Metropolitan Pos 080 Email.indd

17
 1 nEDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014 HOTLINE PASANG IKLAN DAN PENGADUAN KANTOR REDAKSI 021-3190 2301 - 0813 1533 8511 nEDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014 METROPOLITAN POS, Jakarta, Terkait Izin Restoran Family Mart di Bulungan Jakarta Selatan, tidak beres, Satpol PP DKI Jakarta telah mengirim surat berita acara pemeriksaan (BAP) ke Satpol PP Jakarta Selatan terkait masalah izin restoran Family Mart di Bulungan Jakarta Se- latan milik PT Fajar Mitra Indah, untuk ditindak lanjuti. Ter kait surat tersebut t entang Restoran Family Mart d i Bulungan Jakarta Selatan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Jakarta Selatan, Sulistiarso, belum bisa dikonir masi, kata, Siswanto, salah satu Satpol PP Jaksel, karena se- dang keluar. Satpol PP DKI, Kuku Hadi, terlalu cepat dilantik dari Biro Umum DKI Jakarta baru kurang lebih dua bulan, sudah jelas tidak memenuhi aturan, sehing- ga tidak tegas terhadap ijin restoran Family Mart di Blok M. Sarpu Kepala Bidang Penindakan Satpol PP DKI Jakarta, mengatakan, kepada Metropolitan Pos, “memang benar tidak ada Izin UUG restoran FamilyMar t Blok M milik PT Fajar Mitra Indah, kita sudah kirim surat BAP ke Satpol PP Jakarta Selatan untuk ditindaklanjuti, silahkan saja konirmasi ke Satpol PP Jaksel, cetusnya ” , Senin, (16/6). SATU lagi cewek cantik yang akan memberi warna pada ilm nasional. Namanya Vicky Monica. Artis sek si ini akan berlakon sebagai tokoh Fira di ilm Mengejar Malam Pertama (MMP), produksi BIC Production. Tokoh ini menurutnya san- gat menantang karena membutuhkan in- ner acting, yakni per- mainan batin karena memendam rasa cinta pada Doni (yang di- perankan oleh Anada Omesh). Di mana unsur menantangnya? “Ka- lau informasi suasa- na hati kita d iekspos lewat dialog, itu kan gampang.Penonton langsung nangkap maksudnya. Tapi kalau cuma lewat Informasi Aspirasi Rakyat  Pendiri BERLIN SIAHAAN Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab  JENRI, SH nHARGA: Rp 3.500,- Luar Jawa + Ongkos Kirim E-mail: metropolitanpos@yahoo. com Surat Kabar Umum Bersambung Hal 15........Copot Satpol PP Bersambung Hal 15..Ke Film Profil Copot Satpol PP Jaksel Restoran Family Mart Tidak Ditutup Satpol PP DKI Kuku Hadi T erlalu Cepat Dilantik Dari Biro Umum METROPOLITAN POS, Batam,  Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Batam, Kepulauan Riau, Firmansyah enggan mengomen- tari perihal seorang Pegawai Negeri Sipil yang disebut-sebut memiliki rek- ening gendut hingga Rp1,3 triliun dan sedang diselidiki oleh Mabes Polri. Fir- mansyah di Batam, hanya tersenyum saat disinggung kasus yang melibatkan pegawainya. Ketika ditanya apakah PNS berini- sial NK itu masih aktif bekerja atau tidak, Firman juga hanya tersenyum. “Lihat saja di bawah,” kata dia kepada wartawan. Menurut Firman, seluruh informasi mengenai PNS rekening gendut sudah diserahkannya kepada bagian humas Pemkot Batam. Kepala Bagian Humas Bersambung Hal 15........ Sorang PNS Vicky Monica   Ke Film Bersama Cinta METROPOLITAN POS, Bandung, Sidang gugatan Ir Arnold Philipus Dji- watampu di PTUN Bandung atas sertiikat yang diterbitkan oleh A Samad Soemarga, SH MH, Kepala BPN Kota Bandung yaitu SHM 3774/Sukagalih tanggal 24-05-2010 atas nama DR.Eddy Wirawan SH diatas 3(tiga) bidang tanah Hak Milik atas nama Ir.Arnold Philipus Djiwatampu tidak lama lagi akan memasuki sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung dalam perkara Reg.No.05/G/2014/PTUN. Bdg, hal ini di sampaikan Maria Elska Liliasari, Pemerhati Hukum, kepada Metro- politan Pos, Kamis, (10/7). “Akan ada sekitar tiga kali sidang lagi, yaitu Sidang penambahan bukti, pemba- caan kesimpulan setelah itu sidang akhir pembacaan putusan,” kata Maria Elska Liliasari, pemerhati hukum yang peduli atas tatanan hukum yang benar, yang terus- menerus mengikuti jalannya persidangan gugatan Ir.Ar nold Philipus Djiwatampu un- tuk Pembatalan SHM 3774/Sukagalih tang- gal 24-05-2010 atas nama Eddy Wira wan . Menurut, Maria, sertipikat yang diterbit- kan dibuat diatas objek tanah yang masih jadi Objek Sengketa 5 Perkara di Pengadi- lan dan Objek Pidana Penyidikan 7 Laporan Polisi, sehingga Penerbitan Sertipikat terse- but secara Willen en Weeten met Opzet telah melanggar ketentuan PP RI No.24 ta- hun 1997 Pasal 31 ayat (2) yang pada intin- ya adalah, Jika didalam buku tanah terdapat catatan yang menyangkut data isik maupun data yuridis Penerbitan Sertipikat ditang- guhkan sampai catatan yang bersangkutan dihapus Jo Pasal 45 ayat (1) huruf e yang in- tinya adalah Kepala Kantor Pertanahan me- nolak menerbitkan Sertipikat apabila tanah bersangkutan merupakan objek sengketa di Pengadilan sekarang ini. lanjut Maria jalannya persidangan di PTUN berlangsung baik dan Majelis Hakim dapat menunjukan integritasn ya untuk menegakan kebenaran dan keadilan. Perjuangan Arnorld untuk memperoleh keadilan atas perampokan 3 bidang tanah miliknya oleh DR.Eddy Wirawan SH yang berkonspirasi dengan oknum BPN Kota Bandung telah berlangsung selama 20 tahun dan Ada banyak putusan pengadilan sebe- lumnya diwarnai banyak kejanggalan serta pemelintiran hukum, serta memperdagang- kan hukum, dan patut diduga adanya prak- tek Gratifikasi yang dilakukan oleh DR.Eddy Wirawan SH terhadap oknum BPN Kota Bandung dan Oknum Hakim Pengadilan Optimis Pengadilan PTUN Band  ung Berjalan Fair  Tangkap, Pejab at Dia !!! Seorang PNS Pemda Berinisial NK Memiliki Rekening Gendut Rp 1,3 Triliun Bersambung Hal 15........Optimis Pengadilan SAAT dipersidangan Pengadilan Kota Bandung yang dipimpin, Hakim Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kota Bandung, Nenny Frantika SH MH, (ditengah) Hakim Ang- gota, Eri Elpi Ritonga SH MH, (kiri) Hakim Anggota, R oni Erry Saputra SH.

description

ini merupakan koran metropolitan pos edisi 080

Transcript of Metropolitan Pos 080 Email.indd

  • 1nEDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014

    HOTLINE PASANG IKLAN DAN PENGADUAN KANTOR REDAKSI 021-3190 2301 - 0813 1533 8511nEDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014

    METROPOLITAN POS, Jakarta,Terkait Izin Restoran Family Mart di Bulungan Jakarta Selatan, tidak beres, Satpol PP DKI Jakarta telah mengirim surat berita acara pemeriksaan (BAP) ke Satpol PP Jakarta Selatan terkait masalah izin restoran Family Mart di Bulungan Jakarta Se-latan milik PT Fajar Mitra Indah, untuk ditindak lanjuti. Terkait surat tersebut tentang Restoran Family Mart di Bulungan Jakarta Selatan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Jakarta Selatan, Sulistiarso, belum bisa dikonfirmasi, kata, Siswanto, salah satu Satpol PP Jaksel, karena se-dang keluar.Satpol PP DKI, Kuku Hadi, terlalu cepat dilantik dari Biro Umum DKI Jakarta baru kurang lebih dua bulan, sudah jelas tidak memenuhi aturan, sehing-ga tidak tegas terhadap ijin restoran Family Mart di Blok M.Sarpu Kepala Bidang Penindakan Satpol PP DKI Jakarta, mengatakan, kepada Metropolitan Pos, memang benar tidak ada Izin UUG restoran FamilyMart Blok M milik PT Fajar Mitra Indah, kita sudah kirim surat BAP ke Satpol PP Jakarta Selatan untuk ditindaklanjuti, silahkan saja konfirmasi ke Satpol PP Jaksel, cetusnya , Senin, (16/6).

    SATU lagi cewek cantik yang akan memberi warna pada film nasional. Namanya Vicky Monica. Artis seksi ini akan berlakon sebagai tokoh Fira di film Mengejar Malam Pertama (MMP), produksi BIC Production. Tokoh ini menurutnya san-gat menantang karena membutuhkan in-ner acting, yakni per-mainan batin karena memendam rasa cinta pada Doni (yang di-perankan oleh Anada Omesh). Di mana unsur menantangnya? Ka-lau informasi suasa-na hati kita d iekspos lewat dialog, itu kan gampang. Penonton langsung nangkap maksudnya. Tapi kalau cuma lewat

    Informasi Aspirasi Rakyat

    PendiriBERLIN SIAHAAN

    Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabJENRI, SH

    nHARGA: @Rp 3.500,-Luar Jawa + Ongkos Kirim

    E-mail: [email protected]

    Surat Kabar Umum

    Bersambung Hal 15........Copot Satpol PP

    Bersambung Hal 15..Ke Film

    Profil

    Copot Satpol PP Jaksel Restoran Family Mart Tidak Ditutup

    Satpol PP DKI Kuku Hadi Terlalu Cepat Dilantik

    Dari Biro Umum

    METROPOLITAN POS,Batam, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Batam, Kepulauan Riau, Firmansyah enggan mengomen-tari perihal seorang Pegawai Negeri Sipil yang disebut-sebut memiliki rek-ening gendut hingga Rp1,3 triliun dan sedang diselidiki oleh Mabes Polri. Fir-mansyah di Batam, hanya tersenyum saat disinggung kasus yang melibatkan pegawainya.

    Ketika ditanya apakah PNS berini-sial NK itu masih aktif bekerja atau tidak, Firman juga hanya tersenyum.

    Lihat saja di bawah, kata dia kepada wartawan.Menurut Firman, seluruh informasi mengenai PNS rekening gendut sudah diserahkannya kepada bagian humas Pemkot Batam. Kepala Bagian Humas

    Bersambung Hal 15........ Sorang PNS

    Vicky MonicaKe Film Bersama Cinta

    METROPOLITAN POS, Bandung, Sidang gugatan Ir Arnold Philipus Dji-watampu di PTUN Bandung atas sertifikat yang diterbitkan oleh A Samad Soemarga, SH MH, Kepala BPN Kota Bandung yaitu SHM 3774/Sukagalih tanggal 24-05-2010 atas nama DR.Eddy Wirawan SH diatas 3(tiga) bidang tanah Hak Milik atas nama Ir.Arnold Philipus Djiwatampu tidak lama lagi akan memasuki sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung dalam perkara Reg.No.05/G/2014/PTUN.Bdg, hal ini di sampaikan Maria Elska Liliasari, Pemerhati Hukum, kepada Metro-politan Pos, Kamis, (10/7).Akan ada sekitar tiga kali sidang lagi, yaitu Sidang penambahan bukti, pemba-caan kesimpulan setelah itu sidang akhir pembacaan putusan, kata Maria Elska Liliasari, pemerhati hukum yang peduli atas

    tatanan hukum yang benar, yang terus-menerus mengikuti jalannya persidangan gugatan Ir.Arnold Philipus Djiwatampu un-tuk Pembatalan SHM 3774/Sukagalih tang-gal 24-05-2010 atas nama Eddy Wirawan .Menurut, Maria, sertipikat yang diterbit-kan dibuat diatas objek tanah yang masih jadi Objek Sengketa 5 Perkara di Pengadi-lan dan Objek Pidana Penyidikan 7 Laporan Polisi, sehingga Penerbitan Sertipikat terse-but secara Willen en Weeten met Opzet telah melanggar ketentuan PP RI No.24 ta-hun 1997 Pasal 31 ayat (2) yang pada intin-ya adalah, Jika didalam buku tanah terdapat catatan yang menyangkut data fisik maupun data yuridis Penerbitan Sertipikat ditang-guhkan sampai catatan yang bersangkutan dihapus Jo Pasal 45 ayat (1) huruf e yang in-tinya adalah Kepala Kantor Pertanahan me-nolak menerbitkan Sertipikat apabila tanah

    bersangkutan merupakan objek sengketa di Pengadilan sekarang ini. lanjut Maria jalannya persidangan di PTUN berlangsung baik dan Majelis Hakim dapat menunjukan integritasnya untuk menegakan kebenaran dan keadilan.Perjuangan Arnorld untuk memperoleh keadilan atas perampokan 3 bidang tanah miliknya oleh DR.Eddy Wirawan SH yang berkonspirasi dengan oknum BPN Kota Bandung telah berlangsung selama 20 tahun dan Ada banyak putusan pengadilan sebe-lumnya diwarnai banyak kejanggalan serta pemelintiran hukum, serta memperdagang-kan hukum, dan patut diduga adanya prak-tek Gratifikasi yang dilakukan oleh DR.Eddy Wirawan SH terhadap oknum BPN Kota Bandung dan Oknum Hakim Pengadilan

    Optimis Pengadilan PTUN Bandung Berjalan Fair

    Tangkap, Pejabat Dia !!!

    Seorang PNS Pemda Berinisial NK Memiliki Rekening Gendut Rp 1,3 Triliun

    Bersambung Hal 15........Optimis Pengadilan

    SAAT dipersidangan Pengadilan Kota Bandung yang dipimpin, Hakim Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kota Bandung, Nenny Frantika SH MH, (ditengah) Hakim Ang-gota, Eri Elpi Ritonga SH MH, (kiri) Hakim Anggota, Roni Erry Saputra SH.

    EDISI 79.indd 1 7/14/2014 5:56:02 AM

  • 2 EDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014 REDAKSI

    DIBUTUHKAN PERWAKILAN, BIRO DAN WARTAWAN :

    Bagi anda yang berminat Hubungi Kantor Redaksi

    1. Depok2. Ciamis3. Tasikmalaya4. Banjar5. Sumedang6. Majalengka7. Cianjur8. Subang9. Provinsi Jabar10. Provinsi Jawa Timur

    11. Denpasar12. Nusa Tenggara 13. Kalimantan Timur14. Kalimantan Selatan15. Sumatera Utara16. Sumatera Barat17. Sumatera Selatan18. Lampung19. Sulawesi

    JURISMAN SITANGGANG : 081315338511

    TARIF IKLANIklan Kuping Ukuran Standart = RP 500.000,- Iklan Warna Ukuran 3R = RP 1.000.000,-Iklan Warna Ukuran 4R Photo = RP 2.000.000,-Iklan Kolom Ukuran Standart = RP 50.000,-Iklan 1 Halaman Penuh Warna = RP 12.000.000,-Iklan 1/2 Halaman Warna = RP 6.000.000,-Iklan Halaman Warna = RP 3.000.000,-Iklan 3/4 Halaman Warna = RP 1.500.000,-

    Alamat Redaksi : Jl. Kramat Raya No 1 Blok B Gedung Paseban, Jakarta Pusat 10450

    Telp. 021-51393635, 31902301 Fax. 021- 31902301E-mail: [email protected]

    REKENING BANK : BANK BCA REK NO : 0948118320 BANK BRI REK NO 086201003057507A.N: JENRI SITANGGANG

    Diterbitkan Oleh PT Sukses Parna Sejahtera

    SK MENHUM & HAM RI :Nomor : AHU-0016178.AH.01.09. Tahun 2011

    SIUP Nomor: 03821-05/PM/1.824.271

    Penasehat Hukum Drs. Jatenangan Manalu SE MM H.Hum, Hotman Sitorus SH MH, Paulus Subandi

    SH MH, Poltak Siringoringo SH MH., Sabar Siahaan SH. Ferdinan Montorori SH.MH,

    F. Matondang, SH.

    Pendiri Jenri, Berlin Siahaan, Robert N

    Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan Berlin Siahaan.

    Pemimpin Redaksi Jenri, SH

    Redaktur Pelaksana Firdaus Panjaitan

    Redaktur Jamadin, Laris Naibaho

    Manager Pemasaran Hasadungan Siregar

    Sekretaris Redaksi Mula Tua

    Bagian KeuanganYessie M. Sani

    Dewan Redaksi Jenri, SH, Peris, Parel N, Laris Naibaho, SH

    Tumbur Limbong, Posman Sijabat

    Staf Redaksi Jonni Sitanggang

    Litbang Onasis, Robert N, Marlon N SE.,

    Tony N SE., Parel Naibaho, Hotman Pardede

    STAF AHLI Edison Sitanggang, William Satar, SH

    (Budaya, Pariwisata & HAKI)

    Layout Tatema Marunduri

    Bagian Sirkulasi Mulatua, Rinaldi Josua

    Penasehat Andar Situmorang SH ML, Jack Monang

    Napitupulu, Perdi Sitanggang, Kol. (Pur) Drs. Lauasa M. Hutagalung, H. Sitanggang,

    Drs. Rudolf Naibaho, Uba A Sitanggang, Hakim Siahaan, Bindu Marbun

    MR/DPR: Silverius Naibaho, Departemen Perhubungan: Manarsar DH Sibuea, Departemen Pertanian & Ke-hutanan: , Koordinator Liputan Polda Metro Jaya: Mulyawan, Mabes Polri: Mangampu S, A. Hasiholan, Biro Jakarta Pusat: Mulyawan, Pengadilan Jakarta Pusat: Lambok Gurning, SH, DPRD DKI Jakarta: Biro Jakarta Barat: Juli Ostar H, SH, Biro Jakarta Selatan: Hotdiman, Biro Jakarta Utara: Peris (Koordinator) Benny Manulang, Biro Jakarta Timur: Marisi Tua Malau, Perwakilan Bekasi: Gibson Sibarani, Marisi Anggiat, Biro Depok : Biro Bogor : Perwakilan Banten: nBiro Kabupaten Tangerang: Tumbur Limbong (Kepala), G. Harry Simbolon, Alden Robertus Simbolon, Nara N, nBiro Kotamadya Tangerang: Erwin Sinaga (Koordinator). Biro Kotamadya Tangerang Se-latan: PJ. Manorsa S, Biro Kerawang: Novi Andre Putra, Perwakilan Sumatera Utara: Biro Humbang Hasundutan: Biro Samosir: Helbos Sitanggang, Biro Pekanbaru: nBiro Batam: Januael Marbun Biro Karimun: Rahotan Siahaan,Perwakilan Jawa Barat: Biro Bandung : M. Saragih, Biro Bandung Barat : Sahat Sitanggang, Biro Tasik Malaya : Adang Suparman (Kepala),Perwakilan Ciamis: Asdi, Perwakilan Jawa Timur: Aswin, PERCETAKAN : CV. Grazia Indah (Isi diluar tanggungjawab percetakan).

    Kenangan RakyatINDONESIA saat ini menghadapi suatu paradoks pelik yang menuntut

    jawaban dari para pemimpin nasional. Setelah 16 tahun melaksanakan re-formasi, kenapa masyarakat kita bertambah resah dan bukannya tambah bahagia, atau dalam istilah anak muda sekarang semakin galau?

    Dipimpin bergantian oleh empat presiden antara 1998 dan 2014, mulai dari BJ Habibie, KH Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia telah mencatat sejumlah kemajuan di bidang ekonomi dan politik. Mereka memimpin di bawah bendera refor-masi yang didukung oleh pemerintahan yang dipilih rakyat melalui proses yang demokratis.

    Ekonomi semakin berkembang dan masyarakat banyak yang bertam-bah makmur. Bank Dunia bulan Mei ini mengatakan ekonomi Indonesia su-dah masuk 10 besar dunia, jauh lebih awal dari perkiraan pemerintah SBY yang memprediksi baru terjadi tahun 2025. Di bidang politik, masyarakat sudah banyak menikmati kebebasan serta hak-haknya dibandingkan sebel-umnya, termasuk di antaranya melakukan pergantian pemimpinnya secara periodik melalui pemilu yang demokratis.

    Namun, di sisi lain, kita melihat dan merasakan kegalauan masyarakat seperti yang dapat kita saksikan melalui protes di jalan-jalan di kota besar dan kecil dan juga di ruang publik lainnya, termasuk media massa dan me-dia sosial. Gejala apa ini?

    Pemimpin nasional dan pemikir di Indonesia bingung menjelaskan fenomena bagaimana keresahan dan kemarahan masyarakat justru mere-bak. Sementara, oleh dunia, Indonesia dijadikan model keberhasilan re-formasi yang menghantarkan kebebasan politik serta demokrasi bersama pembangunan ekonomi bagi masyarakatnya.

    Izinkan saya melalui tulisan singkat ini menyampaikan pandangan saya menguraikan permasalahan bangsa ini dan menawarkan paradigma baru untuk bersama mengatasinya. Saya bukan ahli politik atau pembangunan. Untuk itu, pandangan ini banyak berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya selama ini, baik sebagai Wali Kota Surakarta maupun Gubernur DKI Jakarta. Oleh karena itu, keterbatasan dalam pandangan ini mohon dimak-lumi.

    Sebatas kelembagaanReformasi yang dilaksanakan di Indonesia sejak tumbangnya rezim

    Orde Baru Soeharto tahun 1998 baru sebatas melakukan perombakan yang sifatnya institusional. Ia belum menyentuh paradigma, mindset, atau buda-ya politik kita dalam rangka pembangunan bangsa (nation building). Agar perubahan benar-benar bermakna dan berkesinambungan, dan sesuai den-gan cita-cita Proklamasi Indonesia yang merdeka, adil, dan makmur, kita perlu melakukan revolusi mental.

    Nation building tidak mungkin maju kalau sekadar mengandalkan perombakan institusional tanpa melakukan perombakan manusianya atau sifat mereka yang menjalankan sistem ini. Sehebat apa pun kelembagaan yang kita ciptakan, selama ia ditangani oleh manusia dengan salah kaprah tidak akan membawa kesejahteraan. Sejarah Indonesia merdeka penuh dengan contoh di mana salah pengelolaan (mismanagement) negara telah membawa bencana besar nasional.

    Kita melakukan amandemen atas UUD 1945. Kita membentuk sejumlah komisi independen (termasuk KPK). Kita melaksanakan otonomi daerah. Dan, kita telah banyak memperbaiki sejumlah undang-undang nasional dan daerah. Kita juga sudah melaksanakan pemilu secara berkala di tingkat nasional/daerah. Kesemuanya ditujukan dalam rangka perbaikan pengelo-laan negara yang demokratis dan akuntabel.

    Namun, di saat yang sama, sejumlah tradisi atau budaya yang tumbuh subur dan berkembang di alam represif Orde Baru masih berlangsung sam-pai sekarang, mulai dari korupsi, intoleransi terhadap perbedaan, dan sifat kerakusan, sampai sifat ingin menang sendiri, kecenderungan menggu-nakan kekerasan dalam memecahkan masalah, pelecehan hukum, dan sifat oportunis. Kesemuanya ini masih berlangsung, dan beberapa di antaranya bahkan semakin merajalela, di alam Indonesia yang katanya lebih reformis.

    Korupsi menjadi faktor utama yang membawa bangsa ini ke ambang kebangkrutan ekonomi di tahun 1998 sehingga Indonesia harus menerima suntikan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang harus ditebus oleh bangsa ini dengan harga diri kita. Terlepas dari sepak terjang dan kerja keras KPK mengejar koruptor, praktik korupsi sekarang masih berlangsung, malah ada gejala semakin luas.

    Demikian juga sifat intoleransi yang tumbuh subur di tengah kebebasan yang dinikmati masyarakat. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang pesat malah memacu sifat kerakusan dan keinginan sebagian masyarakat untuk cepat kaya sehingga menghalalkan segala cara, termasuk pelanggaran hukum.

    Jelas reformasi, yang hanya menyentuh faktor kelembagaan negara, tidak akan cukup untuk menghantarkan Indonesia ke arah cita-cita bang-sa seperti diproklamasikan oleh para pendiri bangsa. Apabila kita gagal melakukan perubahan dan memberantas praktik korupsi, intoleransi, ker-akusan, keinginan cepat kaya secara instan, pelecehan hukum, dan sikap oportunis, semua keberhasilan reformasi ini segera lenyap bersama kehan-curan bangsa.

    Perlu revolusi mentalDalam pembangunan bangsa, saat ini kita cenderung menerapkan prin-

    sip-prinsip paham liberalisme yang jelas tidak sesuai dan kontradiktif den-gan nilai, budaya, dan karakter bangsa Indonesia. Sudah saatnya Indonesia melakukan tindakan korektif, tidak dengan menghentikan proses reformasi yang sudah berjalan, tetapi dengan mencanangkan revolusi mental men-ciptakan paradigma, budaya politik, dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya Nusantara, bersahaja, dan berkesinambungan.

    Penggunaan istilah revolusi tidak berlebihan. Sebab, Indonesia me-

    merlukan suatu terobosan budaya politik untuk memberantas setuntas-tuntasnya segala praktik-praktik yang buruk yang sudah terlalu lama dibi-arkan tumbuh kembang sejak zaman Orde Baru sampai sekarang. Revolusi mental beda dengan revolusi isik karena ia tidak memerlukan pertumpa-han darah. Namun, usaha ini tetap memerlukan dukungan moril dan spiri-tual serta komitmen dalam diri seorang pemimpindan selayaknya setiap revolusidiperlukan pengorbanan oleh masyarakat.

    Dalam melaksanakan revolusi mental, kita dapat menggunakan konsep Trisakti yang pernah diutarakan Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963 dengan tiga pilarnya, Indonesia yang berdaulat secara politik, Indonesia yang mandiri secara ekonomi, dan Indonesia yang berkepribadian secara sosial-budaya. Terus terang kita banyak mendapat masukan dari diskusi dengan berbagai tokoh nasional tentang relevansi dan kontektualisasi kon-sep Trisakti Bung Karno ini.

    Kedaulatan rakyat sesuai dengan amanat sila keempat Pancasila harus-lah ditegakkan di Bumi kita ini. Negara dan pemerintahan yang terpilih me-lalui pemilihan yang demokratis harus benar-benar bekerja bagi rakyat dan bukan bagi segelintir golongan kecil. Kita harus menciptakan sebuah sistem politik yang akuntabel, bersih dari praktik korupsi dan tindakan intimidasi.

    Semaraknya politik uang dalam proses pemilu sedikit banyak memen-garuhi kualitas dan integritas dari mereka yang dipilih sebagai wakil rakyat. Kita perlu memperbaiki cara kita merekrut pemain politik, yang lebih men-gandalkan kete-

    rampilan dan rekam jejak ketimbang kekayaan atau kedekatan mereka dengan pengambil keputusan.

    Kita juga memerlukan birokrasi yang bersih, andal, dan kapabel, yang benar-benar bekerja melayani kepentingan rakyat dan mendukung peker-jaan pemerintah yang terpilih. Demikian juga dengan penegakan hukum, yang penting demi menegakkan wibawa pemerintah dan negara, menjadi-kan Indonesia sebagai negara yang berdasarkan hukum. Tidak kalah pent-ingnya dalam rangka penegakan kedaulatan politik adalah peran TNI yang kuat dan terlatih untuk menjaga kesatuan dan integritas teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Di bidang ekonomi, Indonesia harus berusaha melepaskan diri dari ketergantungan yang mendalam pada investasi/modal/bantuan dan teknologi luar negeri dan juga pemenuhan kebutuhan makanan dan ba-han pokok lainnya dari impor. Kebijakan ekonomi liberal yang sekadar mengedepankan kekuatan pasar telah menjebak Indonesia sehingga meng-gantung pada modal asing. Sementara sumber daya alam dikuras oleh peru-sahaan multinasional bersama para komprador Indonesia-nya.

    Reformasi 16 tahun tidak banyak membawa perubahan dalam cara kita mengelola ekonomi. Pemerintah dengan gampang membuka keran impor untuk bahan makanan dan kebutuhan lain. Banyak elite politik kita terjebak menjadi pemburu rente sebagai jalan pintas yang diambil yang tidak me-mikirkan konsekuensi terhadap petani di Indonesia. Ironis kalau Indonesia dengan kekayaan alamnya masih mengandalkan impor pangan. Indonesia secara ekonomi seharusnya dapat berdiri di atas kaki sendiri, sesuai den-gan amanat Trisakti. Ketahanan pangan dan ketahanan energi merupakan dua hal yang sudah tidak dapat ditawar lagi. Indonesia harus segera men-garah ke sana dengan program dan jadwal yang jelas dan terukur. Di luar kedua sektor ini, Indonesia tetap akan mengandalkan kegiatan ekspor dan impor untuk menggerakkan roda ekonomi.

    Kita juga perlu meneliti ulang kebijakan investasi luar negeri yang ang-kanya mencapai tingkat rekor beberapa tahun terakhir ini karena ternyata sebagian besar investasi diarahkan ke sektor ekstraktif yang padat modal, tidak menciptakan banyak lapangan kerja, tetapi mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya.

    Pilar ketiga Trisakti adalah membangun kepribadian sosial dan budaya Indonesia. Sifat ke-Indonesia-an semakin pudar karena derasnya tarikan arus globalisasi dan dampak dari revolusi teknologi komunikasi selama 20 tahun terakhir. Indonesia tidak boleh membiarkan bangsanya larut dengan arus budaya yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa kita.

    Sistem pendidikan harus diarahkan untuk membantu membangun identitas bangsa Indonesia yang berbudaya dan beradab, yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama yang hidup di negara ini. Akses ke pendidi-kan dan layanan kesehatan masyarakat yang terprogram, terarah, dan tepat sasaran oleh nagara dapat membantu kita membangun kepribadian sosial dan budaya Indonesia.

    Dari mana kita mulaiKalau bisa disepakati bahwa Indonesia perlu melakukan revolusi men-

    tal, pertanyaan berikutnya adalah dari mana kita harus memulainya. Jawa-bannya dari masing-masing kita sendiri, dimulai dengan lingkungan kelu-arga dan lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kerja dan kemudian meluas menjadi lingkungan kota dan lingkungan negara.

    Revolusi mental harus menjadi sebuah gerakan nasional. Usaha kita bersama untuk mengubah nasib Indonesia menjadi bangsa yang benar-benar merdeka, adil, dan makmur. Kita harus berani mengendalikan masa depan bangsa kita sendiri dengan restu Allah SWT. Sebab, sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu bangsa kecuali bangsa itu mengubah apa yang ada pada diri mereka.

    Saya sudah memulai gerakan ini ketika memimpin Kota Surakarta dan se-jak 2012 sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sejumlah teman yang sepaham juga sudah memulai gerakan ini di daerahnya masing-masing. Insya Allah, usaha ini dapat berkembang semakin meluas sehingga nanti benar-benar menjadi sebuah gerakan nasional seperti yang diamanatkan oleh Bung Karno, me-mang revolusi belum selesai. Revolusi Mental Indonesia baru saja dimulai.

    Joko Widodo, Capres PDIPSumber. Kompas.com

    EDISI 79.indd 2EDISI 79.indd 2 7/14/2014 5:51:59 AM7/14/2014 5:51:59 AM

  • 3EDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014METROPOLITAN

    Jakarta, METROPOLITAN POSenindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemprov DKI tahun anggaran

    2013 sebanyak 86 temuan, Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Ja-karta akan membentuk panitia khusus (pansus).

    Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial So-fyan mengatakan, seluruh anggota de-wan sepakat dibentuk pansus untuk menindaklanjuti temuan BPK tersebut. Karena, setelah mendapatkan laporan hasil pemeriksaan BPK, pihaknya belum menerima penjelasan apa pun terhadap temuan BPK dari Pemprov DKI.

    Kami sudah buat pansus. Sudah kami pertanyakan. Saya sudah lihat jawaban dari Pak Gubernur, tetapi ti-dak menyinggung dengan tajam. Nah, ini akan kami tanyakan ulang pada waktu menerima laporan pertanggung-jawaban, kata Ferrial seusai memimpin Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (10/7).

    Dari 86 temuan tersebut, Pansus DPRD DKI ini akan menyoroti secara khusus 11 temuan BPK. Di antaranya ter-kait pembelian bus Transjakarta, pem-

    Tindak Lanjuti 86 Temuan BPK

    DPRD DKI Bentuk Pansus Jakarta, METROPOLITAN POSRencana Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta

    Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk melakukan re-shufle pejabat di jajaran birokrasi Pemprov DKI telah mendapatkan restu dari Gubernur DKI non aktif Joko Widodo (Jokowi).

    Calon Presiden (capres) dengan nomor urut 2 ini men-gatakan pembenahan birokrasi Pemprov DKI dengan meng-ganti para pejabat eselon II dapat dilakukan Ahok tanpa menunggu dirinya kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta.

    Saya sudah bilang ke Pak Jokowi. Tanya mau dilantik kapan soal Sekda, beliau bilang lantik saja. Terus saya bi-lang pejabat eselon II yang nggak perform gimana? Mau tunggu gubernur atau langsung ganti? Beliau bilang ganti semua, tukar semua, nggak usah nunggu, ungkap Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (11/7).

    Setelah mendapat restu dari Jokowi, rencananya Ahok akan melakukan perubahan dan mutasi para pejabat es-elon bersama-sama dengan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI yang baru, yaitu Saefullah.

    Rencananya akan ada beberapa pejabat eselon yang akan dirotasi atau dipindahkan ke SKPD yang lain karena sudah terlalu lama bertugas di satu SKPD. Tetapi ada juga pejabat eselon II yang akan distakan karena tidak memi-liki kinerja yang baik.

    Ini mau diusulkan bareng-bareng Sekda DKI. Baru kita usulkan ke Mendagri. Kita akan menstakan bebera-pa eselon II. Terutama yang kinerjanya tidak baik. Nanti kita tanya. Ya kira-kira sudah ada lah pejabat eselon yang akan kita stakan, jelasnya.

    Selain masalah reshufle pejabat DKI, mantan Bupati Belitung Timur ini juga sudah memberitahukan masalah Taman BMW dan pembongkaran Stadion Lebak Bulus ke-pada Jokowi.

    Saya juga sudah sampaikan kasus Taman BMW dan Lebak Bulus. Kita kan bukan membongkar dan menjual, tetapi kita pindahin nggak kena pasal izin Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pasalnya, mengatur kalau kamu jual atau bongkar. Kita kan pindahkan, nggak ada urusan. Semua jalan kok. bahkan kita sudah anggarkan Rp 50 miliar kalau nggak salah tahun ini untuk Taman BMW, paparnya. Tim

    Ahok Direstui JokowiLakukan Reshuffl e Pejabat

    M

    METROPOLITAN POS, Jakarta,Pembinaan RT, RW bulan suci

    Ramadhan yang dilaksanakan di Lt.3 Kantor Kelurahan Utan Panjang dipimpin langsung oleh Lurah Utan Panjang, Wahyu Prabowo. Dalam pidatonya, Lurah Utan Panjang menyampaikan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam me-nyikapi bulan suci Ramadhan. Di-harapkan kepada seluruh masyara-kat, terutama Ketua Rt, Rw untuk menghimbau warganya untuk melakukan ronda atau siskamling, demi terciptanya keamanan ling-kungan secara kondusif. Dan untuk para orang tua, agar tetap waspada dalam mengawasi anak-anaknya. Jangan begitu saja melepaskan anak-anaknya di luar, demi kenya-manan bersama. Selanjutnya dalam hal kebersihan lingkungan, Lurah Utan Panjang menegaskan , kita akan melakukan pembongkaran kandang unggas milik warga Kelu-rahan Harapan Mulya yang berada

    di kawasan Kelurahan Utan Pan-jang, karena telah membuat pence-maran lingkungan dengan aroma yang tidak sedap, serta menyalahi aturan yang berlaku.

    Dalam Pelaksanaan Pilpres 2014, pihak Kelurahan Utan Pan-jang, menyarankan kepada warg-anya baik tua dan muda agar dapat hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan dukungan suara kepada salah satu kandidat, sesuai pilihannya masing-masing.

    Begitu juga Pemilihan Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) yang akan diselenggarakan oleh pihak kelurahan. Serta pemba-gian Bantuan Operasional Pemer-intah (BOP) dari bulan Januari-April tidak dikenakan PPH, untuk bulan Mei-Juni dikenakan PPH. Peruba-han honoriumnya kita ganti dengan biaya operasional Rt, Rw. Bulan Juli-Desember, insya Allah tidak dikena-kan PPH, ujarnya. Benny Manul-lang/Yessie M.Sani

    Pembinaan RT, RW Di Bulan Suci Ramadhan 2014

    Kelurahan Utan Panjang,Kecamatan Kemayoran Jakpus

    Jakarta, METROPOLITAN POSKetua Dewan Perwakilan Raky-

    at Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ferrial Sofyan menegaskan, bila Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta, maka untuk menentukan siapa yang akan mengisi posisi Wakil Gubernur (Wagub) DKI yang kosong diserahkan kepada pe-mimpin Partai Demokrasi Indo-nesia Perjuangan (PDI-P) dan Ger-indra.

    Karena, kedua partai ini keluar sebagai pemenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukda) DKI 2012. Sehingga, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berhak mengu-sulkan siapa yang akan dipilih menjadi Wagub DKI Jakarta.

    Semua itu tergantung kesepakatan partai pemenang pen-gusung Jokowi-Ahok saat Pemilukada DKI 2012. Yaitu, Partai Gerindra dan PDI-P. Jadi terserah Pak Prabowo dan Bu Mega untuk mengusulkannya dua orang, kata Ferrial di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (10/7).

    Politisi dari Fraksi Demokrat ini menerangkan, PDI-P dan Partai Gerindra akan mengusulkan dua calon Wagub DKI. Ke-mudian dua calon tersebut akan diserahkan kepada DPRD DKI Jakarta untuk memilih satu dari dua calon yang diajukan.

    Jadi, nanti dua partai pemenang Pemilukada DKI yang akan mengusulkan dua orang. Yang mengusulkan PDI-P dan Gerindra. Kalau dia ajukan A dan B, kita tahu mana yang pan-tas. Nanti DPRD lah yang akan memilih satu di antara dua calon tersebut, ujarnya.

    Namun yang pasti, penentuan Wagub DKI tidak bisa di-lakukan secara terburu-buru. Meski cukup banyak lembaga survei yang mengunggulkan Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014, Ferrial menyatakan DPRD DKI tetap akan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Ya, tunggu saja tanggal 22 Juli mendatang. Kami belum ngomong soal posisi wagub. Tetapi yang pasti, kalau wagub, dia tentu otomatis menjadi gubernur, tuturnya.

    Kendati demikian, Ferrial belum mengetahui apakah DPRD lama atau DPRD baru yang akan menetapkan Wagub. Karena pelantikan anggota DPRD periode 2014-2019 akan dilakukan pada Agustus 2014.

    Saya tidak tahu, apakah mau terburu-buru memilih wagub setelah penetapan presiden tanggal 22 Juli atau menunggu sampai Oktober? Kalau ingin cepat-cepat, kami siap saja, kata Ferrial. Tim

    Calon Wagub DKI Ditentukan Prabowo dan Megawati

    bangunan kampung deret, Kartu Ja-karta Pintar (KJP), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) hingga program elek-tronik seperti e-budgeting, e-asset dan sebagainya yang dinilai tidak optimal dan terindikasi kerugian daerah.

    Jawabannya sangat sederhana. Semua temuan itu harus dikupas hing-ga sekecil-kecilnya, mendetail. Seperti pembangunan kampung deret. Karena kita menggunakan uang negara untuk membangun rumah orang yang tidak pada tempatnya. Rumah itu rumah liar yang dibangun diatas negara, ujarnya.

    Dengan membangun rumah di atas lahan negara, Ferrial menilai Pemprov DKI mengabsahkan pemanfaatan se-cara liar tanah milik pemerintah oleh oknum tak bertanggung jawab.

    Dia mempertanyakan dasarnya apa tetap dilakukan pembangunan rumah di lahan negara. Apakah untuk kepent-ingan politik atau pemanfaatan suara di Pilpres, Ferrial pun tidak tahu me-nahu.

    Dasarnya apa? Mungkin karena kepentingan politik. Mungkin dia men-dukung Pak Jokowi waktu pemilukada lalu. Yang kedua, dia (warga) diman-faatkan untuk pemanfaatan suara di

    Pilpres. Ya, saya enggak tahu lah, un-gkapnya.

    Begitu juga dengan pelaksanaan sensus atas aset tetap dan aset lain-nya yang belum memadai. Politisi dari Fraksi Demokrat ini menilai perlu ada penyelidikan khusus untuk mengeta-hui letak kelemahan dari sensus atas asset yang tidak pernah berjalan den-gan baik.

    Untuk asset, jawabannya terlalu sedernana yang diberikan Pemprov DKI. Nah ini harus dikupas. Kan tidak sesederhana itu. Asset kita banyak yang hilang, paparnya.

    Bila Pemprov DKI Jakarta tidak mampu menjelaskan secara rinci men-genai temuan BPK tersebut, maka DPRD DKI tidak akan menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2013. Namun pe-nolakan tersebut tidak akan berdam-pak banyak terhadap penyelenggaraan negara.

    Bisa saja pertanggungjawabannya tidak kami terima. Tetapi itu sesuai dengan UU dia hanya rekomendasi, tetapi tidak ada dampak impeachment. Kan hanya semacam evaluasi, te-gasnya. Tim

    ky-a

    o-er-

    EDISI 79.indd 3EDISI 79.indd 3 7/14/2014 5:52:01 AM7/14/2014 5:52:01 AM

  • 4 EDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014 METROPOLITAN

    METROPOLITAN POS, Jakartaulan Suci Ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan, pada bu-lan Ramadhan tersebut umat Islam menjalankan ibadah puasa mena-

    han makan, minum dan menahan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Al-lah SWT selama satu bulan penuh, saling menghormati dan menghargai dengan sesame umat beragama lainnya.

    Jalin Silaturahmi merupakan salah satu perbuatan mulia dalam menegakkan Ukhuwah Islamiayah didalam bulan suci Ramadhan, begitu pula yang dilakukan UPT GOR Senen Jakarta Pusat yang diko-mandoi Drs. Sutarman yang turut serta meramaikan bulan suci Ramadhan dengan mendekatkan seluruh elemen UPT GOR Senen dengan komunitas, Remaja Ceria, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Remaja Binaan dan para warga masyarakat sekitar GOR Senen mengadakan buka puasa bers-ama ang diadakan di Aula GOR Senen yang dihadiri sekitar 300 orang, Jumat (11/7).

    Dalam Tausiahnya Ustad Noorshofa Thohir memberikan pencerahan tentang pentingnya beribadah di bulan Suci Rama-dhan yang sangat berbeda dibandingkan bulan-bulan lain, dalam bulan Ramadhan semua pintu surga dibuka bagi umat yang sedang menjalankan ibadah puasa, yang mana setiap ibadah dicatat berkali lipat dalam bulan suci Ramadhan ini, katanya.

    Marilah didalam bulan suci ini kita mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, dengan sepenuh hati dan saling menghar-gai sesama umat beragama, dan jangan lupa untuk berbagi rezeki dengan sesa-ma saudara kita yang sedang kesusahan, sambil menjaga diri dari hawa nafsu dan perbuatan yang dapat membatalkan iba-dah puasa kita,katanya

    Sementara itu Kepala UPT GOR Senen Drs. Sutarman mengatakan, kegiatan buka puasa ini sengaja kami adakan untuk men-jalin tali silaturahmi antara seluruh kary-awan UPT, Remaja Ceria, Komunitas Warga GOR Senen, Pedagang, Budayawan, Kelom-pok Ilmiah Remaja (KIR), Remaja Binaan, warga sekitar GOR Senen dengan jumlah yang hadir sebanyak 300 orang, katanya

    Lebih lanjut Sutarman menambahkan, Komunitas GOR Senen merupakan kum-pulan para pelaku usaha di sekitar GOR Senen, seperti pedagang, juru parkir, dan budayawan yang tergabung di Komunitas GOR Senen, dengan harapan dapat diday-agunakan untuk menjaga ketentraman, ketertiban, kebersihan dan kebersamaan antar semuanya dengan harapan dapat bekerjasama saling menghargai dan mem-bantu menjaga agar wilayah Senen aman, nyaman dan tidak rawan lagi, tambahnya

    Fasilitas GOR Senen ini adalah untuk masyarakat disamping dipergunakan un-tuk berbagai kegiatan olahraga, seni bu-

    B

    Sudin Sosial Jakbar:Beri Sedekah PMKSdi Jalan dikurung 3 Bulan

    daya dan aktiitas lainnya, dan warga juga diharapkan dapat bekerjasama dengan kami selaku pengelola dalam menjaga serta memeliharanya, kesadaran inilah yang ingin kami pertahankan,ujar Pae panggilan akrabnya Drs. Sutarman.

    Bukan hal mudah dan penuh perjuan-gan untuk menjadikan GOR Senen seb-agai fasilitas olahraga yang nyaman dan aman. Dalam perjalanan sejarahnya, GOR Senen justru awalnya dihuni oleh para pelaku criminal, karena lokasinya yang diapit oleh stasiun dan terminal, tetapi sekarang sudah berubah drastis, nyaman, aman dan representatifuntuk kegiatan olahraga, budaya, dan lainnya.

    Saya ingin merangkul semuanya, mulai olahragawan, budayan, sastrawan, pedagang sampai preman untuk diarah-kan menjadi lebih baik. Dengan menjaga hubungan silaturahmi, sehingga hubun-gan kita menjadi solid, sehingga program pemerintah dalam mengolahragakan ma-syarakat menuju manusia sehat jasmani dan rohani bias terwujud, dengan sehat jasmani dan rohani kita bisa meningkat-kan kualitas hidup kedepan, dan kegiatan ini Insya Allah akan kita adakan setiap tahun, begitu pula dengan hari-hari be-sar Islam lainnya akan kita adakan juga, pungkasnya. Mulyawan

    Camat Tanah Abang, Gusur Pedagang Kaki Lima, Dan Parkir Liar Bandel

    Basmi Macet Di Bulan Suci Ramadhan

    METROPOLITAN POS, Jakarta,Bulan suci Ramadhan membuat umat Islam berlomba-

    lomba untuk mendapatkan kebajikan dan pahala dengan ja-lan berpuasa dan beramal soleh, memberikan sedekah, infaq dan mengeluarkan zakat sebelum hari raya Iedul Fitri tiba.

    Maraknya PMKS dikota Jakarta membuat kota Jakarta kumuh dan semrawut dengan berkeliaran para PMKS di jalan-jalan Ibukota Jakarta, membuat Sudin Sosial di Lima Wilayah Kota Jakarta berperan aktif dengan mengadakan Sosialisasi operasi simpatik di jalan-jalan di Jakata Barat, dan kegiatan ini difokuskan di Jalan Pangeran Jayakarta, Ja-lan TB Angke, Perempatan Cengkareng dan Perempaan Gro-gol Jakarta Barat.

    Kegiatan Sosialisasi dipimpin langsung oleh Kasudin So-sial Jakarta Barat Ika Yuli Rahayu dan jajaran Sudin Sosial lainnya dengan mncegat para pengendara serta membagi-kan brosur serta bunga.

    Menurut Ika, Kami mmberitahukan kepada pengendara motor dan mobil agar tidak member apapun kepada PMKS di jalan, karena menurut Perda No. 8/2007 dengan sanksi berupa denda sebesar Rp. 20 juta atau kena kurungan se-lama tiga bulan, jelasnya

    Kegiatan Sosialisasi ini bertujuan meminimalisir menin-gkatnya gelandangan dan pengemis dari luar wilayah masuk kewilayah Jakarta Barat, dengan menghimbau peran ma-syarakat untuk dapat memilimalisir keberadaan PMKS.

    Lanjutnya, bagi masyarakat yang ingin memberikan ban-tuan kepada warga yang kurang mampu dapat menyalur-kannya ke lembaga resmi yang telah ditentukan, jadi untuk memberi sedekah atau bantuan sudah ada saluran resminya, tidak dijalanan, pungkasnya.

    Menurut Murthado (52) pengendara motor mengatakan, saya setuju dengan kegiatan sosialisasi simpatik ini, karena dapat memberikan efek jera bagi pemberi dan penerima sedekah di jalanan, dan kota Jakarta jadi tertib dan rapi, kalau mau beri sedekah sebaiknya disalurkan kemesjid atau yayasan resmi yang sudah terang disalurkan sedekah tersebut,Ujarnya. Mulyawan

    METROPOLITAN POS, Jakarta,Pemilu Presiden tahun 2014 Kecamatan Senen Jakarta Pusat, berlangsung

    aman, dan damai. Kerusuhan yang diisukan akan menghantui Pilpres,ternyata ti-dak terjadi. Amuk massa, hakikatnya bukanlah tabiat negeri kepulauan Indonesia yang dikenal dengan tata kramanya yang santun, gotong royong, dan ramah, sep-erti tercantum dalam ideologi Negara, lambang Garuda Pancasila, dengan sem-boyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun tetap satu jua.

    Camat Senen, drg. Lola Lovita melakukan monitoring Pilpres 2014 ke Tem-pat Pemungutan Suara (TPS) di Kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (09/07) antara lain sebagai berikut:

    Kelurahan Kramat, yang dipimpin oleh Leo Tantino, S.Sos, M. AP, yakni seluruh TPS

    Kelurahan Kwitang, yang dipimpin oleh Dedi Arif Darsono. S.Sos , yakni TPS 19.Kelurahan Kenari, yang dipimpin oleh Eddy Syamsudin, S.H, yakni TPS 17,

    dan TPS 18 terletak di R.S. Ciptomangunkusumo. Pada kedua TPS ini tampak ha-dir utusan dari KPPU Pusat, KPPS tingkat Kecamatan Senen, Warga Negara Asing (WNA) dari Amerika, dan Spanyol, serta Pihak Humas R.S.Ciptomangunkusumo, Rosita SKM, Sulastin S.Sos, M.Si, dan Mia Sumiati.

    Terlihat antrian panjang peserta pemilih di kedua TPS. Di mana para pasien yang ada di Rumah Sakit tersebut, sangat antusias mengikuti Pilpres tahun ini. Jangankan pasien yang memakai kursi roda, yang sekarat ditempat tidurnya pun, ikut didorong ke TPS, hanya untuk dapat ikut mencoblos Capres-cawapre-snya.

    Kelurahan Senen, Hasanuddin, SE yakni TPS 4, dan TPS 6. Di Kelurahan ini terdapat 9 TPS.

    Kelurahan Bungur, Putut Puji Linangkung, S. STP, yakni TPS 2, dan TPS 10.Kelurahan Paseban, yang dipimpin oleh Agus Muharam, yakni TPS 3 di

    Rw.05.Ditemui Wartawan Metropolitan Pos, usai monitoring Pilpres Rabu (09/07),

    Camat Senen drg. Lola Lovita menyatakan, saya lega akhirnya Pilpres Kecamatan Senen tahun ini berjalan dengan lancar. Mengenai calon Presiden, siapa pun calo-nnya harus kita dukung. Kalah menang sudah suratan, siapa pun Pemenangnya yang penting ke depannya, mampu memimpin bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik lagi, dan bermartabat di mata internasional. Yessie M.Sani

    Pilpres Tahun 2014 Kecamatan Senen Jakarta Pusat, Berlangsung Aman, Dan Damai METROPOLITAN POS, Jakarta,

    Bulan Suci Ramadhan, Camat Tanah Abang Drs. H. Hidayatul-lah, Kamis (10/07) gusur Peda-gang Kaki Lima (PKL) yang mem-buka lapak di badan jalan (trotoar), sepanjang Jalan Tanah Abang te-pat di depan Blok-G, Pasar Tanah Abang hingga Jati Baru. Termasuk pusat Pasar Tanah Abang yang be-gitu padat pengunjung. Ditambah lagi terminal bus yang semerawut, juga stasiun yang sesak, serta Parkir Liar bandel yang menjamur di trotoar atau bahu Jalan Haji Mas Mansyur dan sekitarnya.

    Dalam penertiban itu, 200 lebih petugas gabungan dikerahkan, yang terdiri dari: Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Tanah Abang, Satuan Polisi Pamong Praja( Satpol PP) Walikota Jakarta Pusat, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Polisi Militer (PM).

    Tampak puluhan lapak Peda-gang Kaki Lima (PKL) dibong-kar paksa. Tak hanya itu, Dinas Perhubungan(Dishub) pun turun menangani ratusan kendaraan yang parkir liar di sepanjang jalan dengan mengkempeskan bannya, baik mo-tor, mobil pribadi, truk, bahkan bajaj. Sempat terjadi ketegangan, karena beberapa pemuda setempat (PS) sempat melakukan perlawanan terh-

    adap petugas, yang membuat Camat Tanah Abang spontan marah. Jan-gan bilang saya tidak toleransi, boleh parkir, asal tahu aturan! Kurang apa lagi kita sudah baik kasih kebijakan selama ini, ujarnya geram. Tak bera-pa lama ketegangan akhirnya dapat dikendalikan.

    Saat dikonirmasi Wartawan Metropolitan Pos terkait hal ini, Drs. H.Hidayatullah menyatakan,

    Kita kan sudah baik kasih kebijakan selama ini, Tapi tidak pernah di-harumkan oleh PKL,dan parkir liar.

    Kan ga mungkin parkir berlapis dua hingga me-makan separuh jalan!

    Bagi Pejabat Pemerin-tah Provinsi DKI Jakarta, seharusnya punya solusi nyata untuk mengatasi ke-macetan parah yang ada di Tanah Abang. Bukan hanya membangun Pasar saja, tapi perhatikan juga dari sisi desain Tata Ru-angnya. Karena di Tanah Abang ini lah terjadi arus pertemuan antara pasar, terminal, juga stasiun. Dan berbagai ras be-rasal dari berbagai titik di DKI Ja-karta sekitarnya ada di tempat ini.

    Dan bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di Provinsi DKI Jakarta ini, pikir pakai logika lah. Trotoar kan untuk pejalan kaki. Jangan seenak perutnya saja main ambil lahan pejalan kaki. Cari makan, ya cari makan. Tapi harus sportif, dan tertib lingkungan. Mari kita ciptakan ketertiban ling-

    kungan, yang dimulai dari kes-adaran diri sendiri.

    Yessie M.Sani/Benny Manullang

    Jalin Silaturahmi UPT GOR Senen Adakan Buka Puasa Bersama

    KEPALA UPT GOR Senen Drs. Sutarman bersama peserta buka puasa bersama Remaja Ceria, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Pedagang, Budayawan, Sastrawan, Remaja Binaan dan warga sekitar GOR Senen, Jumat (11/7).

    EDISI 79.indd 4EDISI 79.indd 4 7/14/2014 5:52:05 AM7/14/2014 5:52:05 AM

  • 5EDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014POLITIK & HUKUM

    Jakarta, METROPOLITAN POS.umlah pindaian atau scan formulir C1 yang diunggah di situs kpu.go.id menampilkan data yang tidak valid semakin bertambah. Dari pantauan

    Kompas.com hingga Sabtu (12/7/2014) sore terdapat kejanggalan mulai dari for-mulir C1 yang menampilkan kolom den-gan jumlah suara kosong alias yang tidak terisi, rincian penjumlahan yang salah, hingga tidak lengkapnya tandatangan baik oleh anggota Kelompok Penyeleng-gara Pemilu (KPPS) dan saksi kedua pas-angan calon.

    Sedikitnya ada enam Tempat Pemung-utan Suara (TPS) yang memuat pindaian formulir C1 dengan rincian perolehan suara kosong. Enam TPS tersebut yakni TPS 9, Mekarsari, Neglasari, Tangerang, Banten, TPS 1 Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul, DIY, TPS 8, Lemo, Teluk Naga, Tangerang, Banten, TPS 21 Kreo, Laran-gan, Tangerang, Banten, TPS 1 Ambara, Dungaliyo, Gorontalo, Gorontalo, TPS 01, Rancaekek Wetan, Rancaekek, Bandung, Jabar dan TPS 01, Meruya Selatan, Kem-bangan, Jakbar, DKI Jakarta.

    Dalam pindaian formulir C1 tersebut tidak tercantum perolehan suara masing-masing calon presiden. Namun formulir tersebut telah ditandatangani oleh seluruh anggota KPPS, Ketua KPSS dan dua orang

    saksi dari masing-masing capres. Jumlah Salah Sementara di beberapa TPS lain, ter-dapat kesalahan total jumlah suara antara capres nomor urut satu dan dua.

    Berikut catatan Kompas.com:1. TPS 41, Rawamangun, Pulogadung,

    Jakarta Timur, DKI. Prabowo- Hatta 289 Jokowi-JK 231 Jumlah suara sah yang ter-tulis 470 (harusnya 520)

    2. TPS 32, Kota Batu, Ciomas, Kab. Bogor, Jawa Barat. Prabowo-Hatta 122 Jokowi- JK 192 Jumlah suara sah tertulis 414 (seharusnya 314)

    3. TPS 1, Sei Hambawang, Sebangau Kuala, Pulang Pisau, Kalteng. Prabowo- Hatta 66 Jokowi-JK 32 Jumlah suara sah tertulis 28 (seharusnya 98)

    4. TPS 5, Timbul Rejo, Curup, Rejang Lebong, Bengkulu. Prabowo- Hatta 143 Jokowi-JK 89 Jumlah suara sah tertulis 223 (seharusnya 232)

    5. TPS 52, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangsel, Banten. Prabowo-Hatta 125 Jokowi- JK 210 Jumlah suara sah tertulis 235 (harusnya 335)

    6. TPS 7, Baciro, Gondokusuman, Yogya, DIY. Prabowo-Hatta 97 Jokowi- JK 193 Jum-lah suara sah tertulis 270 (harusnya 290)

    7. TPS 9, Batulicin, Batulicin, Ta-nah Bumbu, Kalsel Prabowo-Hatta 104 Jokowi-JK 266 Jumlah suara sah tertulis 270 (harusnya 370)

    J

    Formulir C1 Banyak Kejanggalan

    Jakarta, METROPOLITAN POS.Kepala Indonesia Research Center (IRC), Yunita Man-

    dolang, mengakui lembaganya mendapatkan dana untuk melakukan hitung cepat atau quick count pemilu presiden 2014 dari tiga stasiun televisi milik MNC Group, yakni RCTI, MNC TV, dan Global TV. Menurut dia, dana yang digu-nakan untuk membiayai hitung cepat mencapai 2,5 Miliar.

    Namun, Yunita membantah jika akibat pendanaan itu, survei yang dilakukan lembaganya dimanipulasi untuk memenangkan salah satu pasangan calon.

    MNC adalah perusahaan milik Harry Tanoesoedibjo, yang merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Berdasarkan hasil hitung cepat IRC, Prabo-wo-Hatta unggul dengan dukungan 51,11 persen dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 48,89 persen suara.

    Itu kan hanya kerjasama penyiaran saja. Mereka men-danai kita dan mereka bisa menyiarkan hasil hitung cepat kita, kata Yunita dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/7).

    Dalam kesempatan itu, Yunita juga membantah infor-masi yang beredar bahwa IRC berada di bawah naungan MNC Group atau pun milik Harry Tanoesoedibjo. Dia meni-lai, informasi itu muncul di masyarakat karena lembaganya bekerjasama dengan tiga televisi MNC itu.

    Kantor kita juga memang di MNC Tower, tapi kita beda, hanya lokasinya juga yang sama, ujarnya.

    Sementara itu, lembaga lain yang juga memenangkan Prabowo-Hatta, Puskaptis, ikut mengungkap sumber da-nanya dalam diskusi itu. Direktur Eksekutif Husein Ya-zid mengatakan, pihaknya membiayai sendiri surveinya, meskipun hasil survei itu ditayangkan di TV One.

    Totalnya sekitar 1,2 Miliar, itu biaya kita. TV One untuk publikasi saja, ujar dia.

    Adapun Lingkaran Survei Indonesia mengaku membiayai sendiri hitung cepat yang menghasilkan Jokowi-JK unggul.

    (Total biaya) Rp 1 miliar, tepatnya sekitar Rp 1,2 miliar, biaya sendiri, ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby. Tim

    Quick Count IRC Dibiayai MNC Group

    8. TPS 10, Pecekelan, Sapuran, Wono-sobo, Jateng. Prabowo-Hatta 605 Jokowi-JK 160 Jumlah suara sah tertulis 225 (ha-rusnya 765)

    9. TPS 4, Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, Kasie Kasubun., Bengkulu. Prabowo-Hatta 26 Jokowi-JK 159 Jumlah suara sah tertulis 186 (harusnya 185)

    10. TPS 03, Parang Tambung, Tama-late, Makassar, Sulsel Prabowo-Hatta 41 Jokowi-JK 126 Jumlah Suara sah tertulis 127 (harusnya 167)

    11. TPS 19, Tanah Tinggi, Tangerang, Kota Tangerang, Banten. Prabowo-Hatta 121 Jokowi-JK 208 Jumlah suara sah ter-tulis 229 (harusnya 329)

    12. TPS 07, Klamalu, Mariat, Sorong, Papua Barat. Prabowo-Hatta 4 Jokowi-JK 173 Jumlah suara sah tertulis 181 (harus-nya 171)

    13. TPS 2, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, DKI. Prabowo-Hatta 201 Jokowi 202 Jumlah suara sah tertulis 203 (harusnya 403)

    14. TPS 3, Afa-Afa, Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, Malut Prabowo-Hatta 95 Jokoei-JK 139 Jumlah suara sah tertulis 204 (harusnya 234)

    15. TPS 26, Argorejo, Sedayu, Bantul, DIY. Prabowo-Hatta 104 Jokowi-JK 133 Jumlah suara sah tertulis 137 (harusnya 237).

    Tanda Tangan Tidak LengkapSelain kolom perolehan suara yang ko-

    song dan penjumlahan suara yang salah, juga terdapat pindaian formulir C1 dengan tanda tangan tidak lengkap. Misalnya di TPS 21, Sukarasa, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. Dalam formulir tercatat pas-angan Prabowo-Hatta mendapatkan 193 suara dan pasangan Jokowi-JK 114 suara.

    Dalam kolom tandatangan KPPS dan anggota terlihat dua anggota tidak menan-datangani formulir. Tak hanya anggota, nama dan tandatangan saksi dari capres nomor urut dua juga tidak ada. Hal yang sama juga terdapat pada pindaian formu-lir C1 di TPS 15, Kacang Pedang, Gerun-geng, Pangkal Pinang, Babel dan TPS 47, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Se-latan, DKI Jakarta. Pada kedua formulir sama-sama tidak dilengkapi tandatangan saksi capres nomor urut dua. Tim

    2 Guru JIS Resmi TersangkaMETROPOLITAN POS, Jakarta,

    Setelah melakukan gelar perkara, pe-nyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, menetapkan dua guru Jakarta International School (JIS), sebagai tersangka kasus pelece-han seksual terhadap korban DA dan MAK.

    Hari ini, ada dilakukan gelar perkara untuk menganalisa mendalam lagi ket-erangan yang ada, bukti yang ada. NB (Niel Bantleman) dan FT (Ferdinan Mi-chael Tjong) kami tingkatkan statusnya menjadi tersangka dan minggu depan kami panggil sebagai tersangka, ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Kamis (10/7).

    Dikatakan Rikwanto, Polda Metro Jaya juga telah melakukan rapat dengan Pani-tia Kerja Komisi III DPR RI, terkait dengan proses pengusutan kasus pelecehan sek-sual di JIS.

    Komisi III buat Panja tentang JIS. Mer-eka tanya perkembangan penyelidikan kepada Polda apa ada kendala-kendala, karena ini menyangkut orang asing dan menjadi perhatian dunia internasional, ungkapnya.

    Rikwanto menyampaikan, pihak Polda Metro Jaya menjelaskan jika penyelesaian kasus hanya butuh waktu saja.

    Kita jawab kendala-kendala, hanya perlu waktu. Jadi kalau ada yang bilang lamban, kita tidak bilang lamban. Namun, prinsip kehati-hatian dan profesional yang kita kedepankan. Sehingga kalau kita jerat oknum yang diduga tersangka kita harapkan tidak lolos dalam persidan-gan nanti, tegasnya.

    Rikwanto menyampaikan, rapat dengan Panja JIS juga membahas perkembangan

    terakhir berkas lima tersangka yang sudah disetujui kejaksaan atau P21, kemarin.

    Hari ini dilimpahkan lima tersangka dan barang bukti ke kejaksaan. Sudah tadi pagi. Walaupun akhirnya tahanan masih di Polda Metro. Mereka (kejaksaan) titipkan. Tapi sebenarnya sudah diterima dan sudah menjadi tahanan kejaksaan, tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, kedua ok-num guru JIS Niel Bantleman dan Ferdi-nan Michael Tjong tak memenuhi pang-gilan penyidik hari ini. Rencananya, polisi akan memanggil mereka kembali sebagai tersangka awal pekan depan.

    Dijerat Pasal BerlapisSementara itu Penyidik Ditreskrimum

    Polda Metro Jaya menjerat lima tersangka kasus kekerasan seksual di Jakarta Inter-national School (JIS), dengan Pasal 80 dan Pasal 82 Undang-undang Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak.

    Tersangka dikenakan Pasal 82 dan 83 Undang-undang Perlindungan Anak, ujar

    Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Kamis (10/7).

    Pasal 80 bertuliskan, setiap orang yang melakukan kekejaman atau ke-kerasan atau ancaman kekerasan atau penganiayan terhadap anak, dipidana penjara paling lama tiga tahun dan enam bulan, serta denda Rp 72 Juta.

    Sementara bunyi Pasal 82, setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, me-maksa, melakukan tipu muslihat, serang-kaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan di-lakukan perbuatan cabul, dipidana den-gan pidana penjara paling lama 15 tahun penjara, paling singkat tiga tahun penjara, dan denda Rp 300 juta.

    Ia menyampaikan, berkas perkara lima tersangka AF (24), AG (25), AW (20), SY (27), dan ZA (28), telah dinyatakan leng-kap atau P21 oleh kejaksaan, kemarin. Kelimanya dan barang bukti, kemudian dilimpahkan ke kejaksaan, hari ini. Tim

    Burhanuddin Muhtadi: Puskaptis Salah Fatal pada 2009Jakarta, METROPOLITAN POS,

    Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi meragukan kesahihan hasil hitung cepat lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang memenangkan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

    Selain fakta bahwa sebagian besar lembaga survei yang lain memberi hasil hitung cepat yang berlawanan, yakni memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Puskaptis juga memiliki rekam jejak yang kurang kredibel, kata Burhanuddin dalam dialog di Beritasatu TV, Kamis (10.7) malam.

    Pada 2009, Puskaptis mengatakan Partai Golkar akan menjadi pemenang pemilu, ternyata bukan, kata Burhan-uddin, yang juga seorang penggiat survei politik.

    Dialog itu juga diikuti Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid.

    Kemudian juga dikatakan pemilihan presiden akan berlangsung dua putaran, ternyata hanya satu putaran, kata Burhanuddin.

    Dalam pemilu legislatif dan presiden lima tahun lalu, Partai Demokrat menjadi pemenang pemilu dengan 20,85% suara dan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono menang satu putaran dengan perolehan suara 60,8%, unggul atas pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto.

    Teman HattaHusin Yazid, Direktur Eksekutif lembaga survei Pusat Ka-

    jian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), tidak mengelak bahwa dia berteman dan mengenal Hatta Rajasa secara pribadi, dalam dialog diBeritasatu TV Kamis (10/7) malam.

    Pak Hatta secara pribadi kenal, kita kan sama-sama berasal dari Sumsel, kata Husin menjawab pertanyaan presenter.

    Malah kita satu kampung, kampung kita itu bersebela-han. Kalau bertemu ya sering, di televisi, saya melihat dia, dia tidak melihat saya.

    Namun Husin membantah dia atau lembaga yang dia pimpin adalah bagian dari tim sukses calon presiden Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta.

    Mana mungkin lembaga survei menjaid tim sukses. Dan saya juga bukan anggota tim sukses, kata Husin.

    Tim

    EDISI 79.indd 5EDISI 79.indd 5 7/14/2014 5:52:09 AM7/14/2014 5:52:09 AM

  • 6 EDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014 PENDIDIKAN & IPTEK

    Jakarta, METROPOLITAN POS,endidikan dipercaya bisa men-gubah karakter bangsa jadi lebih baik. Karena itu pendidikan jadi PR besar bagi pemerintah men-datang. Siapa pun presiden dan

    wakil presiden yang akan terpilih pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli nanti, mereka harus bisa mengurai se-

    jumlah permasalahan dunia pendidikan di Tanah Air.

    Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV dalam Masbuloh, Selasa (17/6/2014), hingga kini berbagai perma-salahan di dunia pendidikan masih dira-sakan oleh para siswa dan orangtua murid.

    Salah satunya soal biaya keperluan sekolah. Pemungutan biaya sekolah

    Banyak PR Presiden Terpilihdi Sektor Pendidikan

    Gebyar Extrakurikuler dan Anugerah Prestasi Siswa

    SMA Negeri 3 TamSel

    PPDB Online Kab. Bekasi Tidak Sesuai Juklak dan

    Juknis

    P

    METROPOLITAN POS, Bekasi, SMA Negeri 3 Tambun Selatan mengadakan gebiar ex-

    trakurikuler dan anugerah prestasi membuat siswa/i san-gat meriah bersemangat, berani menunjukkan prestasinya yang dia dapatkan dari guru guru selama menuntut ilmu dan menyajikan lansung di acara gebyar di halaman sekolah tersebut. Pada saat orang tua murid yang sedang menunggu pengambilan raport kenaikan kelas. Guru guru juga turut bersemangat di saat acara berlangsung, dan orang tua mu-rid juga terharu melihat anak anak yang berprestasi dit-ampilkan ke panggung acara tersebut.

    Memang SMA Negeri 3 Tambun Selatan yang dipimpin H. Ujang Suriana S.pd,MM sangat digemari murid murid dan warga sekitarnya karena guru guru yang berkwalitas dan diakui masyarakat luas. Dalam tahun ajaran 2013/2014 semenjak pertanggal 21~6~2014 sudah tercatat 57 orang masuk perguruan negeri (PMDK) di Nusantara ini.

    Dari sisi itu kemungkinan asumsi masyarakat maka se-tiap tahunnya meningkatnya animo masyarakat mau masuk ke SMA Negeri 3 Tambun Selatan.

    H. Ujang Suriana S.pd,MM dalam kata sambutannya me-nyampaikan, semua siswa/i yang berprestasi karena orang tua yang peduli sama anak anaknya, tampa dukungan orang tua dan kepedulian, tidak mungkin siswa/i berprestai, tan-das, Kepala Sekolah.

    SMA Negeri 3 Kabupaten Bekasi yang dikatakan No Tiga di Tambun Selatan secara kasat mata dan pantas diancungi jempol, walapun dikomplek perumahan dan memang ma-syarakat sangat membutuhkan keberadaannya. Karena tenaga pendidiknya juga bias di katakan berkwalitas dan terbuka kepada masyarakat luas, seperti diharapkan ma-syarakat dan program pemerintah. Gibson.S

    METROPOLITAN POS, Bekasi, Dinas Kabupaten Bekasi dalam menjalankan PPDB On-

    line tidak sesuai dengan juklak dan juknis, berbeda yang disahkan Bupati sama yang dikeluarkan Dinas Pendidikan, yang disahkan oleh Bupati seharusnya dimulai pertanggal 16-juni 2014 dirubah Dinas Pendidikan menjadi 23-juni 2014 alasanya karena pengumuman SD (sekolah dasar) ter-tunda, akhirnya PPDB dimulai mundur satu minggu.

    H.Rohim Sutisna, S,pd MM selaku Kepala Dinas Pendid-ian Kabupaten Bekasi tidak pernah melibatkan media di-dalam sosialisasi PPDB Online, dan tidak terbuka ke publik, masyarakat menilai tidak sungguh-sungguh didalan melak-sakan tugasnya. Diduga ada selah-selah bermain, karena ti-dak ada monitoring, evaluasi, disaat berlangsungnya PPDB Online.

    Kabid SMA Negeri 3, Asep Saefulah selaku Ketua Panitia PPDB Online hal terjadinya pengunduran tanggal dimulai-nya PPDB Online, tandasnya.

    Karena tadinya akan dimulai per tanggal 16-juni-2014 diundur jadi per tanggal 23-juni 2014, Sekolah Dasar be-lum pengumuman kelulusan, dan tandasnya juga bisa di un-dur, dan kalau tidak diubah bisa kacau balau.

    Dinas pendidikan Kabupaten Bekasi H.Rohim s,pd MM, tidak sungguh-sungguh menjalankan PPDB Online asal jadi, padahal dijuklak juknis tertulis, mensosialisasikan keseko-lah dan masyarakat, membuat posko, melakukan monitor-ing dan supervise, evaluasi, dan mennyelesaikan masalah.

    Masyarakat bingung dibuatnya Dinas Pendidikan Kab, Bekasi karena jauh-jauh hari tidak ada sosialisasi terlebih dahulu hanya tercatat di juklak juknis saja. harapan publik penyelenggara PPDB Online supaya diperiksa yang ber-wenang dan juga selaku Kepala Daerah Hj.Neneng jangan tutup mata dalam hal ini. Gibson, s

    seringkali memberatkan beban sejumlah siswa. Padahal, tahun ini, negara telah mengalokasikan dana pendidikan sebesar Rp 371,2 triliun atau 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Kondisi kemiskinan dan beban biaya sekolah seperti itu membuat tak sedikit anak-anak yang harus membagi waktunya untuk bekerja. Selain untuk membantu oran tua, mereka juga bekerja untuk membiayai kebutuhan sekolah.

    Selain soal biaya sekolah, kuriku-lum 2013 untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) juga kerap dikeluhkan oleh sejum-lah siswa. Mereka mengaku terlalu difor-sir untuk mencari ilmunya sendiri dari luar. Guru hanya sebagai perantara, bukan untuk mendikte siswa belajar.

    Tak hanya itu, angka siswa putus seko-lah juga menjadi masalah yang sangat besar bagi dunia pendidikan. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan, setiap me-nitnya ada 4 anak putus sekolah di Indo-nesia. Provinsi Jawa Tengah menyumbang 32% jumlah anak putus sekolah di Indo-nesia.

    Nah, seperti apa tanggapan para siswa terkait permasalahan pendidikan di Indo-nesia? Dan apa harapan mereka terhadap presiden terpilih nanti? Saksikan seleng-kapnya video Masbuloh di bawah ini. Tim

    Jakarta, METROPOLITAN POS,Dinas Pendidikan DKI Jakarta memas-

    tikan tahun ini tidak akan ada lagi praktik jual beli bangku sekolah kepada siswa-siswi di seluruh jenjang pendidikan.

    Kita sudah kumpulkan semua kepala sekolah untuk membuat komitmen men-genai praktik jual beli bangku kosong di sekolah. Kita pastikan tahun ini hal itu ti-dak akan terjadi, kata Kepala Dinas Pen-didikan DKI Lasro Marbun di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

    Selain itu, menurut dia, pihaknya juga telah mengirimkan surat edaran ke sekolah masing-masing. Rencananya, pengumuman terkait ketersediaan bangku kosong itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Karena sudah kami beri surat edaran dan kami beri pengarahan kepada para kepala sekolah, kalau nanti diketahui masih ada jual beli bangku kosong, maka kami tidak akan segan-segan mencopot jabatan kepala sekolah itu, ujar Lasro.

    Dia juga meminta partisipasi masyara-kat untuk melaporkan tindakan tersebut langsung kepada Dinas Pendidikan DKI apabila mengetahui adanya praktik sema-cam itu.

    Berdasarkan data dari Dinas Pendidi-kan DKI, untuk tingkat SD tersedia seban-yak 55.665 kursi yang terdiri dari 49.982 kursi untuk siswa asal DKI dan 5.683 kur-si untuk siswa dari luar DKI.

    Kursi untuk tingkat SMP sebanyak 42.447 dari 284 sekolah yang terdiri atas jalur domisili 35.198 kursi, jalur prestasi 2.994 kursi, jalur inklusi 903 kursi dan siswa luar DKI 3.352 kursi.

    Lalu, kursi untuk tingkat SMA tersedia sebanyak 16.727 yang terdiri dari jalur domisili 13.915 kursi, jalur prestasi 1.274 kursi, jalur inklusi 224 kursi dan siswa luar DKI 1.314 kursi.

    Sementara itu, jumlah kursi untuk tingkat SMK sebanyak 15.719 kursi yang terdiri atas jalur domisili 14.231 kursi, jalur prestasi 636 kursi, jalur inklusi 218 kursi dan untuk siswa luar DKI sebanyak 634 kursi.

    PPDB Tahap ke 4Kepala Bidang Standarisasi Pendidi-

    kan dan Pendidikan Tinggi Dinas Pen-didikan Provinsi DKI Jakarta, Sopan Andrianto mengatakan tidak menutup kemungkinan Disdik DKI akan membuka pendaftaran tahap keempat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online.

    (Pembukaan tahap 4) bisa jadi, itu ke-bijakan, tergantung pimpinan setelah me-lihat daya tampung yang tersedia diband-ingkan dengan jumlah pendaftar, kata Kepala Bidang Standarisasi Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sopan Andrianto di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta,

    Senin (7/7/2014).Sopan mengatakan, tahap 3 PPDB

    yang sudah dibuka pada 11 Juli merupak-an tahap terakhir. Karena sekarang masih dalam tahap pendaftaran tahap kedua dan lapor diri bagi yang lolos tahap perta-ma. Namun, jika masih terdapat kursi ko-song yang tersedia maka dia mengatakan untuk pembukaan pendaftaraan tahap keempat dapat dilakukan.

    Namun sayang, pendaftaraan tahap keempat ini hanya berlaku pada pendaf-tar yang ingin masuk ke Sekolah Dasar (SD).

    Untuk SMP, SMA, dan SMK sudah ti-dak ada kursi kosong karena semua su-dah terisi. Tetapi kalau di SD ada kursi kosong kita akan sampaikan ke masyara-kat, tandasnya.

    Sopan pun mengklaim sistem pendaf-taran secara online yang diberlakukan pihaknya sudah berjalan dengan baik. So-pan mengaku segala bentuk protes atau-pun kritik yang dialamatkan ke kebijakan PPDB merupakan hal yang biasa.

    Sopan menambahkan, jumlah para pendaftar yang mengerti tentang tata cara pendaftaran PPDB secara benar lebih banyak ketimbang para pendaftar yang masih belum mengerti pendaftaran PPDB. Sehingga menurutnya, sistem on-line yang diterapkan dalam PPDB akan ia pertahankan. Tim

    DKI Jamin Tak Ada Jual Beli Bangku Sekolah

    PGRI: Pendistribusian Buku Kurikulum Tak TuntasJakarta, METROPOLITAN POS,

    Ketua Umum Persatuan Guru Repub-lik Indonesia (PGRI) Sulistyo menyatakan prihatin pendistribusian buku kurikulum 2013 belum tuntas di seluruh sekolah karena tahun pelajaran 2014/2015 akan dimulai 14 Juli 2014.

    Buku sepatutnya sudah diterima agar guru dapat mempelajarinya sebelum memberikan materi kepada siswa. Ke-adaan ini tentunya memprihatinkan apa-lagi kurikulum ini masih baru dan mem-butuhkan pemahaman, kata Sulistyo di Jakarta, Rabu, ketika ditanya mengenai pendistribusian buku yang baru menca-pai 60 persen pada akhir Juni 2014.

    Ia mengemukakan, PGRI kecewa atas keadaan ini karena telah memberikan du-

    kungan penuh kepada pemerintah untuk memperbaharui kurikulum.

    Kemendikbud memandang kurikulum berbasis karakter ini sangat memenuhi kebutuhan untuk mencetak lulusan berkualitas dan berdaya saing.

    Dukungan itupun diberikan PGRI karena pemerintah berjanji akan mem-berikan pelatihan bagi seluruh guru, pendistribusian buku hingga ke sekolah di pelosok, hingga penyempurnakan ber-bagai dokumen mengajar.

    Guru pada prinsipnya siap, dan se-lalu siap. Saat ini tinggal pemerintahnya, apa yang sudah dilakukan karena semua meleset dari rencana, ujarnya.

    Ia pun memberikan pilihan untuk menunda penerapan kurikulum 2013 itu

    jika hingga batas waktu belum siap.Untuk apa dipaksakan karena imple-

    mentasi kurikulum itu pada dasarnya bagaimana interaksi antara guru dan siswa di kelas bukan pernyataan penjabat yang mengatakan siap, ujar dia.

    Penundaan itu dipandang sebagai lang-kah terbaik karena pelatihan bagi seluruh guru dari tingkat SD hingga SMA/SMK juga belum selesai di seluruh provinsi.

    Sementara itu, seperti dikutip dari situs kemdiknas.go.id, Menteri Pendidi-kan dan Kebudayaan Mohammad Nuh seusai rapat dengan DPR RI, 26 Mei 2014, berjanji akan menyelesaikan pelatihan-pelatihan guru dan pendistribusian buku kurikulum 2013 pada akhir bulan Juni 2014. Tim

    EDISI 79.indd 6EDISI 79.indd 6 7/14/2014 5:52:16 AM7/14/2014 5:52:16 AM

  • 7EDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014POLITIK & HUKUMKejari Bandung Perlu Periksa Dirut Perusahaan Daerah Jasa dan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat METROPOLITAN POS, Bandung,

    Direktur Utama Perusahaan Daerah Jasa dan Kepari-wisataan Provinsi Jawa Barat, Ade Dikdik Isnandar, Ak, M.Si, saat dikonirmasi di ruang kerjanya terkait pekerjaan pembangunan Town House tahun anggaran 2013 (APBD) di Jalan Ranca Bentang No. 12 A, Kota Bandung tidak ada di tempat, belum terlaksananya pembangunan Town House tersebut dikarenakan belum memiliki Izin Mendiri-kan Bangunan (IMB), padahal pemenang leleng sudah ada PT. Purna Graha Abadi (Jalan Padasuka No. 3 RW 01 RW 04 Kel.Lengkongsari, Kec. Tawang) dengan Nilai kontrak Rp 3.284.300.000,- dari Nilai HPS Paket Rp. 3.500.000.000,- dengan pembebanan tahun anggaran tahun tunggal. Ade Dikdik Isnandar juga menyampaikan bahwa anggaran tersebut masih tersimpan direkening perusahaan.

    Sahat. S

    Jakarta, METROPOLITAN POS, esta demokrasi Pemilihan Pres-iden (Pilpres), Kelurahan Johar Baru, Jakpus, berlangsung den-gan tertib dan kondusif, di setiap

    lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS)nya. Semua itu tidak lepas dari arahan-arahan yang selama ini telah di sampai-kan kepada masyarakat, mengenai apa yang perlu anda lakukan di TPS beserta tata cara mencoblos agar suara yang kita berikan sah dan tidak sia-sia. Ma-syarakat dihimbau untuk tidak golput dan dapat memberikan suara di Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden priode 2014-2019.

    Saat dikonirmasi Metropolitan Pos, Lurah Johar Baru, Retno Da-

    Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014

    Kelurahan Johar Baru, Kec. Johar Baru Kondusif

    Prudewi Sip. M.Si mengatakan, Saya sudah apel pagi dari sekitar jam 07.00 Wib mengelilingi tempat-tempat Pe-mungutan Suara(TPS) untuk melihat langsung keadaan,dan persiapannya ,saksi-saksi, dan petugas pemungutan suara Pilpres yang sudah tertata rapi beserta para kader Panwaslu di lokasi TPS-nya.cetusnya.

    Selama berlangsungnya acara pe-mungutan suara terlihat kepolisian gabungan polsek dan polres yang selalu siap siaga mengantisipasi ter-jadinya gratiikasi, demi kenyamanan masyarakat yang ingin mencoblos pili-hannya, membuat masyarakat terjaga, aman, nyaman, dan kondusif.

    Cita-cita rakyat memiliki Presiden yang dapat mengemban tugas sebagai

    kepala Negara yang bisa memansy-urkan dan mensejahterakan rakyat, membawa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) benar-benar merde-ka, adil, dan makmur.

    Saya berterimakasih kepada seluruh elemen masyarakat, Kepolisian, Panwaslu yang telah ikut ambil bagian mendukung pesta demokrasi pemilihan presiden (Pil-pres). Dan kepada seluruh Petugas TPS, yang antusias, dan bersemangat mengan-tarkan kotak-kotak TPS, dari yang naik motor, mobil, bahkan naik bajaj.

    Penutupan penghitungan suara di Kelurahan Johar Baru Kecamatan Johar Baru juga dibarengi dengan buka ber-sama antara pihak kelurahan, puluhan polisi, dan elemen masyarakat.

    Benny Manullang

    Jakarta, METROPOLITAN POS,Berita tentang perolehan suara luar

    biasa Prabowo Subianto dari surat suara yang dikirim via pos di Kedutaan Indone-sia di Kuala Lumpur mengundang pertan-yaan tentang transparansi tata cara pe-milihan seperti ini yang memang diatur oleh Komisi Pemilihan Umum.

    Di sisi lain, sejumlah warna negara In-donesia di luar negeri juga mengaku tidak paham dengan mekanisme tersebut, dan akhirnya harus pasrah menerima saja penjelasan petugas pemilihan di luar neg-eri daripada kehilangan hak suara.

    Koordinator Komite Pemilih Indone-sia, Jerry Sumampouw, menyatakan bah-wa selama ini KPU memang tak pernah transparan terkait pemilihan lewat pos.

    Sebagai seorang yang sudah mengiku-ti proses pemilu sejak belasan tahun lalu, Jerry menegaskan bahwa KPU memang tak pernah menjelaskan detil pemilihan via pos. Termasuk juga proses penga-wasannya.

    Itu hanya KPU yang tahu. Tak pernah dilaporkan ke publik kalau pemilihan lewat pos, kata Jerry di Jakarta, Sabtu (12/7).

    Karena itulah Jerry meminta KPU agar menjelaskan ke publik soal pemilhan via

    pos yang belakangan jadi bahan pembi-caraan. KPU juga wajib menjelaskan ke publik soal formulir C1 yang diupload dan menjadi bahan perdebatan di masyarakat.

    Kasus di Hong KongCukup banyak WNI yang di Hong Kong

    yang menjadi saksi mata kisruh pen-coblosan di Victoria Park juga mengirim pesan elektronik ke redaksi, mengatakan bahwa salah satu penyebab adalah kurang transparannya mekanisme pemilihan le-wat pos, sehingga massa pemilih meny-erbu TPS bersamaan.

    Sebagian menolak disebut namanya, namun ada juga yang meminta menjadi nara sumber

    Saat kami menentukan memilih via pos, tetapi balasan yang kami terima bu-kan surat suara tapi surat undangan un-tuk datang ke TPS, kata Novi Kristiyani, 29 tahun, asal Palembang yang sudah bekerja di Hong Kong sejak 2008.

    Novi mengatakan sebelumnya me-mang banyak rekan-rekannya yang golput, namun dalam pilpres ini tiba-tiba mereka berkeinginan memberikan suara. Mengantisipasi penuhnya TPS, mereka memilih memberikan suara pos, tapi ban-yak yang bernasib seperti dirinya.

    Inilah penyebab tidak cukupnya wak-

    tu karena banyaknya pemilih, ujar Novi, mengomentari jalannya pencoblosan yang terlalu banyak pemilih ketika itu sehingga sebagian tidak bisa mencoblos sampai TPS ditutup.

    WNI lainnya, Cahya Ita Istiawati, ber-saksi bahwa ratusan orang tidak bisa memberikan haknya karena gate telah ditutup. Beberapa rekan yang telah men-coblos menunjukkan solidaritas dengan bergabung dan menuntut dibukanya ger-bang, sehingga nampak dalam video para WNI dengan jari bertinta ikut berdemo, jelasnya.

    Ketika orang medengar ada kericu-han mereka jelas pingin tahu saja, ber-kumpul dan ikut berteriak tentunya. Mer-eka (yang sudah mencoblos) kan tidak buta dan tidak tuli, kata Cahya.

    Diakui atau tidak memang kebetulan yang di Hong Kong lebih besar suaranya yang memilih no 2 (Joko Widodo Jusuf Kalla). Makanya video dan foto anak-anak kemarin juga banyak yang menunju-kan jari dua. Jadi terlihat seperti di ren-canakan, jelasnya.

    Saya tidak membela siapapun, takut dosa dan tidak ada untungnya. Cuma saya tidak suka dengan media yang memuat berita seenaknya sendiri. Tim

    Kontroversi Seputar Pilpres Via Pos di Luar Negeri

    Puluhan Ribu Orang Dukung Petisi Cabut Izin TVOneJakarta, METROPOLITAN POS.

    Pemberitaan stasiun televisi nasional TVOne dianggap melakukan pembohongan publik lewat pemberitaannya selama masa pemilihan presiden (pilpres) sehingga memi-cu dibuatnya petisi untuk menuntut pencabutan izin siaran televisi milik Aburizal Bakrie itu. Petisi www.change.org/CabutIzinTVOnediinisiasi oleh seorang pemuda asal Lhok-seumawe, Teuku Kemal Fasya, telah mendulang dukungan lebih dari 22.000 suara hanya dalam tempo dua hari.

    Seruan ini kami lakukan sebagai tanggung jawab warga negara untuk mendapatkan informasi yang sehat dan benar. Untuk itu, kami menyerukan mencabut izin pe-nyiaran TV One karena televisi yang menggunakan frekue-nsi berjaringan itu terbukti secara sistematis, terencana, sporadis, dan cukup lama menyebarkan kabar bohong, propaganda, dan itnah yang bisa mengarah kepada perpe-cahan nasional, kata Kemal dalam petisinya.

    Kemal sebenarnya tidak mempermasalahkan preferen-si politik setiap lembaga penyiaran. Namun, ia mengang-gap pemihakan itu tidak boleh melanggar etika dan prinsip demokrasi penyiaran yang telah diatur didalam UU No. 40 tahun 1999 tentang Undang-undang Pokok Pers, UU No. 32 tentang Penyiaran, UU No. 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, PP No. 11 tahun 2005 ten-tang Penyelenggaran Penyiaran Lembaga Penyiaran Pub-lik, dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia.

    Menurut Kemal, lembaga penyiaran apapun harus tun-duk dan memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi secara adil, merata, dan seimbang.

    Dia mengatakan, setiap lembaga penyiaran harus me-miliki tujuan penyampaian pendapat secara sehat dan de-mokratis, mengedukasi, memelihara kemajemukan bang-sa, dan menjaga integrasi bangsa.

    Apa yang dilakukan TV One bukan saja melanggar ke-tentuan penyiaran, tapi juga penistaan pada prinsip utama pemilu seperti memberikan kabar bohong tentang survei Gallup, membangun opini meresahkan tentang bahaya ko-munisme yang mendiskreditkan salah seorang kandidat presiden Joko Widodo, tandasnya.

    Melakukan kampanye kepada pasangan Prabowo Subianto Hatta Rajasa pada hari tenang 6-8 Juli 2014, menyiarkan hasil hitung cepat dari lembaga yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kredibilitas metodologisnya, dan menyembunyikan hasil survei yang berbeda dengan preferensi politik TVOne.

    Dian Paramita, warga Yogyakarta yang juga ikut mem-buat petisi untuk TVOne, mengatakan di negara demokrasi, penyebaran berita atau informasi sangat penting untuk ke-butuhan masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya.

    Dalam prosesnya, masyarakat memiliki kebebasan memperoleh berita atau informasi yang benar dan berhak menyampaikan pendapatnya.

    Pihak media massa juga memilki kebebasan mencari dan menyebarkan berita atau informasi. Namun, karena sebuah media massa memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap, dan perilaku masyarakat, maka media massa wajib bertanggung jawab dalam melak-sanakan fungsinya sesuai peraturan undang-undang.

    Akan tetapi, sebagai media massa yang menyebarkan berita menggunakan frekuensi milik rakyat, TVOne telah menyebarkan beberapa berita yang tak akurat dan cender-ung misleading, katanya.

    Dua petisi tersebut ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera menindak lembaga pe-nyiaran yang dianggap sudah menyalahi peraturan perun-dang-undangan tentang lembaga penyiaran.

    Sebagai open platform, Change.org menjadi sebuah wadah bagi para penggunanya untuk menyampaikan as-pirasinya melalui media sosial. Tim

    EDISI 79.indd 7EDISI 79.indd 7 7/14/2014 5:52:21 AM7/14/2014 5:52:21 AM

  • 8 EDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014 INVESTIGASI

    Jakarta,METROPOLITAN POS.ebanyak 35 tokoh nasional men-gajukan pendapatnya kepada Ketua Pengadilan Negeri (PN) Ja-karta Pusat, pada Kamis (10/7). Pendapat tersebut terkait perkara

    dugaan melawan hukum dalam pembe-rian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan bank gagal ber-dampak sistemik kepada Bank Century, dengan terdakwa Budi Mulya yang tengah dalam proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta.

    Dalam pendapat tokoh-tokoh tersebut berbeda dengan apa yang telah dikemu-kakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam tuntutannya. Terhadap pandangan berbeda tersebut, KPK menegaskan bah-wa tetap pada pendapat terkait penanga-nan kasus Bank Century.

    Kami jalan sesuai data, fakta bukti yang kami ajukan ke pengadilan. Jadi itu (pendapat 35 tokoh) bukan variabel yang memengaruhi kami, tegas Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam acara buka puasa bersama di kantor KPK, Jakarta, Ju-mat (11/7).

    Menurut Busyro, sebagai lembaga penegak hukum, KPK bekerja terkait dengan hukum acara pidana yang me-nyatakan, setiap orang yang mengemuka-kan pendapat hukumnya di luar sidang ti-dak bisa dijadikan pertimbangan apapun oleh hakim.

    Sementara itu, Wakil Ketua KPK lain-nya, Bambang Widjojanto lebih keras menanggapi tindakan 35 tokoh nasional tersebut. Bambang mengatakan, apa yang dilakukan oleh 35 tokoh dengan menyerahkan pendapatnya ke Ketua PN Jakarta Pusat adalah bentuk intervensi terhadap pengadilan. Bahkan, cenderung menghina pengadilan.

    Itu sudah contempt of court (meng-hina pengadilan). Bahkan obstruction of justice (menghalangi jalannya peradi-lan), tegas Bambang.

    Apalagi, lanjut Bambang, sebagian dari mereka adalah bagian dari sistem terkait kasus Bank Century. Sehingga, tentu saja memiliki konlik kepentingan.

    Lebih lanjut Bambang mengatakan,

    pemberian FPJP oleh Bank Indonesia kepada Bank Century belum dapat dikat-egorikan kebijakan. Mengingat, tidak ada due diligent yang harusnya dilakukan. Ditambah lagi, syarat-syarat mendapat-kan FPJP diberikan belakangan atau setelah penyelamatan dilakukan.

    Sementara itu, terkait upaya hukum dan penyelamatan aset di luar negeri, Bambang berpendapat bahwa dengan di-hukumnya Budi Mulya maka justru akan membantu upaya-upaya yang dilakukan pemerintah di luar negeri.

    Hesham dan Rifat ajukan arbitrase karena diputus in absentia. Justru dengan ada langkah hukum oleh KPK, itu bisa jadi dasar untuk upaya hukumnya, ungkap Bambang.

    Seperti diketahui, dalam pendapat tertulisnya, 35 tokoh itu menyampaikan sangat penting jika pengadilan dalam pu-tusan perkara Budi Mulya memutuskan bahwa pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi. Demi penyelamatan aset yang dilarikan oleh Pemegang Saham Pengen-dali (PSP) Bank Century, Hesham Al War-raq dan Rafat Ali Rizvi ke luar negeri.

    Wakil Menteri Hukum dan Ham (Wa-menkumham), Denny Indrayana men-gungkapkan, upaya penyelamatan atau pengembalian aset Bank Century di luar negeri menjadi terganggu jika akhirnya Pengadilan Tipikor dalam putusannya terhadap Budi Mulya menyatakan bahwa tidak ada krisis ekonomi tahun 2008.

    Penyelamatan aset Bank Century akan terpengaruh. Dengan itu diputuskan di Pengadilan Tipikor tidak ada krisis dan ini upaya korupsi. Maka upaya kita kem-balikan aset ini semakin besar karena logikanya tidak ada persoalan waktu itu. Itu dengan mudah digunakan lawan kita di luar negeri untuk digunakan. Bahwa ti-dak ada krisis bank saya, ujar Denny.

    Dalam pendapat tertulis yang dis-erahkan ke Ketua PN Jakarta Pusat tertu-lis bahwa memang yang dijadikan dasar pengejaran aset ke luar negeri adalah putusan No.399 yang dikeluarkan Mah-kamah Agung (MA) atas Hesham A War-raq dan Rafat Ali Rizvi yang didalamnya menyatakan bahwa kejahatan yang di-lakukan keduanya menyebabkan Bank

    KPK Sebut 35 Tokoh Lakukan Intervensi HukumS

    KPK: Kasus Century Bakal Semakin Seru

    Jakarta,METROPOLITAN POS.Pekan depan, terdakwa kasus dugaan korupsi pemberi-

    an fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi Mulya akan menghadapi sidang vonis. Setelah Budi Mulya di ]vonis, KPK menjanjikan ada perkembangkan yang seru dalam kasus Bank Century.

    Tunggu saja. Pokoknya ke depannya lebih seru, kata Ketua KPK Abraham Samad, di Jakarta, Sabtu (12/7).

    Abraham belum mau mengungkap apa keseruan yang ia maksud tersebut. Namun, ia mengatakan bahwa kasus Bank Century akan terus berlanjut. Kami lanjut terus. Pokoknya saksikan sandiwara berikutnya, kata Abraham.

    Surat dakwaan mantan Deputi Gubernur Bank Indone-sia Bidang Pengelolaan Moneter Budi Mulya, menyebut ket-erlibatan sejumlah pihak. Di antaranya disebutkan keterli-batan Boediono yang disebut bersama-sama terdakwa dan sejumlah petinggi Bank Indonesia lainnya dalam kasus ini.

    Bahwa terdakwa Budi Mulya bersama-sama dengan Boediono selaku Gubernur Bank Indonesia, Miranda Swa-ray Goeltom selaku Deputi Gubernur Senior Bank Indone-sia, Siti Chalimah Fadjrijah selaku Deputi Gubernur Bidang 6 Pengawasan Bank Umum dan Bank Syariah, S Budi Ro-chadi (almarhum) selaku Deputi Gubernur Bidang 7 Sistem Pembayaran, Pengadaan Uang, BPR dan Perkreditan, serta bersama-sama Robert Tantular dan Hermanus Hasan Mus-lim dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada PT Bank Century Tbk, bunyi surat dakwaan tersebut.

    Nama Boediono disebut bersama-sama terdakwa Budi Mulya dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century sejumlah Rp 689.394.000.000.

    Boediono juga disebut ikut andil dalam penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik bersama terdakwa dan nama-nama di atas. Tim

    Century collapse dan karenanya ketika krisis maka berisiko berdampak sistemik dan harus ditalangi dengan keuangan negara yang kemudian dianggap sebagai kerugian negara.

    Bahkan, Denny menegaskan jika akh-irnya Pengadilan Tipikor memutus tidak ada krisis ekonomi tahun 2008, maka pu-tusan tersebut bisa digunakan para terpi-dana di luar negeri untuk menyerang balik Pemerintah Indonesia. Sehingga, Indone-sia bisa dikenakan pembayaran denda.

    Selain itu, praktisi hukum, Todung Mu-lya Lubis menambahkan bahwa bukti ter-jadinya krisis ekonomi tahun 2008 adalah dikeluarkannya tiga Peraturan Pemerin-tah Pengganti Undang-Undang (Perppu). Di mana Perppu dikeluarkan karena ada situasi memaksa yang dapat diartikan juga telah terjadi krisis. Walaupun, ada satu Perppu yang ditolak oleh DPR RI.

    Saya sangat kecewa kebijakan dipi-danakan. Kebijakan pemberian FPJP su-dah melalui prosedur yang berlaku di Indonesia, ungkap Todung dalam acara yang sama.

    Sementara itu, salah satu tokoh lem-baga swadaya masyarakat yang juga ter-gabung dalam Sahabat Pengadilan, Nata-lia Soebagjo mengatakan bahwa proses peradilan yang tengah berjalan akan mengganggu upaya penjualan Bank Cen-tury yang kini berganti nama menjadi Bank Mutiara.

    Ada penjualan Bank Mutiara yang ter-ancam gagal sehingga berpotensi merugi-kan keuangan negara yang cukup besar, ujar Natalia.

    Apalagi, dalam tuntutan terhadap Budi Mulya, terhadap Bank Mutiara dibebank-an membayar uang pengganti sebesar Rp 1.582.250.000 yang akan dicatatkan seb-agai contingent liability dari Bank Muti-ara. Padahal, dapat menurunkan nilai jual bank sehingga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) tidak mendapatkan tingkat pengembalian yang optimal.

    Namun, para tokoh tersebut menolak upaya yang dilakukannya adalah upaya intervensi terhadap putusan hakim ter-hadap Budi Mulya yang akan dibacakan dalam sidang tanggal 16 Juli 2014 men-datang. Tim

    Jakarta,METROPOLITAN POS.Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abra-

    ham Samad mengatakan bahwa KPK tidak perlu tunduk pada Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Dalam melaksanakan kewenangannya, kata Abraham, KPK berpegan-gan pada Undang-Undang KPK dan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang lex specialis atau aturan bersifat khusus.

    KPK itu enggak perlu tunduk sama MD3. Walaupun MD3 diberlakukan, KPK tetap tun-duk UU Tipikor dan UU yang beri kewenangan KPK di UU KPK. Kita enggak perlu risau, ujar Abraham di Jakarta, Jumat (11/7/2014).

    Dengan demikian, menurut dia, KPK bisa memanggil anggota DPR untuk diperiksa tanpa seizin Mahkamah Kehormatan Dewan. Abra-ham melanjutkan, KPK justru merisaukan penegak hukum lain, seperti Kepolisian dan Kejaksan yang dianggapnya bisa terhambat for-malitas perizinan jika merujuk UU MD3 yang baru.

    Menurut Abraham, UU MD3 yang direvisi ini memperlemah agenda pemberantasan korupsi. Produk Undang-undang ini, kata dia, memper-lihatkan bahwa DPR kini tidak memiliki keingi-nan sungguh-sungguh untuk memberantas tin-dak pidana korupsi.

    Karena dia berusaha membuat aturan yang membentengi dirinya sendiri, ujar Abraham.

    Dia pun berpandangan bahwa UU MD3 ini dibuat untuk memberikan kekebalan hukum kepada anggota DPR. Pasal 245 ayat 1 UU MD3 memuat ketentuan bahwa penyidik baik dari

    Kepolisian, dan Kejaksaan harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Mahkamah Kehor-matan Dewan.

    Namun, dalam pasal 245 ayat 3 UU MD3 disebutkan bahwa Kepolisian, Kejaksaan dan KPK tak perlu izin dari Mahkamah Kehor-matan Dewan untuk memeriksa anggota DPR jika (a) tertangkap tangan melakukan tindak pidana (b) disangka melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau tindak pidana kejahatan terhadap kemanusiaan dan keamanan negara berdasarkan bukti permu-laan yang cukup (c) disangka melakukan tindak pidana khusus.

    Apabila dalam waktu 30 hari sejak per-mohonan diajukan tak juga keluar surat izin tertulis dari Mahkamah Kehormatan Dewan, maka pemanggilan keterangan untuk penyi-dikan baru bisa dilakukan. Mengenai anggota DPR yang tidak berstatus tersangka, menurut Abraham, KPK tetap bisa memeriksanya. KPK juga bisa menjemput paksa anggota DPR yang tiga kali mangkir ketika dipanggil sebagai saksi.

    Kalau saksi sudah tiga kali enggak hadir, kita bisa angkut paksa datang ke KPK, dijemput untuk diperiksa, habis diperiksa dipulangi, tu-turnya.

    KPK Sarankan Deddy Mizwar Laporkan Penghasilannya dari Shooting Sinetron

    Komisi Pemberantasan Korupsi me-nyarankan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar untuk melaporkan penghasilannya dari shooting iklan dan sinetron kepada KPK.

    Dengan demikian, KPK bisa menganalisis lalu menyimpulkan apakah penghasilan tambahan itu tergolong gratiikasi atau bukan.

    Kami (KPK) yang menentukan gratiikasi atau tidak. Oleh karena itu, sebaiknya dilapor-kan ke kami dahulu, kata Giri, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

    Mengenai gratiikasi, kata Giri, KPK telah me-nyampaikan surat edaran kepada kepala-kepala daerah. Dalam edaran tersebut, KPK mengin-formasikan bahwa penghasilan tambahan tidak tergolong gratiikasi jika memenuhi tiga syarat. Pertama, penghasilan itu tidak berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi si penyelenggara negara. Kedua, mengandung konlik kepentingan atau tidak. Ketiga, didapatkan melalui kegiatan yang diketahui atasan atau tidak.

    Yang terakhir, melanggar etika atau tidak. Misalkan, Deddy kalau ragu, kami bisa analisis, ujar Giri.

    Dia juga mengingatkan agar Deddy fokus menghabiskan waktunya untuk melayani raky-at. Menurut Giri, lebih aman jika Deddy meng-gunakan penghasilan tambahannya tersebut untuk disumbangkan kepada masyarakat.

    Secara moral, penyelenggara negara ha-rus waktunya digunakan untuk pelayanan ma-syarakat, ujar Giri.

    Deddy berperan aktif dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan di stasiun televisi swasta, Surya Citra Televisi atau SCTV. Ia tak hanya sering muncul sebagai salah satu pemeran, tetapi juga berada di balik layar sebagai pro-duser. Tim

    Abraham: KPK Tak Perlu Tunduk pada UU MD3

    EDISI 79.indd 8EDISI 79.indd 8 7/14/2014 5:52:28 AM7/14/2014 5:52:28 AM

  • 9EDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014INVESTIGASI

    Akil Divonis, KPK Bidik Ketua DPD Golkar Jatim Jakarta,METROPOLITAN POS.Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai pengesahan Undang-Undang (UU) MPR,

    DPR, DPD dan DPRD (MD3) merupakan bukti sikap DPR yang anti terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.

    Ketua KPK Abraham Samad menyebutkan UU tersebut memperlihatkan bahwa DPR memang tidak mempunyai keinginan untuk memberantas korupsi.

    Karena dia berusaha membuat aturan yang memben-tengi dirinya sendiri, kata Abraham di kantor KPK, Jumat (11/7).

    Undang-Undang MD3 tersebut, kata Abraham hanya untuk membatasi ruang gerak aparat penegak hukum un-tuk menjerat anggota DPR yang terlibat dalam kasus ko-rupsi.

    Melalui Undang-Undang MD3, DPR seolah mendapat-kan kekebalan hukum. Padahal, kata Abraham, kekebalan tersebut seharusnya tidak boleh ada. Memberikan imuni-tas. Kekebalan. Padahal kan tidak ada. Nggak boleh menu-rut saya, kata Abraham.

    Undang-Undang MD3 menjadi polemik lantaran adan-ya salah satu pasal yang menyebutkan bahwa pemeriksaan anggota DPR harus mendapatkan izin dari Mahkamah Ke-hormatan (MK) Dewan. Tim

    Jakarta,METROPOLITAN POS.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan

    sinyal bahwa Bendahara Umum Partai Demokrasi Indo-nesia Perjuangan (PDIP) Olly Dondokambey bakal segera dijadikan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Pusat Pelatihan Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Bukit Hambalang, Jawa Barat.

    Dalam penjelasannya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan penyidik KPK hanya perlu mengonirmasi ulang terkait dugaan penerimaan uang Rp 2,5 miliar oleh politisi PDIP.

    Itu sebenarnya sudah barang jadi. Tinggal penyidiknya mengonirmasi ulang dan membuat sprindik (surat perin-tah dimulainya penyidikan), kata Abraham di kantor KPK, Jumat (11/7).

    Abraham menerangkan apabila sprindik sudah di-sodorkan, maka tidak ada alasan bagi pimpinan untuk ti-dak menandatanganinya.

    Hari ini, Olly menjalani pemeriksaan di kantor KPK sebagai saksi untuk tersangka Machfud Suroso. Usai di-periksa, Olly membantah bahwa dirinya menerima suap sebagaimana termuat dalam vonis terdakwa kasus Ham-balang lainnya, Teuku Bagus MN. Saya diperiksa terhadap tersangka Machfud Suroso. Saya tidak pernah menerima suap, tegas Olly.

    Dalam vonis terdakwa kasus Hambalang, terdakwa Teuku Bagus MN disebut telah menyuap Olly Dondokam-bey. Olly disebut menerima uang suap senilai Rp 2,5 mil-iar. Uang dari Teuku Bagus tersebut diklaim diserahkan kepada Olly terkait dengan jabatannya sebagai anggota Badan Anggaran DPR yang kemudian menaikkan angga-ran proyek Hambalang dari Rp 125 miliar menjadi Rp 2,5 triliun. Tim

    Jakarta,METROPOLITAN POS.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menyidan-

    gkan kasus dugaan korupsi pengadaan instalasi Informasi Teknologi (IT) Perpustakaan Pusat Universitas Indonesi