MICROLAB E-LEARNING BERBASIS WEB SKRIPSIrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2317.pdf ·...
Transcript of MICROLAB E-LEARNING BERBASIS WEB SKRIPSIrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2317.pdf ·...
MICROLAB E-LEARNING BERBASIS WEB
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1
Pada Jurusan Sistem Informasi
Disusun oleh :
Agus Wijiyanto
07.12.2317
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
MICROLAB E-LEARNING BASED WEB
MICROLAB E-LEARNING BERBASIS WEB
Agus Wijiyanto
Jurusan sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACTION
Rapid technological developments have a major impact for education, if not left the world
of education is now Junior High and Senior High School are competing toprovide facilities
with high technology. This provides a tremendous opportunity for the provider of tools and
means of teaching and learning activities, one of which PT.MICROLAB COPYRIGHT
MEANS.
Microlab Elearning Web Based Server By Using PHP Web Server is a system of Local
allocated for education. With this system allows users to save data to a Localserver,
display it directly in the browser client and be able to chat with another client.
With the Microlab system elearning is expected to assist and relieve User of teaching and
learning, because the user does not need to bring books into the classroom because
all the material already exists in the server which can be accessed directlyfrom the
teaching space.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang bertujuan untuk mematangkan
aspek kognitif, afektif, dan konatif yang dimiliki agar lebih bertenaga dan berdaya
sehingga mendekati manusia ideal sesuai dengan kodratnya sebagai khalifah di muka
bumi.
Sistem pembelajaran yang diberikan di bangku sekolah, tentunya berbeda
dengan yang di bangku perkuliahan. Tingkat kematangan berpikir yang sudah mencapai
tahapan ideal tersebut perlu diimbangi dengan sistem pembelajaran yang interaktif,
mengajak peran serta peserta didik untuk lebih terlibat secara aktif, tidak monoton, tidak
satu arah, serta membuka terjadinya dialog antara pengajar dengan peserta didik. Dalam
interaksi ini, peserta didik akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka
untuk mencintai proses belajar dan mencintai satu sama lain. Oleh karena itu, pengajar
perlu menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat
menerima pelajaran dan peserta didik merasa tertarik untuk memperlajarinya.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
maka diperlukan peran serta guru dan pihak sekolah untuk menghadirkan sistem
pembelajaran elektronik atau biasa disebut elearning. Dengan elearning guru dapat
dengan mudah mengakses materi, video tutrial, ataupun melakukan pengawasan
terhadap siswa. Sehingga kreatifitas peserta didik lebih bisa menangkap dan memahami
maksud dari yang pengajar sampaikan untuk kemudian mengembangkan logika berpikir
ke tahap berikutnya.
Hal ini yang melatar belakangi untuk menganalisa dan merancang Microlab
Elearning Berbasis Web. Hal ini dilakukan karena untuk memudahkan guru dalam
mendidik siswa dan menghadirkan suasana kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan. Diharapkan dengan adanya Microlab Elearning Berbasis Web dapat
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana membantu guru dan siswa dalam penyampaian materi pelajaran diluar
jam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
b. Bagaimana rancang sebuah sistem informasi e-learning berbasis web yang dapat
dijadikan sebagai media alternatif penyampaian materi pembelajaran diluar jam kegiatan
belajar mengajar disekolah.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan Microlab Elearning Berbasis Web adalah
a. Sistem microlab e-learning berbasis web digunakan oleh empat user yaitu
pengujung umum, guru, siswa, dan admin.
b. Dalam perancangan sistem microlab elearning berbasis web ini materi dapat
diunduh dan ditampilkan secara langsung oleh siswa.
c. Data guru dan data siswa tidak dibahas dalam sistem microlab elearning berbasis
web.
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah diuraikan di atas atau sesuai rumusan
masalah yang telah di paparkan maksud dari penelitian ini adalah :
a. Untuk memperoleh fakta, data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan
skripsi penulis yang berkaitan dengan Microlab Elearning Berbasis Web.
b. Membuat aplikasi Microlab Elearning Berbasis Web di PT.Microlab Cipta Sarana
untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik dari yang sebelumnya.
1.5 Metode Penelitian
Dalam susunan skripsi ini, dilakukan kegiatan penelitian yang diperlukan dalam
penulisan skripsi. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi
ini terdiri dari:
1. Metode Pengumpulan Fakta
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan Skripsi ini
maka penulis menggunakan beberapa metode sebagai berilut:
a. Metode Wawancara / Interview
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab
secara langsung kepada sumber-sumber yang mengetahui data-data yang diperlukan
dalam penelitian ini.
b. Metode Pengamatan / Observasi
Yaitu Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung di sekolah
dan dengan pengamatan langsung tersebut akan diperoleh data-data yang dibutuhkan
sesuai dengan tema penelitian
c. Metode Kepustakaan / Literatur
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari sumber-sumber
yang ada diperpustakaan atau literatur-literatur yang ada dikampus yang banyak
membahas tentang berbagai aplikasi yang dikembangkan dengan PHP dan MySQL.
Selain itu, penulis juga melakukan studi empiris melalui internet dengan mempelajari
aplikasi sistem yang ada di internet.
2. Identifikasi Masalah / Analisis
Karena Penelitian ini tidak bersifat kuantitatif, sehingga sama sekali tidak
menggunakan alat-alat maupun perangkat lunak statistic dalam menentukan sistem yang
akan dibangun maupun menganalisa data yang diperoleh. Oleh karena itu dilakukan cara
kualitatif dengan melakukan perbandiangan-perbandingan secara empiris dari data-data
yang ada dengan sistem yang mampu menanganinya secara efektif dan efisien.
3. Perancangan
a. Perancangan database.
b. Perancangan proses.
c. Perancangan Interface.
d. Perancangan fitur.
4. Implementasi
a. Implementasi basis data.
b. Implementasi interface.
c. Implementasi sistem.
Pelatihan personil dan dimana sistem akan diimplementasikan.
5. Uji Coba
a. White box.
b. Black box.
6. Pemeliharaan
a. Pemeliharaan database .
b. Pemeliharaan web.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi
2.1.1 Definisi Sistem
Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.1
2.1.2 Definisi Informasi
Informasi menurut Jogiyanto memiliki pengertian sebagai berikut: “Informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya”.2
1 Jogiyanto HM “Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset, 1999, hal. 1.
2.1.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tentunya dengan laporan-laporan yang diperlukan
2.2 e-Learning
2.2.1 Definisi e-Learning
E-learning berasal dari dua kata yaitu “e” yang merupakan kependekan dari “electronic”
dan “learning” atau “pembelajaran”. Jadi e-learning adalah pembelajaran yang
menggunakan jasa elektronika.
2.2.2 Karakteristik E-learning
E-learning sebagai alternatif pembelajaran konvensional, memiliki beberapa
karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Menurut Soekartawi
(2002c) e-learning memiliki karakteristik sebagai berikut:3
2.2.3 Model Penyampaian e-Learning4
Pada dasarnya cara penyampain atau cara pemberian (delivery system) dari
model pembelajaran e-Learning, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Komunikasi satu arah (One way communication).
2. Komunikasi dua arah (Two way commuication).
2.3 Definisi Sistem Informasi Microlab e-Learning
Sistem informasi Microlab e-Learning yaitu merupakan media yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan kepada para siswa untuk dapat belajar dan berinteraksi
dengan para guru atau pengajar tanpa ada batasan waktu dan tempat, dengan media ini
para siswa bisa mengerjakan tugas, mendapatkan materi dari mana saja dan kapan saja,
para guru juga bisa memberikan tugas dan penilaian dari mana saja dan kapan saja.
2.4 Konsep Arsitektur Sistem
Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen
yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Arsitektur terdistribusi, sebuah istilah yang relatif baru untuk menjelaskan arsitektur
aplikasi-berarti bahwa pemrosesan dari suatu aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin.5
2 Ibid, hal. 8. 3 Soekartawi, Merancang dan Menyelegarakan e-Learning, (Yogyakarta,Ardana Media,2007), hal. 27. 4 Soekartawi, Merancang dan Menyelegarakan e-Learning, (Yogyakarta,Ardana Media,2007), hal. 27. 5 Diane Siebold, Visual Basic Developer Guiden to SQL Server. Dikutip oleh Wiwi Widayani, Pemrograman Client Server, hal. 2.
2.5 Internet
Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah
rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian.
2.6. Konsep Teori Analisis
2.6.1 Analisis SWOT
SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal
(dalam) dan faktor eksternal (luar).
2.6.2 Teori Biaya dan Manfaat
Untuk melaksanakan analisis ini digunakan biaya keuntungan (cost/benefit
analysis) atau analisis biaya/efektifitas (cost/effectiviteness analysis).
2.6.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan guna menunjang penerapan sistem
baru, apakah sistem baru yang akan diterapkan itu sesuai dengan kebutuhan sekolah
atau belum, apakah sesuai dengan tujuan yang ingin diacapai oleh sekolah.
2.6.4 Analisis Kelayakan Sistem
Sistem baru yang ditawarkan harus diuji kelayakannya terlebih dahulu, apakah
sistem tersebut lebih baik dari sistem yang sudah ada atau malah sebaliknya
2.7 Konsep Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel yang
menunjukkan entitas sekaligus relasinya.
2.8 Konsep Dasar Basis Data
Pengertian Basis data dijelaskan oleh James Martin (1990) yaitu sebagai berikut :
Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama
pada satu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu satu kerangkapan data
dengan cara-cara tertentu,
2.9 Relational Database Management Sistems (RDBMS)
Merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan
mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat
melakukan manipulasi data secara lebih mudah. DBMS merupakan antar muka antara
pengguna database baik pengguna langsung maupun aplikasi dengan data yang
tersimpan.6
2.10 Konsep SQL (Structured Query Language)
Bahasa yang bersifat request oriented dan bersifat non prosedural sehingga lebih
mudah untuk yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi.
2.11 Bahasa Pemrograman
2.11.1 Hypertext Markup Language (HTML)
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di
dalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis
kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang
terintegerasi
2.12 Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.12.1 Xampp
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa program.
2.12.2 MySQL7
MySQL adalah perangkat lunak database server atau sebut saja Database Smart
2.12.3 NVU
Nvu (diucapkan "N-vyu") adalah sebuah HTML editor WYSIWYG , yang
didasarkan pada Composer.
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Sejarah Singkat PT.Microlab Cipta Sarana
PT. Microlab Cipta Sarana berdiri sejak tahun 2003 di Surakarta yang semula
bernama “Microlab” yang lahir dari sebuah komitmen untuk mengembangkan
Laboratorium Bahasa , yang pada saat itu banyak permintaan Lab Bahasa namun masih
jarang perusahaan penyedia Lab Bahasa. Dengan tekad dan keinginan yang tinggi untuk
mengembangkan teknologi otomatisasi, pengendalian dan sensor . Maka “Microlab”
migrasi ke Jakarta yang akhirnya pada bulan Agustus tahun 2005 didirikanlah “PT.
6 Ema Utami, RDBMS Menggunakan MS SQL Server 2000, Cetakan Pertama,Yogyakarta,Graha Ilmu,2008,hal.2 7 http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-mysql.html (29 Maret 2011)
Microlab Cipta Sarana” yang bergerak dalam bidang Otomatisasi, Informatika, Komputer
dan Laboratorium Bahasa.
3.1.2 Visi dan Misi PT.Microlab Cipta Sarana
a. Visi PT.Microlab Cipta Sarana
1. Prestasi dalam peningkatan projek
2. Mendapatkan kepercayaan dari pelanggan
b. Misi PT.Microlab Cipta Sarana
1. Mampu mengikuti perkembangan global serta terciptanya masyarakat yang
maju dan berkualitas.
2. Menyiapkan kebutuhan laboratorium bahasa dan otomatisasi yang berkualitas
sesuai dengan perkembangan jaman.
3.1.3 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : Pt. Microlab Cipta Sarana
Jenis/Bidang Usaha : Otomatisasi, Informatika, Komputer dan Laboratorium Bahasa.
Alamat : 52 Kecapi Raya Jagakarsa Jakarta Selatan 12620 Indonesia
No. Telepon : 021 44 243 243
Email : [email protected]
Tahun Berdiri : 2003
3.1.4 Struktur Organisasi PT.Microlab Cipta Sarana
3.2 Analisis
Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai pengurain dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen.
Analisis SWOT adalah singkatan STRENGTHS (kekuatan), WEAKNESSES (kelemahan),
OPPORTUNITIES (peluang) dan THREATS (ancaman)
3.2.1 STRENGTHS
a. Sistem Microlab e-Learning berbasis web sehingga dapat berjalan di sistem
operasi Windows, Macintos, dan linux versi apapun.
b. Siswa dapat belajar atau me-review materi pembelajaran dimana saja dengan
mudah.
c. Materi pelajaran dapat di-reuseable (dapat digunakan kembali).
d. Tampilan Microlab e-Learning familiar.
e. Materi dalam bentuk PDF yang tersimpan dalam Sistem Microlab e-Learning bisa
ditampilkan langsung tanpa harus download.
f. Terdapat fasilitas ujian Online yang dapat digunakan oleh guru untuk memantau
perkembangan belajar siswa.
g. Terdapat fasilitas Mading untuk mengapresiasikan bakat siswa.
h. Database yang terpusat sehingga backup data lebih mudah dan konsistensi data
tetap terjaga.
3.2.2 WEAKNESSES
a. Sistem pembelajaran Microlab e-Learning membutuhkan bandwidth yang besar.
b. Guru harus lebih aktif untuk mengupdate website.
c. Belum sepenuhnya didukung untuk diakses dari ponsel.
3.2.3 OPPORTUNITIES
a. Perkembangan teknologi yang cepat
b. Baru sedikit sekolah yang memanfaatkan e-Learning untuk membantu kegiatan
belajar mengajar.
c. Tingginya permintaan pengajar untuk membantu kegiatan belajar mengajar.
d. Siswa membutuhkan materi pembelajaran yang dapat diakses kapan saja.
e. Terjangkaunya harga hosting dan domain.
3.2.4 THREATS
a. Bandwidth yang tidak stabil akan menggangu lalulintas data sistem.
b. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
c. Maih ada pengajar yang bisa mengoperasikan komputer.
d. Siswa menggunakan fasilitas internet hanya sebagai sarana bermain bukan
sebagai alat belajar.
3.2.5 Hasil Analisis SWOT
a. Sistem Microlab e-Learning Berbasis Web merupakan sistem pendukung,
sehingga tidak bisa menggantikan sistem pembelajaran yang sudah berjalan.
b. Bandwidth untuk mendukung intranet dan aliran data dalam melakukan download
dan upload file materi.
c. Perubahan budaya kerja agar pengguna dapat terbiasa menggunakan sistem
yang berbasis web.
3.3 Analisis Kebutuhan
analis membagi kebutuhan sistem ke dalam 2 jenis. Jenis pertama adalah
kebutuhan fungsional (functional requirement) dan jenis kedua adalah kebutuhan
nonfungsional (nonfunctional requirements).
3.3.1 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
Jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan
oleh sistem
3.3.2 Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirements)
Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki
oleh sistem.
3.4 Studi Kelayakan
3.4.1 Kelayakan Teknik (Technical Feasibility)
Kelayakan teknik menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek
teknologi yang akan digunakan. Jika teknologi yang akan dipakai dalam pengembangan
sistem merupakan teknologi yang mudah didapat, murah, dan mudah dipakai. Secara
teknis usulan kebutuhan sistem dinyatakan layak.
3.4.2 Kelayakan Hukum
Proyek sistem yang diusulkan ini dari segi hukum layak untuk dikembangkan
karena proyek sistem ini tidak melanggar peraturan-peraturan atau hukum yang ada,
3.4.3 Kelayakan Ekonomi (Econimic Feasibility)
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi yang disebut
Analisis Biaya dan Manfaat (Cost Benefit Analysis ).
3.4.3.1 Analisis Biaya dan Manfaat
Untuk mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan berapa
besar investasi yang harus dikeluarkan karena menyangkut dana lembaga atau instansi
yang bersangkutan.
3.4.3.2.1 Metode preriode Pengembalian (payback period)
Metode periode pengambilan (Payback Periode) Metode yang menilai proyek
investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat kembali (tertutup)
Hasil ROI > 0, dan bernilai positif artinya sistem ini layak digunakan karena sistem ini
akan memberikan keuntungan pada tahun ke-2 sebesar 13,9% dari biaya pengadaannya.
3.4.3.2.2 Metode pengembalian investasi (ROI)
Metode pengembalian investasi informasi digunakan untuk mengukur prosentase
manfaat yang dihasilkan proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Hasil ROI > 0, dan bernilai positif artinya sistem ini layak digunakan karena
sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke-2 sebesar 13,9% dari biaya
pengadaannya.
3.4.2.3 NPV (Metode Nilai Bersih Sekarang)
i = tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan ( dengan asumsi suku bunga diskonto
saat ini : 15% www.bi.go.id pertanggal 8 April 2010).
NPV = - 3,106,000 + 4,617,000
(1+6,5%)1
(1+6,5%)2
= - 6,434,000 3,106,000 + 4,617,000
1.065 1.134225
= - 6,434,000 2916431.925 + 4070620.9
= 13,421,053
6,434,000
Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa proyek ini
dinyatakan layak untuk diterapkan karena hasil dari NPV >0 keuntungan yang diterima
oleh lembaga. Jika sistem ini, sekarang diterapkan dengan ketentuan tingkat bunga
diskonto 15%, maka keuntungan yang diperoleh pengguna Microlab e-Learning adalah
sebesar Rp. 13.421.000,00
No Metode Penilaian Nilai Syarat Keputusan
1 Payback Period 1 Tahun 8 Bulan 20 hari Maksimal 2 Tahun Layak
2 Return on Invesment 13,9% ROI > 0 Layak
3 Net Present Value Rp. 13.421.000,00 NPV > 0 Layak
3.5 Analisis Pengguna
Dalam sebuah sistem kebutuhan pengguna memiliki kedudukan yang paling
tinggi, dan merupakan dasar kreatif dan kerja pengembang.
3.6 . Perancangan Sistem
3.6.1 Physical System (Flowchart) Microlab e-Learning yang di usulkan
ni
osesn
i
oses
i
osesoyekNilaiNPV
1
Pr
1
2Pr
1
1PrPr
21
3.6.2 Logical Model
Berikut adalah pembahasan umum mengenai skema perancanga sistem
Microlab e-Learning menggunakan diagram UML.
3.7 Perancangan Basis Data
3.7.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data
atau database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk
struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
Nama_Guru Salah Password_Guru TdkDijawab Status_Guru Nama_Siswa Id_Session_Guru Password_Siswa Mapel Status_Siswa Judul_Materi Id_Session_Siswa Isi_Materi Pertanyaan File_PDF Pil_A File_SWF Pil_B Hari_Materi Pil_C Tgl_Materi Pil_D Jam_Materi Jawaban_Soal Counter_Materi Isi_ProfilSek Info_Guru Gambar_Profil Judul_Info Judul_News Hari_Info Isi_News Jam_Info Hari_News Tgl_Info Jam_News Judul_Info Tgl_News Hari_Info Judul_Mading Jam_Info Isi_Mading Tgl_Info Gambar_Mading Judul_Video Hari_Mading Isi_Video Jam_Mading File_Video Tgl_Mading Hari_Video Counter_Mading
Jam_Video Nama_Kategori Tgl_Video Keterangan_Kategori Counter_Video Nama_Admin Nama_Katsoal Password_Admin Waktu Status_Admin Benar Id_Session_Admin
3.8 Rancangan Tampilan Antar Muka
3.8.1 Rancangan Menu Sistem Microlab e-Learning berbasis Web
Rancangan menu Microlab e-Learning berbasis web dirancang
berdasarkan aktor yang terlibat.
IV. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan tahap menerapkan sistem supaya siap untuk
digunakan dan dioperasikan. Dalam tahap implementasi sistem ini terdiri dari langkah-
langkah sebagai berikut ini :
4.1.1 Menerapkan Rencana Implementasi
Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dalam tahap implementasi
sistem.
4.1.2 Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah
direncanakan dalam rencana implementasi.
4.1.2.1 Pemograman
Pemograman merupakan tahap implementasi dimana dilakukannya pengkodean
berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat sehingga berbentuk
sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah direncanakan.
4.1.2.1.1 Pembuatan Database
Dalam system yang berbasis client server diperlukan database untuk tempat
penyimpanan data secara terpusat.
4.1.2.1.3 Pembuatan Interface
Setelah tahap pembuatan database selesai, tahap selanjutnya adalah
pembuatan interface aplikasi dengan menggunakan PHP.
4.1.2.2 Pengetesan Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari
kesalahan-kesalahan.
4.1.2.3 Pengetesan Sistem
Pengujian sistem dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan. Pada Laporan
ini digunakan metode pendekatan testing sistem, yaitu metode White-Box dan Black-
Box.
4.1.2.3.1 Metode Whitebox Testing
White Box adalah metode pengujian desain test case yang menggunakan
strucktur control desain secara procedural untuk memperoleh test case.
4.1.2.3.2 Metode Black Box
Pengujian black-box merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan
fungsional aplikasi berbais web.
4.1.2.4 Manual Instalasi
4.1.2.4.1 Instalasi secara offline
Instalasi aplikasi merupakan langkah awal untuk melakukan pengujian sistem.
1. Langkah 1 Langkah 2
Langkah 3 Langkah 4
4.1.2.5 Konversi Sistem
Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya
siap mulai untuk dapat digunakan.
4.2. Pembahasan Program
4.2.1 Pembahasan Modul Koneksi
Modul merupakan kumpulan variabel-variabel global, procedure, ataupun
function yang sering dipanggil dalam aplikasi/program berbais web, pada aplikasi
pemilihan kepala daerah berbais web ini, modul tersebut dibuat dengan menggunaka
bahasa pemrograma PHP
4.2.1.2 Pembahasan Login Siswa
4.2.1.3 Pembahasan Lihat Video
4.2.2 Manual Program
Manual program yang disini hanya mewakili sebagaidari form-form yang ada, untuk
lebih lengkapnya akan dibahas pada bagian lampiran.
1. Halaman Utama
Halaman utama merupakan halaman yang dilihat user pada waktu membuka
sistem Microlab e-Learning. Di halaman utama ini semua user dapat mengakses
informasi yang telah disediakan tanpa harus melakukan login. Dalam halamutama
terdapat beberapa sub menu. Berikut merupakan tampilan halaman utama.
2. Halaman siswa
3. Halaman Guru
4. Halaman Admin
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulkan yang dapat diambil setelah beberapa tahapan dalam
menyelesaikan Sistem Informasi Microlab e-Learning Berbasis Web pada AMC Computer
Shop ini, antara lain:
1. Sistem informasi Microlab e-Learning berbasis web yang telah dibuat dapat
membantu guru dan siwa dalam penyampaian materi pembelajaran diluar jam
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
2. Sistem informasi Microlab e-Learning berbasis web dapat digunakan sebagai
media penyampaian materi pembelajaran guru dan siswa di luar jam kegiatan
belajar mengajar sekolah.
5.2 Saran
Penulisan skripsi ini tentu terdapat banyak kekurangan, yang mungkin dapat
disempurnakan lagi pada penelitian-penelitian berikutnya. Maka agar sistem ini dapat
lebih sempurna lagi, pengembangan sistem ini disarankan agar menciptakan sistem yang
lebih kompleks, sehingga semakin banyak fasilitas dalam web ini yang bisa diberikan ke
user. Saran yang diajukan adalah :
a. Dalam pembuatan dan perancangan Sistem Informasi Microlab e-Learning
Berbasis Web diberikan penambahan fitur agar aplikasi menjadi lebih kompleks.
b. Pembuatan dan perencanaan Sistem Informasi Microlab e-Learning Berbasis
Web ini masih bersifat sederhana dan percontohan untuk itu diharapkan
selanjutnya dapat benar-benar diimplementasikan.
c. Jika benar diimpementasikan maka sebaiknya menggunakan server web hosting
yang memiliki bandwidth besar.
d. Pembuatan Sistem Informasi Microlab e-Learning ini diharapkan dapat
dikembangkan tidak hanya dengan mengunakan php tetapi dikembangkan
dengan bahasa pemrograman yang lain seperti java dan asp atau bisa dengan
berbasis mobile atau menggunakan framework seperti codeigniter sehingga
untuk pengembangan kedepannya tidak terikat dengan 1 orang programmer
saja.
148
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Lukmanul. 2008. Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP.
Yogyakarta:Lokomedia.
Hakim, Lukmanul. 2009. Trik Rahasia Para Master PHP Terbongkar Lagi.
Yogyakarta:Lokomedia.
Hakim, Lukmanul. 2010. Bikin Website Super Keren dengan PHP & jQuery.
Yogyakarta:Lokomedia.
Yuana, Rosihan Ari. 2010. 67 Trik dan Ide Master PHP. Yogyakarta:Lokomedia
HM, Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset, 1999
Dwi, Didik. 2003 Administrasi Database Server MySQL. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Kusrini, M.Kom. 2007 Strategi Perancangan Dan Pengelolaan Basis Data.
Yogyakarta: Andi Offset.
Wahyono, Teguh. 2005 PHP Triad Fundamental Yogyakarta: Gava Media
Nugroho, Bunafit. 2004 Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP dan
MYSQL. Yogyakarta: Gava Media
Soekartawi.2007.Merancang dan Menyelegarakan e-LearningYogyakarta.Ardana
Media.
Diane Siebold, Visual Basic Developer Guiden to SQL Server. Dikutip oleh Wiwi
Widayani, Pemrograman Client Server.
Newman, Frans. 2001 Pemrograman Client Server dengan ASP.Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Purwanto,Yudhi.2001.Pemrograman Web dengan PHP.Jakarta:Elex Media
Koputindo.
Kusrini, M.Kom., Andri Koniyo, 2007.Tuntutan Praktis Membangun Sistem
Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server: Yogyakarta
:Andi Offset.
Utami Ema.2008. RDBMS Menggunakan MS SQL Server 2000.Cetakan Pertama,
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Arief,M.Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact -SQL
dengan Microsoft SQL Server 2000.Yogyakarta:Penerbit Andi Offset.
Angga,Wibowo. 2006.Aplikasi PHP Gratis untuk Pengembangan Situs
Web,.Yogyakarta: Andi Offset.
Didik,Prasetyo Dwi. 2005.Solusi Menjadi Web Master Melalui Manajemen Web
dengan PHP.Jakarta:PT Elex Media Komputindo.
Abdul,Kadir. 2006.Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.
Yogyakarta:Andi Offset.
Online
http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web diakses 5 Maret 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Website diakses 5 maret 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/PHP diakses tanggal 12 Maret 2011.
http://www.chromakinetics.com/Kompozer/KompoZer%20User%20Guide.pdf
(29 Maret 2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP (29 Maret 2011)
http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-mysql.html (29 Maret 2011)
http://rudyantoarief.com/wp/?tag=server-side-scripting (29 Maret 2011)
http://en.wikipedia.org/wiki/Server-side_scripting (29 Maret 2011)
http://achmatim.net/wp-content/uploads/2008/07/webserver.png (31Maret 2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet