MIKOSIS SUPERFISIALIS

7
MIKOSIS SUPERFISIALIS Pendahuluan Mikosis : - superfisialis dermatofitosis non dermatofitosis - Dalam Dermatofitosis: Penyakit jamur yang disebabkan dermatifa Genus dermatofita ada 3 : Mikrosporum Trtichopyton Epidermophyton Diagnosis dermatofitosis: 1. Lokasi 2. Etiologi TINEA KAPITIS Mengenai Scalp & rambutnya Etiologi semua dermatofita, kecuali - E. floccosum & T. concentricum Paling sering O.K – M. canis (dunia) -T. tonsurans (AS) Paling sering usia sekolah 3-14 tahun Penyebaran langsung/ tidak langsung Jamur Endothrix Jamur Ectothrix Gambaran Klinis Tipe tidak meradang: Gray patch - terutama o.k jamur anthrophylic ectothrix M. audouini, M. ferrugineum - tampak: alopecia, rambut tidak bercahaya, skuama abu-abu, rambut mudah patah, putus 1 cm diatas kulit kepala. Tipe meradang - biasanya o.k jamur zoophylic/ geophylic M. canis & M.gypceum - Spektrum peradangan mulai dari folikulitis pustular sampai kerion - Dapat alopecia permanen 3. Black dot - biasanya o.k jamur anthropophylic endothrix M. tonsurans & T. violaceum - tampak alopecia, rambut putus tepat dipermukaan kulit kepala (Black dot) - rambut tidak bercahaya 4. T. favosa - etiologi T. schoenleinii, T. violaceum, M. gypceum - tampak scutula (krusta tebal kekuningan) berbau tikus (mousy odor) Pemeriksaan tambahan 1. Wood’s Light sinar melewati filter wood UV 365 nm dikamar gelap fluoresensi hijau terang o.k pteridine 2. Laboratorik Rambut dicabut 2-3 buah + larutan KOH 10% tampak spora/ hifa endo/ ekto 3. Kultur Bahan : rambut/ skuama Tumbuh 1-2 minggu Diagnosis - klinis - konfirmasi pem. Tambahan

Transcript of MIKOSIS SUPERFISIALIS

Page 1: MIKOSIS SUPERFISIALIS

MIKOSIS SUPERFISIALIS

PendahuluanMikosis :

- superfisialis dermatofitosis non dermatofitosis

- Dalam

Dermatofitosis: Penyakit jamur yang disebabkan dermatifaGenus dermatofita ada 3 : Mikrosporum Trtichopyton Epidermophyton

Diagnosis dermatofitosis:1. Lokasi2. Etiologi

TINEA KAPITIS Mengenai Scalp & rambutnya Etiologi semua dermatofita, kecuali - E. floccosum & T. concentricum Paling sering O.K – M. canis (dunia) -T. tonsurans (AS) Paling sering usia sekolah 3-14 tahun Penyebaran langsung/ tidak langsung Jamur Endothrix Jamur Ectothrix

Gambaran Klinis Tipe tidak meradang: Gray patch - terutama o.k jamur anthrophylic ectothrix M. audouini, M.

ferrugineum - tampak: alopecia, rambut tidak bercahaya, skuama abu-

abu, rambut mudah patah, putus 1 cm diatas kulit kepala.

Tipe meradang

- biasanya o.k jamur zoophylic/ geophylic M. canis & M.gypceum

- Spektrum peradangan mulai dari folikulitis pustular sampai kerion

- Dapat alopecia permanen

3. Black dot- biasanya o.k jamur anthropophylic endothrix M. tonsurans & T. violaceum - tampak alopecia, rambut putus tepat dipermukaan kulit kepala (Black dot)- rambut tidak bercahaya

4. T. favosa- etiologi T. schoenleinii, T. violaceum, M. gypceum- tampak scutula (krusta tebal kekuningan) berbau tikus (mousy odor)

Pemeriksaan tambahan1. Wood’s Light• sinar melewati filter wood UV 365 nm • dikamar gelap• fluoresensi hijau terang o.k pteridine

2. Laboratorik Rambut dicabut 2-3 buah + larutan KOH 10% tampak spora/

hifa endo/ ekto

3. Kultur Bahan : rambut/ skuama Tumbuh 1-2 minggu

Diagnosis

- klinis - konfirmasi pem. Tambahan

Dif. Diagnosis

1. impetigo 2. alopecia areata 3. pediculosis capitis 4. dermatitis seboroik 5. lues std ll 6. trichotillomania

Pengobatan• Umum• Khusus: harus obat sistemik obat topikal hanya adjuvant

• Griseofulfin 10-20 mg/kg/hr, 6-8 minggu• Fluconazol 6 mg/kg/hr, 20 hari• Itraconazol 3-5 mg/kg/hr, 4-6 minggu• Terbinafin 3-6 mg/kg/hr, 2-4 minggu

Untuk tipe kerion dapat diberi prednison jangka pendek 1 mg/kg/hr 10-15 hariUntuk mencegah penularan: shampo, selenium sulfida 2,5%, ketokonazol 2%

Page 2: MIKOSIS SUPERFISIALIS

Tinea barbae Pada jenggot, kumis Terutama kontak dengan binatang (sapi, kuda, anjing) Etiologi jamur zoophylic - T. mentagrophytes - T. verrucosum - M. canis Pada endemik dapat o.k jamur anthropophylic: - T. megninii - T. shoenleinii - T. violaceum Gambaran klinik - umumnya bilateral - jenggot lebih sering dari kumis

Ada 2 bentuk• Tipe meradang - bentuk noduler, supuratif, dalam - banyak krusta, purulen - seperti kerion pada T. kapitis - rambut buram, mudah dicabut - dapat alopecia permanen - etiologi T. mentagrophytes, T.verukosum

2. Tipe superfisial - seperti folikulitis bakterial - papul, pustul perifolikuler - rambut kering, rapuh, mudah lepas

Dif. Diagnosis1. Sycosis vulgaris (bacterial folicululitis) - bilateral - lebih nyeri - lebih banyak bibir atas2. Perioral dermatitis3. Dermatitis kontak4. Herpes simpleks Pengobatan- Harus sistemik- Tipe meradang perlu prednison jangka pendek- Griseofulvin ½ - 1 gr per hari, pc- Golongan azol

TINEA KORPORIS

- Yaitu dermatofitosis pada glabrous skin kecuali telapak tangan/ kaki, glutea- Penularan langsung/ tidak langsung, autoinokulasi, pada anak zoophylic > banyak- Predisposisi: - hangat, lembab, banyak keringat

- Etiologi: - semua dermatofit, paling sering T.mentagrophytes, T.rubrum,

T. canis

Gambaran Klinis- Berupa bercak-bercak eritem, batas tegas- Bagian tepi lebih aktif: - > eritem - > banyak papul, vesikel, erosi/ excoriasi- Bagian tengah lebih tenang, tepi polisiklis

Pemeriksaan Lab- Kerokan kulit + larutan KOH 10% hyfa panjang bersekat- Kultur pada media Sabouraud

Dif. Diagnosis• Dermatitis numularis• Pityriasis rosea• Psoriasis• Dermatitis kontak

Pengobatan- Higiene kulit ditingkatkan- Ringan: obat-obat topikal whitfield, gol.azol, tolnaftate,

ciclo piroxolemin, allylamine- Berat/ Luas: obat sistemik

- Griseofulvin, ketokonazol, itrakonazol, flukonazol

Jika ada infeksi sekunder : antibiotik gatal - antihistamin

Tinea Kruriss. Jock itch, Crotch itchYaitu dermatofitosis pada lipat paha, genitalia, pubis, bokong,

perianal

Epidemiologi- Menyebar via kontak langsung/ tidak langsung- Predisposisi : tertutup, hangat, lembab- Autoinokulasi- Laki-laki lebih banyak dari wanita

EtiologiTerbanyak T. rubrum

T. mentagrophyta E. floccosum

Gambaran Klinis

Page 3: MIKOSIS SUPERFISIALIS

- Berupa bercak-bercak eritem, bagian tepi lebih aktif, polisiklis : bagian tepi tampak lebih banyak eritem, lebh banyak papul, vesikel, lesi, krusta dan skuama.

- Dapat meluas keatas ke perineum, perianal bokong, pubis, abdomen bawah. Meluas ke bawah ke paha.

- Pada yang kronis hiperpigmentasi, likenifikasi jika ada infeksi sekunder, membasah, erosi, ekskoriasi, pus, maserasi

Differensial diagnosis- Psoriasis- Kandidiasis- Dermatitis seboroik- Eritrasma

Pengobatan

Umum : kurangi oklusi, kelembabanRingan : obat topikalBerat : Obat sistemikFlukonazol : 150 gr/ minggu selama 4-6 mingguItrakonazol : 100 gr/ hari selama 15 hariTerbinafin : 250 mg/ hari selama 15 hariGriseofulvin : 500 mg/ hari selama 2-6 minggu

Jika ada infeksi sekunder dan membasah : kompres terbuka + antibiotik

Tinea Pedis et Manus

Yaitu dermatofitosis pada kaki dan tangan (mulai pergelangan kaki dan tangan ke bawah) kedcuali kuku.

EpidemiologiT. Pedis : sepatu tertutup, pengguna tempat mandi umumT. Manus : kontak langsung dengan binatang, orang, inoculasi

dari tempat jauh

EtiologiTerbanyak o.k T. rubrum

T. metagrophyta varinter digitale T. floccosum

Gambaran klinis Tipe Intertriginosa Kronis

- paling banyak - skuamasi, eritem, erosi di sela jari terutama 3-4 dan 4-5- meluas ke telapak kaki, jarang ke atas- Jika oleh jamur saja : D-simpleks jamur + infeksi- Sekunder : D-kompleks (athlete’s foot)

2. Tipe hiperkeratotik kronik- Bilateral- Bercak-bercak bersisik difuse

- e/ > T. rubrum

3. Tipe Ulseratif Akut- Terjadi bersama infeksi kuman gram + dengan T. mentagrophytes vesikopustul dan ulserasi pada plantar pedis- Dapat terjadi selulitis, limfangitis, limfadenopathy, demam

4. Tipe Vesikobula- Karena T. mentagrophytes var interdigitale- Vesikel tegang > 3 mm, vesikopustul, bula, ulserasi purulen yang luas pada plantar pedis.

T. MANUS- kering, bersisik, eritem, T. rubrum- Pada tipe yang membasah : T. mentagrophytes

PengobatanUmum :- tangan/ kaki selalu kering- Hiperhidrosis terapi segera- Kaos kaki menyerap keringat

Pada yang ringan : obat anti jamur topikalPada yang berat : obat antijamur sistemik

Griseofulvin : 350-700 mg/ hariTerbinafin :250 mg/ hari 2 mingguItrakonazol : 2x200 mg/ hari 1 mingguFlukonazol : 250 mg/ minggu 4 minggu

Jika ada infeksi sekunder antibiotik

ONIKOMIKOSISYaitu infeksi pada kuku oleh- Jamur dermatofit- Jamur non dermatofit- Yeast

T. Unguium : infeksi kuku oleh karena jamur dermatofit

Ada 4 tipe onikomikosis- Distal sub ungual onikomikosis (DSO)- Mengenai bagian distal nail bed dan hyponichium- Paling banyak- Kuku menjadi keputih-putihan sampai coklat pada bagian

distal- Lalu menjadi subungual hiperkeratosis onikolisis

Page 4: MIKOSIS SUPERFISIALIS

2. Proximal subungual onychomycosis (PSO)- Terutama mengenai nail plate bagian proximal nail fold- Etiologi : T. rubrum, T. megninii- Bagian proximal kuku keputih-putihan seluruh kuku

3. White sup[erficial onychomycosis (WSO)- Mengenai semua nail plate- Bercak-bercak putih/ kuning gelap batas tegas pada permukaan kuku- Kuku kasar dan rapuh

4. Candida onichomycosis (CO)- Berupa paronikia pada proximal nail fold- Etiologi C. albicans- Pus sedikit- Banyak pada orang yang berhubungan dengan air pencuci, pekerja bar

Etiologi- Terbanyak T. rubrum, T. mentagrophytes var interdigitale, E.

floccosum- C. albicans 5%- Non dermatofit 4 % Aspergillus, Fusarium

Diagnosis- Kadang-kadang sulit- Dibantu pemeriksaan laboratorium.- Kerokan kuku + larutan KOH- Kultur

Dif. Diagnosis- Dermatitis kontak alergika- Psoriasis kuku- Eksema tangan

Pengobatan- Lama- Obat topikal yang efektif hanya cyclopirox olamine 8%

laquer setiap hari 48 minggu- Obat-obat sistemik :

- efek samping- Interaksi obat perlu difikirkan

Misal : Gol. Azol kontraindikasiuntuk diberikan bersama obat-obat berikut:

- Astemizol- Terfenadin- Lovastatin- Simvastatin- Triazolam- Midazolam

Terbinafin : 25% mg/ hari - 6 minggu (tangan)- 12 minggu (kaki)

Itrakonazol : 400 mg/ hari selama 1 minggu diulang bulan berikutnya

(untuk kuku tangan : 2 dosis, untuk kuku kaki 3 dosis)Atau dosis harian 200 mg/ hari selama dua bulan (kuku tangan)

dan tiga bulan untuk kuku kaki

KANDIDIASISs. Kandidosis, Moniliasis, Thrush, Oidiomycoses

- Menyerang kulit, kuku, membrana mukosa dan viscera- Species candida yang berhubungan dengan kulit dan kelamin:

1. C. albicans : paronikia, vaginitis2. C. parapsilosis : onikomikosis, vaginitis3. C. stellatoides : onikomikosis, vaginitis4. C. kefyr : urethritis, viginitas5. C. glabrata : urethritis, vaginitis6. krusei : urethritis, vaginitis7. zeylanoides : onikomikosis

PatogenesisC. albicans merupakan saprofit/ flora normal, terutama di lipatan-

lipatan saprofit patogen ( dengan adanya faktor predisposisi)

Faktor predisposisi infeksi candida: Mekanis : terbakar, kegemukan, pakaian ketat Nutrisi : avitaminosis, malnutrisi, def. Fe Gangguan fifiologis : hamikl, tua, haid Penyakit sistemik : DM, uremia, keganasan, AIDS Iatrogenik : obat, KS, antibiotik, KB

Gambaran Klinis1. Paronikia: - pekerjaan yang berhubungan dengan air - eritem, membengkak, nyeri - kadang-kadang ada pus - DD/. Paronikia karena bakteri

2. Congenital candidiasis: - jarang - 24 jam pertama kehidupan - pada ibu hamil dengan vaginitis, jamur menyebar ke uterus

dengan menginfeksi fetus - pada neonatus tampak makulopapular warna pink, vesikel,

pustul dengan deskuamasi - lesi terutama pada ½ badan atas, telapak tangan/ kaki - faktor resiko: BBL, pre-term

3. Chronic mucocutaneus candidiasis: (CMC) - kronis - resisten terhadap pengobatan - infeksi supersisial pada kulit, kuku, orofarings - abnormalitas CMI - onset umumnya kurang dari usia 6 th

4. Candida intertrigo: - pada lipatan genital, paha, antara bokong, infra mamae, lipatan

abnomen, umbilikius - eritem, lelbeb, skuama collarette

5. Pseudo diaper rash: - pada bayi - pada daerah popok - makula bersisik, vasikel, maserasi - lesi satelit6. Perleche: s. angular cheilitis - pada sudut bibir - fisura-fisura - putih abu-abu, menebal, sedikit eritem - bilateral

7. Perianal candidiasis: Gatal pada anus ------- curigai C. albicans

8. Erosio interdigitale blastomycetica: - maserasi oral, putih, di sela jari - fisura-fisura dengan dasar eritem - skuama collarette - sela jari 3-4 dan 4-5

Page 5: MIKOSIS SUPERFISIALIS

Pengobatan - hilangkan faktor predisposisi - obat gol. Azol dll - obat sistemik: ketokonazol, itrakonazol, flukonazol,

amphotericin B

TINEA VERSIKOLOR s. Panu, Pityriasis versicolor, Pityrosporum versikolor

Etiologi- M. furfur, dapat diisolasi dari kulit normal (saprofit)- Dapat menjadi patogen pada kondisi sesuai (lembab, hangat, malnutrisi, higiene kulit jelek, imunosupresi)

Gambaran klinis- Makula hipo/ hiperpigmentasi- Skuama halus (furfurasea)- Tipe folikeler, makuler- Azelaic acid -------- kulit menjadi putih ( mengahambat tyrosinase)

Laboratorik- Kerokan kulit/ dengan cellophane tape + sol. KOH 10% ---- hifa

pendek, spora- Wood’s light ------- fluoresensi kuning emasDif. Diagnosis Pityriasis alba Pityriasis rosea Vitiligo Lues stadium II

Pengobatan - perbaiki higine mulut - hilangkan faktor pendukung - ringan : obat topikal saja seperti shampo selenium sulfide

2,5% solusio Na-thiosulfide 25%, azol group krim - luas : obat sitemik ketokonazol : 200 mg/ hari selama 7 hari itrakonazol : 200 mg/ hari selama 3-7 hari flukonazol : 400 mg single dose - pencegahan : shampo 1x per bulan

PIEDRA - asimptomatik - mengenai batang rambut - etiologi : Piedra hortae ------- black piedra Trichospora beigelii ------ white piedra

Gambaran Klinis1. Black Piedra - nodul coklat hitam melekat pada batang rambut, keras - pada palpasi teraba seperti pasir - rambut mudah patah2. White Piedra - nodul lebih lunak, kutang melekat pada batang rambut

Pengobatan - cukur + anti jamur topikal golongan azol - shampo selenium sulfide 2,5% atau zinc pirythione

TINEA NIGRA

- jarang - telapak tangan/ kaki - asimptomatIs, bercak hitam/ coklat - skuama sedikit/ tidak ada - bagian tepi lebih hitam - etiologi : Phaeonellomyces werneckii

Pengobatan - ointment Whitfield - derivat azol topikal - obat sistemik tidak efektif