1

METODOLOGI PENELITIAN

2

HARUS SESUAI DENGAN KONSENTRASI (UNTUK SKRIPSI)

HARUS SESUAI DENGAN KONSENTRASI TAPI DAPAT DIKOLABORASIKAN DENGAN BIDANG LAIN (UNTUK MAKALAH)

TOPIK HARUS UP TO DATE.

TOPIK

3

RELATIF FLEKSIBLE JELAS, TIDAK TERLALU PANJANG, DAN

MENCERMINKAN ISI SKRIPSI/MAKALAH SEBAIKNYA MENGGUNAKAN ‘KONSTRUK’

BUKAN VARIABEL YANG AKAN DITELITI. TIDAK SELALU MENGGUNAKAN ISTILAH

‘ANALISIS’, ‘PENGARUH’, “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR”

JUDUL

4

MELIPUTI TUJUAN, METODOLOGI, HASIL ANGKA HASIL STATISTIK SEBAIKNYA TIDAK

DITULISKAN DALAM ABTRAKSI, KECUALI ANGKA YANG PENTING YANG MEMANG TERKADANG DIPERLUKAN.

ABTRAKSI TIDAK LEBIH DARI SATU HALAMAN (300-500 KATA)

PENTINGNYA KEY WORDS DALAM ABSTRAKSI

ABSTRAKSI:

5

BAGIAN ISI LAPORAN PENELITIAN YANG SEDIKITNYA MEMUAT 3 ASPEK:

LATAR BELAKANG YANG MENJADI MOTIVASI PENELITI UTK MELAKUKAN PENELITIAN.

RUMUSAN MASALAH PENELITIAN TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

BAB I: PENDAHULUAN

6

URAIAN BAGIAN PENDAHULUAN DIARAHKAN MENJAWAB PERTANYAAN-PERTANYAAN SBB:

1. APAKAH PENELITIAN YANG SEDANG DILAPORKAN MERUPAKAN STUDI EKSPLORATORIF

2. JIKA TIDAK, BAGAIMANA KAITAN ANTARA PENELITIAN YANG SEDANG DILAPORKAN DENGAN PENELITIAN-PENELITIAN SEBELUMNYA

3. MENGAPA PENELITIAN YANG SEDANG DILAPORKAN MERUPAKAN REPLIKASI (PENGULANGAN) PENELITIAN SEBELUMNYA

4. ATAU JUKA MERUPAKAN EKSTENSI (PERLUASAN) DARI PENELITIAN SEBELUMNYA, DALAM HAL APA DAN APA PERLUNYA?

LATAR BELAKANG MASALAH

7

DLM BAGIAN PENDAHULUAN PENELITI HARUS MENYATAKAN RUMUSAN MASALAH YANG DITELITI SECARA JELASDAN DAPAT DIUJI MELALUI PENGUMPULAN DATA.

TUJUAN PENELITIAN HARUS DINYATAKAN DENGAN JELAS BATASAN DAN ASUMSI-ASUMSI APA YANG

DIPERTIMBANGKAN DALAM PENELITIAN. KONTRIBUSI PENELITIAN SECARA TEORITIS DAN PRAKTIS PENDAHULUAN DIAKIRI DENGAN PENJELASAN SINGKAT

PENGORGANISASIAN MATERI DALAM LAPORAN PENELITIAN

RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, BATASAN, MANFAAT

8

SELAMA INI LB UMUMNYA BERISI LOGIKA BERFIKIR MAHASISWA DAN KALAUPUN ADA FENOMENA YANG MENDASARI MASALAH, TIDAK DISEBUTKAN SUMBERNYA.

DALAM PENILISAN ILMIAH , SEBAIKNYA DI LATAR BELAKANG MASALAH DICANTUMKAN SUMBER TULISAN YANG BERKAITAN DENGAN FENOMENA, DATA ATAU PERDEBATAN HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA

LATAR BELAKANG HARUS MENGARAH PADA RUMUSAN MASALAH

CATATAN PENTING: LB DAN RUMUSAN MASALAH

9

SELAMA INI PERUMUSAN MASALAH, TUJUAN PENELITIAN, HIPOTESIS “HARUS SAMA JUMLAHNYA”, PADAHAL TIDAK SEMESTINYA DEMIKIAN.

KEKURANGTEPATAN DENGAN ADANYA STATEMENT-STATEMENT BERIKUT DALAM PERTANYAAN PENELITIAN, TUJUAN, DAN HIPOTESIS: ‘ PENGARUH SECARA BERSAMA-SAMA, PENGARUH SECARA PARSIAL, PENGARUH DOMINAN’

TERDAPAT REDUNDANCY ISTILAH ‘PENGARUH POSITIVE/NEGATIF SIGNIFIKAN’

PENTING: LB DAN RUMUSAN MASALAH

10

DISEBUT JUGA LANDASAN TEORI. MEMUAT KONSEP TEORITIS YANG RELEVAN

DENGAN RUMUSAN MASALAH. UTK PENELITIAN YANG BERTUJUAN MENGUJI

HIPOTESIS, URAIAN DALAM KERANGKA TEORITIS DIARAHKAN UTK MEMPEROLEH PERSEPKTIF ILMIAH YANG MENJADI LANDASAN PERUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN.

HIPOTESIS HARUS DIRUMUSKAN SESUAI DENGAN TUJUAN PENELITIAN, RUMUSAN MASALAH DAN KERANGKA TEORITIS.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

11

SEBAGIAN BESAR MAHASISWA MENULISKAN TEORI ATAU KONSEP YANG TIDAK PERLU DAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN TUJUAN PENELITIAN.

SEBAIKNYA TEORI YANG DITULIS ADALAH TEORI YANG BERKAITAN DENGAN VARIABEL PENELITIAN, KONSTRUK, KAITAN ANTAR KONSTRUK, DAN TEORI YANG MENGARAH PADA HIPOTESIS

CATATAN PENTING

12

SEBAIKNYA ‘PENELITIAN TERDAHULU TIDAK MENJADI SUB JUDUL TERSENDIRI DALAM SKRIPSI.

PENELITIAN TERDAHULU DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS.

PENELITIAN TERDAHULU TIDAK CUKUP DENGAN HASIL DARI SATU PENELITIAN SEBELUMNYA

CATATAN PENTING

13

DISARANKAN MEMBUAT ‘KERANGKA KERJA PENELITIAN’ YANG BERUPA RERANGKA BERFIKIR ATAU RUMUSAN STATISTIK.

HAL INI MEMUDAHKAN PENULIS (MENYUSUN TEORI-HIPOTESIS) MAUPUN PEMBACA (DALAM MEMAHAMI MODEL PENELITIAN)

CATATAN PENTING

14

TIDAK SEMUA PENELITIAN MENGGUNAKAN HIPOTESIS.

PENELITIAN EKSPLORATORI, STUDU KASUS TIDAK MENGGUNAKAN HIPOTESIS KARENA YANG AKAN DI TELITI ADALAH SESUATU DI BAWAH PERMUKAAN ARTINYA BELUM NAMPAK SEBELUM DILAKUKAN OBSERVASI SESUNGGUHNYA.

CATATAN PENTING

15

BAGIAN ISI LAPORAN YANG MENJELASKAN PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN YANG SEDANG DILAPORKAN

BEBERAPA HAL YANG DIURAIKAN: DISAIN PENELITIAN, SUMBER DATA, HORIZON WAKTU, UNIT ANALISIS DATA, METODE PENGUMPULAN DATA, DAN PEMILIHAN DATA, VARIABEL DAN PENGUKURANNYA, DEFINISI OPERASIONAL VARIABLE, SERTA METODE STATISTIK YANG DIGUNAKAN UTK MENGANALISIS DATA

BAB III: METODE PENELITIAN

16

1. DISAIN PENELITIAN: EKSPLORATORI, PENGUJIAN HIPOTESIS (DISKRIPTIF & KAUSAL).

2. KESALAHAN DEFINISI OPERASIONAL: SERING DILAKUKAN SECARA KAKU SESUAI DEFINISI TEORI. DEFINISI OPERASIONAL TIDAK SELALU MENGUTIP DEFINISI TEORI.

3. JENIS DAN SUMBER DATA SERING KALI HANYA DIDEFINISIKAN TANPA DIJELESKAN MANA YANG DATA KUANTITATIF-KUALITATIF, PRIMER-SEKUNDER, DALAM PENELITIAN

PROBLEM DALAN BAB METODE PENELITIAN

17

4. SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL: RUMUS ATAUPUN RULE YANG DIACU.

5. BILA PILOT TEST PERLU DILAKUKAN? 6. ANALISIS DATA: TIDAK PERLU

DICANTUMKAN SEMUA RUMUSNYA (LETAKKAN DALAM LAMPIRAN).

PROBLEM DALAN BAB METODE PENELITIAN

18

MENENTUKAN JENIS RISETNYA APAKAH:1.RISET EKSPLORATORI2.RISET PENGUJIAN HIPOTESIS JIKA RISETNYA PENGUJIAN HIPOTESIS MAKA:1.RISET DISKRIPTIF2.RISET KAUSAL

KARAKTERISTIK YANG PERLU DIRANCANG DESAIN RISET 1: JENIS RISET

19

MENENTUKAN DIMENSI WAKTU RISET:1.MELIBATKAN SATU WAKTU TERTENTU

DENGAN BANYAK SAMPEL (CROSS SECTIONAL STUDY).

2.MELIBATKAN URUTAN WAKTU (TIME SERRIES3.GABUNGAN KEDUANYA (PANEL DATA DAN

POOLED DATA)

DESAIN RISET 2

20

MENENTUKAN KEDALAMAN RISETNYA APAKAH:

1.MENDALAM TAPI HANYA MELIBATKAN SATU OBYEK SAJA (STUDI KASUS)

2.KURANG MENDALAM AKAN TETAPI GENERALISASINYA TINGGI (STUDI STATISTIK)

DESAIN RISET 3:

21

MENENTUKAN METODE PENGUMPULAN DATANYA:

1.KONTAK LANGSUNG (WAWANCARA)2.TIDAK LANGSUNG (OBSERVASI, ARSIP,

ANALITIKAL)

DESAIN RISET 4

22

MENENTUKAN LINGKUNGAN RISETNYA APAKAH SETTINGNYA:

1.NON CONTRIVED SETTING, YAITU LINGKUNGAN RIIL 9FIELD SETTING)

2.LINGKUNGAN PENGATURAN ARTIFISIAL, YANG MELIPUTI EKSPERIMEN DI LABORATORIUM ATAU LEWAT SIMULASI.

DESAIN RISET 5

23

MENENTUKAN UNIT ANALISISNYA APAKAH:1. INDIVIDUAL2. DYAD YAITU GROUP DARI BEBERAPA

PASANGAN DATA MISALNYA PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUAMI ISTRI

3. ORGANISASI, INSTANSI, INDUSTRI, PASAR MODAL, NEGARA.

MENENTUKAN MODEL EMPIRIS BESERTA DEFINISI VARIABELNYA

DESAIN RISET 6

24

MENENTUKAN SUMBER DAYA RISET YANG DIBUTUHKAN YAITU:

1.MENENTUKAN WAKTU DI MASING-MASING KEGIATAN RISET.

2.MENENTUKAN BIAYA SAMPAI PENYELESAIAN RISET

3.MENETUKAN PERSONEL-PERSONEL YANG TERLIBAT.

DESAIN RISET 7

25

MERANCANG PENGUKURAN VARIABEL YANG AKAN DIGUNAKAN MENANGKAP DATANYA.

MERANCANG METODE PENGAMBILAN SAMPELNYA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA.

MERANCANG MODEL EMPIRIS.

DESAIN RISET 8

26

PROFIL RESPONDEN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DIPERLUKAN JIKA UNIT ANALISISNYA ADALAH ORGANISASI.

STATISTIK DISKRIPTIF UJI KUALITAS DATA (VALIDITAS DAN

RELIABILITAS)…TERGANTUNG DARI ALAT UKUR VARIABEL YANG DITELITI.

TEKNIK ANALISIS DATA: UJI HIPOTESIS.

BAB IV: ANALISIS DATA

27

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN SELALU DICANTUMKAN.

PENJELASAN PROFIL RESPONDEN PADAT. UJI KUALITAS DATA (VALIDITAS ATAU

RELIABILITAS YANG DILAKUKAN TERLEBIH DULU?)

PEMBAHASAN BERISI HASIL HITUNGAN STATISTIK, SEHARUSNYA BERISI ARGUMENTASI HASIL , PERBANDINGAN DENGAN KONSEP, TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU.

YANG DILAKUKAN SELAMA INI (SKRIPSI MHSW WM):

28

MENDISKUSIKAN RISET BERARTI MENJELASKAN MENGAPA HASILNYA DAPAT SEPERTI ITU.

JIKA HIPOTESIS NOL DITOLAK, ha DITERIMA, MAKA DISKUSI RISET HARUS MENJELASKAN MENGAPA HO DITOLAK.

JIKA HIPOTESIS DIJELASKAN BERDASARKAN TEORI ATAU LOGIKA, MAKA HIPOTESIS NOL YANG DITOLAK DAPAT DIDISKUSIKAN SESUAI DENGAN TEORI ATAU LOGIKA YANG MENDUKUNGNYA.

DISKUSI/PEMBAHASAN

29

MISALNYA Ha NYA ADALAH PENINGKATAN DEVIDEN DIRESPON POSITIF OLEH PASAR MODAL. HASIL PENGUJIAN MENUNJUKKAN BAHWA Ha DITERIMA.

DISKUSI DPAAT MENGGUNAKAN TEORI ATAU LOGIKA YANG DIGUNAKAN YAITU PASAR MODAL BEREAKSI POSITIF TERHADAP PENINGKATAN DEVIDEN KARENA PENINGKATAN DEVIDEN MERUPAKAN SINYAL KEPADA PASAR SESUAI DENGAN TEORI YANG DIGUNAKAN.

PEMBAHASAN: CONT

30

DISKUSI AKAN SULIT JIKA Ha TDAK DITERIMA. BERATI DISKUSI BERDASAR HASIL TEORI TIDAK MENDUKUNG HASIL RISET.

STATISTIK DISKRIPTIF MUNGKIN DAPAT BERGUNA UNTUK MENDISKUSIKAN HASIL .

MISALNYA DI STATISTIK DISKRIPTIF TERLIHAT BAHWA RATA-RATA NILAI PENINGKATAN DEVDEN SANGAT KECIL DAN STANDART DEVIASINYA SANGAT BESAR, MAKA DAPAT DIJELASKAN BAHWA HIPOTESIS TIDAK DAPAT DITERIMA KARENA PENINGKATAN DEVIDEN SANGAT KECIL WALAUPUN TERJADI PENINGKATAN DAN SANGAT BERFLUKTUASI ANTAR PERUSAHAAN DAN WAKTU

DISKUSI: CONT

31

HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS PERLU DIDISKUSIKAN. HASIL YANG TIDAK DIDISKUSIKAN MENUNJUKKAN BAHWA PERISET TIDAK DAPAT MEMBERIAN PENJELASAN DAN TIDAK MEMPUNYAI KONTEKS CERITA HASIL RISET.

PENTING

32

HINDARI PENGULANGAN BAB IV FOKUS KE MENJAWAB HIPOTESIS DAN

MEMAPARKAN ALASAN TEMUAN SARAN: PRAKTIS DAN UTK PENELITIAN

SELANJUTNYA.

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

33

SIMPULAN BERHUBUNGAN DENGAN TUJUAN RISET YANG SUDAH DITULIS DI BAB 1

SIMPULAN MENJAWAB APAKAH TUJUAN RISET TERCAPAI ATAU TIDAK.

SIMPULAN

34

KETERBATASAN BERHUBUNGAN DENGAN SESUATU YANG TIDAK DAPAT DILAKUKAN DI RISET YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN KARENA ADANYA FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIATASI OLEH PERISET.

MISALNYA DANA, WAKTU, DAN TIDAK TERSEDIANYA DATA

KETERBATASAN

35

KETERBATASAN ADALAH SUATU YANG TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PERISET KARENA KONDISI YANG TIDAK MEMUNGKINKAN.

JIKA KONDISI MEMUNGKINKAN DAN DAPAT DILAKUKAN OLEH PERISET MAKA HAL INI BUKAN KETERBATASAN TETAPI KEMALASAN PERISET.

PENTING

36

MENGUSULKAN KETERBATASAN2 UTK DILAKUKAN DI RISET2 MENDATANG MERUPAKAN SARAN UTK RISET MENDATANG

SARAN ADALAH SESUATU YANG TIDAK DAPAT DILAKUKAN KARENA KETERBATASAN2 YANG DIHARAPKAN DAPAT DILAKUKAN OEH RISET MENDATANG.

SARAN DI RISET MENDATANG YANG SEHARUSNYA DAPAT DILAKUKAN OLEH RISET SEKARANG ADALAH BUKAN SARAN TETAPI KEMALASAN PERISET. MENGAPA HARUS DISARANKAN JIKA DAPAT DILAKUKAN SEKARANG?

PENTING

37

KETERBATASAN DAPAT DIJADIKAN SARAN UTK RISET DI MASA YANG AKAN DATANG.

DG DMK SARAN UNTUK RISET MENDATANG ADALAH SESUATU YANG PENTING YANG TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PERISET SEKARANG KARENA ADANYA KETERBATASAN DAN DENGAN BEDANYA WAKTU , TEMPAT ATAU LINGKUNGAN DAPAT DILAKUKAN OLEH PERISET LAINNYA.

SARAN

38

RISET YANG BAIK HARUS DAPAT MENJELASKAN, YAITU MENDISKUSIKAN HASILNYA BUKAN PEMBACA RISET DIMINTA UNTUK MENGINTEPRETASIKAN HASILNYA SENDIRI.

CATATAN

39

JUMLAH VARIABEL YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBENTUK SUATU PROXI

JUMLAH VARIABEL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI KONTROL JIKA HASIL PENELITIAN TIDAK STABIL, YAITU DAPAT

BERUBAH KARENA HAL LAIN, MAKA HASIL PENELITIAN INI DISEBUT TIDAK KOKOH. PENELITIAN YANG KOKOH HARUS MELEWATI BANYAK ANALISIS SENSITIVITAS UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA HASILNYA TIDAK BERUBAH DENGAN BERUBAHNYA HAL LAIN.

Catatan: power point oleh unika widya mandala, surabaya

BEBERAPA KETERBATASAN YANG SEBERANYA BUKAN KETERBATASAN