Metodologi Pengajaran Bahasa

56
METODOLOGI PENGAJARAN BAHASA Drs. Darwis Sasmedi, M.Pd. 2006

description

Metodologi Pengajaran Bahasa Inggris

Transcript of Metodologi Pengajaran Bahasa

  • METODOLOGI PENGAJARAN BAHASADrs. Darwis Sasmedi, M.Pd.2006

  • Metodologi dan Metode Pengajaran BahasaTeori pembelajaran (mengajar dan belajar) bahasa pada umumnya didasarkan kepada empat konsep kunci: bahasa, belajar, mengajar bahasa, dan konteks; Pembelajaran bahasa membutuhkan suatu konsep tentang hakikat bahasa. Pembelajaran bahasa membutuhkan pandangan dan wawasan tentang pelajar dan hakikat belajar bahasa. Pembelajaran bahasa mengimplikasikan pandangan tentang pengajar bahasa dan pengajaran bahasa. Pembelajaran bahasa terjadi pada konteks tertentu. Penafsiran konteks amat penting dalam teori ini. Bahasa, belajar, dan mengajar pasti selalu dipandang dari satu konteks, latar, dan latar belakang.

  • Metodologi:Metodologi secara ringkas dapat diartikan sebagai ilmu mengenai metode. Pengkajian metodologi pengajaran bahasa bersumber dari; pemerian bahasa yang dihasilkan oleh linguistik umum; (b) teori pembelajaran yang dikaji oleh psikologi; (c) teori pembelajaran bahasa yang disumbangkan oleh psikolinguistik; dan (d) teori pemakaian bahasa dalam masyarakat yang diambil dari sosiolinguistik.

  • Anthony (1963):Anthony (1963) yang melahirkan istilah approach (pendekatan), method (metode) dan technique (teknik): Approach adalah seperangkat asumsi yang berhubungan dengan hakikat bahasa, belajar, dan mengajar. Method ialah suatu rencana menyeluruh mengenai panyajian bahasa yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu. Technique ialah kegiatan-kegiatan khusus yang diwujudkan di dalam kelas yang konsisten dengan metode, dan olehnya itu juga sejalan dengan pendekatan.

  • Richards, dkk. (1985:177):Memberikan batasan mengenai metodologi pengajaran bahasa sebagai kajian praktik dan prosedur yang digunakan dalam pengajaran, dan prinsip-prinsip dan keyakinan yang melandasinya. Metodologi meliputi:Kajian tentang hakikat keterampilan berbahasa (yaitu listening, speaking, reading dan writing) dan prosedur pengajarannyaKajian tentang penyiapan rencana pembelajaran, materi ajar, buku teks untuk pengajaran keterampilan berbahasa;Evaluasi dan perbandingan metode pengajaran bahasa (misalnya Audiolingual method);

  • Richards, dkk. (1985:177):Metode dalam pengajaran bahasa menurut Richards, dkk. (1985:176) adalah cara mengajarkan suatu bahasa yang didasarkan kepada prinsip dan prosedur yang sistematis, yakni penerapan pandangan tentang cara bahasa diajarkan dan dipelajari. Metode pengajaran bahasa yang berbeda seperti Direct method, audio-lingual method, grammar translation method, the silent way dan communicative approach merupakan hasil dari pandangan yang berbeda tentang; (a) hakikat bahasa; (b) hakikat belajar bahasa; (c) tujuan pengajaran; (d) jenis silabus yang digunakan; (e) peran guru, pelajar, dan materi pembelajaran; dan (f) teknik dan prosedur yang digunakan.

  • Richards & Rodgers (1982, 1986):Mengajukan hasil kajian mereka yang merumuskan kembali konsep metode. Istilah Anthony approach, method dan technique dilabel menjadi approach, design dan procedure secara berturut-turut dengan payung istilah method yang menjelaskan proses tiga-langkah ini. Menurut Richards & Rodgers (1982:154), metode adalah istilah yang memayungi spesifikasi dan hubungan antara teori dan praktik. Approach adalah asumsi, keyakinan, dan teori mengenai hakikat bahasa dan belajar bahasa. Procedures merupakan teknik dan praktik yang diturunkan dari approach dan design.

  • Hakikat BahasaHakikat bahasa dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa menurut aliran linguistik strukturalisme adalah: 1. language is speech, not writing 2. a language is what its native speakers say, not what someone thinks they ought to say; 3. languages are different; 4. a language is a set of habit; dan5. teach the language, not about the language.

  • Aliran linguistik transformational mengemukakan bahwa:1. A living language is characterized by rule-giverned creativity.the rules of grammar are psychologically real. Man is specially equipped to learn languages. Secara biologis manusia lahir dengan suatu kemampuan belajar bahasa sehingga bahasa dapat dipelajari kapan saja sepanjang hidup manusia dalam situasi pemakaian yang bermakna. A living language is a language in which we can think. Bahasa mengikat makna dan pikiran.

  • Beberapa pandangan tentang hakikat bahasa :Bahasa bersifat lisan yang telah tertata dalam sistem simbol pandang dan dengar. Anak belajar menggunakan simbol ini secara kumulatif, pertama dalam mendengar (menyimak) dan berbicara, kemudian membaca dan menulis. Oleh karena itu, program pembelajaran bahasa mulai dengan kegiatan komunikasi lisan. Setelah anak menguasai keterampilan dalam aspek mendengar dan berbicara, barulah instruktur memulai kegiatan komunikasi tertulis.

  • Bahasa mencerminkan lingkungan sosial tempat yang ditinggali anak, baik dari segi linguistik maupun tingkatan budaya serta pengaruh berbagai macam dialek dan geografis. Oleh karena itu, pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan pribadi, sosial, dan komunikasi siswa, serta mempertimbangkan pengaruh regional terhadap wicara, kosakata, dan penggunaan.

  • Bahasa mengalami proses perubahan yang tetap, seperti pembentukan kata baru untuk memenuhi tuntutan komunikasi, tekanan sosial yang mengakibatkan perubahan terhadap keberterimaan item pemakaian khusus dan konstruksi bahasa. Oleh karena itu, bahasa diajarkan untuk mencerminkan penggunaan dan struktur kontemporer; alfabet, tulisan, kata dan ejaannya digunakan untuk merangsang minat siswa terhadap bahasa.

  • Setiap bahasa memiliki struktur sendiri. Hubungan antara kata, urutan kata, pola kalimat dipelajari melalui pengalaman praktis dan kajian khusus. Oleh karena itu, program pembelajaran harus mencakup pembelajaran penggunaan bahasa dan struktur bahasa baku melalui pengalaman dalam percakapan, diskusi, laporan, wawancara, dan karangan. Pembelajaran itu meliputi konstruksi kalimat dan paragraf, dan secara bertahap memperkenalkan prinsip dan terminologi tata bahasa.

  • Penggunaan Bahasa:Bahasa merupakan suatu bentuk perilaku, perlambang konsep diri dan sikap sosial seseorang yang menyimbolkan pikiran, keinginan, dan kepercayaannya. Kemampuan mempelajari bahasa sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan pribadi dan perkembangan pemahaman dasar manusia. Oleh karena itu, program pembelajaran bahasa menekankan penciptaan iklim yang hangat dan bersahabat yang mendorong setiap siswa berpartisipasi dalam kegiatan berbahasa lisan dan tulisan.

  • Bahasa merupakan alat berpikir yang membantu siswa berasionalisasi dan tumbuh melalui pengalaman mereka. Oleh karena itu, kegiatan berbahasa dikembangkan untuk membantu setiap siswa melihat hubungan, membuat klasifikasi, menarik kesimpulan, menanggung resiko penebakan, memprakirakan hasil, merumuskan kesimpulan, dan membuat generalisasi.

  • Bahasa merupakan media pengembangan dan pertukaran gagasan. Pengalaman itu harus mendorong interaksi antara siswa dan orang lain, yang tentunya menekankan tujuan komunikasi, penataan gagasan yang logis, dan kesensitifan terhadap reaksi pendengar atau pembaca.Bahasa merupakan alat kekuasaan dan kekuatan sosial yang mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan tingkah laku.

  • Bahasa merupakan alat kekuasaan dan kekuatan sosial yang mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan tingkah laku.

    Oleh karena itu, siswa diajarkan pentingnya tanggung jawab sosial dan integritas pribadi dalam penggunaan bahasa.

  • Bahasa dalam bentuk tertulis merupakan catatan pikiran manusia sepanjang zaman yang dapat memperkenalkan setiap anak kepada karya-karya sastra sehingga dapat menumbuhkan apresiasi keindahan bahasa sebagai media komunikasi.

    Oleh karena itu, program pengajaran bahasa melengkapi siswa dengan pengalaman dalam prosa dan puisi untuk menumbuhkembangkan pemahamannya terhadap masalah manusia dan seperangkat nilai pribadi.

  • Prinsip Pembelajaran (Belajar & Mengajar) BahasaPrinsip Kognitif OtomatisitasPembelajaran bahasa kedua melibatkan pemindahan kendali beberapa bentuk pada saat yang tepat ke dalam pemrosesan otomatis sejumlah bentuk bahasa yang relatif tidak terbatas. Menganalisis bahasa secara berlebihan, terlalu memikirkan bentuk-bentuk bahasa, dan secara sadar berlama-lama pada kaidah dan aturan-aturan bahasa cenderung menghambat peningkatan ke arah otomatisitas.

  • Pembelajaran BermaknaPembelajaran bermakna akan menuntun kepada retensi jangka panjang yang lebih baik dibandingkan dengan rote learningBeberapa kemungkinan penerapan prinsip di atas di dalam kelas sebagai berikut ini.1. Gunakan kekuatan pembelajaran bermakna dengan menarik minat pelajar, tujuan akademik, dan tujuan karir pelajar;2. Apabila topik atau konsep baru diperkenalkan, upayakan untuk menanamkannya dengan mempertimbangkan pengetahuan dan latar belakang pelajar sehingga topik baru itu dapat dikaitkan dengan apa yang diketahuinya;3. Hindari kelemahan pembelajaran menghafal;

  • Antisipasi PenghargaanManusia secara umum terdorong untuk bertindak atau bertingkah-laku dengan mengharapkan semacam penghargaan nyata atau tidak nyata, jangka pendek atau jangka panjang yang akan terjadi sebagai akibat perilaku itu.

  • Prinsip Motivasi IntrinsikPenghargaan yang paling kuat adalah penghargaan yang secara intrinsik termotivasi dalam diri pelajar. Karena perilaku ini bersumber dari kebutuhan, keinginan, dan hasrat dalam diri seseorang.Perilaku itu sendiri dapat memberikan penghargaan terhadap diri sendiri; karena itu, tidak perlu sama sekali adanya penghargaan yang diberikan secara eksternal.

  • Investasi StrategisPenguasaan bahasa kedua yang sukses sebagian besar disebabkan oleh investasi perorangan pelajar sendiri dari aspek waktu, upaya, dan perhatian kepada bahasa kedua dalam bentuk deretan strategi perorangan guna memahami dan memproduksi bahasa.

  • Prinsip Afektif Ego BahasaSementara manusia belajar menggunakan bahasa kedua, mereka juga mengembangkan suatu modus baru berpikir, berperasaan dan bertindakidentitas kedua. Ego bahasa kedua yang bergandeng dengan bahasa kedua dengan mudah dapat menciptakan dalam diri pelajar suatu perasaan kerapuhan, kedefensivan, dan peningkatan hambatan.

  • Kepercayaan DiriKeberhasilan yang dicapai pelajar dalam suatu tugas sebahagiannya merupakan faktor keyakinannya bahwa mereka benar-benar mampu menyelesaikan tugas itu.

  • Pengambilan Resiko

    Pelajar bahasa yang sukses saat menilai diri mereka sendiri secara realistik merupakan orang yang rentan namun mampu menyelesaikan tugas harus sudi menjadi penjudi dalam permainan bahasa, mencoba menghasilkan dan menafsirkan bahasa sedikit di luar batas keyakinan mutlak mereka.

  • Hubungan Bahasa-budayaKapanpun mengajarkan suatu bahasa, anda juga mengajarkan sistem budaya yang rumit, tata krama, nilai, dan cara berpikir, merasa, dan bertindak. Khusus dalam konteks pembelajaran bahasa kedua, keberhasilan yang pelajar biasakan terhadap lingkungan budaya yang baru akan mempengaruhi keberhasilan pemerolehan bahasanya, begitu pula sebaliknya.

  • Prinsip LinguistikEfek Bahasa IbuAntarbahasaKompetensi Komunikatif

  • Beberapa Metode Pengajaran Bahasa: Ciri dan PrinsipnyaGrammar Translation method (Metode Terjemahan Tata bahasa)Direct Method (Metode Langsung) Reading Method (Metode Membaca)Audiolingual method (Medote audiolingual)Community Language Learning (CLL)

  • Cognitive Approach (Pendekatan Kognitif)Total Physical Response (Respons Fisik Total)The Silent Way (Metode Diam)Functional-Notional ApproachCommunicative Approach (Pendekatan Komunikatif)

  • Communicative Approach (Pendekatan Komunikatif) Berbagai teori mengenai Pendekatan Komunikatif mengasumsikan bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Menurut Ellis & Beattie (1986), penggunaan bahasa manusia dapat dipahami dengan baik jika dipandang dari konteks alaminya sebagai seperangkat saluran yang tersedia bagi manusia untuk mengirimkan dan menerima informasi

  • Canale (1987) memberikan karakteristik komunikasi melalui bahasa berikut ini:Bahasa adalah suatu bentuk interaksi sosial dan oleh karena itu secara normal diperoleh dan digunakan dalam interaksi sosial;Bahasa melibatkan tingkat ketidak-teramalan dan kreativitas yang tinggi dalam bentuk dan pesan;Bahasa berlangsung dalam diskors dan konteks sosial budaya yang memberikan batasan tentang penggunaan bahasa yang baik dan sesuai dan sebagai penanda untuk mengoreksi interpretasi ungkapan;Bahasa selalu memiliki tujuan (misalnya untuk membangun hubungan sosial, membujuk atau berjanji);Bahasa melibatkan bahasa otentik dan dipertentangkan dengan bahasa yang dibuat seperti buku teks.

  • Richards & Rodgers (1989) menemukan butir-butir penting berikut yang merupakan teori yang melandasi pengajaran bahasa. Bahasa adalah suatu sistem pengungkapan gagasan;Fungsi utama bahasa adalah untuk interaksi dan komunikasi;Unit utama bahasa bukanlah semata-mata butir-butir tata bahasa dan strukturnya, melainkan kategori makna fungsi dan makna komunikatif.

  • Nunan (1991:279) menawarkan 5 ciri khas utama Pembelajaran Bahasa Komunikatif, yaitu:

    Penekanan pada pembelajaran untuk berkomunikasi melalui interaksi dalam bahasa sasaran;Pengenalan teks otentik dalam situasi pembelajaran;Pemberian kesempatan bagi pelajar untuk berfokus bukan saja pada bahasa tetapi juga pada proses belajar itu sendiri;Peningkatan pengalaman pribadi pelajar sendiri sebagai unsur yang memberikan sumbangan terhadap hasil belajar di kelas; danUpaya menghubungkan pembelajaran bahasa di kelas dengan pengaktifan bahasa di luar kelas.

  • prinsip-prinsip yang dapat dipertimbangkan dalam kegiatan pengajaran bahasa di kelas, antara lain:

    Kegiatan yang melibatkan komunikasi nyata mendorong hasil belajar Kegiatan yang di dalamnya adalah penggunaan bahasa untuk melakukan tugas-tugas yang bermakna meningkatkan hasil belajar Bahasa yang bermakna bagi pelajar mendukung proses pembelajaran (prinsip kebermaknaan);Penggunaan bahasa yang otentik menentukan tingkat kecepatan terbaik terhadap keberhasilan pembelajaran bahasa kedua/asing;Penggunaan kerja pasangan atau kerja kelompok dalam situasi komunikatif interaktif;Eksplorasi berdasarkan task-based exploration, negosiasi dan pemecahan masalah;Penekanan pada inisiatif dan interaksi pelajar, arahan petunjuk bukan semata-mata memperhatikan utang.

  • Communicative Activities:1. Using drawing to assess listening comprehension:Memberikan instruksi secara lisan kepada peserta untuk menggambar, misalnya: rumah, pemandanganKalau siswa mengerti instruksi yang diberikan secara lisan tersebut, maka menghasislkan gambar yang benar

  • 2. Getting to know the partnerDilakukan secara berkelompok,berpasangan, bertiga atau berempat dg berbahasa InggrisMasing-masing siswa bertanya kepada temannya tentang sesuatu yang berhubungan dengan keluarga, hobby, dll.Kemudian setiap siswa diminta melaporkan di depan kelas apa perbedaan dan persamaan antara ia dan temannya

  • 3.Two vocabulary reviewKegiatan berkelompok, dimana sebuah kata diberikan kepada masing-masing kelompok, misalnya: BRIGHTPeserta berikutnya harus menyebutkan pula kata yang berakhiran dengan T, seperti TENDENCY, Demikian seterusnya

  • 4. Using MimeSetiap kelompok mencari suatu cerita.Cerita itu tidak boleh dideskripsikan secara lisan, harus dengan gerakan seperti orang berpantominKelompok lain memberi komentar dan menebak cerita itu tentang apa yang dipantominkan tadi

  • 5. A trip to Fantasy IslandSiswa diberikan sebuah peta butaKemudian guru membacakan text descriptiveSiswa berusaha menemukan tempat di peta sesuai teks lisan yang didengar

  • 6. How good is your memoryGuru memberikan gambar, siswa diberikan beberapa menit untuk mengamati gambar tersebutKemudian siswa harus menjawab pertanyaan atau menjelaskan isi gambar tersebut

  • 7. Creating sentences from a word boxSiswa diberikan abjad secara acakKemudian siswa harus membuat kata sebanyak-banyaknya dari huruf tersebut

  • 8. Interview role playSeorang siswa berdiri, kemudian menyebutkan profesinya yang akan dipilihnya Siswa yang lain bertanya dengan beragam pertanyaan kemudian menjelaskan mengapa ia memilihnya dan lain sebagainya

  • 10. What can you rememberMengingat apa saja yang dapat diingat dari gambar yang sudah diberikanKemudian mengungkapkan dalam bahasa Inggris

  • 10. Text completionDiberikan sebuah teks, siswa melengkapi teks tersebut dengan menggunakan imajinasinya

  • 11. Expanding headlinesSama dengan kegiatan 10, siswa mengembangkan sebuah headline yang sudah diberikan

  • 12. Writing haikusMenulis sajak ala jepang yang terdiri dari tiga barisBaris pertama terdiri dari 5 suku kata, baris kedua 7 suku kata, dan baris ke ke 3 juga lima suku kata

  • 13. Pictures based writingDiberikan sebuah gambar Berdasar gambar tersebut, peserta harus membuat cerita secara tertulis

  • 14. Writing E-mail or post card to friends and familyLatihan membuat berita singkatMenulis e-mail atau postcard

  • 15. Co-operative narrative writingSama dengan chain story, atau cerita berantaiSeseorang membuat kalimat, yang lain melanjutkan dengan satu kalimat lagi dan seterusnya hingga menjadi suatu cerita yang berarti

  • 16. Helping students to develop their own narrativeIni merupakan kegiatan guided writing yang dipandu secara lisan oleh guru

  • 17. Jokes which use present progressiveMembuat cerita-cerita lucu dengan menggunakan present progressive

  • 18. Body languageBercerita dengan hanya menggunakan bahasa tubuh, kemudian siswa lain mencoba mendeskripsikan

  • 19. Reading text to stimulate discussionSiswa diberikan sebuah teksBerdasarka teks tersebut, siswa mendiskusikan isi dari teks tersebut

  • 20. The activities with text type recountTerdiri dari dua bagian, pertama guru membacakan tiga buah teks secara acakKemudian mencoba menyusun teks itu sesuai dengan urutan yang benarKemudian membuat teks dengan berpedoman kepada teks yang sudah diberikan

  • 21. Running dictation22. Jigsaw23. Empty chair24. Hot chair