Mikrosirkulasi

20
MIKROSIRKULASI NAMA : TRI AMINAH S. NIM : J111 09 264 KELOMPOK : 6 ASISTEN : ASRUL ABD AZIS TGL PRAKTIKUM : 31 DESEMBER 2009 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009

description

praktikum fisiologi Desember 2009

Transcript of Mikrosirkulasi

Page 1: Mikrosirkulasi

MIKROSIRKULASI

NAMA : TRI AMINAH S.

NIM : J111 09 264

KELOMPOK : 6

ASISTEN : ASRUL ABD AZIS

TGL PRAKTIKUM : 31 DESEMBER 2009

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2009

Page 2: Mikrosirkulasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrosirkulasi setiap organ disusun secara khusus untuk memenuhi kebuthan g

khusus dari organ. Pada umumnya, setiap arteri pemberi makanan yang

memasuki organ akan bercabang sebanyak 6 – 8 kali sebelum arteri itu menjadi

cukup kecil untuk disebut arteriol yang pada umumnya mempiunyai diameter

internal kurang dari 20 mikrometer. Selanjutnya arteriol itu sendiri akan

bercabang 2 – 5 kali sampai dimeternya kira-kira 5 – 9 mikrometer pada

ujungnya dimana mereka mengalirkan darah ke kapiler.

Darah memasuki kapiler melalui arteriol dan meninggalkan kapiler melalui

venula. Darah yang berasal dari arteriol akan melewati serangkaian pembuluh

metarteriol, yang oleh beberapa ahli ilmu faal disebut arteriol terminalis dan yang

mempunyai struktur pertengahan antara arteriol dan kapiler, beberapa pembuluh

ada yang besar dan disebut saluran istimewa dan yang lain berukuran kecil

disebut kapiler murni. Sesudah mengalir melalui kapiler, darah memasuki venula

dan kembali ke sirkulasi sistemik. Arteriol sangat berotot dan diameternya dapat

berubah beberapa kali lipat. Metarteriol (arteriol terminalis) tidak mempunyai

lapisan otot yang bersambungan, namun mempunyai serat-serat otot polos yang

mengelilingi pembuluh pada titik-titik yang bersambungan.

B. Tujuan Praktikum

1. Mempelajari susunan mikrosirkulasi (kapilaroskopi).

2. Melihat aliran darah melalui susunan ini.

3. Melihat pengaruh beberapa faktor terhadap mikrosirkulasi.

Page 3: Mikrosirkulasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikrosirkulasi dari setiap organ diatur secara khusus untuk melayani organ

kebutuhan. Secara umum, masing-masing nutrisi organ arteri cabang memasuki enam

hingga delapan kali sebelum arteri menjadi cukup kecil untuk dapat disebut arteriola,

yang umumnya memiliki diameter internal hanya 10-15 micrometers. Lalu arteriola

sendiri bercabang dua sampai lima kali, mencapai diameter 5-9 mikrometer pada

tujuan dimana mana keduanya menyuplai darah ke kapiler. Arteriola sangat berotot,

dan garis tengahnya dapat mengubah manyfold. Metarterioles (arteriola terminal)

tidak memiliki mantel otot yang terus-menerus, namun mengelilingi serat otot polos

pembuluh darah di intermiten poin. Pada titik di mana masing-masing kapiler sejati

berasal dari metarteriole, yang halus serat otot biasanya mengelilingi kapiler. Ini

disebut sfingter precapillary. Sfingter ini dapat membuka dan menutup pintu masuk

ke kapiler. Pada venula lebih besar dari arteriola dan memiliki otot yang jauh lebih

lemah mantel. Namun harus diingat bahwa tekanan dalam venula jauh kurang dari itu

dalam arteriola, sehingga masih dapat kontrak venula cukup meskipun lemah otot. Ini

susunan khas tempat tidur kapiler tidak ditemukan di semua bagian tubuh; Namun,

beberapa pengaturan serupa melayani tujuan yang sama. Paling penting,

metarterioles dan sfingter precapillary berada dalam hubungan dekat dengan jaringan

mereka layani. Oleh karena itu, kondisi lokal dari jaringan-konsentrasi nutrisi,

produk akhir dari metabolisme, ion hidrogen, dan sebagainya-dapat menyebabkan

langsung efek pada pembuluh mengendalikan aliran darah lokal di setiap daerah

jaringan kecil.[2]

Empat Primer hidrostatik dan osmotik koloid Tentukan Pasukan Gerakan Fluida

Melalui Membran kapiler. Kekuatan-kekuatan ini, disebut "kekuatan Starling" untuk

menghormati fisiolog yang pertama kali menunjukkan pentingnya mereka, adalah:

1) Tekanan kapiler (Pc), yang cenderung memaksa cairan keluar melalui

membran kapiler.

Page 4: Mikrosirkulasi

2) Tekanan fluida yang interstisial (PIF), yang cenderung untuk memaksa cairan

ke dalam melalui kapiler membran ketika pif positif tetapi keluar ketika Pif

adalah negatif.

3) Kapiler tekanan osmotik koloid plasma (Pp), yang cenderung menyebabkan

osmosis cairan batin melalui membran kapiler.

4) Fluida koloid interstisial tekanan osmotik (PIF), yang cenderung

menyebabkan fluida osmosis luar melalui membran kapiler.[g]

Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai system

transportasi tubuh.pembuluh darah mengangkut dan mendistribusiakan darah yang

dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuhn akan O2 dan nutrient,

menyingkirkan zat-zat sisa dan penyampaian sinyal hormone. Arteri yang sangat

elastis mengangkut darah dari jantung ke jaringan dan berfungsi sebagai reservoir

tekanan untuk terus mendorong darah ke depan sewaktu jantung sedang mengalami

relaksasi dan pengisisan. Tekanan darah arteri rata-rata diatur secara ketat agar

penyampaian darah ke jaringan adekuat. Jumlah darah yang mengalir melalui

jaringan bergantung pada kaliber arteriol (pembuluh yang banyak mengandung otot)

yang memperdarahi jaringan tersebut. Kaliber arteriol dapat diubah-ubah sehingga

distribusi curah jantung dapat secara terus menerus disesuaikan untuk secara

maksimum memenuhi kebutuhan tubuh setiap saat. Kapiler, yaitu pembuluh

berdinding tipis dan berpori-pori, merupakan tempat sesungguhnya untuk pertukaran

antara darah dan jaringan di sekitarnya. Vena yang sangat lentur mengembalikan

darah ke jantung dan juga berfungsi sebagai reservoir darah. [1]

Semua darah yang dipompa oleh sisi kanan jantung mengalir ke paru untk

menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Darah yang dipompa oleh sisi kiri jantung

dibag-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui pembuluh-

pembuluh yang tersusun paralel dan bercabang dari aorta. Susunan ini memastikan

bahwa semua orga meneriman darah dengan komposisi yang sama yaitu sebuah

organ tidak menerima darah “sisa” yang telah melintasi organ lain. Karena susunan

paralel ini , aliran darah melalui setiap rgan sistemik dapat disesuaikan dengan

Page 5: Mikrosirkulasi

independen tanpa secara langsung mempengaruhi aliran darah yang melewati organ

lain. [1]

Aliran darah melalui pembuluh bergantung pada gradien tekanan dan

resistensi vaskuler. Sirkulasi sistemik dan paru masing-masing terdiri dari system

pembuluh yang tertutup.[1]

Mikrosirkulasi terdiri dari arteriola, kapiler, venula.[5]

Arteri dan Arteriol

Dinding semua arteri terbuat dari lapisan luar jaringan ikat, adventitia; lapisan

tengah daripada otot polos, media; dan lapisan dalam, intima terbuat dari

endothelium dan didasari jaringan ikat. Dinding aorta dan arteri yang berdiameter

besar relatif mengandung banyak jaringan elastik. Dinding ini diregang selama sistol

dan mengalami recoil pada waktu diastol. Dinding arteriol mengandung lebih sedikit

jaringan elastik tetapi lebih banyak otot polos. Otot dipersarafi oleh serat saraf

adrenergik, yang merupakan vasokonstriktor dalam fungsinya dan pada beberapa

keadaan oleh serat kolinergik yang mendilatasi pembuluh. Arteriol adalah tempat

utama tahanan terhadap aliran darah dan sedikit perubahan pada garis tengahnya

membuat perubahan besar dalam tahanan perifer total.[3]

Kapiler

Arteriol dibagi menjadi pembuluh berdinding otot lebih kecil, kadang-kadang

disebut metarteriol, dan ini selanjutnya memberikan ke kapiler. Dalam beberapa

lapisan vaskular yang telah dipelajari secara rinci, metarteriol dihubungkan langsung

dengan venula oleh suatu pembuluh ramai kapiler (thoroughfare vessel) dan kapiler

asli suatu jalinan anastomose pada sisi cabang pembuluh ramai ini. Lubang kapiler

asli dikelilingi pada sisi hulu oleh sedikit otot polos sfingter prekapiler. Tidak jelas

apakah metarteriol dipersarafi, dan tampaknya bahwa sfingter prekapiler tidak

dipersarafi. Meskipun demikian, tentu saja mereka berespons terhadap bahan

vasokontriktor baik lokal maupun yang beredar. Diameter kapiler asli pada ujung

arteri kira-kira 5 mm dan 9 mm pada ujung vena. Bila sfringter berdilatasi, diameter

Page 6: Mikrosirkulasi

kapiler cukup untuk dilalui sel darah umtuk diperas “satu per satu”. Ketika melalui

kapiler, sel darah merah menjadi berbentuk bidal atau parasut, dengan aliran

mendorong pusat sel darah merah lebih ke depan dibandingkan pinggirnya.

Konfigurasi ini muncul secara sederhana karena tekanan pada pusat pembuluh,

terlepas dari apakah ada atau tidak ada ujung sel darah merah berkontak dengan

dinding kapiler.[3]

Pada orang dewasa, luas total semua dinding kapiler dalam tubuh melebihi

6300 mm3. Dinding, yang tebalnya sekitar 1 mikrometer, terbuat dari satu lapis sel

endotel. Struktur dinding bervariasi dari satu organ ke organ lain.di banyak jaringan

vaskular, termasuk jaringan otot rangka, jantung, dan otot polos, taut antara sel

endotel memungkinkan lewatnya molekul yang berdiameter sampai 10 nanometer.

Diperkirakan juga bahwa plasma dan protein yang larut di dalamnya diserap melalui

endositosis, diangkut melalui sel endotel, dan dikeluarkan melalui eksositosis. Akan

tetapi, proses ini hanya berlaku bagi sebagian kecil transportasi yang melintasi

endotel. Di otak, kapiler menyerupai kapiler di otot, tetapi taut antara sel endotelnya

lebih ketat dan transportasi melalui sel-sel ini umumnya sangat terbatas untuk

molekul berukuran kecil. Di kebanyakan kelenjar endokrin, viliusus, dan sebagian

dari ginjal, sitoplasma sel endotel menipis dan membentuk celah yang disebut

fenestrasi. Fenestrasi (pori-pori) ini berdiameter 10-100 nm. Fenetrasi ini

memungkinkan lewatnya molekul yang relatif besar dan membuat kapiler seperti

berpori. Kecuali di kapiler glomerulus, kapiler tersebut tampak ditutupi oleh suatu

membran tipis. Akan tetapi, disejumlah jaringan, dengan teknik rapid freeze-fracture

(fraktur beku cepat) dapat dibuktikan bahwa membran ini bersifat discontinuous dan

terdiri atas suatu bagian pusat yang dihubungkan oleh jari-jari membran ke tepi

fenestrasi. Di hati, dengan sinusoid kapiler yang sangat berpori, endotel tidak bersifat

continu dan terdapat celah besar antara sel endotel yang tidak ditutupi oleh

membrane. Sebagian dari celah ini berdiameter 600 nm dan lainnya berdiameter

3000 nm. Permebilitas kapiler dalam berbagai bagian tubuh dinyatakan dalam bentuk

konduktifitas hidroliknya. [3]

Kapiler dan venula pascakapiler memiliki perisit di luar sel endotel.

Sel ini memiliki tonjolan panjang yang melapisi sekeliling pembuluh. Sel-sel ini

Page 7: Mikrosirkulasi

bersifat kontraktil dan melepaskan bermacam zat vasiaktif. Sel-sel ini juga

menyintesis dan melepaskan konstituen membran basal dan matriks ekstrasel. Salah

satu fungsi faali parisit tampaknya adalah pengaturna aliran memlaui taut antar sel

endotel, terutama pada saat peradangan terjadi. Prisit berhubungan erat dengan sel

mesangium di glomerulus ginjal.[3]

Venula dan Vena

Dinding venula hanya sedikit lebih tebal dibandingkan dinding

kapiler.dinding vena juga tipis dan mudah meregang. Dinding tersebut mengandung

otot polos yang relative sedikit, tetapi berkonstriksi kuat bila mendapat rangsangan

dari saraf noradrenergic vena dan vasokonstriktor darah seperti endotelin. Setiap

orang yang mengalami kesukaranm untuk melakukan fungsi vena dapat melihat

venosfasme local pada vena superficial lengan bawah akibat adanya cedera.variasi

tonus vena penting dalam penyesuaian sirkulasi.

Intima pembuluh vena anggota berat melipat pada jarakt tertentu untuk

membuat katup vena yang mencegah aliran balik. Tidak terdapat katup pada vena

yang sangat kecil, vena besar, atau vena di otak dan organ dalam. [3]

Kecil pertukaran pembuluh (10-50 μ) yang terdiri dari sel endotel dikelilingi

oleh membran basal (postcapillary terkecil venula) dan otot polos (venula lebih

besar). Cairan dan makromolekuler terjadi pertukaran venular paling mencolok

di persimpangan.

Sympathetic persarafan yang lebih besar venular venula dapat mengubah nada

yang berperan dalam mengatur tekanan hidrostatik kapiler. Terminal limfatik

Composed dari celah interselular endotelium dengan dikelilingi oleh ruang

bawah tanah sangat permeabel membran dan ukuran mirip venula - akhir

limfatik terminal sebagai kantung buta.

Besar limfatik juga memiliki sel-sel otot polos.

Page 8: Mikrosirkulasi

Spontan dan diaktifkan stretch vasomotion hadir yang berfungsi untuk

"pompa" limfe.

Sympathetic saraf dapat memodulasi vasomotion dan menyebabkan kontraksi.

Satu-cara katup limfe langsung dari jaringan dan akhirnya kembali ke sirkulasi

sistemik melalui duktus toraks dan subklavia vena (2-4 liter / hari kembali).[5]

Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya

adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat

buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian

utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi,

misalnya arterosklerosis.[3]

Page 9: Mikrosirkulasi

BAB III

METODOLOGI

A. ALAT DAN BAHAN

Mikroskop

Katak

Adrenalin 1/1000

Histamin 1/500

Air hangat dan air dingin

B. CARA KERJA

Setelah katak di cerebrasi, pergunakanlah lidah atau mesenterium yang

transparan untuk melihat susunan kapiler. Letakkan katak di atas papan lilin

sehingga bagian yang transparan terletak di atas sebuah lubang pada papan

lilin. Setelah cahaya pada mikroskop diatur dengan baik, letakkan preparat ini

di bawah lensa. Bila transparansi preparat tersebut cukup baik maka saudara

akan melihat susunan pembuluh darah yang jelas.

Pelajari pembuluh dara mikro yaitu arteriole, kapiler, venule, dan vena kecil.

Perhatikan arah aliran darah dan kecepatan aliran darah. Perhatikan pula

diameter kapiler. Lihatlah bagaimana arteriole terbagi-bagi menjadi beberapa

kapiler dan bergabung menjadi vena kecil.

Teteskanlah lautan Histamin pada preparat tersebut, kemudian perhatikan :

o Perubahan diameter kapiler

o Kecepatan aliran darah

o Pembukaan kapiler baru

Teteskanlah larutan adrenalin pada preparat dan perhatikan perubahan

diameter kapiler dan kecepatan aliran darah.

Page 10: Mikrosirkulasi

Teteskanlah air hangat, perhatikan perubahan diameter kepiler, kecepatan

aliran, dan pembukaan kapiler . Kemudian teteskan air dingin dan perhatikan

pula perubahan yang terjadi.

Rangsang mekanik: Goreskanlah sehelai rambut yang agak kaku pada

preparat dan perhatikan perubahan yang terjadi.

Page 11: Mikrosirkulasi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Seharunya dalam percobaan ini dapat terlihat susunan mikrosirkulasi pada

bagian mesenterium dari katak yang telah didecerebrasi. Terjadi perubahan dari

kecepatan aliran darah pada struktur mikrosirkulasi yang terdiri dari arteri,

arteriole, pembuluh kapiler, venule, vena yang terdapat dalam susunan

mikrosirkulasi. Di mana dapat teridentifikasi pada saat terjadi perubahan

kecepatan aliran darah dari lambat menjadi cepat oleh karena pengaruh

pemberian Epinefrin/Adrenalin pada bagian mesenterium katak dan peristiwa ini

dinamakan sebagai “Vasokontriksi”.

Namun, pada percobaan yang kami lakukan, tidak terlihat jelas susunan dari

mikrosirkulasi. Yang terlihat hanya seperti bintik-bintik yang terus berjalan

memutar lalu setelah diberikan epinefrin, bintik-bintik tersebut sudah tidak ada.

Hal ini terjadi karena terdapat kesalahan dalam mengatur resolusi dari mikroskop

dan beberapa faktor lainnya seperti kurangnya alat dan bahan pada percobaan ini,

sehingga praktikum tidak berhasil dilakukan sebagaimana mestinya.

Pada penambahan adrenalin/epinephrine terjadi peristiwa vasokonstriksi yang

mengakibatkan penyempitan diameter pembuluh darah, sehingga kecepatan aliran

darah meningkat. Mekanisme terjadinya vasokonstriksi adalah sama seperti pada

perangsangan saraf simpatis, namun menggunakan faktor stimulan dengan

menambahkan adrenalin/epinephrine pada percobaan ini sehingga reflex yang

mengatur tekanan arteri, sehingga tekanan meningkat. Adrenalin/epinephrine

beredar di dalam darah selama satu sampai tiga menit sebelum dirusak, jadi

mempertahankan eksitasi sirkulasi yang agak memanjang. Hormon-hormon ini

dapat mencapai beberapa bagian sirkulasi yang tidak mempunyai persarafan

simpatis sama sekali, termasuk pembuluh darah sangat kecil seperti meta-

arteriole. Dan hormon-hormon ini mempunyai aksi yang sangat kuat pada

Page 12: Mikrosirkulasi

beberapa jaringan vascular. Hal ini yang membuat aliran darah pada mesenterium

katak menjadi meningkat kecepatannya.

Page 13: Mikrosirkulasi

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini sebagai berikut :

1. Susunan mikrosirkulasi terdiri dari arteriole, kapiler, dan venule.

2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mikrosirkulasi antara lain :

pemberian larutan epinefrin menyebabkan arteriole mengalami

vasokonstriksi dan pemberian air hangat akan membuat arteriole

membesar (vasodilatasi).

3. Vasodilatasi merupakan pembesaran lingkaran dan jari-jari pembuluh

darah akibat relaksasi otot polos, sedangkan vasokonstriksi merupakan

penyempitan lingkaran dan jari-jari pembuluh darah akibat relaksasi

otot polos.

B. SARAN

1. Sebaiknya perlengakapan lab diperbanyak sehingga praktikan dapat

melakukan praktikum ini sendiri dengan bimbingan asisten.

2. Melibatkan langsung mahasiswa dalam proses praktikum agar mahasiswa

dapat lebih paham.

3. Memberdayakan asisten pada setiap kelompok dalam tiap praktikum

Page 14: Mikrosirkulasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood,Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.EGC

2. Guyton & Hall.2006.Text Book of Medical Phisiology.Elsevisier Saunders

3. Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC

4. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_nadi

5. http://www.cvphysiology.com/