Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

120

Click here to load reader

Transcript of Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Page 1: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI

dr Aswiyanti Asri,M.Si.Med,SpPA

Page 2: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Study (logos) of disease (pathos) Ilmu yang mempelajari perubahan

struktural, biokimiawi dan fungsional sel, jaringan dan organ yang menjadi dasar terjadinya suatu penyakit.

Jembatan antara ilmu dasar dan ilmu klinik Patologi umum : reaksi sel dan jaringan

terhadap stimulus abnormal dan defek yang timbul, yang merupakan penyebab utama penyakit

Patologi khusus : perubahan jaringan/organ tertentu yang terkena kerusakan tersebut

Page 3: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Etiologi Patogenesis : mekanisme

perkembangan penyakit Perubahan morfologi dan molekular :

perubahan biokimiawi dan struktural yang terjadi dalam sel dan organ

Manifestasi klinis : konsekuensi fungsional dari perubahan tersebut

Page 4: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

ASPEK DASAR TERJADINYA PENYAKIT

Komponen Molekuler SelSel

JaringanOrgan

Sistem Organ

Homeostasis

Siklus Sel

Mekanisme repair

Mikroorganisme

Genetik

Karsinogen

Jejas sel

Penyakit

Page 5: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

SEL

Page 6: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 7: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap jaringan tubuh dan cairan yang berasal dari tubuh manusia, serta menggunakan metode tertentu untuk mendapatkan diagnosis atau kelainan yang diderita.

Page 8: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Pencegahan Penyakit Diagnosis Penyakit / kelainan tubuh

Pengelolaan Penderita

Tindak lanjut

Page 9: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23add footer here (go to view menu and choose header)9

Page 10: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23add footer here (go to view menu and choose header)10

Page 11: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23add footer here (go to view menu and choose header)11

Page 12: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Spesimen

• Jaringan atau sel

• Pre analitik

• Specimen accessioning

• Gross examination

04/13/23 copyright 2006 www.brainybetty.com 12

Page 13: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Mengangkat dan menilai/menentukan diagnosis penyakit dari sebagian lesi

Surgical biopsy : insisi atau eksisi (untuk blok parafin/rutin atau potong beku)

FNAB Thick needle/core biopsy

Page 14: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Polip : ekstirpasi

Page 15: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

1. Biopsi insisi : sebagian kecil tumor2. Biopsi eksisi: seluruh tumor3. Biopsi cakot/punch biopsy4. Biopsi truncut : dengan jarum besar5. Biopsi kerokan6. Biopsi endoskopi7. Biopsi laparoskopi

Biopsi jarum/FNAB/BAJAH : SITOLOGI !!

Page 16: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Core Biopsy

Page 17: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Polip/papiloma Wide eksisi : tumor ganas kulit

Nevus

Page 18: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 19: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 20: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Pre analitik

• OK/kamar perasat/tempat praktek – lab.PA

• Fiksasi !!!!• Transportasi• Klinisi• Bila tidak dilaksanakan

dengan benar – tahap selanjutnya “gagal/hasil kurang baik”

04/13/23 add footer here (go to view menu and choose header) 20

Page 21: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Fixation

1. Orientation1. Orientation

5. Fixation5. Fixation

2. Inking2. Inking 3. Slicing3. Slicing 5. Fixation5. Fixation4. Lesion ID4. Lesion ID

10% NBF10% NBF

Page 22: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23copyright 2006 www.brainybetty.com22

Page 23: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23 copyright 2006 www.brainybetty.com 23

Histopatologi

•Pemeriksaan terhadap “JARINGAN” tubuh manusia yang dikeluarkan melalui berbagai cara seperti biopsi, operasi, kuretase dll

Page 24: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23copyright 2006 www.brainybetty.com 24

Page 25: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Histopatologi rutin

•Blok parafin•Gold standar•Diagnosis definitif

04/13/23 copyright 2006 www.brainybetty.com 25

Page 26: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Fixation Tissue Processing

DehydrationClearing Embedding

Sectioning H and E staining Cover slipping

04/13/23copyright 2006 www.brainybetty.com 26

Page 27: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 28: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 29: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 30: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 31: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Staining variables that we have some control over - tissue thickness impacts stain intensity

2 micron 4 micron

Page 32: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

H & E adalah pewarnaan yang umum digunakan. Hematoksilin memberikan warna biru, eosin memberi warna merah, pink dan oranye

                                                                                                                                                                                          

                                                                                                                               

Hematoxylin and Eosin (H & E)

Page 33: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Haematoxylin - eosin

Page 34: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Staining machine

Page 35: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23 copyright 2006 www.brainybetty.com 35

Page 36: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 37: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Clear cell carcinoma (vagina)

Page 38: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 39: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 40: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

pemeriksaan jaringan tubuh yang dilakukan pada saat operasi masih berjalan dengan menggunakan sistem potong beku, sehingga diagnosis dapat ditegakkan dengan segera, dan hasil pemeriksaan itu dipakai untuk menentukan tindakan operasi selanjutnya.

04/13/23copyright 2006 www.brainybetty.com 40

Page 41: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

CRYOSTAT

Page 42: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 43: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

MANUAL STAINING

Page 44: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Jaringan >> air : lebih keras ; lebih baik dipotong pada suhu yang agak lebih hangat

Jaringan yang mengandung banyak lemak atau jaringan yang lebih padat : sedikit air sehingga lebih bagus dipotong pada suhu yang lebih rendah

Page 45: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Jaringan Suhu FS

Otak -70C s/d – 100C

Paru -160C s/d – 200C

Kulit -130C s/d – 160C

Mamma dengan lemak -250C s/d – 300C

Testis -100C s/d – 130C

Tiroid -100C s/d – 130C

Mamma -200C s/d – 250C

Page 46: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 47: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Pemberitahuan minimal 1 hari sebelumnya melalui phone atau tertulis (dalam bentuk formulir konsultasi pada rekam medik) dengam memberikan data berupa nama, jenis kelamin dan umur penderita, diagnosis klinis dan jam akan dilakukan operasi/VC

Dokter pengirim melengkapi bahan/spesimen dengan formulir pengiriman bahan yang telah dilengkapi dengan data identitas pasien, diagnosis klinik dan tentang keadaan pasien.

Page 48: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Pada hari operasi, bahan yang akan diperiksa, segera dikirimkan kepada Lab. PA tanpa fiksasi.

Page 49: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Specimen Accessioning Dicocokkan Ukuran dan deskripsi makroskopik

Diambil bagian yang representatif sesuai tujuan FS

Page 50: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Melihat dan merasakan tekstur jaringan Dari gambaran makroskopik dapat

diperkirakan, jinak atau ganas FAM : putih bersih, berbatas tegas FCD : putih bersih diantara lemak KPD : putih kemerahan, keras, tidak

berbatas tegas, ada nekrotik Neoplasma tiroid : bagian putih

kemerahan

Page 51: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Jaringan ditempelkan di “metallic holder” dengan media embedding

Bagian yang representatif mengarah ke depan

Page 52: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Tehnik FS

• Jaringan dibekukan dengan mesin cryostat

• Sebelumnya cryostat harus didinginkan sehingga mencapai suhu -200C sampai -300C

• Tidak boleh terlalu dingin atau kurang dingin

• Diwarnai (HE), diagnosis

Page 53: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Diagnosis Potong BekuJinakGanasTunggu blok

Jawaban disampaikan via telephone

Tindak lanjut

Page 54: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 55: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23copyright 2006 www.brainybetty.com55

Page 56: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Teknik diagnostik yang digunakan untuk menilai sel dari berbagai bagian tubuh, untuk mengetahui penyebab atau asal penyakit

Aplikasi :Skrining/deteksi dini penyakit/kanker asimptomatik

Deteksi tumor primer dan rekuren

Page 57: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Sitologi eksfoliatif : sel yang terlepas spontan dan bercampur dengan cairan tubuhSputum, cairan pleura, urine, LCS, cairan

perikardium, cairan peritoneum, discharge payudara, cairan vitreous dan humor mata; termasuk pap smear

Sitologi Abrasif : sel dilepaskan dengan sikatan; sikatan endoskopik mukosa GIT, respiratorius, urinarius, sikatan dari esofagus, bilasan mukosa dll

FNAB/fine needle aspiration biopsy

Page 58: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Diagnostik, Follow up Konfirmasi histopatologik Papanicoloau, Giemsa, Diff Quick,

HE Urine : fiksasi dengan alkohol 50

% Cairan pleura : tidak harus semua

yang dikeluarkan, dikirimkan ke lab.PA; ambil bagian yang mengandung banyak sel

Page 59: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Pemeriksaan terhadap sel yang didapat dengan cara aspirasi jaringan tubuh. Aspirasi dilakukan dengan menggunakan jarum halus dan sempit berukuran 23-25 G yang bisa dilakukan oleh dokter klinik atau dokter spesialis PA.

Superfisial atau deep Deep : imajing Tidak perlu operasi Bila hasilnya infeksi, bisa langsung diberi

obat Bila tumor atau meragukan, baru

dilanjutkan dengan histopatologi

Page 60: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Spesimen

Page 61: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

1. Sampel/spesimen harus representatif2. Sampel adekuat3. Hapusan dibuat dengan benar4. Disertai data klinis/radiologik yang relevan

Page 62: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Pengambilan Spesimen?

Page 63: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 64: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Kursi Tempat tidur Bantal Kapas desinfektan Lidi Kaca objek Spuit dispossable 3 ml Jarum 22 G – 23 G – 25 G Metal pistol grip syringe holder

Page 65: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 66: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 67: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 68: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

FNB Tanpa Aspirasi aktif

Page 69: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

FNAB (dengan semprit)

Page 70: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Prosedur pengambilanDokter pengirim sudah mengisi formulir

permintaan dengan lengkap dan dipelajari dokter ahli patologi, status diberi nomor khusus.

Teknisi menyiapkan staining jar berisi alkohol 96%, needle dan spuit, kapas desinfeksi dan gelas objek.

Penjelasan prosedur pada pasien.Pakaian yang menutupi lokasi tumor disingkirkan.Pasien berbaring atau duduk (tergantung lokasi

tumor).Dokter ahli patologi melakukan pemeriksaan

terhadap massa tumor dan menentukan lokasi pengambilan bila massa tumor lebih dari 1 buah.

Page 71: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Prosedur pengambilanMassa tumor difiksasi dengan jari telunjuk dan ibu jari

tangan kiri.Jarum ditusukkan ke massa tumor pada bagian yang

padat.Gagang spuit ditarik untuk mendapatkan tekanan

negatif.Jarum digerakkan keatas-bawah (dan pada beberapa

sudut bila diperlukan) di dalam massa tumor.Tekanan negatif dilepaskan saat jarum masih di dalam

massa tumor.Jarum suntik ditarik dari massa tumor.Jarum dilepaskan dari spuit, gagang spuit ditarik

keluar.

Page 72: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Prosedur pengambilanJarum dipasangkan kembali, kemudian

spesimen dalam jarum dikeluarkan ke kaca objek dengan melepaskan tekanan negatif dan dibuat hapusan.

Slide diberi nomor sesuai nomor di formulir permintaan.

Hasil pemeriksaan dan pengambilan specimen dicatat di formulir pemeriksaan oleh dokter ahli patologi (misalnya ukuran tumor, jumlah, konsistensi, berisi cairan atau tidak, warna cairan dll)

Page 73: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Prosedur pengambilanSlide yang diwarnai dengan Giemsa, dibiarkan kering di udara, kemudian diwarnai, diberi entelan dan ditutup dengan deck glass, dan dilihat di bawah mikroskop.

Slide yang diwarnai dengan Hematoksilin Eosin, dimasukkan dalam staining jar berisi alkohol 96 %, kemudian diwarnai, diberi entelan, ditutup dengan deck glass dan dilihat di bawah mikroskop.

Page 74: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 75: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 76: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 77: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 78: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Fiksasi

• Air dried/fiksasi kering–Giemsa–Diff kwik

• Alkohol 96 %–Papanicoloau–HE

Page 79: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Pemrosesan Aspirat

• Aspirat diapuskan merata pada kaca benda

• Tiga slaid SEGERA dimasukkan alkohol/ etanol 95%

• Tiga slaid dikeringkan di udara

Page 80: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Slaid Segera direndam alkohol 96%

Page 81: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Pewarnaan

• Giemsa

• Diff Kwik

• Papanicoloau

• HE

Page 82: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 83: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 84: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Atypical hyperplasia

Sel mioepitel

Carcinoma Sel mioepitel (-)

Page 85: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 86: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

AnatomyPAP

SMEAR

Page 87: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 88: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Vaginal Speculum

Page 89: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Spatula Ayre

Ukung konkaf yang sesuai dengan bentuk cervix

Ujung konveks untuk dinding vagina dan scraping cairan vagina

Page 90: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

90

Syarat-syarat pengambilan bahan pemeriksaan

1. Bahan hrs berasal dr portio serviks dan mukosa endoserviks

2. Pengambilan dilakukan setiap waktu diluar masa haid yaitu sesudah hari siklus haid ke tujuh spi masa premenstruasi

3. Bila ada perdarahan diluar haid dan dicurigai disebabkan oleh kanker serviks, sediaan hrs dibuat saat itu

4. Alat-alat yg digunakan hrs memenuhi syarat

Page 91: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Cara pengambilan- Sekret diambil dg spatula ayre atau cytobrush

- Masukkan kedlm kanalis endoserviks 1-2 cm dr OUE

- Putar alat melingkar 3600

- Ulaskan sekret pd kaca objek- Fiksasi dg alkohol 96% atau hair spray

- Sediaan siap dikirim ke lab sitologi

Page 92: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 93: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 94: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 95: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 96: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Trichomonas vaginalis

Page 97: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Kit khusus Alat sentrifus Kit : tabung berisi cairan, cytobrush Sampel diambil dengan cytobrush,

dimasukkan dalam tabung dan dilarutkan dalam cairan; cairan di sentrifus dan endapan diambil untuk dibuat sediaan hapus dan diwarnai dengan Papanicoloau

Bisa dilakukan pada pasien yang sedang haid karena debris, eritrosit dll tidak ikut terambil dalam sediaan hapus

Page 98: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

SITOLOGI CAIRANUrine, cairan ascites, cairan pleuraSentrifugasi (cytospin)

Page 99: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 100: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 101: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Trauma sedikit Permukaan sampling yang besar Tumor yang sulit diambil dengan biopsi,

dapat dilakukan pengambilan sampel dengan sitologi

Diagnosis cepat Tidak butuh banyak persiapan Keakuratan bertambah bila

dikombinasikan dengan biopsi Biaya lebih murah

Page 102: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Limitasi sitopatologi• Klasifikasi tumor sulit

ditentukan karena sedikitnya sampel dan tidak bisa dinilai struktur atau pola jaringan

• Luas dan dalam invasi tidak bisa dinilai

• Sampling inadekuat

Page 103: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23copyright 2006 www.brainybetty.com103

Page 104: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

pemeriksaan untuk mengetahui jenis zat kimia yang terdapat dalam sel atau jaringan tubuh. Hal ini terutama diperlukan oleh spesialis PA untuk memastikan diagnosis dari pada jaringan yang diperiksa nya.

Page 105: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

PAS (periodic acid-Schiff)

105

Candida in lung, PAS stain.

Glycogen in Ewing's sarcoma, PAS stain.

Page 106: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23copyright 2006 www.brainybetty.com106

Page 107: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

ditujukan untuk melihat adanya antigen atau antibodi dalam sel maupun jaringan. Pemeriksaan imunopatologi pada Lab. PA, bisa dilakukan pada jaringan yang sudah selesai diproses (blok parafin) atau pada jaringan yang masih segar.

memastikan diagnosis, prognosis dan penentuan terapi.

umumnya menggunakan metode ABC (Avidin Biotin Complex)

Page 108: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Metode Imunohistokimia

Direct Method

Indirect Method

PAP Method

Page 109: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 110: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Alur kerja IHK

110

Keringkan dalam 1 jam

Proses untuk kontroi kualitas

kontrolkontrolJaringan terfiksasi formalin dalam parafin

Deparafinisasi dan rehidrasiDeparafinisasi dan rehidrasi

Persiapan potongan H&E

Persiapan potongan H&E

pemotongan

Eliminasi aktivitas peroksidase endogen

Ambilan antigen

Eliminasi aktivitas biotin endogen

Inkubasikan selama 40 menit

Inkubasi dengan antibodi primer

Inkubasikan dengan antibodi sekunder

Inkubasikan dengan streptavidin

Pembentukan sinyal

Pewarnaan silang dengan hematoksilin

Mounting

Warnai dengan hematoksilin

Diferensiasi

Berikan larutan pembiru Scott

Warnai dengan eosin

Dehidrasi, pembersihan dan mounting

Page 111: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Large B-cell lymphoma (HE)

Page 112: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Large B cell lymphoma : CD 20 (+) (konfirmasi diagnosis, persiapan terapi

Page 113: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 114: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

Fiksasi yang baik : NBF 10% Prosesing harus dengan alkohol

bertingkat (dengan aseton, jaringan rapuh)

Suhu saat prosesing tidak boleh melebihi 600C (protein rusak)

Dipilih bagian dari blok parafin yang terbaik (dinilai dengan sediaan HE)

Penyimpanan antibodi Tahap tahap harus diikuti dengan benar

(waktu, suhu,pH etc) Membilas : cairan khusus (PBS) Kaca objek : khusus (poly-L-lysine)

Page 115: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 116: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23copyright 2006 www.brainybetty.com116

Page 117: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

pemeriksaan yang dilakukan terhadap jenazah yang meninggal karena sakit, untuk mengetahui secara lebih pasti antara lain tentang penyebab kematian, penyakit yang diderita sebelumnya dan mekanisme terjadinya kematian.

Page 118: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 119: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt
Page 120: Mg 1.PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI.ppt

04/13/23 add footer here (go to view menu and choose header) 120