Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan...

11
1 Agustus 2020 Kertas Posisi Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis Nasional (PSN) periode 2020 – 2024, salah satunya merekomendasikan proyek peningkatan dan penyediaan pangan di Kalimantan Tengah. Sebelumnya (2017), Gubernur Kalimantan Tengah, merencanakan proyek pengembangan pangan yang dikenal dan disebut food estate, yakni konsep pengembangan agribisnis skala luas dengan menggunakan sistem mekanik, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, organisasi dan manajemen modern 1 . Pengembangan food estate dilakukan pada sebuah kawasan dengan berbagai sektor pertanian, perkebunan dan peternakan, yang dikelola secara terpadu. Pemerintah mengemukakan beberapa dalil yang mendasari pengembangan proyek food estate di Kalimantan Tengah antara lain: (1) meresponse krisis pangan dunia menyusul pandemi Covid19; (2) membuka lapangan kerja; (3) memberdayakan petani; dan (4) meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). FAO menganalisis pandemi virus corona dapat mempengaruhi produksi dan ketersediaan pangan dunia. Ketidakpastian ketersediaan pangan dapat memicu gelombang pembatasan ekspor dan menciptakan kekurangan pangan di pasar global. 2 FAO juga menganalisis akan terjadi penurunan upah dan lapangan kerja, menurunnya pendapatan pemerintah, dan meningkatnya 1 Anonim, Buku Pintar Food Estate, Jakarta, Departemen Pertanian Indonesia, 2011. 2 Lihat: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200413154558-532-493084/jokowi-soroti-peringatan-fao-soal-risiko- krisis-pangan

Transcript of Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan...

Page 1: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

1

Agustus2020

KertasPosisi

MewujudkanKedaulatandanKetahananPanganRakyat

Pendahuluan

Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis Nasional(PSN)periode2020–2024,salahsatunyamerekomendasikanproyekpeningkatandanpenyediaan pangan di KalimantanTengah. Sebelumnya (2017), GubernurKalimantanTengah,merencanakan proyek pengembangan pangan yang dikenal dan disebut foodestate,yaknikonseppengembanganagribisnisskala luasdenganmenggunakansistemmekanik, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, organisasi dan manajemenmodern1.Pengembanganfoodestatedilakukanpadasebuahkawasandenganberbagaisektorpertanian,perkebunandanpeternakan,yangdikelolasecaraterpadu.

PemerintahmengemukakanbeberapadalilyangmendasaripengembanganproyekfoodestatediKalimantanTengahantaralain:(1)meresponsekrisispanganduniamenyusulpandemi Covid19; (2)membuka lapangan kerja; (3)memberdayakan petani; dan (4)meningkatkanPendapatanAsliDaerah(PAD).FAOmenganalisispandemiviruscoronadapat mempengaruhi produksi dan ketersediaan pangan dunia. Ketidakpastianketersediaan pangan dapatmemicu gelombang pembatasan ekspor danmenciptakankekurangan pangan di pasar global.2 FAO juga menganalisis akan terjadi penurunanupah dan lapangan kerja, menurunnya pendapatan pemerintah, dan meningkatnya

1Anonim,BukuPintarFoodEstate,Jakarta,DepartemenPertanianIndonesia,2011.

2Lihat:https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200413154558-532-493084/jokowi-soroti-peringatan-fao-soal-risiko-krisis-pangan

Page 2: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

2

ketidakstabilan politik yang memicu konflik yang menyebabkan bertambah 183 jutajiwapendudukduniayangmengalamikelaparanekstrim.3

Presiden JokoWidodo bereaksi cepat atas analisis FAO danmenjadikan proyek foodestate jalan keluar ditengah kebijakan pembatasan sosial dan fisik. “Food estate ituberangkatdariperingatanFAObahwaakanadakrisispangandunia,sehinggaperlukitaantisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis”, kata Presiden JokoWidodo4.

Narasi ancaman krisis ketahanan pangan dalamwabah corona di Indonesia terkesangaring, utamanya terkait ketersediaan pangan yang menunjukkan belum adanyaketerancaman serius. Badan yang mengurusi pangan di Indonesia (Bulog),menginformasikan kondisi ketahanan pangan di Indonesiamasih cukup baik, bahkandata Badan Pusat Statistik menunjukkan kenaikan signifikan pada produksi panganpokok, produksi beras naik 57 persen menjadi 9.85 juta ton pada bulan April 2020dibandingkanbulansebelumnya.Namunpatutdiwaspadaikebijakanpenanganandanpencegahan Covid-19 yang membatasi gerak warga dalam jangka panjang akanberdampak menurunkan produktivitas, menurunkan pendapatan dan warga menjadirentanmemenuhidanmemperolehpangan.

Proyek pengembangan ketahanan pangan food estate skala luas belum banyak ceritasukses dan bermanfaat untuk memperkuat kedaulatan pangan rakyat. Kebanyakancerita memuat suram mudaratnya dampak proyek-proyek besar tersebut, sepertiproyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) untuk Pertanian Tanaman Pangan diProvinsi Kalimantan Tengah, pada era pemerintahan Orde Baru, dibawahkepemimpinanPresidenSoeharto.ProyekPLG1 jutayangdidasarkanatasKeputusanPresiden (Keppres)Nomor82Tahun1995,berhentiditengah jalanpada tahun1999,karena berbagai permasalahan, antara lain: kerusakan hutan dan kubah gambut, danmaraknyapembalakankayutanpaijin.Terjadibanjir,kekeringan,kebakaranhutandangambut.Lingkunganrusakdankelangkaankehidupanfloradanfaunayangkhas,sepertitanaman ramin, jelutung, nyato dan sebagainya.5 Proyek PLG tanpa AMDAL, telahmerubah dan merusak tata air hingga berdampak menurunkan produksi hasilperikanandanpertanianmasyarakatsetempat, lahansawahgagalpanendandiseranghama,akhirnyaditinggalkanwarga.

Pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2010), pemerintahmengembangkanproyekFoodEstatediMerauke,ProvinsiPapua,dengannamaMIFEE(Merauke Integrated Food Energy Estate) yang sangat akomodatif pada kepentingankorporasi dan komoditi komersial. Pemerintahmemberikan izin-izin usaha budidaya3FAO,EmergingdatasuggestCOVID-19isdrivinguphungerinvulnerablecountries,9Juni2020,http://www.fao.org/resilience/news-events/detail/en/c/1287545/

4https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-pertahanan-bukan-sekadar-urusan-alutsista/

5LihatMawardi,Ikhwanuddin,“RehabilitasidanRevitalisasiEksProyekPengembanganLahanGambutdiKalimantanTengah”æ;’,BadanPengkajiandanPenerapanTeknologi,2007;

Page 3: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

3

pertanian tanaman pangan, perkebunan tebu dan kelapa sawit, serta hutan tanamanindustrikepada45perusahaandenganmengkonversikawasanhutandanlahanseluaslebihdari1,3jutahektar.ProyekMIFEEbelumberjalansebagaimanamestinya,karenamasalah sosial, ekonomi dan lingkungan, dan masih mendapatkan perlawananmasyarakatadat,maupunpublikluas.

Kebijakan dan proyek pengembangan ketahanan pangan dalam skala luas danmelibatkankekuatanmodalbesarinimenunjukkanorientasidantujuanpembangunanpertanian sedang ditransformasikan menuju pembangunan pertanian modern,komersial dan berorientasi pada kebutuhan pasar pangan ekspor, dan denganmengandalkan ataupun dikendalikan oleh korporasi. Permasalahannya, prosestransformasi tersebut semakin menjauh dari perwujudan kedaulatan pangan danenergi. Kenyataannya, hak dan akses petani atas tanah sumber produksi pangantersingkir dan kerapkali berlangsung dengan keras, komoditi yang dihasilkan tidakdapatdikontroldandikonsumsisecaralayak,danmahal.Petanikecildanpetanitanpatanah semakin bertambah dan termarjinal, buruh tani bertambah dan tidakmendapatkan surplus dan upah yang adil. Kondisi ini yang disebut Sajogyo sebagaiModernization without Development (dalam Kamim dan Reza Altamaha, 2019, 164)Sistem ini hanyamemperbesar danmenguntungkanperusahaan yangmengendalikanprosesproduksidandistribusi,tanpamemperhatikankesejahteraanpetani.

KLHSCepat

Hingga saat ini, belumada informasi resmipemerintahdanataubelumadapublikasi‘master plan’ yangmenjadi kerangka kerja proyekpengembanganpangannasional diKalimantan Tengah, yang disampaikan dan dikonsultasikan ke publik, ke petani dankomunitas potensial terdampak. Kebanyakan informasi proyek ini didapatkan daripublikasimediadanforumdiskusi.

Persiapan dan proses pelaksanaan proyek pengembangan pangan nasional diKalimantan Tengah terkesan serba cepat. Sekitar bulan Mei 2020, KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan Kajian Lingkungan HidupStrategis (KLHS) Cepat untuk mendukung Program Pengembangan Lahan PanganNasional Kawasan pada kawasan ex-PLG Kalimantan Tengah. KLHS merupakan alatanalisis untuk menentukan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, yangwajib dibuat dalam perencanaan dan pemanfaatan ruang, dan proyek berdampaklingkungan dalam skala luas. Pembuatan KLHS Cepat dengan waktu kajian terbatas,miniminformasidatadanpartisipasiwargaterbatas,akanberpotensimenyimpangdariprinsippembangunanberkelanjutandanberkeadilan.Cepatbelummenjamintindakanyangtepat.

Pemerintahmemilihdanmerencanakanlokasipengembanganfoodestatetersebutpadalahan seluas 165.000 hektar, terletak di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten PulangPisau.Minim sekali informasi alasan dan hasil kajian yang digunakan untukmemilihlokasi, seperti status dan fungsi tanah, hutan dan gambut tersebut, kandungan dan

Page 4: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

4

potensi daya dukung lingkungan, dan sebagainya. Hanya diketahui lokasi dimaksudmerupakan lokasi eks PLG dan teridentifikasi berfungsi sebagai lahan sawah seluas85.500hektardansisanya79.500hektar,masihmerupakansemakbelukardanperludilakukan landclearing. Disekitar kawasan proyek terdapat perkebunan kelapa sawityang dimiliki beberapa perusahaan, yang diduga bakal meraup manfaat dari proyekfoodestate.

Ahli bioteknologi tanah dan genetika molekuler dari Institut Pertanian Bogor, DwiAndreas Santosa, menilai proyek food estate tersebut berpotensi menambah daftarkegagalan proyek pangan karena mengabaikan kaidah ilmiah. Proyek ini tidakmemperhatikan persyaratan agroklimat atau kecocokan dengan alam sekitar, denganmemilih lahan eks gambut yangmengandung sulfatmasamdanberderajat keasamantinggialiaskurangsubur. Syaratkelayakan lainnyaadalahketersediaan infrastrukturdanteknologibudidaya,masihbisadiatasi.Andreasmeragukanproyekinitidaklayakdengansyaratsosialekonomi6.

Warga setempat yangberdiamdi desa-desadiwilayahKecamatanDadahup, Lamuntidan Palingkau, Kabupaten Kapuas, yang disebutkan menjadi sasaran proyek,mendiskusikanrencanaproyekdanstatushakatas tanah,pemanfaatandandistribusibagihasilatastanah-tanahyangakandigunakandalamproyektersebut.

Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak,pengembangan pusat produksi untuk cadangan logistik strategis ini dari tanahmiliknegara. Masyarakat adat Dayak Ngaju didaerah ini mengklaim sebagai pemilik tanahadat setempat, karenanya warga meminta pemerintah menghormati hak adat,pemerintah dan pengelola proyek seharusnya bermusyawarah untuk mendapatkanpersetujuanmasyarakat, sebelum tanah adatmerekaditetapkandanmenjadi sasaranproyek. Masyarakat tidak menghendaki pengalaman buruk perampasan tanah, gantirugiyangtidakadildankriminalisasipadaproyekPLG1jutahektarakanterulanglagi.Merekamenolakkawasanhutandanlahangambutdigusurdandibongkar.7

KeterlibatanMiliter

Presiden Jokowi menunjuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menjadi leadingsector dari proyek food estate. Penunjukkan Kemenhan ini diluar dugaan dan tidaksepertibiasaproyekketahananpangandiselenggarakanolehkementerianataubadanrelevan, seperti Kementerian Pertanian, Bulog dan Badan Ketahanan Pangan.Karenanyaadaisupenunjukkantersebutmempunyaimotifpolitik.

Presiden Jokowimempunyai alasanbahwapertahananbukan sekedarmemenuhi alatutamasistempertahanan(alutsista),tetapimasalahpanganmerupakanbagianpentingdaripertahanannasional.Adanarasi justifikasiyangdikembangkanbahwaperandan6Lihat:https://tirto.id/merencanakan-kegagalan-lumbung-pangan-di-lahan-gambut-kalteng-fQVt

7HaliniterungkapdalamLokakaryaDesadiDesaGohong,KecamatanKahayanHilir,KabupatenPulangPisau,pada18Juni2020.

Page 5: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

5

keterlibatan Kemenhan dalam proyek food estate sudah sesuai dengan ketentuanUndang-UndangNomor3Tahun2002 tentangpertahanannegara,bahwapertahanannegara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan dayatangkal negara dan bangsa serta menganggulangi setiap ancaman (Pasal 6). PeranKemenhan disini dalam kerangka untuk menanggulangi ancaman yang disebabkankrisis pangan. Proyek food estate merupakan upaya pertahanan negara untukmenghadapiancamannirmiliterberupaancaman'perang'logistikpangandimasayangakandatang.8

Keterlibatan Kemenhan juga dihubungkan dengan gagasan membangun cadanganpangan strategis, yang dikelola oleh badan khusus disebut Badan Cadangan PanganStrategis, dikelola militer. Pertimbangan keterlibatan militer dengan alasan otoritasmilitermemilikikemampuandalammengelolapangandalamkeadaandarurat.

Kemenhan rencananya akan menggunakan ‘tenaga negara’, yakni para prajurit danKomponen Cadangan (Komcad) untuk mendukung pekerjaan proyek. Komcadmerupakan sebuah pasukan cadangan militer berasal dari warga sipil yang bersediamengabdidalamusahapertahanannegaradanbersifat sukarela.KeberadaanKomcadtertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan SumberDataNasional (PSDN). Setiapwarganegaraberhakmendaftarmenjadi calonKomcad.SelanjutnyaKomcadakanmengikutiseleksiadministrasidankompetensi.Pesertayangdinyatakan lulus seleksi wajib mengikuti pelatihan dasar kemiliteran dan mengikutihukum militer dalam masa aktif sebagai Komcad. Laporan Utama Tempo (Agustus2020) menunjukkan adanya rencana Kepala Staf TNI Angkatan Darat untukpembentukanKomcad.

8lihat:https://www.beritasatu.com/nasional/553080-kemhan-canangkan-pertahanan-nirmiliter-jadi-program-nasional

Page 6: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

6

Keterlibatan militer mengurusi proyek ketahanan pangan banyak mendulang kritik.Keterlibatanmiliteryangbukanlangsungranahdantupoksiatauberhubungandenganoperasimiliterselainperang(OMSP),danberpotensimengulangmasaOrdeBaru.9Adaberbagai laporandanpemberitaan terkait keberadaanmiliterdalam sektorpertaniandanpendekatankeamanandalamproyekpembangunandanbisnis,yangdisertaikasuskekerasandanpelanggaranHakAsasiManusia(HAM).WargaeksPLGjugamempunyaipengalamanmasalaluataskejadiankekerasan,intimidasidanpembatasan.Karenanyawarga khawatir akan mengalami kekerasan dan pelanggaran HAM dalam mobilisasipekerjaandanprosesproduksipangan.

Petani dengan serikat tani, koperasi dan atau kelembagaan kaum tani lainnya akandiperhadapkan pada badan negara yang mempunyai otoritas khusus pengelolaanproyek ini, dan berhadapan dengan korporasi yang terkadangmendominasi proyekpembangunan pangan komersial. Jika petani dibiarkan bertarung bebas tanpaperlindungan atas alat-alat produksi dan kegiatan produksi, maka bisa dibayangkanhasilnya,petaniterancamsemakinterpuruk.

BuruhProyek

Pengembangankawasanlumbungpangannasionalakandikerjakansecaraterintegrasimencakup usaha pertanian, perkebunan dan peternakan. Pemerintah merencanakanpengembangan proyek pada lahan seluas 165.000 hektar berbasis klaster. Namunbelumadainformasiklasterdimaksud.

Sejauhiniadaduarencanayangmengemukayakniintensifikasilahansawahpadaarealseluas 85.500 hektar dan pengembangan sarana prasarana pada areal 79.500 hektar.Pada tahap awal digarap optimalisasi lahan seluas 30.000 hektar pada lahan milikmasyarakat. Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (2020),mengatakan lahan tersebut disiapkan di awal bakal menjadi showroom. Kalau iniberhasildenganbaik,makaakandengansendirinyamempermudahuntukberinvestasipada lahan 144.000 hektar. Itu strategi yang kita kembangkan.10 Sejak tahun 2019,ketika proyek ini sedang dalam perencanaan, beberapa investor luar negerimenunjukkanminatnyaberinvestasidalamproyekfoodestate.11

Proyekdijalankandenganpengetahuansistempertanianmodern,mekanisasiproduksihinggapengolahanhasilpertanian.Lahan tidakdikerjakanolehpetani sebagai subjek

9Lihat:http://politiktoday.com/2020/07/kemenhan-pimpin-lumbung-pangan-pengamat-militer-berpotensi-mengulang-orba/

10Lihat:https://www.cnbcindonesia.com/news/20200717110912-4-173491/prabowo-garap-lumbung-pangan-lahannya-punya-siapa-ya;danhttps://money.kompas.com/read/2020/07/09/210000426/pembangunan-food-estate-di-kalteng-tidak-akan-buka-eks-pengembangan-lahan?page=all

11Lihat:https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/06/19/uni-emirat-arab-siap-kerja-sama-eks-plg-kalteng-seluas-164598-ha-dijadikan-food-estate;danhttps://www.borneonews.co.id/berita/119009-ini-penjelasan-sekda-kalteng-soal-program-food-estate

Page 7: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

7

utama,melainkanmelaluimekanisasi teknologi pertanianmodern. Ini berarti, narasiproyek food estate akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatankeluarga petani dipertanyakan. Semua aktifitas produksi digerakkan oleh mesin danteknologi, tanpa tenaga manusia. Apa tujuan proyek ini sebenarnya dan siapa yangdiuntungkandarimekanisasiskemapertaniansepertiini.

Disisi lain, pemerintah mengatakan penanganan lahan rawa dibutuhkanextra powerdan perhatian khusus.12 Pemerintah membutuhkan sekitar 300.000 petani untukpengerjaan sawah. Asumsinya setiap satu hektar sawah membutuhkan 2-3 petani.Jumlah petani pekerja tersebut lebih sedikit dibandingkan yang disampaikan KetuaKomiteIDPDRIasalKalimantanTengah,AgustinTerasNarang,padaacarapertemuanonline (21/6/2020) mencapai 85.194 kepala keluarga. Sekda Provinsi Kalteng,mengatakan pihaknya tidak akan mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah danmengandalkantenagakerjalokal.Pemerintahakanmendidikdanmelatihparapekerjauntuk menggunakan alat-alat canggih dalam pengembangan pertanian food estatetersebut.13

Skemaproyekdiatasmenunjukkanintensifikasiuntukmeningkatkanproduksipangandan kesejahteraan petani, hanya dilakukan pada waktu tertentu dan selanjutnyadiserahkankepadakorporasi(swastaataunegara)mengelolalahandanproduksidalamskala luas. Proyek-proyek tersebutmenjadimedia untukmengtransformasikan kaumtanimenjadiburuhproyek,buruhdariindustripertanianmodernberskalaluas.Petanimeninggalkanataukehilanganhakdanaksesatastanahterpaksamenjadiburuhpadabadanusahanegaradanatauswasta.

Perubahaninitidaksertamertamerubahdanmeningkatkankesejahteraanwargadanburuh.Wargaharusmelewatiprosesrekruitmenmelaluimekanismepasartenagakerjadengan persyaratan tertentu, yang terkadang tidak dapat dipenuhi orang desa danwargamiskin.Demikianpula,buruknyaperlindungandanpemenuhanhak-hakburuh,hakatasupahlayak,hakmendapatkanjaminansosial,kesehatandansebagainya,yangbelummemberikanjaminankesejahteraan.

PembiayaanProyek

Proyek pengembangan lumbung pangan nasional ini disebutkan membutuhkananggarandanasebesarRp.68triliun.14Belumadainformasirinciananggarantersebut.KementerianPUPRmemperkirakanuntuktahapawalrehabilitasijaringanirigasipadalahan seluas 57.200 hektar diperlukan dana sebesar Rp. 2,9 triliun, yang akan12Lihat:https://www.liputan6.com/bisnis/read/4253381/dicari-300-ribu-petani-untuk-garap-sawah-baru-di-kalimantan-tengah

13Lihat:https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/06/22/pekerja-lokal-dilatih-gunakan-alat-canggih-kembangkan-food-estate-di-eks-plg

14Sumber:https://ekbis.sindonews.com/read/89852/34/habiskan-triliunan-rupiah-lahan-gambut-bakal-disulap-jadi-food-estate-1593785231;danhttps://www.cnbcindonesia.com/news/20200710190521-4-171849/ternyata-bangun-lumbung-pangan-jokowi-butuh-rp-68-t

Page 8: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

8

dikerjakanmulai tahun 2020 hingga 2022. Kementerian Pertanianmemerlukan danaRp. 2,1 triliun, untuk pengadaan alat alsintan, sarana produksi, benih, pupuk danpestisida.

Dari mana sumber dana triliunan tersebut? Ada beberapa pembicaraan mengenaiskema pembiayaan proyek yang mengemuka, yakni: (1) menggunakan dana APBN,namunDPRRI belummendapatkan informasi dan belummengesahkanAPBN terkaitanggaran proyek ini; (2) menerbitkan Surat Utang Negara; (3) melibatkan investor(PMDNdanPMA)dalamproyek.

Penggunaan dana utang dan privatisasi pengelolaan asset strategis dan menyangkuthajat hidup orang banyak, sudah seringmenjadi sorotan publik karena bertentangandengan sistem ekonomi yang tertuang dalam konstitusi UUD 1945. Privatisasi dalamfakta hanya memperbesar kontrol dan konsentrasi penguasaan asset produksi padapemodal,yangmenikmatikeuntungangandadarimonopoliprosesproduksidanpasarkomoditi.

Salah satu contoh nyata dampak penggunaan dana utang bagi pengelolaan assetstrategis yang merugikan ialah pinjaman Indonesia ke Bank Dunia melalui programWaterResourcesSectorAdjustmenLoan (WATSAL) sebesar300 jutaUS$yang justrumendorong privatisasi oleh perusahaan swasta asing dalam pengelolaan air diIndonesia. Sementara saat inidi tengahpandemicCovid-19, sejumlahpaketpinjamandarilembagakeuangansepertiInternationalMonetaryFund(IMF)kebeberapanegaradiikuti dengan persyaratan untukmembuka pasar tanah pertanian15,walaupun tidakdiketahui apakah pinjaman Indonesia untuk penanggulangan Covid-19 ke lembagakeuanganinternasionaljugadisertaidenganpesyaratanserupa.

Parapemodalbagiandarikekuatanoligarkimempunyaihubungandengankekuasaanyang mengkontrol dan menguasai lembaga keuangan. Pemberian pinjaman denganalasan ‘bantuan’ permodalan dan menutupi keterbatasan keuangan tentu memilikipersyaratan dan kewajiban yang ditanggung penerima dana pinjaman, negara dankorporasi, misalnya memberikan kelonggaran berinvestasi dan sekaligus membiayai,danmemperlancarinvestasinya.

DalamproyekpembangunanMIFEEdiMerauke,pemerintahberupayauntukmenarikdana dari investor sebesar Rp. 50 triliun dari group perusahaan seperti Medco,Rajawali,WilmardanSinarMas.Hinggahari ini anakperusahaanMedco,PT.ParamaPanganPapua,masihmengelola400hektarlahansawahdiKurik,Merauke,sementaramasyarakatsekitarkehilangansumberpangansepertitempatberburudandusunsagu.

15OaklandInstitute,InternationalMonetaryFundleveragesCOVID-19economicfallouttocreatealandmarketinUkrainedespitewidespreadopposition,May2020,https://www.farmlandgrab.org/post/view/29646

Page 9: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

9

Rekomendasi:

Berdasarkan latarbelakang rencanaproyekpengembangan lumbungpangannasionaldi Kalimantan Tengah yang diuraikan diatas dan mempertimbangkan Kebijakanpengaturan tentanghak rakyatdankedaulatanpangan, sebagaimana tertuangdalamKonstitusi UUD 1945 dan berbagai peraturan perundang-undangan, yakni: Undang-UndangNomor5Tahun1960tentangPeraturanDasarPokok-PokokAgraria;Undang-UndangNomor39Tahun1999tentangHakAsasiManusia;Undang-UndangNomor18Tahun 2012 tentang Pangan; Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentangPerlindungan dan Pemberdayaan Petani, maka Koalisi Mahaga Petak Danum Itah,Yayasan Petak Danum, Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, dan GRAIN International,berpendapatdanbersikap,sebagaiberikut:

I. Dalam kerangka mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan makanegara mempunyai kewajiban untuk memenuhi, melindungi dan menghormatihak dan kedaulatan rakyat atas pangan, yakni hak untuk mengontrol danmenentukansistemkebijakanpangan,hakuntukmemperolehdanmendapatkanberanekasumberpangan,hakuntukmemilikialatproduksidanmengembangkanproduksipangan,teknologi,modal,hargadanpasar.Dalamkontekskebijakandanpelaksanaan proyek pembangunan pangan di Kalimantan Tengah, negara danaktor non negara yang berkepentingan atas proyek tersebut, berpotensimelakukan penyimpangan arah pembangunan dan melanggar hukum, akibatkelalaian dan pengabaian hak-hak tersebut, karenanya negara mempunyaikewajibanmencegahterjadinyapenyimpangandanpelanggaranhukumsejakdini.

II. Pemerintahdaerahdannasional seharusnyamelakukan sosialisasi,memberikaninformasi proyek pembangunan lumbung pangan nasional Kalimantan Tengahsecara terbuka dan bermusyawarahmelibatkan seluas-luasnyamasyarakat adatdanmasyarakat lokal yang terdampak langsung dan tidak langsung dari proyektersebut. Partisipasi adalah hak masyarakat yang berguna dalam memberikanmasukkan, menentukan dan memutuskan disain proyek dan setiap tahapanrencana proyek hingga pelaksanaanya, yang pelaksanaannya didasarkan ataskeputusan bebas tanpa tekanan dan berdasarkan informasi yang memadai.Masyarakatjugamemilikihakuntukmenolakproyek-proyekyangdianggapjustrumerugikan dan berpotensi menghilangkan sumber penghidupan mereka sertamerusakruanghidupnya.

III. Pemerintahmemastikan bahwa arah tujuan dan pembangunan proyek lumbungpangan nasional untuk mengtransformasikan masyarakat dan desa gunamewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan masyarakat, dengan (1)mengupayakan perlindungan dan penghormatan atas hak-hakmasyarakat adat,masyarakatlokaldankaumtani,hakatastanah,hutandanlahangambut,hakdanpengetahuan pengelolaan dan pemanfaatan tanah, yang mana masyarakat adatsetempat masih mengusahakan lahan berdasarkan pengetahuan adat setempat;

Page 10: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

10

(2)mengoreksi ketimpangan penguasaan tanah danmenyediakan alat produksibagi kaum tanimiskin; (3)memberdayakan danmengembangkan kelembagaanusaha tani dan sumber dayamanusia, inovasi pengetahuan dan teknologi, sertaproduktifitas lahan yang dimiliki petani setempat; (4) memfasilitasipengembangan komoditi tanaman pangan lokal dan komersial berdasarkankebutuhan dan ketahanan pangan, yang ramah lingkungan; (5) memberikankemudahan bantuan perolehan modal dan perlindungan pasar; yangpelaksanaannya berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan dan mandiri.Pemerintah tidakberpihak,mengutamakan,danmemprioritaskanpembangunanpangankomersialyangdikendalikanpemodal.

IV. Pemerintah dan badan khusus pengelola proyek pangan negara hendaknyamengutamakanmasyarakatadatdanmasyarakat lokaldisekitarproyek,maupunorganisasimasyarakatadatdanserikattaniterlibatsebagaimotorpengeloladanpetanipekerjadalamrencanadanprosesproduksi,hinggapascaproduksi,dengantetap melindungi dan menghormati hak-hak pekerja, hak atas kebebasanberekspresi dan berorganisasi, hak atas kesejahteraan, hak atas rasa aman dantidak didiskriminasi. Demikian pula, kami meminta pemerintah tidakmendatangkan pekerja dari luar daerah atas nama proyek dan menggunakanprogram transmigrasi, dan atau korporasi tanpa persetujuan masyarakat luas,karena hal ini berpotensial menimbulkan persoalan baru bagi masyarakatsetempatdannegara.

V. Pemerintahdan ataubadankhususpengelolaproyekpangannegarahendaknyatidak menggusur lahan-lahan pertanian pangan rakyat yang ada, tidakmengkonversi kawasan hutan dan tidak membuka lahan gambut untukpengembangan lahan pangan, perkebunan monokultur, dan peternakan.Utamanya pada kawasan hutan dan gambut yang bernilai konservasi tinggi,bernilaikarbontinggidantempatpentingbagimasyarakatadatdanmasyarakatlokal setempat. Kamimeminta pemerintah terusmengupayakan pemulihan danrehabilitasi lingkunganpada kawasanhutandan gambut yang rusakdanhilang,dengan menghormati pengetahuan dan hak-hak dan masyarakat adat danmasyarakatlokalsetempat.

VI. Pembiayaan yang dibutuhkan untuk menjamin pemenuhan pangan nasionalhendaknya dikelola secara berimbang dan baik dengan mempertimbangkanproduksipanganyangdilakukanolehpetanikecil,masyarakatadatdanprodusenpangankecillainnya.Memastikanterlaksananyaredistribusilahanpertanianyanglebihberkeadilandanbukannyamodelfoodestateyangterpusat.PandemiCovid-19 telah menjadi pembelajaran bahwa sistem pangan terpusat tidak mampubertahan menghadapi krisis seperti yang ada saat ini, justru pertanianberkelanjutan yang dikelola petani-petani kecil lebih menunjukkan resilientnyadanhalinihendaknyadidukungolehpembiayaannegara.

Page 11: Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat...Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Rakyat Pendahuluan Pada Mei 2020, pemerintah nasional menyampaikan 89 Proyek Strategis

11

KontakPerson:

YayasanPetakDanum:Muliadi,081346264225

YayasanPusakaBentalaRakyat:FrankySamperante,081317286019

GRAIN:KartiniSamon,081314761305

KoalisiMahagaPetakDanumItah:Edie,085332993645