METPEEEEENNN

6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKIRT) pada tahun 1995, penyakit gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat masih berkisar penyakit yang menyerang jaringan keras gigi (karies)dan penyakit periodontal (Depkes RI, 2010). Karies adalah penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh kerja mikroorganisme. Karies gigi ditandai oleh adanya demineralisasi mineral-mineralemail dan dentin, diikuti oleh kerusakan bahan-bahan organiknya (Kidd dan Smith, 2000). Karies disebabkan berbagai faktor, diantaranya adalah : karbohidrat, mikroorganisme, saliva, permukaan dan bentuk gigi (Tarigan, 1990).Mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu dapat mempengaruhi pH saliva yang dapat mengganggu kesehatan gigi dan mulut. Makanan atau minuman yang mengandung asam sitrat serta memiliki pH rendah seperti sari lemon dan jeruk yang kita konsumsi akan menyebabkan keasaman dalam mulut meningkat, sehingga menyebabkan turunnya pH saliva.Kemudian dapat mengakibatkan proses demineralisasi gigi karena jaringan gigi dapat larut dalam keadaan asam .Dalam hal ini saliva sangat berperan dalam mengatur keasaman pH rongga mulut, dimana saliva bertindak sebagai buffer (Resmi, 2009). Keasam-basaan pH adalah derajat asam suatu larutan yang mempunyai ukuran tertentu sesuai dengan derajat keasamannya yang dinyatakan dengan satuan pH (Amerongen, 1991).Derajat asam saliva (pH) dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah kuatnya rangsangan(stimulasi), stimulasi ini dapat berupa rangsangan rasa asam dan manis yang selanjutnya mempengaruhi demineralisasi gigi geligi (Amerongen, 1991). MenurutBassiouny, 2009 erosi gigi merupakan proses berkurangnya mineral yang mengakibatkan jaringan gigi rusak (sepertienamel dan dentin). Proses ini mengakibatkan sebagian struktur gigi menjadi tidak kuat lagi akibat dari asam pada gigi. Terlalu banyak mengkonsumsi minuman asam dalam waktu yang lama menjadi resiko penyebab kerusakan gigi.Manfaat jeruk lemon terhadap kesehatan telah dikenal selama berabad-abad lamanya. Lemon mengandung banyak zat, khususnya asam sitrat, kalsium, magnesium, vitamin C, bioflavonoid, pektin dan limonin yang berefek pada kekebalan tubuh dan antiinfeksi. Lemon terkenal sebagai antibakteri dan antivirus yang mempercepat proses penyembuhan sariawan. Kandungan tertinggi ada pada lemon yang memiliki sekitar 5-6%, dibanding jeruk yang 1-1,2%. jus lemon mengandung asam sitrat yang dapat menyebabkan korosi dari enamel gigi serta dapat pula digunakan untuk memutihkan gigi.

Transcript of METPEEEEENNN

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangBerdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKIRT) pada tahun 1995, penyakit gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat masih berkisar penyakit yang menyerang jaringan keras gigi (karies) dan penyakit periodontal (Depkes RI, 2010). Karies adalah penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh kerja mikroorganisme. Karies gigi ditandai oleh adanya demineralisasi mineral-mineral email dan dentin, diikuti oleh kerusakan bahan-bahan organiknya (Kidd dan Smith, 2000). Karies disebabkan berbagai faktor, diantaranya adalah : karbohidrat, mikroorganisme, saliva, permukaan dan bentuk gigi (Tarigan, 1990).Mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu dapat mempengaruhi pH saliva yang dapat mengganggu kesehatan gigi dan mulut. Makanan atau minuman yang mengandung asam sitrat serta memiliki pH rendah seperti sari lemon dan jeruk yang kita konsumsi akan menyebabkan keasaman dalam mulut meningkat, sehingga menyebabkan turunnya pH saliva. Kemudian dapat mengakibatkan proses demineralisasi gigi karena jaringan gigi dapat larut dalam keadaan asam .Dalam hal ini saliva sangat berperan dalam mengatur keasaman pH rongga mulut, dimana saliva bertindak sebagai buffer (Resmi, 2009). Keasam-basaan pH adalah derajat asam suatu larutan yang mempunyai ukuran tertentu sesuai dengan derajat keasamannya yang dinyatakan dengan satuan pH (Amerongen, 1991).Derajat asam saliva (pH) dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah kuatnya rangsangan(stimulasi), stimulasi ini dapat berupa rangsangan rasa asam dan manis yang selanjutnya mempengaruhi demineralisasi gigi geligi (Amerongen, 1991). Menurut Bassiouny, 2009 erosi gigi merupakan proses berkurangnya mineral yang mengakibatkan jaringan gigi rusak (sepertienamel dan dentin). Proses ini mengakibatkan sebagian struktur gigi menjadi tidak kuat lagi akibat dari asam pada gigi. Terlalu banyak mengkonsumsi minuman asam dalam waktu yang lama menjadi resiko penyebab kerusakan gigi.Manfaat jeruk lemon terhadap kesehatan telah dikenal selama berabad-abad lamanya. Lemon mengandung banyak zat, khususnya asam sitrat, kalsium, magnesium, vitamin C, bioflavonoid, pektin dan limonin yang berefek pada kekebalan tubuh dan antiinfeksi. Lemon terkenal sebagai antibakteri dan antivirus yang mempercepat proses penyembuhan sariawan. Kandungan tertinggi ada pada lemon yang memiliki sekitar 5-6%, dibanding jeruk yang 1-1,2%. jus lemon mengandung asam sitrat yang dapat menyebabkan korosi dari enamel gigi serta dapat pula digunakan untuk memutihkan gigi.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:Apakah ada pengaruh berkumur dengan larutan jeruk lemon terhadap perubahan pH saliva

C. Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan larutan jeruk lemon terhadap pH saliva. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pH saliva sebelum berkumur dengan larutan jeruk lemon b. Mengetahui pH saliva sesudah berkumur dengan larutan jeruk lemon

D. Manfaat PenelitianDapat memberikan pengetahuan mengenai pengaruh berkumur dengan larutan jeruk lemon terhadap perubahan pH saliva.

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Tinjauan Pustaka1. Berkumur a. Pengertian Kumur-kumur adalah membasuh mulut dengan air kemudian menggerakkan air dalam mulut secara berulang-ulang (Depdiknas, 2001). b. Teknik Berkumur Menurut Vinco (2008) cara penggunaan obat kumur yaitu berkumur dengan cara gigi digigitkan,bibir ditutup dan ambil nafas melalui hidung, hingga pipi mengembang-mengempis kurang lebih 30 detik.

2. Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Burm. f.) a. Morfologi buah jeruk lemon Jeruk lemon (Citrus limon (L.) Burm. f.) termasuk salah satu jenis citrus jeruk. Jeruk lemon termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Jeruk lemon memiliki pohon kecil yang tingginya maksimal mencapai 10 sampai 15 kaki. Batangnya biasanya berduri. Memiliki daun yang hijau dan lonjong. Bunganya berbentuk oval dan warnanya putih yang memiliki garis-garis ungu didalamnya. Buahnya berbentuk bulat telur dan memiliki ujung runcing pada salah satu ujungnya. Memiliki tebal mencakup lebih dari itu. saat buah mentah,warnanya hijau gelap dan tidak berair tetapi pada saat matang warna nya berubah menjadi kuning cerah dan lembut. b. Kandungan buah jeruk lemon Jeruk lemon mengandung sejumlah asam sitrat (3,7%), mengandung minyak atsiri (2,5%), mengandung 70% limoneme penine dan citral. Dan juga mengandung bio flavonid tertentu, vitamin tertentu seperti vitamin A, tiamin,riboplavin, niasin dan vitamin C. Asam sitrat murni berupa kristal putih jernih, tidak berwarna, tidak berbau,tetapi rasanya asam sekali.

Sifatnya mudah larut dalam air, dan sedikit larut dalam alkohol ataueter (Sarwo, 1993).

3. Saliva a. Pengertian saliva Saliva adalah cairan kental yang diprosuksi oleh kelenjar ludah. Saliva yang terbentuk di dalamrongga mulut dihasilkan oleh kelenjar sub lingualis, kelenjar sub mandibularis, dan kelenjar parotis (Amerongen, 1999). b. Susunan Saliva terdiri 99% air, sisanya terdiri dari bermacam-macam zat seperti zat kapur (kalsium),fosfor, natrium, magnesium, mucin dan beberapa enzim seperti amylase dan lipase. 1. Kalsium merupakan zat yang membantu menguatkan tulang gigi. 2. Mucin adalah suatu bahan yang dapat menyebabkan sifat air menjadi lebih kental dan licin. 3. Amylase adalah enzim yang dapat memecah, mencerna, dan menghaluskan tepung (glukosa)sehingga mudah diserap dinding usus halus. 4. Lipase adalah enzim yang bertugas mencerna lemak dengan cara memecah atau merusak dinding sel bakteri (Amirongen, 1999).

4. Derajat Keasaman pH Saliva Keasaman diukur dalam satuan yang disebut pH. Skala pH berkisar dari 0-14 dengan perbandingan terbalik, dimana makin rendah nilai pH, makin banyak asam dalam larutan. Sebaliknya, meningkatnya nilai pH berarti bertambah basa dalam larutan. Pada pH 7 tidak ada keasaman ataupun kebasaan larutan dan disebut netral. Air murni mempunyai pH 7. Air liur secara normal sedikit asam, pH-nya 6,5 (Besford, 1996). Susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit di dalam ludah menentukan pH dan kapasitas buffer. pH saliva tergantung dari perbandingan antara asam dan konjugasi biasanya yang bersangkutan. Derajat asam dan buffer terutama dianggap disebabkan oleh susunan bikarbonat, yang naik dengan kecepatan sekresi.

B. HipotesisHipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan penelitian. Ho : Tidak ada pengaruh berkumur dengan larutan lemon terhadap PH saliva Ha : Ada pengaruh berkumur dengan larutan lemon terhadap PH saliva

PENGARUH DENGAN JERUK TERHADAP

BERKUMUR LARUTAN LEMON pH SALIVA

Oleh : Ika Putri Susyanti Morika Latersia Sebayang (2009-11-063) (2009-11-085)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) JAKARTA 2011