Mi Kssss

25
1. Adil 2. Izza 3. Amik 4. Mitha 5. Aldo 6. Muthiah 7. Yesi 8. Elsa 9. Stefen 10. Dina 11. Jethro 12. Ima 13. Anish Dikumpul hari selasa 7 april 2015 pukul 19.00-20.00 ke [email protected] [email protected] tiga terakhir atau yang telat bakal ngeprint, buat ppt, dan presentan. Makasiiiih ^^ Tn. Abdul, 60 tahun, dibawa anaknya berobat dengan keluhan sering mengompol sejak 2 minggu terakhir. Menurut anaknya, ayahnya tidak dapat menahan keinginannya untuk buang air kecil, bahkan air seninya sudah keluar sebelum sampai ke kamar mandi. Selain itu, dalam satu tahun terakhir kedua tangan Tn. Abdul sering bergetar terutama tangan kanan, apabila berjalan langkahnya kecil-kecil dan sering terjatuh. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, temperatur 36,8 C. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan resting tremor, pull test (+) MMSE score 17.

description

nhhhhhhkk

Transcript of Mi Kssss

Page 1: Mi Kssss

1. Adil

2. Izza

3. Amik

4. Mitha

5. Aldo

6. Muthiah

7. Yesi

8. Elsa

9. Stefen

10. Dina

11. Jethro

12. Ima

13. Anish

Dikumpul hari selasa 7 april 2015 pukul 19.00-20.00 ke [email protected]

[email protected] tiga terakhir atau yang telat bakal ngeprint, buat ppt, dan presentan.

Makasiiiih ^^

Tn. Abdul, 60 tahun, dibawa anaknya berobat dengan keluhan sering mengompol sejak 2 minggu

terakhir. Menurut anaknya, ayahnya tidak dapat menahan keinginannya untuk buang air kecil, bahkan

air seninya sudah keluar sebelum sampai ke kamar mandi. Selain itu, dalam satu tahun terakhir kedua

tangan Tn. Abdul sering bergetar terutama tangan kanan, apabila berjalan langkahnya kecil-kecil dan

sering terjatuh.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, temperatur 36,8 C.

Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan resting tremor,

pull test (+) MMSE score 17.

1. Inkontinensia urin: pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup

sehingga menyebabkan gangguan kesehatan atau sosial.

2. Resting tremor: gerakan gemetar yang tak sadar pada tubuh atau anggota badan yang terjadi

pada saat relaksasi atau istirahat.

3. Pull test: tes keseimbangan yang dilakukan dengan cara menarik pasien hingga tidak seimbang

dan melihat respon pasien untuk menyeimbangkan diri.

Page 2: Mi Kssss

4. MMSE: Mini Mental State Examination, ukuran daya kognitif atau daya ingat

Identifikasi Masalah

1. Tn. Abdul, 60 tahun, dibawa anaknya berobat dengan keluhan sering mengompol sejak 2

minggu terakhir. Menurut anaknya, ayahnya tidak dapat menahan keinginannya untuk buang air

kecil, bahkan air seninya sudah keluar sebelum sampai ke kamar mandi.

2. Dalam satu tahun terakhir kedua tangan Tn. Abdul sering bergetar terutama tangan kanan,

apabila berjalan langkahnya kecil-kecil dan sering terjatuh.

3. Pemeriksaan fisik, laboratorium, neurologis

Analisis Masalah

Tn. Abdul, 60 tahun, dibawa anaknya berobat dengan keluhan sering mengompol sejak 2 minggu

terakhir. Menurut anaknya, ayahnya tidak dapat menahan keinginannya untuk buang air kecil, bahkan

air seninya sudah keluar sebelum sampai ke kamar mandi.

a. Apa kaitan usia dan jenis kelamin dengan keluhan mengompol? 1, 10, 6

b. Bagaimana mekanisme inkontinensia urin? 2, 11, 7

c. Apa etiologi inkontinensia urin? 3, 12, 8

Usia yang bertambah berdampak pada perubahan hampir seluruh organ tubuh. Perubahan

ini diantaranya adalah melemahnya otot dasar panggul yang menjaga kandung kemih dan

pintu saluran kemih, timbulnya kontraksi abnormal pada kandung kemih yang menimbulkan

rangsangan berkemih sebelum waktunya dan meninggalkan sisa.

Jenis kelamin, perempuan 2x lebih banyak dari laki-laki

Kelemahan otot dasar panggul

Jumlah melahirkan per vaginam

Menopause

Obesitas

Hipertropi prostat dapat mengakibatkan banyaknya sisa air kemih di kandung kemih sebagai

akibat pengosongan yang tidak sempurna.

Faktor psikologis seperti stress dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pengeluaran

Page 3: Mi Kssss

urin sebagai efek dari noreepinefrin, yang mana noreefinefrin merupakan hormon yang

mempengaruhi kontraksi otot polos yang bekerjanya berlawanan dengan asetilkolin

Lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya inkontinensia urin diantaranya pengaruh

cuaca atau iklim terutama pada cuaca dingin dan karena letak toilet yang jauh sehingga

sebelum mencapai tempatnya sudah tidak dapat menahan air kemih

faktor-faktor yang mengiringi perubahan pada organ tubuh antara lain infeksi saluran

kemih, obat-obatan, imobilisasi, dan kepikunan

Golongan obat yang berkontribusi pada IU, yaitu diuretika, antikolinergik, analgesik,

narkotik, antagonis adrenergic alfa, agonic adrenergic alfa, ACE inhibitor, dan kalsium

antagonik. Golongan psikotropika seperti antidepresi, antipsikotik, dan sedatif hipnotik.

Kafein dan alcohol

d. Apa jenis-jenis inkontinensia urin? 4, 13, 9

Dalam satu tahun terakhir kedua tangan Tn. Abdul sering bergetar terutama tangan kanan, apabila

berjalan langkahnya kecil-kecil dan sering terjatuh.

a. Apa makna klinis dari keluhan tangan sering bergetar, berjalan langkahnya kecil-kecil dan sering

terjatuh? 5, 1, 10

b. Bagaimana mekanisme dari keluhan tangan sering bergetar, berjalan langkahnya kecil-kecil dan

sering terjatuh? 6, 2, 11

c. Apa hubungan keluhan selama satu tahun dengan inkontinensia urin? 7, 3, 12

Pemeriksaan fisik, laboratorium, neurologis

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan? 8, 4, 13

b. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan neurologis (resting tremor, pull test, MMSE) dan

indikasinya? 9, 5, 1

Hipotesis

Tn. Abdul, 60 tahun, dengan inkontinensia urin, tremor, sering terjatuh suspect Parkinson

Template

How to diagnose 2, 12, 9

Diagnosis banding 3, 13, 10

Page 4: Mi Kssss

Alzheimer

Parkinson

Pemeriksaan Penunjang 4, 1, 11

Diagnosis kerja 5, 2, 12

Epidemiologi 6, 3, 13

Tatalaksana 7, 4, 1

Komplikasi 8, 5, 2

Pencegahan dan edukasi 9, 6, 3

Penyakit Parkinson

1. menerapkan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi

2. melakukan olahraga dengan teratur

Incontinensia urin

1. Menjaga diri agar terhindar dari penyakit yang dapat menyebabkannya.

2. berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.

3. Makan tinggi serat agar terhindari dari sembelit.

4. Berhenti mengkonsumsi alkohol.

5. Mengurangi konsumsi caffein dan minuman bersoda.

6. Menjadi pribadi yang aktif secara fisik dan rutin berolah raga.

Prognosis 10, 7, 4

SKDI 11, 8, 5

Learning Issue

Parkinson 1, 2, 3, 4, 5, 6

Page 5: Mi Kssss

Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James Parkinson seorang dokter

di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya, James Parkinson mengatakan bahwa penyakit

(yang akhirnya dinamakan sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas

yakni tremor, kekakuan, dan gangguan dalam cara berjalan.

Parkinson adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan pada organ otak,

terutama pada bagian sistem syaraf pusat otak manusia yang mengalami kemunduran. Hampir di

seluruh bagian daerah di dunia, penyakit Parkinson menyerang banyak orang, bahkan para penderita

Parkinson pria dan wanita hampir berimbang. Penyakit Parkinson biasanya dimulai antara usia 50 dan

65, menyerang sekitar 1 % dari seluruh populasi. Penyakit Parkinson lebih sering dialami oleh pria

dibandingkan wanita.

Pada awalnya orang yang menderita Parkinson tidak menyadari akan serangannya itu. Mereka

mengetahuinya pada saat Parkinson telah meradang dan berkembang. Parkinson dapat menjadi suatu

penyakit yang sangat menakutkan. Dikarenakan penderita Parkinson tidak dapat mengatur hidupnya

sendiri dan sangat bergantung terhadap orang yang di sekitarnya.

Penyakit Parkinson sulit dicegah dan disembuhkan karena penyebabnya sendiri sulit diketahui pasti.

Yang jelas, ketika individu kehilangan lebih dari 80 suplai dopamine, yaitu zat penting dalam proses

pengiriman sinyal antara sel-sel saraf otak untuk mengatur gerakan, maka individu akan mengalami

beberapa gejala Parkinson.

Pada tahap awal dan dalam jangka waktu yang lama, penderita tidak menyadari bahwasanya ia

menderita Parkinson. Keluhan yang biasa disampaikan pada awalnya berupa nyeri pada punggung,

leher, bahu, atau pinggang. Seiring berjalannya waktu, postur tubuh yang membungkuk, anggota gerak

menjadi tidak elastis dan fleksibel, langkah menjadi kecil-kecil bahkan diseret-seret. Suara mengecil dan

monoton. Adanya sedikit kekakuan dan keterlambatan eksekusi gerakan atau pengurangan gerakan

tangan saat berjalan biasanya terabaikan, sampai pada suatu saat itu disadari oleh klinisi ataupun

keluarga pasien.

Pada banyak penderita, pada mulanya Parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang

beristirahat, tremor akan berkurang jika tangan digerakkan secara sengaja dan menghilang selama tidur.

Stres emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor.

Page 6: Mi Kssss

Orang dengan Parkinson lanjut juga mengalami gangguan motorik halus. Di antaranya kesulitan

memotong makanan, mengancingkan baju, membuka lembaran buku, tulisan menjadi lebih kecil

ukurannya dari biasanya. Untuk pekerjaan sepele seperti mengetuk pintu pun, adalah hal yang sulit bagi

penderita Parkinson.

Diagnosis penyakit ini didasarkan dari gejala klinis yang dinilai oleh dokter dan atau didukung dengan

pencitraan otak (CT Scan atau MRI kepala). Pengobatan dasar penyakit ini adalah dengan kombinasi

obat levodopa-karbidopa.

Penyakit Parkinson bersifat progresif, artinya gejala dan tanda tersebut akan bertambah buruk.

Walaupun dalam jangka waktu yang lama dan bertahap. Penyakit Parkinson yang mulai sebelum umur

20 tahun disebut sebagai Juvenile Parkinsonism.

Jenis-jenis Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson Primer, terjadi akibat produksi dopamine rendah yang tidak diketahui

penyebabnya.

Penyakit Parkinson Sekunder, yang diakibatkan oleh faktor luar. Penggunaan obat-obatan

hipertensi, antiaritmia, obat jantung, anti muntah, dll. Penggunaan obat-obatan ini secara

berlanjut dan mengendap di tubuh dalam jangka waktu yang lama akan menjadi racun bagi

tubuh. Selain itu, keracunan akibat zat-zat polutan seperti karbonmonoksida, sianida disulfida,

pestisida, dan berbisida dapat menimbulkan penyakit Parkinson.

Orang-orang terkenal yang menderita penyakit Parkinson

10 Tanda Awal Penyakit Parkinson

Berikut ini adalah 10 tanda awal penyakit Parkinson, yaitu:

1. Hilangnya indera penciuman

2. Sulit tidur

3. Mengalami sembelit dan problem berkemih

Page 7: Mi Kssss

4. Kurangnya ekspresi wajah

5. Nyeri pada leher

6. Lambat saat menulis

7. Perubahan suara

8. Lengan tidak berayun bebas

9. Berkeringat secara berlebihan

10. Perubahan suasana hati dan kepribadian

Gejala penyakit Parkinson

Gejala dari Penyakit Parkinson merupakan akibat dari degenerasi sel saraf dopaminergik yang berada di

area substansia nigra, bagian dari otak yang mengontrol dan mengatur gerakan tubuh. Gejala-gejalanya

antara lain otot yang bergetar (tremor), gerakan yang melambat (bradikinesia), kekakuan otot (rigiditas)

dan gangguan berjalan atau masalah keseimbangan.

Sejalan dengan berlangsungnya penyakit, gejala-gejala ini biasanya semakin memburuk dan

mempengaruhi kemampuan pasien untuk bekerja dan menjalankan fungsinya.

Berikut ini adalah 4 gejala utama dari penyakit PD (Parkinson Disorder) atau bisa disingkat “TRAP”,

yaitu:

1. Tremor

Tremor Istirahat (Rest Tremor) yang khas ini merupakan gejala yang paling jelas, sering terdapat pada

awal penyakit dan mudah diidentifikasi oleh penderita maupun keluarganya sendiri. Rest tremor ini

bersifat kasar (kurang lebih 4 siklus/detik), dan gerakannya seperti memulung pil (pill-rolling) atau

seperti menghitung uang logam. Tremor dapat dimulai dari satu ekstremitas saja pada awal gejala dan

dapat menyebar sehingga mengenai seluruh anggota tubuh (lengan, rahang, lidah, kelopak mata,

Page 8: Mi Kssss

tungkai) bahkan juga suara. Tremor ini berupa gerakan getar yang biasanya muncul pada gerak tangan,

lengan, atau tungkai saat rileks. Misalnya saat memegang koran atau gagang telepon.

Tremor dapat menghilang jika otot berelaksasi total ataupun dengan melakukan gerakan. Faktor fisik

dan emosi dapat mencetuskan timbulnya tremor ini. Ada jenis tremor yang lainnya dengan frekuensi 7-8

siklus/menit. Tidak seperti yang 4 siklus/menit, tremor ini dapat tetap ada pada gerakan penderita dan

tidak berhubungan dengan posisi diam dari anggota gerak (bukan rest tremor) dan lebih mudah hilang

pada posisi otot yang relaksasi. Pasien bisa menampakkan gejala kedua tremor ini atau hanya salah

satunya.

Pada awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan dan

tungkai. Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening, dan kelopak mata. Biasanya penderita

mengeluh tangannya bergetar saat beristirahat, namun tidak saat melakukan aktivitas. Tremor yang

terjadi pada kepala menyebabkan kepala menggeleng, mulut membuka menutup, dan lidah terjulur

tertarik tarik.

Tremor juga akan muncul atau bertambah berat pada keadaan stres. Saat konsentrasi pun bisa muncul

gejala tremor, namun pada saat tidur lelap gejala ini tidak muncul. Pada kondisi lanjut, tremor juga akan

muncul meski sedang beraktivitas.

2. Rigiditas

Rigiditas: kekakuan; peningkatan tonus otot. Dikombinasikan dengan rest tremor, kekakuan ini

menghasilkan fenomena ‘cog-wheel’ atau roda gigi saat ekstremitas digerakkan secara pasif. Hal ini juga

sangat jelas dapat dirasakan dengan cara mempalpasi otot pasien bahkan pada keadaan rileks dan rasa

ingin jatuh.

Rigiditas, yang didefinisikan sebagai tahanan terhadap gerakan pasif sehingga apabila persendian

penderita digerakkan orang lain, akan terasa seperti “roda gigi”. Penderita mengeluh otot kaku, nyeri

sendi, dan lelah. Keadaan ini terkadang menyerupai gejala rematik. Postur tubuh dapat menjadi

membungkuk ke depan. Pada keadaan yang lanjut gerakan sendi bisa menjadi terbatas.

Rigiditas disebabkan oleh peningkatan tonus pada otot antagonis dan otot protagonis dan terdapat pada

kegagalan inhibisi aktivitas motoneuron otot protagonis dan otot antagonis sewaktu gerakan.

Page 9: Mi Kssss

Meningkatnya aktivitas alfa motoneuron pada otot protagonis dan otot antagonis menghasilkan rigiditas

yang terdapat pada seluruh luas gerakan dari ekstremitas yang terlibat.

3. Akinesia/Bradykinesia

Bradykinesia/Akinesia: pengurangan atau tidak adanya gerakan sama sekali. Gerakan cepat, berulang-

ulang menghasilkan sebuah gerakan disritmik dan pengurangan kekuatan gerakan.

Bradikinesia, berupa menurunnya gerakan motorik tubuh secara keseluruhan. Misalnya, sulit bangkit

dari kursi, memulai berjalan atau berbalik ke tempat tidur. Wajah tampak murung dan sedih, kedipan

mata berkurang atau tatapan mata kosong seperti orang melamun. Suara juga dapat berubah menjadi

halus dan pelan, sehingga sulit didengar. Gaya berjalan menjadi kaku seperti robot, langkah menjadi

kecil-kecil dan pendek, langkah diseret, lengan tidak atau kurang melenggang. Dalam hal makan,

penderita juga mengalami kelambanan, baik mengunyah atau menelan, dan bahkan dapat

mengeluarkan air liur.

Bradikinesia menyebabkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan berkurang

sehingga wajah mirip topeng, kedipan mata berkurang, menelan ludah berkurang sehingga ludah keluar

dari mulut. Gerakan penderita menjadi lamban sehingga gerak asosiatif menjadi berkurang misalnya:

sulit bangun dari kursi, sulit mulai berjalan, lamban mengenakan pakaian atau mengancingkan baju,

lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak bibir dan lidah menjadi lamban. Terjadi perubahan

pada tulisan tangan. Saat menulis, tulisan penderita Parkinson biasanya lama-lama akan semakin

mengecil sampai tidak terbaca. Dan jika terjadi di usia produktif, maka akan mengganggu pekerjaannya.

Bradikinesia merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi dari impuls optik sensorik, labirin,

propioseptik dan impuls sensorik lainnya di ganglia basalis. Hal ini mengakibatkan perubahan pada

aktivitas refleks yang mempengaruhi alfa dan gamma motoneuron.

4. Hilangnya refleks postural

Postural instability (ketidakstabilan postural): tidak adanya refleks postural sehingga mengakibatkan

ketidakseimbangan.

Page 10: Mi Kssss

Instabilitas Postural yang ditandai dengan memburuknya keseimbangan tubuh sehingga penderita

mudah jatuh. Ketika sedang berjalan penderita dapat mengalami kesulitan berhenti sehingga saat akan

berhenti dapat kehilangan keseimbangan.

Meskipun sebagian peneliti memasukkan sebagai gejala utama, namun pada awal stadium penyakit

Parkinson gejala ini belum ada. Hanya 37% penderita penyakit Parkinson yang sudah berlangsung

selama 5 tahun mengalami gejala ini. Keadaan ini disebabkan kegagalan integrasi dari saraf propioseptif

dan labirin dan sebagian kecil impuls dari mata, pada level talamus dan ganglia basalis yang akan

mengganggu kewaspadaan posisi tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penderita mudah jatuh.

Gejala Parkinson berbeda pada setiap dari mereka yang mengalaminya. Gejala umumnya dimulai pada

satu sisi bagian tubuh dan biasanya memburuk pada sisi tersebut bahkan setelah gejala mulai terjadi

pada kedua sisi tubuh.

Proses terjadinya penyakit Parkinson

Penyebab pasti terjadinya penyakit Parkinson masih belum diketahui.

Seseorang bisa mengidap penyakit Parkinson jika tubuhnya, khususnya otak kekurangan zat yang

disebut dopamine. Dopamine adalah mediator yang dibutuhkan otak untuk mengatur dan

mengkoordinasi kapan dan jenis gerakan yang harus dilaksanakan oleh otot. Normalnya, dopamine

dihasilkan oleh sel-sel saraf tertentu di otak, bila sel saraf tersebut rusak sehingga produksi dopamine

berkurang maka kemampuan otak mengatur dan mengkoordinasi gerakan akan terganggu dengan risiko

timbul gerakan yang abnormal.

Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus

(suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif

lainnya, obat-obatan atau racun mempengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak.

Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia

menghambat kerja dopamin pada sel saraf. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya

dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik

tidak memegang peran utama.

Diagnosis Penyakit Parkinson

Page 11: Mi Kssss

Diagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan ditemukannya gejala motorik utama antara lain

tremor pada waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural. Kriteria diagnosis yang

dipakai di Indonesia adalah kriteria Hughes (1992):

Possible : didapatkan 1 dari gejala-gejala utama

Probable : didapatkan 2 dari gejala-gejala utama

Definite : didapatkan 3 dari gejala-gejala utama

Untuk kepentingan klinis diperlukan adanya penetapan berat ringannya penyakit dalam hal ini

digunakan stadium klinis berdasarkan Hoehn and Yahr (1967) yaitu:

Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan, terdapat gejala yang

mengganggu tetapi menimbulkan kecacatan, biasanya terdapat tremor pada satu anggota

gerak, gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat (teman).

Stadium 2: Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara berjalan terganggu.

Stadium 3: Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat berjalan/berdiri,

disfungsi umum sedang.

Stadium 4: Terdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu,

rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibandingkan

stadium sebelumnya.

Stadium 5: Stadium kakhetik (cachactic stage), kecacatan total, tidak mampu berdiri dan

berjalan walaupun dibantu.

Penyebab penyakit Parkinson

Berikut ini adalah penyebab terjadinya penyakit Parkinson, yaitu:

Faktor keturunan.

Kepala terluka atau pernah mengalami trauma kepala akibat kecelakaan benturan di kepala.

Efek samping dari penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama

seperti obat hipertensi, jantung, dan stroke.

Usia, karena Penyakit Parkinson umumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang timbul pada usia

di bawah 30 tahun.

Page 12: Mi Kssss

Ras, di mana orang kulit putih lebih sering mendapat penyakit Parkinson daripada

orang Asia dan Afrika.

Genetik, faktor genetik amat penting dengan penemuan pelbagai kecacatan pada gen tertentu

yang terdapat pada penderita Penyakit Parkinson, khususnya penderita Parkinson pada usia

muda.

Toksin (seperti 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-trihidroxypyridine (MPTP), CO, Mn, Mg, CS2,

methanol, etanol, dan sianida), penggunaan herbisida dan pestisida, serta jangkitan.

Tekanan emosional.

Penggunaan obat-obatan terlarang.

Paparan racun lingkungan.

Stroke.

Tiroid dan gangguan paratiroid.

Trauma kepala berulang (misalnya, trauma terkait dengan tinju).

Tumor otak.

Kelebihan cairan di sekitar otak (disebut hidrosefalus).

Radang otak (ensefalitis) akibat infeksi.

Jenis kelamin. Laki-laki lebih berisiko daripada wanita.

Merokok.

Pekerjaan, khususnya petani karena risiko terpapar pestisida/herbisida lebih besar.

Komplikasi Penyakit Parkinson

Adapun komplikasi yang harus dicermati ialah:

- Dekubitus (luka lecet di bokong, tumit, punggung akibat lama tertekan).

- Malnutrisi karena penderita menolak makan karena kesusahan mencerna makanan.

- Luka karena terjatuh karena badan tidak bisa berjalan dengan benar.

- Radang paru akibat kesedot makanan/minuman.

- Gangguan BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil).

- Gangguan fungsi seksual.

- Depresi.

- Demensia.

Pencegahan Penyakit Parkinson

Page 13: Mi Kssss

- Menghindari trauma otak dengan menghindari benturan yang keras karena pada dasarnya

penyakit Parkinson disebabkan karena rusaknya neuron, unit terkecil otak manusia yang berfungsi

menyampaikan pesan dari otak ke syaraf yang kemudian akan diteruskan ke anggota tubuh lain dan

sebaliknya.

- Meningkatkan latihan fisik dan aktivitas mental

- Menjauh dari zat beracun

- Menghindari kelelahan mental.

- Membatasi asupan vitamin B6

- Menghindari melakukan kegiatan di luar ruangan jika cuaca panas.

- Memiliki cara makan yang benar

Pengobatan Penyakit Parkinson

Pengobatan penyakit Parkinson saat ini bertujuan untuk mengurangi gejala motorik dan memperlambat

progresivitas penyakit. Tetapi selain gangguan motorik penyakit Parkinson juga mengakibatkan gejala

non motorik seperti depresi dan penurunan kognitif, disamping terdapat efek terapi obat jangka

panjang. Tidak ada obat untuk Parkinson, tetapi banyak jenis obat dan operasi dapat mengendalikan

gejala penyakit tersebut. Perawatan pada penderita penyakit Parkinson bertujuan memperlambat atau

menghambat perkembangan penyakit dengan pemberian obat dan terapi fisik untuk melatih sel-sel

otot.

Walaupun Penyakit Parkinson sampai dengan saat ini belum dapat disembuhkan, terdapat kemajuan

dalam pengobatan beberapa tahun belakangan ini, berdasarkan pada pemahaman baru dari kondisi dan

proses penyakitnya. Diagnosa awal, obat-obatan, strategi rehabilitasi, dan upaya menolong diri sendiri

telah memberikan manfaat pada pasien Penyakit Parkinson dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

A. Pengendalian gejala dengan obat.

Page 14: Mi Kssss

Penyakit Parkinson bisa diobati dengan berbagai obat, tetapi tidak satupun dari obat-obat tersebut yang

menyembuhkan penyakit atau menghentikan perkembangannya, fungsi obat-obat tersebut adalah

untuk membuat penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup

penderita. Untuk mempertahankan mobilitasnya, penderita dianjurkan untuk tetap melakukan kegiatan

sehari-harinya sebanyak mungkin dan mengikuti program latihan secara rutin.

Ada beberapa jenis obat yang bisa dipakai untuk mengendalikan gejala penyakit Parkison, yaitu:

- Obat yang menaikkan kadar dopamine di otak yaitu levodopa: Madopar,

- Obat yang cara kerjanya mirip dopamin (Dopamin agonist): Sifrol,

- Obat yang bekerja menghambat kerusakan dopamine di otak (MAO B inhibitor): Jumex,

- Yang membantu koordinasi kerja otot (antikolinergik) antara lain: Artane,

- Lain-lain misalnya: Amantadine

Obat poten (pilihan utama) untuk Parkinson sampai sekarang ini adalah levodopa, walaupun

penggunaannya sudah mulai dikurangi disebabkan oleh banyaknya efek samping yang ditemukan.

Khusus untuk levodopa masa kerja obat ada batasannya, artinya suatu saat efek obat tersebut akan

berkurang bahkan menghilang walaupun dosisi telah optimal (fenomena on – off) sehingga perlu

dikombinasikan dengan obat lain.

Obat anti Parkinson terdiri atas empat golongan, diantaranya:

- Obat Dopaminerik sentral: Prekursor DA (Levodopa) dan Agonis DA (Bromokriptin, apomorfin,

ropinirol, pramipreksol)

Levodopa.

Pengobatan dasar untuk Parkinson adalah levodopa-karbidopa. Di dalam otak, levodopa diubah menjadi

dopamin. Obat ini mengurangi tremor dan kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita

Parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya secara normal dan penderita yang sebelumnya

terbaring di tempat tidur menjadi kembali mandiri. Penambahan Karbidopa dimaksudkan untuk

Page 15: Mi Kssss

meningkatkan efektivitas Levodopa di dalam otak dan untuk mengurangi efek Levodopa yang tidak

diinginkan di luar otak. Kini ada kombinasi tiga obat selain Levodopa dan Karbidopa juga ditambahkan

Entacapone. Dimana fungsi Entacapone membantu kerja kedua obat tersebut dengan memperlancar

masuknya kedua obat tersebut ke otak.

Mekanisme Kerja. Di dalam otak Levodopa dirubah menjadi Dopamin. Pengubahan levodopa menjadi

dopamin membutuhkan adanya dekarboksilase asam L-amino aromatik.

Efek samping. Yang paling sering terjadi adalah mual, muntah dan anoreksia. Pada permulaan terapi

juga dapat timbul hipotensi ortostatis dan gangguan pusat ringan seperti gelisah, rasa takut, bingung

dan pikiran kacau.

Interaksi Obat. Piridoksin, sebagai ko-enzim, mempercepat perombakan perifer levodopa dengan jalan

memperkuat kegiatan dekarboksilase.

Bromokriptin.

Bromokriptin merupakan prototip kelompok ergolin yaitu alkaloid ergot yang bersifat dopaminergik,

yang dikelompokkan sebagai ergolin.

Mekanisme Kerja. Bromokriptin merangsang reseptor dopeminergik. Obat ini lebih besar afinitasnya

terhadap reseptor D2 dan merupakan antagonis reseptor D1. organ yang dipengaruhi ialah yang memilki

reseptor dopamin yaitu SSP, kardiovaskular, poros hipotalamus dan saluran cerna.

Efek samping. Efek samping bromokriptin memperlihatkan variasi individu yang nyata. Gangguan psikis

berupa halusinasi penglihatan dan pendengaran lebih sering ditemukan dibandingkan dengan

pemberian levodopa. Efek samping yang jarang-jarang terjadi adalah eritromelalgia, kemerahan, nyeri,

panas dan edema ditungkai bawah.

Interaksi Obat. Pemberian obat bersama antasid atau makanan, mengurangi mual yang berat.

Antipsikotropika dan metoklorpromida sebagai antagonis dopamin, dapat mengurangi efeknya.

- Obat antikolinergik sentral:

Page 16: Mi Kssss

Senyawa antikolinergik sentral: triheksifenidil, biperidin, sikrimin, prosiklidin, benzotropin mesilat, dan

karamifen.

Senyawa antihistamin : Difenhidramin, klorfenoksiamin, orfenadrin, dan fenindamin.

Derivat fenotiazin : etopropazin, prometazin, dan dietazin.

Antikolinergik merupakan obat alternatif levodopa dalam pengobatan Parkinsonisme. Prototip

kelompok ini adalah triheksifenidil. Termasuk dalam kelompok ini adalah biperidin, prosiklidim,

benzotropin, dan antihistamin.

Mekanisme Kerja. Dasar kerja obat ini adalah mengurangi efektivitas kolinergik yang berlebihan di

ganglia basal.

Efek samping. Antiparkinson kelompok antikolinergik menimbulkan efek samping sentral dan perifer.

Efek samping sentral dapat berupa gangguan neurologik yaitu: ataksia, disartria, hipertermia, gangguan

mental, pikiran kacau, amnesia, delusi, halusinasi, somnolen, dan koma.

Interaksi Obat. Obat Parkinson dapat melawan atau meniadakan efek antipsikotika dan bisa

mencetuskan gejala psikosi pada pasien yang ditangani dengan dua obat. Dengan demikian dianjurkan

untuk menurunkan dosis obat Parkinson. Sebaliknya antidepresiva dapat memperkuat efek kognitif dari

antikolinergika.

- Obat Dopamino-antikolinergik: Amantadin dan Antidepresan trisiklik

Amantadin

Amantadin adalah antivirus yang digunakan terhadap influenza Asia. Secara kebetulan penggunaan

amantandin pada seorang pasien yang menderita influenza yang juga menderita Parkinson

memperlihatkan perbaikan gejala neurologik. Kenyataan ini merupakan titik tolak penggunaan

amantandin.

Mekanisme kerja. Amantandin diduga meningkatkan aktivitas dopaminergik serta menghambat aktivitas

kolinergik di korpus striatum. Amantandin membebaskan DA dari ujung saraf dan menghambat ambilan

prasinaptik DA, sehingga memperpanjang waktu paruh DA di sinaps.

Page 17: Mi Kssss

Efek samping. Efek samping amantandin menyerupai gejala intoksikasi atropin. Gejala yang dapat timbul

adalah depresi, gelisah, insomnia, pusing, gangguan saluran cerna, mulut kering dan dermatitis.

- Penghambat MAO-B: Selegilin

Selegilin merupakan penghambat monoamin oksidase-B (MAO-B) yang relatif spesifik. Saat ini dikenal

dua bentuk penghambat MAO, tipe A yang terutama berhubungan dengan deaminasi oksidatif

norepinefrin dan serotonin, tipe B yang memperlihatkan aktivitas terutama pada dopamin.

Mekanisme kerja. Selegilin menghambat deaminasi dopamin sehingga kadar dopamin sehingga kadar

dopamin di ujung saraf dopaminergik lebih tinggi. Selain itu, ada hipotesis yang mengemukakan bahwa

selegilin mungkin mencegah pembentukan neurotoksin endogen yang membutuhkan aktivasi oleh

MAO-B.

Efek samping. Efek samping berat tidak dilaporkan terjadi, efek samping kardoivaskuler jelas kurang dari

penghambat MAO-A. Hipotensi, mual, kebingungan dan psikosis pernah dilaporkan.

Obat-obatan untuk mengobati penyakit Parkinson:

Obat Aturan Pemakaian Keterangan

Levodopa

(dikombinasikan dengan

karbidopa)

Merupakan pengobatan utama untuk

Parkinson. Diberikan bersama karbidopa

untuk meningkatkan efektivitasnya &

mengurangi efek sampingnya

Mulai dengan dosis rendah, yang

selanjutnya ditingkatkan sampai efek

terbesar diperoleh

Setelah beberapa tahun

digunakan, efektivitasnya bisa

berkurang

Bromokriptin atau pergolid Pada awal pengobatan seringkali

ditambahkan pada pemberian levodopa

untuk meningkatkan kerja levodopa atau

diberikan kemudian ketika efek samping

Jarang diberikan sendiri

Page 18: Mi Kssss

levodopa menimbulkan masalah baru

SeleglinSeringkali diberikan sebagai tambahan pada

pemakaian levodopa

Bisa meningkatkan aktivitas

levodopa di otak

Obat antikolinergik

(benztropin &

triheksifenidil), obat anti

depresi tertentu,

antihistamin

(difenhidramin)

Pada stadium awal penyakit bisa diberikan

tanpa levodopa, pada stadium lanjut

diberikan bersamaan dengan levodopa,

mulai diberikan dalam dosis rendah

Bisa menimbulkan beberapa

efek samping

Amantadin

Digunakan pada stadium awal untuk

penyakit yang ringan

Pada stadium lanjut diberikan untuk

meningkatkan efek levodopa

Bisa menjadi tidak efektif

setelah beberap bulan

digunakan sendiri

1. Dementia

Menurut WHO, demensia adalah sindrom neurodegeneratif yang timbul karena

adanyakelainan yang bersifat kronis dan progresif disertai dengan gangguan fungsi luhur

multipelseperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan. Kesadaran pada

demensiatidak terganggu. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai dengan perburukan kontrol

emosi, perilaku dan motivasi.Merosotnya fungsi kognitif ini harus cukup berat sehingga mengganggu

fungsi sosial dan pekerjaan individu.

Demensia adalah suatu kondisi klinis yang perlu didiagnosis dan ditelusuri penyebabnya.

Penyebab demensia sangat banyak, namun tampilan gejala klinis umumnya hampir sama. Enam puluh

persen demensia adalah irreversibel (tidak dapat pulih ke kondisi semula), 25% dapat dikontrol, dan 15%

reversibel (dapat pulih kembali). Penyakit penyebab demensia yang dapat diobati harus dapat

diidentifikasi dan dikelola sebaik-baiknya.

Page 19: Mi Kssss

Inkontinensia urin 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13