sekolah harus mempromosikan kesiapan pelaksana perpustakaan sekolah untuk melayani siswa sebagai wujud dari customer satisfaction dalam manajemen mutu terpadu yang mereka selenggarakan.   Keempat, para pendidik selayaknya memberikan penjelasan tentang manfaat membaca kepada para siswa. Pendidik harus mendorong para siswa untuk menggali ilmu pengatahuan bukan hanya dari buku paket, apalagi hanya dari LKS yang jelas-jelas tidak dibenarkan oleh Permendiknas Nomor 02/2008 digunakan di sekolah. Para pendidik jangan bosan untuk terus memotivasi siswa untuk membaca agar dapat menggali ilmu, menambah pengetahuan dan memerkaya wawasan siswa. Berdasarkan hasil penelitian, para siswa melakukan kegiatan membaca, 83% karena mendapat tugas dari guru. Hanya 11% siswa yang membaca karena kesadaran diri dalam menambah pengetahuan. Oleh karena itu, jika guru kurang meotivasi siswa untuk mencari tambahan pengetahuan dari berbagai buku, maka siswa tidak akan melakukan kegiatan membaca.  Dari urian di atas, tampaknya keliru jika minat baca siswa rendah, lantas siswa yang disalahkan. Kondisi ini memerlukan kesadaran kolektif dari semua pemangku kepentingan pendidikan, tentu saja termasuk pemerintah daerah yang sudah diberi otonomi untuk mengelola pendidikan. Implementasi dari desentralisasi bidang pendidikan harus mengubah paradigma pemerintah daerah terhadap pendidikan. Para pemangku kebijakan (legislatif dan eksekutif) harus yakin bahwa pemenuhan sarana pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

Diposkan oleh Prof. Dr. H. Suherli, M.Pd. di 15:03

Judul : Minat baca Siswa Rendah, 27 Januari 2009 http://suherlicentre.blogspot.com/2009/01/minat-baca-siswa-rendah.html

Page 3: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

http://aldrian076.blogspot.com/2010/02/minat-baca.html 14 feb2010MENUMBUHKAN MINAT BACA DIKALANGAN SISWA

I. PENDAHULUAN

Buku bacaan dan sumber mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha mengembangkan kebiasaan dan keterampilan membaca. Kedua unsur tersebut dapat menambah perbendaharaan kata, memperkaya informasi, dan dapat meningkatkan motivasi serta mengembangkan wawasan. Sejalan dengan pemiiran tersebut maka sebaiknya kegemaran dan kebiasaan membaca sejak usia dini diterapkan, paling tidak sejak siswa masuk sekolah dasar.

Mengembangkan minat baca bagi masyarakat, khususnya siswa sekolah menyangkut berbagai faktor. Salah satu faktor yang harus disiapkan adalah seperangkat buku sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan minat baca. Dalam hal ini guru dan orang tua siswa mempunyai peranan yang sangat penting untuk memotivasi dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan minat dan kegemaran membaca.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan perubahan proses berbagai aspek kehidupan sosial menuntut terciptanya siswa yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Oleh karena itu, siswa yang gemar membaca adalah siswa yang gemar belajar. Melalui membaca, siswa memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang semakin mencerdaskan kehidupannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan zaman.

Sesuai dengan salah satu tujuan utama program wajib belajar 9 tahun, yaitu menumbuhkembangkan kemampuan membaca dan melek huruf peserta didik, pemerintah menyediakan cukup banyak buku pelajaran yang dibagikan secara cuma-cuma ke sekolah-sekolah. Buku-buku tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para siswa.

Meningkatkan minat dan kegemaran membaca merupakan salah satu tolak ukur meningkatnya mutu pendidikan. Oleh karena itu, para Kepala Sekolah, Guru, Pengawas dan Pustakawan bersama-sama dengan orang tua dan masyarakat diharapkan secara sunguh-sungguh ikut mendukung suksesnya pengembangan minat dan kegemaran membaca siswa. Kesadaran akan pentingnya membentuk kebiasaan membaca dan menciptakan siswa gemar membaca yang pada gilirannya akan berperan penting dalam menunjang upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan secara khusus meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu diperlukan upaya yang terus menerus dan berkesinambungan agar minat baca siswa dapat ditumbuhkembangkan secara mantap.

II. MENUMBUHKAN MINAT BACA DIKALANGAN SISWAA. Pengembangan Minat dan Kegemaran MembacaTelah diuraikan pada pendahuluan bahwa untuk menumbuhkan minat baca dikalangan siswa

Page 4: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

perlu adanya faktor pendukung yang saling terkait dari berbagai pihak yaitu kepala sekolah, guru, pustakawan, pengawas, orang tua, siswa itu sendiri dan sarana dan prasarana pendidikan.

1. Karakteristik SekolahKarakteristik sekolah adalah merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat menumbuhkan minat baca dikalangan siswa yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :a. Kepala Sekolah1). Pendidikan minimal S1 (SLTP), minimal D2 (SD)2). Memiliki pengalaman mengajar3). Sering mengikuti penataran-penataran dan pelatihan4). Terhimpun dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Sekolah (KKS), dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah di suatu sanggar untuk SD.b. Guru1). Pendidikan minimal D2 untuk SD atau MI dan minimal D3 untuk SLTP atau MTs dan sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diajarkan.2). Sering mengikuti penataran-penataran dan pelatihan tentang metodologi dan materi.c. Pustakawan1). Telah mendapat pendidikan atau pelatihan khusus perpustakaan.2). Mempunyai pendidikan pustakawan.3). Mempunyai kemampuan yang baik dalam mengelola perpustakaan sekolah (baik teknis maupun manajerial).d. Pengawas1). Pendidikan minimal S12). Telah mengikuti penataran dan pelatihan sesuai dengan bidang binaannya.3). Telah matang menghadapi segala benturan dalam pembinaanya (emosi yang stabil).e. Siswa1). Siswa yang masuk sekolah SD rata-rata telah mengalami pendidikan TK.2). Siswa pada umumnya telah dapat membaca kalimat sederhana.3). Memiliki kemampuan belajar mandiri.4). Siswa yang masuk SLTP telah mempunyai kemampuan dasar yang cukup.5). Memiliki kesadaran dan kesenangan membaca.f. Orang tua1). Orang tua rata-rata berpendidikan sekolah menengah keatas.2). Memahami pentingnya pendidikan.3). Status ekonomi menengah keatas.4). Memiliki perpustakaan keluarga (bahan bacaan untuk anak).g. Sarana atau Prasarana Pendidikan.1). Gedung sekolah lengkap dengan ruang kelas, ruang perpustakaan, tempat ibadah, aula serbaguna, dan prasarana lainnya.2). Sering diadakan lomba yang berkaitan dengan membaca.3). Lingkungan sekolah menunjang proses pendidikan. Koleksi buku perpustakaan sangar beragam.4). Tersedia sarana majalah atau koran dinding.

2. Kegiatan Yang Dapat Dilaksanakan Menumbuhkan Minat Baca Dikalangan Siswa

Page 5: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

a. Kegiatan Kepala Sekolah1. Menyusun program pengembangan minat dan kegemaran membaca di sekolah, minimal satu kali dalam setahun (awal tahun ajaran).2. Menetapkan jam wajib membaca bagi siswa selama 15 menit setiap hari belajar di sekolah dibawah pengawasan guru. Dilaksanakan sebelum jam pelajaran pertama berlangsung.3. Merencanakan dan melaksanakan berbagai lomba berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca. Dalam program tahunan atau semester.4. Merencanakan dan melaksanakan wajib kunjung perpustakaan sekolah seminggu sekali.5. Menyediakan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS).6. Menyediakan hadiah/penghargaan untuk berbagai kegiatan termasuk lomba yang berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). 7. Mengusahakan dana untuk pengadaan koleksi perpustakaan melalui komite sekolah atau sponsor lain.8. Memantau pelaksanaan program pengembangan minat dan kegemaran membaca di sekolah secara periodik disesuaikan dengan kegiatan.9. Memantau pelaksanaan jam wajib membaca setiap hari.10. Memantau pelaksanaan berbagai kegiatan termasuk lomba secara periodik disesuaikan dengan kegiatan.11. Memantau pelaksanaan wajib kunjung perpustakaan secara periodik disesuaikan dengan kegiatan.b. Kegiatan Guru1. Mengadakan kegiatan yang menarik minat siswa untuk membaca. Contoh : menunjukkan dan membacakan sebagian cerita dari suatu buku, koran, atau majalah.2. Melaksanakan kunjungan ke perpustakaan sekolah bersama siswa minimal satu kali dalam seminggu.3. Guru membantu siswa membuat pojok atau sudut bacaan sederhana minimal satu kali dalam satu tahun ajaran.4. Menugaskan siswa untuk membaca 15 menit dengan pengawasan guru di kelas setiap hari.5. Menugaskan siswa untuk membaca dan meringkas minimal 1 buku di kelas setiap akhir bulan.6. Mengadakan lomba membaca karya sastra (puisi, drama, dan sebagainya secara periodik setiap tahun.7. Menugaskan siswa membuat kliping dari majalah dan surat kabar secara periodik setiap tahun.8. Mengadakan lomba meringkas bacaan secara periodik setiap tahun.9. Menugaskan siswa membaca pengumuman di Balai Desa dan Puskesmas dan hasilnya dilaporkan kepada guru secara periodik setiap tahun.10. Membentuk kelompok membaca siswa / klub buku awal tahun ajaran baru.11. Menugaskan siswa untuk membaca buku pelajaran yang ditentukan diluar jam pelajaran setiap minggu.12. Menugaskan siswa untuk menjawab soal-soal yang bersumber dari buku perpustakaan setiap selesai kunjungan ke perpustakaan.13. Menugaskan seorang siswa untuk membaca di depan kelas secara bergantian setiap bidang studi.14. Menugaskan siswa untuk mencari informasi tambahan di perpustakaan untuk memperkaya

Page 6: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

pengetahuan setiap pokok bahasan.

c. Kegiatan Pustakawan/Guru Pustakawan1. Membeli / mengadakan buku dan bahan pustaka lain yang sesuai dengan kebutuhan siswa, guru, dan kepala sekolah setahun sekali.2. Mengusahakan sumbangan buku dari siswa dan instansi pemerintah atau swasta diakhir tahun ajaran.3. Tukar menukar buku atau bahan pustaka lain apabila memungkinkan.4. Mengusahakan peminjaman buku antar perpustakaan apabila memungkinkan.5. Mengadakan pengenalan perpustakaan bagi para siswa setiap awal tahun ajaran baru.6. Menyelenggarakan pameran buku secara reguler di sekolah setiap peringatan hari besar, misalnya : Hardiknas.7. Memperpanjang jam buka perpustakaan menjelang ujian sekolah.8. Mengadakan bimbingan membaca disaat kunjungan perpustakaan.9. Membuat daftar buku baru dengan anotasi secara berkala setiap ada pengadaan buku baru.d. Kegiatan Pengawas1. Memantau pelaksanaan program minat dan kegemaran membaca secara periodik.2. Memantau kebijakan kepala sekolah/pustakawan dalam mengelola perpustakaan (jadwal kunjung, tata tertib, dan data pengunjung) secara periodik.3. Memantau guru dan pustakawan dalam melaksanakan program peningkatan minat dan kegemaran membaca secara periodik.4. Membuat evaluasi pelaksanaan program peningkatan minat dan kegemaran membaca siswa di sekolah dan melaporkannya ke atasan setiap caturwulan.e. Kegiatan Siswa1. Membentuk kelompok baca siswa/klub buku untuk siswa SD dengan bimbingan guru, untuk SLTP dapat diprakarsai siswa.2. Membuat kliping dari media cetak tentang Iman dan Taqwa (Imtaq) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) sesuai tugas dari guru kelas atau guru bidang studi.3. Tukar menukar buku antarsiswa sesuai keperluan siswa.4. Membantu pelayanan perpustakaan sekolah setiap kunjungan keperpustakaan sekolah.f. Kegiatan Komite Sekolah1. Menganggarkan dana komite untuk melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan peningkatan minat dan kegemaran membaca setiap awal tahun ajaran.2. Menganjurkan orang tua siswa agar membiasakan siswa di rumah gemar membaca (termasuk mengatur jadwal menonton TV) setiap hari.3. Menghimpun majalah / buku dari orang tua untuk melengkapi koleksi perpustakaan sekolah diakhir tahun ajaran dengan arahan buku dan majalah yang diperlukan.B. Perlunya Bimbingan Orang tua Untuk Menumbuhkan Minat Membaca Siswa

Orang tua adalah guru pertama di rumah. Segala potensi yang dimiliki anak, pengembangannya tergantung pada bagaimana orang tua mengarahkannya terutama dalam hal belajar membaca. Orang tua yang sering meluangkan waktu bersama anak-anaknya lebih bisa menyesuaikan dengan hobi anak dan kemudian memberi respons positif yang sesuai. Anak yang tertarik pada buku perlu dibantu dan dibimbing agar ia mau bereksplorasi untuk memperluas wawasannya pada hal yang diminati. Bagi orang tua perlu menciptakan suasana rumah yang penuh dengan stimulasi agar anak selalu ingin belajar membaca.

Page 7: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

Ada beberapa hal yang memerlukan bimbingan orang tua secara intensif terhadap anak dalam menghadapi kesulitan membaca. Kesulitan membaca adalah ketidakmampuan mengenal simbol-simbol huruf, serta ketidakmampuan memahami bahwa rangkaian simbol tersebut dapat digunakan untuk menyatakan suatu maksud. Hal-hal yang menyebabkan kesulitan membaca, antara lain :1. Anak tidak mengenal huruf.2. Anak tidak dapat menyambungkan suku kata.3. Penglihatan anak kurang baik.4. Pendengaran anak kurang baik.5. Penggunaan metode membaca yang kurang sesuai bagi anak.6. Adanya kelainan bicara pada anak.7. Anak belum memiliki kematangan visual motorik.Untuk mengatasi hal-hal dalam kesulitan membaca tersebut maka peran orang tua sekaligus guru terdekat pada anak berperan membesarkan hati anak dan membantu anak berpikir jernih serta memberi penanganan yang tepat dalam kesulitan membaca. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua, antara lain :1. Kalau anak merasa tidak senang membaca, orang tua dapat membantunya mengatur waktu, antara bermain dan belajar. 2. Sebaiknya kalimat-kalimat negatif yang dilontarkan orang tua dihindarkan, seperti kata-kata ”bodoh ”, ” dasar pemalas ”, dan lain-lain.3. Tugas yang diberikan kepada anak tidak semata-mata hanya untuk dikerjakan, tetapi untuk membantu dan membimbing anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Orang tua dapat menunjukkan kepada anak bahwa membaca itu tidaklah sulit.4. Kalau anak sulit memahami bacaan, orang tua dapat membacakan untuknya, sementara anak berkonsentrasi mendengarkannya, sehingga anak dapat menyenangi bacaan.5. Bila anak kesulitan dalam mendengarkan bacaan dan sulit berkonsentrasi, orang tua dapat membantu menuliskan beberapa kalimat, dan anak disuruh untuk menirukan bacaan tersebut.6. Ketika berbicara pada anak, hindari kalimat yang agak kasar, meskipun hanya bercanda. Karena candaan bisa ditanggapi anak secara serius.7. Untuk anak yang mangalami gangguan dalam hal kesulitan membaca, orang tua dapat memprogramkan secara remedial, dengan mencari dahulu faktor-faktor kesulitan yang dimiliki anak melalui observasi. Lama program terapi ini tergantung pada bentuk kesulitan, keadaan, kemampuan, kemauan, dan bantuan orang tua. Bila kesulitan termasuk berat, perlu diusahakan bantuan tutor.

III. Kesimpulan Dari yang telah diuraikan pada hal tersebut maka untuk dapat menumbuhkan minat baca dikalangan siswa dapatlah disimpulkan :1. Buku bacaan dan sumber mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha mengembangkan kebiasaan dan keterampilan membaca. Kedua unsur tersebut dapat menambah perbendaharaan kata, memperkaya informasi, dan dapat meningkatkan motivasi serta mengembangkan wawasan. 2. Menumbuhkan minat baca dikalangan siswa itu sangat penting. Tentunya untuk menumbuhkan minat baca dikalangan siswa perlu adanya faktor pendukung yang saling terkait dari berbagai pihak yaitu kepala sekolah, guru, pustakawan, pengawas, orang tua, siswa itu

Page 8: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

sendiri dan sarana dan prasarana pendidikan. 3. Kegiatan yang dapat dilaksanakan menumbuhkan minat baca dikalangan siswa jelas tidak lepas dari peran dan kegiatan Kepala Sekolah, guru, kegiatan pustakawan/guru pustakawan, pengawas, komite sekolah, dan siswa itu sendiri. 4. Perlunya bimbingan orang tua untuk menumbuhkan minat membaca siswa sangatlah penting karena orang tua adalah guru pertama di rumah.5. Untuk anak yang mangalami gangguan dalam hal kesulitan membaca, orang tua dapat memprogramkan secara remedial, dengan mencari dahulu faktor-faktor kesulitan yang dimiliki anak melalui observasi. Lama program terapi ini tergantung pada bentuk kesulitan, keadaan, kemampuan, kemauan, dan bantuan orang tua. Bila kesulitan termasuk berat, perlu diusahakan bantuan tutor. Diposkan oleh adrian di 01:11

http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfdwinovi/Pembinaan%20Minat%20Baca%20Bagi%20Siswa%20Sekolah%20Dasar.pdf

Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 1 | Page

Pembinaan Minat Baca Bagi Siswa Sekolah DasarMakalah disampaikan pada Pelatihan PerpustakaanSD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007Oleh: Dwi Novita E.PENDAHULUANEksistensi sebuah perpustakaan di sekolah merupakan suatu hal yangwajib ada dalam sebuah lembaga atau lingkungan pendidikan. Perpustakaanmerupakan gudangnya ilmu dan informasi bacaan, baik yang berkaitan dengandunia pendidikan maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan perpustakaandi lingkungan sekolah diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mencarireferensi atau rujukan sumber ilmu yang sedang dipelajarinya, dengan demikiansiswa dapat mengembangkan wacana serta wawasannya lebih luas lagi.Namun, semua itu hanya akan menjadi dilema, manakala perpustakaansekolah tidak dikelola dengan baik. Terlebih lagi apabila suasana perpustakaantersebut tidak menarik. Jangankan untuk membaca, sekadar singgah saja mungkinsiswa sudah enggan sehingga eksistensi sebuah perpustakaan dianggap sepertiruang kosong dan fungsinya sebagai gudang ilmu menjadi terabaikan.Untuk menumbuhkembangkan minat baca siswa, peran orangtua, guru,

Page 9: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

sekolah, masyarakat, pemerintah sangat dibutuhkan. Orang tua dapat menjadicontoh di rumah dengan membiasakan membaca apa saja (koran, majalah, tabloid,buku, dsb.) menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik,mengajak anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkananak menjadi anggota perpustakaan.Guru dapat mengajak siswa untuk membaca/menelaah buku-buku yangmenarik di perpustakaan, dan memberi tugas yang sumbernya dicari diperpustakaan. Guru dapat pula mewajibkan siswa membaca satu buah buku setiapminggu, dan orangtua wajib menandatangani laporannya.Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 2 | PageSekolah dapat menumbuhkan minat baca siswa dengan menjadikanperpustakaan bersifat aktif dan kondusif. Perpustakaan sekolah dapat mengadakanklub baca, hari baca, wajib baca, jam baca dalam satu minggu, promosi, iklan,resensi buku, story telling, lomba (membuat cerpen, puisi, resensi buku, dsb.).PENGERTIANSebelum pembahasan lebih lanjut tentang pembinaan dan pengembanganminat baca, ada baiknya jika lebih dahulu memahami arti pembinaan danpengembangan, minat dan membaca, sehingga kita akan mudah untuk memahamipembahasan selanjutnya.Pembinaan dan pengembangan merupakan kegiatan yang berhubungandengan pemeliharaan, penyempurnaan, dan peningkatan. Misalnya pembinaan danpengembangan prestasi murid. Sedangkan pembinaan dan pengembangan minatbaca berarti usaha memelihara, mempertahankan, dan meningkatkan minat baca.Jika minat baca murid-murid sulit untuk ditingkatkan maka minimal harusdiperhatikan.Minat sering diartikan sebagai “interest”. Minat bisa dikelompokkansebagai sifat atau sikap (traits or attitude) yang memiliki kecenderungan atautendensi tertentu. Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai pembawaan tetapisifatnya bisa diusahakan, dipelajari dan dikembangkan.Mengenai pengertian membaca, banyak ahli yang mengemukakan

Page 10: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

pendapatnya untuk mendefinisikan membaca, hal ini tergantung pada darimanameninjaunya. Membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperolehkonsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya, menginterpretasi,mengevaluasi konsep-konsep pengarang dan merefleksikan atau bertindak sepertiyang dimaksud dalam konsep itu. Kemampuan membaca tidak hanyamengoperasikan berbagai ketrampilan untuk memahami kata-kata dan kalimattetapi juga kemampuan untuk menginterpretasi, mengevaluasi sehingga diperolehpemahaman yang komprehensif.Dalam rangka mengemban misi perpustakaan sekolah, guru pustakawanselaku pengelola perpustakaan sekolah harus berusaha semaksimal mungkin untukmembina minat baca para siswa. Guru pustakawan harus benar-benar memahamiMakalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 3 | Pageprinsip-prinsip membaca, karakteristik membaca yang baik, kesiapan membaca,cara-cara memotivasi para siswa agar senang membaca.PRINSIP-PRINSIP MEMBACAAda beberapa prinsip membaca yang perlu diperhatikan oleh gurupustakawan dalam membina dan mengembangkan minat baca para siswa adalahsebagai berikut :1. Membaca merupakan proses berpikir yang kompleksHal ini terdiri dari sejumlah kegiatan seperti memahami kata-kataatau kalimat yang ditulis oleh pengarang, menginterpretasikankonsep-konsep pengarang serta menyimpulkannya.2. Kemampuan membaca tiap orang berbeda-beda.Setiap orang memiliki kemampuan membaca sendiri-sendiritergantung pada beberapa factor misalnya tingkatan kelas,kecerdasan, keadaan emosi, hubungan social seseorang, latarbelakang pengalaman yang dimiliki, sikap, aspirasi, kebutuhankebutuhanhidup seseorang, dan sebagainya.3. Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasiPembinaan tersebut harus dimulai atas dasar hasil evaluasi terhadapkemempuan membaca orang yang bersangkutan.4. Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskanSeseorang akan senang jika telah berhasil mempelajari sesuatudengan baik dan merasa puas atas hasil bacaannya.5. Kemahiran membaca perlu keahlianyang kontinyu

Page 11: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

Agar memiliki kemahiran membaca, ketrampilan-ketrampilan yangdibutuhkan dalam membaca perlu diperhatikan sedini mungkin sejakseseorang pertamakali masuk sekolah.6. Evaluasi yang kontinyu dan komprehensif merupakan batu loncatandalam pembinaan minat baca.Dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan minat baca para siswaharus selalu disertai kegiatan evaluasi karena untuk mengetahuikeberhasilan pembinaan dan pengembangan minat baca para siswa.Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 4 | Page7. Membaca yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan belajar.Agar memperoleh keberhasilan belajar, seseorang harus membacasecara efisien.METODE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACAAda empat hal yang perlu diperhatikan dalam membina minat bacamelalui pelayanan perpustakaan sekolah, yaitu :1. Usaha untuk menarik pembacaUntuk menarik pembaca agar datng ke Perpustakaan dan memilikikegemaran membaca hendaknya dilakukan oleh pustakwan dengancara :a. Kunjungan PerpustakaanDengan kunjungan ini diharapkan pengunjung perpustakaanmemperoleh informasi dengan melihat sendiri dan mengamatisecara teratur sehingga mengetahui koleksi Perpustakaan danmenimbulkan rasa ingin membaca atau meminjam buku diperpustakaan.b. PublikasiPerlu adanya wadah untuk memberitahukan pada pemakaiPerpustakaan tentang adanya buku-buku baru dan bukureferensi baru. Hal ini bisa dilakukan melalui tulisan, petunjukbrosur dan tulisan lain.c. PameranPameran dilakukan untuk memperkenalkan koleksi yangtersedia di perpustakaan. Ada dua macam jenis pameran :- Pameran berkala, yaitu pameran yang diadakansecara periodik di perpustakaan. Buku-buku yangdipamerkan harus diganti secara teratur biar tidakmembosankan.- Pameran sementara, yaitu pameran yang diadakanuntuk sementara waktu. Pameran ini pada umumnyapenyelenggaraannya dikatkan dengan peristiwaMakalahdisampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 5 | Pageperistiwa khusus seperti konggres, seminar, harinasional, dan sebagainya.d. Rangsangan kegiatan membaca

Page 12: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

Untuk merangsang kegiatan membaca di sekolah perludiadakan diskusi, kegiatan ilmiah remaja, ceramah,pembacaan puisi atau prosa, dan sebagainya.2. Bimbingan membacaAda beberapa kegiatan yang perludiberikan dalam rangkamenggiatkan minat baca antara lain :a. Pemakaian PerpustakaanDalam hal ini pustakawan perlu memperkenalkan macammacambahan pustaka dengan menerangkan bahwa tiap-tiapbacaan mempunyai informasi yang berbeda tujuan danfungsinya.b. Cara membaca yang baik dan membuat laporanDalam melakukan kegiatan ini ada dua cara yang perludiperhatikan yaitu :- Cara membaca untuk mengerti, memakai danmembaca cepat.- Cara membaca dilihat dari gerak mata, posisi badan,dan arah sinar yang baik.c. Perlunya digiatkan pelajaran mengarang dan berceritaJika siswa-siswa diberi tugas mengarang oleh guru bahasamereka pasti mereka akan mencari bahan yang berhubungandengan tugas yang diberikan oleh guru.d. Membuat klipingPembuatan kliping ini dapat membantu merangsang minatbaca siswa Karena dengan membuat kliping mau tidak mausiswa harus membaca untuk mengelompokkan klipingtersebut sesuai dengan subyeknya.Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 6 | Pagee. Pembuatan majalah dindingDi sekolah perlu diadakan majalah dinding agar siswa dapatberkreasi, suka membaca dan menulis.f. Jam buka PerpustakaanJam buka Perpustakaan ini perlu ditetapkan untukmembiasakan siswa mengunjungi Perpustakaan.g. Adanya pelayanan referralPelayanan referral ini dilakukan dengan mengadakanhubungan kerjasama dengan Perpustakaan lain. Jika siswatidak dapat menemukan informasi di Perpustakaan setempatmaka bias mencari di Perpustakaan lain.h. Pembuatan karya tulis untuk kelas 3 SMUPenulisan karya tulis ini perlu diupayakan secara terusmenerus.3. Petugas Perpustakaan (Pustakawan)Pustakwan hendaknya bersikap ramah, mempunyai disiplin kerjayang tinggi, terbuka, suka menolong dan menyenangkan pembaca.

Page 13: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

4. Fasilitas PerpustakaanPerpustakaan yang mempunyai fasilitas yang cukup memadai akanmembawa pengaruh yang baik terhadap pemakainya. Adapunfasilitas-fasilitas tersebut antara lain : koleksi buku yang cukupmemadai, perabot, penerangan yang cukup baik, sirkulasi udara yangcukup baik, adanya ruang diskusi/ceramah, ruang pandang dengar,toilet, dan sebagainya.DIMENSI DAN PENGEMBANGAN MINAT BACA SISWAAda tiga dimensi pengembangan minat baca yang perlu dipertimbangkanantara lain :1. Dimensi edukatif pedagogikDimensi ini menekankan tindak tanduk motivasional apa yangdilakukan oleh para guru di kelas, untuk semua bidang studi yangMakalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 7 | Pagepada akhirnya para siswa tertarik dan memiliki minat terhadapkegiatan membaca untuk tujuan apa saja. Karena pengajaran saat iniadalah berpusat pada anak didik maka pengembangan minat bacahendaknya dimulai dari aktivitas belajar sehari-hari di kelas.2. Dimensi sosio culturalDimensi ini mengandung makna bahwa minat baca siswa dapatdigalakkan berdasarkan hubungan social dan kebiasaan anak didiksebagai anggota masyarakat, misalnya dalam masyarakatpaternalistic, orang tua atau pemimpin slalu menjadi panutan. Jikayang dijadikan panutan memiliki minat baca yang tinggi, maka dapatdiprediksi bahwa anak juga dengan sendirinya terbawa situasitersebut, artinya anak akan memiliki kegemaran membaca juga.3. Dimensi perkembangan psikologisAnak usia sekolah pada jenjang SLTP (usia 13-15 tahun) merupakanusia anak menjelang remaja, tahap akhir masa ini didominasi olehfungsi penalaran secara intelektual (Soemanto, 1987). Pada masa iniperlu dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dalam upayamemotivasi kegemaran membaca siswa.Dimensi-dimensi untuk mewujudkan strategi pengembangan minat dankegemaran membacaNO DIMENSISTRATEGIPENGEMBANGANMOTIVATOR1. Edukatif Pedagogik Perlu dilatih metode danteknik membaca yangefisien.Program tugas membacadisertai membuat laporan.Program membaca wajib

Page 14: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

bersifat ekstra kurikulerGuru BahasaGuru Bidang StudiKepala SekolahMakalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 8 | PageLomba penulisan karyailmiah, pengadaan majalahsiswa, dan majalah dindingKepala Sekolah/Diknas2. Sosio Kultural Memotivasi orang tua siswaagar memberi contohkegiatan membaca danmenyediakan fasilitas yangmenunjang.Dibentuk kelompokmembaca berdasarkanminat siswaGuru /PembimbingKepala Sekolah /OSIS3. Psikologis Perlu diadakan bacaan yangselaras sesuai dengankebutuhan melaluiperpustakaan.Kepala Sekolah /PustakawanPERAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMBINA MINAT BACA ANAKDIDIKPerpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membinadan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak bias dilepaskandari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam jumlahmaupun dalam kualitas bacaan. Peran yang dapat dilakukan oleh Perpustakaandalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan sekolah adalahsebagai berikut :1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna Perpustakaan.2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran di sekolah yangdikaitkan dengan tugas-tugas di Perpustakaan.3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan berbagai

Page 15: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

bacaan yang menarik untuk pengguna Perpustakaan.Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 9 | Page4. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada penggunaPerpustakaan.5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betahdan senang berkunjung ke Perpustakaan.6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakatberkaitan dengan pemanfaatan Perpustakaan dan berkaitan denganpeningkatan minat dan kegemaran membaca siswa.7. Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai Perpustakaan bahwamembaca sangat penting untuk mencapai keberhasilan sekolah.8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaranmembaca untuk anak sekolah. Lomba ini biasanya diadakan olehPerpustakaan sekolah bekerjasama dengan Departemen PendidikanNasional, atau dengan Perpustakaan Umum.9. Menjadikan bulan Mei setiap tahun sebagai bulan buku nasional.Pada kesempatan ini Perpustakaan bias melakukan pameran bukuatau kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional.10. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyakmeminjam buku di Perpustakaan dalam kurun waktu tertentumisalnya tiap catur wulan atau sekali dalam satu tahun.Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 10 |PagePENUTUPPerpustakaan sekolah yang baik merupakan sarana vital yang harus adadi sekolah. Pengelola sekolah harus bertanggung jawab terhadap pengadaan danpengembangan Perpustakaan tersebut.Jika penyelenggaraan pendidikan sekolah tidak dibarengi dengan adanyaPerpustakaan sekolah yang memadai maka akan sulit untuk menumbuhkan danmemupuk minat baca siswa. Tetapi sebaliknya, jika perpustakaannya memadaimaka sejak dini siswa dapat diarahkan untuk memanfaatkan Perpustakaantersebut.Semua buku dan segala jenis bahan bacaan yang tersedia hendaknyadipilih atau diseleksi dengan berbagai pertimbangan yang matang, terutama bukubukuyang menunjang pelajaran di kelas. Jenis bacaan ini biasanya memberikandasar-dasar yang dapat mengarahkan siswa untuk menimba ilmu danmengembangkan pengetahuan.Dengan adanya Perpustakaan sekolah yang baik, didukung dengan

Page 16: Minat Baca Tambahan skripsi.doc

adanya tugas-tugas dari guru yang sumbernya ada di Perpustakaan, cepat ataulambat minat baca siswa akan mulai tumbuh. Para siswa akan terdorong untukmemanfaatkan koleksi yang ada di Perpustakaan, sehingga minat baca merekaakan terpupuk.DAFTAR PUSTAKALembaga Pemberdayaan Perpustakaan dan Informasi. Pedoman PengelollanPerpustakaan Madrasah ( Modul Pelatihan Pustakawan MI dan MTs Tahun2000). Yogyakarta : Basic Education Project, 2000Bafadal Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara, 1999Prianggono, Budisetyo. Promosi Perpustakaan dan Bimbingan Minat Baca.Makalah ini disampaikan pada Pelatihan Pustakawan MI dan MTs PropinsiJawa Timur, di Hotel Palem Sari. Tanggal 14 September s/d 26 September1999Paul, Ohouwitan. Metode dan Teknik Pengembangan Minat dan KegemaranMembaca. Pusat Perbukuan Depdikbud Prospek Pengembangan Buku danMinat Baca. Buletin Pusat Perbukuan No. 1 Pebruari 1997Sukadi, J. Menumbuhkan dan Memupuk Minat Baca Siswa. Harian Merdeka,halaman 7, kolom IV-VII, Minggu, 27 Desember 1992