Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

download Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

of 27

Transcript of Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    1/27

    LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

    MIKTOMERITIKA

    NAMA : ASRI BUDI YULIANTI

    NPM : 260110140110

    HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS , 7 Mei 2015

    ASISTEN : NOVIA EKA PUTRI

    RIMBA T

    LABORATORIUM FARMASI FISIKA

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2015

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    2/27

    ABSTRAK

    Mikromeritika adalah ilmu dan teknologi mengenai partikel kecil. Pada pengujian

    mikromeritika terdapat 3 jenis kerapatan, yaitu kerapatan sejati, kerapatan mampat,

    dan kerapatan curah. Kerapatan sejati merupakan kerapatan zat itu sendiri, kerapatan

    mampat merupakan kerapatan yang diperoleh jika serbuk dalam gelas ukur diketuk-

    ketukan sampai volumenya tetap, dan kerapatan curah adalah kerapatan dimana

    massa dari serbuk dibagi dengan volume bulk. Pada praktikum kali ini, dilakukan

    penentuan kerapatan partikel menggunakan piknometer 5 ml. selain itu, ditentukan

    juga kecepatan alir dan sudut istirahat, serta ditentukan juga kerapatan curah dan

    kerapatan mampatnya. Pada mikromeritika, ukuran partikel dapat menjadi penentu

    stabilitas fisik obat. Selain itu, apabila ukuran partikel semakin kecil, maka

    penyerapan dan aksi obat akan semakin cepat. Dari hasil yang didapatkan

    parasetamol memiliki sudut istirahat 40,36o, kerapatan dengan piknometer 1,72 g/ml

    , kerapatan curah 0,36 g/ml,kerapatan mampat 0,53 g/ml, rasio Hausner 1,472, %

    kompresibilitas 32,075% dan indeks carr 32,075.

    Kata Kunci : mikromeritika, ukuran partikel, kerapatan curah, Kerapatan

    mampat, kerapatan sejati, kecepatan aliran, sudut istirahat,

    piknometer.

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    3/27

    ABSTRACT

    Micromeritika is the science and technology of the tiny. On testing micromeritika

    there are 3 kinds of density, which is the true density, compressed density, and bulk

    density. True density is the density of the substance itself, tapped density is the

    density obtained when a powder in a measuring cup a knock-knock until the volume

    is fixed, and the bulk density is the density in which the mass of a powder divided by

    the bulk volume. At this time the lab, made the determination of particle density

    using 5 ml picnometer. in addition, also determined flow rate and angle of rest, and

    also determined bulk density and tapped density. At micromeritika, the particle size

    can be a determinant of the physical stability of the drug. In addition, if the particle

    size gets smaller, the absorption and action of the drug will be faster. From the

    results obtained paracetamol have break angle of paracetamol is 40,36 , density use

    picnometer of paracetamol is 1,72 g/ml, bulk density of paracetamol is 0.36 g / ml,

    the density of compressible is 0.53 g / ml, ratio Hausner is 1,472 , % compressibility

    is 32,075 % and Carr index of paracetamol is 32,075.

    Keywords : mikromeritika, particle size, bulk density, tapped density, true

    density, flow velocity, angle of break, picnometer.

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    4/27

    I.

    TUJUAN

    1. Menentukan ukuran partikel secara mikroskopik

    2. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer

    3. Menentukan kerapatan alir serbuk dan sudut

    4. Menentukan kerapatan curah (ruah, longgar, bulk) dan kerapatan mampat

    5. Menentukan sifat aliran serbuk

    II. PRINSIP

    1. Kalibrasi Mikrometer

    Kalibrasi sebuah micrometer yaitu adjustment kembali ketitik nol untuk

    mendapatkan hasil ukur yang lebih presisi (Takarina, 2014).

    2. Kerapatan sejati

    Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka

    dan tertutup (Mochtar,1990).

    3. Kececepatan alir serbuk dan sudut istirahat

    Mengukur waktu jatuh yang diperlukan oleh sejumlah serbuk yang ditaruh di

    dalam suatu corong sampai seluruh serbuk itu turun adalah cara untuk

    menentukan kecepatan alir serbuk dan menetapkan sudut istirahat yaitu sudut

    yang dibentuk antara lereng timbunan serbuk dengan bidang datar (Lachman,

    1994).

    4. Kerapatan curah dan kerapatan mampat

    Kerapatan curah didefinisikan sebagai massa dari serbu dibagi dengan

    volume bulk.Kerapatan mampat adalah kerapatan yang diperoleh jika serbukdi dalam gelas ukur diketuk-ketukkan dimampatkan sampai volumenya tetap

    dengan alat tapping density (Gibson.2004).

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    5/27

    5. Adhesi dan Kohesi

    Adhesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel yang berbeda

    jenis. Kohesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel sejenis

    (Febriyani,2014).

    6. Gravitasi

    Gaya gravitasi bumi atau arti gaya tarik bumi adalah suatu gaya tarik-menarik

    yang terjadi pada semua partikel yang mempunyai massa (Mesuji,2014).

    III.REAKSI

    -

    IV.TEORI DASAR

    Mikromeritik adalah suatu ilmu dan teknologi yang mempelajari partikel

    kecil. Disperse koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat

    dengan mikroskop bisa, sedang partikel emulsi dan suspense farmasi serta serbuk

    halus berada dalam jangkauan mikroskop optic. Partikel yang mempunyai ukuran

    serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular berada dalam kisaran

    ayakan. (Martin ,2008).

    Partikel adalah fase yang didisperi dan berada dalam wujud padatan

    seperti partikel pada serbuk/suspense, berupa cairan seperti pada emulsi atau

    dapat berupa gas seperti yang tampak pada busa. Satuan ukuran partikel yang

    lazim dalam mikromeritika adalah mikormeter (Martin,2008).

    Kerapatan adalah turunan besaran yang menyangkut suatu massa danvolume. Batasannya adalah massa persatuan volume pada temperature dan

    tekanan tertenut yang diyatakan dalam system cgs dalam gram per cm

    = volume(cm3) = gram . cm3= M.L-3

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    6/27

    (Mochtar,1990).

    Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umunya

    jumlah bahan besar (ditandai dengan junlah dasar) suatu contoh yang

    representatif. Karenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari oleh karena dari

    suatu pemisahan, contoh yang diambil berupa bahan halus atau bahan kasar.

    Untuk pembagian contoh pada jumlah awal dari 10-1000 g digunakan apa yang

    disebut Pembagi Contoh piring berputar. Pada jumlah dasar yang amat besar

    harus ditarik beberapa contoh dimana tempat pengambilan contoh sebaiknya

    dipilih menurut program acak (Voigt, 1995).

    Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromiretik oleh Dalla

    Valle. Dispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat

    dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi farmasi serta

    serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai

    ukuran serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular berada dalam

    kisaran ayakan (Martin, 2008).

    Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk

    mengalir dalam suatu alat. Sifat alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas

    bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu

    granulat (Voigt, 1995).

    Sudut diam merupakan suatu sudut tetap yang terjadi antara timbunan

    partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal jika sejumlah serbuk dituang

    kedalam alat pengukur. Dimana sudut diam yang baik, Jika kurang dari 40 o.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi sudut diam suatu granul adalah bentuk ukuran

    serta kelembaban granul.

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    7/27

    Sudut diam diukur dengan rumus :

    Tg =

    Keterangan :

    = sudut diam

    h = tinggi kerucut

    r = jari-jari

    (Mulyadi, 2011).

    Ada tiga jenis kerapatan dalam mikromeritika, yaitu :

    1. Kerapatan sejati

    Kerapatan sejati merupakan kerapatan zat itu sendiri tidak dengan ruang

    hampa dari pori intrapartikel yang lebih besar dari dimensi molekul atau atom

    dalam kristal (Sinko, 2006).

    2. Kerapatan granul

    Kerapatan granul ditentukan dengan pergantian air raksa yang tidak meresap

    ke dalam pori yang lebih kecil daripada 10 (Sinko, 2006).

    3. Kerapan curah

    Kerapatan curah tergantung pada distribusi ukuran, bentuk, dan

    kecenderungan dari partikel untuk lengket satu sama lain (Sinko, 2006).

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    8/27

    V. ALAT DAN BAHAN

    1. Alat

    5.1.1 Alat pemampat serbuk

    5.1.2 Alat pengukur kecepatan alir serbuk

    5.1.3 Gelas ukur

    5.1.4 Neraca Analitis

    5.1.5 Piknometer

    2. Bahan

    5.2.1 Parafin Cair

    5.2.2 Parasetamol

    3. Gambar Alat

    No Nama Gambar

    1 Alat Mampat Serbuk

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    9/27

    2 Alat pengukur

    kecepatan alir serbuk

    3 Gelas Ukur

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    10/27

    4 Neraca Analitis

    5 Piknometer

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    11/27

    VI.PROSEDUR

    Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah itu

    dilakukan penentuan kecepatan alir serbuk dan sudut istirahat. Sampel yang

    digunakan adalah Parasetamol. Untuk kecepatan alir serbuk, Parasetamol

    ditimbang sebanyak 25 gr . Kemudian dimasukkan ke dalam corong yang lubang

    bawahnya ditutup. Setelah semua sampel berada dalam corong, corong dibuka.

    Lalu dicatat waktu ketika sampel mengalir. Untuk sudut istirahat, dilakukan

    dengan cara diameter dan tinggi timbunan serbuk diukur menggunakan

    penggaris.

    Setelah itu dilakukan penentuan kerapatan partikel dengan menggunakan

    piknometer. Piknometer yang digunakan adalah piknometer 10 ml. Pertama-

    tama, piknometer kosong ditimbang (W1). Setelah itu, piknometer diisi dengan

    solven (solven yang digunakan adalah parafin cair) lalu ditimbang lagi (W2).

    Kemudian berat solven ditentukan dengan cara W1-W2. Selanjutnya 2-3 ml

    solven dituangkan ke dalam tabung reaksi. Lalu Parasetamol ditimbang sebanyak

    1 gr. Dan masukan ke dalam piknometer. Memasukkan solven hingga volumepiknometer. Dari prosedur tersebut, dapat diketahui kerapatan sejati dari pimojel.

    Selanjutnya ditentukan kerapatan curah dan kerapatan mampat.

    Parasetamol ditimbang sebanyak 36 gr. Setelah itu dimasukkan ke dalam gelas

    ukur. Dicatat volume serbuk untuk mengetaui kerapatan curah dari serbuk

    tersebut. Setelah itu serbuk dimampatkan dengan alat pemampat serbuk dengan

    berbagai variasi ketukan yaitu 0, 50, 100, 125, 200, 250, dan 300 ketukan. Dari

    variasi ketukan tersebut dapat diketahui kerapatan mampat dari Parasetamol.

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    12/27

    VII. DATA PENGAMATAN

    7.1 Penentuan kecepatan alir serbuk dan sudut istirahat

    Pengulangan Waktu (s) Diameter

    (cm)

    Tinggi (cm) Tan

    1 - 9,6 4,4 0,917

    2 - 9,4 3,8 0,809

    3 - 10 4,2 0,84

    Ratarata - 9,67 4,3 0,8533

    = 40,36o

    7.2 Penentuan kerapatan mampat dan kerapatan curah

    Jumlah ketukan Volume(ml) Kerapatan (gr/ml)

    0 84 0,36

    50 65 0,46

    100 60 0,50

    125 58 0,52

    200 57 0,53

    250 57 0,53

    300 57 0,53

    VIII. PERHITUNGAN

    1.

    Menentukan kerapatan partikel

    Piknometer yang digunakan adalah piknometer 5 ml

    W1 = Bobot piknometer kosong = 12,01 g

    W1 = Bobot piknometer + solven = 16,67 g

    W3 = Bobot sampel = 0,5 g

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    13/27

    W5 = Bobot piknometer dengan pelarut dan sampel = 16,9 g

    W2 = Bobot Solven = W1 W1 = 4,89 g

    =1 2

    (24 +)

    =4, ,

    (4,4,89+,)

    = 1,72 g/ml

    2. Menentukan laju alir dan sudut istirahat

    Tan = ()

    tan 1=4,4

    4,8 = 0,917

    1= 42, 52o

    tan 2=,8

    4,7= 0,809

    2= 38, 97o

    tan 3=4,2

    = 0,84

    3= 40, 03o

    rata-rata adalah = 40,36o

    3. Menentukan kecepatan curah dan mampat

    Rasio Hausner =

    =0,53

    0,36

    = 1,472

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    14/27

    Indeks konsolidasi ( % kompresibilitas)

    % kompresibilitas =

    x 100%

    =, ,

    ,x 100%

    = 32, 075 %

    Indeks Carr

    C = 100 x ( 1 -

    )

    = 100 x ( 1 -,

    ,)

    = 32, 075

    IX. PEMBAHASAN

    Pada praktikum ini dilakukan percobaan mengenai Mikromeritika.

    Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kerapatan partikel dengan

    menggunakan piknometer, menentukan kecepatan alir serbuk, menentukan

    sudut istirahat, menentukan kerapatan curah, dan menentukan kerapatan

    mampat.

    Mikromeritika adalah suatu ilmu dan teknologi yang mempelajari

    partikel kecil (Martin, 2008). Adapun prinsip yang mendasari praktikum ini

    adalah kerapatan sejati, yaitu kerapatan serbuk yang sebenarnya; kerapatan

    curah, yaitu perbandingan antara massa serbuk dengan volume serbuk;

    kerapatan mampat, yaitu kerapatan yang diperoleh jika serbuk dalam gelas

    ukur diketuk-ketukan sampai volumenya tetap; kerapatan alir dan sudut

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    15/27

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    16/27

    hasil pengukuran dan dapat menambah bobot dari piknometer yang

    ditimbang. Piknometer ditimbang sebelum dan sesudah ditambahkan dengan

    solven yaitu paraffin cair. Setelah itu, parasetamol sebanyak 1 gram

    dilarutkan dalam 2-3 ml solven. Piknometer yang telah berisi solven dan

    serbuk parasetamol ditimbang kembali. Dari hasil praktikum, didapat

    kerapatan parasetamol sebesar 1,72 g/ml.

    Percobaan selanjutnya adalah bertujuan untuk menentukan laju alir

    dan sudut istirahat dari parasetamol beserta sifat dan karakteristiknya.

    Penentuan laju alir dan sudut istirahat sampel dilakukan dengan

    menggunakan alat pengukur kecepatan alir serbuk. Parasetamol yang telah

    diayak ditimbang sebanyak 25 gram kemudian dimasukkan ke dalam corong

    yang lubang bawahnya ditutup lalu dibuka tutup bawahnya agar parasetamol

    mengalir. Percobaan dilakukan tanpa dan dengan menggunakan alat

    penggetar. Dengan dan tanpa alat penggetar, parasetamol sulit untuk mengalir

    dan ketika membentuk timbunan dihasilkan sudut istirahat sebesar 40,36.

    Sudut istirahat merupakan sudut yang dibentuk antara lereng timbunan

    serbuk dengan bidang datar. Bidang datar disini adalah jari-jari dari timbunan

    serbuk tersebut. semakin besar sudut istirahat maka semakin lama atau

    semakin buruk sifat alirnya. Penentuan kecepatan alir dan sudut istirahat

    dilakukan triplo yang bertujuan untuk meminimalisir kesalahan. Dengan nilai

    sudut istirahat tersebut maka dapat dinyatakan aliran serbuk parasetamol

    dalam kategori sangat buruk untuk mengalir.

    Percobaan selanjutnya yaitu menentukan kerapatan mampat dan

    kerapatan curah dari serbuk parasetamol. Kerapatan curah adalah massa dariserbuk dibagi dengan volume bulk. Kerapatan ini ditentukan dengan

    mengukur volume serbuk di dalam gelas ukur dari sejumlah tertentu sampel

    yang telah ditimbang. Kerapatan curah dapat berubah dengan adanya faktor-

    faktor gangguan. Hal ini dapat terjadi karena kerapatan curah bukan

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    17/27

    merupakan properti intrinsik dari partikel tersebut.Sedangkan kerapatan

    mampat diperoleh dengan serbuk yang dimampatkan dalam gelas ukur

    khusus yang diberi ketukan. Untuk menentukan kerapatan curah dan

    kerapatan mampat diayak terlebih dahulu kemudian parasetamol ditimbang

    sebanyak 30 gr. Setelah itu dimasukkan ke dalam gelas ukur. Lalu gelas ukur

    tersebut dimasukkan ke alat pemampat serbuk. Dicatat volume serbuk untuk

    mengetaui kerapatan curah dari serbuk tersebut. Setelah itu alat dinyalakan

    dan serbuk dimampatkan dengan alat pemampat serbuk dengan berbagai

    variasi ketukan yaitu 0, 50, 100, 125, 200, 250, dan 300 ketukan. Untuk

    ketukan 0, disebut juga dengan kerapatan curah. Setelah dimampatkan

    dengan 50 ketukan, serbuk memadat, dan volumenya berkurang 19 ml, dari

    84 ml menjadi 65 ml. setelah itu, dimampatkan lagi dengan ketukan 100, dan

    volume serbuk kembali berkurang menjadi 60 ml. selanjutnya dimampatkan

    lagi dengan 125 ketukan, volume serbuk menjadi 58 ml. untuk pemampatan

    dengan 200, 250, dan 300 ketukan tidak terjadi pengurangan volume lagi. Hal

    ini dikarenakan pemampatannya telah maksimal.

    Kerapatan yang semakin mampat maka kompresibilitasnya punmenjadi baik. Nilai kompresibilitas berpengaruh terhadap sifat alir.

    Kompresibilitas juga dapat dilihat dari indeks Carr, yang merupakan indikasi

    dari kompresabilitas dari serbuk. Jika Indeks Carr lebih dari 25% dianggap

    sifat alirannya buruk, dan jika dibawah 15% maka sifat alirannya baik.

    Adapun indeks Carr pada sampel ini adalah 32,075% , maka sampel ini dapat

    dikatakan memiliki sifat alir yang buruk.

    Perbandingan antara kerapatan curah dengan kerapatan mampatadalah rasio Hausner. Jika rasio Hausner lebih kecil dari 1,5 maka aliran

    serbuk tersebut baik, tetapi jika rasio Hausner lebih besar dari 1,5 maka aliran

    serbuk tersebut buruk. Sifat alir diketahui dan penting karena dalam bidang

    pembuatan tablet dan kapsul, pengendalian ukuran partikel berperan penting

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    18/27

    dalam mencapai sifat aliran yang diperlukan dan pencampuran yang benar

    dari granul dan serbuk. Adapun rasio Hausner yang diperoleh dari praktikum

    ini adalah 1,472.

    Berdasarkan percobaan tersebut, dapat dilihat bahwa parasetamol ini

    memiliki sifat alir yang buruk hal ini sesuai dengan literature dimana

    parasetamol ini memiliki sifat alir dan kompaktibilitas yang buruk dengan

    bentuknya yang kristal, maka perlu dibuat granul dengan metode granulasi

    basah sehingga dapat meningkatkan fluiditas dan kompresibilitas yang baik

    (Voigt, 1995).

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    19/27

    X. SIMPULAN

    1. Penentuan ukruan partikel secara mikroskopik tidak dilakukan dalam

    percobaan kali ini.

    2. Dapat ditentukan kerapatan partikel dengan menggunakan

    piknometer. Kerapatan parasetamol dengan menggunakan piknometer

    adalah sebesar 1,72 g/ml

    3. Kecepatan alir serbuk dan sudut istirahat dapat ditentukan dengan alat

    ukur kecepatan alir serbuk. Sudut istirahat parasetamol adalah 40,360.

    4. Kerapatan curah dan kerapatan mampat dari parasetamol dapat

    ditentukan dengan alat pemampat serbuk. Kerapatan curah yang

    dihasilkan sebesar 0,36 g/ml dan kerapatan mampat sebesar 0,53

    g/ml.

    5. Sifat aliran parasetamol buruk karena sudut istirahat yang dihasilkan

    lebih besar dari 400, rasio Hausnernya lebih dari 1,5 dan %

    kompresibilitasnya 32, 075 %.

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    20/27

    DAFTAR PUSTAKA

    Depkes RI. 1979.Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : BPOM.

    Febriyani,Eka.2014.Adhesi-Kohesi. Available at http://www.informasi-

    pendidikan. com/2014/12/kohesi-dan-adhesi.html?m=1 [Diakses pada

    tanggal 3 Mei 2015].

    Gibson, Mark. 2004. Pharmaceutical Preformulation and Formulation. United

    States of Amerika.

    Lachman, L.,H. A. Lieberman & J.L Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi

    IndustriJilid I Edisi II. diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta : Penerbit

    Universitas Indonesia.

    Martin, Alfred. 2008.Farmasi Fisik Edisi 3. Jakarta : UI Press.

    Mesuji, Dudung. 2014. Pengertian Gravitasi Bumi menurut Hukum Newton.

    Available at http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-gravitasi-bumi-

    menurut-hukum-newton/[Diakses pada tanggal 3 Mei 2015].

    Mulyadi. 2011. FORMULASI GRANUL INSTAN JUS KELOPAK BUNGA

    ROSELA (Hibiscus sabdariffa L) DENGAN VARIASI KONSENTRASI

    POVIDON SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SERTA KONTROL

    KUALITASNYA, Vol 8, hal. 33. Available at

    http://download.portalgaruda.org/article.php?article=9688&val=623 [Diakses

    pada tanggal 12 Mei 2015].

    Mochtar. 1990.Fisika Farmasi. Jogjakarta : UGM Press.

    Sinko, P.J. 2006. Martin Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.

    Philadelphia : Lea & Febiger.

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-gravitasi-bumi-menurut-hukum-newton/http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-gravitasi-bumi-menurut-hukum-newton/http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-gravitasi-bumi-menurut-hukum-newton/http://download.portalgaruda.org/article.php?article=9688&val=623http://download.portalgaruda.org/article.php?article=9688&val=623http://download.portalgaruda.org/article.php?article=9688&val=623http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-gravitasi-bumi-menurut-hukum-newton/http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-gravitasi-bumi-menurut-hukum-newton/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/
  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    21/27

    Takarina,M. 2014. Cara Kalibrasi Mikrometer. Available at http://www.

    pipercomex.com/ 2011/10/cara-kalibrasi-micrometer.html [Diakses pada

    tanggal30 April 2015].

    Voight, R. 1995.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (Terjemahan) Noerono, S. Edisi

    V. UGM press: Yogyakarta.

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    22/27

    LAMPIRAN

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    23/27

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    24/27

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    25/27

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    26/27

  • 7/21/2019 Mikromeritika Asri Budi Yulianti 260110140110

    27/27