Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak aktivitas yang dilakukan oleh orang – orang untuk mengisi waktu luangnya. Dengan mengisi waktu luang, seseorang dapat melupakan sedikit kejenuhan dalam urusan pekerjaan dan pelajaran. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh orang – orang sangat banyak, misalnya hanya dengan sekedar menonton televisi atau membaca komik pergi bersama keluarga atau teman diakhir pekan, dan sebagainya. Siswa sekolah juga banyak yang melakukan aktivitas dalam waktu luangnya. Bahkan, banyak juga siswa sekolah memanfaatkan waktu belajarnya untuk melakukan aktivitas yang biasanya hanya dilakukan dalam waktu luang. Sebenarnya, aktivitas yang dilakukan dalam waktu luang ini memang sangat dibutuhkan oleh para siswa sekolah tingkat SMA. Mengingat dalam satu minggu, hanya ada satu hari untuk waktu luang. Keterbatasan siswa dalam mengisi waktu luangnya, harus dapat diatasi dengan cara yang efisien. Aktivitas yang terlalu lama dilakukan hanya akan 1

Transcript of Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

Page 1: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak aktivitas yang dilakukan oleh orang – orang untuk mengisi waktu

luangnya. Dengan mengisi waktu luang, seseorang dapat melupakan sedikit

kejenuhan dalam urusan pekerjaan dan pelajaran. Aktivitas yang biasa dilakukan

oleh orang – orang sangat banyak, misalnya hanya dengan sekedar menonton

televisi atau membaca komik pergi bersama keluarga atau teman diakhir pekan,

dan sebagainya.

Siswa sekolah juga banyak yang melakukan aktivitas dalam waktu luangnya.

Bahkan, banyak juga siswa sekolah memanfaatkan waktu belajarnya untuk

melakukan aktivitas yang biasanya hanya dilakukan dalam waktu luang.

Sebenarnya, aktivitas yang dilakukan dalam waktu luang ini memang sangat

dibutuhkan oleh para siswa sekolah tingkat SMA. Mengingat dalam satu minggu,

hanya ada satu hari untuk waktu luang.

Keterbatasan siswa dalam mengisi waktu luangnya, harus dapat diatasi

dengan cara yang efisien. Aktivitas yang terlalu lama dilakukan hanya akan

membuang waktu yang berharga. Tidak janggal jika seorang siswa membaca

komik saat pelajaran tengah berlangsung. Alasannya, karena keterbatasan waktu,

penasaran akan jalan ceritanya dan tidak diperbolehkan membaca komik di rumah

oleh orang tua.

Di tingkat SMA khususnya SMA Plus Negeri 17 Palembang, membaca komik

bukan hal yang jarang dilakukan oleh para siswa. Dari hasil pengamatan penulis

para siswa membaca komik saat pelajaran tengah berlangsung, saat guru sedang

berhalangan mengajar dan saat jam istirahat. Hal ini semakin memperkuat bahwa

banyak siswa yang tertarik untuk membaca komik.

1

Page 2: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

Komik Jepang memang lebih menarik dibandingkan dengan komik Indonesia.

Pasalnya, komik Jepang banyak beredar, mudah didapatkan dan isi ceritanya

menarik sehingga para siswa tertarik untuk membacanya. Bahkan sebagian siswa

rela menghabiskan uang saku hanya untuk membeli komik. Komik Jepang atau

yang biasa disebut manga menjadi primadona bagi para siswa yang ingin mengisi

waktu luang. Sedangkan komik Indonesia dianggap kurang menarik karena

jumlahnya yang tidak banyak dan isi cerita yang kurang menarik. Namun,

pengarang komik Indonesia terus berkarya, walaupun komik Indonesia sudah

jarang dan tidak terlalu diminati oleh penggemar komik. Tidak menutup

kemungkinan bahwa komik Indonesia bias jaya seperti layaknya komik Jepang.

Oleh karena itu penulis ingin mengetahui seberapa besar minat baca siswa SMA

Plus Negeri 17 Palembang terhadap komik Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan dalam minat baca siswa terhadap komik

Indonesia adalah, sebagai berikut:

1. Jenis komik bagaimana yang menarik minat baca siswa?

2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari membaca komik?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam minat baca siswa terhadap komik Indonesia adalah,

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jenis komik yang menarik minat membaca para siswa;

2. Untuk mengetahui dampak postif dan negatif yang ditimbulkan dari membaca

komik.

2

Page 3: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam minat baca siswa terhadap komik Indonesia adalah,

sebagai berikut:

1. Memberi pengetahuan bahwa dengan membaca komik Indonesia, diharapkan

dapat menghilangkan kejenuhan;

2. Membuka jalan alternatif, bagi siswa yang ingin mendapatkan hiburan yang

efisien yaitu dengan membaca komik Indonesia;

3. Memberi pengetahuan tentang jenis komik Indonesia yang paling diminati

dikalangan pelajar;

4. Memberi pengetahuan tentang dampak negatif dari membaca komik;

5. Memberi pengetahuan agar siswa lebih mengenal komik Indonesia, yang

semakin jarang.

3

Page 4: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Minat Baca

Minat didefinisikan sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi

kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang

membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Selanjutnya, minat

merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran antara

perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan

kecenderungan lain yang mengarahkan seeorang kepada suatu pilihan tertentu

(Mapiarre dalam Prianto, 2001: 40).

Membaca adalah suatu proses yang melibatkan penglihatan dan

tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh

informasi atau mendapatkan kesenangan.

Berdasarkan uraian di atas, minat baca dapat didefinisikan sebagai

tingkat kesenangan yang kuat (excitement) dalam melakukan kegiatan

membaca yang dipilihnya karena kegiatan tersebut menyenangkan dan

memberi nilai kepadanya.

2.2 Definisi Komik

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-

gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk

jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi

dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip

dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Berbeda dengan komik Amerika yang dibaca dari kiri ke kanan, manga

biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji Jepang.

Manga (baca: man-ga, atau ma-ng-ga) merupakan kata komik dalam bahasa

4

Page 5: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

Jepang. Di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan

tentang komik Jepang. Mangaka (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka) adalah

orang yang menggambar manga. Komik Indonesia yang sering beredar,

sebenarnya menjadi primadona pada tahun 70an. Komik Indonesia dibaca dari

kiri ke kanan sama seperti komik Amerika (Sudarno, 2009)

2.3 Sejarah Komik Indonesia

1. Generasi 1930an

Merujuk kepada Boneff, seorang pengarang dan pengamat terkenal

komik Indonesia. Komik Indonesia pada awal kelahirannya dapat dibagi

menjadi dua kategori besar, yaitu komik strip dan buku komik. Kehadiran

komik-komik di Indonesia pada tahun 1930an dapat ditemukan pada

media Belanda seperti De Java Bode dan D’orient dimana terdapat komik-

komik seperti Flippie Flink and Flash Gordon. Put on, peranakan

Tionghoa adalah karakter komik Indonesia yang pertama-tama merupakan

karya Kho Wan Gie yang terbit rutin di surat kabar Sin Po. Put On

menginspirasi banyak komik strip lainnya sejak tahun 30an sampai 60-an

seperti pada Majalah Star (1939-1942) yang kemudian bertukar menjadi

Star Weekly. Sementara itu di Solo, Nasroen A.S. membuahkan karya

komik stripnya yang berjudul Mentjcari Poetri Hidjaoe melalui mingguan

Ratu Timur. Di awal tahun 1950-an, salah satu pionir komik bernama

Abdulsalam menerbitkan komik strip heroiknya di harian Kedaulatan

Rakyat, Yogyakarta, salah satunya berjudul “Kisah Pendudukan Jogja”,

bercerita tentang agresi militer Belanda ke atas kota Yogyakarta. Komik

ini kemudian dibukukan oleh harian “Pikiran Rakyat” dari Bandung.

Sebagian pengamat komik berpendapat bahwa inilah buku komik

pertama-tama oleh artis komik Indonesia.

5

Page 6: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

2. Generasi 1940-50an

Sekitar akhir tahun 1940an, banyak komik-komik dari Amerika yang

disisipkan sebagai suplemen mingguan suratkabar. Diantaranya adalah

komik seperti Tarzan, Rip Kirby, Phantom and Johnny Hazard. Kemudian

penerbit seperti Gapura dan Keng po dari Jakarta, dan Perfects dari

Malang, mengumpulkannya menjadi sebuah buku komik. Ditengah-tengah

membanjirnya komik-komik asing, hadir Siaw Tik Kwei, salahs seorang

komikus terdepan, yang memiliki teknik dan ketrampilan tinggi dalam

menggambar mendapatkan kesempatan untuk menampilkan komik

adapatasinya dari legenda pahlawan Tiongkok ‘Sie Djin Koei’. Komik ini

berhasil melampaui popularitas Tarzan di kalangan pembaca lokal.

Popularitas tokoh-tokoh komik asing mendorong upaya

mentransformasikan beberapa karakter pahlawan super itu ke dalam selera

lokal. R.A. Kosasih, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Komik

Indonesia, memulai karirnya dengan mengimitasi Wonder Woman

menjadi pahlawan wanita bernama Sri Asih. Terdapat banyak lagi karakter

pahlawan super yang diciptakan oleh komikus lainnya,diantaranya adalah

Siti Gahara, Puteri Bintang, Garuda Putih and Kapten Comet, yang

mendapatkan inspirasi dari Superman dan petualangan Flash Gordon.

3. Generasi 1960-70an

Adapatasi dari komik asing dalam komik Indonesia mendapatkan

tentangan dan kritikan dari kalangan pendidik dan pengkritik budaya.

Karena itu penerbit seperti Melodi dari Bandung dan Keng Po dari Jakarta

mencari orientasi baru dengan melihat kembali kepada khazanah

kebudayaan nasional. Sebagai hasil pencarian itu maka cerita-cerita yang

diambil dari wayang Sunda dan Jawa menjadi tema-tema prioritas dalam

penerbitan komik selanjutnya. R.A. Kosasih adalah salah seorang komikus

6

Page 7: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

yang terkenal keberhasilannya membawa epik Mahabharata dari wayang

ke dalam media buku komik. Sementara itu dari Sumatra, terutamanya di

kota Medan, terdapat pionir-pionir komikus berketrampilan tinggi seperto

Taguan Hardjo, Djas, dan Zam Nuldyn, yang menyumbangkan estetika

dan nilai filosofi ke dalam seni komik. Di bawah penerbitan Casso and

Harris, artis-artis komik ini mengeksplorasi cerita rakyat Sumatra yang

kemudian menjadi tema komik yang sangat digemari dari tahun 1960an

hingga 1970an. Tema yang banyak muncul adalah pewayangan,

superhero, dan humor-kritik.

4. Generasi 1990-2000an

Ditandai oleh dimulainya kebebasan informasi lewat internet dan

kemerdekaan penerbitan, komikus mendapat kesempatan untuk

mengeksplorasi gayanya masing-masing dengan mengacu kepada banyak

karya luar negeri yang lebih mudah diakses. Selain itu, beberapa judul

komik yang sebelumnya mengalami kesulitan untuk menembus pasar

dalam negeri, juga mendapat tempat dengan maraknya penerbit komik

bajakan.

Selain itu beberapa penerbit besar mulai aktif memberikan kesempatan

kepada komikus muda untuk mengubah image komik Indonesia yang

selama ini terkesan terlalu serius menjadi lebih segar dan muda. Ada dua

aliran utama yang mendominasi komik modern Indonesia, yaitu Amerika

lebih dikenal dengan comics dan Jepang dengan manga

(www.id.wikipedia.org)

7

Page 8: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Meteode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis yang

dilaksanakan dengan tujuan memperoleh gambaran secara nyata tentang minat baca

siswa terhadap komik Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan interpretasi secara

kualitatif terhadap data dengan membagikan kuesioner.

3.2 Subjek dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2011 sampai dengan bulan

Desember 2011 di SMA Plus Negeri 17 Palembang.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah para siswa yang ada di SMA Plus

Negeri 17 Palembang. Selanjutnya dari populasi itu diambil sampel dalam

penelitian ini sebagai responden sebanyak 50 orang siswa.

2. Sampel

Adapun metode penentuan sampel yang digunakan adalah simple

random sampling (acak sederhana).

No. Kelas Frekuensi Sampel

1. X 15

2. XI PSIA 15

3. XII PSIA 20

8

Page 9: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara membagikan

SMA Plus Negeri 17 Palembang.

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dengan mencari

data lewat buku dan browsing. Analisis kuantitatif digunakan untuk menunjukan

presentase dari hasil pembagian kuesioner.

9

Page 10: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis Komik Indonesia yang Menarik Minat Baca Siswa

Komik Indonesia memiliki banyak jenis (genre) dalam serinya. Dalam

komik Indonesia terdapat cerita yang sesuai dengan jenis komiknya. Diantaranya

jenis komik aksi, petualangan, misteri, komedi dan legenda atau cerita rakyat. Para

siswa tentu memiliki komik yang paling digemari untuk dibaca.

Para penggemar komik akan terus mencari komik-komik yang menarik

bagi mereka dan diantara komik-komik yang mereka sukai, mereka juga dapat

menyimpulkan komik yang baik untuk dibaca atau komik yang tidak baik untuk

dibaca. Karena itu penelitian kali ini akan membahas jenis komik yang paling

digemari siswa dengan tujuan memberi gambaran tetang jenis komik yang paling

diminati siswa.

Pada tabel berikut ini akan dijelaskan jenis komik Indonesia yang paling

digemari oleh para siswa.

Tabel 1. Jenis Komik Indonesia yang Digemari oleh Siswa

Pertanyaan Pilihan

Siswa

Frekuensi Persentase

Jenis (genre)

komik

Indonesia apa

yang paling

anda gemari?

Aksi 10 20%

Legenda 0 0%

Petualangan 15 30%

Misteri 5 10%

Komedi 20 40%

Total 50 100%

10

Page 11: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

Diagram 1. Jenis Komik Indonesia yang Digemari oleh Siswa

20%

30%

10%

40%

Jenis (genre) komik Indonesia apa yang paling anda gemari?

Aksi

Legenda

Petualangan

Misteri

Komedi

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa paling banyak menyukai

jenis komik Indonesia tentang komedi dengan presentase 40%. Seri komik Indonesia

tentang petualangan sebesar 30%, misteri sebesar 10% dan aksi sebesar 20% cukup

diminati siswa. Komik legenda dengan presentase 0% tidak diminati oleh para siswa.

Dengan jumlah persentasi yang besar, komik komedi memang paling banyak

diminati, karena karya pengarang komik yang sering menceritakan kehidupan sehari-

hari masyarakat Indonesia dan dikemas dengan gaya bahasa orang Indonesia.

Tabel 2. Jumlah Komik Indonesia yang Dibeli Siswa dalam Satu Bulan

Pertanyaan Pilihan

Siswa

Frekuensi Persentase

Biasanya, berapa

jumlah komik yang

anda beli dalam satu

bulan?

0 20 40%

1 20 40%

>1 10 20%

11

Page 12: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

Total 50 100%

Diagram 2. Jumlah Komik Indonesia yang Dibeli Siswa dalam Satu Bulan

40%

40%

20%

Biasanya, berapa jumlah komik yang anda beli dalam satu bulan?

0

1

>1

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang membeli komik lebih

dari satu mempunyai presenatse 20%. Siswa yang membeli satu komik dalam satu

bulan dengan presentase 40%. Presentasi 40% didapatkan dari siswa yang sama

sekali tidak membeli komik Indonesia.

Hal ini mempererat bahwa siswa yang gemar membaca komik Indonesia,

memang membeli komik setiap bulannya. Ketertarikan siswa dalam membaca komik

Indonesia inilah yang membuat siswa rela menghabiskan uang mereka untuk

membeli komik setiap bulannya, hingga memiliki banyak koleksi komik.

4.2 Dampak yang Ditimbulkan dari Membaca Komik Indonesia

Dampak positif dan negatif seringkali dikaitkan dengan kelebihan dan

kelemahan. Dari penelitian di lingkungan sekolah terhadap siswa yang gemar

membaca komik Indoenesia, dapat diketahui bahwa Komik Indonesia juga memiliki

kelebihan dan kekurangan.

12

Page 13: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

Dari hasil yang diamati oleh penulis dampak positif atau kelebihan dari

membaca komik Indonesia adalah, sebagai berikut:

1. Komik Indonesia dianggap oleh siswa sangat menarik, sehingga siswa

merasa terhibur karena membaca komik Indonesia;

2. Komik Indonesia dapat mengisi waktu luang siswa yang tidak banyak

karena dianggap efisien.

Orang tua seringkali menganggap komik tidak baik untuk dibaca oleh

anaknya. Sehingga, orang tua terkadang melarang anak mereka untuk membaca

komik karena terlalu membuang waktu yang berharga yang dianggap lebih baik

dimnfaatkan untuk belajar.

Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan pendapat para siswa tentang komik

Indonesia yang dikaitkan dengan pengurangan waktu belajar siswa karena membaca

komik Indonesia

Tabel 3. Lama Waktu Dalam Sehari yang Dihabiskan Untuk Membaca Komik

Indonesia

Pertanyaan Pilihan

Siswa

Frekuensi Persentase

Dalam sehari, berapa

lama waktu yang anda

habiskan untuk

membaca komik

Indonesia?

<1jam 30 60%

>1jam 20 40%

>5jam 0 0%

Total 50 100%

13

Page 14: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

Diagram 3. Lama Waktu Dalam Sehari yang Dihabiskan Untuk Membaca

Komik Indonesia

60%

40%

Dalam sehari, berapa lama waktu yang anda habiskan un-tuk membaca komik Indonesia?

<1jam

>1jam

>5jam

Dari tabel diatas dapat diketahui 60% siswa membaca komik Indonesia

selama kurang dari satu jam dan 40% menghabiskan waktu lebih dari satu jam utnuk

membaca komik Indonesia.

Dampak Negatif atau kelemahan dari membaca komik Indonesia adalah, sebagai

berikut:

1. Prestasi beberapa siswa menurun karena membaca komik Indonesia;

2. Membeli komik Indonesia juga dianggap siswa menghabiskan uang saku

mereka, karena rata-rata orang tua mereka tidak mau membelikan komik

untuk ankanya;

3. Banyak waktu terbuang, yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk belajar.

14

Page 15: Minat Baca Siswa Sma Plus Negeri 17 Palembang Terhadap Komik Indonesia

15