Metronidazole Dan Lincosamide

download Metronidazole Dan Lincosamide

of 11

description

farmasi farmakologi

Transcript of Metronidazole Dan Lincosamide

2.5 Lincosamide

Yang termasuk dalam lincosamide adalah Clindamycin (7-chloro-7-deoxy lincomycin) dan lincomycin (diisolasi dari Streptomyces lincolnensis).

2.5.1 Farmakokinetik1. AbsorbsiClindamycin diserap baik secara oral dengan 90% bioavaibilitas yang dapat diturunkan dengan makanan. Waktu untuk pencapaian serum oral maksimum adalah 45-60menit, dengan rata-rata tingkat serum 2,5g/mL. Waktu paruhnya 2,4-3jam (bila ada kegagalan ginjal, maka waktu paruh bisa mencapai 6 jam dan tingkat serumnya 2x lebih besar).2. DistribusiPenetrasi obat terhadap tulang baik, tapi tidak untuk cairan cerebrospinal. 3. MetabolismeObat dimetabolisme di hati >90% dan berkonsentrasi tinggi dalam empedu dimana menghasilkan koloni flora yang berbeda-beda sampai kira-kira 2 minggu setelah pemakaian dihentikan.4. EkskresiDieksresikan lewat empedu dan urin.Clindamycin setara dengan Macrolide yang bekerja pada polimorfonuklear, makrofag alveolar, dan jaringan yang mengalami pembengkakan atau abses 2.5.2 FarmakodinamikClindamycin secara aktif melawan berbagai bakteri gram positif dan negative baik yang anaerob maupun yang fakultatif anaerob, seperti :1. Bacteroides,2. Prevotella,3. Porphyromonas,4. Veillonella,5. Peptostreptococcus,6. microaerophilic streptococci,7. Actinomyces,8. Eubacteria,9. Clostridium (kecuali Clostridium difficile),dan10. Propionibacteria.Organisme gram positif pada umumnya rentan terhadap Clindamycin, seperti :1. Streptococcus pneumonia2. VGS3. Corynebacterium4. Group A, B, C, dan G streptococci5. Streptococcus bovisOrganisme lain yang juga rentan terhadap Clindamycin :1. Leptotrichia buccalis2. Bacillus cereus3. Bacillus subtilis4. Capnocytophaga canimorsus5. Beberapa laktamase menghasilkan staphylococciMikroorganisme dengan resistensi intrinsic terhadap Lincosamide :1. Enterococcus2. Enterobacteriae3. Haemophilus pneumoniae4. Neisseria meningitides5. Mycoplasma pneumoniae6. Hampir semua MRSA7. Streptococcus pneumoniae (dengan resistensi yang lebih tinggi)8. Streptococcus pyogenes (dengan resistensi yang lebih tinggi)9. Prevotella (resistensi rata-rata 12-20%)10. Porphyromonas (resistensi rata-rata 12-20%)11. Fusobacteria (resistensi rata-rata 12-20%)12. Peptostreptococcus (resistensi rata-rata 12-20%)

2.5.3 IndikasiClindamycin digunakan untuk terapi / pengobatan terhadap beberapa infeksi yang dikarenakan oleh :1. bakteri Streptococcus2. bakteri Staphylococcus3. bakteri Pneumoniae4. bakteri yang anaerob seperti BacteroidesClindamycin diindikasikan untuk infeksi fraktur tulang, dan juga berguna untuk perawatan beberapa kondisi yang anaerob, seperti infeksi saluran genital wanita, infeksi pelvis, penetrasi jaringan ikat pada perut setelah operasi. Pemakaian Clindamycin dapat dikombinasikan untuk pengobatan Pneumocystis carinii dan Toxoplasmosis.2.5.4 KontraindikasiClindamycin kontraindikasi pada pasien yang alergi terhadap obat dan berkombinasi dengan pemblok obat curare-like neuromuscular. Semua antibiotic seharusnya dihindari, jika memungkinkan untuk 2 bulan.

2.5.5 Efek Samping1. mual dan muntah2. sakit perut3. esofagitis4. glossitis5. stomatitis6. alergi7. reversible peningkatan level serum transaminase8. reversible myelosupression9. metallic taste / rasa logam10. bercak maculopapular (3-10%)11. diare (2-20% ; rata-rata 8%)12. jika diberikan dalam dosis tinggi secara intravena maka akan menghasilkan blockade neuromuscular ( sama seperti Aminoglycoside, Tetracyclin, dan Polimyxin B)2.5.6 Interaksi ObatClindamycin bekerja sinergis dengan obat pemblok nondepolarizing neuromuscular memblok neurotransmission pada obat skeletal. Absorbsi Clindamycin oral diperlambat dengan obat antidiare kaolin-pectin. 2.5.7 DosisDosis clindamycin pada orang dewasa yaitu 150-450 mg setiap 6 jam dan pada anak-anak 8-20 mg/kg/hari dalam 3 atau 4 dosis yang sama.2.5.8 Efek Therapeutik di Kedokteran GigiClindamycin digunakan sebagai obat untuk mikroba oral yang resisten terhadap -lactam untuk pengobatan infeksi orofacial akut. 2.5.9 Drug of ChoiceMetronidazole dan Vancomysin.

2.6 MetronidazoleMetronidazol adalah 1-(- hidroksil- etil )-2- metil-5- nitrolmidazol yang berbentuk kristal kuning muda dan sedikit larut dalam air atau alkohol. Selain memiliki efek trikomoniasid, metronidazol juga berefek amubisid dan efektif terhadap Giardia lamblia. Obat lain yang memiliki struktur mirip metronidazol dan telah digunakan di banyak negara adalah tinidazol,nimorazol, ornidazol, dan secondizol.

2.6.1 Klasifikasi ObatMetronidazole termasuk ke dalam golongan obat- obatan antibiotik yang bersifat bakteriosida. Metronidazole merupakan antibiotik yang terdiri atas nitroimidazole (dengan nama kimia 1-[-hydroxyethyl]-2-methyl-5-nitromidazole). Merk dagang metronidazole di Indonesia antara lain Velazole, Trichodazole, Grafazole dan Tricholet. Nama genericnya adalah Metronidazole.2.6.2 Farmakokinetik1. AbsorpsiAbsorpsi metronidazole per oral sangat efektif, dengan bioavalabilitas sebesar lebih dari 90% dengan konsentrasi maksimum pada plasma untuk metronidazole dosis 500 mg antara 8-13 mg/L dengan Tmax 0.254.0 jam. [NIGHTINGALE et all, 2001]2. DistribusiProtein binding pada metronidazole kurang dari 20%. Metronidazole memasuki membran sel dan didistribusikan ke dalam jaringan dan cairan. Volum distribusi yang dilaporkan pada studi pada beberapa kelompok umur berkisar antara 0.51- 1.1 L/kg.3. MetabolismeMetronidazole merupakan antibiotik yang dimetabolisme pada hepar. Hal ini menyebabkan metronidazole merupakan precaution untuk penderita penyakit hepar.4. EkskresiMetronidazole diekskresikan pada empedu sebagai obat parental dan pada urin sebagai metabolit- metabolit hasil metabolismenya. Hydroximetronidazole yang merupakan metabolit metronidazole diekskresikan seluruhnya melalui urin sebesar 25% dari dosis original. Eliminasi hal-life (T1/2) metronidazole berkisar antara 6 10 jam pada pasien tanpa disfungsi hepar dan renal. Ekskresi metronidazole pun dipengaruhi oleh dosis yang dikonsumsi, antara 250- 2000mg.2.6.3 FarmakodinamikMetronidazole merupakan antibiotik yang dapat membunuh bakteri anaerob secara cepat karena dapat masuk menembus sel bakteri dengan sangat baik. Namun, beberapa penelitian memperkirakan bahwa metronidazole merupakan antibiotik yang bersifat concentration-dependent- killing sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan dosis yang lebih tinggi serta waktu pemberian yang lebih lama. Metronidazole hanya mampu melawan bakteri obligat anaerob. Pengobatan kombinasi metronidazole dan ciporofloxacin dinilai lebih efektif dalam membunuh C. perfringens. Sifat metronidazole adalah bakterisid, ia akan bereaksi dengan DNA bakteri dan menghambat replikasi DNA bakteri, fragmentasi DNA dan pada dosis yang rendah dapat menyebabkan mutasi dari genome bakteri.2.6.4 IndikasiSecara umum indikasi metronidazole adalah untuk infeksi bakteri anaerob seperti dental abses, perikoronitis akut, dan ANUG. Metronidazol dan tinidazol terutama digunakan untuk amubiasis, trikomoniasis, dan infeksi bakteri anaerob.Metronidazol efektif untuk amubiasis intestinal atau ekstraintestinal. Namun efeknya lebih jelas pada jaringan sebab sebagian besar metronidazol di absorpsi di usus halus. Untuk amubiasis intestinal dianjurkan pemberian amubisid intestinal lain selain pemberian metronidazol.Pada abses hati dosis yang digunakan sama besar dengan dosis yang digunakan pada disentri amuba, bahkan dengan dosis yang lebih kecil telah didapatkan respon yang lebih baik. Meskipun metronidazol efektif untuk abses hati, namun aspirasi abses telah diperlukan.Metronidazol juga diindikasikan untuk profilaksis pascabedah daerah abdomen, infeksi pelvik, dan pengobatan endokarditis yang disebabkan oleh B. Fragillis. Kombinasi metronidazole dengan amoxicillin dapat secara signifikan meningkatakan kemampuannya melawan bakteri Actinobacillus actinomicetemcomytans.2.6.5 KontraindikasiMetronidazole dapat menyebabkan hipersensitifitas. Dosis tinggi tidak boleh diberikan kepada wanita hamil dan menyusui.2.6.6 Efek SampingMetronidazole dapat menyebabkan efek samping seperti reaksi hipersensitif, lidah yang menghitam, disgeusia (metallic taste), sakit kepala, pening, mual, muntah, ataxia, urin berwarna gelap, neutropenia, kemerahan pada kulit, urethral dan vaginal burning sensation. Terapi metronidazole yang berkepanjangan dapat menyebabkan kejang (seizures), neuropathy, serta leucopenia.2.6.7 Interaksi ObatBeberapa interaksi metronidazole :1. AlcoholMengkonsumsi alcohol selama terapi metronidazole dapat menyebabkan reaksi seperti pemakaian disulfiram. Kombinasi ini dapat menyebabkan kebingungan, linglung, atau perilaku psikotik.2. Antikoagulan kumarinPenggunaan metronidazol memperpanjang efek antikoagulan oral menyebabkan waktu protrombin atau pembekuan darah menjadi makin lama. Karena itu pemakaian metronidazol bersama antikoagulan sebaiknya dihindari sebisa mungkin.3. DisulfiramPenggunaan disulfiram dengan metronidazol dapat menyebabkan psikosis akut dan konfusi (perasaan bingung) pada beberapa pasien. Karena itu, kedua obat jangan digunakan bersamaan sampai 2 minggu setelah pemakaian disulfiram berakhir.4. LithiumTerapi jangka pendek dengan metronidazol pada pasien yang distabilisasikan dengan dosis lithium yang relatif tinggi dilaporkan dapat meningkatkan konsentrasi lithium dalam serum menyebabkan tanda-tanda toksisitas pada beberapa pasien.5. BarbituratesDapat menurunkan efektifitas metronidazole.6. CimetidineMenurunkan metabolism hati.2.6.8 SediaanBentuk sediaan dari metronidazole ada beberapa macam:1. Dalam bentuk tablet 200mg dan 500mg2. Dalam bentuk suspensi 125 mg/5 mL3. Dalam bentuk supositoria 500 mg dan 1 g2.6.9 Dosis ObatDURATIONADULTSCHILDREN

OF DOSAGEIN DAYS7 TO 10 YEARS3 TO 7 YEARS1 TO 3 YEARS

UROGENITAL TRICHOMONIASIS

12g as a single dose

7200mg three times daily or 400mg twice daily100mg three times daily100mg twice daily50mg three times daily

2800mg in the morning and 1,2g in the evening

NON-SPECIFIC VAGINITIS 7400mg twice daily

OR 12g as a single dose

AMOEBIASIS a) Invasive intestinal disease in susceptible subjects 5800mg three times daily 400mg three times daily200mg four times daily200mg three times daily

AMOEBIASISb) Intestinal disease in less susceptible subjects and chronic amoebic hepatitis 5 to 10400mg three times daily200mg three times daily100mg four times daily100mg three times daily

AMOEBIASISc) Amoebic liver abscess, also other forms of extra-intestinal amoebiasis 5400mg three times daily200mg three times daily100mg four times daily100mg three times daily

AMOEBIASIS d) Symptomless cyst passers 5 to 10400 to 800mg three times daily200 to 400mg three times daily100 to 200mg four times daily100 to 200mg three times daily

GIARDIASIS

32g once daily1g once daily600 to 800mg once daily500mg once daily

ACUTE ULCERATIVE GINGIVITIS 3200mg three times daily100mg three times daily100mg twice daily50mg three times daily

ACUTE PERICORONITIS 3 to 7200mg three times daily

2.6.10 Penggunaan di Kedokteran GigiMetronidazole sangat efektif melawan bakteri gram negative anaerob yang berperan pada infeksi akut orofacial dan periodontitis kronis. Kombinasi dengan antibiotic b-laktam untuk infeksi oral dpat diindikasikan untuk infeksi akut orofasial dan periodontitis agresif. 2.6.11 Route of AdministrationRoute of administration dari metronidazole ada beberapa cara. 1. OralTablet ditelan tanpa dikunyah dengan air. Tablet diminum dengan makanan atau setelah makan. 2. ParerentalDengan cara memasukkan melalui intravena. Biasanya dilakukan pada pasien yang postoperative.3. RectalMelalui rectal dengan bentuk sedian obat supositoria, dilakukan pada pasien postoperative.