Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

34
"Administrasi MAKALAH i Jaringan Komputer Linux Disusun oleh : 1. Andi Mucklis R (01) 2. Eggy Kurniawan (09) 3. Yusuf Riezqy F (21) Debian "

Transcript of Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

Page 1: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

"Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

MAKALAH

Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

Disusun oleh :

1. Andi Mucklis R (01)

2. Eggy Kurniawan (09)

3. Yusuf Riezqy F (21)

Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian "

Page 2: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

2

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa kesuliatan yang

berarti. pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah nilai pada ujian semester

gasal.

Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Adi Priyono, selaku Kepala SMK Negeri 8 Malang

2. Bapak Darwis yang telah memberikan ilmunya kepada kami.

3. Bapak Ibu guru dan karyawan SMK Negeri 8 Malang

4. Kepada teman-teman yang telah memberi dukungan kepada kami untuk

menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu kami selaku penulis mohon

kritik dan saran yang sebanyak-banyaknya.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam

pembuatan makalah ini.

Penyusun,

Malang, 28 Mei 2010

Page 3: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

3

Daftar Isi HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

PENDAHULUAN 4

PEMBAHASAN

BAB I :INSTALASI JARINGAN WAN

A. Pengertian Instalasi WAN…………………………………………………... 5

B. Prosedur Instalasi Wireless WAN…………………………………………… 6

C. Instalasi Jaringan di dalam ruangan………………………………………….11

D. Instalasi Jaringan di luar ruangan…………………………………………....13

E. Instalasi sebuah RT/RW net………………………………………………... 14

F. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan WAN…..15

BAB II :INSTALASI DHCP SERVER DAN CLIENT

A. Konfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)……………… 16

B. Mengkonfigurasi server DHCP…………………………………………….. 19

C. Lease Database……………………………………………………………....20

D. Configuring a DHCP Client………………………………………………....21

BAB III : INSTALASI WEB SERVER

A.Lankah-langkah mengisntal web server …………………………………….23

BAB IV : INSTALASI DNS SERVER

A.Pengertian Instalasi DNS server…………………………………………….24

B. Mengkonfigurasi DNS server………………………………………………26

BAB V : INSTALASI ROUTING

A.Rancangan Instalasi rooting…………………………………………………30

B. Setting rooting dinamik……………………………………………………..31

KESIMPULAN………………………………………………………………………..32

PENUTUP……………………………………………………………………………..33

DAFTAR PUSTAKA…................................................................................................34

Page 4: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

4

Pendahuluan

Saat ini komputer bukan hanya perangkat yang beridiri secara tunggal, untuk keperluan

akses data yang lebih efisien dan tasks yang melibatkan komputer lain, komputer bekerja

pada sistem jaringan yang kompak saling terhubung. Lebih jauh, setelah adanya internet,

saat ini, jaringan bukan hanya untuk sekedar menghubungkan komputer-komputer pada

area yang terbatas, tapi jaringan telah berkembang menjadi level yang lebih tinggi, yaitu

memungkinkan komputer menjadi perangkat yang dapat tersambung jaringan berbasis

luas (WAN). Yang jaringannya bisa meluas bahkan sedunia kita bisa saling

berkomunikasi melalui internet yang di rancang secara sistematis dan efisien sehingga

kita juga bisa belajar dunia luar. Berkat adanya jaringan wan.

Page 5: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

5

BAB I

INSTALASI WAN A. Pengertian Instalasi WAN

merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas dasar-dasar

mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis

luas. istilah umum untuk peralatan Wireless LAn, yang juga dikenal dengan

WLAN, biasanya peralatan WiFi (WirelessFidelity) mengadopsi standar

keluarga IEEE 802.11, yang didukung oleh banyak vendor.

Mengapa kita menggunakan infrastruktur wireless Internet?

1. Wireless untuk mem-bypass saluran telepon yang mahal dan amat lambat untuk

mengakses Internet.

2. Wireless sangat mudah diinstalasi, dapat dioperasikan dengan biaya yang relative

murah, dan tidak perlu bergantung pada infrastruktur Telkom.

3. Karena WiFi pada dasarnya Wireless LAN, karena itu dia bekerja pada kecepatan

yang cukup tinggi, yakni 1-22Mbps, bagi peralatan yang mengikuti standar IEEE

802.11b.

4. Karena standar IEEE 802.11 adalah standar yang terbuka (open), peralatan WiFi

sangat mudah diperolah di pasar. Pada saat ini harga sebuah card WLAN masih

sekitar 3 sampai 4 kali harga sebuah card LAN UTP. Akan tetapi, harga terus

jatuh dan menjadi murah.

B. Prosedur Instalasi Wireless WAN

Peralatan

1. Kompas dan peta topografi

2. Penggaris dan busur derajat

3. Pensil, penghapus, alat tulis

4. GPS, altimeter, klinometer

5. Kaca pantul dan teropong

6. Radio komunikasi (HT)

7. USB Wireless, pigtail dan Access Point

8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel

Page 6: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

6

9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley

10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie

rap, isolator gel, TBA, unibell

11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45

12. Software AP Manager, Netstrumbler

Survey Lokasi

1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS

dan kompas pada peta

2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path

3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena

4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over

shoot dan test noise serta interferensi

5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada

kesulitan dalam instalasi

6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor

1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum

adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m

2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro

adalah pada permukaan kabel

3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian

4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short

5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan

konektor tidak mudah bergeser

6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan

interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor

7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan

konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel

listrik instalasi rumah)

Page 7: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

7

8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air

9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali

10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit

melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools,

disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE

1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi

kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor

2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi +

(positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair

(sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss

3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah

bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power

penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator

gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short

4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena

1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone

terlewati terhadap obstructure terdekat

2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk

memanjat dan anker cows tail

3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada

4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS

sesuai tempat kedudukan BTS di peta

5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban

sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena

Page 8: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

8

6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang

potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan

bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio

1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan

pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna

2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility

kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru

deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager

3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada

BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card,

mpeg dll.) yang tidak diperlukan

4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk

instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya

5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi

lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah

6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.),

terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility

7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2,

SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena

helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil

8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise

1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai

lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default

2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain

disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih,

maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial

menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk

berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut

Page 9: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

9

3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio

(biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka

di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght

yang diterima bisa melebihi noise

4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % – 60 % good, 60 %

– 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi

noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % – 20 % – 40

% poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %

5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari

persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility

Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % – 3 % dan excellent dibawah 1

%, PER antara BTS dan station client harus seimbang

6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau

BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk

mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan

7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa

diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing

ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena

1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri

dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun

omni directional

2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan

3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor

4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada

saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven

antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain

(db) antena

5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak

fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena

1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal

Page 10: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

10

2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap

titik tengah arah (center beam)

3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per

satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width

antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki

beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center

beam adalah 6 derajat

4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik

dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang

harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas

5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis

untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka

agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang

memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider

6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter

sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan

bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi

7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila

diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical

untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua

titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi

antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi

vertical)

Pengujian Koneksi Radio

1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini

antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio

2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan,

demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di

AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut

3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih

dahulu mekanismenya sebelum dipasang

4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan

bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang

didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja,

sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing

Page 11: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

11

5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk

Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device

yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet

dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang

dipasang di router dapat mengenali radio

6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER

7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise)

maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP

client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal

average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum

troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection

dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps

8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP

connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat

dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat

diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600

9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12

concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa

mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat

dijamin berada pada level maksimum

10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT

ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar

C. Instalasi Jaringan di dalam ruangan

Tampak pada gambar adalah computer yang berfungsi sebagai gateway untuk operasi

24 jam ke Internet dari rumah saya. Komputer tersebut adalah Pentium I 166MHz

dengan memory 64Mbyte RAM.

Saya menggunakan Linux sebagai system operasinya. Pada operasi normalnya,

computer tersebut beroperasi dengan mode text tanpa Graphical User Interface (GUI)

yang akan banyak menghabiskan memory.

Antenna luar untuk memperpanjang jarak jangkau

Komunikasi diletakan di atas atap klem ke pipa ledeng sepanjang 2 meter yang

ditanam ke beton di dinding rumah saya. Antenna tersebut adalah antenna parabola

Page 12: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

12

dengan gain 19dBi; sebetulnya terlalu besar untuk mencapai akses point yang

jaraknya hanya 1 kilometer dari rumah saya.

Gateway Pentium I tersebut diberi card Ethernet tanbahan untuk disambungkan ke

jaringan computer local (LAN). Tampak pada gambar adalah tempat kerja saya yang

terdiri dari banyak computer yang tersambung ke jaringan local dan ke Internet

melalui wireless Internet melalui gateway Pentium I tersebut. Semua PC dapat secara

simultan mengakses internet melalui jaringan tersebut.

Perangkat dasar WAN /Wifi

a. Antena Grid 2,4 Mhz/Omni 19 Dbi

b. Radio Outdoor/Indoor

c. Wire Less Router

d. Kabel UTP

e. Conector RJ 45

f. Switch Hub

D. Instalasi Jaringan di luar ruangan

• PC router, dapat berupa Pentium I atau Pentium II 64Mbyte RAM dengan system

operasi Linux agar cukup reliable.

• WLAN Card, menggunakan card PCI dengan antenna external. Untuk solusi

yang lebih murah, menggunakan card USB yang memiliki built-in antenna.

Dengan menambahkan reflector pada USB card tersebut, jarak beberapa

kilometer. Perlu dicatat bahwa tidak semua card WLAN dirancang untuk

keperluan outdoor, sebagian card dirancang hanya untuk keperluan indoor.

• Bagi anda yang menggunakan card PCI, untuk menyambungkan ke antenna

external dibutuhkan kabel pig tail untuk sambungan ke kabel coax. Kabel coax

biasanya diusahakan tidak lebih dari 10 meter untuk menjaga agar redaman tidak

terlalu besar. Sebetulnya akan lebih murah dan tidak meredam terlalu banyak

sinyal jika menggunakan card USB WLAN, karena tidak perlu lagi menggunakan

kabel coax.

Page 13: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

13

• Antenna luar digunakan untuk memperluas jangkauan komunikasi wireless

internet. PAda dasarnya anda membutuhkan sebuah antenna luar di frekuensi

2.4GHz. Jika anda ingin membuat sendiri antenna luar 2.4GHz, Anda dapat

memerikasanya menggunakan keyword “homebrew 2.4 GHz antenna” – anda

akan memperolah banyak informasi tentang berbagai teknik untuk membuat

sendiri antenna luar untuk 2.4GHz.

Bagi yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna 2.4GHz yang sudah built-in,

perlu melakukan beberapa hal untuk membuat jarak menjadi jauh, antara lain:

• Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dengan

memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll.

• Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca.

• Letakan Card USB WLAN di muka antenna parabola untuk memperoleh penguatan

antenna yang lebih besar.Dapat menggunakan antenna parabola yang kecil yang biasa

digunakan untuk kabel TV, atau membuatnya sendiri.

Gambar Arsitektur Protokol Komunikasi (Logical Link Control)

Page 14: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

14

E. Instalasi sebuah RT/RW net

Langkah selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang tersambung ke

internet 24 jam melalui wireless internet, adalah mengkaitkan tetangganya untuk dapat

tersambung ke internet juga. Secara bisnis, hal ini cukup menguntungkan dibandingkan

bisnis WARNET.

Jarak dan membuat peralatan tahan gangguan cuaca merupakan dua tantangan yang harus

dihadapi dalam membangun jaringan RT/RW-net. Memang jaringan IntraNet di kantor

maaupun WARNET dalam hal ini jauh lebih mudah karena biasanya diinstalasi dalam

ruangan.

Sebuah kabel UTP biasanya dapat dioperasikan secra reliable untuk jarak 100-150 meter.

Kita perlu memasang hub setiap jarak tersebut untuk menjangkau jarak yang jauh.

Memang teknik ini bukanlah teknik yang baik untuk membangun sebuah jaringan LAN,

tapi cukup lumayan untuk membangun jaringan RT/RW-net yang relatif murah.

Berbagai contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari instalasi, di jaringan

RT/RW-net.

Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal UTP kabel

agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada banyak pipa paralon yang

ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan terhadap gangguan cuaca.

Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk menagkal

petir, ia dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan

biasanya ditarik sepanjang got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaan.

Gambar Topologi Adhoc Network

Page 15: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

15

F. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan WAN

Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas atau Wire

Less merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator

jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi

agar di dapat hasil yang baik.

Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun

kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh

banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan

komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau

WAN.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:

1) Tegangan Listrik

Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang

dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari

sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan

yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan

tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan

mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak

karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita

gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila

terjadi kerusakan pada Wirelesss/radio workstation maupun di rooter server.

2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat WireLess

disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi dikarenakan factor

alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan

perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya

perawatan yang berkala.

3) Perangkat Software, Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di

Server atau PC client,

Page 16: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

16

BAB II

INSTALASI DHCP SERVER DAN CLIENT

A. Konfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan protocol

jaringan yang secara otomatis menunjuk informasi TCP/IP kepada

komputer client. Masing-masing DHCP client terhubung ke server

DHCP sentral yang berfungsi mengembalikan konfigurasi jaringan

client termasuk IP address, gateway, and DNS servers.

Mengapa menggunakan DHCP?

DHCP is berfungsi untuk pengiriman secara cepat konfigurasi jaringan client. Ketika

mengkonfigurasi sistem client, administrator dapat memilih DHCP dan tidak harus

memasukkan IP address, netmask dan gateway atau DNS servers. Clien memperoleh

informasi dari server DHCP. DHCP juga berfungsi jika administrator ingin mengubah IP

address dalam jumlah yang banyak pada sistem. Administrator hanya perlu mengedit

satu file

konfigurasi DHCP pada server untuk mengeset IP address baru daripada

mengkonfigurasi

kembali semua sistem. Jika DNS server untuk sebuah organisasi yang nantinya akan

mengalami perubahan, perubahan dibuat pada server DHCP, dan tidak pada DHCP client.

Sekali jaringan dipasang pada client (atau di reboot pada client) perubahan akan terjadi.

Selain itu, jika sebuah laptof atau jenis mobile komputer yang lain dikonfigurasi untuk

DHCP, maka dapat dipindahkan dari kantor satu ke kantor lain tanpa menkonfigurasi

kembali

selama masing-masing kantor memiliki server DHCP yang memungkinkan komputer

tersebut

terhubung ke jaringan.

B. Mengkonfigurasi server DHCP

Mengkonfigurasi server DHCP

Anda bisa mengkonfigurasi sebuah server DHCP dengan mengggunakan file

/etc/dhcpd.conf.

DHCP juga menggunakan file /var/lib/dhcp/dhcpd.

Page 17: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

17

Konfigurasi File

Langkah pertama dalam mengkonfigurasi server DHCP adalah membuat

konfigurasi file informasi jaringan untuk client. Opsi umum dapat di deklarasikan

untuk semua client, atau pilihan dapat dideklarasikan untuk masing-masing client.

Konfigurasi fle dapat berisi berbagai tab extra atau baris kosong untuk

pemformatan yang lebih mudah. Kata kuncinya adalah “case- insensitive, dan

baris y ang dimulai dengan tanda pagar (#) dianggap komentar.

Ada dua bentuk pernyataan dalam konfigurasi file :

· Parameters— menyatakan bagaimana melakukan sebuah tugas, apakah

melakukan

sebuah tugas atau pilihan konfigurasi jaringan apa yang dikirm ke client

· Deklarasi — menggambarkan topologi jaringan, menggambarkan client,

menyediakan

alamat-alamat untuk client atau mengaplikasikan kelompok parameter ke

kelompok deklarasi.

Beberapa parameter harus dimulai dengan kata kunci option dan dianggap

sebagai pilihan.

Pilihan mengkonfigurasi opsi DHCP, dimana parameter mengkonfigurasi nilai

yang bukan

opsional atau mengkontrol bagaimana server DHCP bekerja.

Parameters (termasuk opsi) dideklarasikan sebelum sebuah bagian disertakan

dalam tanda

kurung kurawal ({ }) dianggap parameter global. Parameter global diaplikasikan

ke semua.

Pada contoh ini, ada beberapa opsi global untuk setiap client DHCP di

subnet dan sebuah

range yang dideklarasikan. Clients diberikan IP address dalam range.

Contoh 1. Deklarasi Subnet

Subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

option routers 192.168.1.254;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option domain-name "example.com";

option domain-name-servers 192.168.1.1;

option time-offset -18000; # Eastern Standard Time

range 192.168.1.10 192.168.1.100;

}

Page 18: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

18

Semua subnet yang berbagi jaringan fisik yang sama harus dideklarasikan dalam

sebuah deklarasi shared-network seperti pada contoh Example 2. Parameter-

parameter dalam shared-jaringan tetapi diluar dari deklarasi termasuk subnet

dianggap parameter global. Nama dari shared-network harus merupakan judul

yang dapat dideskripsikan untuk jaringan seperti test-

lab untuk menggambarkan semua subnets dalam lingkungan test lab .

Contoh 2. Deklarasi Shared-network

shared-network name {

option domain-name "test.redhat.com";

option domain-name-servers ns1.redhat.com, ns2.redhat.com;

option routers 192.168.1.254;

more parameters for EXAMPLE shared-network

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

parameters for subnet

range 192.168.1.1 192.168.1.31;

}

subnet 192.168.1.32 netmask 255.255.255.0 {

parameters for subnet

range 192.168.1.33 192.168.1.63;

}

}

Seperti terlihat pada Contoh 3, deklarasi group dapat digunakan untuk

mengaplikasikan

parameter global pada suatu group.

Contoh 3. Group Declaration

group {

option routers 192.168.1.254;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option domain-name "example.com";

option domain-name-servers 192.168.1.1;

option time-offset -18000; # Eastern Standard Time

host apex {

option host-name "apex.example.com";

hardware ethernet 00:A0:78:8E:9E:AA;

fixed-address 192.168.1.4;

}

host raleigh {

Page 19: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

19

option host-name "raleigh.example.com";

hardware ethernet 00:A1:DD:74:C3:F2;

fixed-address 192.168.1.6;

}

Untuk mengkonfigurasi server DHCP yang mempaket IP address yang dinamis

ke sebuah sistem dalam sebuah subnet, modifikasi contoh Contoh 4 dengan nilai

yang anda tentukan. Server DHCP mendeklarasikan waktu transaksi secara

default dan nilai konfigurasi jaringan untuk client.

Contoh ini memberikan IP addresses pada range 192.168.1.10 and

192.168.1.100 ke sistem client.

Example 12-4. Parameter Range

default- lease-time 600;

max-lease-time 7200;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option broadcast-address 192.168.1.255;

option routers 192.168.1.254;

option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;

option domain-name "example.com";

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

range 192.168.1.10 192.168.1.100;

}

Untuk memberikan sebuah IP address kepada client didasarkan pada MAC

address dari jaringan interface card, gunakan paramter hardware ethernet dalam

sebuah deklarasi host. Sebagaimana ditunjukkan pada contoh Contoh 5,

deklarasi host apex menunjukkan bahwa jaringan interface card dengan MAC

address 00:A0:78:8E:9E:AA selalu menerima IP

address 192.168.1.4.

Catatan : Anda juga bisa menggunakan parameter opsi host-name untuk memberi

sebuah

nama host kepada client.

Contoh 5. IP Address statis menggunakan DHCP

host apex {

option host-name "apex.example.com";

hardware ethernet 00:A0:78:8E:9E:AA;

fixed-address 192.168.1.4;

}

Page 20: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

20

C. Lease Database

Pada server DHCP, ile /var/lib/dhcp/dhcpd.leases menyimpan transaksi database

client DHCP. File ini tidak harus dimofikasi. Informasi transaksi lDHCP untuk

masing-masing IP address yang diberi, secara otomatis disimpan dalam transaksi

database. Information termasuk panjang transaksi kepada siapa IP address

dibeirkan, tanggal mulai dan berakhirtranskasi, dan MAC address dari network

interface card yang digunakan untuk

membuka kembali transaksi. Semua waktu transaksi database dalam waktu

Greenwich Mean Time (GMT), bukan waktu

setempat. Transaksi database diciptakan kembali dari waktu ke waktu sehingga

tidak teralau besar. Pertama, semua transaksi yang diketahui disimpan dalam

transaksi database sementara. File dhcpd.leases dinamai kembali dhcpd.leases~,

dan transaksi database sementara ditulis ke

dhcpd.leases.

DHCP daemon tidak dapat dimatikan atau sistem dapat crash setelah transaski

data base

telah dinamai kembali ke file back up tapi sebelum file baru ditulis. Jika hal ini

terjadi, tidak

ada file dhcpd.leases yang diminta untuk memulai service. Jangan membuat file

transaksi

baru jika hal ini terjadi. Jika anda melakukannya. Semua transaksi yang lama

akan hilang dan

menyebabkan banyak masalah. Solusinya adalah namai kembali file back up

dhcpd.leases~

menjadi cpd.leases dan memulai daemon.

Memulai dan mematikan Server

Important

Sebelum anda memulai server DHCP untuk pertama kalinya, akan gagal jika tidak

ada file dhcpd.leases. Gunakan perintah touch /var/lib/dhcp/dhcpd.leases untuk

membuat file jika file tidak ada. Untuk memulai DHCP service, gunakan perintah

/sbin/service dhcpd start. Untuk menghentikan DHCP server, gunakan perintah

/sbin/service dhcpd stop. Jika anda memiliki

lebih dari satu network interface pada system, tetapi anda hanya ingin DHCP

server memulai pada salah satu interface, anda daoat mengkonfigurasi DHCP

server untuk memulai hanya pada device tersebut . Pada /etc/sysconfig/dhcpd,

tambahkan nama interface ke daftar

DHCPDARGS:

# Command line options here

DHCPDARGS=eth0

Page 21: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

21

D. Configuring a DHCP Client

Langkah pertama untuk konfigurasi DHCP client adalah meyakinkan kernel mengenali

kartujaringan. Kebanyakan kartu dikenali selama proses instalasi, dan sistem

dikonfigurasi untukmenggunakan module kernel yang benar untuk kartu. Jika anda

menginstall kartu setelah instalasi, Kudzu [1] harus mengenalinya dan memaksa anda

untuk mengkonfigurasihubungan moudl kernell untuk kartu tersebut Untuk konfigurasi

a DHCP client secara manual, anda perlu memodifikasi file

/etc/sysconfig/jaringan untuk memungkinkan jaringan dan konfigurasi file untuk masing-

masing konfigurasi device jaringan pada direktori /etc/sysconfig/network -scripts . Di

direktori ini masing-masing device memiliki konfigurasi file yang diberi nama ifcfg-

eth0

dimana eth0 nama device jaringan.

File /etc/sysconfig/network harus berisi baris berikut :

Networking =yes

Anda mungkin memiliki beberapa informasi pada file ini, tapi variabe jaringan harus

diset ke

yes jika anda ingin jaringan mulai saat waktu booing.

File /etc/sysconfig/network -scripts/ifcfg-eth0 harus berisi baris berikut: :

DEVICE=eth0

BOOTPROTO=dhcp

ONBOOT=yes

Anda perlu konfigurasi file untuk masing-masing device yang anda ingin konfigurasi

untuk

menggunakan DHCP.

Page 22: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

22

BAB III

INSTALASI WEB SERVER A.Lankah-langkah mengisntal web server

1. Install Apache Contoh : apache2,apache2-doc,apache2-mod_perl,apache2-

mod_php5,apache2-prefork, dll yang dibutuhkan) Melalui YAST.

2. Install MySQL dan Kawan-kawannya(Contoh : MySQL,MySQL- client,MySQL-

devel, ySQL-shared,perl-DBD-mysql,perl- DBI, php5-mysql, php5-mysqli, dll

yang dibutuhkan) Melalui YAST.

3. Konfigurasi YAST :

o Untuk Komputer Jaringan :

� Konfigurasi Network Card Melalui YAST Jika terhubung Ke

Jaringan.

� Konfigurasi NTP client Melalui YAST Jika Terhubung Ke

jaringan atau dengan mengedit ntp.conf, pastikan Address yang

dituju adalah IP Komputer yang Database MySQL-nya ingin di

gunakan. Contoh : Jika Database MySQL yang dituju ada di

komputer dengan IP 192.168.0.1, maka pastikan IP tersebut yang

terkonfigurasi pada NTP client.

o Untuk komputer yang tidak terhubung dengan jaringan tidak perlu

melakukan Konfigurasi YAST.

4. Jika Firewall pada komputer anda Aktif, pastikan port 80 dapat diakses oleh

komputer lain yang terhubung dengan jaringan. Jika tidak terhubung ke jaringan

Stop aja Firewallnya Melalui YAST.

5. Aktifkan Apache yang telah di install dengan cara mengetikkan pada

Console(untuk Distro SUSE bisa lihat pada

/usr/share/doc/packages/apache2/README.QUICKSTART)

o rcapache2 start

o chkconfig -a apache2

6. Aktifkan MySQL yang telah diinstall dengan cara mengetikkan pada

Console(Untuk Distro SUSE bisa lihat pada

/usr/share/doc/packages/mysql/README.SuSE).

o rcmysql start -> untuk mengaktifkan Manual

o /sbin/insserv /etc/init.d/mysql -> untuk mengaktifkan saat startup

7. Install phpmyadmin(Tanya aja sama Om Google), Untuk Pengguna Ms. Windows

yang sudah pernah menginstall PHPTriad di Ms. Windows, Kopikan saja Folder

"phpmyadmin" di Folder "C:\apache\htdocs\" pada Ms. Windows ke dalam

/srv/www/htdocs/ yang ada pada Linux. "/srv/www/htdocs/" ini adalah folder

default dimana localhost membaca Aplikasi Web yang akan dijalankan.

8. Sekarang kita bisa jalankan Localhost melalui Web Browser dan mengetikkan

pada Address Bar "http://localhost/manual/" -> anda bisa membaca tentang

Infomasi Apache disini. Jika Ini Berhasil berarti apache telah berhasil anda

konfigurasi.

Page 23: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

9. Sekarang kita juga sudah bisa menjalankan MySQL kita dengan bantuan

phpmyadmin melalui melalui Web Brows

"http://localhost/phpmyadmin/". Jika Ini berhasil juga, selamat kepada anda telah

memiliki Web Server di komputer anda dan mengkonfigurasi dengan benar.

10. Get More Experiences with Linux (OPEN SOURCE), Smile...!! :).

Ket : data MySQL terdapat pada Folder "/var/lib/mysql/"

Sekarang kita juga sudah bisa menjalankan MySQL kita dengan bantuan

phpmyadmin melalui melalui Web Browser dan mengetikkan pada Address Bar

"http://localhost/phpmyadmin/". Jika Ini berhasil juga, selamat kepada anda telah

memiliki Web Server di komputer anda dan mengkonfigurasi dengan benar.

Get More Experiences with Linux (OPEN SOURCE), Smile...!! :).

data MySQL terdapat pada Folder "/var/lib/mysql/"

23

Sekarang kita juga sudah bisa menjalankan MySQL kita dengan bantuan

er dan mengetikkan pada Address Bar

"http://localhost/phpmyadmin/". Jika Ini berhasil juga, selamat kepada anda telah

memiliki Web Server di komputer anda dan mengkonfigurasi dengan benar.

Get More Experiences with Linux (OPEN SOURCE), Smile...!! :).

Page 24: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

24

BAB IV

INSTALASI DNS SERVER A.Pengertian Instalasi DNS server

DNS (Domain Name System) adalah suatu sistem yang digunakan untuk memetakaan

alamat IP address menjadi hostname. Sistem ini sangat diperlukan mengingat

keterbatasan manusia dalam menghafal angka dibandingkan huruf (nama). Bayangkan

jika kita harus mengingat alamat http://202.158.66.86 untuk mengakses situs detikcom.

Tentunya jauh lebih mudah untuk mengakses situs detik com dengan alamat

http://www.detik.com. Intilah tugas utama DNS server, yaitu memetakan IP

202.158.66.86 menjadi FQDN (Fully Qualified Domain Name) www.detik.com. Pada

tutorial kali ini akan dibahas konfigurasi DNS server pada sistem ubuntu dengan

menggunakan bind9.

B.Mengkonfigurasi DNS server

Untuk dapat mulai mengkonfigurasikan DNS, terlebih dahulu install paket bind9 yang

akan digunakan sebagai software DNS Server. # apt-get install bind9

Setelah bind9 terinstall, tugas selanjutnya adalah:

1. Mengedit /etc/bind/named.conf.options. File ini berisi konfigurasi umum software

bind9.

2. Mengedit /etc/bind/named.conf.local. File ini berisi konfigurasi letak file zones

pada domain kita.

3. Menciptakan file zones yang akan digunakan untuk menampung database domain.

4. Mengedit /etc/resolv.conf agar mengarah pada DNS server yang telah dibuat.

1. Edit file /etc/bind/named.conf.options

Jika ISP kita mempunyai DNS server sendiri, kita dapat menambahkan

konfigurasi forwarder sehingga data yang tidak bisa diresolve oleh DNS server

lokal akan diteruskan ke DNS server ISP. Tambahkan baris dibawah sesuai

alamat IP DNS server ISP. forwarders {

152.118.24.2;

};

2. Edit file /etc/bind/named.conf.local.

File ini menampung konfigurasi DNS lokal. Sebagai contoh tambahkan baris

Page 25: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

25

dibawah untuk mengkonfigurasikan bind agar melihat database forward zone

pada file /etc/bind9/khairilthegreat.web.id.fwd dan reverse zone pada

rev.99.118.152.khairilthegreat.web.id.

zone "khairilthegreat.web.id" {

type master;

file "/etc/bind/khairilthegreat.web.id.fwd";

};

zone "99.118.152.in-addr.arpa" {

type master;

file "/etc/bind/rev.99.118.152.khairilthegreat.web.id";

};

3. Ciptakan dua buah file zones yang akan menampung database domain.

File pertama untuk menampung data forward zone: # touch /etc/bind/khairilthegreat.web.id.fwd

File kedua untuk menampung data reverse zone: # touch /etc/bind/rev.99.118.152.khairilthegreat.web.id

Isi file /etc/bind/khairilthegreat.web.id.fwd dengan data dibawah:

$TTL 86400

@ IN SOA khairilthegreat.web.id. admin.khairilthegreat.web.id. (

2001061401 ; Serial

21600 ; Refresh

1800 ; Retry

604800 ; Expire

900 ) ; Negative cache TTL

IN NS ns.khairilthegreat.web.id.

IN MX 10 khairilthegreat.web.id.

localhost IN A 127.0.0.1

www IN A 152.118.99.49

ns IN A 152.118.99.49

Isi file /etc/bind/rev.99.118.152.khairilthegreat.web.id dengan data dibawah:

$TTL 86400

;

; Address to hostname mapping

;

@ IN SOA khairilthegreat.web.id. admin.khairilthegreat.web.id. (

Page 26: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

26

2001061401 ; Serial

21600 ; Refresh

1800 ; Retry

604800 ; Expire

900 ) ; Negative cache TTL

IN NS ns.khairilthegreat.web.id.

49 IN PTR www.khairilthegreat.web.id.

4. Edit file /etc/resolv.conf

Tambahkan baris dibawah ini search khairilthegreat.web.id

nameserver 152.118.99.48

nameserver 152.118.24.24

Konfigurasi bind selesai. Restart bind # /etc/init.d/bind9 restart

Page 27: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

27

BAB V

INSTALASI ROUTING

A.Rancangan Instalasi rooting

Gamabar di samping adalah jaringan yang

sederhana :

Perlatan yang di sediakan yaitu :

1. Satu buah router

2. Satu buah switch

3. Tiga PC

4. Satu kabel cross

5. Satu kabel strike

Ip router = 192.168.1.1

Ip pc 1 = 192.168.1.2

Ip pc 2 = 192.168.1.3

Ip pc 3 = 192.168.1.4

Ip getway = 192.168.1.1

Page 28: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

28

Perlatan yang di sediakan yaitu :

1. 2 buah router

2. 3 buah switch

3. 7 PC

4. 7 kabel cross

5. 3 kabel strike

6. 1 Serial DTE

Ip router 1= 192.168.1.1

Ip pc 1 = 192.168.1.2

Ip pc 2 = 192.168.1.3

Ip pc 3 = 192.168.1.4

Ip getway = 192.168.1.1

Ip router 2= 192.168.2.1

Ip pc 4 = 192.168.10.2

Ip pc 5 = 192.168.10.3

Ip pc 6 = 192.168.10.4

Ip getway = 192.168.10.1

Ip pc 7 = 192.168.1.2

Page 29: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

29

B. Setting rooting dinamik

SETTING IP

Router 1

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#interface fastEthernet 0/0

Router(config-if)#ip address 192.1268.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#

Router(config)#interface fastethernet 1/0

Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#exit

Router#exit

Router 2

Router>en

Router#conf t

Router(config)#interface fastEthernet 0/0

Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#

Router(config)#interface fastEthernet 1/0

Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#

Router(config)#interface fastEthernet 2/0

Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#exit

Router#exit

Router 3

Router>en

Router#conf t

Router(config)#interface fastEthernet 0/0

Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.252

Router(config-if)#no shutdown

Page 30: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

30

Router(config-if)#exit

Router(config)#

Router(config)#interface fastEthernet 1/0

Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#

Router#exit

SETTING ROUTING

Router 1

Router>en

Router#configure [...]

Kita akan coba membahas cara mengkonfigurasi IP routing pada sebuah router,

bagaimana membagi-bagi alamat IP atau sering dikenal dengan SUBNETTING, dan

bagaimana mengkonfigurasi alamat IP pada tiap-tiap interface router dengan sebuah

subnet yang unik.

Sebelum melanjutkan ke materi, berikut istilah-istilah yang akan sering digunakan

• Address—Nomor ID unik yang di set pada sebuah host atau interface pada

sebuah jaringan.

• Subnet— Porsi/blok IP yang merupakan bagian dari jaringan (network sharing).

• Subnet mask—Kombinasi 32-bit, digunakan untuk mengilustrasikan porsi

dari sebuah alamat yang merefer pada subnet dan bagian/porsi yang merefer pada

host.

• Interface—Sebuah koneksi jaringan (antarmuka).

Sebuah alamat IP adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah

perangkat secara unik pada sebuah jaringan IP. Alamat IP terdiri dari 32 bit binary yang

terdiri dari porsi network dan porsi host dengan bantuan dari sebuah “subnet mask”. 32

bit binary terbagi dalam 4 octet (1 octet = 8 bit). Masing-masing octet dikonversi

menjadi ”decimal” dan dipisahkan dengan tanda titik (dot). Dengan demikian, sebuah

alamat IP dinyatakan dalam format ”dotted decimal” (contoh, 172.16.81.100). Nilai dari

masing-masing octet berkisar antara 0 sampai 255 dalam “decimal”, atau 00000000 -

11111111 dalam “binary”.

Berikut bagaimana ”octet binary” dikonversi ke ”decimal”: Bit paling kanan dari sebuah

octet memiliki nilai 20. Bit disebelah kirinya memiliki nilai 2

1. dan seterusnya sampai bit

paling kiri yang miliki nilai 27. Jadi jika semua bit bernilai 1, nilai ”decimal”-nya

menjadi 255 sebagai berikut :

1 1 1 1 1 1 1 1

128 64 32 16 8 4 2 1 (128+64+32+16+8+4+2+1=255)

Page 31: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

31

Berikut contoh sederhana konversi sebuah octect jika tidak semua bit bernilai 1.

0 1 0 0 0 0 0 1

0 64 0 0 0 0 0 1 (0+64+0+0+0+0+0+1=65)

Dan berikut contoh sebuah alamat IP dengan ”binary” dan “decimal”-nya.

10. 1. 23. 19 (decimal)

00001010.00000001.00010111.00010011 (binary)

Octet - octect ini dibagi-dibagi untuk menyediakan sebuah skema pengalamatan yang

dapat mengakomodasi jaringan kecil maupun besar. Terdapat 5 kelas/class jaringan yang

berbeda, yaitu class A sampai class E.

Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke

lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di

dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.

Router atau perangkat-perangkat lain yang dapat melakukan fungsi routing,

membutuhkan informasi sebagai berikut :

• Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan

dirouting

• Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat

dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.

• Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke

tujuan.

• Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.

• Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan

yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.

Page 32: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

32

KESIMPULAN

Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan berbasis luas atau wireless

dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangkat hardware/software yang

kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat

dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang

dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan berbasis luas/wireless yang baik dan

bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini

dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan

berbasis luas dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan

sistem jaringan berbasis luas/wireless tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga

dengan baik dan bekerja secara normal. WAN (Wide Area Network) sebaiknya di

setting Ipnya dengan sistem Automatic atau DHCP, karena lebih memudahkan kita

untuk mengatur IP

(Internet Protocol)di setiap Client yang terkoneksi di areal WAN yang kita kelola.Jadi

Admin tidak perlu mengatur Ip yang ada di client.

Page 33: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

33

Penutup

Dengan diusunya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan klita semua

tentang “INSTALASI JARINGAN WAN”. Penyusunan makalah ini masih banyak

dari kurang maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang sebanyak banyaknya.

Page 34: Microsoft Word - Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian

34

DAFTAR PUSTAKA

http://www.khairilthegreat.co.id

http://www.blog.ub.ac.id

http://fahrudin.wordpress.com

http://linux.or.id